1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kunjungan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sempat mengalami
penurunan akibat peristiwa politik dan sosial yang terjadi. Hal ini dibuktikan
dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari tahun 2000 sampai dengan
tahun 2007 hanya berjumlah sekitar 4 juta sampai 5 juta per tahun. Namun,
peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan
sejak tahun 2008 sampai sekarang.
Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia
Tahun
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
Jumlah Wisatawan
5.064.217
5.153.620
5.033.400
4.467.021
5.321.165
5.002.101
4.871.351
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah Wisatawan
5.505.759
6.234.497
6.323.730
7.002.944
7.649.731
8.044.462
8.802.129
9.435.411
Sumber : Badan Pusat Statistik1 (2015)
Indonesia memiliki berbagai daya tarik wisata dengan ciri khas yang
berbeda di setiap daerahnya. Provinsi Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di
Indonesia yang memiliki berbagai macam daya tarik wisata. Provinsi Yogyakarta
memiliki berbagai Daya Tarik Wisata berupa cagar budaya dan situs sejarah. Situs
peninggalan budaya dan sejarah merupakan potensi yang dapat mendatangkan
1
www.bps.go.id.20Agustus2015
1
2
wisatawan. Beberapa situs-situs peninggalan sejarah di Yogyakarta adalah Kraton
Kasultanan, Kraton Pakualam, Benteng Vredeburg, Pasar Bringharjo, dan Candi
Prambanan.
Salah satu daya tarik wisata cagar budaya yang menjadi daya tarik utama di
Yogyakarta adalah Candi Prambanan. Candi Prambanan merupakan salah satu
world heritage site (situs warisan dunia) yang ditetapkan oleh UNESCO (United
Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization). Hal ini menjadi salah
satu faktor untuk menarik minat wisatawan mancanegara berkunjung ke
Yogyakarta. Upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dapat
dilakukan melalui pendekatan pemasaran. Segmentasi merupakan salah satu
langkah di dalam proses pemasaran. Pengetahuan tentang keberadaan segmensegmen pasar diharapkan bisa memberikan pandangan bahwa wisatawan memiliki
karakteristik berbeda. Sebuah tujuan wisata bisa memilih dan menyasar kelompok
wisatawan yang dipandang paling menguntungkan (Dewi, 2011:23).
Kajian segmentasi wisatawan dapat memberikan gambaran kebutuhan
pasar. Tujuan dari pengelompokan ini untuk menentukan perbedaan-perbedaan di
antara pembeli, yang mungkin mengakibatkan preferensi (pemilihan) barangbarang yang mereka inginkan itu berbeda-beda pula (Mursid, 1993:33). Segmentasi
wisatawan asing perlu diteliti untuk melihat minat dan konsumsi yang berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat dan pola konsumsi
wisatawan mancanegara yang diteliti dengan pendekatan segmentasi wisatawan.
Penelitian ini mengungkap bagaimana segmentasi wisatawan mancanegara di
Candi Prambanan dalam menentukan keputusan untuk memilih apa yang
3
dikonsumsi selama berwisata di Yogyakarta. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan
masukan untuk menentukan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan
kunjungan wisatawan mancanegara.
1.2
1.
Rumusan Masalah
Bagaimana segmentasi geografis, demografis, psikografis, perilaku, saluran
distribusi, dan tujuan perjalanan wisatawan mancanegara di Candi Prambanan
Yogyakarta?
2.
Bagaimana hubungan antara segmentasi geografis, demografis, psikografis,
perilaku, saluran distribusi, dan tujuan perjalanan di Candi Prambanan Yogyakarta
dengan segmentasi yang berkaitan dengan produk?
1.3
1.
Tujuan Penelitian
Mengetahui segmentasi geografis, demografis, psikografis, perilaku,
saluran distribusi, dan tujuan perjalanan wisatawan mancanegara di Candi
Prambanan Yogyakarta.
2.
Mengetahui hubungan antara segmentasi geografis, demografis, psikografis,
perilaku, saluran distribusi, dan tujuan perjalanan di Candi Prambanan Yogyakarta
dengan segmentasi yang berkaitan dengan produk.
1.4
Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini pembatasan masalah dilakukan karena luasnya ruang
lingkup segmentasi pasar wisatawan. Segmentasi demografis hanya meneliti
4
mengenai jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan. Segmentasi psikografis
akan meneliti mengenai minat berwisata. Segmentasi perilaku akan meneliti
tentang status pemakaian (frekuensi kunjungan) dan manfaat yang dicari.
Segmentasi berkaitan dengan produk hanya meneliti pilihan wisatawan terhadap
atraksi, akomodasi, transportasi, dan makanan. Penelitian ini dilakukan kepada
wisatawan mancanegara dengan batasan usia di atas 17 tahun dan menginap di
Yogyakarta. Menurut UN-WTO, International tourist adalah pelancong sementara
(temporary visitors) yang tinggal paling tidak 24 jam di negara yang dikunjungi
dengan tujuan perjalanan ileisure (rekreasi, liburan, kesehatan, studi, agama, dan
olahraga), atau business (family, misi tertentu, pertemuan) (Pitana dan Diarta,
2009:42)
1.5
1.
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dapat menerapkan konsep segmentasi pasar wisatawan
terhadap wisatawan mancanegara yang mengunjungi objek wisata cagar budaya
seperti Candi Prambanan.
2.
