respon khalayak terhadap tayangan iklan program formula one

advertisement
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
RESPON KHALAYAK TERHADAP TAYANGAN
IKLAN PROGRAM FORMULA ONE (F1) DI
GLOBAL TV
SKRIPSI
Di Susun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata
Satu(S1) Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan
Disusun Oleh :
Nama
: Dwi Radityo
NIM
: 04301-032
Bidang Studi : Marcomm & Advertising
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2008
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI MARCOMM & ADVERTISING
Dwi Radityo (04301-032)
Respon Khalayak Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One (F1) di
Global TV
(ix - 66 Halaman; 34 Referensi 1977 – 2005; 17 Tabel; 2 Bagan; Lampiran;
Bibliografi)
ABSTRAKSI
Seiring dengan pesatnya perkembangan pertelevisian di Tanah Air,
semakin terbuka lebar persaingan antara stasiun-stasiun televisi untuk menarik
perhatian khalayak menonton program acara yang dimiliki oleh setiap stasiun
televisi. Dalam hal ini Global TV mengiklankan programnya, yaitu Formula One.
Di latar belakangi oleh hal tersebut, maka penulis mengangkat perumusan
masalah respon khalayak terhadap iklan program Formula One di Global TV.
Dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui respon khalayak terhadap
tayangan iklan program Formula One di Global TV.
Sebagai landasan teori, penelitian ini menggunakan teori S-O-R (stimulus,
Organisme, Respon). Teori ini menjelaskan bahwa khalayak menerima
rangsangan yang disampaikan melalui media yang mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Selanjutnya penulis menggunakan model
Lavidge-Gary Steiner yang meliputi enam tahapan, yaitu kesadaran (awareness),
pengetahuan (knowledge), menyukai (liking), memilih (preference), keyakinan
(conviction), dan pembelian (purchase).
Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif . sedangkan metode penelitian ini adalah metode survey, penelitian
yang sifatnya baik praktis maupun teoritis untuk mengumpulkan data dengan
teknik kuisioner. Dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling.
Populasi penelitian ini adalah pengunjung acara nonton bareng di Click Cafe,
Bintaro Sektor 9, Tanggerang yang pernah menonton iklan program F1 di Global
TV dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 70 orang.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa
respon khalayak terhadap tayangan iklan program F1 di Global TV pada tahap
kognitif yang terdiri dari tingkat kesadaran (awareness) dan tingkat pengetahuan
(knowledge), memiliki respon tinggi terhadap tayangan iklan program F1 di
Global TV. Artinya tayangan iklan program F1 di Global TV mendapat respon
yang tinggi terhadap responden.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, ridho, hidayah dan karunia, atas kehendak-Nya. Shalawat
dan salam semoga terlimpahkan oleh nabi Muhammad SAW, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Respon Khalayak Terhadap Iklan
Program Formula One di Global TV”.
Dan sehingga tercapai satu tahapan belajarku tentang dunia ini, dan salah
satu dari tahapan itu adalah skripsi. Mengingat tidak adanya sesuatu yang
sempurna maka penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Namun setidaknya penulis sudah mencoba untuk melalui segala rintangan yang
cukup besar dan segala cobaan yang ada, maka inilah hasil dari sebuah proses
untuk menuju masa depan.
Skripsi ini disusun dan dipersiapkan untuk melengkapi syarat-syarat guna
memperoleh gelar kesarjanaan (S1) pada Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi
Marketing Communication and Advertising Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Dengan terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak dan penghargaan yang sebesar-besarnya pada berbagai pihak yang
telah membantu baik secara material maupun spiritual. Untuk itu dengan
ketulusan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu SM. Niken Restaty S.Sos. M.Si., Dosen Pembimbing Akademik
Marcomm & Advertising 2001 dan juga selaku Pembimbing I, Universitas
Mercu Buana, Jakarta terima kasih karena telah meluangkan waktunya
untuk memberikan masukan-masukan kepada penulis dalam penyusunan
skripsi hingga selesai.
2. Ibu Berliani Ardha M.Si. selaku Pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dan kesabarannya memberikan bimbingan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi hingga selesai.
3. Kedua Orang Tua ku tercinta Bapak dan Ibu (Luis W. dan Farida I.),
Nenek dan almarhum Kakek, serta saudara-saudaraku yang telah banyak
membantu baik secara material maupun spiritual. Selama ini selalu
mendoakan penulis dalam shalatnya, memberikan nasehat-nasehat dan
semangat serta segala bantuan yang tak ternilai.
4. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Mercu Buana.
5. Ibu Dra. Agustina Zubair, M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Mercu Buana.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
6. Ibu Tri Diah Cahyowati, M.Si, selaku Ketua Jurusan Marcomm and
Advertising, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana. Terima
kasih telah memberikan izin penulis untuk menyusun skripsi.
7. Para staf TU Fikom, terima kasih atas segala bantuannya.
8. Para dosen Jurusan Advertising Universitas Mercu Buana yang telah
memberikan bimbingan, pengalaman dan ilmu yang bermanfaat selama
penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Mercu Buana.
9. Seluruh Staf On Air Promo Department Global TV, atas bantuannya
mengenai data-data.
10. Teman-teman Angkatan 2001, Abe, Agung, Lita, Amar, Jeding, Bram,
Yona, Darmaji, Yuday, Yoga, Kakek, Anas, Awan, Fajar Molko, Baon,
Niken, Eka, Otong, Cimot, Andri dan lain-lainnya yang tidak disebutkan,
terima kasih atas semua dukungannya.
11. Teman-teman Citranada Crew, Warnet Crew, Digifit Distro, Rinto, Aldo,
Ozzy, Uu, Maki, Uus, Lia, Oghe, Putra, Icha, Ranti, Athyn, Ririn dan
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Sehingga kritik dan saran yang
bersifat membangun penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan skripsi
ini atau karya ilmiah lainnya. Semoga semuanya ini bisa menjadi inspirasi dan
berguna bagi kehidupan kita bersama, Amien.
Jakarta, Agustus 2008
Dwi Radityo
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………….
ABSTRAKSI ……………………………………………………………
KATA PENGANTAR ………………………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………
DAFTAR TABEL ………...…………………………………………….
DAFTAR BAGAN ……………………………………….………...… .
BAB I
BAB II
BAB III
Hal
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ….………………...….....
1.2. Rumusan Permasalahan ……………………………
1.3. Tujuan Penelitian .…………………………………
1.4. Signifikansi Penelitian .……………………………
1.4.1. Signifikansi Akademis ..…………………..
1.4.2. Signifikansi Praktis ..……………………...
1
5
5
5
5
5
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Periklanan Sebagai Proses Komunikasi ..…………..
6
METODOLOGI
3.1. Tipe Penelitian………………………………………
3.3. Metode Penelitian …………………………………..
3.4. Populasi dan Sampel ..………………………………
3.3.1. Populasi ..……………………………………
3.3.2. Sampel ..……………………………………..
28
29
30
30
31
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
BAB IV
Definisi Konsep ……………………………..……....
Operasional Konsep ………..……………………….
Teknik Pengumpulan Data .........................................
3.7.1. Data Primer ………………..…………………
3.7.2. Data Sekunder ……………..…………………
Teknik Analisa Data ………….…………………….
32
33
36
36
36
37
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Objek Penelitian …………..…………………………
39
4.1.1. Sekilas tentang Global TV ……………………. 39
4.1.2. On Air Promotion Department Global TV ........ 40
4.1.3. Proses Pembuatan Iklan Program di Global TV . 43
4.1.4. Sekilas Tentang Formula One ……………..….. 45
4.3. Hasil Penelitian …………………………………..….. 46
4.3.1. Identitas Responden ..…………………………. 47
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4.4.
BAB V
4.3.2. Perhatian (attention) Terhadap Tayangan Iklan
Program Formula One di Global TV ……………….. 50
4.3.3. Kesadaran ( awareness ) Terhadap Tayangan Iklan
Program Formula One di Global TV) ..………….…. 53
4.3.3. Pengetahuan Terhadap Tayangan Iklan Program
Formula One di Global TV ………............................ 55
Pembahasan…………………………………………. 62
PENUTUP
5.1. Kesimpulan ...……………………………………..
5.2. Saran ...………………………………………….…
5.2.1. Akademis ……………………………………
5.2.2. Praktis ......………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DATA DIRI
65
66
66
66
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1.
Tabel 3.1.
Teori Hierarchy of Effect
Operasionalisasi Konsep
Tabel 4.2.1.
Tabel 4.2.2.
Tabel 4.2.3.
Tabel 4.2.4.
Tabel 4.2.5.
Jenis Kelamin ……………………………………………
Usia Responden ………………………………………….
Tingkat Pendidikan Terakhir …………………………….
Jenis Pekerjaan ……………………………………….….
Perhatian Terhadap Tayangan Iklan Program F1 di
Global TV………………………………………………..
Frekuensi Menonton Iklan Dalam
3 bulan Terakhir ……..…………………………………..
Durasi Menonton Iklan ……….………………………….
Memperhatikan Tayangan Iklan ..……………………......
Iklan Menarik Perhatian …………………………………
Pengetahuan Terhadap Setting Iklan……………………..
Pengetahuan Terhadap Voice Over atau
Pengisi Suara ………………………………………….....
Isi Pesan Iklan Mudah Untuk Diingat .…………………..
Pengetahuan Terhadap Isi Pesan Iklan …………………..
Pengetahuan Terhadap Alur Cerita Iklan ..………………
Pengetahuan Terhadap Slogan Iklan …………………….
Pengetahuan Terhadap Sponsor Program ……………….
Respon Khalayak Terhadap Iklan Program F1
di Global TV ………………………………………..…...
Tabel 4.2.6.
Tabel 4.2.7.
Tabel 4.2.8.
Tabel 4.2.9.
Tabel 4.2.10.
Tabel 4.2.11.
Tabel 4.2.12.
Tabel 4.2.13.
Tabel 4.2.14.
Tabel 4.2.15.
Tabel 4.2.16.
Tabel 4.2.17.
47
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Teori Stimulus – Respons
Bagan 4.1. Proses Pembuatan Iklan Program di Global TV
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan di bidang pertelevisian saat ini terbilang pesat. Banyak
stasiun-stasiun televisi baru bermunculan di layar kaca. Dengan beragam
segmentasi yang dihadirkan, mulai dari pendidikan, berita, sampai segmentasi
yang diperuntukkan bagi anak-anak.
Hal ini membuat semakin banyak pula stasiun-stasiun televisi swasta yang
hadir di masyarakat menyuguhkan banyak acara-acara menarik. Stasiun televisi
yang hadir lebih dahulu di Indonesia diantaranya adalah RCTI, SCTV, Indosiar,
ANTV, TPI. Sementara stasiun televisi Metro TV, Trans TV, O Channel, Jak TV,
Space Toon, dan termasuk juga Global TV adalah beberapa stasiun televisi yang
belum lama mengudara.
Banyaknya stasiun televisi yang bermunculan otomatis membuka
persaingan yang luas. Setiap stasiun televisi bersaing untuk merebut dan
mempertahankan pemirsa televisi. Setiap stasiun televisi memiliki berbagai
program acara yang beraneka ragam, mulai dari program acara berita,
infotainment, hiburan, sport dan lain sebagainya. Untuk memperkenalkan
program acara-acara tersebut dibutuhkan berbagai macam promosi program acara.
Promosi ini diperlukan untuk dapat memikat perhatian masyarakat terhadap
stasiun televisi, khususnya stasiun televisi baru dan program-program acara yang
dimilikinya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PT Global Informasi Bermutu atau yang dikenal dengan Global TV
didirikan pada tanggal 22 Maret 1999, sebagai stasiun TV swasta dengan pangsa
pasar utama yaitu, masyarakat yang berjiwa muda (young at heart). Global TV
mulai mengudara di Jakarta pada tanggal 8 Oktober 2001. Dan memulai kegiatan
operasionalnya sebagai broadcaster dari program musik MTV selama 24 jam
nonstop dengan jangkauan area di Jadebotabek, Medan, Bandung, Surabaya,
Semarang dan Yogyakarta.
Tayangan perdananya dimulai pada tanggal 15 Januari 2005 Global TV
menambah jangkauan siarannya di 18 kota besar, yaitu Makassar, Palembang,
Manado, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Padang, Pekan Baru,
Bandar Lampung, Jambi dan Jayapura. Jam tayang Global TV adalah jam 05.0007.00 WIB pagi dan dilanjutkan pada jam 16.00-23.00 WIB. Adapun programprogram Global TV kini dapat dikategorikan menjadi beberapa genre diantaranya
sinetron, musik klip, reality show, teen animation, infotainment, newstainment,
news, sport, telenovela, komedi, film dan lain sebagainya. Target audiens Global
TV meningkat menjadi lebih dari 110 juta yang terdiri dari para pemirsa muda
usia 15-34 tahun, 5-14 tahun (tambahan) serta pemirsa berjiwa muda (Young at
Heart). Global TV dimiliki oleh Bimantara dan Bhakti Ivestama secara tidak
langsung melalui P.T. Media Nusantara Citra (MNC).
