hubungan antara preferensi musik dengan

advertisement
HUBUNGAN ANTARA PREFERENSI MUSIK DENGAN
RISK TAKING BEHAVIOUR PADA REMAJA
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar sarjana Psikologi
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Knowledge, Piety, Integrity
Oleh :
AULIA HAMZAH
NIM: 104070002375
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2010 M
i
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA PREFERENSI MUSIK DENGAN
RISK TAKING BEHAVIOUR PADA REMAJA” telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Desember
2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi.
Jakarta, 9 Desember 2010
Sidang Munaqasyah
Dekan/
Ketua Merangkap Anggota
Pembantu Dekan
Sekretaris Merangkap Anggota
Jahja Umar, Ph.D
NIP.130 885 522
Dra. Fadhillah Suralaga, M.Si
NIP.19561223 198303 2001
Anggota:
Drs. Rachmat Mulyono, M.Si. Psi
NIP.150293240
Ikhwan Lutfi, M. Psi
NIP:197307102005011006
Yufi Adriani, M. Psi
NIP:198209182009012006
ii
HUBUNGAN ANTARA PREFERENSI MUSIK DENGAN
RISK TAKING BEHAVIOUR PADA REMAJA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar sarjana Psikologi
Oleh
AULIA HAMZAH
NIM: 104070002375
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Ikhwan Lutfi, M. Psi
Yufi Adriani, M. Psi
NIP:197307102005011006
NIP:198209182009012006
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
iii
MOTTO
“Bacalah dengan nama Tuhan-mu yang menciptakan.
Menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah! Tuhan-mulah Yang Maha Pemurah.
Yang mengajar dengan kalam.
Mengajar manusia apa yang tiada ia tahu”
- QS Al ’Alaq (96:1-5) -
Ukuran tubuhmu tidak penting, Ukuran otakmu cukup penting
Ukuran hatimu itulah yang terpenting
- BC. Gorbes -
SUCCESS IS ACHIEVED BY AN ORDINARY MAN
WHO WORKS EXTRAORDINARY HARD …(ANONIM)
iv
Persembahan
Ku persembahkan skripsi ini untuk Ayah dan Ibu,
serta kedua adik ku,
juga untuk orang-orang yang kucintai
v
ABSTRAKSI
A. Fakultas Psikologi
B. Desember 2010
C. Aulia Hamzah
D. Hubungan Antara Preferensi Musik dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja
E. 74 halaman + Lampiran
F. Masa remaja adalah periode transisi antara masa kanak-kanak menuju dewasa, meliputi
perubahan biologis, kognitif, dan sosio emosional. Di masa ini remaja seringkali
mengalami kesulitan dalam membentuk jati diri dan identitas kelompok dalam peer
group. Sebagian besar menjadikan musik sebagai sarana untuk merefleksikan diri,
karena musik bukan hanya pengisi waktu luang saja, tetapi juga kekuatan sosial yang
mempengaruhi cara mereka berbicara, berpakaian, bertingkah laku dan juga berpikir.
Jenis musik dibagi menjadi dua kategori berdasarkan kualitasnya, yaitu heavy music
(tempo cepat dan nada keras), light music (tempo pelan dan nada lembut). Dari kedua
jenis musik tersebut, heavy music dianggap memberi pengaruh buruk pada perilaku
remaja karena musiknya yang keras dan lirik dalam lagu beraliran heavy banyak
bertemakan tentang kekerasan. Walaupun light music dianggap dapat membantu
meregulasikan dan mengekspresikan perasaan yang mereka alami, karena lirik yang
ditemukan dalam lagu jenis ini biasanya membawakan tema mengenai hubungan
dengan orang lain, sehingga mereka dapat lebih mudah bertransisi ke masa dewasa,
namun ternyata di Indonesia terdapat beberapa kasus konser musik beraliran light yang
diwarnai keributan antar penonton hingga menimbulkan kerusuhan, bahkan sampai
jatuh korban jiwa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang
signifikan antara preferensi musik yang dimiliki remaja dengan risk taking behaviour
yang mereka lakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
metode korelasi. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 50 orang. Pengambilan
vi
sampel menggunakan tekink incidental sampling. Intrumen pengumpulan data adalah
skala preferensi musik dan skala risk taking behaviour model Likert dengan 4 alternatif
jawaban. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS 13.00.
Jumlah item valid untuk skala preferensi musik adalah 15 item ditambah 4 item
mendekati valid dengan reliabilitas sebesar 0,743, untuk skala risk taking behaviour
terdapat 40 item yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,914.
Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson
didapatkan skor korelasi (r hitung) 0,740 > (r tabel) 0,361, pada taraf signifikansi 1%
(2-tailed). Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada
remaja, yang berarti semakin tinggi tingkat preferensi musik pada remaja akan diikuti
dengan meningkatnya risk taking behaviour, begitu pula sebaliknya.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperbanyak item yang akan
digunakan, karena dalam penelitian ini hanya terdapat 15 item yang valid ditambah 4
item mendekati valid, serta menambah jumlah responden, dan lokasi penyebaran
kuesioner yang lebih luas. Pengambilan data juga dapat dilakukan pada saat
berlangsungnya konser musik. Atau dapat melakukan penelitian lanjutan yang
membahas risk taking behaviour dengan variabel lain seperti persepsi terhadap resiko,
agresivitas, tipe kepribadian, sensation seeking, dan sebagainya.
G. Bahan bacaan :32 (1962-2010)
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Tiada untaian kata yang pantas untuk diucapkan kecuali ucapan syukur Alhamdulillah
kehadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan berbagai nikmat, taufik dan hidayah
kepada hamba-Nya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada junjungan alam,
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan kepada kita semua umatnya.
Selama proses penyusunan skripsi ini ditemui banyak hambatan, rintangan, dan tantangan,
tetapi dibalik semua itu, kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dekan Fakultas Psikologi, Bapak Jahja Umar, Ph.D dan para pembantu Dekan, serta
Bapak Dr. Achmad Syahid M.A selaku dosen pembimbing akademik.
2. Bapak Ikhwan Lutfi, M. Psi selaku pembimbing I dan Ibu Yufi Adriani, M. Psi selaku
pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya serta
dengan sabar memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, saran, dalam menyelesaikan
skripsi ini.
3. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi yang telah membantu proses pembelajaran, terima
kasih untuk semua ilmu yang telah diberikan. Serta seluruh staf akademik dan
perpustakaan Fakultas psikologi atas bantuannya selama penulis menyelesaikan skripsi
ini.
4. Untuk Ayah dan Ibu ku tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan tiada hentihentinya menyemangati serta mendoakan anakmu ini agar dapat secepatnya
menyelesaikan skripsinya. Juga kedua adik laki-laki ku yang selalu ada untuk kumintai
tolong, semoga kalian menjadi anak yang lebih cerdas dan berbakti kepada kedua orang
tua.Amiin. Dan tidak ketinggalan untuk keluarga besar Datuk Sutan Malenggang (i’m
very proud to be a part of this great family).
viii
5. Sahabat-sahabat seperjuangan dikampuz..2004(kelas A,B,C,D) terutama
Paul,Irvan,Mulyono,Andi,Ambar,Helma,Nian,Erik(tetap semangat untuk lulus).2003
Yoga,Aray,Detol,Awink. 2005 Fika,Nisa,Anita,Nadya. 2006 Jamesrong dan tak lupa
Mbahell.
6. All kids at Bambu Kuning Big Family (26,Benk’s,Water,Futsal,Melodic,SD,Net)
7. Kiki Rizki Amalia yang telah mewarnai hari-hari penulis selama menuntut ilmu disini,
semoga apa yang terjadi diantara kita dapat menjadi sebuah kisah klasik untuk masa
depan.
8. Semua remaja yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
9. Semua orang yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
namun tidak sedikitpun mengurangi rasa hormat kepada mereka semua.
Akhirnya, Semoga Allah SWT selalu meridhoi langkah kita dan menuntun kita selalu
berada di jalan-Nya. Amiin.
Jakarta, Desember 2010
Penulis
ix
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Aulia Hamzah
NIM
: 104070002375
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan antara Preferensi Musik
dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja” adalah benar karya saya sendiri dan tidak
melakukan plagiat. Adapun kutipan-kutipan dalam penyusunan skripsi ini telah saya
cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.
Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-undang jika
ternyata skripsi saya ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang
lain. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 16 Desember 2010
Aulia Hamzah
NIM: 104070002375
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...............................................................................................................
i
Halaman Pengesahan .....................................................................................................
ii
Halaman Persetujuan .....................................................................................................
iii
Motto .............................................................................................................................
iv
Persembahan ..................................................................................................................
v
Abstraksi ........................................................................................................................
vi
Kata Pengantar ...............................................................................................................
viii
Halaman Pernyataan ......................................................................................................
x
Daftar Isi ........................................................................................................................
xi
Daftar Tabel ...................................................................................................................
xv
Daftar Bagan .................................................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................................
1
1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................................
11
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..............................................................
12
1.3.1 Pembatasan Masalah..............................................................................
12
1.3.2 Perumusan Masalah ...............................................................................
12
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................
13
1.4.1 Tujuan Penelitian ..................................................................................
13
1.4.2 Manfaat penelitian ................................................................................
13
1.5. Sistematika Penulisan ......................................................................................
14
BAB II KAJIAN TEORI
2.1. Musik ...............................................................................................................
15
2.1.1 Pengertian Musik ...................................................................................
15
xi
2.1.2 Musik dan Tingkah Laku Manusia .......................................................
16
2.1.3 Jenis-jenis Musik ..................................................................................
19
2.2. Remaja .............................................................................................................
23
2.2.1 Pengertian Remaja ................................................................................
23
2.2.2 Tahapan dan Tugas Perkembangan Remaja .........................................
25
2.2.3 Kebutuhan khas dan Bahaya Masa Remaja ..........................................
27
2.3. Risk Taking Behaviour .....................................................................................
30
2.3.1 Pengertian Risk Taking Behaviour .......................................................
30
2.3.2 Tipe-tipe Risk Taking Behaviour ..........................................................
31
2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Risk Taking Behaviour .................
34
2.4. Kerangka Berpikir ............................................................................................
37
2.5. Hipotesis Penelitian .........................................................................................
40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ................................................................................................
41
3.1.1 Pendekatan Penelitian ...........................................................................
41
3.1.2 Metode Penelitian .................................................................................
41
3.2. Variabel Penelitian ..........................................................................................
41
3.2.1 Definisi Konseptual Variabel ...............................................................
42
3.2.2 Definisi Operasional Variabel ..............................................................
42
3.3. Subyek Penelitian ............................................................................................
44
3.3.1 Populasi dan Sampel .............................................................................
44
3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel ................................................................
44
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ......................................................
45
3.4.1 Teknik Pengumpulann Data .................................................................
45
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data ..............................................................
46
3.5. Teknik Uji Instrumen ......................................................................................
47
3.5.1 Uji Validitas ..........................................................................................
48
xii
3.5.2 Uji Reliabilitas ......................................................................................
48
3.6. Hasil Uji Instrumen .........................................................................................
49
3.6.1 Instrumen Preferensi Musik ..................................................................
50
3.6.2 Instrumen Risk Taking Behaviour .........................................................
51
3.7. Teknik Analisa Data ........................................................................................
52
3.8. Prosedur Penelitian ..........................................................................................
53
BAB IV PRESENTASI DAN ANALISA DATA
4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian ...............................................................
55
4.1.1 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin .........................
55
4.1.2 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Usia ........................................
56
4.1.3 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Pendidikan .............................
56
4.1.4 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan
Total Mendengarkan Musik ..................................................................
57
4.1.5 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan
Intensitas Menonton Konser .................................................................
57
4.1.6 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan
Jenis Konser Yang Sering Ditonton ......................................................
58
4.1.7 Gambaran Umum Subjek Berdasarkan
Risk Taking Behaviour Yang Dilakukan ..............................................
59
4.2. Deskripsi Statistik ............................................................................................
59
4.2.1 Gambaran Skor Preferensi Musik .........................................................
60
4.2.2 Gambaran Skor Risk Taking Behaviour ................................................
61
4.3 Uji Hipotesis ....................................................................................................
62
4.4 Hasil Tambahan ...............................................................................................
63
4.4.1 Perbedaan Skor Risk Taking Behaviour Antara
Remaja Yang Pernah Merokok dan Tidak ...........................................
64
4.4.2 Perbedaan Skor Risk Taking Behaviour Antara
Remaja Yang Pernah Tawuran dan Tidak ............................................
xiii
64
4.4.3 Perbedaan Skor Risk Taking Behaviour Antara
Remaja Yang Pernah Minum Alkohol dan Tidak ................................
65
4.4.4 Perbedaan Skor Risk Taking Behaviour Antara
Remaja Yang Pernah Mengkonsumsi Narkoba dan Tidak ...................
66
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................
68
5.2 Diskusi .............................................................................................................
68
5.3 Saran ...............................................................................................................
72
5.3.1 Saran Teoritis ........................................................................................
72
5.3.2 Saran Praktis .........................................................................................
73
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................
74
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Blue Print Try Out Skala Preferensi Musik ................................................
46
Tabel 3.2 Blue Print Try Out Skala Risk Taking Behaviour .......................................
47
Tabel 3.3 Skoring Jawaban .........................................................................................
47
Tabel 3.4 Kaidah Reliabilitas ......................................................................................
49
Tabel 3.5 Blue Print Field Test Skala Preferensi Musik .............................................
51
Tabel 3.6 Blue Print Field Test Skala Risk Taking Behaviour ...................................
52
Tabel 3.7 Indeks Koefisien Korelasi ...........................................................................
53
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................................
55
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia .....................................................................
56
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan ...........................................................
56
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Total Mendengar Musik ......................................
57
Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Intensitas Menonton Konser ...............................
57
Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Jenis Konser Musik
Yang Sering Ditonton .................................................................................
58
Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Risk Taking Behaviour yang dilakukan .............
59
Tabel 4.8 Deskripsi Statistik Skor Preferensi Musik ..................................................
60
Tabel 4.9 Kategorisasi Skor Skala Preferensi Musik ..................................................
60
Tabel 4.10 Deskripsi Statistik Skor Risk Taking Behaviour .........................................
61
Tabel 4.11 Kategorisasi Skor Skala Risk Taking Behaviour ........................................
62
xv
Tabel 4.12 Koefisien Korelasi .....................................................................................
63
Tabel 4.13 Nilai Uji t Risk Taking Behaviour merokok ..............................................
64
Tabel 4.14 Nilai Uji t Risk Taking Behaviour tawuran ................................................
64
Tabel 4.15 Nilai Uji t Risk Taking Behaviour minum alkohol ....................................
65
Tabel 4.16 Nilai Uji t Risk Taking Behaviour narkoba ...............................................
66
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Hubungan antara Preferensi Musik
dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja ..............................................
xvii
40
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Musik memang seakan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, dan
menjadi bagian dari kehidupan karena merupakan sebuah produk dari kebudayaan
dan juga cerminan sosial dalam masyarakat. Blacking (dalam Djohan, 2005),
mengatakan bahwa musik adalah perilaku sosial yang kompleks dan universal,
serta memiliki karakter penting dalam kehidupan manusia sehingga tidak ada satu
masyarakat atau budaya yang tidak memiliki musik.
Terdapat berbagai macam definisi musik, salah satunya The Oxford
Concise Dictionary mendefinisikan musik sebagai seni yang mengkombinasikan
suara, dari suara manusia atau instrumen untuk mencapai keindahan bentuk dan
ekpresi emosi (dalam Deutsch, 1999). Jadi bisa dikatakan bahwa musik adalah
suatu seni suara (suara manusia ataupun instrumen) yang mengekspresikan ide-ide
dan emosi dalam bentuk yang signifikan dalam elemen ritme, melodi, harmoni
dan warna yang telah diterima sebagai bentuk ekspresi dalam masyarakat yang
digunakan secara luas.
Musik merupakan suatu hal yang bersifat universal dan tidak mengenal
golongan masyarakat, siapapun dapat mengapresiasi musik walaupun ia tidak
terpelajar dalam bidang musik. Musik digunakan banyak orang sebagai media
untuk mengekspresikan diri (dapat berupa ide-ide atau nilai-nilai yang
diyakininya), juga sebagai hiburan karena didalamnya terkandung lirik-lirik yang
1
2
sesuai dengan emosi yang sedang dirasakan seseorang, seperti senang, sedih,
marah, gelisah, takut, cemburu, semangat dan sebagainya.
Nakagawa (2000) menyatakan membuat ataupun mendengarkan musik
sama artinya dengan berdialog dengan tubuh, jika kita sedang menikmati musik,
kita pasti sadar bahwa gerakan-gerakan tubuh kita itu bukan sekedar tubuh kita
sehari-hari. Contohnya ketika kita sedang melakukan suatu aktifitas sambil
mendengarkan musik maka disadari atau tidak salah satu bagian dari anggota
tubuh akan bergerak mengikuti irama musik yang sedang kita dengarkan, seperti
gerakan kepala yang mengangguk, jari tangan yang mengetuk-ngetuk, kaki yang
menginjak-injak hingga menggoyang-goyangkan badan.
Peminat musik memang dari semua golongan, baik tua dan muda, anak
kecil, wanita atau pria, namun tidak dapat dipungkiri lagi individu yang paling
banyak dan sering mendengarkan musik adalah remaja. Musik merupakan bagian
penting dari kebudayaan remaja, karena remaja tertarik oleh berbagai macam
emosi yang diekspresikan dalam lagu-lagu yang populer (Rice, 1996).
Remaja sendiri secara istilah dapat diartikan tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa yang berasal dari bahasa latin yaitu adolescence. Dimana istilah yang
dipergunakan saat ini mempunyai arti yang cukup luas mencakup kematangan
mental, emosional, fisik dan sosial (Hurlock, 1999). Masa remaja merupakan
suatu periode transisi antara masa kanak-kanak menuju orang dewasa yang
meliputi perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio emosional (Santrock,
2002).
3
Masa remaja sering diibaratkan juga dengan masa topan badai (strum and
drang), karena mencerminkan kebudayaan modern yang penuh gejolak akibat
pertentangan nilai, sehingga remaja seringkali mengalami kesulitan dalam
membentuk atau mencari jati diri dan identitas kelompok dalam peer group.
Karenanya remaja berusaha mencari nilai-nilai yang sesuai dengan keadaan
dirinya agar dijadikan sebagai tempat untuk bertahan dan melewati masa-masa
remaja yang kadang sulit dipahami (Schafer & Sedlmeier, 2009).
Sebagian besar menjadikan musik sebagai sarana untuk merefleksikan diri
ditengah kegalauan yang dialaminya. Bagi Hodges (1999), musik mempunyai
peranan yang amat besar bagi kehidupan remaja, karena musik bukan hanya
sebagai pengisi waktu luang saja, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang
mempengaruhi cara mereka berbicara, berpakaian, bertingkah laku dan juga cara
berpikir. Dimana pada masa ini ketika remaja sedang berusaha mengembangkan
diri dan identitas kelompok, musik sangat mempunyai pengaruh besar untuk
menjalankan keduanya.
Kebiasaaan
para
remaja
untuk
menghabiskan
banyak
waktu
mendengarkan musik tidak jauh berbeda, tetapi tidak semua orang menyukai jenis
musik yang sama. Setiap orang mempunyai preferensi musik yang berbeda yang
terbentuk oleh berbagai faktor, diantaranya adalah karakteristik dari musik
tersebut (tempo,rhytm,pitch,dsb), familiar dan sering mendengarkan suatu jenis
musik, perasaan pada saat mendengarkan musik, dan yang tak ketinggalan adalah
usia dari pendengar musik (Schafer & Sedlmeier, 2009)
4
Banyak
remaja
yang
mempunyai
preferensi
(kecenderungan
memilih/menyukai) musik yang pelan dan lembut (light music) karena dapat
membuat nyaman dan menenangkan perasaan, tetapi tidak sedikit juga remaja
yang mempunyai preferensi jenis musik keras (heavy music) yang dapat membuat
semangat (Schwartz & Fouts, 2003).
Finnas (dalam Schwartz & Fouts, 2003), membedakan para penggemar
musik menjadi 2 kategori berdasarkan kualitas musik yang didengarkannya, yaitu
mereka yang menggemari musik dengan kualitas berat atau heavy music, yaitu
jenis musik populer yang mempunyai tempo lagu cepat, nada yang keras dengan
adanya penekanan irama yang kuat secara terus-menerus disertai dentuman bunyi
yang berulang-ulang dan biasanya dimainkan dengan alat musik elektronik,
contohnya musik rock dan sub-genrenya (punk, metal, hardcore, emo dll), musik
rap (yang merupakan bagian dari kebudayaan hip-hop).
Ada lagi yang disebut light music, musik jenis ini meliputi balada-balada
yang pelan dan emosional, yang mengandung tema-tema perkembangan, juga
melodi beritme yang didesain untuk berdansa, seperti country, pop, pop remaja,
jazz dan dance.
Kecenderungan dan kebiasaan mendengarkan salah satu jenis musik
ternyata berpengaruh terhadap karakteristik dan tingkah laku seseorang dalam
kehidupan sehari-hari. Schwartz and Fouts (2003) dalam penelitiannya tentang
preferensi musik, gaya kepribadian dan isu-isu perkembangan remaja,
menyatakan bahwa remaja yang mempunyai preferensi musik heavy cenderung
lebih independen, keras hati, sangat asertif dalam hubungannya dengan orang lain,
5
tidak acuh akan perasaan dan reaksi dari orang lain, lebih suka terbawa suasana
hati, lebih pesimistis, sangat sensitif, tidak mudah puas, impulsif, lebih tidak
hormat dari aturan masyarakat, dan lebih tidak percaya diri pada kemampuan
akademis.
Sejalan dengan yang dikemukakan Christenson & Van Nouhuys (Roberts,
Christenson & Gentile, 2008), bahwa penggemar musik heavy metal cenderung
memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan remaja lainnya, disekolah
mereka lebih sering terlibat konflik dengan para guru dan mengabaikan peraturan
sekolah lainnya juga tidak menunjukkan kemampuan akademik yang baik bila
dibandingkan dengan remaja lain yang lebih menyenangi musik mainstream (light
dan eclectic music). Mereka cenderung tidak ramah, dingin, jauh dari keluarga
dan sering berselisih dengan kedua orangtua (Martin dkk, dalam Roberts,
Christenson & Gentile, 2008).
Berbeda dengan para remaja yang mempunyai preferensi musik light yang
cenderung berkarakteristik sebagai orang yang dapat bekerja sama, bersosialisasi,
tidak impulsif, bertanggung jawab, menerima orang lain dan keluarga mereka,
serta mempunyai kepercayaan diri dalam bidang akademik, selain itu ada juga
hal-hal yang dikaitkan dengan kepercayaan diri, pertumbuhan fisik, hubungan
romantis dengan kekasih dan diterimanya diri mereka oleh teman-teman sebaya.
