P E N D A H U L U A N - Kabupaten Pekalongan

advertisement
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN
1. URUSAN PERTANIAN
Penyelenggaraan urusan pertanian ditujukan untuk mewujudkan
ketersediaan
pangan
dan
pengembangan
usaha
pertanian
dan
perkebunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan
masyarakat serta terwujudnya kelestarian lingkungan atau ekosistem.
Hal ini didukung oleh potensi sumber daya alam di Kabupaten
Pekalongan yang didukung oleh kondisi lahan dan iklim yang sesuai bagi
pengembangan berbagai komoditas pertanian dan perkebunan.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan peningkatan produksi,
produktivitas pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani diperlukan
dukungan baik sarana, prasarana maupun dana yang memadai. Adapun
pembangunan atau penyediaan sarana dan prasarana pertanian dalam
rangka meningkatkan produksi pertanian meliputi :
Pemberdayan Laboratorium Kultur Jaringan, Pembuatan Dam
Parit, Pembuatan Jalan Usaha Tani, Pembangunan/Rehabilitasi Jalan
Usaha Tani, Pengembangan Jaringan Irigasi Tersier serta Penyediaan
Pestisida dan pengembangan Agensia Hayati serta Pestisida Nabati.
Pada tahun 2011 - 2015, bidang Peternakan yang termasuk
dalam urusan pilihan Pertanian memiliki sumberdaya manusia bidang
Peternakan terdiri dari aparat DKPP Kabupaten Pekalongan berjumlah 11
orang dan masyarakat yang berprofesi sebagai petani ternak berjumlah
2.705 orang.
Untuk Pengembangan peternakan, khususnya ternak sapi, mulai
tahun 2015 telah diinisiasi Sekolah Peternakan Rakyat yang berbasis
investasi dengan bimbingan dan pelatihan kepada petani ternak sehingga
dapat mengembangkan usahanya.
Sampai
tahun
2015,
bidang
Peternakan
memiliki
Sektor
Pelayanan Inseminasi Buatan (SPIB) yang terbagi dalam 3 sektor yang
meliputi : SPIB Wiradesa, SPIB Lebakbarang dan SPIB Paninggaran.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
330
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) terbagi dalam 2 wilayah, yaitu :
Puskeswan Kajen dan Puskeswan Kedungwuni.
1.1. Program dan Kegiatan
Pembangunan Urusan Pertanian dilaksanakan oleh 3 SKPD,
yaitu Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan; Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan serta Dinas Kelautan, Perikanan dan
Peternakan yang pada tahun 2015 melaksanakan program dan
kegiatan sebagai berikut :
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
a. Program
Peningkatan
Pemasaran
Hasil
Produksi
Pertanian/perkebunan, dengan kegiatan :
1) Promosi dan pengembangan Pangan Lokal Berbasis Potensi
Daerah;
2) Pendidikan, Pelatihan Pelaku Agribisnis.
b. Program
Peningkatan
Penerapan
Teknologi
Pertanian/perkebunan, dengan kegiatan :
1) Percontohan
Pengembangan
Pengendalian
Hama
Tikus
dengan Burung Hantu (Tyto Alba);
2) Pengembangan Komoditas Pertanian melalui Demonstrasi
Plot (Demplot);
3) Primatani Berbasis Pekarangan (Provinsi).
c. Program Peningkatan Produksi Pertanian/perkebunan,
dengan kegiatan :
1) Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Ketrampilan Petani;
2) Penyuluhan Peningkatan Produktifitas Tanaman Jagung.
d. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/perkebunan
Lapangan, dengan kegiatan :
1) Penyusunan Programa Penyuluhan;
2) Peningkatan Kapasitas Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu
Penyuluh Pertanian (THL-TBPP);
3) Fasilitasi Latihan dan Kunjungan (LAKU);
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
331
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
4) Pelatihan
Peningkatan
SDM
Penyuluh
Swadaya
Dalam
Penggunaan Multi Media.
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan Kegiatan
Peningkatan PUAP.
a. Program
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan :
1) Peningkatan
Produksi,
Produktivitas
dan
Mutu
Produk
Perkebunan, Produk Pertanian;
2) Perencanaan Teknis dan Pengwasan Konstruksi Pertanian;
3) Penyediaan Pestisida, Pengembangan Agensia Hayati dan
Pestisida Nabati;
4) Pengembangan Tanaman Hortikultura;
5) Pemberdayaan Laboratorium Kultur Jaringan;
6) Penyusunan Data Base dan Pelaporan Statistik Pertanian;
7) Pembuatan Dam Parit (DAK);
8) Pembuatan Jalan Usaha Tani;
9) Pembuatan Dam Parit (DAK Tambahan);
10) Pembangunan/Rehabilitasi
Jalan
Usaha
Tani
(DAK
Tambahan);
11) Pengembangan Jaringan Irigasi Tersier (DAK Tambahan);
12) Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (DAK Tambahan);
13) Irigasi Air Permukaan (Alkon) (DAK Tambahan).
b. Program
Peningkatan
Pemasaran
Hasil
Produksi
Pertanian/ Perkebunan, dengan kegiatan :
1) Pengembangan Kawasan Agropolitan (eks 2P0A);
2) Promosi atas Hasil Produksi Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan.
c. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan,
dengan kegiatan :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
332
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
1) Pengendalian OPT dan Pemupukan Tanaman Cengkeh;
2) Pengendalian Hama Oryctes pada Tanaman Kelapa;
3) Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman
Tahunan;
4) Pembinaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Sarana Produksi
Pupuk;
5) Pengendalian OPT dan Pemupukan Tanaman Kopi;
6) Pelatihan Penanganan Pasca Panen Hasil Komoditas Cengkeh
dan Nilam;
7) Peremajaan Tanaman Rempah Perkebunan Rakyat;
8) Peremajaan Tanaman Penyegar Perkebunan Rakyat.
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan
a. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan
kegiatan :
1) Pengembangan Ternak Ruminansia;
2) Inisiasi Sekolah Peternakan Rakyat Berbasis Investasi;
3) Peningkatan Rumah Potong Hewan;
4) Pembangunan Pagar Keliling Rumah Potong Hewan (RPH).
b. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Hewan, dengan kegiatan :
1) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan;
2) Penyediaan
Sarana
dan
Prasarana
Pencegahan
dan
Pemberantasan Penyakit Hewan.
1.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pembangunan Urusan Pertanian yang dilaksanakan oleh
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan; Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan; serta Dinas Kelautan Perikanan dan
Peternakan pada tahun tahun 2015 dianggarkan melalui Belanja
Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung program umum/rutin
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
333
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
SKPD)
sebesar
Rp2.884.269.200,00
Rp2.687.524.000,00
atau
sebesar
terealisasi
93,18%.
(Rincian
sebesar
relaisasi
Program dan Kegiatan terlampir).
Capaian Indikator Kinerja urusan Pertanian pada tahun 2015
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.96
Capain Indikator Urusan Pertanian Tahun 2015
NO.
A.
1.
2.
URAIAN
C.
1.
2.
2014
2015
NAIK /
TURUN
NAIK /
TURUN
(%)
PERTANIAN
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
a. Padi (kuintal/ha)
55,28
52,37
(2,91)
(5,26)
b. Jagung (kuintal/ha)
44,38
43,84
(0,54)
(1,22)
c. Kedelai (kuintal /ha)
11,58
10,93
(0,65)
(5,61)
Produktivitas komoditas hortikultura
a. Durian (kuintal)
94.270
95.944
1.674
1,78
b. Mangga (kuintal)
107.640
109.600
1.960
1,82
c. Pisang (kuintal)
199.626
200.922
1.296
0,65
d. Rambutan (kuintal)
46.152
53.473
7.321
15,86
e. Melon (ton)
B.
PRODUKTIVITAS
20
0
(20)
(100,00)
f. Kentang (ton)
11.550
14.120
2.570
22,25
g. Bawang Daun (ton)
2.100
1.178
(922)
(43,90)
a. Kelapa (butir)
15.295.800
16.365.150
1.069.350
6,99
b. Tebu ( kuintal)
1.854.296,25
1.130.399
(723.897,25)
(39,04)
c. Cengkeh (Ton)
160,22
173,11
12,89
8,05
d. Kopi (Ton)
392.23
409,43
17,20
4,39
PERKEBUNAN
PETERNAKAN
Populasi Produksi Komoditas Peternakan Utama
a. Sapi potong
22.061
22.357
1,34
b. Kerbau
3.085
2.876
(6,77)
c. Kambing
60.475
50.386
(16,68)
d. Domba
48.389
31.060
(35,81)
e. Ayam Ras
4.959.500
5.423.596
9,36
f. Ayam Buras
1.258.876
982.729
(21,94)
a. Daging
7.510.948
9.074.858
20,82
b. Telur
5.111.911
5.444.314
6,50
c. Susu
344.582
356.594
3,49
d. Kulit
38.932
38.943
0,03
Produksi Peternakan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
334
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
PRODUKTIVITAS
2014
2015
NAIK /
TURUN
7,2
7,30
1,39
b. Telur
3
3,00
0,00
c. Susu
0,4
0,40
0,00
d. Protein Hewani
4,3
6,10
41,86
NO.
URAIAN
3.
