Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. RESPON KHALAYAK TERHADAP TAYANGAN IKLAN PROGRAM FORMULA ONE (F1) DI GLOBAL TV SKRIPSI Di Susun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu(S1) Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan Disusun Oleh : Nama : Dwi Radityo NIM : 04301-032 Bidang Studi : Marcomm & Advertising FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI MARCOMM & ADVERTISING Dwi Radityo (04301-032) Respon Khalayak Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One (F1) di Global TV (ix - 66 Halaman; 34 Referensi 1977 – 2005; 17 Tabel; 2 Bagan; Lampiran; Bibliografi) ABSTRAKSI Seiring dengan pesatnya perkembangan pertelevisian di Tanah Air, semakin terbuka lebar persaingan antara stasiun-stasiun televisi untuk menarik perhatian khalayak menonton program acara yang dimiliki oleh setiap stasiun televisi. Dalam hal ini Global TV mengiklankan programnya, yaitu Formula One. Di latar belakangi oleh hal tersebut, maka penulis mengangkat perumusan masalah respon khalayak terhadap iklan program Formula One di Global TV. Dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui respon khalayak terhadap tayangan iklan program Formula One di Global TV. Sebagai landasan teori, penelitian ini menggunakan teori S-O-R (stimulus, Organisme, Respon). Teori ini menjelaskan bahwa khalayak menerima rangsangan yang disampaikan melalui media yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Selanjutnya penulis menggunakan model Lavidge-Gary Steiner yang meliputi enam tahapan, yaitu kesadaran (awareness), pengetahuan (knowledge), menyukai (liking), memilih (preference), keyakinan (conviction), dan pembelian (purchase). Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif . sedangkan metode penelitian ini adalah metode survey, penelitian yang sifatnya baik praktis maupun teoritis untuk mengumpulkan data dengan teknik kuisioner. Dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Populasi penelitian ini adalah pengunjung acara nonton bareng di Click Cafe, Bintaro Sektor 9, Tanggerang yang pernah menonton iklan program F1 di Global TV dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 70 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa respon khalayak terhadap tayangan iklan program F1 di Global TV pada tahap kognitif yang terdiri dari tingkat kesadaran (awareness) dan tingkat pengetahuan (knowledge), memiliki respon tinggi terhadap tayangan iklan program F1 di Global TV. Artinya tayangan iklan program F1 di Global TV mendapat respon yang tinggi terhadap responden. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. KATA PENGANTAR Segala puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, ridho, hidayah dan karunia, atas kehendak-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan oleh nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Respon Khalayak Terhadap Iklan Program Formula One di Global TV”. Dan sehingga tercapai satu tahapan belajarku tentang dunia ini, dan salah satu dari tahapan itu adalah skripsi. Mengingat tidak adanya sesuatu yang sempurna maka penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun setidaknya penulis sudah mencoba untuk melalui segala rintangan yang cukup besar dan segala cobaan yang ada, maka inilah hasil dari sebuah proses untuk menuju masa depan. Skripsi ini disusun dan dipersiapkan untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan (S1) pada Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Marketing Communication and Advertising Universitas Mercu Buana, Jakarta. Dengan terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan penghargaan yang sebesar-besarnya pada berbagai pihak yang telah membantu baik secara material maupun spiritual. Untuk itu dengan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu SM. Niken Restaty S.Sos. M.Si., Dosen Pembimbing Akademik Marcomm & Advertising 2001 dan juga selaku Pembimbing I, Universitas Mercu Buana, Jakarta terima kasih karena telah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan-masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi hingga selesai. 2. Ibu Berliani Ardha M.Si. selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dan kesabarannya memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi hingga selesai. 3. Kedua Orang Tua ku tercinta Bapak dan Ibu (Luis W. dan Farida I.), Nenek dan almarhum Kakek, serta saudara-saudaraku yang telah banyak membantu baik secara material maupun spiritual. Selama ini selalu mendoakan penulis dalam shalatnya, memberikan nasehat-nasehat dan semangat serta segala bantuan yang tak ternilai. 4. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 5. Ibu Dra. Agustina Zubair, M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 6. Ibu Tri Diah Cahyowati, M.Si, selaku Ketua Jurusan Marcomm and Advertising, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana. Terima kasih telah memberikan izin penulis untuk menyusun skripsi. 7. Para staf TU Fikom, terima kasih atas segala bantuannya. 8. Para dosen Jurusan Advertising Universitas Mercu Buana yang telah memberikan bimbingan, pengalaman dan ilmu yang bermanfaat selama penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 9. Seluruh Staf On Air Promo Department Global TV, atas bantuannya mengenai data-data. 10. Teman-teman Angkatan 2001, Abe, Agung, Lita, Amar, Jeding, Bram, Yona, Darmaji, Yuday, Yoga, Kakek, Anas, Awan, Fajar Molko, Baon, Niken, Eka, Otong, Cimot, Andri dan lain-lainnya yang tidak disebutkan, terima kasih atas semua dukungannya. 11. Teman-teman Citranada Crew, Warnet Crew, Digifit Distro, Rinto, Aldo, Ozzy, Uu, Maki, Uus, Lia, Oghe, Putra, Icha, Ranti, Athyn, Ririn dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini atau karya ilmiah lainnya. Semoga semuanya ini bisa menjadi inspirasi dan berguna bagi kehidupan kita bersama, Amien. Jakarta, Agustus 2008 Dwi Radityo Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………… HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………. ABSTRAKSI …………………………………………………………… KATA PENGANTAR …………………………………………………. DAFTAR ISI …………………………………………………………… DAFTAR TABEL ………...……………………………………………. DAFTAR BAGAN ……………………………………….………...… . BAB I BAB II BAB III Hal i ii iii iv vi viii ix PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ….………………...…..... 1.2. Rumusan Permasalahan …………………………… 1.3. Tujuan Penelitian .………………………………… 1.4. Signifikansi Penelitian .…………………………… 1.4.1. Signifikansi Akademis ..………………….. 1.4.2. Signifikansi Praktis ..……………………... 1 5 5 5 5 5 KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Periklanan Sebagai Proses Komunikasi ..………….. 6 METODOLOGI 3.1. Tipe Penelitian……………………………………… 3.3. Metode Penelitian ………………………………….. 3.4. Populasi dan Sampel ..……………………………… 3.3.1. Populasi ..…………………………………… 3.3.2. Sampel ..…………………………………….. 28 29 30 30 31 3.5. 3.6. 3.7. 3.8. BAB IV Definisi Konsep ……………………………..…….... Operasional Konsep ………..………………………. Teknik Pengumpulan Data ......................................... 3.7.1. Data Primer ………………..………………… 3.7.2. Data Sekunder ……………..………………… Teknik Analisa Data ………….……………………. 32 33 36 36 36 37 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Objek Penelitian …………..………………………… 39 4.1.1. Sekilas tentang Global TV ……………………. 39 4.1.2. On Air Promotion Department Global TV ........ 40 4.1.3. Proses Pembuatan Iklan Program di Global TV . 43 4.1.4. Sekilas Tentang Formula One ……………..….. 45 4.3. Hasil Penelitian …………………………………..….. 46 4.3.1. Identitas Responden ..…………………………. 47 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 4.4. BAB V 4.3.2. Perhatian (attention) Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di Global TV ……………….. 50 4.3.3. Kesadaran ( awareness ) Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di Global TV) ..………….…. 53 4.3.3. Pengetahuan Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di Global TV ………............................ 55 Pembahasan…………………………………………. 62 PENUTUP 5.1. Kesimpulan ...…………………………………….. 5.2. Saran ...………………………………………….… 5.2.1. Akademis …………………………………… 5.2.2. Praktis ......…………………………………. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN DATA DIRI 65 66 66 66 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1. Tabel 3.1. Teori Hierarchy of Effect Operasionalisasi Konsep Tabel 4.2.1. Tabel 4.2.2. Tabel 4.2.3. Tabel 4.2.4. Tabel 4.2.5. Jenis Kelamin …………………………………………… Usia Responden …………………………………………. Tingkat Pendidikan Terakhir ……………………………. Jenis Pekerjaan ……………………………………….…. Perhatian Terhadap Tayangan Iklan Program F1 di Global TV……………………………………………….. Frekuensi Menonton Iklan Dalam 3 bulan Terakhir ……..………………………………….. Durasi Menonton Iklan ……….…………………………. Memperhatikan Tayangan Iklan ..……………………...... Iklan Menarik Perhatian ………………………………… Pengetahuan Terhadap Setting Iklan…………………….. Pengetahuan Terhadap Voice Over atau Pengisi Suara …………………………………………..... Isi Pesan Iklan Mudah Untuk Diingat .………………….. Pengetahuan Terhadap Isi Pesan Iklan ………………….. Pengetahuan Terhadap Alur Cerita Iklan ..……………… Pengetahuan Terhadap Slogan Iklan ……………………. Pengetahuan Terhadap Sponsor Program ………………. Respon Khalayak Terhadap Iklan Program F1 di Global TV ………………………………………..…... Tabel 4.2.6. Tabel 4.2.7. Tabel 4.2.8. Tabel 4.2.9. Tabel 4.2.10. Tabel 4.2.11. Tabel 4.2.12. Tabel 4.2.13. Tabel 4.2.14. Tabel 4.2.15. Tabel 4.2.16. Tabel 4.2.17. 47 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. DAFTAR BAGAN Bagan 2.1. Teori Stimulus – Respons Bagan 4.1. Proses Pembuatan Iklan Program di Global TV Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan di bidang pertelevisian saat ini terbilang pesat. Banyak stasiun-stasiun televisi baru bermunculan di layar kaca. Dengan beragam segmentasi yang dihadirkan, mulai dari pendidikan, berita, sampai segmentasi yang diperuntukkan bagi anak-anak. Hal ini membuat semakin banyak pula stasiun-stasiun televisi swasta yang hadir di masyarakat menyuguhkan banyak acara-acara menarik. Stasiun televisi yang hadir lebih dahulu di Indonesia diantaranya adalah RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, TPI. Sementara stasiun televisi Metro TV, Trans TV, O Channel, Jak TV, Space Toon, dan termasuk juga Global TV adalah beberapa stasiun televisi yang belum lama mengudara. Banyaknya stasiun televisi yang bermunculan otomatis membuka persaingan yang luas. Setiap stasiun televisi bersaing untuk merebut dan mempertahankan pemirsa televisi. Setiap stasiun televisi memiliki berbagai program acara yang beraneka ragam, mulai dari program acara berita, infotainment, hiburan, sport dan lain sebagainya. Untuk memperkenalkan program acara-acara tersebut dibutuhkan berbagai macam promosi program acara. Promosi ini diperlukan untuk dapat memikat perhatian masyarakat terhadap stasiun televisi, khususnya stasiun televisi baru dan program-program acara yang dimilikinya. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. PT Global Informasi Bermutu atau yang dikenal dengan Global TV didirikan pada tanggal 22 Maret 1999, sebagai stasiun TV swasta dengan pangsa pasar utama yaitu, masyarakat yang berjiwa muda (young at heart). Global TV mulai mengudara di Jakarta pada tanggal 8 Oktober 2001. Dan memulai kegiatan operasionalnya sebagai broadcaster dari program musik MTV selama 24 jam nonstop dengan jangkauan area di Jadebotabek, Medan, Bandung, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta. Tayangan perdananya dimulai pada tanggal 15 Januari 2005 Global TV menambah jangkauan siarannya di 18 kota besar, yaitu Makassar, Palembang, Manado, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Padang, Pekan Baru, Bandar Lampung, Jambi dan Jayapura. Jam tayang Global TV adalah jam 05.0007.00 WIB pagi dan dilanjutkan pada jam 16.00-23.00 WIB. Adapun programprogram Global TV kini dapat dikategorikan menjadi beberapa genre diantaranya sinetron, musik klip, reality show, teen animation, infotainment, newstainment, news, sport, telenovela, komedi, film dan lain sebagainya. Target audiens Global TV meningkat menjadi lebih dari 110 juta yang terdiri dari para pemirsa muda usia 15-34 tahun, 5-14 tahun (tambahan) serta pemirsa berjiwa muda (Young at Heart). Global TV dimiliki oleh Bimantara dan Bhakti Ivestama secara tidak langsung melalui P.T. Media Nusantara Citra (MNC). Seperti halnya sebuah perusahaan barang atau jasa yang berusaha untuk memperkenalkan produk-produknya, stasiun televisi juga memiliki produk yang dimilikinya, yaitu program-program acara. Setiap stasiun televisi mencoba semaksimal mungkin untuk merebut perhatian pemirsa untuk menyaksikan program acara yang dimilikinya. Dalam menunjang persaingan untuk merebut perhatian pemirsa, periklanan dalam hal ini promosi program acara dianggap Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. sebagai penunjang keberhasilan pemasaran. Melalui promosi, media penyiaran mencoba untuk membujuk khalayak untuk tetap mengikuti program-program yang disiarkan dan sekaligus membujuk pemasang iklan untuk membeli waktu siaran yang tersedia.1 Tidak terlepas dari itu setiap program acara mempunyai sasaran khalayak yang dituju, sasaran khalayak dari acara siaran langsung balap mobil Formula One (F1), yaitu pecinta balap khususnya balap mobil, baik pria atau wanita yang menyukai persaingan di arena balap. Formula One (F1) merupakan salah satu program acara unggulan yang dimiliki oleh stasiun Global TV. Pada tahun 2005 Global TV membeli hak siar Formula One (F1) yang sebelumnya adalah program acara di stasiun televisi TPI. Formula One (F1) merupakan acara kompetisi balap mobil bergengsi tingkat dunia, ditayangkan secara langsung oleh stasiun televisi swasta Global TV. Untuk memperkenalkan program acara Formula One (F1) dan untuk menarik minat pemirsa, program acara Formula One (F1) dipromosikan oleh Global TV. Iklan program acara ini berdurasi antara 30 detik. Di dalam promosi tersebut menampilkan cuplikan-cuplikan jalannya balapan, dengan potonganpotongan gambar yang dibuat cepat agar terlihat lebih menarik dan seru, dipadu lagi dengan kombinasi grafis yang kontras dan voice over yang dapat menarik perhatian, kemudian ditampilkan jadwal acara dan penayangan acara Formula One (F1). Di akhir tayangan iklan program ini terdapat gambar atau iklan dari sponsor program ini, yaitu Class Sport. Dalam program acara ini Class Sport menjadi sponsor utama selain beberapa sponsor lain seperti, Bridgestone dan Indovision. Selain itu Global TV juga mempromosikan program ini di beberapa 1 Morissan M. A., Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Randina Prakarsa. hal. 253 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. media cetak dan radio, di antaranya adalah surat kabar Seputar Indonesia, Tabloid Genie, Majalah FHM, Radio ARH. Adapun promosi-promosi lainnya seperti berbentuk super impose, yaitu penempatan logo Formula One pada sudut kanan atau kiri layar tv, billboard dan banner. Waktu penayangan yang relatif singkat, tidak mudah untuk dapat menarik perhatian khalayak karena keterbatasan waktu yang tersedia. Dalam keterbatasan penayangannya di stasiun Global TV, apakah tayangan iklan program F1 ini sukses dalam meraih perhatian khalayak. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka dapat disimpulkan mengapa penulis melakukan penelitian Rrespons Khalayak Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di Global TV adalah ketertarikan penulis terhadap dunia pertelevisian dan periklanan. Selain itu penulis juga merasa tertantang untuk mengetahui bagaimana respon khalayak terhadap sebuah iklan program acara televisi. Penulis juga ingin mengetahui bagaimana khalayak merespon iklan program Formula One (F1), peneliti juga akan mencoba untuk menggali pengetahuan dan pemahaman khalayak mengenai iklan program F1, sejauh mana khalayak mengenal dan mengetahui pesan iklan program ini. Karena keberhasilan suatu iklan dalam mempengaruhi khalayak untuk bertindak lebih lanjut tentunya tidak terlepas dari respon khalayak dalam memberikan penilaian iklan tersebut. Melalui iklan inilah Global TV memperkenalkan salah satu program acaranya, yang menjadikan penulis tertarik untuk meneliti secara deskriptif mengenai Respon Khalayak Terhadap Tayangan Iklan Program F1 di Global TV. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan beberapa uraian diatas, pokok permasalahan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Sejauhmana Respon Khalayak Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di Global TV? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Respon Khalayak Terhadap Tayangan Iklan Program F1 periode Mei sampai Juni 2008 di Global TV Pada Tahap Kognitif. 1.4. Signifikansi Penelitian 1.4.1. Signifikansi Akademis Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu periklanan. Penelitian ini adalah suatu kajian dalam bidang periklanan khususnya dalam bidang promosi yang diharapkan dapat melengkapi literatur tentang promosi pada media khususnya media televisi. 1.4.2. Signifikansi Praktis Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat bagi stasiun televisi Global TV dan stasiun televisi lainnya dalam merancang dan membuat suatu promosi program. Dan diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi untuk menambah pengetahuan bagi pihak lain yang akan mengadakan penelitian. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Periklanan Sebagai Proses Komunikasi Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dimasyarakat. Kegiatan komunikasi didalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat dipisahkan karena manusia sejak lahir dan hidup bermasyarakat selalu terlibat dalam aktivitas komunikasi. Terutama pada era globalisasi menuju era informasi ini, dimana informasi menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga masyarakat membutuhkan informasi yang faktual dan aktual setiap harinya. Pemenuhan kebutuhan akan informasi itu melalui berbagai cara, baik melalui media cetak media elektronik maupun melalui word of mouth (penyampaian komunikasi dari mulut ke mulut). Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penukaran informasi diantara individu melalui lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.2 Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris disebut communication berasal dari kata latin, yaitu communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama makna.3 Komunikasi didefinisikan sebagai The process by which an individual (the communicator) transmits a stimuli (usually verbal) to modify the behaviour of other individuals (the audience).4 Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). 2 Sasa Djuarsa Sendjaya, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta Terbuka 1999, hal 60 Effendy Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Rosdyakarya, Bandung 2002, Hal. 9 4 Hovland, Janis & Kelly, 1953 : 12, Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT. Remaja Rosdya Karya, 2003, hal. 3 3 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalui media) dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau perilaku.5 Dari pengertian komunikasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna antara komunikator dan komunikan. Maksudnya adalah apabila dalam komunikasi terjadi pengertian dalam bahasa yang dipergunakan dan juga mengerti apa yang sedang dipercakapkan. Tujuan komunikasi itu sendiri adalah membentuk kesamaan atau pengertian sesuai dengan tujuan komunikator, Astrid S. Susanto mengemukakan bahwa setiap kegiatan komunikasi bertujuan mengubah sikap dan tindakan pihak komunikan apabila komunikasi mampu mengubah sikap dan tindakan seseorang atau lebih berhasil memperoleh persetujuan atau maksud komunikator maka dapat dikatakan komunikasi telah berhasil.6 Periklanan merupakan suatu sarana komunikasi yang dipergunakan dalam dunia perdagangan oleh produsen terhadap konsumen agar meraih lebih banyak 5 6 Effendy Onong Uchjana, Op-cit, hal.20 Astrid S Susanto, Komunikasi dalam Praktek, PT. Bina Cipta, Bandung 1974,hal.21 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. calon pembeli dengan biaya lebih rendah dan dalam waktu yang lebih singkat sedangkan pengaruhnya akan melekat lebih lama pada ingatan pemirsa.7 Iklan juga berusaha memberikan informasi, membujuk, dan meyakinkan. Iklan berusaha untuk memberikan pesan-pesan penjualan suatu produk yang ditawarkan pada khalayak yang menggunakan berbagai macam media massa, baik media lini bawah maupun media lini atas atau sering dikatakan di dunia periklanan dengan above the line dan below the line agar produk tersebut dikenal oleh khalayak, seperti yang dikatakan oleh David Ogilvy “A good advertisement is one which can sell product without drawing attention to self. It should riset the attention on the product”. 8Artinya iklan yang baik merupakan iklan yang dapat menjual produk tanpa memusatkan pada iklan itu sendiri, iklan harus memusatkan perhatian pada pembaca produknya. Iklan atau Advertising (periklanan) berasal dari bahasa latin Ad Vertere yang berarti “mengalihkan pikiran atau mengarahkan ”. Iklan yang kita lihat dan dengar setiap hari sebenarnya merupakan produk akhir dari serangkaian pengamatan sampai pelaksanaan strategi dan taktik yang berupaya untuk menjangkau pembeli potensial.9 Menurut Terence A. Shimp, iklan yang baik atau efektif harus memenuhi beberapa pertimbangan berikut ini : a. Iklan harus memperpanjang suara strategi pemasaran. Iklan bisa jadi efktif hanya bila cocok dengan elemen lain dari strategi 7 Dendi Sudiana, Komunikasi Periklanan Cetak. Remajarosda Karya, Bandung 1986, hal 4. David Ogilvy, Pengakuan orang iklan, ahli bahasa Pratiwi Pusaka Tangga. Jakarta, 1987, hal 182. 9 Alo Liliweri, Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat, Citra Aditya, Bandung, 1991, hal .36 8 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. komunikasi pemasaran yang diarahkan dengan baik dan terintegrasi. b. Periklanan yang efektif harus menyertakan sudut pandang konsumen. Iklan harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan, keinginannya, serta apa yang dinilai oleh konsumen daripada si pemasar. c. Periklanan yang efektif harus persuasif. Persuasi biasanya terjadi ketika produk yang diiklankan dapat memberikan keuntungan tambahan bagi konsumen. d. Iklan harus menemukan cara yang unik untuk menerobos kerumunan iklan. Para pengiklan secara kontinyu berkompetisi dengan para pesaingnya dalam menarik perhatian konsumen. e. Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih dari apa yang bisa diberikan. Intinya adalah menerangkan dengan apa adanya, baik dalam pengertian etika serta dalam pengertian bisnis yang cerdas. f. Iklan yang baik mencegah ide kreatif dari strategi yang berlebihan. Tujuan iklan adalah mempersuasi dan mempengaruhi.10 Kegiatan periklanan bisa dikatakan sebagai kegiatan komunikasi karena di dalamnya berlangsung proses komunikasi. Proses komunikasi disini adalah terjadinya proses penyampaian pesan dalam bentuk iklan yang disampaikan oleh produsen pengiklan pada audiensnya dengan menggunakan media massa. Wells Burnet dan Morialty mengemukakan pula bahwa advertising is paid non-personal 10 Terence A. Shimp, (ahli bahasa: Dwi Kartini Yahya) Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid II, Erlangga, Jakarta, 2000, hal. 415 – 416. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. communication from identified sponsor using mass media to persuade or influence an audience.11 Pada dasarnya tujuan periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi sikap-sikap khalayak, dalam hal ini tentunya adalah sikap-sikap konsumen. Sedangkan tujuan periklanan pada umumnya mengandung misi komunikasi. Periklanan adalah suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap, atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan.12 Menurut Boevee tujuan periklanan sendiri dapat dikategorikan sebagai berikut : a. Memberitahu (Awareness), tujuannya adalah memberikan informasi kepada khlayak tentang suatu produk atau jasa melalui pesan yang disampaikan. b. Membujuk (Persuasive), tujuannya adalah berusaha membujuk khalayak agar melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan dalam pesan. Pada umumnya ilklan persuasive berusaha mempengaruhi khalayak untuk menggunakan atau memanfaatkan produk dan jasa yang ditawarkan. c. Mengingatkan (Reminding), tujuannya adalah mengingatkan khalayak 11 dengan pesan-pesan yang sudah disampaikan Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal 276. 12 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan dan Konsep Aplikasinya Di Indonesia, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1995 hal. 51. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. sebelumnya. Pada suatu iklan bisa saja terjadi memiliki dua tujuan sekaligus.13 Periklanan merupakan salah satu proses komunikasi yang dapat diterapkan secara umum melalui formula Harold D. Laswell, cara yang tepat sebuah tindak komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini : Who (siapa), Say What (mengatakan apa), In which channel (dengan saluran mana), To whom (kepada siapa), With what effect (dengan efek bagaimana). 