Seperti halnya sebuah perusahaan barang atau jasa yang berusaha untuk
memperkenalkan produk-produknya, stasiun televisi juga memiliki produk yang
dimilikinya, yaitu program-program acara. Setiap stasiun televisi mencoba
semaksimal mungkin untuk merebut perhatian pemirsa untuk menyaksikan
program acara yang dimilikinya. Dalam menunjang persaingan untuk merebut
perhatian pemirsa, periklanan dalam hal ini promosi program acara dianggap
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sebagai penunjang keberhasilan pemasaran. Melalui promosi, media penyiaran
mencoba untuk membujuk khalayak untuk tetap mengikuti program-program
yang disiarkan dan sekaligus membujuk pemasang iklan untuk membeli waktu
siaran yang tersedia.1
Tidak terlepas dari itu setiap program acara mempunyai sasaran khalayak
yang dituju, sasaran khalayak dari acara siaran langsung balap mobil Formula One
(F1), yaitu pecinta balap khususnya balap mobil, baik pria atau wanita yang
menyukai persaingan di arena balap.
Formula One (F1) merupakan salah satu program acara unggulan yang
dimiliki oleh stasiun Global TV. Pada tahun 2005 Global TV membeli hak siar
Formula One (F1) yang sebelumnya adalah program acara di stasiun televisi TPI.
Formula One (F1) merupakan acara kompetisi balap mobil bergengsi tingkat
dunia, ditayangkan secara langsung oleh stasiun televisi swasta Global TV.
Untuk memperkenalkan program acara Formula One (F1) dan untuk
menarik minat pemirsa, program acara Formula One (F1) dipromosikan oleh
Global TV. Iklan program acara ini berdurasi antara 30 detik. Di dalam promosi
tersebut menampilkan cuplikan-cuplikan jalannya balapan, dengan potonganpotongan gambar yang dibuat cepat agar terlihat lebih menarik dan seru, dipadu
lagi dengan kombinasi grafis yang kontras dan voice over yang dapat menarik
perhatian, kemudian ditampilkan jadwal acara dan penayangan acara Formula
One (F1). Di akhir tayangan iklan program ini terdapat gambar atau iklan dari
sponsor program ini, yaitu Class Sport. Dalam program acara ini Class Sport
menjadi sponsor utama selain beberapa sponsor lain seperti, Bridgestone dan
Indovision. Selain itu Global TV juga mempromosikan program ini di beberapa
1
Morissan M. A., Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Randina
Prakarsa. hal. 253
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
media cetak dan radio, di antaranya adalah surat kabar Seputar Indonesia, Tabloid
Genie, Majalah FHM, Radio ARH. Adapun promosi-promosi lainnya seperti
berbentuk super impose, yaitu penempatan logo Formula One pada sudut kanan
atau kiri layar tv, billboard dan banner.
Waktu penayangan yang relatif singkat, tidak mudah untuk dapat menarik
perhatian khalayak karena keterbatasan waktu yang tersedia. Dalam keterbatasan
penayangannya di stasiun Global TV, apakah tayangan iklan program F1 ini
sukses dalam meraih perhatian khalayak.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka dapat disimpulkan mengapa
penulis melakukan penelitian Rrespons Khalayak Terhadap Tayangan Iklan
Program Formula One di Global TV adalah ketertarikan penulis terhadap dunia
pertelevisian dan periklanan. Selain itu penulis juga merasa tertantang untuk
mengetahui bagaimana respon khalayak terhadap sebuah iklan program acara
televisi. Penulis juga ingin mengetahui bagaimana khalayak merespon iklan
program Formula One (F1), peneliti juga akan mencoba untuk menggali
pengetahuan dan pemahaman khalayak mengenai iklan program F1, sejauh mana
khalayak mengenal dan mengetahui pesan iklan program ini. Karena keberhasilan
suatu iklan dalam mempengaruhi khalayak untuk bertindak lebih lanjut tentunya
tidak terlepas dari respon khalayak dalam memberikan penilaian iklan tersebut.
Melalui iklan inilah Global TV memperkenalkan salah satu program acaranya,
yang menjadikan penulis tertarik untuk meneliti secara deskriptif mengenai
Respon Khalayak Terhadap Tayangan Iklan Program F1 di Global TV.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan beberapa uraian diatas, pokok permasalahan yang menjadi
obyek dalam penelitian ini adalah Sejauhmana Respon Khalayak Terhadap
Tayangan Iklan Program Formula One di Global TV?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui Respon Khalayak Terhadap Tayangan Iklan Program F1
periode Mei sampai Juni 2008 di Global TV Pada Tahap Kognitif.
1.4. Signifikansi Penelitian
1.4.1. Signifikansi Akademis
Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu
periklanan. Penelitian ini adalah suatu kajian dalam bidang periklanan
khususnya dalam bidang promosi yang diharapkan dapat melengkapi
literatur tentang promosi pada media khususnya media televisi.
1.4.2. Signifikansi Praktis
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan masukan
yang bermanfaat bagi stasiun televisi Global TV dan stasiun televisi
lainnya dalam merancang dan membuat suatu promosi program. Dan
diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber
informasi untuk menambah pengetahuan bagi pihak lain yang akan
mengadakan penelitian.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Periklanan Sebagai Proses Komunikasi
Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dimasyarakat.
Kegiatan komunikasi didalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosial tidak
dapat dipisahkan karena manusia sejak lahir dan hidup bermasyarakat selalu
terlibat dalam aktivitas komunikasi. Terutama pada era globalisasi menuju era
informasi ini, dimana informasi menjadi salah satu kebutuhan yang harus
dipenuhi sehingga masyarakat membutuhkan informasi yang faktual dan aktual
setiap harinya. Pemenuhan kebutuhan akan informasi itu melalui berbagai cara,
baik melalui media cetak media elektronik maupun melalui word of mouth
(penyampaian komunikasi dari mulut ke mulut).
Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penukaran informasi
diantara individu melalui lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.2
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris disebut communication berasal dari
kata latin, yaitu communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama makna.3 Komunikasi didefinisikan sebagai
The process by which an
individual (the communicator) transmits a stimuli (usually verbal) to modify the
behaviour of other individuals (the audience).4
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran
atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).
2
Sasa Djuarsa Sendjaya, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta Terbuka 1999, hal 60
Effendy Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Rosdyakarya, Bandung 2002,
Hal. 9
4
Hovland, Janis & Kelly, 1953 : 12, Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT.
Remaja Rosdya Karya, 2003, hal. 3
3
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari
benaknya.
Perasaan
bisa
berupa
keyakinan,
kepastian,
keragu-raguan,
kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul
dari lubuk hati.
Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian
pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan
berupa ide, informasi kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya, yang
dilakukan seseorang kepada orang lain, baik secara langsung (tatap muka)
maupun tidak langsung (melalui media) dengan tujuan mengubah sikap,
pandangan atau perilaku.5
Dari pengertian komunikasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa
komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna antara
komunikator dan komunikan. Maksudnya adalah apabila dalam komunikasi
terjadi pengertian dalam bahasa yang dipergunakan dan juga mengerti apa yang
sedang dipercakapkan.
Tujuan komunikasi itu sendiri adalah membentuk kesamaan atau
pengertian sesuai dengan tujuan komunikator, Astrid S. Susanto mengemukakan
bahwa setiap kegiatan komunikasi bertujuan mengubah sikap dan tindakan pihak
komunikan apabila komunikasi mampu mengubah sikap dan tindakan seseorang
atau lebih berhasil memperoleh persetujuan atau maksud komunikator maka dapat
dikatakan komunikasi telah berhasil.6
Periklanan merupakan suatu sarana komunikasi yang dipergunakan dalam
dunia perdagangan oleh produsen terhadap konsumen agar meraih lebih banyak
5
6
Effendy Onong Uchjana, Op-cit, hal.20
Astrid S Susanto, Komunikasi dalam Praktek, PT. Bina Cipta, Bandung 1974,hal.21
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
calon pembeli dengan biaya lebih rendah dan dalam waktu yang lebih singkat
sedangkan pengaruhnya akan melekat lebih lama pada ingatan pemirsa.7
Iklan juga berusaha memberikan informasi, membujuk, dan meyakinkan.
Iklan berusaha untuk memberikan pesan-pesan penjualan suatu produk yang
ditawarkan pada khalayak yang menggunakan berbagai macam media massa, baik
media lini bawah maupun media lini atas atau sering dikatakan di dunia
periklanan dengan above the line dan below the line agar produk tersebut dikenal
oleh khalayak, seperti yang dikatakan oleh David Ogilvy “A good advertisement
is one which can sell product without drawing attention to self. It should riset the
attention on the product”. 8Artinya iklan yang baik merupakan iklan yang dapat
menjual produk tanpa memusatkan pada iklan itu sendiri, iklan harus memusatkan
perhatian pada pembaca produknya.
Iklan atau Advertising (periklanan) berasal dari bahasa latin Ad Vertere
yang berarti “mengalihkan pikiran atau mengarahkan ”. Iklan yang kita lihat dan
dengar setiap hari sebenarnya merupakan produk akhir dari serangkaian
pengamatan sampai pelaksanaan strategi dan taktik yang berupaya untuk
menjangkau pembeli potensial.9
Menurut Terence A. Shimp, iklan yang baik atau efektif harus memenuhi
beberapa pertimbangan berikut ini :
a. Iklan harus memperpanjang suara strategi pemasaran. Iklan bisa
jadi efktif hanya bila cocok dengan elemen lain dari strategi
7
Dendi Sudiana, Komunikasi Periklanan Cetak. Remajarosda Karya, Bandung 1986, hal 4.
David Ogilvy, Pengakuan orang iklan, ahli bahasa Pratiwi Pusaka Tangga. Jakarta, 1987, hal
182.
9
Alo Liliweri, Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat, Citra Aditya, Bandung,
1991, hal .36
8
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
komunikasi pemasaran yang diarahkan dengan baik
dan
terintegrasi.
b. Periklanan yang efektif harus menyertakan sudut pandang
konsumen. Iklan harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan
dengan kebutuhan-kebutuhan, keinginannya, serta apa yang dinilai
oleh konsumen daripada si pemasar.
c. Periklanan yang efektif harus persuasif. Persuasi biasanya terjadi
ketika produk yang diiklankan dapat memberikan keuntungan
tambahan bagi konsumen.
d. Iklan harus menemukan cara yang unik untuk menerobos
kerumunan iklan. Para pengiklan secara kontinyu berkompetisi
dengan para pesaingnya dalam menarik perhatian konsumen.
e. Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih dari apa yang bisa
diberikan. Intinya adalah menerangkan dengan apa adanya, baik
dalam pengertian etika serta dalam pengertian bisnis yang cerdas.
f. Iklan yang baik mencegah ide kreatif dari strategi yang berlebihan.
Tujuan iklan adalah mempersuasi dan mempengaruhi.10
Kegiatan periklanan bisa dikatakan sebagai kegiatan komunikasi karena di
dalamnya berlangsung proses komunikasi. Proses komunikasi disini adalah
terjadinya proses penyampaian pesan dalam bentuk iklan yang disampaikan oleh
produsen pengiklan pada audiensnya dengan menggunakan media massa. Wells
Burnet dan Morialty mengemukakan pula bahwa advertising is paid non-personal
10
Terence A. Shimp, (ahli bahasa: Dwi Kartini Yahya) Periklanan Promosi Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid II, Erlangga, Jakarta, 2000, hal. 415 – 416.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
communication from identified sponsor using mass media to persuade or
influence an audience.11
Pada dasarnya tujuan periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi
sikap-sikap khalayak, dalam hal ini tentunya adalah sikap-sikap konsumen.
Sedangkan tujuan periklanan pada umumnya mengandung misi komunikasi.
Periklanan adalah suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik
kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap, atau mengharapkan
adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan.12
Menurut Boevee tujuan periklanan sendiri dapat dikategorikan sebagai
berikut :
a. Memberitahu
(Awareness),
tujuannya
adalah
memberikan
informasi kepada khlayak tentang suatu produk atau jasa melalui
pesan yang disampaikan.
b. Membujuk (Persuasive), tujuannya adalah berusaha membujuk
khalayak agar melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
disampaikan dalam pesan. Pada umumnya ilklan persuasive
berusaha mempengaruhi khalayak untuk menggunakan atau
memanfaatkan produk dan jasa yang ditawarkan.
c. Mengingatkan (Reminding), tujuannya adalah mengingatkan
khalayak
11
dengan
pesan-pesan
yang
sudah
disampaikan
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
2001, hal 276.
12
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan dan Konsep Aplikasinya Di Indonesia, PT. Pustaka
Utama Grafiti, Jakarta, 1995 hal. 51.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sebelumnya. Pada suatu iklan bisa saja terjadi memiliki dua tujuan
sekaligus.13
Periklanan merupakan salah satu proses komunikasi yang dapat diterapkan
secara umum melalui formula Harold D. Laswell, cara yang tepat sebuah tindak
komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :
Who (siapa), Say What (mengatakan apa), In which channel (dengan saluran
mana), To whom (kepada siapa), With what effect (dengan efek bagaimana). 14
Who : komunikator, dalam hal ini adalah Global TV. Say what : pesanpesan atau informasi program acara yang disampaikan oleh stasiun Global TV. In
which channel : dengan saluran apa atau dengan medium apa untuk penyampaian
pesan atau informasi program acara, dalam penelitian ini digunakan media
televisi. To whom : komunikan atau khalayak, sasaran penelitian adalah
pengunjung acara nonton bareng F1 di Click Café, Bintaro, Tanggerang. With
what effect : dalam hal ini adalah respon khalayak pada tahap kognitif terhadap
pengunjung acara nonton bareng tersebut.