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi PT Taman Wisata Candi
sebagai masukan yang dapat membantu untuk mendiversifikasi portofolio
wisatawan agar tidak bergantung pada satu kelompok pasar tertentu.
5
1.6
Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai segmentasi pasar telah beberapa kali dilakukan dalam
berbagai sektor industri. Penelitian segmentasi pasar wisatawan telah dilakukan di
beberapa Daya Tarik Wisata untuk mengetahui karakteristik wisatawan. Tidak
hanya Daya Tarik Wisata, penelitian segmentasi juga dilakukan oleh dinas
pariwisata di beberapa kota dan kabupaten untuk mengetahui karakteristik
wisatawan yang berkunjung ke daerahnya. Tinjauan pustaka ditampilkan dengan
mengurutkan dari tahun terlama menuju tahun terbaru. Penelitian-penelitian
terdahulu menjadi pedoman, pembanding, gambaran, dan penentuan batasan atas
penelitian yang akan dilakukan.
Penelitian segmentasi wisatawan kota atau kabupaten dilakukan oleh Dinas
Pariwisata Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2001 dengan judul
“Analisis Karakteristik dan Belanja Wisatawan Mancanegara di D.I. Yogyakarta”.
Metode analisa yang digunakan dalam penelitian tersebut menggunakan
pendekatan deskriptif kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dengan menggunakan metode survei yang berupa wawancara dan
kuesioner. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mayoritas wisatawan
mancanegara berasal dari daratan Eropa (70,94% dari total responden).
Berdasarkan kelompok umur, responden tergolong dalam usia produktif (antara 2029 tahun). Pendapatan per kapita responden mayoritas di bawah US$ 5.000 per
tahun2, hal ini menunjukkan tingkat ekonomi menengah-bawah. Berdasarkan
2
Penulis menduga terdapat kesalahan dalam hal mengenai pendapatan mayoritass wisatawan.
Penulis berasumsi bahwa pendapatan perkapita wisatawan mancanegara berkisar US$50.000 per
tahun dikarenakan mayoritas wisatawan berasal dari daratan Eropa dan berprofesi sebagai
profesional.
6
profesi,
mayoritas
pekerjaan
adalah
professional.
Berdasarkan
tingkat
pendidikannya, mayoritas responden tergolong dalam kelas terdidik, yang sebagian
besar mengenyam pendidikan perguruan tinggi/universitas. Frekuensi kunjungan
responden ke Yogyakarta sebagian besar adalah first time visitors (65,82%).
Mayoritas responden membeli batik sebagai souvenir. Rata-rata lama tinggal
responden mayoritas berada pada kisaran 3-4 hari di Yogyakarta (48,73% dari total
responden). Pola kunjungan wisatawan mancanegara di Yogyakarta merupakan
pola kunjungan sekunder, dalam hal ini menempatkan Yogya sebagai kunjungan
kedua atau ketiga. Dilihat dari komposisi rombongannya, sebagian besar wisatawan
mancanegara melakukan kunjungan secara berpasangan (34,50%) atau secara
sendiri (23,30%). Sebagian besar wisatawan (58%) mengatur kunjungannya secara
mandiri, sedangkan 28% masih menggunakan jasa perusahaan perjalanan. Dilihat
dari pilihan responden terhadap moda transport yang digunakan untuk menuju
Yogyakarta sebagian besar menggunakan penerbangan terjadual (50,28%). Sumber
informasi yang paling banyak dijadikan referensi tentang Yogyakarta adalah buku
panduan wisata dan informasi dari teman atau keluarga. Keraton Kasultanan
Yogyakarta, Malioboro, Candi Prambanan, dan Taman Sari masih menjadi obyekobyek menarik untuk dikunjungi oleh responden.
Berbeda dengan penelitian yang ditulis oleh Tamami (2010) dalam skripsi
yang berjudul “Analisis Segmentasi Wisatawan Kebun Raya Bogor dengan
Pendekatan Gaya Hidup AIO (Activities, Interest, Opinion)”. Penelitian ini lebih
memfokuskan segmentasi wisatawan secara gaya hidup. Hasil penelitian dengan
metode analisis deskriptif dan analisis cluster (K-means cluster) diperoleh data,
7
mayoritas responden yang berwisata di Kebun Raya Bogor adalah berjenis kelamin
laki-laki yaitu sebesar 51% dan berusia 16-24 tahun dengan persentase 46%.
Mayoritas responden belum menikah yaitu sebesar 60% dan memiliki jumlah
anggota keluarga inti 4 orang sebanyak 30%. Responden terbanyak yang datang
berwisata mayoritas memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta dan mahasiswa
yang masing-masing sebanyak 24% dan 21% dengan tingkatan pendidikan yang
baik yaitu memiliki pendidikan terakhir SMA / MA sebesar 41%. Rata-rata
pengeluaran total per bulan dari responden terbanyak yaitu kurang dari Rp.
