Analisis Keuntungan dan Strategi Pengembangan

advertisement
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1
Analisis Keuntungan Pada Restoran KFC Taman Topi Bogor
Analisis keuntungan yang dilakukan menggunakan konsep rasio
profitabilitas dan konsep rentabilitas. Analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas
didasarkan oleh hasil data perhitungan laporan laba rugi restoran KFC Taman
Topi. Pada analisis laporan laba rugi ini, produk yang dianalisis adalah semua
produk yang dijual di KFC Taman Topi dan biaya yang dikeluarkan oleh restoran
terdiri dari biaya tetap dan variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah
meskipun output berubah, jumlahnya tidak tergantung atas besar kecilnya
kuantitas produksi yang dilaksanakan seperti biaya penyusutan investasi, gaji
tenaga kerja, profit sharing, gas elpiji, kardus/tempat membungkus produk take
away, kantong plastik, dan lain-lain. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang
jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kuantitas produksi yang
dihasilkan seperti biaya pembelian bahan baku (ayam, bumbu masak, minyak
goreng, beras, saos sambal dan saos tomat, dan lain-lain), biaya listrik, biaya
telepon, dan biaya air.
Analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas juga ditujukan untuk
keseluruhan dari kategori produk di KFC. Analisis rasio profitabilitas dan
rentabilitas biasanya digunakan untuk melihat keuntungan dan kinerja manajemen
perusahaan dalam hal penjualan untuk semua produk yang dijual. Data
keuntungan yang dianalisis adalah data penjualan restoran KFC Taman Topi
periode November 2008 – Oktober 2009. Dibawah ini disajikan Tabel 11. yaitu
hasil analisis keuntungan berdasarkan laporan laba rugi restoran KFC Taman Topi
periode November 2008 – Oktober 2009.
Tabel 11. Keuntungan Restoran KFC Taman Topi Periode November 2008 –
Oktober 2009
Parameter
EBIT*
Bunga
EBT**
Pajak
EAT***
Keuntungan (Rp)
Restoran KFC Taman Topi
740.155.200
0
740.155.200
74.087.244
666.067.956
Keterangan : * Keuntungan Sebelum Bunga dan Pajak
** Keuntungan Sebelum Pajak
*** Keuntungan Setelah Pajak
Tabel 11. menunjukkan keuntungan yang diperoleh restoran KFC Taman
Topi selama periode satu tahun. Hasil EBIT sebesar Rp. 740.155.200, EBT yang
diperoleh sama dengan hasil EBIT karena restoran KFC Taman Topi dalam
memodali usahanya menggunanakan modal yang diberikan oleh kantor pusat
KFC kepada setiap store dan tidak melakukan pinjaman pada pihak Bank atau
badan perkreditan lainnya untuk pendanaan membuka store karena diperoleh dari
dana omset yang ada. Sedangkan hasil EAT yang diperoleh sebesar Rp.
666.067.956.
Setelah melakukan analisis keuntungan yang terdiri dari EBIT, EBT, EAT
yang didasarkan atas laporan laba rugi perusahaan, selanjutnya dilakukan analisis
rasio keuntungan. Analisis rasio keuntungan yang digunakan sebagai parameter
keuangan restoran KFC Taman Topi adalah rasio profitabilitas dan rasio
rentabilitas. Rasio profitabilitas terdiri dari marjin laba operasi dan marjin laba
bersih. Rasio rentabilitas yang dianalisis adalah rentabilitas modal sendiri atau
yang biasa disebut ROE. Hasil analisis rasio profitabilitas dan rasio rentabilitas
dari restoran KFC Taman Topi disajikan dalam Tabel 12.
Tabel 12. Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas Pada Restoran KFC Taman
Topi Periode November 2008 – Oktober 2009
Parameter
Marjin Laba Operasi
Marjin Laba Bersih
ROE
Rasio (Persen)
Restoran KFC Taman Topi
10
9
27
Tabel 12. menunjukkan hasil analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas
pada restoran KFC Taman Topi sudah baik karena terjadi perubahan peningkatan
hasil penerimaan penjualan lebih besar tiap harinya yang dikarenakan juga jumlah
penduduk yang semakin meningkat sehingga cenderung untuk mencari makanan
cepat saji di luar rumah. Hasil analisis rasio marjin laba operasi menunjukkan
bahwa hasil keuntungan yang diperoleh sebelum biaya pajak dan bunga terhadap
penjualan adalah sebesar 10 persen. Hasil analisis rasio marjin laba bersih yang
merupakan rasio keuntungan setelah biaya pajak terhadap penjualan perusahaan
menunjukkan hasil sebesar 9 persen. Hasil analisis rasio marjin laba bersih pada
restoran KFC Taman Topi di Bogor, menunjukkan bahwa manajemen perusahaan
telah bekerja secara efisien dalam kegiatan produksi dan penjualan. Hasil analisis
rasio rentabilitas, ditunjukkan oleh nilai ROE sebesar 27 persen. Hasil ROE
tersebut menunjukkan rasio yang baik, artinya terjadi peningkatan modal sendiri
satu persen akan meningkatkan EAT sebesar 27 persen.
5.1.1
Analisis Struktur Biaya
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku,
baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya-biaya yang dianalisis
dalam restoran KFC Taman Topi adalah biaya tetap dan biaya variabel.
Berdasarkan analisis struktur biaya dapat dilihat pada Tabel 13.
5.1.2
Analisis Keuntungan
Analisis keuntungan merupakan hasil penerimaan penjualan yang di dalam
analisis keuntungan ini terdiri dari laporan rugi laba, yaitu biaya tetap dan biaya
variabel. Perhitungan laporan rugi laba juga dipengaruhi oleh adanya biaya
penyusutan investasi. Investasi merupakan suatu barang atau jasa yang nilainya
tidak akan habis dalam satu tahun dan dapat dipakai bertahun-tahun. Jenis-jenis
investasi dan penyusutan dapat dilihat pada Tabel 13. berikut:
Tabel 13. Struktur Biaya Pada Restoran KFC Taman Topi Periode
November 2008 - Oktober 2009
Keterangan
Nilai
(Rp)
Biaya Tetap:
Biaya penyusutan investasi
Gaji karyawan
Gas elpiji
Kardus/tempat membungkus produk take away
Kantong plastik
Provit sharing
Total Biaya Tetap
Biaya Variabel:
Pembelian bahan baku
Biaya listrik
Biaya telepon
Biaya air
Total Biaya Variabel
Total Biaya (Biaya Tetap + Biaya Variabel)
37.249.200
576.720.000
540.000.000
36.000.000
27.000.000
30.000.000
1.246.969.200
5.313.600.000
60.000.000
36.000.000
12.000.000
5.421.600.000
6.668.569.200
Berdasarkan hasil Tabel 13. di atas, didapatkan total biaya tetap sebesar
Rp. 1.246.969.200, total biaya variabel sebesar Rp. 5.421.600.000 serta
keseluruhan jumlah total biaya tetap dan variabel sebesar Rp. 6.668.569.200.
Tabel 14. Jenis-jenis Investasi dan Penyusutan dalam Analisis Keuntungan
di Restoran KFC Taman Topi Bogor
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Uraian
Unit
Display holding
1
cabinet
Chiller
1
Freezer
1
AC
2
Televisi flat
2
Condiment bar
2
Service station
1
Tempat
cuci
2
tangan
Meja dan kursi
8
Sofa
5
Fryer
3
Selang gas
1
Wajan
1
Panci
3
Tabung gas
5
Breading table
1
Holding cabinet.
2
Peralatan makan
1.500
Jumlah
Harga
Beli/Investasi
(Rp)
28.000.000
Nilai Sisa
(Rp)
2.800.000
Umur Penyusutan
Teknis
(Rp)
(Thn)
10
2.520.000
32.000.000
32.000.000
10.000.000
14.000.000
22.000.000
7.500.000
30.000.000
3.200.000
3.200.000
1.000.000
1.400.000
2.200.000
750.000
3.000.000
10
10
5
10
10
5
10
2.880.000
2.880.000
1.800.000
1.260.000
1.980.000
1.350.000
2.700.000
6.000.000
30.000.000
120.000.000
150.000
50.000
240.000
1.000.000
17.000.000
36.000.000
10.000.000
395.940.000
600.000
3.000.000
12.000.000
15.000
5.000
24.000
100.000
1.700.000
3.600.000
1.000.000
10
10
10
5
5
5
10
10
10
10
540.000
2.700.000
10.800.000
27.000
9.000
43.200
90.000
1.530.000
3.240.000
900.000
37.249.200
Berdasarkan Tabel 14. di atas, restoran KFC Taman Topi memiliki total
harga beli/investasi awal sebesar Rp. 395.940.000 kemudian mengalami
penyusutan sebesar Rp. 37.249.200. Biaya penyusutan investasi ini dihitung dari
harga beli/investasi masing-masing barang dikalikan 10 persen dan didapatkan
hasil nilai sisa kemudian harga beli/investasi dikurangi dengan nilai sisa dan
dibagi dengan umur teknis, maka didapatkan hasil penyusutannya. Sedangkan
untuk analisis keuntungan pada restoran KFC Taman Topi dapat dilihat pada
Tabel 15.
Tabel 15. Analisis Keuntungan Pada Restoran KFC Taman Topi Periode
November 2008 - Oktober 2009
No.
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Keterangan
Penerimaan
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Total Biaya (B + C)
EBIT
EBT
EAT
Marjin Laba Operasi (%)
Marjin Laba Bersih (%)
ROE (%)
Total
(Rp)
7.408.724.400
1.246.969.200
5.421.600.000
6.668.569.200
740.155.200
740.155.200
666.067.956
10
9
27
Tabel 15. menunjukkan bahwa penerimaan yang diperoleh restoran KFC
Taman Topi selama satu tahun sebesar Rp. 7.408.724.400. Nilai penjualan di KFC
Taman Topi berfluktuatif tiap harinya tergantung dari banyaknya jumlah
konsumen yang datang. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh restoran KFC Taman
Topi terdiri dari biaya penyusutan investasi, gaji karyawan, profit sharing, gas
elpiji, kardus/pembungkus produk take away, dan kantong plastik dengan nilai
sebesar Rp. 1.246.969.200. Untuk biaya pembelian ayam disesuaikan dengan
kebutuhan ayam goreng yang diperlukan seminggu dua kali. Selain biaya tetap,
KFC Taman Topi juga memperhitungkan biaya variabel yang terdiri dari
pembelian bahan baku seperti ayam, bumbu masak, minyak goreng, saos sambal
dan saos tomat, beras, biaya listrik, biaya telepon, biaya air, dan lain-lain. Nilai
biaya variabel ini sebesar Rp. 5.421.600.000. Biaya penyusutan investasi ini terdiri
dari display holding cabinet, chiller, freezer, AC, televisi flat, condiment bar,
service station, tempat cuci tangan, meja dan kursi, sofa, fryer, selang gas, wajan,
panci, tabung gas, breading table, holding cabinet, dan peralatan makan.
5.2
Analisis Keuntungan Pada Rahat Cafe Bogor
Analisis yang dilakukan menggunakan konsep rasio profitabilitas dan
konsep rentabilitas. Analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas didasarkan oleh
hasil data perhitungan laporan laba rugi Rahat cafe. Pada analisis laporan laba
rugi, produk yang dianalisis adalah semua produk yang dijual di Rahat cafe dan
biaya yang dikeluarkan oleh cafe ini terdiri dari biaya tetap dan variabel. Biaya
tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun output berubah, jumlahnya tidak
tergantung atas besar kecilnya kuantitas produksi yang dilaksanakan seperti biaya
penyusutan investasi, sewa tempat, gaji tenaga kerja, abodemen listrik, abodemen
telepon, gas elpiji, gas alam, steroform, dan kantong plastik “kresek”. Biaya
variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan
kuantitas produksi yang dihasilkan seperti pembelian bahan baku (ayam, bumbu
masak, sayuran, minyak goreng, beras, dan lain-lain), biaya listrik, biaya tetepon,
biaya air (PAM).
Analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas juga dutujukan untuk
keseluruhan dari kategori produk di Rahat. Analisis rasio profitabilitas dan
rentabilitas biasanya digunakan untuk melihat keuntungan dan kinerja manajemen
perusahaan dalam hal penjualan untuk semua produk yang dijual. Data
keuntungan yang dianalisis adalah data penjualan Rahat cafe periode Desember
2008 – Desember 2009. Dibawah ini disajikan Tabel 16. yaitu hasil analisis
keuntungan berdasarkan laporan laba rugi Rahat cafe periode Desember 2008 –
Desember 2009.
Tabel 16. Keuntungan Rahat Cafe Periode Desember 2008 – Desember 2009
Parameter
EBIT*
Bunga
EBT**
Pajak
EAT***
Keuntungan (Rp)
Rahat Cafe
48.612.000
4.861.200
43.750.800
1.093.770
42.657.030
Keterangan : * Keuntungan Sebelum Bunga dan Pajak
** Keuntungan Sebelum Pajak
*** Keuntungan Setelah Pajak
Tabel 16. di atas menunjukkan keuntungan yang diperoleh Rahat cafe
selama periode satu tahun. Hasil EBIT sebesar Rp. 48.612.000, EBT sebesar Rp.
43.750.800, dan total EAT yang diperoleh sebesar Rp. 42.657.030 karena
pendirian usaha cafe ini diperoleh dengan dana atau modal sendiri yang beban
bunga dibayarkan kepada pihak investor dan pajak yang diberikan pihak Rahat
kepada fakir miskin tiap setahun sekali. selain itu juga, Rahat tidak melakukan
pinjaman pada pihak Bank atau badan perkreditan lainnya. Setelah melakukan
analisis keuntungan yang terdiri dari EBIT, EBT, EAT yang didasarkan atas
laporan laba rugi perusahaan, selanjutnya dilakukan analisis rasio keuntungan.
Analisis rasio keuntungan yang digunakan sebagai parameter keuangan Rahat cafe
adalah rasio profitabilitas dan rasio rentabilitas. Rasio profitabilitas terdiri dari
marjin laba operasi dan marjin laba bersih. Rasio rentabilitas yang dianalisis
adalah rentabilitas modal sendiri atau yang biasa disebut ROE. Hasil analisis rasio
profitabilitas dan rasio rentabilitas dari Rahat cafe disajikan dalam Tabel 17.
Tabel 17. Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas Pada Rahat Cafe Periode
Desember 2008 – Desember 2009
Parameter
Marjin Laba Operasi
Marjin Laba Bersih
ROE
Rasio (Persen)
Rahat Cafe
10
8
85
Tabel 17. menunjukkan hasil analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas
pada Rahat cafe sudah baik. Hasil analisis rasio marjin laba operasi menunjukkan
bahwa hasil keuntungan yang diperoleh sebelum biaya pajak dan bunga terhadap
penjualan adalah sebesar 10 persen. Hasil analisis rasio marjin laba bersih yang
merupakan rasio keuntungan setelah biaya pajak terhadap penjualan perusahaan
menunjukkan hasil sebesar 8 persen. Hasil analisis rasio marjin laba bersih pada
Rahat cafe dibandingkan restoran KFC Taman Topi terjadi perbedaan sedikit
yaitu sebesar satu persen dari marjin laba bersih masing-masing. Namun,
menunjukkan bahwa manajemen Rahat cafe juga cukup mampu bekerja secara
efisien dalam kegiatan penjualan karena dari hari ke harinya menghasilkan
peningkatan keuntungan yang cukup besar. Hasil analisis rasio rentabilitas,
ditunjukkan oleh nilai ROE sebesar 85 persen. Hasil ROE tersebut menunjukkan
rasio yang sangat baik, artinya terjadi peningkatan modal sendiri satu persen akan
meningkatkan EAT sebesar 85 persen.
5.2.1
Analisis Struktur Biaya
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku,
baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya-biaya yang dianalisis
dalam Rahat cafe adalah biaya tetap dan biaya variabel. Berdasarkan analisis
struktur biaya dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Struktur Biaya Pada Rahat Cafe Periode Desember 2008 –
Desember 2009
Keterangan
Biaya Tetap:
Biaya penyusutan investasi
Sewa tempat
Gaji tenaga kerja
Abodemen listrik
Abodemen telepon
Gas elpiji
Gas alam
Steroform
Kantong plastik ”kresek”
Total Biaya Tetap
Nilai
(Rp)
5.204.700
36.000.000
86.400.000
1.000.000
240.000
20.120.000
4.200.000
1.200.000
1.320.000
155.684.700
Biaya Variabel:
Pembelian bahan baku
Biaya listrik
Biaya telepon
Biaya air (PAM)
Total Biaya Variabel
Total Biaya (Biaya Tetap + Biaya Variabel)
284.329.000
3.000.000
1.200.000
2.000.000
290.529.000
446.213.700
Berdasarkan hasil Tabel 18. di atas, didapatkan total biaya tetap sebesar
Rp.155.684.700, total biaya variabel sebesar Rp. 290.529.000 dan keseluruhan
jumlah total biaya tetap dan variabel sebesar Rp. 446.213.700. Rahat cafe
memiliki total biaya variabel lebih besar dibandingkan dengan total biaya tetap
karena jumlah input pembelian bahan baku yang digunakan lebih besar dari biaya
listrik, telepon, dan air. Hal tersebut dikarenakan harga bahan baku seperti bumbu
masak tiap harinya mengalami peningkatan karena harga bahan baku ditetapkan
oleh pemerintah yang sewaktu-waktu bisa saja berubah, sedangkan biaya listrik,
telepon maupun air tergantung dari pemakaian pemilik maupun karyawan cafe.