Sehingga mereka yang berada dalam kategori ini tidak mempunyai banyak
kesulitan dalam masa remaja mereka (dalam Schwartz dan Fouts, 2003)
Berdasarkan penelitian diatas diketahui bahwa para remaja yang
berpreferensi musik heavy mempunyai tingkat kesulitan lebih tinggi dalam
6
melewati tahapan perkembangannya dibandingkan mereka yang mempunyai
preferensi musik light. Pandangan bahwa jenis musik heavy ini memberi pengaruh
negatif juga diperkuat saat Hansen & Hansen (dalam Hargreaves, 1997) yang
melakukan penelitian tentang perilaku individu yang menyenangi jenis musik
heavy, menyatakan bahwa penggemar musik heavy metal
pada umumnya
cenderung berperilaku amoral, manipulatif, menghalalkan segala cara, dan dalam
perilaku seksual mereka cenderung mengarah kepada perilaku hiperseksual.
Sedangkan pada remaja yang menggemari musik punk mereka cenderung terlibat
dalam penyalahgunaan zat-zat adiktif (psikotropika), maupun terdorong untuk
melakukan aksi kriminalitas.
Selain itu, Hansen & Hansen (dalam Schwartz dan Fouts, 2003),
menemukan indikasi adanya asosiasi antara preferensi musik heavy dengan
hiperseksualitas, kurangnya rasa hormat terhadap wanita oleh pria, adanya
perilaku kriminal dan antisosial yang meningkat, serta meningkatnya risk-taking
behavior (tingkah laku beresiko) atau sensation seeking. Martin dkk pada tahun
1993 (dalam Roberts, Christenson & Gentile, 2003) melaporkan lebih dari 200
siswa SMA di Australia yang menyukai musik hard rock dan heavy metal
mempunyai frekuensi perasaan depresi, pikiran bunuh diri, dan sengaja melukai
diri sendiri lebih sering dibandingkan yang lainnya.
Rubin, West & Mitchell yang melakukan penelitian di tahun 2001 (dalam
Anderson, Carnagey & Eubanks, 2003) menemukan para mahasiswa yang
menggemari musik heavy metal dan rap mempunyai sikap bermusuhan, kurang
7
ajar terhadap wanita dan tingkat kecurigaan yang tinggi dibanding penggemar
genre musik lain.
Dimasyarakat kita dapat ditemui peristiwa dimana konser musik heavy
disertai perusakan dan berakhir dengan kerusuhan. Konser grup band heavy metal
dari Amerika Serikat, Metallica di Stadion Lebak Bulus pada tanggal 11 April
1993 diwarnai dengan penjarahan, pembakaran warung dan toko, serta
perampasan harta benda yang dilakukan oleh para penonton yang tidak
mendapatkan tiket. Kerusuhan dalam konser musik yang disertai aksi perusakan
ternyata tidak hanya terjadi ketika yang tampil adalah band dari luar negeri,
konser musisi lokal pun sering berakhir dengan kekacauan dan menimbulkan
korban, pada tanggal 18 Desember 2004 saat band GIGI menjadi pengisi acara
inaugurasi mahasiswa baru di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terjadi
peristiwa atap/kanopi Student Center roboh karena dinaiki oleh sekelompok orang
dan menimpa para penonton dibawahnya, kejadian ini menyebabkan 57 orang
luka-luka dan 2 orang meninggal dunia. Kemudian pada tanggal 9 Februari 2008,
saat launching album sebuah band underground asal Bandung bernama Beside
yang bertempat di Gedung Asia Afrika Bandung, terjadi kerusuhan yang diawali
aksi dorong oleh para penonton yang tidak memilki tiket tetapi memaksa masuk
hingga mengakibatkan tragedi yang menyebabkan 11 orang tewas terinjak-injak
dan tergencet (www.detiknews.com).
Namun, ternyata di Indonesia, keributan tidak hanya terjadi pada konser
musik heavy saja, beberapa konser band yang musiknya beraliran light juga
berakhir rusuh, salah satunya konser Kangen band di Lapangan Genteng,
8
Banyuwangi, Jawa Timur, pada tanggal 28 November 2009 diwarnai kericuhan
yang mengakibatkan puluhan orang terluka, akibat penonton saling lempar batu,
sandal, dan botol air mineral. Walaupun polisi mencoba meredam dengan naik
panggung dan menangkap para penonton yang dianggap biang kericuhan tapi
upaya itu sia-sia, karena sejumlah penonton tetap tawuran, hingga polisi akhirnya
membubarkan
konser
karena
situasi
sudah
di
luar
kendali
(http://www.indonesiantunes.com). Kasus lainnya adalah konser musik grup band
Numata dan Garasi yang juga beraliran light, pada tanggal 26 Juni 2008 terjadi
keributan disusul aksi lempar batu ditengah lautan penonton yang mengakibatkan
lima orang terluka dan seorang penonton tewas karena terjatuh dari truk seusai
pulang menonton konser (http://www.koranindonesia.com).
Dari beberapa kasus yang terjadi diketahui ternyata para penonton yang
kebanyakan remaja dalam keadaan mabuk saat menonton, sehingga para remaja
yang sedang dibawah pengaruh alkohol atau narkoba tidak dapat mengendalikan
diri dan gampang sekali terpancing emosinya sehingga terjadi perkelahian antar
penonton dan aksi perusakan yang berujung kerusuhan. Bahkan, untuk kasus
launching album band Beside di Bandung yang menyebabkan 11 orang meninggal
dunia, menurut reporter Ronald Tanamas berdasarkan keterangan beberapa korban
yang selamat diketahui adanya pembagian minuman keras oleh panitia kepada
sejumlah penonton sebelum memasuki arena konser dan pada saat konser
berlangsung para personel Beside juga sempat membagi-bagikan minuman
beralkohol kepada penonton dibarisan depan, hal itu diduga kuat menjadi pemicu
kerusuhan (www.detiknews.com).
9
Perilaku para remaja yang mengkonsumsi alkohol, berkelahi, dan
melakukan aksi perusakan dalam dunia psikologi dapat dikategorikan sebagai
rebellious behaviors (perilaku memberontak) dan antisocial behaviors (perilaku
antisosial) yang termasuk dalam tipe-tipe tingkah laku beresiko (risk taking
behaviour), yaitu segala bentuk perilaku dimana kemungkinan konsekuensi
negatif yang akan diterimanya lebih besar daripada konsekuensi positif. Selain
perilaku diatas, adalagi tipe didalam risk taking behaviour yang disebut thrillseeking risk behaviors (perilaku mencari sensasi yang intens dan diasosiasikan
dengan perasaan naiknya kadar adrenalin di tubuh/excitement), biasanya
berhubungan dengan olahraga ekstrem (skateboarding, BMX, bungee-jumping,
arung jeram, panjat tebing, dll), serta reckless behaviour yang juga merupakan
perilaku mencari tantangan namun kadar resikonya lebih tinggi karena akibat
yang ditimbulkan biasanya juga dipersepsikan secara negatif oleh masyarakat
luas, misalnya mabuk saat berkendara, kebut-kebutan, menggunakan jarum suntik
secara bergantian, berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual.
Individu yang paling banyak serta sering melakukannya adalah remaja,
karena mempersepsikan diri mereka sebagai individu yang istimewa, unik dan
kebal terhadap hal-hal yang beresiko (Duffy, 2005). Hal itu juga karena pola pikir
remaja yang berbeda dari orang dewasa dalam mengidentifikasi segala macam
resiko dari setiap tindakannya, dan menyadari konsekuensi dari resiko tersebut
serta nilai-nilai yang diperhatikannya sebelum melakukan sesuatu. Jika orang
dewasa lebih berpegang pada norma-norma agama, hukum, susila dll, sementara
remaja lebih mementingkan penerimaan dan pengakuan dari peer group walau
10
harus bertentangan dengan norma-norma tersebut. Contohnya, ketika seseorang
memutuskan untuk menggunakan narkoba pada suatu pertunjukan musik, maka
akan ada evaluasi terhadap berbagai konsekuensi, yaitu resiko secara hukum dan
kesehatan, efek sampingnya, dan penilaian dari orang lain yang hadir pada saat
itu. Baik remaja maupun orang dewasa akan mempertimbangkan semua
kemungkinan ini, tetapi orang dewasa relatif lebih menitikberatkan pada resiko
hukum dan kesehatan dari narkoba, sedangkan remaja lebih pada konsekuensi
sosial jika tidak menggunakan narkoba yang didapatnya, dapat berupa penolakan
ataupun pelecehan dari teman kelompoknya (Steinberg, 1999).
Pengaruh usia juga cukup menentukan, karena terdapat perbedaan yang
signifikan dalam mempersepsikan resiko dari suatu tingkah laku, seseorang yang
berusia muda atau remaja berpendapat resiko dari risk taking behaviour mereka
tidaklah besar sehingga kemungkinan mereka terlibat lebih tinggi daripada yang
berusia lebih tua (Gullone dkk, dalam Christia, 2001).
Itu sebabnya dalam pandangan masyarakat awam, musik yang beraliran
heavy dianggap berdampak negatif terhadap perkembangan remaja karena
mendorong mereka untuk melakukan tindakan-tindakan yang termasuk dalam
kategori risk taking behaviour. Meskipun demikian kenyataan yang terjadi di
Indonesia tidak hanya konser musik heavy yang sering berakhir rusuh tetapi
konser musik light juga.
Mengingat semakin banyaknya fenomena dimasyarakat yang berkaitan
dengan masalah diatas maka peneliti merasa tertarik dan penting untuk
menelitinya, apalagi akibat dari risk taking behaviour yang dilakukan para remaja
11
sangat merugikan diri sendiri juga orang-orang disekitarnya, baik secara sosial,
finansial, kesehatan bahkan sampai yang terburuk dapat menyebabkan kematian.
Selain itu Finnas (dalam Schafer & Sedlmeier, 2009) menekankan tentang
pentingnya mengetahui preferensi musik bagi perkembangan kultur musik itu
sendiri, masyarakat dan perkembangan kepribadian seseorang.
Lagipula beberapa penelitian terdahulu dilakukan diluar negeri, karenanya
peneliti
bermaksud
mengetahui
apakah
kecenderungan
dan
kebiasaan
mendengarkan salah satu jenis musik pada remaja di Indonesia dapat
menyebabkan tingkah laku beresiko, selain karena perbedaan letak geografis dan
demografis
serta
kultur
budaya
yang
berbeda,
sekaligus
juga
untuk
mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada kehidupan sosial budaya
masyarakat kita, khususnya para remaja. Dengan demikian peneliti mengajukan
judul “Hubungan Antara Preferensi Musik dengan Risk Taking Behaviour
Pada Remaja” sebagai bahan untuk membuat skripsi sebagai syarat kelulusan dan
mendapatkan gelar kesarjanaan Psikologi.
1.2
•
Identifikasi Masalah
Apakah ada hubungan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour
pada remaja.
•
Apakah remaja yang mempunyai preferensi musik tinggi cenderung
melakukan risk taking behaviour.
12
1.3
Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1
Pembatasan Masalah
Agar masalah yang akan diteliti tidak melebar, maka peneliti membatasi
permasalahan penelitian sebagai berikut :
•
Preferensi Musik adalah kecenderungan untuk memilih dan menyukai salah
satu jenis musik populer yang sedang berkembang sejajar dengan
perkembangan media audio visual dari awal abad ini sampai sekarang.
•
Risk taking behaviour adalah segala bentuk perilaku yang dilakukan secara
sukarela yang dianggap atau mengandung resiko dimana kemungkinan
konsekuensi negatif yang akan diterima seseorang lebih besar daripada
konsekuensi positif.
•
Remaja adalah suatu periode transisi dari masa kanak-kanak sampai dengan
dewasa
yang
meliputi
perubahan-perubahan
biologis,
kognitif
dan
sosioemosional. Masa Remaja dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir
antara usia 18-22 tahun.
1.3.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dari penelitian
ini adalah apakah ada hubungan yang signifikan antara preferensi musik dengan
risk taking behaviour pada remaja?
13
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa ada hubungan antara preferensi
musik heavy dengan risk taking behaviour pada remaja.
1.4.2
Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis: secara teorirtis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan menambah khazanah keilmuan pada ilmu
Psikologi,
khususnya
cabang
Psikologi
Perkembangan,
Psikologi Klinis dan Psikologi Sosial.
Manfaat praktis:
secara praktis diharapkan dapat memberi masukan bagi para
remaja agar lebih selektif lagi dalam memilih musik yang
didengarkan dan dapat mengambil manfaatnya secara positif.
1.5
Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman pada tulisan ini, maka penulis menyusun
sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan
Yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan.
14
Bab 2 Kajian Teori
Bagian in membahas teori tentang preferensi musik, remaja, risk taking
behaviour, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
Bab 3 Metodologi Penelitian
Bagian ini memaparkan pendekatan penelitian, karakteristik sampel,
teknik pengambilan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik uji
instrumen, hasil uji instrumen penelitian, teknik analisa data, prosedur penelitian,
Bab 4 Presentasi dan Analisa Data
Terdiri dari gambaran umum subjek penelitian, presentasi data, uji
hipotesis, hasil tambahan (t-test).
Bab 5 Penutup
Terdiri dari kesimpulan, diskusi dan saran.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1
Musik
2.1.1
Pengertian Musik
Musik (music) berasal dari bahasa Yunani ”muse” yang bila diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia berarti sebuah bentuk ”renungan”. Sejak dulu manusia telah
menyadari keajaiban dari kekuatan musik, dalam sejarah Yunani kuno, Plato
menuliskan bahwa belajar musik lebih manjur dalam membentuk sifat
dibandingkan yang lainnya, karena irama dan harmoni dapat masuk kedalam jiwa
seseorang dimana kekuatannya dapat mengendalikan seseorang (Swanson, 1962)
Seashore (1988) menuliskan sebuah syair yang menggambarkan tentang
musik, yaitu ”music is the medium through which we express our feelings of joy
and sorrow, love and patriotism, penitence and praise. It is the charm of the soul,
the instrument that lifts mind to higher regions, the gateway into the realms of
imagination. It makes the eye to sparkle, the pulse to beat more quickly. It cause
emotions to pass over our being like waves over the far-reaching sea”. Atau dapat
diartikan musik adalah ”sebagai media untuk mengekspresikan keadaan dalam
diri, seperti kesenangan dan kesedihan, cinta dan patriotisme, penyesalan dan
keyakinan. Sebuah cahaya yang memikat jiwa, sebuah instrumen yang mampu
membawa pikiran ketingkat yang lebih tinggi, sebuah gerbang menuju kenyataan
imajinasi, dapat membuat mata berbinar-binar, jantung berdetak lebih cepat, serta
15
16
menyebabkan emosi yang dapat mengguncang pemikiran bagaikan ombak di
lautan luas”.
The Oxford Concise Dictionary (dalam Deutsch, 1999) mendefinisikan
musik sebagai seni yang mengkombinasikan suara dari suara manusia atau
instrumen untuk mencapai keindahan bentuk dan ekspresi emosi.. Jadi dapat
dikatakan musik adalah suatu seni suara yang mengekspresikan ide-ide dan emosi
dalam bentuk yang signifikan dalam elemen ritme, melodi, harmoni dan warna,
dan telah diterima sebagai bentuk ekspresi otentik dalam masyarakat yang
digunakan secara luas.
2.1.2 Musik dan Tingkah Laku Manusia
Musik memang seakan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sejak
dahulu hingga sekarang dan merupakan suatu bahasa universal yang dapat
diterima dan dimengerti oleh setiap manusia diberbagai belahan dunia, serta tidak
membedakan pendengarnya dalam suatu golongan masyarakat, sehingga siapapun
dapat mengapresiasi musik dan menikmatinya walaupun ia tidak terpelajar di
bidang musik.
Blacking (dalam Djohan, 2005) menyatakan bahwa musik adalah perilaku
sosial yang kompleks dan universal, serta memiliki karakter penting dalam
kehidupan manusia sehingga tidak ada satu pun masyarakat atau budaya di dunia
yang tidak memiliki musik. Menurut Parker (dalam Djohan, 2005) elemen vibrasi
(fisika & kosmos) atas frekuensi, bentuk, amplitudo dan durasi belum menjadi
musik bagi manusia sampai semua itu ditransformasi secara neurologis dan
17
diinterpretasikan melalui otak. Transformasi kedalam musik dan respon manusia
(perilaku) adalah unik untuk dirasa (afeksi) karena otak besar manusia (kognisi)
berkembang dengan amat pesat sebagai akibat pengalaman musikal sebelumnya.
Menurut Sloboda (dalam Tambunan, 2001) Aktifitas musikal pada
manusia dapat berupa penciptaan karya musik, performa musikal atau
mendengarkan karya musik. Dengan melakukan salah satu dari tiga hal tersebut,
seseorang sudah dapat dikatakan terlibat dalam aktifitas musikal. Dua aktifitas
pertama merupakan suatu proses yang menghasilkan produk tertentu yang dapat
dipersepsi, sementara aktifitas yang ketiga lebih berupa kegiatan pasif yang tidak
selalu
membutuhkan
hasil
fisik
yang
dapat
diamati,
walaupun
tetap
mengetengahkan sejumlah aktifitas mental.
Djohan (2005) berpendapat musik yang bersifat stimulatif (tempo cepat
dan nada yang keras) dapat meningkatkan detak jantung seseorang sementara
yang bersifat non stimulatif/sedatif (tempo sedang atau pelan dan nada yang
lembut) dapat menurunkan detak jantung seseorang. Kemudian Lewis dkk (dalam
Djohan, 2005) menyatakan bahwa musik memiliki pengaruh yang kuat terhadap
suasana hati. Musik dengan kategori positif menghasilkan peningkatan suasana
hati positif demikian pula musik yag sedih juga menghasilkan suasana hati yang
negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa musik bisa mempengaruhi ekspresi
emosi orang yang mendengarkannya.
Nakagawa (2000) menambahkan bahwa musik adalah ekspresi seni yang
berpangkal pada tubuh, musik terdiri atas suatu peredaran atau arus balik
(feedback) dari membunyikan, mendengarkan, dan membunyikan kembali.
18
Karenanya membuat atau mendengarkan musik sama artinya berdialog dengan
tubuh, jika kita sedang menikmati musik, kita pasti menjadi sadar bahwa gerakangerakan tubuh kita itu bukan sekedar tubuh kita sehari-hari. Contohnya ketika kita
sedang melakukan suatu aktifitas sambil mendengarkan musik maka disadari atau
tidak salah satu bagian dari anggota tubuh akan bergerak mengikuti irama musik
yang sedang kita dengarkan, seperti gerakan kepala yang mengangguk, jari tangan
yang mengetuk-ngetuk, kaki yang menginjak-injak hingga menggoyanggoyangkan badan
Karena itu tidak dapat dibantah lagi musik mempunyai peranan dalam
sejarah perkembangan manusia dari masa ke masa, begitu juga pada tahapan
perkembangan manusia, tidak terkecuali pada masa remaja dimana pada saat
peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa ini remaja menjadi rentan
terhadap hal-hal yang baru mereka alami (perubahan fisik dan situasi sosial)
sehingga emosi mereka menjadi labil, dan belum secara penuh dan sadar
menyadari arti dari setiap peristiwa yang dialami.
Saat itu musik dengan lirik-liriknya menjadi sarana hiburan untuk melepas
kepenatan serta refleksi dari diri mereka. Dikatakan musik merupakan bagian
penting dari kebudayaan remaja. Karena remaja tertarik oleh berbagai macam
emosi yang diekspresikan dalam lagu-lagu populer yang biasanya mengangkat
tema-tema yang dekat dengan remaja, seperti percintaan, pertemanan, pencarian,
jati diri dan permasalahan sosial yang sering terjadi dalam masyarakat (Rice,
1996).
19
Hodges (1999) menyatakan bahwa musik tidak dapat dipungkiri lagi
memegang peranan yang penting pada perkembangan masa remaja. Musik bukan
hanya sebagai pengisi waktu luang saja, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang
mempengaruhi cara mereka berbicara, berpakaian, bertingkah laku dan juga
berpikir. Masa ketika remaja sedang berusaha mengembangkan diri dan identitas
kelompok, musik sangat mempunyai pengaruh besar untuk menolong remaja
menjalankan keduanya.
Menurut
Larson
(dalam
Steinberg,
1999),
kebanyakan
remaja
menghabiskan 13% kegiatan sehari-hari berada dalam kamar, kemudian sekolah
dan sisanya yang paling banyak adalah menghabiskan waktu mendengarkan
musik.
Selain
itu
remaja
lebih
memilih
musik
sebagi
media
untuk
merepresentasikan diri mereka, karena sifat dari musik itu sendiri yang luwes dan
universal juga tidak memiliki banyak aturan yang baku, sehingga mereka dapat
menyalurkan ide-ide yang dimiliki sebebas-bebasnya tanpa ada rasa takut.
2.1.3
Jenis-jenis Musik
Agar tidak memperlebar masalah dalam penelitian ini, maka peneliti berusaha
menjelaskan jenis-jenis preferensi musik yang berasal dari musik populer
(mainstream) yang kini sedang disukai oleh para remaja.
Setiap orang mempunyai preferensi (kecenderungan memilih) musik yang
berbeda-beda yang terbentuk oleh berbagai faktor, Schafer & Sedlmeier (2009)
menyatakan preferensi musik pada seseorang disebabkan karakteristik dari musik
tersebut (tempo,rhytm,pitch,dsb), familiar dan sering mendengarkan suatu jenis
20
musik, perasaan pada saat mendengarkan musik, dan yang tak ketinggalan adalah
usia dari pendengar musik. Sementara White (dalam Schwartz & Fouts, 2003)
menekankan bahwa preferensi musik merefleksikan para pendengarnya tentang
mereka sendiri.
Berdasarkan hal tersebut, Finnas (Dalam, Schwartz & Fouts, 2003)
membedakan penggemar musik menjadi 2 kategori berdasarkan kualitas musik
yang didengarkannya, yaitu mereka yang menggemari musik dengan kualitas
berat atau heavy music, mereka yang menggemari musik dengan kualitas ringan
atau light music.
Yang dimaksud heavy music adalah jenis musik populer yang mempunyai
tempo lagu cepat, nada yang keras dengan adanya penekanan irama yang kuat
secara terus-menerus disertai dentuman bunyi yang berulang-ulang dan biasanya
dimainkan dengan alat musik elektronik. Yang termasuk kedalam kategori heavy
music adalah musik rock beserta semua sub-genrenya (punk, metal, hardcore, emo
dll), musik rap (Schwartz & Fouts, 2003).
