HUBUNGAN ANTARA PREFERENSI MUSIK DENGAN RISK TAKING BEHAVIOUR PADA REMAJA Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Psikologi Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Knowledge, Piety, Integrity Oleh : AULIA HAMZAH NIM: 104070002375 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2010 M i PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA PREFERENSI MUSIK DENGAN RISK TAKING BEHAVIOUR PADA REMAJA” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi. Jakarta, 9 Desember 2010 Sidang Munaqasyah Dekan/ Ketua Merangkap Anggota Pembantu Dekan Sekretaris Merangkap Anggota Jahja Umar, Ph.D NIP.130 885 522 Dra. Fadhillah Suralaga, M.Si NIP.19561223 198303 2001 Anggota: Drs. Rachmat Mulyono, M.Si. Psi NIP.150293240 Ikhwan Lutfi, M. Psi NIP:197307102005011006 Yufi Adriani, M. Psi NIP:198209182009012006 ii HUBUNGAN ANTARA PREFERENSI MUSIK DENGAN RISK TAKING BEHAVIOUR PADA REMAJA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar sarjana Psikologi Oleh AULIA HAMZAH NIM: 104070002375 Dibawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II Ikhwan Lutfi, M. Psi Yufi Adriani, M. Psi NIP:197307102005011006 NIP:198209182009012006 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M iii MOTTO “Bacalah dengan nama Tuhan-mu yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhan-mulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan kalam. Mengajar manusia apa yang tiada ia tahu” - QS Al ’Alaq (96:1-5) - Ukuran tubuhmu tidak penting, Ukuran otakmu cukup penting Ukuran hatimu itulah yang terpenting - BC. Gorbes - SUCCESS IS ACHIEVED BY AN ORDINARY MAN WHO WORKS EXTRAORDINARY HARD …(ANONIM) iv Persembahan Ku persembahkan skripsi ini untuk Ayah dan Ibu, serta kedua adik ku, juga untuk orang-orang yang kucintai v ABSTRAKSI A. Fakultas Psikologi B. Desember 2010 C. Aulia Hamzah D. Hubungan Antara Preferensi Musik dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja E. 74 halaman + Lampiran F. Masa remaja adalah periode transisi antara masa kanak-kanak menuju dewasa, meliputi perubahan biologis, kognitif, dan sosio emosional. Di masa ini remaja seringkali mengalami kesulitan dalam membentuk jati diri dan identitas kelompok dalam peer group. Sebagian besar menjadikan musik sebagai sarana untuk merefleksikan diri, karena musik bukan hanya pengisi waktu luang saja, tetapi juga kekuatan sosial yang mempengaruhi cara mereka berbicara, berpakaian, bertingkah laku dan juga berpikir. Jenis musik dibagi menjadi dua kategori berdasarkan kualitasnya, yaitu heavy music (tempo cepat dan nada keras), light music (tempo pelan dan nada lembut). Dari kedua jenis musik tersebut, heavy music dianggap memberi pengaruh buruk pada perilaku remaja karena musiknya yang keras dan lirik dalam lagu beraliran heavy banyak bertemakan tentang kekerasan. Walaupun light music dianggap dapat membantu meregulasikan dan mengekspresikan perasaan yang mereka alami, karena lirik yang ditemukan dalam lagu jenis ini biasanya membawakan tema mengenai hubungan dengan orang lain, sehingga mereka dapat lebih mudah bertransisi ke masa dewasa, namun ternyata di Indonesia terdapat beberapa kasus konser musik beraliran light yang diwarnai keributan antar penonton hingga menimbulkan kerusuhan, bahkan sampai jatuh korban jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara preferensi musik yang dimiliki remaja dengan risk taking behaviour yang mereka lakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 50 orang. Pengambilan vi sampel menggunakan tekink incidental sampling. Intrumen pengumpulan data adalah skala preferensi musik dan skala risk taking behaviour model Likert dengan 4 alternatif jawaban. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS 13.00. Jumlah item valid untuk skala preferensi musik adalah 15 item ditambah 4 item mendekati valid dengan reliabilitas sebesar 0,743, untuk skala risk taking behaviour terdapat 40 item yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,914. Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson didapatkan skor korelasi (r hitung) 0,740 > (r tabel) 0,361, pada taraf signifikansi 1% (2-tailed). Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja, yang berarti semakin tinggi tingkat preferensi musik pada remaja akan diikuti dengan meningkatnya risk taking behaviour, begitu pula sebaliknya. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperbanyak item yang akan digunakan, karena dalam penelitian ini hanya terdapat 15 item yang valid ditambah 4 item mendekati valid, serta menambah jumlah responden, dan lokasi penyebaran kuesioner yang lebih luas. Pengambilan data juga dapat dilakukan pada saat berlangsungnya konser musik. Atau dapat melakukan penelitian lanjutan yang membahas risk taking behaviour dengan variabel lain seperti persepsi terhadap resiko, agresivitas, tipe kepribadian, sensation seeking, dan sebagainya. G. Bahan bacaan :32 (1962-2010) vii KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim. Tiada untaian kata yang pantas untuk diucapkan kecuali ucapan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan berbagai nikmat, taufik dan hidayah kepada hamba-Nya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada junjungan alam, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan kepada kita semua umatnya. Selama proses penyusunan skripsi ini ditemui banyak hambatan, rintangan, dan tantangan, tetapi dibalik semua itu, kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Dekan Fakultas Psikologi, Bapak Jahja Umar, Ph.D dan para pembantu Dekan, serta Bapak Dr. Achmad Syahid M.A selaku dosen pembimbing akademik. 2. Bapak Ikhwan Lutfi, M. Psi selaku pembimbing I dan Ibu Yufi Adriani, M. Psi selaku pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya serta dengan sabar memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, saran, dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi yang telah membantu proses pembelajaran, terima kasih untuk semua ilmu yang telah diberikan. Serta seluruh staf akademik dan perpustakaan Fakultas psikologi atas bantuannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini. 4. Untuk Ayah dan Ibu ku tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan tiada hentihentinya menyemangati serta mendoakan anakmu ini agar dapat secepatnya menyelesaikan skripsinya. Juga kedua adik laki-laki ku yang selalu ada untuk kumintai tolong, semoga kalian menjadi anak yang lebih cerdas dan berbakti kepada kedua orang tua.Amiin. Dan tidak ketinggalan untuk keluarga besar Datuk Sutan Malenggang (i’m very proud to be a part of this great family). viii 5. Sahabat-sahabat seperjuangan dikampuz..2004(kelas A,B,C,D) terutama Paul,Irvan,Mulyono,Andi,Ambar,Helma,Nian,Erik(tetap semangat untuk lulus).2003 Yoga,Aray,Detol,Awink. 2005 Fika,Nisa,Anita,Nadya. 2006 Jamesrong dan tak lupa Mbahell. 6. All kids at Bambu Kuning Big Family (26,Benk’s,Water,Futsal,Melodic,SD,Net) 7. Kiki Rizki Amalia yang telah mewarnai hari-hari penulis selama menuntut ilmu disini, semoga apa yang terjadi diantara kita dapat menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan. 8. Semua remaja yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. 9. Semua orang yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun tidak sedikitpun mengurangi rasa hormat kepada mereka semua. Akhirnya, Semoga Allah SWT selalu meridhoi langkah kita dan menuntun kita selalu berada di jalan-Nya. Amiin. Jakarta, Desember 2010 Penulis ix HALAMAN PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Aulia Hamzah NIM : 104070002375 Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan antara Preferensi Musik dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja” adalah benar karya saya sendiri dan tidak melakukan plagiat. Adapun kutipan-kutipan dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka. Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-undang jika ternyata skripsi saya ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, 16 Desember 2010 Aulia Hamzah NIM: 104070002375 x DAFTAR ISI Halaman Judul ............................................................................................................... i Halaman Pengesahan ..................................................................................................... ii Halaman Persetujuan ..................................................................................................... iii Motto ............................................................................................................................. iv Persembahan .................................................................................................................. v Abstraksi ........................................................................................................................ vi Kata Pengantar ............................................................................................................... viii Halaman Pernyataan ...................................................................................................... x Daftar Isi ........................................................................................................................ xi Daftar Tabel ................................................................................................................... xv Daftar Bagan .................................................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1 1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 11 1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................................. 12 1.3.1 Pembatasan Masalah.............................................................................. 12 1.3.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 12 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 13 1.4.1 Tujuan Penelitian .................................................................................. 13 1.4.2 Manfaat penelitian ................................................................................ 13 1.5. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 14 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Musik ............................................................................................................... 15 2.1.1 Pengertian Musik ................................................................................... 15 xi 2.1.2 Musik dan Tingkah Laku Manusia ....................................................... 16 2.1.3 Jenis-jenis Musik .................................................................................. 19 2.2. Remaja ............................................................................................................. 23 2.2.1 Pengertian Remaja ................................................................................ 23 2.2.2 Tahapan dan Tugas Perkembangan Remaja ......................................... 25 2.2.3 Kebutuhan khas dan Bahaya Masa Remaja .......................................... 27 2.3. Risk Taking Behaviour ..................................................................................... 30 2.3.1 Pengertian Risk Taking Behaviour ....................................................... 30 2.3.2 Tipe-tipe Risk Taking Behaviour .......................................................... 31 2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Risk Taking Behaviour ................. 34 2.4. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 37 2.5. Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ................................................................................................ 41 3.1.1 Pendekatan Penelitian ........................................................................... 41 3.1.2 Metode Penelitian ................................................................................. 41 3.2. Variabel Penelitian .......................................................................................... 41 3.2.1 Definisi Konseptual Variabel ............................................................... 42 3.2.2 Definisi Operasional Variabel .............................................................. 42 3.3. Subyek Penelitian ............................................................................................ 44 3.3.1 Populasi dan Sampel ............................................................................. 44 3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel ................................................................ 44 3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 45 3.4.1 Teknik Pengumpulann Data ................................................................. 45 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 46 3.5. Teknik Uji Instrumen ...................................................................................... 47 3.5.1 Uji Validitas .......................................................................................... 48 xii 3.5.2 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 48 3.6. Hasil Uji Instrumen ......................................................................................... 49 3.6.1 Instrumen Preferensi Musik .................................................................. 50 3.6.2 Instrumen Risk Taking Behaviour ......................................................... 51 3.7. Teknik Analisa Data ........................................................................................ 52 3.8. Prosedur Penelitian .......................................................................................... 53 BAB IV PRESENTASI DAN ANALISA DATA 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian ............................................................... 55 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 55 4.1.2 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Usia ........................................ 56 4.1.3 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Pendidikan ............................. 56 4.1.4 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Total Mendengarkan Musik .................................................................. 57 4.1.5 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Intensitas Menonton Konser ................................................................. 57 4.1.6 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Konser Yang Sering Ditonton ...................................................... 58 4.1.7 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Risk Taking Behaviour Yang Dilakukan .............................................. 59 4.2. Deskripsi Statistik ............................................................................................ 59 4.2.1 Gambaran Skor Preferensi Musik ......................................................... 60 4.2.2 Gambaran Skor Risk Taking Behaviour ................................................ 61 4.3 Uji Hipotesis .................................................................................................... 62 4.4 Hasil Tambahan ............................................................................................... 63 4.4.1 Perbedaan Skor Risk Taking Behaviour Antara Remaja Yang Pernah Merokok dan Tidak ........................................... 64 4.4.2 Perbedaan Skor Risk Taking Behaviour Antara Remaja Yang Pernah Tawuran dan Tidak ............................................ xiii 64 4.4.3 Perbedaan Skor Risk Taking Behaviour Antara Remaja Yang Pernah Minum Alkohol dan Tidak ................................ 65 4.4.4 Perbedaan Skor Risk Taking Behaviour Antara Remaja Yang Pernah Mengkonsumsi Narkoba dan Tidak ................... 66 BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN 5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 68 5.2 Diskusi ............................................................................................................. 68 5.3 Saran ............................................................................................................... 72 5.3.1 Saran Teoritis ........................................................................................ 72 5.3.2 Saran Praktis ......................................................................................... 73 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 74 LAMPIRAN xiv DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Blue Print Try Out Skala Preferensi Musik ................................................ 46 Tabel 3.2 Blue Print Try Out Skala Risk Taking Behaviour ....................................... 47 Tabel 3.3 Skoring Jawaban ......................................................................................... 47 Tabel 3.4 Kaidah Reliabilitas ...................................................................................... 49 Tabel 3.5 Blue Print Field Test Skala Preferensi Musik ............................................. 51 Tabel 3.6 Blue Print Field Test Skala Risk Taking Behaviour ................................... 52 Tabel 3.7 Indeks Koefisien Korelasi ........................................................................... 53 Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................................... 55 Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia ..................................................................... 56 Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan ........................................................... 56 Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Total Mendengar Musik ...................................... 57 Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Intensitas Menonton Konser ............................... 57 Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Jenis Konser Musik Yang Sering Ditonton ................................................................................. 58 Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Risk Taking Behaviour yang dilakukan ............. 59 Tabel 4.8 Deskripsi Statistik Skor Preferensi Musik .................................................. 60 Tabel 4.9 Kategorisasi Skor Skala Preferensi Musik .................................................. 60 Tabel 4.10 Deskripsi Statistik Skor Risk Taking Behaviour ......................................... 61 Tabel 4.11 Kategorisasi Skor Skala Risk Taking Behaviour ........................................ 62 xv Tabel 4.12 Koefisien Korelasi ..................................................................................... 63 Tabel 4.13 Nilai Uji t Risk Taking Behaviour merokok .............................................. 64 Tabel 4.14 Nilai Uji t Risk Taking Behaviour tawuran ................................................ 64 Tabel 4.15 Nilai Uji t Risk Taking Behaviour minum alkohol .................................... 65 Tabel 4.16 Nilai Uji t Risk Taking Behaviour narkoba ............................................... 