PERANCANGAN ALAT PENGANALISIS HARMONIK PADA BEBAN 1 FASA Nella Yunita1, Agung Warsito2, Susatyo Handoko2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang, Semarang 50275 email : [email protected] ABSTRACT Electronic equipment can cause the occurrence of harmonics. More and more electronic equipment is used, then the level of harmonics (THD), which occurs even greater. Harmonic occur in non-linear load, ie computers, lights, inverters, and other. Level of harmonics that pass a certain standard may cause an increase of heat on equipment. At worst possibility it could even cause disturbance even permanent damage to some sensitive electronic equipment including computers. It also can lead to a certain reduced life of equipment. In order to determine the level of the harmonic scale, we need a tool that can find out the amount of THD that occurs in a system and equipment. Then the design of this thesis is the design of the harmonic content of the measuring instrument (THD). By using the sound card as the medium of reading the signal to be processed and analyzed by pemerograman Matlab language. To bridge the measurement of the amount of current or voltage at the load and Matlab, we need a tool that is signal conditioning. Conditioning is designed to use a voltage transformer and current transformer that can read the measured voltages and currents. To test the design, the measured load is a load phase, the energy saving lamps (LHE). The measurement results of the design tool will be compared with test results from the LEM Power Quality measurement tools. The results of analysis of the design of this gauge can display waveforms and frequency spectrum of the same chart with the LEM Power Quality measurement tools. Where the value of the measurement error for the measuring instrument designed to measure the percentage LEM Power Quality is 0.86373% THD voltage and current THD is 0.17086064%. Key words: Harmonic, Non-linear loads, Matlab, LEM Power Quality Agar tidak menyimpang jauh dari permasalahan, maka Tugas Akhir ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut: 1. Bahasa pemerograman yang digunakan untuk menganalisa beban yang dipakai adalah Matlab 7.8. 2. Sistem pengambilan data yang digunakan pada Matlab 7.8 yaitu dengan menggunakan sound card. 3. Sound card dibahas tidak terlalu mendalam. 4. Menganalisa spektrum frekuensi harmonisa arus dan tegangan serta basaran THD dan membandingkan hasil yang didapat dari Power Quality LEM. 5. Beban 1 fasa yang digunakan adalah Lampu Hemat Energi. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Banyaknya aplikasi beban non-linier pada sistem tenaga listrik telah membuat arus sistem tenaga listrik menjadi sangat terdistorsi dengan persontase kandungan harmonisa arus/tegangan, THD (Total Harmonic Distortion) yang sangat tinggi. Tingginya persentase kandungan harmonisa arus/tegangan (THD) pada suatu sistem tenaga listrik dapat menyebabkan timbulnya beberapa masalah harmonisa yang serius pada sistem tersebut dan lingkungannya, seperti terjadinya resonansi pada sistem yang merusak kapasitor kompensasi faktor daya, membuat faktor daya sistem manjadi lebih buruk, menimbulkan interferensi terhadap sistem telekomunikasi, meningkatkan rugi-rugi sistem, menimbulkan berbagai macam kerusakan pada peralatan listrik yang sensitif, yang kesemuanya menyebabkan penggunaan energi listrik menjadi tidak efektif. Berdasarkan kebutuhan, maka kualitas daya yang baik sangat dibutuhkan, untuk itu diperlukan penganalisa terhadap kualitas daya yang dihasilkan, yaitu penganalisa terhadap distorsi sistem tenaga listrik. 