Yang tergolong light music adalah musik pop, pop remaja dan dance
(Schwartz & Fouts, 2003). Musik jenis ini meliputi balada-balada yang pelan dan
emosional, yang mengandung tema-tema perkembangan, juga melodi beritme
yang didesain untuk berdansa. Lirik yang ditemukan dalam lagu-lagu ini biasanya
membawakan tema mengenai hubungan dengan orang lain (keluarga, teman atau
kekasih), otonomi dan identitas serta keadaan sosial.
Preferensi musik pada remaja merefleksikan nilai-nilai, image (gaya yang
dihayati dan ingin ditampilkan diri sendiri) dan identifikasi yang membentuk
21
sense of self pada remaja. Selain itu remaja menggunakan produk-produk media
dalam memperlihatkan perbedaan individual diantara mereka dalam hal yang
menyangkut nilai-nilai, kepercayaan, minat dan karakteristik kepribadian (Arnett
& Larson, dalam Schwartz & Fouts, 2003). Sementara Lull (dalam Schwartz &
Fouts, 2003) menyatakan bahwa remaja menggunakan musik untuk melawan
otoritas pada segala tingkat, menunjukkan kepribadiannya, membangun hubungan
peer group dan hubungan romantis, juga untuk mempelajari hal-hal yang selama
ini tidak pernah disentuh oleh orang tua dan sekolah.
Menurut Schwartz & Fouts (2003), remaja yang mempunyai preferensi
musik heavy cenderung lebih independen, keras hati, sangat asertif dalam
hubungannya dengan orang lain, tidak acuh akan perasaan dan reaksi dari orang
lain, lebih suka terbawa suasana hati, lebih pesimistis, sangat sensitif, tidak mudah
puas, impulsif, lebih tidak hormat dari aturan masyarakat, dan lebih tidak percaya
diri pada kemampuan akademis. Mereka belum mempunyai identitas yang stabil
sehingga mereka berpegang pada kebingungan dan perasaan tidak nyaman yang
lebih mereka kenal daripada menghadapi masalah-masalah mereka di dunia nyata
dimana membentuk dan mempertahankan identitas diri tidaklah mudah.
Mendengarkan musik heavy yang mempunyai tema-tema yang sesuai
dengan perasaan mereka serta suara yang merefleksikan kekalutan diri mereka,
merasa berbagi dengan pendengar atau pemusik lainnya yang mempunyai
karakteristik mirip. Dengan demikian, musik heavy yang mereka dengarkan dapat
memberi perasaan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tugas-tugas
perkembangan, memberikan validasi akan kebingungan terhadap identitas diri
22
mereka dan memberikan keadaan yang aman untuk mengeksplorasi dan
menyusun suatu pemahaman terhadap diri mereka.
Selain itu musik heavy juga dapat mengalihkan perhatian remaja dari
emosi yang meledak-ledak dengan stimulasi suara dari musik yang keras dan
cepat, sehingga menghindari perasaan yang tidak nyaman serta masalah-masalah
perkembangan (Schwartz & Fouts, 2003). Menurut Hansen & Hansen (dalam
Hargreaves, 1997), penggemar musik heavy metal pada umumnya cenderung
berperilaku amoral, manipulatif, berpaham machiaveli (menghalalkan segala
cara), dan dalam perilaku seksual mereka cenderung mengarah kepada perilaku
hiperseksual. Sedangkan pada remaja yang menggemari musik punk mereka
cenderung memiliki perilaku yang lebih parah dari pada para penggemar musik
heavy metal, seperti terlibat dalam penyalahgunaan zat-zat adiktif (psikotropika),
maupun terdorong untuk melakukan aksi kriminalitas.
Arnett (dalam Rice, 1996) melaporkan bahwa remaja yang menyukai jenis
musik heavy mempunyai tingkat keterlibatan yang tinggi dalam reckless
behaviour (perilaku berbahaya), meliputi mabuk saat berkendara, kebut-kebutan,
berhubungan seks tanpa pengaman dan dengan orang yang baru dikenal,
menggunakan obat-obatan terlarang, pencurian di toko dan vandalism.
Sementara para remaja yang mempunyai preferensi pada musik light
cenderung berkarakteristik sebagai orang yang dapat bekerja sama, bersosialisasi,
tidak impulsif, bertanggung jawab, menerima orang lain dan keluarga mereka,
serta mempunyai kepercayaan diri dalam bidang akademik. Tetapi, ada juga hal-
23
hal yang dikaitkan dengan kepercayaan diri, pertumbuhan fisik, hubungan
romantis dengan kekasih dan diterimanya diri mereka oleh teman-teman sebaya.
Ini terjadi karena pada umumnya light music membawakan tema-tema ini
dan
emosi-emosi
yang
berhubungan
dengan
tema
tersebut,
sehingga
merefleksikan diri mereka serta memvalidasi siapa mereka dan bagaimana
perasaan mereka pada tahap perkembangan ini (Larson, Rosenbaum &
Thompson, dalam Schwartz & Fouts, 2003). Arnett (dalam Schwartz & Fouts,
2003) berpendapat bahwa musik light membantu untuk meregulasikan dan
mengekspresikan perasaan yang mereka alami, sehingga mereka dapat lebih
mudah bertransisi ke masa dewasa.
2.2
Remaja
2.2.1
Pengertian Remaja
Dalam ilmu Psikologi, khususnya Psikologi Perkembangan, ada salah satu
tahapan perkembangan dalam hidup manusia yang dianggap unik dan berperan
penting dalam kehidupan seseorang, sehingga banyak dijadikan sebagai bahan
penelitian oleh para ahli. Tahapan perkembangan yang dimaksud adalah masa
remaja.
Dalam Hurlock (1999), istilah adolescence yang dipergunakan saat ini
mempunyai arti cukup luas mencakup kematangan mental, emosional, fisik dan
sosial. Masa remaja bisa dibilang adalah masa penghubung atau masa peralihan
antara masa anak-anak dengan masa dewasa.
24
Sementara definisi remaja secara lengkap menurut WHO (dalam Sarwono,
2010) terbagi dalam tiga konseptual, yaitu:
1.
Individu yang berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tandatanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan.
2.
Individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi
dari kanak-kanak menjadi dewasa.
3.
Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri.
Santrock (2002) menyatakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode
transisi antara masa kanak-kanak dan orang dewasa yang meliputi perubahanperubahan biologis, kognitif dan sosioemosional. Masa remaja disebut juga masa
topan badai (strum & drang), karena mencerminkan kebudayaan modern yang
penuh gejolak akibat pertentangan nilai.
Karena hal itu, tidak salah jika para ahli sendiri ternyata mempunyai
perbedaan dalam menentukan batasan masa remaja. Hal ini disebabkan banyaknya
faktor yang mempengaruhi perkembangan setiap individu. Santrock (2002)
berpendapat bahwa masa remaja dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir
antara usia 18-22 tahun. Papalia (1998) memberikan batasan usia yang hampir
sama, yaitu sekitar 12-13 tahun hingga akhir belasan atau pada awal dua puluhan.
Kemudian Hurlock (1999) mengemukakan bahwa masa remaja awal
berlangsung kira-kira dari usia 13-16 atau 17 tahun dan masa remaja akhir
berawal dari usia 16 atau 17 tahun sampai 18 tahun yaitu usia matang secara
hukum. Sementara Sarwono (2010) membuat batasan mengenai remaja indonesia
25
sesuai dengan kultur budaya yang ada dimasyarakat kita. Menurutnya remaja
Indonesia adalah individu yang berada pada usia 11-24 tahun, dan belum
menikah. Usia 11 tahun adalah saat seseorang mulai mengalami perubahan
seksual yang umumnya berakhir pada usia 24 tahun. Sedangkan dalam
masyarakat Indonesia, seseorang yang sudah menikah (berapapun usianya) akan
dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa.
2.2.2
Tahapan dan Tugas Perkembangan Remaja
Menurut Sarwono (2010), dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan,
setiap remaja harus melewati tiga tahapan perkembangan, yaitu:
1.
Remaja Awal (early adolescence), remaja pada tahap ini masih terheranheran akan perubahan yang terjadi pada dirinya dan dorongan-dorongan
yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mulai mengembangkan
pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah terangsang
secara erotis.
2.
Remaja Madya (middle adolescence), pada tahap ini remaja sangat
tergantung pada teman dan senang kalau mempunyai banyak teman.
Terdapat
kecenderungan
“narcistic”,
menyukai
teman-teman
yang
mempunyai sifat dan minat yang sama. Selain itu remaja dalam tahap ini
berada dalam kondisi bingung untuk memilih, antara peka atau tidak peduli,
ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau materialis.
3.
Remaja Akhir (late adolescence), tahap ini adalah masa konsolidasi remaja
menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal, yaitu:
26
a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek
b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan dalam
pengalaman baru.
c. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
d. Egosentrisme diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri
sendiri dengan orang lain.
e. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan
masyarakat umum (the public).
Sedangkan, menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1999), semua tugas
perkembangan remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap pola perilaku yang
kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapai masa dewasa,
antara lain:
1.
Mencapai hubungan yang baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya
baik pria atau wanita.
2.
Mencapai peran sosial pria dan wanita.
3.
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
4.
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
5.
Mempersiapkan karir ekonomi untuk masa yang akan datang.
6.
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
7.
Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk
berperilaku dan mengembangkan ideologi.
27
2.2.3
Kebutuhan Khas dan Bahaya pada Masa Remaja
Para ahli sepakat berpendapat bahwa terdapat kebutuhan yang khas pada remaja.
Kebutuhan itu berkaitan dengan psikologis-sosiologis yang mendorong remaja
untuk bertingkah laku yang juga khas. Menurut Garrison (Mappiare, dalam Ali &
Asrori, 2009), terdapat beberapa kebutuhan yang khas bagi remaja, antara lain:
1.
Kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan ini ada sejak remaja dilahirkan
dan menunjukkan berbagai cara perwujudan selama masa remaja.
2.
Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok merupakan hal
yang penting sejak remaja ”melepaskan diri” dari keterikatan keluarga dan
berusaha memantapkan hubungan dengan teman lawan jenis.
3.
Kebutuhan untuk berdiri sendiri yang dimulai sejak usia muda sangat
penting manakala remaja dituntut untuk menentukan berbagai macam
pilihan dan mengambil keputusan.
4.
Kebutuhan untuk berprestasi menjadi sangat penting seiring dengan
pertumbuhannya mengarah kepada kedewasaan dan kematangan.
5.
Kebutuhan akan pergaulan dengan orang lain, terjadi sejak mereka
bergantung dalam hubungan dengan teman sebaya.
6.
Kebutuhan untuk dihargai dirasakannya berdasarkan pandangan sendiri
yang menurutnya pantas bagi dirinya.
7.
Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh terutama nampak dengan
bertambahnya kematangan untuk mendapatkan kepastian. Remaja mulai
memerlukan beberapa petunjuk yang akan memberikannya dasar dalam
membuat keputusan.
28
Dalam masa remaja terdapat bahaya-bahaya yang mungkin saja terjadi
dikarenakan oleh suatu hal. Bahaya tersebut dapat dibedakan kepada kedua
kategori, yaitu bahaya fisik dan bahaya psikologis (Hurlock, 1999)
a.
Bahaya Fisik
Terdapat beberapa macam bahaya fisik yang dialami selama masa remaja,
yaitu kematian, bunuh diri, cacat fisik, kekuatan, kecanggungan dan
kekakuan, bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan seksnya. Kematian
akibat terjangkitnya suatu penyakit jarang terjadi, dikarenakan kondisi
fisik pada masa remaja cenderung lebih baik dibandingkan dengan masamasa sebelumnya . Bunuh diri atau percobaan bunuh diri merupakan salah
satu bentuk bahaya fisik yang mengkhawatirkan, adapun hal yang
menyebabkan perlaku bunuh diri tersebut antara lain karena remaja
mengalami alienasi sosial ataupun mengalami keacauan keluarga dan
masalah di sekolah.
Cacat fisik seperti gigi yang bengkok, penglihatan dan pendengaran yang
kurang baik memang masih dapat diperbaiki namun penyakit kronis
seperti asma atau kegemukan dapat menghambat remaja melakukan halhal yang dilakukan oleh teman-teman sebaya. Akibat pertumbuhan otot
selama masa awal remaja, kekuatan meningkat, tetapi sayangnya tidak
semua remaja mengalaminya sehingga mereka yang kekuatan ototnya
tidak begitu meningkat cenderung merasa kurang mampu dalam
melakukan suatu kegiatan. Kecanggungan dan kekakuan terjadi karena
perkembangan keterampilan dan motorik tidak seperti teman sebayanya.
29
Selain itu bagi remaja, bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan seksnya
dapat mengganggu karena remaja lebih dinilai melalui penampilan diri
yang sesuai dengan kelompok seksnya dibandingkan anak-anak.
b.
Bahaya Psikologis
Bahaya psikologis yang pokok pada masa remaja adalah berkisar pada
kegagalan menjalankan peralihan psikologis ke arah kematangan yang
merupakan tugas perkembangan masa remaja yang penting. Diantaranya
adalah masalah perilaku sosial, perilaku seksual, perilaku moral dan
hubungan keluarga. Dalam perilaku sosial, ketidakmatangan ditunjukkan
dalam pola pengelompokkan yang kekanak-kanakan serta diskriminasi
yang didasarkan pada ras, agama, atau sosial ekonomi yang berbeda. Bila
hal ini berlanjut sampai akhir masa dewasa, maka akan mengakibatkan
ketidakmatangan. Menurut Lubis (dalam Wibawa, 2004), keadaan emosi
remaja yang masih labil erat hubungannya dengan keadaan hormon. Suatu
saat ia bisa sedih sekali, dilain waktu ia dapat marah sekali.
Hal ini terlihat pada remaja yang baru putus cinta atau remaja yang
tersinggung perasaannya. Dalam hal perilaku seksual, remaja juga
mengalami ketidakmatangan, hal ini terjadi karena perubahan yang
ekstrim, yang mana pada akhir masa kanak-kanak cenderung memusuhi
lawan jenis pada masa remaja justru menaruh minat dan mengembangkan
kasih sayang pada lawan jenis. Masalah-masalah hubungan seks diluar
pernikahan, serta kehamilan usia dini merupakan ciri-ciri ketidakmatangan
remaja.
30
Secara perilaku moral, remaja cenderung terlibat dalam kenakalan remaja
hingga penggunaan obat terlarang. Dalam hubungan dengan keluarga,
remaja
yang
memiliki
hubungan
keluarga
kurang
baik
dapat
mengakibatkan terjadinya hubungan yang buruk diluar lingkungan
keluarganya.
2.3
Risk Taking Behaviour
2.3.1
Pengertian Risk Taking Behaviour
Menurut Steinberg (1999) tingkah laku adalah hasil dari rangkaian proses:
a. Identifikasi alternatif pilihan
b.Identifikasi konsekuensi dari tiap pilihan
c. Evaluasi terhadap kemungkinan dari tiap konsekuensi
d.Mengecek segala sesuatu yang biasa terjadi pada tiap konsekuensi
e. Mengkombinasikan seluruh informasi yang didapat untuk membuat
keputusan
Menurut Hillson dan Murray (2005) risk atau resiko didefinisikan sebagai
ketidakpastian terhadap sesuatu yang dapat berdampak positif atau negatif.
Fischoff dkk. (dalam Yates, 1992), menyebutkan risk sebagai adanya ancaman
terhadap nyawa atau kesehatan seseorang. Yates (1992) menyatakan bahwa risk
itu subyektif karena setiap individu mempunyai persepsi berbeda mengenai halhal yang mereka anggap beresiko.
Misalnya, ketika kita melihat pengendara motor yang ugal-ugalan, ada yang
berpendapat hal tersebut sangat membahayakan baik untuk dirinya juga orang
31
lain. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa hal tersebut bukan sesuatu yang
riskan karena mereka menganggap pengendara tersebut tentu sudah terampil atau
sedang terburu-buru.
Gullone dkk (2000) mendefinisikan risk sebagai akibat tidak pasti dari suatu
tingkah laku yang diasosiasikan dengan kemungkinan terjadinya konsekuensi
negatif, akan tetapi persepsi kemungkinan terjadinya kosekuensi positif juga ada,
sehingga keadaan menjadi seimbang dan jika konsekuensi negatif melebihi
konsekuensi positif maka tingkah laku itu dianggap sebagai risk taking behaviour.
Risk taking behaviour menurut The Encyclopedic Dictionary (dalam
Christia, 2001) adalah jika seseorang menempatkan sesuatu dengan taruhan atau
resiko, dimana resiko itu sendiri menimbulkan konsekuensi positif dan negatif.
Remaja adalah individu yang paling banyak dan sering melakukannya karena
mempersepsikan diri mereka sebagai individu yang istimewa, unik dan kebal
terhadap hal-hal yang beresiko (Duffy, 2005)
Jadi dapat disimpulkan bahwa risk taking behaviour adalah segala bentuk
perilaku yang dianggap atau mengandung resiko dimana kemungkinan
konsekuensi negatif yang akan diterimanya lebih besar daripada konsekuensi
positif.
2.3.2
Tipe-Tipe Risk Taking Behaviour
Risk taking behaviour dapat dibagi menjadi empat tipe (Gullone & Moore, 2000),
yaitu:
32
1. Perilaku mencari tantangan (Thrill-seeking behaviour),
Yaitu perilaku mencari sensasi yang intens dan diasosiasikan dengan perasaan
naiknya kadar adrenalin di tubuh/excitement yang berupa perilaku mencari
tantangan tetapi secara relatif dapat diterima secara sosial, contohnya adalah
olahraga ekstrem atau berbahaya (arung jeram, panjat tebing, in-line, bungeejumping, skateboarding, bmx dll).
2. Perilaku berbahaya (Reckless behaviour)
Pada bagian tertentu juga merupakan perilaku mencari tantangan namun kadar
resikonya lebih tinggi karena akibat yang ditimbulkan biasanya juga
dipersepsikan secara negatif oleh masyarakat luas, misalnya mabuk saat
berkendara, kebut-kebutan, berkendara tidak menggunakan pengaman,
mengkonsumsi narkoba, menggunakan jarum suntik secara bergantian,
berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual.
3. Perilaku Memberontak (Rebellious behaviour)
Yaitu mencari tantangan dengan melanggar aturan-aturan yang ada di
masyarakat, biasanya kerap dilakukan remaja antara lain minum alkohol,
merokok, mengutil, membolos, berkelahi/tawuran, vandalisme, dll.
4. Perilaku Antisosial (Antisocial behaviour)
Merupakan tingkah laku yang paling rendah konsekuensi negatifnya secara
langsung, namun sama-sama tidak disukai, baik di kalangan dewasa atau
remaja sekalipun, salah satu contohnya adalah rakus, berjudi, berlaku curang,
mengganggu dan menghina orang lain.
33
Menurut Hillson & Murray (2005). Dalam dunia Psikologi, individu dapat
digolongkan menjadi empat tipe, antara lain:
1. Risk Seeking, yaitu orang-orang yang cenderung berani mengambil tindakan
beresiko dan menikmati hidup seperti itu.
2. Risk Averse, yaitu mereka yang cenderung menghindari perbuatan yang
mengandung resiko.
3. Risk Tolerance, yaitu kelompok orang yang dapat menerima tingkah laku
beresiko dan menganggap hal tersebut sesuatu yang normal dalam kehidupan.
4. Risk Neutral, yaitu mereka yang menganggap tingkah laku beresiko adalah
suatu hal yang wajar dilakukan untuk mendapatkan seseuatu yang berharga.
Mereka tidak termasuk dalam risk seeking ataupun risk averse, akan tetapi dapat
menerima ide-ide baru dan tidak takut untuk perubahan.
Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam risk taking
behaviour, antara lain:
1. Risk perception, yaitu segala informasi yang dimiliki individu yang
kemudian digunakan dalam memahami berbagai kemungkinan tindakan
yang akan diambil (aktif atau pasif) terhadap suatu objek atau peristiwa.
2. Perceived benefits, yaitu memikirkan tentang manfaat atau hasil apa yang
akan didapatkannya bila melakukan suatu tindakan. Apakah hal yang
dilakukannya sesuai dengan kepentingan.
3. Consequences, yaitu setiap kemungkinan akibat yang akan diterimanya
Pada dasarnya setiap orang dapat menjadi risk seeking maupun risk averse
didalam kondisi yang berbeda didalam hidup dan tergantung nilai-nilai yang
34
mereka pegang serta yakini. Sebagai contoh, seorang pembalap belum tentu
berani mempertaruhkan semua uangnya diatas meja judi, begitu pula seorang
penjudi bisa jadi sangat takut untuk diajak balapan.
2.3.3
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risk Taking Behaviour
Faktor-faktor yang mempengaruhi risk taking behaviour, menurut Gullone dkk
(dalam Christia, 2001), adalah:
a. Belief tentang resiko.
Belief tentang resiko pada seseorang menentukan apakah ia akan melakukan
risk taking behaviour atau tidak. Semakin ia mempersepsikan suatu tindakan
beresiko maka semakin besar kecenderungannya untuk tidak melakukan
tindakan tersebut.
b. Jenis kelamin
Keterlibatan dalam risk taking behaviour secara signifikan dipengaruhi oleh
jenis kelamin. Ini karena wanita cenderung mempunyai persepsi bahwa suatu
tindakan dapat beresiko lebih tinggi, dibandingkan dengan para pria (terutama
remaja) yang mempersepsikan diri mereka sebagai individu yang istimewa,
unik dan kebal terhadap hal-hal yang beresiko.
c. Usia
Pengaruh usia juga cukup menentukan, karena terdapat perbedaan yang
signifikan dalam mempersepsikan resiko dari suatu tingkah laku. Seseorang
yang berusia muda atau remaja berpendapat resiko dari risk taking behaviour
35
mereka tidaklah besar sehingga kemungkinan mereka terlibat lebih tinggi
daripada yang berusia lebih tua atau dewasa.
d. Kepribadian
Kepribadian
juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi risk
taking behaviour seseorang, walaupun tergantung dari tipe resiko perilaku,
seperti adanya hubungan positif antara thrill seeking risk behaviour (mencari
tantangan) dengan kepribadian ekstrovert. Karena pada sebagian besar orang
dengan kepribadian ekstrovert diketahui bahwa mereka mempunyai sensation
seeking yang tinggi, dan risk taking behaviour biasanya dilakukan oleh
mereka yang mempunyai sensation seeking tinggi (Little dan Zuckerman,
dalam Schwartz dan Fouts, 2003).