Kedua biaya tersebut dipakai untuk menghitung analisis keuntungan, diantaranya
EBIT, EBT, EAT, rasio profitabilitas, dan rasio rentabilitas.
Rahat cafe memiliki banyak menu, mulai dari menu nasi timbel yang
merupakan khas Indonesia, kontinental, dan menu sehat lainnya. Keseluruhan
produk dianalisis dalam penelitian ini. Biaya sewa tempat di Rahat cafe setiap
bulannya dibayarkan kepada pemilik lahan karena bangunan seperti cafe
merupakan home industry (industri rumahan) sehingga biaya sewa lahan dan
bangunan bukan milik sendiri, sedangkan pada restoran KFC Taman Topi
dinamakan profit sharing karena store KFC membagi hasil keuntungan dengan
pemilik lahan dari hasil penjualannya. Untuk biaya penyusutan investasi, Rahat
cafe menggunakan peralatan yang cukup modern, namun penyusutan investasinya
lebih kecil dibandingkan dengan usaha besar seperti restoran KFC.
5.2.2
Analisis Keuntungan
Analisis keuntungan merupakan hasil penerimaan penjualan yang di dalam
analisis keuntungan ini terdiri dari laporan rugi laba, yaitu biaya tetap dan biaya
variabel. Perhitungan laporan rugi laba juga dipengaruhi oleh adanya biaya
penyusutan investasi. Investasi merupakan suatu barang atau jasa yang nilainya
tidak akan habis dalam satu tahun dan dapat dipakai bertahun-tahun. Jenis-jenis
investasi dan penyusutan dapat dilihat pada Tabel 19. berikut:
Tabel 19. Jenis-jenis Investasi dan Penyusutan dalam Analisis Keuntungan
di Rahat Cafe Bogor
No.
Unit
Penyusutan
(Rp)
50.000
25.000
30.000
Umur
Teknis
(Thn)
10
10
5
Nilai Sisa
(Rp)
1.
2.
3.
Kompor gas alam
Kompor gas (besar)
Wajan besar
2 buah
1 buah
3 buah
Harga
Beli/Investasi
(Rp)
500.000
250.000
300.000
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Wajan kecil
Pengaduk penggorengan
Tabung gas
Selang gas (3 meter)
Panci
Meja dan kursi
Peralatan makan:
- Piring
1 lusin: Rp. 400.000
- Gelas
1 lusin: Rp. 250.000
- Sendok dan garpu
1 lusin: Rp. 35.000
Kulkas
Freezer
Jumlah
3 buah
6 buah
1 buah
1 buah
6 buah
6 set
90.000
180.000
120.000
90.000
300.000
5.000.000
9.000
18.000
12.000
9.000
30.000
500.000
5
2
10
5
5
10
16.200
81.000
10.800
16.200
54.000
450.000
10 lusin
4.000.000
400.000
2
1.800.000
10 lusin
2.500.000
250.000
2
1.125.000
50 lusin
1.750.000
175.000
5
315.000
2 buah
3 buah
6.000.000
7.500.000
28.580.000
600.000
750.000
10
10
540.000
675.000
5.204.700
11.
12.
Uraian
45.000
22.500
54.000
Berdasarkan Tabel 19. Rahat cafe memiliki total harga beli/investasi awal
sebesar Rp. 28.580.000 kemudian mengalami penyusutan sebesar Rp. 5.204.700.
Biaya penyusutan investasi ini dihitung dari harga beli/investasi masing-masing
barang dikalikan 10 persen dan didapatkan hasil nilai sisa kemudian harga
beli/investasi dikurangi dengan nilai sisa dan dibagi dengan umur teknis, maka
didapatkan hasil penyusutannya. Sedangkan untuk analisis pendapatan ayam
goreng pada rahat cafe dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Analisis Keuntungan Rahat Cafe Bogor Periode Desember 2008 –
Desember 2009
No.
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Keterangan
Penerimaan
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Total Biaya (B + C)
EBIT
EBT
EAT
Marjin Laba Operasi (%)
Marjin Laba Bersih (%)
ROE (%)
Total
(Rp)
494.825.700
155.684.700
290.529.000
446.213.700
48.612.000
43.750.800
42.657.030
10
8
85
Tabel 20. menunjukkan bahwa penerimaan yang diperoleh Rahat cafe dari
penjualan semua produk selama satu tahun sebesar Rp. 494.825.700. Nilai
penjualan produk di Rahat cafe berfluktuatif tiap harinya tergantung dari
banyaknya jumlah konsumen yang datang. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh
Rahat cafe sebesar Rp. 155.684.700. Selain biaya tetap, Rahat cafe juga
memperhitungkan biaya variabel sebesar Rp. 290.529.000. Biaya penyusutan
investasi ini terdiri dari kompor gas alam, kompor gas, wajan besar, wajan kecil,
pengaduk penggorengan, tabung gas, selang gas, panci, meja dan kursi, peralatan
makan (piring, gelas, sendok dan garpu), kulkas serta freezer dengan total
penyusutan sebesar Rp. 5.204.700.
Pada Tabel 15. dan Tabel 20. analisis keuntungan, rasio profitabilitas dan
rentabilitas adalah restoran KFC Taman Topi memilki beban pajak dan Rahat cafe
memiliki beban bunga yang dibayarkan kepada investor yang menanamkan modal
sebesar 10 persen dari tiap penjualan dan pajak yang diberikan bukan kepada
pemerintah melainkan kepada fakir miskin yang berada di sekitar lingkungan
Rahat cafe. Nilai ROE lebih besar dibandingkan dengan KFC Taman Topi
dikarenakan Rahat cafe merupakan perusahaan kecil sehingga biaya operasional
yang dikeluarkan kecil dibandingkan dengan restoran KFC Taman Topi. Selain
itu, Rahat cafe sebagai home industry yang lahan dan bangunan bukan milik
sendiri melainkan sewa kepada pemilik lahan dan bangunan. Sedangkan untuk
KFC Taman Topi, lokasi usaha yang cukup strategis dan nama KFC yang sudah
dikenal masyarakat, maka KFC tidak pernah sepi pengunjung dan konsumen
cenderung lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan siap saji di KFC karena
harga produk cukup terjangkau dan praktis. Restoran KFC Taman Topi juga
memiliki kekuatan tawar-menawar pemasok yang cukup kuat.
Pada umumnya konsumen yang datang ke KFC Taman Topi berasal dari
wilayah kota Bogor dan sekitar lokasi KFC Taman Topi karena lokasinya yang
strategis dan dekat dengan ruko-ruko pembelanjaan, sehingga konsumen tidak
hanya berbelanja namun juga bisa beristirahat untuk makan, informasi ini
diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen. Restoran KFC Taman Topi
mengeluarkan modal lebih besar dibandingkan dengan Rahat cafe, sehingga
keuntungan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan Rahat cafe.
5.3
Lingkungan Bisnis
Lingkungan bisnis perusahaan merupakan suatu cara untuk mendapatkan
suatu kemampuan strategis dengan mengintegrasikan antara peluang-peluang
yang ada dengan kemampuan atau kekuatan yang dimiliki perusahaan, untuk
dapat mengantisipasi adanya ancaman dari luar perusahaan dan mengatasi
kelemahan-kelemahan yang ada (Wheelen dan Hunger dalam Siahaan, 2008).
Lingkungan bisnis dibagi menjadi dua lingkungan, yaitu lingkungan jauh yang
terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, sedangkan lingkungan
industri terdiri dari ancaman masuk pendatang baru, ancaman produk pengganti,
kekuatan tawar menawar pembeli, pengaruh kekuatan stakeholder lainnya, seperti
pemerintah dan serikat pekerja.
5.3.1 Analisis Lingkungan Internal Restoran KFC Taman Topi di Bogor
Analisis lingkungan internal merupakan tahap dalam untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan untuk menghadapi
persaingan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan manajer
restoran KFC Taman Topi dan juga hasil wawancara dengan pihak
konsumen/pelanggan sebanyak 10 responden terhadap faktor-faktor internal
diperoleh beberapa faktor strategis internal yang merupakan kekuatan perusahaan
dan juga yang akan menjadi kelemahan perusahaan. Konsumen yang
diwawancarai sebanyak 10 responden tersebut sebagai konsumen/pelanggan yang
pernah makan di KFC Taman Topi. Faktor-faktor strategis internal ini diperoleh
dengan menggunakan kuesioner dan pengisian kuesioner sendiri dilakukan oleh
peneliti pada saat melakukan wawancara. Faktor-faktor strategi internal yang
diperoleh dari hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Kegiatan Produksi dan Operasi
a) Pemesanan dan Penerimaan barang dan bahan baku
Restoran KFC Taman Topi memenuhi kebutuhan bahan baku melalui PT.
Five Star dan PT. Charon Pokphan. PT. Five Star dan PT. Charon Pokphan adalah
pemasok bahan baku utama yaitu ayam. Sedangkan bahan baku seperti sayuran
dikirim dari kantor pusat KFC. Ayam goreng KFC merupakan produk utama yang
memiliki citarasa yang khas dari ayam goreng lain sehingga kualitas dan
standarnya harus benar-benar dijaga. Pemesanan bahan baku utama dilakukan
setiap hari dan untuk bahan baku atau makanan kering dilakukan pemesanan dua
kali seminggu, jumlah pesanan dilakukan sesuai dengan kebutuhan KFC Taman
Topi. Bahan baku yang datang dari penjual akan mengalami proses sortir, yaitu
pemilihan bahan baku sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemeriksaan ini
bertujuan untuk memastikan bahwa pesanan yang datang telah sesuai dengan
standar kualitas dan kuantitas yang diinginkan.
b) Penyimpanan dan Penggunaan Bahan Baku
Restoran KFC sangat memperhatikan prosedur penyimpanan bahan baku.
Penggunaan bahan baku menggunakan sistem First In First Out (FIFO). Bahan
baku dan barang yang datang lebih dahulu harus diproses lebih awal. Hal ini
untuk menghindari bahan baku dan barang yang kadarluasa atau tidak layak
karena masa penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku yang datang segera
diberikan penandaan pada produk untuk mempermudah tingkat kualitas produk
dan kelayakan untuk dipergunakan sebagai siap saji.
Bahan baku ayam disimpan dalam freezer dengan suhu penyimpanan -120
C (pembekuan). Sementara bahan lain seperti sayuran disimpan dalam chiller
dengan suhu 3 – 70 C (pendinginan). Untuk bahan kering disimpan dalam box
dengan suhu ruangan 250 C. Untuk es krim disimpan dalam ice bin, dan es batu
langsung dipesan dari supplier es batu di Bogor karena KFC Taman Topi tidak
memiliki alat khusus ice maker. Ayam goreng yang disajikan dalam display
holding cabinet memiliki batas waktu yaitu hanya selama 1,5 jam untuk
mengetahui batas waktu penyajian ayam goreng maka setiap kali ayam goreng
dimasukkan ke dalam display dilakukan pencatatan waktu dan kapan ayam goreng
tersebut harus dikeluarkan dari display. Hal ini bertujuan agar KFC selalu
memberikan ayam goreng yang segar dan dengan kualitas yang terbaik bagi
konsumennya sehingga konsumen merasa aman untuk mengkonsumsi ayam
goreng KFC. Selain itu juga, produk yang dihasilkan oleh KFC diolah
berdasarkan standarisasi yang ditetapkan perusahaan. Proses pemasakannya
dengan menggunakan suhu 1710 C, tujuannnya adalah agar ayam goreng yang
dihasilkan aman untuk dikonsumsi oleh konsumen.
c) Pengolahan Bahan Makanan
Proses produksi pada KFC memiliki Standar Operasional Perusahaan
(SOP) yang jelas dan terarah. SOP membantu pihak manajemen dan karyawan
untuk mencapai visi dan misi perusahaan, SOP berisi seluruh standar prosedur
yang harus dilakukan karyawan, baik tentang kualitas barang dan bahan baku,
sikap kepemimpinan, cara melayani konsumen hingga standar kebersihan
lingkungan dan penetapan porsi menu. SOP mengatur standar kebersihan
lingkungan dan karyawannya sehingga produk yang dihasilkan benar-benar aman
untuk dikonsumsi dan konsumen yang datang merasa aman dengan lingkungan
yang bersih dan karyawan yang ramah.
Proses pengolahan menu restoran biasanya harus melalui serangkaian
tahap yang diatur dalam SOP, yaitu:
a. Proses Soaking, yaitu proses perendaman peralatan makan dan minum dengan
air hangat setelah dibersihkan dan dicuci. Proses ini dilakukan selama 5-10
menit untuk menjaga kesterilan peralatan tersebut. Setelah soaking, peralatan
tersebut kembali dicuci dan dikeringkan.
b. Proses Thawing, yaitu proses melunakkan suatu bahan beku menjadi
fresh/lunak agar siap diolah menjadi makanan, dengan cara menaikkan suhu
sesuai waktu yang ditentukan. Jumlah bahan beku yang dithawing diprediksi
untuk mencukupi kebutuhan keesokan harinya. Proses thawing dilakukan
dengan memindahkan bahan beku ke chiller selama 8-12 jam.
c. Proses Dusting, yaitu pelapisan daging dengan tepung tapioka.
d. Proses Parting dan Boneless, yaitu proses pemotongan atau pembagian bahan
baku yang disesuaikan dengan jenis potongan yang akan diproses. Boneless
adalah pemotongan daging ayam tanpa tulang. Hasil akhir proses parting dan
boneless harus sesuai dengan SOP yang berlaku.
e. Proses Saute, yaitu proses memasak bahan baku dalam kuali teflon dengan
minyak goreng sedikit selama 5 – 15 menit.
f. Proses Chicken Roaster, yaitu memanggang daging ayam.
g. Proses Topping, yaitu bahan jadi, potongan daging matang, kacang tanah
goreng maupun es krim yang diletakkan di atas makanan atau minuman.
h. Proses Garnish, yaitu potongan beberapa jenis bahan baku yang dibentuk
sedemikian rupa dan diletakkan di atas atau disamping makanan jadi.
Bertujuan untuk memperindah penampilan makanan jadi.
Proses produksi yang dilakukan KFC Taman Topi sangat terjamin
keamanan dan kebersihannya. Hal ini diatur dalam SOP perusahaan yang juga
mengatur standar kebersihan lingkungan dan karyawannya.
d) Pelayanan Konsumen
Konsumen yang datang biasanya akan disambut oleh crew dining karena
crew dining ini sering berada di depan pintu masuk. Pesanan akan dilayani oleh
crew back up yang membantu kasir dalam menyiapkan menu makanan. Restoran
KFC tidak terdapat bill pesanan karena konsumen langsung membayar kepada
kasir saat memesan makanan.
Kegiatan operasional di KFC terkadang pihak manajemen mendapatkan
keluhan dari konsumen apabila ada komplain, misalnya kesalahan taking order
atau menunggu terlalu lama. Hal ini akan langsung ditangani oleh manajer
restoran. Namun, KFC sudah menentukan waktu pelayanan dalam waktu 5 – 7
menit.
2.
Manajemen Sumberdaya Manusia
Restoran KFC Taman Topi memiliki sistem manajemen yang terstruktur.
Saat ini memiliki 54 orang karyawan di bawah pimpinan Tomi Yuliawan sebagai
manajer restoran. Seluruh crew memiliki tingkat pendidikan lulusan SMU atau
sederajat dengan umur rata-rata 18 – 23 tahun dan D3 maupun S1 untuk manajer
dengan umur rata-rata 25 – 40 tahun. Restoran KFC ini sangat mengutamakan
karyawan yang loyal serta terlatih karena faktor utama yang menjadi
pertimbangan dalam perekrutan karyawan adalah kemauan untuk belajar dan
keterampilan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat struktur organisasi Restoran KFC
Taman Topi pada Gambar 4.
Restaurant Manager
Assistant Restaurant
Manager
Chief
Cashier
MC
Back Up
Dining
Cashier
Cook
Kitchen
Gambar 4. Struktur Organisasi Restoran KFC Taman Topi
Sumber: Restoran KFC Taman Topi, 2009
Karyawan KFC Taman Topi berjumlah 54 orang. Setiap jabatan memiliki
wewenang dan tanggungjawab yang berbeda-beda. Pendelegasian wewenang di
dalam KFC dilakukan secara struktural organisasi pekerjaan. Adapun tugas dan
tanggungjawab dari setiap jabatan adalah sebagai berikut:
- Manajer Restoran
• Melaksanakan pencapaian target penjualan
• Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan kerja restoran
• Memberikan pelatihan kepada karyawan
• Menjaga, memelihara, dan meningkatkan image perusahaan
• Bertanggungjawab atas operasi perusahaan
- Asisten Manajer Restoran
• Membantu manajer restoran dalam memberikan pelatihan terhadap crew yang
masih training.
• Mengawasi setiap pelaksanaan kegiatan yang ada di KFC.
• Menggantikan pekerjaan manajer restoran apabila tidak berada di tempat.