1.000.000,- sebesar 34%. Untuk pengeluaran rata-rata hiburan per bulan terbanyak
yaitu kurang dari Rp.250.000,- sebesar 37%. Wisatawan Kebun Raya Bogor
didominasi oleh wisatawan yang datang dari Jakarta dan Bogor yaitu sebesar 32%
dan 31%. Wisatawan Kebun Raya Bogor terbagi dalam tiga kelompok berdasarkan
gaya hidup dalam berwisata. Pertama yaitu kelompok 1 ”General Visitor” yang
berjumlah 31% dengan karakteristik tidak menyukai dengan aktivitas yang banyak
menguras tenaga dan menyukai untuk mempelajari koleksi dari Kebun Raya Bogor,
kedua adalah kelompok 2 “Back to Nature” berjumlah 44% yang menyukai produk
wisata alam yang ditawarkan Kebun Raya Bogor dan menyukai untuk berwisata
dengan keluarga, dan terakhir kelompok 3 “Quiet Lovely” berjumlah 25% yang
menyukai ketenangan untuk istirahat dan mempertimbangkan biaya dalam
berwisata.
Penelitian mengenai Candi Prambanan juga ditulis oleh Marsono dan
Widyarini (2011) dalam Jurnal Tourisma yang berjudul “Kontribusi Pariwisata
Budaya dalam Bidang Perekonomian masyarakat (Studi Kasus pada Candi
8
Prambanan dan Balet Ramayana)”. Penelitian ini membahas mengenai kontribusi
ekonomi yang diberikan oleh Candi Pramabanan dan Balet Ramayana terhadap
masyarakat pendukungnya. Penelitian ini memfokuskan pada hasil perolehan
retribusi tiket, pedagang, penyedia jasa, hotel, dan karyawan di dalamnya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Candi Prambanan dan Balet Ramayana
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap masyarakat pendukungnya.
Penelitian selanjutnya dengan tema yang sama ditulis oleh Majid pada tahun
2012 dalam thesis yang berjudul “Analisis Segmentasi Pengguna Bus Wisata
Wrekudara Surakarta”. Hasil analisis dengan metode chi-square dan tabulasi silang
diperoleh secara demografis segmen pasar bus wisata Werkudoro adalah
perempuan, yaitu sebanyak 68 orang atau sekitar 70,8%, berpendidikan Perguruan
Tinggi atau lebih dari SLTA sebanyak 85 orang atau 88,5%, bekerja sebagai
karyawan swasta/ wiraswasta yang mencapai 38 orang atau sekitar 39,6%, berusia
20-40 tahun (masa dewasa awal) yang mencapai 55 orang atau sekitar 59,4%, dan
berpenghasilan per bulan lebih dari 3 juta yang mencapai 50 orang atau sekitar
52,1%. Berdasarkan uji interval, secara psikografis segmen pasar bus wisata
Werkudoro memiliki kelas sosial dengan skor rata-rata 3,598 atau tergolong
tinggi/baik, gaya hidup dengan skor rata-rata 3,427 atau tergolong baik, kepribadian
dengan skor rata-rata 3,029 atau tergolong baik. Persepsi pengguna terhadap
pengelolaan bus wisata Werkudoro yang ada saat ini yaitu bahwa sebagian besar
responden memiliki persepsi yang tergolong baik pada pengelolaan pelayanan
(66,67%), persepsi yang tergolong baik pada pengelolaan fasilitas (54,17%),
persepsi yang tergolong baik pada pengelolaan kenyamanan (47,92%), persepsi
9
yang tergolong baik pada pengelolaan tarif (46,88%), dan persepsi yang tergolong
baik pada pengelolaan promosi Bus Werkudoro (51,04%).
Penelitian segmentasi wisatawan Daya Tarik Wisata yang pernah dilakukan
antara lain penelitian yang ditulis oleh Hanif pada tahun 2014 dalam skripsi yang
berjudul “Analisis Segmentasi Wisatawan dalam Memilih Produk Wisata di
Yogyakarta, Studi kasus : Wisatawan Backpacker di Kampung Prawirotaman”.
Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode deskriptif.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan
kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian tersebut
menunjukkan bahwa wisatawan mancanegara yang berada di Kampung
Prawirotaman merupakan wisatawan muda, berpendidikan tinggi, dan berasal dari
kelas menengah ke bawah. Produk wisata yang paling banyak dipilih oleh
wisatawan mancanegara yang berada di Kampung Prawirotaman antara lain Candi
Borobudur (daya tarik), penginapan non bintang (akomodasi), continental cuisine
(makanan-minuman), mobil (transportasi) dan batik (cinderamata). Adapun
pertimbangan wisatawan dalam memilih produk wisata ditentukan oleh beberapa
hal yang termasuk ke dalam karakteristik sosiodemografis dan psikografis.
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, penelitian segmentasi wisatawan
mancanegara di Candi Prambanan belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian
ini memfokuskan terhadap segmentasi wisatawan mancanegara yang berkunjung
ke Candi Prambanan.
10
1.7
Landasan Teori
Menurut Mill dan Morison (2009:174), segmentasi pasar adalah proses
melalui orang-orang dengan kebutuhan yang sama, keinginan, dan karakteristik
dikelompokkan bersama sehingga organisasi pariwisata dapat melayani dan
berkomunikasi dengan lebih seksama. Banyak cara atau karakteristik yang
digunakan untuk membagi pasar wisatawan. Tujuh kategori tersebut adalah :
1.
Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit
geografis yang berbeda seperti bangsa, negara, wilayah, kecamatan, kota atau
lingkungan pemukiman (Kotler, Bowen, dan Makens, 1998:241). Sebagian besar
daya tarik tujuan pengunjung didasarkan pada kontras budaya, iklim, atau
pemandangan. Organisasi wisata nasional cenderung menggunakan segmentasi
geografis untuk upaya promosi. Dalam pemasaran, penting untuk mengetahui di
mana pelanggan yang potensial tinggal atau bekerja untuk berkomunikasi dengan
mereka (Mill dan Morison, 2009:176). Menurut Gunn (1988:101), variabel dalam
pendekatan segmentasi geografis, antara lain negara, propinsi, daerah, wilayah,
perkotaan, pinggir kota, pedesaan, ukuran kota, dan kepadatan penduduk.