Dalam penelitian ini yang berjudul Respon khalayak terhadap tayangan
iklan program F1 di Global TV. Maka teori-teori yang penulis gunakan adalah
teori S – R (Stimulus – Respons) Menurut Berger dan Lamber yang dikutip oleh
Aubrey Fisher mengemukakan bahwa :
Istilah S – R sebenarnya merupakan sebutan yang salah karena
mengabaikan variasi yang lebih baru dari teori S – R. Lebih lanjut para
pengarang ini mengemukakan bahwa Psikologi S – R seharusnya paling
tidak adalah Psikologi S – O – R, umpan balik”. Dengan perkataan lain
penjelasan psikologis yang lengkap dalam kerangka S-R memerlukan
13
14
Djokolelono, makalah “Strategi Periklanan dan Strategi Kreatif“ yang disampaikan pada
lembaga pengkajian komunikasi pemasaran Jakarta.
Putu Laxman S. Pendit, Model-model Komunikasi, Uni Primas, Jakarta, 1985 hal. 12
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
adanya penambahan keadaan internal dari Organisme (O) dan respon
perilaku (umpan balik) dari konsep S-R yang semula. 15
Adapun model dari teori S-R ini dapat digambarkan sebagai berikut:
S-----O-----R
Seperti yang terlihat dari model tersebut, model ini memberikan gambaran
tentang 3 elemen penting : Stimulus (S) yaitu pesan; Organisme (O) yaitu
pihak penerima (Receiver); dan Respon ®, yaitu akibat atau pengaruh yang
terjadi.16
Teori S – O – R
ini menjelaskan pengaruh yang terjadi pada pihak
penerima (receiver) sebagai akibat dari komunikasi, menurut teori ini dampak
atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima pada dasarnya merupakan suatu
reaksi tertentu dari stimulus tertentu, dengan demikian besar kecilnya pengaruh
serta dalam bentuk apa pengaruh tersebut terjadi, tergantung pada isi dan
penyajian stimulus
Stimulus------------->Organisme----------------> Respon
Sebagaimana terlihat diatas, teori ini memberikan gambaran kepada ketiga
elemen penting yaitu: Stimulus (S), Organisme (O), dan Respons (R). Pada
dasarnya prinsip ini merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian
15
16
B. Aubrey Fisher disunting oleh Jalaluddin Rakhmat, Teori-Teori Komunikasi, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung, hal. 200.
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 1994, hal. 71.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
seseorang dapat memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan media. Sehingga
seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan
reaksi komunikan.
Jadi unsur-unsur model ini adalah:
1. Pesan (Stimulus, S)
2. Komunikan (Organisme, O)
3. Efek (Respons, R).17
Stimulus atau pesan disampaikan kepada komunikan mungkin diterima
atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan dan
kemudian diteruskan pada proses berikutnya di mana komunikan akan menjadi
mengerti.
Setelah komunikan mengolahnya maka pada saat itulah terjadinya
Organisme (perhatian, pengertian, dan penerimaan) maka terjadilah kesediaan
untuk mengubah sikap atau disebut juga Respons. Proses di atas menggambarkan
“perubahan sikap” dan tergantung pada proses yang terjadi pada individu.
17
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Remaja Karya, Bandung,
2000, hal. 254.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Adapun teori S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut : 18
Bagan 2.2. Teori Stimulus Respon
Stimulus
Organisme :
• Perhatian
• Pengertian
• Penerimaan
Respon
(Perubahan Sikap)
Gambar di atas menunjukan bahwa perubahan sikap bergantung pada
proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang
disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin
ditolak. Setelah komunikan mengerti, lalu komunikan mengolahnya
dan menerima, maka terjadilah kesediaan untuk merubah sikap.19
Proses di atas mengambarkan perubahan sikap dan bergantung pada proses
yang terjadi pada individu.
a. Stimulus yang diberikan pada organisme dapat diterima atau dapat
ditolak, maka proses selanjutnya terhenti. Ini berarti bahwa stimulus
tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi organisme, maka tidak ada
perhatian (attention) dari organisme. Jika stimulus diterima oleh
18
Mar’at, Sikap Manusia, Perubahan, dan Pengukurannya, Ghalia Indonesia, Jakarta 1984,
hal. 34.
19
Onong Uchjana Effendy, Op.Cit, hal. 255
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
organisme berarti adanya komunikasi, dan adanya perhatian dari
organisme. Dalam hal ini, stimulus adalah efektif dan ada reaksi.
b. Langkah berikutnya adalah jika stimulus telah mendapat perhatian dari
organisme, maka proses selanjutnya adalah mengerti terhadap stimulus
(correctly comprehanded). Kemampuan dari organisme inilah yang
dapat melanjutkan proses selanjutnya.
c. Langkah berikutnya adalah bahwa organisme dapat menerima secara
baik apa yang telah diolah sehingga dapat terjadi kesediaan untuk
perubahan sikap.20
Berkaitan dengan pernyataan di atas, tayangan iklan program F1
diasumsikan sebagai stimulus, dan organismenya adalah pengunjung acara nonton
bareng F1 di Click Café, Bintaro, Tangerang. Hubungan antara stimulus – respons
diwarnai oleh hubungan sebab-akibat. Di mana penjelasan stimulus – respons
akan mengemukakan bahwa organisme menghasilkan perilaku tertentu, jika ada
kondisi stimulus tertentu.21
Adapun efek yang akan terjadi pada setiap individu meliputi :
a. perubahan kognitif, yaitu komponen perubahan yang terdiri dari
seluruh kognisi yang dimiliki seseorang objek sikap tertentu fakta,
pengetahuan dan keyakinan tentang objek.
b. perubahan afektif, yaitu komponen perubahan yang terdiri dari seluruh
perasaan atau emosi seseorang terhadap objek, terutama penilaian.
20
21
Mar’at, Op.Cit., hal. 23.
Aubrey Fisher, Op.Cit, hal. 197 – 198.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c. perubahan konatif (perilaku), yaitu komponen perubahan yang terdiri
dari kesiapan seseorang untuk beraksi atau kecenderungan untuk
bertindak terhadap objek.22
Menurut Robert J. Lavidge dan Gary Steiner ada beberapa tingkatan dalam
proses komunikasi sebelum orang menerima suatu hirarki. 23
Tabel 2.1. Teori Hirarki efek
Tahap Penerimaan
Tingkah Laku
Awareness
Kognitif
Knowledge
Berdasarkan
Tujuan Pesan
Menyediakan
pemikiran
dan informasi dan fakta.
penilaian yang rasional.
Liking
Afektif
Preference
Menekankan
Pengerahan
pada
emosi, persuasif (membujuk
perubahan pengetahuan dan khayalak
sikap
secara
untuk
menggunakan
produk/jasa)
Action,
Conviction
Konatif dan Motivasi
Purchase
Mengubah dan memberikan untuk
rangsangan.
memotivasi
melakukan
tindakan penggunaan
produk/jasa.
Tahapan penerimaan konsumen dalam hubungannya dengan hierarki efek
dalam hubungannya dengan pesan iklan :
1. Awareness (kesadaran)
Pada tahap ini konsumen mulai sadar atau tahu bahwa produk atau jasa
tersebut ada.
22
David O. Sear Jonathan L. Freedman, L. Anne Pepau (terjemahan) Psikologi Sosial, Erlangga,
Jakarta 1999, hal 138
23
Robert J. Lavidge dan Gary A. Steiner, A Model for Predictive Measurements of Advertising
Effectiveness, Journal of Marketing, 1961, hal 59-62.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Knowledge (pengetahuan)
Pada tahap ini mereka mengetahui apa yang ditawarkan oleh produk
atau jasa tersebut.
3. Liking (menyukai)
Pada tahap ini mereka mempunyai sikap positif terhadap produk atau
jasa yang ditawarkan, yaitu sikap menyukai produk atau jasa tersebut.
4. Preference (memilih)
Setelah melalui berbagai tahap, sampailah pada satu pilihan terhadap
produk atau jasa yang disukai.
5. Conviction (keyakinan)
Pada tahap ini mereka mempunyai keyakinan terhadap produk atau
jasa yang dipilih itulah yang digunakan.
6. Purchase (pembelian)
Mereka telah sampai pada kesimpulan untuk melakukan tindakan
menggunakan suatu produk atau jasa.
Tingkatan-tingkatan respon tersebut digolongkan ke dalam tiga dimensi dasar,
yaitu :
1. Awareness dan Knowledge masuk ke tahap kognitif,ini berkaitan dengan
iklan yang menyediakan informasi dan fakta. Tahap kognitif berdasarkan
atas pemikiran dan penilaian yang rasional atas apa yang dianjurkan oleh
komunikator.
2. Liking dan Preference masuk tahap afektif, ini berkaitan dengan adanya
iklan yang dapat mengubah sikap dan perasaan. Tahap afektif, yaitu
penilaian berdasarkan komponen perasaan sebelum mengambil penilaian
terakhir tentang isi dari pesan iklan tersebut.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3. Conviction dan Purchase masuk tahap konatif, ini berkaitan dengan
adanya iklan yang dapat mengubah dan memberikan rangsangan. Tahap
konatif dan motivasi di sini, yaitu memberikan penilaian berdasarkan arti
khusus dari isi pesan sebagaimana disajikan komunikator, dimana pada
akhirnya melakukan tindakan pembelian terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan pihak komunikator.24
Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mempelajari respon khalayak
sampai pada tahap kognitif. Yaitu untuk mengetahui pengetahuan khalayak
terhadap iklan tersebut. Proses kognisi erat kaitannya dengan pengetahuan
mengenai diri sendiri, lingkungannya atau keberadaan sekitarnya untuk merubah,
merinci, menyimpan, dan mengungkapkan terhadap objek yang dilihatnya.
Khalayak yang terekspos oleh pesan iklan dan memberikan respon kognisi dalam
dirinya maka akan dapat mempengaruhi proses hasil perubahan sikap.25
Pada penelitian ini media massa yang digunakan dalam beriklan adalah
televisi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya media televisi dapat dikatakan
sebagai media yang relatif mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat,
televisi sebagai media dapat mencapai audience yang lebih banyak dan luas atau
tidak terbatas.
Televisi dalam bahasa inggris adalah television diartikan dengan melihat
jauh. Melihat jauh di sini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi di
suatu tempat (studio televisi) dapat dililhat dari tempat lain melalui sebuah
perangkat penerima (televisi set).
24
Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek I, PT. Bina Cipta Jakarta, 1977, hal
208.
25
David A. Aaker and John G, Advertising Management, New Jersey, Prentice Hall Inc, 1987,
hal 256
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Televisi atau yang disingkat TV menurut kamus komunikasi yang disusun
oleh Onong Uchjana adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan
gambar
dan
pendengaran
suara,
baik
melalui
kawat
maupun
secara
elektromagnetik tanpa kawat.26
Keberadaan televisi tidak hanya sekedar menghibur dengan audio (musik,
sound effect) visualnya (menampilkan fantasi atau khayalan pembuat iklan
sehingga tampak nyata Karena didukung gerakan hidup, warna-warna, tulisan,
model, dan lainnya) tetapi mampu mempersuasi penontonnya untuk melakukan
perubahan sikap, tingkah laku dan pola pikir khalayaknya di samping
keserempakan pesan yang dibawanya Oleh karena itu banyak produsen yang
masih percaya pada kekuatan televisi sebagai media utama untuk memasang iklan.
Televisi merupakan medium periklanan yang sangat ampuh dari semua
medium lain, karena menggabungkan penglihatan, suara dan gerak. Televisi di
dalam menyampaikan suatu pesan tidak dihambat oleh ruang dan waktu, karena ia
memiliki sifat audio-visual dan khalayak dapat menerima pesan secara langsung,
jelas, akurat, singkat dan padat. Sebagai media massa elektronik, televisi dapat
berfungsi efektif karena dapat menjangkau ruang dan waktu yang sangat luas dan
dapat menarik pemirsa dalam jumlah yang sangat banyak dalam kurun waktu
yang relatif singkat.
Menurut Sandra E.Moriarty, pengertian televisi sebagai berikut, Television
is a visual medium, however it is also and audio visual medium,which means that,
with skillfull use, you can have all the strengths of audio, plus the impact of visual
communication.27
26
27
Onong Uchjana Effendy.Op. Cit ,hal 361.
Sandra E. Moriarty, Creative Advertising Theory and Practice, New Jersey : Prentice Hall
Inc;Engle Wood Cliff, 1986, hal.61.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Penulis menterjemahkan bahwa televisi adalah media visual dan juga
merupakan media audio visual, yang berarti bahwa dengan menggunakan
keahlian, anda akan mempunyai semua kekuatan dari audio ditambah pengaruh
yang kuat dari komunikasi visual.