- Chief Cashier
• Mengawasi pelaksanaan setiap kegiatan kerja bagian penjualan
• Membantu dalam jalannya operasional restoran
• Mendata setiap menu makanan yang dijual
- Kasir
• Melayani tamu yang memesan produk makanan
• Melaksanakan penawaran produk makanan
• Menjaga dan memelihara kebersihan restoran dan sekitarnya
- Master Ceremony (MC)
• Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan birthday party yang disediakan
untuk anak-anak
• Membantu kegiatan operasional, seperti membantu kegiatan cashier, back up,
dan lain-lain
- Back Up
• Membantu kasir dalam persiapan setiap pesanan konsumen
• Melaksanakan pemasakan pesanan konsumen
• Menghidupkan, mematikan, dan membersihkan peralatan masak, pendingin
serta lemari penyimpanan
- Dining
• Membersihkan meja makan konsumen setelah selesai makan
• Menjaga dan memelihara kebersihan seluruh area restoran serta perlengkapan
lainnya
• Membantu konsumen membawa pesanan bila dibutuhkan
- Cook
• Melaksanakan pemasakan menu makanan
• Mencatat tiap penerimaan bahan baku, pemasakan menu makanan, dan
penggorengan
• Menghidupkan dan mematikan peralatan masak
- Kitchen
• Membantu pekerjaan bagian cook
• Membersihkan peralatan makanan tamu
• Mempersiapkan bahan baku yang dimasak
Restoran KFC Taman Topi melakukan perekrutan karyawan melalui dua
sumber, yaitu:
1) Sumber internal, yaitu karyawan berasal dari dalam perusahaan sendiri berupa
alih tugas atau alih tempat tugas. Sumber internal untuk seorang calon manajer
diawali dengan menjadi asisten manajer dan harus melewati all star selama 2
tahun atau dengan cara membangun karir, yaitu dari crew, star, all star, chief
cashier, asisten manajer, kemudian dalam kurun waktu 10 tahun dapat
dipromosikan untuk menjadi manajer setelah mendapat rekomendasi dari
Regional Operation Manager (ROM). Karyawan yang berasal dari sumber
internal biasanya tidak perlu mengalami masa pelatihan lagi atau sudah dalam
kondisi siap bekerja.
2) Sumber eksternal, yaitu perekrutan karyawan dilakukan sendiri oleh restoran
KFC Taman Topi. Perekrutan yang diikuti manajer maupun karyawan (crew)
sangat lokasional, artinya wilayah masing-masing mereka bekerja yang
diawasi oleh Training Centre (TC) yang didatangkan langsung dari pihak
KFC Daan Mogot sebagai kantor pusat pelatihan tenaga kerja KFC. Restoran
KFC memberlakukan tenaga kerja kontrak untuk mengikuti proses pelatihan
selama 3 bulan dengan melakukan pekerjaan di bagian dining dengan tidak
diperbolehkan bekerja yang berhubungan dengan produk. Setelah lulus,
karyawan kontrak dapat menjadi karyawan tetap selama dalam waktu 2 tahun.
Sedangkan training yang harus dilewati untuk menjadi karyawan tetap adalah
dengan mengikuti beberapa tes terlebih dahulu yang diberikan oleh Training
Officer (TO), antara lain seorang crew harus mempelajari 5 modul. Modul ini
dibuat oleh Training Departement yang mencakup bagian Customer Service
Team Member (CSTM) berupa pelayanan terhadap konsumen dan Food
Service Team Member (FSTM) yang berhubungan dengan proses pengolahan
produk kemudian diwawancara.
Upah karyawan (selain bidang manajerial) yang disebut Upah Minimum
Kota (UMK) adalah sebesar Rp. 890.000,00 per bulan. Upah karyawan terdiri dari
gaji pokok, THR, tunjangan transpor, tunjangan jabatan (untuk jabatan tertentu),
dan cuti. Kesemua itu telah ditulis di surat Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Selain itu, setelah masa kerja selama 3 – 6 bulan, karyawan akan mendapatkan
tunjangan kesehatan yang akan dibayarkan bersama upah bulanan.
Pembagian tugas dan tanggungjawab dalam manajemen KFC Taman Topi
sudah baik. Setiap karyawan memiliki tugas masing-masing tanpa ada tumpang
tindih pekerjaan. Namun, pada waktu-waktu sibuk seperti akhir pekan dan hari
libur biasanya para karyawan dapat melakukan banyak pekerjaan sesuai
kebutuhan sehingga adanya kerjasama dengan saling membantu satu sama lain.
Manajemen KFC Taman Topi juga memiliki SOP yang jelas dan terarah. Selain
itu, bentuk motivasi kerja karyawan di KFC berupa penghargaan yang diberikan
setiap bulan yang ditujukkan untuk karyawan terbaik yaitu perusahaan maupun
dari cabang masing-masing KFC memberikan pelatihan dan breaving yang
bertujuan untuk memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik lagi. Bentuk
motivasi kerja karyawan juga dapat berupa money of the month sebagai insentif
yang khusus diberikan kepada karyawan yang memiliki kinerja yang baik.
3.
Keuangan dan Akuntansi
Restoran KFC memiliki kondisi keuangan yang baik. Modal pendirian
usaha berasal dari kantor pusat KFC MT. Haryono Jakarta. Oleh karena itu, KFC
ini cukup leluasa dalam mengembangkan usahanya tanpa takut ada terkendala
masalah uang dan inilah yang menjadi salah satu kekuatan yang dimiliki oleh
KFC. Pencatatan laporan keuangan di KFC Taman Topi dilakukan setiap hari
melalui sistem online berupa data keuangan yang diserahkan kepada bagian
accounting di kantor pusat KFC. Dalam penelitian ini, kondisi keuangan KFC
dianalisis dari keuntungan perusahaan, rasio profitabilitas, dan rentabilitas
berdasarkan analisis laporan rugi laba perusahaan periode November 2008 –
Oktober 2009. Dalam hal permodalan tersebut untuk biaya usaha dari sejak berdiri
sampai dengan membuka cabang, restoran KFC menggunakan dana yang berasal
dari kantor pusat KFC berdasarkan omset yang didapat sehingga keuntungan
tersebut mampu membuka cabang usaha.
Berdasarkan perhitungan analisis keuntungan, rasio profitabilitas, dan
rentabilitas pada restoran KFC Taman Topi diperoleh hasil bahwa usaha tersebut
menguntungkan bagi perusahaan, dan memiliki peran yang baik terhadap
keuntungan bersih maupun kekuatan keuangan perusahaan KFC. Hal tersebut
terlihat dari hasil analisis rasio profitabilitas dan rentabilitas pada produk yang
dijual KFC. Dapat dikatakan bahwa restoran KFC Taman Topi mampu
menghasilkan laba dalam jangka panjang, dan ini merupakan kekuatan bagi
perusahaan. Dalam pencatatan keuangan ini sudah mengadopsi teknologi, dimana
pembukuan arus barang dan uang yang masuk dan keluar sudah disusun dengan
menggunakan sistem akuntansi yang terkomputerisasi.
4.
Sistem Informasi Manajemen
Kemajuan teknologi dewasa ini menimbulkan perubahan besar-besaran
dalam hidup manusia. Manusia dapat mengakses segala sesuatu dan memenuhi
kebutuhannya dengan cepat. Restoran KFC memiliki website yang berfungsi
untuk memberikan informasi secara cepat pada konsumen. Website ini dapat
diakses melalui situs www.kfcindonesia.com yang disudah dikelola dengan baik
karena dapat memberikan manfaat yang optimal bagi KFC dalam penggunaannya.
Restoran KFC di Taman Topi memiliki tiga buah komputer yang menyediakan
hotspot untuk internet agar konsumen tidak merasa bosan dengan hanya makan
saja.
5.
Pasar dan Pemasaran
Restoran KFC dalam hal pasar memperhatikan pangsa pasar karena
sebagai tujuan KFC untuk menarik minat para konsumen, seperti menu KFC yang
terdiri dari berbagai paket dengan harga yang berbeda-beda. Hal ini untuk
memudahkan para konsumen dalam memilih paket yang akan mereka beli,
diantaranya paket bucket, combo, dan sebagainya. Selain itu, kegiatan promosi
bertujuan untuk memperkenalkan produk baru KFC yang dipromosikan lewat
iklan di televisi, media cetak (koran maupun majalah) serta spanduk di jalan raya
dan counter KFC agar para konsumen mengetahui produk baru yang dikeluarkan
KFC sehingga memungkinkan konsumen ingin membelinya.
A. Segmentation, Targeting, Positioning
1. Segmentation
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk
kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah (Rangkuti dalam Rini, 2009).
Segmentasi pasar yang dilakukan oleh KFC adalah berdasarkan aspek demografis,
aspek psikografis, dan aspek perilaku. Segmentasi pasar berdasarkan demografis
yaitu keluarga dan remaja sedangkan segmentasi pasar berdasarkan aspek
psikografis terdiri dari kelas sosial dan gaya hidup. Dari kelas sosial, segmen yang
dipilih oleh KFC adalah semua kalangan masyarakat. Perubahan gaya hidup
terhadap pola konsumsi masyarakat yang tidak memiliki banyak waktu untuk
mengelola makanannya sendiri di rumah. Seiring dengan peningkatan aktivitas
bekerja, mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi makanan di luar rumah.
Segmentasi pasar berdasarkan aspek perilaku terdiri dari manfaat dimana
konsumen mencari manfaat berupa kualitas produk, pelayanan, dan kecepatan.
2. Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar
yang akan dimasuki. Target pasar utama KFC adalah keluarga.
3. Positioning
Positioning merupakan tahap dimana perusahaan menentukan posisi yang
diinginkan dalam pasar. Restoran KFC ingin menempati posisi sebagai restoran
cepat saji dengan menu utama adalah ayam goreng yang memiliki citarasa yang
khas dan pelayanan yang ramah serta harga yang terjangkau oleh semua kalangan
masyarakat.
B. Bauran Pemasaran
1. Produk
Strategi produk
merupakan strategi yang
paling
penting
untuk
dikembangkan karena produk inilah yang dinikmati secara langsung oleh
konsumen. Strategi produk yang dilakukan KFC dapat dilihat dari visi perusahaan
yaitu menjadi restoran nomer satu dan selalu menjadi pemimpin dalam segala
bidang pasar industri makanan cepat saji dengan terus memberikan suasana ramah
dan menyenangkan melalui kepuasan ’Yum!’ kepada konsumen sesuai dengan
misi KFC itu sendiri.
Strategi produk yang dilakukan oleh KFC agar pelanggan tidak bosan adalah
dengan inovasi produk berupa rasa ayam goreng yang berbeda-beda, seperti hot
crispy chicken, original recipe chicken, dan black paper chicken. Selain itu juga
KFC menyediakan menu kolonel yakiniku dengan ayam yang dilapisi tepung dan
terdapat sayuran, soup, burger, spaghetti, twister chicken, dan lain-lain. Hal ini
dilakukan agar konsumen mempunyai banyak pilihan menu bagi yang tidak
memiliki selera makan yang sama. Adanya inovasi produk yang dikembangkan
merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki KFC dalam menarik minat
konsumen. Adapun menu yang dijual KFC Taman Topi pada Tabel 21. adalah
seperti berikut:
Tabel 21. Daftar Menu KFC Taman Topi
Nama Menu
1. Menu Ayam (Original Recipe Chicken, Hot Crispy Chicken, dan Black
Paper Chicken):
Harga (Rp)
- Original Recipe Chicken
8.909
- Hot Crispy Chicken
- Black Paper Chicken
8.909
8.909
2. Menu Spaghetti/Yakiniku:
- Colonel Yakiniku
- Spaghetti Supreme
3. Menu Paket Combo:
Value Combo: Super Panas Jumbo
(1 potong ayam + nasi + soft drink)
- Music Combo Hitlist
- Combo Double
- Ala Carte Oriental Bento
Travelling Combo
- 2 yakiniku rice
- 2 oriental bento
Complete Combo
- Combo Mega Deal
(1 potong ayam + nasi + 1 KFC soup + 1 puding + 1 soft drink medium)
Combo Super Deal
(2 potong ayam + 1 nasi + 1 soft drink)
4. Menu Burger/Fillet:
- 2 chicken dan fillet
- 2 twister
- 1 OR burger
5. Menu Paket Bucket:
Big Feast
(9 potong ayam + 6 nasi + 6 soft drink)
Small Feast
(5 potong ayam + 3 nasi + 3 soft drink)
9 Piece Chicken
(9 potong ayam)
15.909
10.909
15.909
25.455
17.273
10.445
73.636
27.273
24.545
63.636
125.465
66.364
73.636
1. Menu Ayam (Original Recipe Chicken, Hot Crispy Chicken, dan Black Paper
Chicken
Menu ayam goreng yang paling diminati oleh konsumen adalah hot crispy
chicken karena rasanya yang pedas dan kriuk-kriuk sehingga membangkitkan
selera makan konsumen dan lebih diingat di benak konsumen.
2. Menu Spaghetti/Yakiniku
Menu yang paling diminati umumnya adalah spaghetti supreme karena
konsumen umumnya memilih menu alternatif yang cukup mengenyangkan.
Namun, apabila konsumen ingin makan nasi yang ditambah dengan potongan
daging ayam tanpa tulang dan ada sayurannya. Untuk colonel yakiniku, konsumen
memilih menu tersebut karena lebih mengenyangkan daripada spaghetti karena
terdapat nasi dalam peketnya.
3. Menu Paket Combo
Menu yang paling banyak diminati adalah value combo (super panas
jumbo) karena KFC sangat terkenal dengan produk ayamnya yang enak sehingga
konsumen cenderung memilih paket menu yang menyajikan ayam sebagai menu
utamanya dan pelengkapnya adalah nasi yang dapat mengenyangkan. Sedangkan
travelling combo yaitu menu oriental bento juga menawarkan menu yang
berisikan nasi dan ayam tetapi penjualannya kurang diminati karena ayam yang
disajikan sudah dalam bentuk irisan tanpa tulang sehingga dianggap kurang
menarik dan kurang mengenyangkan.
4. Menu Burger/Fillet
Menu yang paling diminati adalah twister karena dalam promosinya lebih
terkenal sehingga konsumen lebih mengingat produk twister.
5. Menu Paket Bucket
Menu yang paling diminati adalah Big Feast karena terdiri dari 9 potong
ayam dengan masing-masing nasi dan soft drink sesuai dengan jumlah ayam
sehingga bagi konsumen yang bersama keluarga lebih memilih menu Big Feast
karena jumlahnya banyak.
Produk KFC sangat berkualitas karena 11 bumbu rahasia KFC diimpor
dari luar negeri yang sudah terjamin kualitasnya dan KFC tetap menjaga ciri khas
rasa yang sesuai dengan aslinya. Dalam penetapan standar mutu produk, restoran
KFC sudah memiliki sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
memiliki standar keamanan ayam goreng KFC yang terdiri dari (1) pemasok dan
bahan baku dikontrol ketat sesuai standar KFC internasional, keamanan pangan
nasional, dan memiliki surat keterangan bebas virus flu burung dari Dinas
Peternakan dan Pertanian; (2) Higiene dan sanitasi, diterapkan pada seluruh proses
produksi, peralatan, dan karyawan; (3) 1710 C selama 13 menit. Ayam goreng
dimasak dengan teknik komputerisasi pada suhu 1710 C selama 13 menit untuk
mematikan virus dan bakteri; (4) Disimpan dalam display khusus bersuhu 650 C
dan memiliki batas waktu penyajian; (5) MUI. Adanya sertifikasi halal dari MUI
dan standarisasi keamanan ayam goreng KFC merupakan salah satu kekuatan dari
KFC karena hal ini dapat menjaga kepercayaan konsumen bahwa produk yang
dimakan aman untuk dikonsumsi.
Restoran KFC selain menawarkan dan menjual produk, KFC juga
menawarkan jasa kepada konsumen yang berupa pelayanan, antara lain:
1. Dine In (makan di tempat)
Konsumen dapat memakan produk KFC di dalam restoran KFC Taman Topi
untuk menciptakan kenyamanan bagi para tamu, maka di dinding-dinding KFC di
pasang gambar orang yang sedang makan ayam goreng serta adanya televisi layar
datar yang dipasang di atas dengan menyajikan tontonan anak band dari KFC
music hitlist yang menyenangkan dan enak didengar.
2. Take Away (dibawa pulang)
Konsumen memesan makanan di kasir untuk dibawa pulang. Kemasan
produk take away berbeda dengan yang dimakan di restoran, biasanya untuk take
away menggunakan kotak kardus yang mudah dibawa dan praktis.
3. Catering
Konsumen dapat memesan produk KFC di atas 50 box yang diantar sesuai
dengan tempat pemesanan. Biasanya konsumen memesan bila mengadakan
kegiatan rekreasi, perpisahan, tour, dan lain-lain.
2. Harga
Harga merupakan nilai yang sangat penting dalam penjualan produk KFC.
Dalam menentukan atau menetapkan suatu harga banyak faktor yang harus
dipertimbangkan, yaitu:
•
Harga dari bahan-bahan baku produk KFC, artinya jika harga bahan baku
meningkat dari penjualnya maka pihak pemasaran akan meningkatkan harga
produk.
•
Perekonomian masyarakat.
•
Harga yang ditetapkan pesaing.
•
Biaya pajak sebesar 10%.
•
Lingkungan sekitar store KFC.
•
Wilayah.
•
Promosi.
