140 Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014 FAKTOR RISIKO KANKER PAYUDARA PADA WANITA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL 1 1 Dwi Kartika Rukmi , Dwi Handayani 1 STIKES A.Yani Yogyakarta ABSTRACT Background: The incidence of breast cancer is increasing, particularly in previously low incidence areas such as Asia. In fact in Indonesia, it is considered as the leading cancer among women in certain metro such as Yogyakarta. The exact etiology of breast cancer remains unknown but the risk factors responsible for the causation of breast cancer may be population specific. Identifying these factors holds great promise in reducing the incidence, morbidity and mortality due this disease. Objective: To unveil risk factors related to breast cancer cases in Panembahan Senopati Hospital of Bantul. Methods: This study applied case control study method with 33 respondents for either case group or control group involved inclusion criteria. Data were surveyed by using a purposeful questionnaire and data of breast cancer cases was attained from patient’s medical record. Data analysis applied Chi-Square (α=0.05) and double logistic regression. Results: Risk factors related to breast cancer cases according to multivariable analysis were; age of first pregnancy >30 years old (OR: 44,67;CI: 3,25–614,11; p=0,004), Parity History >2 children (OR: 10,07;Cl:1,59–63,91; p=0,014), age of menarche <12 (OR : 15,84; CI: 1,27–198,29;p=0,032), age of menopause >55 years old (OR: 0,007;CI: 0,00–0,18; p=0,003), and history of benign tumor infection (OR:62,15;CI: 3,33–1158,97; p=0,006). History of benign tumor infection was the risk factor with the most significant influence. The result of dual variable test with chi-square described a relation between age >30 years old, history of exclusive breastfeeding, radiation exposure, family history, and application of hormonal contraceptive. Conclusions: Risk factors that had relations to breast cancer cases were age of first pregnancy >30 years old, parity history >2 children, age of menarche <12 years old, age of menopause >55 years old, and history of benign tumor infection. Keywords: breast cancer, risk factors PENDAHULUAN diperkirakan berkisar sekitar 15 hingga 18 per Kanker payudara adalah kelompok sel yang tumbuh berlipat ganda secara normal pada jaringan payudara 100.000 penduduk per tahun di Jepang. tidak Sekitar 15 hingga 17 per 100.000 penduduk dan di Kuwait, dan di Cina kejadiannya dibawah merupakan penyakit keganasan terbanyak yang dijumpai pada kelompok wanita.(1-2) 10 per 100.000 penduduk per tahun. (4) Kanker payudara merupakan masalah Kejadian kanker payudara meningkat di besar di Indonesia maupun negara lain seluruh dunia, tidak terkecuali di daerah karena mortalitas dan morbiditasnya yang insiden rendah seperti Asia. Insiden kanker tinggi. Data SIRS (Sistem Informasi Rumah payudara di seluruh dunia telah meningkat Sakit) tahun 2007 menginformasikan bahwa dari 720.000 kasus per tahun pada tahun kanker payudara menempati urutan pertama 1985 menjadi 1.000.000 kasus baru pada pada pasien rawat inap di seluruh RS di tahun 2000.(3) Sedangkan angka kejadian Indonesia (16,85%), disusul kanker leher kanker payudara di beberapa negara di Asia rahim (11,78%) dan jika ditinjau berdasarkan 141 Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014 provinsi, DIY menduduki peringkat utama sebagai provinsi dengan prevalensi penderita BAHAN DAN CARA PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kanker payudara terbanyak yang mencapai survey analytic dengan rancangan case 9,6%.