BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Massa Definisi

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Komunikasi Massa
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner didalam buku Komunikasi Massa karya Elvinaro 4 , yakni: komunikasi
massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah
besar orang (mass communication is messages communicated through a mass
medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui
bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun
komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak. Media komunikasi
yang termaksud media massa adalah: radio siaran dan televisi. Keduanya dikenal
sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah, keduanya disebut sebagai
media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film
bioskop.
Definisi komunikasi massa yang lebih perinci dikemukakan oleh ahli
komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) “Mass communication is
the tehnologically and institutionally based production and distribution of the
most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies”.
(Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi
4
Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa. Simbiosa Rekatama Putra. Bandung. 2013.Hal 3
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
dan lembaga dari arus pesan yang continue serta paling luas dimiliki orang dalam
masyarakat industry (Rahmat, 2003: 188)) 5
Definisi „Komunikasi Massa‟ yang muncul pertama kali pada akhir tahun
1930-an memiliki banyak pengertian sehingga sulit bagi para ahli untuk secara
sederhana mendefinisikan komunikasi massa. Kata „massa‟ sendiri memiliki
definisi yang dapat disetujui bersama.Namun demikian,definisi Gerbner (1967)
mengenai komunikasi,yaitu interaksi sosial melalui pesan (social interaction
through messages),tampaknya merupakan definisi yang dipandang paling sulit
dipatahkan,setidaknya definisi itu sangat ringkas dan cukup tepat menggambarkan
gejala komunikasi.Namun demikian,terdapat upaya untuk terus mengajukan
definisi lainnya agar dapat menggambarkan proses kerja (working definition) serta
sifat-sifat komunikasi secara umum.
Istilah „massa‟ menggambarkan sesuatu (orang atau barang) dalam jumlah
besar,sementara „komunikasi‟ mengacu pada pemberian dan penerimaan
arti,pengiriman dan penerimaan pesan.Salah satu definisi awal komunikasi oleh
Janowitz (1960) menyatakan bahwa komunikasi massa terdiri atas lembaga dan
teknik dimana kelompok-kelompok terlatih menggunakan teknologi untuk
menyebarluaskan simbol-simbol kepada audien yang tersebar luas dan bersifat
heterogen.Definisi oleh Janowitz ini berupaya untuk menyamakan kata
„komunikasi massa‟ dengan pengiriman (transmisi) pesan yang hanya
menekankan pada aspek pengiriman saja,definisi ini tidak memasukan aspek
respons dan interaksi.
5
Ibid.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Proses komunikasi massa tidaklah sama dengan media massa (organisasi
yang memiliki teknologi yang memungkinkan terjadinya komunikasi massa).
Media massa juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan orang perorangan (individu)
atau
organisasi.
Media
massa
yang
membawa
pesan-pesan
pribadi
(personal),seperti ucapan terima kasih,ucapan selamat atau duka cita yang sifatnya
pribadi. Dengan demikian,telah terjadi penyatuan (konvergensi) komunikasi
dimana garis batas antara bidang publik dan pribadi serta komunikasi skala luas
dan komunikasi individu semakin tidak jelas batasnya.6
2.1.1. Karakteristik Komunikasi Massa
Definisi komunikasi massa itu secara prinsip mengandung makna
yang sama, bahkan antara satu definisi dengan definisi lainnya dapat
dianggap saling melengkapi. Melalui defenisi itulah kita dapat mengetahui
karakteristik komunikasi massa. Komunikasi massa beda dengan
komuniksi antarpersona dan komunikasi kelompok. Perbedaannya terdapat
dalam komponen-komponen yang terlibat didalamnya, dan proses
berlangsungnya komunikasi tersebut. Menurut Elvinaro Ardianto dalam
bukunya yang berjudul Komunikasi Massa, Karakteristik komunikasi
massa adalah sebagai berikut:7
1.
Komunikasi Terlembaga
Dalam buku Komunikasi Massa, Wright berpendapat bahwa 8
6
Morissan,M.A.Teori Komunikasi Massa.Ghalia Indonesia.Bogor.2010 Hal :7-8
Ibid 6-10
8
Ibid 7
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
“Komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya
bergerak dalam organisasi yang kompleks”. Ciri komunikasi
massa
yang pertama
adalah komunikatornya.
Kita
sudah
memahami bahwa komunikasi massa itu menggunakan media
massa, baik media cetak ataupun elektronik
2.
Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa
itu ditunjukan untuk semua orang dan tidak diajukan untuk semua
orang dan tidak ditunjukkan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh
karenanya, pesan komunikasi bersifat umum.
3.
Komunikasinya Anonim dan Heterogen
Pada komunikasi antarpersona, komunikator akan mengenal
komunikasinya,
mengetahui
identitasnya,
seperti:
nama,
pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, bahkan mungkin mengenal
sikap dan perilakunya. Sedangkan dalam komunikasi massa,
komunikator tidak mengenal komunikan (Anonim), karena
komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka.