Jumlah Konsumsi Protein
Hewani
a. Daging
NAIK /
TURUN
(%)
Sumber : DPPK dan DKPP Kabupaten Pekalongan, 2016
a. Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per
hektar, untuk target komoditas padi pada tahun 2014
adalah
53,33 kuintal/ha untuk realisasinya pada tahun 2015 sebesar
52,37 kuintal/ha lebih rendah dari realisasi tahun 2014 yaitu
sebesar 55,28 kuintal/ha. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor
seperti
cuaca,
dimana
musim
kemarau
yang
berkepanjangan yang mengakibatkan tanaman kekurangan air
sehingga produktivitas tanaman padi kurang maksimal.
b. Untuk
target Komoditas jagung tahun 2015 adalah sebesar
39,46 kuintal/ha sedangkan realisasinya sebesar 43,84 kuintal/ha
lebih rendah dari pada realisasi tahun 2015 yaitu sebesar 44,38
kuinta/ha.
Menurunnya
produktivitas
komoditas
jagung
disebabkan oleh faktor yang sama seperti pada komoditas Padi,
dimana adanya musim kemarau yang berkepanjangan.
c. Untuk target kedelai tahun 2015 adalah sebesar 15,4 kuintal/ha
sedangkan realisasi tahun 2015 adalah sebesar 10,93 kuintal/ha
lebih rendah dari realisasi tahun 2014 sebesar 11,58 kuintal/ha,
hal ini juga disebabkan oleh adanya musim kemarau yang
berkepanjangan yang mengakibatkan tanaman kekurangan air,
sehingga produktivitas kedelai menurun.
d. Untuk target Indikator produksi komoditas durian, Mangga,
Pisang, Rambutan tahun 2015 secara keseluruhan mengalami
kenaikan dari tahun 2014. Untuk komoditas Durian produksinya
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
335
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
sebesar 95.944 kuintal naik dari produksi tahun 2014 sebesar
94.270 kuintal, produksi Mangga tahun 2015 sebesar 109.600
kuintal naik dari produksi tahun 2014 yaitu sebesar 107.640
kuintal, Produksi Pisang tahun 2015 sebesar 200.922 kuintal naik
dari produksi 2014 yaitu sebesar 199.626 kuintal, Produksi
Rambutan tahun 2015 sebesar 53.473 kuintal naik dari produksi
tahun 2014 yaitu sebesar 46.152 kuintal. Untuk tanaman Melon
pada
tahun
2015
tidak
berproduksi
dikarenakan
petani
mengalami kesulitan modal, untuk biaya penanaman melon
petani membutuhkan modal yang sangat tinggi terutama untuk
pengolahan dan perawatan budidaya tanaman Melon. Oleh
sebab itu petani hanya menanam apabila ada kegiatan dari
pemerintah. Untuk Komoditas bawang daun produksi pada tahun
2015 yaitu sebesar 1.178 ton lebih rendah dibandingkan dengan
produksi tahun 2014 yaitu sebesar 2.100 ton, hal ini disebabkan
juga oleh faktor cuaca dimana musim kemarau yang terlalu
panjang
e. Untuk produksi tanaman perkebunan dapat di uraikan sebagi
berikut, dimana untuk produksi tanaman kelapa pada tahun 2015
mempunyai target sebesar 14.171.000 butir dan realisasinya
adalah sebesar 16.365.150 butir. Produksi kelapa pada tahun
2015 lebih besar daripada produksi kelapa pada tahun 2014 yaitu
sebesar 15.295.800 butir. Untuk komoditas Tebu, target produksi
tahun 2015 adalah sebesar 1.963.023 kuintal tebu dan realisasi
tahun 2015 adalah sebesar 1.130.399 kuintal tebu lebih rendah
dari target 2015 dikarenakan komoditas Tebu mengalami
penurunan luas karena pada tahun 2014 rendemen dan harga
gula rendah sehingga banyak petani yang mengalami kerugian,
akibatnya ditahun 2015 lahan tebu banyak yang dibongkar alih
komoditas. Untuk Komoditas Cengkeh mengalami kenaikan baik
dari target tahun 2015 yaitu sebesar 88 ton ataupun dari
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
336
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
realisasi tahun 2014 yaitu sebesar 160,22 ton, dimana realisasi
tahun 2015 untuk komoditas cengkeh adalah sebesar 173,11 ton.
Untuk produksi komoditas Kopi, pada tahun 2015 dapat
mencapai target yang sudah ditentukan yaitu sebesar 284 ton
sedangkan realisasinya sebesar 409,43 ton lebih besar bila
dibandingkan dengan realisasi produksi Kopi tahun 2014 sebesar
392,23 ton.
f. Pada Tahun 2015 populasi ternak menunjukkan penurunan jika
dibandingkan dengan tahun 2014, hal ini karena banyaknya
ternak yang dijual karena efek mahalnya harga daging dan
pengaruh musim kemarau yang panjang sehingga banyak petani
ternak banyak yang beristirahat tidak memelihara kambing
maupun kerbau.
g. Disisi lain Konsumsi daging, telur, susu dan protein hewani
menunjukkan peningkatan tiap tahunnya sejak tahun 2011
sampai dengan tahun 2015. Pada tahun 2015 konsumsi daging
tercapai 8.074.858 kg meningkat dibandingkan tahun 2014
sebesar
7.510.948
kg
dan
naik
hampir
dua
kali
lipat
dibandingkan pada tahun 2011 yang baru mencapai 4.897.746
kg. Hal ini sebanding dengan kenaikan konsumsi protein hewani
masyarakat Kabupaten Pekalongan yang pada tahun 2015 6,10
gr/kapita/hari lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2014 sebesar
4,30 gr/kapita/hari, tahun 2013 yang hanya sebesar 3,50
gr/kapita/hari dan
tahun 2011 yang baru
mencpai 3,29
gr/kapita/hari.
h. Prestasi yang pernah dicapai oleh Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan adalah sebagai berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
337
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
NO.
1
NAMA PRESTASI
Peringkat I Lomba Penyuluh Pertanian, Penyuluh
Perikanan, Petani/Kelompok Tani/ Gabungan kelompok
Tani, Kelembagaan Ekonomi, Balai Penyuluhan
TINGKAT
TANGGAL
Provinsi
13-Jul-15
Jawa
Tengah
Kecamatan dan Pos Penyuluhan Pedesaan Berprestasi
Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.
Kategori : Penyuluh Perikanan Pegawai Negeri Sipil
Teladan Tingkat Provinsi Jawa Tengah.
2.
Peringkat I Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Provinsi
Provinsi
10
Jawa Tengah Tahun 2015 Kategori Pelaku Ketahanan
Jawa
November
Pangan (Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat) yang
Tengah
2015
diraih oleh Gapoktan Lancar Tani Desa Purwodadi
Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan
1.3. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
Kendala bagi pembangunan pertanian dan kehutanan Kabupaten
Pekalongan antara lain :
1) Masih
rendahnya
tingkat
pendapatan
petani
yang
dipengaruhi oleh tingginya harga sarana prasarana produksi
(saprodi) sehingga memberatkan petani dan mengurangi
tingkat keuntungan petani.
2) Tidak stabilnya harga komoditas pertanian dalam arti luas
yang cenderung rendah pada saat panen raya sehingga
mengurangi potensi pendapatan petani
3) Terbatasnya jangkauan pemasaran komoditas unggulan
pertanian, perkebunan dan kehutanan. Hal ini dipengaruhi
oleh akses informasi dan jaringan pemasaran yang belum
terjalin optimal.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
338
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
4) Belum optimalnya ketersediaan sarana produksi pertanian
dan prasarana pertanian lainnya
5) Belum Optimalnya upaya peningkatan ketahanan pangan
pertanian dan perkebunan.
b. Solusi
Untuk
mengatasi
kendala
tersebut
diperlukan
pemecahan
prasarana
produksi,
melakukan
masalah sebagai berikut :
1) Memfasilitasi
sarana
pengawasan peredaran pupuk bersubsidi, serta melakukan
rehabilitasi jaringan jalan usaha tani dan rehabilitasi jaringan
irigasi.
2) Pengembangan
kelembagaan kelompok tani dan koperasi,
optimalisasi sistem resi gudang dan atau lumbung pangan,
dan mengupayakan dana talangan untuk pembelian gabah
petani
3) Peningkatan
sehingga
mutu
hasil
dapat
produksi
berpartisipasi
dapat
ditingkatkan,
dalam
even-even
promosi/pameran.
4) Meningkatkan fasilitasi sarana
prasarana produksi dan
pemberdayaan kelompok pengelola sarana dan prasarana
5) Memfasilitasi
peningkatan
produktifitas
komoditas
pertanian/perkebunan.
2. URUSAN KEHUTANAN
Arah kebijakan pembangunan kehutanan antara lain: Rehabilitasi
Hutan dan Lahan dalam rangka peningkatan fungsi DAS, Konservasi
Keanekaragaman
Hayati,
Pemanfaatan
Hasil
Hutan
dan
Industri
kehutanan serta Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
339
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan daya dukung
sumber daya hutan, pembangunan urusan kehutanan di Kabupaten
Pekalongan dilaksanakan dengan memperhatikan dan berpedoman pada
masterplan, Rencana Teknis Kehutanan (RTK), RPRHL dan Rencana
Teknik
Tahunan
menurunkan
(RTN).
tingkat
Kegiatan
kekritisan
tersebut
lahan
dan
dilaksanakan
meningkatkan
guna
luasan
pembangunan hutan rakyat.