66 xvi DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Hubungan antara Preferensi Musik dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja .............................................. xvii 40 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik memang seakan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, dan menjadi bagian dari kehidupan karena merupakan sebuah produk dari kebudayaan dan juga cerminan sosial dalam masyarakat. Blacking (dalam Djohan, 2005), mengatakan bahwa musik adalah perilaku sosial yang kompleks dan universal, serta memiliki karakter penting dalam kehidupan manusia sehingga tidak ada satu masyarakat atau budaya yang tidak memiliki musik. Terdapat berbagai macam definisi musik, salah satunya The Oxford Concise Dictionary mendefinisikan musik sebagai seni yang mengkombinasikan suara, dari suara manusia atau instrumen untuk mencapai keindahan bentuk dan ekpresi emosi (dalam Deutsch, 1999). Jadi bisa dikatakan bahwa musik adalah suatu seni suara (suara manusia ataupun instrumen) yang mengekspresikan ide-ide dan emosi dalam bentuk yang signifikan dalam elemen ritme, melodi, harmoni dan warna yang telah diterima sebagai bentuk ekspresi dalam masyarakat yang digunakan secara luas. Musik merupakan suatu hal yang bersifat universal dan tidak mengenal golongan masyarakat, siapapun dapat mengapresiasi musik walaupun ia tidak terpelajar dalam bidang musik. Musik digunakan banyak orang sebagai media untuk mengekspresikan diri (dapat berupa ide-ide atau nilai-nilai yang diyakininya), juga sebagai hiburan karena didalamnya terkandung lirik-lirik yang 1 2 sesuai dengan emosi yang sedang dirasakan seseorang, seperti senang, sedih, marah, gelisah, takut, cemburu, semangat dan sebagainya. Nakagawa (2000) menyatakan membuat ataupun mendengarkan musik sama artinya dengan berdialog dengan tubuh, jika kita sedang menikmati musik, kita pasti sadar bahwa gerakan-gerakan tubuh kita itu bukan sekedar tubuh kita sehari-hari. Contohnya ketika kita sedang melakukan suatu aktifitas sambil mendengarkan musik maka disadari atau tidak salah satu bagian dari anggota tubuh akan bergerak mengikuti irama musik yang sedang kita dengarkan, seperti gerakan kepala yang mengangguk, jari tangan yang mengetuk-ngetuk, kaki yang menginjak-injak hingga menggoyang-goyangkan badan. Peminat musik memang dari semua golongan, baik tua dan muda, anak kecil, wanita atau pria, namun tidak dapat dipungkiri lagi individu yang paling banyak dan sering mendengarkan musik adalah remaja. Musik merupakan bagian penting dari kebudayaan remaja, karena remaja tertarik oleh berbagai macam emosi yang diekspresikan dalam lagu-lagu yang populer (Rice, 1996). Remaja sendiri secara istilah dapat diartikan tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa yang berasal dari bahasa latin yaitu adolescence. Dimana istilah yang dipergunakan saat ini mempunyai arti yang cukup luas mencakup kematangan mental, emosional, fisik dan sosial (Hurlock, 1999). Masa remaja merupakan suatu periode transisi antara masa kanak-kanak menuju orang dewasa yang meliputi perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio emosional (Santrock, 2002). 3 Masa remaja sering diibaratkan juga dengan masa topan badai (strum and drang), karena mencerminkan kebudayaan modern yang penuh gejolak akibat pertentangan nilai, sehingga remaja seringkali mengalami kesulitan dalam membentuk atau mencari jati diri dan identitas kelompok dalam peer group. Karenanya remaja berusaha mencari nilai-nilai yang sesuai dengan keadaan dirinya agar dijadikan sebagai tempat untuk bertahan dan melewati masa-masa remaja yang kadang sulit dipahami (Schafer & Sedlmeier, 2009). Sebagian besar menjadikan musik sebagai sarana untuk merefleksikan diri ditengah kegalauan yang dialaminya. Bagi Hodges (1999), musik mempunyai peranan yang amat besar bagi kehidupan remaja, karena musik bukan hanya sebagai pengisi waktu luang saja, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang mempengaruhi cara mereka berbicara, berpakaian, bertingkah laku dan juga cara berpikir. Dimana pada masa ini ketika remaja sedang berusaha mengembangkan diri dan identitas kelompok, musik sangat mempunyai pengaruh besar untuk menjalankan keduanya. Kebiasaaan para remaja untuk menghabiskan banyak waktu mendengarkan musik tidak jauh berbeda, tetapi tidak semua orang menyukai jenis musik yang sama. Setiap orang mempunyai preferensi musik yang berbeda yang terbentuk oleh berbagai faktor, diantaranya adalah karakteristik dari musik tersebut (tempo,rhytm,pitch,dsb), familiar dan sering mendengarkan suatu jenis musik, perasaan pada saat mendengarkan musik, dan yang tak ketinggalan adalah usia dari pendengar musik (Schafer & Sedlmeier, 2009) 4 Banyak remaja yang mempunyai preferensi (kecenderungan memilih/menyukai) musik yang pelan dan lembut (light music) karena dapat membuat nyaman dan menenangkan perasaan, tetapi tidak sedikit juga remaja yang mempunyai preferensi jenis musik keras (heavy music) yang dapat membuat semangat (Schwartz & Fouts, 2003). Finnas (dalam Schwartz & Fouts, 2003), membedakan para penggemar musik menjadi 2 kategori berdasarkan kualitas musik yang didengarkannya, yaitu mereka yang menggemari musik dengan kualitas berat atau heavy music, yaitu jenis musik populer yang mempunyai tempo lagu cepat, nada yang keras dengan adanya penekanan irama yang kuat secara terus-menerus disertai dentuman bunyi yang berulang-ulang dan biasanya dimainkan dengan alat musik elektronik, contohnya musik rock dan sub-genrenya (punk, metal, hardcore, emo dll), musik rap (yang merupakan bagian dari kebudayaan hip-hop). Ada lagi yang disebut light music, musik jenis ini meliputi balada-balada yang pelan dan emosional, yang mengandung tema-tema perkembangan, juga melodi beritme yang didesain untuk berdansa, seperti country, pop, pop remaja, jazz dan dance. Kecenderungan dan kebiasaan mendengarkan salah satu jenis musik ternyata berpengaruh terhadap karakteristik dan tingkah laku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Schwartz and Fouts (2003) dalam penelitiannya tentang preferensi musik, gaya kepribadian dan isu-isu perkembangan remaja, menyatakan bahwa remaja yang mempunyai preferensi musik heavy cenderung lebih independen, keras hati, sangat asertif dalam hubungannya dengan orang lain, 5 tidak acuh akan perasaan dan reaksi dari orang lain, lebih suka terbawa suasana hati, lebih pesimistis, sangat sensitif, tidak mudah puas, impulsif, lebih tidak hormat dari aturan masyarakat, dan lebih tidak percaya diri pada kemampuan akademis. Sejalan dengan yang dikemukakan Christenson & Van Nouhuys (Roberts, Christenson & Gentile, 2008), bahwa penggemar musik heavy metal cenderung memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan remaja lainnya, disekolah mereka lebih sering terlibat konflik dengan para guru dan mengabaikan peraturan sekolah lainnya juga tidak menunjukkan kemampuan akademik yang baik bila dibandingkan dengan remaja lain yang lebih menyenangi musik mainstream (light dan eclectic music). Mereka cenderung tidak ramah, dingin, jauh dari keluarga dan sering berselisih dengan kedua orangtua (Martin dkk, dalam Roberts, Christenson & Gentile, 2008). Berbeda dengan para remaja yang mempunyai preferensi musik light yang cenderung berkarakteristik sebagai orang yang dapat bekerja sama, bersosialisasi, tidak impulsif, bertanggung jawab, menerima orang lain dan keluarga mereka, serta mempunyai kepercayaan diri dalam bidang akademik, selain itu ada juga hal-hal yang dikaitkan dengan kepercayaan diri, pertumbuhan fisik, hubungan romantis dengan kekasih dan diterimanya diri mereka oleh teman-teman sebaya. Sehingga mereka yang berada dalam kategori ini tidak mempunyai banyak kesulitan dalam masa remaja mereka (dalam Schwartz dan Fouts, 2003) Berdasarkan penelitian diatas diketahui bahwa para remaja yang berpreferensi musik heavy mempunyai tingkat kesulitan lebih tinggi dalam 6 melewati tahapan perkembangannya dibandingkan mereka yang mempunyai preferensi musik light. Pandangan bahwa jenis musik heavy ini memberi pengaruh negatif juga diperkuat saat Hansen & Hansen (dalam Hargreaves, 1997) yang melakukan penelitian tentang perilaku individu yang menyenangi jenis musik heavy, menyatakan bahwa penggemar musik heavy metal pada umumnya cenderung berperilaku amoral, manipulatif, menghalalkan segala cara, dan dalam perilaku seksual mereka cenderung mengarah kepada perilaku hiperseksual. Sedangkan pada remaja yang menggemari musik punk mereka cenderung terlibat dalam penyalahgunaan zat-zat adiktif (psikotropika), maupun terdorong untuk melakukan aksi kriminalitas. Selain itu, Hansen & Hansen (dalam Schwartz dan Fouts, 2003), menemukan indikasi adanya asosiasi antara preferensi musik heavy dengan hiperseksualitas, kurangnya rasa hormat terhadap wanita oleh pria, adanya perilaku kriminal dan antisosial yang meningkat, serta meningkatnya risk-taking behavior (tingkah laku beresiko) atau sensation seeking. Martin dkk pada tahun 1993 (dalam Roberts, Christenson & Gentile, 2003) melaporkan lebih dari 200 siswa SMA di Australia yang menyukai musik hard rock dan heavy metal mempunyai frekuensi perasaan depresi, pikiran bunuh diri, dan sengaja melukai diri sendiri lebih sering dibandingkan yang lainnya. Rubin, West & Mitchell yang melakukan penelitian di tahun 2001 (dalam Anderson, Carnagey & Eubanks, 2003) menemukan para mahasiswa yang menggemari musik heavy metal dan rap mempunyai sikap bermusuhan, kurang 7 ajar terhadap wanita dan tingkat kecurigaan yang tinggi dibanding penggemar genre musik lain. Dimasyarakat kita dapat ditemui peristiwa dimana konser musik heavy disertai perusakan dan berakhir dengan kerusuhan. Konser grup band heavy metal dari Amerika Serikat, Metallica di Stadion Lebak Bulus pada tanggal 11 April 1993 diwarnai dengan penjarahan, pembakaran warung dan toko, serta perampasan harta benda yang dilakukan oleh para penonton yang tidak mendapatkan tiket. Kerusuhan dalam konser musik yang disertai aksi perusakan ternyata tidak hanya terjadi ketika yang tampil adalah band dari luar negeri, konser musisi lokal pun sering berakhir dengan kekacauan dan menimbulkan korban, pada tanggal 18 Desember 2004 saat band GIGI menjadi pengisi acara inaugurasi mahasiswa baru di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terjadi peristiwa atap/kanopi Student Center roboh karena dinaiki oleh sekelompok orang dan menimpa para penonton dibawahnya, kejadian ini menyebabkan 57 orang luka-luka dan 2 orang meninggal dunia. Kemudian pada tanggal 9 Februari 2008, saat launching album sebuah band underground asal Bandung bernama Beside yang bertempat di Gedung Asia Afrika Bandung, terjadi kerusuhan yang diawali aksi dorong oleh para penonton yang tidak memilki tiket tetapi memaksa masuk hingga mengakibatkan tragedi yang menyebabkan 11 orang tewas terinjak-injak dan tergencet (www.detiknews.com). Namun, ternyata di Indonesia, keributan tidak hanya terjadi pada konser musik heavy saja, beberapa konser band yang musiknya beraliran light juga berakhir rusuh, salah satunya konser Kangen band di Lapangan Genteng, 8 Banyuwangi, Jawa Timur, pada tanggal 28 November 2009 diwarnai kericuhan yang mengakibatkan puluhan orang terluka, akibat penonton saling lempar batu, sandal, dan botol air mineral. Walaupun polisi mencoba meredam dengan naik panggung dan menangkap para penonton yang dianggap biang kericuhan tapi upaya itu sia-sia, karena sejumlah penonton tetap tawuran, hingga polisi akhirnya membubarkan konser karena situasi sudah di luar kendali (http://www.indonesiantunes.com). Kasus lainnya adalah konser musik grup band Numata dan Garasi yang juga beraliran light, pada tanggal 26 Juni 2008 terjadi keributan disusul aksi lempar batu ditengah lautan penonton yang mengakibatkan lima orang terluka dan seorang penonton tewas karena terjatuh dari truk seusai pulang menonton konser (http://www.koranindonesia.com). Dari beberapa kasus yang terjadi diketahui ternyata para penonton yang kebanyakan remaja dalam keadaan mabuk saat menonton, sehingga para remaja yang sedang dibawah pengaruh alkohol atau narkoba tidak dapat mengendalikan diri dan gampang sekali terpancing emosinya sehingga terjadi perkelahian antar penonton dan aksi perusakan yang berujung kerusuhan. Bahkan, untuk kasus launching album band Beside di Bandung yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia, menurut reporter Ronald Tanamas berdasarkan keterangan beberapa korban yang selamat diketahui adanya pembagian minuman keras oleh panitia kepada sejumlah penonton sebelum memasuki arena konser dan pada saat konser berlangsung para personel Beside juga sempat membagi-bagikan minuman beralkohol kepada penonton dibarisan depan, hal itu diduga kuat menjadi pemicu kerusuhan (www.detiknews.com). 9 Perilaku para remaja yang mengkonsumsi alkohol, berkelahi, dan melakukan aksi perusakan dalam dunia psikologi dapat dikategorikan sebagai rebellious behaviors (perilaku memberontak) dan antisocial behaviors (perilaku antisosial) yang termasuk dalam tipe-tipe tingkah laku beresiko (risk taking behaviour), yaitu segala bentuk perilaku dimana kemungkinan konsekuensi negatif yang akan diterimanya lebih besar daripada konsekuensi positif. Selain perilaku diatas, adalagi tipe didalam risk taking behaviour yang disebut thrillseeking risk behaviors (perilaku mencari sensasi yang intens dan diasosiasikan dengan perasaan naiknya kadar adrenalin di tubuh/excitement), biasanya berhubungan dengan olahraga ekstrem (skateboarding, BMX, bungee-jumping, arung jeram, panjat tebing, dll), serta reckless behaviour yang juga merupakan perilaku mencari tantangan namun kadar resikonya lebih tinggi karena akibat yang ditimbulkan biasanya juga dipersepsikan secara negatif oleh masyarakat luas, misalnya mabuk saat berkendara, kebut-kebutan, menggunakan jarum suntik secara bergantian, berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual. Individu yang paling banyak serta sering melakukannya adalah remaja, karena mempersepsikan diri mereka sebagai individu yang istimewa, unik dan kebal terhadap hal-hal yang beresiko (Duffy, 2005). Hal itu juga karena pola pikir remaja yang berbeda dari orang dewasa dalam mengidentifikasi segala macam resiko dari setiap tindakannya, dan menyadari konsekuensi dari resiko tersebut serta nilai-nilai yang diperhatikannya sebelum melakukan sesuatu. Jika orang dewasa lebih berpegang pada norma-norma agama, hukum, susila dll, sementara remaja lebih mementingkan penerimaan dan pengakuan dari peer group walau 10 harus bertentangan dengan norma-norma tersebut. Contohnya, ketika seseorang memutuskan untuk menggunakan narkoba pada suatu pertunjukan musik, maka akan ada evaluasi terhadap berbagai konsekuensi, yaitu resiko secara hukum dan kesehatan, efek sampingnya, dan penilaian dari orang lain yang hadir pada saat itu. Baik remaja maupun orang dewasa akan mempertimbangkan semua kemungkinan ini, tetapi orang dewasa relatif lebih menitikberatkan pada resiko hukum dan kesehatan dari narkoba, sedangkan remaja lebih pada konsekuensi sosial jika tidak menggunakan narkoba yang didapatnya, dapat berupa penolakan ataupun pelecehan dari teman kelompoknya (Steinberg, 1999). Pengaruh usia juga cukup menentukan, karena terdapat perbedaan yang signifikan dalam mempersepsikan resiko dari suatu tingkah laku, seseorang yang berusia muda atau remaja berpendapat resiko dari risk taking behaviour mereka tidaklah besar sehingga kemungkinan mereka terlibat lebih tinggi daripada yang berusia lebih tua (Gullone dkk, dalam Christia, 2001). Itu sebabnya dalam pandangan masyarakat awam, musik yang beraliran heavy dianggap berdampak negatif terhadap perkembangan remaja karena mendorong mereka untuk melakukan tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori risk taking behaviour. Meskipun demikian kenyataan yang terjadi di Indonesia tidak hanya konser musik heavy yang sering berakhir rusuh tetapi konser musik light juga. Mengingat semakin banyaknya fenomena dimasyarakat yang berkaitan dengan masalah diatas maka peneliti merasa tertarik dan penting untuk menelitinya, apalagi akibat dari risk taking behaviour yang dilakukan para remaja 11 sangat merugikan diri sendiri juga orang-orang disekitarnya, baik secara sosial, finansial, kesehatan bahkan sampai yang terburuk dapat menyebabkan kematian. Selain itu Finnas (dalam Schafer & Sedlmeier, 2009) menekankan tentang pentingnya mengetahui preferensi musik bagi perkembangan kultur musik itu sendiri, masyarakat dan perkembangan kepribadian seseorang. Lagipula beberapa penelitian terdahulu dilakukan diluar negeri, karenanya peneliti bermaksud mengetahui apakah kecenderungan dan kebiasaan mendengarkan salah satu jenis musik pada remaja di Indonesia dapat menyebabkan tingkah laku beresiko, selain karena perbedaan letak geografis dan demografis serta kultur budaya yang berbeda, sekaligus juga untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada kehidupan sosial budaya masyarakat kita, khususnya para remaja. Dengan demikian peneliti mengajukan judul “Hubungan Antara Preferensi Musik dengan Risk Taking Behaviour Pada Remaja” sebagai bahan untuk membuat skripsi sebagai syarat kelulusan dan mendapatkan gelar kesarjanaan Psikologi. 1.2 • Identifikasi Masalah Apakah ada hubungan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja. • Apakah remaja yang mempunyai preferensi musik tinggi cenderung melakukan risk taking behaviour. 12 1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.3.1 Pembatasan Masalah Agar masalah yang akan diteliti tidak melebar, maka peneliti membatasi permasalahan penelitian sebagai berikut : • Preferensi Musik adalah kecenderungan untuk memilih dan menyukai salah satu jenis musik populer yang sedang berkembang sejajar dengan perkembangan media audio visual dari awal abad ini sampai sekarang. • Risk taking behaviour adalah segala bentuk perilaku yang dilakukan secara sukarela yang dianggap atau mengandung resiko dimana kemungkinan konsekuensi negatif yang akan diterima seseorang lebih besar daripada konsekuensi positif. • Remaja adalah suatu periode transisi dari masa kanak-kanak sampai dengan dewasa yang meliputi perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional. Masa Remaja dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir antara usia 18-22 tahun. 1.3.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah ada hubungan yang signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja? 13 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa ada hubungan antara preferensi musik heavy dengan risk taking behaviour pada remaja. 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat teoritis: secara teorirtis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan menambah khazanah keilmuan pada ilmu Psikologi, khususnya cabang Psikologi Perkembangan, Psikologi Klinis dan Psikologi Sosial. Manfaat praktis: secara praktis diharapkan dapat memberi masukan bagi para remaja agar lebih selektif lagi dalam memilih musik yang didengarkan dan dapat mengambil manfaatnya secara positif. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pemahaman pada tulisan ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan Yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. 14 Bab 2 Kajian Teori Bagian in membahas teori tentang preferensi musik, remaja, risk taking behaviour, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian. Bab 3 Metodologi Penelitian Bagian ini memaparkan pendekatan penelitian, karakteristik sampel, teknik pengambilan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik uji instrumen, hasil uji instrumen penelitian, teknik analisa data, prosedur penelitian, Bab 4 Presentasi dan Analisa Data Terdiri dari gambaran umum subjek penelitian, presentasi data, uji hipotesis, hasil tambahan (t-test). Bab 5 Penutup Terdiri dari kesimpulan, diskusi dan saran. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Musik 2.1.1 Pengertian Musik Musik (music) berasal dari bahasa Yunani ”muse” yang bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti sebuah bentuk ”renungan”. Sejak dulu manusia telah menyadari keajaiban dari kekuatan musik, dalam sejarah Yunani kuno, Plato menuliskan bahwa belajar musik lebih manjur dalam membentuk sifat dibandingkan yang lainnya, karena irama dan harmoni dapat masuk kedalam jiwa seseorang dimana kekuatannya dapat mengendalikan seseorang (Swanson, 1962) Seashore (1988) menuliskan sebuah syair yang menggambarkan tentang musik, yaitu ”music is the medium through which we express our feelings of joy and sorrow, love and patriotism, penitence and praise. It is the charm of the soul, the instrument that lifts mind to higher regions, the gateway into the realms of imagination. It makes the eye to sparkle, the pulse to beat more quickly. It cause emotions to pass over our being like waves over the far-reaching sea”. Atau dapat diartikan musik adalah ”sebagai media untuk mengekspresikan keadaan dalam diri, seperti kesenangan dan kesedihan, cinta dan patriotisme, penyesalan dan keyakinan. Sebuah cahaya yang memikat jiwa, sebuah instrumen yang mampu membawa pikiran ketingkat yang lebih tinggi, sebuah gerbang menuju kenyataan imajinasi, dapat membuat mata berbinar-binar, jantung berdetak lebih cepat, serta 15 16 menyebabkan emosi yang dapat mengguncang pemikiran bagaikan ombak di lautan luas”. The Oxford Concise Dictionary (dalam Deutsch, 1999) mendefinisikan musik sebagai seni yang mengkombinasikan suara dari suara manusia atau instrumen untuk mencapai keindahan bentuk dan ekspresi emosi.. Jadi dapat dikatakan musik adalah suatu seni suara yang mengekspresikan ide-ide dan emosi dalam bentuk yang signifikan dalam elemen ritme, melodi, harmoni dan warna, dan telah diterima sebagai bentuk ekspresi otentik dalam masyarakat yang digunakan secara luas. 2.1.2 Musik dan Tingkah Laku Manusia Musik memang seakan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sejak dahulu hingga sekarang dan merupakan suatu bahasa universal yang dapat diterima dan dimengerti oleh setiap manusia diberbagai belahan dunia, serta tidak membedakan pendengarnya dalam suatu golongan masyarakat, sehingga siapapun dapat mengapresiasi musik dan menikmatinya walaupun ia tidak terpelajar di bidang musik. Blacking (dalam Djohan, 2005) menyatakan bahwa musik adalah perilaku sosial yang kompleks dan universal, serta memiliki karakter penting dalam kehidupan manusia sehingga tidak ada satu pun masyarakat atau budaya di dunia yang tidak memiliki musik. Menurut Parker (dalam Djohan, 2005) elemen vibrasi (fisika & kosmos) atas frekuensi, bentuk, amplitudo dan durasi belum menjadi musik bagi manusia sampai semua itu ditransformasi secara neurologis dan 17 diinterpretasikan melalui otak. Transformasi kedalam musik dan respon manusia (perilaku) adalah unik untuk dirasa (afeksi) karena otak besar manusia (kognisi) berkembang dengan amat pesat sebagai akibat pengalaman musikal sebelumnya. Menurut Sloboda (dalam Tambunan, 2001) Aktifitas musikal pada manusia dapat berupa penciptaan karya musik, performa musikal atau mendengarkan karya musik. Dengan melakukan salah satu dari tiga hal tersebut, seseorang sudah dapat dikatakan terlibat dalam aktifitas musikal. Dua aktifitas pertama merupakan suatu proses yang menghasilkan produk tertentu yang dapat dipersepsi, sementara aktifitas yang ketiga lebih berupa kegiatan pasif yang tidak selalu membutuhkan hasil fisik yang dapat diamati, walaupun tetap mengetengahkan sejumlah aktifitas mental. Djohan (2005) berpendapat musik yang bersifat stimulatif (tempo cepat dan nada yang keras) dapat meningkatkan detak jantung seseorang sementara yang bersifat non stimulatif/sedatif (tempo sedang atau pelan dan nada yang lembut) dapat menurunkan detak jantung seseorang. Kemudian Lewis dkk (dalam Djohan, 2005) menyatakan bahwa musik memiliki pengaruh yang kuat terhadap suasana hati. Musik dengan kategori positif menghasilkan peningkatan suasana hati positif demikian pula musik yag sedih juga menghasilkan suasana hati yang negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa musik bisa mempengaruhi ekspresi emosi orang yang mendengarkannya. Nakagawa (2000) menambahkan bahwa musik adalah ekspresi seni yang berpangkal pada tubuh, musik terdiri atas suatu peredaran atau arus balik (feedback) dari membunyikan, mendengarkan, dan membunyikan kembali. 18 Karenanya membuat atau mendengarkan musik sama artinya berdialog dengan tubuh, jika kita sedang menikmati musik, kita pasti menjadi sadar bahwa gerakangerakan tubuh kita itu bukan sekedar tubuh kita sehari-hari. Contohnya ketika kita sedang melakukan suatu aktifitas sambil mendengarkan musik maka disadari atau tidak salah satu bagian dari anggota tubuh akan bergerak mengikuti irama musik yang sedang kita dengarkan, seperti gerakan kepala yang mengangguk, jari tangan yang mengetuk-ngetuk, kaki yang menginjak-injak hingga menggoyanggoyangkan badan Karena itu tidak dapat dibantah lagi musik mempunyai peranan dalam sejarah perkembangan manusia dari masa ke masa, begitu juga pada tahapan perkembangan manusia, tidak terkecuali pada masa remaja dimana pada saat peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa ini remaja menjadi rentan terhadap hal-hal yang baru mereka alami (perubahan fisik dan situasi sosial) sehingga emosi mereka menjadi labil, dan belum secara penuh dan sadar menyadari arti dari setiap peristiwa yang dialami. Saat itu musik dengan lirik-liriknya menjadi sarana hiburan untuk melepas kepenatan serta refleksi dari diri mereka. Dikatakan musik merupakan bagian penting dari kebudayaan remaja. Karena remaja tertarik oleh berbagai macam emosi yang diekspresikan dalam lagu-lagu populer yang biasanya mengangkat tema-tema yang dekat dengan remaja, seperti percintaan, pertemanan, pencarian, jati diri dan permasalahan sosial yang sering terjadi dalam masyarakat (Rice, 1996). 19 Hodges (1999) menyatakan bahwa musik tidak dapat dipungkiri lagi memegang peranan yang penting pada perkembangan masa remaja. Musik bukan hanya sebagai pengisi waktu luang saja, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang mempengaruhi cara mereka berbicara, berpakaian, bertingkah laku dan juga berpikir. Masa ketika remaja sedang berusaha mengembangkan diri dan identitas kelompok, musik sangat mempunyai pengaruh besar untuk menolong remaja menjalankan keduanya. Menurut Larson (dalam Steinberg, 1999), kebanyakan remaja menghabiskan 13% kegiatan sehari-hari berada dalam kamar, kemudian sekolah dan sisanya yang paling banyak adalah menghabiskan waktu mendengarkan musik. Selain itu remaja lebih memilih musik sebagi media untuk merepresentasikan diri mereka, karena sifat dari musik itu sendiri yang luwes dan universal juga tidak memiliki banyak aturan yang baku, sehingga mereka dapat menyalurkan ide-ide yang dimiliki sebebas-bebasnya tanpa ada rasa takut. 2.1.3 Jenis-jenis Musik Agar tidak memperlebar masalah dalam penelitian ini, maka peneliti berusaha menjelaskan jenis-jenis preferensi musik yang berasal dari musik populer (mainstream) yang kini sedang disukai oleh para remaja. Setiap orang mempunyai preferensi (kecenderungan memilih) musik yang berbeda-beda yang terbentuk oleh berbagai faktor, Schafer & Sedlmeier (2009) menyatakan preferensi musik pada seseorang disebabkan karakteristik dari musik tersebut (tempo,rhytm,pitch,dsb), familiar dan sering mendengarkan suatu jenis 20 musik, perasaan pada saat mendengarkan musik, dan yang tak ketinggalan adalah usia dari pendengar musik. Sementara White (dalam Schwartz & Fouts, 2003) menekankan bahwa preferensi musik merefleksikan para pendengarnya tentang mereka sendiri. Berdasarkan hal tersebut, Finnas (Dalam, Schwartz & Fouts, 2003) membedakan penggemar musik menjadi 2 kategori berdasarkan kualitas musik yang didengarkannya, yaitu mereka yang menggemari musik dengan kualitas berat atau heavy music, mereka yang menggemari musik dengan kualitas ringan atau light music. Yang dimaksud heavy music adalah jenis musik populer yang mempunyai tempo lagu cepat, nada yang keras dengan adanya penekanan irama yang kuat secara terus-menerus disertai dentuman bunyi yang berulang-ulang dan biasanya dimainkan dengan alat musik elektronik. Yang termasuk kedalam kategori heavy music adalah musik rock beserta semua sub-genrenya (punk, metal, hardcore, emo dll), musik rap (Schwartz & Fouts, 2003). Yang tergolong light music adalah musik pop, pop remaja dan dance (Schwartz & Fouts, 2003). Musik jenis ini meliputi balada-balada yang pelan dan emosional, yang mengandung tema-tema perkembangan, juga melodi beritme yang didesain untuk berdansa. Lirik yang ditemukan dalam lagu-lagu ini biasanya membawakan tema mengenai hubungan dengan orang lain (keluarga, teman atau kekasih), otonomi dan identitas serta keadaan sosial. Preferensi musik pada remaja merefleksikan nilai-nilai, image (gaya yang dihayati dan ingin ditampilkan diri sendiri) dan identifikasi yang membentuk 21 sense of self pada remaja. Selain itu remaja menggunakan produk-produk media dalam memperlihatkan perbedaan individual diantara mereka dalam hal yang menyangkut nilai-nilai, kepercayaan, minat dan karakteristik kepribadian (Arnett & Larson, dalam Schwartz & Fouts, 2003). Sementara Lull (dalam Schwartz & Fouts, 2003) menyatakan bahwa remaja menggunakan musik untuk melawan otoritas pada segala tingkat, menunjukkan kepribadiannya, membangun hubungan peer group dan hubungan romantis, juga untuk mempelajari hal-hal yang selama ini tidak pernah disentuh oleh orang tua dan sekolah. Menurut Schwartz & Fouts (2003), remaja yang mempunyai preferensi musik heavy cenderung lebih independen, keras hati, sangat asertif dalam hubungannya dengan orang lain, tidak acuh akan perasaan dan reaksi dari orang lain, lebih suka terbawa suasana hati, lebih pesimistis, sangat sensitif, tidak mudah puas, impulsif, lebih tidak hormat dari aturan masyarakat, dan lebih tidak percaya diri pada kemampuan akademis. Mereka belum mempunyai identitas yang stabil sehingga mereka berpegang pada kebingungan dan perasaan tidak nyaman yang lebih mereka kenal daripada menghadapi masalah-masalah mereka di dunia nyata dimana membentuk dan mempertahankan identitas diri tidaklah mudah. Mendengarkan musik heavy yang mempunyai tema-tema yang sesuai dengan perasaan mereka serta suara yang merefleksikan kekalutan diri mereka, merasa berbagi dengan pendengar atau pemusik lainnya yang mempunyai karakteristik mirip. Dengan demikian, musik heavy yang mereka dengarkan dapat memberi perasaan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan, memberikan validasi akan kebingungan terhadap identitas diri 22 mereka dan memberikan keadaan yang aman untuk mengeksplorasi dan menyusun suatu pemahaman terhadap diri mereka. Selain itu musik heavy juga dapat mengalihkan perhatian remaja dari emosi yang meledak-ledak dengan stimulasi suara dari musik yang keras dan cepat, sehingga menghindari perasaan yang tidak nyaman serta masalah-masalah perkembangan (Schwartz & Fouts, 2003). Menurut Hansen & Hansen (dalam Hargreaves, 1997), penggemar musik heavy metal pada umumnya cenderung berperilaku amoral, manipulatif, berpaham machiaveli (menghalalkan segala cara), dan dalam perilaku seksual mereka cenderung mengarah kepada perilaku hiperseksual. Sedangkan pada remaja yang menggemari musik punk mereka cenderung memiliki perilaku yang lebih parah dari pada para penggemar musik heavy metal, seperti terlibat dalam penyalahgunaan zat-zat adiktif (psikotropika), maupun terdorong untuk melakukan aksi kriminalitas. Arnett (dalam Rice, 1996) melaporkan bahwa remaja yang menyukai jenis musik heavy mempunyai tingkat keterlibatan yang tinggi dalam reckless behaviour (perilaku berbahaya), meliputi mabuk saat berkendara, kebut-kebutan, berhubungan seks tanpa pengaman dan dengan orang yang baru dikenal, menggunakan obat-obatan terlarang, pencurian di toko dan vandalism. Sementara para remaja yang mempunyai preferensi pada musik light cenderung berkarakteristik sebagai orang yang dapat bekerja sama, bersosialisasi, tidak impulsif, bertanggung jawab, menerima orang lain dan keluarga mereka, serta mempunyai kepercayaan diri dalam bidang akademik. Tetapi, ada juga hal- 23 hal yang dikaitkan dengan kepercayaan diri, pertumbuhan fisik, hubungan romantis dengan kekasih dan diterimanya diri mereka oleh teman-teman sebaya. Ini terjadi karena pada umumnya light music membawakan tema-tema ini dan emosi-emosi yang berhubungan dengan tema tersebut, sehingga merefleksikan diri mereka serta memvalidasi siapa mereka dan bagaimana perasaan mereka pada tahap perkembangan ini (Larson, Rosenbaum & Thompson, dalam Schwartz & Fouts, 2003). Arnett (dalam Schwartz & Fouts, 2003) berpendapat bahwa musik light membantu untuk meregulasikan dan mengekspresikan perasaan yang mereka alami, sehingga mereka dapat lebih mudah bertransisi ke masa dewasa. 2.2 Remaja 2.2.1 Pengertian Remaja Dalam ilmu Psikologi, khususnya Psikologi Perkembangan, ada salah satu tahapan perkembangan dalam hidup manusia yang dianggap unik dan berperan penting dalam kehidupan seseorang, sehingga banyak dijadikan sebagai bahan penelitian oleh para ahli. Tahapan perkembangan yang dimaksud adalah masa remaja. Dalam Hurlock (1999), istilah adolescence yang dipergunakan saat ini mempunyai arti cukup luas mencakup kematangan mental, emosional, fisik dan sosial. Masa remaja bisa dibilang adalah masa penghubung atau masa peralihan antara masa anak-anak dengan masa dewasa. 24 Sementara definisi remaja secara lengkap menurut WHO (dalam Sarwono, 2010) terbagi dalam tiga konseptual, yaitu: 1. Individu yang berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tandatanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan. 2. Individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. 3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. Santrock (2002) menyatakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode transisi antara masa kanak-kanak dan orang dewasa yang meliputi perubahanperubahan biologis, kognitif dan sosioemosional. Masa remaja disebut juga masa topan badai (strum & drang), karena mencerminkan kebudayaan modern yang penuh gejolak akibat pertentangan nilai. Karena hal itu, tidak salah jika para ahli sendiri ternyata mempunyai perbedaan dalam menentukan batasan masa remaja. Hal ini disebabkan banyaknya faktor yang mempengaruhi perkembangan setiap individu. Santrock (2002) berpendapat bahwa masa remaja dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir antara usia 18-22 tahun. Papalia (1998) memberikan batasan usia yang hampir sama, yaitu sekitar 12-13 tahun hingga akhir belasan atau pada awal dua puluhan. Kemudian Hurlock (1999) mengemukakan bahwa masa remaja awal berlangsung kira-kira dari usia 13-16 atau 17 tahun dan masa remaja akhir berawal dari usia 16 atau 17 tahun sampai 18 tahun yaitu usia matang secara hukum. Sementara Sarwono (2010) membuat batasan mengenai remaja indonesia 25 sesuai dengan kultur budaya yang ada dimasyarakat kita. Menurutnya remaja Indonesia adalah individu yang berada pada usia 11-24 tahun, dan belum menikah. Usia 11 tahun adalah saat seseorang mulai mengalami perubahan seksual yang umumnya berakhir pada usia 24 tahun. Sedangkan dalam masyarakat Indonesia, seseorang yang sudah menikah (berapapun usianya) akan dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa. 2.2.2 Tahapan dan Tugas Perkembangan Remaja Menurut Sarwono (2010), dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, setiap remaja harus melewati tiga tahapan perkembangan, yaitu: 1. Remaja Awal (early adolescence), remaja pada tahap ini masih terheranheran akan perubahan yang terjadi pada dirinya dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mulai mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis. 2. Remaja Madya (middle adolescence), pada tahap ini remaja sangat tergantung pada teman dan senang kalau mempunyai banyak teman. Terdapat kecenderungan “narcistic”, menyukai teman-teman yang mempunyai sifat dan minat yang sama. Selain itu remaja dalam tahap ini berada dalam kondisi bingung untuk memilih, antara peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau materialis. 3. Remaja Akhir (late adolescence), tahap ini adalah masa konsolidasi remaja menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal, yaitu: 26 a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan dalam pengalaman baru. c. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi. d. Egosentrisme diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain. e. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan masyarakat umum (the public). Sedangkan, menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1999), semua tugas perkembangan remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap pola perilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapai masa dewasa, antara lain: 1. Mencapai hubungan yang baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria atau wanita. 2. Mencapai peran sosial pria dan wanita. 3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif. 4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya. 5. Mempersiapkan karir ekonomi untuk masa yang akan datang. 6. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga. 7. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku dan mengembangkan ideologi. 27 2.2.3 Kebutuhan Khas dan Bahaya pada Masa Remaja Para ahli sepakat berpendapat bahwa terdapat kebutuhan yang khas pada remaja. Kebutuhan itu berkaitan dengan psikologis-sosiologis yang mendorong remaja untuk bertingkah laku yang juga khas. Menurut Garrison (Mappiare, dalam Ali & Asrori, 2009), terdapat beberapa kebutuhan yang khas bagi remaja, antara lain: 1. Kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan ini ada sejak remaja dilahirkan dan menunjukkan berbagai cara perwujudan selama masa remaja. 2. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok merupakan hal yang penting sejak remaja ”melepaskan diri” dari keterikatan keluarga dan berusaha memantapkan hubungan dengan teman lawan jenis. 3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri yang dimulai sejak usia muda sangat penting manakala remaja dituntut untuk menentukan berbagai macam pilihan dan mengambil keputusan. 4. Kebutuhan untuk berprestasi menjadi sangat penting seiring dengan pertumbuhannya mengarah kepada kedewasaan dan kematangan. 5. Kebutuhan akan pergaulan dengan orang lain, terjadi sejak mereka bergantung dalam hubungan dengan teman sebaya. 6. Kebutuhan untuk dihargai dirasakannya berdasarkan pandangan sendiri yang menurutnya pantas bagi dirinya. 7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh terutama nampak dengan bertambahnya kematangan untuk mendapatkan kepastian. Remaja mulai memerlukan beberapa petunjuk yang akan memberikannya dasar dalam membuat keputusan. 28 Dalam masa remaja terdapat bahaya-bahaya yang mungkin saja terjadi dikarenakan oleh suatu hal. Bahaya tersebut dapat dibedakan kepada kedua kategori, yaitu bahaya fisik dan bahaya psikologis (Hurlock, 1999) a. Bahaya Fisik Terdapat beberapa macam bahaya fisik yang dialami selama masa remaja, yaitu kematian, bunuh diri, cacat fisik, kekuatan, kecanggungan dan kekakuan, bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan seksnya. Kematian akibat terjangkitnya suatu penyakit jarang terjadi, dikarenakan kondisi fisik pada masa remaja cenderung lebih baik dibandingkan dengan masamasa sebelumnya . Bunuh diri atau percobaan bunuh diri merupakan salah satu bentuk bahaya fisik yang mengkhawatirkan, adapun hal yang menyebabkan perlaku bunuh diri tersebut antara lain karena remaja mengalami alienasi sosial ataupun mengalami keacauan keluarga dan masalah di sekolah. Cacat fisik seperti gigi yang bengkok, penglihatan dan pendengaran yang kurang baik memang masih dapat diperbaiki namun penyakit kronis seperti asma atau kegemukan dapat menghambat remaja melakukan halhal yang dilakukan oleh teman-teman sebaya. Akibat pertumbuhan otot selama masa awal remaja, kekuatan meningkat, tetapi sayangnya tidak semua remaja mengalaminya sehingga mereka yang kekuatan ototnya tidak begitu meningkat cenderung merasa kurang mampu dalam melakukan suatu kegiatan. Kecanggungan dan kekakuan terjadi karena perkembangan keterampilan dan motorik tidak seperti teman sebayanya. 29 Selain itu bagi remaja, bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan seksnya dapat mengganggu karena remaja lebih dinilai melalui penampilan diri yang sesuai dengan kelompok seksnya dibandingkan anak-anak. b. Bahaya Psikologis Bahaya psikologis yang pokok pada masa remaja adalah berkisar pada kegagalan menjalankan peralihan psikologis ke arah kematangan yang merupakan tugas perkembangan masa remaja yang penting. Diantaranya adalah masalah perilaku sosial, perilaku seksual, perilaku moral dan hubungan keluarga. Dalam perilaku sosial, ketidakmatangan ditunjukkan dalam pola pengelompokkan yang kekanak-kanakan serta diskriminasi yang didasarkan pada ras, agama, atau sosial ekonomi yang berbeda. Bila hal ini berlanjut sampai akhir masa dewasa, maka akan mengakibatkan ketidakmatangan. Menurut Lubis (dalam Wibawa, 2004), keadaan emosi remaja yang masih labil erat hubungannya dengan keadaan hormon. Suatu saat ia bisa sedih sekali, dilain waktu ia dapat marah sekali. Hal ini terlihat pada remaja yang baru putus cinta atau remaja yang tersinggung perasaannya. Dalam hal perilaku seksual, remaja juga mengalami ketidakmatangan, hal ini terjadi karena perubahan yang ekstrim, yang mana pada akhir masa kanak-kanak cenderung memusuhi lawan jenis pada masa remaja justru menaruh minat dan mengembangkan kasih sayang pada lawan jenis. Masalah-masalah hubungan seks diluar pernikahan, serta kehamilan usia dini merupakan ciri-ciri ketidakmatangan remaja. 