2.
Segmentasi Demografis dan Sosialekonomi
Menurut Kotler, Bowen, dan Makens (1998:243), segmentasi demografis
terdiri dari pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok yang berdasarkan
pada variabel-variabel demografis, seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga,
siklus hidup keluarga, pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan, agama, ras, dan
kebangsaan. Menurut Mill dan Morison (2009:175), pendekatan segmentasi
11
demografi dan sosialekonomi umum digunakan karena relatif mudah untuk
memperoleh data statistik, serta data mudah dipahami dan diterapkan.
Perbandingan informasi diperoleh melalui sensus. Misalnya, usia dan pendapatan
menjadi prediktor untuk mengetahui partisipasi berwisata. Sifat yang berubah
dengan cepat di dalam masyarakat tidak memungkinkan untuk hanya
mengandalkan data ini sebagai sarana untuk mengembangkan strategi pemasaran.
Keberadaan segmen wisatawan dalam kelompok usia atau pendapatan tertentu tidak
berarti bahwa wisatawan memiliki preferensi wisata yang sama. Segmentasi
demografis dan sosialekonomi akan lebih efektif jika menggunakan kriteria
demografis yang multivariat (menggunakan dua atau lebih variabel demografis).
Menurut Gunn (1988:101), pendekatan segmentasi ini pada umumnya
digunakan karena pasar mudah dijangkau dan informasi tersedia. Variabel dalam
pendekatan segmentasi demografis dan sosialekonomi antara lain, umur, jenis
kelamin, pendidikan, penghasilan, ukuran keluarga, pekerjaan, daur hidup keluarga,
kelas sosial, kepemilikan rumah, kepemilikan rumah kedua, ras atau kelompok
etnis.
Dalam
segmentasi
ini,
pasar
didekati
dengan
variabel-variabel
kependudukan. Berikut adalah variabel dalam segmentasi demografis yang
digunakan dalam penelitian ini :
a.
Usia
i.
Anak-anak
Menurut Kasali (2000:190), segmentasi anak-anak dapat dibagi dalam tiga
kelompok, bayi (0-24 bulan), pra sekolah (2-4 tahun), dan anak-anak (4-9 tahun).
12
ii.
Remaja
Menurut Kasali (2000:195), remaja mengacu pada sebuah segmen yang
berusia antara 9-16 tahun. Pada usia menjelang dewasa ini, manusia mengalami
tahap yang disebut pubertas yang ditandai oleh perubahan biologis dan sifat-sifat.
Pada usia ini, pilihan-pilihan konsumsi para remaja sangat dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas yang ditekuninya, teman-temannya, dan penampilan generasi itu.
iii.
Manusia Dewasa
Ada dua konsep dewasa, yaitu dewasa secara seksual dan dewasa secara
ekonomi (Kasali, 2000:200). Secara seksual, seseorang dinyatakan dewasa jika
sudah mengalami perubahan-perubahan biologis. Menurut konsep ini, manusia
mulai dianggap dewasa apabila sudah berusia 17 tahun. Secara ekonomi, seseorang
dianggap dewasa apabila sudah memiliki pekerjaan. Sebagian bekerja setamat
SLTA, yaitu pada usia antara 18-20 tahun, dan sebagian lagi setelah meraih gelar
sarjana (antara 24-27 tahun).
iv.
Pensiunan
Di Indonesia tidak susah menemukan sosok lansia (di atas 55 tahun).
Menurut Kasali (2000:202), pensiunan cenderung lebih siap secara ekonomi.
b.
Gender
Identitas gender merupakan komponen penting dalam pemasaran.
Masyarakat memiliki kecenderungan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutantuntutan budayanya mengenai peranan gendernya. Gender terbagi ke dalam dua
segmen, yaitu pria dan wanita (Kasali, 2000: 176).
13
c.
Pekerjaan
Konsumen yang memiliki pekerjaan tertentu umumnya mengkonsumsi
barang-barang tertentu yang berbeda dengan jenis pekerjaan lainnya. Pekerjaan
dapat mempengaruhi pola konsumsi wisata (Kasali, 2000: 159).
d.
Pendidikan
Pasar dapat dikelompokkan menurut tingkat pendidikan yang dicapai
konsumen. Pendidikan yang berhasil diselesaikan konsumen biasanya menentukan
pendapatan dan kelas sosial seseorang. Pada gilirannya, tingkat intelektualitas akan
menentukan pilihan barang, merek, jenis hiburan, dan sebagainya.
3.
Segmentasi Psikografis
Segmentasi ini dapat berguna karena meneliti profil psikografis secara
khusus dan secara ekstensif sehingga dapat melengkapi informasi yang diperoleh
dari analisis sederhana. VALS (Nilai dan Gaya Hidup) adalah salah satu aplikasi
yang paling dikenal luas dari segmentasi psikografis di Amerika Serikat (Mill dan
Morrison, 2009:177). Pendekatan ini dapat menjadi efektif, karena penggunaan
produk pariwisata yang luas diantara kelompok psikografis tertentu. Variabel
segementasi psikografis antara lain, ciri kepribadian, gaya hidup, sikap minat dan
pendapat, serta motivasi (Gunn, 1988:101)
Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi dalam kelompok-kelompok
yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan karakteristik kepribadian
(Kotler, Bowens, dan Maken, 1998:245). Orang-orang dalam kelompok demografis
yang sama dapat menampilkan profil gambaran psikografis yang berbeda.
