47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Bank Syariah 1. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia, Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991 diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990 di cisarua, bogor-jawa barat. Kemudian lebih dipertegas dalam Musyawarah Nasional TV yang bertanggung jawab di Hotel Sahid Jaya Jakarta tanggal 22-25 Agustus 1990, dan akte pendirian Bank Mua‟malat Indonesia ini disahkan dihadapan Notaris Yuda Paripurno, SH dengan akte Notaris No. 1 pada tanggal 1 November 1991 (Leren Menteri Kehakiman No C22413.NT.01.01 pada tanggal 21 maret 1992 dan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 28 April 1992 No.34) Bank Mua‟malat Indonesia, mulai beroprasi pada tanggal 1 Mei 1992 Bertepatan dengan tanggal 27 syawal 1412 H, berdasarkan SK Menteri Keuangan RI No. 1223/MK 013/1991 tanggal 14 April 1991, sejak tanggal 27 Oktober telah berpredikat sebagai Bank devisa. a. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia, Tbk Visi Menjadi Bank syariah utama di Indonesia, dominant dipasar spiritual, dikagumi di pasar rasional 47 48 Misi Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder. b. Prinsip Operasional Bank Muamalat Indonesia Prinsip Operasional Bank Muamalat Indonesia dalam pembiayaan dan penyaluran dana di bagi menjadi tiga bagian : 1. Sistem Bagi Hasil Pihak nasabah atau penabung akan memperoleh bagi hasil dari keuntungan usaha peminjam dana bank, bentuk produk sistem bagi hasil adalah: a. Mudharabah, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil b. Musyarakah, pembiayaan dengan prinsip usaha gabungan 2. Sistem Jual Beli Dengan Margin Keuntungan Dalam materi ini nasabah bank akan melakukan pembelian atas nama bank, disini bank adalah sebagai pembeli. Kemudian bank akan menjual barang yang telah dibeli tersebut kepada nasabah dengan harga pokok ditambah margin laba untuk bank dengan sistem pembayaran ditangguhkan, dan nasabah akan mencicil pembayaran pokok dan margin laba selama priode tertentu. 49 3. Sistem Fee (Jasa) Sistem fee yang diterapkan di Bank Muamalat Indonesia tidak berbeda secara prinsip dengan bank yang lain, meliputi segala jasa non pembiayaan seperti bank garansi, transfer, inkaso, dan lain-lain. Setelah Undang-Undang perbankan keluar, maka pada sisi pengarahan dana masyarakat atau pendanaan terdapat tiga bentuk simpanan yaitu simpanan biro dengan prinsip Al-Wadiah, tabungan dan Deposito dengan prinsip Al-Mudharabah. c. Produk-produk Bank Muamalat Indonesia Produk jasa yang ditawarkan Bank Muamalat Indonesia meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Produk Penghimpunan Dana a. Tabungan Ummat Dengan menggunakan tabungan umat ini, nasabah akan memperoleh bagi hasil yang berasal dari pendapatan bank atas dana tersebut, dan termasuk fasilitas asuransi jiwa dan hadiah umroh. b. Tabungan Arafah Tabungan ini membantu nasabah untuk merencanakan ibadah haji sesuai dengan kemampuan keuangan dan waktu pelaksanaan yang diinginkan dan disertai asuransi jiwa, insya 50 2. 3. Produk Penanaman Dana 1. Murabahah 2. Mudharabah 3. Mudharabah Muqayadah/Kekuatan 4. Musyarakah 5. Luhlina Jasa Layanan 1. ATM 2. Phone Bank ing and Call Center 3. Kafalah (Bank Garansi Syariah) 4. Wakidah 5. Pembayaran Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) 6. Layanan Pajak Online 7. Jasa-jasa lain seperti transfer, collecion, standing, instruction, bank draft, referensi bank, dan sebagainya. 2. Gambaran Umum PT.Bank Syariah Mandiri, Tbk Berdirinya PT. Bank syariah Mandiri diawali dengan perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris : Ny. Machrani M.S. SH,No.29 pada tanggal 19 Mei 1999, Kemudian Melalui Akta No. 23 51 tanggal 8 september1999 Notaris Sutjipto,SH nama PT.Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT.Bank Syariah Mandiri. Pad tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan Koversional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT Bank Susila Bakti selanjutnya dengan surat keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No 1/1/KEP. DGS/1999 Tangal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah meyetujui perubahan nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Senin tanggal 1 November 1999 atau tanggal 25 Rajab1420. H marupakan hari pertama baroperasinya PT Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis Bank Syariah di PT. Bank Susila Bakti dan manajemen PT. Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran Bank Syariah dilingkungan PT. Bank Syariah Mandiri (Persero) a. Visi dan Misi Bank Syariah mandiri, Tbk Visi Menjadi Bank Syariah terpercaya Pilihan Mitra Usaha. Misi Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan, mengutamakan penghimpunan dana consumer dan penyaliran pembiayaan pada segmen UMKM, merekrut dan mengembangkan 52 pegawai professional dalam lingkungan kerja yang sehat, mengembangkan nilai-nilai Syariah Universal, dan menyelenggarakan operasional bank sesuai perbankan yang sehat. b. Prinsip Operasional Bank Syariah Mandiri, Tkb Prinsip operasional Bank Syariah Mandiri dalam pembiayaan dan penyaluran dan dibagi menjadi tiga bagian : 1). Sitem Bagi Hasil Pihak nasabah atau penabung akan memperoleh bagi hasil dari keuntungan usaha peminjam dana bank, bentuk produk sistem bagi hasil adalah: a) Mudharabah, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil b) Musyarakah, pembiayaan dengan prinsip usaha gabungan 2) Sistem Jual Beli Dengan Margin Keuntungan Dalam sistem ini nasabah bank akan melakukan pembelian atas nama bank, disini bank adalah sebagai pembeli. Kemudian bank akan menjual barang yang telah dibeli tersebut kepada nasabah dengan harga pokok ditambah margin laba untuk bank dengan sistem pembayaran ditangguhkan, dan nasabah akan mencicil pembayaran pokok dan margin laba selama periode tertentu . 3) Sistem Fee (jasa) Sistem fee tidak berbeda secara perinsip dengan bank yang lain. Meliputi segala jasa non pembiayaan seperti Bank Garansi, Transfer, Inkaso, dan lain-lain. 53 c. Produk-produk Bank Syariah Mandiri 1) Produk Penghimpunan Dana a) Tabungan Berencana BSM Tabunagan berencana BSM adalah tabungan yang berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuia target pada waktu yang diinginkan b) Tabungan Simpatik BSM Tabungan Simpati BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang penarikannya dapat di lakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati. c) Tabungan BSM Tabungan BSM adalah simpanan yang penarikannya berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati. d) Tabungan BSM Dollar Tabunagan BSM Dollar adalah simpanan dalam mata uang Dollar yang penarikannya dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM dengan menggunakan slip penarikan. e) Tabungan Mabrur BSM Tabungan Mabrur adalah simpanan investasi yang bertujuan membantu masyarakat untuk merencanakan ibadah haji & umroh. 54 f) Tabungan Kurban BSM Tabungan Kurban BSM adalah simpanan investasi yang bertujuan membantu masyarakat untuk merencanakan ibadah kurban dan aqiqah. g) Tabungan BSM Inverstasi Cendekia Tabungan BSM Inveta Cendikia adalah tabungan untuk merencanakan dengan tepat dan cermat, guna memenuhi kebutuhan dana pendidikan bagi si buah hati hingga jenjang perguruan tinggi dan disertai dengan perlindungan asuransi, sehingga kelangsungan biaya pendidikan buah hati anda lebih terjamin. h) Deposito BSM Deposito BSM adalah produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan. i) Deposito BSM Valas Deposito BSM Valas adalah produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing. j) Giro BSM Giro BSM adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah wad dhumasnah. 55 k) Giro BSM EURO Giro Euro adalah sarana penyimanan dana dalam mata uang Euro yang disediakan bagi nasabah perorangan atau perusahaan/badan hokum dengan pengelolaan berdasarkan prinsip waddiah yaddhamanah.. dengan prinsip ini, dana giro nasabah diperlakukan sebagai titipan yang dijaga kemurnian dan ketersediaannya setiap saat guna membantu kelancaran transaksi usaha. l) Giro BSM Valas Giro BSM Valas adalah simpanan dalam mata dollar amerika yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad ad-dhamanah. m) Giro BSM Singapore Dollar Giro Singapore Dollar adalah simpanan dalam mata dollar Singapore yang peranannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah. n) Obligasi Bank Syariah Mandiri/Madharabah Surat berharga jagka panjang berdasar prinsip syariah yang mewajibkan Emiten (bank syariah mandiri) untuk membayar kembali dana obligasi syariah pada saat jatuh tempo. 56 2) Produk Pembiayaan a) Pembiayaan Rexi gudang b) PKPA c) Pembiayaan Edukasi BSM d) BSM Implan e) Pembiayaan Dana Berputar f) Gadai Emay BSM g) Pembiayaan Mudharakah BSM h) Pembiayaan Musyarakah BSM i) Pembiayaan Murabahah BSM j) Pembiayaan Tabungan Haji BSM 3) Jasa Layanan a) BSM Card b) Seatra Hayar BSM c) BSM SMS Banking d) BSM Mobile Banking GPRS e) Jual Beli Valas BSM f) Hank Garansi BSM g) BSM Electering Payroll h) SKBDN BSM i) BSM Letter Of Credit j) BSM SBH (Saudi umrah) 57 k) Jasa-jasa lain seperti (Layanan Kiriman Uang Domestik dan Luar Negeri Western Union, gliring BSM Lukaso BSM. BSM Intereits Clearing. BSM RTGS (Real Time Gmes Senlement). Tranfer Dalam Kota (LLG). Tranfer Valas BSM. Pajak Online BSM. Pajak Impor BSM. Referensi Bank BSM. BSM Standing Orderder. Dan Reksa Dana BSM Imesta Berimbang) B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kausal yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih Variabel bebas (Independent Variabel) dalam hal ini Dana Pihak Ketiga dan Deposito Mudharabah terhadap Variabel terikat (Dependent Variabel) dalam hal ini Alokasi Kredit bank syariah. C. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu pernyataan atau dugaan sementara mengenai hal yang harus diuji kebenaranya yang bersifat sementara. Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh penghimpunan dana pihak ketiga terhadap alokasi kredit pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut : H1 : Terdapat pengaruh penghimpunan dana pihak ketiga terhadap pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia. 58 D. Sampel Penelitian Populasi penelitian keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai kesamaan karakteristik tertentu. Sampel penelitian adalah sebagian dari subyek penelitian yang akan digunakan sebagai dasar hipotesis, sehingga kesimpulan yang diperoleh dari sample dianggap berlaku juga untuk populasi Data Penelitian yang digunakan adalah data Time Series yaitu data laporan keuangan selama 4 tahun secara triwulan yang diperoleh dari PT. Bank Mua‟malat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri, dimulai dari bulan maret 2005 sampai dengan bulan desember 2008. E. Identifikasi Variabel dan Pengukuran Adapun variable dalam penelitian ini terdiri dua jenis yaitu varibel bebas (Independent Variabel) dan variable terikat (dependent variable) variabel bebas (X) yaitu berupa Dana Pihak Ketiga (X), sedangkan variabel terikat (Y) berupa Alokasi Kredit. Skala pengukuran variabel merupakan skala rasio. F. Definisi Operasional Variabel Dalam pembahasan pengaruh penghimpunan dana pihak ketiga terhadap alokasi kredit pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri, maka perlu diketahui terlebih dahulu definisi operasional variabel yang bertujuan untuk memberikan batasan dan penjelasan dalam rangka membatasi analisa lebih lanjut. Adapun definisi operasional variabel tersebut adalah sbb; 59 1. Dana Pihak Ketiga (X) Penghimpunan dana pihak ketiga yang digunakan dalam penelitian ini adalah data penghimpunan dana pihak ketiga selama 4 tahun, dimulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Yaitu berupa laporan keuangan (deposito mudharabah, tabungan mudharabah, dan giro). yang diambil dari Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Dana Pihak Ketiga Rasio Dana Pihak Ketiga = Total Kewajiban 2. Alokasi Kredit (Y) Alokasi kredit yang digunakan dalam penelitian ini adalah alokasi kredit selama 4 tahun yang terdapat pada laporan bayangan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri dimulai dari tahun 2005 sampai tahun 2008 Alokasi yang dibahas disini adalah pembiayaan yang terdapat dalam Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri (Pembiayaan mudharabah). Data ini diambil dari Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Pembiayaan Mudharabah Rasio Pembiayaan Mudharabah (Y) = Total Aktiva 60 G. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka (Library Researeh) dan Penelitian Lapangan (Field Researeh). Studi Pustaka (Library Researeh) Pendekatan ini dilakukan dengan melakukan studi literatur dan tulisan ilmiah yang berhubungan dengan pengaruh penghimpunan dana pihak ketiga terhadap alokasi kredit Bank Muamalat Indonesia, Tbk dan Bank Syariah Mandiri, Tbk. Studi Lapangan (Field Researeh) Untuk menunjang penelitian ini, maka dilakukan upaya pengumpulan data secara langsung terhadap obyek kajian untuk memperoleh data sekunder yang bersifat obyektif berdasarkan fakta dan kenyataan yang ada dilapangan. Adapun teknik lain yang digunakan dalam perolehan data dengan membuka situs-situs tentang Bank Syariah serta situs Bank Muamalat Indonesia, Tbk dan Bank Syariah Mandiri, Tbk. H. Metode Analisis Data Pada penelitian ini, metode yang penulis gunakan adalah analisis statistik dengan tujuan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) 12,0 for Windows, untuk mengukur pengaruh antara variabel 61 independen dengan variabel dependen dan penguji hipotesis yang diajukan. Adapun analisa yang digunakan adalah sebagai berikut ; 1. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi yang telah tersedia, tanpa melakukan analisa dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dalam penggunaan statistic deskriptif ini, penulis memberikan gambaran tentang data yang digunakan. 2. Uji Normalitas Data Pengujian ini dilakukan di dalam sebuah model regresi yaitu variabel independent dan dependent atau keduanya distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data ini mengunakan uji Kolmogorov-Smimov. Pengambilan keputusan untuk menentukan data variabel penelitian terdistribusi normal atau tidak (Santoso, 2002:36). a. Nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 , maka data terdistribusi normal b. Nilai Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05 , maka data tidak terdistribusi normal 3. Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y) dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk dan Pada Bank Syariah Mandiri,Tbk: 62 Y=a+bX Keterangan : Y = (Pembiayaan Mudharabah) X = Penghimpunan Dana Pihak Ketiga a = Besar nilai Y (Pembiayaan Mudharabah) apabila nilai X (dana pihak ketiga) sama dengan nol atau X = 0 b = Koefisien regresi