BAB II TINJAUAN UMUM DAN LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data 2.1.1 Tinjauan Data Umum a. Animasi Pendek Animasi pendek secara teknis merupakan film animasi yang berdurasi dibawah 30 menit.Film animasi pendek merupakan lompatan ke medium yang lebih panjang, juga sebagai media yang dapat dinikmati oleh orang urban yang sibuk dan membutuhkan bentuk konten-konten yang cepat dan singkat. Film animasi pendek adalah medium untuk eksperimen sesuatu yang baru, segar, karena sifatnya pendek. b. Animasi 3D ( Tiga Dimensi ) Animasi 3D visual adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Sampai saat ini banyak sekali rumah produksi yang memproduksi film-film 3D, seperti The Bugs Life, Toy Story, Monster Inc, Hotel Transilvania, Kungfu Panda. Dan tahun 2011 kemarin film garapan sutradara top Steven Spielberg, The Adventure Of Tintin menjadi film animasi yang paling mendekati objek sesungguhnya, atau yang paling terlihat bukan sebuah animasi. Sumber : http://syahrial.blog.widyatama.ac.id/ 2.1.2 Tinjauan Data Khusus Data yang penulis dapatkan adalah hasil dari melakukan wawancara langsung dengan anak-anak kecil yang berumur sekitar 4 sampai 10 tahun. Data diperoleh antara lain dari majalah online, internet, wawancara. 3 4 a.Majalah Online : Majalah Bobo yang bercerita tentang sakit gigi. (http://bobo.kidnesia.com/Bobo/Klinik-Cerita/Vera-Sakit-Gigi) b. Internet : Penulis juga menggunakan beragam kutipan-kutipan dan artikel-artikel dari media online dan personal yang merupakan pakar dalam bidang terkait yaitu artikel-artikel tentang sakit gigi dan malas gosok gigi pada anak. c.Wawancara : Penulis berkomunikasi langsung dengan anak-anak berusia 4-10 tahun yang ada di komplek rumah penulis dan dokter gigi untuk melakukan analisis data. d. Film dan Animasi : Penggunaan refrensi video digunakan untuk mendapatkan struktur yang baik dari segi cerita, grafis, maupun pesan moral yang ada dalam film animasi tersebut, Oleh sebab itu penulis menggunakan refrensi dari film animasi pendek atau serial, contohnya dari animasi serial Marsha and The Bear dan Altitude Alto. Gambar 2.1 Masha and The Bear (http://megahdwall.com/wp-content/uploads/2014/06/Marsha-And-The-Bear-Masha-Jpg631576.jpg) 2.2 Sakit gigi Menurut Wikipedia, sakit gigi adalah rasa nyeri pada gigi. Sakit gigi disebabkan oleh berbagai masalah pada gigi dan rahang.Seperti karies gigi, gingivitis, 5 gigi berlubang dan masih banyak lagi.Dalam banyak kasus, sakit gigi disebabkan oleh masalah gigi, seperti gigi retak, akar gigi terekspos atau penyakit gusi. Sumber : Wikipedia, Sakit Gigi 2.3 Kesehatan Gigi Anak 2.3.1 Kesehatan Gigi Anak Usia 3 – 6 tahun Menurut Asisten Manajer Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia, Drg. Peter Andreas, M.Kes di Jakarta, agar gigi anak tetap sehat dan tidak mudah keropos, dianjurkan setiap harinya menggosok gigi minimal dua kali sehari, yakni pagi hari setelah sarapan dan malam hari menjelang tidur. Ia mengatakan bahwa merawat kesehatan mulut, gigi dan gusi sejak usia dini sangat penting karena jika gigi susu rusak maka akan mengganggu aktivitas anak. Pada usia 3-6 tahun, gigi susu mulai tumbuh pada anak. Banyak orang beranggapan bahwa keberadaan gigi susu tidaklah penting dikarenakan gigigigi tersebut akan tanggal dengan sendirinya. Faktanya, gigi susu memiliki beberapa peran penting yaitu : 1. Gigi susu memperkenalkan bagaimana mencerna makanan; mengunyah, menggigit dan menghancurkan. 2. Gigi susu berperan sebagai pemandu jalan bagi pertumbuhan gigi tetap; yakni dengan menjaga jarak antar gigi. Gigi susu yang terawatt juga membantu memastikan gigi tetap tumbuh di tempat yang benar, tidak miring atau tumpang tindih. 3. Penyakit dan kerusakan pada gigi susu dapat menular kepada gigi tetap seiring dengan kemunculan gigi tetap. 