Penelitian ini hanya meneliti tentang minat berwisata yang terdapat dalam gaya
14
hidup wisatawan. Segmentasi minat merupakan bagian dari gaya hidup yang
terdapat dalam segmentasi psikografis konsumen. Segmentasi minat yang diteliti
adalah minat terhadap rekreasi. Minat terhadap pilihan wisata akan menjadi tolok
ukur salah satu segmentasi psikografis.
Aktifitas
Pekerjaan
Hobi
Kegiatan-kegiatan
Sosial
Liburan
Hiburan
Keanggotaan klub
Komunitas
Belanja
Olahraga
Tabel 1.2 Dimensi Gaya Hidup
Minat-minat
Pandanganterhadap
pandangan
Keluarga
Terhadap diri
Rumah
sendiri
Pekerjaan
Isu-isu sosial
Komunitas
Politik
Rekreasi
Bisnis
Fashion
Ekonomi
Makanan
Pendidikan
Media
Produk-produk
Prestasi
Masa depan
Kebudayaan
Demografi
Usia
Pendidikan
Penghasilan
Besarnya keluarga
Tempat tinggal
Geografi
Besarnya kota
Pekerjaan
Tahap pada family
life cycle
Joseph plummer, Journal of Marketing, January 1974 dalam Kasali (2000:92)
4.
Segmentasi Perilaku
Manfaat atau atribut segmentasi menjadi segmentasi dasar yang sangat
populer di bidang pariwisata (Mill dan Morrison, 2009:177). Ini melibatkan
segmentasi yang bergantung dengan kepentingan pengunjung yang relatif terhadap
manfaat yang diharapkan setelah membeli produk. Hasil dari penelitian segmentasi
perilaku berupa manfaat yang dicari dapat menjadi acuan untuk mengembangkan
produk baru dan iklan.
Pada segmentasi perilaku, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan pada pengetahuan, sikap penggunaan atau tanggapan terhadap sebuah
produk (Kotler, Bowen, dan Maken, 1998:247). Dalam segmentasi perilaku dapat
diklasifikasikan berdasarkan peristiwa, manfaat yang dicari, status pemakaian,
tingkat pemakaian, status kesetiaan, taraf kesiapan membeli, dan sikap.
15
a.
Status Pemakaian
Banyak pasar yang bisa dipilah menjadi bukan pemakai, mantan pemakai,
pemakai potensial, pemakai pertama kali, pemakai rutin dari suatu produk. Dalam
penelitian ini, status pemakaian berarti frekuensi wisatawan mancanegara yang
mengunjungi Candi Prambanan (Kotler, Bowen, dan Maken, 1998: 248).
b.
Manfaat
Satu bentuk segmentasi yang sangat kuat adalah mengklasifikasikan
pembeli berdasarkan manfaat yang berbeda dari suatu produk atau jasa yang dibeli.
Dalam penelitian ini, manfaat yang diteliti adalah sesuatu yang diinginkan
wisatawan mancanegara dengan mengunjungi Candi Prambanan (Kotler, Bowen,
dan Maken, 1998: 248).
5.
Segmentasi Saluran Distribusi
Segmentasi ini penting untuk mengenali bahwa perantara (saluran
distribusi) tersebut harus tersegmentasi oleh organisasi pariwisata lain yang
tergantung pada mereka. Menurut Mill dan Morrison (2009:178), saluran
distribusi/perantara sangat bervariasi sesuai dengan fungsi utama mereka, sebagai
contoh ritel dibandingkan jasa perjalanan wholesaler.3 Jenis yang lain misalnya,
bidang spesialisasi oleh jasa layanan wisata, segmen pasar, atau tujuan (agen
perjalanan kapal pesiar, perusahaan dan agen-agen perjalanan etnis), ukuran dan
struktur (agen perjalanan waralaba yang besar dengan agen perjalanan independen
yang bersifat kecil), online versus offline, dan tentu saja, lokasi geografis. Sebagian
3
Tour wholesaler adalah perusahaan atau individu yang merencanakan, mempersiapkan,
memasarkan, dan mengelola paket wisata, biasanya menggabungkan beberapa layanan dari
pemasok dan operator (Morrison, 1989: 280).
16
besar organisasi yang menargetkan para perantara perjalanan di pemasaran mereka
menggunakan proses dua langkah (Mill dan Morrison, 2009:178):
1.
Mengidentifikasi target pasar wisatawan
2.
Kemudian pilih perantara wisata yang melayani target pasar tersebut.
Segmentasi saluran distribusi berarti membagi perantara perjalanan dengan
fungsi dan karakteristik umum yang dibagi berdasarkan kelompok fungsional. Ada
kelompok yang melakukan fungsi tertentu, seperti ritel perhotelan dan jasa
perjalanan, perencana perjalanan insentif (incentive travel planners4), dan
mengembangkan serta mengkoordinasikan wisata dan paket liburan (tour
wholesaler dan tour operator5). Dalam setiap kelompok, ada perbedaan besar
dalam ukuran organisasi, wilayah geografis yang disajikan, tingkatan spesialisasi,
kebijakan dalam menangani pemasok, dan faktor lainnya (Morrison, 1989:156).