Disamping Anonim, komunikan komunikasi
massa
adalah
heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang
berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan
tingkat ekonomi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
4.
Komunikasinya Berlangsung Satu Arah
Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi massa
dibadingkan dengan komunikasi lainnya, ada juga ciri komunikasi
massa yang merupakan kelemahannya. Karena komunikasinya
melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak
dapat
melakukan
kontak
langsung.
Komunikator
aktif
menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan,
namun
diantara
keduanya
tidak
dapat
melakukan
dialog
sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antarpersona.
Dengan kata lain, komunikasi massa itu bersifat satu arah.
Dalam media cetak seperti Koran, komunikasi hanya berjalan tidak
bisa langsung memberikan respons kepada komunikatornya (media
massa yang bersangkutan). Kalaupun bisa, sifatnya tertunda.
Misalnya, kita mengirimkan ketidaksetujuan pada berita itu melalui
rubrik surat pembaca. Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu
arah akan memberikan konsekuensi umpan balik (feedback) yang
sifatnya tertunda atau tidak langsung (delayed feedback).
5.
Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi
lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang
dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu,
komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang
bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
2.1.2. Peranan Komunikasi Massa
Melalui komunikasi massa kita menjadi tahu berbagai macam
informasi. Tak pelak lagi komunikasi melalui media massa dapat
menembus kehidupan kita. Dominick (2000) mengatakan bahwa dalam
melihat fungsi dan kegunaan komunikasi massa, perlu dilakukan dua
bentuk analisis, yakni analisis makro (wide/angle lens) dan analisis mikro
(close-up lens). Kedua metode ini, baik analisis makro maupun analisis
mikro, kadangkala memiliki hasil yang sama pada khalayak dalam
menyerap informasi yang disampaikan media massa. Tetapi tidak berarti
khalayak memiliki kesamaan dalam menggunakan media massa. Hal ini
yang sering tidak diantisipasi oleh para komunikator massa.
Berbicara tentang wide- angle lens atau wide-angle view (sudut
pandang yang lebih luas), Gamble dan Gamble (2001) mengatakan, sejak
lahir sampai meninggal, semua bentuk komunikasi memainkan peranan
dan menjadi bagian yang menyatu dalam kehidupan manusia. Apapun
pekerjaan, kegiatan atau waktu luang seseorang, komunikasi merupakan
salah satu faktor yang memiliki peranan dalam kehidupan mereka. Bila
kita menganalisis bagaimana orang-orang menghabiskan waktu luang dari
waktu kesehariannya dalam bekerja, maka sebagian besar aktivitas mereka
dihabiskan untuk berkomunikasi.
Kita banyak menghabiskan waktu dengan berbagai bentuk
komunikasi massa. Berapa waktu yang kita habiskan dengan media? Di
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Indonesia ini dengan adanya belasan stasiun televisi nasional, ratusan radio
siaran, ratusan surat kabar dan majalah, serta bermunculannya bioskopbioskop di mall atau supermall, banyak orang yang diterpa dan
menerpakan diri pada media massa tersebut.
Secara sadar atau tidak sadar, pola hidup masyarakat sudah
dikendalikan oleh media massa. Gamble dan Gamble (2001) menyebutkan
banyak orang menghabiskan waktunya sekitar tujuh jam untuk
mengonsumsi media massa di tengah kesibukan pekerjaannya. Mereka
juga memiliki pilihan media yang sangat spesifik, speerti majalah atau
tabloid yang berkaitan dengan pekerjaannya. 9
2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa
Sesungguhnya
banyak
ahli
yang
mengungkapkan
fungsi
komunikasi massa dengan versinya masing-masing. Salah satu tokoh
terkenal dibidangnya yaitu Joseph Devito10 menjelaskan bahwa popularitas
dan pengaruh yang merasuk dari media massa hanya dapat dipertahankan
apabila mereka menjalankan beragam fungsi pokok.
Lima diantara fungsi yang paling penting yang dijelaskan oleh
Joseph Devito dan Effendy dalam buku Komunikasi Massa adalah sebagai
berikut:
9
Ardianto, dkk. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Refika Offset. 2007 Hal : 14
Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa. Simbiosa Rekatama Putra. Bandung. 2013: 14-22
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
1.
Fungsi Menghibur
Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media
menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang
mengutamakan sajian hiburan. Hampir tiga perempat bentuk siaran
televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan. Memang ada
beberapa stasiun televisi yang lebih mengutamakan tayangan
berita.
2.
Fungsi meyakinkan
Meskipun fungsi media yang paling jelas adalah menghibur, namun
fungsinya yang terpenting adalah meyakinkan (to persuade)
Persuasi dapat datang dalam bentuk, misalnya
3.
a.
Mengukuhkan atau memperkuat sikap kepercayaan
b.
