02 tumbuh - peduli - berbagi Info tumbuh - peduli - berbagi Info Maret pelayanan s e t o u Q BAGI ANDA YANG RINDU PASTORAL DIBIDANG: GEREJA PETRA 4 CONTACT PERSON: IBU VHERA (0852.4219.7967) Contact Person: Ibu Betty Haryono Flexi 0411 574 5369 | Tlp. 3610 509 Hp. 0852 4286 2600 Pdm. Silva Ramon Rumendong SALURKAN TALENTA ANDA Jl. Perintis Kemerdekaan (Kavelery), Daya - Makassar Pdt. Israel Laoly, S.Th Hp. 0813 5551 2966 Flexi 0411 528 3249 Kami ucapkan kepada Jemaat yang berulang tahun pada tanggal : 03 MARET 2014 - 09 maret 2014 Amsal 3:2 Senin, 03 Maret 2014 - Yardy Supandi Hp. 0821 8825 9818 Contact Person: This Week UNTUK MELAYANI “ TAMBORINE “ Setiap hari Minggu Pukul 10.30 Wita Pdt. Sukiman Thomas Karun, S.Th 09 Selasa, 04 Maret 2014 - Ardito Dwidjosewojo Rabu, 05 Maret 2014 - Ni Luh Kt Ayu Martini Kamis, 06 Maret 2014 - Ronny Gossidhy - Jesika Kandauw Jumat, 07 Maret 2014 - Fanny Wijaya Sabtu, 08 Maret 2014 - Ida Lamatto Minggu, 09 Maret 2014 - Karel Marthel - Cecillia Luhulima Setiap orang pasti mempunyai masa lalu. Yang menjadi pertanyaan adalah apa yang menjadi pilihannya? Tetap berjalan di tempat, atau berjalan mundur, ataukah ia memilih untuk terus berjalan maju ke depan untuk menata masa depan yang indah bersama dengan Tuhan ? -AN Like us on facebook www.facebook.com/GerejaPetra Follow Us on Twitter www.twitter.com/GerejaPetra Dapatkan Informasi seputar Gereja PETRA melayani di bidang: - media view - design graphics - kamera - Photography - web - petra news - lighting c o n ta c t p e rs o n : r o n n y ko n g d o h ( 0 8 1 242 2 6 3 6 1 ) SALURKAN TALENTA ANDA 08 INFO PETRA MISI tumbuh - peduli - berbagi tumbuh - peduli - berbagi G ambar diri dunia tidak sama dengan gambar diri Kerajaan Surga. Alkitab menuliskan bahwa sejak semua manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sehingga manusia dapat mengusahakan bumi dengan baik. Namun sejak dosa masuk dalam kehidupan manusia, manusia kehilangan gambar diri yang benar dan sejak saat itulah manusia mewariskan gambar diri yang salah kepada anak cucunya. Tetapi puji Tuhan bahwa lewat hidup di dalam Kristus, gambar diri yang rusak itu dapat diganti dan manusia yang hidup dalam iman kepada Yesus Kristus dapat mengalami pemulihan gambar diri sehingga mereka dapat memiliki gambar diri yang baru, yakni gambar diri Allah di dalam hidupnya. Sekarang dalam warta minggu ini kita masih akan membahas mengenai gambar diri dalam konteks “Menjadi Yang Terbesar”. Contact Person: Sekretariat Gereja Petra Jl. Sungai Saddang No. 30-34, Makassar Tlp. 0411 - 873 769 email: [email protected] web: www.gerejapetra.org Prinsip atau gambar diri dunia berbeda dengan Kerajaan Sorga. Gambar diri dunia berkata: yang terbesar adalah yang paling banyak dilayani, tetapi gambar diri Kerajaan Surga adalah: yang terbesar adalah yang paling banyak melayani. Yesus telah menjadi teladan bagi kita dan ia berkata: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya” (Matius 9:35). Jadi semakin banyak ia melayani orang lain maka ia semakin besar. Tetapi jika ia hanya mau dilayani maka sesungguhnya ia-lah yang paling kecil. Filipi 2:7, “melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Kita dipanggil bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani; seperti Tuhan Yesus yang datang untuk melayani. Hanya orang Kristen dengan kualitas rohani dewasa yang dapat melayani, sedangkan bayi atau anak-anak rohani hanya dilayani dan belum bisa melayani. Janganlah kerohanian kita KHOTBAH 01 Gambar Diri part 2 terus menjadi bayi rohani walaupun sudah bertahun-tahun jadi Kristen. Ingatlah bahwa orang Kristen bayi rohani tidak akan mengalami pengangkatan ketika Tuhan Yesus datang kedua kali dan mereka akan masuk dalam zaman antikris, tetapi hanya orang Kristen dewasa rohani yang akan diangkat. MURID-MURID BERAMBISI UNTUK MENJADI YANG TERBESAR [20] Matius 20:20, “ Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. [ 2 1 ] Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri[22] Mu. Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." [23]Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah [24] menyediakannya." Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.” 02 KHOTBAH Ibu anak-anak Zebedeus dan anak-anaknya ini tidak tahu apa yang dimintanya sebab mereka salah persepsi tentang bagaimana menjadi yang terbesar dalam kerajaan Surga. Mereka berfikir bahwa untuk menjadi yang terbesar maka kita harus punya posisi atau pangkat yang terbaik. Itulah sebabnya ibu ini meminta posisi di sebelah kanan dan kiri Tuhan Yesus untuk kedua anaknya; ia berpikir jika Tuhan Yesus memberikan posisi itu maka tentulah anak-anaknya tidak perlu lagi melayani dan hanya tunggu dilayani sebab posisi terbaik sudah ditangannya. Namun Tuhan Yesus berkata bahwa engkau tidak tahu apa yang engkau minta. Sebab ibu ini tidak tahu bahwa untuk mendapatkan posisi yang terbesar dalam kerajaan Surga maka seseorang harus menjadi seperti Yesus, minum cawan penderitaanNya, yakni menjadi hamba atau pelayan bagi yang lain. Mendengar permintaan ibu itu maka marahlah murid-murid yang lain. Mengapa mereka marah? Ternyata mereka marah sebab mereka cemburu akan permintaan ibu itu, sebab diam-diam sesungguhnya mereka pun menginginkan jabatan atau posisi itu, yakni posisi di mana dapat disanjung, diagungkan dan terkenal seperti Yesus. Mereka berambisi untuk menjadi terkenal dan terbesar. Tetapi ambisi itu bukan untuk memuliakan Yesus, tetapi untuk memuliakan diri sendiri. Itulah sebabnya permintaan mereka tidak dikabulkan oleh Tuhan sebab permintaan mereka tidak sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Kesepuluh murid itu begitu tajam menghakimi dosa ambisi dari dua murid lainya; tetapi ternyata mereka sendiri buta akan dosa diri sendiri. Mereka tidak bisa melihat bahwa ternyata dosa ambisi itu juga ada pada mereka. Janganlah kita melakukan hal demikian yakni meghakimi dosa orang lain sedangkan kita tidak tahu bahwa dosa itu juga ada pada kita; lebih parahnya lagi bila kita menjatuhkan hukuman kepada orang itu. Sesunggguhnya orang yang berbuat demikian itu lebih jahat kelakuannya ketimbang orang yang dihakiminya. Sebaiknya marilah kita menghakimi tumbuh - peduli - berbagi diri sendiri dan menyerahkan hidup kita untuk dikuduskan oleh Allah. Jadi ternyata bahwa sekalipun sudah melayani bersama dengan Yesus namun keduabelas murid itu belum memiliki hati hamba. Terbukti bahwa mereka masing-masing berambisi untuk terkenal dan dihormati. Mereka ingin numpang terkenal pada nama Yesus yang saat itu sudah sangat terkenal. Siapa tahu suatu saat mereka nanti akan turut ambil bagian dalam kemasyuran Yesus dan menjadi yang terbesar di samping Yesus. Mengetahui hal itu, Yesus pun menjelaskan kepada mereka bagaimana untuk menjadi yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Ternyata bahwa untuk menjadi yang terbesar maka kita harus memiliki hati hamba dan Tuhan menginginkan supaya semua murid-muridNya memiliki hati hamba. Matius 20:25-28, “[25]Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. [26]Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, [27] dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; [28] sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” SALOMO MENJADI YANG TERBESAR Banyak permintaan anak Tuhan yang tidak dikabulkan oleh Tuhan sebab permintaan