Pendekatan segmentasi ini efektif untuk pasar yang lebih jauh yang tidak dapat
dicapai secara langsung dengan biaya murah, atau di mana perusahaan wisata
memiliki pasar yang cocok (Gunn, 1988:101). Variabel segmentasi saluran
distribusi antara lain, penjualan langsung kepada pelanggan, travel agent, tour
operator, tour wholesaler, Airlines, Pemasaran pemerintah, Wisata lokal.
6.
Segmentasi Tujuan Perjalanan
Segmentasi berdasarkan tujuan perjalanan adalah untuk membagi pasar
menjadi dua segmen berdasar segmen perjalanan bisnis dan kesenangan / pasar
perjalanan pribadi (Mill dan Morison, 2009:176). Segmen perjalanan bisnis dapat
4
Incentive travel planner adalah tour wholesaler khusus, perbedaannya adalah mereka
berhubungan langsung dengan klien perusahaan mereka (Morrison, 1989:283).
5
Tour operator adalah sebuah tour wholesaler, perusahaan atau individu yang mengoperasikan
paket atau wisata (menyediakan transportasi darat dan layanan pemandu) (Morrison, 1989:280)
17
dikategorikan menjadi: (1) segmen kelompok dan (2) segmen individu. Segmen
kelompok kemudian dibagi lagi menjadi kelompok wisata, konvensi, rapat
perusahaan, dan kru maskapai. Segmen individu terdiri dari perusahaan, wisatawan
yang sering bepergian, dan kelompok inklusif wisata.
Menurut Morison (1989:147), pasar wisatatawan dibagi menjadi dua
kelompok utama, pasar perjalanan bisnis dan pasar kesenangan serta perjalanan
pribadi. Pendekatan segmentasi ini biasanya adalah yang paling efektif, karena
pasar/wisatawan mencari jenis produk tertentu (Gunn, 1988:101). Variabel dalam
pendekatan segmentasi ini adalah bersenang-senang, urusan pribadi, urusan lain,
rapat/konvensi, dan pertandingan/grup olahraga.
7.
Segmentasi Berkaitan dengan Produk
Keuntungan utama dari segmentasi yang berkaitan dengan produk adalah
informasi yang diperoleh secara langsung berhubungan dengan jasa pariwisata
khususnya dengan pertimbangan tertentu. Menurut Mill dan Morison (2009:176),
variabel dalam segmentasi ini antara lain aktifitas wisata, harga, tipe penginapan,
tipe peralatan.
Menurut Gunn (1988: 101) pendekatan ini sulit dicapai, tetapi segmensegmen ini cocok untuk penggunaan produk tertentu. Segmentasi yang berkaitan
dengan produk adalah aktiftas wisata, peralatan, loyalitas merek, manfaat yang
diharapkan, lama tinggal, transportasi, pilihan pengalaman, dan pola partisipasi.
18
1.8
Sumber dan Metode Penelitian
1.8.1
Sumber Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Dalam
penelitian ini data primer didapatkan dengan menyebarkan kuesioner terhadap
wisatawan mancanegara di Candi Prambanan. Data sekunder berupa studi pustaka
dan data-data lain yang berkaitan dengan topik penelitan. Data didapat dari buku,
internet, brosur, dan laporan tahunan mengenai Candi Prambanan dan
pengunjungnya.
1.8.2
Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menekankan pada segmentasi
geografis, demografis, psikografis, perilaku, tujuan perjalanan, dan saluran
distribusi, dan berkaitan dengan produk. Segmentasi berkaitan produk yang dipilih
dalam
penelitian
ini
adalah
akomodasi,
transportasi,
atraksi,
dan
makanan/konsumsi. Variabel-variabel dalam segmentasi geografis, demografis,
psikografis, perilaku, tujuan perjalanan, dan saluran distribusi dianalisis secara
deskriptif. Hubungan antara segmentasi geografis, demografis, psikografis,
perilaku, tujuan perjalanan, dan saluran distribusi dengan segmentasi berkaitan
dengan produk dianalisa menggunakan tabulasi silang.
19
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir
Wisatawan Mancanegara di Candi Prambanan
Segmentasi
Geografis
Segmentasi
Demografis/
Sosialekonomi
Segmentasi
Psikografis
Segmentasi
Perilaku
Segmentasi
Saluran
Distribusi
Segmentasi
Tujuan
Perjalanan
Analisis
Diskriptif
Analisis
Diskriptif
Analisis
Diskriptif
Analisis
Diskriptif
Analisis
Diskriptif
Analisis
Diskriptif
Segmentasi berkaitan
dengan produk
 Akomodasi
 Transportasi
 Daya Tarik Wisata
 Makanan
Tabulasi Silang
1.8.3
Operasionalisasi Konsep Segmentasi Wisatawan
Segmentasi pasar wisatawan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membagi
atau mengelompokkan wisatawan ke dalam kelompok yang bersifat homogen
berdasarkan karakteristik atau kriteria tertentu. Segmentasi wisatawan dalam
penelitian ini adalah :
20
1. Segmentasi Geografis
Segmentasi wisatawan berdasarkan kriteria asal negara dan benua wisatawan.