Mengubah sikap , kepercayaan atau nilai seseorang
c.
Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu
d.
Memperkenalkan etika, atau menawarkan nilai tertentu
Menginformasikan
Menurut
Effendy (1993)
dalam
buku
Komunikasi
massa
menjelaskan sebagian besar informasi yang kita dapatkan bukan
dari sekolah melainkan dari media. Kita belajar musik, politik, seni,
film, sosiologi, psikologi, ekonomi, dan masih banyak lagi subjek
lainnya dari media. Kita juga mengenal tempat-tempat lain masamasa lain dari film disamping juga dari buku sejarah. Salah satu
cara mendidik (atau mempersuasi) adalah melalui pengajaran nilai-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
nilai opini, serta aturan-aturan yang dianggap benar kepada
pemirsa, atau pembaca. Artinya sebagian dari fungsi edukasi media
diarahkan untuk membuat khalayak tersosialisasi.11
4.
Fungsi membius
Salah satu fungsi media yang paling menarik dan paling banyak
dilupakan adalah fungsi membiusnya (narcotizing). Ini berarti
bahwa apabila media menyajikan informasi tentang sesuatu,
penerima percaya bahwa tindakan tertentu telah diambil. Sebagai
akibatnya pemirsa atau penerima terbius ke dalam keadaan tidak
aktif seakan-akan berada dalam pengaruh narkotik.
5.
Menciptakan rasa kebersatuan
Salah satu fungsi komunikasi massa yang tidak banyak orang
menyadari adalah kemampuannya membuat kita merasa menjadi
anggota suatu kelompok.
2.2.
Televisi Sebagai Media Massa
Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya ( surat kabar, dan
radio siaran ), yakni member informasi, mendidik, menghibur dan membujuk.
Fungsi pada pokoknya mempunyai tiga fungsi yakni fungsi penerangan,
pemdidikan dan hiburan. 12
11
12
Ibid 18
Wiryanto.Teori Komunikasi Massa,Grasindo.2000 Hal 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
1.
Fungsi penerangan (The informasi Function)
Televisi merupakan media yang mampu menyiarkan informasi yang amat
memuaskan. Hal ini disebabkan dua faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu
“Immediacy” dan “realism”. Immediacy mencakup pengertian langsung dan
dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan di dengar
oleh para pemirsa pada saat peristiwa itu terjadi, sedangkan realism mengandung
makna kenyataan. Dimana televisi menyiarkan informasi secara audio visual
sesuai dengan fakta.
2.
Fungsi pendidikan ( The Educational Function )
Sebagai media massa televisi merupakan sarana yang ampuh untuk
menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak
secara stimulant.
3.
Fungsi Hiburan (The Entertaiment Function)
Fungsi hiburan yang melekat pada siaran televisi sangat dominan sebagian
besar dari alokasi waktu masa siaran di idi oleh acara acara hiburan. Hal ini dapaat
di mengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta suara
bagaikan kenyataan dan dapat dinikmati sekalipun oleh khalayak yang tidak
mengerti bahasa asing bahkan yang tuna aksara.
Dalam perkembangan televisi setelah komunikasi elektronik melalui
media televisi itu dipadukan dengan komputer yang berkembang pula secara luar
biasa, sehingga menjadi komunikasi (Communication), maka semakin terasa oleh
masyarakat efeknya, baik dalam bentuk efek kognitif, efek, afektif, maupun efek
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
konatif sama seperti media massa lain, televisi memiliki kelebihan dan
kekurangan sendri.
Kelebihan televisi dapat terlihat dari sisi pragmatis yaitu :
1.
Menyangkut isi dan bentuk, media televisi meskipun direkayasa mampu
membedakan fakta dan fiksi realitas dan tidak terbatas.
2.
Memiliki khalayak yang tetap memerlukan keterlibatan tanpa perhatian
sepenuhnya, dan intim
3.
Memiliki tokoh berwatak, sementara media lain hanya memiliki bintang
yang di rekayasa
Televisi juga memiliki kelemehan diantaranya, :
1.
Kecendrungan televisi untuk menempatkan khalayak obyek pasif, sebagai
penerima pesan.
2.
Mendorong proses ahli nilai dan pengetahuan yang cepat
3.
Sifatnya agak terbuka dan menjadikan sulit di kontrol dampak negatifnya
Pergerakan penyiaran televisi begitu cepat mendahului perkembangan
masyarakat dan budaya khalayak pemirsanya. Askurifai Baskin dalam bukunya
Jurnalistik Televisi menjelaskan pengertian dari Televisi adalah :“Sebuah media
telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima
siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom (“hitam putih”) maupun
warna, biasanya dilengkapi oleh suara. Televisi generasi pertama adalah televisi
hitam-putih. Disini sinar pantul setelah melewati sistem lensa akan membentuk
gambar proyeksi hitam putih. Gambar proyeksi ini langsung diubah menjadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
sinyal gambar proyeksi hitam putih. Maka jadilah siaran televisi hitam putih
yang di Indonesia kita kenal tahun 60-an”.13
2.2.1. Karakteristik Televisi
Menurut Elvinaro, televisi mempunyai cirri-ciri atau karakteristik
sebagai berikut :14
1.
