BOKS 4 DAMPAK STIMULUS FISKAL YANG DIBERIKAN PEMERINTAH PUSAT TERHADAP PROVINSI BENGKULU Untuk mencegah berlarutnya krisis keuangan global, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan stimulus fiskal di tahun 2009. Total stimulus fiskal dalam rangka antisipasi dan penanganan dampak krisis global adalah sebesar Rp71,3 triliun atau sekitar 1,4% dari PDB. Stimulus fiskal tersebut terdiri dari penghematan pembayaran pajak (tax saving) sebesar Rp43 triliun, subsidi pajak dan bea masuk ditanggung pemerintah sebesar Rp13,3 triliun serta sisanya berupa subsidi dan belanja kepada dunia usaha dan penciptaan lapangan kerja. Adapun stimulus yang mengalir ke Provinsi Bengkulu sebesar Rp174 miliar. Dimana dari 10 Kabupaten di Provinsi Bengkulu, 4 Kabupaten mendapat mendapat bantuan stimulus fiskal tersebut. Kabupaten tersebut adalah Kab. Kepahiang, Mukomuko, Rejang Lebong dan Kota Bengkulu yang digunakan untuk peningkatan sektor riil, pengembangan jaringan distribusi air minum, peningkatan infrastruktur dan pemukiman. Adapun alokasi stimulus tersebut untuk tiap kabupaten adalah : No. 1. 2. Kabupaten/Kota Kab. Kepahiang Kab. Mukomuko 3. 4. Kab. Rejang Lebong Kota Bengkulu Jenis Stimulus Fiskal Peningkatan sektor riil, infrastruktur pemukiman. Peningkatan sektor riil, jaringan distribusi air minum, dan infrastruktur. Peningkatan infrastruktur. Peningkatan jaringan distribusi air minum dan infrastruktur. Namun stimulus fiskal ini hingga triwulan I tahun ini masih belum terealisir dan direncanakan baru akan terealisasi pada triwulan II tahun 2009. Stimulus fiskal yang dilakukan pemerintah pusat diperkirakan akan meningkatkan Belanja Modal Daerah sekitar 13%. Dari data APBD Kabupaten/Kota Tahun 2009, total belanja modal daerah mencapai Rp1.334 miliar. Sehingga dengan adanya tambahan stimulus fiskal sebesar Rp174 miliar dapat meningkatkan kemampuan belanja modal daerah sebesar 13%. Sementara khusus untuk daerah yang secara langsung menerima dana stimulus tersebut, yaitu Kab. Kepahiang, Mukomuko, Rejang Lebong dan Kota Bengkulu diperkirakan dapat meningkatkan belanja daerah antara 3% hingga 10%. Grafik. Belanja Modal Daerah Kab. Kepahiang Kab. Bengkulu Tengah Prov. Bengkulu Kab. Bengkulu Selatan Kab. Bengkulu Utara Kab. Lebong Kab. Rejang Lebong Kab. Mukomuko Kab.Seluma Kota Bengkulu Kab. Kaur No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Prov/Kab/Kota Prov. Bengkulu Kab. Bkl. Selatan Kab. Bkl. Utara Kab. Rejang Lebong Kota Bengkulu Kab. Kaur Kab. Seluma Kab. Mukomuko Kab. Lebong Kab. Kepahiang Kab. Bkl. Tengah Belanja Modal (juta) Rp 134.925 10% Rp 79.380 6% Rp 107.640 8% Rp 145.375 11% Rp 92.588 7% Rp 104.186 8% Rp 114.039 9% Rp 185.313 14% Rp 178.903 13% Rp 182.745 14% Rp 8.899 1% Rp 1.333.993 Kemudian dengan adanya tambahan stimulus fiskal tersebut diperkirakan akan dapat memberi dampak positif pada kenaikan PDRB serta dapat mengubah porsi konsumsi pemerintah dalam PDRB. Konsumsi pemerintah dalam PDRB Harga Berlaku diperkirakan akan dapat meningkat serta mengubah porsinya dari 14% menjadi 17%. Hal ini cukup membantu perekonomian daerah terlebih dengan adanya kecenderungan menurunnya konsumsi rumah tangga. Selain itu, program stimulus fiskal ini diharapkan dapat memperkecil tingkat pengangguran. Penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak diharapkan dapat terjadi karena program ini lebih ditujukan terhadap proyek infrastruktur yang padat karya.