Harga yang ditetapkan KFC bervariasi dan harga ditampilkan jelas pada
daftar menu yang terdapat di counter belakang kasir. Konsumen akan dikenakan
pajak sebesar 10 persen dari total harga pesanan. Restoran KFC memadukan
strategi harga dengan strategi promosi dengan memberikan menu goceng dengan
harga miring. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan adanya menu
goceng dan super panas jumbo yang biasa dibeli dan disukai oleh pelajar ataupun
mahasiswa. Tabel 22. berikut ini merupakan bentuk strategi ”menu goceng” yang
diterapkan perusahaan adalah:
Tabel 22. Bentuk Strategi Menu Goceng KFC Taman Topi
Menu Go...Go Goceng! Cuma Rp. 5000
KFC soup
Salad
KFC puding
Orange juice
Spaghetti deluxe
Pepsi/mirinda
2 perkedel
Harga (Rp)
5000
5000
5000
5000
5000
5000
5000
Menu yang paling diminati dalam paket goceng ini adalah spaghetti deluxe
karena
konsumen
umumnya
memilih
menu
alternatif
yang
cukup
mengenyangkan. Dengan adanya program strategi harga ini, bisa dikatakan cukup
berhasil dilihat berdasarkan jumlah pembeli yang cukup banyak membeli menu
goceng.
3. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan unsur utama dalam kampanye pemasaran yang
dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih
cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Menurut Kotler dan
Amstrong (1997), promosi pemasaran meliputi alat untuk promosi konsumen
(sampel, kupon, tawaran uang kembali, potongan harga, pemberian, hadiah,
imbalan berlangganan, pengujian gratis, garansi, promosi bersama, promosi
silang, pajangan di tempat pembelian dan peragaan); promosi perdagangan
(potongan harga, tunjangan dana iklan, pajangan dan barang gratis); dan promosi
bisnis dan promosi tenaga penjualan (pameran dan konveksi dagang, kontes bagi
perwakilan penjualan dan iklan barang khusus).
Restoran KFC mengadakan promosi dalam memperkenalkan produknya
kepada konsumen dengan tujuan menarik minat konsumen agar membeli produk
KFC dan meningkatkan laju penjualan produk. Kegiatan utama promosi yang
sering dilakukan oleh perusahaan adalah melalui media iklan televisi. Selain itu,
kasir juga memegang peranan yang sangat penting karena kasir yang melakukan
promosi atau penawaran produk secara langsung kepada konsumen.
Jenis promosi yang diadakan oleh KFC ditentukan oleh Marketing
Departement perusahaan, sementara pihak store yaitu KFC hanya sebagai
pelaksana teknis. Jenis-jenis promosi yang diadakan di KFC Taman topi antara
lain:
•
Paket Goceng
Promosi paket ini tidak ada batasan waktu dan berlaku setiap hari.
Tujuannya
: meningkatkan penjualan dengan memberikan alternatif
harga dan menu kepada konsumen yang hanya ingin
membeli minuman atau mengkonsumsi satu jenis
makanan tanpa ayam.
Sasarannya
: seluruh kalangan masyarakat
Media promosi
: spanduk-spanduk yang dipasang disekitar store dan
counter display KFC.
•
Paket Combo
Promosi paket ini tidak ada batasan waktu dan berlaku setiap hari.
Tujuannya
: meningkatkan penjualan dengan cara memberikan
kepuasan kepada konsumen yang ingin makan bersama
keluarganya melalui penawaran paket harga yang murah.
Sasarannya
: keluarga
Media promosi
: spanduk-spanduk yang dipasang disekitar store dan
counter display KFC.
•
Album Music Hitlist
Tujuannya
: menambah omset KFC, memberikan brand image kepada
masyarakat bahwa KFC peduli dengan kreativitas kawula
muda melalui pembuatan album music hitlist.
Sasarannya
: kawula muda
Madia promosi
: spanduk-spanduk yang dipasang disekitar store dan
counter display KFC dan senantiasa memutarkan lagulagu yang terdapat dalam album music hitlist.
4. Tempat (Place)
Tempat merupakan sarana penyampaian produk atau pendistribusian
produk ke konsumen. Dalam hal ini tempat yang dimaksud meliputi dari sistem
penyaluran produk, cakupan pemasaran dan fasilitas yang tersedia.
Restoran KFC Taman Topi berlokasi di jalan Kapten Muslihat Bogor,
Jawa Barat. Restoran KFC Taman Topi termasuk dalam kategori medium. KFC
ini beroperasi tujuh hari dalam seminggu selama 24 jam. Restoran KFC Taman
Topi terletak ditempat yang strategis dipinggir jalan raya dan di lingkungan
sekitar restoran terdapat rumah makan padang, California Fried Chicken (CFC),
warung makan, departement store, pasar anyar, dan rumah penduduk yang dapat
memberikan pengaruh terhadap penjualan produk KFC.
Restoran KFC Taman topi juga memberikan fasilitas yang diperuntukkan bagi
konsumen yang datang agar merasa nyaman, antara lain televisi yang memutarkan
musik dari KFC music hitlist, area birthday party, condimant bar (tempat
menyimpan saus sambal), dan tempat cuci tangan. Jika ada kerusakan pada alat
fasilitas, bagian perlengkapan akan koordinasi dengan perusahaan dan jika
kerusakannya tidak terlalu parah dapat diperbaiki oleh crew KFC sendiri.
Ruangan di dalam KFC Taman Topi terbagi atas beberapa area, yaitu:
• Area Dining
Area dining yaitu area yang digunakan oleh crew KFC dengan kegiatan
yang dilakukan antara lain menyambut kedatangan konsumen, menjaga
kebersihan restoran, membersihkan kembali meja yang telah dipakai konsumen,
membantu kasir mengantar pesanan tunggu konsumen, melakukan pengisian
ulang kebutuhan pelengkap makan, dan membantu konsumen yang memerlukan
bantuan.
•
Area Counter
Area counter yaitu area yang digunakan oleh crew KFC untuk menyambut
kedatangan
konsumen,
melakukan
penawaran
menu,
melayani
pesanan
konsumen, dan melakukan cash register atau proses terjadinya penjualan dan
pembelian antara kasir dan konsumen.
•
Area Back Up
Area Back Up yaitu area yang digunakan oleh crew KFC dengan kegiatan
yang dilakukan antara lain membentu kasir dalam menyiapkan pesanan konsumen
dan mempersiapkan alat makan.
•
Area Kitchen
Area Kitchen yaitu area yang digunakan oleh crew KFC untuk
mempersiapkan bahan-bahan setengah jadi serta membersihkan peralatan masak
dan makan.
•
Area Cook
Area Cook yaitu area yang digunakan oleh crew KFC untuk melakukan
kegiatan memasak, melakukan pencatatan hasil penggorengan, membersihkan
peralatan goreng dan menjaga kebersihan lainnya.
•
Area Birthday Party
Area Birthday Party yaitu area yang diperuntukkan bagi konsumen yang
merayakan ulang tahun di restoran KFC.
5. Orang
Orang atau karyawan yang merupakan bagian terpenting dalam
perusahaan karena terlibat langsung dalam pemberian jasa dan merupakan faktor
intern yang memiliki peran yang cukup besar dalam mewujudkan jiwa yang
dikehendaki oleh pelanggan. Restoran KFC ini memiliki crew yang ramah yang
dapat membuat pelanggan nyaman.
6. Proses
Proses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan baik
untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas dan kepercayaan konsumen
terhadap restoran. Hal ini dikarenakan dalam penjualan produk harus diimbangi
dengan pelayanan yang tinggi terhadap konsumen.
Strategi proses yang telah diterapkan oleh KFC ini adalah kecepatan
pelayanan seperti kecepatan dalam penyajian hidangan dan kecepatan dalam
melakukan transaksi dengan konsumen.
7. Bukti Fisik
Bukti fisik berhubungan dengan fasilitas apa saja yang diberikan oleh KFC
seperti adanya sarana pendukung. Pemanfaatan fasilitas teknologi canggih seperti
internet corner. Fasilitas ini bertujuan untuk meraih segmen pelajar, mahasiswa,
dan pegawai perkantoran lainnya yang tidak bisa lepas dari layanan informasi
seperti internet. Fasilitas lainnya yang dimiliki oleh KFC Taman Topi adalah
ruangan untuk merayakan pesta ulang tahun, tujuannya untuk meningkatkan
penjualan. Area ini dipasang spanduk-spanduk di dinding maupun disekitar store.
Selain itu, sarana pendukung yang diberikan meliputi area parkir yang dapat
digunakan untuk kendaraan roda dua dan empat, condimant bar, tempat cuci
tangan, dan kamar mandi. Ketiga bukti fisik yang dimiliki KFC merupakan
kekuatan KFC Taman Topi dalam memenuhi kenyamanan konsumen.
Berdasarkan analisis lingkungan internal dalam matriks IFE dapat dilihat pada
Tabel 23.
Tabel 23. Analisis Faktor Internal KFC Taman Topi di Bogor
No.
1.
Faktor Internal
Produk
2.
Harga
3.
Promosi
Kekuatan
• Citarasa ayam goreng yang
gurih dan renyah
• Kualitas produk terjaga
• Inovasi produk
• Memiliki sertifikasi
halal
dari MUI
• Strategi harga khusus untuk
menu goceng
• Harga KFC cukup terjangkau
• Promosi cukup dilakukan
4.
Tempat
• Lokasi KFC yang strategis
5.
6.
Orang
Proses
7.
Bukti Fisik
• Tenaga kerja terspesialisasi
• Kecepatan dan pelayanan
yang
ramah
terhadap
konsumen
• Pelayanan internet corner
• Memiliki fasilitas birthday
party
• Sarana pendukung yang
sudah lengkap
Kelemahan
• Penggunaan
website
belum optimal
• Tidak memiliki layanan
drive thru
5.3.2 Analisis Lingkungan Eksternal Restoran KFC Taman Topi di Bogor
Analisis
terhadap
lingkungan
eksternal
merupakan
tahap
untuk
mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Aspek
eksternal yang dianalisis, yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri.
Berdasarkan identifikasi dan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak KFC
Taman Topi, kantor pusat KFC, dan hasil wawancara dengan pesaing restoran
waralaba asing lain terhadap faktor-faktor eksternal diperoleh beberapa faktor
strategis eksternal yang berpotensi sebagai peluang dan juga yang akan dapat
menjadi ancaman bagi perusahaan. Faktor-faktor strategis eksternal ini diperoleh
dengan menggunakan kuesioner dan pengisian kuesioner sendiri dilakukan oleh
peneliti langsung pada saat melakukan wawancara. Faktor-faktor strategis
eksternal yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut:
5.3.2.1 Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh adalah faktor lingkungan eksternal yang merupakan
lingkungan jauh operasional perusahaan. Lingkungan jauh dipengaruhi oleh faktor
politik dan hukum, sosial, ekonomi, dan teknologi.
1. Faktor Politik dan Hukum
Seiring dengan peningkatan jumlah usaha pendukung industri pariwisata
di Kota Bogor, pemerintah menetapkan peraturan izin usaha dan retribusi. Pasal
12 Perda Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2004 tentang penyelenggaraan Usaha
Kepariwisataan mengatur perizinan badan usaha atau perorangan yang
mengajukan usaha kepariwisataan wajib dikenakan retribusi. Peraturan ini
dilaksanakan berdasarkan UU No.34 Tahun 2000 tentang Pajak Retribusi Daerah,
dimana tarif yang dikenakan pada konsumen sebesar 10 persen dari total pesanan.
Adanya peraturan dan perundang-undangan yang jelas, serta dukungan
besar pemerintah terhadap usaha restoran telah mampu menciptakan atmosfer
lingkungan politik dan hukum yang aman bagi usaha restoran. Keamanan dan
lingkungan Kota Bogor yang kondusif sangat mendukung pertumbuhan usaha
restoran. Undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan serta Peraturan
tentang keamanan dan kesehatan kerja di restoran KFC Taman Topi telah diatur
dalam surat Perjanjian Kerja Bersama (PKB), sedangkan untuk sistem perpajakan
telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) karena pajak merupakan hal
terpenting yang wajib dibayar warga negara siapapun yang mendiami wilayah
Indonesia.
Restoran KFC Taman Topi dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan
internal yang ada disekitarnya. Hasil analisis penelitian ini menggambarkan
kondisi eksternal dan internal yang mempengaruhi jalannya operasional
perusahaan dan mempengaruhi perencanaan stategis yang sesuai dengan kondisi
lingkungan tersebut. Dalam penelitian ini, didapat rincian lingkungan bisnis
bahwa untuk usaha KFC, lingkungan jauh mempengaruhi faktor politik dalam hal
Undang-Undang tentang perburuhan dalam bentuk Peraturan Kerja Bersama
(PKB). Hal ini sudah ditetapkan kantor pusat KFC saat tenaga kerja menyetujui
perjanjian kontrak. Peraturan Kerja Bersama (PKB) ini berisi tentang kesepakatan
antara kedua belah pihak yang bersifat sepakat dan mengikat antara PT. Fastfood
Indonesia, Tbk selaku pihak pertama dan tenaga kerja selaku pihak kedua
mengenai syarat-syarat umum, tata tertib, tugas, larangan dan kewajiban yang
masing-masing tercantum dalam pasal yang ada di PKB. Sistem perpajakan masih
berlaku untuk KFC sama halnya dengan restoran-restoran lain, yaitu tetap
membayar pajak kepada pemerintah karena pajak merupakan hal terpenting yang
wajib dibayar warga negara yang mendiami suatu wilayah tertentu.
2. Faktor Ekonomi
Ketidakstabilan kondisi perekonomian saat ini memberi pengaruh terhadap
kecenderungan iklim usaha yang tidak menentu. Perekonomian yang dialami oleh
Indonesia selalu stabil, salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga bahan
baku. Kenaikan harga bahan baku yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi di
suatu negara akan berkorelasi dengan biaya produksi, sehingga membuat harga
jual menjadi tinggi dan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat.
Tingkat pendapatan masyarakat yang semakin besar menunjukkan daya
beli masyarakat yang semakin besar pula. Hal ini merupakan peluang bagi industri
makanan terutama restoran sehingga memiliki prospek yang baik Tabel 24.
Tabel 24. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kota
Bogor Atas Dasar Harga Konstan Tahun (2003-2006)
Tahun
2003
2004
2005
2006
PDRB
(Jutaan Rupiah)
3.168.185,54
3.361.438,93
3.567.231,21
3.782.273,71
Rata-Rata
PDRB
(Per Kapita)
3.860.313
4.042.275
4.171.786
4.307.152
Laju
Pertumbuhan
PDRB Per Kapita
(%)
2,02
4,71
3,20
3,24
3,29
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor, 2007
Pada periode tahun 2003-2006, laju pertumbuhan PDRB per kapita kota
Bogor rata-rata mengalami peningkatan sebesar 3,29 persen setiap tahunnya.
Peningkatan pendapatan masyarakat kota Bogor menunjukkan daya beli
masyarakat yang semakin meningkat pula dan akan mendorong pertumbuhan
usaha Restoran di kota Bogor.
Tingkat inflasi yang ada juga turut mempengaruhi kemampuan
berkembang usaha restoran. Namun, pada restoran KFC Taman Topi tingkat
inflasi naik tergantung harga bahan pokok di pasaran. Tingkat inflasi yang
berfluktuasi dalam perekonomian Indonesia mempengaruhi usaha pengembangan
restoran. Fluktuasi ini menimbulkan kondisi ketidakpastian ekonomi. Seringkali
pelaku usaha maupun pihak manajemen yang ingin mengembangkan usahanya
mengalami kesulitan dalam memprediksi tingkat keuntungan yang akan
diperolehnya.
Penetapan harga produk di KFC yang berperan adalah penjual dan
perusahaan sendiri. PT. Fastfood Indonesia, Tbk sebagai kantor pusat KFC yang
berada di Jalan MT. Haryono, Jakarta Selatan merupakan satu-satunya pemegang
hak waralaba restoran KFC di Indonesia yang didirikan oleh kelompok usaha
Gelael. Sehingga yang menentukan harga produk KFC adalah kantor pusat yang
diberitahukan kepada masing-masing store KFC disetiap wilayah. Penetapan
harga produk KFC ditentukan oleh:
•
Marketing Department
Dalam penetapan harga produk, Marketing Deparment berfungsi untuk
memutuskan mengenai biaya dari promosi yang akan dilakukan untuk produk
KFC yang baru.
•
General Manager Bussines Development
General Manager Bussines Development berfungsi untuk menentukan
apakah harga yang akan ditetapkan kompetitif/terjangkau atau tidak.
•
General Manager Operation
General Manager Operation dalam penentuan harga berfungsi untuk
mengenai biaya operasional, artinya biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh
operasional.
Restoran KFC Taman Topi memiliki produktivitas sumberdaya manusia
dan teknologi yang sudah maju. Dilihat dari keterampilan tenaga kerja, restoran
KFC menetapkan kriteria bagi tenaga kerjanya antara lain untuk crew dibutuhkan
lulusan minimal SMA atau sederajat, tinggi badan wanita 158 cm dan pria 165
cm, KFC juga meminta surat keterangan berbadan sehat dari dokter, surat
kelakuan baik dari kepolisian, dan keterangan kerja dari DEPNAKERTRANS
sehingga tidak ragu lagi bahwa tenaga kerja KFC memiliki keterampilan yang
baik dalam hal persyaratan lamaran maupun teknik seperti dalam pengolahan
ayam goreng dan juga tenaga kerjanya memiliki sikap yang ramah dalam
melayani konsumen. Sedangkan dalam hal teknologi, teknologi yang digunakan
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga ramah lingkungan dan
aman bagi kesehatan tenaga kerja maupun konsumennya.