(5-6) control Etiologi penyakit kanker payudara belum dapat diketahui secara pasti. Akan tetapi, menggunakan pendekatan retrospective. (12) Penelitian dilakukan di RSUD banyak penelitian yang menunjukkan adanya Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta faktor pada yang berhubungan dengan peningkatan risiko atau kemungkinan untuk terjadinya kanker payudara. (7) bulan purposive Juni 2014 sampling dengan untuk teknik pengambilan sampel dan kuesioner untuk pengambilan Berbagai penelitian menunjukkan ada data. beberapa faktor yang diduga meningkatkan Sampel dalam penelitian ini adalah risiko terjadinya kanker payudara antara lain wanita yang menderita kanker payudara yang genetik, obesitas, berjumlah 33 orang sebagai kelompok kasus paparan radiasi, usia kelahiran anak pertama, dan 33 orang wanita yang tidak menderita paritas, riwayat pemberian ASI, menarche kanker payudara sebagai kelompok kontrol, dini (< 12 tahun), menopuse lambat (>55 sehingga total keseluruhan berjumlah 66 tahun), penggunaan kontrasepsi hormonal, orang. usia, riwayat jenis keluarga kelamin, dan riwayat adanya penyakit tumor.(8-11) yang menggunakan Chi-square, dan analisis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berperan dalam kejadian kanker Data dianalisa secara univariat, bivariat payudara pada multivariat yang menggunakan regresi logistik ganda. wanita terutama di RSUD Panembahan Senopati HASIL DAN PEMBAHASAN Bantul. Dengan diketahuinya faktor risiko, Hasil penelitian menunjukkan bahwa diharapkan agar lebih waspada terhadap proporsi terbanyak dari pasien kanker adalah kemungkinan pada usia ≥ 30 tahun yaitu sebanyak untuk mengidap kanker 32 payudara antara lain dengan menyadari responden (30,3%). Sebagian besar kasus faktor SADARI ditemukan pada stadium III dan stadium IV. memeriksakan Tingginya proporsi pada kedua stadium kelainan payudara baik ada kelainan maupun tersebut disebabkan keterlambatan dalam tidak ada kelainan kepada dokternya. menyadari maupun risiko, rutin secara melakukan periodik pengobatan. melakukan penyakit Tidak maupun ada pengobatan mencari penderita pada seperti yang terlihat pada tabel 1. yang stadium I 142 Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014 Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan stadium klinik kanker payudara di Bangsal Nusa Indah pada Bulan Juni – Juli 2014 Stadium Kelompok Kasus Kanker F % Payudara IIa 4 12,1 IIb 4 12,1 IIIa 9 27,3 IIIb 7 21,2 IV 9 27,3 Total 33 100,0 Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat No 1 2 3 4 5 Tabel 2 memperlihatkan crude odds rasio hasil analisi bivariat. Dari hasil analisis 6 bivariat ditetapkan bahwa hanya variabel obesitas yang tidak memiliki hubungan 7 dengan kejadian kanker payudara (p>0,05). 8 Variabel yang telah dianalisis secara 9 bivariat dan memiliki nilai p<0,25 dijadikan sebagai variabel kandidat untuk diikutkan 10 pada analisis multivariat, untuk menentukan 11 model terbaik. Variabel yang diikutkan pada Variabel OR 95% CI 0,010,83 0,033,17 1,2910,15 PValue 0,012 1,6312,97 3,0547,24 0,003 4,025 1.4411.24 0,007 11,421 2,3355,89 1,88– 4,54 1,0212,93 2,0349,47 1,138,60 0,001 Usia ≥30 tahun Obesitas* 0,098 Riwayat paparan radiasi Paritas >2 anak Kehamilan pertama ≥30 tahun Pemberian ASI tidak Eklusif Menarche <12 tahun Menopause ≥ 55 tahun Kontrasepsi hormonal Riwayat keluarga Riwayat tumor jinak 3,619 0,313 4,600 12,000 2,923 3,625 10,075 3,121 0,302 0,013 0,000 0,002 0,040 0,001 0,026 *p>0,05 analisis multivariat adalah semua variabel bebas kecuali variabel obesitas. Tabel 3. Faktor- Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Payudara No Variabel 1 Usia Kehamilan pertama ≥30 tahun Riwayat paritas >2 anak Usia menarche <12 tahun Usia Menopause ≥ 55 tahun Riwayat adanya tumor Jinak* (Constant) 2 3 4 5 B Wald 3,799 8,072 OR (exp.