1.2 Tujuan Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah: 1. Merancang alat penganalisis harmonik pada beban 1 fasa dan menganalisa spektrum frekuensi harmonisa arus dan tegangan, serta besaran THD (Total Harmonic Distortion) pada beban 1 fasa dengan menggunakan bahasa pemerograman Matlab 7.8. 2. Membandingkan hasil analisa Matlab 7.8 dengan hasil pengujian Power Quality LEM. 1.3 Batasan Masalah 1.1 II. DASAR TEORI Sinyal Jala-Jala [10] Sinyal jala-jala adalah sinyal sinus yang memiliki frekuensi 50 Hz dan 60 Hz, yang memiliki nilai 220 Volt. Sinyal jala ini atau yang biasa disebut dengan Sinyal AC (Alternate Current) atau arus bolakbalik yang mempunyai dua polaritas yang selalu berubah-ubah dari negatif ke positif dan sebaliknya diukur dari titik neutral (N). 2.1 2.2 2.2.1 Harmonisa Pengertian Menurut Arrillaga[1], sebuah harmonisa didefinisikan sebagai komponen dari suatu fungsi yang frekuensinya adalah kelipatan bulat dari frekuensi fundamental sistem. Menurut Endi Sopyandi[6], [1] Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Undip Dosen Jurusan Teknik Elektro Undip [2] 1 harmonisa adalah deretan gelombang arus atau tegangan yang frekuensinya merupakan kelipatan bilangan bulat dari frekuensi dasar tegangan atau arus itu sendiri. Bilangan bulat pengali pada frekuensi harmonisa adalah orde (n) dari harmonisa tersebut. bn 2 T f (t ) sin ntdt T 0 cn a n2 bn2 , n 1 (2.4) (2.5) 2.2.4.2 Spektrum Frekuensi Untuk memperlihatkan masing-masing amplitudo harmonisa di dalam gelombang biasanya dibuat sebuah kurva yang biasanya disebut spektrum frekuensi atau spektrum linier dengan menggunakan nilai-nilai c sebagai fungsi n. 2.2.2 Penyebab Timbulnya Harmonisa Beban non-linier umumnya merupakan komponen semikonduktor yang pada proses kerjanya berlaku sebagai saklar yang berkerja pada setiap setengah siklus gelombang atau beban yang membutuhkan arus yang tidak tetap pada setiap periode waktunya. Proses kerja ini akan menghasilkan gangguan/distorsi gelombang arus yang non-sinusoidal. V Gambar 2.2 Spektrum frekuensi Impedansi beban nonlinier 2.2.5 Pengaruh Harmonisa Distorsi harmonisa akibat beban tak linear menimbulkan berbagai efek. Berikut pengaruh-pengaruh harmonisa pada sistem tenaga listrik. a. Capacitor Bank Adanya harmonisa pada tegangan ataupun arus listrik pada sistem dapat menyebabkan resonansi yang terjadi antara kapasitor dengan sistem. b. Sistem Transmisi Aliran arus harmonisa pada jaringan transmisi menghasilkan rugi daya tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya nilai RMS dari bentuk gelombang arus. c. Trafo Pengaruh utama harmonisa pada trafo adalah panas tambahan yang dihasilkan oleh rugi-rugi yang disebabkan oleh kandungan harmonisa arus beban. d. Alat Ukur Adanya harmonisa menyebabkan kesalahan pengukuran alat ukur listrik seperti KWHmeter karena alat ukur semacam itu dikalibrasi untuk arus bolak-balik sinusoidal murni. e. Peralatan Rumah Tangga dan Telekomunikasi Harmonisa juga dapat mengganggu kerja peralatan elektronik rumah tangga, seperti televisi, lampu fluorescent, komputer, dan juga dapat menginterferensi peralatan telekomunikasi. Tegangan I Arus Gambar 2.1 Karakteristik gelombang arus pada beban non-linier 2.2.3 Total Harmonic Distortion (THD)[2] Total Harmoic Distortion (THD) didefinisikan sebagai persentase