3. Faktor Sosial
Saat ini konsumen ingin mengkonsumsi makanan yang praktis dan mudah,
maka banyak berdirinya berbagai restoran di Indonesia. Sama halnya dengan
sikap konsumen, gaya hidup masyarakat juga berubah mengikuti trend.
Konsumen yang memiliki gaya hidup yang modern, artinya saat ini banyak
masyarakat yang bekerja sehingga ingin mengkonsumsi makanan yang cepat dan
praktis. Restoran KFC menyediakan menu rasa ayam goreng yang sesuai dengan
selera konsumen, diantaranya rasa ayam goreng Hot Crispy (pedas) dan ayam
goreng Original Recipe (O.R) bahkan KFC menambahkan menu rasa baru yaitu
Black Paper Chicken atau ayam goreng lada hitam. Hal ini tentunya dikarenakan
selera konsumen yang berbeda, biasanya orang Indonesia menyukai ayam goreng
Hot Crispy Chicken karena rasanya yang pedas sehingga sesuai dengan lidah
konsumen Indonesia yang menyukai makanan pedas. Namun, ada juga konsumen
yang tidak menyukai pedas dengan memilih ayam goreng original atau Original
Recipe Chicken (O.R).
4. Faktor Teknologi
Perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang pesat
dalam mendorong restoran menjadi lebih baik. Perkembangan teknologi dan
informasi dapat dimanfaatkan di semua bagian operasional restoran seperti pada
bagian keuangan, pelayanan, dan pemprosesan. Adanya sistem komputerisasi di
bagian keuangan akan lebih memudahkan dalam memanajemen pengalokasian
dana.
Faktor teknologi mempengaruhi kinerja KFC, diantaranya dapat
berpengaruh pada kecepatan pelayanan kepada konsumen, teknologi modern
dalam produksi seperti tempat pendingin bahan baku (freezer), chiller, display
holding cabinet, mengolah data keuangan menjadi lebih mudah dengan
menggunakan alat modern bukan manual. Apabila terjadi keusangan teknologi,
restoran KFC menggantikannya dengan yang baru tetapi itu semua tergantung jika
kondisi barang sudah rusak berat. Biasanya alat yang cepat rusak adalah program
dari register cashier, maka harus diperbaiki guna kelancaran pembayaran kepada
konsumen. Selain itu, penggunaan teknologi informasi seperti penggunaan televisi
dan fasilitas hotspot untuk membuat pengunjung nyaman dan merasa betah.
Penggunaan teknologi yang baik dapat menyebabkan kapasitas produksi yang
dihasilkan menjadi lebih banyak dan pelayanan yang berkualitas serta
berpengaruh pada peningkatan penjualan sehingga hal ini menjadi peluang bagi
KFC.
5.3.2.2 Lingkungan Industri
Lingkungan industri terdiri dari ancaman masuk pendatang baru,
persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman produk pengganti,
kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok, dan
pengaruh kekuatan dari pemerintah maupun serikat pekerja.
1) Ancaman Masuk Pendatang Baru
Pendatang baru dalam industri restoran di kota Bogor cenderung dapat
masuk dengan mudah tanpa hambatan yang berarti dan reaksi yang kurang dari
restoran yang telah ada. Hambatan diferensiasi produk cukup tinggi karena
semakin produk itu berbeda/unik maka konsumen semakin penasaran untuk
mencobanya.
Faktor ancaman masuk pendatang baru yang sering mempengaruhi
restoran KFC Taman Topi adalah diferensiasi produk dan akses ke saluran
distribusi. Diferensiasi produk seperti berbagai macam menu ayam goreng dengan
rasa yang berbeda, misalnya hot crispy chicken, original recipe chicken, dan yang
baru adalah black paper chicken. Sedangkan untuk akses ke saluran distribusi
sangat menentukan penyebaran produk, sehingga akses distribusi ke KFC lancar
karena didukung oleh transportasi yang memadai. Hal ini dapat mempermudah
KFC ke distribusi bahan baku maupun konsumen.
Pendatang baru dalam industri restoran di kota Bogor cenderung dapat
masuk dengan mudah tanpa hambatan yang berarti dan reaksi yang kurang dari
restoran yang telah ada. Kemunculan pendatang baru menjadi ancaman bagi usaha
restoran yang telah ada. Menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan
pimpinan KFC pusat, yaitu manajer pemasaran mengatakan bahwa potensi
masuknya pendatang baru dalam bisnis restoran relatif mudah. Oleh karena itu,
intensitas persaingan diantara restoran tinggi, seperti halnya di Bogor, intensitas
persaingan bisnis restoran tinggi, dimana hal ini dapat dilihat dari banyaknya
restoran waralaba asing di kota Bogor. Sehingga hal ini merupakan salah satu
ancaman eksternal bagi KFC dalam persaingan bisnisnya.
Industri restoran di kota Bogor dapat dianalisis sebagai berikut:
a. Pendatang baru rata-rata memiliki skala ekonomis yang cukup besar.
b. Permodalan bagi usaha restoran sangat mudah, terutama di kota Bogor.
Kemunculan sistem pengelolaan restoran dengan konsep waralaba memberi
penawaran bagi masyarakat untuk mendirikan restoran dengan biaya yang
rendah dan tingkat pengembalian tinggi.
c. Regulasi pemerintah sangat mendukung pengembangan usaha restoran di kota
Bogor. Hal ini didukung sejumlah kebijakan dan program Pemerintah Daerah
untuk meningkatkan potensi pariwisata kota Bogor.
d. Biaya beralih pembeli tidak ada, karena konsumen bebas untuk pindah dan
mencoba pemasok (restoran) lain.
e. Pendatang baru memiliki kemudahan akses distribusi. Usaha restoran di kota
Bogor memiliki saluran distribusi yang sangat luas, sehingga pendatang baru
dapat masuk ke saluran distribusi.
2) Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri
Persaingan sesama perusahaan dalam industri restoran di kota Bogor
cenderung kompetitif. Hal ini bisa dilihat dari jumlah restoran yang semakin
bertambah dari tahun ke tahunnya. Selain pesaing sejenis, KFC juga dihadapi oleh
pesaing non sejenis. Salah satu pesaing utama sejenis adalah California Fried
Chicken (CFC) yang jaraknya tidak terlalu jauh dari KFC Taman Topi dan rumah
makan tradisional seperti rumah makan padang dan rumah makan lain yang
berada disekitar KFC Taman Topi.
3) Ancaman Produk Pengganti
Restoran KFC merupakan restoran penyedia makanan cepat saji dengan
produk utamanya yaitu ayam goreng. Ancaman produk pengganti atau subsitusi
yang diperhitungkan oleh KFC adalah restoran CFC, Mc Donal’s, dan sebagainya
yang menyediakan menu daging ayam.
4) Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Restoran KFC tidak begitu melihat dari sisi tawar-menawar pembeli dalam
menentukan harga maupun dalam meningkatkan mutu atau layanan karena yang
menentukan adalah bagian pemasaran. Kekuatan tawar-menawar pembeli dilihat
dari jumlah alternatif restoran yang tersedia di kota Bogor sangat banyak,
penawaran tinggi, biaya beralih ke restoran lain juga rendah sehingga konsumen
bebas memilih restoran yang sesuai dengan kebutuhannya.
5) Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Restoran KFC Taman Topi memperoleh pasokan bahan baku ayam yang
didatangkan dari PT. Charon Pokphan dan PT. Five Star. Kekuatan tawarmenawar pemasok tinggi karena restoran KFC Taman Topi tidak pernah berganti
ke pemasok lain untuk menjaga kualitas bahan baku.
6) Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Restoran KFC Taman Topi bekerjasama dengan stakeholder. Stakeholder
disini adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, dan pemasok.
Berdasarkan analisis lingkungan internal dalam matriks IFE dapat dilihat pada
Tabel 25.
Tabel 25. Analisis Faktor Eksternal KFC Taman Topi di Bogor
No.
1.
Faktor Eksternal
Lingkungan
Umum/Jauh
2.
Lingkungan Industri
Peluang
Ancaman
• Perubahan pola dan gaya • Kenaikan harga bahan
hidup masyarakat
baku
• Pertumbuhan jumlah
penduduk
• Cukup tersedia angkatan
kerja
• Peningkatan pendapatan
dan daya beli masyarakat
• Perkembangan kemajuan
dan inovasi teknologi
• Hambatan
masuk
industri tinggi
• Tingkat
persaingan
dalam industri restoran
tinggi
• Kekuatan
tawarmenawar
pemasok
tinggi
Keterangan : Responden satu adalah manajer restoran KFC Taman Topi
Responden dua adalah pesaing utama (CFC dan Mc Donal’s)
5.3.3 Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran
Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman,
selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi tiga
tahapan, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan
keputusan.
5.3.3.1 Tahap Masukan
Tahap masukan merupakan tahap untuk memasukkan hasil analisis dan
identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil
analisis dan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan akan
disusun ke dalam matriks IFE, sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi
eksternal berupa peluang dan ancaman akan disusun ke dalam matriks EFE.
1. Analisis Matriks IFE
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari
faktor-faktor
internal
yang
terdapat
pada
perusahaan.
Matriks
IFE
menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan
kelemahan yang dihitung berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuesioner
dari manajer restoran KFC Taman Topi dan konsumen/pelanggan. Tabel 26,
menunjukkan matriks IFE yang menganalisis 15 faktor sukses kritis yang terdiri
dari 13 kekuatan dan dua kelemahan.
Tabel 26. Hasil Analisis Matriks IFE Restoran KFC Taman Topi
Faktor Internal
Bobot
Rating
Bobot
Skor
Kekuatan
1. Citarasa ayam goreng yang gurih dan renyah
2. Lokasi KFC yang strategis
3. Kualitas produk terjaga
4. Inovasi produk
5. Strategi harga khusus untuk menu goceng
0.072
0.063
0.065
0.072
0.067
4
4
3.5
3.5
4
0.288
0.252
0.227
0.252
0.268
6.
0.073
3.5
0.255
0.061
3
0.183
0.058
0.070
0.072
0.063
0.073
0.069
4
4
3.5
3.5
3.5
3.5
0.232
0.28
0.252
0.220
0.255
0.241
0.072
0.063
2
3
0.144
0.189
3.538
Harga KFC cukup terjangkau bagi semua
kalangan masyarakat
7. Kecepatan dan pelayanan yang ramah
terhadap konsumen
8. Memiliki sertifikasi halal dari MUI
9. Memiliki fasilitas birthday party
10. Sarana pendukung yang sudah lengkap
11. Tenaga kerja terspesialisasi
12. Pelayanan internet corner
13. Promosi cukup dilakukan
Kelemahan
14. Penggunaan website belum optimal
15. Tidak memiliki layanan drive thru
Total
Sumber: Restoran KFC Taman Topi, 2009
Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada Tabel 26. menunjukkan
bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah citarasa ayam
goreng KFC yang gurih dan renyah dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar
0.288. Hal ini dikarenakan citarasa suatu makanan yang unik atau khas akan
diingat konsumen sehingga sangat penting untuk menciptakan suatu makanan dari
resep bumbu yang berkualitas. Seperti halnya KFC yang memiliki citarasa ayam
gorengnya yang terkenal karena gurih dan renyah sehingga menjadikan keunikan
tersendiri dibandingkan ayam goreng lainnya. Sedangkan kelemahan utama
adalah penggunaan website belum optimal dengan nilai tertimbang terkecil
sebesar 0.144. Hal ini belum dijalankan KFC secara optimal karena penulisan
informasi yang disediakan di website www.kfcindonesia.com dalam hal harga,
menu, keuangan maupun pemasaran tidak begitu lengkap.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 26, maka dapat diperoleh total
bobot skor sebesar 3.538. Hal ini menunjukkan bahwa restoran KFC Taman Topi
memiliki posisi internal yang kuat karena telah mampu menggunakan kekuatan
dan mengatasi kelemahan dengan sangat baik.
2. Analisis Matriks EFE
Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktorfaktor eksternal perusahaan. Matriks EFE menggambarkan kondisi eksternal
perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihitung berdasarkan
bobot dan rating yang diambil kuesioner dari manajer restoran dan pesaing KFC
Taman Topi. Tabel 27, menunjukkan matriks EFE yang menganalisis 9 faktor
sukses kritis yang terdiri dari lima peluang dan empat ancaman.
Tabel 27. Hasil Analisis Matriks EFE Restoran KFC Taman Topi
Faktor Eksternal
Peluang
dan gaya
hidup
1. Perubahan pola
masyarakat
2. Pertumbuhan jumlah penduduk
3. Peningkatan pendapatan dan daya beli
masyarakat
4. Cukup tersedia angkatan kerja
5. Perkembangan kemajuan dan inovasi
teknologi
Ancaman
6. Hambatan masuk industri tinggi
7. Kekuatan tawar-menawar pemasok
tinggi
8. Kenaikan harga bahan baku
9. Tingkat persaingan dalam industri
restoran tinggi
Total
Bobot
Rating
Skor
0.121
4
0.484
0.103
0.114
4
4
0.412
0.456
0.195
0.131
3.5
4
0.682
0.524
0.080
0.124
1.5
1
0.12
0.124
0.131
0.097
3
2.5
0.393
0.242
3.437
Sumber: Restoran KFC Taman Topi, 2009
Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel 26. menunjukkan bahwa
faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah perkembangan kemajuan
dan inovasi teknologi dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0.524. Peluang
disini menjadikan KFC lebih maju karena didukung adanya kemajuan teknologi,
seperti alat yang digunakan dalam pengolahan ayam goreng didatangkan dari luar
negeri yang dijamin kualitasnya untuk kesehatan crew maupun konsumen karena
sudah terstandarisasi. Sedangkan ancaman utama adalah kekuatan tawar-menawar
pemasok tinggi dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0.124. Hal ini
dikarenakan KFC Taman Topi tidak pernah berganti pemasok sehingga harga
yang ditawarkan pemasok sesuai dengan KFC Taman Topi. Namun, apabila KFC
Taman Topi berganti pemasok maka harga yang dikeluarkan pemasok berbeda
dan kualitasnya pun berbeda. Dengan demikian, kekuatan tawar-menawar
pemasok dengan suatu perusahaan harus tetap terjaga agar tidak ada kenaikan
harga dan penurunan kualitas.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 27, maka dapat diperoleh total
bobot skor sebesar 3.437. Hal ini menunjukkan bahwa restoran KFC Taman Topi
memiliki posisi eksternal yang kuat karena telah mampu memanfaatkan peluang
untuk mengatasi ancaman.
5.3.3.2 Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan merupakan tahap untuk merumuskan strategi
berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan
eksternal perusahaan yang telah terkumpul. Pada tahap pencocokan model yang
akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks IE (Internal Eksternal)
dan matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threat).
1. Matriks IE
Matriks IE merupakan perpaduan dari skor terbobot matriks IFE dan skor
terbobot matriks EFE yang dipetakan sehingga diketahui posisi perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE diperoleh
bobot skor sebesar 3.538 dan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks
EFE diperoleh bobot skor sebesar 3.437. Hasil pemetaan pada matriks IE dapat
dilihat pada Gambar 5.
Skor Total IFE
Kuat
Rata-rata
Lemah
3,0-4,0
2,0-2,99
1,0-1,99
4,0
Skor Total
Tinggi
EFE
3,0-4,0
Sedang
2,0-2,99
3,0
2,0
1,0
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
Rendah
1,0-1,99
Gambar 5. Hasil Analisis Matriks IE
Restoran KFC Taman Topi dalam pemasarannya menempati posisi dalam
sel I. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi Grow and Build
(tumbuh dan berkembang). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini
adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan
produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi
horizontal).
Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan
eksternal perusahaan berupa strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau
jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi
ini dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi yang lebih baik. Promosi
tersebut bukan hanya melalui media iklan televisi, radio, majalah, koran,
berpartisipasi
meningkatkan
menjadi
promosi
sponsorship
dalam
lewat
informasi
kegiatan
website
sosial
tetapi
yaitu
juga
melalui
www.kfcindonesia.com.
Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang bertujuan untuk
meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau menginovasi produk atau
jasa yang ada sekarang. Strategi ini agar lebih meningkatkan kualitas produk atau
makanan dan minuman sehingga tidak terjadi perubahan rasa makanan dan
minuman setiap harinya serta menciptakan produk baru sehingga konsumen tidak
merasa bosan terhadap produk di KFC Taman Topi ini.
2. Matriks SWOT
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperoleh
melalui faktor internal dan eksternal dapat diformulasikan alternatif strategi yang
diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT
yang dapat dilihat pada Tabel 28. alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai
berikut:
Strategi S-O (Strength-Opportunity)
Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi yang dapat
dilakukan pada strategi S-O, yaitu:
1. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan
pemasaran. Hal ini dilakukan agar jangkauan untuk menyampaikan produk ke
masyarakat luas dapat tersampaikan, baik itu kualitas produk maupun
pelayanan yang menjadi kekuatan bagi KFC untuk memperluas pangsa
pasarnya. Selain itu, pemasaran yang dilakukan KFC seperti strategi harga
khusus untuk menu goceng dan promosi agar konsumen mengetahui informasi
produk, harga maupun jasa yang ada di KFC. Keseluruhan strategi ini
didukung oleh pesatnya perubahan pola dan gaya hidup masyarakat, pesatnya
pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat
serta perkembangan kemajuan dan inovasi teknologi.