Wisatawan diberikan lima pilihan benua asal, yaitu Amerika, Asia, Eropa,
Australia, Afrika. Wisatawan diminta untuk memilih salah satu benua asal,
kemudian menuliskan negara di mana wisatawan tinggal.
2. Segmentasi Demografis
Segmentasi wisatawan berdasarkan kriteria demografi. Karakteristik demografi
wisatawan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan
pekerjaan atau profesi. Jenis kelamin terdiri dari lelaki dan wanita. Usia terbagi ke
dalam empat kategori, yaitu 17-25 tahun, 26-35 tahun, 36-55 tahun, dan lebih dari
55 tahun. Kategori pendidikan terbagi ke dalam empat pilihan, yaitu lulusan SMA,
diploma/sarja, pasca sarjana, dan strata tiga atau doctoral. Untuk kategori profesi
terbagi ke dalam enam pilihan, yaitu PNS, pegawai swasta, pelajar, pensiunan,
pengusaha, dan profesi lainnya. Wisatawan diminta untuk mengisi salah ssatu
pilihan yang disediakan. Apabila memilih profesi lainnya, maka wisatawan diminta
untuk menuliskan profesi yang digeluti.
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi wisatawan berdasarkan aspek psikografis berupa minat terhadap
jenis kegiatan wisata yang disenangi. Wisatawan dapat memilih jenis wisata yang
paling digemari, dan dapat memilih lebih dari satu jenis wisata. Jenis wisata berupa
wisata alam, wisata budaya, dan wisata minat khusus. Wisata minat khusus dapat
berupa petualangan, mall, seminar, belanja, atau pameran.
21
4. Segmentasi Perilaku
Segmentasi wisatawan berdasarkan kriteria status pemakaian dan manfaat yang
dicari.
-
Status pemakaian
Status pemakaian merujuk pada frekuensi kunjungan atau jumlah
kunjungan yang pernah dilakukan sebelumnya di Candi Prambanan. Status
kunjungan yang harus dipilih adalah pengunjung pertama kali, kedua kali, ketiga
kali dan lebh dari tiga kali.
-
Manfaat yang dicari
Manfaat yang diharapkan atau ingin didapatkan dengan mengunjungi Candi
Prambanan. Manfaat dapat berupa harga murah, lokasi strategis, fasilitas lengkap,
pengetahuan, pengalaman, atau manfaat yang diharapkan lainnya. Wisatawan dapat
memilih satu dari beberapa pilihan manfaat yang dipaparkan, atau menuliskan
manfaat lainnya apabila manfaat yang diinginkan tidak terdapat dalam pilihan.
5. Segmentasi Saluran Distribusi
Segmentasi wisatawan yang merujuk pada pihak yang mendistribusikan
wisatawan untuk mengunjungi Candi Prambanan. Saluran distribusi merupakan
pihak yang membuat wisatawan dapat berkunjung ke Candi Prambanan. Saluran
distribusi dapat berupa travel agent, diri sendiri (wisatawan), keluarga, teman atau
yang lainnya. Wisatawan dapat memilih salah satu dari pilihan-pilihan yang
ditampilkan, atau menulis pilihan lainnya apabila tidak terdapat dalam pilihan.
22
6. Segmentasi Tujuan Perjalanan
Segmentasi wisatawan yang merujuk terhadap tujuan wisatawan mengunjungi
Yogyakarta. Kriteria tujuan perjalanan dapat berupa berlibur, bisnis, mengunjungi
teman/keluarga, kesehatan, budaya/pendidikan atau yang lainnya. Wisatawan dapat
memilih salah satu tujuan mereka berkunjung ke Yogyakarta berdasarkan pilihan
yang telah diberikan, atau menuliskan pilihan lainnya apabila pilihan tidak
disediakan.
7. Segmentasi Berkaitan dengan Produk
Segmentasi wisatawan berdasarkan kriteria pilihan wisatawan terhadap produk
wisata selama berada di Yogyakarta. Produk yang dipilih berupa akomodasi,
atraksi, transportasi, dan makanan.
-
Akomodasi
Pilihan wisatawan terhadap jenis penginapan selama di Yogyakarta. Jenis
penginapan dapat berupa hotel berbintang, hotel tidak berbintang, homestay, guest
house, hostel, rumah teman, couch surfing, atau pilihan lainnya. Wisatawan dapat
memilih salah satu dari pilihan yang diberikan, atau menuliskan pilihan lainnya
apabila jenis akomodasi yang yang digunakan tidak ada dalam pilihan.
-
Atraksi
Pilihan wisatawan terhadap objek wisata atau hal yang menjadi daya tarik
di daerah tujuan wisata. Atraksi wisata berupa objek wisata yang dikunjungi selama
berada di Yogyakarta. Wisatawan diminta untuk memilih dan mengurutkan tiga
atraksi paling disenangi atau paling diprioritaskan. Akan tetapi, apabila wisatawan
hanya berkunjung pada satu atau dua atraksi, maka wisatawan dapat memilih satu
23
atau dua pilihan atraksi. Pilihan atraksi adalah Candi Prambanan, Candi Borobudur,
Malioboro, Kraton, Tamansari, Merapi, Parangtritis, Sonobudoyo, Goa Pindul,
Indrayanti, atau pilihan lainnya.