Audio Visual
Merupakan salah satu kelebihan dari media massa televisi, yakni
dapat dilihat dan didengar. Karena kelebihan inilah, dalam
menyampaikan informasi atau berita harus dilengkapi dengan
gambar dian atau still picture seperti foto, gambar tetap maupun
film atau rekaman yang menjadi topik berita.
2.
Berpikir Dalam Gambar
Makna dari ungkapan tersebut adalah apabila kita membuat naskah
atau mambaca naskah berita, maka kita harus berpikir dalam
gambar, atau dengan kata lain, kita harus membayangkan apa yang
terjadi atau gambar apa yang akan muncul di layar televisi.
3.
Pengoperasian Lebih Kompleks
Jika dibandingkan dengan radio, siara televisi lebih kompleks dan
melibatkan banyak orang. Untuk menayangkan sebuah siaran berita
televisi dibutuhkan 10 orang atau lebih. Mereka antar lain adalah
produser, pengarah acara, pengarah teknik, dan lain-lain. Setiap
13
14
Askurifai Baskin, Jurnalistik Televisi. Simbiosa Rekatama Media. Jakarta. 2009: 8
Ibid. 137
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
individu tersebut memiliki pekerjaan dan tugasnya masing-masing
yang saling mendukung, serta melengkapi satu sama lain demi
terdistribusinya suatu informasi kepada khalayak.
Media Menurut Cangara adalah alat atau sarana yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak sedangkan
pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam
penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar,film,radio
dan televisi.15
2.2.2.
Media Massa Televisi
Televisi sebagai media massa elektronik yaitu audio visual yang
dapat didengarkan dan dilihat bila siaran, dapat didengar dan dilihat
kembali bila diputar kembali. Televisi juga merupakan media yang
memiliki daya rangsang sangat tinggi, elektris, mahal dan daya jangkauan
besar. Pesan-pesan di televisi tidak hanya didengar, tetapi juga dapat
dilihat dalam gambar yang bergerak (audiovisual).16
Televisi merupakan media sangat berpengaruh terhadap kehidupan
manusia. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama
melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel
menjangkau seluruh pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima
15
16
Hafied Cangara.Pengantar ilmu Komunikasi.Jakarta:Rajawali Pers.2004 Hal 34
J.B Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta 1991 Hal 128
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
langsung pada layar televisi di rumah dengan menggunakan wire atau
microwave (wireless cables) yang membuka tambahan saluran pemirsa.
Televisi tambah marak lagi setelah dikembangkan Direct Broadcast Satelit
(DBS).
Televisi sebagai media massa yang notabenenya sebagai perangkat
sosial yang berpengaruh besar terhadap kesehatan sosial masyarakat.
Kehidupan sosial masyarakat yang semula tradisional berubah cepat
menjadi modern akibat modernisasi yang dibawa oleh televisi. Tak
terbatasnya dunia komunikasi massa melalui media massa seperti televisi
mengantarkan masyarakat pada arus perubahan peradaban yang cepat.
Televisi saat ini seakan menjadi guru elektronik yang mengatur dan
mengarahkan serta menciptakan budaya massa baru. Tayangan program
televisi seperti reality show, infotainment, sinetron, film bahkan iklan
sekalipun turut serta mengatur dan mengubah life style di masyarakat.
Informasi yang diberikan televisi seperti program berita tentang politik,
budaya, ekonomi maupun sosial masyarakat dari suatu negara layaknya
hanya hiburan dan permainan publik belaka. Televisi juga bisa dijadikan
sebagai sarana edukasi dan informasi.
2.3.
Jenis Format Acara televisi
2.3.1. Pogram Acara Televisi Berita / News dan Olahraga
Berita dan Olahraga adalah sebuah format acara televisi yang
diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari baik yang bersifat
time less atau time concern. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan
aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana
dibutuhkan sifat liputan yang independen.17
2.3.2. Program Acara Televisi Drama
Dalam buku Manajemen Produksi Program Acara TV, Anton
menjelaskan18
“Fiksi (Drama) adalah sebuah format acara televisi yang diciptakan
melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang
direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan
interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalm suatu sususan
runtutan cerita dalam sejumlah adegan (scene) adegan-adegan tersebut
akan menggabungkan anatra realitas kenyataan hidup dengan fiksi atau
imajinasi/khayalan para kreatornya”.