30 Secara perilaku moral, remaja cenderung terlibat dalam kenakalan remaja hingga penggunaan obat terlarang. Dalam hubungan dengan keluarga, remaja yang memiliki hubungan keluarga kurang baik dapat mengakibatkan terjadinya hubungan yang buruk diluar lingkungan keluarganya. 2.3 Risk Taking Behaviour 2.3.1 Pengertian Risk Taking Behaviour Menurut Steinberg (1999) tingkah laku adalah hasil dari rangkaian proses: a. Identifikasi alternatif pilihan b.Identifikasi konsekuensi dari tiap pilihan c. Evaluasi terhadap kemungkinan dari tiap konsekuensi d.Mengecek segala sesuatu yang biasa terjadi pada tiap konsekuensi e. Mengkombinasikan seluruh informasi yang didapat untuk membuat keputusan Menurut Hillson dan Murray (2005) risk atau resiko didefinisikan sebagai ketidakpastian terhadap sesuatu yang dapat berdampak positif atau negatif. Fischoff dkk. (dalam Yates, 1992), menyebutkan risk sebagai adanya ancaman terhadap nyawa atau kesehatan seseorang. Yates (1992) menyatakan bahwa risk itu subyektif karena setiap individu mempunyai persepsi berbeda mengenai halhal yang mereka anggap beresiko. Misalnya, ketika kita melihat pengendara motor yang ugal-ugalan, ada yang berpendapat hal tersebut sangat membahayakan baik untuk dirinya juga orang 31 lain. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa hal tersebut bukan sesuatu yang riskan karena mereka menganggap pengendara tersebut tentu sudah terampil atau sedang terburu-buru. Gullone dkk (2000) mendefinisikan risk sebagai akibat tidak pasti dari suatu tingkah laku yang diasosiasikan dengan kemungkinan terjadinya konsekuensi negatif, akan tetapi persepsi kemungkinan terjadinya kosekuensi positif juga ada, sehingga keadaan menjadi seimbang dan jika konsekuensi negatif melebihi konsekuensi positif maka tingkah laku itu dianggap sebagai risk taking behaviour. Risk taking behaviour menurut The Encyclopedic Dictionary (dalam Christia, 2001) adalah jika seseorang menempatkan sesuatu dengan taruhan atau resiko, dimana resiko itu sendiri menimbulkan konsekuensi positif dan negatif. Remaja adalah individu yang paling banyak dan sering melakukannya karena mempersepsikan diri mereka sebagai individu yang istimewa, unik dan kebal terhadap hal-hal yang beresiko (Duffy, 2005) Jadi dapat disimpulkan bahwa risk taking behaviour adalah segala bentuk perilaku yang dianggap atau mengandung resiko dimana kemungkinan konsekuensi negatif yang akan diterimanya lebih besar daripada konsekuensi positif. 2.3.2 Tipe-Tipe Risk Taking Behaviour Risk taking behaviour dapat dibagi menjadi empat tipe (Gullone & Moore, 2000), yaitu: 32 1. Perilaku mencari tantangan (Thrill-seeking behaviour), Yaitu perilaku mencari sensasi yang intens dan diasosiasikan dengan perasaan naiknya kadar adrenalin di tubuh/excitement yang berupa perilaku mencari tantangan tetapi secara relatif dapat diterima secara sosial, contohnya adalah olahraga ekstrem atau berbahaya (arung jeram, panjat tebing, in-line, bungeejumping, skateboarding, bmx dll). 2. Perilaku berbahaya (Reckless behaviour) Pada bagian tertentu juga merupakan perilaku mencari tantangan namun kadar resikonya lebih tinggi karena akibat yang ditimbulkan biasanya juga dipersepsikan secara negatif oleh masyarakat luas, misalnya mabuk saat berkendara, kebut-kebutan, berkendara tidak menggunakan pengaman, mengkonsumsi narkoba, menggunakan jarum suntik secara bergantian, berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual. 3. Perilaku Memberontak (Rebellious behaviour) Yaitu mencari tantangan dengan melanggar aturan-aturan yang ada di masyarakat, biasanya kerap dilakukan remaja antara lain minum alkohol, merokok, mengutil, membolos, berkelahi/tawuran, vandalisme, dll. 4. Perilaku Antisosial (Antisocial behaviour) Merupakan tingkah laku yang paling rendah konsekuensi negatifnya secara langsung, namun sama-sama tidak disukai, baik di kalangan dewasa atau remaja sekalipun, salah satu contohnya adalah rakus, berjudi, berlaku curang, mengganggu dan menghina orang lain. 33 Menurut Hillson & Murray (2005). Dalam dunia Psikologi, individu dapat digolongkan menjadi empat tipe, antara lain: 1. Risk Seeking, yaitu orang-orang yang cenderung berani mengambil tindakan beresiko dan menikmati hidup seperti itu. 2. Risk Averse, yaitu mereka yang cenderung menghindari perbuatan yang mengandung resiko. 3. Risk Tolerance, yaitu kelompok orang yang dapat menerima tingkah laku beresiko dan menganggap hal tersebut sesuatu yang normal dalam kehidupan. 4. Risk Neutral, yaitu mereka yang menganggap tingkah laku beresiko adalah suatu hal yang wajar dilakukan untuk mendapatkan seseuatu yang berharga. Mereka tidak termasuk dalam risk seeking ataupun risk averse, akan tetapi dapat menerima ide-ide baru dan tidak takut untuk perubahan. Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam risk taking behaviour, antara lain: 1. Risk perception, yaitu segala informasi yang dimiliki individu yang kemudian digunakan dalam memahami berbagai kemungkinan tindakan yang akan diambil (aktif atau pasif) terhadap suatu objek atau peristiwa. 2. Perceived benefits, yaitu memikirkan tentang manfaat atau hasil apa yang akan didapatkannya bila melakukan suatu tindakan. Apakah hal yang dilakukannya sesuai dengan kepentingan. 3. Consequences, yaitu setiap kemungkinan akibat yang akan diterimanya Pada dasarnya setiap orang dapat menjadi risk seeking maupun risk averse didalam kondisi yang berbeda didalam hidup dan tergantung nilai-nilai yang 34 mereka pegang serta yakini. Sebagai contoh, seorang pembalap belum tentu berani mempertaruhkan semua uangnya diatas meja judi, begitu pula seorang penjudi bisa jadi sangat takut untuk diajak balapan. 2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risk Taking Behaviour Faktor-faktor yang mempengaruhi risk taking behaviour, menurut Gullone dkk (dalam Christia, 2001), adalah: a. Belief tentang resiko. Belief tentang resiko pada seseorang menentukan apakah ia akan melakukan risk taking behaviour atau tidak. Semakin ia mempersepsikan suatu tindakan beresiko maka semakin besar kecenderungannya untuk tidak melakukan tindakan tersebut. b. Jenis kelamin Keterlibatan dalam risk taking behaviour secara signifikan dipengaruhi oleh jenis kelamin. Ini karena wanita cenderung mempunyai persepsi bahwa suatu tindakan dapat beresiko lebih tinggi, dibandingkan dengan para pria (terutama remaja) yang mempersepsikan diri mereka sebagai individu yang istimewa, unik dan kebal terhadap hal-hal yang beresiko. c. Usia Pengaruh usia juga cukup menentukan, karena terdapat perbedaan yang signifikan dalam mempersepsikan resiko dari suatu tingkah laku. Seseorang yang berusia muda atau remaja berpendapat resiko dari risk taking behaviour 35 mereka tidaklah besar sehingga kemungkinan mereka terlibat lebih tinggi daripada yang berusia lebih tua atau dewasa. d. Kepribadian Kepribadian juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi risk taking behaviour seseorang, walaupun tergantung dari tipe resiko perilaku, seperti adanya hubungan positif antara thrill seeking risk behaviour (mencari tantangan) dengan kepribadian ekstrovert. Karena pada sebagian besar orang dengan kepribadian ekstrovert diketahui bahwa mereka mempunyai sensation seeking yang tinggi, dan risk taking behaviour biasanya dilakukan oleh mereka yang mempunyai sensation seeking tinggi (Little dan Zuckerman, dalam Schwartz dan Fouts, 2003). Terdapat juga beberapa penjelasan mengenai penyebab timbulnya risk taking behaviour pada remaja, antara lain: a. Teori Keputusan Tingkah Laku (Behavioural Decision Theory) Dalam teori ini menurut Steinberg (1999), sangatlah penting untuk mengetahui apakah remaja menggunakan proses yang berbeda dari orang dewasa dalam mengidentifikasikan, mengukur, dan mengevaluasi pilihan dan konsekuensi dari tingkah laku. Dan diketahui penyebabnya adalah karena adanya perbedaan dalam mengevaluasi kemungkinan dari konsekuensi yang berbeda. Contohnya, ketika seseorang memutuskan untuk menggunakan narkoba pada suatu pesta atau pertunjukan musik, maka akan ada evaluasi terhadap berbagai konsekuensi, yaitu resiko secara hukum dan kesehatan, efek sampingnya, dan penilaian dari orang lain yang hadir pada saat itu. Baik remaja maupun orang dewasa akan 36 mempertimbangkan semua kemungkinan ini, tetapi orang dewasa relatif lebih menitikberatkan pada resiko hukum dan kesehatan dari narkoba, sedangkan remaja lebih lebih pada konsekuensi sosial tidak menggunakan narkoba yang didapatnya (dapat berupa penolakan dari teman kelompoknya). Saat itu orang dewasa melihat keputusan remaja yang lebih menghargai penerimaan kelompok daripada kesehatan diri sebagai sesuatu yang tidak rasional. Teori ini menjelaskan bahwa semua tindakan termasuk yang beresiko sekalipun dapat dilihat secara rasional ketika kita mengerti cara yang dilakukan individu untuk mengukur dan mengevaluasi konsekuensi dari berbagai aksi atau tingkah laku manusia. Penekanan selanjutnya pada teori ini adalah keputusan beresiko pada remaja bukan karena keputusan yang tidak rasional, tetapi lebih pada bagaimana remaja memperoleh informasi yang mereka gunakan untuk membuat keputusan dan seberapa akurat informasi tersebut. b. Teori Biologis atau Genetik Menurut teori ini yang dijelaskan Steinberg (dalam Christia, 2001), risk taking behaviour dapat dikatakan sebagai tingkah laku yang tidak konvensional disebabkan karena adanya predisposisi yang bersifat menurun atau bawaan. Kemudian pandangan berikutnya bahwa secara dasar biologis ada perbedaan individu dalam dorongan (arousal) dan pencarian sensasi (sensation seeking), dimana hal ini menjelaskan bahwa risk taking behaviour berkaitan dengan dorongan yang berlebih dan kesenangan mencari tantangan (Little and Zuckerman, dalam Schwartz dan Fouts, 2003) c. Teori Konteks Keluarga 37 Timbulnya risk taking behaviour sebagai tingkah laku yang menyimpang merupakan hasil pendidikan dalam keluarga. Seorang anak dibesarkan dan disajikan tingkah laku yang bermasalah sebagai sumber respon yang adaptif untuk menghadapi dunia yang kejam (Steinberg, dalam Christia, 2001) d. Teori Sosiologis Dryfoos (dalam Steinberg, 1999) menyatakan bahwa keterlibatan pada suatu tingkah laku beresiko dapat menyebabkan keterlibatan pada tingkah laku beresiko yang lain. Misalnya penggunaan narkoba memungkinkan terjadinya perilaku seks bebas yang mengakibatkan meningkatnya kehamilan pranikah pada remaja atau yang lebih ekstrem tindakan bunuh diri. e. Teori Kontrol Sosial (Social Control Theory) Menurut Gottfredson dan Hirschi (dalam Christia, 2001), individu yang tidak memiliki ikatan yang kuat pada institusi masyarakat, seperti keluarga, sekolah, masyarakat atau tempat bekerja, akan lebih mudah bertingkah laku beresiko dalam berbagai cara. Teori ini menekankan bahwa perkembangan sikap yang tidak konvensional adalah akibat dari adanya keterlibatan pada kelompok yang tidak konvensional pula, atau keterlibatan pada satu tingkah laku beresiko dapat menciptakan rangkaian tingkah laku beresiko lainnya. 2.4. Kerangka Berpikir Nakagawa (2000) menyatakan bahwa musik adalah ekspresi seni yang berpangkal pada tubuh, musik terdiri atas suatu peredaran atau arus balik (feedback) dari membunyikan, mendengarkan, dan membunyikan kembali. Karenanya membuat 38 atau mendengarkan musik sama artinya berdialog dengan tubuh, jika kita sedang menikmati musik, kita pasti menjadi sadar bahwa gerakan-gerakan tubuh kita itu bukan sekedar tubuh kita sehari-hari. Jadi musik berperan dalam sejarah perkembangan manusia dari masa ke masa, begitu juga pada tahapan perkembangan manusia, termasuk masa remaja. Santrock (2002) menyebutkan bahwa masa remaja merupakan suatu periode transisi antara masa kanak-kanak dan orang dewasa yang meliputi perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional. Pada masa ini remaja menjadi rentan terhadap hal-hal yang baru mereka alami (perubahan fisik dan situasi sosial) sehingga emosi mereka menjadi labil, dan belum secara penuh dan sadar menyadari arti dari setiap peristiwa yang dialami. Saat itu musik dengan lirik-liriknya menjadi sarana hiburan untuk melepas kepenatan serta refleksi dari diri mereka. Kebiasaaan para remaja untuk menghabiskan banyak waktu mendengarkan musik tidak jauh berbeda, tetapi tidak semua orang menyukai jenis musik yang sama. Banyak remaja yang mempunyai preferensi (kecenderungan memilih/menyukai) musik yang pelan dan lembut (light music) karena dapat membuat nyaman dan menenangkan perasaan, tetapi tidak sedikit juga remaja yang mempunyai preferensi jenis musik keras (heavy music) yang dapat membuat semangat (Schwartz & Fouts, 2003). Berdasarkan hal tersebut, terdapat kemungkinan kebiasaan mendengarkan salah satu jenis musik dapat memberi pengaruh bagi remaja baik positif ataupun negatif. Dari kedua jenis musik tersebut, heavy music dianggap memberi 39 pengaruh buruk pada tingkah laku remaja, pandangan bahwa jenis musik ini memberi pengaruh negatif diperkuat saat Hansen & Hansen (dalam Hargreaves, 1997) yang melakukan penelitian tentang perilaku individu yang menyenangi jenis musik heavy, menyatakan bahwa penggemar musik heavy metal pada umumnya cenderung berperilaku amoral, manipulatif, menghalalkan segala cara, dan dalam perilaku seksual mereka cenderung mengarah kepada perilaku hiperseksual. Sedangkan pada remaja yang menggemari musik punk mereka cenderung terlibat dalam penyalahgunaan zat-zat adiktif (psikotropika), maupun terdorong untuk melakukan aksi kriminalitas. Sementara remaja yang berpreferensi musik light cenderung berkarakteristik sebagai orang yang dapat bekerja sama, bersosialisasi, tidak impulsif, bertanggung jawab, menerima orang lain dan keluarga mereka, serta mempunyai kepercayaan diri dalam bidang akademik, sehingga mereka dapat lebih mudah bertransisi ke masa dewasa. Meskipun demikian, di Indonesia banyak juga kasus dimana konser musik light yang berakhir rusuh. Perilaku para remaja yang mengkonsumsi alkohol, berkelahi, dan melakukan aksi perusakan dalam dunia psikologi dapat dikategorikan sebagai rebellious behaviors (perilaku memberontak) dan antisocial behaviors (perilaku antisosial) yang termasuk dalam tipe-tipe tingkah laku beresiko (risk taking behaviour), yaitu tingkah laku yang diasosiasikan dengan kemungkinan terjadinya konsekuensi negatif melebihi konsekuensi positif (Gullone dkk, 2000). Dengan melihat fenomena yang terjadi di masyarakat kita, dimana musik semakin digemari oleh para remaja serta sering terjadinya kerusuhan pada konser 40 musik, baik heavy maupun light yang sampai menimbulkan korban jiwa. Maka penulis bermaksud ingin mengetahui apakah ada hubungannya antara preferensi musik pada remaja dengan tingkah laku beresiko (risk taking behaviour). Bagan Kerangka Berpikir Preferensi musik 2.5 Remaja Risk Taking Behaviour Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah: a. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja. b. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini karena berkaitan dengan angka-angka dan datanya berwujud bilangan (skor/nilai peringkat/frekuensi), serta dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Arikunto, 2002). 3.1.2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Penelitian korelasi adalah penelitian yang sering digunakan untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi (Sevilla, 1993) 3.2 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri (Kerlinger, dalam Sevilla, 1993). Variabel dibagi menjadi dua macam yaitu Variabel Bebas (Independen Variabel) dan Variabel Terikat (Dependen Variabel). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: a. Variabel Bebas : Preferensi Musik b. Variabel Terikat : Risk Taking Behaviour 41 42 3.2.1 Definisi Konseptual Variabel Preferensi musik adalah kecenderungan untuk memilih dan menyukai salah satu jenis musik populer yang sedang berkembang sejajar dengan perkembangan media audio visual dari awal abad ini sampai sekarang. Risk taking behaviour adalah segala bentuk perilaku yang dilakukan, yang dianggap atau mengandung resiko dimana kemungkinan konsekuensi negatif yang akan diterima seseorang lebih besar daripada konsekuensi positif. 3.2.2 Definisi Operasional Variabel Operasional variabel artinya menerjemahkan konsep mengenai variabel yang bersangkutan ke dalam bentuk indikator perilaku (Azwar, 2003). Preferensi musik adalah kecenderungan seseorang untuk menyukai salah satu jenis musik populer yang diukur menggunakan skor yang diperoleh berdasarkan kualitas musik yang disukai dan sering didengarkannya (Finnas, dalam Scwartz & Fouts, 2003), yaitu: Light music dan Heavy Music. Light music terdiri dari 4 kualitas musik, yaitu: 1. romantis, bergairah dan berkhayal, 2. damai, lembut dan santai, 3. merenung, serius dan berpikir, 4. tradisional, kebaikan dan kebijaksanaan (pop, pop remaja, jazz, R&B, country, nasyid, classic, dance, dangdut dll). Heavy music terdiri dari 3 kualitas musik, yaitu: 1. penuh kekecewaan dan protes, 2. kuat, bising dan keras, 3. liar dan dimainkan dalam tempo cepat (rock, metal, punk, hardcore, emo, rap, ska dll). Cara mengukurnya, yaitu: subjek diberikan pernyataan tentang jenis musik apa yang sering mereka dengarkan, yang disukai, dan tidak disukai, dsb. 43 Risk taking behaviour adalah suatu perilaku yang dilakukan sesorang dimana konsekusensi negatifnya lebih besar dibandingkan konsekuensi positifnya, yang diukur menggunakan skor yang diperoleh berdasarkan 4 tipe tingkah laku yang dilakukan seseorang (Gullone dkk, 2000), yaitu: perilaku mencari tantangan (thrill-seeking risk behaviour) merupakan perilaku mencari sensasi yang intens dan diasosiasikan dengan perasaan naiknya kadar adrenalin di tubuh/excitement yang berupa perilaku mencari tantangan tetapi secara relatif masih dapat diterima sosial, biasanya berhubungan dengan olahraga ekstrem, seperti: skateboard, bmx, in-line skate, panjat tebing, dll. Perilaku berbahaya (reckless behaviour) merupakan perilaku yang kadar resikonya lebih tinggi karena akibat yang ditimbulkan biasanya juga dipersepsikan secara negatif oleh masyarakat luas, misalnya: mabuk saat berkendara, kebut-kebutan, berkendara tidak menggunakan pengaman, mengkonsumsi narkoba, dsb. Perilaku memberontak (rebellious behaviour) yaitu perilaku melanggar aturan-aturan yang ada di masyarakat, biasanya kerap dilakukan remaja antara lain: minum alkohol, merokok, mengutil, membolos, berkelahi, tawuran, vandalisme, dll. Yang terakhir adalah perilaku antisosial (antisocial behaviour) merupakan perilaku yang paling rendah konsekuensi negatifnya secara langsung, namun sama-sama tidak disukai, baik di kalangan dewasa atau remaja sekalipun, contohnya: rakus, berjudi, berlaku curang, mengganggu, menghina orang lain dsb. Cara mengukurnya, yaitu: subjek diberikan pernyataan tentang perilaku yang mereka anggap hal tersebut beresiko atau tidak beresiko. 44 3.3 Subyek Penelitian 3.3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja, karena jumlahnya yang besar dan tidak dapat dipastikan, maka peneliti menentukan pembatasan usia dari remaja madya hingga remaja akhir, yaitu 15-22 tahun (Santrock, 2001). Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti yang dimaksudkan untuk menggeneralisasikan kesimpulan yang diperoleh dalam suatu penelitian (Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan sebanyak 50 orang, jumlah ini sudah memenuhi syarat untuk penelitian, karena ukuran sampel minimum untuk penelitian korelasional dapat diterima bila terdiri dari 30 orang atau lebih (Gay, dalam Sevilla, 1993). 