PENGARUH RETURN ON ASSET, TOTAL ASSET TURNOVER DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2015) SALMAH 110462201078 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2017 ABSTRAK Salmah, 2016 Pengaruh Return On Asset, Total Asset Turnover dan Price To Book Value Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2015). (Dibimbing oleh Fatahurrazak, SE.Ak., M.Ak., CA dan Asri Eka Ratih, SE., M.Si) Secara garis besar tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return On Asset, Total Asset Turnover dan Price To Book Value Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode penelitian. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sehingga menghasilkan 40 data sampel dengan penelitian 5 (lima) tahun yaitu 2011-2015. Analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan program SPSS versi 20. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Return On Asset, Total Asset Turnover dan Price To Book Value secara simultan berpengaruh Terhadap Return Saham. Sedangkan secara parsial hanya Total Asset Turnover yang berpengaruh terhadap Return Saham. Kata Kunci : Return On Asset, Total Asset Turnover, Price To Book Value Regresi Linear Berganda, Return Saham. PENDAHULUAN Pada era globalisasi ini, pasar saham merupakan instrumen penting dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan secara langsung ataupun tidak langsung dipengaruhi oleh kinerja pasar saham. Kekuatan pasar saham mendorong perusahaan untuk meningkatkan perhatian perusahaan tidak hanya berfokus pada laba usaha, tetapi juga perusahaan mulai memperhatikan keinginan stakeholder sebagai pihak yang memiliki kepentingan dalam keberlangsungan perusahaan dan pengguna laporan keuangan perusahaan dalam pengambilan keputusan. Pasar modal berfungsi sebagai salah satu media yang efisien untuk mengalokasikan dana dari pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana yaitu investor dan pihak yang membutuhkan dana yaitu perusahaan. Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan keuntungan modal, yaitu selisih positif antara harga jual dan harga beli saham. Return merupakan kelebihan harga jual saham di atas harga belinya, yang umumnya di nyatakan dalam presentase terhadap harga beli. Semakin tinggi harga jual saham di atas harga belinya, maka semakin tinggi pula return yang diperoleh investor. Sebagai individu yang rasional, investor akan mempertimbangkan return yang diharapkan akan di terima expected return dan besaran resiko yang harus di tanggung sebagai konsekuensi logis dari keputusan yang telah di ambil. Apabila seorang investor meginginkan return rendah maka resiko yang akan di tanggung juga rendah. Mengingat pentingnya harga saham dalam menentukan besarnya return saham maka dinamika perubahan harga saham atau return saham merupakan hal yang menarik untuk dikaji (Ang, 2001). Untuk mengukur kinerja/kondisi perusahaan diperlukan suatu alat atau instrument. Salah satu alat ukur yang digunakan adalah rasio-rasio keuangan. Pada penelitian ini rasio keuangan yang digunakan adalah rasio profitabilitas. Profitabilitas merupakan salah satu rasio pengukuran yang sangat penting, karena dengan mengetahui profitabilitas suatu perusahaan dapat mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan profit. Profitabilitas seharusnya menjadi perhatian penting para investor, karena profitabilitas perusahaan merupakan ukuran kelangsungan hidup suatu perusahaan. TATO (Total Asset Turnover) menurut Ang (1997) dalam Widodo (2007) mendefinisikan sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisiennya seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan dengan membandingkan antara penjualan dengan total aktiva. Jika penjualan lebih besar dari total aktiva maka tingkat pengembalian keuntungan atau return yang didapat perusahaan akan tinggi, karena penjualan yang besar mencerminkan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Sebaliknya, jika total aktiva yang tinggi dari pada penjualannya maka return atau tingkat pengembalian keuntungan akan rendah. Bukti empiris tentang pengaruh PBV (Price to Book Value) terhadap return saham adalah penelitian yang dilakukan oleh Martani, dkk (2009) dan Arista (2012) yang menunjukkan bahwa PBV (Price to Book Value) mempunyai pengaruh positif terhadap return saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2000) menunjukkan hasil penelitian yang berbeda, yaitu bahwa PBV (Price to Book Value) berpengaruh negatif terhadap return saham. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dikemukakan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul“Pengaruh Return On Asset (ROA), Total Asset Turnover (TATO) Dan Price To Book Value (PBV) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 20112015. Perumusan masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015? 2. Apakah Total Assets Turnover (TATO) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015? 3. Apakah Price to Book Value (PBV) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015? 4. Apakah Return On Asset (ROA), Total Assets Turnover (TATO) dan Price to Book Value (PBV) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015? PEMBATASAN MASALAH Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini hanya meneliti mengenai pengaruh Return On Asset, Total Assets Turnover, dan Price to Book Value terhadap return saham. 2. Ruang lingkup penelitian ini sebatas perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 20112014. PENGEMBANGAN HIPOTESIS Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan kerangka pemikiran yang dikembangkan maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pengaruh Return On Asset terhadap return saham Laba bersih yang semakin tinggi yang dapat dicapai oleh perusahaan, maka akan meningkatkan nilai perusahaan. Laba tinggi yang dapat dicapai oleh perusahaan akan meningkatkan minat para investor untuk menanamkan saham pada perusahaan tersebut. Hal ini juga akan berpengaruh pada peningkatan harga saham perusahaan tersebut. Harga saham yang naik akan berpengaruh pada kenaikan return saham. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Bisara (2014) menyimpulkan bahwa variabel Return On Asset berpengaruh terhadap Return Saham. H1 : Diduga Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Pengaruh Total Asset Turnover terhadap return saham semakin tinggi rasio berarti semakin baik manajemen dalam mengelola asetnya. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin tinggi pula efisiensi dalam penggunaan asset dan semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Hendro (2014) menyimpulkan bahwa variabel Total Asset Turnover berpengaruh terhadap Return Saham. H2 : Diduga Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham (Ang dalam Novitasari, 2013). Hal ini sesuai dengan signaling teori dimana dengan informasi yang diperoleh dari sinyal yang diberikan oleh perusahaan, investor akan mengetahui seberapa besar nilai perusahaan. Semakin baik nilai perusahaan, maka investor akan semakin tertarik untuk menginvestasikan dananya. Dengan begitu harga saham akan naik dan return saham juga ikut naik. H3 : Diduga Price to Book Value (PBV) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. HIPOTESIS H1 : Diduga Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. H2 : Diduga Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. H3 : Diduga Price to Book Value (PBV) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. H4 : Diduga Return On Asset (ROA), Total Asset Turnover (TATO) Dan Price to Book Value (PBV) berpengaruh terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. RETURN ON ASSET (ROA) Menurut Ika (2013), Rasio Return on Asset (ROA) merupakan rasio digunakan unutk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan asset yang dimilikinya. Dimana Return on Asset menghubungkan antara laba bersih sesudah pajak dengan total asset, berarti seamakin besar nilai laba bersih setelah pajak maka semakin besar tingkat profitabilitas yang diukur dengan ROA. Dalam penelitian ini proksi pengukuran Return on Assets (ROA) dihitung dengan formulasi sebagai berikut: ππππ ππππ πβ Return On Assets = π‘ππ‘ππ πππ‘ππ£π TOTAL ASSETS TURNOVER (TATO) Menurut (Kesuma, 2016), merupakan salah satu rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan. Meningkatkan nilai TATO berarti penjualan bersih mengalami peningkatan, peningkatan ini akan mengakibatkan peningkatan laba perusahaan. Laba perusahaan yang meningkat akan direspon baik oleh investor karena mengindikasihan harga saham yang tinggi, pada akhirnya akan meningkatkan return saham perusahaan. π ππππ Total Asset Turnover = π‘ππ‘ππ ππ π ππ‘ NILAI PERUSAHAAN Price to Book Value (PBV) merupakan perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham. Dengan adanya rasio ini investor dapat mengetahui berapa kelipatan harga pasar terhadap nilai buku per lembar saham yang menjadi investasinya (Padan, 2012). Menurut Brigham dan Ehrhardt dalam Ayuningtias (2013), Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan terbuka yang terdaftar di BEI dalam mengelola sumber daya pada tahun berjalan. Price to Book Value (PBV) = πβπππ πππππ π΅πππ ππππ’π πππ πβπππ Nilai buku per lembar saham