BAB 1 PENDAHULUA N 1.1 Latar Belakang Teknologi membuat segala sesuatu yang kita lakukan menjadi lebih mudah. Manusia selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang dapat mempermudah aktivitasnya, hal inilah yang mendorong perkembangan teknologi yang telah banyak menghasilkan alat sebagai piranti untuk mempermudah kegiatan manusia bahkan menggantikan peran manusia dalam suatu fungsi tertentu. Teknologi memegang peran penting di era modernisasi seperti pada saat ini, dimana teknologi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan banyaknya kriminalitas khususnya pencurian yang terjadi saat ini maka sistem keamanan menjadi kebutuhan yang mutlak untuk dipenuhi, untuk itu dibutuhkan suatu perangkat sistem keamanan yang dapat menjaga setiap waktu lebih dari melindungi asset dan privasi yang kita miliki. Maka sangat diperlukan suatu teknologi yang dapat mengurangi tindakan kejahatan tersebut, atas dasar pemikiran inilah maka penulis ingin sekali dapat mengemukakan pendapat yang berguna mencegah tindakan kriminalitas terhadap locker. Alat yang akan dibuat pengamanannya lebih optimal karena dengan pengamanan menggunakan fingerscan. Proses pengamanan dapat lebih ditingkatkan karena penggunakan alat pengamanan menggunakan sensor sidik jari, sebagaimana kita ketahui bahwa sidik jari merupakan salah satu biometric dalam tubuh kita yang tidak bisa di tiru dan mempunyai ciri unik yang berbeda tiap individu. Karena itu diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu komponen pengaman yang tidak dapat digandakan atau dipalsukan. Karena sudah tersimpan dalam mikrokontroler sebagai pemilik locker tersebut. Berdasarkan pembahasan tersebut diatas maka penulis memutuskan untuk mengambil judul “Sistem Pengamanan Locker dengan FingerScan dan SMS gateway”. 1 1.2 Perumusan Masalah Keamanan pintu locker menjadi prioritas utama karena fungsinya sebagai access masuk. Pengamanan dari pintu locker tersebut merupakan fingerscan dan sms gateway yang telah diprogram dalam mikrokontroler. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan permasalah diatas maka penulis hanya akan membahas : 1. Pengaplikasian pada box locker biasa menggunakan papan. 2. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMEGA8 sebagai kontrol utama semua sistem yang ada. 3. 1.4 Pesan yang dikirim berupa SMS. Tujuan Adapun tujuan dari dibuatnya aplikasi ini adalah menciptakan sistem keamanan locker yang jauh lebih baik. 1.5 Manfaat Adapun manfaat dari dibuatnya aplikasi ini adalah : Membantu dalam mencegah tindakan kriminal yang sering terjadi. Memberikan keakuratan pemilik locker tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Bahasa Program Bahasa program adalah teknik komunikasi standar untuk mengekspresikan instruksi kepada komputer yang memiliki tata tulis dan aturan tertentu. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer (Jeni,2007:4) Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan atau diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi. 2.2 Kategori Bahasa Pemprograman Menurut (Jeni,2007:5) Bahasa pemprograman terdiri dari 3 kelompok yaitu: 1. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi Merupakan bahasa tingkat tinggi yang mempunyai ciri-ciri mudah dimengerti karena kedekatannya terhadap bahasa sehari – hari. Sebuah pernyataan program diterjemahkan kepada sebuah atau beberapa mesin dengan menggunakan compiler. Sebagai contoh adalah : JAVA, C++, .NET 2. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah Bahasa pemrograman generasi pertama. Bahasa jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin. Disebut juga dengan bahasa assembly merupakan bahasa dengan pemetaan satu – persatu terhadap instruksi komputer. Setiap intruksi assembly diterjemahkan dengan menggunakan assembler. 3. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah Dimana penggunaan instruksi telah mendekati bahasa sehari–hari, walaupun masih cukup sulit untuk dimengerti karena menggunakan singkatan – singkatan seperti STO yang berarti simpan (STORE) dan MOV yang artinya pindah (MOVE). Yang tergolong dalam bahasa ini adalah Fortran. 2.3 Code Vision AVR Code Vision AVR merupakan salah satu software kompiler yang khusus digunakan untuk keluarga mikrokontroler. Meskipun CodeVision AVR termasuk software komersial, namun kita tetap dapat menggunakannyan dengan mudah karena terdapat versi evaluasi yang tersedia secara gratis walaupun dengan kemampuan yang dibatasi (Hendawan,2009:3). Gambar 2.1 Tampilan Awal pada Code Vision AVR CodeVision AVR merupakan yang terbaik bila dibandingkan dengan kompiler-kompiler yang lain karena beberapa kelebihan yang dimiliki oleh CodeVision AVR antara lain : 1. Menggunakan IDE (intergrated Development Environment). 