2.3.3. Program Acara Televisi Nondrama
Nonfiksi (Nondrama) adalah sebuah format acara televisi yang
diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari
realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan
tanpa harus menjadi dunia khayalan. Nondrama bukanlah sebuah runtutan
cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu, format-format program acara
non drama merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif yang
17
Anton Mabruri KN, Manajenem Produksi Program Acara TV. PT Gramedia Widiasarana
Indonesia. Jakarta 2013 Hal 32
18
Ibid. 34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya, dan
musik.19
2.4.
Manajemen Penyiaran
Dalam buku Manajemen Media Penyiaran, Morissan menjelaskan bahwa
“Keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas manusia yang
bekerja pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital yang dimiliki media
penyiaran yaitu teknik, program, dan pemasaran. Keberhasilan media penyiaran
bergantung pada bagaimana kualitas orang-orang yang bekerja pada ketiga
bidang tersebut. Namun demikian, kualitas manusia saja tidak cukup jika tidak
disertai dengan kemampuan pimpinan media penyiaran bersangkutan mengelola
sumber daya manusia yang ada. Karena alasan inilah manajemen yang baik
mutlak diperlukan pada media penyiaran”.20
T. Hani Handoko21 mengatakan bahwa
“Pada dasarnya, manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa
manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan menjadi lebih
sulit. Ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan :”
1.
Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuantujuan, saran-saran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari
pihak-pihak yang berkepentingan.
19
Ibid. 35
Morissan, Manajemen Media Penyiaran. Kencana. Jakarta. 2011 Hal 134
21
Ibid. hal 135
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
3.
Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda,
salah satu cara yang umum dan banyak digunakan adalah dengan
menggunakan patokan efisiensi dan efektivitas.
Jadi, keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas
manusia yang bekerja pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital yang
dimiliki setiap media penyiaran yaitu teknik, progam, dan pemasaran.
2.5.
Strategi Redaksi Televisi
Istilah strategi berasal dari bahasa yunani “strategia” yang artinya
kepemimpinan (leadership). Strategi adalah pilihan tentang apa yang ingin dicapai
oleh organisasi dimasa depan (arah) dan bagaimana cara mencapai keadaan yang
diinginkan tersebut (rute).22
Dalam menyajikan program yang berkualitas dan banyak ditonton, stasiun
penyiaran harus mempunyai strategi. Strategi juga berkaitan dengan aktivitas
manajemen. Oleh karena itu, setiap bentuk kerja sama sekelompok orang untuk
mencapai tujuan, tentu memerlukan manajeman.
Dalam strategi produksi televisi terdapat beberapa fungsi manajemen,
meliputi perencanaan, perorganisasian, pengarahan dan pengawasan. 23
a.
Prencanaan (Planning)
Perencanaan mencakupi kegiatan penentuan tujuan (objektivitas) media
penyiaran serta mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk
Tripomo dan Udan, Manajemen Strategi. Rekayasa sains. Bandung. 2005 Hal 18
Morissan, Manajemen Media Penyiaran : strategi mengola radio dan televisi. Kencana. Jakarta.
2008 Hal 130-161.
22
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan harus diputuskan “apa yang harus
dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa yang
melakukannnya”. Setiap tujuan kegiatan dapat juga disebut dengan sasaran (goal)
atau target. Sebelum organisasi menentukan tujuan, lebih dahulu harus
menentukan visi dan misi atau maksud organisasi.
b.
Pengorganisasian (Organizing)
Merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan melingkupinya.
c.
Pengarahan (Actuating)
Fungsi mengarahkan (directing) dan memberikan pengaruh atau
mempengaruhi (influencing) tertuju pada upayah untuk merangsan antusiasme
karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif.
Kegiatan mengarahkan dan mempengaruhi ini mencakup empat kegiatan
penting, yaitu :
1.
Pemberian Motivasi
Semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan maka kemungkinan semakin
besar karyawan memberikan konstribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan stasiun
penyiaran bersangkutan.
2.
Komunikasi
Komunikasi adalah cara yang digunakan pimpinan agar karyawan
mengetahui dan menyadari tujuan dan rencana stasiun agar mereka dapat berperan
secara penuh dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
3.
Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemauan yang dipunyai seseorang untuk
mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Para
pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja dan tingkat prestasi
karyawan.
4.
Pelatihan
Manajer umum harus memastikan bahwa pelatihan diberikan dan diawasi
oleh personal yang kompeten. Salah satu keuntungan utama program pelatihan
adalah pemberian kesempatan pada karyawan untuk mempersiapkan diri mereka
dalam mengantisipasi perkembangan kemajuan stasiun penyiaran. Hal ini dapat
meningkatkan motivasi dan moral karyawan dan stasiun penyiaran memperoleh
keuntungan karena mendapatkan karyawan yang lebih cakap dan mahir.
d.
Pengawasan (Controling)
Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan
organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum. Hal ini berkenaan dengan
bagaimana membuat kegiatan yang sesuai dengan apa yang direncanakan.