Target
dan
realisasi
penurunan
tingkat
kekritisan
lahan
merupakan data sisa luas lahan berdasarkan tingkat kekritisannya dan
bukan merupakan luas areal yang akan ditangani. Data luas lahan
berdasarkan tingkat kekritisannya tersebut akan dievaluasi setiap lima
tahunan dengan menggunakan foto citra satelit oleh Kementrian
Lingkungan
Hidup
dan
Kehutanan
Republik
Indonesia
c.q
Balai
Pengelolaan DAS Pemali Jratun.
Pembangunan urusan kehutanan baik dalam upaya penanganan
lahan kritis dan pembangunan hutan rakyat dilaksanakan secara sinergi
dan terkoordinasi dengan semua pihak yang terkait seperti Perum
Perhutani, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah dan Balai Pengelolaan
DAS Pemali Jratun.
2.1. Program dan Kegiatan
Pembangunan Urusan Kehutanan yang dilaksanakan oleh
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan pada tahun 2015
adalah sebagai berikut :
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan,
dengan kegiatan :
1) Kegiatan Peningkatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK);
2) Kegiatan Pengembangan Hutan Cadangan Pangan dengan
Model Agroforestry.
b. Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan, dengan kegiatan :
1) Kegiatan Konservasi Tanah dan Air (DAK);
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
340
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
2) Kegiatan Sarana dan Prasarana Penyuluhan (DAK);
3) Kegiatan Sarana dan Prasarana Pengamanan Hutan (DAK);
4) Kegiatan Pengembangan Hutan Rakyat (DAK);
5) Kegiatan Peningkatan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai;
6) Kegiatan Pengelolaan Hasil Hutan Berbasis Kelompok (DAK);
7) Kegiatan Pengkayaan Tanaman Hutan Rakyat (DAK);
8)
Kegiatan Bakti Penghijauan Tentara Nasional Indonesia
(TNI);
9) Kegiatan Pembuatan Kebun Persemaian dan Pemeliharaan
Laboratorium Jamur;
10) Kegiatan Pendidikan Lingkungan dan Penghijauan Sekolah
Sebagai Lingkungan Kota Hijau Kabupaten Pekalongan;
11) Kegiatan Rehabilitasi Mangrove (DAK);
12) Kegiatan Sarana dan Prasarana
Pengamanan Hutan
(Pengadaan) (DAK).
c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya
Hutan, dengan kegiatan :
1) Kegiatan Pemeliharaan Hutan kota;
2) Kegiatan Penatausahaan Hasil Hutan;
3) Kegiatan Pengendalian Satwa Liar, Hama Penyakit Tanaman
Kehutanan dan Konservasi Ex-situ;
4) Kegiatan Penanganan Kawasan Lindung dan Pelestarian
Kawasan Perlindungan Setempat;
5) Kegiatan Sarana Prasarana Operasional Hutan Kota (DAK).
d. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan, dengan
kegiatan :
1) Kegiatan Penyusunan Rencana Tahunan (RTN), Rencana
Pengelolaan
Rehabilitasi
Hutan
dan
Lahan
(RPRHL)
Mangrove dan Sempadan dan Pantai, Peta Kawasan Lindung
dan RAN;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
341
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
2) Kegiatan Inventarisasi Tanaman Langka dan Endemik Untuk
Pelestarian Sumber Daya Genetik dan Plasma Nutfah.
2.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Capaian target indikator sasaran urusan pertanian dan urusan
kehutanan
tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa
outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui
pelaksanaan program-program dan kegiatan yang mendukungnya
dalam tahun 2015. Kinerja urusan pertanian dan urusan kehutanan
yang dicapai di tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.97
Indikator Capaian Pembangunan Urusan Kehutanan Tahun 2015
NO.
4.1
4.2
URAIAN
Sebaran Tingkat
Kekritisan Lahan
a. Sangat Kritis
b. Kritis
c. Agak Kritis
d. Tidak Kritis
Luas Hutan Rakyat
PRODUKTIVITAS
TAHUN
TAHUN
2014
2015
538,869
9.008,508
41.843,882
18.385,373
538,869
9.008,508
41.843,882
18.398
NAIK
/TURUN
(ANGKA)
PROSENTASE
KENAIKAN/PEN
URUNAN (%)
0
0
0
12,6
0
0
0
0,07
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pekalongan, 2016
a. Untuk indikator kinerja urusan kehutanan dapat kita lihat dari
sebaran tingkat kekritisan lahan, dimana dibagi menjadi 4
indikator yaitu sangat kritis, kritis, agak kritis dan tidak kritis.
Untuk target lahan sangat kritis pada tahun 2015 adalah
sebesar 253 ha dan realisasinya adalah sebesar 0 ha atau habis,
terjadi penurunan dibandingkan realisasi pada tahun 2014 yaitu
sebesar 0 ha.
b. Untuk lahan kritis target pada tahun 2015 adalah sebesar 1.502
ha realisasinya mencapai sebesar 539 ha. Untuk lahan agak
kritis target 3.108 ha realisasinya mencapai 9.009 ha, lahan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
342
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
potensial kritis target tahun 2015 sebesar 7.045 ha realisasinya
mencapai 9.786 ha, untuk lahan tidak kritis targetnya mencapai
49.339 ha dan realisasinya sebesar 41.884 ha. Data tersebut
diatas untuk realisasi masih sama dengan tahun 2014
dikarenakan untuk analisa data lahan kritis dilakukan setiap
lima tahun sekali, sehingga data lahan kritis masih sama
dengan data realisasi tahun 2014. Untuk luas hutan rakyat
target tahun 2015 sebesar 18.673 ha realisasi tahun 2015
adalah sebesar 18.398 ha meningkat dari realisasi tahun 2014
yaitu sebesar 18.385 ha terjadi peningkatan luas hutan rakyat.
c.
Pembangunan sektor kehutanan baik dalam upaya penanganan
lahan kritis dan pembangunan hutan rakyat dilaksanakan
secara sinergi dan terkoordinasi dengan semua pihak yang
terkait seperti Perum Perhutani, Dinas Kehutanan Propinsi Jawa
Tengah dan Balai Pengelolaan DAS Pemali Jratun.
2.3. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
Kendala bagi pembangunan Urusan Pertanian antara lain :
1) Masih relative luasnya lahan kritis di luar kawasan hutan.
2) Belum optimalnya pemanfaatan kawasan hutan produksi
untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat desa
disekitar hutan.
3) Adanya kecenderungan meningkatnya alih fungsi lahan dari
peruntukan pertanian menjadi non pertanian.
4) Belum terbangunnya sistem jejaring pengumpulan datadata bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan dari
tingkat desa/petani.
5) Belum
optimalnya
perkembangan
diversifikasi
produk
pangan sehingga nilai tambah hasil produksi pertanian
belum optimal.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
343
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
6) Relatif belum berkembangnya pemahaman dan ketrampilan
masyarakat
untuk
menerapkan
menu makanan
yang
Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
7) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk pengembangan
lumbung pangan.
8) Terbatasnya sarana dan prasarana penyuluhan berupa
Gedung Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) dan prasarana
penyuluhan lainnya.
9) Masih terbatasnya jumlah penyuluh Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan.
10) Kurangnya
pengetahuan
dan
ketrampilan
masyarakat
dalam pemanfaatan pekarangan sebagai sumber bahan
pangan yang aman.
b. Solusi
Untuk mengatasi kendala tersebut diperlukan pemecahan
masalah sebagai berikut :
1) Melakukan pendampingan masyarakat dan pelaksanaan
kegiatan konservasi tanah dan air secara terpadu dari hulu
hingga hilir.
2) Optimalisasi peran FK PHBM serta fasilitasi pemanfaatan
lahan dibawah tegakan.
3) Melakukan pendataan areal dan kepemilikan areal yang
termasuk lahan pertanian berkelanjutan, serta dilakukannya
pembuatan peraturan daerah tentang pemetaan lahan
pertanian pangan dan hortikultura berkelanjutan.
4) Memberikan fasilitas kepada petugas pengumpulan data
dan sarana prasarana pendukung lainnya.
5) Pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat untuk
meningkatkan diversifikasi dan penganekaragaman produk
pangan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
344
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
6) Sosialisasi, penyuluhan dan pembinaan konsumsi pangan
yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) melalui
lomba cipta menu pangan olahan berbahan baku lokal.
7) Pembinaan
kelompok
pemasyarakatan
arti
lumbung
pentingnya
pangan
lumbung
dan
pangan
masyarakat.
8) Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang sudah ada dan
mengupayakan penambahan sarana prasarana dengan
memanfaatkan
peluang
yang
ada,
agar
pelaksanaan
kegiatan penyuluhan lebih optimal.
9) Mengoptimalkan Penyuluh yang ada dan Tenaga Harian
Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) dan
mengusulkan rekruitmen penyuluh serta memanfaatkan
penyuluh swadaya.
10) Melaksanakan
sosialisasi
dan
pembinaan
kepada
masyarakat tentang pemanfaatan pekarangan.
3. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Konservasi
bahan
galian
pada
hakekatnya
adalah
upaya
perlindungan, perbaikan dan penggunaan bahan galian secara bijaksana
yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang tinggi dengan
tetap
menjaga
kelestarian
fungsi
lingkungan,
serta
menjamin
kesinambungan pembangunan bagi masyarakat. Untuk mendukung
penerapan kaidah konservasi berdasarkan paradigma, program dan
strategi yang tepat, maka diperlukan penyusunan kebijakan konservasi
bahan galian sebagai langkah antisipasi dalam pelaksanaan kegiatan
usaha pertambangan umum. Kebijakan konservasi dalam hal ini meliputi
hasil penyusunan konsep peraturan, pedoman teknis, kriteria di bidang
konservasi bahan galian dan implementasinya dalam kegiatan usaha
pertambangan. Kebijakan konservasi bahan galian dalam perspektif
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
345
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
pengelolaan
sumber
daya
mineral
harus
selaras
dengan
misi
pembangunan sektor pertambangan di Indonesia. Dua hal penting yang
harus menjadi perhatian utama adalah pemanfaatan sumber daya dan
cadangan bahan galian secara optimal, berwawasan lingkungan dan
memberi
dampak
positif
bagi
kesejahteraan
masyarakat;
dan
pengelolaan sumber daya dan cadangan yang mendorong peningkatan
investasi dalam negeri dan penanaman modal asing.
Pembangunan
dilaksanakan
Urusan
dengan
Energi
dan
menitikberatkan
Sumber
pada
Daya
Mineral
pengawasan
usaha
pertambangan dan air tanah, serta pemenuhan kebutuhan masyarakat
atas energi listrik. Pengawasan usaha pertambangan dan air tanah
meliputi
pemberian
rekomendasi
dan
pengawasan
usaha-usaha
pertambangan dan pemanfaatan air tanah yang apabila kemudian terjadi
pelanggaran maka Pemerintah Kabupaten Pekalongan segera akan
menerbitkan surat peringatan untuk kemudian ditindaklanjuti dengan
penegakan perda.
Pemenuhan
kebutuhan
masyarakat
atas
energi
listrik
dilaksanakan baik dengan membangun jaringan listrik baru yang
terhubung dengan jaringan listrik PLN yang sudah ada maupun dengan
pemanfaatan potensi energi lokal seperti energi surya atau mikro hidro
yang setelah dilakukan survey mampu untuk mencukupi kebutuhan
energi listrik setempat.
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral yang dilaksanakan
Dinas
PSDA
ESDM
Kabupaten
Pekalongan
menitikberatkan
pada
pengawasan usaha pertambangan dan air tanah, serta pemenuhan
kebutuhan
masyarakat
atas
energi
listrik.
Pengawasan
usaha
pertambangan dan air tanah meliputi pemberian rekomendasi dan
pengawasan usaha-usaha pertambangan dan pemanfaatan air tanah
yang apabila kemudian terjadi pelanggaran maka Dinas PSDA ESDM
Kabupaten Pekalongan segera akan menerbitkan surat peringatan untuk
kemudian
ditindaklanjuti
oleh
SKPD
penegak
perda.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
Pemenuhan
346
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
kebutuhan masyarakat atas energi listrik dilaksanakan baik dengan
membangun jaringan listrik baru yang terhubung dengan jaringan listrik
PLN yang sudah ada maupun dengan pemanfaatan potensi energi lokal
seperti energi surya atau energy air (mikrohidro) yang setelah dilakukan
survey mampu untuk mencukupi kebutuhan energi listrik setempat
3.1. Program dan Kegiatan
Pembangunan Urusan Energi Dan Sumber Daya Mineral
yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Energi
dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pekalongan pada tahun 2015
dilakukan melalui program dan kegiatan sebagai berikut :
a. Program
Pembinaan
dan
pengawasan
Bidang
Pertambangan, dengan Kegiatan Evaluasi dan Pengawasan
Usaha Pertambangan dan Air Tanah.
b. Program
Pembinaan
dan
pengembangan
Bidang
Ketenagalistrikan, dengan kegiatan :
1) Pembangunan Jaringan Listrik Masuk Desa;
2) Pengembangan dan Pengawasan Listrik Masuk Desa, Energi
dan Migas;
3) Penyusunan DED PLTMH.
3.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral yang dilaksanakan
Dinas PSDA ESDM Kabupaten Pekalongan menitikberatkan pada
pengawasan usaha pertambangan dan air tanah, serta pemenuhan
kebutuhan masyarakat atas energ ilistrik. Pengawasan usaha
pertambangan dan air tanah meliputi pemberian rekomendasi dan
pengawasan usaha-usaha pertambangan dan pemanfaatan air
tanah yang apabila kemudian terjadi pelanggaran maka Dinas PSDA
ESDM Kabupaten Pekalongan segera akan menerbitkan surat
peringatan untuk kemudian ditindaklanjuti oleh SKPD penegak
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
347
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
perda. Pemenuhan kebutuhan masyarakat atas energ l istrik
dilaksanakan baik dengan membangun jaringan listrik baru yang
terhubung dengan jaringan listrik PLN yang sudah ada maupun
dengan pemanfaatan potensi energi lokal seperti energi surya atau
energy air (mikrohidro) yang setelah dilakukan survey mampu
untuk mencukupi kebutuhan energi listrik setempat.
Pembangunan urusan energi dan sumber daya mineral
dilaksanakan dengan menggunakan anggaran Belanja Langsung
(tidak termasuk Belanja Langsung program umum/rutin SKPD)
sebesar
Rp1.595.722.000,00
dan
direalisasi
sebesar
Rp1.487.081.000,00 atau 93,19% (Realisasi program dan kegiatan
terlampir).
Presentase rumah tangga yang memiliki listrik pada tahun
2015 sebesar 95%, meningkat dari realisasi tahun anggaran 2014
yang sebesar 93%.
Tabel 4.98
Indikator Pembangunan Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
NO
1
INDIKATOR
Persentase rumah
tangga yang memiliki
listik
2015
SATUAN
CAPAIAN
2014
TARGET
REALISASI
%
NAIK/
TURUN
(%)
%
93,00
94
95,00
101,0638
2,13
Sumber : DPSDA-ESDM Kabupaten Pekalongan, 2016
3.3. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
1) Masih rendahnya ratio elektrifikasi sekitar 88,25%
2) Belum optimalnya pengembangan dan pemanfaatan energy
alternative
3) Rumitnya
perijinan
dengan
Perhutani
terkait
pengembangan energi.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
348
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
4) Kurangnya
kesadaran
masyarakat
akan
usaha
pertambangan yang baik serta pemanfaatan air tanah yang
bijak
dan
bertanggungjawab
dengan
mengedepankan
pelestarian sumber daya alam.
b. Solusi
1) Pembangunan jaringan listrik pada dukuh terpencil.
2) Pembangunan PLTMH.
3) Pengembangan Desa Mandiri Energi.
4) Melakukan
mediasi
dan
koordinasi
dengan
Perhutani
dengan prinsip pembangunan untuk kesejahteraan rakyat
terpencil.
5) Melaksanakan sosialisasi dan upaya koordinasi dengan
SKPD penegak perda lainnya untuk mengendalikan usaha
pertambangan liar dan meningkatkan kesadaran akan
penggunaan air tanah yang bijak dan bertanggungjawab
serta berwawasan lingkungan.
4. URUSAN PARIWISATA
Bidang Kepariwisataan dengan upaya membangun Citra dan
image yang positif sekaligus menjadi pintu gerbang promosi/pemasaran
terhadap jasa-jasa wisata/obyek-obyek wisata yang berkembang di
masyarakat. Empat pilar utama dalam pengembangan kepariwisataan
meliputi
Industri Pariwisata, destinasi pariwisata, pemasaran dan
kelembagaan pariwisata untuk senantiasa diupayakan penanganan yang
terpadu lintas sektor, sehingga dapat menggambarkan satu bentuk daya
tarik yang sinergi dalam menarik wisata, tidak terkecuali budaya/seni
tradisi yang masih sangat membutuhkan sentuhan dan dukungan
prasarana lebih lanjut.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
349
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Meskipun belum optimal, tetapi lingkup nyata telah terwujud
dengan menariknya jasa wisata yang dikelola masyarakat seiring dengan
animo dan dinamisasi perkembangan masyarakat, Kabalong sebagai
desa wisata yang semakin exis dalam perkembangannya, sentral industri
kerajina tempurung kelapa di Wonopringgo dan kerajinan ATBM di
Buaran semakin banyak dikunjungi dan memperoleh order di dalam/luar
negeri, Kuliner Rumah Makan/semakin menjamur, fasilitas kolam
renang/water Park dan Futsal yang semakin diminati masyarakat. Dan
fasilitas Gedung Kesenian meskipun belum total fasilitas yang disediakan,
namun untuk tahun ini sudah dapat dimanfaatkan sebagai media latihan
pagelaran, apresiasi/ekspresi budaya/seni potensi daerah.
4.1. Program dan Kegiatan
Pembangunan Urusan Pariwisata dilaksanakan oleh Dinas
Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata yang pada tahun 2015
melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, dengan
kegiatan :
1) Peningkatan
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
Dalam
Pemasaran Pariwisata;
2) Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara;
3) Penyelenggaraan Event Syawalan;
4) Pengadaan Media Promosi Pariwisata.
b. Program Pengembangan destinasi pariwisata, dengan
kegiatan :
1) Pemeliharaan Rutin/Berkala Objek Wisata;
2) Penyediaan Bahan Logistik Objek Wisata;
3) Penataan Wisata Curug Muncar Petungkriyono;
4) Peningkatan Pengembangan dan Penataan Objek Wisata
Linggoasri;
5) Peningkatan dan Penataan Bumi Perkemahan Linggoasri.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
350
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
6) Penataan Wisata Watuireng;
7) Penataan Wisata Kabalong;
c. Program Pengembangan Kemitraan, dengan kegiatan :
1) Peningkatan Peran Serta Dalam Pengembangan Kemitraan
Pariwisata;
2) Festival Durian Lolong;
3) Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata.