mereka tidak didasari atas hati yang memulikan Tuhan. Permintaan mereka didasari atas dasar ambisi pribadi yakni untuk memuliakan diri sediri. Berbeda dengan permintaan Salomo. tumbuh - peduli - berbagi INFO PETRA MISI 07 06 INFO PETRA MISI tumbuh - peduli - berbagi tumbuh - peduli - berbagi Ketika Tuhan berkata kepada Salomo: “Mau minta apa?” (1 Raja-raja 3:5), Salomo tidak meminta kekayaan, kemuliaan dan kejayaan melainkan ia meminta hikmat dan pengertian (ayat 6-9) . Kalau Tuhan bertanya hal yang sama kepada Anda, maka apakah yang Anda akan minta? Mobil yang baru? Anak yang baru? Minta gaji naik? Mintalah hikmat dan pengertian. Ternyata permintaan Salomo ini sangat dipengaruhi oleh didikan Daud, ayahnya. Sejak kecil hingga dewasa, Daud selalu menasehati Salomo tentang hikmat dan pengertian. Berkalikali Daud memberitahukan kepada Salomo untuk mengejar hikmat dan pengertian, bukan kekayaan. Di sini kita melihat pentingnya orang tua menasehati anaknya dan pentingnya anak mendengar nasehat orang tua. Amsal 1:8, “Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu.” Amsal 4:1-8, “[1]Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya [2] engkau beroleh pengertian, karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah [3] meninggalkan petunjukku”. Karena ketika aku (Salomo) masih tinggal di rumah ayahku (Daud) sebagai anak, lemah dan sebagai anak tunggal [4] bagi ibuku, aku diajari ayahku, katanya kepadaku: "Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjukpetunjukku, maka engkau akan hidup. [5] Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku”. [6]Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya. [7] Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian. [8]Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya.” Dalam 1 Raja-raja 3:6-9 di situ tertulis jelas KHOTBAH 03 mengapa Salomo meminta hikmat dan pengertian, yakni bukan untuk kehebatan diri sendiri tetapi untuk melayani umat Tuhan (bangsa Israel). Salomo, walaupun ia berkedudukan sebagai seorang raja (pemimpin), namun ia memiliki hati hamba. Dan dalam ayat selanjutnya (ayat 10) dikatakan bahwa permintaan Salomo itu adalah baik dipemandangan Tuhan dan Tuhan mengabulkannya, bahkan Tuhan menambahkan kekayaan dan kejayaan kepadanya. Demikianlah Salomo menjadi yang terbesar. Hatinya tidak tertuju kepada ambisi untuk mempermuliakan diri sendiri tetapi kepada pengabdian. YOSUA DAN MUSA Yosua 1:1, “Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu,.....” Yosua 24:29, “Dan sesudah peristiwa-peristiwa ini, maka matilah Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, ketika berumur seratus sepuluh tahun.” Bandingkanlah kedua ayat tersebut diatas. Dalam Yosua 1 ini, Musa disebut hamba Tuhan dan Yosua disebut abdi Musa. Tetapi kemudian dalam Yosua 24, Yosua tidak lagi disebut sebagai abdi Musa, melainkan disebut sebagai hamba Tuhan. Mengapa demikian? Di sini Tuhan hendak menunjukkan kepada kita bahwa Yosua tidak bisa langsung meloncat jadi hamba Tuhan, tetapi ia harus melalui proses yang cukup panjang. Berapa lama prosesnya? 40 tahun Yosua menjadi hamba Musa. Ia melayani segala keperluan Musa, mencuci baju dan mempersiapakan makanan bagi Musa dan lain sebagainya. Selama 40 tahun Yosua mengabdi kepada Musa, sampai Musa, hamba Tuhan itu mati dan kepemimpinan Musa digantikan oleh Yosua. Hamba Allah adalah level yang paling tinggi. Anda bisa memiliki profesi yang berbeda: pengusaha, dokter, insinyur, ibu rumah tangga, dll; 04 KHOTBAH tetapi hati Anda itu harus hati hamba. Kalau Anda punya hati hamba, level saudara sudah yang paling tinggi. Tidak ada yang lebih tinggi dari hati hamba. Ciri hati hamba adalah bahwa