AEROMODELLING RESEARCH AND DEVELOPMENT CENTER Jonser Sihotang 20303024 ABSTRAKSI Kelangsungan hidup suatu bangsa, didasarkan pada kemampuan bangsa tersebut untuk berdiri sendiri pada bidang Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Hankam dan Iptek. Kemampuan untuk berdiri sendiri dalam bidang Iptek dapat diartikan sebagai kemampuan bangsa tersebut untuk menggali sendiri ilmu pengetahuan dan teknologi dan juga dapat mengaplikasi serta mengembangkannya (yang diserap dari negara lain). Pengembangan kemampuan nasional dibidang Iptek dapat dilaksanakan dengan cara meningkatkan minat masyarakat. Karena tanpa adanya minat masyarakat terhadap bidang Iptek maka pengembangan kemampuan teknologi akan berjalan sangat lambat atau tidak sama sekali. Terlihat dari minimnya sarana dalam pengenalan aeromodelling dan besarnya minat para aeromodeler terhadap teknologi kedirgantaraan khususnya aeromodelling, maka timbul gagasan keberadaan sebuah wadah untuk menampung aktifitas-aktifitas aeromodelling, mulai dari pelatihan hingga proses pengembangan dan pengaplikasiannya, kelengkapan sarana penunjang yang ada, dengan tujuan melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan aeromodelling. K eber adaan wadah ini dihar apkan dapat m enum buhk an m inat dan memasyarakatkan teknologi kedirgantaraan khususnya aeromodelling, serta meningkatkan kualitas produksi karya-karya desain yang sifatnya menjual. Kata Kunci : Aeromodelling, Aerodinamis. PENDAHULUAN Teknologi sebagai faktor yang memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan kualitas hidup dan pembangunan ekonomi terlihat dari fenomena terjadinya proses transisi perekonom ian dunia yang sem ula berbasiskan pada sum ber daya (resources-based economy), menjadi per ek on om ian ya ng ber bas is k an pengetahuan (knowladge-based economy). Dalam konsep KBE (knowledge-based economy), kekuatan bangsa diukur dari kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai faktor primer ekonomi menggantikan modal, lahan dan energi untuk peningkatan daya saing. Pembangunan Iptek yang merupakan su mber terbentuknya iklim inovasi yang menjadi landasan tu mbu h nya kreativitas S umber Daya Manusia, pada gilirannya dapat menjadi sumber pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Dengan demikian peningkatan Iptek sangat diperlukan untuk m eningkatkan standar kehidupan bangsa dan negara, serta kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia di mata dunia. Seperti yang diungkapkan Direktur Pendidikan SMK Depdiknas Joko Sutrisno baru-baru ini. Beliau mengharapkan sekolah-sekolah SMK dan lembaga-lembaga penerbangan dapat menghasilkan pilot dan teknisi pesawat yang handal, karena Indonesia sendiri saat ini tengah mengalami krisis tenaga kerja dibidang penerbangan yakni pilot dan teknisi pesawat. Dengan permasalahan diatas tersebut maka sangat dibutuhkan suatu fasilitas yang memungkinkan masyarakat dapat lebih mengetahui perkembangan teknologi yang sedang berkembang dari masa ke masa mengenai teknologi ked irgantaraan khususnya aeromodelling. Maka, timbul gagasan keberadaan sebuah wadah sebagai Pusat Penelitian dan Pengembangan Aeromodelling di Jakarta. Keberadaan wadah ini diharapkan dapat menumbuhkan minat dan memasyarakatkan teknologi kedirgantaraan khususnya aeromodelling, serta meningkatkan kualitas produksi karya-karya desain yang sifatnya menjual. Pengertian Umum Aerom odelling Research and Development Center (Pusat Penelitian dan Pengembangan Aeromodelling) yaitu dapat diartikan sebagai suatu wadah atau sarana yang didalamnya terdapat berbagai macam aktifitas yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (umum, pelajar, peneliti, dll) dalam mempelajari sistem kerja (pembuatan, perencanaan, perancangan dan penerbangan) serta pengembangan dari berbagai macam bentuk, ukuran, jenisjenis pesawat aeromodelling. Pengertian dan Sejarah Aeromodelling Aeromodelling merupakan salah satu cabang ordirga ( olahraga dirgantara) adalah suatu hobi yang padat teknologi berupa membuat dan menerbangkan pesawat model dan atau he l ik o pt e r m od el. P a d a m ula n y a aeromodelling merupakan kegiatan meniru, merencanakan, membuat, sekaligus menerbangkan benda-benda udara. Yang dimaksud dengan bendabenda udara itu, antara lain binatang yang hidup di udara (burung, kelelawar, kupu-kupu dan berba gai serangga terbang), balon, layang-layang, roket, juga satelit. Tapi dalam perkembangan selanjutnya, aeromodelling merupakan kegiatan membuat dan menciptakan serta menerbangkan pesawat model bermesin atau tidak, termasuk helikopter model. Usia aeromodelling sudah cukup tua, lebih dari satu abad. Tahun 1894, Bapak Penerbangan Polandia, CzeslawTanski, berhasil membuat sekaligus menerbangkan pesawat model menggunakan kayu spruce (cemara), kawat