Makna Hidup Penyandang Disabilitas Netra yang Tinggal Dipanti Sosial Disusun Oleh : Nama : Lamita Prianfini Rusandi NPM : 13510961 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. A.M Heru Basuki Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, setiap manusia yang terlahir ke dunia ini ingin memiliki tubuh yang sempurna, memiliki keadaan atau kondisi fisik yang normal, dan tidak memiliki cacat sedikitpun pada anggota bagian tubuhnya. Namun kenyataannya menjadi berbeda ketika seseorang mengalami keterbatasan secara fisik, terutama keterbatasan dalam hal pengelihatan. Orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik tertentu biasa kita kenal sebagai penyandang disabilitas. Ketika seseorang mengalami suatu kejadian baik atau buruk, itu merupakan suatu proses untuk mencapai adanya makna hidup. Frankl (dalam Feist, & Feist. 2010) berpendapat bahwa manusia harus dapat menemukan makna hidupnya sendiri dan kemudian setelah menemukan, mencoba untuk memenuhinya. TINJAUAN PUSTAKA • Definisi Makna Hidup : Makna hidup mempunyai arti yang berbeda bagi setiap individu. Makna hidup merupakan hal-hal yang memberikan arti khusus bagi seseorang, didalam setiap keadaan termasuk dalam penderitaan sekalipun. Dimana didalamnya terdapat tujuan hidup, seberapa tingginya seorang individu mengalami hidupnya bermaksud atau bermakna, dan perasaan subjektif bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri subjek mempunyai dasar kokoh dan penuh arti. • Untuk melihat gambaran makna hidup, digunakan dimensi-dimensi makna hidup. Bastaman (1996) mengatakan bahwa terdapat tiga dimensi makna hidup, yaitu : - Dimensi Personal - Dimensi Sosial - Dimensi Nilai-nilai TINJAUAN PUSTAKA • Definisi Penyandang Disabilitas Netra : Penyandang disabilitas netra adalah mereka yang indera pengelihatannya (kedua-duanya) tidak berfungsi sebagai saluran penerima informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti halnya orang yang punya pengelihatan baik, seseorang dengan keadaan cacat mata, ketebatasan dalam pengelihatan, atau kurang dalam penglihatannya. Metode Penelitian Menggunakan Metode Penelitian Kualitatif yang berbentuk studi kasus SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah perempuan berusia 22 tahun. Subjek mengalami kebutaan total, yaitu buta yang tidak bisa menerima rangsangan cahaya sama sekali. Subjek mengalami kebutaan sejak lahir. Subjek tinggal dipanti sudah sejak dia berumur 11 tahun. TEKNIK PENGUMPULAN DATA - Wawancara - Observasi HASIL • GAMBARAN MAKNA HIDUP Secara umum, gambaran makna hidup penyandang disabilitas netra yang tinggal dipanti sosial dapat dilihat dari dimensi-dimensi makna hidup, yaitu : pemahaman diri, pengubahan sikap, dukungan sosial, makna hidup, keikatan diri, dan kegiatan terarah (Bastaman, 1996). Pemahaman subjek mengenai dirinya sendiri ia dapat setelah mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan karena ia seorang tuna netra. Subjek dihina, dicela, dan seringkali dianggap menyusahkan. Hal itu membuat subjek sadar akan kekurangan pada dirinya, dan ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Seringnya subjek mendapat perlakuan seperti itu, membuat ia bertekad untuk bisa membuktikan kepada semua orang bahwa tuna netra bisa sukses. Lalu kemudian subjek melakukan pengubahan sikap, yaitu dari yang awalnya hanya pasrah dan tidak berbuat apa-apa, subjek berpikir untuk cara mewujudkan tujuan hidupnya tersebut. Subjek sendiri mempunyai tujuan hidup yaitu ingin menjadi orang sukses yang bisa membantu ekonomi keluarga. Komitmen subjek untuk merealisasikan tujuan hidupnya terlihat dengan rajinnya subjek mengikuti kegiatan-kegiatan yang sekiranya mampu mengembangkan potensi yang ia miliki. HASIL • Faktor-faktor yang Menyebabkan Makna Hidup Frankl (dalam Schultz, 1995) mengemukakan setidaknya ada sebelas faktor yang menyebabkan makna hidup seseorang, yaitu : pola berpikir, pola sikap, konsep diri, corak penghayatan/kepercayaan, ibadah/spiritual, kepribadian, pekerjaan/mata pencaharian, pengalaman, kebudayaan, hubungan dalam keluarga, dan lingkungan sosial masyarakat. Pola berpikir, tercermin karena subjek menganggap segala sesuatu yang terjadi didalam hidupnya merupakan cobaan dari Allah SWT. Subjek menganggap segala sesuatunya memiliki hikmah. Pola sikap yaitu subjek menganggap semua yang tejadi pada diri dan hidupnya dia adalah takdir yang tidak dapat terelakkan. Konsep diri / gambaran diri yaitu subjek memiliki gambaran diri yang cenderung positif. Semuanya itu mempengaruhi pola pikir, pola sikap, dan corak penghayatan sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan subjek adalah sesuatu yang positif. Lanjutan.... Subjek meyakini adanya hikmah dibalik segala kejadian yang menimpa dirinya. Sebagai orang yang beragama, subjek selalu berusaha untuk selalu menjalani perintahNya. Yaitu dengan solat lima waktu, solat sunah, dan tidak lupa untuk mengaji, merupakan cerminan dari ibadah/spiritual subjek. Kepribadian subjek adalah pribadi yang suka bergaul, dan pribadi yang percaya diri. Pengalaman yang tidak mengenakkan dijadikan subjek sebagai bahan pembelajaran agar ia menjadi pribadi yang lebih baik. Pengalaman pengalaman yang tidak mengenakkan tersebut membuat subjek tidak mudah putus asa, menjadi pribadi yang lebih optimis, serta menjadi individu yang kuat dan tegar dalam menjalani kehidupannya. HASIL • Proses Penemuan Makna Hidup Proses penemuan makna hidup penyandang disabilitas netra terdiri atas lima tahapan. Semua itu tercermin dalam keterangan berikut. Subjek memiliki pengalaman tragis atau pengalaman yang tidak mengenakkan karena ia seorang tuna netra. Kala itu sebelum masuk kedalam panti, subjek sering mendapat ejekan dan celaan dari tetangga sekitar tempat tinggal subjek. Namun itu semua dijadikan motivasi untuk subjek menjadi pribadi yang lebih baik. Subjek menjadikan celaan dan ejekan tersebut untuk memotivasi ia mewujudkan cita-cita atau tujuan hidupnya. Dikarenakan ejekan dan celaan tersebut lah subjek mau untuk dimasukkan kedalam panti sosial oleh walinya. Sampai sekarang subjek masih tinggal dipanti tersebut. Selama tinggal dipanti tersebut subjek merasa bahagia karena ia bisa bersekolah, memiliki keterampilan untuk mencapai tujuan hidupnya. KESIMPULAN Penelitian ini memberikan gambaran makna hidup, faktor-faktor yang menyebabkan dan proses penemuan makna hidup pada penyandang disabilitas netra yang tinggal dipanti sosial SARAN Bagi penyandang disabilitas netra lainnya Bagi masyarakat Bagi penelitian selanjutnya