3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel Dalam memilih sampel penelitian ini, peneliti menggunakan teknik nonprobability sampling dimana tidak semua individu dalam populasi mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel dalam penelitian (Gay, dalam Sevilla, 1993). Sedangkan metode yang digunakan adalah incidental sampling yaitu metode pemilihan ukuran sampel dari suatu populasi dimana sampel diambil berdasarkan kemudahan data yang diperlukan, seperti mudah ditemui, dijangkau, atau secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan bersedia menjadi partisipan (Guilford, 1981). 45 Berhubung penelitian ini dilakukan menggunakan teknik non-probability sampling, maka tidak semua remaja terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini. Pengambilan sampel incidental digunakan berdasarkan keterbatasan waktu, karena penelitian dilakukan pada saat pertengahan bulan puasa dimana sekolah sudah libur. Pertimbangan lain dari peneliti menggunakan teknik incidental adalah faktor tenaga dan biaya, sehingga tidak dapat mengambil sampel yang lebih besar dan jauh. Adapun karakteristik dari penelitian ini adalah remaja yang berusia 15 hingga 22 tahun. Penelitian ini dilaksanakan pada tiga lokasi yang berbeda agar penyebaran kuesionernya lebih luas jangkauannya, yaitu yang pertama di kampus Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah untuk mendapatkan responden dari kalangan mahasiswa, yang kedua di Elfa’s Music Studio, Pondok Labu untuk mendapatkan responden yang rata-rata masih bersekolah, dan yang ketiga disekitar Lapangan Tegar Beriman, Pemda Cibinong yang merupakan tempat berkumpulnya para remaja pada saat sore hari. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Data yang didapat dari dalam penelitian ini diperoleh dari alat berupa skala. Skala adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara menyusun suatu daftar yang berisikan rangkaian pernyataan mengenai suatu hal dalam suatu bidang (Azwar, 2003). Dalam hal ini berbentuk skala model Likert dengan menggunakan 4 alternatif jawaban dari pilihan “Sangat Setuju” hingga “Sangat Tidak Setuju”, 46 dengan tidak memasukkan alternatif jawaban ragu-ragu atau netral, dengan tujuan untuk lebih melihat kecenderungan ke arah sesuai atau tidak sesuai. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari dua skala. Skala pertama adalah skala preferensi musik yang dibuat berdasarkan dari 2 kategori kualitas musik yang disukai dan sering didengarkan oleh seseorang (Finnas, dalam Scwartz & Fouts, 2003), yaitu: Light music, Heavy music. Berikut ini adalah blue print try out skala preferensi musik Tabel 3.1 Aspek Indikator Light - romantis, bergairah dan music berkhayal Favorabel 1,8,13,17,29, Unfavorabel 3,21,38,47 Total 28 31,36 - damai, lembut dan santai 2,14,19,42 16,35,39 - merenung, serius dan 11,24,43 9,27,46 4,15 37,49 34,40 5,20,30,44 - kuat, bising dan keras 6,18,23,25,28,41 12,22,45 - liar dan dimainkan dalam 10,26,48 7,32,33,50 berpikir - tradisional, kebaikan dan kebijaksanaan Heavy music - penuh kekecewaan dan 22 protes tempo cepat Jumlah item 30 20 50 Skala yang kedua adalah skala risk-taking behaviour. Aspek yang akan diukur dalam skala ini berdasarkan tipe tingkah laku beresiko menurut Gullone 47 dkk (2000), yaitu: thriil-seeking behaviour, reckless behaviour, rebellious behaviour, antisocial behaviour. Berikut ini adalah blue print try out skala risk-taking behaviour Tabel 3.2 Aspek Thrillseeking behaviour Reckless Behaviour Rebellious Behaviour Antisocial Behaviour Indikator Favorabel 3,20,30,37 - Olahraga ekstrem dan Unfavorabel 19,23,38,45 Total 8 12,16,35,41,42 11 berbahaya - Perilaku negatif 5,9,13,15,28,39 - Perilaku melanggar 2,6,8,10,17,26,27 7,22,25,29,34,50 aturan dan norma 17 ,32,36,44,48 4,11,14,18,21,40, 1,24,31,33,46,47, - Perilaku yang tidak 43 disukai masyarakat 49 29 Jumlah item 14 21 50 Adapun untuk skoringnya adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Skoring Jawaban 3.5 Pernyataan Favorabel Unfavorabel Sangat setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat tidak setuju 1 4 Teknik Uji Instrumen Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen, yaitu skala Preferensi musik sebanyak 50 item dan skala Risk taking behaviour 48 sebanyak 50 item. Uji instrumen dilakukan kepada 39 orang remaja putra dan 31 orang remaja putri, sehingga berjumlah 70 responden. Setelah semua data terkumpul, selanjutnya adalah menganalisa data. Penelitian yang menggunakan skala sebagai alat pengumpul data harus memenuhi syarat valid dan reliable, agar terjamin akurasi datanya, oleh karena itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 3.5.1 Uji Validitas Validitas menurut Azwar (2005) adalah ketetapan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dikatakan valid jika memiliki tingkat validitas yang tinggi. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Sedangkan uji validitas adalah untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecepatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya. Uji validitas skala ini dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan skor total. Adapun rumus yang digunakan adalah product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Azwar, 2005). Untuk perhitungannya menggunakan program SPSS versi 13.00 3.5.2 Uji reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan 49 menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan dan dapat dipercaya (Arikunto, 2002). Metode uji reliabilitas terhadap alat ukur (skala) dalam penelitian ini menggunakan coefficient alpha yang dikemukakan oleh Cronbach. Proses perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 13.00. Untuk menentukan koefisiensi reliabilitas alpha cronbach maka digunakan kaidah reliabilitas menurut Guilford (1981), sebagai berikut: Tabel 3.4 3.6 Kriteria Koefisiensi Reliabilitas Sangat Reliabel > 0,9 Reliabel 0,7 – 0,9 Cukup Reliabel 0,4 – 0,7 Kurang Reliabel 0,2 – 0,4 Hasil Uji Instrumen Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti telah melakukan uji instrumen skala preferensi musik yang terdiri dari 50 item dan skala risk-taking behaviour yang terdiri dari 50 item. Uji instrumen diberikan kepada 70 orang remaja yang terdiri dari 39 remaja pria dan 31 remaja wanita. Adapun tujuan dari pelaksanaan uji instrumen ini dimaksudkan untuk: 1. Mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan responden dalam menyelesaikan pengisian instrumen 50 2. Mengetahui pemahaman responden terhadap pernyataan atau item-item yang diberikan 3. Mengetahui kesulitan yang dialami responden dalam menyelesaikan pengisian instrumen 4. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan dengan skor total 5. Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas skala tersebut 3.6.1 Instrumen Preferensi Musik Berdasarkan hasil uji coba terhadap 50 item dalam instrumen ini menunjukkan terdapat 15 item yang valid pada nomor 6,8,10,22,23,26,28,32,34,37,38,40,41,44,47 dalam taraf signifikansi 1% dan 5% dan 35 item yang tidak valid pada nomor 1,2,3,4,5,7,9,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,24,25,27,29,30,31,33,35,36,39,42, 43,45,46,48,49,50. Sementara dari hasil uji reliabilitas menggunakan α cronbach diperoleh koefisien sebesar 0,743. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena suatu skala dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach antara 0,7 – 0,9. Setelah dilakukan beberapa modifikasi, untuk menambah variasi item dalam skala ini peneliti memasukkan 4 item yang mempunyai nilai mendekati 51 nilai pada r tabel dan dianggap layak dalam penelitian ini, yaitu item no: 4,24,35,46. Jadi jumlah item yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 19. Berikut adalah revisi blue print skala preferensi musik setelah try out Tabel 3.5 Aspek Light music Indikator Favorabel Unfavorabel 8 47 38 35 - merenung, serius dan 24 46 - romantis, bergairah Total 8 dan berkhayal - damai, lembut dan santai berpikir - tradisional, kebaikan 4 37 dan kebijaksanaan Heavy music - penuh kekecewaan 34,40 44 6,23,28,41 22 10,26 32 12 7 11 dan protes - kuat, bising dan keras - liar dan dimainkan dalam tempo cepat Jumlah item 3.6.2 19 Instrumen Risk Taking Behaviour Dari hasil uji coba terhadap 50 item dalam instrumen ini menunjukkan terdapat 40 item yang valid pada nomor 1,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,1,4,15,16,17,18,19,21,23,24,25,26,28,31,32,34,35,36,37, 38,39,40,41,42,43,44,47,48,49,50 dalam signifikansi 1% dan 5% dan 10 item yang tidak valid pada nomor 2,3,20,22,27,29,30,33,45,46. 52 Sementara uji reliabilitas pada skala risk taking behaviour menghasilkan nilai α cronbach 0,914. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena sesuai dengan kaidah reliabilitas Guilford (1981), suatu skala dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach antara 0,7 – 0,9. Berikut adalah revisi blue print skala risk taking behaviour setelah try out Tabel 3.6 Aspek Indikator Favorabel 37 Unfavorabel Thrillseeking behaviour - Olahraga ekstrem Reckless Behaviour - Perilaku negatif dan 5,9,13,15,28,39 Rebellious Behaviour - Perilaku melanggar 6,8,10,17,26,32,36, 7,25,34,50 Total 19,23,38 4 12,16,35,41,42 11 berbahaya peraturan dan 13 44,48 norma Antisocial Behaviour - Perilaku yang tidak 4,11,14,18,21,40,43 1,24,31,47,49 disukai masyarakat Jumlah item 3.7 12 23 17 40 Teknik Analisa Data Dalam penelitian deskriptif korelasional, besar atau tingginya hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel lain (Arikunto, 2002). Pengolahan data dalam penelitian ini 53 menggunakan analisis statistik dan penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS versi 13.00. Arah korelasi dinyatakan dalam tanda + (plus) dan – (minus). Tanda + (plus) menunjukkan adanya korelasi sejajar searah, dan tanda – (minus) menunjukkan adanya korelasi sejajar berlawanan arah. Ada tidaknya korelasi, dinyatakan dalam angka pada indeks. Betapapun kecilnya indeks korelasi, jika bukan 0,000 dapat diartikan bahwa antara kedua variabel yang dikorelasikan terdapat korelasi. Interpretasi tinggi-rendahnya korelasi dapat diketahui juga dari besar kecilnya angka dalam indeks korelasi. Makin besar angka dalam indeks korelasi, makin tinggilah korelasi kedua variabel yang dikorelasikan (Arikunto, 2002). Tabel 3. 7 3.8 Koefisien Korelasi Interpretasi 0.80 – 1.00 Hubungan Sangat Kuat 0.60 – 0.80 Hubungan Kuat 0.40 – 0.60 Hubungan Sedang 0.20 – 0.40 Hubungan Rendah 0.00 – 0.20 Sangat Rendah / Tidak berkorelasi Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan a. Membuat perumusan masalah b. Menentukan variabel yang akan diteliti 54 c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti d. Membuat alat ukur berupa skala preferensi musik dan skala risk taking behaviour. 2. Tahap uji coba Melakukan try out alat ukur pada tanggal 31 Juli – 1 Agustus 2010. 3. Tahap Pelaksanaan Pengambilan data dilakukan pada tanggal 26 – 28 Agustus 2010. Peneliti menyebarkan skala penelitian pada para remaja di tiga tempat, yaitu Fakultas Psikologi UIN Jakarta (Ciputat), Elfa’s Music Studio, Pondok Labu (Jakarta Selatan) dan sekitar Lapangan Tegar Beriman, Pemda Cibinong (Bogor). Jumlah responden pada penelitian ini berjumlah 50 orang. 4. Tahap Pengolahan data a. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden. b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian membuat tabel data. c. Melakukan analisa data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian. d. Membuat kesimpulan dan laporan akhir penelitian. BAB IV PRESENTASI DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Berikut ini diuraikan gambaran umum subjek dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, usia, hobi, pendidikan, lama mendengarkan musik, tempat tinggal, intensitas menonton konser, dan jenis tingkah laku bersiko yang pernah dilakukan. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang berjumlah 50 orang. 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-laki 27 54% 2 Perempuan 23 46% Total 50 100% Dari tabel 4.1.1 diatas menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini terdiri dari 27 orang Laki-laki atau 54% dan 23 orang Perempuan atau 46% dari jumlah responden. 55 56 4.1.2 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Usia Tabel 4.2 No Usia Jumlah Persentase 1 15 – 18 tahun 27 54% 2 19 – 22 tahun 23 46% Total 50 100% Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa berdasarkan usia diperoleh 27 orang atau 54% responden berusia 15 – 18 tahun, sedangkan 23 orang atau 46% responden berusia 19 – 22 tahun. 4.1.3 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Pendidikan Data responden berdasarkan pendidikan terakhir yang dijalani saat ini pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 26 orang atau 52%. Untuk tingkat Perguruan Tinggi sebanyak 22 orang atau 44%. Dan untuk tingkat diploma terdapat 1 orang atau 2%, serta terdapat 1 orang atau 2% yang bergelar sarjana. Dibawah ini adalah tabel responden berdasarkan pendidikan Tabel 4.3 No Pendidikan Jumlah Persentase 1 SMA 26 52% 2 Mahasiswa 22 44% 3 Diploma 1 2% 4 Sarjana 1 2% Total 50 100% 57 4.1.4 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Total Mendengarkan Musik Berikut adalah gambaran umum responden berdasarkan total mendengarkan musik dalam satu hari. Tabel 4.4 No Total Dengar Musik Jumlah Persentase 1 1 – 4 Jam 33 66% 2 5 – 8 Jam 13 26% 3 9 – 12 Jam 2 4% 4 > 12 Jam 2 4% Total 50 100% Berdasarkan total mendengarkan musik dalam satu hari diperoleh hasil bahwa sebanyak 33 orang atau 66% mendengarkan musik antara 1 sampai 4 jam setiap harinya, lalu 13 orang atau 13% mendengarkan musik antara 5 sampai 8 jam per hari, dan 2 orang atau 4% mendengarkan musik antara 9 sampai 12 jam dalam sehari, serta terdapat 2 orang atau 4% yang mendengarkan musik lebih dari 12 jam setiap harinya. 4.1.5 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Intensitas Menonton Konser Tabel 4.5 No Menonton Konser Jumlah Persentase 1 Pernah 10 20% 2 Jarang 29 58% 3 Sering 11 22% Total 50 100% 58 Dari data tabel diatas menunjukkan terdapat 10 orang (20%) yang pernah menonton konser musik, 29 orang (58%) yang jarang menonton konser musik, dan 11 orang (22%) yang sering menonton konser musik. 4.1.6 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Konser Musik Yang Sering ditonton Tabel 4.6 No Jenis Musik Jumlah Persentase 1 Pop 18 36% 2 Rock 15 30% 3 Punk 7 14% 4 Jazz 5 10% 5 Metal 3 6% 6 Dangdut 2 4% Total 50 100% Dari data tabel diatas menunjukkan terdapat 18 orang (36%) yang sering menonton konser musik pop, 15 orang (30%) yang sering menonton konser musik rock, 7 orang (14%) yang sering menonton konser musik punk, 5 orang (10%) yang sering menonton konser musik jazz, 3 orang (6%) yang sering menonton konser musik metal, 2 orang (4%) yang sering menonton konser musik dangdut. 59 4.1.7 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Risk Taking Behaviour yang dilakukan Tabel 4.7 No Tingkah Laku Beresiko Pernah Tidak 1 Merokok 24 26 2 Tawuran 18 32 3 Minum Alkohol 18 32 4 Narkoba 8 42 Jumlah 50 50 Berdasarkan jenis tingkah laku beresiko yang pernah dilakukan responden, terdapat 24 orang pernah merokok (rebellious behaviour) dan 26 orang tidak pernah melakukannya. Untuk tingkah laku beresiko tawuran (rebellious behaviour) terdapat 18 orang yang pernah melakukannya dan 32 orang tidak pernah melakukannya. Untuk minum alkohol (rebellious behaviour) terdapat 18 orang pernah dan 32 orang tidak pernah melakukannya. Sedangkan untuk tingkah laku beresiko mengkonsumsi narkoba (reckless behaviour) terdapat 8 orang pernah melakukannya dan 42 orang tidak pernah melakukannya. 4.2 Deskripsi Statistik Deskripsi hasil penelitian diperoleh dari hasil perhitungan statistik skor skala preferensi musik dan risk taking behaviour yang diberikan kepada responden. Hasil perhitungan tersebut kemudian dikategorisasikan dengan menggunakan kategorisasi jenjang (data ordinal) yang dalam penelitian ini dibagi kedalam dua kategori, yaitu kategori tinggi dan rendah. Tujuan kategorisasi ini adalah untuk 60 menempatkan individu-individu kedalam kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur, misalnya dari rendah ke tinggi, dari paling jelek ke paling baik, dari sangat tidak puas ke sangat puas dan semacamnya (Azwar, 2003). 4.2.1 Gambaran Skor Preferensi Musik Tabel 4.8 Deskripsi Statistik N PreferensiMusik 50 Minimum Maximum 23.00 66.00 Mean Std. Deviation 47.7800 9.31816 Dari data tabel diatas diketahui jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 50 orang, mean yang didapat sebesar 47.78 (dibulatkan menjadi 48) skor preferensi musik terendah adalah 23, skor tertinggi 66 dan nilai standar deviasi yang didapat adalah 9.31816. Sehingga luas jarak sebarannya adalah 66-23 = 43, jarak tersebut kemudian dibagi dua untuk dilihat nilai tengahnya yaitu 43/2 = 21.5. Kemudian hasil tersebut ditambah dengan nilai minimum yaitu 21.5+23 = 44.5 (dibulatkan menjadi 45). Sehingga nilai tengah yang didapatkan antara 23 dan 66 adalah 44.5. Maka diperoleh kategorisasi sebagai berikut: Tabel 4.9 Kategorisasi Skor Skala Preferensi Musik Kategori Nilai N % Light 23 – 44 25 50% Heavy 45 – 66 25 50% 50 100% Jumlah 61 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa preferensi musik responden yang berada pada kategori heavy music sebanyak 25 orang (50%), sedangkan yang termasuk kedalam kategori light music sebanyak 25 orang (50%). Dengan demikian dapat diambil kesimpulan, bahwa sampel dalam penelitian ini mempunyai tingkat preferensi musik yang seimbang, antara heavy music dan light music. 4.2.2 Gambaran Skor Risk Taking Behaviour Tabel 4.10 Deskripsi Statistik N RiskTakingBehaviour 50 Minimum Maximum 55.00 152.00 Mean 85.7400 Std. Deviation 18.02584 Dari data tabel diatas diketahui jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 50 orang, mean yang didapat sebesar 85.74 (dibulatkan menjadi 86) skor risk taking behaviour terendah adalah 55, skor tertinggi 152 dan nilai standar deviasi yang didapat adalah 18.02584. Sehingga luas jarak sebarannya adalah 152-55 = 97, jarak tersebut kemudian dibagi dua untuk dilihat nilai tengahnya yaitu 97/2 = 48.5. Kemudian hasil tersebut ditambah dengan nilai minimum yaitu 48.5+55 = 103.5 (dibulatkan menjadi 104). Sehingga nilai tengah yang didapatkan antara 55 dan 152 adalah 104, maka diperoleh kategorisasi sebagai berikut 62 Tabel 4.11 Kategorisasi Skor Skala Risk Taking Behaviour Kategori Nilai N % Rendah 55 – 103 46 92% Tinggi 104 – 152 4 8% 50 100% Jumlah Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat risk taking behaviour yang berada pada kategori tinggi sebanyak 4 orang (8%), sedangkan yang termasuk kedalam kategori rendah sebanyak 46 orang (92%). Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa, mayoritas responden mempunyai dorongan yang rendah untuk melakukan risk taking behaviour. 4.3 Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja. b. Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja Untuk menguji apakah terdapat hubungan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja, peneliti menggunakan rumus Pearson Product Moment. Untuk penghitungan datanya dilakukan dengan program SPSS 13.00, dan berikut ini adalah hasilnya: 63 Tabel 4.12 Correlations PreferensiMusik PreferensiMusik 1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N RiskTakingBehaviour Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 50 .740(**) .000 50 RTB .740(**) .000 50 1 50 Dari data tabel diatas diketahui nilai koefisien korelasi atau r hitung sebesar (0,740) > r tabel (0,361), pada taraf signifikansi 1% (2-tailed). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour. Dengan demikian Ha dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja diterima, Ho dalam penelitian ini yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja ditolak. Yang berarti semakin tinggi tingkat preferensi musik pada remaja akan diikuti dengan meningkatnya risk taking behaviour. 