Terdapat juga beberapa penjelasan mengenai penyebab timbulnya risk
taking behaviour pada remaja, antara lain:
a. Teori Keputusan Tingkah Laku (Behavioural Decision Theory)
Dalam teori ini menurut Steinberg (1999), sangatlah penting untuk
mengetahui apakah remaja menggunakan proses yang berbeda dari orang dewasa
dalam mengidentifikasikan, mengukur, dan mengevaluasi pilihan dan konsekuensi
dari tingkah laku. Dan diketahui penyebabnya adalah karena adanya perbedaan
dalam mengevaluasi kemungkinan dari konsekuensi yang berbeda. Contohnya,
ketika seseorang memutuskan untuk menggunakan narkoba pada suatu pesta atau
pertunjukan musik, maka akan ada evaluasi terhadap berbagai konsekuensi, yaitu
resiko secara hukum dan kesehatan, efek sampingnya, dan penilaian dari orang
lain yang hadir pada saat itu. Baik remaja maupun orang dewasa akan
36
mempertimbangkan semua kemungkinan ini, tetapi orang dewasa relatif lebih
menitikberatkan pada resiko hukum dan kesehatan dari narkoba, sedangkan
remaja lebih lebih pada konsekuensi sosial tidak menggunakan narkoba yang
didapatnya (dapat berupa penolakan dari teman kelompoknya).
Saat itu orang dewasa melihat keputusan remaja yang lebih menghargai
penerimaan kelompok daripada kesehatan diri sebagai sesuatu yang tidak rasional.
Teori ini menjelaskan bahwa semua tindakan termasuk yang beresiko sekalipun
dapat dilihat secara rasional ketika kita mengerti cara yang dilakukan individu
untuk mengukur dan mengevaluasi konsekuensi dari berbagai aksi atau tingkah
laku manusia. Penekanan selanjutnya pada teori ini adalah keputusan beresiko
pada remaja bukan karena keputusan yang tidak rasional, tetapi lebih pada
bagaimana remaja memperoleh informasi yang mereka gunakan untuk membuat
keputusan dan seberapa akurat informasi tersebut.
b. Teori Biologis atau Genetik
Menurut teori ini yang dijelaskan Steinberg (dalam Christia, 2001), risk taking
behaviour dapat dikatakan sebagai tingkah laku yang tidak konvensional
disebabkan karena adanya predisposisi yang bersifat menurun atau bawaan.
Kemudian pandangan berikutnya bahwa secara dasar biologis ada perbedaan
individu dalam dorongan (arousal) dan pencarian sensasi (sensation seeking),
dimana hal ini menjelaskan bahwa risk taking behaviour berkaitan dengan
dorongan yang berlebih dan kesenangan mencari tantangan (Little and
Zuckerman, dalam Schwartz dan Fouts, 2003)
c. Teori Konteks Keluarga
37
Timbulnya risk taking behaviour sebagai tingkah laku yang menyimpang
merupakan hasil pendidikan dalam keluarga. Seorang anak dibesarkan dan
disajikan tingkah laku yang bermasalah sebagai sumber respon yang adaptif
untuk menghadapi dunia yang kejam (Steinberg, dalam Christia, 2001)
d. Teori Sosiologis
Dryfoos (dalam Steinberg, 1999) menyatakan bahwa keterlibatan pada suatu
tingkah laku beresiko dapat menyebabkan keterlibatan pada tingkah laku
beresiko yang lain. Misalnya penggunaan narkoba memungkinkan terjadinya
perilaku seks bebas yang mengakibatkan meningkatnya kehamilan pranikah
pada remaja atau yang lebih ekstrem tindakan bunuh diri.
e. Teori Kontrol Sosial (Social Control Theory)
Menurut Gottfredson dan Hirschi (dalam Christia, 2001), individu yang tidak
memiliki ikatan yang kuat pada institusi masyarakat, seperti keluarga, sekolah,
masyarakat atau tempat bekerja, akan lebih mudah bertingkah laku beresiko
dalam berbagai cara. Teori ini menekankan bahwa perkembangan sikap yang
tidak konvensional adalah akibat dari adanya keterlibatan pada kelompok
yang tidak konvensional pula, atau keterlibatan pada satu tingkah laku
beresiko dapat menciptakan rangkaian tingkah laku beresiko lainnya.
2.4.
Kerangka Berpikir
Nakagawa (2000) menyatakan bahwa musik adalah ekspresi seni yang berpangkal
pada tubuh, musik terdiri atas suatu peredaran atau arus balik (feedback) dari
membunyikan, mendengarkan, dan membunyikan kembali. Karenanya membuat
38
atau mendengarkan musik sama artinya berdialog dengan tubuh, jika kita sedang
menikmati musik, kita pasti menjadi sadar bahwa gerakan-gerakan tubuh kita itu
bukan sekedar tubuh kita sehari-hari. Jadi musik berperan dalam sejarah
perkembangan manusia dari masa ke masa, begitu juga pada tahapan
perkembangan manusia, termasuk masa remaja.
Santrock (2002) menyebutkan bahwa masa remaja merupakan suatu
periode transisi antara masa kanak-kanak dan orang dewasa yang meliputi
perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional. Pada masa ini remaja
menjadi rentan terhadap hal-hal yang baru mereka alami (perubahan fisik dan
situasi sosial) sehingga emosi mereka menjadi labil, dan belum secara penuh dan
sadar menyadari arti dari setiap peristiwa yang dialami. Saat itu musik dengan
lirik-liriknya menjadi sarana hiburan untuk melepas kepenatan serta refleksi dari
diri mereka.
Kebiasaaan
para
remaja
untuk
menghabiskan
banyak
waktu
mendengarkan musik tidak jauh berbeda, tetapi tidak semua orang menyukai jenis
musik yang sama. Banyak remaja yang mempunyai preferensi (kecenderungan
memilih/menyukai) musik yang pelan dan lembut (light music) karena dapat
membuat nyaman dan menenangkan perasaan, tetapi tidak sedikit juga remaja
yang mempunyai preferensi jenis musik keras (heavy music) yang dapat membuat
semangat (Schwartz & Fouts, 2003).
Berdasarkan hal tersebut, terdapat kemungkinan kebiasaan mendengarkan
salah satu jenis musik dapat memberi pengaruh bagi remaja baik positif ataupun
negatif. Dari kedua jenis musik tersebut, heavy music dianggap memberi
39
pengaruh buruk pada tingkah laku remaja, pandangan bahwa jenis musik ini
memberi pengaruh negatif diperkuat saat Hansen & Hansen (dalam Hargreaves,
1997) yang melakukan penelitian tentang perilaku individu yang menyenangi
jenis musik heavy, menyatakan bahwa penggemar musik heavy metal
pada
umumnya cenderung berperilaku amoral, manipulatif, menghalalkan segala cara,
dan dalam perilaku seksual mereka cenderung mengarah kepada perilaku
hiperseksual. Sedangkan pada remaja yang menggemari musik punk mereka
cenderung terlibat dalam penyalahgunaan zat-zat adiktif (psikotropika), maupun
terdorong untuk melakukan aksi kriminalitas.
Sementara
remaja
yang
berpreferensi
musik
light
cenderung
berkarakteristik sebagai orang yang dapat bekerja sama, bersosialisasi, tidak
impulsif, bertanggung jawab, menerima orang lain dan keluarga mereka, serta
mempunyai kepercayaan diri dalam bidang akademik, sehingga mereka dapat
lebih mudah bertransisi ke masa dewasa. Meskipun demikian, di Indonesia
banyak juga kasus dimana konser musik light yang berakhir rusuh.
Perilaku para remaja yang mengkonsumsi alkohol, berkelahi, dan
melakukan aksi perusakan dalam dunia psikologi dapat dikategorikan sebagai
rebellious behaviors (perilaku memberontak) dan antisocial behaviors (perilaku
antisosial) yang termasuk dalam tipe-tipe tingkah laku beresiko (risk taking
behaviour), yaitu tingkah laku yang diasosiasikan dengan kemungkinan terjadinya
konsekuensi negatif melebihi konsekuensi positif (Gullone dkk, 2000).
Dengan melihat fenomena yang terjadi di masyarakat kita, dimana musik
semakin digemari oleh para remaja serta sering terjadinya kerusuhan pada konser
40
musik, baik heavy maupun light yang sampai menimbulkan korban jiwa. Maka
penulis bermaksud ingin mengetahui apakah ada hubungannya antara preferensi
musik pada remaja dengan tingkah laku beresiko (risk taking behaviour).
Bagan Kerangka Berpikir
Preferensi
musik
2.5
Remaja
Risk Taking
Behaviour
Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
a.
Ha
: Ada hubungan yang signifikan antara preferensi musik
dengan risk taking behaviour pada remaja.
b.
Ho
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi
musik dengan risk taking behaviour pada remaja.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
3.1.1
Pendekatan Penelitian
Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini karena berkaitan dengan
angka-angka dan datanya berwujud bilangan (skor/nilai peringkat/frekuensi), serta
dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau
hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik dan untuk melakukan prediksi bahwa
suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Arikunto, 2002).
3.1.2
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Penelitian korelasi
adalah penelitian yang sering digunakan untuk menentukan tingkat hubungan
variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi (Sevilla, 1993)
3.2
Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat
yang berdiri sendiri (Kerlinger, dalam Sevilla, 1993). Variabel dibagi menjadi dua
macam yaitu Variabel Bebas (Independen Variabel) dan Variabel Terikat
(Dependen Variabel). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:
a. Variabel Bebas : Preferensi Musik
b. Variabel Terikat : Risk Taking Behaviour
41
42
3.2.1 Definisi Konseptual Variabel
Preferensi musik adalah kecenderungan untuk memilih dan menyukai salah satu
jenis musik populer yang sedang berkembang sejajar dengan perkembangan
media audio visual dari awal abad ini sampai sekarang.
Risk taking behaviour adalah segala bentuk perilaku yang dilakukan, yang
dianggap atau mengandung resiko dimana kemungkinan konsekuensi negatif yang
akan diterima seseorang lebih besar daripada konsekuensi positif.
3.2.2
Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel artinya menerjemahkan konsep mengenai variabel yang
bersangkutan ke dalam bentuk indikator perilaku (Azwar, 2003).
Preferensi musik adalah kecenderungan seseorang untuk menyukai salah
satu jenis musik populer yang diukur menggunakan skor yang diperoleh
berdasarkan kualitas musik yang disukai dan sering didengarkannya (Finnas,
dalam Scwartz & Fouts, 2003), yaitu: Light music dan Heavy Music.
Light music terdiri dari 4 kualitas musik, yaitu: 1. romantis, bergairah dan
berkhayal, 2. damai, lembut dan santai, 3. merenung, serius dan berpikir, 4.
tradisional, kebaikan dan kebijaksanaan (pop, pop remaja, jazz, R&B, country,
nasyid, classic, dance, dangdut dll). Heavy music terdiri dari 3 kualitas musik,
yaitu: 1. penuh kekecewaan dan protes, 2. kuat, bising dan keras, 3. liar dan
dimainkan dalam tempo cepat (rock, metal, punk, hardcore, emo, rap, ska dll).
Cara mengukurnya, yaitu: subjek diberikan pernyataan tentang jenis musik apa
yang sering mereka dengarkan, yang disukai, dan tidak disukai, dsb.
43
Risk taking behaviour adalah suatu perilaku yang dilakukan sesorang
dimana konsekusensi negatifnya lebih besar dibandingkan konsekuensi positifnya,
yang diukur menggunakan skor yang diperoleh berdasarkan 4 tipe tingkah laku
yang dilakukan seseorang (Gullone dkk, 2000), yaitu: perilaku mencari tantangan
(thrill-seeking risk behaviour) merupakan perilaku mencari sensasi yang intens
dan diasosiasikan dengan perasaan naiknya kadar adrenalin di tubuh/excitement
yang berupa perilaku mencari tantangan tetapi secara relatif masih dapat diterima
sosial, biasanya berhubungan dengan olahraga ekstrem, seperti: skateboard, bmx,
in-line skate, panjat tebing, dll. Perilaku berbahaya (reckless behaviour)
merupakan perilaku yang kadar resikonya lebih tinggi karena akibat yang
ditimbulkan biasanya juga dipersepsikan secara negatif oleh masyarakat luas,
misalnya: mabuk saat berkendara, kebut-kebutan, berkendara tidak menggunakan
pengaman, mengkonsumsi narkoba, dsb. Perilaku memberontak (rebellious
behaviour) yaitu perilaku melanggar aturan-aturan yang ada di masyarakat,
biasanya kerap dilakukan remaja antara lain: minum alkohol, merokok, mengutil,
membolos, berkelahi, tawuran, vandalisme, dll. Yang terakhir adalah perilaku
antisosial (antisocial behaviour) merupakan perilaku yang paling rendah
konsekuensi negatifnya secara langsung, namun sama-sama tidak disukai, baik di
kalangan dewasa atau remaja sekalipun, contohnya: rakus, berjudi, berlaku
curang, mengganggu, menghina orang lain dsb.
Cara mengukurnya, yaitu: subjek diberikan pernyataan tentang perilaku
yang mereka anggap hal tersebut beresiko atau tidak beresiko.
44
3.3
Subyek Penelitian
3.3.1
Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002). Populasi
dalam penelitian ini adalah remaja, karena jumlahnya yang besar dan tidak dapat
dipastikan, maka peneliti menentukan pembatasan usia dari remaja madya hingga
remaja akhir, yaitu 15-22 tahun (Santrock, 2001). Sedangkan sampel adalah
sebagian
dari
populasi
yang
akan
diteliti
yang
dimaksudkan
untuk
menggeneralisasikan kesimpulan yang diperoleh dalam suatu penelitian
(Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan sebanyak 50
orang, jumlah ini sudah memenuhi syarat untuk penelitian, karena ukuran sampel
minimum untuk penelitian korelasional dapat diterima bila terdiri dari 30 orang
atau lebih (Gay, dalam Sevilla, 1993).
3.3.2
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam memilih sampel penelitian ini, peneliti menggunakan teknik nonprobability sampling dimana tidak semua individu dalam populasi mendapat
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel dalam penelitian (Gay,
dalam Sevilla, 1993). Sedangkan metode yang digunakan adalah incidental
sampling yaitu metode pemilihan ukuran sampel dari suatu populasi dimana
sampel diambil berdasarkan kemudahan data yang diperlukan, seperti mudah
ditemui, dijangkau, atau secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan bersedia
menjadi partisipan (Guilford, 1981).
45
Berhubung penelitian ini dilakukan menggunakan teknik non-probability
sampling, maka tidak semua remaja terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini.
Pengambilan sampel incidental digunakan berdasarkan keterbatasan waktu,
karena penelitian dilakukan pada saat pertengahan bulan puasa dimana sekolah
sudah libur. Pertimbangan lain dari peneliti menggunakan teknik incidental adalah
faktor tenaga dan biaya, sehingga tidak dapat mengambil sampel yang lebih besar
dan jauh. Adapun karakteristik dari penelitian ini adalah remaja yang berusia 15
hingga 22 tahun. Penelitian ini dilaksanakan pada tiga lokasi yang berbeda agar
penyebaran kuesionernya lebih luas jangkauannya, yaitu yang pertama di kampus
Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah untuk mendapatkan responden dari
kalangan mahasiswa, yang kedua di Elfa’s Music Studio, Pondok Labu untuk
mendapatkan responden yang rata-rata masih bersekolah, dan yang ketiga
disekitar Lapangan Tegar Beriman, Pemda Cibinong yang merupakan tempat
berkumpulnya para remaja pada saat sore hari.
3.4
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1
Teknik Pengumpulan Data
Data yang didapat dari dalam penelitian ini diperoleh dari alat berupa skala. Skala
adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara menyusun suatu daftar yang
berisikan rangkaian pernyataan mengenai suatu hal dalam suatu bidang (Azwar,
2003). Dalam hal ini berbentuk skala model Likert dengan menggunakan 4
alternatif jawaban dari pilihan “Sangat Setuju” hingga “Sangat Tidak Setuju”,
46
dengan tidak memasukkan alternatif jawaban ragu-ragu atau netral, dengan tujuan
untuk lebih melihat kecenderungan ke arah sesuai atau tidak sesuai.
3.4.2
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari dua skala. Skala
pertama adalah skala preferensi musik yang dibuat berdasarkan dari 2 kategori
kualitas musik yang disukai dan sering didengarkan oleh seseorang (Finnas,
dalam Scwartz & Fouts, 2003), yaitu: Light music, Heavy music.
Berikut ini adalah blue print try out skala preferensi musik
Tabel 3.1
Aspek
Indikator
Light
- romantis, bergairah dan
music
berkhayal
Favorabel
1,8,13,17,29,
Unfavorabel
3,21,38,47
Total
28
31,36
- damai, lembut dan santai
2,14,19,42
16,35,39
- merenung, serius dan
11,24,43
9,27,46
4,15
37,49
34,40
5,20,30,44
- kuat, bising dan keras
6,18,23,25,28,41
12,22,45
- liar dan dimainkan dalam
10,26,48
7,32,33,50
berpikir
- tradisional, kebaikan dan
kebijaksanaan
Heavy
music
- penuh kekecewaan dan
22
protes
tempo cepat
Jumlah item
30
20
50
Skala yang kedua adalah skala risk-taking behaviour. Aspek yang akan
diukur dalam skala ini berdasarkan tipe tingkah laku beresiko menurut Gullone
47
dkk (2000), yaitu: thriil-seeking behaviour, reckless behaviour, rebellious
behaviour, antisocial behaviour.
Berikut ini adalah blue print try out skala risk-taking behaviour
Tabel 3.2
Aspek
Thrillseeking
behaviour
Reckless
Behaviour
Rebellious
Behaviour
Antisocial
Behaviour
Indikator
Favorabel
3,20,30,37
- Olahraga ekstrem dan
Unfavorabel
19,23,38,45
Total
8
12,16,35,41,42
11
berbahaya
- Perilaku negatif
5,9,13,15,28,39
- Perilaku melanggar
2,6,8,10,17,26,27 7,22,25,29,34,50
aturan dan norma
17
,32,36,44,48
4,11,14,18,21,40, 1,24,31,33,46,47,
- Perilaku yang tidak
43
disukai masyarakat
49
29
Jumlah item
14
21
50
Adapun untuk skoringnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skoring Jawaban
3.5
Pernyataan
Favorabel
Unfavorabel
Sangat setuju
4
1
Setuju
3
2
Tidak Setuju
2
3
Sangat tidak setuju
1
4
Teknik Uji Instrumen
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen, yaitu
skala Preferensi musik sebanyak 50 item dan skala Risk taking behaviour
48
sebanyak 50 item. Uji instrumen dilakukan kepada 39 orang remaja putra dan 31
orang remaja putri, sehingga berjumlah 70 responden. Setelah semua data
terkumpul, selanjutnya adalah menganalisa data. Penelitian yang menggunakan
skala sebagai alat pengumpul data harus memenuhi syarat valid dan reliable, agar
terjamin akurasi datanya, oleh karena itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
3.5.1
Uji Validitas
Validitas menurut Azwar (2005) adalah ketetapan dan kecermatan skala dalam
menjalankan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dikatakan valid jika memiliki
tingkat validitas yang tinggi. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
variabel yang dimaksud.
Sedangkan uji validitas adalah untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan
kecepatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya. Uji validitas skala ini
dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan skor
total. Adapun rumus yang digunakan adalah product moment yang dikemukakan
oleh Pearson (Azwar, 2005). Untuk perhitungannya menggunakan program SPSS
versi 13.00
3.5.2
Uji reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan
49
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas menunjuk pada tingkat
keterandalan dan dapat dipercaya (Arikunto, 2002).
Metode uji reliabilitas terhadap alat ukur (skala) dalam penelitian ini
menggunakan coefficient alpha yang dikemukakan oleh Cronbach. Proses
perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi
13.00. Untuk menentukan koefisiensi reliabilitas alpha cronbach maka digunakan
kaidah reliabilitas menurut Guilford (1981), sebagai berikut:
Tabel 3.4
3.6
Kriteria
Koefisiensi Reliabilitas
Sangat Reliabel
> 0,9
Reliabel
0,7 – 0,9
Cukup Reliabel
0,4 – 0,7
Kurang Reliabel
0,2 – 0,4
Hasil Uji Instrumen
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti telah melakukan uji instrumen skala
preferensi musik yang terdiri dari 50 item dan skala risk-taking behaviour yang
terdiri dari 50 item. Uji instrumen diberikan kepada 70 orang remaja yang terdiri
dari 39 remaja pria dan 31 remaja wanita. Adapun tujuan dari pelaksanaan uji
instrumen ini dimaksudkan untuk:
1. Mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan responden dalam
menyelesaikan pengisian instrumen
50
2. Mengetahui pemahaman responden terhadap pernyataan atau item-item
yang diberikan
3. Mengetahui kesulitan yang dialami responden dalam menyelesaikan
pengisian instrumen
4. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan
dengan skor total
5. Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan untuk mengukur
tingkat reliabilitas skala tersebut
3.6.1
Instrumen Preferensi Musik
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 50 item dalam instrumen ini menunjukkan
terdapat 15 item yang valid pada nomor
6,8,10,22,23,26,28,32,34,37,38,40,41,44,47 dalam taraf signifikansi 1% dan 5%
dan 35 item yang tidak valid pada nomor
1,2,3,4,5,7,9,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,24,25,27,29,30,31,33,35,36,39,42,
43,45,46,48,49,50.
Sementara dari hasil uji reliabilitas menggunakan α cronbach diperoleh
koefisien sebesar 0,743. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen
penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena suatu skala dikatakan reliabel jika
nilai alpha cronbach antara 0,7 – 0,9.
Setelah dilakukan beberapa modifikasi, untuk menambah variasi item
dalam skala ini peneliti memasukkan 4 item yang mempunyai nilai mendekati
51
nilai pada r
tabel dan dianggap layak dalam penelitian ini, yaitu item no:
4,24,35,46. Jadi jumlah item yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 19.
Berikut adalah revisi blue print skala preferensi musik setelah try out
Tabel 3.5
Aspek
Light
music
Indikator
Favorabel
Unfavorabel
8
47
38
35
- merenung, serius dan 24
46
- romantis, bergairah
Total
8
dan berkhayal
- damai, lembut dan
santai
berpikir
- tradisional, kebaikan 4
37
dan kebijaksanaan
Heavy
music
- penuh kekecewaan
34,40
44
6,23,28,41
22
10,26
32
12
7
11
dan protes
- kuat, bising dan
keras
- liar dan dimainkan
dalam tempo cepat
Jumlah item
3.6.2
19
Instrumen Risk Taking Behaviour
Dari hasil uji coba terhadap 50 item dalam instrumen ini menunjukkan terdapat 40
item yang valid pada nomor
1,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,1,4,15,16,17,18,19,21,23,24,25,26,28,31,32,34,35,36,37,
38,39,40,41,42,43,44,47,48,49,50 dalam signifikansi 1% dan 5% dan 10 item
yang tidak valid pada nomor 2,3,20,22,27,29,30,33,45,46.
52
Sementara uji reliabilitas pada skala risk taking behaviour menghasilkan
nilai α cronbach 0,914. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen
penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena sesuai dengan kaidah reliabilitas
Guilford (1981), suatu skala dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach antara
0,7 – 0,9.