β) 44,67 95% CI 2,310 6,003 10,07 1,59– 63,91 0,014 2,766 4,615 15,90 1,27– 198,29 0,032 -4,974 8,890 0,01 0,00– 0,18 0,003 4,129 7,652 62,15 3,33– 1158,97 0,006 -4,770 2,750 0,01 3,25– 614,11 P Value 0,004 *Faktor yang paling berpengaruh. Hasil analisis secara multivariat ini kejadian kanker payudara yaitu usia menunjukkan dari 10 variabel kandidat yang kehamilan pertama ≥30 tahun (OR Adjusted dianalisis secara bersama-sama, terdapat 5 =44,67; 95% CI:3,25-614,11), riwayat paritas variabel yang terbukti berhubungan terhadap (OR Adjusted=10,07; 95% CI: 1,59–63,91), 143 Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014 (OR usia.(8,13) Peningkatan risiko terkena kanker Adjusted=15,90; 95% CI: 1,27–198,29), usia payudara meningkat pada usia 30 tahun atau menopause ≥55 tahun (OR Adjusted=0,01; pada usia reproduktif yang kemudian setelah 95% CI: 0,00–0,18), dan riwayat adanya itu meningkat dengan kecepatan yang lebih tumor jinak (OR Adjusted=62,15; 95% CI: rendah. Peningkatan risiko ini terjadi karena 3,33–1158,97) seperti yang ditampilkan pada pada usia tersebut wanita akan mengalami tabel 3. perubahan siklus menstruasi yang membuat usia menache Tabel 3 <12 juga tahun menunjukkan bahwa mereka tidak berovulasi, berovulasi risiko yang berpengaruh besar terhadap hormon kejadian kanker sehingga level hormon estrogen yang akan Hal tersebut terlihat dari nilai OR =62,145 yaitu wanita tidak tetap riwayat adanya tumor jinak merupakan faktor payudara. namun atau progesteron menghasilkan yang mencukupi meningkat. (13-14) yang pernah mempunyai riwayat adanya tumor jinak memiliki risiko 62,145 kali lebih besar untuk terkena kanker Obesitas payudara Analisis secara mandiri menunjukkan dibandingkan dengan wanita yang tidak bahwa riwayat obesitas tidak berhubungan pernah mempunyai riwayat adanya tumor dengan kejadian kanker payudara (OR: 0,31; jinak. CI: 0,03-3,17: p=0,302). Tidak adanya Dalam penelitian ini ditemukan proporsi hubungan yang signifikan ini karena proporsi terbesar stadium kanker payudara di RSUD yang hampir sama antara kelompok kasus Panembahan Senopati Bantul ditemukan dan kelompok kontrol. Hampir samanya pada stadium IIIa (27,3%), sama banyak proporsi ini kemungkinan disebabkan adanya dengan proporsi stadium IV dan banyak recall bias (bias mengingat) riwayat obesitas ditemukan pada usia ≥ 30 tahun yaitu yang pernah dialami responden. Berat badan sebanyak 31 responden. Ini menunjukkan responden didasarkan atas persepsi dan bahwa perkiraan dari responden, bukan berdasarkan kesadaran responden untuk melakukan pengobatan pada gejala awal atau pada rendah. stadium dini masih sangat (3) hasil pengukuran. Terdapat data yang menunjukkan orang yang gemuk berpeluang lebih payudara.(8,14) Usia Usia sangat penting sebagai faktor yang berpengaruh terhadap usia besar Penjelasan 50 tahun terkena kanker lain tentang obesitas dengan kanker payudara dapat kanker disebabkan karena eksposur yang lebih payudara. Usia terkena kanker payudara besar untuk estrogen karena pada obesitas meningkat akan terjadi peningkatan sistesis estrogen seiring kejadian sesudah dengan bertambahnya 144 Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014 pada timbunan lemak yang berpengaruh kanker payudara, namun wanita dengan terhadap perubahan gen tersebut akan lebih berisiko proses payudara. profelirasi jaringan (14) untuk menderita kanker payudara.(8,13) Faktor warisan gen kanker berlaku pula pada kanker Paparan Radiasi payudara. Ayah dengan mutasi gen kanker Wanita yang pernah mendapatkan terapi payudara bisa mewariskan bakat kanker radiasi di daerah dada sebagai perawatan payudara kepada untuk kanker lain (seperti penyakit Hodgkin perempuannya.