12. Infeksi Bakteri Anaerob 2016

advertisement
INFEKSI BAKTERI ANAEROB
OLEH
M.SABIR
BAGIAN MIKROBIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
INFEKSI BAKTERI-BAKTERI ANAEROB
BAKTERI ANAEROB  BAKTERI YG DALAM PERTUMBUHANNYA
MEMBUTUHKAN PENURUNAN
TERTENTU DAN SENSITIF
METRONIDAZOL
MACAMNYA:
ANAEROB OBLIGAT
ANAEROB FAKULTATIF
MIKROAEROFILIK
OKSIGEN DLM JUMLAH
BERDASARKAN BENTUK DAN
SIFAT PENGECATAN GRAM
BATANG GRAM POSITIF
BATANG GRAM NEGATIF
KOKUS GRAM POSITIF
KOKUS GRAM NEGATIF
BATANG GRAM POSITIF
Actinomyces
Lactobacillus
Propionibacterium
Eubacterium
Bifidobacterium
Arachnia
Clostridium
BATANG GRAM NEGATIF
Bacteroides
Prefotella
Porphyromonas
Fusobacteria
B. Fragilis (Brucella blood agar)
Tumbuh baik dalam medium
nonselektif
Agar harus disuplementasi dengan
hemin dan vitamin K
Bateriodes bile esculin (BBE) agar
Medium ini mengandung gentamisin
yang menghambat basil gram
negatif fakultatif
Garam empedu menghambat
beberapa grup anaerob
menghidrolisis esculin
KOKUS GRAM POSITIF
Peptostreptococcus
KOKUS GRAM NEGATIF
Veillonella
BERDASARKAN KEMAMPUAN MEMBENTUK SPORA
anaerob berspora
Clostridium
anaerob tdk berspora
Bacteroides
Prefotella
Porphyromonas
DIAGNOSIS INFEKSI BAKTERI ANAEROB
Sekret yg berbau busuk
Infeksi terjadi dekat permukaan mukosa
Adanya gas dalam jaringan
biakan aerob negatif (tidak tumbuh)
CLOSTRIDIUM
MERUPAKAN BAKTERI
bentuk batang
besar
gram positif
motil
MORFOLOGI KOLONI
koloni besar
(C. perfringens)
koloni kecil
(C. tetani)
cembung
tepi utuh
bulat
hemolisis (+)
SIFAT PERTUMBUHAN
tdk dapat hidup aerob
tdk punya sitokrom
tdk punya sitokrom oksidase
tak dpt memecah H2O2
tak punya katalase
tak punya peroksidase
tak punya superoksida dismutase
Penyakit yg disebabkan oleh Clostridium
dibedakan menjadi 2:
1. luka dan infeksi jaringan
(mionekrosis, tetanus, dan kolitis)
2. intoksikasi makanan
C. perfringens
• Tanah, kontaminasi feses
• Gas ganggren
– Pembengkakan jaringan
– Pelepasan gas
* Produksi fermentasi
• Kontaminasi luka
Patogenesis
• enzim yang mendegradasi jaringan
– lesitinase [ toxin]
– enzim proteolitik
– enzim sakarolitik
• destruksi pembuluh darah
• nekrosis jaringan
• lingkungan anaerobik
• penyebaran organisme
Tanpa penatalaksanaan
kematian dapat terjadi
dalam 2 hari
 Efektif dengan antibiotik
 debridement
 anti-toxin
 Amputasi & kematian
Laboratory identification
Produksi lesitinase
C. botulinum
Keracunan makanan dapat bersifat fatal
Pertumbuhan spora
Sterilisasi inadekuat terhadap
penyediaan makanan di rumah
Tidak menyebabkan infeksi
Botulinum toxin
Berikatan dengan reseptor saraf perifer
 Neurotansmiter asetilkolin
Hambat impuls saraf
Paralisis flasid
Kematian
 Pernapasan
 Gagal jantung
C. difficile
• Setelah penggunaan antibiotik
• flora normal intestinal
– Penurunan jumlah besar
• kolonisasi
• Sekresi enterotoksin
• Kolitis pseudomembran
Clostridium tetani
Tetanospasmin
Menyebar secara sistemik
neurotoksin potensial
Mengikat reseptor gangliosid
 menghambat neuron di CNS
Otot bekerja terus menerus
spastic (rigid) paralysis
waktu inkubasi 4-10 hari
Treatment and Prevention
Tetanus Immune Globulin (TIG)
Tetanus antitoxin (TAT) from horses
penicillin or tetracycline
Relaksan otot
Trakeostomi
vaksinasi
TERIMA KASIH
Hendra.kuganda@gmail.
com
Download