BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di seluruh Dunia insiden rata-rata kanker kolon pria adalah 16,6/ 100.000, wanita 14,7/100.000; insiden kanker rektum rata-rata pria adalah 11,9/100.000, wanita 7,7/100.000. di Dunia, insiden kanker kolon tertinggi adalah pria Amerika keturunan Jepang yang tinggal di Hawaii, mencapai 37,15/100.000; untuk wanita tertinggi di Selandia Baru, mencapai 30,46/100.000. Insiden kanker kolon terendah pria dan wanita adalah di Afrika dan India. Di seluruh Dunia insiden kanker rektum pria tertinggi adalah Hongaria, yaitu mencapai 20,46/100.000; wanita di Selandia Baru tertinggi, mencapai 12,31/100.000 (Japaries, 2013). Tingginya kasus kanker kolorektal disebabkan karena hampir setengah dari pasien terdiagnosis pada late stage, sehingga penanganan sulit dilakukan (Henley, 2010). Banyaknya penderita kanker kolorektal yang terdiagnosis pada late stage disebabkan karenapada early stage biasanya tidak muncul gejala pada penderita (American Cancer Society, 2011). Kanker kolorektal merupakan keganasan saluran cerna kedua terbanyak setelah keganasan hepatoseluler di Indonesia. Indonesian Cancer mencatat, pada tahun 2002 di temukan sebanyak 3.572 kasus baru kanker kolorektal. Menurut data statistik kanker di Rumah Sakit Dharmais Pusat Kanker Nasional, kanker kolorektal termasuk dalam 10 kanker tersering rawat jalan 31 Asuhan Keperawatan Pada..., BHAYU BANGKIT ARAFAT, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015 pada tahun 2007 dengan lebih rinci 60 kasus baru kanker kolon dan 56 kasus baru kanker rektal. Penelitian yang dilakukan oleh Zendrato di Rumah Sakit Umum Pendidikan (RSUP) H. Adam Malik Medan tahun 2009, terdapat sejumlah 210 orang yang terdiagnosis kanker kolorektal dari tahun 20052007. Kolostomi adalah membuat ostomi di kolon, dibentuk bila usus tersumbat oleh tumor (Harahap, 2006). Indonesian Ostomy Association (INOA)mengatakan bahwa jumlah kasus yang menggunakan stoma terus meningkat,dan penyebab tersering di Indonesia sendiri adalah karena keganasan(Indonesian Ostomy Association, 2010). Kurnia (2012) memaparkan, sekitar100.00 orang yang dilakukan indikasi pemasangan stoma pada umumnyadisebabkan oleh kanker kolorektal, kanker kandung kemih, kolitis ulseratif,penyait Crohn, diverticulitis, obstruksi, inkontinensia urin dan fekal, dantrauma. Indikasi pemasangan kolostomi pada neonatus dan dewasa tentuberbeda. Lukong, Jabo, dan Mfuh (2012) melakukan penelitian terhadap 38neonatus, dan indikasi pemasangan kolostomi yang ditemukan adalah karenamalformasi anorektal (97,4%) dan atresia kolon (2,6%). Penyebab terbanyak dari indikasi pembuatan kolostomi adalah karena kankeratau keganasan. Berdasarkan data yang diperoleh dari medical record di RSUD Banyumas penyakit ca.colon pada tahun 2015 selama tiga bulan terakhir, tercatat dari bulan April, Mei, Juni, sebanyak 8 pasien ( Diti medical record RSUD Banyumas). Asuhan Keperawatan Pada..., BHAYU BANGKIT ARAFAT, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015 Dari data yang diperoleh di atas, kasus ca.colon relatif banyak, maka dari itu penyakit ini memerlukan perhatian yang khusus, karena jika tejadi pertumbuhan tumor yang bersifat ganas khususnya yang tumbuh pada sekitar kolon atau usus besar. (Boyle & Langman, 2000 : 805), jika tidak ditangani segera dan benar maka dapat mengakibatkan stadiumawalmembentukpolip (sel yang tumbuhsangatcepat), dan pertumbuhan sel yang tidak teratur ini juga menyebabkan kerusakan DNA, kerusakan jaringan sehat sekitar kolon dan fungsi lainnya yang menyebabkan penderita sangat terganggu terutama pada sistem saluran pencernaan, sehingga peran tenaga kesehatan khususnya perawat sangat penting dalam upaya membantu menangani secara serius kasus ini, dengan didasarkan kepada konsep pelayanan bio-psiko-sosiospiritual secara menyeluruh. Kasus penyakitca.colon tersebut dapat memberikan dampak yang sangat kompleks bagi tubuh, terutama pada sistem cerna. Adanya penyakit ca.colon menjadikan kasus ini menjadi prognosis yang buruk. Atas dasar karakteristik itulah penyusun akan memaparkan: ”ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. N DENGAN CA.COLON DI RUANG DAHLIA RSUD BANYUMAS“. Asuhan Keperawatan Pada..., BHAYU BANGKIT ARAFAT, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015 B. Tujuan Penulisan Dalam penyusunan laporan pengelolaan ini, penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu: 1. Tujuan Umum Melakukan asuhan keperawatan pada pasien Tn. N dengan ca.colon di ruang dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. 