2. Fasilitas yang disediakan lengkap (mengedit program, mengompile program, mendownload program) serta tampilanya yang terliaht menarik dan mudah dimengerti. Kita dapat mengatur settingan editor sedemikian rupa sehingga membantu memudahkan kita dalam penulisan program. 3. Mampu membangkitakn kode program secara otomatis dengan menggunakan fasilitas CodeWizard AVR. 4. Memiliki faslitas untuk mendownload program langsung dari CodeVisio AVR dengan menggunakan hardware khusus seperti Atmel STK500, Kanda Sysrem STK200+ / 300 dan beberapa hardsware lain yang telah didefinisikan oleh CodeVision AVR. 5. Memiliki fasilitas debugger sehingga dapat menggunkan software compiler lain untuk mengecek kode assembler-nya, contohnya AVRStudio. 6. Memiliki terminal komukasi serial yang terintregasi dalam CodeVision AVR sehingga dapat digunakan untuk membantu pengecekan program yang telah dibuat khususnya yang menggunakan fasilitas komunikasi serial UART. 2.4 Dasar Pemrograman C Bahasa C luas digunakan untuk pemrograman berbagai jenis perangkat, termasuk mikrokontroler.Bahasa ini sudah merupakan bahasa pemrograman tingkat menengah dimana memudahkan programmer menuangkan algoritmanya.Untuk mengetahui dasar bahasa C dapatdipelajari sebagai berikut. Bahasa C luas digunakan untuk pemrograman berbagai jenis perangkat, termasuk mikrokontroler. Untuk mengetahui dasar bahasa C sebagai berikut : Contoh program: #include < [library1.h] > #include < [library2.h] > #define [nama1] [nilai] ; #define [nama2] [nilai] ; [global variables] [functions] void main(void) // Inisialisasi [Deklarasi local variable/constant][Isi Program Utama] } While(1) //Program Utama {……………….} } Penjelasan : 1. Preprocessor(#) : Digunakan untuk memasukkan (include) text dari file lain, mendefinisikan macro dapat mengurangi beban kerja pemrograman dan meningkatan legibility source code (mudah dibaca). Contoh : #include <delay.h> 2. #define : digunakan untuk mendefinisikan macro. Contoh : #define ALFA 0xff #define SUM(a,b) a+b #define Sensor PINA Tabel 2.1 definisi macro 3. Komenta r Penulisan komentar untuk beberapa baris komentar sekaligus /* …komentar 4. Deklarasi variabel & konstanta Variabel adalah memori penyimpanan data yang nilainya dapat diubah- ubah. Penulisan : [tipe data] [nama] = [nilai_awal] ;’ Konstanta adalah memori penyimpanan data yang nilainya tidak dapat diubah. Penulisan : const [tipe data] [nama] = [nilai] ; Tambahan: Global variabel/konstanta yang dapat diakses di seluruh bagian program. Local variabel/konstanta yang hanya dapat diakses oleh fungsi tempat dideklarasikannya. 5. Tipe Data type Size (Bits) Range Bit 1 0, 1 Bool, _bool 8 0, 1 char 8 -128 to 127 Unsigned char 8 0 to 255 Signed char 8 -128 to 127 Int 16 -32768 to 32767 Short int 16 -32768 to 32767 Unsigned int 16 0 to 65535 signed char 16 -32768 to 32767 Long int 32 -2147483648 to 2147483647 Unsigned long int 32 0 to 4294967295 Signed char 32 -2147483648 to 2147483647 Float 32 double 32 Table 2.1 Tipe Data 6. Percabangan dan pengulangan if else : digunakan untuk penyeleksian kondisi Contoh : if ( [persyaratan] ) { [statement1]; [statement2]; } else { [statement3]; [statement4]; } for : digunakan untuk looping dengan jumlah yang sudah diketahui Contoh : for ( [nilai awal] ; [persyaratan] ; [operasi nilai] ) { [statement1]; [statement2]; } while : digunakan untuk looping jika dan selama memenuhi syarat tertentu Contoh : while ( [persyaratan] ) { [statement1]; [statement2]; } do while : digunakan untuk looping jika dan selama memenuhi syarat tertentu Contoh : do { [statement1]; [statement2]; } while ( [persyaratan] ) switch case : digunakan untuk seleksi dengan banyak kondisi Contoh : switch ( [nama variabel] ) { case [nilai1]: [statement]; break; case [nilai2]: [statement]; break; } 7. Prosedur & Fungsi Prosedur & Fungsi adalah bagian program yang dapat dipanggil oleh program utama. Bedanya kalau prosedur memberikan hasil yang tidak memiliki nilai balik melainkan berupa proses sedangkan fungsi memberikan hasil yang memiliki nilai balik yaitu berupa nilai. Contoh : prosedur void led(); //contoh { PORTD = 0; delay_ms(500) ; PORTD = 255; delay_ms(500); } long luas() //contoh fungsi { Int sisi=10; Return (sisi*sisi); } 8. Statement Statement adalah setiap operasi dalam pemrograman, harus diakhiri dengan [ ; ] atau [ } ]. Statement tidak akan dieksekusi bila diawali dengan tanda [ // ] untuk satu baris. Lebih dari 1 baris gunakan pasangan [ /* ] dan [ */ ]. Statement yang tidak dieksekusi disebut juga comments / komentar. Contoh : suhu=adc/255*100; //contoh rumus perhitungan suhu 9. Operasi Aritmetika Tabel Daftar Operator Kondisi Operator Keterangan +, -, *, / Tambah, kurang, kali dan bagi +=, -=, *=, /= Nilai di sebelah kiri operator di tambah, dikurangi, dikali, atau dibagi dengan nilai di selah kanan operator. % Sisa pembagian ++, -- Ditambah 1(increment) atau dikurangi satu (decrement) Contoh : a= 5 * 6 + 2 / 2 – 1 Hasilnya 30 a*=5 2.5 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam suatu chip ic, sehingga sering disebut Single Chip Microcomputer. Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan PC (personal computer) yang memiliki beragam fungsi. Perbedaan yang lain adalah perbandingan RAM dan ROM yang sangat berbeda antara komputer dengan mikrokontroler. Dalam mikrokontroler ROM jauh lebih besar dibanding RAM. Sedangkan dalam komputer atau PC, RAM jauh lebih besar dibanding ROM. Ada beberapa vendor yang membuat mikrokontroler diantara intel mikrochip, Winbond, Atmel, Philips, Xemics, dan lain-lain. Dari beberapa vendor yang paling populer digunakan adalah mikrokontroler buatan Atmel. Mikrokontroler AVR(alf and vegand’s Risc Procesor ) memiliki arsitektur RICS 8 bit, dimana semua intruksi dikemas dalam siklus clock, berbeda dengan MCS 51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu terjadi karena kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi CISC (complex Intruction Set Computing). Secara umum, AVR dapat dikelompokan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan intruksi yang digunakan, meraka bisa dikatakan hampir sama. Oleh karena itu pada alat ini digunakan salah satu AVR produk Atmel adalah ATMega8. 2.6 Mikrokontroler ATMega8 ATmega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega8. Gambar2.2 Konfigurasi PIN Mikrokontroler ATMega8 1. VCC Merupakan supply tegangan digital. 2. GND Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding. 3. Port B (PB7...PB0) Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8bit bi directional I/O dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pinpin 7 yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat digunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous Timer/Counter2 maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk saluran input timer. 4. Port C (PC5…PC0) Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam masingmasing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source). 5. RESET/PC6 Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pinpin yang terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa 8 minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clocknya tidak bekerja. 6. Port D (PD7…PD0) Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O. 7. AVCC Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter. 8. Timer/Counter 0 Timer/counter 0 adalah sebuah timer/counter yang dapat mencacah sumber pulsa/clock baik dari dalam chip (timer) ataupun dari luar chip (counter) dengan kapasitas 8-bit atau 256 cacahan. Timer/counter dapat digunakan untuk : 1. Timer/counter biasa 2. Clear Timer on Compare Match (selain Atmega 8) 3. Generator frekuensi (selain Atmega 8) 4. Counter pulsa eksternal 2.7 Komunikasi Serial Pada Atmega 8 Mikrokontroler AVR Atmega 8 memiliki Port USART pada Pin 2 dan Pin 3 untuk melakukan komunikasi data antara mikrokontroler dengan mikrokontroler ataupun mikrokontroler dengan komputer. USART dapat difungsikan sebagai transmisi data sinkron, dan asinkron. Sinkron berarti clock yang digunakan antara transmiter dan receiver satu sumber clock. Sedangkan asinkron berarti transmiter dab receiver mempunyai sumber clock sendiri-sendiri. USART terdiri dalm tiga blok yaitu clock generator, transmiter, dan receiver. 1. Clock Generator Clock generator berhubungan dengan kecepatan transfer data (baud rate), register yang bertugas menentukan baud rate adalah register pasangan 2. USART transmiter Usart transmiter berhubungan dengan data pada Pin TX. Perangkat yang sering diguna kan seperti register UDR sebagi tempat penampungan data yang akan ditransmisikan. Flag TXC sebagai akibat dari data yang ditransmisikan telah sukses (complete), dan flag UDRE sebagai indikator jika UDR kosong dan siap untuk diisi data yang akan ditransmisikan lagi. 3. USART receiver Usart receiver berhubungan dengan penerimaan data dari Pin RX. Perangkat yang sering digunakan seperti register UDR sebagai tempat penampung data yang telah diterima, dan flag RXC sebagi indikator bahwa data telah sukses (complete) diterima 2.8 . Flowchart Dalam membuat algoritma, diperlukan suatu mekanisme atau alat babntu untuk menuangkan hasil pemikiran mengenai langkah-langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan terurut. Pada dasarnya untuk bisa menyusun solusi diperlukan kemampuan problem-solvinf yang baik. Oleh karena itu, sbagai sarana untuk melatih kemampuan tersebut terdapatt sebuah tool(alat) yangdapat digunakan, yakni flowchart. Menurut (Christanto,2009) Flowchat didefinisikan sebagai skema penggambaran dari algoritma atau proses. Tabel berikut menampilkan simbol- simbol yang digunakan dalam menyusun flowchart. Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowchart Proses Keterangan Input atau Output Digunakan untuk menuliskan proses menerima data atau menguluarakan data. Proses Digunakan untuk menyakan proses yang membutuhkan keputusan. Conditional atau Decision Digunakan untuk menyatakan proses yang membutuhkan keputusan. Terminator Sebagai simbol “START” atau “END” untuk memulai atau mengakhiri flowchart. Preparation Dugunakna untuk memberikan nilai awal. Display Digunakan untuk menampilkan data ke monitor. Connector (Off-page) Digunakan untuk menyatukan beberapa arrow. Connector (Off-page) Digunakan untuk menghubungkan flowchart yang harus digambarkan pada halam yang berbeda, biasainya pada simbol ini diberi nomor sebagai: penanda misalnya angka 1. Arrow Sebagai penunjuk arah dan alur porses. 2.9 Pulse Widht Modulation (PWM) PWM merupakan sebuah mekanisma untuk membangkitkan sinyal keluaran yang periodenya berulang antara high dan low dimana kita dapat mengontrol durasi sinyal high dan low sesuai dengan yang kita inginkan. Duty cycle merupakan prosentase periode sinyal high dan periode sinyal, prosentase duty cycle akan bebanding lurus dengan tegangan rata-rata yang dihasilkan. Berikut ilustrasi sinyal PWM, misalkan kondisi high 5 V dan kondisi low 0 V. Pengaturan lebar pulsa modulasi atau PWM merupakan salah satu teknik yang ampuh yang digunakan dalam sistem kendali (control system) saat ini. Pengaturan lebar modulasi dipergunakan di berbagai bidang yang sangat luas, salah satu diantaranya adalah: speed control (kendali kecepatan), power control (kendali sistemtenaga), measurement and communication (pengukuran atau instrumentasi dan telekomunikasi). 2.10 Prinsip PWM Dasar Modulasi lebar pulsa (PWM) dicapai atau diperoleh dengan bantuan sebuah gelombang kotak yang mana siklus kerja (duty cycle) gelombang dapat diubah-ubah untuk mendapatkan sebuah tegangan keluaran yang bervariasi yang merupakan nilai ratarata dari gelombang tersebut. Gambar 2.3 Bentuk gelombang digital Ton adalah waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi tinggi (baca: high atau 1) dan, Toff adalah waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi rendah (baca: low atau 0). Anggap Ttotal adalah waktu satu siklus atau penjumlahan antara Ton denganToff , biasa dikenal dengan istilah “periode satu gelombang”. Siklus kerja atau duty cycle sebuah gelombang di definisikan sebagai, Tegangan keluaran dapat bervariasi dengan duty-cycle dan dapat dirumusan sebagai berikut, Dari rumus diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tegangan keluaran dapat diubah-ubah secara langsung dengan mengubah nilai Ton. Keterangan : adalah 0 dan Vout juga akan 0. adalah Ttotal maka Vout adalahVin. PWM bekerja sebagai switching power suplai untuk mengontrol on dan off. Tegangan dc dikonvert menjadi sinyal kotak bolak balik, saat on mendekati tegangan puncak dan saat off mrnjadi nol (0) volt. Jika frekuensi switching cukup tinggi maka temperatur (suhu) air yang dikendalikan akan semakin sesuai dengan yang diharapkan. Dengan mengatur duty cycle dari sinyal (modulasi lebar pulsa dari sinyal disebabkan oleh PWM). Terlihat pada gambar di bawah sinyal ref adalah sinyal tegangan dc yang dikonversi oleh sinyal gergaji dan menghasilkan sinyal kotak. Gambar 2.4 Sinyal Referensi ( sinyal tegangan DC) Informasi analog dapat dikirimkan dengan menggunakan pulsa-pulsa tegangan atau pulsa-pulsa arus. Dengan modulasi pulsa, pembawa informasi terdiri dari pulsapulsa persegi yang berulang- ulang. Salah satu teknik modulasi yang sering digunakan adalah teknik modulasi durasi atu lebar dari waktu tunda positif ataupun waktu tunda negatif pulsa-pulsa persegi tersebut. Untuk membangkitkan sinyal PWM adalah dengan menggunakan fungsi timer/counter yang dibandingkan nilainya dengan sebuah register tertentu. 