Karena sebagian orang besar penonton televisi kurang memperhatikan
tayangan iklan, maka pengiklan berusaha menampilkan iklan secara kreatif agar
menarik perhatian penonton dan mudah untuk diingat. Mengartikan suatu pesan
iklan pemirsa televisi dapat saja keliru, untuk menghindari hal ini kejelasan dan
kesederhanaan pesan dari sebuah iklan perlu diperhatikan. Penonton televisi pada
umumnya jarang bersedia menyediakan waktu yang lama untuk memperhatikan
iklan, karena itu mereka lebih memperhatikan pesan-pesan singkat yang
mencolok.
Televisi secara lengkap adalah salah satu bentuk media massa yang
memancarkan suara dan gambar, yang berarti sebagai reproduksi daripada
kenyataan yang disiarkan melalui gelombang-gelombang elektronik sehingga
dapat diterima oleh pesawat televisi dirumah. TV sebagai media iklan memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan yang berlaku secara umum.
a. Kelebihan TV :
1. Efisien biaya
TV menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas sehingga biaya
per kontrak relative murah.
2. Dampak yang kuat
TV mampu menarik perhatian, penglihatan, dan pendengaran target
audience dengan kombinasi gerakan, suara, cerita, dan tata warna
yang indah.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3. Pengaruh yang kuat
Karena konsumen telah menjadikan TV sebagai sarana hiburan,
pendidikan, dan informasi, maka lebih bayak waktu yang dihabiskan
konsumen di depan layar TV. Penyampaian pesan iklan secara
berulang-ulang akan mempengaruhi target audience.
b. Kelemahan TV
1. Biaya absolut besar
Biaya produksi meliputi biaya pembuatan film dan honorarium artis
yang terlibat dan biaya penayangan iklan yang berulang-ulang.
2. Target audiens tidak selektif
Segementasi pada penonton TV tidak setajam media lain. Jadi iklan
yang ditayangkan memiliki kemungkinan pasar yang tidak tepat.
3. Kesulitan teknis
Televisi tidak luwes dalam pengaturan teknis. Iklan yang telah dibuat
tidak dapat diubah begitu saja jadwalnya, apalagi menjelang jam-jam
penyiaran.28
Dalam
membuat
iklan diperlukan unsur-unsur
yang mendukung
periklanan dalam media televisi. Seperti yang dikemukakan oleh Rhenald Kasali,
unsur-unsur iklan televisi itu meliputi :
a. Music atau jingle
Jingle adalah musical commercials usually with the sales message in the
versa. Artinya adalah musik iklan biasanya menyampaikan pesan
28
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama
Grafiti, Jakarta, hal. 121
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
penjualan. Jadi jingle harus mendukung iklan tersebut, pesan pada jingle
iklan sifatnya menjual produk tersebut.29
b. Storyboards
Storyboards adalah visualisasi untuk iklan televisi yang merupakan
rangkaian gambaran kartun yang dibuat dalam bentuk layar televisi atau
persegi panjang yang menampilkan alur cerita iklan yang diusulkan.
Storyboards memiliki 3 elemen, yaitu :
1. Gambar-gambar yang menampilkan adegan atau gerak film tersebut.
2. Deskriptif tertulis yang menerangkan tentang apa yang akan nampak
(visual).
3. Apa yang akan didengarkan oleh khalayaknya (audio).
c. Copy or script
Copy or script is the word that make up the headline and message of an
advertisement or commercial, artinya script adalah susunan suatu
kalimat yang membentuk headline atau pesan pada sebuah iklan. 30
d. Endoser
Endoser berasal dari kata endose yang berarti menguasakan atau
mendukung. Sedangkan endoser artinya adalah orang yang mendukung.
Pada iklan endoser berarti penggunaan tokoh yang dapat digunakan
sebagai pemeran iklan.31
29
Couland L./William F. Arens, Contemporary Advertising 2nd Edition, Irvin Homewood, Illnois,
1986, Glossary, G-10
30
Jefri Abidin Am, Kiat Advertising Semarang, PT. Esa, Semarang, 1999, hal. 31
31
John M. Echols & Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia, 1984, Jakarta,
hal. 213
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
e. Signature slogan atau strapline
Slogan adalah baris kalimat penutup. Hal ini dapat digunakan sebagai
alat untuk menciptakan citra produk dan perusahaan. Slogan dapat
ditampilkan dalam bentuk audio, visual, atau audio-visual.32
f. Logo
Logo adalah simbol atau identifikasi suatu produk atau perusahaan.
Logo digunakan agar khalayak dengan mudah mengetahui dan
mengenali produk tersebut dengan mudah.33
Selain itu, dalam pengertiannya promosi program dan media penyiaran
adalah kegiatan untuk mempertahankan audien dan menarik audien baru serta
mengundang pemasang iklan34. Kegiatan promosi diarahkan pada dua pihak, yaitu
audien dan pemasang iklan. Dua pihak ini memiliki kontribusi sangat penting
untuk menjamin kelanjutan operasi media penyiaran. Tanpa adanya audien,
program yang sangat bagus sekalipun tidak akan mampu menarik pemasang iklan
dalam jumlah yang berarti.
Iklan program pada televisi memiliki beberapa kaidah, antara lain :
a. Image / identitas, iklan program dapat membentuk station image kepada
khalayak.
b. Informasi, iklan program berisikan pesan mengenai program acara yang
diiklankan.
c. Himbauan, iklan program bertujuan untuk menghimbau dan mengajak
khalayak untuk menyaksikan atau mengenal program.
32
Burhan Bungin, Imaji Media Massa (Konstruksi dan Makna Realitas Sosial Iklan Televisi
Dalam Masyarakat Kapitalistik), Jendela, Yogyakarta, 2001, hal. 163
33
Rhenald Kasali, Op. Cit, Hal. 92
34
Morissan M. A., Op-Cit, hal. 253
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
d. Hiburan, iklan program dikemas secara menarik, sehingga dapat menjadi
hiburan tersendiri bagi khalayak yang melihat.35
Melalui iklan program, Global TV mencoba untuk membujuk khalayak
untuk tetap mengikuti program-program yang disiarkan dan sekaligus membujuk
pemasang iklan untuk membeli waktu siaran yang tersedia. Tempat terbaik untuk
mengiklankan program tentu saja di stasiun sendiri. Promosi di stasiun sendiri
merupakan cara yang paling cepat dan paling mudah dilakukan, karena audien
sedikit banyak sudah tersedia. Iklan program merupakan seni untuk membuat
audien tidak pindah ke stasiun penyiaran lain. Promosi di media penyiaran sendiri
bertujuan memberitahu dan mengingatkan audien untuk terus mengikuti program
yang akan segera ditayangkan. Cara media berpromosi akan menentukan apakah
suatu program apakah suatu program akan berhasil atau gagal.
Macam-macam iklan program on air berdasarkan kategori program :
a. Iklan Program Spesial
Program campaign, campaign bulanan, hari besar, ulang tahun, program
dengan biaya besar atau unggulan, program re-run, program blocking,
program yang mengalami perubahan waktu tayang.
b. Iklan Program regular – episodik
Iklan untuk program yang memiliki waktu tayang rutin dan perlu selalu di
update, karena selling pointnya berbeda setiap episode.
c. Iklan Program baru
Iklan untuk program baru, yang baru ditayangkan terbaru, host baru
maupun titel baru, dan konsep baru.36
35
36
Global TV, On Air Promotion Handbook, Jakarta, 2005 , hal. 5
Global TV, Op. Cit, hal. 10
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Adapun pembagian treatment iklan program berdasarkan kategori di atas
mempengaruhi:
a. Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi dibutuhkan untuk memastikan informasi yang
ingin disampaikan dapat diterima dengan baik dan memiliki kekuatan
persuasif agar penonton tertarik pada program yang dipromosikan.
Dasar penentuan strategi komunikasi biasanya dipengaruhi oleh target
audien. Hal ini dimaksudkan agar target audien mengerti maksud
pesan yang disampaikan.
b. Kreatif iklan program
Selain berdasarkan kategori program, kreatif iklan juga dipengaruhi
oleh sifat/genre sebuah program. Iklan program berdasarkan sifatnya
terdiri dari sinema atau movie, gosip atau infotainment, musik, acara
misteri, sinetron, sport, news, variety show, kuis, keagamaan, talk
show, animasi dan program anak.
c. Media placement dan frekuensi penayangan iklan program
Iklan program juga ditentukan oleh penentuan media yang akan
dijadikan tempat untuk berpromosi. Tidak hanya berpromosi di dalam
media sendiri, promosi juga diperlukan di beberapa madia lain, seperti
media cetak dan radio. Frekuensi penayangan tak kalah pentingnya
bagi iklan program, berapa banyak iklan tersebut ditayangkan dan pada
segmen tertentu sangat berpengaruh terhadap iklan program tersebut.37
d. Bentuk atau item iklan program on air, yang terdiri dari :
37
Global TV, Op. Cit, hal. 12
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1. Iklan teaser program
iklan program yang disampaikan atau diinformasikan belum dalam
bentuk yang lengkap, sifatnya untuk membuat khalayak menjadi
penasaran untuk mengikuti kelanjutan iklan program tersebut.
2. Iklan launching program
Iklan yang sifatnya untuk meluncurkan sebuah program dan
menginformasikannya secara lengkap.
3. Iklan program regular/generik
Iklan yang digunakan sepanjang waktu program tersebut masih
ditayangkan.
4. Iklan program episodik
klan yang dibuat berkala sesuai dengan episode program. Iklan
episodik dibuat untuk program-program unggulan yang memiliki
selling point berbeda di setiap episodenya.
5. Iklan program berdasarkan durasi.
iklan program berdasarkan durasinya terdiri dari 30 detik, 45 detik,
60 detik, 90 detik, dan 120 detik.
6. Bumper
Merupakan iklan program yang biasanya berisikan title dan waktu
penayangan suatu program saja, dan berdurasi kurang lebih 5 detik.
7. Super impose
Logo maupun banner yang kecil ukurannya dan diletakkan di
ujung kanan layar TV.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
8. Omnibus
Gabungan iklan beberapa program yang memiliki kesamaan,
misalnya jam tayang, genre programnya, dan lain-lain. 38
38
Global TV, Op. Cit, hal. 13
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB III
METODOLOGI
3.1. Tipe Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif, dimana pada
pendekatan ini banyak digunkan angka, mulai dari proses pengumpulan data,
sampai dengan pemaparan hasil penelitiannya. Data-data yang berhasil diperoleh
kemudian dikumpulkan, dikelompokkan, dijumlahkan serta diolah sehingga
menghasilkan suatu angka-angka yang kemudian disajikan dalam format tabulasi.
Secara umum penelitian kuantitatif ini memiliki karakteristik sebagai
berikut :
a. Kejelasan dari unsur :tujuan, pendekatan, subjek, sampel dan sumber data,
dimana unsur-unsur tersebut sudah mantap serta rinci sejak awal
penelitian.
b. Rancangan, yaitu dalam rancangan telah mengenai langkah-langkah dari
penelitian serta hasil yang diharapkan. Contohnya pada penelitian yang
dirancang bersifat deskriptif, maka tahapan serta langkah-langkah dalam
penelitian sudah jelas, yaitu memaparkan fakta dan situasi di lapangan
dengan apa adanya.
c. Proses pengumpulan data, yaitu dalam kegiatan pengumpulan data
lapangan dimungkinkan untuk diwakilkan. Misalnya pada kegiatan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan menggunakan
kuisioner yang disebarkan pada responden.39
Berdasarkan tujuan dari penelitian, yaitu untuk mengetahui respon kognitif
khalayak, maka sifat penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif. Menurut
Jalaludin Rakhmat penelitian deskriptif adalah tipe penelitian yang dimaksudkan
untuk memberikan gambaran dan memaparkan suatu peristiwa atau objek
penelitian yang sedang terjadi berdasarkan karakteristik yang dimiliki, tidak
mencari atau menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesis atau membuat
prediksi.40
Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif karena penelitian
hanya bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan,
gejala atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi adanya hubungan
tertentu antara suatu gejala dan gejala dalam masyarakat.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian survey. Menurut Moh. Nasir dalam bukunya Metode Penelitian, survey
adalah metode yang pertama kali menggunakan sifat kuantitatif. Metode survey
sendiri adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari
gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang
39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, PT. Rineka
Cipta,
2002, hal 10-11.
40
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi , Bandung, Remaja Rosdyakarya, 1993,
hal. 24
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok deskripsi ataupun
daerah.41
Survey adalah penelitian yang sifatnya, baik praktis maupun teoritis, untuk
mengumpulkan dengan teknik kuesioner, menerangkan dan menjelaskan data
mengenai fenomena sosial, yang meliputi aspek-aspek: ciri-ciri demografis
anggota masyarakat, lingkungan sosialnya, aktifitasnya, sikapnya, dan lain-lain.42
Dengan penekanan menggunakan pengumpulan data representatif, tidak
hanya dari pernyataan tentang suatu masalah, tetapi juga dapat menerangkan
sebagian dari kelompok tertentu. Penelitian ini hanya mengambil sampel dari
suatu populasi saja dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan
data.
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui respon
kognitif khalayak, maka subyek penelitian ini adalah khalayak dari suatu
populasi.