Berikut adalah revisi blue print skala risk taking behaviour setelah try out
Tabel 3.6
Aspek
Indikator
Favorabel
37
Unfavorabel
Thrillseeking
behaviour
- Olahraga ekstrem
Reckless
Behaviour
- Perilaku negatif dan 5,9,13,15,28,39
Rebellious
Behaviour
- Perilaku melanggar 6,8,10,17,26,32,36, 7,25,34,50
Total
19,23,38
4
12,16,35,41,42
11
berbahaya
peraturan dan
13
44,48
norma
Antisocial
Behaviour
- Perilaku yang tidak 4,11,14,18,21,40,43 1,24,31,47,49
disukai masyarakat
Jumlah item
3.7
12
23
17
40
Teknik Analisa Data
Dalam penelitian deskriptif korelasional, besar atau tingginya hubungan antar
variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Koefisien korelasi adalah
suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran
dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara
variabel-variabel lain (Arikunto, 2002). Pengolahan data dalam penelitian ini
53
menggunakan analisis statistik dan penghitungan dilakukan menggunakan
program SPSS versi 13.00.
Arah korelasi dinyatakan dalam tanda + (plus) dan – (minus). Tanda +
(plus) menunjukkan adanya korelasi sejajar searah, dan tanda – (minus)
menunjukkan adanya korelasi sejajar berlawanan arah. Ada tidaknya korelasi,
dinyatakan dalam angka pada indeks. Betapapun kecilnya indeks korelasi, jika
bukan 0,000 dapat diartikan bahwa antara kedua variabel yang dikorelasikan
terdapat korelasi. Interpretasi tinggi-rendahnya korelasi dapat diketahui juga dari
besar kecilnya angka dalam indeks korelasi. Makin besar angka dalam indeks
korelasi, makin tinggilah korelasi kedua variabel yang dikorelasikan (Arikunto,
2002).
Tabel 3. 7
3.8
Koefisien Korelasi
Interpretasi
0.80 – 1.00
Hubungan Sangat Kuat
0.60 – 0.80
Hubungan Kuat
0.40 – 0.60
Hubungan Sedang
0.20 – 0.40
Hubungan Rendah
0.00 – 0.20
Sangat Rendah / Tidak berkorelasi
Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
a. Membuat perumusan masalah
b. Menentukan variabel yang akan diteliti
54
c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori
yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti
d. Membuat alat ukur berupa skala preferensi musik dan skala risk taking
behaviour.
2. Tahap uji coba
Melakukan try out alat ukur pada tanggal 31 Juli – 1 Agustus 2010.
3. Tahap Pelaksanaan
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 26 – 28 Agustus 2010. Peneliti
menyebarkan skala penelitian pada para remaja di tiga tempat, yaitu Fakultas
Psikologi UIN Jakarta (Ciputat), Elfa’s Music Studio, Pondok Labu (Jakarta
Selatan) dan sekitar Lapangan Tegar Beriman, Pemda Cibinong (Bogor). Jumlah
responden pada penelitian ini berjumlah 50 orang.
4. Tahap Pengolahan data
a. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden.
b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian
membuat tabel data.
c. Melakukan analisa data dengan menggunakan metode statistik untuk
menguji hipotesis penelitian.
d. Membuat kesimpulan dan laporan akhir penelitian.
BAB IV
PRESENTASI DAN ANALISA DATA
4.1
Gambaran Umum Subjek Penelitian
Berikut ini diuraikan gambaran umum subjek dalam penelitian ini berdasarkan
jenis kelamin, usia, hobi, pendidikan, lama mendengarkan musik, tempat tinggal,
intensitas menonton konser, dan jenis tingkah laku bersiko yang pernah dilakukan.
Subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang berjumlah 50 orang.
4.1.1
Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
No
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
1
Laki-laki
27
54%
2
Perempuan
23
46%
Total
50
100%
Dari tabel 4.1.1 diatas menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini terdiri
dari 27 orang Laki-laki atau 54% dan 23 orang Perempuan atau 46% dari jumlah
responden.
55
56
4.1.2
Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
No
Usia
Jumlah
Persentase
1
15 – 18 tahun
27
54%
2
19 – 22 tahun
23
46%
Total
50
100%
Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa berdasarkan usia diperoleh 27 orang
atau 54% responden berusia 15 – 18 tahun, sedangkan 23 orang atau 46%
responden berusia 19 – 22 tahun.
4.1.3
Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Pendidikan
Data responden berdasarkan pendidikan terakhir yang dijalani saat ini pada
tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 26 orang atau 52%. Untuk
tingkat Perguruan Tinggi sebanyak 22 orang atau 44%. Dan untuk tingkat diploma
terdapat 1 orang atau 2%, serta terdapat 1 orang atau 2% yang bergelar sarjana.
Dibawah ini adalah tabel responden berdasarkan pendidikan
Tabel 4.3
No
Pendidikan
Jumlah
Persentase
1
SMA
26
52%
2
Mahasiswa
22
44%
3
Diploma
1
2%
4
Sarjana
1
2%
Total
50
100%
57
4.1.4
Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Total Mendengarkan Musik
Berikut adalah gambaran umum responden berdasarkan total mendengarkan
musik dalam satu hari.
Tabel 4.4
No
Total Dengar Musik
Jumlah
Persentase
1
1 – 4 Jam
33
66%
2
5 – 8 Jam
13
26%
3
9 – 12 Jam
2
4%
4
> 12 Jam
2
4%
Total
50
100%
Berdasarkan total mendengarkan musik dalam satu hari diperoleh hasil
bahwa sebanyak 33 orang atau 66% mendengarkan musik antara 1 sampai 4 jam
setiap harinya, lalu 13 orang atau 13% mendengarkan musik antara 5 sampai 8
jam per hari, dan 2 orang atau 4% mendengarkan musik antara 9 sampai 12 jam
dalam sehari, serta terdapat 2 orang atau 4% yang mendengarkan musik lebih dari
12 jam setiap harinya.
4.1.5
Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Intensitas Menonton
Konser
Tabel 4.5
No
Menonton Konser
Jumlah
Persentase
1
Pernah
10
20%
2
Jarang
29
58%
3
Sering
11
22%
Total
50
100%
58
Dari data tabel diatas menunjukkan terdapat 10 orang (20%) yang pernah
menonton konser musik, 29 orang (58%) yang jarang menonton konser musik,
dan 11 orang (22%) yang sering menonton konser musik.
4.1.6
Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Konser Musik Yang
Sering ditonton
Tabel 4.6
No
Jenis Musik
Jumlah
Persentase
1
Pop
18
36%
2
Rock
15
30%
3
Punk
7
14%
4
Jazz
5
10%
5
Metal
3
6%
6
Dangdut
2
4%
Total
50
100%
Dari data tabel diatas menunjukkan terdapat 18 orang (36%) yang sering
menonton konser musik pop, 15 orang (30%) yang sering menonton konser musik
rock, 7 orang (14%) yang sering menonton konser musik punk, 5 orang (10%)
yang sering menonton konser musik jazz, 3 orang (6%) yang sering menonton
konser musik metal, 2 orang (4%) yang sering menonton konser musik dangdut.
59
4.1.7
Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Risk Taking Behaviour yang
dilakukan
Tabel 4.7
No
Tingkah Laku Beresiko
Pernah
Tidak
1
Merokok
24
26
2
Tawuran
18
32
3
Minum Alkohol
18
32
4
Narkoba
8
42
Jumlah
50
50
Berdasarkan jenis tingkah laku beresiko yang pernah dilakukan responden,
terdapat 24 orang pernah merokok (rebellious behaviour) dan 26 orang tidak
pernah melakukannya. Untuk tingkah laku beresiko tawuran (rebellious
behaviour) terdapat 18 orang yang pernah melakukannya dan 32 orang tidak
pernah melakukannya. Untuk minum alkohol (rebellious behaviour) terdapat 18
orang pernah dan 32 orang tidak pernah melakukannya. Sedangkan untuk tingkah
laku beresiko mengkonsumsi narkoba (reckless behaviour) terdapat 8 orang
pernah melakukannya dan 42 orang tidak pernah melakukannya.
4.2
Deskripsi Statistik
Deskripsi hasil penelitian diperoleh dari hasil perhitungan statistik skor skala
preferensi musik dan risk taking behaviour yang diberikan kepada responden.
Hasil perhitungan tersebut kemudian dikategorisasikan dengan menggunakan
kategorisasi jenjang (data ordinal) yang dalam penelitian ini dibagi kedalam dua
kategori, yaitu kategori tinggi dan rendah. Tujuan kategorisasi ini adalah untuk
60
menempatkan individu-individu kedalam kelompok yang terpisah secara
berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur, misalnya
dari rendah ke tinggi, dari paling jelek ke paling baik, dari sangat tidak puas ke
sangat puas dan semacamnya (Azwar, 2003).
4.2.1
Gambaran Skor Preferensi Musik
Tabel 4.8
Deskripsi Statistik
N
PreferensiMusik
50
Minimum
Maximum
23.00
66.00
Mean
Std. Deviation
47.7800
9.31816
Dari data tabel diatas diketahui jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak
50 orang, mean yang didapat sebesar 47.78 (dibulatkan menjadi 48) skor
preferensi musik terendah adalah 23, skor tertinggi 66 dan nilai standar deviasi
yang didapat adalah 9.31816. Sehingga luas jarak sebarannya adalah 66-23 = 43,
jarak tersebut kemudian dibagi dua untuk dilihat nilai tengahnya yaitu 43/2 =
21.5. Kemudian hasil tersebut ditambah dengan nilai minimum yaitu 21.5+23 =
44.5 (dibulatkan menjadi 45). Sehingga nilai tengah yang didapatkan antara 23
dan 66 adalah 44.5. Maka diperoleh kategorisasi sebagai berikut:
Tabel 4.9
Kategorisasi Skor Skala Preferensi Musik
Kategori
Nilai
N
%
Light
23 – 44
25
50%
Heavy
45 – 66
25
50%
50
100%
Jumlah
61
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa preferensi musik responden yang berada
pada kategori heavy music sebanyak 25 orang (50%), sedangkan yang termasuk
kedalam kategori light music sebanyak 25 orang (50%). Dengan demikian dapat
diambil kesimpulan, bahwa sampel dalam penelitian ini mempunyai tingkat
preferensi musik yang seimbang, antara heavy music dan light music.
4.2.2
Gambaran Skor Risk Taking Behaviour
Tabel 4.10
Deskripsi Statistik
N
RiskTakingBehaviour
50
Minimum
Maximum
55.00
152.00
Mean
85.7400
Std. Deviation
18.02584
Dari data tabel diatas diketahui jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak
50 orang, mean yang didapat sebesar 85.74 (dibulatkan menjadi 86) skor risk
taking behaviour terendah adalah 55, skor tertinggi 152 dan nilai standar deviasi
yang didapat adalah 18.02584. Sehingga luas jarak sebarannya adalah 152-55 =
97, jarak tersebut kemudian dibagi dua untuk dilihat nilai tengahnya yaitu 97/2 =
48.5. Kemudian hasil tersebut ditambah dengan nilai minimum yaitu 48.5+55 =
103.5 (dibulatkan menjadi 104). Sehingga nilai tengah yang didapatkan antara 55
dan 152 adalah 104, maka diperoleh kategorisasi sebagai berikut
62
Tabel 4.11
Kategorisasi Skor Skala Risk Taking Behaviour
Kategori
Nilai
N
%
Rendah
55 – 103
46
92%
Tinggi
104 – 152
4
8%
50
100%
Jumlah
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat risk taking behaviour yang
berada pada kategori tinggi sebanyak 4 orang (8%), sedangkan yang termasuk
kedalam kategori rendah sebanyak 46 orang (92%). Dengan demikian dapat
diambil kesimpulan bahwa, mayoritas responden mempunyai dorongan yang
rendah untuk melakukan risk taking behaviour.
4.3
Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Ha
: Ada hubungan yang signifikan antara preferensi musik
dengan risk taking behaviour pada remaja.
b.
Ho
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi
musik dengan risk taking behaviour pada remaja
Untuk menguji apakah terdapat hubungan antara preferensi musik dengan
risk taking behaviour pada remaja, peneliti menggunakan rumus Pearson Product
Moment. Untuk penghitungan datanya dilakukan dengan program SPSS 13.00,
dan berikut ini adalah hasilnya:
63
Tabel 4.12
Correlations
PreferensiMusik
PreferensiMusik
1
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
RiskTakingBehaviour Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
50
.740(**)
.000
50
RTB
.740(**)
.000
50
1
50
Dari data tabel diatas diketahui nilai koefisien korelasi atau r hitung sebesar
(0,740) > r tabel (0,361), pada taraf signifikansi 1% (2-tailed). Dari hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour. Dengan
demikian Ha dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja
diterima, Ho dalam penelitian ini yang menyatakan tidak ada hubungan yang
signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja
ditolak. Yang berarti semakin tinggi tingkat preferensi musik pada remaja akan
diikuti dengan meningkatnya risk taking behaviour.
4.4
Hasil tambahan
Peneliti melakukan perhitungan t-test (uji beda) untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak
pernah melakukan tingkah laku beresiko merokok, tawuran, minum alkohol dan
mengkonsumsi narkoba. Berikut ini adalah hasil perhitungan uji t tersebut:
64
4.4.1
Perbedaan skor risk taking behaviour antara remaja yang pernah
dan tidak pernah merokok
Tabel 4.13
Group Statistics
Merokok
1
2
RiskTakingBehaviour
N
24
26
Mean
96.96
75.38
Std. Deviation
17.208
11.493
Std. Error
Mean
3.513
2.254
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
F
RiskTakingBehaviour
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
.149
t-test for Equality of Means
Sig.
t
.701
df
Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
5.251
48
.000
21.574
4.109
13.312
29.835
5.169
39.654
.000
21.574
4.174
13.136
30.011
Dari hasil tabel uji t diatas, diketahui bahwa mean kelompok remaja yang pernah
merokok sebesar 96.96 dan mean kelompok remaja yang tidak pernah merokok
sebesar 75.38, sehingga terdapat selisih yang cukup jauh antara yang pernah dan
tidak pernah dengan nilai sebesar 21.574. Karena nilai P (0.000) < 0.05, sehingga
H0 yang menyatakan tidak terdapat perbedaan risk taking behaviour antara remaja
yang pernah dan tidak pernah merokok ditolak, dan Ha yang menyatakan terdapat
perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah
merokok diterima.
4.4.2
Perbedaan skor risk taking behaviour antara remaja yang pernah
dan tidak pernah terlibat tawuran
Tabel 4.14
Group Statistics
RiskTakingBehaviour
Tawuran
1
2
N
18
32
Mean
99.72
77.88
Std. Deviation
17.610
12.891
Std. Error
Mean
4.151
2.279
65
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
F
RiskTakingBehaviour
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
t-test for Equality of Means
Sig.
.000
t
.992
df
Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
5.032
48
.000
21.847
4.342
13.118
30.577
4.614
27.427
.000
21.847
4.735
12.139
31.556
Dari hasil tabel uji t diatas, diketahui bahwa mean kelompok remaja yang pernah
terlibat tawuran sebesar 99.72 dan mean kelompok remaja yang tidak pernah
terlibat tawuran sebesar 77.88, sehingga terdapat selisih yang cukup jauh antara
yang pernah dan tidak pernah dengan nilai sebesar 21.847. Karena nilai P (0.000)
< 0.05, sehingga H0 yang menyatakan tidak terdapat perbedaan risk taking
behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah terlibat tawuran ditolak,
dan Ha yang menyatakan terdapat perbedaan risk taking behaviour antara remaja
yang pernah dan tidak pernah terlibat tawuran diterima.
4.4.3
Perbedaan skor risk taking behaviour antara remaja yang pernah
dan tidak pernah minum alkohol
Tabel 4.15
Group Statistics
RiskTakingBehaviour
MinumAlkohol
1
2
N
18
32
Mean
100.89
77.22
Std. Deviation
16.939
12.167
Std. Error
Mean
3.993
2.151
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
F
RiskTakingBehaviour
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
.000
Sig.
.995
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
5.721
48
.000
23.670
4.138
15.351
31.990
5.219
27.050
.000
23.670
4.535
14.366
32.975
66
Dari hasil tabel uji t diatas, diketahui bahwa mean kelompok remaja yang pernah
minum alkohol sebesar 100.89 dan mean kelompok remaja yang tidak pernah
minum alkohol sebesar 77.22, sehingga terdapat selisih yang cukup jauh antara
yang pernah dan tidak pernah dengan nilai sebesar 23.670. Karena nilai P (0.000)
< 0.05, sehingga H0 yang menyatakan tidak terdapat perbedaan risk taking
behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah minum alkohol ditolak,
dan Ha yang menyatakan terdapat perbedaan risk taking behaviour antara remaja
yang pernah dan tidak pernah minum alkohol diterima.
4.4.4
Perbedaan skor risk taking behaviour antara remaja yang pernah
dan tidak pernah mengkonsumsi narkoba
Tabel 4.16
Group Statistics
RiskTakingBehaviour
Narkoba
1
2
N
8
42
Mean
105.75
81.93
Std. Deviation
18.881
15.312
Std. Error
Mean
6.676
2.363
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
F
RiskTakingBehaviour
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
.028
Sig.
.867
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
3.888
48
.000
23.821
6.127
11.503
36.140
3.364
8.840
.009
23.821
7.081
7.758
39.885
Dari hasil tabel uji t diatas, diketahui bahwa mean kelompok remaja yang pernah
mengkonsumsi narkoba sebesar 105.75 dan mean kelompok remaja yang tidak
pernah mengkonsumsi narkoba sebesar 81.93, sehingga terdapat selisih yang
cukup jauh antara yang pernah dan tidak pernah dengan nilai sebesar 23.821.
Karena nilai P (0.009) < 0.05, sehingga H0 yang menyatakan tidak terdapat
67
perbedaan risk taking behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah
mengkonsumsi ditolak, dan Ha yang menyatakan terdapat perbedaan risk taking
behaviour antara remaja yang pernah dan tidak pernah mengkonsumsi narkoba
diterima.
BAB V
KESIMPULAN, DISKUSI , SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka diperoleh kesimpulan terdapat hubungan
yang signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada
remaja. Artinya semakin seorang remaja mempunyai preferensi musik maka
cenderung diikuti dengan meningkatnya risk taking behaviour, begitu pula
sebaliknya. Hal ini dapat dibuktikan dengan skor korelasi yang didapat sebesar
0,740 (r hitung) > 0,361 (r tabel), pada taraf signifikansi 1% (2-tailed).
5.2
Diskusi
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, diketahui bahwa berdasarkan hasil
analisa data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara preferensi musik dengan
risk taking behaviour. Artinya semakin seseorang remaja mempunyai preferensi
musik maka akan diikuti dengan meningkatnya risk taking behaviour, begitu pula
sebaliknya.
Selain itu hasil penelitian diatas juga menggambarkan bahwa terdapat
keterkaitan antara jenis musik yang digemari remaja dengan tingkah laku yang
dilakukannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Schwartz dan Fouts (2003), yang
menyatakan bahwa kecenderungan dan kebiasaan mendengarkan salah satu jenis
68
69
musik ternyata berpengaruh terhadap karakteristik dan tingkah laku seseorang
dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Hodges (1999), ini dapat terjadi karena musik mempunyai
peranan yang besar bagi kehidupan remaja, musik bukan hanya sebagai pengisi
waktu luang saja, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang mempengaruhi cara
mereka berbicara, berpakaian, bertingkah laku dan juga cara berpikir.
Santrock (2002) menyebutkan bahwa masa remaja merupakan suatu
periode transisi antara masa kanak-kanak dan orang dewasa yang meliputi
perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional. Pada masa ini
kondisi psikologis remaja menjadi rentan terhadap hal-hal yang baru mereka
alami seperti perubahan fisik dan situasi sosial (tuntutan untuk mencapai
kemandirian, pertentangan dengan orang tua, keinginan bersama peer-group, serta
ketertarikan terhadap lawan jenis) dan perubahan suasana hati yang begitu
cepatnya, atau dikenal dengan istilah strum and drang, sehingga emosi mereka
menjadi labil, dan belum secara penuh menyadari arti dari setiap peristiwa yang
dialami. Saat itu musik dengan lirik-liriknya menjadi sarana hiburan untuk
melepas kepenatan serta refleksi dari diri mereka.
Selain itu remaja sendiri menggunakan musik untuk melawan otoritas
pada segala tingkat, menunjukkan kepribadiannya, membangun hubungan peer
group dan hubungan romantis, juga untuk mempelajari hal-hal yang selama ini
tidak pernah disentuh oleh orang tua dan sekolah (Lull, dalam Schwartz dan
Fouts, 2003).
70
Berdasarkan hal tersebut, kebiasaan mendengarkan salah satu jenis musik
dapat memberi pengaruh bagi remaja baik positif ataupun negatif. Dari kedua
jenis musik (light dan heavy), heavy music dianggap memberi pengaruh buruk
pada tingkah laku remaja, walaupun dalam beberapa kasus yang terjadi, banyak
juga konser musik light yang berakhir rusuh. Pendapat yang mengatakan bahwa
preferensi musik heavy dikaitkan dengan perilaku negatif dikemukakan saat
Hansen & Hansen (dalam Schwartz & Fouts, 2003), menemukan indikasi adanya
asosiasi antara preferensi musik heavy dengan hiperseksualitas, kurangnya rasa
hormat terhadap wanita oleh pria, adanya perilaku kriminal dan antisosial yang
meningkat, serta meningkatnya risk-taking behavior (tingkah laku beresiko) atau
sensation seeking.
Sementara para remaja yang mempunyai preferensi musik light yang
cenderung berkarakteristik sebagai orang yang dapat bekerja sama, bersosialisasi,
tidak impulsif, bertanggung jawab, menerima orang lain dan keluarga mereka,
serta mempunyai kepercayaan diri dalam bidang akademik, selain itu ada juga
hal-hal yang dikaitkan dengan kepercayaan diri, pertumbuhan fisik, hubungan
romantis dengan kekasih dan diterimanya diri mereka oleh teman-teman sebaya.
Sehingga mereka yang berada dalam kategori ini tidak mempunyai banyak
kesulitan dalam masa remaja mereka (dalam Schwartz dan Fouts, 2003)
Menurut Duffy (2005), banyaknya
remaja melakukan risk taking
behaviour, karena mempersepsikan diri mereka sebagai individu yang istimewa,
unik dan kebal terhadap hal-hal yang beresiko. Selain itu karakteristik remaja
yang muncul adalah keinginan mencoba segala sesuatu karena memiliki rasa ingin
71
tahu yang tinggi (high curiously) sehingga remaja cenderung ingin bertualang
menjelajahi segala sesuatu yang belum pernah dialaminya, contohnya seperti
tawuran, merusak fasilitas umum saat tawuran dan sebagainya (Ali dan Asrori,
2004).