ia hanya memikirkan pengabdian kepada Tuhan. Segala yang dilakukannya adalah pengabdian kepada Tuhan. Mengurus rumah tangga, mengurus bisnis, mengurus kegiatan kerohanian, semua dilakukan sebagai pengabdian kepada Tuhan. Kita ini disebut pelayan atau hamba Allah. Pelayan Allah artinya melayani Allah melalui sesama. Ada yang melayani Tuhan melalui anak yatim-piatu, ada yang melayani Tuhan melalui berkorban atau menolong orang sakit. Semua itu menunjukkan kita ini pelayan Tuhan. Kalau kita sebagai dokter/insinyur/pengusaha dan kita tidak memiliki hati hamba maka kita`tidak mempunyai upah di surga. Jangan sampai kita sudah melakukan ini itu tetapi kita tidak mendapatkan upah surgawi. 40 tahun Yosua belajar dari kelebihan dan kekurangan dari Musa. Ada 4 hal yang Yosua lakukan selama proses yang ia jalani: 1. Sekalipun Yosua mendapati kelemahan Musa tapi ia tidak memberontak kepada Musa. Ketika Musa berbuat salah, Yosua tidak menyalahkan Musa dan tidak meragukan kepemimpinannya. 2. Sekalipun Yosua mendapati kelemahan Musa tetapi Yosua tidak pernah merasa lebih baik daripada Musa, pemimpinnya. Kita mungkin pernah berpikir dalam hati bahwa kita lebih baik dari pemimpin kita, tapi Yosua tidak melakukan itu. 3. Sekalipun Yosua melihat kekurangan Musa, ia tidak pernah meremehkan otoritas Musa. 4. Sekalipun Yosua melihat kelemahan Musa namuan Yosua tidak pernah berpaling kepada otoritas yang lain. Yosua tetap tinggal bersama Musa untuk digembalakan. Yosua tidak hanya belajar dari kemenangankemenangan Musa yang cemerlang, tetapi Yosua juga belajar dari bagaimana Musa bangkit dari kegagalannya. Tidak selamanya Musa menang, ia tumbuh - peduli - berbagi juga pernah kalah dan ketika ia kalah semua orang Israel marah kepada Musa. Tapi pada waktu itu Musa bangkit dari kegagalan. Pada saat Yosua melihat bagaimana cara Musa bangkit kembali, kejadian itu terukir di dalam diri Yosua. Kita sendiri jangan cuma belajar saat pemimpin itu menang tapi juga kita belajar bagaimana seorang pemimpin yang terpuruk belajar untuk bangkit kembali. Karena banyak pemimpin yang terpuruk dan tidak bangkit-bangkit; tetapi Musa belajar bangkit dari kegagalannya dan itulah yang dipelajari Yosua. Jadi seseorang yang mau berhasil jadi hamba Allah haruslah orang yang mau tunduk kepada otoritas. Ada orang yang mau tunduk kepada Tuhan tapi tidak mau tunduk kepada pemimpin-pemimpin manusia. Tentu itu adalah sikap yang salah. Dalam Ibrani 13:17 tadi dikatakan taatilah pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka. Ini adalah perintah dari Allah. Bagaimana kita dapat membenarkan bahwa orang itu tidak perlu tunduk kepada manusia asalkan ia tunduk kepada Allah. Tentu hal itu tidak mungkin. Sebab Tuhan sendiri memerintahkan agar kita tunduk kepada pemimpin-pemimpin (manusia) kita. Jadi jika seseorang tidak mau tunduk kepada pemimpinnya maka sesungguhnya ia telah memberontak kepada Allah. Ingatlah bahwa sama seperti Yosua yang dulunya disebut abdi Musa kemudian disebut hamba Tuhan sebab ia telah menunjukkan kesetiaannya tunduk kepada Musa (manusia). Orang-orang demikianlah yang akan menjadi terbesar. Itulah gambar diri Allah. Amin!! tumbuh - peduli - berbagi INFO PETRA MISI Jadwal Ibadah Umum Cabang GPT PETRA Misi 05 LANJUTAN kesaksian LANJUTAN kesaksian Redaksi Bagi Jemaat yang ingin memberikan kesaksian, agar dapat langsung menyerahkan kepada Ibu gembala atau dapat mengirimkannya lewat email : [email protected] [ Kesaksian yang telah diberikan menjadi hak redaksi sepenuhnya untuk diedit/dirubah ] Notes LEMBAR 02 Maret 2014 KESAKSIAN wahyu 12 : 11 By : Bpk. Yakub Mardianto Kasih dan KemurahanNya Nyata dalam Hidupku www.gerejapetra.org