Sugiyono dalam bukunya Statistik dan Penelitian berpendapat bahwa
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulan. 43
Populasi merupakan objek penelitian, dalam hal ini populasi
penelitian adalah pengunjung acara nonton bareng F1 di Click Café,
41
Moh. Nasir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998, hal. 6
Onong Uchjana Effendy, MA., Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung, 1989, hal. 350
43
Sugiyono, Statistik untuk penelitian, Alvabeta, Bandung, 2003, hal. 55
42
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Bintaro, Tangerang. Populasi penelitian tersebut dipilih karena dianggap
mewakili pemirsa Global TV, khususnya pemirsa program acara F1.
Jumlah populasi Click Cafe, Bintaro, Tanggerang adalah 180 orang.
Jumlah tersebut merupakan kapasitas maksimal pengunjung Click Cafe.
3.4.2. Sampel
Sampel adalah kumpulan objek penelitian hanya dengan mengamati
dan mempelajari sebagian dari kumpulan itu.44 Dalam penelitian ini
sampel yang menjadi objek penelitian tidak teridentifikasi dengan jelas.
Maka teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah non-probability sampling, dimana setiap unsur atau setiap anggota
populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi
sampel.45 Jumlah anggota sampel atau ukuran sampel dalam penelitian ini
diambil sebanyak 70 (tujuh puluh) orang.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
peneliti menggunakan teknik pengambilan accidental Sampling, Menurut
Jalaludin Rakhmat, accidental sampling adalah mengambil sampel siapa
saja yang ditemui ada atau kebetulan ditemui. 46
Sedangkan menurut
Sugiyono dalam bukunya berjudul Statistika untuk penelitian, sampling
aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
44
Jalaludin Rahmat, Op.Cit. hal. 78
Sugiyono, op-cit, hal. 60
46
Jalaludin Rakhmat, Op. Cit, hal. 81
45
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
dengan sumber data.47
Untuk menentukan jumlah sampel, penulis akan mengacu pada
pernyataan Masri Singarimbun, yaitu :
Untuk mendapatkan suatu metode pengambilan sampel yang dapat
menghasilkan presisi yang tertinggi tetapi dapat menghemat waktu, biaya
dan tenaga, maka seorang peneliti harus dapat memperkirakan besarnya
sampel yang diambil sehingga presisinya dianggap cukup untuk menjamin
tingkat kebenaran hasil penelitian. Jadi peneliti sendirilah yang
menentukan
tingkat
presisi
yang
dikehendaki,
yang
selanjutnya
berdasarkan presisi tersebut dapat menentukan besarnya jumlah sampel.48
3.5. Definisi Konsep
Respon khalayak adalah reaksi seseorang terhadap suatu pesan dan
memberikan respon kognitif yang berhubungan dengan pikiran atau penalaran,
sehingga khalayak yang semula tidak tahu menjadi tahu. Dalam penelitian ini
yang menjadi khalayak adalah pengunjung acara nonton bareng Formula One
di Click Cafe.
Iklan program F1 adalah pesan tentang program acara F1 yang
disampaikan oleh Global TV yang bertujuan menarik orang untuk
menyaksikan tayangan tersebut.
Respon khalayak terhadap tayangan iklan program Formula One (F1) di
Global TV merupakan suatu proses bagaimana khalayak memberikan respon
47
48
Sugiyono, op-cit, hal. 60
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1989.
hal.152
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
atau tanggapan terhadap unsur-unsur yang terdapat dalam iklan program F1.
Setelah suatu informasi diseleksi dan diorganisasikan, khalayak kemudian
memberikan respon dengan menginterpretasikan informasi yang terdapat
dalam iklan tersebut dengan berbagai cara. Respon merupakan suatu proses
bagaimana khalayak memberikan tanggapan dan penilaian terhadap unsurunsur iklan yang akan diteliti.
3.6.
Operasionalisasi Konsep
Operasionalisasi konsep adalah proses menjabarkan konsep yang abstrak
menjadi suatu besaran operasional yang terukur. Besaran-besaran ini disebut
variabel, yaitu besaran yang sifatnya berubah-ubah dan bervariasi, dan untuk
dapat mengukur besaran variabel tersebut diperlukan suatu indikator. Apa dan
bagaimana cara untuk melakukan pengukuran terhadap indikator yang
bersangkutan, dirumuskan dalam bentuk butir-butir pertanyaan yang akan
disajikan dalam kuisioner.
Dalam penelitian ini, respon kognitif khalayak berlangsung karena
adanya perhatian (attention) pada khalayak terhadap promosi program F1 di
Stasiun Global TV, yang ditandai dengan timbuknya kesadaran (awareness)
pada khalayak akan keberadaan iklan program tersebut. Proses ini secara
alamiah berlanjut kepada tahapan dimana kesadaran (awareness) ini
mengakibatkan timbulnya pengetahuan (knowledge) pada khalayak tentang
iklan program beserta pesan-pesan yang diusungnya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Secara operasional respon kognitif khalayak terhadap tayangan iklan
promosi program tersebut diukur melalui :
a. Perhatian (attention)
1. Perhatian khalayak terhadap iklan tersebut.
2. Intensitas khalayak menonton iklan tersebut
3. Berapa lama khalayak melihat iklan tersebut
b. Kesadaran (awareness)
1. Memperhatikan iklan
2. Iklan Menarik perhatian
c. Pengetahuan (knowledge)
1. Tingkat pengetahuan terhadap musik/slogan iklan.
2. Tingkat pengetahuan terhadap setting iklan.
3. Tingkat pengetahuan terhadap pengisi suara atau voice over.
4. Tingkat pengetahuan terhadap alur cerita iklan tersebut.
5. Tingkat pengetahuan terhadap isi pesan iklan tersebut.
6. Tingkat pengetahuan terhadap sponsor utama acara.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 3.1.Operasionalisasi Konsep
Konsep
Variabel
Indikator
Pernahkah melihat iklan
Skala Pengukuran
Ya
Ragu-ragu
Tidak
Perhatian
(Attention)
Melihat iklan dalam tiga
bulan terakhir
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
Apakah menonton iklan
sampai selesai
Ya
Kadang-kadang
Tidak
Memperhatikan iklan
Ya
Kadang-kadang
Tidak
Tayangan iklan menarik
perhatian
Ya
Kadang-kadang
Tidak
Tingkat pengetahuan
terhadap setting iklan
Tahu
Kurang tahu
Tidak tahu
pengtahuan terhadap
voice over / pengisi suara
Ya
Ragu - ragu
Tidak
Isi pesan iklan mudah
diingat
Ya
Ragu-ragu
Tidak
Tingkat pengetahuan
terhadap isi pesan iklan
Tahu
Kurang tahu
Tidak tahu
Kesadaran
(Awareness)
Respon
Kognitif
Pengetahuan
(Knowledge)
Tingkat pengetahuan
terhadap
alur cerita iklan
Tahu
Kurang tahu
Tidak tahu
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3.7.
Tingkat pengetahuan
terhadap musik/slogan iklan
Tahu
Kurang tahu
Tidak tahu
Tingkat pengetahuan
terhadap sponsor
program
Tahu
Kurang tahu
Tidak tahu
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.7.1. Data Primer
Teknik yang dilakukan dalam memperoleh data primer adalah dengan
penyebaran kuisioner dilakukan dengan memberikan selebaran kepada
sampel yang telah dipilih. Selebaran tersebut berisikan serangkaian
pertanyaan yang disusun dari variabel penelitian yang relevan dengan
masalah yang dibahas. Pertanyaan yang diajukan saling menguatkan
satu sama lain, sehingga jawaban pertanyaan yang dihasilkan dapat
menggambarkan keadaan sebenarnya dari kasus yang menjadi obyek
penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai iklan program dan
respon pengunjung acara nonton bareng F1 di Click Cafe, Bintaro,
Tangerang.
3.7.2. Data Sekunder
Yaitu, meneliti dan mencari data atau bahan-bahan yang diperlukan
untuk memperoleh teori yang berkaitan dengan masalah-masalah yang
akan diteliti. Teknik diperlukan untuk kelengkapan serta perbandingan
teoritis untuk menjaga validitas penelitian. Penulis mencari informasi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
melalui buku-buku yang ada hubungannya dengan periklanan. Bahanbahan lain untuk memperoleh teori-teori maupun data-data yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti dan dapat digunakan
sebagai analisis terhadap masalah yang diteliti.
3.8. Teknik Analisis Data
Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, analisa data adalah proses
penyederhanaan data
kedalam
bentuk
yang
lebih
mudah
dibaca
dan
diinterpretasikan.49
Dari data yang terkumpul dilakukan editing terhadap kuisioner yang masuk,
untuk semua pertanyaan akan dilakukan koding data lalu menghitung semua
frekuensi yang terbilang di dalam masing-masing kategori, sehingga diperoleh
tabel yang berisi dengan penyebaran data. Sementara itu berdasarkan hasil survei
terhadap respon khalayak terhadap tayangan iklan program Formula One di
Global TV terdiri dari 11 item pertanyan.
Untuk itu setiap item pertanyaan akan diberi nilai. Setiap kategori
pengukuran respon khalayak akan diberi nilai sebagai berikut :
49
1.
Memperhatikan/Menarik/Ya/Tahu
= skor 3
2.
Kurang memperhatikan/Kurang tahu/Ragu-ragu
= skor 2
3.
Tidak/Tidak pernah/Tidak tahu
= skor 1
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Op. Cit. , hal. 263
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Range respon khalayak terhadap tayangan iklan program F1 di Global TV
adalah sebagai berikut :
33 – 11 = 22 = 7,3 dibulatkan menjadi 7
3
3
Tinggi
: 26 - 33
Sedang
: 18 - 25
Rendah
: 11 - 17
Dengan demikian akan diketahui scorse respon khalayak terhadap setiap
pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan iklan program F1 di Global TV.
Mengingat tingkat respon setiap individu berbeda meskipun obyeknya
sama, maka pemahaman terhadap kategori diukur dari penilaian para responden
terhadap setiap pertanyaan adalah subyektifitas responden yang bersangkutan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB IV
GAMBARAN UMUM HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
4.1. Obyek Penelitian
4.1.1. Sekilas Tentang Global TV
Global TV, stasiun nasional paling seru di Indonesia, didirikan pada awal
tahun 1999 dan memulai debutnya pada bulan Oktober 2001. Global TV
dengan cepat mengidentifikasikan diri sebagai stasiun televisi swasta termuda
di Indonesia pada waktu itu, dengan target pemirsa berjiwa muda. Global TV
mengudara 24 jam non-stop dengan program-program serunya plus tontonan
spesial dari MTV, dengan jangkauan siar meliputi Jabodetabek, Medan,
Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.
Global TV, stasiun TV nasional paling seru di Indonesia, didirikan pada
awal Januari 2005, Global TV memperluas jangkauan siar ke lebih dari 18
kota di Indonesia dan berhasil menambah warna baru dalam dunia
entertainment dengan kombinasi program-program seru dari lokal dan luar
negeri.
Februari 2006, Global TV menandatangani perjanjian kerja sama dengan
MTV Networks untuk membawa program-program Nickelodeon ke layar
kaca. Perubahan ini sekaligus menandakan perubahan konsep Global TV yang
akan melayani kebutuhan hiburan untuk pemirsa berjiwa muda juga keluarga
dinamis dari segala segmentasi di Indonesia. Global TV memiliki visi, yaitu
“menjadi stasiun televisi nasional berkelas yang layak ditonton seluruh
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
keluarga Indonesia. Dan dengan misi, menyajikan dunia hiburan dan informasi
yang berwawasan global dengan program-program pilihan terlengkap bagi
keluarga Indonesia yang dinamis, kreatif dan inspiratif.” 50
Untuk
menghibur
pemirsa
yang berjiwa
muda,
Global TV
menyuguhkan program-program seru dari MTV. Untuk pemirsa cilik, Global
TV menyajikan rangkaian program mendidik yang berhasil memenangkan
berbagai penghargaan, persembahan dari Nickledeon seperti : Dora the
Explorer, Sponge Bob, Jimmy Neutron, dan Go Diego Go.
Global TV juga menayangkan program-program berita aktual dan
terkini. Program F1, A1 Racing, dan SuperBike diantarkan secara langsung ke
layar kaca untuk para pecinta olahraga. Berbagai program mingguan menarik
mulai dari film box office, sajian musik, fashion, game shows, juga gosip
selebriti akan bergantian hadir. Agar bisa selalu menyapa pemirsa dengan
berbagai sajian seru, Global TV terus menambah jangkauan siarnya. Dengan
18 pemancar, kini siaran Global TV dapat ditangkap oleh sekitar 110 juta
pemirsa di 142 kota di Indonesia setiap harinya.
Global TV berada di bawah naungan Media Nusantara Citra (MNC).
MNC merupakan induk perusahaan dari beberapa stasiun televisi swasta,
seperti RCTI, dan TPI, beberapa stasiun radio, seperti ARH, Female radio, dan
juga media cetak dan surat kabar.
4.1.2. On Air Promotion Deparment Global TV
Di dalam on air promotion department terdapat beberapa bagian kerja
yang memiliki program kerja yang berbeda-beda, yaitu :
50
www.globaltv.co.id
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1. On air promotion producer
On air promotion producer mempunyai tanggung jawab terhadap
penanganan program-program apa saja yang akan dipromosikan.
