99 VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan

advertisement
99
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1
Kesimpulan
1.
Respon perekonomian domestik terhadap berbagai guncangan:
a. Respon makroekonomi domestik atas guncangan eksternal berupa
guncangan harga minyak dunia ditemukan tidak signifikan, kecuali
respon suku bunga domestik.
-
Tidak signifikannya respon PDB atas guncangan harga minyak dunia
disebabkan masih disubsidinya harga BBM domestik sehingga belum
mengikuti harga keekonomiannya. Kenaikan harga minyak dunia
direspon pemerintah dengan meningkatkan subsidi harga BBM
domestik agar tetap mampu dijangkau masyarakat. Selain itu, ada
kenaikan pendapatan pemerintah yang berasal dari pajak ekspor
produk batubara, gas alam serta produk pertanian yang mengikuti
kenaikan harga minyak dunia, sehingga sedikit banyak dapat
mengimbangi pengeluaran pemerintah untuk impor minyak.
-
Signifikannya respon suku bunga domestik mengindikasikan bahwa
otoritas moneter konsisten dalam menjaga stabilitas inflasi yang
berpotensi terganggu akibat kenaikan harga minyak dunia.
b. PDB, kurs riil dan permintaan uang riil tidak merespon secara signifikan
atas guncangan suku bunga Amerika Serikat. Hanya suku bunga
domestik yang memiliki respon signifikan dimana kenaikan suku bunga
Amerika Serikat diikuti oleh kenaikan suku bunga domestik.
c. Respon makroekonomi Indonesia atas guncangan domestik ditemukan
lebih signifikan dan permanen. Favorable shock terhadap output direspon
secara permanen dan positif oleh PDB dan permintaan uang riil.
Guncangan kurs riil menyebabkan perubahan permanen yang negatif
dalam PDB dan kurs riil. Guncangan permintaan uang hanya direspon
secara signifikan oleh permintaan uang riil. Guncangan kebijakan
moneter domestik penting dalam fluktuasi jangka pendek suku bunga
domestik namun PDB tidak merespon guncangan ini secara signifikan.
100
2.
Guncangan yang berperan penting dalam business cycle Indonesia:
a. Guncangan domestik ditemukan tidak mampu menjelaskan fluktuasi
variabel eksternal, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara
perekonomian terbuka yang kecil. Sebagai negara small open economy,
perekonomian Indonesia terpapar oleh berbagai peristiwa dunia.
Peristiwa eksternal yang dicakup dalam penelitian ini yaitu guncangan
harga minyak dunia dan guncangan suku bunga Amerika Serikat ternyata
ditemukan tidak berperan penting bagi fluktuasi perekonomian domestik.
Guncangan suku bunga Amerika Serikat hanya penting bagi fluktuasi
suku bunga domestik.
b. Guncangan domestik mampu menjelaskan fluktuasi makroekonomi
Indonesia dengan baik. Guncangan domestik dari sisi permintaan
ditemukan sama pentingnya seperti guncangan domestik dari sisi
penawaran. Guncangan permintaan yang utama adalah guncangan kurs
riil. Meski penting bagi fluktuasi suku bunga domestik, namun
guncangan kebijakan moneter tidak mampu menjelaskan fluktuasi PDB
di jangka pendek maupun di jangka panjang sehingga mengindikasikan
money neutrality baik di jangka pendek maupun di jangka panjang.
c. Sumber guncangan utama dalam business cycle Indonesia adalah
guncangan domestik. Guncangan eksternal tidak mampu menjelaskan
fluktuasi makroekonomi Indonesia.
8.2
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran dalam penelitian ini yaitu:
1.
Terkait dengan guncangan harga minyak dunia yang tidak dapat
memengaruhi perekonomian domestik antara lain karena harga BBM
domestik yang masih disubsidi, maka pelaksanaan subsidi BBM perlu
dilakukan secara hati-hati. Karena meski pengaruhnya tidak signifikan,
namun arahnya negatif. Subsidi BBM yang membengkak selain membuat
postur belanja APBN menjadi tidak sehat, juga memperbesar defisit
anggaran dan berpotensi memperburuk dampak guncangan harga minyak
dunia bagi makroekonomi Indonesia. Untuk itu direkomendasikan agar
pemerintah mulai mengurangi subsidi BBM dengan cara pembatasan BBM
101
bersubsidi yang aturannya dimuat dalam undang-undang agar dapat
memenuhi kuota volume BBM bersubsidi yang ditargetkan. Selain itu harga
BBM domestik dinaikkan secara bertahap hingga sesuai dengan harga
keekonomiannya disertai realokasi dana subsidi BBM ke sektor produktif.
2.
Guncangan suku bunga Amerika Serikat perlu diwaspadai karena dapat
menyebabkan fluktuasi suku bunga domestik. Meski demikian, fluktuasi
dalam suku bunga domestik ini dapat distabilisasi dengan kebijakan
moneter.
3.
Guncangan kurs riil mencerminkan perubahan daya saing barang ekspor
Indonesia. Guncangan ini perlu diwaspadai karena merupakan sumber
fluktuasi makroekonomi utama bagi Indonesia dari sisi permintaan dan
menyebabkan PDB terkontraksi secara permanen. Oleh karena itu fluktuasi
yang berlebihan dalam kurs riil perlu diminimalisir. Kebijakan fiskal
merupakan salah satu kebijakan yang dapat menstabilisasi fluktuasi daya
saing produk ekspor Indonesia melalui perubahan pengeluaran pemerintah
atau perubahan pajak.
4.
Kebijakan moneter efektif untuk diimplementasikan dalam stabilisasi
fluktuasi permintaan uang riil.
Saran untuk penelitian lanjutan berkaitan dengan temuan mengenai tidak
signifikannya dampak fluktuasi harga minyak dunia bagi makroekonomi domestik
adalah memasukkan variabel inflasi serta subsidi BBM atau defisit anggaran
sebagai ukuran kebijakan fiskal, yang kemungkinan dapat memperkuat dampak
fluktuasi harga minyak dunia bagi perekonomian domestik.
Temuan bahwa guncangan dari sisi penawaran berperan penting bagi
fluktuasi makroekonomi domestik, maka saran untuk penelitian selanjutnya
adalah dengan mengidentifikasi guncangan penawaran secara lebih spesifik.
Misalnya dengan memasukkan guncangan tenaga kerja, guncangan kapital atau
guncangan teknologi.
Download