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui banyaknya remaja yang
berpreferensi musik light dan heavy mempunyai perbandingan yang setara.
Kemudian, walaupun tingkat risk taking behaviour remaja pada penelitian ini
mayoritas rendah, tapi terdapat sebagian kecil remaja yang pernah melakukan
tingkah laku beresiko seperti tawuran, minum alkohol, dan mengkonsumsi
narkoba, sementara untuk perilaku merokok terdapat perbandingan yang hampir
setara antara yang pernah dan tidak pernah melakukannya. Selain itu berdasarkan
hasil uji t yang dilakukan pada responden didapat hasil bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara remaja yang pernah melakukan risk taking behaviour
seperti merokok, tawuran, minum alkohol dan mengkonsumsi narkoba dengan
mereka yang tidak pernah melakukannya sama sekali. Artinya para remaja yang
pernah melakukan risk taking behaviour mempunyai kecenderungan yang lebih
besar untuk terlibat dalam hal tersebut dibandingkan mereka yang belum pernah
sama sekali melakukannya.
Karenanya tidak tertutup kemungkinan remaja yang pernah melakukan
risk taking behaviour itu akan mengulangi tindakannya tersebut dan yang lebih
bahaya apabila mereka mempengaruhi serta mengajak teman sebayanya untuk
mengikuti tindakan mereka, karena pada masa remaja, pengaruh dari teman
sebaya (peer group) sangat kuat, terlebih lagi jika risk taking behaviour yang
72
mereka lakukan merupakan salah satu cara agar dapat diterima atau mendapat
pengakuan dari kelompoknya.
Jika hal itu terjadi, maka akan semakin banyak remaja yang melakukan
risk taking behaviour dan tentunya hal ini tidak diharapkan terjadi. Oleh karena
itu diharapkan adanya perhatian yang serius dari pihak-pihak yang terkait dengan
masalah ini, agar para remaja tidak melakukan tingkah laku beresiko yang dapat
merugikan dirinya sendiri juga orang lain.
5.3
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, penulis menyadari bahwa
penelitian ini masih perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh
karenanya peneliti mengajukan beberapa saran. Saran dibagi kedalam dua bentuk
saran, yaitu:
5.3.1
Saran Teoritis
1.
Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang membahas risk
taking behaviour dengan variabel lain. Seperti persepsi terhadap resiko,
agresivitas, tipe kepribadian, sensation seeking, dan sebagainya.
2.
Karena pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah remaja madya
sampai akhir mungkin pada penelitian selanjutnya dapat diperluas lagi
dari remaja awal hingga akhir atau mungkin juga orang dewasa. Agar
menambah lebih banyak item, karena pada skala preferensi musik yang
digunakan dalam penelitian ini hanya terdapat 15 item yang valid dan 4
73
item yang mendekati valid. Lokasi pengambilan data juga diperluas agar
mendapatkan hasil yang lebih bervariasi, dan untuk pengumpulan data
bisa dilakukan ditempat-tempat sedang berlangsungnya konser musik.
5.3.2
Saran Praktis
1.
Untuk para remaja yang menyukai musik agar tetap stabil dan dapat lebih
selektif dalam mendengar musik agar tidak mudah terpengaruh efek
negatifnya, serta lebih dapat mengambil manfaat positif dari musik yang
disukai. Contohnya, bagi mereka yang berpreferensi musik light, agar
dapat menggunakan musik tersebut untuk membantu meregulasikan dan
menenangkan perasaan, sementara bagi mereka yang mempunyai
preferensi musik heavy dapat menggunakan musik tersebut untuk
mengalihkan perhatian dari emosi yang meledak-ledak serta membantu
meningkatkan semangat. Selain itu diharapkan agar tidak mudah
terpengaruh dan terlibat dalam perbuatan yang mengarah kepada tingkah
laku beresiko (risk taking behaviour) yang dapat merugikan diri sendiri
dan orang lain. Dan bagi mereka yang pernah melakukannya agar dapat
menyadari resiko dari perbuatannya itu serta tidak mengulanginya lagi.
2.
Bagi para orang tua agar lebih memperhatikan tingkah laku anaknya yang
mulai beranjak remaja, dari cara mereka berpakaian, gaya rambut, acara tv
yang sering ditonton hingga musik yang mereka suka dengarkan, agar
mereka tidak terjebak pengaruh buruk yang mendorong dan menyebabkan
mereka melakukan tingkah laku beresiko (risk taking behaviour).
74
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, C.A.& Carnagey, N.L. (2003), Exposure to Violent Media: The
Effects of Songs With Violent Lyrics on Aggresive Thoughts and
Feelings. Journal of Personality and Social Psychology, Vol.84.No.5. 960971
Asrori, M. & Ali, M. (2009). Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik,
Edisi V, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
V, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Christia, M. (2001), Hubungan Antara Persepsi Dalam Tingkah Laku dan
Keterlibatan Dalam Tingkah Laku Beresiko, Depok: Skripsi Fakultas
Psikologi UI.
Djohan. (2005). Psikologi Musik, Yogyakarta: Penerbit Buku Baik.
Deutsch, D. (1999). The Psychology of Music. Second Edition, San Diego:
Academic Press.
Duffy, K.G (2005). Annual Editions: Adolescent Psychology 04/05. Iowa:
McGraw-Hill/Dushkin.
Guilford, J.P. (1978). Fundamental Statistics in Psychology and Education.
California: McGraw-Hill Inc.
Gullone., E, Moore., S, Moss., S & Boyd., C (2000), The Adolescent Risk-Taking
Questionnaire: Development and Psychometric Evaluation. Journal of
Adolescent Research,Vol.15.No.2, 231-250 March 2000.
Hargreaves, D.J. (1997). The Social Psychology of Music, New York: Oxford
University Press.
Hillson, D & Murray, R. (2005). Understanding and Managing Risk Attitude,
Webster.
Hodges, D.A. (1999). Handbook of Music Psychology. Second Edition, San
Antonio: IMR Press.
Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan Edisi ke-5, Jakarta: Erlangga.
75
Nakagawa, S. (2000). Musik & Kosmos (Sebuah Pengantar Etnomusikologi),
Jakarta: Penerbit Yayasan Obor Indenesia
North, C. Adrian & Hargreaves, D.J (2007), Lifestyle Correlates of Musical
Preference: 1. Relationship, Living Arrangements, Beliefs, and Crime.
Society for Education, Music, and Psychology Research 35-58.
Papalia, D.E. (1998). Human Development, Boston: McGraw-Hill.
Rice, P.F. (1996). The Adolescent: Development, Relationships and Culture, New
York: Allyn & Bacon.
Roberts., D.F, Christenson., P.G & Gentile., D.A (2003), The Effects of Violent
Music on Children and Adolescents. Journal of Youth And Adolescence,
Vol.36.No.8.October 2003
Santrock, J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja, Jakarta: Erlangga.
Sarwono, S.W. (2001). Psikologi Remaja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Schafer, T & Sedlmeier, P (2009), From the Functions of Music to Music
Preference. Society for Education, Music, and Psychology Research 1-22.
Schwartz, K & Fouts, G (2003), Music Preferences, Personality Style and
Developemental Issues of Adolescents. Journal of Youth And
Adolescence, Vol.32.No.3.June 2003.
Seashore, C.E (1988). Psychology of Music, New York: Dover Publications Inc.
Sevilla, G.C. (1993). Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia.
Steinberg, L. (1999). Adolescence. Fifth Edition, New Bakersville: The McGrawHill Companies Inc.
Swanson, R.B. (1962). Music in The Education of Children, California:
Wadsworth Publishing Company Inc.
Tambunan, Y. (2001), Gambaran Penilaian Kognitif dan Strategi Coping Pada
Musisi Yang Berhasil Mengatasi Musical Performance Anxiety, Depok:
Skripsi Fakultas Psikologi UI.
Yates, J.F. (1992). Risk Taking Behaviour, Chicester: Wiley. .
76
http://www.detiknews.com/read/2008/02/25/150036/899549/10/jebol-pintu-jadikebiasaan+kerusuhan+konser+musik+di+indonesia&cd=42&hl=id&ct=clnk&gl=i
d (petaka konser musik : Ronald Tanamas)
http://www.indonesiantunes.com/concert/detail/2009/11/29/konser-kangen-banddi-banyuwangi-ricuh.html
http://www.koranindonesia.com/2008/06/27/penonton-konser-musik-tawuranlima-luka/
Lampiran 1
Instrument Penelitian
Skala Preferensi Musik dan Risk Taking Behaviour (Try out)
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Saya Aulia Hamzah, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang sedang menyusun skripsi dengan judul “Hubungan Antara Preferensi Musik
dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja”. Untuk itu, saya memohon kesediaan
saudara/i untuk mengisi kuesioner tentang preferensi musik dan tingkah laku beresiko.
Dalam mengisi kuesioner ini tidak perlu berdiskusi dengan orang lain karena tidak
dinilai jawaban yang benar atau salah. Jadi diharapkan jawaban yang diberikan adalah
pendapat pribadi.
Setiap pernyataan yang saudara/i berikan akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya
digunakan untuk tujuan penelitian. Oleh karena itu saya harapkan kejujuran dalam mengisi
kuesioner ini.
Saya berharap agar anda tidak melewatkan satu nomor pun yang ada demi
kelengkapan informasi data yang saya butuhkan. Atas kerjasama dan partisipasinya, saya
ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Peneliti
Aulia Hamzah
I
IDENTITAS RESPONDEN
Nama (Inisial saja)
:
Usia
:
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
:
:
Rata-rata (per jam) mendengarkan musik setiap harinya
:
Semua identitas yang saya tulis diatas adalah benar, dan saya bersedia menjadi responden
dalam penelitian ini, yang bertujuan untuk mengetahui “Hubungan Antara Preferensi
Musik dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja”.
Jakarta, Juli 2010
(
)
Responden
II
SKALA PREFERENSI MUSIK
Petunjuk pengisian
Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini.
Anda diminta untuk mengemukakan pendapat apakah
pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda. Adapun cara
pengisiannya adalah dengan memberikan tanda silang (X)
pada salah satu pilihan jawaban yang telah tersedia. Dan
pilhan jawaban tersebut adalah:
SS
S
TS
STS
SKALA PREFERENSI MUSIK
No.
: Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan
pendapat anda
: Setuju, jika pernyataan sesuai dengan pendapat
anda
: Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan
pendapat anda
: Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan sangat
bertentangan dengan pendapat anda
Contoh:
No
PERNYATAAN
SS
1.
Saya selalu mendengarkan musik setiap
harinya
X
Artinya:
Anda selalu mendengarkan
kegiatan sehari-hari.
musik
dalam
S
TS
STS
1
Lagu-lagu pop yang bertemakan cinta
membuat saya bahagia
2
Mendengarkan musik klasik membuat hati
saya tenang
3
Saya bosan mendengarkan lagu-lagu pop
yang bertemakan cinta
4
Mendengarkan musik dangdut membuat saya
ingin bergoyang
5
Saya tidak suka musik yang liriknya penuh
kekerasan
6
Ketika sedang marah saya lebih senang
mendengarkan musik rock
7
Mendengarkan musik metal yang penuh
teriakan membuat saya pusing
8
Saya suka irama musik yang dapat membuat
saya berdansa
9
Mendengarkan musik jazz membingungkan
10
Mendengarkan musik punk membuat saya
bersemangat
11
Mendengar lagu religi membuat saya
merenung
12
Mendengar musik dengan suara bising
membuat saya tidak nyaman
13
Musik yang bernuansa romantis membuat
saya berkhayal
14
Saya suka musik yang berirama lembut
menjalankan
III
PERNYATAAN
SS
S
TS
STS
No.
PERNYATAAN
SS
S
TS
STS
No.
PERNYATAAN
15
Saya suka musik yang berirama melayu
32
16
Musik dengan tempo pelan membuat saya
tidak bersemangat
Saya merasa risih jika dijalan bertemu dengan
anak-anak punk
33
Gaya berpakaian anak punk terlihat aneh
34
Bergaya hip-hop membuat saya percaya diri
35
Saya malas mendengar lagu yang mendayudayu
36
Mendengarkan lagu pop dapat meredakan
amarah saya
17
Ketika sedang sedih saya lebih suka
mendengarkan lagu-lagu pop
18
Dengan mendengarkan musik rock dapat
meningkatkan rasa percaya diri saya
19
Saya suka musik yang tenang
20
Mendengarkan musik rock malah menambah
kegelisahan saya
37
Saat mendengar di radio ada lagu dangdut
saya akan langsung menggantinya
21
Mendengarkan lagu pop membuat saya
terlihat lemah
38
Terkadang saya meniru cara berpakaian
penyanyi pop idola saya
22
Ketika di televisi ada video musik rock saya
akan langsung menggantinya
39
Mendengarkan lagu berirama lembut
membuat saya malas
23
Jika ada waktu saya selalu menyempatkan
diri menonton konser musik rock
40
Mendengarkan lagu emo dapat mengurangi
kesedihan saya
24
Menonton pertunjukan musik jazz
memberikan saya inspirasi
41
Saya lebih suka membeli kaset atau cd lagulagu rock
25
Bergaya seperti rocker meningkatkan percaya
diri saya
42
Mendengarkan musik klasik dapat
menghilangkan kegelisahan saya
26
Model rambut punk terlihat keren
43
Musik jazz membuat saya bebas berekspresi
27
Terkadang saya merasa cemas saat
mendengarkan lagu religi
44
Mendengarkan lagu rap hanya membuat
pusing kepala
28
Ketika sedang malas saya menyetel musik
rock agar bersemangat lagi
45
Gaya berpakaian musisi rock terlihat
berantakan
29
Saya tidak pernah bosan menonton video klip
musik pop
46
Mendengar lagu religi malah menambah
kesedihan saya
30
Saya akan menolak ajakan teman menonton
konser musik hip-hop
47
Musik R&B membuat saya malas
48
Musik ska meningkatkan semangat saya
31
Saya lebih suka membeli kaset atau cd lagulagu pop
49
Mendengarkan lagu-lagu daerah membuat
saya kurang percaya diri
IV
SS
S
TS
STS
No.
50
PERNYATAAN
SS
S
TS
STS
Model rambut anak metal terlihat
menyeramkan
V
SKALA RISK TAKING BEHAVIOUR
Petunjuk pengisian
Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini.
Anda diminta untuk mengemukakan pendapat apakah
pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda. Adapun cara
pengisiannya adalah dengan memberikan tanda silang (X)
pada salah satu pilihan jawaban yang telah tersedia. Dan
pilhan jawaban tersebut adalah:
SKALA RISK TAKING BEHAVIOUR
: Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan
pendapat anda
S
: Setuju, jika pernyataan sesuai dengan pendapat anda
TS : Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan
pendapat anda
STS : Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan sangat
bertentangan dengan pendapat anda
No.
PERNYATAAN
1
Makan terlalu banyak bisa menjadi malas
2
Jika memang terpaksa saya akan
mencontek saat ujian
3
Permainan skateboard membangkitkan
gairah saya
4
Begadang hingga pagi bersama teman
terasa menyenangkan
5
Saya akan menerobos lampu merah jika
memang sedang terburu-buru
6
Dengan mencorat-coret tembok dapat
menyalurkan ekspresi saya
7
Saya akan menolak tantangan untuk
berkelahi satu lawan satu
8
Saya tidak dapat menolak jika ada teman
yang menawarkan minuman beralkohol
9
Mengendarai motor dengan kecepatan
tinggi sangat menyenangkan
10
Saya akan membantu teman-teman saya
yang terlibat tawuran
11
Jika ada kesempatan saya tidak akan
ragu mencium pacar saya ditempat
umum
12
Saya tidak berani mengendarai motor
tanpa membawa surat-surat yang
lengkap
13
Melakukan hubungan seks sebelum
SS
Contoh:
No
1.
SS
PERNYATAAN
Saya memakai helm saat mengendarai
motor
Artinya:
Anda selalu memakai
menggunakan motor
helm
saat
S
TS
STS
X
akan
bepergian
VI
STS
TS
S
SS
No.
14
15
PERNYATAAN
menikah dengan pacar adalah hal biasa
STS
TS
S
SS
Saya akan berkata-kata kasar kepada
orang yang tidak saya sukai
Saya yakin dengan kemampuan saya
mengendarai motor, walau rem motornya
nya rusak sekalipun
No.
PERNYATAAN
28
Mengendarai motor lebih dari dua orang
bukan sesuatu yang berbahaya
29
Membeli tiket masuk konser musik
bukanlah suatu keharusan
30
Ikut arung jeram membuat saya
bersemangat
16
Saya tidak berani mengendarai motor
tanpa menggunakan helm
31
Meminjam barang milik teman tanpa izin
membuat saya gelisah
17
Tidak enak rasanya jika habis makan
tidak merokok
32
Saya malas masuk kelas jika sudah
terlambat
18
Bertaruh uang saat menonton
pertandingan sepakbola membuat saya
bersemangat
33
Saya akan menolak jika diajak bertemu
dengan orang yang baru saya kenal di
facebook
19
Olahraga panjat tebing terlihat
menakutkan
34
Saya merasa gelisah setelah merusak
telepon umum
20
Permainan bmx terlihat menyenangkan
35
21
Bermain kartu tanpa menggunakan uang
terasa membosankan
Saya merasa resah jika melihat ada
teman saya yang menggunakan narkoba
36
Saya tidak akan jadi pergi ke diskotik
(dugem) jika orang tua tidak mengizinkan
Saya tidak segan-segan menantang
berkelahi orang yang mengejek saya
37
Bersepeda dijalan raya tanpa
menggunakan pelindung adalah hal
biasa
22
23
Saya takut bermain in-line skate (sepatu
roda)
24
Saya merasa risih jika melihat ada teman
saya sedang menonton film porno di
handphonenya
38
Walaupun mahir berenang saya tidak
berani jika harus melompat dari papan
loncat
25
Setelah pulang sekolah, lebih baik saya
pulang kerumah daripada nongkrong
bersama teman-teman
39
Mengendarai motor dimalam hari tanpa
menggunakan lampu adalah hal yang
biasa
26
Jika merasa bosan disekolah saya akan
membolos
40
Saya tidak ragu berlaku curang demi
memenangkan sebuah pertandingan
27
Saya akan kabur dari rumah jika
keinginan saya tidak dipenuhi
41
Saya takut bergaul dengan teman yang
terlibat narkoba
VII
STS
TS
S
SS
No.