-
Transportasi
Pilihan wisatawan terhadap alat yang digunakan untuk berpindah tempat
selama berada di Yogyakarta. Transportasi dapat berupa mobil, bus, transportasi
umum, becak, motor, dan jenis transportasi lainnya. Wisatawan dapat memilih
salah satu dari pilihan yang diberikan, atau menuliskan pilihan lainnya apabila
transportasi yang yang digunakan tidak ada dalam pilihan.
-
Makanan
Pilihan konsumsi wisatawan terhadap jenis masakan atau makanan selama
berada di Yogyakarta. Pilihan makanan dapat berupa masakan barat, masakan asia,
masakan Indonesia, makanan cepat saji, atau jenis makanan lainnya. Wisatawan
dapat memilih salah satu makanan yang paling disenangi. Wisatawan dapat
menuliskan pilihan lainnya apabila transportasi yang yang digunakan tidak ada
dalam pilihan
1.8.4
Metode Pengumpulan Data
1.
Survei
Alat yang digunakan dalam metode survei adalah kuesioner. Kuesioner
diberikan kepada wisatawan mancanegara yang mengunjungi Candi Prambanan.
Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang berkaitan dengan segmentasi wisatawan.
Kuesioner disebar selama satu bulan terhitung dari bulan Oktober 2015 sampai
dengan November 2015 bertempat di loket pengembalian sarung wisatawan
24
mancanegara. Penyebaran kuesioner dilakukan setiap hari mulai pukul 10.00
sampai dengan 14.00 WIB. Kuesioner yang disebar berjumlah 100 buah.
a.
Penentuan Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke Candi Prambanan. Ukuran populasi dalam penelitian ini diambil dari
data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Taman Wisata Candi Prambanan
pada tahun 2014 yang berjumlah 206.908
b.
Penentuan Sampel
Metode penarikan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling.
Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti (Soewadji, 2012: 141). Teknik
purposive sampling yang bertujuan memilih responden yang terseleksi sesuai
dengan kriteria berumur 17 tahun ke atas, sehat jasmani, wisatawan mancanegara
yang mampu berkomunikasi dengan baik, serta menginap di Yogyakarta.
Penentuan ukuran sampel dihitung menggunakan formula yang dikembangkan oleh
Slovin (1990) dalam Kusmayadi dan Sugiarto (2000:74). Ukuran populasi diambil
dari data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Taman Wisata Candi
Prambanan pada tahun 2014 yang berjumlah 206.908. Margin eror yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 10%. Maka sampel yang diteliti berjumlah
𝓃=
206.908
1 + 206.908(0,1)²
𝓃=
206.908
1 + 206.908(0,01)
𝓃=
206.908
2.070,08
25
𝓃 = 99,95
𝓃 = 100
2.
Studi Kepustakaan
Penelitian ini menggunakan buku, laporan tahunan, brosur, dan internet
yang berhubungan dengan segmentasi wisatawan Taman Wisata Candi Prambanan.
Buku digunakan untuk mendapatkan data mengenai teori dan tinjauan pustaka
segmentasi wisatawan. Buku, brosur, laporan tahunan, dan internet digunakan
untuk mendapatkan data mengenai profil wisata Candi Prambanan dan wisatawan
mancanegara Candi Prambanan.
1.8.5
Metode Analisis Data
Menurut Utama dan Ni Made (2012:184), alat analisis segmen pasar
wisatawan adalah distribusi frekuensi, tabulasi silang, dan chi-square. Metode
analisis yang dipilih dalam penelitian ini adalah teknik distribusi frekuensi dan
tabulasi silang.
1.
Distribusi frekuensi
Teknik analisis distribusi frekuensi digunakan untuk mengetahui jumlah
dan prosentase mengenai variabel segmentasi demografi, geografi, psikografis,
perilaku, saluran distribusi, dan tujuan perjalanan. Setelah mengetahui hasil dari
distribusi frekuensi, selanjutnya dilakukan teknik analisis tabulasi (cross
tabulation) dengan keputusan wisatawan memilih akomodasi, transportasi, atraksi
wisata, dan makanan.
26
2.
Tabulasi silang
Jika distribusi frekuensi di atas hanya menerobos tiap-tiap variabel secara
tersendiri, maka dengan tabulasi silang akan membahas dua variabel atau lebih
yang mempunyai hubungan secara diskriptif. Kemudian dijelaskan secara rinci,
sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang karakteristik wisatawan
mancanegara di Candi Prambanan berdasarkan variabel demografis, geografis,
psikografis, perilaku, saluran distribusi, dan tujuan perjalanan dalam kaitannya
dengan keputusan wisatawan mancanegara memilih akomodasi, transportasi,
atraksi wisata, dan makanan selama mengunjungi Yogyakarta. Tabulasi silang
digunakan untuk melihat besaran segmentasi produk yang dipilih wisatawan
mancanegara secara lebih rinci dalam karakteristik tertentu.
1.9
Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman penelitian ini, maka akan dipaparkan
sistematika penulisan laporan penelitian sebagai berikut :
a.
Bab I Pendahuluan yang memuat mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, tinjauan
pustaka, landasan teori, sumber dan metode penelitian, serta sistematika penulisan.
b.
Bab II Gambaran Umum menyangkut jumlah wisatawan Candi Prambanan,
profil Candi Prambanan, serta fasilitas yang terdapat dalam Candi Prambanan.
c.
Bab III Analisis hasil penelitian dan pembahasan yang memuat mengenai
segementasi wisatawan mancanegara Candi Prambanan Yogyakarta.
d.
Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Download