4. Bila menyebar ke akar gigi, maka infeksi pada gigi susu dapat merusak gigi tetap yang terletak persis di bawah. Sumber : Winarsho, Ny. Eodang. Agar Si Kecil Mau Makan 6 2.3.2 Kerusakan Gigi Pada Anak Masalah yang umum terjadi pada manusia adalah kerusakan gigi. Untuk itu menjaga kesehatan dan kebersihan mulut sangatlah penting. Karena itu sangat dianjurkan untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan-makanan yang manis dan lengket. 2. Jaga kebersihan gigi anak dengan menyikatnya dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride, maka kemungkinan gigi mereka mengalami kerusakan akan menurun. 3. Bila anak mengalami tanda-tanda kerusakan gigi(terlihat dari noda pada gigi) atau bila mereka merasakan sakit, sebaiknya segera mengunjungi dokter gigi. 4. Penyakit dan kerusakan gigi susu dapat menular kepada gigi tetap seiring dengan kemunculan gigi tetap. Gigi susu geraham biasanya tidak tanggal hingga anak berusia 10-12 tahun. Jadi banyak waktu untuk menularkan kerusakan gigi kepada gigi tetap yang telah tumbuh karena letaknya berdekatan. Sumber : KGM 27 - Pemeriksaan Gigi dan Mulut Anak 2.4 Pemeriksaan Gigi Pada Anak Keberhasilan perawatan gigi pada pasien anak tergantung pada ketelitian pemeriksaan, diagonsa yang tepat dan perawatan yang tepat. Untuk mencapai hal tersebut harus ada kerja sama yang merupakan segitiga yang saling berhubungan satu sama lain (Segitiga Pedodontik). Segitiga tersebut merupakan rangkaian tiga unsur yaitu dokter gigi beserta staffnya, anak sebagai pasien dan orang tua/wali pasien. Kerja sama diantara ketiga unsur tersebut harus dibina dengan baik demi keberhasilan perawatan yang dilakukan. 7 Gambar 2.2Segitiga Pedodontik (KGM Pemeriksaan Gigi Pada Anak) Seperti pada setiap cabang ilmu kedokteran gigi, praktek ilmu kedokteran gigi anak harus dikelola dengan suatu filosofi yang sederhana tapi mendasar yaitu rawat pasiennya, bukan giginya.Apa yang terkandung dalam filosofi ini adalah suatu tekad untuk mempertimbangkan perasaan anak, membentuk rasa percaya dan kerja sama anak agar mau melakukan perawatan dengan cara simpatik dan baik.Tidak hanya memberikan perawatan sekarang, tetapi juga mengusahakan masa depan kesehatan gigi anak dengan membentuk sikap dan tingkah laku yang positif terhadap perawatan gigi. Sumber : KGM 27 - Pemeriksaan Gigi dan Mulut Anak 2.5 Kunjungan Pertama Anak Ke Dokter Gigi Kunjungan ke dokter gigi bagi pasien anak merupakan hal yang penting terutama kunjungan pertama. Bila kunjungan pertama sudah berhasil dengan baik maka kunjungan berikutnya akan menjadi kunjungan yang menyenangkan bagi anak sebagai pasien dan dokter gigi yang merawatnya sehingga kunjungan pertama ini disebut kunci keberhasilan perawatan. Untuk mencapai tujuan ini perawatan harus dilangsungkan sedemikian rupa sehingga merupakan pengalaman yang menyenangkan dan anak mengenali dokter gigi dan lingkungannya. Pada kunjungan pertama ini sebaiknya hanya untuk memperkenalkan pada anak bagaimana rasanya memeriksakan gigi dan mempelihatkan bahwa ini adalah pengalaman yang menyenangkan.Hal ini penting terutama untuk anak yang 8 baru pertama kali berkunjung ke dokter gigi.Pemeriksaan terhadap anak hendaknya dilakukan perlahan-lahan, jangan tergesa-gesa dan alat yang digunakan hendaknya dibatasi untuk menghindari rasa takut.Biarkan anak bertanya tentang alat yang digunakan, apabila anak ingin memegangnya boleh diijinkan asalkan tidak berbahaya.Jawablah pertanyaan tersebut dengan jawaban yang mudah dimengerti dan diberikan contoh yang mudah dipahami anak. Hal mendasar dari kunjungan ini tidak boleh diabaikan. Bagi orang dewasa bila ia merasa kurang senang pada satu dokter gigi, ia akan pergi ke dokter gigi lain, tetapi tidak demikian halnya dengan pasien anak, sekali ia mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan maka akan sulit baginya untuk membangun kepercayaan terhadap dokter gigi. Sumber : KGM 27 - Pemeriksaan Gigi dan Mulut Anak 2.6 Perlengkapan Kedokteran Gigi Ada beberapa lokasi dan peralatan dokter gigi yang menunjang praktek pengobatan yang dilakukan oleh dokter gigi, diantaranya adalah sebagai berikut : Gambar 2.3Ruang dan Kursi Untuk Memeriksa Pasien (sumber : penulis) Biasanya warna ruang dokter gigi berwarna putih untuk memberikan kesan bersih dan higienis. 