14 Who : komunikator, dalam hal ini adalah Global TV. Say what : pesanpesan atau informasi program acara yang disampaikan oleh stasiun Global TV. In which channel : dengan saluran apa atau dengan medium apa untuk penyampaian pesan atau informasi program acara, dalam penelitian ini digunakan media televisi. To whom : komunikan atau khalayak, sasaran penelitian adalah pengunjung acara nonton bareng F1 di Click Café, Bintaro, Tanggerang. With what effect : dalam hal ini adalah respon khalayak pada tahap kognitif terhadap pengunjung acara nonton bareng tersebut. Dalam penelitian ini yang berjudul Respon khalayak terhadap tayangan iklan program F1 di Global TV. Maka teori-teori yang penulis gunakan adalah teori S – R (Stimulus – Respons) Menurut Berger dan Lamber yang dikutip oleh Aubrey Fisher mengemukakan bahwa : Istilah S – R sebenarnya merupakan sebutan yang salah karena mengabaikan variasi yang lebih baru dari teori S – R. Lebih lanjut para pengarang ini mengemukakan bahwa Psikologi S – R seharusnya paling tidak adalah Psikologi S – O – R, umpan balik”. Dengan perkataan lain penjelasan psikologis yang lengkap dalam kerangka S-R memerlukan 13 14 Djokolelono, makalah “Strategi Periklanan dan Strategi Kreatif“ yang disampaikan pada lembaga pengkajian komunikasi pemasaran Jakarta. Putu Laxman S. Pendit, Model-model Komunikasi, Uni Primas, Jakarta, 1985 hal. 12 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. adanya penambahan keadaan internal dari Organisme (O) dan respon perilaku (umpan balik) dari konsep S-R yang semula. 15 Adapun model dari teori S-R ini dapat digambarkan sebagai berikut: S-----O-----R Seperti yang terlihat dari model tersebut, model ini memberikan gambaran tentang 3 elemen penting : Stimulus (S) yaitu pesan; Organisme (O) yaitu pihak penerima (Receiver); dan Respon ®, yaitu akibat atau pengaruh yang terjadi.16 Teori S – O – R ini menjelaskan pengaruh yang terjadi pada pihak penerima (receiver) sebagai akibat dari komunikasi, menurut teori ini dampak atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima pada dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu dari stimulus tertentu, dengan demikian besar kecilnya pengaruh serta dalam bentuk apa pengaruh tersebut terjadi, tergantung pada isi dan penyajian stimulus Stimulus------------->Organisme----------------> Respon Sebagaimana terlihat diatas, teori ini memberikan gambaran kepada ketiga elemen penting yaitu: Stimulus (S), Organisme (O), dan Respons (R). Pada dasarnya prinsip ini merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian 15 16 B. Aubrey Fisher disunting oleh Jalaluddin Rakhmat, Teori-Teori Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 200. Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 1994, hal. 71. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. seseorang dapat memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan media. Sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur model ini adalah: 1. Pesan (Stimulus, S) 2. Komunikan (Organisme, O) 3. Efek (Respons, R).17 Stimulus atau pesan disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan dan kemudian diteruskan pada proses berikutnya di mana komunikan akan menjadi mengerti. Setelah komunikan mengolahnya maka pada saat itulah terjadinya Organisme (perhatian, pengertian, dan penerimaan) maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap atau disebut juga Respons. Proses di atas menggambarkan “perubahan sikap” dan tergantung pada proses yang terjadi pada individu. 17 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Remaja Karya, Bandung, 2000, hal. 254. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Adapun teori S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut : 18 Bagan 2.2. Teori Stimulus Respon Stimulus Organisme : • Perhatian • Pengertian • Penerimaan Respon (Perubahan Sikap) Gambar di atas menunjukan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Setelah komunikan mengerti, lalu komunikan mengolahnya dan menerima, maka terjadilah kesediaan untuk merubah sikap.19 Proses di atas mengambarkan perubahan sikap dan bergantung pada proses yang terjadi pada individu. a. Stimulus yang diberikan pada organisme dapat diterima atau dapat ditolak, maka proses selanjutnya terhenti. Ini berarti bahwa stimulus tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi organisme, maka tidak ada perhatian (attention) dari organisme. Jika stimulus diterima oleh 18 Mar’at, Sikap Manusia, Perubahan, dan Pengukurannya, Ghalia Indonesia, Jakarta 1984, hal. 34. 19 Onong Uchjana Effendy, Op.Cit, hal. 255 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. organisme berarti adanya komunikasi, dan adanya perhatian dari organisme. Dalam hal ini, stimulus adalah efektif dan ada reaksi. b. Langkah berikutnya adalah jika stimulus telah mendapat perhatian dari organisme, maka proses selanjutnya adalah mengerti terhadap stimulus (correctly comprehanded). Kemampuan dari organisme inilah yang dapat melanjutkan proses selanjutnya. c. Langkah berikutnya adalah bahwa organisme dapat menerima secara baik apa yang telah diolah sehingga dapat terjadi kesediaan untuk perubahan sikap.20 Berkaitan dengan pernyataan di atas, tayangan iklan program F1 diasumsikan sebagai stimulus, dan organismenya adalah pengunjung acara nonton bareng F1 di Click Café, Bintaro, Tangerang. Hubungan antara stimulus – respons diwarnai oleh hubungan sebab-akibat. Di mana penjelasan stimulus – respons akan mengemukakan bahwa organisme menghasilkan perilaku tertentu, jika ada kondisi stimulus tertentu.21 Adapun efek yang akan terjadi pada setiap individu meliputi : a. perubahan kognitif, yaitu komponen perubahan yang terdiri dari seluruh kognisi yang dimiliki seseorang objek sikap tertentu fakta, pengetahuan dan keyakinan tentang objek. b. perubahan afektif, yaitu komponen perubahan yang terdiri dari seluruh perasaan atau emosi seseorang terhadap objek, terutama penilaian. 20 21 Mar’at, Op.Cit., hal. 23. Aubrey Fisher, Op.Cit, hal. 197 – 198. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. c. perubahan konatif (perilaku), yaitu komponen perubahan yang terdiri dari kesiapan seseorang untuk beraksi atau kecenderungan untuk bertindak terhadap objek.22 Menurut Robert J. Lavidge dan Gary Steiner ada beberapa tingkatan dalam proses komunikasi sebelum orang menerima suatu hirarki. 23 Tabel 2.1. Teori Hirarki efek Tahap Penerimaan Tingkah Laku Awareness Kognitif Knowledge Berdasarkan Tujuan Pesan Menyediakan pemikiran dan informasi dan fakta. penilaian yang rasional. Liking Afektif Preference Menekankan Pengerahan pada emosi, persuasif (membujuk perubahan pengetahuan dan khayalak sikap secara untuk menggunakan produk/jasa) Action, Conviction Konatif dan Motivasi Purchase Mengubah dan memberikan untuk rangsangan. memotivasi melakukan tindakan penggunaan produk/jasa. Tahapan penerimaan konsumen dalam hubungannya dengan hierarki efek dalam hubungannya dengan pesan iklan : 1. Awareness (kesadaran) Pada tahap ini konsumen mulai sadar atau tahu bahwa produk atau jasa tersebut ada. 22 David O. Sear Jonathan L. Freedman, L. Anne Pepau (terjemahan) Psikologi Sosial, Erlangga, Jakarta 1999, hal 138 23 Robert J. Lavidge dan Gary A. Steiner, A Model for Predictive Measurements of Advertising Effectiveness, Journal of Marketing, 1961, hal 59-62. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 2. Knowledge (pengetahuan) Pada tahap ini mereka mengetahui apa yang ditawarkan oleh produk atau jasa tersebut. 3. Liking (menyukai) Pada tahap ini mereka mempunyai sikap positif terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, yaitu sikap menyukai produk atau jasa tersebut. 4. Preference (memilih) Setelah melalui berbagai tahap, sampailah pada satu pilihan terhadap produk atau jasa yang disukai. 5. Conviction (keyakinan) Pada tahap ini mereka mempunyai keyakinan terhadap produk atau jasa yang dipilih itulah yang digunakan. 6. Purchase (pembelian) Mereka telah sampai pada kesimpulan untuk melakukan tindakan menggunakan suatu produk atau jasa. Tingkatan-tingkatan respon tersebut digolongkan ke dalam tiga dimensi dasar, yaitu : 1. Awareness dan Knowledge masuk ke tahap kognitif,ini berkaitan dengan iklan yang menyediakan informasi dan fakta. Tahap kognitif berdasarkan atas pemikiran dan penilaian yang rasional atas apa yang dianjurkan oleh komunikator. 2. Liking dan Preference masuk tahap afektif, ini berkaitan dengan adanya iklan yang dapat mengubah sikap dan perasaan. Tahap afektif, yaitu penilaian berdasarkan komponen perasaan sebelum mengambil penilaian terakhir tentang isi dari pesan iklan tersebut. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 3. Conviction dan Purchase masuk tahap konatif, ini berkaitan dengan adanya iklan yang dapat mengubah dan memberikan rangsangan. Tahap konatif dan motivasi di sini, yaitu memberikan penilaian berdasarkan arti khusus dari isi pesan sebagaimana disajikan komunikator, dimana pada akhirnya melakukan tindakan pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan pihak komunikator.24 Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mempelajari respon khalayak sampai pada tahap kognitif. Yaitu untuk mengetahui pengetahuan khalayak terhadap iklan tersebut. Proses kognisi erat kaitannya dengan pengetahuan mengenai diri sendiri, lingkungannya atau keberadaan sekitarnya untuk merubah, merinci, menyimpan, dan mengungkapkan terhadap objek yang dilihatnya. Khalayak yang terekspos oleh pesan iklan dan memberikan respon kognisi dalam dirinya maka akan dapat mempengaruhi proses hasil perubahan sikap.25 Pada penelitian ini media massa yang digunakan dalam beriklan adalah televisi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya media televisi dapat dikatakan sebagai media yang relatif mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, televisi sebagai media dapat mencapai audience yang lebih banyak dan luas atau tidak terbatas. Televisi dalam bahasa inggris adalah television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh di sini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat (studio televisi) dapat dililhat dari tempat lain melalui sebuah perangkat penerima (televisi set). 24 Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek I, PT. Bina Cipta Jakarta, 1977, hal 208. 25 David A. Aaker and John G, Advertising Management, New Jersey, Prentice Hall Inc, 1987, hal 256 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Televisi atau yang disingkat TV menurut kamus komunikasi yang disusun oleh Onong Uchjana adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.26 Keberadaan televisi tidak hanya sekedar menghibur dengan audio (musik, sound effect) visualnya (menampilkan fantasi atau khayalan pembuat iklan sehingga tampak nyata Karena didukung gerakan hidup, warna-warna, tulisan, model, dan lainnya) tetapi mampu mempersuasi penontonnya untuk melakukan perubahan sikap, tingkah laku dan pola pikir khalayaknya di samping keserempakan pesan yang dibawanya Oleh karena itu banyak produsen yang masih percaya pada kekuatan televisi sebagai media utama untuk memasang iklan. Televisi merupakan medium periklanan yang sangat ampuh dari semua medium lain, karena menggabungkan penglihatan, suara dan gerak. Televisi di dalam menyampaikan suatu pesan tidak dihambat oleh ruang dan waktu, karena ia memiliki sifat audio-visual dan khalayak dapat menerima pesan secara langsung, jelas, akurat, singkat dan padat. Sebagai media massa elektronik, televisi dapat berfungsi efektif karena dapat menjangkau ruang dan waktu yang sangat luas dan dapat menarik pemirsa dalam jumlah yang sangat banyak dalam kurun waktu yang relatif singkat. Menurut Sandra E.Moriarty, pengertian televisi sebagai berikut, Television is a visual medium, however it is also and audio visual medium,which means that, with skillfull use, you can have all the strengths of audio, plus the impact of visual communication.27 26 27 Onong Uchjana Effendy.Op. Cit ,hal 361. Sandra E. Moriarty, Creative Advertising Theory and Practice, New Jersey : Prentice Hall Inc;Engle Wood Cliff, 1986, hal.61. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Penulis menterjemahkan bahwa televisi adalah media visual dan juga merupakan media audio visual, yang berarti bahwa dengan menggunakan keahlian, anda akan mempunyai semua kekuatan dari audio ditambah pengaruh yang kuat dari komunikasi visual. Karena sebagian orang besar penonton televisi kurang memperhatikan tayangan iklan, maka pengiklan berusaha menampilkan iklan secara kreatif agar menarik perhatian penonton dan mudah untuk diingat. Mengartikan suatu pesan iklan pemirsa televisi dapat saja keliru, untuk menghindari hal ini kejelasan dan kesederhanaan pesan dari sebuah iklan perlu diperhatikan. Penonton televisi pada umumnya jarang bersedia menyediakan waktu yang lama untuk memperhatikan iklan, karena itu mereka lebih memperhatikan pesan-pesan singkat yang mencolok. Televisi secara lengkap adalah salah satu bentuk media massa yang memancarkan suara dan gambar, yang berarti sebagai reproduksi daripada kenyataan yang disiarkan melalui gelombang-gelombang elektronik sehingga dapat diterima oleh pesawat televisi dirumah. TV sebagai media iklan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang berlaku secara umum. a. Kelebihan TV : 1. Efisien biaya TV menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas sehingga biaya per kontrak relative murah. 2. Dampak yang kuat TV mampu menarik perhatian, penglihatan, dan pendengaran target audience dengan kombinasi gerakan, suara, cerita, dan tata warna yang indah. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 3. Pengaruh yang kuat Karena konsumen telah menjadikan TV sebagai sarana hiburan, pendidikan, dan informasi, maka lebih bayak waktu yang dihabiskan konsumen di depan layar TV. Penyampaian pesan iklan secara berulang-ulang akan mempengaruhi target audience. b. Kelemahan TV 1. Biaya absolut besar Biaya produksi meliputi biaya pembuatan film dan honorarium artis yang terlibat dan biaya penayangan iklan yang berulang-ulang. 2. Target audiens tidak selektif Segementasi pada penonton TV tidak setajam media lain. Jadi iklan yang ditayangkan memiliki kemungkinan pasar yang tidak tepat. 3. Kesulitan teknis Televisi tidak luwes dalam pengaturan teknis. Iklan yang telah dibuat tidak dapat diubah begitu saja jadwalnya, apalagi menjelang jam-jam penyiaran.28 Dalam membuat iklan diperlukan unsur-unsur yang mendukung periklanan dalam media televisi. Seperti yang dikemukakan oleh Rhenald Kasali, unsur-unsur iklan televisi itu meliputi : a. Music atau jingle Jingle adalah musical commercials usually with the sales message in the versa. Artinya adalah musik iklan biasanya menyampaikan pesan 28 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, hal. 121 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. penjualan. Jadi jingle harus mendukung iklan tersebut, pesan pada jingle iklan sifatnya menjual produk tersebut.29 b. Storyboards Storyboards adalah visualisasi untuk iklan televisi yang merupakan rangkaian gambaran kartun yang dibuat dalam bentuk layar televisi atau persegi panjang yang menampilkan alur cerita iklan yang diusulkan. Storyboards memiliki 3 elemen, yaitu : 1. Gambar-gambar yang menampilkan adegan atau gerak film tersebut. 2. Deskriptif tertulis yang menerangkan tentang apa yang akan nampak (visual). 3. Apa yang akan didengarkan oleh khalayaknya (audio). c. Copy or script Copy or script is the word that make up the headline and message of an advertisement or commercial, artinya script adalah susunan suatu kalimat yang membentuk headline atau pesan pada sebuah iklan. 30 d. Endoser Endoser berasal dari kata endose yang berarti menguasakan atau mendukung. Sedangkan endoser artinya adalah orang yang mendukung. Pada iklan endoser berarti penggunaan tokoh yang dapat digunakan sebagai pemeran iklan.31 29 Couland L./William F. Arens, Contemporary Advertising 2nd Edition, Irvin Homewood, Illnois, 1986, Glossary, G-10 30 Jefri Abidin Am, Kiat Advertising Semarang, PT. Esa, Semarang, 1999, hal. 31 31 John M. Echols & Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia, 1984, Jakarta, hal. 213 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. e. Signature slogan atau strapline Slogan adalah baris kalimat penutup. Hal ini dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan citra produk dan perusahaan. Slogan dapat ditampilkan dalam bentuk audio, visual, atau audio-visual.32 f. Logo Logo adalah simbol atau identifikasi suatu produk atau perusahaan. Logo digunakan agar khalayak dengan mudah mengetahui dan mengenali produk tersebut dengan mudah.33 Selain itu, dalam pengertiannya promosi program dan media penyiaran adalah kegiatan untuk mempertahankan audien dan menarik audien baru serta mengundang pemasang iklan34. Kegiatan promosi diarahkan pada dua pihak, yaitu audien dan pemasang iklan. Dua pihak ini memiliki kontribusi sangat penting untuk menjamin kelanjutan operasi media penyiaran. Tanpa adanya audien, program yang sangat bagus sekalipun tidak akan mampu menarik pemasang iklan dalam jumlah yang berarti. Iklan program pada televisi memiliki beberapa kaidah, antara lain : a. Image / identitas, iklan program dapat membentuk station image kepada khalayak. b. Informasi, iklan program berisikan pesan mengenai program acara yang diiklankan. c. Himbauan, iklan program bertujuan untuk menghimbau dan mengajak khalayak untuk menyaksikan atau mengenal program. 32 Burhan Bungin, Imaji Media Massa (Konstruksi dan Makna Realitas Sosial Iklan Televisi Dalam Masyarakat Kapitalistik), Jendela, Yogyakarta, 2001, hal. 163 33 Rhenald Kasali, Op. Cit, Hal. 92 34 Morissan M. A., Op-Cit, hal. 253 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. d. Hiburan, iklan program dikemas secara menarik, sehingga dapat menjadi hiburan tersendiri bagi khalayak yang melihat.35 Melalui iklan program, Global TV mencoba untuk membujuk khalayak untuk tetap mengikuti program-program yang disiarkan dan sekaligus membujuk pemasang iklan untuk membeli waktu siaran yang tersedia. Tempat terbaik untuk mengiklankan program tentu saja di stasiun sendiri. Promosi di stasiun sendiri merupakan cara yang paling cepat dan paling mudah dilakukan, karena audien sedikit banyak sudah tersedia. Iklan program merupakan seni untuk membuat audien tidak pindah ke stasiun penyiaran lain. Promosi di media penyiaran sendiri bertujuan memberitahu dan mengingatkan audien untuk terus mengikuti program yang akan segera ditayangkan. Cara media berpromosi akan menentukan apakah suatu program apakah suatu program akan berhasil atau gagal. Macam-macam iklan program on air berdasarkan kategori program : a. Iklan Program Spesial Program campaign, campaign bulanan, hari besar, ulang tahun, program dengan biaya besar atau unggulan, program re-run, program blocking, program yang mengalami perubahan waktu tayang. b. Iklan Program regular – episodik Iklan untuk program yang memiliki waktu tayang rutin dan perlu selalu di update, karena selling pointnya berbeda setiap episode. c. Iklan Program baru Iklan untuk program baru, yang baru ditayangkan terbaru, host baru maupun titel baru, dan konsep baru.36 35 36 Global TV, On Air Promotion Handbook, Jakarta, 2005 , hal. 5 Global TV, Op. Cit, hal. 10 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Adapun pembagian treatment iklan program berdasarkan kategori di atas mempengaruhi: a. Strategi Komunikasi Strategi komunikasi dibutuhkan untuk memastikan informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik dan memiliki kekuatan persuasif agar penonton tertarik pada program yang dipromosikan. Dasar penentuan strategi komunikasi biasanya dipengaruhi oleh target audien. Hal ini dimaksudkan agar target audien mengerti maksud pesan yang disampaikan. b. Kreatif iklan program Selain berdasarkan kategori program, kreatif iklan juga dipengaruhi oleh sifat/genre sebuah program. Iklan program berdasarkan sifatnya terdiri dari sinema atau movie, gosip atau infotainment, musik, acara misteri, sinetron, sport, news, variety show, kuis, keagamaan, talk show, animasi dan program anak. c. Media placement dan frekuensi penayangan iklan program Iklan program juga ditentukan oleh penentuan media yang akan dijadikan tempat untuk berpromosi. Tidak hanya berpromosi di dalam media sendiri, promosi juga diperlukan di beberapa madia lain, seperti media cetak dan radio. Frekuensi penayangan tak kalah pentingnya bagi iklan program, berapa banyak iklan tersebut ditayangkan dan pada segmen tertentu sangat berpengaruh terhadap iklan program tersebut.37 d. Bentuk atau item iklan program on air, yang terdiri dari : 37 Global TV, Op. Cit, hal. 12 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 1. Iklan teaser program iklan program yang disampaikan atau diinformasikan belum dalam bentuk yang lengkap, sifatnya untuk membuat khalayak menjadi penasaran untuk mengikuti kelanjutan iklan program tersebut. 2. Iklan launching program Iklan yang sifatnya untuk meluncurkan sebuah program dan menginformasikannya secara lengkap. 3. Iklan program regular/generik Iklan yang digunakan sepanjang waktu program tersebut masih ditayangkan. 4. Iklan program episodik klan yang dibuat berkala sesuai dengan episode program. Iklan episodik dibuat untuk program-program unggulan yang memiliki selling point berbeda di setiap episodenya. 5. Iklan program berdasarkan durasi. iklan program berdasarkan durasinya terdiri dari 30 detik, 45 detik, 60 detik, 90 detik, dan 120 detik. 6. Bumper Merupakan iklan program yang biasanya berisikan title dan waktu penayangan suatu program saja, dan berdurasi kurang lebih 5 detik. 7. Super impose Logo maupun banner yang kecil ukurannya dan diletakkan di ujung kanan layar TV. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 8. Omnibus Gabungan iklan beberapa program yang memiliki kesamaan, misalnya jam tayang, genre programnya, dan lain-lain. 38 38 Global TV, Op. Cit, hal. 13 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. BAB III METODOLOGI 3.1. Tipe Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif, dimana pada pendekatan ini banyak digunkan angka, mulai dari proses pengumpulan data, sampai dengan pemaparan hasil penelitiannya. Data-data yang berhasil diperoleh kemudian dikumpulkan, dikelompokkan, dijumlahkan serta diolah sehingga menghasilkan suatu angka-angka yang kemudian disajikan dalam format tabulasi. Secara umum penelitian kuantitatif ini memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Kejelasan dari unsur :tujuan, pendekatan, subjek, sampel dan sumber data, dimana unsur-unsur tersebut sudah mantap serta rinci sejak awal penelitian. b. Rancangan, yaitu dalam rancangan telah mengenai langkah-langkah dari penelitian serta hasil yang diharapkan. Contohnya pada penelitian yang dirancang bersifat deskriptif, maka tahapan serta langkah-langkah dalam penelitian sudah jelas, yaitu memaparkan fakta dan situasi di lapangan dengan apa adanya. c. Proses pengumpulan data, yaitu dalam kegiatan pengumpulan data lapangan dimungkinkan untuk diwakilkan. Misalnya pada kegiatan Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan pada responden.39 Berdasarkan tujuan dari penelitian, yaitu untuk mengetahui respon kognitif khalayak, maka sifat penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif. Menurut Jalaludin Rakhmat penelitian deskriptif adalah tipe penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan memaparkan suatu peristiwa atau objek penelitian yang sedang terjadi berdasarkan karakteristik yang dimiliki, tidak mencari atau menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.40 Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif karena penelitian hanya bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala dalam masyarakat. 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey. Menurut Moh. Nasir dalam bukunya Metode Penelitian, survey adalah metode yang pertama kali menggunakan sifat kuantitatif. Metode survey sendiri adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang 39 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2002, hal 10-11. 40 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi , Bandung, Remaja Rosdyakarya, 1993, hal. 24 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok deskripsi ataupun daerah.41 Survey adalah penelitian yang sifatnya, baik praktis maupun teoritis, untuk mengumpulkan dengan teknik kuesioner, menerangkan dan menjelaskan data mengenai fenomena sosial, yang meliputi aspek-aspek: ciri-ciri demografis anggota masyarakat, lingkungan sosialnya, aktifitasnya, sikapnya, dan lain-lain.42 Dengan penekanan menggunakan pengumpulan data representatif, tidak hanya dari pernyataan tentang suatu masalah, tetapi juga dapat menerangkan sebagian dari kelompok tertentu. Penelitian ini hanya mengambil sampel dari suatu populasi saja dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. 