market value - Repository IAIN Pekalongan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Nilai pasar (market value) adalah harga saham yang terjadi di pasar
bursa dan ditentukan oleh pelaku pasar pada saat tertentu. Harga pasar
merupakan harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara
penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukkan fluktuasi dari
harga saham. Harga saham selalu mengalami perubahan oleh sebab itu
pelaku
pasar
harus
mampu
memperhatikan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi harga saham, harga suatu saham dapat ditentukan menurut
hukum permintaan dan penawaran. Semakin banyak orang yang membeli
suatu saham maka harga saham cenderung akan bergerak naik begitu juga
sebaliknya, semakin banyak orang yang menjual saham suatu perusahaan,
maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak turun.1
Keuntungan mengetahui nilai pasar bagi investor adalah ketika
investor tersebut ingin menginvestasikan dananya, investor mengetahui
harga pasar saham dalam perusahaan tersebut. Ini sebuah keuntungan bagi
investor karena mengetahui harga pasar dalam saham yang akan dipilih
membuat investor lebih mempercayai harga saham yang ada dalam pasar,
1
Anoraga, P, Pengantar Pasar Modal, Edisi 3 (Jakarta: Rineksa Cipta, 2001), hlm. 86.
1
2
karena investor mempunyai pengetahuan, pengalaman dan informasi yang
mencukupi dalam berinvestasi.2
Persediaan barang, sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan
aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus menerus
mengalami perubahan.3 Persediaan terlalu kecil maka kegiatan produksi
besar kemungkinannya mengalami penundaan, atau perusahaan berproduksi
pada kapasitas rendah yang pada akhirnya akan menekan keuntungan yang
diperoleh. Sebaliknya apabila persediaan terlalu besar maka akan
mengakibatkan perputaran persediaan yang rendah dan juga membawa
konsekuensi berupa biaya yang timbul untuk mempertahankan persediaan
itu sehingga profitabilitas perusahaan menurun. Dalam setiap perusahaan
harus memiliki persediaan yang baik. Ketika perusahaan mendapatkan
pesanan yang tidak terduga, perusahaan dapat menerima pesanan tersebut,
karena perusahaan memiliki persediaan yang cukup memadai. 4
Penilaian kinerja keuangan perusahan sebagai akibat dari proses
pengambilan keputusan manajemen, merupakan persoalan yang kompleks
karena menyangkut efektifitas pemanfaatan modal dan efisiensi dari
kegiatan perusahaan yang menyangkut nilai serta keamanan dari berbagai
2
Felicia dan Nusa Muktiadji, “Analisis Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Intrinsik dan
Nilai Pasar Perusahaan” (Bogor: Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, No. 2, Mei, I, 2013), hlm.
113-124.
3
Daljono dan Endah Puspitaningtyas, “Analisis Pengaruh Metode Arus Biaya Persediaan,
Nilai Persediaan dan Profit Margin terhadap Market Value Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia”. (Jurnal MAKSI, No.2, Agustus, V, 2005), hlm. 164.
4
Daljono dan Endah Puspitaningtyas, “Analisis Pengaruh Metode Arus Biaya
Persediaan......hlm. 165.
3
tuntutan yang timbul terhadap perusahaan. Salah satu cara pengukuran
kinerja perusahaan dapat dilihat dari tingkat profitabilitasnya. Dalam
penelitian ini rasio profitabilitas di ukur dengan gross profit margin.
Gross profit margin mengindikasikan kemampuan suatu badan usaha
untuk menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu dan menilai
kemampuan
manajemen
perusahaan
untuk
mengontrol
berbagai
pengeluaran yang langsung digunakan dalam menghasilkan penjualan.