4.4 Hasil tambahan Peneliti melakukan perhitungan t-test (uji beda) untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah melakukan tingkah laku beresiko merokok, tawuran, minum alkohol dan mengkonsumsi narkoba. Berikut ini adalah hasil perhitungan uji t tersebut: 64 4.4.1 Perbedaan skor risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah merokok Tabel 4.13 Group Statistics Merokok 1 2 RiskTakingBehaviour N 24 26 Mean 96.96 75.38 Std. Deviation 17.208 11.493 Std. Error Mean 3.513 2.254 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F RiskTakingBehaviour Equal variances assumed Equal variances not assumed .149 t-test for Equality of Means Sig. t .701 df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 5.251 48 .000 21.574 4.109 13.312 29.835 5.169 39.654 .000 21.574 4.174 13.136 30.011 Dari hasil tabel uji t diatas, diketahui bahwa mean kelompok remaja yang pernah merokok sebesar 96.96 dan mean kelompok remaja yang tidak pernah merokok sebesar 75.38, sehingga terdapat selisih yang cukup jauh antara yang pernah dan tidak pernah dengan nilai sebesar 21.574. Karena nilai P (0.000) < 0.05, sehingga H0 yang menyatakan tidak terdapat perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah merokok ditolak, dan Ha yang menyatakan terdapat perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah merokok diterima. 4.4.2 Perbedaan skor risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah terlibat tawuran Tabel 4.14 Group Statistics RiskTakingBehaviour Tawuran 1 2 N 18 32 Mean 99.72 77.88 Std. Deviation 17.610 12.891 Std. Error Mean 4.151 2.279 65 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F RiskTakingBehaviour Equal variances assumed Equal variances not assumed t-test for Equality of Means Sig. .000 t .992 df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 5.032 48 .000 21.847 4.342 13.118 30.577 4.614 27.427 .000 21.847 4.735 12.139 31.556 Dari hasil tabel uji t diatas, diketahui bahwa mean kelompok remaja yang pernah terlibat tawuran sebesar 99.72 dan mean kelompok remaja yang tidak pernah terlibat tawuran sebesar 77.88, sehingga terdapat selisih yang cukup jauh antara yang pernah dan tidak pernah dengan nilai sebesar 21.847. Karena nilai P (0.000) < 0.05, sehingga H0 yang menyatakan tidak terdapat perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah terlibat tawuran ditolak, dan Ha yang menyatakan terdapat perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah terlibat tawuran diterima. 4.4.3 Perbedaan skor risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah minum alkohol Tabel 4.15 Group Statistics RiskTakingBehaviour MinumAlkohol 1 2 N 18 32 Mean 100.89 77.22 Std. Deviation 16.939 12.167 Std. Error Mean 3.993 2.151 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F RiskTakingBehaviour Equal variances assumed Equal variances not assumed .000 Sig. .995 t-test for Equality of Means t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 5.721 48 .000 23.670 4.138 15.351 31.990 5.219 27.050 .000 23.670 4.535 14.366 32.975 66 Dari hasil tabel uji t diatas, diketahui bahwa mean kelompok remaja yang pernah minum alkohol sebesar 100.89 dan mean kelompok remaja yang tidak pernah minum alkohol sebesar 77.22, sehingga terdapat selisih yang cukup jauh antara yang pernah dan tidak pernah dengan nilai sebesar 23.670. Karena nilai P (0.000) < 0.05, sehingga H0 yang menyatakan tidak terdapat perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah minum alkohol ditolak, dan Ha yang menyatakan terdapat perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah minum alkohol diterima. 4.4.4 Perbedaan skor risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah mengkonsumsi narkoba Tabel 4.16 Group Statistics RiskTakingBehaviour Narkoba 1 2 N 8 42 Mean 105.75 81.93 Std. Deviation 18.881 15.312 Std. Error Mean 6.676 2.363 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F RiskTakingBehaviour Equal variances assumed Equal variances not assumed .028 Sig. .867 t-test for Equality of Means t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 3.888 48 .000 23.821 6.127 11.503 36.140 3.364 8.840 .009 23.821 7.081 7.758 39.885 Dari hasil tabel uji t diatas, diketahui bahwa mean kelompok remaja yang pernah mengkonsumsi narkoba sebesar 105.75 dan mean kelompok remaja yang tidak pernah mengkonsumsi narkoba sebesar 81.93, sehingga terdapat selisih yang cukup jauh antara yang pernah dan tidak pernah dengan nilai sebesar 23.821. Karena nilai P (0.009) < 0.05, sehingga H0 yang menyatakan tidak terdapat 67 perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah mengkonsumsi ditolak, dan Ha yang menyatakan terdapat perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah mengkonsumsi narkoba diterima. BAB V KESIMPULAN, DISKUSI , SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis maka diperoleh kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja. Artinya semakin seorang remaja mempunyai preferensi musik maka cenderung diikuti dengan meningkatnya risk taking behaviour, begitu pula sebaliknya. Hal ini dapat dibuktikan dengan skor korelasi yang didapat sebesar 0,740 (r hitung) > 0,361 (r tabel), pada taraf signifikansi 1% (2-tailed). 5.2 Diskusi Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, diketahui bahwa berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour. Artinya semakin seseorang remaja mempunyai preferensi musik maka akan diikuti dengan meningkatnya risk taking behaviour, begitu pula sebaliknya. Selain itu hasil penelitian diatas juga menggambarkan bahwa terdapat keterkaitan antara jenis musik yang digemari remaja dengan tingkah laku yang dilakukannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Schwartz dan Fouts (2003), yang menyatakan bahwa kecenderungan dan kebiasaan mendengarkan salah satu jenis 68 69 musik ternyata berpengaruh terhadap karakteristik dan tingkah laku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hodges (1999), ini dapat terjadi karena musik mempunyai peranan yang besar bagi kehidupan remaja, musik bukan hanya sebagai pengisi waktu luang saja, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang mempengaruhi cara mereka berbicara, berpakaian, bertingkah laku dan juga cara berpikir. Santrock (2002) menyebutkan bahwa masa remaja merupakan suatu periode transisi antara masa kanak-kanak dan orang dewasa yang meliputi perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional. Pada masa ini kondisi psikologis remaja menjadi rentan terhadap hal-hal yang baru mereka alami seperti perubahan fisik dan situasi sosial (tuntutan untuk mencapai kemandirian, pertentangan dengan orang tua, keinginan bersama peer-group, serta ketertarikan terhadap lawan jenis) dan perubahan suasana hati yang begitu cepatnya, atau dikenal dengan istilah strum and drang, sehingga emosi mereka menjadi labil, dan belum secara penuh menyadari arti dari setiap peristiwa yang dialami. Saat itu musik dengan lirik-liriknya menjadi sarana hiburan untuk melepas kepenatan serta refleksi dari diri mereka. Selain itu remaja sendiri menggunakan musik untuk melawan otoritas pada segala tingkat, menunjukkan kepribadiannya, membangun hubungan peer group dan hubungan romantis, juga untuk mempelajari hal-hal yang selama ini tidak pernah disentuh oleh orang tua dan sekolah (Lull, dalam Schwartz dan Fouts, 2003). 70 Berdasarkan hal tersebut, kebiasaan mendengarkan salah satu jenis musik dapat memberi pengaruh bagi remaja baik positif ataupun negatif. Dari kedua jenis musik (light dan heavy), heavy music dianggap memberi pengaruh buruk pada tingkah laku remaja, walaupun dalam beberapa kasus yang terjadi, banyak juga konser musik light yang berakhir rusuh. Pendapat yang mengatakan bahwa preferensi musik heavy dikaitkan dengan perilaku negatif dikemukakan saat Hansen & Hansen (dalam Schwartz & Fouts, 2003), menemukan indikasi adanya asosiasi antara preferensi musik heavy dengan hiperseksualitas, kurangnya rasa hormat terhadap wanita oleh pria, adanya perilaku kriminal dan antisosial yang meningkat, serta meningkatnya risk-taking behavior (tingkah laku beresiko) atau sensation seeking. Sementara para remaja yang mempunyai preferensi musik light yang cenderung berkarakteristik sebagai orang yang dapat bekerja sama, bersosialisasi, tidak impulsif, bertanggung jawab, menerima orang lain dan keluarga mereka, serta mempunyai kepercayaan diri dalam bidang akademik, selain itu ada juga hal-hal yang dikaitkan dengan kepercayaan diri, pertumbuhan fisik, hubungan romantis dengan kekasih dan diterimanya diri mereka oleh teman-teman sebaya. Sehingga mereka yang berada dalam kategori ini tidak mempunyai banyak kesulitan dalam masa remaja mereka (dalam Schwartz dan Fouts, 2003) Menurut Duffy (2005), banyaknya remaja melakukan risk taking behaviour, karena mempersepsikan diri mereka sebagai individu yang istimewa, unik dan kebal terhadap hal-hal yang beresiko. Selain itu karakteristik remaja yang muncul adalah keinginan mencoba segala sesuatu karena memiliki rasa ingin 71 tahu yang tinggi (high curiously) sehingga remaja cenderung ingin bertualang menjelajahi segala sesuatu yang belum pernah dialaminya, contohnya seperti tawuran, merusak fasilitas umum saat tawuran dan sebagainya (Ali dan Asrori, 2004). Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui banyaknya remaja yang berpreferensi musik light dan heavy mempunyai perbandingan yang setara. Kemudian, walaupun tingkat risk taking behaviour remaja pada penelitian ini mayoritas rendah, tapi terdapat sebagian kecil remaja yang pernah melakukan tingkah laku beresiko seperti tawuran, minum alkohol, dan mengkonsumsi narkoba, sementara untuk perilaku merokok terdapat perbandingan yang hampir setara antara yang pernah dan tidak pernah melakukannya. Selain itu berdasarkan hasil uji t yang dilakukan pada responden didapat hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara remaja yang pernah melakukan risk taking behaviour seperti merokok, tawuran, minum alkohol dan mengkonsumsi narkoba dengan mereka yang tidak pernah melakukannya sama sekali. Artinya para remaja yang pernah melakukan risk taking behaviour mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk terlibat dalam hal tersebut dibandingkan mereka yang belum pernah sama sekali melakukannya. Karenanya tidak tertutup kemungkinan remaja yang pernah melakukan risk taking behaviour itu akan mengulangi tindakannya tersebut dan yang lebih bahaya apabila mereka mempengaruhi serta mengajak teman sebayanya untuk mengikuti tindakan mereka, karena pada masa remaja, pengaruh dari teman sebaya (peer group) sangat kuat, terlebih lagi jika risk taking behaviour yang 72 mereka lakukan merupakan salah satu cara agar dapat diterima atau mendapat pengakuan dari kelompoknya. Jika hal itu terjadi, maka akan semakin banyak remaja yang melakukan risk taking behaviour dan tentunya hal ini tidak diharapkan terjadi. Oleh karena itu diharapkan adanya perhatian yang serius dari pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini, agar para remaja tidak melakukan tingkah laku beresiko yang dapat merugikan dirinya sendiri juga orang lain. 5.3 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karenanya peneliti mengajukan beberapa saran. Saran dibagi kedalam dua bentuk saran, yaitu: 5.3.1 Saran Teoritis 1. Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang membahas risk taking behaviour dengan variabel lain. Seperti persepsi terhadap resiko, agresivitas, tipe kepribadian, sensation seeking, dan sebagainya. 2. Karena pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah remaja madya sampai akhir mungkin pada penelitian selanjutnya dapat diperluas lagi dari remaja awal hingga akhir atau mungkin juga orang dewasa. Agar menambah lebih banyak item, karena pada skala preferensi musik yang digunakan dalam penelitian ini hanya terdapat 15 item yang valid dan 4 73 item yang mendekati valid. Lokasi pengambilan data juga diperluas agar mendapatkan hasil yang lebih bervariasi, dan untuk pengumpulan data bisa dilakukan ditempat-tempat sedang berlangsungnya konser musik. 5.3.2 Saran Praktis 1. Untuk para remaja yang menyukai musik agar tetap stabil dan dapat lebih selektif dalam mendengar musik agar tidak mudah terpengaruh efek negatifnya, serta lebih dapat mengambil manfaat positif dari musik yang disukai. Contohnya, bagi mereka yang berpreferensi musik light, agar dapat menggunakan musik tersebut untuk membantu meregulasikan dan menenangkan perasaan, sementara bagi mereka yang mempunyai preferensi musik heavy dapat menggunakan musik tersebut untuk mengalihkan perhatian dari emosi yang meledak-ledak serta membantu meningkatkan semangat. Selain itu diharapkan agar tidak mudah terpengaruh dan terlibat dalam perbuatan yang mengarah kepada tingkah laku beresiko (risk taking behaviour) yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Dan bagi mereka yang pernah melakukannya agar dapat menyadari resiko dari perbuatannya itu serta tidak mengulanginya lagi. 2. Bagi para orang tua agar lebih memperhatikan tingkah laku anaknya yang mulai beranjak remaja, dari cara mereka berpakaian, gaya rambut, acara tv yang sering ditonton hingga musik yang mereka suka dengarkan, agar mereka tidak terjebak pengaruh buruk yang mendorong dan menyebabkan mereka melakukan tingkah laku beresiko (risk taking behaviour). 74 DAFTAR PUSTAKA Anderson, C.A.& Carnagey, N.L. (2003), Exposure to Violent Media: The Effects of Songs With Violent Lyrics on Aggresive Thoughts and Feelings. Journal of Personality and Social Psychology, Vol.84.No.5. 960971 Asrori, M. & Ali, M. (2009). Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik, Edisi V, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Christia, M. (2001), Hubungan Antara Persepsi Dalam Tingkah Laku dan Keterlibatan Dalam Tingkah Laku Beresiko, Depok: Skripsi Fakultas Psikologi UI. Djohan. (2005). Psikologi Musik, Yogyakarta: Penerbit Buku Baik. Deutsch, D. (1999). The Psychology of Music. Second Edition, San Diego: Academic Press. Duffy, K.G (2005). Annual Editions: Adolescent Psychology 04/05. Iowa: McGraw-Hill/Dushkin. Guilford, J.P. (1978). Fundamental Statistics in Psychology and Education. California: McGraw-Hill Inc. Gullone., E, Moore., S, Moss., S & Boyd., C (2000), The Adolescent Risk-Taking Questionnaire: Development and Psychometric Evaluation. Journal of Adolescent Research,Vol.15.No.2, 231-250 March 2000. Hargreaves, D.J. (1997). The Social Psychology of Music, New York: Oxford University Press. Hillson, D & Murray, R. (2005). Understanding and Managing Risk Attitude, Webster. Hodges, D.A. (1999). Handbook of Music Psychology. Second Edition, San Antonio: IMR Press. Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan Edisi ke-5, Jakarta: Erlangga. 75 Nakagawa, S. (2000). Musik & Kosmos (Sebuah Pengantar Etnomusikologi), Jakarta: Penerbit Yayasan Obor Indenesia North, C. Adrian & Hargreaves, D.J (2007), Lifestyle Correlates of Musical Preference: 1. Relationship, Living Arrangements, Beliefs, and Crime. Society for Education, Music, and Psychology Research 35-58. Papalia, D.E. (1998). Human Development, Boston: McGraw-Hill. Rice, P.F. (1996). The Adolescent: Development, Relationships and Culture, New York: Allyn & Bacon. Roberts., D.F, Christenson., P.G & Gentile., D.A (2003), The Effects of Violent Music on Children and Adolescents. Journal of Youth And Adolescence, Vol.36.No.8.October 2003 Santrock, J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja, Jakarta: Erlangga. Sarwono, S.W. (2001). Psikologi Remaja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Schafer, T & Sedlmeier, P (2009), From the Functions of Music to Music Preference. Society for Education, Music, and Psychology Research 1-22. Schwartz, K & Fouts, G (2003), Music Preferences, Personality Style and Developemental Issues of Adolescents. Journal of Youth And Adolescence, Vol.32.No.3.June 2003. Seashore, C.E (1988). Psychology of Music, New York: Dover Publications Inc. Sevilla, G.C. (1993). Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Steinberg, L. (1999). Adolescence. Fifth Edition, New Bakersville: The McGrawHill Companies Inc. Swanson, R.B. (1962). Music in The Education of Children, California: Wadsworth Publishing Company Inc. Tambunan, Y. (2001), Gambaran Penilaian Kognitif dan Strategi Coping Pada Musisi Yang Berhasil Mengatasi Musical Performance Anxiety, Depok: Skripsi Fakultas Psikologi UI. Yates, J.F. (1992). Risk Taking Behaviour, Chicester: Wiley. . 76 http://www.detiknews.com/read/2008/02/25/150036/899549/10/jebol-pintu-jadikebiasaan+kerusuhan+konser+musik+di+indonesia&cd=42&hl=id&ct=clnk&gl=i d (petaka konser musik : Ronald Tanamas) http://www.indonesiantunes.com/concert/detail/2009/11/29/konser-kangen-banddi-banyuwangi-ricuh.html http://www.koranindonesia.com/2008/06/27/penonton-konser-musik-tawuranlima-luka/ Lampiran 1 Instrument Penelitian Skala Preferensi Musik dan Risk Taking Behaviour (Try out) Assalamu’alaikum Wr.Wb Saya Aulia Hamzah, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi dengan judul “Hubungan Antara Preferensi Musik dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja”. Untuk itu, saya memohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner tentang preferensi musik dan tingkah laku beresiko. Dalam mengisi kuesioner ini tidak perlu berdiskusi dengan orang lain karena tidak dinilai jawaban yang benar atau salah. Jadi diharapkan jawaban yang diberikan adalah pendapat pribadi. Setiap pernyataan yang saudara/i berikan akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian. Oleh karena itu saya harapkan kejujuran dalam mengisi kuesioner ini. Saya berharap agar anda tidak melewatkan satu nomor pun yang ada demi kelengkapan informasi data yang saya butuhkan. Atas kerjasama dan partisipasinya, saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Peneliti Aulia Hamzah I IDENTITAS RESPONDEN Nama (Inisial saja) : Usia : Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir : : Rata-rata (per jam) mendengarkan musik setiap harinya : Semua identitas yang saya tulis diatas adalah benar, dan saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, yang bertujuan untuk mengetahui “Hubungan Antara Preferensi Musik dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja”. Jakarta, Juli 2010 ( ) Responden II SKALA PREFERENSI MUSIK Petunjuk pengisian Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini. Anda diminta untuk mengemukakan pendapat apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda. Adapun cara pengisiannya adalah dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang telah tersedia. Dan pilhan jawaban tersebut adalah: SS S TS STS SKALA PREFERENSI MUSIK No. : Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan pendapat anda : Setuju, jika pernyataan sesuai dengan pendapat anda : Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan pendapat anda : Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan sangat bertentangan dengan pendapat anda Contoh: No PERNYATAAN SS 1. Saya selalu mendengarkan musik setiap harinya X Artinya: Anda selalu mendengarkan kegiatan sehari-hari. musik dalam S TS STS 1 Lagu-lagu pop yang bertemakan cinta membuat saya bahagia 2 Mendengarkan musik klasik membuat hati saya tenang 3 Saya bosan mendengarkan lagu-lagu pop yang bertemakan cinta 4 Mendengarkan musik dangdut membuat saya ingin bergoyang 5 Saya tidak suka musik yang liriknya penuh kekerasan 6 Ketika sedang marah saya lebih senang mendengarkan musik rock 7 Mendengarkan musik metal yang penuh teriakan membuat saya pusing 8 Saya suka irama musik yang dapat membuat saya berdansa 9 Mendengarkan musik jazz membingungkan 10 Mendengarkan musik punk membuat saya bersemangat 11 Mendengar lagu religi membuat saya merenung 12 Mendengar musik dengan suara bising membuat saya tidak nyaman 13 Musik yang bernuansa romantis membuat saya berkhayal 14 Saya suka musik yang berirama lembut menjalankan III PERNYATAAN SS S TS STS No. PERNYATAAN SS S TS STS No. PERNYATAAN 15 Saya suka musik yang berirama melayu 32 16 Musik dengan tempo pelan membuat saya tidak bersemangat Saya merasa risih jika dijalan bertemu dengan anak-anak punk 33 Gaya berpakaian anak punk terlihat aneh 34 Bergaya hip-hop membuat saya percaya diri 35 Saya malas mendengar lagu yang mendayudayu 36 Mendengarkan lagu pop dapat meredakan amarah saya 17 Ketika sedang sedih saya lebih suka mendengarkan lagu-lagu pop 18 Dengan mendengarkan musik rock dapat meningkatkan rasa percaya diri saya 19 Saya suka musik yang tenang 20 Mendengarkan musik rock malah menambah kegelisahan saya 37 Saat