3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui respon kognitif khalayak, maka subyek penelitian ini adalah khalayak dari suatu populasi. Sugiyono dalam bukunya Statistik dan Penelitian berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulan. 43 Populasi merupakan objek penelitian, dalam hal ini populasi penelitian adalah pengunjung acara nonton bareng F1 di Click Café, 41 Moh. Nasir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998, hal. 6 Onong Uchjana Effendy, MA., Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung, 1989, hal. 350 43 Sugiyono, Statistik untuk penelitian, Alvabeta, Bandung, 2003, hal. 55 42 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Bintaro, Tangerang. Populasi penelitian tersebut dipilih karena dianggap mewakili pemirsa Global TV, khususnya pemirsa program acara F1. Jumlah populasi Click Cafe, Bintaro, Tanggerang adalah 180 orang. Jumlah tersebut merupakan kapasitas maksimal pengunjung Click Cafe. 3.4.2. Sampel Sampel adalah kumpulan objek penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari kumpulan itu.44 Dalam penelitian ini sampel yang menjadi objek penelitian tidak teridentifikasi dengan jelas. Maka teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling, dimana setiap unsur atau setiap anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.45 Jumlah anggota sampel atau ukuran sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 70 (tujuh puluh) orang. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, peneliti menggunakan teknik pengambilan accidental Sampling, Menurut Jalaludin Rakhmat, accidental sampling adalah mengambil sampel siapa saja yang ditemui ada atau kebetulan ditemui. 46 Sedangkan menurut Sugiyono dalam bukunya berjudul Statistika untuk penelitian, sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan 44 Jalaludin Rahmat, Op.Cit. hal. 78 Sugiyono, op-cit, hal. 60 46 Jalaludin Rakhmat, Op. Cit, hal. 81 45 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data.47 Untuk menentukan jumlah sampel, penulis akan mengacu pada pernyataan Masri Singarimbun, yaitu : Untuk mendapatkan suatu metode pengambilan sampel yang dapat menghasilkan presisi yang tertinggi tetapi dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga, maka seorang peneliti harus dapat memperkirakan besarnya sampel yang diambil sehingga presisinya dianggap cukup untuk menjamin tingkat kebenaran hasil penelitian. Jadi peneliti sendirilah yang menentukan tingkat presisi yang dikehendaki, yang selanjutnya berdasarkan presisi tersebut dapat menentukan besarnya jumlah sampel.48 3.5. Definisi Konsep Respon khalayak adalah reaksi seseorang terhadap suatu pesan dan memberikan respon kognitif yang berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu menjadi tahu. Dalam penelitian ini yang menjadi khalayak adalah pengunjung acara nonton bareng Formula One di Click Cafe. Iklan program F1 adalah pesan tentang program acara F1 yang disampaikan oleh Global TV yang bertujuan menarik orang untuk menyaksikan tayangan tersebut. Respon khalayak terhadap tayangan iklan program Formula One (F1) di Global TV merupakan suatu proses bagaimana khalayak memberikan respon 47 48 Sugiyono, op-cit, hal. 60 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1989. hal.152 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. atau tanggapan terhadap unsur-unsur yang terdapat dalam iklan program F1. Setelah suatu informasi diseleksi dan diorganisasikan, khalayak kemudian memberikan respon dengan menginterpretasikan informasi yang terdapat dalam iklan tersebut dengan berbagai cara. Respon merupakan suatu proses bagaimana khalayak memberikan tanggapan dan penilaian terhadap unsurunsur iklan yang akan diteliti. 3.6. Operasionalisasi Konsep Operasionalisasi konsep adalah proses menjabarkan konsep yang abstrak menjadi suatu besaran operasional yang terukur. Besaran-besaran ini disebut variabel, yaitu besaran yang sifatnya berubah-ubah dan bervariasi, dan untuk dapat mengukur besaran variabel tersebut diperlukan suatu indikator. Apa dan bagaimana cara untuk melakukan pengukuran terhadap indikator yang bersangkutan, dirumuskan dalam bentuk butir-butir pertanyaan yang akan disajikan dalam kuisioner. Dalam penelitian ini, respon kognitif khalayak berlangsung karena adanya perhatian (attention) pada khalayak terhadap promosi program F1 di Stasiun Global TV, yang ditandai dengan timbuknya kesadaran (awareness) pada khalayak akan keberadaan iklan program tersebut. Proses ini secara alamiah berlanjut kepada tahapan dimana kesadaran (awareness) ini mengakibatkan timbulnya pengetahuan (knowledge) pada khalayak tentang iklan program beserta pesan-pesan yang diusungnya. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Secara operasional respon kognitif khalayak terhadap tayangan iklan promosi program tersebut diukur melalui : a. Perhatian (attention) 1. Perhatian khalayak terhadap iklan tersebut. 2. Intensitas khalayak menonton iklan tersebut 3. Berapa lama khalayak melihat iklan tersebut b. Kesadaran (awareness) 1. Memperhatikan iklan 2. Iklan Menarik perhatian c. Pengetahuan (knowledge) 1. Tingkat pengetahuan terhadap musik/slogan iklan. 2. Tingkat pengetahuan terhadap setting iklan. 3. Tingkat pengetahuan terhadap pengisi suara atau voice over. 4. Tingkat pengetahuan terhadap alur cerita iklan tersebut. 5. Tingkat pengetahuan terhadap isi pesan iklan tersebut. 6. Tingkat pengetahuan terhadap sponsor utama acara. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Tabel 3.1.Operasionalisasi Konsep Konsep Variabel Indikator Pernahkah melihat iklan Skala Pengukuran Ya Ragu-ragu Tidak Perhatian (Attention) Melihat iklan dalam tiga bulan terakhir Sering Kadang-kadang Tidak pernah Apakah menonton iklan sampai selesai Ya Kadang-kadang Tidak Memperhatikan iklan Ya Kadang-kadang Tidak Tayangan iklan menarik perhatian Ya Kadang-kadang Tidak Tingkat pengetahuan terhadap setting iklan Tahu Kurang tahu Tidak tahu pengtahuan terhadap voice over / pengisi suara Ya Ragu - ragu Tidak Isi pesan iklan mudah diingat Ya Ragu-ragu Tidak Tingkat pengetahuan terhadap isi pesan iklan Tahu Kurang tahu Tidak tahu Kesadaran (Awareness) Respon Kognitif Pengetahuan (Knowledge) Tingkat pengetahuan terhadap alur cerita iklan Tahu Kurang tahu Tidak tahu Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 3.7. Tingkat pengetahuan terhadap musik/slogan iklan Tahu Kurang tahu Tidak tahu Tingkat pengetahuan terhadap sponsor program Tahu Kurang tahu Tidak tahu Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 3.7.1. Data Primer Teknik yang dilakukan dalam memperoleh data primer adalah dengan penyebaran kuisioner dilakukan dengan memberikan selebaran kepada sampel yang telah dipilih. Selebaran tersebut berisikan serangkaian pertanyaan yang disusun dari variabel penelitian yang relevan dengan masalah yang dibahas. Pertanyaan yang diajukan saling menguatkan satu sama lain, sehingga jawaban pertanyaan yang dihasilkan dapat menggambarkan keadaan sebenarnya dari kasus yang menjadi obyek penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai iklan program dan respon pengunjung acara nonton bareng F1 di Click Cafe, Bintaro, Tangerang. 3.7.2. Data Sekunder Yaitu, meneliti dan mencari data atau bahan-bahan yang diperlukan untuk memperoleh teori yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Teknik diperlukan untuk kelengkapan serta perbandingan teoritis untuk menjaga validitas penelitian. Penulis mencari informasi Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. melalui buku-buku yang ada hubungannya dengan periklanan. Bahanbahan lain untuk memperoleh teori-teori maupun data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan dapat digunakan sebagai analisis terhadap masalah yang diteliti. 3.8. Teknik Analisis Data Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.49 Dari data yang terkumpul dilakukan editing terhadap kuisioner yang masuk, untuk semua pertanyaan akan dilakukan koding data lalu menghitung semua frekuensi yang terbilang di dalam masing-masing kategori, sehingga diperoleh tabel yang berisi dengan penyebaran data. Sementara itu berdasarkan hasil survei terhadap respon khalayak terhadap tayangan iklan program Formula One di Global TV terdiri dari 11 item pertanyan. Untuk itu setiap item pertanyaan akan diberi nilai. Setiap kategori pengukuran respon khalayak akan diberi nilai sebagai berikut : 49 1. Memperhatikan/Menarik/Ya/Tahu = skor 3 2. Kurang memperhatikan/Kurang tahu/Ragu-ragu = skor 2 3. Tidak/Tidak pernah/Tidak tahu = skor 1 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Op. Cit. , hal. 263 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Range respon khalayak terhadap tayangan iklan program F1 di Global TV adalah sebagai berikut : 33 – 11 = 22 = 7,3 dibulatkan menjadi 7 3 3 Tinggi : 26 - 33 Sedang : 18 - 25 Rendah : 11 - 17 Dengan demikian akan diketahui scorse respon khalayak terhadap setiap pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan iklan program F1 di Global TV. Mengingat tingkat respon setiap individu berbeda meskipun obyeknya sama, maka pemahaman terhadap kategori diukur dari penilaian para responden terhadap setiap pertanyaan adalah subyektifitas responden yang bersangkutan. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. BAB IV GAMBARAN UMUM HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Obyek Penelitian 4.1.1. Sekilas Tentang Global TV Global TV, stasiun nasional paling seru di Indonesia, didirikan pada awal tahun 1999 dan memulai debutnya pada bulan Oktober 2001. Global TV dengan cepat mengidentifikasikan diri sebagai stasiun televisi swasta termuda di Indonesia pada waktu itu, dengan target pemirsa berjiwa muda. Global TV mengudara 24 jam non-stop dengan program-program serunya plus tontonan spesial dari MTV, dengan jangkauan siar meliputi Jabodetabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Global TV, stasiun TV nasional paling seru di Indonesia, didirikan pada awal Januari 2005, Global TV memperluas jangkauan siar ke lebih dari 18 kota di Indonesia dan berhasil menambah warna baru dalam dunia entertainment dengan kombinasi program-program seru dari lokal dan luar negeri. Februari 2006, Global TV menandatangani perjanjian kerja sama dengan MTV Networks untuk membawa program-program Nickelodeon ke layar kaca. Perubahan ini sekaligus menandakan perubahan konsep Global TV yang akan melayani kebutuhan hiburan untuk pemirsa berjiwa muda juga keluarga dinamis dari segala segmentasi di Indonesia. Global TV memiliki visi, yaitu “menjadi stasiun televisi nasional berkelas yang layak ditonton seluruh Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. keluarga Indonesia. Dan dengan misi, menyajikan dunia hiburan dan informasi yang berwawasan global dengan program-program pilihan terlengkap bagi keluarga Indonesia yang dinamis, kreatif dan inspiratif.” 50 Untuk menghibur pemirsa yang berjiwa muda, Global TV menyuguhkan program-program seru dari MTV. Untuk pemirsa cilik, Global TV menyajikan rangkaian program mendidik yang berhasil memenangkan berbagai penghargaan, persembahan dari Nickledeon seperti : Dora the Explorer, Sponge Bob, Jimmy Neutron, dan Go Diego Go. Global TV juga menayangkan program-program berita aktual dan terkini. Program F1, A1 Racing, dan SuperBike diantarkan secara langsung ke layar kaca untuk para pecinta olahraga. Berbagai program mingguan menarik mulai dari film box office, sajian musik, fashion, game shows, juga gosip selebriti akan bergantian hadir. Agar bisa selalu menyapa pemirsa dengan berbagai sajian seru, Global TV terus menambah jangkauan siarnya. Dengan 18 pemancar, kini siaran Global TV dapat ditangkap oleh sekitar 110 juta pemirsa di 142 kota di Indonesia setiap harinya. Global TV berada di bawah naungan Media Nusantara Citra (MNC). MNC merupakan induk perusahaan dari beberapa stasiun televisi swasta, seperti RCTI, dan TPI, beberapa stasiun radio, seperti ARH, Female radio, dan juga media cetak dan surat kabar. 