2.11 Motor Servo Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem umpan balik tertutup dimana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian control yang ada di dalam motor servo. Motor servo merupakan suatu alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Magnet permanent motor DC servo mengubah energi listrik ke dalam energi mekanik melalui interaksi dari dua medan magnet. Salah satu medan dihasilkan oleh magnet permanent dan yang satunya dihasilkan oleh arus yang mengalir dalam kumparan motor. Motor servo merupakan sebuah motor DC kecil yang diberi sistem gear dan potensio meter sehingga dia dapat menempatkan horn servo pada posisi yang dikehendaki. Saat motor berputar, arus pada kumparan motor menghasilkan torsi yang nilainya konstan. Gambar 2.5 Motor Servo Pembahasan mengenai prinsip aliran medan magnet akan membantu kita memahami prinsip kerja dari sebuah motor. Jika suatu konduktor dililitkan dengan kawat berarus maka akan dibangkitkan medan magnet berputar. Kontribusi dari setiap putaran akan merubah intensitas medan magnet yang ada dalam bidang yang tertutup kumparan. Dengan cara inilah medan magnet yang kuat terbentuk. Flux medan magnet pada stator tidak dipengaruhi oleh arus armature. Oleh karena itu, kurva perbandingan antara kecepatan dengan torsi adalah linier. Pada prinsipnya jika sebuah penghantar dilalui arus listrik akan menghasilkan medan magnet disekelilingnya. Kemmudian bilamana penghantar ini ditempatkan dalam induksi magnetic B, akan memperoleh gaya FB. Besarnya gaya yang ditimbulkan sebanding dengan arus litrik la dan panjang penghantar L yang memotong induksi magnetic B atau biasa dinyatakan dengan persamaan, Induksi magnetik. FB = B . I . L Pada saat motor berputar arus pada kumparan motor menghasilkan torsi yang nilainya konstan. Pada motor DC servo ada tiga kumparan yaitu Armatur, Magnet permanen dan Komutator. Motor servo biasanya bergerak mencapai sudut tertentu saja dan tidak kontinyu seperti motor DC maupun motor stepper. Walau demikian, untuk beberapa keperluan tertentu, motor servo dapat dimodifikasi agar bergerak kontinyu. Motor servo memiliki 3 jenis input yaitu merah untuk power (6 volt), hitam untuk ground, dan kuning untuk sinyal pengendalian servo yang dihubungkan dengan mikrokontroler. Gambar 2.6 Input pada Motor Servo Kecepatan maksimum tercapai sepanjang jarak X0 dalam kurun waktu ta atau atau (X0/ta). Selanjutnya, pada waktu tc motor akan bergerak konstan hingga jarak yang ditentukan kemudian mengalami perlambatan yang sangat cepat dalam waktu td dan berhenti atau diam selama waktu t0. Percepatan maksimum dihitung dengan rumus : aa = (1) Keterangan : aa = Percepatan maksimum Vmax = Kecepatan maksimum dan Ta = Waktu percepatan perlambatan maksimum dihitung dengan rumus: ad = Keterangan : (2) ad = Perlambatan maksimum td = Waktu perlambatan Perhitungan inersia beban sebagai konversi gerak poros motor dilakukan dengan cara melakukan perhitungan inersia beban. Selain itu inersia maksimum ballscrew juga ditambahkan yang dapat diperoleh dari katalog ballscrew yang digunakan. Untuk menghitung besar inersia Jw beban digunakan rumus: (3) � Da n (4) Keterangan : Jw = inersia kerja M = massa meja ditambah dengan massa benda kerja P = jarak bagi poros ballscrew yang digunakan Jb = inersia dari poros ballscrew MB = massa ballscrew D = diameter poros Perhitungan torsi beban dilakukan dengan menambahkan faktor gesek yang terjadi. Dalam hal ini, koefisien gesek dimasukkan dalam perhitungan. Untuk perhitungan torsi beban dengan faktor gesek digunakan rumus: Tw = torsi beban g = percepatan gravitasi bumi Tw = � (5) Perhitungan kecepatan putar untuk menghitung besar kecepatan putar optimal dari motor servo yang akan dipilih. Berdasarkan katalog diperoleh bahwa pada motor servo disediakan kecepatan putaran dengan rentang 2000 – 3000 rpm. Untuk perhitungan kecepatan putar digunakan rumus : N= (6) Keterangan : N = kecepatan putar V = kecepatan maksimum P = jarak bagi G = posisi ketepatan gerak motor servo Langkah selanjutnya adalah menetapkan pilihan sementara ukuran motor servo yang akan digunakan sesuai dengan hasil perhitungan yang telah dilakukan. Setelah pilihan ditetapkan, dilakukan pemeriksaan terhadap motor servo yang dipilih. Ada dua syarat yang harus dipenuhi, yaitu inersia motor servo yang dipilih harus lebih dari sepertigapuluh inersia beban[4]. Untuk syarat pertama digunakan rumus: (7) Dan torsi rata-rata motor servo yang dipilih harus lebih dari 80 persen torsi beban aplikasi nilai konversi poros motor. Untuk syarat kedua0020digunakan rumus: (8) Perhitungan pemeriksaan meliputi inersia beban lebih kecil dari inersia rotor motor, torsi efektif lebih kecil dari torsi rata-rata motor servo dan laju putaran yang diperlukan lebih kecil dari laju putaran rata-rata motor servo. Untuk memperoleh besar torsi efektif maka harus dilakukan perhitungan torsi percepatan maupun perlambatan. Waktu percepatan dapat direncanakan sama dengan waktu perlambatan. Dengan demikian torsi aplikasi dapat dihitung dengan rumus: ‘ Keterangan : Ta = torsi percepatan atau perlambatan N = putaran rata-rata motor hasil perhitungan (9) Jm = momen inersia motor servo yang dipilih berdasarkan katalog Jw = momen inersia beban Torsi efektif rata-rata (TRMS) merupakan torsi efektif motor servo. Torsi ini merupakan perhitungan dari torsi pada kondisi dipercepat, konstan dan diperlambat. Untuk kondisi dipercepat dinyatakan sebagai torsi kondisi dipercepat (T1) : (10) kemudian torsi kondisi konstan (T2) : (11) dan torsi kondisi diperlambat (T3) : (12) Sehingga besar torsi efektif atau torsi rata-rata dapat dihitung dengan rumus 13 (13) √ 2.12 Motor DC Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan pernyataan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas (UNEP, 3). Oleh karena itu, motor ini biasanya digunakan pada bagian roda atau kaki sebagai penggerak dari sebuah robot. Kecepatan putar motor dihitung berdasarkan jumlah putaran yang terjadi dalam satu menit atau RPM (Rotation Per Minute). Gambar 2.7 Motor DC Kecepatan putar motor DC (N) dirumuskan dengan persamaan berikut. N= Keterangan : VTM : Tegangan Terminal IA : Arus jangkar motor RA : Hambatan jangkar motor K : Konstanta motor : Fluk magnet ynag terbentuk pada motor Pengendalian kecepatan putar motor DC dapat dilakukan dengan mengatur besar tegangan terminal motor VTM. Metode lain yang biasa digunakan untuk mengendalikan kecepatan motor DC adalah dengan teknik modulasi lebar pulsa atau Pulse Width Modulation (PWM). Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur : 1. Tegangan motor, meningkatkan tegangan motor akan meningkatkan kecepatan. 2. Arus medan, menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan. Spesifikasi digunakan: Motor DC yang 1. Power supply maksimum 12 V 2. Kecepatan putaran 400 rpm 3. Torsi 6 Kg 2.13 Permodelan DC Posisi Motor Persamaan torsi yang dibangkitkan oleh Motor DC dapat didekati secara linear menurut persamaan berikut ini : T = Kai....................................................................... (2.1) dimana Ka dalah konstanta jangkar motor yang bergantung pada banyaknya lilitan pada jangkar, jumlah kutub medan, tipe belitan dan penampang jangkarnya. Adapun besarnya tegangan ggl induksi lawan yang dibangkitkan motor ketika berputar adalah sebanding dengan konstanta motor Kb dan kecepatan sudut putaran motor ʘ atau turunan pertama dari posisi sudut motor (θ ) : e = Kb ʘ ...................................................................... (2) Dengan menggunakan hukum newton, bahwa persamaan torsi yang terkait dengan momen inersia dan rasio redaman dari motor adalah: T = JӪ + bʘ ................................................................... Dari persamaan diperoleh (2.1) dan (3) (2.3) JӪ + bʘ = Kai ............................................................. (4) Sedangkan besarnya tegangan V menurut hukum kirchoff adalah V = Ri + L � /� + e .......................................................... V = = Ri + L � /� + Kb ʘ ................................................... Dengan me-laplace-kan persamaan (4) dan (6) mensubstitusikannya, (5) (6) kemudian maka diperoleh fungsi transfer antara posisi sudut motor θ terhadap tegangan armature V dimana Ka = Kb s(Js + b) θ(s) = K i(s) ...................................................... (7) (Ls + R) i(s) = V – Ks θ(s) ............................................... (8) � = ( +�� +�+ �2) .................................................. Keterangan : (9) R = Resistansi jangkar L = jangkar Induktansi i = Arus jangkar e = back emf (tegangan yang dihasilkan ketika jangkar berputar dalam medan magnet arus searah) T = Torsi motor Θ = Perpindahan sudut dari poros rotor J = Momen Inersia motor b= Koefisien motor 2.14 gesekan viskos Reed Sensor Reed switch berisi suatu pasangan kawat tembaga yang sangat berpengaruh oleh medan magnet. Sehingga reed switch digunakan sebagai sensor gerak. Yang bisa digunakan sebagai saklar berbentuk normally open atau normally close. Contoh reed switch seperti gambar dibawah ini : Gambar 2.8 Reed Sensor 2.15 Buzze r Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). Gambar2.9 Buzzer dan Simbol 2.16 Wavecom M1206B Wavecom M1206B adalah GSM/GPRS modem yang siap digunakan sebagai modem untuk suara, data, fax dan SMS. Kelas ini juga mendukung 10 tingkat kecepatan transfer data. Wavecom M1206B dengan mudah dikendalikan dengan menggunakan perintah AT. Dapat dengan cepat terhubung ke port serial usb komputer desktop atau notebook. casing logam Wavecom M1206B menjadi solusi yang tepat untuk aplikasi berat seperti telemetri atau Wireless Local Loop (PLN metering & Telepon Umum). Ukurannya agak kecil memudahkan dalam peletakkan di berbagai macam area, indoor/outdoor. Cocok sekali digunakan pada aplikasi: Server Pulsa yang menghendaki