BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yakni: 1. Simulasi antrian kendaraan pada U-turn Nirwana didapatkan faktor koreksi terbesar adalah 4.6 detik yakni simulasi dengan waktu layanan total berdasarkan jam puncak. Faktor koreksi terkecil U-turn Nirwana adalah (0.739) detik yakni simulasi dengan waktu layanan per lajur berdasarkan Tingkat kedatangan maksimum. Pada U-turn Pandugo didapatkan faktor koreksi terbesar adalah 1.2 detik yakni simulasi dengan berdasarkan jam puncak. Faktor koreksi terkecil U-turn Pandugo adalah 0.96 detik yakni simulasi berdasarkan Tingkat kedatangan maksimum.Pada U-turn Galaxy didapatkan faktor koreksi terbesar adalah 1 detik yakni simulasi dengan waktu layanan total berdasarkan jam puncak. Faktor koreksi terkecil U-turn Galaxy adalah 0.5 yakni simulasi dengan waktu layanan per lajur berdasarkan jam puncak. Berdasarkan simulasi yang dilakukan, hasil dari simulasi mendekati kondisi antrian yang terjadi di lapangan dengan angka koreksi atau kalibrasi antara (-0.739) detik sampai 4.6 detik, sehingga metode ini dapat digunakan untuk simulasi antrian untuk lokasi-lokasi lainnya. 2. Pengaruh antrian kendaraan pada U-turn terhadap kinerja jalinan U-turn Nirwana terjadi penurunan kinerja yang ditandai dengan nilai DS dari 0.85 tanpa memperhitungkan panjang antrian menjadi 0.88 dengan mempertimbangkan panjang antrian kendaraan. Pada jalinan U-turn Pandugo DS bertambah dari 0.86 menjadi 1.26 dan pada U-turn Galaxy DS eksisting 0.77 menjadi 0.98 dengan memperhitungkan panjang antrian kendaraan pada U-turn. Antrian kendaraan pada U-turn memberi dampak pada kinerja jalinan tunggal, faktor yang terpengaruh diantaranya adalah panjang jalinan, lebar jalinan yang berdampak pada penurunan kapasitas serta kinerja dari jalinan tunggal jalan perkotaan dengan penurunan kinerja sebesar 4% sampai 47%. 145 3. Kondisi alternatif pada U-turn Nirwana adalah dengan menambah lajur dengan lebar 3.5 meter. Kondisi ini meningkatkan kinerja jalinan tunggal U-turn Nirwana dari nilai DS 0.88 menjadi 0.6. didapatkan pula peningkatan waktu tempuh dari 30.77 detik menjadi 25.45 detik. Pada U-turn Pandugo dilakukan kombinasi antara relokasi U-turn dan penambahan lajur. Relokasi U-turn sejauh 75 meter sehingga didapat panjang jalinan yang semula 175 meter menjadi 250 meter. Penambahan lebar jalur dari 7 meter menjadi 10.5 meter. Hasil yang didapatkan pada U-turn Pandugo didapatkan peningkatan kinerja dari nilai DS 1.26 menjadi 0.65 dan waktu tempuh dari 4.54 detik menjadi 28.5 detik. Kondisi alternatif yang diterapkan pada U-turn Galaxy adalah pengalihan arus kendaraan yang memutar dari jalan pendekat menuju simpang yang berada 300 meter dari jalan pendekat. Hasil yang diperoleh adalah peningkatan kinerja dari nilai DS 0.98 menjadi 0.48 dan waktu tempuh dari 17.45 detik menjadi 29.2 detik.Upaya yang dapat mengurangi pengaruh dari panjang antrian terhadap jalinan tunggal diantaranya adalah menambah panjang antrian atau memindahkan lokasi dari U-turn berdasarkan lokasi. Dengan upaya yang dilakukan kinerja dapat ditingkatkan sebesar 32% hingga 51% dari kondisi perhitungan dengan memperhitungkan panjang antrian kendaraan pada U-turn. 5.2 Saran Terdapat beberapa saran guna meningkatkan kualitas pada penulisan- penulisan selanjutnya, yakni. 1. Faktor yang mempengaruhi jalinan tunggal akibat antrian U-turn tiap lokasi berbeda berdasarkan jumlah lajur yang digunakan pada U-turn dan lebar badan jalan. 2. Penanganan untuk mengurangi dampak dari pengaruh antrian terhadap kinerja jalinan tunggal jalan perkotaan pada tiap lokasi berbeda-beda. 3. Pada suatu simulasi perlu diperhatikan parameter-parameter dan asumsiasumsi guna tercapainya hasil yang mendekati kondisi asli. 4. Untuk penentuan panjang lajur antrian dan jari-jari memutar, perlu diperhatikan terhadap peraturan atau persyaratan perhitungan yang ada. 146