9 Gambar 2.4 Peralatan Dokter Gigi I (sumber : penulis) Masing-masing alat memiliki nama dan kegunaan yang berbeda: a. Pinset : Jepitan untuk menaruh kapas di dalam mulut. b. Excavator : alat dengan ujung yang menyerupai sendok kecil, berfungsi untuk mengangkat jaringan lunak dan kotoran yang ada di dalam gigi. c. Sonde : alat dengan ujung runcing untuk memeriksa kedalaman lubang gigi. d. Mouth Mirror : alat dengan cermin diujungnya untuk melihat bagian gigi yang sulit dilihat dengan mata. e. Cotton Roll :kapas yang digulung, berfungsi untuk menadah air liur. f. Cotton Pellet : kapas yang berbentuk bulat kecil, berfungsi untuk mengeringkan bagian gigi. Gambar 2.5 Peralatan Dokter Gigi II (sumber : penulis) 10 Nama dan fungsi alat dari kiri ke kanan adalah : a. Scaler : untuk membersihkan karang gigi b. Medium-Speed Drill : alat untuk mengebor gigi dengan kecepatan sedang. c. High-Speed Drill alat untuk mengebor gigi dengan kecepatan tinggi. d. Water Syringe : alat untuk menyedot dan membersihkan air di daerah gigi. Gambar 2.6 Ruang Tunggu Dokter Gigi (sumber : penulis) Gambar 2.7 Penampilan Dokter Gigi (sumber : penulis) Biasanya dokter gigi mengenakan jas berwarna putih agar memiliki kesan bersih dan rapih, menggunakan masker pada saat memeriksa pasien untuk 11 mencegah bau mulut yang tidak sedap dari mulut pasien dan menggunakan sarung tangan agar tangannya steril dan tidak kotor pada saat memeriksa pasien. Sumber : Drg. Lusiana 2.7 Cara Menggosok Gigi yang Baik dan Benar Menggosok gigi tidak bisa hanya sekedar dan sembarang menggosok gigi saja.Gosok gigi harus menggunakan sikat gigi dengan keadaan yang baik serta harus menggosok gigi ke seluruh bagian gigi termasuk bagian dalam gigi. Menggosok gigi juga setidaknya dilakukan minimal 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Gambar 2.8 Cara Menggosok Gigi (http://4.bp.blogspot.com/-wuQQjIcglY/T0TRJPajoSI/AAAAAAAAAGY/MTBt6_RSQzU/s320/tooth+Brushing.jpg) Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menggosok gigi: a. Sikat secara vertikal bagian luar gigi depan atas. b. Sikat secara vertikal bagian belakang samping gigi atas dan bawah. c. Sikat secara horizontal permukaan gigi-gigi geraham belakang atas dan bawah. d. Sikat bagian dalam gigi-gigi atas. e. Sikat bagian dalam gigi-gigi bawah. Sumber : Drg. Lusiana 12 2.8 Psikologi Anak Menurut L.S. Vygotsky, perkembangan psikologis anak ditinjau dari proses sesuatu terjadi. Manusia diproses membentuk motif-motif dan kebutuhankebutuhan baru dalam proses perkembangannya secara historis. Ia juga mengemukakan tahap-tahap perkembangan manusia. Perkembangan kepribadian manusia terdiri dari beberapa tahap yaitu: a. Infacy (usia anak 0-3 tahun) b. Early Childhood (usia anak 3-6 tahun) c. Middle Childhood (usia anak 6-11 tahun) d. Remaja / Teenage (usia anak 11-20 tahun) Karakter utama dan target audience penulis ada pada tahap Early Childhood (3-6 tahun), berikut ini adalah ciri-ciri anak pada tahapan Early Childhood : a. Sudah bisa berpikir logis b. Adanya perkembangan memori dan bahasa c. Kepintarannya sudah bisa diprediksi d. Sudah bisa mengerti prespektif pengembangan Sumber : Diene, E, Papalia. Sally, Wendkos, Olds. Ruth, Duskin, Feldman. (2008). Human Development. 