kemampuan optimal dan usia pakai panjang,software aktifasi kartu perdana, telemetri, SMS gateway/broadcast yang handal, PPOB PLN, ATM, Payment Point Systems, Metering Listrik. Kenapa modem ini sangat kami rekomendasikan? dibangun dari platform chipset M1206B yang terkenal cepat dan irit konsumsi listrik, namun pada Wavecom M1206B ini seluruh komponen dibangun dari komponen berkualitas tinggi dan tahan lama. Penggunaan module Wavecom Wismo yang mendukung format Open-AT pada Wavecom mendasari kinerja optimal yang tidak mengurangi daya tahan modem itu sendiri. Terlebih module Wismo Open-AT yang disematkan memiliki original IMEI dan dilengkapi prosesor ARM yang cocok untuk device mobile seperti modem Wavecom M1206B. Bagi anda yang berbisnis server pulsa ataupun SMS broadcast,aktifasi kartu perdana massal, modem ini tidak salah lagi sangat cocok digunakan untuk menghemat pengeluaran retur / beli kembali setiap modem- modem yang dipakai, dengan realibilitas perangkat yang mumpuni dan stabil dengan dukungan koneksi USB pada baudrate: 115200. Gambar2.10 Wavecom M1206B 2.17 Driver Motor L298 L298 adalah jenis IC driver motor yang dapat mengendalikan arah putaran dan kecepatan motor DC ataupun Motor stepper. Mampu mengeluarkan output tegangan untuk Motor dc dan motor stepper sebesar 50 volt. IC L298 terdiri dari transistor-transistor logik (TTL) dengan gerbang nand yang memudahkan dalam menentukkan arah putaran suatu motor dc dan motor stepper. Dapat mengendalikan motor dc namun mengendalikan 1 motor stepper. Gambar2.11 Driver Motor L298 pada hanya dapat Dalam penggunaan motor dc yang diperlukan adalah pengontrolan arah dan pengontrolan kecepatan putar motor dc tersebut. Solusi untuk pengontrolan arah putar motor dc adalah dengan menggunakan driver motor dc berupa hbridge. H-bridge adalah hasil representasi grafis dari rangkaian nya yang menyerupai huruf H. H-bridge sendiri terdiri dari 4 switch. Gambar 2.12 Konfigurasi H-bridge Pengaturan yang dilakukan dalam H-bridge adalah pengaturan switch untuk mengatur polaritas yang diterima oleh motor dc sehingga arah putar motor dapat berubah. Seperti yang diilustrasikan gambar berikut : Gambar 2.13 Mode reverse dan forward Terlihat ketika S1 dan s4 dalam keadaan on lalu s3 dan s2 off maka terminal motor akan mendapatkan polaritas (+) lalu motor akan bergerak forward dan sebaliknya jika s1 dan s4 dalam keadaan off lalu s3 dan s2 on maka terminal motor akan mendapatkan polaritas (-) sehingga motor akan bergerak reverse. 2.18 Sistem Biometrik (FingerScan) Penggunaan identidikasi seseorang menggunakan sidik jari pada fingerprint reading, rentina mata pada rentina scan, dan lainnya. Dengan fungsi untuk menjaga keamanan suatu tempat atau benda. Penggunaan anggota tubuh sebagai input untuk identifikasi seseorang dalam keamanan disebut penggunaan sistem biometric. Sistem biometric adalah studi tentang metode otomatis untuk mengenali manusia berdasarkan salah satu atau lebih bagian tubuh manusia atau kelakuan dari manusia itu sendiri yang memiliki keunikan. Tujuan utama dari penggunaan sistem biometric adalah untuk menjaga keaslian kunci, karena semua pembacaan input sidik jari orang yang berbeda menghasilkan output yang sama. Gambar 2.14 Fingerscan Penggunaan sistem biometrik juga harus memperhatikan kondisi-kondisi berikut: Performance, mengacu kepada tingkat akurasi pencapaian pengenalan dan kecepatan proses, sarana yang diperlukan untuk mencapai tingkat akurasi pengenalan dan kecepatan yang diinginkan, serta kondisi operasi lingkungan yang mempengaruhinya Accetability, yang mengindikasikan seberapa penerimaan masyarakat terhadap penggunaan biometric tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Circumvention, merefleksikan seberapa mudah sistem dapat dikelabui menggunakan metode yang curang. (fake characteristic). Bentuk dari sistem biometrik yang merupakan bagian esensial dari pengenal pola (pattern recognition) beroperasi dengan mengambil data biometrik dari individu tertentu, mengekstraksi ciri-ciri dari data yang diperoleh, membandingkan ciri-ciri ini dengan sekumpulan contoh ciri-ciri dari suatu database. Pada skema identifikasi perbandingan dilakukan terhadap semua contoh yang tersimpan pada database (one to many matching). Sedangkan pada skema verifikasi perbandingan dilakukan hanya terhadap satu template yang diklaim sebagai identitasnya (one to one matching). Jadi, pada identifikasi adalah mencari siapa pemilik data biometrik ini, sedangkan pada verifikasi memastikan apakah benar data biometrik tersebut milik individu tertentu. Hal ini adalah dua permasalahan yang berbeda dengan tingkat kompleksitas masingmasing. Kadang digunakan membedakan istilah istilah identification biometric recognition untuk tidak ataupun verification. Pada ambar 2 mengilustrasikan modul enrollment dan modul verifikation pada suatu tipikal sistem biometrik. 