Kecamatan di Kabupaten Pekalongan
Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata,
dengan
kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Obyek Wisata
4.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Capaian kinerja urusan pariwisata dapat dilihat dari beberapa
indikator antara lain :
a. Jumlah Kunjungan Wisata
Kunjungan wisata di Kabupaten Pekalongan khususnya objek
wisata yang dikelola pemerintah tercapai 124.43% atau
108.261 orang. dari target 87.000 orang. Jumlah tersebut
meningkat dari tahun 2014 sebesar 106.562 orang.
Tabel 4.99
Capaian Indikator Urusan Pariwisata
NO
1
INDIKATOR
Kunjungan
SATUAN
orang
TAHUN 2015
CAPAIAN
2014
TARGET
REALISASI
%
106.562
87.000
108.261
124,43
wisata
Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan, 2015
Tabel 4.100
Daftar Objek Wisata Di Kabupaten Pekalongan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
351
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
NO
URAIAN
SATUAN
JUMLAH
Obyek Wisata Alam
1.
OW Linggo Asri – Kajen
unit
1
2.
OW Pantai Depok - Siwalan
unit
1
3.
OW Pantai Wonokerto - Wonokerto
unit
1
4.
Eko Wisata Pegunungan - Petungkriyono
unit
1
5.
OW Watuireng - Kandangserang
unit
1
6.
OW Curug Bajing - Petungkriyno
unit
1
7.
Curug Muncar - Petungkriyono
unit
1
Obyek Wisata Buatan
1.
Kolam Renang Tirta Alam – Karanganyar
unit
1
2.
Kolam Renang Graha Wisata – Karanganyar
unit
1
3.
Kolam Renang Kulu Asri - Karanganyar
unit
1
4.
Kolam Renang Banyu Biru - Wiradesa
unit
1
Wisata Minat Khusus
1.
Arung Jeram Sungai Lolong
unit
1
2.
Arung Jeram Kali Pahingan
unit
1
3.
Bumi Perkemahan Linggo Asri
unit
1
Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan, 2016
Pemerintah Kabupaten Pekalongan berusaha terus memberikan
dorongan
kepada
masyarakat
dan
pihak
ketiga
untuk
mengembangkan destinasi pariwisata. Sehingga diharapkan
muncul banyak investor baru yang akan menyelenggarakan
kegiatan pariwisata dari mulai pengelolaan destinasi pariwisata,
pengelolaan tempat penginapan/hotel, pengelolaan angkutan,
usaha rumah makan dan usaha wisata lain yang dapat
berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat sekitar
objek
wisata.
Pemerintah
daerah
juga
berkomitmen
memberikan layanan pariwisata yang murah dan bersahabat
bagi masyarakat.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
352
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Pengelolaan
pariwisata
berbasis
masyarakat
tersebut
diharapkan tidak membebani anggaran Pemerintah daerah dan
meningkatkan investasi pada berbagai sektor pendukung wisata.
b. Daftar Hotel di Kabupaten Pekalongan
Tabel 4.101
Daftar Hotel di Kabupaten Pekalongan
NO
URAIAN
SATUAN
JUMLAH
unit
1
Hotel Bintang Tiga
1.
Marlin Hotel
Hotel Non Bintang (Yang telah terdaftar)
1.
Hotel Bata Merah - Wiradesa
unit
1
2.
Hotel Dian Candra - Wiradesa
unit
1
3.
Hotel Sachid Jaya – Tirto
unit
1
4.
Villa Linggo Indah - Kajen
unit
1
5.
Villa Nusa Indah – Kajen
unit
1
6.
Villa Victoria Indah - Kajen
unit
1
7.
Villa Delvia - Kajen
unit
1
Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan, 2016
4.3. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
1) Keterbatasan lahan
2) Kurangnya fasilitas yang dapat menarik wisatawan
3) Status OW Linggoasri belum menjadi Lembaga Konservasi.
b. Solusi
1) Optimalisasi sarpras dan lahan yang ada
2) Melengkapi dan melakukan pemeliharaan secara berkala
3) Mengurus izin lembaga konservasi.
5. URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
353
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Pembangunan urusan kelautan dan perikanan diarahkan pada
peningkatan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan, peningkatan
produksi perikanan budidaya dan tangkap, peningkatan pendapatan
pembudidaya ikan, nelayan dan pengolah serta konservasi sumberdaya
kelautan dan perikanan melalui berbagai macam program kegiatan
seperti Pengembangan Budidaya Perikanan, Pengembangan Perikanan
Tangkap, Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan, Optimalisasi
Pengelolaan Pemasaran Produksi Perikanan, Pengembangan Kawasan
Budidaya Air Laut, Air Payau dan Air Tawar, dan Program Pengembangan
Statistik Perikanan.
5.1. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan Urusan Kelautan dan Perikanan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan pada
tahun 2015 meliputi :
a. Program Pengembangan Budidaya Perikanan, dengan
kegiatan :
1) Pengembangan Bibit Ikan Unggul (DAK);
2) Pembinaan dan Pengembangan Perikanan
3) Pengembangan Kawasan Budidaya Air Payau (DAK);
4) Normalisasi saluran dan Tanggul Tambak (DAK);
5) Pemanfaatan Lahan Puso Untuk Budidaya Ikan Nila;
6) Pengembangan Kawasan Budidaya Ikan Air Tawar (DAK);
7) Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelautan
dan Perikanan;
8) Pemberdayaan Kelompok Pembudidaya Ikan Air Tawar;
9) Pengadaan Sarana Produksi Tambak Terdampak Rob;
10) Peningkatan Produksi BBI;
11) Pengembangan Industrialisasi Tambak Udang.
b. Program Pengembangan Perikanan Tangkap, dengan
kegiatan :
1) Rehabilitasi Sedang/Berat Tempat Pelelangan Ikan (DAK);
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
354
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
2) Pengembangan dan Peningkatan PPI Jambean (DAK);
3) Pengembangan dan Peningkatan PPP Wonokerto;
4) Pembinaan Kelompok Masyarakat Pesisir;
5) Perencanaan Teknis Kegiatan Kelautan dan Perikanan;
6) Bimbingan Teknis Bagi Kelompok usaha Bersama (KUB)
Perikanan Tangkap.
c. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan,
dengan
kegiatan
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Penyuluhan.
d. Program
Optimalisasi
Pengelolaan
dan
Pemasaran
Produksi Perikanan, dengan kegiatan :
1) Promosi Produk Perikanan;
2) Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Ikan.
e. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Laut,
Air Payau dan Air Tawar, dengan kegiatan :
1) Penebaran Ikan di Perairan Umum (Restocking);
2) Penataan Kawasan Pemukiman Nelayan.
5.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh Dinas
Kelautan, Perikanan dan Peternakan pada tahun tahun 2015
dianggarkan melalui belanja langsung (tidak termasuk belanja
langsung program umum/rutin SKPD) sebesar Rp5.719.647.000,00
dan terealisasi Rp5.583.316.293,00 atau 97,62% (Rincian relaisasi
Program dan Kegiatan terlampir).
Pembangunan urusan kelautan dan perikanan diarahkan
pada peningkatan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan,
peningkatan
produksi
perikanan
budidaya
dan
tangkap,
peningkatan pendapatan pembudidaya ikan, nelayan dan pengolah
serta konservasi sumberdaya kelautan dan perikanan melalui
berbagai
macam
program
kegiatan
seperti
Pengembangan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
355
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Budidaya
Perikanan,
Pengembangan
Pengelolaan
Sistem
Pemasaran
Pengembangan
Penyuluhan
Produksi
Perikanan
Perikanan,
Perikanan,
Tangkap,
Optimalisasi
Pengembangan
Kawasan Budidaya Air Laut, Air Payau dan Air Tawar, dan Program
Pengembangan Statistik Perikanan.
Produksi perikanan tangkap pada tahun 2015 sebesar
3.172,25 ton meningkat dibanding tahun 2014 sebesar 2.718,99
ton. Hal ini karena adanya dukungan kegiatan untuk penyediaan
sarana dan prasarana penangkapan ikan dan juga karena faktor
cuaca yang cukup mendukung untuk operasi penangkapan ikan.
Jumlah produksi ikan di TPI Wonokerto dan Jambean pada tahun
2015 sebesar 2.687,41 ton meningkat dibandingkan tahun 2014
sebanyak 2.169,03 ton. Nilai raman TPI tahun 2015 dapat dicapai
Rp8.032.815.000,00 meningkat terus jika dibandingkan tahun 2014
sebesar Rp8.000.099.000,00.
Pada Perikanan budidaya, lahan tambak yang diusahakan
pada tahun 2015 seluas 785,25 Ha meningkat dari tahun 2014
sebesar 766,95 Ha. Luas lahan tambak terus menunjukkan
penambahan sebesar 712,25 Ha. Jumlah pembudidaya tambak
sebanyak tahun 2015 sebesar 1.462 orang, lebih banyak dari tahun
2014 sebesar 1.217 orang dan produksinya pada tahun 2015
mencapai 5.473,82 ton meningkat dibandingkan tahun 2014
sebesar 4.029,83. Sedangkan untuk budidaya kolam, lahan yang
digunakan pada tahun 2015 seluas 50,14 Ha dengan jumlah
produksi sebesar 929,73 ton, lebih tinggi dari tahun 2014 seluas
48,34 Ha dengan produksi sebanyak 764,97 ton.