Kegiatan promosi yang dilakukan, yaitu dengan menginformasikan
kepada pemirsa program-program apa saja yang akan ditayangkan dan
bagaimana caranya agar rating program itu naik. Program kerja On air
promotion producer adalah :
a. Melakukan koordinasi dengan programming department dan
lain-lain untuk mendapatkan data dan materi iklan yang akan
dibuat.
b. Membuat konsep kreatif iklan
c. Membuat anggaran untuk memproduksi iklan.
d. Melakukan koordinasi dengan asisten produser, graphic design,
copywriter serta bagian post production untuk memproduksi
iklan.
e. Melakukan koordinasi dengan bagian post production dalam
memproduksi iklan.
f. Menyerahkan materi iklan dan memberikan creative brief
kepada media planner untuk penempatan iklan yang telah
dibuat.
2. On air promotion producer assistant
Asisten produser promosi menangani tugas dengan membantu
produser promosi untuk mengerjakan kegiatannya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3. Kreatif
Kreatif dalam bagian promosi terbagi dalam dua bagian, yaitu motion
graphic dan copywriter. Motion graphic bertugas membuat story
board, motion graphic atau animasi tiga dimensi untuk kebutuhan on
air promotion. Sedangkan copywriter bertugas membuat segala bentuk
penulisan, baik slogan, naskah, dan lainnya.
4. Media Planner
Media planner mempunyai program kerja, yaitu :
a. Membuat log number dari materi on air promotion production.
b. Koordinasi dengan produser promosi untuk strategi kreatif
iklan.
c. Input log number (materi iklan) ke database traffic
d. Koordinasi dengan traffic dan on air presentation untuk input
dan frekuensi penempatan iklan.
5. Promotion Officer
Seperti bagian yang lainnya, promotion officer juga mempunyai
program kerja sebagai berikut :
a. Membantu produser promosi untuk keperluan produksi iklan.
b. Melakukan segala pekerjaan administrasi di on air promotion
department.
c. Menyediakan bahan baku yang dibutuhkan oleh on air
promotion department, seperti kaset, cd, dan lain-lain.
d. Melakukan surat menyurat lintas departemen atau ke klien.
e. Koordinasi dengan bagian legal untuk segala pembuatan
kontrak kerja sama.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
f. Koordinasi dengan bagian keuangan untuk segala pembayaran
pada pihak lain, hasil kerjasama yang dilakukan oleh on air
promotion department.51
4.1.3. Proses pembuatan iklan program di Global TV
Proses pembuatan iklan program di Global TV dapat dilihat dari skema
berikut ini:
Bagan 4.1. Proses Pembuatan Iklan Program di Global TV
PROGRAMMING
DEPART.MENT
Programming Department ini mengeluarkan
daftar program bulanan yang berisi daftar
perencanaan program secara per-hari selama
satu bulan.
PROMOTION MANAGER
Melihat
membawa
daftar
ke
program
bulanan
dan
pertemuan
atau
rapat
mingguan.
PROMOTION
PRODUCER
Setelah rapat mingguan, promotion producer
bersama
timnya
merencanakan
strategi
promosi baik on air dan off air. Timnya
terdiri dari asisten produser, copywriter,
disainer grafis.
51
Global TV, Op-Cit, hal. 25
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PROMOTION PRODUCTION
Di dalam bagian ini on air promotion
department bekerja sama dengan bagian post
production untuk memproduksi iklan.
POST PRODUCTION
Menyediakan peralatan dan SDM untuk
editing video iklan. Materi iklan didapat dari
master
shooting,
Library
Dept.,
dan
Production Dept.
PROMOTION MATERIAL
Ketika materi iklan sudah selesai dan siap
tayang, Promotion Producer menyerahkan
kepada Media Planner untuk ditayangkan.
TRAFFIC DEPARTMENT
Materi iklan yang telah jadi diberi kode oleh
media planner untuk dimasukkan ke traffic
department. Traffic department mengatur
jadwal penayangan iklan tersebut
ON AIR PRESENTATION
Departemen ini menayangkan semua materi
iklan program yang sudah diatur oleh Traffic
Dept. Di departemen ini terdapat perangkatperangkat broadcast yang menterjemahkan
materi
kaset
menjadi
sinyal
melalui
pemancar dan diterima di rumah-rumah
dengan antena.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4.1.4. Sekilas tentang Formula One
Formula One, yang juga dikenal sebagai F1, merupakan kelas tertinggi
dari balap mobil, F1 dibentuk oleh Federation Internationale de Automobile
(FIA), organisasi motorsport dunia. Formula yang berarti membuat suatu
peraturan dimana semua partisipan termasuk mobil yang digunakan harus
mematuhinya52. Kejuaraan dunia Formula One terdiri dari beberapa seri, yang
dikenal juga sebagai Grand Prix. Setiap gelaran Grand Prix biasanya diadakan
di sirkuit yang permanen, tetapi ada beberapa sirkuit yang digelar pada jalan
raya atau jalan publik. Sirkuit jalan raya yang paling adalah Monaco Grand
Prix, di Monte Carlo. Hasil akhir dari kejuaraan dunia Formula One ini dibagi
menjadi dua kategori, pertama adalah juara untuk pembalap kemudian yang ke
dua juara untuk konstruksi atau pabrik yang membuat mobil tersebut.
Eropa merupakan pusat dari F1, hampir seluruh timnya berasal dari
Eropa dan separuh gelaran F1 Grand Prix diadakan di Eropa. Contohnya
Inggris yang paling banyak menghasilkan pembalap yang menjuarai F1, yaitu
tercatat sebanyak 12 pembalap, dan merupakan negara yang mendominasi
juara konstruksi. Namun perkembangan F1 semakin pesat, beberapa gelaran
F1 Grand Prix kini diadakan juga di beberapa negara di Asia, seperti di
Bahrain, China, Malaysia, dan Turki, selain itu Singapura akan mengadakan
balapan malam hari pertama kali pada tahun 2008. Menyusul pada tahun 2010
India juga akan menggelar F1 Grand Prix.
Mobil yang digunakan dalam kejuaraan F1 memiliki kecepatan yang
sangat tinggi, dapat mencapai 360 km/jam atau setara dengan 225 mph, dan
mampu memberikan daya tarik grafitasi sampai 5g di beberapa tikungan.
52
www.wikipedia.org
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Kemampuan mobil ini tergantung pada peralatan elektronik, aerodinamis,
suspensi, dan ban. Namun semua itu dapat berubah-ubah seiring dengan
perkembangannya.53
Formula One merupakan acara televisi yang sangat besar, dengan
jutaan pemirsa yang menonton setiap serinya di seluruh dunia. Formula One
sebagai salah satu olahraga termahal di dunia, memiliki tingkat popularitas
yang sangat tinggi.
4.2. Hasil Penelitian
Data yang dikumpulkan di lapangan adalah berupa jawaban-jawaban
responden atas pertanyaan yang diberikan melalui kuisioner. Pertanyaanpertanyaan dalam kuisioner tersebut dirancang dengan jawaban pilihan atau
jawaban alternatif, yaitu a), b), c), atau d) dan kemudian jawaban – jawaban
responden yang diperoleh dari kuisioner tersebut, dikelompokkan serta
dijumlahkan.
Perhitungan dilakukan dengan cara, angka yang menunjukkan ”frekuensi”
, yaitu angka pada kolom ” f ” dibagi dengan total responden ” n ” lalu dikalikan
dengan 100%, hasilnya adalah angka yang menyatakan ”prosentase relatif
terhadap total responden” dan kemudian angka tersebut dicantumkan pada kolom
” % ”.
53
www.wikipedia.org
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4.2.1. Identitas Responden
Tabel 4.2.1. Jenis Kelamin
No.
Jenis Kelamin
f
%
1.
Laki – laki
55
78.6
2.
Perempuan
15
21.4
70
100
TOTAL
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 1
Hasil dari pembagian kuisioner, responden terkesan antusias serta bersedia
memberikan jawaban kuisioner, walaupun ada beberapa orang yang menghindar
dan enggan untuk mengisi kuisioner yang dibagikan.
Data yang diperoleh seperti tertera pada Tabel 4.2.1. mengenai jenis
kelamin responden, yaitu responden laki – laki sebanyak 78,6 % atau 55 orang
dan responden perempuan sebanyak 21,4 % atau 15 orang. Dapat diketahui bahwa
responden yang datang untuk melihat Formula One mayoritas adalah laki-laki.
Tabel 4.2.2. Usia Responden
No.
Usia Responden
f
%
1.
20 - 29 tahun
18
25.7
2.
30 - 39 tahun
24
34.3
3.
40 – 49 tahun
28
40
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 2
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Hasil yang diperoleh dari lapangan menunjukkan bahwa responden yang
memiliki rentang usia 40 – 49 tahun lebih banyak daripada rentang usia lainnya.
Meskipun hanya dengan selisih tipis.
Tabel 4.2.2. Usia Responden, menyebutkan responden pada rentang usia
20 29 tahun sebanyak = 25,7 % atau 18 orang. Responden dengan usia 30 – 39
tahun sebanyak = 34,3 % atau 24 orang. Responden berusia 40 – 49 tahun
sebanyak = 40 % atau 28 orang.
Tabel 4.2.3. Tingkat Pendidikan Terakhir
No.
Tingkat Pendidikan Terakhir
f
%
1.
SMA
5
7.1
2.
D3
27
38.6
3.
S1
38
54.3
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 3
Mengacu data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.2.3 mengenai
tingkat pendidikan terakhir responden, dapat diketahui dengan jelas yaitu paling
banyak responden berpendidikan terakhir S1 sebesar 54,3 %, selanjutnya yang
berpendidikan terakhir SMA sebesar 7,1 %, lalu yang berpendidikan terakhir D3
sebesar 385,6 %.
Dengan demikian, hasil akhir penelitian dalam tabel di atas menunjukkan
bahwa sebesar 54,3 % ternyata paling banyak dari responden yang berpendidikan
terakhir S1. Hal ini berarti hasil penelitian yang dilakukan, hampir sebagian besar
responden yang datang pada acara ini memiliki tingkat pendidikan yang baik.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Namun, bukan berarti tidak dapat mengetahui dan memahami iklan program
Formula One.
Tabel 4.2.4. Jenis Pekerjaan
No.
Jenis Pekerjaan
f
%
1.
Pegawai swasta/negeri
43
61.4
2.
Mahasiswa
15
21.4
3.
Lainnya
12
17.1
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 4
Tabel 4.2.4. menunjukkan data hasil penelitian mengenai pekerjaan
responden saat ini, yaitu paling banyak responden yang berstatus pekerjaan
sebagai pegawai swasta maupun pegawai negeri, sebesar 61,4 %, kemudian yang
berstatus pekerjaan sebagai mahasiswa sebesar 21,4 %, selanjutnya yang berstatus
pekerjaan sebagai lainnya yang disebutkan sebesar 17,1 %.
Dengan demikian, dapat diketahui dengan jelas hasil akhir data penelitian
dalam tabel di atas, yaitu paling banyak responden yang berstatus pekerjaan
sebagai pegawai swasta atau pegawai negeri sebesar 61,4 %. Hal ini berarti
responden dalam penelitian ini cukup beragam dalam memiliki pekerjaannya.
Bervariasinya pekerjaan yang disandang responden tempat penulis melakukan
penelitian ini, dikarenakan tingkat keahlian dan keterampilan yang dimilikinya
dari setiap individu berbeda-beda.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4.2.2. Perhatian ( Attention ) Terhadap Tayangan Iklan Program
Formula One di Global TV
Tabel 4.2.5. Perhatian Terhadap Iklan
Apakah anda pernah melihat tayangan iklan
program Formula One di Global TV
f
%
a.
Pernah
70
100
b.
Ragu-ragu
0
0
c.
Tidak pernah
0
0
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 5
Berdasarkan Tabel 4.2.5, mengenai pernahkah responden melihat tayangan
iklan program Formula One di Global TV. Mayoritas responden menyatakan
pernah sebesar 100%. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dan tidak pernah
tidak ada satupun responden yang menjawab.
Hasil penelitian memperlihatkan mayoritas responden menyatakan pernah
melihat sebesar 100% atau 70 orang. Hal ini berarti responden benar-benar
memperhatikan keberadaan iklan program Formula One di Global TV.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.2.6. Frekuensi Menonton Iklan Dalam 3 Bulan Terakhir
Seberapa sering anda melihat tayangan iklan
program Formula One di Global TV dalam 3
f
%
bulan terakhir
a.
Sering
44
62.9
b.
Kadang – kadang
26
37.1
c.
Tidak Pernah
0
0
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 6
Berdasarkan tabel 4.2.6. Menonton iklan dalam 3 bulan terakhir sebanyak
62.3 % atau 43 orang responden menjawab bahwa mereka sering menonton iklan
Formula One dalam 3 bulan terakhir, dan sebanyak 37.1 % atau 26 orang
menjawab kadang – kadang mereka menonton iklan Formula One dalam 3 bulan
terakhir ini.