Pengertian ini menunjukan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan
dan pengawasan. Pengawasan membantu penilaian apakah perencanaan,
pengorganisasian, penyususnan personalia dan pengarahan telah dilaksanakan
secara efektif. Dua konsep utama untuk mengukur prestasi kerja (performance)
manajemen stasiun penyiaran diantaranya :
1.
Efisiensi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Adapun yang dimaksud dengan efisiensi adalah kemampuan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar.
2.
Efektifitas
Efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.6.
Proses Produksi Program Televisi
2.6.1. Tahapan Produksi
Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak
peralatan,orang
dan
dengan
sendirinya
biaya
yang
besar,selain
memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan
produksi yang jelas dan efisien.Setiap tahap harus jelas kemajuannya
dibandingkan dengan tahap sebelumnya.Tahapan produksi terdiri dari tiga
bagian di televisi yang lazim disebut Standar Operasional Procedur (SOP)
Sebagai berikut :
1.
Pra produksi (Ide,perencanaan dan persiapan).
2.
Produksi (Pelaksanaan)
3.
Paska Produksi (Penyelesaian dan penayangan).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2.6.2. Pra-Produksi
Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan
rinci dan baik,sebagian perkerjaan dari produksi yang direncanakan sudah
beres.
Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian,sebagai berikut ini.
1.
Penemuan ide
Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau
gagasan,membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis
naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.
2.
Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka
waktu kerja (time
schedule),penyempurnaan naskah,pemilihan artis,lokasi,dan crew.Selain
estimasi biaya,penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagaian
dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.
3.
Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak,perijinan dan surat-
menyurat.Latihan
para
artis
dan
pembuatan setting,meneliti
dan
melengkapi peralatan yang diperlukan.Semua persiapan ini paling baik
diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah di
tetapkan.
Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan
oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan itu.Orang yang begitu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
percaya pada kemampuan teknis sering mengabaikan hal yang sifatnya
pemikiran di atas kertas.Dalam produksi program televisi,hal itu dapat
berakibat kegagalan.Sebagian besar perkerjaan dalam produksi program
televisi bukan shooting di lapangan. Shooting di lapangan hanya
memerlukan waktu 7 atau 10 hari.Namun,perencanaan dan persiapan dapat
memakan waktu beberapa minggu dengan lebih banyak menggunakan
kertas-kertas dan pena daripada kamera atau peralatan teknik yang lain.
2.6.3. Produksi
Baru sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul,pelaksanaan
produksi dimulai.Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew
mencoba mewujudkan apa yang di rencanakan dalam kertas dan tulisan
(shooting script) menjadi gambar,sususan gambar yang dapat bercerita.
Dalam pelaksanaan produksi ini,sutradara menentukan jenis shoot
yang akan diambil di dalam adegan (scene).Biasanya sutradara
mempersiapkan suatu daftar shoot(shoot list) dari setiap adegan.Sering
terjadi satu kalimat dalam skenario(naskah sinetron atau film cerita)
dipecah empat shoot atau lebih.
Contoh : Andi meminggirkan mobilnya ketika melihat Yuni
berjalan kepanasan di lorong desa.
Kalimat itu dapat dibuat shoot sebagai berikut:
Long Shoot (LS)
:Yuni berjalan sepanjang lorong desa,sementara
sebuah mobil kelihatan datang dari arah yang sama.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Total Shoot (TS)
:Mobil Andi ketika Andi kelihatan menoleh ke
samping dari balik kaca mobilnya.
Close Up (CU)
:Wajah Yuni kelihatan berkeringat kepanasan.
TS
:Mobil Andi mendahului Yuni dan minggir ke arah
Yuni.
Di dalam pelaksanaan penata cahaya harus mempersiapkan wajah
Yuni
tidak
terlalu
kontras
tampak
di
kamera
karena
panas
matahari.Bayangkan yang terjadi perlu dikurangi ketajaman kontrasnya
dengan imbangan lampu yang sangat diperhitungkan.Sementara itu,wajah
Andidari
balik
kaca
mobil
perlu
kelihatan
tanpa
mengurangi
kewajaran.Hal-hal seperti itu yang perlu dipikirkan oleh bagian penata
cahaya.
Demikian
halnya
dengan
bagian
sound.Ia
perlu
mempertimbangkan tempat meletakkan mic agar suara mobil kedengaran
dari jauh mendekat.Sementara itu,suara angin tidak terasa menggangu dan
mik tidak kelihatan oleh kamera.Pengaturan semacam ini cukup rumit dan
bukan mustahil membuat senewen.
Semua Shoot yang dibuat dicatat oleh bagian pencatat shoot
dengan mencatat time code pada saat mulai pengambilan,isi shoot dan dan
time code pada akhir pengambilan adegan.Kode waktu (tome code) adalah
nomor pada pita.Nomor itu berputar ketika kamera dihidupkan dan
terekam dalam gambar.Catatan kode waktu ini nanti akan berguna dalam
proses editing.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap malam di akhir
shooting
hari
itu
untuk
melihat
apakah
hasil
pengmbalian
gambarnya.Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai diambil maka
hasil gambar asli (original material/row foot-age) dibuat catatanya
(logging) untuk kemudian masuk dalam proses post production,yaitu
editing.