PERNYATAAN
42
Saya merasa cemas mengendarai motor
tanpa memiliki SIM
43
Saling ejek diantara teman adalah hal
yang wajar
44
Merokok meningkatkan rasa percaya diri
saya
45
Saya lebih baik bermain video game
dirumah daripada ikut outbond bersama
teman-teman
46
Makan di warung tanpa membayar
membuat saya gelisah
47
Saya akan menolak ajakan teman untuk
menonton film porno
48
Saya akan menerobos masuk konser
musik jika kehabisan tiket
49
Saya menyesal setelah mengejek orang
lain
50
Saya malu jika nilai bagus yang didapat
hasil mencontek
STS
TS
S
SS
VIII
Lampiran 2
Data Mentah Skala Preferensi Musik (try out)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
1
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
1
4
2
4
2
4
4
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
2
3
3
4
3
3
3
3
4
2
3
3
4
3
3
1
2
1
1
3
3
2
3
2
1
3
1
3
1
3
3
2
2
4
2
1
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
1
1
3
3
3
4
2
2
2
3
2
3
1
2
4
2
2
3
1
3
2
3
2
2
2
4
3
1
3
2
3
2
3
1
4
3
3
3
3
4
4
2
4
5
1
2
1
3
3
1
2
1
3
2
2
3
3
4
1
3
3
2
1
3
2
1
3
1
3
3
3
4
3
2
3
2
1
4
2
3
3
6
1
2
2
3
2
3
3
4
3
3
3
2
3
4
2
2
2
3
4
4
4
4
3
1
2
3
3
2
3
4
4
4
3
3
2
2
4
7
1
1
1
1
4
2
3
1
3
3
4
2
3
4
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
4
3
1
4
2
2
2
2
1
4
1
3
3
8
4
2
2
2
2
4
2
3
2
2
3
3
4
2
2
3
2
4
1
4
3
3
4
3
4
2
3
2
4
3
3
3
4
4
2
3
4
9
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
4
3
4
3
4
3
3
2
4
4
3
3
4
4
3
2
2
3
4
2
2
3
3
1
2
3
3
10
1
2
2
4
3
2
3
1
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
1
2
2
4
4
3
2
2
4
3
2
3
4
2
3
4
11
3
4
3
3
4
3
3
4
3
2
3
2
4
2
4
4
2
3
3
4
4
2
4
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
4
2
4
12
1
2
1
3
2
2
3
1
3
2
3
2
4
3
1
1
3
3
3
3
3
2
3
1
1
3
2
1
2
2
2
1
2
4
1
3
1
13
4
3
3
2
3
3
2
4
2
1
2
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
2
3
3
2
3
4
3
3
3
4
4
1
4
2
2
14
4
4
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
1
4
3
4
15
3
2
3
3
2
2
1
2
2
3
2
1
1
2
2
3
3
1
2
3
3
2
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
1
1
3
2
16
3
1
3
1
2
3
3
3
2
3
2
2
3
2
4
2
2
3
2
4
1
1
3
3
3
2
2
2
1
2
3
3
3
1
4
3
3
17
4
4
3
2
3
4
2
4
3
2
2
2
2
3
1
3
1
3
4
2
2
2
2
3
3
3
3
4
2
3
3
4
2
1
4
2
4
18
2
2
2
2
2
2
2
1
3
3
1
2
2
3
2
2
3
2
1
2
3
2
2
3
2
2
1
2
2
2
3
3
2
4
1
2
4
19
4
4
3
3
4
3
3
4
2
3
2
2
3
3
3
3
4
4
3
4
2
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
4
1
4
3
4
20
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
2
4
4
3
1
3
2
2
3
2
3
3
2
3
3
3
1
3
3
3
21
3
4
2
1
2
4
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
3
2
1
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
3
1
3
2
2
22
3
3
3
3
3
2
3
1
4
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
1
4
3
4
3
4
3
3
3
2
4
3
3
3
23
1
4
2
3
2
2
2
1
3
4
3
3
4
4
2
4
3
4
4
3
4
2
3
2
4
3
3
1
2
3
3
3
3
4
1
2
4
24
3
2
2
3
3
3
2
3
2
2
3
3
4
2
2
3
3
2
1
4
3
1
4
4
2
2
3
2
2
2
2
3
4
1
1
3
4
25
4
1
2
2
4
3
1
2
1
1
2
2
2
2
2
3
1
2
2
4
3
1
2
2
3
2
3
1
3
3
3
3
3
4
1
2
3
26
1
1
1
2
2
2
2
1
3
3
2
2
3
2
2
2
4
2
3
2
2
1
3
2
3
3
3
1
1
2
2
2
2
1
1
2
3
27
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
2
3
1
4
4
2
2
4
2
3
3
3
3
2
3
2
4
3
2
1
3
2
4
3
3
28
1
4
3
4
2
2
3
1
3
2
3
2
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
1
3
3
3
2
2
4
3
4
2
3
2
2
4
29
4
3
2
1
2
3
2
3
4
2
1
3
3
1
2
3
2
2
2
3
3
2
3
3
3
2
3
4
3
3
3
2
2
1
4
2
3
30
4
4
2
3
2
2
3
4
3
1
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
1
4
3
3
2
3
3
3
2
2
4
1
3
4
31
4
3
3
1
2
4
2
4
2
1
2
2
2
2
2
3
1
2
2
3
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
4
2
3
32
1
1
2
4
2
2
2
1
4
4
3
3
3
4
2
4
3
3
2
3
3
2
3
1
4
3
4
2
3
2
2
1
2
4
1
3
3
33
1
1
1
4
2
3
3
1
3
2
3
3
4
3
1
1
2
2
2
3
2
2
3
1
4
3
3
2
2
3
2
1
1
4
1
3
3
34
2
2
2
4
2
2
3
2
3
4
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
2
3
3
3
1
3
4
3
3
3
4
3
2
4
35
2
3
2
2
4
3
2
2
1
3
2
3
3
1
4
2
2
1
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
3
2
3
1
1
3
3
36
3
2
3
2
3
3
2
4
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
4
2
3
3
3
2
3
4
3
1
4
2
3
37
2
1
2
3
2
2
2
1
3
4
3
3
2
3
4
4
4
3
4
3
4
3
3
1
4
3
3
2
3
3
3
4
3
4
1
2
4
38
2
2
2
1
3
2
2
1
3
3
1
2
2
1
2
2
1
2
4
3
2
1
3
3
3
2
2
2
1
2
3
4
2
1
1
2
3
39
2
4
3
2
3
3
3
4
2
3
2
3
3
2
3
3
4
2
2
4
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
1
4
3
3
40
1
2
2
4
2
2
3
1
4
3
3
2
2
2
2
3
4
4
4
3
4
2
2
2
4
3
3
2
3
3
3
2
2
4
2
2
4
41
1
2
3
4
2
2
2
1
3
4
3
2
4
3
1
3
3
4
4
3
4
3
3
2
4
3
3
2
2
3
2
3
2
4
1
2
4
42
4
4
2
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
2
4
3
2
2
3
4
3
2
2
3
2
2
3
3
3
2
2
3
4
1
2
3
4
43
3
2
2
3
2
3
3
3
2
1
2
2
3
2
4
3
3
2
2
4
3
3
4
3
2
1
3
2
3
2
2
3
4
1
2
3
3
44
3
3
3
4
2
1
3
1
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
1
4
3
3
2
3
3
3
4
2
4
4
3
4
45
4
4
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
2
3
2
4
3
2
3
3
3
2
3
2
4
3
3
4
3
4
3
3
4
46
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
4
4
3
3
2
4
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
4
3
4
3
3
4
47
1
3
2
3
2
1
2
1
2
2
3
2
2
1
2
2
3
3
3
2
4
2
2
1
4
2
2
2
3
2
3
2
2
1
1
2
4
48
2
3
2
3
3
1
2
2
2
1
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
1
3
3
4
3
3
3
4
3
3
1
4
3
4
49
3
4
3
2
3
4
3
3
3
4
1
3
3
1
4
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
4
3
1
4
3
3
50
1
4
3
3
3
3
3
1
3
2
4
3
3
4
4
1
3
3
1
3
4
3
3
1
4
3
3
2
2
2
3
1
2
4
1
3
3
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
3
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
2
3
4
2
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
4
2
3
2
3
3
4
4
4
2
2
3
3
2
3
4
2
3
2
4
2
3
3
2
2
3
2
3
3
2
3
3
1
3
1
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
1
4
3
2
1
2
1
2
1
2
2
1
3
1
2
2
3
1
3
2
2
1
3
1
4
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
4
3
2
4
1
2
2
2
2
2
2
4
2
3
1
3
2
3
3
3
2
3
4
3
1
2
3
3
2
2
3
1
1
1
2
3
1
2
3
2
4
3
4
4
1
2
2
1
4
2
2
4
1
4
3
4
2
3
3
2
3
2
3
2
3
4
1
2
3
1
4
3
4
2
2
2
3
1
3
3
1
3
4
2
4
1
3
2
3
1
3
3
1
3
2
2
3
2
4
1
2
4
1
4
3
1
2
2
4
4
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
2
3
3
2
2
2
3
2
3
4
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
1
4
4
2
3
2
3
2
3
4
4
3
2
4
3
2
4
3
3
3
2
4
2
3
3
3
3
2
2
1
2
3
3
4
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
2
2
3
1
3
2
4
1
4
3
3
2
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
4
1
3
1
2
1
2
3
1
1
2
1
2
3
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
2
4
1
4
3
4
2
3
4
3
2
3
2
3
2
4
2
2
2
2
3
4
3
2
3
3
3
3
4
2
4
3
4
3
2
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
4
3
4
3
2
4
3
3
4
1
1
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
4
2
2
2
1
2
2
3
3
2
3
1
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
1
3
1
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
1
3
1
2
1
3
3
4
2
4
3
2
3
4
2
2
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
4
4
2
3
4
2
4
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
1
3
3
3
2
3
2
3
4
1
3
3
2
2
2
3
1
3
3
2
1
2
2
3
3
3
3
4
4
2
4
3
3
4
2
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
4
3
2
4
1
2
1
3
2
4
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
4
3
1
3
3
3
1
3
2
3
3
3
1
3
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
2
3
2
2
3
2
3
4
3
2
2
2
3
2
2
3
4
3
3
3
2
3
4
3
4
2
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
4
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
1
2
1
3
4
2
4
3
4
3
1
2
2
1
2
2
2
3
4
1
4
1
4
2
3
2
2
3
3
3
2
2
3
1
2
1
2
4
1
4
2
2
2
2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
4
3
1
2
3
3
2
4
3
1
2
2
3
2
3
3
1
1
1
2
4
1
3
2
2
3
2
2
1
1
1
3
2
2
2
2
1
2
1
1
1
3
3
3
2
1
1
2
1
3
1
1
1
2
3
2
1
4
3
2
2
1
1
2
1
2
2
1
2
2
2
3
3
1
1
1
2
4
1
2
2
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
3
3
3
4
2
2
2
2
2
2
3
4
2
2
1
2
2
3
4
3
3
4
1
2
3
2
3
4
2
4
2
4
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
1
1
2
4
2
4
3
4
3
2
4
2
3
2
2
3
4
2
2
2
2
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
4
3
4
3
3
3
2
4
2
3
1
1
4
2
4
4
1
3
3
3
1
3
3
3
2
1
3
1
1
1
3
4
2
4
3
4
2
3
2
2
3
4
2
3
4
1
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
3
3
4
2
4
3
3
3
2
3
4
2
2
3
2
2
2
2
1
3
1
3
3
2
3
1
1
3
4
3
2
1
3
1
2
2
3
1
1
1
1
3
1
1
2
3
2
2
2
2
2
2
4
1
2
2
2
2
1
1
3
1
3
2
1
2
1
2
2
3
1
1
1
2
3
1
1
2
1
3
3
3
4
2
2
1
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
1
3
1
3
3
2
4
3
4
1
1
3
2
2
3
3
3
4
3
2
2
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
1
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
1
4
4
2
3
2
2
2
3
4
2
3
3
3
3
3
3
1
3
3
2
3
2
3
4
2
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
4
3
3
1
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
1
1
1
3
4
3
3
2
4
1
2
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
1
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
2
3
1
3
2
2
3
2
3
3
2
3
2
2
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
1
1
1
3
3
2
3
2
3
1
2
2
2
3
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
1
1
3
4
1
2
2
2
2
2
2
3
1
2
3
1
3
2
2
4
3
3
2
2
3
2
2
3
2
2
1
3
1
2
1
2
4
1
4
3
2
2
2
3
3
4
2
2
3
2
2
3
2
2
3
2
2
3
4
3
2
1
3
4
2
3
4
2
3
2
4
1
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
3
3
2
3
4
3
2
2
3
3
2
3
3
2
3
2
4
1
3
2
3
3
3
4
3
3
3
2
4
3
2
4
4
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
3
3
1
3
3
3
2
1
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
3
2
4
2
4
1
4
3
3
3
3
3
4
2
4
2
3
3
4
3
2
3
2
2
2
4
3
3
3
1
1
2
2
3
3
1
3
1
2
1
1
3
3
2
3
1
2
2
2
2
1
2
3
3
2
2
3
2
2
2
2
4
2
2
2
2
3
3
3
2
2
4
2
2
4
4
2
2
2
4
3
2
3
3
2
4
3
2
3
3
2
3
4
3
3
2
4
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
1
3
3
1
3
3
3
2
1
2
3
1
3
2
3
1
3
2
3
4
1
1
1
2
3
1
4
2
3
Lampiran 3
Data Mentah Skala Risk Taking Behaviour (try out)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
1
1
1
1
2
2
2
2
2
3
2
1
2
2
2
1
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
3
2
3
4
2
1
1
4
1
2
2
2
3
4
3
3
3
4
3
3
3
1
2
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
2
3
3
4
3
4
4
3
4
3
3
2
3
2
2
1
2
3
3
2
2
2
2
4
3
2
4
3
4
1
3
1
2
2
2
3
3
1
2
2
2
1
2
1
1
3
3
4
4
4
2
3
3
3
4
4
4
3
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
5
4
1
2
2
2
2
2
2
4
1
2
3
2
4
1
2
1
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
1
2
4
1
3
2
6
4
3
2
2
2
1
2
2
3
1
1
1
1
1
1
2
1
2
3
1
3
4
3
2
2
2
3
2
4
2
2
1
2
4
1
3
2
7
4
1
1
2
2
2
3
1
4
1
3
3
2
4
4
3
4
2
3
4
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
3
4
4
2
2
8
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
2
3
1
1
1
3
3
4
3
1
2
3
2
2
3
3
3
2
3
1
4
4
1
2
4
9
3
3
2
3
2
2
3
2
4
4
2
3
3
3
4
2
1
2
2
1
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
1
4
4
1
3
2
10
1
2
3
2
3
1
2
1
2
4
2
3
3
3
1
2
1
3
2
2
4
2
3
2
3
2
3
3
1
2
3
2
2
4
1
2
3
11
1
1
1
2
2
1
2
2
3
3
3
2
4
4
2
2
1
2
1
3
1
1
2
4
2
3
2
2
1
2
2
1
4
1
4
2
4
12
1
1
1
2
2
2
2
2
3
1
1
3
1
4
1
2
2
3
2
1
3
1
3
2
1
2
2
2
2
3
2
1
1
4
1
3
2
13
2
2
1
1
2
1
2
1
2
3
2
4
2
2
1
1
1
3
3
4
3
1
2
3
3
2
2
2
1
2
2
1
4
4
1
2
1
14
1
3
1
1
2
2
2
1
2
2
1
4
2
1
1
2
3
2
3
2
3
1
2
2
2
2
3
2
1
2
2
1
2
4
3
3
1
15
1
3
3
3
2
1
4
1
2
1
1
3
4
1
1
2
4
2
3
4
3
1
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
3
4
1
3
2
16
1
3
2
1
2
2
3
4
3
3
2
3
3
2
1
1
2
3
3
1
2
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
3
4
1
3
4
17
1
1
1
3
3
1
4
1
2
4
3
4
3
4
1
3
4
4
4
1
4
3
3
4
2
3
2
3
4
4
4
3
2
4
4
2
4
18
1
1
1
3
4
3
2
1
2
3
3
3
4
4
1
2
2
3
3
3
3
1
2
3
4
2
2
3
1
2
3
2
2
4
4
2
4
19
2
4
3
4
3
2
2
4
3
4
3
3
3
3
4
3
4
2
4
4
3
3
3
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
4
4
3
1
20
3
4
3
3
3
2
3
4
3
3
3
2
3
4
4
3
4
3
4
4
3
2
3
2
3
4
3
3
2
3
3
1
3
1
4
3
4
21
1
3
2
1
3
1
2
1
3
4
3
2
1
2
1
1
1
2
3
1
3
1
1
3
3
2
2
2
4
2
2
1
2
4
4
2
2
22
3
3
1
2
3
2
1
4
2
2
3
4
2
1
1
1
4
3
3
4
3
1
2
3
2
1
3
2
1
2
1
1
3
1
1
3
2
23
3
4
3
3
3
2
3
2
3
4
3
4
3
4
4
3
4
3
1
4
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
1
3
4
4
3
4
24
3
4
1
2
3
1
3
1
2
1
3
3
3
4
4
3
3
4
3
4
4
2
3
3
3
4
2
3
3
2
3
2
2
4
4
3
2
25
3
4
3
3
3
2
3
1
3
3
3
3
2
4
1
2
4
4
4
1
4
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
4
1
4
1
3
4
26
3
1
3
2
2
2
2
1
3
4
1
1
3
4
4
1
1
3
2
3
4
4
3
2
3
4
2
3
1
2
3
3
4
4
4
3
3
27
2
1
1
2
1
2
1
1
2
2
1
1
1
2
1
2
1
2
1
4
2
1
1
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
1
1
2
1
28
1
1
1
2
2
1
2
1
3
4
1
3
2
1
1
3
2
3
2
3
2
1
3
2
2
3
2
2
2
2
3
1
2
4
4
3
3
29
2
1
2
3
1
2
2
3
2
1
1
2
2
1
1
1
2
2
2
4
2
2
2
2
1
3
2
1
2
2
2
2
2
4
1
2
1
30
4
4
3
3
4
3
2
4
3
2
4
4
3
3
4
4
4
3
2
4
4
2
4
3
3
3
3
3
3
1
4
1
3
1
4
3
4
31
1
1
2
2
2
1
2
1
4
2
1
1
2
3
1
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
1
2
4
1
3
4
32
2
2
2
2
3
2
2
1
3
4
2
2
2
1
4
2
2
2
2
3
2
4
3
2
4
2
3
3
2
3
3
2
4
4
4
3
1
33
1
1
3
2
3
1
2
2
2
4
1
1
2
1
4
1
3
3
4
4
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
1
2
1
1
2
2
34
2
3
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
4
4
2
1
2
3
3
3
4
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
3
4
4
3
1
35
1
2
1
2
2
1
2
1
2
4
2
4
3
3
4
1
4
3
1
4
2
1
2
2
2
2
2
2
1
1
3
2
3
4
1
3
1
36
4
3
1
3
4
2
2
2
3
4
2
2
3
4
4
3
3
2
3
3
3
2
2
4
2
2
3
3
2
3
3
2
4
4
4
3
4
37
2
4
2
2
3
1
3
1
3
4
3
3
2
4
1
2
3
3
3
1
2
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
2
3
4
1
3
3
38
1
3
3
3
3
2
2
1
3
2
3
3
4
3
1
2
4
3
4
1
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
1
4
1
3
3
39
1
1
1
1
2
1
3
1
3
4
1
1
1
2
1
2
2
2
1
4
3
2
3
1
2
2
2
1
1
2
2
2
2
4
1
2
3
40
1
1
1
1
4
2
2
2
2
3
2
1
2
1
1
2
1
1
4
3
3
1
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
4
1
2
1
41
3
1
1
2
2
1
3
1
2
1
3
4
4
4
1
3
3
4
1
4
3
2
1
2
3
3
2
3
3
3
3
2
2
4
1
3
1
42
1
1
1
2
2
1
3
1
3
4
2
3
3
4
1
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
4
1
3
3
43
3
4
2
3
4
2
3
1
3
4
2
2
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
1
3
4
2
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
44
1
1
1
2
2
1
2
1
2
3
2
3
2
2
1
3
4
2
4
2
4
2
2
4
3
4
2
3
4
3
3
3
1
4
4
2
4
45
4
4
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
4
4
1
3
3
2
2
3
4
1
3
3
2
3
3
2
2
3
3
2
2
1
1
3
4
46
1
1
1
1
1
1
2
4
2
4
1
2
2
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
2
1
1
2
1
4
1
3
1
47
3
3
1
2
2
1
2
3
3
2
2
3
3
4
1
3
3
4
3
1
3
1
3
2
3
4
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
2
48
3
3
1
3
4
1
2
1
2
4
1
4
4
4
1
2
2
2
3
4
2
1
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
2
4
1
3
1
49
2
2
2
3
2
1
2
1
3
2
2
4
2
4
1
3
2
3
2
1
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
3
1
3
4
1
3
1
50
3
3
2
1
2
2
3
2
3
2
1
4
3
4
4
2
2
3
2
4
2
3
3
1
3
3
2
2
1
2
2
2
3
3
1
3
1
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
1
1
3
2
2
1
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
3
2
1
3
2
1
2
1
1
1
1
2
2
1
1
2
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
4
2
3
2
3
4
2
4
2
4
4
4
4
3
3
4
2
2
3
2
3
1
1
3
3
4
2
4
2
4
3
3
4
4
1
4
3
3
4
4
2
3
2
2
2
2
2
1
2
2
1
3
1
2
2
1
2
1
3
3
1
2
4
2
2
2
3
1
4
2
2
3
1
4
3
2
2
3
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
1
1
2
2
3
2
3
3
2
2
3
1
1
1
2
2
1
3
1
2
3
3
1
3
1
3
3
2
2
2
2
1
1
4
1
2
2
2
3
4
3
2
2
2
1
2
3
2
2
3
4
3
4
3
1
2
2
1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
3
3
1
2
3
3
2
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
3
2
1
2
1
3
2
2
3
3
2
1
2
2
2
3
3
1
2
3
4
2
3
4
1
1
1
3
3
1
1
3
1
2
1
1
2
2
1
2
1
3
2
1
1
1
1
1
3
2
2
2
2
3
2
2
3
1
1
1
2
3
1
2
1
1
3
1
1
2
3
2
2
1
2
2
2
2
1
1
2
3
2
1
1
2
3
1
2
2
1
1
1
2
3
3
1
1
1
3
3
2
2
2
3
3
1
2
2
2
1
3
4
3
3
3
1
2
2
3
2
2
2
1
2
1
2
3
2
4
3
3
3
4
3
2
1
1
2
1
1
3
1
1
1
1
2
3
2
1
1
3
3
1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
1
1
3
2
2
3
1
3
2
1
1
2
1
1
2
3
2
4
2
1
2
3
3
2
2
3
2
2
1
2
3
2
3
3
2
2
2
2
2
1
1
2
1
1
2
2
1
1
2
1
1
2
1
2
2
4
2
2
2
1
2
1
3
2
1
1
2
1
3
2
2
2
1
1
3
1
2
3
2
1
2
3
1
3
2
2
2
3
3
3
3
3
1
2
1
2
3
2
4
3
4
3
1
2
3
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
4
4
1
1
2
1
2
1
2
4
1
1
2
1
3
1
2
2
1
1
2
1
3
3
1
1
1
3
1
3
2
1
2
4
3
2
3
3
1
1
1
2
3
3
1
2
1
3
2
2
2
2
3
3
1
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
1
1
1
2
3
2
4
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
1
3
3
4
3
3
2
4
3
3
3
2
3
3
1
3
1
3
3
3
4
2
3
2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
1
3
1
2
1
2
2
1
2
4
3
2
2
3
1
2
1
2
2
3
1
2
2
1
3
1
2
3
3
3
1
1
2
1
1
1
3
1
3
1
1
2
1
3
1
2
3
1
2
1
1
3
1
1
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
2
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
4
3
4
3
4
3
3
3
2
3
4
3
2
1
3
3
1
1
3
3
3
2
1
1
3
3
2
3
3
1
1
2
2
3
3
1
1
2
4
3
3
2
3
4
3
2
1
3
3
1
2
2
3
4
1
2
3
1
4
2
2
3
1
1
2
2
3
2
4
3
4
4
3
3
2
3
3
2
2
1
2
2
2
1
3
3
4
3
1
2
2
3
2
2
3
1
1
1
1
3
1
3
3
1
3
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
3
1
1
2
1
2
3
1
1
1
2
2
2
2
3
1
2
2
2
2
2
1
2
1
1
3
2
3
2
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
1
4
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
1
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
2
3
3
3
3
1
3
4
3
4
4
4
3
3
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
3
2
1
2
1
1
1
2
1
2
3
2
1
2
1
2
2
2
2
1
1
2
2
4
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
4
3
1
2
1
4
2
2
3
2
1
2
2
3
3
1
2
1
1
1
1
3
1
1
3
2
1
2
1
3
1
3
1
1
2
1
3
3
3
1
2
2
1
1
1
3
3
1
1
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
1
3
2
2
2
3
3
2
1
2
1
2
2
2
2
1
4
3
2
2
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
3
2
1
2
1
2
1
1
2
1
1
2
1
2
3
4
3
4
4
2
2
3
2
3
2
2
4
3
4
3
2
2
3
3
2
2
3
1
3
2
2
2
3
4
4
2
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
4
3
2
3
3
3
1
1
3
3
2
4
3
2
2
1
3
2
1
1
2
1
2
3
3
2
3
1
1
4
3
2
3
1
3
2
3
2
1
2
1
2
3
2
1
2
1
2
3
2
2
1
1
2
1
3
1
2
1
1
1
1
2
2
1
2
1
3
2
2
2
1
1
1
1
2
1
1
3
2
1
2
2
2
1
1
2
1
3
3
1
1
1
1
2
1
2
2
1
1
3
2
2
2
1
1
1
1
3
1
1
2
1
2
2
2
2
4
2
3
2
2
1
3
2
1
1
3
3
1
1
1
3
3
1
1
3
1
1
1
4
3
1
3
1
3
2
2
2
2
4
3
2
1
2
2
2
1
2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
1
2
1
2
2
2
4
1
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
4
3
3
3
4
3
2
1
3
3
3
4
3
2
3
2
2
2
1
2
1
1
2
2
1
1
1
3
2
3
1
1
1
4
3
2
2
2
1
2
1
2
3
2
1
1
1
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
1
3
3
3
3
2
4
4
3
4
3
4
3
4
1
2
2
2
1
2
1
1
2
1
1
2
1
2
1
1
1
2
1
2
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
3
2
3
2
1
3
2
2
1
3
2
1
1
3
3
3
2
1
1
4
3
2
2
3
2
2
3
2
3
1
1
2
1
4
2
2
2
2
3
2
2
2
3
1
2
1
2
1
1
3
1
2
4
3
2
2
3
1
1
2
2
3
1
4
2
1
4
2
2
2
2
3
2
1
2
2
2
2
2
3
1
1
2
2
2
2
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
3
2
3
2
3
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
3
2
2
3
1
2
1
2
3
1
2
3
2
Lampiran 4
Reliabilitas dan Validitas Skala Preferensi Musik (try out)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.743
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.737
50
Scale Statistics
Mean
131.0000
Variance
124.029
Std.