Berdasarkan data dari tabel 4.2.6. terlihat dengan jelas bahwa sebanyak
62.3 % responden memiliki tingkat frekuensi menonton tayangan iklan program
F1 di Global TV dalam 3 bulan terakhir sangat besar. Hal ini berarti bahwa
tayangan iklan program F1 cukup mendapat sorotan dari responden dalam 3 bulan
terakhir.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.2.7. Durasi Menonton Iklan
Apakah anda melihat tayangan iklan program
tersebut sampai selesai
f
%
a.
Ya
41
58.6
b.
Kadang - kadang
27
38.6
c.
Tidak
2
2.8
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 7
Mengacu data yang terkumpul pada tabel 4.2.7, responden yang menjawab
ya sebesar 58.6 % atau 41 orang mengenai tingkat durasi responden melihat
tayangan iklan program F1 sampai selesai, kemudian yang menjawab kadangkadang sebesar 38.6 % atau 27 orang, lalu yang menjawab tidak pernah sebesar
2.8 % atau 2 orang.
Berdasarkan dengan data diatas, maka responden yang mendominasi
menjawab ya terhadap menonton tayangan iklan program F1 di Global TV sampai
selesai adalah sebesar 58.6 %. Hal ini berarti tayangan iklan program F1 di Global
TV mendapat perhatian, sehingga responden merasa tertarik untuk melihat iklan
tersebut sampai selesai.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4.2.3. Kesadaran (awareness) Terhadap Tayangan Iklan Program F1
di Global TV.
Tabel 4.2.8. Memperhatikan Tayangan Iklan
Apakah anda memperhatikan tayangan iklan
program Formula One di Global TV
f
%
a.
Ya
52
74.3
b.
Kadang-kadang
18
25.7
c.
Tidak
0
0
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 8
Berdasarkan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.2.8, dapat
diketahui dengan jelas bahwa responden yang memperhatikan tayangan iklan
program F1 di Global TV paling banyak, yaitu 74.3 %, selanjutnya yang
menjawab kadang-kadang sebesar 25.7 %, kemudian yang menjawab responden
yang menjawab tidak adalah 0 % atau tidak ada yang menjawab.
Dengan demikian hasil akhir penelitian dari data dalam tabel di atas,
menunjukkan bahwa ternyata yang paling banyak terjawab adalah responden
memperhatikan tayangan iklan program F1 di Global TV, yaitu sebanyak 74.3 %.
Hal ini berarti responden dalam penelitian ini merupakan khalayak yang
memperhatikan tayangan iklan program F1 di Global TV secara sunguh-sungguh.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.2.9. Iklan Menarik Perhatian
Apakah tayangan iklan program Formula One di
Global TV menarik perhatian anda
f
%
a.
Ya
65
92.9
b.
Kadang-kadang
5
7.1
c.
Tidak
0
0
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 9
Dari tabel 4.2.9. dapat diketahui dengan jelas data hasil penelitian ini,
bahwa paling banyak responden menjawab bahwa tayangan iklan program F1 di
Global TV menarik perhatian, yaitu sebesar 92.9 %. Sedangkan yang memilih
jawaban kadang-kadang sebanyak 7.1 %, terakhir yang menjawab tidak adalah 0
%.
Dengan demikian, data hasil penelitian dari tabel di atas dapat diketahui
dengan jelas bahwa hampir seluruh responden, yaitu 92.9 % menjawab tayangan
iklan program F1 di Global TV menarik perhatian. Hal ini berarti hampir seluruh
resonden berpendapat bahwa tayangan iklan program F1 di Global TV sukses
menarik perhatian khalayaknya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4.2.4. Pengetahuan (knowledge) Terhadap Tayangan Iklan Program
Formula One di Global TV
Tabel 4.2.10. Pengetahuan Terhadap Setting Iklan
Apakah anda mengetahui setting pada tayangan
iklan program F1 di Global TV
f
%
a.
Tahu
68
97.1
b.
Kurang tahu
2
2.9
c.
Tidak tahu
0
0
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 10
Terlihat jelas data penelitian mengenai responden mengetahui setting pada
tayangan iklan program Formula One di Global TV, responden yang menjawab
tahu yaitu sebesar 97.1 % atau sebanyak 68 orang dari tabel 4.2.10, selanjutnya
yang menjawab kurang tahu sebesar 2.9 % atau sebanyak 2 orang, lalu yang
menjawab tidak tahu sebesar 0 %.
Sementara itu berdasarkan data diatas, bahwa responden yang paling
banyak menjawab mengenai responden mengetahui setting tayangan iklan
program Formula One di Global TV ialah sebesar 97.1 %. Hal ini berarti hampir
seluruh total responden, yaitu 70 orang, sebanyak 68 responden memiliki tingkat
pengetahuan terhadap setting iklan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.2.11. Pengetahuan Terhadap Voice Over atau Pengisi Suara
Apakah pengisi suara atau voice over mendukung
iklan program F1 di Global TV
f
%
a.
Ya
36
51.4
b.
Ragu-ragu
22
31.4
c.
Tidak
12
17.1
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 11
Mengacu hasil perolehan data penelitian pada tabel 4.2.11. mengenai
apakah pengisi suara atau voice over pada iklan program F1 di Global TV
mendukung iklan tersebut, yang terlihat jelas dalam tabel menunjukkan bahwa
ternyata responden yang menjawab ya paling banyak, sebesar 51.4 % atau 36
orang), lalu responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 31.4 % atau 22
orang, dan yang menjawab tidak sebanyak 17.1 % atau 12 orang.
Hal ini berarti pengisi suara atau yang disebut juga voice over pada
iklan program F1 di Global TV mendukung menurut responden yang
menjawab sebanyak 51.4 %.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.2.12. Isi Pesan Iklan Mudah Diingat
Menurut anda, apakah isi pesan iklan program
Formula One di Global TV mudah diingat
f
%
a.
Ya
66
94.3
b.
Ragu-ragu
4
5.7
c.
Tidak
0
0
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 12
Sesuai perolehan hasil data penelitian yang terkumpul dalam tabel
4.2.12, dapat diketahui dengan jelas jawaban responden yang paling banyak
mengenai isi pesan iklan program F1 di Global TV mudah diingat, yakni
ternyata responden yang menjawab ya sebesar 94.3 %. Kemudian responden
yang menjawab ragu-ragu sebanyak 5.7 %, dan yang menjawab tidak adalah 0
%.
Hal ini berarti responden cukup mudah mengingat isi pesan iklan yang
disampaikan oleh Global TV tersebut, karena kata-kata yang mudah dibaca
dan jelas.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.2.13. Pengetahuan Terhadap Isi Pesan Iklan
Apakah anda mengetahui isi pesan pada iklan
program F1 di Global TV
f
%
a.
Tahu
62
88.6
b.
Kurang tahu
6
8.6
c.
Tidak tahu
2
2.8
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 13
Terlihat jelas data penelitian mengenai responden mengetahui isi pesan
pada iklan program Formula One di Global TV, responden yang menjawab tahu
yaitu sebesar 88.6 % atau sebanyak 62 orang dari tabel 4.2.13, selanjutnya yang
menjawab kurang tahu sebesar 8.6 % atau sebanyak 6 orang, lalu yang menjawab
tidak tahu sebesar 2.8 %.
Sementara itu berdasarkan data diatas, bahwa responden yang paling
banyak menjawab mengenai responden mengetahui isi pesan iklan program
Formula One di Global TV ialah sebesar 88.6 %. Hal ini menunjukkan bahwa isi
pesan iklan mudah untuk diingat.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.2.14. Pengetahuan Terhadap Alur Cerita Iklan
Apakah anda mengetahui alur cerita iklan
program Formula One di Global TV
f
%
a.
Tahu
32
45.7
b.
Kurang tahu
21
30
c.
Tidak tahu
17
24.3
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 14
Mengacu pada data yang terkumpul pada tabel 4.2.14, responden yang
menjawab tahu sebesar 45.7 % atau 32 orang mengenai responden mengetahui
alur cerita iklan program F1 di Global TV, kemudian yang menjawab kurang tahu
sebesar 30 % atau 21 orang, lalu yang menjawab tidak pernah sebesar 24.3 % atau
17 orang.
Berdasarkan dengan data diatas, maka responden yang mendominasi
menjawab tahu terhadap pengetahuan responden terhadap alur cerita iklan
program F1 di Global TV adalah sebesar 45.7 %. Hal ini berarti tayangan iklan
program F1 di Global TV menggunakan alur cerita yang cukup mudah diketahui
oleh responden.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.2.15. Pengetahuan Terhadap Slogan Iklan
Apakah anda mengetahui slogan iklan program
Formula One di Global TV
f
%
a.
Tahu
25
35.7
b.
Kurang tahu
28
40
c.
Tidak tahu
17
24.3
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 15
Tabel 4.2.15. menunjukkan perolehan hasil data penelitian mengenai
Responden mengetahui slogan iklan program F1 di Global TV, yang hasil
jawaban paling banyaknya dapat diketahui dengan jelas dengan perincian sebagai
berikut: responden yang menjawab tahu sebesar 35.7 %, kemudian yang
menjawab kurang tahu sebesar 40 %, lalu yang menjawab ragu-ragu sebesar
24,3%.
Dengan demikian, dari hasil perincian data penelitian di atas, dapat
diketahui dengan jelas, yakni ternyata responden paling banyak menjawab kuran
tahu sebesar 40 %. Hal ini berarti responden kurang mengetahui slogan iklan
program F1 yang ditayangkan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.2.16. Pengetahuan Terhadap Sponsor Program F1
Apakah anda mengetahui sponsor program pada
iklan formula one di Global TV
f
%
a.
Tahu
58
82.9
b.
Kurang tahu
10
14.3
c.
Tidak tahu
2
2.8
TOTAL
70
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 16
Berdasarkan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.2.16, dapat
diketahui dengan jelas bahwa responden yang menjawab mengenai sponsor acara
pada iklan program F1 di Global TV, yaitu yang menjawab tahu adalah 82.9 %,
selanjutnya yang menjawab kurang tahu sebesar 14.3 %, kemudian yang
menjawab tidak tahu adalah 2.8 %.
Dengan demikian hasil akhir penelitian dari data dalam tabel di atas,
menunjukkan bahwa responden benar-benar mengetahui sponsor acara pada iklan
program F1 di global TV, yaitu Class Sport. Hal ini menunjukkan bahwa
responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai sponsor acara pada iklan
program F1 di Global TV.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.2.17
Respon khalayak Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di
Global TV
Respon Kognitif
F
%
Rendah
0
0
Sedang
11
15,7
Tinggi
59
84,3
Jumlah
70
100
Sumber : Lampiran 1
Berdasarkan data di atas, mengenai respon khalayak terhadap tayangan
iklan program F1 di Global TV menunjukkan bahwa reponden dengan respon
rendah adalah 0 %, tingkat respon sedang sebanyak 15,7 %, dan responden
sebanyak 84,3 % memiliki respon kognitif tinggi terhadap tayangan iklan program
F1 di Global TV.
4.3. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 19 Juli sampai
dengan 20 Juli 2008 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, peneliti
memberikan kuisioner kepada 70 orang. Objek penelitian yang dibahas adalah
tentang Respon Khalayak Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di
Global TV.
Proses iklan yang menerpa khalayak diharapkan dapat memberikan efek
berupa reaksi atau respon khalayak atas isi pesan-pesan yang diterimanya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon khalayak terhadap tahapan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kognitif, yaitu meliputi tingkat kesadaran (awareness) dan pengetahuan
(knowledge) terhadap unsur-unsur iklan program Formula One.
Pada tahapan kognitif, tingkat kesadaran (awareness) disebabkan oleh
adanya perhatian individu terhadap suatu objek, yaitu tahap kesadaran responden
yang sudah ada karena semua responden pernah melihat atau menyaksikan iklan
program Formula One di Global TV.
Pada tingkat kesadaran yang meliputi perhatian responden terhadap iklan
Formula
One sebanyak 74,3
% responden menjawab
bahwa mereka
memperhatikan iklan tersebut. Menjawab pertanyaan mengenai iklan program F1
menarik perhatian, sebanyak 92,9 % responden menjawab iklan tersebut menarik.
Sebanyak 61,4 % responden menjawab bahwa mereka menonton iklan program
F1 di Global TV dalam 3 bulan terakhir. Dan durasi responden menonton iklan
sampai selesai, 58,6 % responden menonton sampai selesai.
Pada tahap selanjutnya, yaitu tingkat pengetahuan (knowledge) responden
terhadap unsur-unsur iklan. Tingkat pengetahuan responden terhadap setting iklan
program Formula One di Global TV sebanyak 97,1 % responden mengetahui
setting iklan tersebut.
Mengenai tingkat pengetahuan terhadap unsur iklan lainnya, yaitu pengisi
suara (voice over), sebanyak 51,4 % responden menjawab bahwa pengisi suara
mendukung iklan program Formula One.
Isi pesan dalam iklan program Formula One adalah jadwal penayangan.
Tingkat pengetahuan responden terhadap isi pesan memperlihatkan bahwa
sebanyak 94,3 % responden menjawab isi pesan iklan program Formula One
mudah untuk diingat.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pada tingkat pengetahuan (knowledge) terhadap alur cerita iklan,
responden sebanyak 45,7 % menjawab mengetahuinya.