Pencapaian indikator kinerja utama urusan kelautan dan
perikanan tahun 2015 dapat dicapai melebihi target seperti terlihat
dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.102
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
356
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Capaian Pembangunan Urusan Kelautan dan Perikanan
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
INDIKATOR KINERJA
Perikanan Tangkap (ton)
Perikanan Budidaya (ton)
- Tambak (ton)
- Kolam (ton)
Konsumsi Ikan
(kg/kapita/tahun)
Cakupan bina kelompok
nelayan (%)
Cakupan bina Pokdakan
(%)
Rata-rata Pendapatan
Nelayan (Rp/bulan)
Rata-rata Pendapatan
Pembudidaya Ikan
(Rp/bulan)
Jumlah usaha pengolah
ikan (unit)
Luas Kawasan Mangrove
(Ha)
SATUAN
CAPAIAN
2014
TAHUN 2015
TARGET REALISASI
%
ton
2.719,0
2.299,2
3.172,3
16,67
ton
ton
kg/kapita/
th
4.029,8
765,0
4.160,6
683,1
5.437,8
929,7
34,94
21,53
17,97
18,46
20,50
14,08
%
100
100
100
0
%
100
100
100
0
514.963
519.210
524.208
1,80
874.604
1.592.803
31,45
Rp/bulan
Rp/bulan
1.211.711
unit
16
17
17
6,25
Ha
935
935
935
0
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Pekalongan, 2016
a. Pengembangan Budidaya Perikanan
Program
Pengembangan
Budidaya
diutamakan
untuk
Peningkatan produksi perikanan budidaya baik air payau
maupun air tawar dan penataan infrastrukstur budidaya berupa
pembuatan jalan produksi tambak, normalisasi tanggul dan
saluran tambak, pembuatan kolam permanen dan kolam air
deras serta pemberian bantuan sarana produksi kolam dan
tambak berupa benih ikan, pakan dan waring untuk sarana
budidaya ikan memanfaatkan lahan yang terendam rob di
kecamatan tirto dan wonokerto.
Perkembangan dari produksi perikanan budidaya, penggunaan
lahan dan jumlah pembudidaya dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.103
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
357
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Perkembangan Produksi, Luas Lahan
dan Jumlah Pembudiya Perikanan Budidaya Tahun 2015
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
INDIKATOR
SATUAN
Produksi Tambak
Produksi Kolam
Jumlah Pembudidaya Tambak
Jumlah Pembudidaya Kolam
Luas Lahan Tambak
Luas Lahan Kolam
Produksi Benih BBI
Ton
Ton
Orang
Orang
Ha
Ha
Ekor
TAHUN 2014
TAHUN 2015
%
4.029,83
764,97
1.217
2.148
766,95
48,34
1.001.000
5.437,82
929,73
1.462
2.171
785,25
50,14
978.000
34,94%
21,54%
20,13%
1,07%
2,39%
3,72%
-2,30%
Sumber : DKPP Kabupaten Pekalongan, 2016
b. Pengembangan Perikanan Tangkap
Program
Pengembangan
Perikanan
Tangkap
dilaksanakan
dalam mendukung peningkatan produksi perikanan tangkap,
penyediaan sarana penangkapan ikan dan peningkatan fasilitas
TPI baik TPI Wonokerto maupun TPI Jambean. Pengembangan
dan peningkatan
Perkembangan dari produksi perikanan
Tangkap, Jumlah Perahu, Alat Tangkap dan Jumlah Nelayan
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.104
Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap, Jumlah Perahu,
Alat Tangkap, Jumlah Nelayan dan Ikan yang dilelang 2015
NO
INDIKATOR
SATUAN
TAHUN
2014
2.718.99
TAHUN
%
2015
3.172,25 117,27
1. Produksi Perikanan Tangkap
Ton
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Unit
Unit
Unit
Ha
Kg
Rp
382
383
47,57
335
337
70,23
36
36 189,47
9.178
10.086
91,19
930,63
1.118,49 170,32
3.603.484 3.627.658 114,08
Kg
Rp
1.238,41
1.568,92
219,2
4.396.615 4.405.157 114,41
Jumlah Alat Tangkap
Jumlah Perahu Motor Tempel
Jumlah Kapal Motor
Jumlah Nelayan
Produksi TPI Wonokerto
Nilai Raman Lelang TPI
Wonokerto
8. Produksi TPI Jambean
9. Nilai Raman Lelang TPI
Jambean
Sumber : DKPP Kabupaten Pekalongan, 2016
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
358
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
c.
Pengembangan Sistem Penyuluhan
Program Pengembangan Sistem Penyuluhan dilaksanakan untuk
meningkatkan penyuluhan perikanan di Kabupaten Pekalongan
dengan kegiatan yang utama berupa penyediaan prasarana
penyuluhan berupa pengadaan peralatan penyuluhan seperti
proyektor, laptop dan sejenisnya.
d. Pengembangan Kawasan Budidaya Air Laut, Air Payau dan Air
Tawar
Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Laut, Air Payau
dan Air Tawar dilaksanakan untuk mendukung penataan dan
perbaikan sumber daya kelautan dan perikanan, seperti
kegiatan Penebaran ikan di perairan umum dan Penataan
Kawasan Pemukiman Nelayan.
e. Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan :
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan diutamakan untuk mendukung peningkatan produksi
pengolahan ikan dengan kegiatan-kegiatan seperti penyediaan
sarana pengolahan ikan dan
promosi produk perikanan.
Perkembangan Pengolahan Ikan di Kabupaten Pekalongan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.105
Perkembangan Produksi Pengolahan, Jumlah Bakul dan Pengolah Ikan,
Unit Pengolah Ikan dan Los Pasar Ikan Tahun 2015
NO
1.
2.
3.
4.
INDIKATOR
Jumlah Ikan yang diolah
Nilai Rupiah
Jumlah Unit Pengolah Ikan
Jumlah Bakul/Pemasar Ikan
SATUAN
TAHUN 2014
TAHUN 2015
%
Ton
Rp
Unit
Orang
4.064,75
81.295.000
16
786
4.167,90
83.358.000
17
1.182
2,54
2,54
6,25
50.38
Sumber : DKPP Kabupaten Pekalongan, 2016
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
359
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
5.3. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
Permasalahan
yang
muncul
pada
urusan
kelautan
dan
perikanan adalah :
1) Semakin tingginya dampak yang ditimbulkan oleh naiknya
air rob dan instrusi air laut sehingga pemukiman nelayan
menjadi kumuh dan terendam.
2) Tingginya
tingkat pencemaran pada perairan umum yang
berdampak pada lingkungan budidaya tambak dan rusaknya
ekosistem ikan air tawar;
3) Masih banyak produsen benih ikan yang menggunakan induk
dengan kualitas rendah sehingga mutu benih ikan kurang
bagus;
4) Semakin jauhnya daerah penangkapan ikan (fishing gorund)
karena padatnya penangkapan ikan di Laut Jawa yang
berdampak
semakin tingginya biaya operasional dan
kecilnya pendapatan nelayan..
b. Solusi
1) Penataan kawasan pemukiman nelayan khususnya drainase
dan talud saluran sebagai antisipasai naiknya air rob
sekaligus untuk melancarkan pembuangan genangan air.
2) Penerapan
teknologi
budidaya
ikan
dengan
standar
oprasional produk (SOP) yang menerapkan Cara Budidaya
Ikan
yang
Baik
(CBIB)
dan
berkelanjutan
dengan
pemanfatan sarana budidaya yang ramah lingkungan.
3) Peningkatan kualitas induk ikan dengan introducing induk
ikan dan calon induk ikan yang berkualitas sesuai SNI dan
pengelolaan
pembenihan
dengan
penerapan
Cara
Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB);
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
360
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
4) Peningkatan sarana dan prasarana penangkapan ikan di laut
lepas
dan
pembuatan
rumpon
dasar
sebagai
upaya
pembuatan rumah-rumah ikan, daerah pemijahan (spawning
ground) , tempat pengasuhan ikan (fishing nursery)
sekaligus untuk mendekatkan daerah penangkapan ikan
(fishing ground).
6. URUSAN PERDAGANGAN
Kemudahan berusaha dan penurunan biaya logistik menjadi dua
isu strategis. Keduanya menjadi penting diselesaikan karena menjadi
faktor yang menentukan kekuatan perekonomian nasional dalam
menghadapi persaingan global. Datangnya era globalisasi merupakan
keniscayaan yang tak bisa dihindari bagi dunia perdagangan, era ini telah
menelurkan sebuah sistem liberalisasi perdagangan, dimana setiap orang
bisa melakukan transaksi tanpa batas waktu, tempat dan kondisi. Kondisi
tersebut tentu saja tak hanya memberikan tantangan tetapi juga peluang.
Karenanya, untuk menghadapi era baru ini tak hanya dibutuhkan
semangat dan optimisme dalam menangkap peluang, tetapi juga butuh
berbagai
strategi
dan
kebijakan
yang
agar
liberalisasi
tersebut
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan pertumbuhan
ekonomi dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat. Adapun
permasalahan utama yang perlu dicermati dalam kontek menghadapi
persaiangan global tersebut, bagi dunia perdagangan adalah bagaimana
meningkatkan daya saing berbagai produk dan komoditas dalam negeri
di pasar domestik maupun internasional.
Perdagangan
sebagai
salah
satu
kekuatan
pendorong
pembangunan ekonomi daerah diharapkan dapat berperan dalam
pengembangan iklim usaha yang kompetitif. Tujuannya adalah untuk
membangun perilaku bisnis yang sehat, meningkatkan kemampuan dan
profesionalisme
pelaku
usaha.