2.9 Wawancara dan Survei 2.9.1 Hasil Wawancara dan Survei Berikut data hasil survei yang dilakukan terhadap 20 anak-anak yang disebar di komplek dan klinik gigi seputar menggosok gigi. a. Apakah rajin menggosok gigi setiap hari? 4 anak Ya Tidak 16 anak Tabel 1 Tabel hasil wawancara 1 (sumber : penulis) 13 b. Hal-hal apa yang menyebabkan tidakmenggosok gigi ? Alasan-alasan yang didapat antara lain : lupa, tidak disuruh orang tua, merasa sikat gigi tidak penting, masih ingin ngemil, ingin langsung tidur dan malas. c. Apakah takut ke dokter gigi ? Ya 12 anak Tidak 8 anak Tabel 2 Tabel hasil wawancara 2 (sumber : penulis) d. Hal-hal apa yang menyebabkan takut ke dokter gigi? Alasan-alasan yang didapat antara lain : takut pengobatannya sakit, seram dan tidak suka suasananya. e. Apakah orang tua sering mengingatkan untuk menggosok gigi ? Ya 9 anak Tidak 11 anak Tabel 3 Tabel hasil wawancara (sumber : penulis) Sumber : Penulis 2.9.2 Analisa Wawancara dan Survei Penulis mendapatkan kesimpulan bahwa masih banyak anak-anak yang malas menggosok gigi karena masih belum mempunyai kesadaran sendiri tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan tidak sedikit juga dari mereka yang takut ke dokter gigi. 14 2.10 Sinopsis dan Inspirasi Cerita Berdasarkan analisa dan wawancara yang dilakukan penulis, penulis mendapat data bahwa masih banyak anak-anak kecil yang malas menggosok gigi dan takut ke dokter gigi. “Little Toothy” bercerita tentang Tuti yang berumur 5 tahun. Tuti malas menggosok giginya padahal sudah diperingatkan oleh ibunya, sampai pada suatu hari ia tidak menggosok giginya setelah makan kue kering, paginya Tuti merasakan untuk pertama kalinya sakit yang hebat pada gigi grahamnya ketika ia meminum susu dan hal tersebut membuat Tuti sangat tidak nyaman. Akhirnya Tuti dibawa oleh ibunya ke dokter gigi, tetapi Tuti ketakutan begitu mau diperiksa oleh pak dokter. Akhirnya sang ibu menyemangati dia dan Tuti mau berani untuk diobati giginya. Tuti mencoba untuk berimajinasi kalau ia serta boneka kesayangannya dan pak dokter mengalahkan kuman-kuman yang membuat giginya sakit, setelah tidak lama ternyata pengobatan selesai. Tuti merasa gembira dan kaget karena tidak sakit seperti yang ia bayangkan. 2.11 Refrensi dan Studi Analisis Selain data-data, penulis juga mengumpulkan referensi buku dongeng grafis, animasi pendek untuk genre yang sejenis dan film layar lebar yang menginspirasi penulis, dengan tujuan untuk menganalisa animasi dan film tersebut guna memberikan pengayaan dalam pengerjaan animasi yang penulis kerjakan. 2.11.1 Studi Bentuk Untuk studi bentuk, penulis menganalisa bentuk-bentuk karakter dan elemen-elemen yang digunakan dari beberapa refrensi sebagai berikut : 15 Gambar 2.9 Refrensi Mata, Mulut dan Hidung (http://media-cache-ec0.pinimg.com/236x/c4/05/b0/c405b08cd1eec68e9a67f8911b99b191.jpg) Gambar 2.10 Refrensi Karakter (Vanellope) (http://img4.wikia.nocookie.net/__cb20130309094229/disney/es/images/8/85/Vanellope.png) Gambar 2.11 Refrensi Karakter (Masha) 16 (http://cdn.kidscreen.com/wp/wp-content/uploads/2013/05/Masha-300x294.jpg ) Gambar-gambar di atas merupakan konsep desain karakter dari beberapa animasi yaitu Wreck It Ralph! dan Masha and The Bear. Semuanya memiliki kesamaan yaitu mata bulat yang besar, hidung yang mungil serta proporsi badan yang kecil. Hal-hal itu menyebabkan karakter menjadi lucu dan menguatkan kesan bahwa karakter itu masih kecil. Warnawarna yang digunakan juga cenderung colorful dengan warna-warna cerah yang eye-catching sehingga cocok dipadu dengan jenis pakaian mereka. 2.11.2 Studi Warna Warna merupakan salah satu elemen terpenting dari animasi, dari warna, kita dapat mengetahui mood tentang suatu adegan dalam sebuah animasi.Agar pemilihan warna yang nantinya akan dipakai dalam animasi tepat,penulis melakukan beberapa studi terkait dengan warna terhadap beberapa animasi. Gambar 2.12 Refrensi Warna 1 (http://wallpapertoon.com/wp-content/uploads/2014/05/masha-and-thebear-hd-wallpapers-photos-wallpaper.jpg) 17 Gambar 2.13 Refrensi Warna 2 (http://3.bp.blogspot.com/-BbMntrWUFPw/UmeVybR2rI/AAAAAAAAAFU/bODwGJ7wJXk/s1600/mashaa.jpg) Penulis melakukan studi terhadap warna yang dipakai di dalam serial animasi Masha and The Bear. Warna yang digunakan bervariasi tetapi menyatu dengan baik di dalam filmnya. Lightingnya cenderung terang sesuai dengan mood ceritanya yang ceria dan jenaka dan hal tersebut sangat cocok karena serial ini memang ditargetkan untuk anak-anak kecil. 