total komponen harmonik terhadap komponen fundamentalnya, dapat didefinisikan dengan persamaan berikut : Keterangan : Un U1 n : komponen harmonik : komponen fundamental : komponen harmonik maksimum yang diamati 2.2.4 Ananlisis Harmonisa Analisa harmonisa adalah proses perhitungan besar dan fase komponen fundamental dan orde harmonisa yang lebih tinggi dari suatu gelombang periodik. Deret yang dihasilkan dikenal sebagai deret Fourier menyatakan hubungan antara sebuah fungsi pada domain waktu dan fungsi pada domain frekuensi. 2.2.4.1 Deret dan Koefisien Fourier Analisa harmonisa merupakan cara untuk menganalisis bentuk gelombang terdistorsi, yang merupakan penjumlahan dari besaran dan fasa fundamental dengan harmonisa orde tertinggi pada gelombang periodik. Hasil deretnya dikenal sebagai deret Fourier dan memperlihatkan hubungan antara fungsi waktu dengan fungsi frekuensi. Lampu Hemat Energi (LHE)[5] Pada prinsipnya lampu hemat energi merupakan lampu fluorescent yang menggunakan ballast elektronik. 2.3 Transformator[8] Transformator atau lebih dikenal dengan nama “transformer” atau “trafo” sejatinya adalah suatu peralatan listrik yang mengubah daya listrik AC pada satu level tegangan yang satu ke level tegangan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik tanpa merubah frekuensinya. 2.4.1 Current Transformer (CT) Current Transformer (CT) adalah suatu perangkat listrik yang berfungsi menurunkan arus yang 2.4 f (t ) a0 an cos nt bn sin nt (2.2) n 1 dimana koefisien an dan bn adalah an 2 T f (t ) cos ntdt T 0 (2.3) 2 besar menjadi arus dengan ukuran yang lebih kecil. CT digunakan karena dalam pengukuran arus tidak mungkin dilakukan langsung pada arus beban atau arus gangguan, hal ini disebabkan arus sangat besar dan bertegangan sangat tinggi. Karakteristik CT ditandai oleh Current Transformer Ratio (CTR) yang merupakan perbandingan antara arus yang dilewatkan oleh sisi primer dengan arus yang dilewatkan oleh sisi sekunder. PC 220 :1,5 mic 1K ohm 220 Vac 2,7 V speaker 10K ohm 1K ohm Sound Card (Sc) Line out Ke input mic 2,7 V Gambar 3.2 Rancangan Pengkondisi Sinyal dengan Potential Transformer Hasil keseluruhan rancangan hardware ini dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah ini : Beban 1 Fasa 1 Kohm Gambar 2.3 Current Transformer (CT) 2.4.2 2,7 volt 1 ohm 500:5 10 Kohm 2,7 volt Ke input mic Potential Transformer (PT) PC 220:1,5 Potential Transformer (PT) adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi menurunkan tegangan yang tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah yang sesuai dengan setting relay. Trafo ini juga memiliki angka perbandingan lilitan/tegangan primer dan sekunder yang menunjukkan kelasnya. mic 1 Kohm 2,7 volt speaker Sound Card (Sc) 1 Kohm 10 Kohm 2,7 volt Ke input mic AC Gambar 3.3 Keseluruhan Rangkaian Hardware Gambar 2.4 Potential Transformer (PT) III. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam perancangan penganalisaan harmonisa arus dan tegangan 1 fasa ini, dilakukan dengan 2 tahap, yaitu perancangan hardware (perangkat keras) dan perancangan software (perangkat lunak). 