2. Meningkatkan pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa.
Strategi ini berupa pemberian rasa pada ayam goreng, seperti rasa original
(original recipe), pedas (hot crispy), dan lada hitam (black paper) agar
konsumen dapat memilih rasa dari ayam goreng tersebut sesuai selera dan
tidak merasa bosan. Selain itu, restoran KFC menyediakan berbagai inovasi
produk yang terdiri dari spaghetti, KFC bento, dan lain-lain. Tentunya dengan
pengembangan produk yang sudah ada maupun yang baru harus tetap
meningkatkan kualitas produk sehingga konsumen merasa puas makan di
KFC.
Strategi W-O (Weakness-Opportunity)
Strategi W-O adalah strategi yang menggunakan peluang yang ada untuk
mengatasi/memperkecil kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Ada
beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-O, yaitu:
3. Meningkatkan efektivitas promosi melalui website, iklan, dan media masa.
Strategi ini berupa mengoptimalkan promosi melalui website bukan hanya di
iklan televisi saja, karena website merupakan sarana informasi keseluruhan
dari manajemen sampai pemasaran, salah satunya yaitu promosi. Promosi ini
dilakukan agar konsumen umum maupun khusus atau karyawan KFC sendiri
mengetahui ruang lingkup dari perusahaannya dan untuk konsumen umum
agar mengetahui keseluruhan produk KFC yang sudah ada dan produk baru
yang dilengkapi dengan harga dari masing-masing produk. Selain itu, apabila
ada masyarakat yang ingin melamar di KFC dapat melihat persyaratan apa
saja yang harus ada maupun pembukaan lowongan pekerjaan KFC sehingga
hal ini harus berupaya agar website dapat berjalan dengan optimal untuk
memenuhi keinginan konsumennya.
4. Meningkatkan pelatihan kepada SDM untuk meningkatkan kualitas manajerial
melalui penetapan job description yang jelas dan terarah. Strategi ini
dilakukan agar meningkatkan kualitas SDM dalam hal pendidikan berupa
pendelegasian yang jelas dan terarah serta memberikan pelatihan dalam
mengolah ayam dan penggunaan teknologi.
Strategi S-T (Strength-Threat)
Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari
ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan-kekuatan internal
yang ada. Alternatif yang dapat dilakukan pada strategi S-T, yaitu:
5. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan
pemasok. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu perusahaan sangat
penting sehingga perusahaan harus memberikan yang terbaik untuk konsumen,
baik dari segi kualitas produk maupun pelayanannya. Sedangkan menjaga
hubungan baik dengan pemasok yaitu pemasok menyediakan kebutuhan
barang dan bahan baku yang berkualitas sehingga perusahaan harus menjaga
hubungan baik dengan pemasok agar kualitas bahan baku tetap terjaga dan
mampu menjamin ketersediaan dan kontinuitas bahan baku.
Strategi W-T (Weakness-Threat)
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi
kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Alternatif yang dapat
dilakukan pada strategi W-T, yaitu:
6. Menyediakan layanan drive thru dengan memanfaatkan area parkir yang ada
untuk meningkatkan penjualan. Strategi ini dilakukan agar memberikan
fasilitas kemudahan bagi konsumen yang tidak sempat untuk turun dari
kendaraan karena terburu-buru ataupun kesibukan lainnya, sehingga
konsumen tidak dapat makan di tempat. Hal ini juga tidak terlepas dari adanya
karyawan yang menjaga drive thru dengan pelayanan yang ramah dan kualitas
produk tetap terjaga agar konsumen merasa nyaman dan aman untuk setia
menjadi konsumen dengan layanan drive thru.
Tabel 28. Hasil Analisis Matriks SWOT Restoran KFC Taman Topi
Kekuatan (S)
Faktor Internal 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Faktor Eksternal
11.
12.
13.
Peluang (O)
1. Perubahan pola dan gaya 1.
hidup masyarakat
2. Pertumbuhan
jumlah
penduduk
3. Peningkatan
pendapatan
dan daya beli masyarakat
2.
4. Cukup tersedia angkatan
kerja
5. Perkembangan kemajuan
dan inovasi teknologi
Kelemahan (W)
Citarasa ayam goreng yang
gurih dan renyah
Lokasi KFC yang strategis
Kecepatan dan pelayanan yang
ramah terhadap konsumen
Kualitas produk terjaga
Inovasi produk
Strategi harga khusus untuk
menu goceng
Harga yang cukup terjangkau
bagi
semua
kalangan
masyarakat
Memiliki sertifikasi halal dari
MUI
Memiliki fasilitas birthday
party
Sarana pendukung yang sudah
lengkap
Tenaga kerja terspesialisasi
Pelayanan internet corner
Promosi cukup dilakukan
Strategi S-O
1. Pelayanan
website
belum optimal
2. Tidak
memiliki
layanan drive thru
Meningkatkan pangsa pasar
dengan menambah saluran
distribusi dan pemasaran
(S2,S3,S6,S10,S11,S15,O1,O2,
O3,O5)
Meningkatkan pengembangan
produk
melalui
penganekaragaman rasa
(S1,S4,S5,O1,O5)
1. Meningkatkan
efektifitas
promosi
melalui website, iklan,
dan
media
masa
(W1,O2,O5)
2. Meningkatkan
pelatihan
kepada
SDM
untuk
meningkatkan kualitas
manajerial
melalui
penetapan
job
description yang jelas
dan terarah
(W1,W2,O4,O5)
Strategi W-T
Ancaman (T)
Strategi S-T
1. Hambatan masuk industri
tinggi
2. Kekuatan tawar-menawar
pemasok tinggi
3. Kenaikan harga bahan baku
4. Tingkat persaingan dalam
industri restoran tinggi
1. Meningkatkan
loyalitas
konsumen
dan
menjaga
hubungan
baik
dengan
pemasok
(S1,S3,S4,S5,S6,S7,S8,S9,S10,
S11,S12,S13,T1,T2,T3)
Strategi W-O
1. Menyediakan layanan
drive thru dengan
memanfaatkan
area
parkir yang ada untuk
meningkatkan
penjualan
(W2,T4)
5.3.3.3 Tahap Keputusan
Tahap keputusan merupakan tahap yang terakhir untuk menentukan prioritas
strategi terbaik yang akan dijalankan perusahaan dari alternatif-alternatif strategi
yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Untuk menentukan prioritas strategi
tersebut, digunakan alat analisis Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM).
Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif yaitu strategi SO,
strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Strategi tersebut akan dimasukkan ke
dalam matriks QSPM yang akan diestimasi dengan bobot dan Attractive Score
(AS). Penjabaran dari strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil analisis QSPM
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan
pemasaran. (TAS = 7.33)
b. Meningkatkan pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa. (TAS
= 8.976)
c. Meningkatkan efektivitas promosi melalui website, iklan, dan media masa.
(TAS = 6.669)
d. Meningkatkan pelatihan kepada SDM untuk meningkatkan kualitas manajerial
melalui penetapan job description yang jelas dan terarah. (TAS = 5.978)
e. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan
pemasok. (TAS = 6.875)
f. Menyediakan layanan drive thru dengan memanfaatkan area parkir yang ada
untuk meningkatkan penjualan. (TAS = 6.108)
Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik
yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi SO yaitu meningkatkan
pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa. Strategi ini dilakukan
agar konsumen mengenal banyak produk KFC sehingga semua kalangan
masyarakat dapat membeli berbagai macam menu yang disediakan dengan harga
yang berbeda. Hal ini pun sebagai brand image KFC sebagai makanan siap saji
yang menyediakan variasi menu ayam dengan aneka rasa yang berbeda, sehingga
konsumen tidak merasa bosan karena dapat memilih rasa sesuai selera.
Berdasarkan hasil analisis QSPM, strategi yang terkecil yang harus
ditingkatkan di KFC Taman Topi adalah meningkatkan pelatihan kepada SDM
untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penetapan job description yang
jelas dan terarah. Hal tersebut dilakukan agar tenaga kerja sebagai SDM memiliki
keterampilan yang baik dalam pengelolaan proses produksi, manajerial maupun
pelayanan, seperti kecepatan pelayanan dan pelayanan yang ramah kepada
konsumen.
5.4
Analisis Lingkungan Internal Rahat Cafe di Bogor
Analisis lingkungan internal merupakan tahap dalam untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan untuk menghadapi
persaingan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan manajer Rahat
cafe dan juga hasil wawancara dengan pihak konsumen/pelanggan sebanyak 10
responden terhadap faktor-faktor internal diperoleh beberapa faktor strategis
internal yang merupakan kekuatan perusahaan dan juga yang akan menjadi
kelemahan perusahaan. Konsumen yang diwawancarai sebanyak 10 responden
tersebut sebagai konsumen/pelanggan yang pernah makan di Rahat cafe. Faktorfaktor strategis internal ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan
pengisian kuesioner sendiri dilakukan oleh peneliti pada saat melakukan
wawancara. Faktor-faktor strategi internal yang diperoleh dari hasil wawancara
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Kegiatan Produksi dan Operasi
a) Pemesanan dan Penerimaan Barang dan Bahan Baku
Pada kegiatan produksi dan operasi, Rahat cafe memiliki hubungan yang
baik dengan pemasok karena menurut manajer Rahat, pemasok paling utama
dibutuhkan sebelum pelanggan dengan alasan produk
yang dihasilkan
didatangkan dari pemasok. Jika tidak ada pemasok maka tidak ada pelanggan atau
konsumen.
Rahat cafe memenuhi kebutuhan bahan baku melalui penjual ayam dan
pasar tradisional yaitu pasar Bogor. penjual adalah sebagai pemasok bahan baku
utama bagi Rahat cafe di Bogor. Bahan baku utama adalah bahan baku yang
menjadi ciri khas Rahat cafe, sehingga kualitasnya harus benar-benar terjaga.
Bahan baku utama adalah ayam.Pemesanan bahan baku dilakukan tiga kali
seminggu, jumlah pesanan dilakukan sesuai kebutuhan Rahat cafe.
Bahan baku lainnya seperti sayuran, buah-buahan, dan bumbu dapur
diperoleh dari pasar Bogor. Pemesanan dilakukan melalui seorang pemasok lokal
setiap hari. Untuk minuman botol dipesan melalui perusahaan masing-masing.
Bahan baku yang datang dari penjual akan melalui sortir yaitu pemilihan bahan
baku sesuai ketentuan yang berlaku. Pemesanan ini bertujuan untuk memastikan
bahwa pesanan yang datang telah sesuai dengan kualitas yang diinginkan.
b) Penyimpanan dan Penggunaan Bahan Baku
Rahat cafe sangat memperhatikan prosedur penyimpanan bahan baku sama
halnya dengan restoran maupun cafe lain. Penggunaan bahan baku menggunakan
First In First Out (FIFO). Bahan baku yang datang terlebih dahulu harus diproses
paling awal. Bahan baku daging disimpan dalam freezer dengan suhu
penyimpanan 8 – 9o C (pembekuan).
c) Pengolahan Bahan Makanan
Rahat cafe mengolah bahan baku menjadi bahan makanan siap saji yang
dalam keadaan fresh. Artinya seluruh masakan tersebut hanya akan dimasak
setelah ada pesanan konsumen. Sebelum beroperasi setiap harinya, karyawan
melakukan persiapan penjualan yang dilakukan pada pagi harinya.
Proses pengolahan menu Rahat cafe harus melalui serangkaian tahap yang
diatur dalam SOP, yaitu:
a. Proses Thawing, yaitu proses melunakan suatu bahan beku menjadi
fresh/lunak agar siap diolah menjadi makanan dengan cara menaikkan suhu
sesuai waktu yang ditentukan. Jumlah bahan beku yang dithawing diproduksi
untuk mencukupi kebutuhan keesokan harinya. Proses thawing dilakukan
dengan memindahkan bahan beku dari dalam freezer selama 2 jam.
b. Proses Dusting, yaitu pelapisan daging dengan tepung tapioka.
c. Proses Parting dan Boneless, yaitu proses pemotongan atau pembagian bahan
baku yang disesuaikan dengan jenis potongan yang akan diproses. Boneless
adalah pemotongan daging ayam tanpa tulang. Hasil akhir proses parting dan
boneless harus sesuai dengan SOP yang berlaku.
d. Proses Saute, yaitu proses memasak bahan baku dalam kuali teflon dengan
minyak goreng sedikit selama 5 – 15 menit.
e. Proses Chicken Roaster, yaitu memanggang daging ayam.
f. Proses Topping, yaitu bahan jadi, potongan daging matang, kacang tanah
goreng maupun es krim yang diletakkan di atas makanan atau minuman.
g.. Proses Garnish, yaitu potongan beberapa jenis bahan baku yang dibentuk
sedemikian rupa dan diletakkan di atas atau disamping makanan jadi.
Bertujuan untuk memperindah penampilan makanan jadi.
d) Pelayanan Konsumen
Konsumen yang datang langsung memilih meja kosong yang tersedia
sesuai jumlah konsumen, kemudian pemesanan akan dilayani oleh waiter/ss.
Waiter/ss akan menuju kasir dengan menunjukkan bill pesanan. Bon pesanan
terdiri dari satu rangkap, yaitu untuk makanan dan minuman disatukan dalam satu
kertas. Bill (tagihan) akan diantarkan setelah konsumen selesai makan dan
langsung dibayarkan pada waiter/ss.
Dalam kegiatan operasionalnya, terkadang pihak manajemen mendapatkan
keluhan dari konsumen. Apabila ada komplain dari konsumen, misalnya
kesalahan taking order atau konsumen menunggu terlalu lama akan langsung
ditangani oleh manajer.
2.
Sumberdaya Manusia
Rahat cafe memiliki sistem manajemen yang cukup baik. Saat ini Rahat
cafe memiliki 9 orang karyawan di bawah pimpinan Bapak Dedi Suwardi sebagai
manajer. Rahat cafe tidak mengutamakan pendidikan bagi karyawannya yang
penting karyawan memiliki tanggungjawab, ulet, dan pekerja keras. Karyawan
yang bekerja di Rahat memiliki umur rata-rata 15 – 27 tahun. Cafe ini sangat
mengutamakan karyawan yang terlatih karena faktor utama yang menjadi
pertimbangan dalam perekrutan adalah kemauan karyawan untuk belajar bukan
melihat dari tingkat pendidikan.
Pada keterampilan dan motivasi kerja, manajer Rahat memberikan kedua
hal itu kepada para karyawannya agar karyawan lebih semangat untuk bekerja.
Biasanya bentuk keterampilan yang diberikan adalah pada saat karyawan
melakukan pengolahan makanan, manajer memberikan pujian kepada karyawan
yang telah melakukan pekerjaan dengan baik. Selain itu, bentuk motivasi ini
dengan cara pemberian bonus berupa uang tambahan, kenaikan gaji maupun
kenaikan jabatan. Hal ini tentunya sangat mendorong produktivitas karyawan
untuk melakukan pekerjaan lebih baik dan terampil dalam mengolah makanan.
Tabel 29. Jumlah Karyawan Rahat Cafe Berdasarkan Jabatan Fungsional
Tahun 2009
No.
Bidang Pekerjaan
1.
Manajer
2.
Bagian
Operasional
(Service)
Bagian Dapur (Kitchen)
3.
Jabatan Fungsional
a. Manajer
b. Manajer keuangan
a. Cashier
b. Waiter/ss
a. Chief Cook
b. Cook
c. Cook helfer
d. Bartender
e. Stopwash
f. Roaster
Total
Jumlah
Karyawan
(orang)
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
11
Sumber : Rahat Cafe, 2009
Rahat cafe melakukan perekrutan karyawan melalui sumber internal yaitu
karyawan berasal dari dalam perusahaan itu sendiri berupa alih tugas atau alih
tempat tugas dan karyawan juga berasal dari orang yang sudah dikenal maupun
keluarga. Upah karyawan sebesar Rp. 800.000,00 per bulan. Selain diberi gaji
pokok, karyawan mendapatkan uang transpor, kesehatan, bonus, dan lembur.
Uang bonus ini dilihat dari kondisi omset tiap bulannya, jika omset sedikit maka
karyawan tidak diberi bonus. Selain itu, karyawan juga mendapatkan Tunjangan
Hari Raya (THR) berupa uang sesuai dengan kualitas kerja, tanggungjawab, masa
kerja, dan jabatan karyawan, tunjangan sakit, serta lembur. Karyawan dengan
masa kerja di atas satu tahun berhak mendapatkan cuti nikah minimal dua minggu,
cuti melahirkan, dan cuti lama kerja.
Pembagian tugas dan tanggungjawab dalam manajemen Rahat cafe sudah
cukup baik. Setiap karyawan memiliki tugas masing-masing. Namun biasanya
karyawan saling membantu jika salah satu pekerjaan sudah selesai sehingga
pekerjaan menjadi lebih ringan. Pada akhir pekan dan hari libur, biasanya para
karyawan dapat melakukan banyak pekerjaan sesuai kebutuhan. Manajemen
Rahat cafe juga memiliki Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang sudah
cukup jelas dan terarah.
3.