Iklim
usaha
yang
sehat
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
akan
361
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
meningkatkan efisiensi alokasi dan penggunaan sumberdaya ekonomi di
dalam negeri, sehingga dunia usaha akan mempunyai daya saing yang
tinggi terutama dalam menghadapi pasar global.
Penyelenggaraan
urusan
perdagangan
bertujuan
untuk
meningkatkan iklim usaha yang sehat, meningkatkan perlindungan
konsumen,
menjaga
kelancaran
peredaran
barang
kebutuhan
masyarakat serta meningkatkan kualitas pasar tradisional sebagai sarana
perekonomian masyarakat.
6.1. Program dan Kegiatan
Program
dan
Kegiatan
Urusan
Perdagangan
yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindutrian, Perdagangan, Koperasi dan
UMKM serta Bagian Perekonomian Setda pada tahun 2015 adalah
sebagai berikut :
Dinas Perindutrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM
a. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan, dengan kegiatan Pembentukan Pasar Tertib
Ukur dan Pengawasan Kualitas Barang dan Jasa.
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah, dengan kegiatan Optimalisasi Pendapatan
Pasar.
c. Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Ekspor,
dengan kegiatan Fasilitasi Kepesertaan Asosiasi/ Pengusaha
dalam Pameran/Promosi Perdagangan (Kontak Bisnis).
d. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri, dengan kegiatan Monitoring harga Kepokmas.
e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pasar
Tradisional, dengan kegiatan :
1) Renovasi Pasar Bojong
2) Renovasi Pasar Tradisional
3) Rehabilitasi Ringan Pasar
4) Penataan Drainase Pasar
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
362
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
6.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Perdagangan pada tahun tahun 2015 dianggarkan
melalui Belanja Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung
program umum/rutin SKPD) sebesar Rp7.283.260.000,00 dan
terealisasi Rp6.721.567.200,00 atau 92,29%. (Rincian relaisasi
Program dan Kegiatan terlampir).
Capaian indikator keberhasilan urusan perdagangan tahun
2015 seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4.106
Capaian Urusan Perdagangan
NO
1.
2.
URUSAN, INDIKATOR
KINERJA
Kontribusi sektor
perdagangan terhadap
PDRB
Nilai ekspor perdagangan
SATUAN
%
Ribu US$
CAPAIAN
TAHUN 2015
TAHUN
TARGET REALISASI
2014
19,33
25
34.324
70.000
%
-
30.165 43,09
Sumber : Dinas Perindutrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Pekalongan, 2015
Pameran Perdagangan dilaksanakan sebanyak 7 (tujuh) kali
selama tahun 2015, yaitu : Pameran INACRAFT di Jakarta, Pameran
Indonesia Fashion Accesories and Craft (IFAC) di Makasar, Pameran
Jakarta Fair (PRJ) di Jakarta, Pameran Produk Dalam Negeri (PPDN)
di Surakarta, Pameran Produk Kriya Dekarnasda di Purwokerto,
Pameran Kajen Expo di Kajen dan Pameran Trade Expo indonesia
(TEI) di Jakarta.
Pertumbuhan
pasar
modern
di
Kabupaten
Pekalongan
sampai dengan tahun 2015 menunjukkan angka yang cukup tinggi.
Persaingan antara pasar modern dengan pasar tradisional semakin
tak terkendali. Persaingan keberadaan pasar tradisional maupun
toko kebutuhan sehari-hari (toko kelontong) tradisional muncul
karena fasilitas, kenyamanan maupun pelayanan dari minimarket
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
363
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
yang lebih baik sehingga membuat konsumen lebih memilih ritel
modern tersebut.
Hal ini jelas dapat mematikan keberadaan pasar dan warung
tradisional yang jumlahnya lebih besar dan menyangkut hajat hidup
masyarakat yang lebih luas. Penurunan omset yang didapat penjual
pasar warung tradisional akan berkurang jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan sebelum munculnya minimarket di sekitar
mereka. Untuk itu pasar tradisional harus ditata baik dalam hal
sarana dan prasarana. Hal ini sebagai upaya meningkatkan minat
warga masyarakat dalam mengunjungi dan memanfaatkan pasar
tradisional sebagai tempat memenuhi kebutuhan mereka, pusat
perdagangan, dan lain sebagainya. Melihat fungsi dan peran pasar
tradisional yang strategis dalam peningkatan pendapatan dan
penyerapan tenaga kerja, maka dalam rangka pembangunan
perekonomian, pasar-pasar tradisional memiliki fungsi yang cukup
penting yang menjadi penggerak utama ekonomi masyarakat.
Untuk itu pada tahun ini kegiatan penting yang dilaksanakan
adalah rehabilitasi dan penataan pasar diantaranya Pembangunan
Pasar Bojong dan Sragi serta renovasi Pasar Doro, Wiradesa, serta
penataan Drainase Pasar Kedungwuni
6.3. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
Permasalahan yang masih terjadi terkait urusan Perdagangan
yaitu:
1) Adanya keterbatasan sumber daya manusia dan sarana
prasarana;
2) Kurangnya kesadaran pedagang membayar retribusi;
3) Penanganan perlindungan konsumen belum berjalan dengan
sesuai yang diharapkan;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
364
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
4) Dukungan material belum sepenuhnya mencukupi dalam
mengantisipasi permasalahan yang dihadapi;
5) Kesadaran para pelaku usaha dalam kepedulian peningkatan
kemajuan suatu usaha perdagangan masing-masing belum
maksimal.
b. Solusi
Atas permasalahan tersebut, solusi yang telah dilakukan antara
lain:
1) Memanfaatkan keterbatasan SDM yang ada;
2) Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara
maksimal;
3) Mengadakan sosialisasi dan pemahaman secara periodik dan
terus menerus supaya pedagang membayar retribusi;
4) Merealisasikan semua kegiatan yang tersedia di bidang
perdagangan
monitoring
secara
dan
maksimal
pengawasan
dengan
semua
melaksanakan
produk
secara
berkelanjutan;
5) Pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada serta yang
memadai;
6) Meminimalisir permasalahan bidang perdagangan yang saat
ini terjadi dengan meningkatkan potensi keterampilan hasil
produksi secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas, sehingga
dapat bersaing deangan barang-barang impor;
7) Memperhatikan peluang yang terjadi saat ini dengan
mengembangkan kreatifitas para pelaku usaha yang ada di
wilayah Kabupaten Pekalongan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
365
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
7. URUSAN PERINDUSTRIAN
Pengembangan industri berkeunggulan kompetitif sangat penting
untuk menghadapi persaingan ketat, baik di pasar dalam negeri maupun
pasar ekspor dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia.
Berkaitan dengan itu, maka perlu ditingkatkan jaminan mutu dan
layanan produk dalam negeri melalui kemampuan penguasaan teknologi,
efisiensi
melalui
peningkatan
produktivitas,
serta
pengembangan
jaringan usaha terkait guna mendukung proses ke arah spesialisasi
kegiatan. Sementara itu, untuk mewujudkan struktur produksi dan
distribusi yang kokoh dan berkelanjutan, maka pengembangan industri
mencakup pengembangan seluruh mata rantai kegiatan produksi dan
distribusi dari sektor penyedia bahan baku, pengolahan, hingga sektor
jasa (primer, sekunder, dan tersier). Sehubungan itu, seluruh basis
produksi dan distribusi perlu ditata kembali secara terpadu dan
dikembangkan secara sinergis dengan memanfaatkan secara optimal
keunggulan
komparatif.
pembangunan
sektor
keseimbangan
persebaran
Dalam
primer,
rangka
sekunder,
mengkonsolidasikan
dan
pembangunannya
tersier
ditempuh
termasuk
pendekatan
klaster industri. Melalui pendekatan ini diharapkan pola keterkaitan antar
kegiatan, baik di sektor industri sendiri (keterkaitan horisontal) maupun
antar sektor industri dengan seluruh jaringan produksi dan distribusi
terkait (keterkaitan vertikal akan dapat secara responsif menjawab
tantangan persaingan global yang semakin ketat.
Pelaksanaan
Urusan
Perindustrian
di
Kabupaten
Pekalongan
diarahkan untuk meningkatkan peran Industri Kecil dan Menengah (IKM)
dalam struktur industri. Adapun sasaran kebijakan adalah meningkatkan
jumlah klaster-klaster industri. Pembangunan industri di Kabupaten
Pekalongan memacu pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sektor
pertanian dan sektor jasa. Pertumbuhan industri yang pesat merangsang
sektor pertanian untuk menyediakan bahan baku bagi industri. Di sisi lain,
sektor jasa yang turut berkembang antara lain adalah lembaga keuangan,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
366
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
lembaga pemasaran/periklanan, lembaga pelatihan ketrampilan dan
rumah
makan.
Hal
tersebut
juga
berdampak
pada
meluasnya
kesempatan kerja yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
dan permintaan masyarakat (daya beli) sebagai ukuran tumbuhnya
perekonomian.
7.1. Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan Urusan Perindustrian dilaksanakan oleh
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah yang dilaksanakan melalui Program dan Kegiatan
sebagai berikut :
a. Program
Pengembangan
Kewirausahaan
dan
Keunggulan Kompetitif UKM, dengan kegiatan Peberapan
Ketentuan HAKI.
b. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah,
dengan kegiatan :
1) Diversifikasi Olahan Makanan dan Minuman
2) Pelatihan Packaging untuk IKM Olahan Makanan dan
Minuman.