2. Tujuan Khusus a. Melakukan pengkajian pada pasien dengan ca.colon. b. Mampu merumuskan diagnosa dan memprioritaskan masalah pada pasien dengan ca.colon. c. Mampu membuat perencanaan tindakan asuhan keperawatan pada pasien dengan ca.colon. d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan ca.colon sesuai dengan rencana tindakan. e. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada pasien dengan ca.colon. Asuhan Keperawatan Pada..., BHAYU BANGKIT ARAFAT, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015 C. Pengumpulan Data Penulisan karya tulis ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan pemecahan masalah proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, dan evaluasi. Adapun tekhnik penulisan bersifat deskriptif yaitu memberikangambaran tentang pengelolaan kasus klien dengan ca.colon. Sedangkan teknik pengambilan data yang di gunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan menanyakan secara langsung dan terarah kepada klien, keluarga dan tim kesehatan. 2. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan melihat secara langsung melalui pengamatan perilaku, keadaan klien, masalah keperawatan pada klien. 3. Partisipasi aktif, yaitu data dengan melakukan pemeriksaan fisik untuk menemukan data dari masalah kesehatan klien, meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. 4. Studi Dokumenter, yaitu pengumpulan data dengan melihat status, catatan keperawatan serta catatan kesehatan lainnya untuk dijadikan salah satu dasar dalam melakukan asuhan keperawatan. 5. Studi kepustakaan, yaitu metoda pengumpulan data dengan cara mengumpulkan materi yang berhubungan guna dijadikan sebagai landasan teori dalam setiap melakukan tindakan. Asuhan Keperawatan Pada..., BHAYU BANGKIT ARAFAT, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015 D. Tempat dan waktu Asuhan keperawatan ini dilakukan di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dari tanggal 24 sampai 25 Juni 2015. E. Manfaat penulisan 1. Bagi Akademik Sebagai bahan evaluasi sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien bedah khususnya dengan ca.colon. 2. Bagi Rumah Sakit Dapat dijadikan bahan masukan bagi perawat di rumah sakit dalam melakukan tindakan asuahan keperawatan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan yang baik khususnya pada pasien dengan ca.colon. 3. Bagi Pembaca Sebagai salah satu sumber literature dalam pengembangan bidang profesi keperawatan khususnya tentang ca.colon . 4. Bagi Penulis a. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan ca.colon. b. Menambah ketrampilan atau kemampuan mahasiswa dalam menerapakan asuhan keperawatan pada pasien dengan ca.colon. Asuhan Keperawatan Pada..., BHAYU BANGKIT ARAFAT, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015 F. Sistematika penulisan Dalam penyusunan karya tulis ini penulis membaginya kedalam 5 bab yaitu : BAB I : Pendahuluan meliputi : latar belakang, tujuan penulisan, pengumpulan data, waktu dan tempat, sistematika penulisan, dan manfaat penulisan. BAB II : Tinjauan pustaka meliputi : pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan medis, pathway, diagnosa keperawatan, intervensi. BAB III : Tinjauan kasus meliputi: pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. BAB IV : Pembahasan BAB V : Penutup meliputi : kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Asuhan Keperawatan Pada..., BHAYU BANGKIT ARAFAT, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015