Keuangan dan Akuntansi
Rahat cafe memiliki kondisi keuangan yang cukup baik sebagai cafe yang
dikelola dengan sistem owner. Namun dalam modal pendirian usahanya, Rahat
cafe belum bekerjasama dengan pihak Bank. Pihak manajemen cafe ini dalam hal
bagian keuangan hanya bertanggungjawab untuk melaporkan kondisi keuangan
cafe kepada manajer dalam bentuk laporan pembukuan yang kemudian diberikan
kepada pihak owner. Hal ini dilakukan untuk menetapkan target penjualan yang
akan dicapai dalam periode satu tahun. Pihak manajemen Rahat cafe memberi
laporan keuangan setiap bulan pada manajer ke pihak owner. Laporan keuangan
yang disampaikan dalam penelitian ini, kondisi keuangan Rahat dianalisis dari
keuntungan perusahaan, rasio profitabilitas, dan rentabilitas berdasarkan analisis
laporan rugi laba perusahaan periode Desember 2008 – Desember 2009. Dalam
hal permodalan, biaya usaha dari sejak berdiri sampai saat ini Rahat cafe
menggunakan dana yang berasal dari modal sendiri.
Berdasarkan perhitungan analisis keuntungan, rasio profitabilitas, dan
rentabilitas pada Rahat cafe diperoleh hasil bahwa usaha tersebut dalam
pencapaian target keuntungan sudah baik karena ada kenaikan penjualan per
harinya sebesar satu juta rupiah. Namun, sisi kelemahan Rahat cafe dilihat dari
kondisi keuangannya yang belum terjamin karena segala kebutuhan dan
pengeluaran belum ditanggung oleh pihak Bank, sehingga cafe ini belum cukup
leluasa dalam mengembangkan usahanya karena takut terkendala masalah uang.
4.
Sistem Informasi Manajemen
Rahat cafe belum memiliki website yang dikelola secara optimal karena
masih memberikan informasi yang belum lengkap mengenai produk maupun
harganya. Namun, Rahat sudah mengelola jaringan internet gratis bagi konsumen
yang makan di tempat itu dengan layanan telkom hotspot. Hal tersebut diberikan
sebagai bentuk layanan agar konsumen merasa nyaman dan tidak bosan untuk
makan di Rahat.
5.
Pasar dan Pemasaran
Lingkungan internal yaitu pendekatan fungsional dalam hal pasar dan
pemasaran, Rahat cafe harus memperhatikan pangsa pasar agar tujuan jelas yaitu
ditujukan bagi semua kalangan sehingga dapat menikmati menu cafe ini. Pangsa
pasar cafe ini di kota Bogor. Kegiatan promosi di Rahat cafe hingga saat ini
mengaku tidak kesulitan dalam menarik perhatian konsumen. Hal ini merupakan
keuntungan dari lokasinya yang berada di dekat pembelanjaan dan rumah
penduduk, sehingga tidak dibutuhkan promosi yang terlalu basar.
Kegiatan promosi yang aktif dilakukan hingga saat ini adalah penyebaran
brosur dan promosi dari mulut ke mulut. Rahat cafe belum memiliki strategi untuk
mempromosikan produkya secara meluas bagi masyarakat kota Bogor, misalnya
menjadi sponsor pada acara tertentu, pemasangan spanduk, serta pemasangan
iklan pada surat kabar, majalah atau radio. Sedangkan untuk loyalitas pelanggan
dan kebijakan produk baru, Rahat cafe sangat mengutamakan hal itu karena
merupakan kunci keberhasilan dalam usaha. Usaha tersebut akan maju apabila
didukung dengan adanya pelanggan yang setia dan pihak Rahat cafe juga
memberikan informasi harga untuk produk baru dengan harga yang terjangkau.
A. Segmentation, Targeting, Positioning
1. Segmentation
Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Rahat cafe adalah berdasarkan
aspek demografis, aspek psikografis, dan aspek perilaku. Segmentasi pasar
berdasarkan demografis yaitu keluarga dan remaja sedangkan segmentasi pasar
berdasarkan aspek psikografis terdiri dari kelas sosial dan gaya hidup. Dari kelas
sosial, segmen yang dipilih oleh Rahat cafe adalah semua kalangan masyarakat.
Perubahan gaya hidup terutama pola konsumsi masyarakat yang tidak memiliki
banyak waktu untuk memasak di rumah karena aktivitas di luar rumah yang padat,
sehingga mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi makanan di luar rumah.
Sedangkan segmentasi pasar berdasarkan aspek perilaku terdiri dari manfaat
dimana konsumen mencari manfaat berupa kualitas produk dan pelayanan.
2. Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar
yang akan dimasuki. Target pasar utama Rahat cafe adalah semua kalangan
masyarakat.
3. Positioning
Positioning merupakan tahap dimana perusahaan menentukan posisi yang
diinginkan dalam pasar. Rahat cafe ingin menempati posisi sebagai cafe dengan
konsep ”Indonesian Foods, Healthy and Diet Foods” yang dapat dilihat dari
menu yang disediakan Rahat cafe tersebut. Selain itu, Rahat cafe memiliki
pelayanan yang memuaskan serta harga yang dapat dijangkau oleh semua
kalangan masyarakat.
B. Bauran Pemasaran
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan/dikonsumsi dan yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Amstrong, 1997). Strategi
produk yang dilakukan Rahat cafe dapat dilihat dari konsep sebagai makanan
Indonesia yang memiliki standar kesehatan dan menyediakan makanan diet bagi
konsumen yang tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak.
Strategi produk yang dilakukan oleh Rahat cafe agar pelanggan tidak
bosan adalah dengan inovasi produk berupa campuran makanan khas Indonesia
dan kontinental seperti bistik iga bakar hot plate, omelet mix (sosis daging keju),
dan omelet seafood. Hal ini dilakukan agar pelanggan mempunyai banyak pilihan
menu bagi yang tidak memiliki selera makan yang sama. Adanya inovasi produk
yang dikembangkan maerupakan salah satu kekuatan yang dimiliki Rahat cafe
dalam menarik minat konsumen.
Produk yang ditawarkan Rahat cafe sangat mengutamakan kualitas karena
bahan baku dijaga agar tetap memuaskan konsumen. Namun dalam penetapan
standar mutu produk, Rahat cafe belum memiliki sertifikasi dari Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM). BPOM mengawasi pengusaha dalam penetapan
standar mutu produk yang akan dijual ke konsumen. Dengan adanya SK dari
BPOM maka acuan standar tersebut memproteksi persaingan yang tidak sehat
dalam industri obat dan makanan termasuk cafe. Belum memiliki sertifikasi dari
BPOM merupakan salah satu kelemahan dari Rahat cafe karena menyangkut
kepercayaan yang diberikan kepada konsumen mengenai keamanan produknya.
Adapun menu yang dijual Rahat cafe dapat dilihat pada Lampiran 11.
2. Harga
Harga yang ditetapkan Rahat cafe bervariasi dan harga ditampilkan jelas
pada daftar menu. Konsumen tidak dikenakan pajak dari total harga pesanan.
Rahat cafe memadukan strategi harga dengan strategi promosi dengan
memberikan potongan harga 10 persen. Salah satu strategi yang dilakukan adalah
dengan adanya potongan harga untuk pelajar sekolah. Bagi pemegang kartu
b’smartcard berupa potongan harga untuk semua jenis menu di Rahat cafe. Hal ini
dilakukan untuk menjangkau segmen pelajar dan remaja. Dengan adanya program
strategi harga ini dapat dikatakan cukup berhasil dilihat berdasarkan pengunjung
yang datang sebagian besar adalah para remaja dan pelajar.
3. Promosi (Promotion)
Kegiatan promosi yang sudah diterapkan oleh Rahat cafe melalui
penyebaran leaflet, spanduk, door to door, dan potongan harga bagi pelajar yang
memiliki b’smartcard. Cafe ini belum mempromosikan produknya secara
berkisinambungan dan meluas bagi masyarakat kota Bogor.
4. Tempat (Place)
Strategi tempat yang dilakukan oleh Rahat cafe yaitu memiliki lokasi yang
cukup strategis yang berada dekat dengan pusat pembelanjaan, yaitu Pangrango
Plaza. Selain itu juga, Rahat cafe dekat dengan rumah penduduk, kostan
mahasiswa, warung-warung tenda pecel lele di belakang Pangrango Plaza, hotel
Permata, sekolah, dan tidak begitu jauh dengan jalan raya.
Strategi dalam Rahat cafe dapat melibatkan saluran distribusi fisik maupun
elektronik dalam proses penyampaiannya. Untuk dapat menikmati makanannya,
konsumen dapat langsung datang ke Rahat cafe ataupun konsumen dapat
menggunakan saluran elektronik melalui telepon untuk mendapatkan pelayanan
lunch box, catering box, dan delivery order. Hal ini merupakan kekuatan dari
Rahat cafe karena memiliki layanan khusus.
5. Orang
Orang atau karyawan yang merupakan bagian terpenting dalam
perusahaan. Karyawan merupakan orang yang terlibat dalam pemberian jasa dan
merupakan faktor intern yang memiliki peran yang cukup besar dalam
mewujudkan jasa yang dikehendaki oleh konsumen. Rahat cafe memiliki
karyawan yang ramah, sabar, dan respect yang dapat membuat konsumen
nyaman.
6. Proses
Proses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan baik
untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Strategi proses yang telah diterapkan oleh Rahat cafe adalah peningkatan kinerja
karyawan. Selain itu, karyawan harus mampu memberikan tanggapan dalam
mengatasi keluhan dari konsumen menyangkut masalah pelayanan. Hal ini
dilakukan agar cafe dapat memperbaiki kinerjanya secara langsung dan
merupakan kekuatan bagi Rahat cafe dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan.
Selain itu, dengan adanya berbagai menu yang beranekaragam dan unik maka
keuntungan usaha yang didapat relatif cukup besar karena menarik minat
konsumen untuk mencoba makanan tersebut.
7. Bukti Fisik
Bukti fisik berhubungan dengan fasilitas apa saja yang diberikan oleh Rahat
cafe seperti adanya sarana pendukung. Sarana pendukung yang diberikan meliputi
kamar mandi, mushola, dan tempat cuci tangan. Pemanfaatan fasilitas teknologi
canggih seperti layanan telkom hotspot untuk internet. Fasilitas ini bertujuan
untuk meraih segmen pelajar, mahasiswa, dan pegawai perkantoran lainnya yang
membutuhkan layanan informasi. Namun, fasilitas seperti area parkir belum
memiliki area parkir yang luas. Berdasarkan analisis lingkungan internal dalam
matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 30.
Tabel 30. Analisis Faktor Internal Rahat Cafe
No.
1.
Faktor Internal
Produk
2.
Harga
3.
Promosi
4.
Tempat
5.
Orang
6.
Proses
7.
Bukti Fisik
Kekuatan
Kelemahan
• Harga
yang
cukup • Belum
memiliki
sertifikasi dari BPOM
terjangkau
• Inovasi produk
• Sebagai
makanan
”Indonesia Foods, Healthy
and Diet Foods”
• Strategi harga khusus
untuk
pelajar
dengan
layanan kartu b’smartcard
• Penggunaan website
belum optimal
• Kegiatan
promosi
kurang gencar dan
berkesinambungan
• Memiliki layanan khusus
seperti lunch box, catering
box, dan delivery order
• Pelayanan
yang
baik • Tenaga kerja yang
terhadap konsumen
tidak terspesialisasi
• Peningkatan
kinerja
karyawan
• Nilai ROE yang besar
• Layanan telkom hotspot
• Area parkir kurang
memadai
Sumber: Rahat cafe, 2009
5.5
Analisis Lingkungan Eksternal Rahat Cafe di Bogor
Analisis
terhadap
lingkungan
eksternal
merupakan
tahap
untuk
mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Aspek
eksternal yang dianalisis, yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri.
Berdasarkan identifikasi dan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak Rahat
cafe, dan hasil wawancara dengan pesaing cafe-cafe lain terhadap faktor-faktor
eksternal diperoleh beberapa faktor strategis eksternal yang berpotensi sebagai
peluang dan juga yang akan dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Faktorfaktor strategis eksternal ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan
pengisian kuesioner sendiri dilakukan oleh peneliti langsung pada saat melakukan
wawancara. Faktor-faktor strategis eksternal yang diperoleh dari hasil wawancara
tersebut adalah sebagai berikut:
5.5.1 Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh adalah faktor lingkungan eksternal yang merupakan
lingkungan jauh operasional perusahaan. Lingkungan jauh dipengaruhi oleh faktor
politik dan hukum, sosial, ekonomi, dan teknologi.
1. Faktor Politik
Faktor politik tentang undang-undang lingkungan dan perburuhan,
peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja serta sistem perpajakan. Ketiga
faktor politik tesebut, Rahat cafe belum menerapkan UU, peraturan maupun
sistem perpajakan dikarenakan bisnis atau usaha yang didirikan termasuk usaha
menengah sehingga belum sepenuhnya mampu menjalankan faktor tersebut
seperti halnya usaha besar yang sudah menerapkan ketiga faktor tersebut dalam
bisnisnya.
2. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi pada Rahat cafe berpengaruh terhadap inflasi karena sama
halnya dengan bisnis besar yang mengikuti perkembangan ekonomi. Penetapan
harga produk sangat berpengaruh terhadap peningkatan usaha dari tahun ke tahun,
penetapan harga ini dikendalikan oleh manajer operasional. Dalam hal
produktivitas Sumberdaya Manusia (SDM) dan teknologi, Rahat cafe tergolong
sudah maju karena SDM yang sudah terampil dalam mengolah makanan dan
teknologi yang digunakan pun sudah modern. Selain SDM yang terampil, Rahat
cafe juga menetapkan kriteria tenaga kerjanya, seperti memiliki tanggungjawab,
disiplin, dan kerjasama.
4. Faktor Sosial
Fakor sosial yang terdapat di Rahat cafe terdiri dari aspek sikap, gaya
hidup, dan adat istiadat karena ketiga hal tersebut cenderung berubah seiring
dengan perkembangan zaman, pola konsumsi masyarakat yang berubah yang
ingin makan cepat saji karena banyak masyarakat yang bekerja, sehingga tidak
sempat masak di rumah dan tentunya permintaan akan makanan cepat saji pun
meningkat sesuai dengan permintaan konsumen yang banyak.
4. Faktor Teknologi
Faktor teknologi yang sudah ada dapat mempengaruhi kinerja karyawan di
Rahat cafe karena dapat mempermudah karyawan dalam bekerja dan
mempermudah dalam hal mempromosikan produk baru kepada konsumennya.
Teknologi informasi ini berupa media elektronik yaitu internet.
5.5.2 Lingkungan Industri
Lingkungan industri terdiri dari ancaman masuk pendatang baru,
persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman produk pengganti,
kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok, dan
pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.
1) Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya pendatang baru dalam industri rumah makan akan memberikan
implikasi pada penurunan pangsa pasar. Ancaman pendatang baru ini tergantung
seberapa besar hambatan untuk masuk ke dalam industri. Hambatan masuk bagi
pendatang baru dalam industri rumah makan, khususnya cafe bila dilihat dari
skala ekonomi dan kebutuhan modal relatif cukup tinggi. Hal ini disebabkan
karena untuk membuka sebuah usaha diperlukan skala ekonomi yang besar dan
kebutuhan modal awal yang cukup besar. Selain itu, untuk hambatan diferensiasi
produk cukup tinggi karena semakin produk itu berbeda atau unik maka
konsumen semakin penasaran untuk membelinya.
2) Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri
Persaingan sesama perusahaan dalam industri yaitu faktor biaya tetap yang
besar karena beroperasi pada skala ekonomi yang tinggi. Persaingan sesama
perusahaan dalam industri, khususnya cafe yang berada di kota Bogor cenderung
kompetitif. Hal ini bisa dilihat dari jumlah cafe yang semakin bertambah dari
tahun ke tahunnya.
3) Ancaman Produk Pengganti
Rahat cafe merupakan cafe yang menyediakan berbagai macam menu
makanan. Ancaman produk pengganti atau subsitusi yang diperhitungkan oleh
Rahat cafe adalah Warung-warung tenda pecel lele yang berada dekat dengan
Rahat karena dilihat dari sisi harga, harga warung tenda lebih murah dibandingkan
dengan Rahat cafe sehingga konsumen cenderung untuk memilih produk dengan
harga yang lebih murah. Namun, menurut manajer Rahat cafe, produk utama tidak
mengancam produk utama karena produk utama merupakan produk yang sudah
diketahui maupun digemari oleh konsumen.
4) Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Kekuatan tawar-menawar pembeli sangat tinggi, karena jumlah alternatif
cafe yang tersedia di kota Bogor sangat banyak sehingga penawaran tinggi dan
konsumen bebas memilih cafe yang sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu,
Rahat cafe berusaha untuk mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen dengan
meningkatkan kualitas pelayanan dan produk melalui inovasi produk sehingga
membuat konsumen merasa tidak bosan dengan menu makanan yang ada.
5) Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Rahat cafe memperoleh pasokan bahan bakunya dari penjual ayam yang
berada di Bogor dan pasar Bogor. Penjual ayam memasok bahan baku utama
seperti daging ayam. Sedangkan untuk pemasok di pasar Bogor menyuplai bahan
baku beras, bumbu masakan, daging kambing, dan daging sapi. Kekuatan tawarmenawar pemasok tinggi, Rahat cafe tidak pernah berganti ke pemasok lain
karena sangat menjaga kualitas bahan bakunya. Berdasarkan analisis lingkungan
internal dalam matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 31.
Tabel 31. Analisis Faktor Eksternal Rahat Cafe
No.
1.
Faktor Eksternal
Lingkungan Jauh
2.