baja, dan lem minyak ikan. Setelah PD II, aeromodelling mengalami kemajuan besar, berkat ditemukannya mesin atau motor diesel dan glow plug (busi) mini khusus untuk menerbangkan pesawat model. Dari tahun ke tahun, seiring dengan kepesatan teknologi penerbangan, teknologi peralatan aeromodelling pun maju pesat. Dalam perjalanan sejarah selanjutnya, berhubung kegiatan menerbangkan pesawat model mengandung nilai olahraga, maka aerom odelling m enjadi salah satu cabang ordirga dari federasi olahraga dirgantara dunia, Federation Aeronautique Internationale (FAI). Di Indonesia, keg iatan aeromodelling secara resmi dirintis pada tahun 1948 oleh TNI Angkatan Udara (dulu AURI) dengan terbentuknya Biro Aeroclub dan Pandu Udara di bawah naungan Dinas Penerangan TNI AU. Masa-masa itu, aeromodelling indentik dengan Pandu Udara, dan kem udian berkem bang m enjadi Pram uka Angkasa, lantas menjadi Pramuka Saka Dirgantara. Sejak 17 Januari 1972, dengan terbentuknya Federasi Aero Sport I nd o n es i a ( F A S I ) , a er om ode ll i n g menjadi salah satu cabangnya bersama terjun payung, terbang bermotor dan terbang layang. Ternyata selain untuk olahraga, aeromodelling juga dapat dimanfaatkan menjadi sarana rekreasi dan kreasi s egar ber bo bot t ek nolo gi. B er k at perkembangan teknologi udara, pesawat model dapat dimanfaatkan untuk membuat foto dan video film dari udara. Kamera foto/video film mini yang dipasang di bagian luar pesawat model, bisa dikendalikan dari bawah memakai radio kontrol. Hasil rekaman foto/film dari udara juga dapat langsung dihubungkan dengan tape recorder, sehingga saat itu pula hasil rekaman bisa dilihat dari bawah, lewat monitor televisi. Tak hanya itu, pesawat model dapat digunakan untuk kepentingan militer. Pesawat model dijadikan drone (pesawat model yang dijadikan sasaran latihan penembakan). Banyak aeromodeller yang menekuni aeromodelling, lantas menjadi profesi, dengan menjual hasil karyanya. Bahkan ada beberapa orang yang mengekspor kreasinya ke negara lain. Bermula dari menekuni aeromodelling, tidak sedikit yang menjadi pembuat pesawat terbang swayasa, dan menjadi penerbang atau teknisi pesawat terbang profesional. Melaksanakan kegiatan aeromodelling harus tekun, sabar dan teliti. Untuk membuat pesawat model yang baik, bisa diterbangkan dengan lancar dan aman, aeromodeller harus mendalami pengetahuan tentang bahan-bahan dan alat-alat yang akan digunakan untuk pembuatannya, juga tentang konstruksi, aerodinam ika, tenaga (power), pengetahuan cuaca, teori menerbangkan serta keselamatan kerja dan terbang. Model dan Jenis Pesawat Aeromodelling Elaborasi Tema Pada pr oyek Tugas Akhir ini tema yang digunakan adalah “Aerodinamis”. Adapun penjabaran tentang tema yang diangkat tersebut adalah sebagai berikut: bangunan diekspresikan dengan gaya modern untuk menampilkan ciri aerodinamis. Bentuk bangunan dirancang dengan prinsip-prinsip aerodinamis dan dibuat menyatu dengan tapak sehingga akan memberikan suasana perjalanan waktu. Langgam Aliran udara ketika melewati sayap. Udara yang mengalir lewat bagian atas sayap akan bergerak lebih cepat karena udara ini harus menempuh lintasan yang lebih jauh. Akibatnya tekanan dibagian ini lebih kecil dibandingkan dengan tekanan udara dibawah sayap. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya angkat pada burung. Semakin melengkung (semakin aerodinamis) sayap semakin besar gaya angkatnya. Macam-macam bentuk geometri benda dan fluida yang menyelimutinya. Aplikasi Tema Penerapan tema ini akan terlihat pada lansekap dan bentuk bangunan baik interior maupun eksterior. - Bentuk Eksterior Bangunan Berdasarkan study banding proyek sejenis, langgam Runway - Bentuk Interior Bangunan Konsep Perancangan Bangunan Bentuk bangunan didapat dari efek yang ditimbulkan angin pada suatu objek (aerodinamis) yang mengakibatkan adanya gaya angkat. Hasil Rancangan Ruang Pajang Ruang Penyimpana Pesawat INTERIOR Ruang Kelas Komputer Ruang Cendramata/Toko Ruang Pamer DAFTAR PUSTAKA BPPT. Maret 2007. Technology Road Map Tahun 2007-20 15, Jakarta. Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Aeromodelling, Wednesday, 04 January 2006. Pos Kota, Sabtu 3 January 2009. Jakarta. Tim prima pena. Kamus ilmiah populer. Gitamedia press. Jakarta. 2006. W.J.S. Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pn. Balai Pustaka, Jakarta. 1974. Aeromodelling Club, IIT Kanpur, India. http://www.thefreedictionary.com http://www.wikipedia.org http://www.arthazone.com/articledetail. php?nid=1 721 http://zonaanak.com http://www.mediaindo.co.id/data/pojokfi sika/16 Image http://www.f1technical.net http://usa.kaskus.us/showthread.php?t= 1083371&page=2 http://www.architectureweek.com http://www.arcspace.com/architect/calatr ava/milwaukee art museum/index.html