4.1.2. On Air Promotion Deparment Global TV Di dalam on air promotion department terdapat beberapa bagian kerja yang memiliki program kerja yang berbeda-beda, yaitu : 50 www.globaltv.co.id Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 1. On air promotion producer On air promotion producer mempunyai tanggung jawab terhadap penanganan program-program apa saja yang akan dipromosikan. Kegiatan promosi yang dilakukan, yaitu dengan menginformasikan kepada pemirsa program-program apa saja yang akan ditayangkan dan bagaimana caranya agar rating program itu naik. Program kerja On air promotion producer adalah : a. Melakukan koordinasi dengan programming department dan lain-lain untuk mendapatkan data dan materi iklan yang akan dibuat. b. Membuat konsep kreatif iklan c. Membuat anggaran untuk memproduksi iklan. d. Melakukan koordinasi dengan asisten produser, graphic design, copywriter serta bagian post production untuk memproduksi iklan. e. Melakukan koordinasi dengan bagian post production dalam memproduksi iklan. f. Menyerahkan materi iklan dan memberikan creative brief kepada media planner untuk penempatan iklan yang telah dibuat. 2. On air promotion producer assistant Asisten produser promosi menangani tugas dengan membantu produser promosi untuk mengerjakan kegiatannya. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 3. Kreatif Kreatif dalam bagian promosi terbagi dalam dua bagian, yaitu motion graphic dan copywriter. Motion graphic bertugas membuat story board, motion graphic atau animasi tiga dimensi untuk kebutuhan on air promotion. Sedangkan copywriter bertugas membuat segala bentuk penulisan, baik slogan, naskah, dan lainnya. 4. Media Planner Media planner mempunyai program kerja, yaitu : a. Membuat log number dari materi on air promotion production. b. Koordinasi dengan produser promosi untuk strategi kreatif iklan. c. Input log number (materi iklan) ke database traffic d. Koordinasi dengan traffic dan on air presentation untuk input dan frekuensi penempatan iklan. 5. Promotion Officer Seperti bagian yang lainnya, promotion officer juga mempunyai program kerja sebagai berikut : a. Membantu produser promosi untuk keperluan produksi iklan. b. Melakukan segala pekerjaan administrasi di on air promotion department. c. Menyediakan bahan baku yang dibutuhkan oleh on air promotion department, seperti kaset, cd, dan lain-lain. d. Melakukan surat menyurat lintas departemen atau ke klien. e. Koordinasi dengan bagian legal untuk segala pembuatan kontrak kerja sama. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. f. Koordinasi dengan bagian keuangan untuk segala pembayaran pada pihak lain, hasil kerjasama yang dilakukan oleh on air promotion department.51 4.1.3. Proses pembuatan iklan program di Global TV Proses pembuatan iklan program di Global TV dapat dilihat dari skema berikut ini: Bagan 4.1. Proses Pembuatan Iklan Program di Global TV PROGRAMMING DEPART.MENT Programming Department ini mengeluarkan daftar program bulanan yang berisi daftar perencanaan program secara per-hari selama satu bulan. PROMOTION MANAGER Melihat membawa daftar ke program bulanan dan pertemuan atau rapat mingguan. PROMOTION PRODUCER Setelah rapat mingguan, promotion producer bersama timnya merencanakan strategi promosi baik on air dan off air. Timnya terdiri dari asisten produser, copywriter, disainer grafis. 51 Global TV, Op-Cit, hal. 25 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. PROMOTION PRODUCTION Di dalam bagian ini on air promotion department bekerja sama dengan bagian post production untuk memproduksi iklan. POST PRODUCTION Menyediakan peralatan dan SDM untuk editing video iklan. Materi iklan didapat dari master shooting, Library Dept., dan Production Dept. PROMOTION MATERIAL Ketika materi iklan sudah selesai dan siap tayang, Promotion Producer menyerahkan kepada Media Planner untuk ditayangkan. TRAFFIC DEPARTMENT Materi iklan yang telah jadi diberi kode oleh media planner untuk dimasukkan ke traffic department. Traffic department mengatur jadwal penayangan iklan tersebut ON AIR PRESENTATION Departemen ini menayangkan semua materi iklan program yang sudah diatur oleh Traffic Dept. Di departemen ini terdapat perangkatperangkat broadcast yang menterjemahkan materi kaset menjadi sinyal melalui pemancar dan diterima di rumah-rumah dengan antena. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 4.1.4. Sekilas tentang Formula One Formula One, yang juga dikenal sebagai F1, merupakan kelas tertinggi dari balap mobil, F1 dibentuk oleh Federation Internationale de Automobile (FIA), organisasi motorsport dunia. Formula yang berarti membuat suatu peraturan dimana semua partisipan termasuk mobil yang digunakan harus mematuhinya52. Kejuaraan dunia Formula One terdiri dari beberapa seri, yang dikenal juga sebagai Grand Prix. Setiap gelaran Grand Prix biasanya diadakan di sirkuit yang permanen, tetapi ada beberapa sirkuit yang digelar pada jalan raya atau jalan publik. Sirkuit jalan raya yang paling adalah Monaco Grand Prix, di Monte Carlo. Hasil akhir dari kejuaraan dunia Formula One ini dibagi menjadi dua kategori, pertama adalah juara untuk pembalap kemudian yang ke dua juara untuk konstruksi atau pabrik yang membuat mobil tersebut. Eropa merupakan pusat dari F1, hampir seluruh timnya berasal dari Eropa dan separuh gelaran F1 Grand Prix diadakan di Eropa. Contohnya Inggris yang paling banyak menghasilkan pembalap yang menjuarai F1, yaitu tercatat sebanyak 12 pembalap, dan merupakan negara yang mendominasi juara konstruksi. Namun perkembangan F1 semakin pesat, beberapa gelaran F1 Grand Prix kini diadakan juga di beberapa negara di Asia, seperti di Bahrain, China, Malaysia, dan Turki, selain itu Singapura akan mengadakan balapan malam hari pertama kali pada tahun 2008. Menyusul pada tahun 2010 India juga akan menggelar F1 Grand Prix. Mobil yang digunakan dalam kejuaraan F1 memiliki kecepatan yang sangat tinggi, dapat mencapai 360 km/jam atau setara dengan 225 mph, dan mampu memberikan daya tarik grafitasi sampai 5g di beberapa tikungan. 52 www.wikipedia.org Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Kemampuan mobil ini tergantung pada peralatan elektronik, aerodinamis, suspensi, dan ban. Namun semua itu dapat berubah-ubah seiring dengan perkembangannya.53 Formula One merupakan acara televisi yang sangat besar, dengan jutaan pemirsa yang menonton setiap serinya di seluruh dunia. Formula One sebagai salah satu olahraga termahal di dunia, memiliki tingkat popularitas yang sangat tinggi. 4.2. Hasil Penelitian Data yang dikumpulkan di lapangan adalah berupa jawaban-jawaban responden atas pertanyaan yang diberikan melalui kuisioner. Pertanyaanpertanyaan dalam kuisioner tersebut dirancang dengan jawaban pilihan atau jawaban alternatif, yaitu a), b), c), atau d) dan kemudian jawaban – jawaban responden yang diperoleh dari kuisioner tersebut, dikelompokkan serta dijumlahkan. Perhitungan dilakukan dengan cara, angka yang menunjukkan ”frekuensi” , yaitu angka pada kolom ” f ” dibagi dengan total responden ” n ” lalu dikalikan dengan 100%, hasilnya adalah angka yang menyatakan ”prosentase relatif terhadap total responden” dan kemudian angka tersebut dicantumkan pada kolom ” % ”. 53 www.wikipedia.org Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 4.2.1. Identitas Responden Tabel 4.2.1. Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin f % 1. Laki – laki 55 78.6 2. Perempuan 15 21.4 70 100 TOTAL Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 1 Hasil dari pembagian kuisioner, responden terkesan antusias serta bersedia memberikan jawaban kuisioner, walaupun ada beberapa orang yang menghindar dan enggan untuk mengisi kuisioner yang dibagikan. Data yang diperoleh seperti tertera pada Tabel 4.2.1. mengenai jenis kelamin responden, yaitu responden laki – laki sebanyak 78,6 % atau 55 orang dan responden perempuan sebanyak 21,4 % atau 15 orang. Dapat diketahui bahwa responden yang datang untuk melihat Formula One mayoritas adalah laki-laki. Tabel 4.2.2. Usia Responden No. Usia Responden f % 1. 20 - 29 tahun 18 25.7 2. 30 - 39 tahun 24 34.3 3. 40 – 49 tahun 28 40 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 2 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Hasil yang diperoleh dari lapangan menunjukkan bahwa responden yang memiliki rentang usia 40 – 49 tahun lebih banyak daripada rentang usia lainnya. Meskipun hanya dengan selisih tipis. Tabel 4.2.2. Usia Responden, menyebutkan responden pada rentang usia 20 29 tahun sebanyak = 25,7 % atau 18 orang. Responden dengan usia 30 – 39 tahun sebanyak = 34,3 % atau 24 orang. Responden berusia 40 – 49 tahun sebanyak = 40 % atau 28 orang. Tabel 4.2.3. Tingkat Pendidikan Terakhir No. Tingkat Pendidikan Terakhir f % 1. SMA 5 7.1 2. D3 27 38.6 3. S1 38 54.3 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 3 Mengacu data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.2.3 mengenai tingkat pendidikan terakhir responden, dapat diketahui dengan jelas yaitu paling banyak responden berpendidikan terakhir S1 sebesar 54,3 %, selanjutnya yang berpendidikan terakhir SMA sebesar 7,1 %, lalu yang berpendidikan terakhir D3 sebesar 385,6 %. Dengan demikian, hasil akhir penelitian dalam tabel di atas menunjukkan bahwa sebesar 54,3 % ternyata paling banyak dari responden yang berpendidikan terakhir S1. Hal ini berarti hasil penelitian yang dilakukan, hampir sebagian besar responden yang datang pada acara ini memiliki tingkat pendidikan yang baik. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Namun, bukan berarti tidak dapat mengetahui dan memahami iklan program Formula One. Tabel 4.2.4. Jenis Pekerjaan No. Jenis Pekerjaan f % 1. Pegawai swasta/negeri 43 61.4 2. Mahasiswa 15 21.4 3. Lainnya 12 17.1 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 4 Tabel 4.2.4. menunjukkan data hasil penelitian mengenai pekerjaan responden saat ini, yaitu paling banyak responden yang berstatus pekerjaan sebagai pegawai swasta maupun pegawai negeri, sebesar 61,4 %, kemudian yang berstatus pekerjaan sebagai mahasiswa sebesar 21,4 %, selanjutnya yang berstatus pekerjaan sebagai lainnya yang disebutkan sebesar 17,1 %. Dengan demikian, dapat diketahui dengan jelas hasil akhir data penelitian dalam tabel di atas, yaitu paling banyak responden yang berstatus pekerjaan sebagai pegawai swasta atau pegawai negeri sebesar 61,4 %. Hal ini berarti responden dalam penelitian ini cukup beragam dalam memiliki pekerjaannya. Bervariasinya pekerjaan yang disandang responden tempat penulis melakukan penelitian ini, dikarenakan tingkat keahlian dan keterampilan yang dimilikinya dari setiap individu berbeda-beda. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 4.2.2. Perhatian ( Attention ) Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di Global TV Tabel 4.2.5. Perhatian Terhadap Iklan Apakah anda pernah melihat tayangan iklan program Formula One di Global TV f % a. Pernah 70 100 b. Ragu-ragu 0 0 c. Tidak pernah 0 0 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 5 Berdasarkan Tabel 4.2.5, mengenai pernahkah responden melihat tayangan iklan program Formula One di Global TV. Mayoritas responden menyatakan pernah sebesar 100%. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dan tidak pernah tidak ada satupun responden yang menjawab. Hasil penelitian memperlihatkan mayoritas responden menyatakan pernah melihat sebesar 100% atau 70 orang. Hal ini berarti responden benar-benar memperhatikan keberadaan iklan program Formula One di Global TV. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Tabel 4.2.6. Frekuensi Menonton Iklan Dalam 3 Bulan Terakhir Seberapa sering anda melihat tayangan iklan program Formula One di Global TV dalam 3 f % bulan terakhir a. Sering 44 62.9 b. Kadang – kadang 26 37.1 c. Tidak Pernah 0 0 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 6 Berdasarkan tabel 4.2.6. Menonton iklan dalam 3 bulan terakhir sebanyak 62.3 % atau 43 orang responden menjawab bahwa mereka sering menonton iklan Formula One dalam 3 bulan terakhir, dan sebanyak 37.1 % atau 26 orang menjawab kadang – kadang mereka menonton iklan Formula One dalam 3 bulan terakhir ini. Berdasarkan data dari tabel 4.2.6. terlihat dengan jelas bahwa sebanyak 62.3 % responden memiliki tingkat frekuensi menonton tayangan iklan program F1 di Global TV dalam 3 bulan terakhir sangat besar. Hal ini berarti bahwa tayangan iklan program F1 cukup mendapat sorotan dari responden dalam 3 bulan terakhir. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Tabel 4.2.7. Durasi Menonton Iklan Apakah anda melihat tayangan iklan program tersebut sampai selesai f % a. Ya 41 58.6 b. Kadang - kadang 27 38.6 c. Tidak 2 2.8 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 7 Mengacu data yang terkumpul pada tabel 4.2.7, responden yang menjawab ya sebesar 58.6 % atau 41 orang mengenai tingkat durasi responden melihat tayangan iklan program F1 sampai selesai, kemudian yang menjawab kadangkadang sebesar 38.6 % atau 27 orang, lalu yang menjawab tidak pernah sebesar 2.8 % atau 2 orang. Berdasarkan dengan data diatas, maka responden yang mendominasi menjawab ya terhadap menonton tayangan iklan program F1 di Global TV sampai selesai adalah sebesar 58.6 %. Hal ini berarti tayangan iklan program F1 di Global TV mendapat perhatian, sehingga responden merasa tertarik untuk melihat iklan tersebut sampai selesai. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 4.2.3. Kesadaran (awareness) Terhadap Tayangan Iklan Program F1 di Global TV. Tabel 4.2.8. Memperhatikan Tayangan Iklan Apakah anda memperhatikan tayangan iklan program Formula One di Global TV f % a. Ya 52 74.3 b. Kadang-kadang 18 25.7 c. Tidak 0 0 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 8 Berdasarkan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.2.8, dapat diketahui dengan jelas bahwa responden yang memperhatikan tayangan iklan program F1 di Global TV paling banyak, yaitu 74.3 %, selanjutnya yang menjawab kadang-kadang sebesar 25.7 %, kemudian yang menjawab responden yang menjawab tidak adalah 0 % atau tidak ada yang menjawab. Dengan demikian hasil akhir penelitian dari data dalam tabel di atas, menunjukkan bahwa ternyata yang paling banyak terjawab adalah responden memperhatikan tayangan iklan program F1 di Global TV, yaitu sebanyak 74.3 %. Hal ini berarti responden dalam penelitian ini merupakan khalayak yang memperhatikan tayangan iklan program F1 di Global TV secara sunguh-sungguh. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Tabel 4.2.9. Iklan Menarik Perhatian Apakah tayangan iklan program Formula One di Global TV menarik perhatian anda f % a. Ya 65 92.9 b. Kadang-kadang 5 7.1 c. Tidak 0 0 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 9 Dari tabel 4.2.9. dapat diketahui dengan jelas data hasil penelitian ini, bahwa paling banyak responden menjawab bahwa tayangan iklan program F1 di Global TV menarik perhatian, yaitu sebesar 92.9 %. Sedangkan yang memilih jawaban kadang-kadang sebanyak 7.1 %, terakhir yang menjawab tidak adalah 0 %. Dengan demikian, data hasil penelitian dari tabel di atas dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden, yaitu 92.9 % menjawab tayangan iklan program F1 di Global TV menarik perhatian. Hal ini berarti hampir seluruh resonden berpendapat bahwa tayangan iklan program F1 di Global TV sukses menarik perhatian khalayaknya. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 4.2.4. Pengetahuan (knowledge) Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di Global TV Tabel 4.2.10. Pengetahuan Terhadap Setting Iklan Apakah anda mengetahui setting pada tayangan iklan program F1 di Global TV f % a. Tahu 68 97.1 b. Kurang tahu 2 2.9 c. Tidak tahu 0 0 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 10 Terlihat jelas data penelitian mengenai responden mengetahui setting pada tayangan iklan program Formula One di Global TV, responden yang menjawab tahu yaitu sebesar 97.1 % atau sebanyak 68 orang dari tabel 4.2.10, selanjutnya yang menjawab kurang tahu sebesar 2.9 % atau sebanyak 2 orang, lalu yang menjawab tidak tahu sebesar 0 %. Sementara itu berdasarkan data diatas, bahwa responden yang paling banyak menjawab mengenai responden mengetahui setting tayangan iklan program Formula One di Global TV ialah sebesar 97.1 %. Hal ini berarti hampir seluruh total responden, yaitu 70 orang, sebanyak 68 responden memiliki tingkat pengetahuan terhadap setting iklan. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Tabel 4.2.11. Pengetahuan Terhadap Voice Over atau Pengisi Suara Apakah pengisi suara atau voice over mendukung iklan program F1 di Global TV f % a. Ya 36 51.4 b. Ragu-ragu 22 31.4 c. Tidak 12 17.1 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 11 Mengacu hasil perolehan data penelitian pada tabel 4.2.11. mengenai apakah pengisi suara atau voice over pada iklan program F1 di Global TV mendukung iklan tersebut, yang terlihat jelas dalam tabel menunjukkan bahwa ternyata responden yang menjawab ya paling banyak, sebesar 51.4 % atau 36 orang), lalu responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 31.4 % atau 22 orang, dan yang menjawab tidak sebanyak 17.1 % atau 12 orang. Hal ini berarti pengisi suara atau yang disebut juga voice over pada iklan program F1 di Global TV mendukung menurut responden yang menjawab sebanyak 51.4 %. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Tabel 4.2.12. Isi Pesan Iklan Mudah Diingat Menurut anda, apakah isi pesan iklan program Formula One di Global TV mudah diingat f % a. Ya 66 94.3 b. Ragu-ragu 4 5.7 c. Tidak 0 0 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 12 Sesuai perolehan hasil data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.2.12, dapat diketahui dengan jelas jawaban responden yang paling banyak mengenai isi pesan iklan program F1 di Global TV mudah diingat, yakni ternyata responden yang menjawab ya sebesar 94.3 %. Kemudian responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 5.7 %, dan yang menjawab tidak adalah 0 %. Hal ini berarti responden cukup mudah mengingat isi pesan iklan yang disampaikan oleh Global TV tersebut, karena kata-kata yang mudah dibaca dan jelas. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Tabel 4.2.13. Pengetahuan Terhadap Isi Pesan Iklan Apakah anda mengetahui isi pesan pada iklan program F1 di Global TV f % a. Tahu 62 88.6 b. Kurang tahu 6 8.6 c. Tidak tahu 2 2.8 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 13 Terlihat jelas data penelitian mengenai responden mengetahui isi pesan pada iklan program Formula One di Global TV, responden yang menjawab tahu yaitu sebesar 88.6 % atau sebanyak 62 orang dari tabel 4.2.13, selanjutnya yang menjawab kurang tahu sebesar 8.6 % atau sebanyak 6 orang, lalu yang menjawab tidak tahu sebesar 2.8 %. Sementara itu berdasarkan data diatas, bahwa responden yang paling banyak menjawab mengenai responden mengetahui isi pesan iklan program Formula One di Global TV ialah sebesar 88.6 %. Hal ini menunjukkan bahwa isi pesan iklan mudah untuk diingat. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Tabel 4.2.14. Pengetahuan Terhadap Alur Cerita Iklan Apakah anda mengetahui alur cerita iklan program Formula One di Global TV f % a. Tahu 32 45.7 b. Kurang tahu 21 30 c. Tidak tahu 17 24.3 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 14 Mengacu pada data yang terkumpul pada tabel 4.2.14, responden yang menjawab tahu sebesar 45.7 % atau 32 orang mengenai responden mengetahui alur cerita iklan program F1 di Global TV, kemudian yang menjawab kurang tahu sebesar 30 % atau 21 orang, lalu yang menjawab tidak pernah sebesar 24.3 % atau 17 orang. Berdasarkan dengan data diatas, maka responden yang mendominasi menjawab tahu terhadap pengetahuan responden terhadap alur cerita iklan program F1 di Global TV adalah sebesar 45.7 %. Hal ini berarti tayangan iklan program F1 di Global TV menggunakan alur cerita yang cukup mudah diketahui oleh responden. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Tabel 4.2.15. Pengetahuan Terhadap Slogan Iklan Apakah anda mengetahui slogan iklan program Formula One di Global TV f % a. Tahu 25 35.7 b. Kurang tahu 28 40 c. Tidak tahu 17 24.3 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 15 Tabel 4.2.15. menunjukkan perolehan hasil data penelitian mengenai Responden mengetahui slogan iklan program F1 di Global TV, yang hasil jawaban paling banyaknya dapat diketahui dengan jelas dengan perincian sebagai berikut: responden yang menjawab tahu sebesar 35.7 %, kemudian yang menjawab kurang tahu sebesar 40 %, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar 24,3%. Dengan demikian, dari hasil perincian data penelitian di atas, dapat diketahui dengan jelas, yakni ternyata responden paling banyak menjawab kuran tahu sebesar 40 %. Hal ini berarti responden kurang mengetahui slogan iklan program F1 yang ditayangkan. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Tabel 4.2.16. Pengetahuan Terhadap Sponsor Program F1 Apakah anda mengetahui sponsor program pada iklan formula one di Global TV f % a. Tahu 58 82.9 b. Kurang tahu 10 14.3 c. Tidak tahu 2 2.8 TOTAL 70 100 Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 16 Berdasarkan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.2.16, dapat diketahui dengan jelas bahwa responden yang menjawab mengenai sponsor acara pada iklan program F1 di Global TV, yaitu yang menjawab tahu adalah 82.9 %, selanjutnya yang menjawab kurang tahu sebesar 14.3 %, kemudian yang menjawab tidak tahu adalah 2.8 %. Dengan demikian hasil akhir penelitian dari data dalam tabel di atas, menunjukkan bahwa responden benar-benar mengetahui sponsor acara pada iklan program F1 di global TV, yaitu Class Sport. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai sponsor acara pada iklan program F1 di Global TV. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Tabel 4.2.17 Respon khalayak Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di Global TV Respon Kognitif F % Rendah 0 0 Sedang 11 15,7 Tinggi 59 84,3 Jumlah 70 100 Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan data di atas, mengenai respon khalayak terhadap tayangan iklan program F1 di Global TV menunjukkan bahwa reponden dengan respon rendah adalah 0 %, tingkat respon sedang sebanyak 15,7 %, dan responden sebanyak 84,3 % memiliki respon kognitif tinggi terhadap tayangan iklan program F1 di Global TV. 4.3. Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 19 Juli sampai dengan 20 Juli 2008 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, peneliti memberikan kuisioner kepada 70 orang. Objek penelitian yang dibahas adalah tentang Respon Khalayak Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di Global TV. Proses iklan yang menerpa khalayak diharapkan dapat memberikan efek berupa reaksi atau respon khalayak atas isi pesan-pesan yang diterimanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon khalayak terhadap tahapan Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. kognitif, yaitu meliputi tingkat kesadaran (awareness) dan pengetahuan (knowledge) terhadap unsur-unsur iklan program Formula One. Pada tahapan kognitif, tingkat kesadaran (awareness) disebabkan oleh adanya perhatian individu terhadap suatu objek, yaitu tahap kesadaran responden yang sudah ada karena semua responden pernah melihat atau menyaksikan iklan program Formula One di Global TV. Pada tingkat kesadaran yang meliputi perhatian responden terhadap iklan Formula One sebanyak 74,3 % responden menjawab bahwa mereka memperhatikan iklan tersebut. Menjawab pertanyaan mengenai iklan program F1 menarik perhatian, sebanyak 92,9 % responden menjawab iklan tersebut menarik. Sebanyak 61,4 % responden menjawab bahwa mereka menonton iklan program F1 di Global TV dalam 3 bulan terakhir. Dan durasi responden menonton iklan sampai selesai, 58,6 % responden menonton sampai selesai. Pada tahap selanjutnya, yaitu tingkat pengetahuan (knowledge) responden terhadap unsur-unsur iklan. Tingkat pengetahuan responden terhadap setting iklan program Formula One di Global TV sebanyak 97,1 % responden mengetahui setting iklan tersebut. Mengenai tingkat pengetahuan terhadap unsur iklan lainnya, yaitu pengisi suara (voice over), sebanyak 51,4 % responden menjawab bahwa pengisi suara mendukung iklan program Formula One. Isi pesan dalam iklan program Formula One adalah jadwal penayangan. Tingkat pengetahuan responden terhadap isi pesan memperlihatkan bahwa sebanyak 94,3 % responden menjawab isi pesan iklan program Formula One mudah untuk diingat. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Pada tingkat pengetahuan (knowledge) terhadap alur cerita iklan, responden sebanyak 45,7 % menjawab mengetahuinya. Sedangkan tingkat pengetahuan terhadap slogan iklan program Formula One, responden masih kurang mengetahui. Hal ini mungkin disebabkan karena slogan iklan tidak mudah diketahui dan diingat. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebanyak 40, % persen responden menjawab kurang mengetahui slogan iklan yang diusung. Pada pertanyaan kuisioner yang terakhir, yaitu mengenai tingkat pengetahuan terhadap sponsor iklan. Responden mengetahui dengan baik sponsor iklan program Formula One, terlihat dari sebanyak 82,9 % menjawab dan mengetahui sponsor iklan, yaitu sebuah produsen rokok, Class Sport. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian respon khalayak pada tahap kognitif, baik pada tingkat kesadaran (awareness) ataupun tingkat pengetahuan (knowldege) terhadap iklan program Formula One di Global TV termasuk dalam kategori tinggi. Ini dibuktikan dengan sebanyak 59 responden atau sebesar 84,3 % memiliki respon yang tinggi, selain itu hanya 11 responden atau sebesar 15,7 % memiliki respon sedang, dengan demikian responden dalam penelitian ini memiliki respon kognitif terhadap iklan F1 di Global TV dalam tingkat respon yang tinggi. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Sebagaimana telah dikemukan sebelumnya permasalahan yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah mengenai Respon Khalayak Terhadap Tayangan iklan Program Formula One di Global TV Pada Tahap Kognitif. Berdasarkan data yang terhimpun dan analisis data-data pada tabel tunggal. maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Respon khalayak dalam hal ini terhadap tayangan iklan program F1 di Global TV dilihat berdasarkan hasil penelitian di lapangan dimana tingkat kesadaran responden yang terdiri dari perhatian terhadap iklan, frekuensi menonton iklan, dan durasi menonton iklan, menunjukkan bahwa pada tingkat ini jumlah rata-rata score berada pada kategori tinggi. 2. Respon khalayak tahap kognitif pada tingkat pengetahuan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mengetahui dengan baik setiap unsur-unsur iklan, hal ini terlihat dengan jumlah rata-rata tingkat pengetahuan responden. 3. Dari hasil penelitian yang didapat, dapat disimpulkan, Respon Khalayak Terhadap Tayangan Iklan Program F1 di Global TV secara keseluruhan dalam kategori tinggi, terlihat dari sebanyak 84,3 % responden memiliki respon yang tinggi terhadap tayangan iklan program F1 di Global TV. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 5.2. Saran Berdasarkan keseluruhan data dan permasalahan serta analisis yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : 5.2.1. Akademis Secara filosofis, penelitian ilmiah (skripsi) merupakan refleksi dari semua pemahaman dan pengertiian mahasiswa terhadap konsep dan teori yang di dapat di bangku kuliah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam memperoleh data untuk penelitian ini, mahasiswa seringkali menemukan kesulitan. Maka dari itu, peneliti mengharapkan dalam penelitian ini mudah- mudahan dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi yang berminat mendalami ilmu komunikasi khususnya mengenai kegiatan yang berhubungan dengan Marcomm & Advertising. 5.2.2. Praktis Iklan digunakan untuk menginformasikan suatu pesan, keberhasilan atau kesuksesan suatu iklan televisi itu tidak terlepas dari adanya respon yang baik dari khalayak terhadap tayangan iklan tersebut. Dari hasil penelitian, iklan program F1 yang ditayangkan oleh Global TV cukup mendapat respon yang baik dari khalayak. Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan Global TV dapat mempertahankan apa yang telah dihasilkan dari iklan program F1. Dan semoga penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak lain. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A. dan John G. Mayers, Advertising Management, Prentice Hall Inc., New Jersey: 1987 Abidin, Jefri, Kiat Advertising Semarang, PT. Esa, Semarang: 1999 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta: 2002 Arens, William F. and Couland L., Contemporary Advertising 2 nd Edition, Irvin Homewood, Illnois: 1986 Bungin, Burhan, Imaji Media Massa (Konstruksi dan Makna Realitas Sosial Iklan Televisi Dalam Masyarakat Kapitalistik), Jendela, Yogyakarta: 2001 Effendy, Onong Uchjana, MA., Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung: 1989 -----------. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Rosdyakarya, Bandung: 2002 Echols, John M. & Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia, Jakarta : 1984. Global TV, Promotion On Air Handbook, On Air Promo Department., Jakarta: 2005 Iqbal, M. M, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta: 2002 Jefkins, Frank, Periklanan, Erlangga, Jakarta: 1997 Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan dan Konsep Aplikasinya Di Indonesia, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta: 1995 Lavidge, Robert J. dan Gary A. Steiner, A Model for Predictive Measurements of Advertising Effectiveness, Journal of Marketing: 1961 Liliweri, Alo, Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat, Citra Aditya, Bandung: 1991 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. M.A. Morissan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Randina Prakarsa: 2005 Mar’at, Sikap Manusia, Perubahan, dan Pengukurannya, Ghalia Indonesia, Jakarta: 1984 Moriarty, Sandra E., Creative Advertising Theory and Practice, Prentice Hall Inc;Engle Wood Cliff, New Jersey: 1986 Nasir, Moh., Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta: 1998 Ogilvy, David, Pengakuan orang iklan, ahli bahasa Pratiwi Pusaka Tangga. Jakarta: 1987 Pepau, Anne (terjemahan) David O. Sear Jonathan L. Freedman, L. Psikologi Sosial, Erlangga, Jakarta: 1999 Pendit, Putu Laxman S., Model-model Komunikasi, Uni Primas, Jakarta: 1985 Rakhmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi , PT. Remaja Rosdyakarya, Bandung: 1993 ----------, Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2003 ----------, Teori-Teori Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2005 Susanto, Astrid S., Komunikasi dalam Teori dan Praktek I, PT. Bina Cipta Jakarta: 1977 Shimp, Terence A., (ahli bahasa: Dwi Kartini Yahya) Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid II, Erlangga, Jakarta: 2000 Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta: 1989. Sendjaja, Sasa Djuarsa, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta: 1994 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ISBN, Alfabetha, Bandung: 2004 Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 2001 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Sudiana, Dendi, Komunikasi Periklanan Cetak. Remajarosda Karya, Bandung: 1986 Sumber Lain : Djokolelono, Makalah “Strategi Periklanan dan Strategi Kreatif“ yang disampaikan pada Lembaga Pengkajian Komunikasi Pemasaran Jakarta. www.globaltv.co.id www.wikipedia.org Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. LAMPIRAN Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI MARCOMM & ADVERTISING Nama : …………..... No. Resp : Kuesioner RESPON KHALAYAK TERHADAP TAYANGAN IKLAN PROGRAM FORMULA ONE (F1) DI GLOBAL TV Daftar pertanyaan Petunjuk pengisian : 1. Jawablah pertanyaan dengan memilih jawaban yang menurut anda paling sesuai. 2. Harap setiap pertanyaan dijawab dengan memberi tanda silang ( x ). 3. Jika ada pertanyaan yang perlu diberikan alas an, berikanlah dengan singkat, jelas, dan padat. 4. Apapbila ada pertanyaan yang kurang jelas, jangan segan untuk bertanya pada peneliti. I. Indentitas Responden 1. Jenis Kelamin a. Laki – laki b. Perempuan 2. Umur a. 20 - 29 tahun b. 30 - 39 tahun c. 40 - 49 tahun 3. Tingkat pendidikan terakhir a. SMA b. D3 c. S1 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 4. Jenis pekerjaan a. Pegawai swasta/negeri b. Mahasiswa c. Lainnya. II. Tingkat Perhatian ( attention ) Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di Global TV 5. Apakah anda pernah melihat tayangan iklan program Formula One di Global TV? a. Pernah b. Ragu-ragu c. Tidak pernah ( stop disini jika anda menjawab “ tidak pernah ” ) 6. Seberapa sering anda melihat tayangan iklan program Formula One di Global TV dalam 3 bulan terakhir? a. Sering b. Kadang – kadang c. Tidak pernah 7. Jika anda melihatnya, apakah anda melihat iklan tersebut sampai selesai? a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak III. Tingkat Kesadaran ( awareness ) Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di Global TV 8. Apakah anda memperhatikan tayangan iklan program Formula One di Global TV? a. Ya b. Kadang - kadang Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. c. Tidak 9. Apakah tayangan iklan program Formula One menarik perhatian anda? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak IV. Pengetahuan Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di Global TV 10. Apakah anda mengetahui setting pada tayangan iklan program Formula One di Global TV? a. Tahu b. Kurang Tahu c. Tidak tahu 11. Apakah pengisi suara atau voice over pada tayangan iklan program F1 mendukung iklan tersebut ? a. Ya b. Ragu-ragu c. Tidak 12. Menurut Anda apakah isi pesan tayangan iklan program Formula One mudah diingat? a. Ya b. Ragu-ragu c. Tidak 13. Apakah anda mengetahui isi pesan pada tayangan iklan program Formula One di Global TV? a. Tahu b. Kurang Tahu c. Tidak tahu Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 14. Apakah anda mengetahui alur cerita tayangan iklan program Formula One di Global TV? a. Tahu b. Kurang Tahu c. Tidak tahu 15. Apakah anda mengetahui slogan tayangan iklan program Formula One di Global TV? a. Tahu b. Kurang Tahu c. Tidak tahu 16. Apakah anda mengetahui sponsor program Formula One di Global TV? a. Tahu b. Kurang Tahu c. Tidak tahu Terima Kasih Atas Partisipasi Anda Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. Coding Sheet Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 6 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 8 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 9 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Pertanyaan 11 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 2 1 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 1 2 3 3 3 1 3 3 2 1 Jumlah 12 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 14 3 3 1 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 1 1 3 2 1 1 1 3 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 1 3 2 2 1 15 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 1 2 3 1 3 1 3 2 2 2 1 1 3 2 2 1 3 1 1 3 1 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 2 1 16 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 33 32 29 23 31 29 31 28 32 33 27 33 23 31 25 28 31 29 26 31 27 29 25 32 32 25 25 33 31 28 27 32 31 26 33 27 29 33 29 28 33 33 33 24 32 32 29 26 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 49 50 51 52 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 29 29 25 32 Coding Sheet Responden 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Keterangan : 6 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 7 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 8 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 Jumlah Responden = 70 Jumlah Pertanyaan = 11 Jawaban "a" score = 3 Jawaban "b" score = 2 Jawaban "c" score = 1 9 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 Pertanyaan 11 2 1 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 1 1 3 2 3 3 Jumlah 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 13 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 14 2 2 3 1 3 3 2 2 1 3 3 3 1 3 3 1 3 1 15 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 16 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 28 28 33 27 30 33 26 31 25 30 30 30 24 28 32 26 32 20 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. DATA PRIBADI DATA DIRI Nama Legkap : Dwi Radityo Nama Panggilan : Tyo Tempat Lahir : JAKARTA Tanggal Lahir : 30 Juni 1983 Jenis Kelamin : Laki - laki ( ♂ ) Status Perkawinan : Belum Menikah Kewarganegaraan : INDONESIA Agama : ISLAM Alamat : JL.SWADARMA UTARA I KOMPLEK BNI 46 No. 24 RT. 09/08 ULUJAMI JAKARTA SELATAN 12270 No. Telepon Rumah : ( 021 ) 585 3852 Mobile Phone : 0856-7810 700 / 021 9400 1466 E-mail : [email protected] PENDIDIKAN Sekolah/Universitas Fakultas/Jurusan SD Muhammdiyah 28 Jakarta Sekolah Dasar SMPN 153 Jakarta Sekolah Menengah Pertama SMAN 29 Jakarta Sekolah Menengah Atas Universitas Mercu Buana, Jakarta Marcomm & Advertising PENGALAMAN KERJA Perusahaan PT. Global Informasi Bermutu (Global TV) PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) Tahun 2005 - 2006 2008