Gross profit margin yang tinggi sangat diinginkan, karena mengindikasikan
pendapatan yang dihasilkan melebihi harga pokok penjualan. Rumus
perhitungan gross profit margin menunjukan bahwa perbedaan nilai
persediaan di neraca akan diikuti oleh perbedaan gross profit margin dalam
perhitungan laba rugi periode bersangkutan. 5
Objek penelitian yang diamati adalah perusahaan properti yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Fenomena yang berkembang pada
saat ini menggambarkan bahwa sektor properti merupakan sektor bisnis
yang cukup berkembang. Hal tersebut terbukti dengan adanya krisis yang
terjadi di belahan benua Eropa dan Amerika yang tidak berimbas pada
perkembangan bisnis properti di Indonesia. Krisis Eropa dan Amerika
memang berimbas pada pasar global secara umum. Namun, dari segi bisnis
properti, Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya seperti China, India,
dan Singapura tidak terlalu terkena imbas. Hal tersebut disebabkan karena
5
Siti Nurhayati, “Pengaruh Nilai Persediaan, Return On Equity, dan Gross Profit Margin
Terhadap Market Value Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011)”, Skripsi Ekonomi (Bandung: Universitas Pasundan,
2013).
4
negara-negara tersebut memiliki prospek dan ekspektasi pasar tersendiri di
Asia. 6
Perkembangan saham properti sejak tahun 2013 sampai pertengahan
tahun 2014 masih berpengaruh kuat pada bursa saham di Indonesia. Pada
semester 1 tahun 2014 saham properti menguat sebesar 37,6% dengan
pertumbuhan paling tinggi dibandingkan sektor lain. Nilai ini lebih tinggi
dari pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya
mencapai 18,7%.7
Melesatnya saham sektor properti antara lain dipicu oleh rencana
pemerintah yang akan membolehkan pihak asing untuk memiliki properti di
Indonesia. Kebijakan baru itu, menurut rencana, hanya berlaku untuk
produk apartemen mewah dengan harga Rp 5 miliar ke atas dengan disertai
persyaratan tertentu.8
Menurut Rachbini (1997) dalam Widiastuty dan Imelda (2003) banyak
masyarakat
yang
menginvestasikan
modalnya
di
industri
properti
dikarenakan harga tanah yang cenderung naik. Penyebabnya adalah supply
tanah bersifat tetap sedangkan demand akan selalu besar seiring
pertambahan penduduk.9
6
www.kompas.com
7
http://www.propertiandthecity.com/market-review/297-pasar-dan-aksi-perseroanproperti-2015.html. (Diakses tanggal 1 Oktober 2015).
8
http://print.kompas.com/baca/2015/06/25/Sektor-Properti-Pimpin-Penguatan.(Diakses
tanggal 1 Oktober 2015).
9
Yanny Widiastuty Gunawan dan Imelda Wijiyanti, “Analisis Faktor Fundamental dan
Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di BEJ” (Jurnal Akuntansi & Keuangan, No. 2,
Nopember, V, 2003), hlm. 123 – 132.
5
Tabel 1.1
Daftar Perkembangan Harga Saham
Sektor Properti Pada Jakarta Islamic Index (JII)
Tahun 2010-2015 (Dalam Rupiah)
No
Nama
Nama
Saham
Perusahaan
Tahun
30/12/2010 30/12/2011 28/12/2012 30/12/2013 30/12/2014
30/12/2015
1
ASRI
Alam Sutera Realty Tbk.
295
460
600
430
560
343
2
BKSL
Sentul City Tbk.
109
265
189
157
104
58
3
BSDE
Bumi Serpong Damai Tbk.
900
980
1110
1290
1805
1800
4
CTRA
Ciputra Development Tbk.
350
540
800
750
1250
1460
5
LPKR
Lippo Karawaci Tbk.
680
660
1000
910
1020
1035
6
WIKA
Wijaya Karya (Persero) Tbk.