7.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Perindustrian pada tahun tahun 2015 dianggarkan
melalui Belanja Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung
program
umum/rutin
SKPD)
sebesar
terealisasi Rp293.000.000,00 atau
Rp300.700.000,00
97,44%. (Rincian
dan
relaisasi
Program dan Kegiatan terlampir).
Capaian indikator keberhasilan urusan perindustrian tahun
2015 terlihat pada tabel berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
367
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Tabel 4.107
Capaian Urusan Perindustrian Tahun 2015
INDIKATOR
KINERJA
NO
1.
2.
3.
SATUAN
CAPAIAN
2014
%
27,48
TARGET
27,4
%
%
0,25
75
0,3
71
Kontribusi sektor
industri terhadap PDRB
Pertumbuhan industri
Cakupan bina
kelompok pengrajin
TAHUN 2015
REALISASI
0,06
76
%
20
107,04
Sumber : Dinas Perindutrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Pekalongan, 2016
a. Pertumbuhan industri di Kabupaten pekalongan menunjukkan
angka yang kurang signifikan, sebagaimana dapat dilihat dalam
tabel bahwa tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,06%,
masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 0,25%. Hal ini
disebakan karena inflasi dan kondisi ekonomi nasional maupun
regional yang mengalami kelesuan.
b. Cakupan bina kelompok pengrajin mengalami kenaikan dan
berhasil melebihi taget yang ditetapkan yaitu 76% dari target
yang
71
%.
Perindustrian,
Hal
ini
dikarenakan
Perdagangan,
Koperasi
setiap
tahun
Dinas
dan
UKM
selalu
mengadakan pembinaan kepada IKM di Kabupaten Pekalongan.
Tabel 4.108
Indikator Kinerja Urusan Perindsutrian Tahun 2015
NO INDIKATOR KINERJA
A.
CAPAIAN
TAHUN 2015
SATUAN
TAHUN
TARGET REALISASI
2014
%
Kelembagaan
1. Jumlah Koperasi/KUD
2. Penyelenggaraan RAT
%
394
-
396
1,01
- Sehat
%
48
-
43
0,90
- Cukup Sehat
%
145
-
124
0,86
- Manajerisasi
%
122
-
122
1,00
Audit Internal
%
150
-
150
1,00
Audit Eksternal
%
27
-
27
1,00
%
1.123
-
1.128
1,00
%
113.514
-
113.711
1,00
4. Pelaksanaan Audit
5. Jumlah karyawan
6. Jumlah Anggota
Sumber : Dinas Perindutrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Pekalongan, 2016
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
368
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada tahun
2014 masih sama dengan jumlah UMKM di tahun 2015. Akan tetapi
jumlah UMKM binaan meningkat di tahun 2015 menjadi 448 dari
2014 yang hanya 441.
Sampai dengan 2015, Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UMKM telah menjalankan program dalam urusan
koperasi dan UKM antara lain Program Penciptaan Iklim Usaha
Mikro, Kecil Menengah yang Kondusif, Program Pengembangan
Kewirausahaan
dan
Keunggulan
Kompetitif
UKM,
Program
Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM dan Program
Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
7.3. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
Permasalahan yang masih terjadi terkait urusan Perindustrian
yaitu :
1) Kualitas SDM IKM terbatas
2) Kurangnya kemampuan
IKM
dalam
menjaga
kualitas
produk secara kontinyu
3) Belum optimalnya penggunaan teknologi tepat guna
4) Kurangnya pemasaran produk IKM
5) Kurangnya perlindungan hukum bagi merk produk IKM
6) Masih perlunya pengembangan produk IKM.
b. Solusi
Solusi atas permasalahan yang telah dilakukan antara lain:
1) Pelatihan dan pengembangan keterampilan SDM IKM baik
dalam
hal
kualitas,
konsistensi,
pengembangan
atau
diversifikasi produk maupun pemasaran serta pemanfaatan
teknologi.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
369
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
2) Mendorong berkembangnya produk yang berdasarkan pada
potensi unggulan daerah, baik potensi bahan baku, SDM
maupun pemasaran.
3) Penguatan sentra-sentra industry potensial.
4) Fasilitasi pendaftaran merk
5) Fasilitasi pemasaran produk IKM.
8. URUSAN TRANSMIGRASI
Sebagai salah satu bentuk pelaksanaan amanat konstitusi,
hingga kini pemerintah masih berkepentingan untuk menempatkan
transmigrasi sebagai satu model pembangunan. Hal ini berarti bahwa
transmigrasi masih dipandang relevan sebagai suatu pendekatan
pembangunan
guna
mencapai
tujuan
kesejahteraan,
pemerataan
pembangunan daerah, serta perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Transmigrasi juga relevan sebagai salah satu bentuk perlindungan dan
pemenuhan hak-hak dasar manusia/human rights, yaitu perlindungan
negara atas hak-hak warga negara untuk berpindah dan menetap di
dalam
batas-batas
pemerintah
pemerintah
tetap
wilayah
negara-bangsanya.
memberikan
provinsi
dan
imperatif
atau
dan
pemerintah
Oleh
karena
itu,
dukungan
kepada
daerah
untuk
menyelenggarakan transmigrasi, sepanjang tersedia sumber-sumber
daya yang mendukungnya.
Pembangunan urusan transmigrasi di Kabupaten Pekalongan
diselenggarakan melalui pengiriman masyarakat calon transmigrans yang
ingin meningkatkan taraf hidupnya melalui program transmigrasi ke
daerah tujuan yang telah ditetapkan oleh Pusat.
Program pembangunan ketransmigrasian merupakan bagian dari
kebijakan program pembangunan yang secara umum diarahkan pada
pembangunan kuantitas dan kualitas penempatan tenaga kerja dan
transmigrasi serta dalam rangka mempercepat pengentasan masalah
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
370
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
kemiskinan
dan
pembangunan
kemiskinan
di
pengangguran
ekonomi
daerah.
Kabupaten
serta
upaya
Salah
Pekalongan
satu
untuk
mempercepat
upaya
pengentasan
dilakukan
melalui
Program
Transmigrasi. Peminat mengikuti transmigrasi di Kabupaten Pekalongan
masih besar, hal ini dikarenakan semakin sempitnya kesempatan kerja
dan menurunnya lahan garapan produktif di pedesaan karena terjadinya
alih fungsi. Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang program transmigrasi dilaksanakan penyuluhan dan pembinaan
ke desa-desa di wilayah Kabupaten Pekalongan, dengan harapan
meningkatnya animo masyarakat untuk mengikuti program transmigrasi
yang cukup besar dilandasi oleh pemahaman yang benar dan kesiapan
skill yang memadai.
8.1.
Program dan Kegiatan
Penyelenggaraan Urusan Transmigrasi tahun 2015
dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
melalui Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi,
dengan
Kegiatan
Penjajagan,
Pengerahan
dan
fasilitas
perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi
kebutuhan SDM.
8.2.
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan.
Urusan Transmigrasi dilaksanakan dengan anggaran Belanja
Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung program umum/rutin
SKPD)
sebesar
Rp98.000.000,00
dan
terealisasi
sebesar
Rp87.873.000,00 atau 89,67%. (Rincian realisasi program dan
kegiatan terlampir).
Pembangunan bidang transmigrasi diselenggarakan melalui
pengiriman
masyarakat
calon
transmigrans
yang
ingin
meningkatkan taraf hidupnya melalui program transmigrasi ke
daerah tujuan yang telah ditetapkan oleh Pusat.
Program Transmigrasi ini merupakan salah satu program
pemerintah dalam upaya percepatan
kesejahteraan masyarakat
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
371
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
disamping
program-program
lainnya.
Adapun
penempatan
Transmigran Tahun 2014 dan 2015 sebagai berikut :
Tabel 4.109
Pengiriman transmigrasi Dinsosnakertrans kab. Pekalongan
NO
TAHUN
JUMLAH
KK/JIWA
UPT/KAB/ PROV DAERAH PENEMPATAN
1
2014
UPT. Majuria Kab. Banyuasin Prop. Sumatera Selatan
2 KK = 9 JIWA
2
2015
UPT. Lantang Tallang Kab. Luwu Uatara Prop.
Sulawesi Selatan
5KK = 20 JIWA
Sumber : Dinas Perindutrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Pekalongan, 2016
Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Transmigrasi
disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.110
Capaian Urusan Transmigrasi Tahun 2015
NO
1
2
INDIKATOR
KINERJA
SATUAN
CAPAIAN
2014
TARGET
REALISASI
%
kk
2
2
2
-
NAIK /
TURUN
(%)
-
kk
10
10
10
-
-
Jumlah transmigran
yang diberangkatkan
ke lokasi transmigrasi
Jumlah calon
transmigran (KK)
TAHUN 2015
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pekalongan, 2016
8.3.
Permasalahan dan Solusi.
a. Permasalahan
1) Rendahnya animo transmigrasi.
2) Sarana dan Prasarana di lokasi transmigrasi tidak sesuai
dengan harapan calon transmigran.
b. Solusi
1) Peningkatan
penyuluhan
transmigrasi
agar
animo
masyarakat bertambah
2) Pembekalan pelatihan ketrampilan bagi calon transmigran
untuk
dapat
menyesuaikan
dengan
kondisi
lokasi
penempatan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
372
Download