2.6.4. Pasca-Produksi
Pasca produksi memiliki tida langkah utama,yaitu editing
offline,editing online, dan mixing.Dalam hal ini,terdapat dua macam teknik
editing,yaitu:pertama,yang disebut Editing dengan teknik analog atau
linear.Kedua,Editing dengan teknik digital atau non linear dengan
komputer.
1.
Editing Offline dengan teknik analog
Setelah shooting selesai,script boy/girl membuat logging,yaitu
mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan
gambar.Di dalam logging time code(nomor kode yang berupa digit
frame,detik,menit,dan jam dimunculkan dalam gambar) dan hasil
pengembalian setiap shoot dicatat.
Kemudian berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing
kasar yang disebut editing offline(dengan copy video VHS supaya
murah)sesuai
dengan
gagasan
yang
ada
dalam
sinopsis
dan
treatment.Materi hasil shooting langsung dipilih dan disambung-sambung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
dalam pita VHS.Sesudah editing kasar ini jadi,hasilnya dilihat dengan
seksama dalam screening.Apabila masih perlu ditambah atau diedit
lagi,pekerjaan
ini
dapat
langsung
dikerjakan
sampai
hasilnya
memuaskan.Sesudah hasil editing offline itu dirasa pas dan memuaskan
barulah dibuat editing script.Naskah editing ini sudah dilengkapi dengan
uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi
musik.Naskah editing ini formatnya sama dengan skenario.Di dalam
naskah editing,gambar dan nomor kode waktu,tertulis jelas untuk
memnudahkan pekerjaan editor.Kemudian hasil shooting asli dan naskah
editing diserahkan kepada editor untuk dibuat editing online.Kaset HVS
hasil editing offline digunakan sebagai pedoman oleh editor.Biasanya
editor mengerjakan editing online menggunakan pita Betacam SP atau
lainnya dengan kualitas broadcast standard.
2.
Editing Online dengan teknik analog
Berdasarkan naskah editing,editor mengedit hasil shooting
asli.Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat
berdasarkan catatan time code dalam naskah editing.Demikian pula sound
asli dimasukkan dengan level yang seimbang dan sempurna.Setelah
editing online ini siap,proses berlanjut dengan mixing.
3.
Mixing (perncampuran gambar dengan suara)
Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah
direkam,dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan
petunjuk atau ketentuan yang tertulis naskah editing.Keseimbangan antara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
sound effect,suara asli,suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian
rupa sehingga tidak saling menggangu dan terdengar jelas.Sesudah proses
mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam post production
sudah selesai.Secara menyeluruh produksi juga sudah selesai.Setelah
produksi selesai biasanya diadakan preview.Dalam preview tak ada lagi
yang harus diperbaiki.Apabila semua sudah siap maka program ini siap
juga untuk ditayangkan.
4.
Editing Offline dengan teknik digital atau non-linear.
Editing non-linear atau editing digital adalah editing yang
menggunakan komputer dengan peralatan khusus unutk editing.Alat
editing
tersebut
bermacam-macam
nama,jenis
fasilitasnya,misalnya:Pinacle-Matrox-Canupus,Dll.Dengan
alat
dan
editing
tersebut dapat digunakan berbagai macam program lainnya.Tahapan
pertama,yang harus dilakukan adalah memasukkan seluruh hasil shoot
(gambar) yang dalam catatan atau loging memperoleh OK,ke dalam
hardisk.Proses ini disebut capturing atau digitizing,yaitu mengolah hasil
gambar dalam pita menjadi file,yang ketika diperlukan dapat dipanggil
untuk disusun berdasarkan urutan yang diinginkan sutradara.
Dalam editing offline dengan sistem digital ini,penyusunan tidak
harus mengikuti urutan dengan sistem digital ini,penyususnan tidak harus
mengikuti urutan adegan seperti dalam sistem analog,tetapi mungkin saja
dikerjakan dahulu urutan adegan yang ditengah,baru bagian akhir lalu
bagian awal.Sesudah tersusun baik baru diurutkan kemudian dipersatukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
agar shoot-shoot yang sudah disambung dapat dilihat secara utuh,proses
ini disebut render.Setelah render dapat dilakukan screening.Apabila dalam
screening masih perlu koreksi,maka koreksi dapat dikerjakan dengan
menambah,mengurangi atau menyisipi shoot yang diperlukan.Setelah
semuanya memuaskan boleh dikatakan edting offline sesesai.Bahan offline
dalam komputer langsung dibuat menjadi online.
5.
Editing online dengan teknik digital.