menunjukan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham (Jogiyanto, 2003). Aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar saham dapat diketahui dengan rumus, sebagai berikut: πππ‘ππ πΈππ’ππ‘ππ Nilai Buku Per Lembar Saham = π½π’πππβ ππβππ π΅ππππππ dimana : Share Price Book Value per Share = Harga Saham = Nilai buku per lembar saham RETURN SAHAM Menurut (Jogiyanto, 2003) dalam (Ginting, 2012) return dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi yang merupakan return yang telah terjadi berupa capital gain dan return ekspektasi yang merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang yang berupa deviden.Return Saham disebut sebagai pendapatan saham dan merupakan perubahan nilai harga saham, yang berarti bahwa semakin tinggi perubahan harga saham maka semakin tinggi return yang dihasilkan. Menurut pengertian diatas dapat diambil kesimpulan definisi Return Saham yaitu perolehan keuntungan yang diperoleh investor dari aktifitas investasi sahamnya berdasarkan selisih perubahan harga saham periode sekarang dengan periode sebelumnya. Return saham = Dimana: Pt ππ‘ –ππ‘ − 1 ππ‘ − 1 = Harga Saham periode t Pt–1 = Harga Saham periode t-1 Dari penjelasan tersebut, maka dapat dibuat kaitan antara ROA, TATO dan PBV terhadap Return Saham dengan kerangka pemikiran pada gambar dibawah ini: Penarikan Sampel Keterangan No Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 – 2015. 2 Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang tidak mempublikasikan laporan keuangannya secara berturut-turut di BEI tahun 2011 – 2015. 3 Perusahaa yang mengalami kerugian selama periode 2011-2015. 4 Laporan keuangan perusahaan yang tidak berakhir 31 Desember selama periode penelitian tahun 2011-2015. 5 Perusahaan yang tidak menyediakan data yang dibutuhkan dalam penelitian tahun 2011-2015. Jumlah perusahaan yang diamati Jumlah periode penelitian Jumlah sampel penelitian Sumber : Data diolah 1 Jumlah Perusahaan 13 (3) (1) (0) (1) 8 5 40 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Return Saham, Return On Asset (ROA), Total Asset Turnover (TATO) Dan Price to Book Value (PBV) akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlibat dalam tabel 4.2 di bawah berikut ini . Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Return_Saham N Minimum Maximum Mean 40 -.9867 . 293438 .098700 1.290325 4.278475 2.8750 ROA 40 .0279 .3120 TATO 40 .6737 2.9577 PBV 40 .5584 23.0770 Valid N 40 (listwise) Sumber : Hasil Output SPSS Versi 21.0 Std. Deviation .6653811 .0714807 .4499274 4.8755369 Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat bawha: 1. Variabel ROA dengan nilai N=40 memiliki nilai minimum sebesar 0,0279 dan nilai maksimum sebesar 0,3120 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,98700 dan standar deviasi sebesar 0,0714807. 2. Variabel TATO dengan nilai N=40 memiliki nilai minimum sebesar 0,6737 dan nilai maksimum sebesar 2,9577 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 1,290325 dan standar deviasi sebesar 0,4499274. 3. Variabel PBV dengan nilai N=40 memiliki nilai minimum sebesar 0,5584 dan nilai maksimum sebesar 23,0770 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 4,278475 dan standar deviasi sebesar 4,8755369. 4. Variabel Return Saham dengan nilai N=40 memiliki nilai minimum sebesar 0,9867 dan nilai maksimum sebesar 2,8750 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,293438 dan standar deviasi sebesar 0,6653811. Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -.920 .417 ROA 2.331 1.568 .250 TATO .745 .242 .504 PBV .005 .022 .039 a. Dependent Variable: Return_Saham Sumber : Data diolah, SPSS Versi.21.0 t -2.209 1.487 3.076 .245 Sig. .034 .146 .004 .808 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilakukan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y= -0,920+2,331X1+0,745X2-0,005X3+e Dari persamaan regresi linier tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Konstanta regresi sebesar -0,920 menyatakan jika variabel ROA, TATO dan PBV sama dengan 0 (nol), maka Return Saham sebesar -0,920. 