mendengar di radio ada lagu dangdut saya akan langsung menggantinya 21 Mendengarkan lagu pop membuat saya terlihat lemah 38 Terkadang saya meniru cara berpakaian penyanyi pop idola saya 22 Ketika di televisi ada video musik rock saya akan langsung menggantinya 39 Mendengarkan lagu berirama lembut membuat saya malas 23 Jika ada waktu saya selalu menyempatkan diri menonton konser musik rock 40 Mendengarkan lagu emo dapat mengurangi kesedihan saya 24 Menonton pertunjukan musik jazz memberikan saya inspirasi 41 Saya lebih suka membeli kaset atau cd lagulagu rock 25 Bergaya seperti rocker meningkatkan percaya diri saya 42 Mendengarkan musik klasik dapat menghilangkan kegelisahan saya 26 Model rambut punk terlihat keren 43 Musik jazz membuat saya bebas berekspresi 27 Terkadang saya merasa cemas saat mendengarkan lagu religi 44 Mendengarkan lagu rap hanya membuat pusing kepala 28 Ketika sedang malas saya menyetel musik rock agar bersemangat lagi 45 Gaya berpakaian musisi rock terlihat berantakan 29 Saya tidak pernah bosan menonton video klip musik pop 46 Mendengar lagu religi malah menambah kesedihan saya 30 Saya akan menolak ajakan teman menonton konser musik hip-hop 47 Musik R&B membuat saya malas 48 Musik ska meningkatkan semangat saya 31 Saya lebih suka membeli kaset atau cd lagulagu pop 49 Mendengarkan lagu-lagu daerah membuat saya kurang percaya diri IV SS S TS STS No. 50 PERNYATAAN SS S TS STS Model rambut anak metal terlihat menyeramkan V SKALA RISK TAKING BEHAVIOUR Petunjuk pengisian Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini. Anda diminta untuk mengemukakan pendapat apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda. Adapun cara pengisiannya adalah dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang telah tersedia. Dan pilhan jawaban tersebut adalah: SKALA RISK TAKING BEHAVIOUR : Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan pendapat anda S : Setuju, jika pernyataan sesuai dengan pendapat anda TS : Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan pendapat anda STS : Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan sangat bertentangan dengan pendapat anda No. PERNYATAAN 1 Makan terlalu banyak bisa menjadi malas 2 Jika memang terpaksa saya akan mencontek saat ujian 3 Permainan skateboard membangkitkan gairah saya 4 Begadang hingga pagi bersama teman terasa menyenangkan 5 Saya akan menerobos lampu merah jika memang sedang terburu-buru 6 Dengan mencorat-coret tembok dapat menyalurkan ekspresi saya 7 Saya akan menolak tantangan untuk berkelahi satu lawan satu 8 Saya tidak dapat menolak jika ada teman yang menawarkan minuman beralkohol 9 Mengendarai motor dengan kecepatan tinggi sangat menyenangkan 10 Saya akan membantu teman-teman saya yang terlibat tawuran 11 Jika ada kesempatan saya tidak akan ragu mencium pacar saya ditempat umum 12 Saya tidak berani mengendarai motor tanpa membawa surat-surat yang lengkap 13 Melakukan hubungan seks sebelum SS Contoh: No 1. SS PERNYATAAN Saya memakai helm saat mengendarai motor Artinya: Anda selalu memakai menggunakan motor helm saat S TS STS X akan bepergian VI STS TS S SS No. 14 15 PERNYATAAN menikah dengan pacar adalah hal biasa STS TS S SS Saya akan berkata-kata kasar kepada orang yang tidak saya sukai Saya yakin dengan kemampuan saya mengendarai motor, walau rem motornya nya rusak sekalipun No. PERNYATAAN 28 Mengendarai motor lebih dari dua orang bukan sesuatu yang berbahaya 29 Membeli tiket masuk konser musik bukanlah suatu keharusan 30 Ikut arung jeram membuat saya bersemangat 16 Saya tidak berani mengendarai motor tanpa menggunakan helm 31 Meminjam barang milik teman tanpa izin membuat saya gelisah 17 Tidak enak rasanya jika habis makan tidak merokok 32 Saya malas masuk kelas jika sudah terlambat 18 Bertaruh uang saat menonton pertandingan sepakbola membuat saya bersemangat 33 Saya akan menolak jika diajak bertemu dengan orang yang baru saya kenal di facebook 19 Olahraga panjat tebing terlihat menakutkan 34 Saya merasa gelisah setelah merusak telepon umum 20 Permainan bmx terlihat menyenangkan 35 21 Bermain kartu tanpa menggunakan uang terasa membosankan Saya merasa resah jika melihat ada teman saya yang menggunakan narkoba 36 Saya tidak akan jadi pergi ke diskotik (dugem) jika orang tua tidak mengizinkan Saya tidak segan-segan menantang berkelahi orang yang mengejek saya 37 Bersepeda dijalan raya tanpa menggunakan pelindung adalah hal biasa 22 23 Saya takut bermain in-line skate (sepatu roda) 24 Saya merasa risih jika melihat ada teman saya sedang menonton film porno di handphonenya 38 Walaupun mahir berenang saya tidak berani jika harus melompat dari papan loncat 25 Setelah pulang sekolah, lebih baik saya pulang kerumah daripada nongkrong bersama teman-teman 39 Mengendarai motor dimalam hari tanpa menggunakan lampu adalah hal yang biasa 26 Jika merasa bosan disekolah saya akan membolos 40 Saya tidak ragu berlaku curang demi memenangkan sebuah pertandingan 27 Saya akan kabur dari rumah jika keinginan saya tidak dipenuhi 41 Saya takut bergaul dengan teman yang terlibat narkoba VII STS TS S SS No. PERNYATAAN 42 Saya merasa cemas mengendarai motor tanpa memiliki SIM 43 Saling ejek diantara teman adalah hal yang wajar 44 Merokok meningkatkan rasa percaya diri saya 45 Saya lebih baik bermain video game dirumah daripada ikut outbond bersama teman-teman 46 Makan di warung tanpa membayar membuat saya gelisah 47 Saya akan menolak ajakan teman untuk menonton film porno 48 Saya akan menerobos masuk konser musik jika kehabisan tiket 49 Saya menyesal setelah mengejek orang lain 50 Saya malu jika nilai bagus yang didapat hasil mencontek STS TS S SS VIII Lampiran 2 Data Mentah Skala Preferensi Musik (try out) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 1 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 4 2 4 2 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 1 2 1 1 3 3 2 3 2 1 3 1 3 1 3 3 2 2 4 2 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 4 2 2 2 3 2 3 1 2 4 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 4 3 1 3 2 3 2 3 1 4 3 3 3 3 4 4 2 4 5 1 2 1 3 3 1 2 1 3 2 2 3 3 4 1 3 3 2 1 3 2 1 3 1 3 3 3 4 3 2 3 2 1 4 2 3 3 6 1 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 3 1 2 3 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 4 7 1 1 1 1 4 2 3 1 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 3 1 4 2 2 2 2 1 4 1 3 3 8 4 2 2 2 2 4 2 3 2 2 3 3 4 2 2 3 2 4 1 4 3 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 2 3 4 9 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 4 2 2 3 3 1 2 3 3 10 1 2 2 4 3 2 3 1 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 1 2 2 4 4 3 2 2 4 3 2 3 4 2 3 4 11 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 4 2 4 4 2 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 12 1 2 1 3 2 2 3 1 3 2 3 2 4 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 2 1 2 2 2 1 2 4 1 3 1 13 4 3 3 2 3 3 2 4 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 1 4 2 2 14 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 4 3 4 15 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 1 1 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 3 2 16 3 1 3 1 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 4 1 1 3 3 3 2 2 2 1 2 3 3 3 1 4 3 3 17 4 4 3 2 3 4 2 4 3 2 2 2 2 3 1 3 1 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 1 4 2 4 18 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 1 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 4 1 2 4 19 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 1 4 3 4 20 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 21 3 4 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1 3 2 2 22 3 3 3 3 3 2 3 1 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 1 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 23 1 4 2 3 2 2 2 1 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 2 3 2 4 3 3 1 2 3 3 3 3 4 1 2 4 24 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 2 1 4 3 1 4 4 2 2 3 2 2 2 2 3 4 1 1 3 4 25 4 1 2 2 4 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 4 3 1 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 4 1 2 3 26 1 1 1 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 2 1 3 2 3 3 3 1 1 2 2 2 2 1 1 2 3 27 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 1 4 4 2 2 4 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 1 3 2 4 3 3 28 1 4 3 4 2 2 3 1 3 2 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 1 3 3 3 2 2 4 3 4 2 3 2 2 4 29 4 3 2 1 2 3 2 3 4 2 1 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 1 4 2 3 30 4 4 2 3 2 2 3 4 3 1 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 4 3 3 2 3 3 3 2 2 4 1 3 4 31 4 3 3 1 2 4 2 4 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 4 2 3 32 1 1 2 4 2 2 2 1 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 2 3 1 4 3 4 2 3 2 2 1 2 4 1 3 3 33 1 1 1 4 2 3 3 1 3 2 3 3 4 3 1 1 2 2 2 3 2 2 3 1 4 3 3 2 2 3 2 1 1 4 1 3 3 34 2 2 2 4 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 1 3 4 3 3 3 4 3 2 4 35 2 3 2 2 4 3 2 2 1 3 2 3 3 1 4 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 1 1 3 3 36 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 1 4 2 3 37 2 1 2 3 2 2 2 1 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 1 2 4 38 2 2 2 1 3 2 2 1 3 3 1 2 2 1 2 2 1 2 4 3 2 1 3 3 3 2 2 2 1 2 3 4 2 1 1 2 3 39 2 4 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 4 3 3 40 1 2 2 4 2 2 3 1 4 3 3 2 2 2 2 3 4 4 4 3 4 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 2 2 4 2 2 4 41 1 2 3 4 2 2 2 1 3 4 3 2 4 3 1 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2 4 1 2 4 42 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 1 2 3 4 43 3 2 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 4 3 3 2 2 4 3 3 4 3 2 1 3 2 3 2 2 3 4 1 2 3 3 44 3 3 3 4 2 1 3 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 1 4 3 3 2 3 3 3 4 2 4 4 3 4 45 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 46 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 4 3 3 4 47 1 3 2 3 2 1 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 2 4 2 2 1 4 2 2 2 3 2 3 2 2 1 1 2 4 48 2 3 2 3 3 1 2 2 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 3 3 1 4 3 4 49 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 1 3 3 1 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 1 4 3 3 50 1 4 3 3 3 3 3 1 3 2 4 3 3 4 4 1 3 3 1 3 4 3 3 1 4 3 3 2 2 2 3 1 2 4 1 3 3 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 4 2 3 2 4 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 4 3 2 1 2 1 2 1 2 2 1 3 1 2 2 3 1 3 2 2 1 3 1 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 4 1 2 2 2 2 2 2 4 2 3 1 3 2 3 3 3 2 3 4 3 1 2 3 3 2 2 3 1 1 1 2 3 1 2 3 2 4 3 4 4 1 2 2 1 4 2 2 4 1 4 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 1 2 3 1 4 3 4 2 2 2 3 1 3 3 1 3 4 2 4 1 3 2 3 1 3 3 1 3 2 2 3 2 4 1 2 4 1 4 3 1 2 2 4 4 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 4 4 2 3 2 3 2 3 4 4 3 2 4 3 2 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 1 3 2 4 1 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 1 3 1 2 1 2 3 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 4 1 4 3 4 2 3 4 3 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 2 4 3 3 4 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 1 2 1 3 3 4 2 4 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 2 3 4 1 3 3 2 2 2 3 1 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 4 1 2 1 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 1 3 4 2 4 3 4 3 1 2 2 1 2 2 2 3 4 1 4 1 4 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 1 2 4 1 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 1 2 3 3 2 4 3 1 2 2 3 2 3 3 1 1 1 2 4 1 3 2 2 3 2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 1 2 1 1 1 3 3 3 2 1 1 2 1 3 1 1 1 2 3 2 1 4 3 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 3 3 1 1 1 2 4 1 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 1 2 2 3 4 3 3 4 1 2 3 2 3 4 2 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2 4 2 4 3 4 3 2 4 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 2 3 1 1 4 2 4 4 1 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 1 1 1 3 4 2 4 3 4 2 3 2 2 3 4 2 3 4 1 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 2 2 2 1 3 1 3 3 2 3 1 1 3 4 3 2 1 3 1 2 2 3 1 1 1 1 3 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 1 1 3 1 3 2 1 2 1 2 2 3 1 1 1 2 3 1 1 2 1 3 3 3 4 2 2 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3 1 3 3 2 4 3 4 1 1 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 4 4 2 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 1 3 4 3 3 2 4 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 1 1 1 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 1 3 4 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 1 3 2 2 4 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 1 3 1 2 1 2 4 1 4 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 1 3 4 2 3 4 2 3 2 4 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 1 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 2 1 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 2 4 1 4 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 1 1 2 2 3 3 1 3 1 2 1 1 3 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 4 2 2 4 4 2 2 2 4 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 1 3 3 3 2 1 2 3 1 3 2 3 1 3 2 3 4 1 1 1 2 3 1 4 2 3 Lampiran 3 Data Mentah Skala Risk Taking Behaviour (try out) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 2 1 1 4 1 2 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 1 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 4 3 2 4 3 4 1 3 1 2 2 2 3 3 1 2 2 2 1 2 1 1 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 5 4 1 2 2 2 2 2 2 4 1 2 3 2 4 1 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 1 2 4 1 3 2 6 4 3 2 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 3 4 3 2 2 2 3 2 4 2 2 1 2 4 1 3 2 7 4 1 1 2 2 2 3 1 4 1 3 3 2 4 4 3 4 2 3 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 4 4 2 2 8 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 1 1 3 3 4 3 1 2 3 2 2 3 3 3 2 3 1 4 4 1 2 4 9 3 3 2 3 2 2 3 2 4 4 2 3 3 3 4 2 1 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 4 4 1 3 2 10 1 2 3 2 3 1 2 1 2 4 2 3 3 3 1 2 1 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 1 2 3 2 2 4 1 2 3 11 1 1 1 2 2 1 2 2 3 3 3 2 4 4 2 2 1 2 1 3 1 1 2 4 2 3 2 2 1 2 2 1 4 1 4 2 4 12 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 3 1 4 1 2 2 3 2 1 3 1 3 2 1 2 2 2 2 3 2 1 1 4 1 3 2 13 2 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 4 2 2 1 1 1 3 3 4 3 1 2 3 3 2 2 2 1 2 2 1 4 4 1 2 1 14 1 3 1 1 2 2 2 1 2 2 1 4 2 1 1 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 4 3 3 1 15 1 3 3 3 2 1 4 1 2 1 1 3 4 1 1 2 4 2 3 4 3 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 4 1 3 2 16 1 3 2 1 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2 1 1 2 3 3 1 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 4 1 3 4 17 1 1 1 3 3 1 4 1 2 4 3 4 3 4 1 3 4 4 4 1 4 3 3 4 2 3 2 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4 18 1 1 1 3 4 3 2 1 2 3 3 3 4 4 1 2 2 3 3 3 3 1 2 3 4 2 2 3 1 2 3 2 2 4 4 2 4 19 2 4 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 1 20 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 1 3 1 4 3 4 21 1 3 2 1 3 1 2 1 3 4 3 2 1 2 1 1 1 2 3 1 3 1 1 3 3 2 2 2 4 2 2 1 2 4 4 2 2 22 3 3 1 2 3 2 1 4 2 2 3 4 2 1 1 1 4 3 3 4 3 1 2 3 2 1 3 2 1 2 1 1 3 1 1 3 2 23 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 1 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 4 4 3 4 24 3 4 1 2 3 1 3 1 2 1 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 2 4 4 3 2 25 3 4 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 4 1 2 4 4 4 1 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 1 4 1 3 4 26 3 1 3 2 2 2 2 1 3 4 1 1 3 4 4 1 1 3 2 3 4 4 3 2 3 4 2 3 1 2 3 3 4 4 4 3 3 27 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 4 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 28 1 1 1 2 2 1 2 1 3 4 1 3 2 1 1 3 2 3 2 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 4 4 3 3 29 2 1 2 3 1 2 2 3 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 4 1 2 1 30 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 1 4 1 3 1 4 3 4 31 1 1 2 2 2 1 2 1 4 2 1 1 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 4 1 3 4 32 2 2 2 2 3 2 2 1 3 4 2 2 2 1 4 2 2 2 2 3 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3 1 33 1 1 3 2 3 1 2 2 2 4 1 1 2 1 4 1 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 1 1 2 2 34 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 4 4 2 1 2 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 4 3 1 35 1 2 1 2 2 1 2 1 2 4 2 4 3 3 4 1 4 3 1 4 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 3 4 1 3 1 36 4 3 1 3 4 2 2 2 3 4 2 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3 4 37 2 4 2 2 3 1 3 1 3 4 3 3 2 4 1 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 1 3 3 38 1 3 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 4 3 1 2 4 3 4 1 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 4 1 3 3 39 1 1 1 1 2 1 3 1 3 4 1 1 1 2 1 2 2 2 1 4 3 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 4 1 2 3 40 1 1 1 1 4 2 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 1 1 4 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 1 2 1 41 3 1 1 2 2 1 3 1 2 1 3 4 4 4 1 3 3 4 1 4 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 1 3 1 42 1 1 1 2 2 1 3 1 3 4 2 3 3 4 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4 1 3 3 43 3 4 2 3 4 2 3 1 3 4 2 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 1 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 44 1 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 3 2 2 1 3 4 2 4 2 4 2 2 4 3 4 2 3 4 3 3 3 1 4 4 2 4 45 4 4 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 4 4 1 3 3 2 2 3 4 1 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 3 4 46 1 1 1 1 1 1 2 4 2 4 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 4 1 3 1 47 3 3 1 2 2 1 2 3 3 2 2 3 3 4 1 3 3 4 3 1 3 1 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 48 3 3 1 3 4 1 2 1 2 4 1 4 4 4 1 2 2 2 3 4 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 1 3 1 49 2 2 2 3 2 1 2 1 3 2 2 4 2 4 1 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 3 4 1 3 1 50 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 1 4 3 4 4 2 2 3 2 4 2 3 3 1 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 1 3 1 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 1 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 3 2 1 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 2 3 1 1 3 3 4 2 4 2 4 3 3 4 4 1 4 3 3 4 4 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 1 2 2 1 2 1 3 3 1 2 4 2 2 2 3 1 4 2 2 3 1 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 3 2 3 3 2 2 3 1 1 1 2 2 1 3 1 2 3 3 1 3 1 3 3 2 2 2 2 1 1 4 1 2 2 2 3 4 3 2 2 2 1 2 3 2 2 3 4 3 4 3 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 1 2 3 3 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 2 1 2 1 3 2 2 3 3 2 1 2 2 2 3 3 1 2 3 4 2 3 4 1 1 1 3 3 1 1 3 1 2 1 1 2 2 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 2 3 1 2 1 1 3 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 1 2 3 1 2 2 1 1 1 2 3 3 1 1 1 3 3 2 2 2 3 3 1 2 2 2 1 3 4 3 3 3 1 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 3 2 4 3 3 3 4 3 2 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 2 3 2 1 1 3 3 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 2 2 3 1 3 2 1 1 2 1 1 2 3 2 4 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 4 2 2 2 1 2 1 3 2 1 1 2 1 3 2 2 2 1 1 3 1 2 3 2 1 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 2 1 2 3 2 4 3 4 3 1 2 3 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 4 4 1 1 2 1 2 1 2 4 1 1 2 1 3 1 2 2 1 1 2 1 3 3 1 1 1 3 1 3 2 1 2 4 3 2 3 3 1 1 1 2 3 3 1 2 1 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 1 1 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 1 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 1 3 1 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 3 1 2 1 2 2 1 2 4 3 2 2 3 1 2 1 2 2 3 1 2 2 1 3 1 2 3 3 3 1 1 2 1 1 1 3 1 3 1 1 2 1 3 1 2 3 1 2 1 1 3 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 1 3 3 1 1 3 3 3 2 1 1 3 3 2 3 3 1 1 2 2 3 3 1 1 2 4 3 3 2 3 4 3 2 1 3 3 1 2 2 3 4 1 2 3 1 4 2 2 3 1 1 2 2 3 2 4 3 4 4 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 1 3 3 4 3 1 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 3 1 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 1 1 2 1 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 1 3 4 3 4 4 4 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 3 1 2 1 4 2 2 3 2 1 2 2 3 3 1 2 1 1 1 1 3 1 1 3 2 1 2 1 3 1 3 1 1 2 1 3 3 3 1 2 2 1 1 1 3 3 1 1 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2 1 2 1 2 2 2 2 1 4 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 3 4 3 4 4 2 2 3 2 3 2 2 4 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 1 3 2 2 2 3 4 4 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 3 1 1 3 3 2 4 3 2 2 1 3 2 1 1 2 1 2 3 3 2 3 1 1 4 3 2 3 1 3 2 3 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 1 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 2 1 2 2 2 1 1 2 1 3 3 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 1 1 1 3 1 1 2 1 2 2 2 2 4 2 3 2 2 1 3 2 1 1 3 3 1 1 1 3 3 1 1 3 1 1 1 4 3 1 3 1 3 2 2 2 2 4 3 2 1 2 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 4 1 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 1 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 3 2 3 1 1 1 4 3 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 3 2 1 3 2 2 1 3 2 1 1 3 3 3 2 1 1 4 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 1 2 1 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 1 1 3 1 2 4 3 2 2 3 1 1 2 2 3 1 4 2 1 4 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 1 2 3 1 2 3 2 Lampiran 4 Reliabilitas dan Validitas Skala Preferensi Musik (try out) Reliability Statistics Cronbach's Alpha .743 Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .737 50 Scale Statistics Mean 131.0000 Variance 124.029 Std. Deviation N of Items 11.13683 50 Item-Total Statistics VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 Scale Mean if Item Deleted 128.1714 127.9714 128.6714 128.5857 128.6714 128.2000 128.5714 128.2429 128.0571 128.2429 127.7429 129.0143 128.1143 128.0429 128.6857 128.5571 128.1143 128.7571 127.8857 128.2000 128.3714 128.0143 128.4143 128.4714 128.9286 129.0143 128.4143 128.1714 128.3429 128.2571 Scale Variance if Item Deleted 121.767 123.188 121.673 119.145 118.601 116.684 118.683 118.129 123.475 116.216 122.078 120.478 124.653 125.752 121.030 124.076 125.436 120.418 126.248 119.959 124.208 115.551 111.898 118.514 117.661 116.710 120.739 114.956 121.069 118.136 Corrected Item-Total Correlation .147 .031 .088 .210 .237 .305 .195 .308 -.001 .357 .083 .126 -.071 -.151 .153 -.039 -.112 .192 -.160 .228 -.045 .476 .517 .275 .276 .372 .165 .411 .138 .229 Squared Multiple Correlation . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Cronbach's Alpha if Item Deleted .741 .745 .744 .739 .737 .734 .740 .735 .747 .732 .744 .743 .750 .750 .741 .749 .752 .739 .753 .738 .749 .728 .723 .736 .736 .732 .740 .729 .742 .738 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 128.5000 128.6714 128.9286 128.2714 128.6143 128.3286 128.2571 128.8286 128.2714 128.4857 128.4857 128.3429 128.4143 128.0143 127.9857 128.0857 128.8286 128.2286 128.0571 128.5000 126.659 115.151 118.937 116.635 119.371 120.919 114.223 118.521 121.302 115.500 115.703 121.794 122.710 117.348 119.898 119.268 117.014 118.875 121.533 118.630 -.180 .366 .211 .415 .251 .158 .470 .307 .145 .429 .366 .091 .048 .345 .261 .238 .369 .258 .158 .205 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .754 .731 .739 .731 .737 .741 .727 .735 .741 .729 .731 .743 .745 .733 .737 .738 .732 .737 .741 .739 Lampiran 5 Reliabilitas dan Validitas Skala Risk Taking Behaviour (try out) Reliability Statistics Cronbach's Alpha .914 Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .910 50 Scale Statistics Mean 114.4714 Variance 368.746 Std. Deviation N of Items 19.20275 50 Item-Total Statistics VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted 112.6429 359.653 111.2714 365.331 112.0429 363.984 111.2286 354.701 112.2286 352.817 112.4714 357.731 111.9714 354.724 112.6714 346.746 112.1571 350.482 112.4571 347.846 112.5000 355.703 112.3429 354.547 112.6000 345.722 112.4000 351.519 112.5000 350.804 112.1429 352.994 112.1571 339.062 112.2286 345.773 111.7571 355.491 111.5429 363.614 112.4714 353.847 112.4857 356.949 111.5571 357.555 Corrected Item-Total Correlation .304 .139 .133 .411 .452 .320 .369 .592 .512 .629 .346 .412 .629 .537 .498 .463 .620 .582 .407 .151 .424 .296 .382 Squared Multiple Correlation . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Cronbach's Alpha if Item Deleted .914 .915 .915 .913 .912 .914 .913 .911 .912 .911 .913 .913 .910 .912 .912 .912 .910 .911 .913 .915 .913 .914 .913 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 111.9143 111.7429 112.0286 112.8571 112.2714 112.5000 111.2857 112.7000 112.0429 112.4143 112.2714 112.6429 111.6571 111.8857 112.2143 112.7000 112.6714 112.2429 112.3143 111.4286 112.3000 111.5714 112.9000 112.0714 112.1286 112.3429 112.1714 348.166 351.556 348.927 363.226 355.157 367.529 371.685 356.967 357.462 358.101 356.577 348.987 355.736 353.146 355.098 351.923 355.499 349.346 352.480 355.060 345.952 372.625 363.077 349.459 344.896 355.475 356.376 .550 .429 .495 .208 .405 .031 -.116 .398 .317 .262 .386 .542 .389 .493 .373 .513 .394 .472 .501 .440 .573 -.142 .183 .544 .602 .456 .396 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .911 .913 .912 .914 .913 .916 .917 .913 .914 .914 .913 .911 .913 .912 .913 .912 .913 .912 .912 .913 .911 .918 .915 .911 .911 .912 .913 IDENTITAS RESPONDEN Lampiran 6 Skala Preferensi Musik dan Risk Taking Behaviour (Field-test) Assalamu’alaikum Wr.Wb Saya Aulia Hamzah, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi dengan judul “Hubungan Antara Preferensi Musik dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja”. Untuk itu, saya memohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner tentang preferensi musik dan tingkah laku beresiko. Dalam mengisi kuesioner ini tidak perlu berdiskusi dengan orang lain karena tidak dinilai jawaban yang benar atau salah. Jadi diharapkan jawaban yang diberikan adalah pendapat pribadi Setiap pernyataan yang saudara/i berikan akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian. Oleh karena itu saya harapkan kejujuran dalam mengisi kuesioner ini. Nama (Inisial saja) : Usia : Jenis Kelamin : Hobby : ………… Silang jawaban untuk pertanyaan dibawah ini Pendidikan : a. SMA b. Mahasiswa c. Diploma d. Sarjana Total (dalam jam) mendengarkan musik setiap harinya : a. 1 – 4 jam b. 5 – 8 jam c. 9 – 12 jam d. > 12 jam Intensitas menonton konser musik : a. Pernah b. Jarang c. Sering d. Selalu Jenis konser musik yang sering ditonton: a. Pop b. Rock c. Dangdut d. Punk (jika ada jawaban lain) e. Merokok : a. Pernah b. Tidak Terlibat tawuran : a. Pernah b. Tidak Minum alkohol : a. Pernah b. Tidak Konsumsi Narkoba : a. Pernah b. Tidak Semua identitas yang saya tulis diatas adalah benar, dan saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui “Hubungan Antara Preferensi Musik dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja”. Saya berharap agar anda tidak melewatkan satu nomor pun yang ada demi kelengkapan informasi data yang saya Peneliti Responden butuhkan. Atas kerjasama dan partisipasinya, saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Aulia Hamzah Tanda tangan SKALA PREFERENSI MUSIK No. PERNYATAAN 1 Mendengarkan musik dangdut membuat saya ingin bergoyang 2 Ketika sedang marah saya lebih senang mendengarkan musik rock 3 Saya suka irama musik yang dapat membuat saya berdansa 4 Mendengarkan musik punk membuat saya bersemangat 5 Ketika di televisi ada video musik rock saya akan langsung menggantinya 6 Jika ada waktu saya selalu menyempatkan diri menonton konser musik rock 7 Menonton pertunjukan musik jazz memberikan saya inspirasi 8 Model rambut punk terlihat keren 9 Ketika sedang malas saya menyetel musik rock agar bersemangat lagi 10 Saya merasa risih jika dijalan bertemu dengan anak-anak punk 11 Bergaya hip-hop membuat saya percaya diri 12 Saya malas mendengar lagu yang mendayudayu 13 Saat mendengar di radio ada lagu dangdut saya akan langsung menggantinya 14 Terkadang saya meniru cara berpakaian penyanyi pop idola saya 15 Mendengarkan lagu emo dapat mengurangi kesedihan saya 16 Saya lebih suka membeli kaset atau cd lagulagu rock 17 Mendengarkan lagu rap hanya membuat pusing kepala 18 Mendengar lagu religi malah menambah kesedihan saya Petunjuk pengisian Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini. Anda diminta untuk mengemukakan pendapat apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda. Cara pengisiannya adalah dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang telah tersedia. Dan pilhan jawaban tersebut adalah: SS : Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan pendapat anda S : Setuju, jika pernyataan sesuai dengan pendapat anda TS : Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan pendapat anda STS : Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan sangat bertentangan dengan pendapat anda Contoh: No PERNYATAAN SS 1. Saya selalu mendengarkan musik setiap harinya X Artinya: Anda selalu mendengarkan kegiatan sehari-hari. musik dalam S TS STS menjalankan SS S TS STS No. SS S TS STS No. PERNYATAAN 1 Makan terlalu banyak bisa menjadi malas 2 Begadang hingga pagi bersama teman terasa menyenangkan 3 Saya akan menerobos lampu merah jika memang sedang terburu-buru Petunjuk pengisian 4 Dengan mencorat-coret tembok dapat menyalurkan ekspresi saya Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini. Anda diminta untuk mengemukakan pendapat apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda. Cara pengisiannya adalah dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang telah tersedia. Dan pilhan jawaban tersebut adalah: SS : Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan pendapat anda S : Setuju, jika pernyataan sesuai dengan pendapat anda TS : Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan pendapat anda STS : Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan sangat bertentangan dengan pendapat anda Contoh: 5 Saya akan menolak tantangan untuk berkelahi satu lawan satu 6 Saya tidak dapat menolak jika ada teman yang menawarkan minuman beralkohol 7 Mengendarai motor dengan kecepatan tinggi sangat menyenangkan 8 Saya akan membantu teman-teman saya yang terlibat tawuran 9 Jika ada kesempatan saya tidak akan ragu mencium pacar saya ditempat umum 10 Saya tidak berani mengendarai motor tanpa membawa surat-surat yang lengkap 11 Melakukan hubungan seks sebelum menikah dengan pacar adalah hal biasa 12 Saya akan berkata-kata kasar kepada orang yang tidak saya sukai 13 Saya yakin dengan kemampuan saya mengendarai motor, walau rem motornya nya rusak sekalipun 14 Saya tidak berani mengendarai motor tanpa menggunakan helm 15 Tidak enak rasanya jika habis makan tidak merokok 16 Bertaruh uang saat menonton pertandingan sepakbola membuat saya 19 PERNYATAAN Musik R&B membuat saya malas SKALA RISK TAKING BEHAVIOUR No 1. PERNYATAAN Saya memakai helm saat mengendarai motor SS S TS STS X Artinya: Anda selalu memakai helm saat akan bepergian menggunakan motor No. PERNYATAAN SS S TS STS SS S TS STS No. PERNYATAAN bersemangat SS S TS STS No. PERNYATAAN biasa 17 Olahraga panjat tebing terlihat menakutkan 32 Saya tidak ragu berlaku curang demi memenangkan sebuah pertandingan 18 Bermain kartu tanpa menggunakan uang terasa membosankan 33 Saya takut bergaul dengan teman yang terlibat narkoba 19 Saya takut bermain in-line skate (sepatu roda) 34 Saya merasa cemas mengendarai motor tanpa memiliki SIM 20 Saya merasa risih jika melihat ada teman saya sedang menonton film porno di handphonenya 35 Saling ejek diantara teman adalah hal yang wajar 36 21 Setelah pulang sekolah, lebih baik saya pulang kerumah daripada nongkrong bersama teman-teman Merokok meningkatkan rasa percaya diri saya 37 Saya akan menolak ajakan teman untuk menonton film porno 22 Jika merasa bosan disekolah saya akan membolos 38 Saya akan menerobos masuk konser musik jika kehabisan tiket 23 Mengendarai motor lebih dari dua orang bukan sesuatu yang berbahaya 39 Saya menyesal setelah mengejek orang lain 24 Meminjam barang milik teman tanpa izin membuat saya gelisah 40 Saya malu jika nilai bagus yang didapat hasil mencontek 25 Saya malas masuk kelas jika sudah terlambat 26 Saya merasa gelisah setelah merusak telepon umum 27 Saya merasa resah jika melihat ada teman saya yang menggunakan narkoba 28 Saya tidak segan-segan menantang berkelahi orang yang mengejek saya 29 Bersepeda dijalan raya tanpa menggunakan pelindung adalah hal biasa 30 Walaupun mahir berenang saya tidak berani jika harus melompat dari papan loncat 31 Mengendarai motor dimalam hari tanpa menggunakan lampu adalah hal yang SS S TS STS Lampiran 7 Data Mentah Skala Preferensi Musik (field-test) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 1 1 3 2 4 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 4 1 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 4 3 4 2 3 2 4 1 1 1 3 3 2 1 1 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 1 3 2 2 3 2 2 1 4 2 1 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 2 3 1 2 1 2 2 2 1 1 5 2 2 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 1 3 1 2 2 3 3 3 6 2 1 3 1 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 1 1 4 2 3 3 3 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 7 3 1 3 2 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 1 2 2 2 3 3 1 2 2 3 1 3 2 2 4 3 1 1 8 2 1 1 1 1 3 1 3 2 1 2 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 1 1 1 3 3 1 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 9 2 1 3 1 2 4 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2 4 3 4 3 3 2 3 1 1 1 2 1 1 3 1 10 1 2 2 3 3 4 2 3 2 4 2 3 3 4 1 3 2 4 3 3 4 1 2 3 3 2 1 3 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 11 2 1 3 1 2 4 1 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 4 3 4 3 4 2 2 1 1 1 2 3 1 3 1 12 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 1 4 2 4 3 2 1 1 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 13 3 2 3 1 2 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 1 2 2 1 3 2 2 1 1 3 1 2 1 2 3 2 14 2 3 2 1 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 1 3 2 1 2 1 1 1 15 2 1 3 1 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 4 3 3 2 3 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 16 2 1 2 1 2 3 1 3 2 2 1 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 17 1 2 3 1 3 3 1 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 1 2 4 2 2 4 3 4 18 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 2 3 4 2 2 2 3 4 3 4 1 3 4 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 4 4 19 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 1 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 1 2 2 4 2 2 3 2 3 1 4 3 1 2 3 3 2 2 2 4 2 4 3 1 1 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 4 1 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 2 4 3 3 3 4 2 2 1 3 3 2 2 4 2 2 1 1 3 4 3 4 3 3 2 4 3 2 2 4 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 3 3 3 2 2 4 2 2 3 1 1 2 1 2 2 1 2 4 3 2 1 4 1 2 3 3 3 2 2 4 2 3 4 4 4 2 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 1 2 1 4 1 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 4 3 2 2 4 2 4 1 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2 1 1 2 3 3 4 2 2 4 3 2 1 1 1 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 2 1 2 2 3 2 3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 Lampiran 8 Data Mentah Skala Preferensi Musik (field-test) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 1 3 1 2 1 3 3 1 4 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 4 1 4 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2 4 3 3 3 1 2 1 4 1 1 4 1 3 2 3 3 1 3 1 3 3 5 3 3 3 2 3 1 1 1 1 3 1 2 2 3 1 3 3 1 2 2 6 2 4 3 3 2 2 4 3 1 2 1 2 3 2 2 3 4 2 3 2 7 1 3 3 2 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 8 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 1 3 3 3 1 3 2 3 3 9 1 4 2 1 3 2 3 2 4 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 10 3 4 2 1 2 2 3 2 3 2 1 1 2 3 4 3 2 2 3 2 11 2 4 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 12 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 13 2 2 1 2 3 3 3 2 2 3 1 2 2 2 1 3 3 2 3 3 14 2 3 1 3 1 2 3 3 1 2 1 2 3 2 4 2 2 1 3 2 15 1 4 2 1 4 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 4 3 1 3 3 16 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 17 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 18 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 3 19 3 4 4 3 4 1 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 20 3 4 2 2 3 1 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 21 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 22 1 2 1 1 3 1 3 2 2 3 1 1 2 3 1 2 2 1 3 2 23 2 4 3 3 2 1 4 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 1 3 2 24 4 3 3 3 2 1 4 3 2 3 1 1 2 4 1 2 4 1 4 3 25 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 26 1 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 2 27 2 4 2 2 2 1 4 3 2 3 4 4 2 2 4 4 2 3 2 3 28 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 1 2 2 3 2 4 3 1 3 1 29 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 1 1 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 1 3 2 4 1 3 3 3 3 1 3 4 1 4 4 4 3 4 2 4 2 4 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 3 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 4 4 2 1 2 2 3 1 4 2 2 1 1 2 4 3 1 1 3 3 2 4 1 3 2 3 3 3 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 3 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 3 1 1 2 1 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 4 2 4 1 2 2 1 1 3 2 2 3 1 3 1 3 3 1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 3 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 4 1 4 1 2 2 1 1 1 3 2 1 1 2 2 2 1 1 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 3 2 3 2 3 3 3 1 2 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 3 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 1 1 1 4 1 1 1 2 3 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 3 2 3 2 1 3 4 3 3 3 2 4 2 3 2 2 3 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 3 2 2 2 1 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 3 2 1 1 1 3 1 2 1 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 1 2 3 2 2 2 1 1 3 3 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3 2 1 2 1 2 3 2 4 1 2 1 3 1 3 3 3 1 1 1 4 2 1 1 1 4 3 1 2 1 2 1 3 3 2 2 3 2 1 3 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 1 4 3 3 1 3 3 2 3 3 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 2 3 1 2 2 1 1 3 1 2 1 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 1 4 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 2 1 3 4 2 3 1 2 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 2 4 1 1 4 2 1 3 1 4 1 1 4 1 4 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 1 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 4 4 3 1 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 1 1 1 1 1 2 4 1 1 3 1 3 2 3 1 4 2 1 2 3 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 2 1 1 1 1 2 1 3 3 2 1 1 3 1 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 4 2 2 4 3 1 2 2 4 1 4 1 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 2 3 3 1 2 1 3 1 1 1 1 4 3 3 2 2 1 2 2 3 2 3 3 1 4 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 1 4 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 1 2 1 1 2 3 1 1 1 1 2 2 3 3 1 2 2 3 1 3 1 1 2 1 3 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 3 2 1 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 4 2 2 1 3 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 1 1 2 3 2 2 2 4 2 1 4 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 3 1 1 1 2 2 3 4 2 1 1 1 3 2 4 3 1 1 1 1 1 2 1 3 3 2 4 2 1 1 1 2 2 3 2 4 2 1 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 4 2 1 1 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1