680
610
1480
1580
3680
2640
Sumber: www.sahamok.com dan www.duniainvestasi.com (Diakses Tanggal 28 April 2016 Pukul 09.37
5
6
Dari tabel diatas terlihat bahwa perkembangan harga saham properti
yang listed di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2010-2015 mengalami
fluktuasi. Semakin baik kinerja keuangan perusahaan maka semakin tinggi
harga saham perusahaan. Demikian juga jika kondisi ekonomi baik, maka
refleksi harga saham akan baik pula.
Persediaan dalam perusahaan properti terdiri dari biaya perolehan
lahan siap bangun, rumah hunian dalam penyelesaian, dicatat berdasarkan
biaya perolehan, yang ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata.
Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan
tanah yang belum dikembangkan, biaya pengembangan langsung dan tidak
langsung yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan properti
serta biaya-biaya pinjaman. Estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada
setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substantial.
Perusahaan dan anak perusahaan akan melakukan revisi dan realokasi
biaya, jika terjadi perubahan yang mendasar. Tanah yang sedang
dikembangkan dipindahkan ke tanah matang pada saat pengembangan tanah
telah selesai. Semua biaya dialokasikan secara proporsional ke tanah yang
dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing. Biaya pengembangan
tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area
yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat
dijual. Beban yang tidak berhubungan dengan proyek diakui pada saat
terjadinya. Biaya perolehan rumah hunian dalam penyelesaian terdiri dari
7
biaya aktual konstruksi dan dipindahkan ke rumah hunian tersedia untuk
dijual pada saat pembangunan telah selesai.10
Gross profit margin mempunyai hubungan yang positif terhadap
perusahaan properti karena semakin tinggi gross profit margin yang
diperoleh semakin baik pula perusahaan properti yang dijalankan, karena
dengan gross profit margin
yang tinggi otomatis perusahaan tersebut
mendapatkan proyek yang tinggi juga.11
Penelitian mengenai pengaruh nilai persediaan dan gross profit
margin terhadap market value perusahaan cukup menarik bagi peneliti
untuk mengetahui secara empiris perilaku investor dalam membuat market
value di pasar modal. Riset-riset sebelumnya mengenai pengaruh nilai
persediaan dan gross profit margin terhadap market value perusahaan sudah
banyak dilakukan. Namun, hasil temuan yang berbeda diantara penelitian
sebelumnya menjadi alasan yang relevan untuk kembali dilakukannya
penelitian ini.
Beberapa penelitian tentang pengaruh nilai persediaan dan gross profit
margin terhadap market value perusahaan memberikan hasil yang berbedabeda. Hasil penelitian Siti Nurhayati (2013) menunjukkan bahwa nilai
persediaan berpengaruh signifikan terhadap market value perusahaan.12
10
Laporan Keuangan Perusahaan Properti Sentul City Tbk. tahun 2011. hlm. 16.
11
http://www.teguhhidayat.com/2015/04/prospek-ipo-pp-properti.html. (Diakses tanggal 21
Oktober 2015).
12
Siti Nurhayati, “Pengaruh Nilai Persediaan, Return On Equity, dan Gross Profit Margin
Terhadap Market Value Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011)”, Skripsi Ekonomi (Bandung: Universitas Pasundan,
2013).
8
Hasil ini didukung oleh penelitian Yudha Putriani Purwanto (2009). Hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian Mutiara Saputri dan Titin Hartini
(2013) yang menunjukkan hasil bahwa nilai persediaan tidak berpengaruh
terhadap market value perusahaan.13
Juita Kowel (2013) menggunakan metode yang sama di dalam
penelitiannya periode pengamatan 2008-2012 menemukan bahwa gross
profit margin berpengaruh terhadap market value perusahaan.14 Hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian Abubakar Arif dan Resti Jayeng
Ramadhanti (2009) yang menunjukkan hasil gross profit margin tidak
berpengaruh terhadap market value perusahaan.15
Atas dasar latar belakang dan uraian tersebut diatas, maka penyusun
bermaksud melakukan kajian lebih lanjut dengan judul “PENGARUH
NILAI PERSEDIAAN DAN GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP
MARKET
VALUE
PADA
PERUSAHAAN
PROPERTI
YANG
TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) TAHUN 20112014”.