Deviation
N of Items
11.13683
50
Item-Total Statistics
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00027
VAR00028
VAR00029
VAR00030
Scale Mean if
Item Deleted
128.1714
127.9714
128.6714
128.5857
128.6714
128.2000
128.5714
128.2429
128.0571
128.2429
127.7429
129.0143
128.1143
128.0429
128.6857
128.5571
128.1143
128.7571
127.8857
128.2000
128.3714
128.0143
128.4143
128.4714
128.9286
129.0143
128.4143
128.1714
128.3429
128.2571
Scale
Variance if
Item Deleted
121.767
123.188
121.673
119.145
118.601
116.684
118.683
118.129
123.475
116.216
122.078
120.478
124.653
125.752
121.030
124.076
125.436
120.418
126.248
119.959
124.208
115.551
111.898
118.514
117.661
116.710
120.739
114.956
121.069
118.136
Corrected
Item-Total
Correlation
.147
.031
.088
.210
.237
.305
.195
.308
-.001
.357
.083
.126
-.071
-.151
.153
-.039
-.112
.192
-.160
.228
-.045
.476
.517
.275
.276
.372
.165
.411
.138
.229
Squared
Multiple
Correlation
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.741
.745
.744
.739
.737
.734
.740
.735
.747
.732
.744
.743
.750
.750
.741
.749
.752
.739
.753
.738
.749
.728
.723
.736
.736
.732
.740
.729
.742
.738
VAR00031
VAR00032
VAR00033
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00038
VAR00039
VAR00040
VAR00041
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00047
VAR00048
VAR00049
VAR00050
128.5000
128.6714
128.9286
128.2714
128.6143
128.3286
128.2571
128.8286
128.2714
128.4857
128.4857
128.3429
128.4143
128.0143
127.9857
128.0857
128.8286
128.2286
128.0571
128.5000
126.659
115.151
118.937
116.635
119.371
120.919
114.223
118.521
121.302
115.500
115.703
121.794
122.710
117.348
119.898
119.268
117.014
118.875
121.533
118.630
-.180
.366
.211
.415
.251
.158
.470
.307
.145
.429
.366
.091
.048
.345
.261
.238
.369
.258
.158
.205
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.754
.731
.739
.731
.737
.741
.727
.735
.741
.729
.731
.743
.745
.733
.737
.738
.732
.737
.741
.739
Lampiran 5
Reliabilitas dan Validitas Skala Risk Taking Behaviour (try out)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.914
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.910
50
Scale Statistics
Mean
114.4714
Variance
368.746
Std.
Deviation
N of Items
19.20275
50
Item-Total Statistics
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022
VAR00023
Scale
Scale Mean if
Variance if
Item Deleted Item Deleted
112.6429
359.653
111.2714
365.331
112.0429
363.984
111.2286
354.701
112.2286
352.817
112.4714
357.731
111.9714
354.724
112.6714
346.746
112.1571
350.482
112.4571
347.846
112.5000
355.703
112.3429
354.547
112.6000
345.722
112.4000
351.519
112.5000
350.804
112.1429
352.994
112.1571
339.062
112.2286
345.773
111.7571
355.491
111.5429
363.614
112.4714
353.847
112.4857
356.949
111.5571
357.555
Corrected
Item-Total
Correlation
.304
.139
.133
.411
.452
.320
.369
.592
.512
.629
.346
.412
.629
.537
.498
.463
.620
.582
.407
.151
.424
.296
.382
Squared
Multiple
Correlation
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.914
.915
.915
.913
.912
.914
.913
.911
.912
.911
.913
.913
.910
.912
.912
.912
.910
.911
.913
.915
.913
.914
.913
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00027
VAR00028
VAR00029
VAR00030
VAR00031
VAR00032
VAR00033
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00038
VAR00039
VAR00040
VAR00041
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00047
VAR00048
VAR00049
VAR00050
111.9143
111.7429
112.0286
112.8571
112.2714
112.5000
111.2857
112.7000
112.0429
112.4143
112.2714
112.6429
111.6571
111.8857
112.2143
112.7000
112.6714
112.2429
112.3143
111.4286
112.3000
111.5714
112.9000
112.0714
112.1286
112.3429
112.1714
348.166
351.556
348.927
363.226
355.157
367.529
371.685
356.967
357.462
358.101
356.577
348.987
355.736
353.146
355.098
351.923
355.499
349.346
352.480
355.060
345.952
372.625
363.077
349.459
344.896
355.475
356.376
.550
.429
.495
.208
.405
.031
-.116
.398
.317
.262
.386
.542
.389
.493
.373
.513
.394
.472
.501
.440
.573
-.142
.183
.544
.602
.456
.396
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.911
.913
.912
.914
.913
.916
.917
.913
.914
.914
.913
.911
.913
.912
.913
.912
.913
.912
.912
.913
.911
.918
.915
.911
.911
.912
.913
IDENTITAS RESPONDEN
Lampiran 6
Skala Preferensi Musik dan Risk Taking Behaviour (Field-test)
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Saya Aulia Hamzah, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi
dengan judul “Hubungan Antara Preferensi Musik dengan
Risk Taking Behaviour pada Remaja”. Untuk itu, saya
memohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner
tentang preferensi musik dan tingkah laku beresiko.
Dalam mengisi kuesioner ini tidak perlu berdiskusi
dengan orang lain karena tidak dinilai jawaban yang benar
atau salah. Jadi diharapkan jawaban yang diberikan adalah
pendapat pribadi
Setiap pernyataan yang saudara/i berikan akan saya
jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan
penelitian. Oleh karena itu saya harapkan kejujuran dalam
mengisi kuesioner ini.
Nama (Inisial saja) :
Usia
:
Jenis Kelamin
:
Hobby
: …………
Silang jawaban untuk pertanyaan dibawah ini
Pendidikan
: a. SMA
b. Mahasiswa
c. Diploma d. Sarjana
Total (dalam jam) mendengarkan musik setiap harinya :
a. 1 – 4 jam
b. 5 – 8 jam
c. 9 – 12 jam d. > 12 jam
Intensitas menonton konser musik :
a. Pernah
b. Jarang
c. Sering
d. Selalu
Jenis konser musik yang sering ditonton:
a. Pop
b. Rock
c. Dangdut d. Punk
(jika ada jawaban lain)
e.
Merokok
: a. Pernah b. Tidak
Terlibat tawuran
: a. Pernah b. Tidak
Minum alkohol
: a. Pernah b. Tidak
Konsumsi Narkoba : a. Pernah b. Tidak
Semua identitas yang saya tulis diatas adalah benar, dan saya
bersedia menjadi responden dalam penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui “Hubungan Antara Preferensi Musik
dengan Risk Taking Behaviour pada Remaja”.
Saya berharap agar anda tidak melewatkan satu nomor
pun yang ada demi kelengkapan informasi data yang saya
Peneliti
Responden
butuhkan. Atas kerjasama dan partisipasinya, saya ucapkan
terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Aulia Hamzah
Tanda tangan
SKALA PREFERENSI MUSIK
No.
PERNYATAAN
1
Mendengarkan musik dangdut membuat saya
ingin bergoyang
2
Ketika sedang marah saya lebih senang
mendengarkan musik rock
3
Saya suka irama musik yang dapat membuat
saya berdansa
4
Mendengarkan musik punk membuat saya
bersemangat
5
Ketika di televisi ada video musik rock saya
akan langsung menggantinya
6
Jika ada waktu saya selalu menyempatkan
diri menonton konser musik rock
7
Menonton pertunjukan musik jazz
memberikan saya inspirasi
8
Model rambut punk terlihat keren
9
Ketika sedang malas saya menyetel musik
rock agar bersemangat lagi
10
Saya merasa risih jika dijalan bertemu dengan
anak-anak punk
11
Bergaya hip-hop membuat saya percaya diri
12
Saya malas mendengar lagu yang mendayudayu
13
Saat mendengar di radio ada lagu dangdut
saya akan langsung menggantinya
14
Terkadang saya meniru cara berpakaian
penyanyi pop idola saya
15
Mendengarkan lagu emo dapat mengurangi
kesedihan saya
16
Saya lebih suka membeli kaset atau cd lagulagu rock
17
Mendengarkan lagu rap hanya membuat
pusing kepala
18
Mendengar lagu religi malah menambah
kesedihan saya
Petunjuk pengisian
Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini.
Anda diminta untuk mengemukakan pendapat apakah
pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda. Cara
pengisiannya adalah dengan memberikan tanda silang (X)
pada salah satu pilihan jawaban yang telah tersedia. Dan
pilhan jawaban tersebut adalah:
SS
: Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan
pendapat anda
S
: Setuju, jika pernyataan sesuai dengan pendapat anda
TS
: Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan
pendapat anda
STS : Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan sangat
bertentangan dengan pendapat anda
Contoh:
No
PERNYATAAN
SS
1.
Saya selalu mendengarkan musik setiap
harinya
X
Artinya:
Anda selalu mendengarkan
kegiatan sehari-hari.
musik
dalam
S
TS
STS
menjalankan
SS
S
TS
STS
No.
SS
S
TS
STS
No.
PERNYATAAN
1
Makan terlalu banyak bisa menjadi malas
2
Begadang hingga pagi bersama teman
terasa menyenangkan
3
Saya akan menerobos lampu merah jika
memang sedang terburu-buru
Petunjuk pengisian
4
Dengan mencorat-coret tembok dapat
menyalurkan ekspresi saya
Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini.
Anda diminta untuk mengemukakan pendapat apakah
pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda. Cara
pengisiannya adalah dengan memberikan tanda silang (X)
pada salah satu pilihan jawaban yang telah tersedia. Dan
pilhan jawaban tersebut adalah:
SS : Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan
pendapat anda
S
: Setuju, jika pernyataan sesuai dengan pendapat anda
TS : Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan
pendapat anda
STS : Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan sangat
bertentangan dengan pendapat anda
Contoh:
5
Saya akan menolak tantangan untuk
berkelahi satu lawan satu
6
Saya tidak dapat menolak jika ada teman
yang menawarkan minuman beralkohol
7
Mengendarai motor dengan kecepatan
tinggi sangat menyenangkan
8
Saya akan membantu teman-teman saya
yang terlibat tawuran
9
Jika ada kesempatan saya tidak akan
ragu mencium pacar saya ditempat
umum
10
Saya tidak berani mengendarai motor
tanpa membawa surat-surat yang
lengkap
11
Melakukan hubungan seks sebelum
menikah dengan pacar adalah hal biasa
12
Saya akan berkata-kata kasar kepada
orang yang tidak saya sukai
13
Saya yakin dengan kemampuan saya
mengendarai motor, walau rem motornya
nya rusak sekalipun
14
Saya tidak berani mengendarai motor
tanpa menggunakan helm
15
Tidak enak rasanya jika habis makan
tidak merokok
16
Bertaruh uang saat menonton
pertandingan sepakbola membuat saya
19
PERNYATAAN
Musik R&B membuat saya malas
SKALA RISK TAKING BEHAVIOUR
No
1.
PERNYATAAN
Saya memakai helm saat mengendarai
motor
SS
S
TS
STS
X
Artinya:
Anda selalu memakai helm saat akan bepergian menggunakan
motor
No.
PERNYATAAN
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
No.
PERNYATAAN
bersemangat
SS
S
TS
STS
No.
PERNYATAAN
biasa
17
Olahraga panjat tebing terlihat
menakutkan
32
Saya tidak ragu berlaku curang demi
memenangkan sebuah pertandingan
18
Bermain kartu tanpa menggunakan uang
terasa membosankan
33
Saya takut bergaul dengan teman yang
terlibat narkoba
19
Saya takut bermain in-line skate (sepatu
roda)
34
Saya merasa cemas mengendarai motor
tanpa memiliki SIM
20
Saya merasa risih jika melihat ada teman
saya sedang menonton film porno di
handphonenya
35
Saling ejek diantara teman adalah hal
yang wajar
36
21
Setelah pulang sekolah, lebih baik saya
pulang kerumah daripada nongkrong
bersama teman-teman
Merokok meningkatkan rasa percaya diri
saya
37
Saya akan menolak ajakan teman untuk
menonton film porno
22
Jika merasa bosan disekolah saya akan
membolos
38
Saya akan menerobos masuk konser
musik jika kehabisan tiket
23
Mengendarai motor lebih dari dua orang
bukan sesuatu yang berbahaya
39
Saya menyesal setelah mengejek orang
lain
24
Meminjam barang milik teman tanpa izin
membuat saya gelisah
40
Saya malu jika nilai bagus yang didapat
hasil mencontek
25
Saya malas masuk kelas jika sudah
terlambat
26
Saya merasa gelisah setelah merusak
telepon umum
27
Saya merasa resah jika melihat ada
teman saya yang menggunakan narkoba
28
Saya tidak segan-segan menantang
berkelahi orang yang mengejek saya
29
Bersepeda dijalan raya tanpa
menggunakan pelindung adalah hal
biasa
30
Walaupun mahir berenang saya tidak
berani jika harus melompat dari papan
loncat
31
Mengendarai motor dimalam hari tanpa
menggunakan lampu adalah hal yang
SS
S
TS
STS
Lampiran 7
Data Mentah Skala Preferensi Musik (field-test)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
1
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
2
4
3
3
3
2
3
1
1
3
2
4
2
2
2
1
2
2
2
3
2
1
4
1
3
3
2
2
3
2
3
3
2
3
3
3
2
4
3
2
4
3
4
2
3
2
4
1
1
1
3
3
2
1
1
3
3
3
2
2
2
3
2
3
4
3
2
3
3
4
4
2
3
3
3
3
4
2
3
4
3
2
2
3
3
3
1
3
2
2
3
2
2
1
4
2
1
3
3
2
4
2
3
2
3
2
3
3
3
2
4
3
4
3
3
4
3
3
4
3
4
4
2
2
3
1
2
1
2
2
2
1
1
5
2
2
3
3
2
4
2
3
3
4
4
3
4
4
2
4
2
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
3
2
3
1
3
1
2
2
3
3
3
6
2
1
3
1
2
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
1
1
4
2
3
3
3
2
1
1
1
1
2
1
2
1
1
7
3
1
3
2
2
3
3
4
4
2
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
1
2
2
2
3
3
1
2
2
3
1
3
2
2
4
3
1
1
8
2
1
1
1
1
3
1
3
2
1
2
3
3
3
1
3
2
3
3
2
3
1
1
1
3
3
1
3
2
1
1
1
1
2
1
1
1
2
9
2
1
3
1
2
4
2
3
2
3
2
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
2
2
4
3
4
3
3
2
3
1
1
1
2
1
1
3
1
10
1
2
2
3
3
4
2
3
2
4
2
3
3
4
1
3
2
4
3
3
4
1
2
3
3
2
1
3
2
2
1
1
1
2
2
2
3
3
11
2
1
3
1
2
4
1
3
2
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
2
2
4
3
4
3
4
2
2
1
1
1
2
3
1
3
1
12
3
3
3
4
3
2
3
3
3
2
3
2
3
4
3
3
2
3
2
3
1
4
2
4
3
2
1
1
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
13
3
2
3
1
2
3
3
2
3
4
2
3
3
4
3
2
3
3
4
3
4
3
1
2
2
1
3
2
2
1
1
3
1
2
1
2
3
2
14
2
3
2
1
2
3
3
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
1
1
2
2
2
1
1
2
2
3
1
3
2
1
2
1
1
1
15
2
1
3
1
2
3
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
2
2
4
3
3
2
3
2
2
1
1
1
1
2
1
2
1
16
2
1
2
1
2
3
1
3
2
2
1
3
3
2
2
3
3
3
4
3
3
2
2
3
2
3
3
3
2
2
1
1
2
1
2
1
2
1
17
1
2
3
1
3
3
1
3
2
4
4
3
3
3
2
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
1
2
4
2
2
4
3
4
18
2
3
2
3
3
3
3
3
2
4
4
2
3
4
2
2
2
3
4
3
4
1
3
4
3
2
2
3
2
1
2
2
2
3
3
2
4
4
19
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
4
3
1
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
1
2
2
4
2
2
3
2
3
1
4
3
1
2
3
3
2
2
2
4
2
4
3
1
1
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
4
1
2
3
3
3
2
2
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
1
2
4
3
3
3
4
2
2
1
3
3
2
2
4
2
2
1
1
3
4
3
4
3
3
2
4
3
2
2
4
2
2
1
1
2
2
2
3
2
2
1
1
2
2
3
3
3
2
2
4
2
2
3
1
1
2
1
2
2
1
2
4
3
2
1
4
1
2
3
3
3
2
2
4
2
3
4
4
4
2
2
3
1
3
3
3
3
3
2
2
1
2
1
4
1
2
2
2
3
2
2
1
3
2
2
2
2
4
3
2
2
4
2
4
1
2
3
3
2
2
2
4
2
2
2
1
1
2
3
3
4
2
2
4
3
2
1
1
1
2
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
2
3
2
1
2
2
3
2
3
4
3
1
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
2
4
Lampiran 8
Data Mentah Skala Preferensi Musik (field-test)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 1 3 1
2 1 3 3 1 4 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 4 1 4 3
3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2
4 3 3 3 1 2 1 4 1 1 4 1 3 2 3 3 1 3 1 3 3
5 3 3 3 2 3 1 1 1 1 3 1 2 2 3 1 3 3 1 2 2
6 2 4 3 3 2 2 4 3 1 2 1 2 3 2 2 3 4 2 3 2
7 1 3 3 2 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2
8 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 1 3 3 3 1 3 2 3 3
9 1 4 2 1 3 2 3 2 4 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3
10 3 4 2 1 2 2 3 2 3 2 1 1 2 3 4 3 2 2 3 2
11 2 4 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2
12 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3
13 2 2 1 2 3 3 3 2 2 3 1 2 2 2 1 3 3 2 3 3
14 2 3 1 3 1 2 3 3 1 2 1 2 3 2 4 2 2 1 3 2
15 1 4 2 1 4 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 4 3 1 3 3
16 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3
17 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3
18 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 3
19 3 4 4 3 4 1 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
20 3 4 2 2 3 1 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3
21 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 1 2 1 1 3 1 3 2 2 3 1 1 2 3 1 2 2 1 3 2
23 2 4 3 3 2 1 4 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 1 3 2
24 4 3 3 3 2 1 4 3 2 3 1 1 2 4 1 2 4 1 4 3
25 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3
26 1 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 2
27 2 4 2 2 2 1 4 3 2 3 4 4 2 2 4 4 2 3 2 3
28 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 1 2 2 3 2 4 3 1 3 1
29 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
1
1
3
2
1
2
2
1
2
2
2
2
3
2
2
3
1
2
2
2
1
3
2
4
1
3
3
3
3
1
3
4
1
4
4
4
3
4
2
4
2
4
2
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
3
3
1
2
2
2
2
1
1
1
2
2
1
1
2
2
2
1
1
2
2
3
4
4
2
1
2
2
3
1
4
2
2
1
1
2
4
3
1
1
3
3
2
4
1
3
2
3
3
3
2
1
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
2
1
3
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
3
1
1
2
1
2
3
3
2
3
2
2
3
3
4
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
4
2
4
1
2
2
1
1
3
2
2
3
1
3
1
3
3
1
1
2
1
2
3
2
2
1
2
3
3
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
3
4
1
4
1
2
2
1
1
1
3
2
1
1
2
2
2
1
1
3
2
3
2
2
3
2
3
2
3
2
3
2
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
3
2
1
1
1
3
2
3
2
3
3
3
1
2
1
1
3
2
2
1
2
1
1
1
2
2
1
3
2
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
4
1
1
1
4
1
1
1
2
3
1
2
2
3
1
1
1
1
2
1
1
3
2
3
2
2
2
2
1
2
1
3
2
3
2
1
3
4
3
3
3
2
4
2
3
2
2
3
1
2
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
1
3
2
2
2
1
1
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
2
1
3
3
2
1
1
1
3
1
2
1
1
2
2
2
3
3
3
2
2
2
1
1
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 2 3 2 2 2 1 1 3 3 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1
2 1 3 2 2 2 1 2 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 3 2
2 3 2 2 2 2 1 3 3 2 1 2 1 2 3 2 4 1 2 1
3 1 3 3 3 1 1 1 4 2 1 1 1 4 3 1 2 1 2 1
3 3 2 2 3 2 1 3 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 3 3
2 2 2 1 2 2 2 1 4 3 3 1 3 3 2 3 3 2 1 2
1 2 2 2 3 1 2 2 3 1 2 2 1 1 3 1 2 1 2 1
3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 4 3 3 2 2 3 2 2
3 3 2 2 3 2 1 4 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3
1 3 2 1 3 4 2 3 1 2 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3
2 4 1 1 4 2 1 3 1 4 1 1 4 1 4 1 1 1 2 3
2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 1 2 4 3 3 2 3 2 3 3
2 3 3 2 2 2 2 4 4 3 1 2 3 3 3 4 3 4 2 2
3 1 1 1 1 1 2 4 1 1 3 1 3 2 3 1 4 2 1 2
3 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3
3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2
2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 2 3 1
2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 2 2 2
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3
2 1 1 1 1 2 1 3 3 2 1 1 3 1 3 2 2 1 2 2
2 2 3 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
1 1 1 2 4 2 2 4 3 1 2 2 4 1 4 1 2 4 2 2
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3
3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2
4 3 2 2 3 3 1 2 1 3 1 1 1 1 4 3 3 2 2 1
2 2 3 2 3 3 1 4 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2
1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 3 1 2 2 2 3
2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 1 4 2 2 2
1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
1
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
1
2
1
1
2
3
1
1
1
1
2
2
3
3
1
2
2
3
1
3
1
1
2
1
3
2
2
1
1
2
1
1
2
2
2
2
3
3
2
2
1
2
2
2
2
1
1
2
1
2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
1
2
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
1
2
1
1
2
2
2
1
2
1
2
2
2
2
3
2
2
2
3
1
3
2
1
1
1
2
1
2
1
2
2
1
1
2
2
2
2
1
1
2
1
1
2
3
2
1
1
2
2
2
2
1
3
2
2
2
4
2
2
1
3
2
1
3
3
2
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
2
1
1
2
3
2
2
2
4
2
1
4
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
1
1
2
2
3
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
1
2
3
1
1
1
2
2
3
4
2
1
1
1
3
2
4
3
1
1
1
1
1
2
1
3
3
2
4
2
1
1
1
2
2
3
2
4
2
1
3
3
3
3
3
2
1
2
2
3
3
3
2
2
4
2
3
3
3
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
2
1
2
1
3
2
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
2
2
2
3
2
2
2
2
2
1
1
2
1
1
2
1
2
1
1
2
2
1
1
1
2
2
4
2
1
1
3
1
1
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
3
3
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
1
1
Download