14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Sistem informasi berbasis internet banyak digunakan saat ini. Hal ini
menurut Rahardjo (2002) disebabkan internet merupakan plafrom yang tebuka
(open platfrom) sehingga menghilangkan ketergantungan perusahaan pada vendor
tertentu seperti jika menggunakan sistem yang tertutup (proprietary system).
Internet merupakan media yang paling ekonomis untuk digunakan sebagai
basis sistem informasi. Hubungan antar komputer di internet dilakukan dengan
menghubungkan diri ke link terdekat, sehingga fisik biasanya bersifat lokal.
Perangkat lunak untuk mengembangkan sistem informasi berbasis internet secara
murah dan bahkan gratis.
Alasan-alasan di atas menyebabkan Internet menjadi media elektronik yang
populer untuk menjalankan bisnis, yang kemudian dikenal dengan istilah
electronic commerce atau E-commerce. Amazon.com dan e-boy adalah contoh
perusahaan yang sukses melakukan perdagangan secara elektronik melalui
jaringan internet.
Diindonesia transaksi bisnis melalui internet menjadi suatu fenomena bisnis
baru. Banyak situs yang menawarkan barang atau jasa via internet seperti
14
www.studiophone.com dan www.globalteleshop.com yang menjual telepon
seluler, www.bhineka.com dan www.glodokshop.com yang menjual komputer
15
2
dan barang-barang elektronik. Bahkan perusahaan perbankkan seperti Bank
Mandiri, BCA, Bank Niaga, Lippo Bank, Bank Mega dan Bank Danamon
menawarkan jasa perbankkan via internet yang disebut dengan e-banking.
Elektronic
commerce
merupakan
penggunaan
jaringan
komputer
untuk
melakukan pembelian dan penjualan barang, jasa dan informasi secara elekronis
(Urbaczewski et al.2002)
Selainnya besarnya manfaar yang mampu diolah melalui jaringan yang
mendua, internet merupakan sistem jaringan komputer yang memiliki kerentanan
(vulnerable). Software bug, hardware bug, serangan cracker dan hacker
merupakan sumber kerentanan sistem internet yang dapat memicu kegagalan
sistem dan kerusakan. Jarak jauh yang memisahkan konsumen dan situs belanja
dan infastruktur internet menghasilkan ketidakpastian dalam bertransaksi dengan
e-vendor sehingga pelanggan memiliki risiko kehilangan uang dan privasi
(Pavlou,2003). Ketidak pastian sosial dan risiko dengan electronik vendor (evendor) menjadi tinggi karena perilaku e-vendor tidak dapat dimonitoring
(Reichheld dan Schefter 2000 dalam Gefen et.al 2003).
Penelitian ini bertujuan untuk mencari bukti empiris mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi kepercayaan (trust) pengguna internet terhadap sistem
electronic commerce. Ketodakpastian yang melekat di electronic commerce
membuat para peneliti berargumen bahwa membangun kepercayaan (trust) dan
memperkecil menjadi faktor yang paling penting dalam bertransaksi di electronic
e-commerce (Pavlov,2003,Gefen et al 2003, Javerpaa dan Tranctinsky, 1999,
McKnight, 2002).
3
E-commerce adalah dimana dalam suatu website menyediakan atau dapat
melakukan transansksi secara online atau juga merupakan suatu cara berbelanja
atau berdagang sacara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas
internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and
deliver”. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga
sekaligus
memangkas
biaya-biaya
operasional
untuk
kegiataan
trading
(perdagangan)
Adapun pendapat mengenai pengertian E-commerce bahwa e-commerce
mengacu pada internet untuk belaja online dan jangkauan lebih sempit. Dimana ecommerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. Cara pembayarannya : melalui
transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu kredit.
Sedangkan, E-bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. Area
bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau
nasabah memalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan dilakukan dengan
internet.dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan
fleksibilitas dan keamanan. Cara pembayaran yaitu dengan melalui pembayaran
digital secara E-Gold dan sudah di akui diseluruh dunia dalam melakukan
transaksi online.
1.2
Rumusan Masalah
Masalah yang di teliti kemudian dirumuskan dalam pertanyaan penelitian
sebagai berikut :
1) Apakah
keamanan
Konsumen?
berpengaruh
positif
terhadap
perilaku
4
2) Apakah sistem pembayaran berpengaruh positif pada perilaku
Konsumen?
3) Apakah regulasi berpengaruh positif pada Konsumen?
4) Apakah pengaruh keamanan, regulasi dan sistem pembayaran
bepengaruh positif terhadap perilaku Konsumen?
1.3
Tujuan Masalah
Sesuai dengan perumusan diatas, penelitian ini bertujuan untuk menentukan
bukti sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui keamanan yang berpengaruh positif pada konsumen
2) Untuk mengetahui sistem pembayaran yang berpengaruh positif pada
kosumen.
3) Untuk mengetahui regulasi berpengaruh postif pada konsumen
4) Untuk mengetahui pengaruh keamanan, regulasi, dan sistem pembayaran
yang berpengaruh positif terhadap perilaku konsumen.
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi penggunanya, antara lain :
o
Kontribusi Praktis
Diketahui pengaruh keamanan, regulasi dan sistem pembayaran terhadap
perilaku konsumen dalam penerapan sistem e-commerce pada PT.WEBA
INTERNATIONAL sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelebihan
atas pengaruh, regulasi dan sistem pembayaran terhadap perilaku
5
konsumen dalam penerapan e-commerce
diharapkan dapat digunakan
pihak lain dalam meningkatkan keamanan, regulasi dan sistem
pembayarannya.
o Kontribusi Teoritis
Hasil penelitian secara akademis diharapkan dapat disajikan bahan dalam
pengaruh keamanan, regulasi dan sistem pembayaran terhadap perilaku
konsumen dalam penerapan sistem e-commerce
dapat dijadikan dasar
untuk penelitian selanjutnya.
1.5
Ruang Lingkup
Untuk menghindari pembahasan lebih luas, menyeluruh dan tidak terarah
maka diperlukan pembatasan arah pembahasan dalam penulisan atau penyusunan
skripsi. Maka penelitian ini hanya pada pengaruh keamanan, regulasi dan sistem
pembayaran terhadap perilaku konsumen dalam penerapan sistem e-commerce PT
WEBA INTERNATIONAL.
Download