2.15 Bentuk Sistem Biometric Dengan demikian komponen dasar dari sistem biometrik terdiri dari : 1. Sensor, untuk menangkap data biometrik. 2. Fitur Ekstraksi, memproses data biometrik yang diperoleh untuk mengekstraksi sekumpulan ciri-ciri yang menonjol dan berbeda. 3. Kecocokan, ciri-ciri selama proses pengenalan dibandingkan dengan pola tersimpan untuk mendapatkan nilai kecocokan. Untuk kemudian menjadi dasar penentuan proses identifikasi atau verifikasi. 4. Sistem Basis Data, untuk menyimpan sekumpulan karakteristik biometrik pada waktu pendaftaran sesuai sistem dan aplikasi yang digunakan. Sistem basis data ini dapat diletakkan secara terpusat atau langsung pada kartu pintar dari individu tersebut. 2.19 SMS (Short Message Service) bukan hal baru pada teknologi mobile, tetapi penggunaannya seolah sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kota. Short Message Service (SMS) adalah salah satu tipe Instant Messaging (IM) yang memungkinkan user untuk bertukar pesan singkat kapanpun, walaupun user sedang melakukan call data/suara. SMS dihantarkan pada channel signal GSM (Global System for Mobile Communication) spesifikasi teknis ETSI. SMS diaktifkan oleh ETSI dan dijalankan di scope 3GPP. SMS juga digunakan pada teknnologi GPRS dan CDMA. SMS menjamin pengiriman pesan oleh jaringan, jika terjadi kegagalan pesan akan disimpan dahulu di jaringan, pengiriman paket SMS bersifat out of band dan menggunakan bandwidth rendah. Tidak surut oleh kemajuan teknologi mobile seperti EMS, MMS, ringtone, gambar, ataupun video conference, cara bertukar informasi ala SMS dengan menggunakan teks sederhana masih tetap menjadi pilihan utama. Tidak terbatas hanya untuk sarana komunikasi pengganti percakapan lisan di antara dua orang, SMS saat ini juga ramai digunakan untuk voting, kuis, lelang, banking, order barang, promosi, undangan, dan masih banyak lagi. 2.20 Arsitektur SMS SMS dimaksudkan untuk menjadi alat pertukaran informasi antara dua mobile subscriber. Elemen-elemen utama pada arsitektur SMS terdiri dari Short Message Entity (SME), SMS Service Centre (SMSC) dan Email Gateway yang terkoneksi dengan elemenelemen pada GSM sebagai channel penghantar. Berikut ini adalah gambar arsitektur SMS pada jaringan GSM. Gambar 2.16 SMS pada jaringan GSM 1. Short Message Entity (SME) Short Message Entity (SME) adalah elemen yang dapat mengirim atau menerima pesan singkat. SME dapat berupa software aplikasi pada mobile handset, dapat juga berupa perangkat facsimile, perangkat telex, remote internet server, dll. Sebuah SME dapat berupa server yang terkoneksi dengan SMS centre secara langsung atau melalui gateway. Dikenal juga External SME (ESME) yang merepresentasikan sebuah WAP proxy/server, Email Gateway atau Voice Mail server. 2. SMS Service Centre (SMSC) SMS Service Centre (SMSC) memegang peran kunci dalam arsitektur SMS. Fungsi utama SMSC adalah menyampaikan pesan singkat antara SME dengan MS, juga menyimpan dan meneruskan pesan singkat (menyimpan pesan jika penerima SME tidak tersedia). SMSC dapat terintegrasi sebagai bagian dari mobile network (cth: terintegrasi dengan MSC) atau sebagai entitas network independen. 3. Email Gateway Email Gateway memungkinkan sebuah email beroperasi menjadi SMS dengan iterkoneksi SMSC pada internet. Dengan email gateway, pesan dapat dikirim dari sebuah SME menuju sebuah host internet dan sebaliknya. Peran email gateway adalah mengubah format pesan (dari SMS ke email dan sebaliknya) dan merelay pesan antara SMS dan domain internet. 2.21 SMS Gateway Gateway berarti pintu gerbang, sehingga dalam istilah ini, SMS Gateway berarti pintu gerbang/jembatan antara dua buah device atau lebih. Umumnya SMS Gateway ini berupa sebuah komputer yang didalamnya telah terinstall aplikasi untuk menangani pengiriman sms antar HP. Dalam hal ini, sms gateway berfungsi sebagai aspek pusat yang menangani pengiriman surat sesuai dengan alamat yang dituju.(Dwi,2008) Gambar 2.17 Model Diagram Interkoneksi Sistem SMS SMS Gateway adalah sebuah aplikasi Short Massage Service (SMS) yang dapat di jalankan melalui Local Area Network (LAN). Aplikasi ini dapat digunakan bersama-sama digunakan oleh beberapa dalam satu jaringan. user tapi hanya Walaupun mempunyai aplikasi satu ini module GSM/CDMA. Dimana bagian pemprosesan ini berfungsi melakukan operasi pemrosesan pesan yang diterima, meliputi proses pemecahan pesan (parsing), eksekusi proses yang dipilih user, akses database, dan menghasilkan respon hasil proses.