3.1 Perancangan Hardware (Perangkat Keras) Dalam perancangan hardware ini, pembuatan perangkat keras yang nantinya dipakai dalam proses pengkondisian sinyal. Dalam perancangan pengkondisian sinyal ini dibagi menjadi dua rancangan. Berikut rancangan pembuatan hardware : 3.1.1 Rangkaian Pengkondisi Sinyal dengan CT Rangkain ini dipakai untuk mengkondisikan sinyal yang akan masuk ke dalam soundcard. Berikut hasil rancangan yang digunakan untuk pengkondisian sinyal arus : Gambar 3.4 Hasil Keselurahan Rangkaian Pengkondisian Sinyal 3.2 Perencangan software ini menggunakan bahasa pemerograman Matlab 7.8 3.2.1 Perancangan Program (Flowchart). MULAI ANALISA TEGANGAN PC 1 Kohm 500:5 1 ohm mic 2,7 volt 10 Kohm 2,7 volt speaker Perancangan Software (Perangkat Lunak) tidak ya Sound Card (Sc) tidak ANALISA ARUS ya MENGANALISA TEGANGAN MENGANALISA ARUS Ke input mic Gambar 3.1 Rancangan Pengkondisi Sinyal dengan Current Transformer SELESAI 3.1.2 Rangkaian Pengkondisi Sinyal dengan PT Rangkaian dibawah ini fungsinya hampir sama dengan rangkaian pengkondisian sinyal dengan menggunakan current transformer (CT). Gambar 3.5 Flowchart Program Utama 3 3.2.2 index = xfft == 0; xfft(index) = 1e-17; mag = (xfft); mag = mag(1:blockSize/2); f = (0:length(mag)-1)*Fs/blockSize; f = f(:); Perancangan Program Analisa MEMASUKKAN CHANNEL ANALOG INPUT MENGATUR NILAI PARAMETER (SAMPLE RATE DAN TIME PERIODE) EKSEKUSI DATA ANALISA DATA MENAMPILKAN DATA PADA GRAFIK Gambar 3.6 Diagram Blok Rancangan Program Pengolahan DAQ FFT 3.2.2.6 Plot Data Setelah data diolah, maka data dapat ditampilkan pada grafik ; 3.2.2.1 Analog Input (AI) Membuat obyek input analog dilakukan dengan memanggil fungsi analoginput. analoginput menerima nama adaptor dan ID devais hardware sebagai argumen masukan. hold off grid on xlabel('Frekuensi (Hz)'); ylabel('Arus (Ampere)'); data.handle.figure=handles.figure1; AI = analoginput('winsound'); Berikut hasil rancangan keseluruhan : 3.2.2.2 Add Channel Setelah membuat obyek input analog, harus ditambahkan channel hardware pada obyek. chan = addchannel(AI,1); 3.2.2.3 Configure Property Value 3.2.2.3.1 Sample Rate Sample Rate adalah kecepatan dimana sistem akuisi data dapat mengambil data. set(ai, 'SampleRate',44100); timePeriod = 0.08; %pada tegangan timePeriod = 0.08; %pada arus Untuk penentuan Gambar 3.7 Hasil rancangan hardware dan software samplingnya, berdasarkan sampling pada sound card. IV. PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian dan analisa yang dilakukan dalam Tugas Akhir ini adalah pengujian terhadap hasil analisa alat yang dirancang dan membandingkannya dengan hasil pengujian Power Quality LEM. Berikut hasil pengujian yang dilakukan : 3.2.2.3.2 Triggering Triggering (pemicuan) adalah dimana saat kita memanggil data acquisition hardware untuk memulai data. Card dapat di trigger secara manual (dengan kata lain kartu dapat kita atur waktunya untuk mulai mengambil data). set(ai, 'SamplesPerTrigger', timePeriod*ai.sampleRate); set(ai, 'TriggerRepeat', 1); set(ai, 'TriggerType', 'manual'); 4.1 Hasil Matlab 7.8 Pengujian dengan Menggunakan Tabel 4.1 Hasil Pengujian Tegangan dengan menggunakan Software Matlab. 3.2.2.4 Eksekusi data Setelah pemicuan dilakukan, maka kita dapat langsung mengakuisisi data, tetapi sebelumnya pemicuan dengan perintah start ( ). Setelah adanya perintah tersebut maka sistem akan segera melakukan akuisisi data setelah perintah tersebut diberikan. Orde (n) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 start(ai); 3.2.2.5 Analisa Data Untuk menganalisa data yang telah diperoleh, maka kita perlu mengolahnya ke dalam bentuk spektrum frekuensi dengan menggunakan FFT. Fs = get(ai, 'SampleRate'); blockSize = get(ai, 'SamplesPerTrigger'); [f,mag] = localDaqfft(d,Fs,blockSize); Berikut untuk pengolahan data localDaqfft ; xFFT = fft(data,blockSize); xfft = abs(xFFT); 4 Harmonisa Tegangan V (Volt) (%) 230,0449 100,00 3,01177 1,309 7,960667 3,460 0,301401 0,131 5,09905 2,217 0,194222 0,084 1,004942 0,437 0,404455 0,176 1,793441 0,780 0,269128 0,117 0,490814 0,213 0,166013 0,072 0,388031 0,169 0,103546 0,045 0,420889 0,183 0,153305 0,067 0,142283 0,062 0,079209 0,034 0,314659 0,137 Orde (n) 20 21 22 23 24 Harmonisa Tegangan V (Volt) (%) 0,08956 0,039 0,252982 0,110 0,088592 0,039 0,230501 0,100 0,098841 0,043 Gambar 4.2 Tampilan Hasil Pengukuran Spektrum Arus pada Lampu LHE denngan menggunakan Matlab. Dari Gambar 4.24 dan Tabel 4.2, dapat disimpulkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan Matlab, diperoleh Irms bernilai 0,36517 Ampere, dan Total Harmonic Distortion (THD) pada Arus bernilai 117,747% yang terukur pada frekuensi 50 Hz. 4.2 Hasil Pengujian dengan Menggunakan Power Quality LEM. Gambar 4.1 Tampilan Hasil Pengukuran Spektrum Frekuensi Tegangan pada Lampu LHE dengan MATLAB. Tabel 4.3 Hasil pengujian perhitungan spektrum frekuensi harmonisa tegangan. Dari hasil data pengujian yang dilakukan dengan menggunakan Matlab, maka didapatkan hasil bahwa dimana tegangan Vrms pada beban bernilai 230,5759 Volt, dengan frekuensi dasar 50 Hz, dan beban mengalami distrosi secara keseluruhan yaitu sebesar 4,42097%. Orde (n) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Arus dengan menggunakan Software Matlab. Orde (n) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Harmonisa Arus Arus (A) (%) 0,236383 100,000 0,007217 3,053 0,199857 84,548 0,003162 1,337 0,112673 47,666 0,003991 1,688 0,098157 41,525 0,002704 1,144 0,089788 37,984 0,000655 0,277 0,059228 25,056 0,003868 1,636 0,039884 16,872 0,002297 0,972 0,033891 14,337 0,002199 0,930 0,019743 8,352 0,000458 0,194 0,014438 6,108 0,000829 0,351 0,012246 5,181 0,000486 0,206 0,00522 2,208 0,001147 0,485 Harmonisa Tegangan V (Volt) (%) 230,8 100,000 0,1 0,000 3,3 1,400 0 0,000 4 1,700 0 0,000 1,1 0,500 0 0,000 1,5 0,700 0 0,000 0,1 0,000 0 0,000 0,2 0,100 0 0,000 0,1 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0,1 0,100 0 0,000 0,2 0,100 0 0,000 0,1 0,000 0 0,000 Gambar 4.3 Tampilan Hasil Pengukuran Spektrum Tegangan pada Lampu LHE denngan menggunakan PQ LEM. Dari data yang didapatkan dimana pengukuran dengan menggunakan Power Quality dengan Vrms yang 5 didapakan yaitu bernilai 230,8 Volt, dengan THD Tegangan 2,3 % yang berfrekuensi pada 49,9 Hz. Tabel 4.4 Hasil pengujian spektrum frekuensi harmonisa arus Lampu LHE dengan menggunakan PQ LEM. Orde (n) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 (a) (b) Gambar 4.5 Tampilan Sinyal Tegangan; (a) Matlab, (b) PQ LEM. Harmonisa Arus Arus (A) (%) 0,272 100,0 0 0,1 0,203 74,7 0 0,0 0,111 40,7 0 0,1 0,098 36,0 0 0,0 0,09 33,0 0 0,0 0,055 20,2 0 0,1 0,041 14,9 0 0,0 0,036 13,3 0 0,0 0,021 7,5 0 0,0 0,014 5,2 0 0,0 0,012 4,3 0 0,1 0,008 3,0 0 0,1 (a) (b) Gambar 4.6 Tampilan Sinyal Arus; (a) Matlab, (b) PQ LEM. Dari gambar 4.5 dan gambar 4.6 dapat kita lihat terdapat perbandingan antara tampilan sinyal yang dihasilkan Matlab dan PQ LEM. Untuk sinyal tegangan terlihat bentuk sinyal yang sama antara dua media pengukuran yang berbeda, sedangkan untuk sinyal arus terdapat perbedaan yaitu pada pengukuran dengan Matlab dimana sinyal arus yang dihasilkan tidak sesuai dengan PQ LEM dikarenakan adanya pengaruh noise yang terjadi pada pengolahan data menggunkan sound card. 4.3.2 Perbandingan Hasil Penngukuran