Editing
online
dengan
teknik
digital
sebenarnya
tinggal
penyempurnaan hasil editing offline dalam komputer,sekaligus mixing
dengan musik ilustrasi atau efek gambar(misalnya perlu animasi atau wipe
efek) dan suara (sound effect atau narasi)yang harus dimasukkan kembali
dari file menjadi gambar pada pita betacam SP atau pita dengan kualitas
broadcast standard.Setelah program dimasukkan pita,boleh dikatakan
pekerjaan di stasiun televisi.
Penayangan Program di stasiun televisi dibatasi oleh frame waktu
atau
slot.Oleh
karena
itu,dalam
screening
hal
ini
juga
perlu
diperhatikan.Apabila program ternyata ,melebihi frame waktu yang
disediakan,harus dipotong di tempat yang tidak akan menggangu
kontinuitas program.Biasanya slot waktu dalam program televisi adalah 30
menit,60 menit atau yang terpanjang 90 menit sudah termasuk commercial
break(waktu untuk iklan).Program televisi biasanya dibuat 24 menit untuk
slot 30 menit,48 menit untuk slot 60 menit.Sisa waktu diperuntukan
commercial break.Selebihnya penayangan menjadi tanggung jawab
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
petugas dari stasiun televisi.Pemikiran tentang editing secara lebih
mendalam diuraikan dalam pengembangan Gagasan,Bab 8 Program
Dokumenter.
Pemikiran-pemikiran tersebut merupakan hal yang sangat penting
bagi seorang produser,penulis naskah,dan sutradara.Pemikiran itu akan
melahirkan mekanisme kerja yang penuh pertimbangan,teratur,sistematis
dan tepat waktu.Semua itu sangat diperlukan dalam suatu produksi
program televisi dengan video.24
2.7.
Program Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu video clip atau
konser.Program musik berupa konser dapat dilakukan dilapangan ataupun di
dalam studio.Program musik saat ini sangat ditentukan oleh kemampuan artis
menarik audiens.Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan
bagaimana mengemas penampilannya menjadi lebih menarik.
Menurut Vane-Gross,”The Programmer who wish to present music shows
would do well to be coutis.They should select an artis with wide demographic
appeal,supply as much visual support as possible,and not let a sequence go too
long.”
(Program
yang
ingin
menyajikan
pertunjukan
musik
haruslah
cermat.Mereka harus memilih artis yang memiliki daya Tarik demografis yang
24
Fred Wibowo.Teknik Produksi Program Televisi.Pinus.Yogyakarta.1997 Hal.38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
luas,menyajikan sebanyak mungkin dukungan visual,dan tidak membiarkan satu
gambar ditampilkan terlalu lama).25
Dengan
demikian,menurut
Vane-Gross,Programmer
yang
ingn
menyajikan acara musik harus mempertimbangkan beberapa hal agar acara itu
bisa mendapatkan sebanyak mungkin audiens,yaitu :
1.
Pemilihan artis yang memiliki daya Tarik demografis yang besar,misalnya
artis yang memiliki banyak penggemar pria atau artis yang banyak
digandrungi para wanita,kelompok remaja (ABG) ,kalangan orang tua.
2.
Pengambilan
gambar
menampilkan
sebanyak
membiarkan
suatu
yang menarik
mungkim
pengambilan
secara
gambar
gambar
visual.Televisi
pendukung
(sekuen)
dan
yang
harus
tidak
terlalu
lama.Mengambil gambar artis yang tengah menyanyi tidak sama dengan
mewawancarai si artis.Dalam Shooting musik,maka gambar harus
berganti-ganti secara dinamis.
Program siaran musik adalah salah satu acara yang luwes,fleksibel.Dapat
ditempatkan di mana saja.Bisa pagi,bisa sore,bisa pula malam hari,Terlebih lagi
yang berformat klips video (video clips) atau fragmentasi musik yang dapat
dijadikan acara sisipan menjelang acara berita,acara khusus,atau saat menunggu
acara selanjutnya.
Special
spesifikasinya
25
Show
pada
siaran
lagu-lagu
musik
banyak
disenangi
rock,kontemporer,dan
Morissan.Manajemen Media Penyiaran.Kencana.Jakarta 2009 Hal 219
http://digilib.mercubuana.ac.id/
penonton.Kalau
Jazz,yang
banyak
36
menyenangi adalah anak muda.Jika spesifikasinya bernada seriosa,pop,langgam
dan kroncong,bisa untuk penonton kalangan tengah baya.Sedangkan yang
berwarna dangdut bisa untuk umum.Bisa anak muda dan paruh baya,terutama
kalangan menengah ke bawah.
Karena acara musik ini luwes untuk ditempatkan di mana-mana dia juga
bisa ditempatkan untuk prime time.Biasanya kalau ditempatkan pada prime time
acara musik ini diberi format variety show.Ada musik,ada tari,lawak, dan
terkadang disisipi permainan sulap.26
26
RM Soenarto,Programa Televisi,FFTV-IKF,Jakarta Hal 64
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download