2. Nilai koefisien regresi variabel X1 sebesar 2,331, menunjukkan bahwa setiap kenaikan ROA sebesar satu satuan, maka akan menambahkan Return Saham sebesar 2,331 satuan dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan. 3. Nilai koefisien regresi variabel X2 sebesar 0,745, menunjukkan bahwa setiap kenaikan TATO sebesar satu satuan, maka akan menambahkan Return Saham sebesar 0,745 satuan dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan. 4. Nilai koefisien regresi variabel X3 sebesar 0,005, menunjukkan bahwa setiap kenaikan PBV sebesar satu satuan, maka akan menurunkan Return Saham sebesar 0,005 satuan dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Return On Asset terhadap Return Saham Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial yang telah dilakukan, Return On Asset (ROA) memiliki nilai signifikan 0,146 > 0,05, maka sesuai dengan ketentuan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ROA tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. yang berarti bahwa tinggi atau rendahnya nilai ROA tidak mempengaruhi variasi nilai dari return saham. Secara teoritis seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tingkat ROA yang tinggi akan meningkatkan return saham yang tinggi. Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return Saham Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial yang telah dilakukan, Total Asset Turnover (TATO) memiliki nilai signifikan 0,004 < 0,05, maka Ho ditolak dan H2 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh secara parsial terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Hasil ini menggambarkan bahwa kenaikan TATO berakibat terhadap naik turunnya return saham. Pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial yang telah dilakukan, Price to Book Value (PBV) memiliki nilai signifikan 0,808 > 0,05 maka Ho diterima dan H3 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Price to Book Value (PBV) tidak berpengaruh terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil pengujian hipotesis dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh Return On Asset (ROA), Total Asset Turnover (TATO) Dan Price to Book Value (PBV) terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara parsial Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsector makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. 2. Secara parsial Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. 3. Secara parsial Price to Book Value (PBV) tidak berpengaruh terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsector makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. 4. Secara simultan Return On Asset (ROA), Total Asset Turnover (TATO) Dan Price to Book Value (PBV) berpengaruh terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Hasil uji koefisien determinasi (R2) membuktikan bahwa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dengan prosentase sumbangan sebesar 14,6% dan 85,4% dipengaruhi faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model regresi ini. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu: 1. Penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan data dengan memperluas tahun penelitian dan menambah jumlah sampel yang akan diteliti agar hasil yang diperoleh semakin baik. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan peneliti dalam menggunakan obyek penelitian yaitu menggunakan 8 sampel perusahaan 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah rasio keuangan yang akan dilakukan penelitian sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan dengan menambah periode waktu penelitian lebih panjang, sehingga dapat diperoleh hasil yang baik. DAFTAR PUSTAKA Ang, R. (2000). Pasar Modal Indonesia. Media Soft Indonesia. Arifulsyah, H. d. (2012). Pengaruh Arus Kas Operasi, Laba Bersih, Rasio Likuiditas dan Rasio Aktivitas Terhadap Return Saham (Stidu Empiris Pada Perusahaan LQ 45 Tahun 2007-2009). Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis . Arista, D. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham ( Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di BEI Periode Tahun 2005-2009). Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan Vol. 3 No 1 . Asmi, T. L. (2014). Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Dan Price To Book Value Sebagai Faktor Penentu Return Saham. Management Analysis Journal 3 (2) (2014) . Ayuningtias, D. d. (2013). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan : Kebijakan Dividen dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel . Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 1 . Bisara, C. (2015). pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham. jurnal ilmu & riset akuntansi vol. 4 No 2 . Chomah, B. I. (2015). Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Profitabilitas, Likuiditas, Dan Pasar Terhadap Return Saham Syariah Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2012-2014. Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri . Destriana, N. A. (2013). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 15, No. 2 . Drs. Danang Sunyoto, S. S. (2013). Analisis Laporan keuangan untuk Bisnis (teori dan kasus). yogyakartaJl. Cempaka Putih No 8 Deresan CT X, Gejayan, Yogyakarta 55283. Febri Zaini, L. A. (2015). Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Kinerja Lingkungan, Dan Liputan Media Terhadap Environmental Disclosure. Universitas Negeri Semarang ISSN 2252-6765 . Fidhayatin, S. K. (2012). Analisis Nilai Perusahaan, Kinerja Perusahaan, dan Kesempatan Bertumbuh perusahaan terhadap Return Saham . The Accounting Review Vol 2 Pg 203-2014 . Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang : UNDIP. Ginting, S. (2012). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas Dan Probitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan LQ 45 Dibursa Efek Indonesia . Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Volume 2, Nomor 01 . Hamdani Arifulsyah, Y. (2012). Pengaruh Arus Kas Operasi, Laba Bersih, Rasio Likuiditas, Dan Rasio Aktivitas Terhadap Return Saham. Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.5, Desember 2012, 34-43 . Hardiningsih, P. d. (2002). Pengaruh Fundamental dan Resiko Ekonomi terhadap Return Saham Pada Perusahaan di BEJ. Jurnal Strategi Vol. 8 . Hendro, R. R. (2014). Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Pasar, Firm Size, Tingkat Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011). Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4, No. 1, April 2014 . Hery, S. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jl. Cempaka Putih No. 8 Deresan CT X, Gejayan, Yogyakarta 55283. Ika, F. (2013). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Value Added. Vol. 9. No 1. september 2012 . Irham Fahmi, S. M. (2012). Analisis laporan keuangan. Jl. Gegerkalong Hilir No.B4 Bandung. Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Tiga Yogyakarta:BPEE. Kesuma, E. A. (2016). Kinerja Keuangan Dan Pengakuan Pasar Sebagai Prediktor Return Saham (Studi Pada Perusahaan Indeks LQ 45). E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5., No. 3 ISSN: 2302-8912 . Lukiastuti, D. W. (2015). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Manajemen Risiko Dan Manajemen Modal Kerja Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Listing Di BEI Tahun 2010-2013). Jurnal Manajemen Indonesia Vol. 15 - No. 1 . Novitasari, R. (2013). Analisis Pengaruh Fundamental Terahap Return Saham ( Pada Perusahaan LG 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20092012) . Skripsi S1 Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro . Priyatno, D. (2010). Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Jakarta: Media Kom. Prsetyo, T. (2000). Analisis Rasio Keuangan dan Nilai Kapitalisasi pasar sebagai Prediksi Harga Saham di BEJ Pada Periode Bullish dan Bearish. Simposium Nasional Akuntansi III. IAI-Kompartemen Akuntan Pendidik . Puspitasari, F. (2011). Analisi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham (studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia). Roslianti, R. (2014). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Pada Emiten Saham Syariah Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia Tahun 2011-2012). JESTT Vol. 1 No. 7 . Santoso, S. (2015). Menguasai Statistik Parametik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Sarwono, J. (2013). Statistik Multivariate Aplikasi Untuk Riset Skripsi. Yogyakarta: CV Andi Offset (Penerbit Andi). Selfiamaidar. (2014). Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin, Earning Per Share, dan Price To Book Value Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Maritim Raja Ali Haji . Septy Kurnia Fidhayatin, N. H. (2012). Analisis Nilai Perusahaan, Kinerja Perusahaan Dan Kesempatan Bertumbuh Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bei. Volume 2, No. 2, July 2012, pages 203 – 214 . silfia, S. (2015). Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Perusahaan, Pajak dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Keputusan Pendanaan Pada Perusahaan Real Estate And Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011 – 2013. Jurnal akuntansi , 1-28. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Jl. Gegerkalong Hilir No 84 Bandung. Sunyoto, D. (2013). Analisis Laporan Keuangan Untuk Bisnis ( Teori dan Kasus). Yogyakarta Jl. Cempaka Putih No 8 Deresan Ct X, Gejayan, Yogyakarta 55283. Susilowati, Y. (2011). Reaksi Signal Rasio Profitabilitas Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan. Dinamika Keuangan dan Perbankan Vol. 3, No. 1 . Widodo, S. (2007). Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham Syariah Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2003-2005. Tesis Semarang Universitas Diponegoro .