(15) anak-anak atau limfoma non-Hodkin) diwaktu anak-anak atau dewasa muda memiliki peningkatan risiko yang signifikan untuk kanker payudara. Usia Kehamilan Pertama Penelitian sebelumnya menunjukkan Semakin muda seseorang terkena radiasi bahwa usia kehamilan pertama merupakan maka akan semakin meningkat pula risiko faktor yang dapat menyebabkan seorang untuk terjadi kanker payudara. (13,10) wanita terkena kanker payudara. Wanita dengan riwayat kehamilan pertama sebelum Riwayat Pemberian ASI berusia 25 tahun memiliki 30% sampai 40% Pemberian ASI berkontribusi terhadap kejadian kanker kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang memiliki dipengaruhi oleh mekanisme hormonal.(8,15) anak setelah usia ≥30 tahun atau pada Wanita wanita hormon yang hormon prolaktin akan disebut mengeluarkan prolaktin. kelahiran. terlepas dari jumlah (16) Peningkatan risiko untuk terkena kanker paparan hormon estrogen yang merupakan payudara ini diperkirakan karena adanya bahan utama pembentuk kanker payudara, rangsangan karena estrogen payudara yang diinduksi oleh kehamilan, tersebut ada dalam jumlah banyak dan waktu yang membuat sel-sel tersebut lebih peka yang lama dapat memicu terjadinya kanker terhadap payudara.(15) karsinogenik.(7) Riwayat Keluarga Riwayat Paritas paparan akan Adanya nulipara, menekan jika juga Kondisi risiko ini menyusui payudara. penurunan hormon Wanita yang mengalami defek pada gen Pada pematangan transformasi studi dari yang metaanalisis, sel-sel bersifat dilaporkan tertentu (BRCA1, BRCA2) akan memiliki bahwa wanita nulipara mempunyai risiko 30% risiko untuk untuk terkena kanker payudara. berkembang dibandingkan sampai multipara.(7) Wanita yang melahirkan anak terhadap seluruh kejadian wanita kanker Walaupun peran dari gen tersebut tidak 10% dengan menjadi yang 145 Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014 lebih dari dua kali juga meningkatkan risiko signifikan antara usia menopause ≥55 tahun untuk terkena kanker payudara, namun dapat terhadap kejadian kanker payudara dengan ditekan apabila wanita tersebut menyusui nilai p=0,003. Besar risiko 1,010 (95% CI: anaknya.(4) 0,00-0,22) kali lebih besar dibandingkan dengan wanita yang mengalami menopause Usia Menarche Wanita di usia <55 tahun. yang mengalami menstruasi pertama pada umur <12 tahun memiliki risiko Riwayat Adanya Tumor Jinak kanker payudara sedikit lebih tinggi dari. Peningkatan payudara estrogen risiko terjadinya disebabkan durasi kanker eksposur makin panjang dan sedikit lebih tinggi.(8) Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa wanita yang menderita atau pernah menderita kelainan proliferatif memiliki peningkatan risiko untuk mengalami kanker payudara. Adanya proliferasi jaringan Pada saat seorang wanita mengalami payudara yang berlebihan tanpa adanya menstruasi pertama, maka dimulailah fungsi pengendalian sel yang terprogram oleh sel siklus ovarium yang menghasilkan estrogen. apoptosis akan mengakibatkan timbulnya Lebih lama seorang wanita terekspos, maka keganasan karena tidak adanya kemampuan risiko untuk terkena kanker payudara lebih untuk mendeteksi kerusakan pada DNA.(2) tinggi pula. Selain saat mulai terekspos, maka keteraturan siklus menstruasi juga ikut berperan. Keteraturan Pemakaian Kontrasepsi Hormonal siklus Penggunaan kontrasepsi hormonal oleh menggambarkan frekuensi eksposur, jadi remaja saat ini telah menjadi salah satu semakin cepat faktor risiko kuat terkena kanker payudara. seorang wanita tersebut mendapatkan eksposur yang lebih tinggi Makin muda penggunaan kontrasepsi dibanding dengan wanita yang keteraturan tersebut, maka makin tinggi risiko terkena menstruasinya lebih lambat atau memiliki kanker payudara. Perempuan di bawah 18 siklus menstruasi yang panjang.