Spketrum Frekuensi pada Matlabdan PQ LEM Tabel 4.5 Perbandingan hasil pengujian perhitungan spektrum frekuensi harmonisa tegangan dengan menggunakan Matlab dan PQ LEM. Orde (n) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Gambar 4.4 Tampilan Hasil Pengukuran Spektrum Arus pada Lampu LHE dengan menggunakan PQ LEM. Pada hasil pengukuran Arus dngan menggunakan Power Quality diperoleh hasil pengukuran dengan Irms yaitu 0,392 Ampere, dan total distorsi yang terjadi pada lampu ballast elektromagnetik yaitu 99,9% dengan frekuensi dasar 50,0 Hz. 4.3 Pengujian Analisa Perbandingan Data antara Matlab 2009 dengan Power Quality LEM. Setelah melakukan pengujian dengan menggunakan Matlab dan Power Quality LEM maka dapat kita peroleh perbandingan hasil pengukuran yang terjadi, yaitu : 4.3.1 Perbandinngan hasil tampilan pembacaan sinyal Matlab dengan PQ LEM 6 MATLAB Harmonisa Tegangan V (Volt) (%) 230,0449 100,00 3,01177 1,309 7,960667 3,460 0,301401 0,131 5,09905 2,217 0,194222 0,084 1,004942 0,437 0,404455 0,176 1,793441 0,780 0,269128 0,117 0,490814 0,213 0,166013 0,072 0,388031 0,169 0,103546 0,045 0,420889 0,183 0,153305 0,067 0,142283 0,062 0,079209 0,034 0,314659 0,137 0,08956 0,039 0,252982 0,110 0,088592 0,039 0,230501 0,100 PQ LEM Harmonisa Tegangan V (Volt) (%) 230,8 100,000 0,1 0,000 3,3 1,400 0 0,000 4 1,700 0 0,000 1,1 0,500 0 0,000 1,5 0,700 0 0,000 0,1 0,000 0 0,000 0,2 0,100 0 0,000 0,1 0,000 0 0,000 0 0,000 0 0,000 0,1 0,100 0 0,000 0,2 0,100 0 0,000 0,1 0,000 Orde (n) 24 MATLAB Harmonisa Tegangan V (Volt) (%) 0,098841 0,043 PQ LEM Harmonisa Tegangan V (Volt) (%) 0 0,000 Gambar 4.8 Perbandingan data Tegangan dengan menggunakan Matlab dan PQ LEM. Dari data tabel 4.6 dan tampilan gambar 4.33, dimana nilai komponen pada tiap orde memiliki perbedaan nilai yang besar, perbedaan nilai yang besar ini dikarenakan data sinyal yang diolah pada Matlab terdapat noise. Gambar 4.7 Perbandingan data Tegangan dengan menggunakan Matlab dan PQ LEM. Dari data tabel 4.5 dan tampilan gambar 4.7, dimanan pada orde ke-2, 3, 4, 5, 7, dan seterusnya terlihat jelas ada perbandingan nilai yang cukup besar pada data hasil olahan Matlab, terutama pada orde ke 3, dimana perbandingan nilai magnitude antara data hasil olahan Matlab dengan data hasil olahan PQ LEM sangat besar. Perbandingan nilai magnitude yang begitu besar dikarenakan konstruksi trafo tegangan yang digunakan sebagai pengukuran tidak sesuai. Dan telah dibuktikan pada pengujian ratio trafo tegangan. 5.1 1. 2. 3. Tabel 4.6 Perbandingan hasil pengujian perhitungan spektrum frekuensi harmonisa arus dengan menggunakan Matlab dan PQ LEM. Orde (n) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 MATLAB Harmonisa Arus Arus (A) (%) 0,236383 100,000 0,007217 3,053 0,199857 84,548 0,003162 1,337 0,112673 47,666 0,003991 1,688 0,098157 41,525 0,002704 1,144 0,089788 37,984 0,000655 0,277 0,059228 25,056 0,003868 1,636 0,039884 16,872 0,002297 0,972 0,033891 14,337 0,002199 0,930 0,019743 8,352 0,000458 0,194 0,014438 6,108 0,000829 0,351 0,012246 5,181 0,000486 0,206 0,00522 2,208 0,001147 0,485 PQ LEM Harmonisa Arus Arus (A) (%) 0,272 100,0 0 0,1 0,203 74,7 0 0,0 0,111 40,7 0 0,1 0,098 36,0 0 0,0 0,09 33,0 0 0,0 0,055 20,2 0 0,1 0,041 14,9 0 0,0 0,036 13,3 0 0,0 0,021 7,5 0 0,0 0,014 5,2 0 0,0 0,012 4,3 0 0,1 0,008 3,0 0 0,1 4. 