Lingkungan Industri
Sumber: Rahat cafe, 2009
Peluang
Ancaman
• Perubahan gaya hidup • Kenaikan harga bahan
masyarakat
baku
• Cukup tersedia angkatan
kerja
• Peningkatan pendapatan
dan daya beli masyarakat
• Perkembangan kemajuan
teknologi
• Tingkat
persaingan
cafe tinggi
• Kekuatan
tawarmenawar
pembeli
tinggi
• Kekuatan
tawarmenawar
pemasok
tinggi
5.6
Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran
Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman,
selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi tiga
tahapan, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan
keputusan.
5.6.1 Tahap Masukan
Tahap masukan merupakan tahap untuk memasukkan hasil analisis dan
identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil
analisis dan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan akan
disusun ke dalam matriks IFE, sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi
eksternal berupa peluang dan ancaman akan disusun ke dalam matriks EFE.
1. Analisis Matriks IFE
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari
faktor-faktor
internal
yang
terdapat
pada
perusahaan.
Matriks
IFE
menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan
kelemahan yang dihitung berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuesioner
dari manajer dan konsumen/pelanggan Rahat cafe. Tabel 32, menunjukkan
matriks IFE yang menganalisis 14 faktor sukses kritis yang terdiri dari sembilan
kekuatan dan lima kelemahan.
Tabel 32. Hasil Analisis Matriks IFE
Faktor Internal
Kekuatan
1. Harga yang cukup terjangkau
2. Inovasi produk
3. Pelayanan yang baik terhadap konsumen
4. Memiliki layanan khusus seperti lunch
box, catering box, dan delivery order
5. Sebagai makanan ”Indonesian Foods,
Healthy & Diet Foods”
6. Nilai ROE yang besar
7. Peningkatan kinerja karyawan
8. Layanan telkom hotspot
9. Strategi harga khusus untuk pelajar
dengan layanan kartu b’smartcard
Kelemahan
10. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM
11. Tenaga kerja tidak terspesialisasi
12. Area parkir kurang memadai
13. Kegiatan promosi kurang gencar dan
berkesinambungan
14. Penggunaan website belum optimal
Total
Bobot
Rating
Skor
0.085
0.082
0.080
0.082
4
4
3
3
0.34
0.328
0.24
0.246
0.088
4
0.352
0.054
0.069
0.049
0.052
3
3
3
3
0.162
0.207
0.147
0.156
0.082
0.069
0.069
0.077
1
2
1
1
0.082
0.138
0.069
0.077
0.060
1.000
1
36
0.060
2.604
Sumber: Rahat cafe, 2009
Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada Tabel 32. menunjukkan
bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah sebagai makanan
”Indonesian foods, healthy and diet foods” dengan nilai tertimbang tertinggi
sebesar 0.352 karena dengan adanya berbagai menu Indonesia dan sajian makanan
sehat maka konsumen dapat dengan mudah untuk memilih makanan, sehingga
tidak merasa bosan serta bagi konsumen yang mengutamakan kesehatan dapat
memilih makanan sehat yang disediakan oleh Rahat cafe. Hal ini dapat
meningkatkan image baik bagi Rahat cafe sebagai cafe yang mengolah makanan
sehat, disamping itu pula dapat meningkatkan penjualan karena adanya inovasi
produk dan jumlah konsumen yang mengkonsumsi makanan sehat semakin
banyak. Sedangkan kelemahan utama adalah penggunaan website belum optimal
dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0.060. Hal ini dapat dilihat dari website
Rahat cafe yang belum dikelola dengan baik oleh manajemen Rahat, sehingga
konsumen merasa kesulitan untuk mencari informasi mengenai menu, harga,
maupun informasi pemasaran. Namun, kekuatan berupa ragam sajian makanan
Indonesia dan makanan sehat menjadikan Rahat cafe dikenal oleh konsumennya
sehingga dapat menutupi kelemahan dari belum optimalnya layanan website. Hal
ini dapat digantikan dengan disediakannya daftar menu bagi konsumen yang
datang.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 32, maka dapat diperoleh total
bobot skor sebesar 2.604. Hal ini menunjukkan bahwa Rahat cafe memiliki posisi
internal yang kuat karena telah mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi
kelemahan dengan sangat baik.
2. Analisis Matriks EFE
Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari
faktor-faktor eksternal perusahaan. Matriks EFE menggambarkan kondisi
eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihitung
berdasarkan bobot dan rating yang diambil kuesioner dari manajer Rahat cafe dan
pesaing. Tabel 33, menunjukkan matriks EFE yang menganalisis sembilan faktor
sukses kritis yang terdiri dari empat peluang dan lima ancaman.
Tabel 33. Hasil Analisis Matriks EFE
Faktor Eksternal
Peluang
1. Perubahan gaya hidup masyarakat
2. Peningkatan pendapatan dan daya beli
masyarakat
3. Cukup tersedia angkatan kerja
4. Perkembangan kemajuan ternologi
Ancaman
5. Tingkat persaingan cafe tinggi
6. Kenaikan harga bahan baku
7. Kekuatan tawar-menawar pembeli
tinggi
8. Kenaikan tawar-menawar pemasok
tinggi
9. Banyaknya produk substitusi
Total
Bobot
Rating
Skor
0.092
0.117
4
4
0.368
0.468
0.074
0.086
2
4
0.148
0.344
0.098
0.092
0.105
3
1
4
0.294
0.092
0.042
0.117
2
0.234
0.111
1.000
4
28
0.444
2.812
Sumber: Rahat cafe, 2009
Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel 33. menunjukkan
bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah peningkatan
pendapatan dan daya beli masyarakat dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar
0.468 karena semakin banyaknya cafe, konsumen mudah mendapatkan makanan
di luar rumah dengan praktis yang disebabkan oleh banyaknya konsumen yang
bekerja sehingga terjadi peningkatan pendapatan dan terjadi daya beli yang
semakin meningkat. Sedangkan ancaman utama adalah kenaikan harga bahan
baku dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0.092. Hal ini dapat terjadi karena
harga bahan baku dipasaran naik sehingga harga produk yang ditetapkan Rahat
cafe naik. Namun, dengan adanya peningkatan pendapatan dan daya beli
masyarakat akan makan di luar rumah meningkat maka kenaikan harga produk
tidak dijadikan kendala utama sehingga Rahat cafe dapat memanfaatkan peluang
yang ada dalam menghadapi ancaman.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 33, maka dapat diperoleh total
bobot skor sebesar 2.812. Hal ini menunjukkan bahwa Rahat cafe memiliki posisi
eksternal yang kuat karena telah mampu memanfaatkan peluang untuk mengatasi
ancaman.
5.6.2 Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan merupakan tahap untuk merumuskan strategi
berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan
eksternal perusahaan yang telah terkumpul. Pada tahap pencocokan model yang
akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks IE (Internal-Eksternal)
dan matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threat).
1. Matriks IE
Matriks IE merupakan perpaduan dari skor terbobot matriks IFE dan skor
terbobot matriks EFE yang dipetakan sehingga diketahui posisi perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE, diperoleh
bobot skor sebesar 2.604 dan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks
EFE diperoleh bobot skor sebesar 2.812. hasil pemetaan pada matriks IE dapat
dilihat pada Gambar 6.
Kuat
3,0-4,0
4,0
Skor Total
Tinggi
EFE
3,0-4,0
Skor Total IFE
Rata-rata
Lemah
2,0-2,99
1,0-1,99
3,0
2,0
1,0
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
Sedang
2,0-2,99
Rendah
1,0-1,99
Gambar 6. Hasil Analisis Matriks IE
Rahat cafe dalam pemasarannya menempati posisi dalam sel V. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi Hold and Maintain
(pertahankan dan pelihara). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini
adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan
eksternal perusahaan berupa strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau
jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar dan
berkesinambungan. Strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan promosi yang
lebih gencar dan berkesinambungan. Promosi tersebut bukan hanya melalui mulut
ke mulut saja (door to door) tetapi juga meningkatkan promosi lewat brosur,
leaflet maupun membuat informasi website secara jelas.
Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang bertujuan untuk
meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau menginovasi produk
yang ada saat ini. Strategi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas
makanan dan minuman sehingga tidak terjadi perubahan rasa makanan dan
minuman setiap harinya serta menciptakan produk dan menambah menu masakan
lain sehingga konsumen tidak merasa bosan terhadap menu masakan di Rahat
cafe.
2. Matriks SWOT
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperoleh
melalui faktor internal dan eksternal dapat diformulasikan alternatif strategi yang
diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT
yang dapat dilihat pada Tabel 34. alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai
berikut:
Strategi S-O (Strength-Opportunity)
Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi yang dapat
dilakukan pada strategi S-O, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas pengembangan produk melalui berbagai menu. Strategi
ini dilakukan agar konsumen tidak merasa bosan akan menu makanan yang
disediakan, sehingga bukan saja ayam goreng melainkan tersedia juga daging
sapi dan kambing serta berbagai menu makanan dan minuman yang lengkap.
Selain itu, meningkatkan kualitas pengembangan produk melalui berbagai
menu dapat meningkatkan nilai penjualan karena makanan yang dijual
beranekaragam tetapi dengan hal ini Rahat cafe tidak melupakan segi kualitas
dari
masing-masing
produk
agar
konsumen
merasa
aman
untuk
mengkonsumsi makanan tersebut.
Strategi W-O (Weakness-Opportunity)
Strategi W-O adalah strategi yang menggunakan peluang yang ada untuk
mengatasi/memperkecil kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Ada
beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-O, yaitu:
2. Meningkatkan kegiatan promosi melalui penyebaran leaflet,
brosur,
penggunaan website serta meningkatkan sponsorship. Strategi ini berupa
mengoptimalkan promosi melalui pembuatan informasi website secara jelas
bukan hanya melalui mulut ke mulut, brosur, serta leaflet. Hal ini dikarenakan
website merupakan sarana informasi keseluruhan dari manajemen sampai
pemasaran, salah satunya yaitu promosi. Promosi ini dilakukan agar
konsumen umum mengetahui keseluruhan produk Rahat yang sudah ada dan
produk baru yang dilengkapi dengan harga dari masing-masing produk. Tetapi
untuk saat ini Rahat cafe hanya menyediakan daftar menu makanan saja
sebagai salah satu bentuk promosi secara langsung, tujuannya agar lebih
efektif dan efisien sehingga konsumen dapat langsung mengetahui menu apa
saja yang akan dipesan.
3. Memberikan pelatihan kepada SDM muda untuk meningkatkan kualitas
manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah. Strategi
ini dilakukan agar meningkatkan kualitas SDM muda dalam hal pendidikan
berupa pendelegasian yang jelas dan terarah serta memberikan pelatihan
dalam mengolah berbagai menu makanan maupun penggunaan teknologi.
Strategi S-T (Strength-Threat)
Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari
ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan-kekuatan internal
yang ada. Alternatif yang dapat dilakukan pada strategi S-T, yaitu:
4. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan
pemasok. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu perusahaan sangat
penting, dalam hal ini adalah Rahat cafe harus memberikan yang terbaik untuk
konsumen, baik dari segi kualitas produk maupun pelayanannya. Sedangkan
menjaga hubungan baik dengan pemasok yaitu pemasok menyediakan
kebutuhan barang dan bahan baku yang berkualitas sehingga Rahat cafe pun
harus menjaga hubungan baik dengan pemasok agar kualitas bahan baku tetap
terjaga dan mampu menjamin ketersediaan dan kontinuitas bahan baku.
Strategi W-T (Weakness-Threat)
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi
kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Alternatif yang dapat
dilakukan pada strategi W-T, yaitu:
5. Meningkatkan fasilitas berupa menyediakan area parkir yang memadai dan
pembuatan sertifikasi halal dari BPOM. Strategi dalam menyediakan area
parkir yang memadai dilakukan agar memberikan fasilitas kemudahan bagi
konsumen yang memiliki kendaraan, konsumen dapat leluasa memilih tempat
parkir yang akan dituju, dan konsumen juga akan betah berlama-lama untuk
makan di tempat tersebut. Sedangkan dalam pembuatan sertifikasi halal dari
BPOM, konsumen akan lebih percaya dengan kualitas produk yang disediakan
karena ada jaminan kesehatan dari BPOM. Namun, Rahat cafe belum
memiliki sertifikasi tersebut karena menurutnya tidak semua konsumen
melihat hal tersebut melainkan konsumen lebih melihat kualitas makanan yang
enak dan bersih walaupun memang dengan adanya sertifikasi halal yang
merupakan nilai lebih bagi usaha atau bisnis makanan sehingga konsumen
menjadi lebih aman makan di Rahat cafe.
Tabel 34. Hasil Analisis Matriks SWOT Rahat Cafe
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
1. Harga
yang
cukup
terjangkau
2. Inovasi produk
3. Pelayanan
yang
baik
terhadap konsumen
4. Memiliki layanan khusus
seperti lunch box, catering
box, dan delivery order
5. Sebagai
makanan
”Indonesian
Foods,
Healthy, and Diet Foods”
6. Nilai ROE yang besar
7. Peningkatan
kinerja
karyawan
8. Layanan telkom hotspot
9. Strategi harga khusus untuk
pelajar dengan layanan
kartu b’smartcard
1. Belum
memiliki
sertifikasi dari BPOM
2. Tenaga
terja
tidak
terspesialisasi
3. Area
parkir
kurang
memadai
4. Kegiatan promosi kurang
gencar
dan
berkesinambungan
5. Penggunaan
website
belum optimal
Peluang (O)
Strategi S-O
Strategi W-O
1. Perubahan gaya hidup
masyarakat
2. Peningkatan pendapatan
dan daya beli masyarakat
3. Cukup tersedia angkatan
kerja
4. Perkembangan kemajuan
teknologi
5. Hambatan masuk industri
tinggi
1. Meningkatkan
kualitas
pengembangan
produk
melalui berbagai menu
(S2,S5,S6,O1,O2,O4,O5)
Ancaman (T)
Strategi S-T
1. Meningkatkan kegiatan
promosi
melalui
penyebaran
leaflet,
brosur,
penggunaan
website
serta
meningkatkan
sponsorship
(W4,W5,O1,O4)
2. Meningkatkan pelatihan
kepada SDM muda
untuk
meningkatkan
kualitas
manajerial
melalui penetapan job
description yang jelas
dan terarah
(W2,W5,O3,O4)
Strategi W-T
1. Tingkat persaingan cafe
tinggi
2. Kenaikan harga bahan
baku
3. Kekuatan tawar-menawar
pembeli tinggi
4. Kekuatan tawar-menawar
pemasok tinggi
5. Banyaknya
produk
substitusi
1. Meningkatkan
loyalitas
konsumen dan menjaga
hubungan baik dengan
pemasok
(S1,S2,S3,S4,S7,S8,S9,T1,
T2,T3,T4,T5)
Faktor Internal
Faktor Eksternal
1. Meningkatkan fasilitas
berupa
menyediakan
area
parkir
yang
memadai
dan
pembuatan
sertifikasi
halal dari BPOM
(W1,W2,W3,T1,T3,T5)
5.6.3 Tahap Keputusan
Tahap keputusan merupakan tahap yang terakhir untuk menentukan
prioritas strategi terbaik yang akan dijalankan perusahaan dari alternatif-alternatif
strategi yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Untuk menentukan prioritas
strategi tersebut, digunakan alat analisis Quantitative Strategy Planning Matrix
(QSPM).
Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif, yaitu strategi SO,
strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Strategi tersebut akan dimasukkan ke
dalam matriks QSPM yang akan diestimasi dengan bobot dan Attractive Score
(AS). Penjabaran dari strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil analisis QSPM
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas pengembangan produk melalui berbagai menu. (TAS =
6.22)
b. Meningkatkan
kegiatan
promosi
melalui
penyebaran
leaflet,
brosur,
penggunaan website serta meningkatkan sponsorship. (TAS = 5.349)
c. Meningkatkan pelatihan kepada SDM muda untuk meningkatkan kualitas
manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah. (TAS =
5.013)
d. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan
pemasok. (TAS = 6.826)
e. Meningkatkan fasilitas berupa menyediakan area parkir yang memadai dan
pembuatan sertifikasi dari BPOM. (TAS = 5.499)
Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik
yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi ST yaitu meningkatkan
loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan pemasok. Strategi ini
dilakukan karena loyalitas konsumen dilihat dari pelayanan yang baik serta
kualitas produk yang tetap terjaga dari pemasok agar tetap memberikan rasa aman
dan nyaman terhadap konsumen sehingga hal ini dapat meningkatkan jumlah
konsumen dan pendapatan.
Strategi dengan nilai TAS terkecil terdapat pada strategi WO yaitu
memberikan pelatihan kepada SDM muda untuk meningkatkan kualitas
manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah karena sampai
saat ini di Rahat cafe masih ada tumpang tindih pekerjaan sehingga hal ini
biasanya sering menghambat pekerjaan yang lain, misalnya pelayanan yang
kurang cepat yang mengakibatkan kebanyakan konsumen komplain. Namun,
menurut manager rahat dalam hal ini tidak begitu dipermasalahkan karena pihak
manajemen Rahat cafe sebelumnya melakukan pelatihan kepada karyawannya
hanya saja tidak dilakukan secara mendalam seperti di restoran-restoran besar.
Maka dari itu, perlu ditingkatkan kembali pelatihan kepada karyawan agar tetap
meningkatkan kualitas SDM agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan.
Download