Sedangkan tingkat pengetahuan terhadap slogan iklan program Formula
One, responden masih kurang mengetahui. Hal ini mungkin disebabkan karena
slogan iklan tidak mudah diketahui dan diingat. Data yang diperoleh
menunjukkan bahwa sebanyak 40, % persen responden menjawab kurang
mengetahui slogan iklan yang diusung.
Pada pertanyaan kuisioner yang terakhir, yaitu mengenai tingkat
pengetahuan terhadap sponsor iklan. Responden mengetahui dengan baik sponsor
iklan program Formula One, terlihat dari sebanyak 82,9 % menjawab dan
mengetahui sponsor iklan, yaitu sebuah produsen rokok, Class Sport.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian respon khalayak
pada tahap kognitif, baik pada tingkat kesadaran (awareness) ataupun tingkat
pengetahuan (knowldege) terhadap iklan program Formula One di Global TV
termasuk dalam kategori tinggi. Ini dibuktikan dengan sebanyak 59 responden
atau sebesar 84,3 % memiliki respon yang tinggi, selain itu hanya 11 responden
atau sebesar 15,7 % memiliki respon sedang, dengan demikian responden dalam
penelitian ini memiliki respon kognitif terhadap iklan F1 di Global TV dalam
tingkat respon yang tinggi.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Sebagaimana telah dikemukan sebelumnya permasalahan yang ingin
diketahui dalam penelitian ini adalah mengenai Respon Khalayak Terhadap
Tayangan iklan Program Formula One di Global TV Pada Tahap Kognitif.
Berdasarkan data yang terhimpun dan analisis data-data pada tabel
tunggal. maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1. Respon khalayak dalam hal ini terhadap tayangan iklan program F1 di
Global TV dilihat berdasarkan hasil penelitian di lapangan dimana tingkat
kesadaran responden yang terdiri dari perhatian terhadap iklan, frekuensi
menonton iklan, dan durasi menonton iklan, menunjukkan bahwa pada
tingkat ini jumlah rata-rata score berada pada kategori tinggi.
2. Respon khalayak tahap kognitif pada tingkat pengetahuan berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mengetahui dengan baik
setiap unsur-unsur iklan, hal ini terlihat dengan jumlah rata-rata tingkat
pengetahuan responden.
3. Dari hasil penelitian yang didapat, dapat disimpulkan, Respon Khalayak
Terhadap Tayangan Iklan Program F1 di Global TV secara keseluruhan
dalam kategori tinggi, terlihat dari sebanyak 84,3 % responden memiliki
respon yang tinggi terhadap tayangan iklan program F1 di Global TV.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5.2. Saran
Berdasarkan keseluruhan data dan permasalahan serta analisis yang telah
dipaparkan sebelumnya, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
5.2.1. Akademis
Secara filosofis, penelitian ilmiah (skripsi) merupakan refleksi dari
semua pemahaman dan pengertiian mahasiswa terhadap konsep dan teori
yang di dapat di bangku kuliah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa
dalam memperoleh data untuk penelitian ini, mahasiswa seringkali
menemukan kesulitan. Maka dari itu, peneliti mengharapkan dalam
penelitian ini mudah- mudahan dapat digunakan sebagai sumbangan
pemikiran bagi yang berminat mendalami ilmu komunikasi khususnya
mengenai kegiatan yang berhubungan dengan Marcomm & Advertising.
5.2.2. Praktis
Iklan
digunakan
untuk
menginformasikan
suatu
pesan,
keberhasilan atau kesuksesan suatu iklan televisi itu tidak terlepas dari
adanya respon yang baik dari khalayak terhadap tayangan iklan tersebut.
Dari hasil penelitian, iklan program F1 yang ditayangkan oleh Global TV
cukup mendapat respon yang baik dari khalayak. Dalam penelitian ini,
peneliti mengharapkan Global TV dapat mempertahankan apa yang telah
dihasilkan dari iklan program F1. Dan semoga penelitian ini dapat menjadi
masukan bagi pihak-pihak lain.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A. dan John G. Mayers, Advertising Management, Prentice Hall
Inc., New Jersey: 1987
Abidin, Jefri, Kiat Advertising Semarang, PT. Esa, Semarang: 1999
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktek, PT.
Rineka Cipta, Jakarta: 2002
Arens, William F. and Couland L., Contemporary Advertising 2 nd Edition, Irvin
Homewood, Illnois: 1986
Bungin, Burhan, Imaji Media Massa (Konstruksi dan Makna Realitas Sosial Iklan
Televisi Dalam Masyarakat Kapitalistik), Jendela, Yogyakarta: 2001
Effendy, Onong Uchjana, MA., Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung:
1989
-----------. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Rosdyakarya, Bandung: 2002
Echols, John M. & Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia,
Jakarta : 1984.
Global TV, Promotion On Air Handbook, On Air Promo Department., Jakarta:
2005
Iqbal, M. M, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta:
2002
Jefkins, Frank, Periklanan, Erlangga, Jakarta: 1997
Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan dan Konsep Aplikasinya Di Indonesia,
PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta: 1995
Lavidge, Robert J. dan Gary A. Steiner, A Model for Predictive Measurements of
Advertising Effectiveness, Journal of Marketing: 1961
Liliweri, Alo, Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat, Citra
Aditya, Bandung: 1991
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
M.A. Morissan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan
Televisi, Randina Prakarsa: 2005
Mar’at, Sikap Manusia, Perubahan, dan Pengukurannya, Ghalia Indonesia,
Jakarta: 1984
Moriarty, Sandra E., Creative Advertising Theory and Practice, Prentice Hall
Inc;Engle Wood Cliff, New Jersey: 1986
Nasir, Moh., Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta: 1998
Ogilvy, David, Pengakuan orang iklan, ahli bahasa Pratiwi Pusaka Tangga.
Jakarta: 1987
Pepau, Anne (terjemahan) David O. Sear Jonathan L. Freedman, L. Psikologi
Sosial, Erlangga, Jakarta: 1999
Pendit, Putu Laxman S., Model-model Komunikasi, Uni Primas, Jakarta: 1985
Rakhmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi , PT. Remaja Rosdyakarya,
Bandung: 1993
----------, Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2003
----------, Teori-Teori Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2005
Susanto, Astrid S., Komunikasi dalam Teori dan Praktek I, PT. Bina Cipta
Jakarta: 1977
Shimp, Terence A., (ahli bahasa: Dwi Kartini Yahya) Periklanan Promosi Aspek
Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid II, Erlangga, Jakarta: 2000
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES,
Jakarta: 1989.
Sendjaja, Sasa Djuarsa, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka,
Jakarta: 1994
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ISBN, Alfabetha, Bandung: 2004
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung: 2001
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sudiana, Dendi, Komunikasi Periklanan Cetak. Remajarosda Karya, Bandung:
1986
Sumber Lain :
Djokolelono, Makalah “Strategi Periklanan dan Strategi Kreatif“ yang
disampaikan pada Lembaga Pengkajian Komunikasi Pemasaran Jakarta.
www.globaltv.co.id
www.wikipedia.org
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LAMPIRAN
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI MARCOMM & ADVERTISING
Nama
: ………….....
No. Resp :
Kuesioner
RESPON KHALAYAK TERHADAP TAYANGAN IKLAN
PROGRAM FORMULA ONE (F1) DI GLOBAL TV
Daftar pertanyaan
Petunjuk pengisian :
1.
Jawablah pertanyaan dengan memilih jawaban yang menurut anda paling sesuai.
2.
Harap setiap pertanyaan dijawab dengan memberi tanda silang ( x ).
3.
Jika ada pertanyaan yang perlu diberikan alas an, berikanlah dengan singkat, jelas, dan padat.
4.
Apapbila ada pertanyaan yang kurang jelas, jangan segan untuk bertanya pada peneliti.
I. Indentitas Responden
1. Jenis Kelamin
a. Laki – laki
b. Perempuan
2. Umur
a. 20 - 29 tahun
b. 30 - 39 tahun
c. 40 - 49 tahun
3. Tingkat pendidikan terakhir
a. SMA
b. D3
c. S1
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4. Jenis pekerjaan
a. Pegawai swasta/negeri
b. Mahasiswa
c. Lainnya.
II. Tingkat Perhatian ( attention ) Terhadap Tayangan Iklan Program
Formula One di Global TV
5. Apakah anda pernah melihat tayangan iklan program Formula One di
Global TV?
a. Pernah
b. Ragu-ragu
c. Tidak pernah ( stop disini jika anda menjawab “ tidak pernah ” )
6. Seberapa sering anda melihat tayangan iklan program Formula One di
Global TV dalam 3 bulan terakhir?
a. Sering
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
7. Jika anda melihatnya, apakah anda melihat iklan tersebut sampai selesai?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak
III. Tingkat Kesadaran ( awareness ) Terhadap Tayangan Iklan Program
Formula One di Global TV
8. Apakah anda memperhatikan tayangan iklan program Formula One di
Global TV?
a. Ya
b. Kadang - kadang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c. Tidak
9. Apakah tayangan iklan program Formula One menarik perhatian anda?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
IV. Pengetahuan Terhadap Tayangan Iklan Program Formula One di
Global TV
10. Apakah anda mengetahui setting pada tayangan iklan program Formula
One di Global TV?
a. Tahu
b. Kurang Tahu
c. Tidak tahu
11. Apakah pengisi suara atau voice over pada tayangan iklan program F1
mendukung iklan tersebut ?
a. Ya
b. Ragu-ragu
c. Tidak
12. Menurut Anda apakah isi pesan tayangan iklan program Formula One
mudah diingat?
a. Ya
b. Ragu-ragu
c. Tidak
13. Apakah anda mengetahui isi pesan pada tayangan iklan program Formula
One di Global TV?
a. Tahu
b. Kurang Tahu
c. Tidak tahu
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
14. Apakah anda mengetahui alur cerita tayangan iklan program Formula One
di Global TV?
a. Tahu
b. Kurang Tahu
c. Tidak tahu
15. Apakah anda mengetahui slogan tayangan iklan program Formula One di
Global TV?
a. Tahu
b. Kurang Tahu
c. Tidak tahu
16. Apakah anda mengetahui sponsor program Formula One di Global TV?
a. Tahu
b. Kurang Tahu
c. Tidak tahu
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Coding Sheet
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
6
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
7
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
8
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
1
3
2
3
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
9
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
1
3
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
10
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Pertanyaan
11
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
2
3
1
3
2
2
3
3
3
2
1
3
3
1
2
3
3
2
3
3
3
2
3
1
2
3
1
2
3
3
3
1
3
3
2
1
Jumlah
12
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
13
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
14
3
3
1
3
3
2
3
1
3
3
2
3
3
2
1
1
3
2
1
1
1
3
2
3
3
1
2
3
3
2
2
2
3
3
3
1
3
3
2
2
3
3
3
1
3
2
2
1
15
3
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
2
1
1
2
3
1
3
1
3
2
2
2
1
1
3
2
2
1
3
1
1
3
1
3
3
2
2
3
3
3
1
2
3
2
1
16
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
33
32
29
23
31
29
31
28
32
33
27
33
23
31
25
28
31
29
26
31
27
29
25
32
32
25
25
33
31
28
27
32
31
26
33
27
29
33
29
28
33
33
33
24
32
32
29
26
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
49
50
51
52
2
3
2
2
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
1
3
3
3
2
3
3
3
1
3
3
1
3
3
3
1
2
3
3
3
3
3
29
29
25
32
Coding Sheet
Responden
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
Keterangan :
6
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
7
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
8
2
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
Jumlah Responden = 70
Jumlah Pertanyaan = 11
Jawaban "a" score = 3
Jawaban "b" score = 2
Jawaban "c" score = 1
9
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
2
3
2
3
1
10
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
Pertanyaan
11
2
1
3
2
3
3
2
3
2
3
2
3
1
1
3
2
3
3
Jumlah
12
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
13
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
14
2
2
3
1
3
3
2
2
1
3
3
3
1
3
3
1
3
1
15
2
2
3
2
3
3
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
2
1
16
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
1
28
28
33
27
30
33
26
31
25
30
30
30
24
28
32
26
32
20
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DATA PRIBADI
DATA DIRI
Nama Legkap
: Dwi Radityo
Nama Panggilan
: Tyo
Tempat Lahir
: JAKARTA
Tanggal Lahir
: 30 Juni 1983
Jenis Kelamin
: Laki - laki ( ♂ )
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Kewarganegaraan
: INDONESIA
Agama
: ISLAM
Alamat
: JL.SWADARMA UTARA I KOMPLEK BNI
46 No. 24 RT. 09/08 ULUJAMI JAKARTA
SELATAN 12270
No. Telepon Rumah
: ( 021 ) 585 3852
Mobile Phone
: 0856-7810 700 / 021 9400 1466
E-mail
: [email protected]
PENDIDIKAN
Sekolah/Universitas
Fakultas/Jurusan
SD Muhammdiyah 28 Jakarta
Sekolah Dasar
SMPN 153 Jakarta
Sekolah Menengah Pertama
SMAN 29 Jakarta
Sekolah Menengah Atas
Universitas Mercu Buana, Jakarta
Marcomm & Advertising
PENGALAMAN KERJA
Perusahaan
PT. Global Informasi Bermutu
(Global TV)
PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia
(RCTI)
Tahun
2005 - 2006
2008
Download