13
Mutiara Saputri dan Titin Hartini, “Pengaruh Nilai Persediaan dan Profit Margin
Terhadap Market Value Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi
Yang Terdaftar di BEI)”, Skripsi Akuntansi (STIE MDP, 2013).
14
Juita Kowel, “Pengaruh GPM dan ROE Terhadap Market Value Pada Perusahaan Food
And Beverages Yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012”, (Manado: Jurnal EMBA, No.3,
September, I, 2013), hlm. 498-507.
15
Abubakar Arif dan Resti Jayeng Ramadhanti, “Analisis Pengaruh Penerapan Metode
Arus Biaya Persediaan, Nilai Persediaan, Perputaran Persediaan dan Gross Profit Margin Terhadap
Market Value Perusahaan Manufaktur Tahun 2003 – 2006”, (Jurnal Informasi, Perpajakan,
Akuntansi dan Keuangan Publik, No. 1, Januari, IV, 2009), hlm. 01 – 16.
9
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah nilai persediaan berpengaruh terhadap market value pada
perusahaan properti yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun
2011-2014 secara parsial?
2.
Apakah gross profit margin berpengaruh terhadap market value pada
perusahaan properti yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun
2011-2014 secara parsial?
3.
Apakah nilai persediaan dan gross profit margin berpengaruh terhadap
market value pada perusahaan properti yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index (JII) tahun 2011-2014 secara simultan?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas tujuan dari pengaruh nilai
persediaan dan gross profit margin terhadap market value pada perusahaan
properti di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2011-2014 tersebut antara lain:
1.
Untuk mengetahui pengaruh nilai persediaan terhadap market value
pada perusahaan properti yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)
tahun 2011-2014.
2.
Untuk mengetahui pengaruh gross profit margin terhadap market
value pada perusahaan properti yang terdaftar di Jakarta Islamic Index
(JII) tahun 2011-2014.
3.
Untuk mengetahui pengaruh secara simultan nilai persediaan dan
gross profit margin terhadap market value pada perusahaan properti
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2011-2014.
10
D.
Kegunaan Penelitian
1.
Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan di bidang ekonomi khususnya tentang investasi saham
pada perusahaan-perusahaan dalam Jakarta Islamic Index (JII) dan
dapat memberikan informasi bagi kemungkinan adanya penelitian
lebih lanjut.
2.
Kegunaan Praktis
a. Bagi Emiten
Khususnya
perusahaan-perusahaan
yang masuk
dalam
Jakarta Islamic Index (JII) dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam rangka pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan kinerja keuangan perusahaan.
b. Bagi Praktisi dan Investor Pasar Modal
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan pengambil keputusan dalam menginvestasikan dananya di
pasar modal.
E.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun secara berurutan
yang terdiri dari beberapa bab yaitu:
BAB I
: PENDAHULUAN
Menguraikan
penelitian,
mengenai
rumusan
latar
masalah
belakang
penelitian,
masalah
tujuan
11
penelitian,
kegunaan
penelitian,
dan
sistematika
penulisan.
BAB II
: KERANGKA TEORI
Menguraikan mengenai landasan teori yang digunakan
dalam penelitian ini, tinjauan pustaka, serta kerangka
berpikir dan hipotesis.
BAB III
: METODE PENELITIAN
Menguraikan mengenai jenis dan pendekatan penelitian,
variabel penelitian, populasi, sampel, dan teknik
pengambilan sampel, instrumen dan teknik pengumpulan
data penelitian, teknik pengolahan dan analisis data.
BAB IV
: HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Menguraikan mengenai deskripsi data, analisis data, dan
pembahasan hasil penelitian.
BAB V
: PENUTUP
Menguraikan mengenai kesimpulan dari penelitian ini
serta saran-saran bagi penelitian di masa yang akan
datang.
Download