5. V. PENUTUP Kesimpulan Hasil analisis pengujian nilai Total Harmonic Distortion tegangan dengan Matlab yaitu 4,42097% dengan nilai Vrms 230,5759 Volt pada frekuensi 50 Hz. Pengujian hasil analisis untuk nilai THD arus yaitu 117,747%, dengan Matlab yaitu Irms 0,36517 Ampere pada frekuensi 50 Hz. Hasil analisis untuk pengujian THD tegangan dengan menggunakan PQ LEM yaitu 2,3% dengan nilai Vrms 230,8 Volt pada frekuensi 50 Hz. Pengujian dengan PQ LEM untuk THD arus yaitu 99,9% dengan nilai Irms 0,392 Ampere pada frekuensi 50Hz. Prosentase nilai error analisis THD tegangan yaitu 0,86373%, dan analisis THD arus yaitu 0,17086064%. 5.2 Saran Saran yang dapat saya berikan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Pemasangan filter pada hasil perancangan alat dibutuhkan agar nilai hasil pengujian yanng didapatkan lebih akurat dengan alat ukur yang dibandingkan. 2. Perhitungan cos phi, daya, dan sudut fasa perlu dtambahkan agar dapat menganalisa kualitas daya pada beban 1 fasa. [1] [2] [3] 7 DAFTAR PUSTAKA Arrillaga. J. (1985). Power System Harmonik. John Wiley & Sons. New York. Johan, L. (2001). On Harmonic Distortion in Power Systems. Chalmers University of Technology, Sweden. Murod, Hasan. Perancangan Sistem Akuisi Data Menggunakan Masukan Sound Card, Skripsi Teknik Fisika Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2005. [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] Hunka, G. Transformer Lab, ESE206-Electrical Circuits and Systems II Laboratory Unversity of Pennsylvania, Departemen of Electrical and Systems Engineering, Pennsylvania, 2005. Bien, Liem Ek dan Sudarno, Pengujian Harmonisa dan Upaya Pengurangan Gangguan Harmonisa pada Lampu Hemat Energi, JETri, Volume 4, Nomor 1, Halaman 53-64, Universitas Trisakti, Jakarta, 2004. Sopyandi, Endi, Perancangan Single Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonik Arus Dengan Simulasi Program ETAP Power Station 5.0.3, Skripsi S-1, Universitas Indonesia, Depok, 2009. Surya, Wasimudin dan Dadang Lukman Hakim, Analisis Harmonisa Tegangan dan Arus Listrik di Gedunng Direktorat TIK Universitas Pendidikan Indonesia, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Pendidikan Indonesia, Yogyakarta, 2008. Hasan, Abu. Sistem Akuisi Data, Jaringan Komputer Model Analysis, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 1999. Zulkarnain, Iskandar, Analisis Pengaruh Harmonisa Terhadap Arus Netral, Rugi-rugi dan Penurunan Kapasitas pada Transformator Distribusi, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang, 2009. Transformator; Tanoto Information Center (http://tanotocentre.wordpress.com/2009/06/06/tra nsformator/) Bahan materi tentang Sinyal Jala-Jala; http://www.linksukses.com/2011/11/ac-dandc.html Bahan materi tentang Diode Zener; Simple Electronic (http://www.simpleelectronics.com/2010/12/zener-diodetutorial.html) Bahan materi tentang Matlab (www.MathWorks.com) Akuisi Data Matlab; Agfi (http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/2009/0 9/matlab-akuisisi-data-melalui-kartu-suara/) Bahan materi tentang Sound Card (http://en.wikipedia.org/wiki/Sound_card) Gelombang Sinus AC; Too Payz (http://payztronics.blogspot.com/2011/10/kontroltegangan-ac-introduction.html) Biodata Penulis Nella Yunita (L2F006067), Dilahirkan di Soroako, tanggal 12 Januari 1988. Sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Diponegoro Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro, Konsentrasi Ketenagaan. 8 Mengetahui, Pembimbing I Pembimbing II Ir. Agung Warsito, DHET NIP. 195806171987031002 Susatyo Handoko, ST, MT NIP. 197305262000121001