(4) tahun yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal akan meningkatkan tiga kali lipat Usia Menopause Usia terkena kanker payudara. Hal ini diakibatkan menopause berkaitan dengan oleh kandungan progestin (progesteron lamanya paparan hormon estrogen yang sintetis) pada pil atau suntikan pengatur progesteron kelahiran, yang menghambat progesteron asli yang berpengaruh terhadap proses proliferasi jaringan payudara. penelitian ini hasil analisis (8) Pada yang bermanfaat, juga menghambat ovulasi, statistik yang akhirnya menghambat produksi hormon menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang perempuan itu sendiri.(17) 146 Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014 KESIMPULAN 5. Faktor risiko yang berhubungan terhadap kejadian kanker payudara adalah American Cancer Society. (2014). Breast cancer: key statistic of breast cancer. usia Available at: kehamilan ≥30 tahun, riwayat paritas >2 http://www.cancer.org/cancer/breastcanc anak, er/detailedguide/breast-cancer-key- usia menarche <12 tahun, usia menopause ≥55 tahun, dan riwayat adanya tumor jinak. Riwayat adanya tumor jinak statistics. Accessed March 7th 2014. 6. Yayasan Kanker Indonesia. (2012). YKI- adalah faktor risiko yang paling dominan. Jakarta Bagi wanita yang memiliki risiko tersebut agar at: http://yayasankankerindonesia.org/20 rutin 12/yki-jakarta-race/. dalam melakukan screening pemeriksaan payudara. Race. available Diakses pada tanggal 25 Maret 2014 7. I. (2009). Deteksi KEPUSTAKAAN Pencegahan Kanker pada 1. Jakarta: CV Agung Seto. American Cancer Society.(2014). Breast cancer : what is breast cancer. Available 8. 3. Wanita. American Cancer Society.(2014). Breast cacer http://www.cancer.org/cancer/breastcanc Available er/detailedguide/breast-cancer-what-is- http://www.cancer.org/cancer/breastcanc breast-cancer. er/detailedguide/breast-cancer-risk- Accessed March 7th : breast cancer risk factors. at: factors . Accessed March 7th 2014 Nugrahaningsih. (2004). Ekspresi Protein 9. Ballard BR, Hunsberger S, Alciati MH. Bcl-2 pada Kanker Mamma. M. Med (2009). Physical activity, weight control, Indonesiana, Vol. 39:53-57. and breast cancer risk and survival: Harrison, P.A., Srinivasan, K., Binu, V.S., clinical Vidyasagar, M.S., Nair,S. (2010). Risk considerations. Journal of the National Factors For Cancer Institute. Women Attending breast Cancer A Among Tertiary Care trial rationale and Patofisiologi: journal of collaborative research on Keperawatan. Jakarta: EGC. Medicine & Public Health. Vol2,No 4. Komplementer. Media Komputindo. 11. Corwin, E. Aplikasi J., (2009). pada Buku Praktik Saku Patofisiologi, Ed. 3. Jakarta: EGC. Tapan. (2005). Kanker, Anti Oksidan dan Terapi design 10. Chang, E., John, D., & Doug, E. (2009). Hospital In Southern India. International Internal 4. Dini at: 2014. 2. Rasjidi, Jakarta: Elex 12. Notoatmodjo.S. (2010) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 147 Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014 13. American Cancer Society.(2014). Breast cancer: Probability Breast Cancer. Available Breast Cancer: A Systematic Review and Meta-Analysis. Asia Pac J Public Health. at: 16. Palmer, J. R., Deborah, A. B., Lauren A. http://www.cancer.gov/cancertopics/facts W., Christine B. A., Lucile L. A., & Lynn, heet/detection/probability-breast-cancer. R. (2011).Parity and Lactation in Relation Acessed March 7th 2014 to Estrogen Receptor Negative Breast 14. Desen, W. (Ed). (2008). Buku Ajar Cancer in African American Onkologi Klinis. Jakarta: Balai Penerbit Women.American Association for Cancer FKAUI. Research:Cancer Epidemiol Biomarkers 15. Anothaisintawee, T., Wiratkapun, C., Lerdsitthichai, P., Kasamesup, Prev. V., 17. Lee, J. R., Virginia, H., & David, T. Z. Wongwaisayawan, S., Sri-nakarin, J., (2008). Kanker Payudara. Jakarta: Daras Hirunpat, S.,et al. (2013). Risk Factors of Books.