2.11.3 Studi Cerita Refrensi cerita penulis juga berasal dari salah satu short movie yang berjudul “Altitude Alto.”Film ini bercerita tentang Alto yang tidak suka dengan sayuran, tapi kemudian sang ibu menyemangatinya, Alto-pun terbawa dan berimajinasi untuk mengalahkan rasa tidak sukanya dengan sayuran. Hal serupa yang akan dijadikan konsep di dalam film penulis adalah imajinasi, nantinya si anak di dalam “Little Toothy” akan berimajinasi mengalahkan kuman-kuman penyebab giginya sakit bersama pak dokter dan boneka kesayangannya. 18 Gambar 2.14 Altitude Alto (http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRtUOzsvaPlUlwxGmIGXt8TqN 8gmSpnGFB6wMDDMxnaZrHl8wE-eA) Selain itu, penulis juga menjadikan salah satu episode dalam serial Masha and The Bear sebagai refrensi cerita penulis. Di episode 33 bercerita tentang Marsha yang tidak mau menggosok gigi karena ingin makan permen terus menerus. Di sini penulis ingin membuat karakter dan cerita dengan konflik serupa yaitu anak kecil yang tidak mau menggosok gigi sehingga giginya sakit tetapi ia takut diobati. Karena ia teringat dengan kenakalannya yang membuat ia sakit gigi, ia akhirnya memberanikan diri untuk diobati giginya. Hanya saja, Marsha bersetting tempat di hutan dan dibantu temantemannya yang semuanya binatang seperti beruang dan kelinci, sedangkan penulis ingin menggunakan pendekatan dunia nyata pada umumnya yaitu diobati oleh dokter gigi. Sumber: : http://www.youtube.com/watch?v=vUZhQT8kv7U&src_vid=- nr6Z3rc-60&feature=iv&annotation_id=annotation_279714 19 Gambar 2.15 Screenshoot Masha and The Bear Episode 33 (http://www.youtube.com/watch?v=xcLoGPxgCg&list=PLXnIohISHNIvsnUNe8RwvhksUSFzdQsiT&index=11) 2.12 Landasan Teori 2.12.1 Teori Dasar Desain Komunikasi Visual Menurut Priyanto, Budi (2012), komunikasi visual, sesuai namanya, adalah komunikasi melalui penglihatan. Komunikasi visual merupakan sebuah rangkaian proses penyampaian kehendak atau maksud tertentu kepada pihak lain dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Komunikasi visual mengkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya. Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai sarana informasi dan instruksi, bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala, contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Sebagai sarana presentasi dan promosi untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Juga sebagai sarana identifikasi. 20 Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda, produk ataupun lembaga, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk atau jasa itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya. Sumber : blog.isi-dps.ac.id/adipertamaputra 2.12.2 Desain Karakter Desain Karakter dan Lokasi menurut buku Ideas for the Animated Short : a. Pembuatan desain karakter yang baik akan : • Menarik untuk dilihat • Mencerminkan kepribadian dari karakter • Memiliki bentuk yang dapat dikenali • Dapat langsung dikenali identitasnya dan dihubungkan dengan film secara cepat • Dapat menyelesaikan suatu adegan yang diperlukan dalam sebuah naskah b. Lokasi yang baik : • Dapat mendukung cerita • Desain lokasi yang baik akan menciptakan intrik sehingga membuat penonton mudah masuk kedalam cerita • Mempersiapkan panggung untuk animasi melalui properties dan ruang • Mendefinisikan mood/emosi Dari karya ini melalui tekstur,warna,cahaya, dan design • Tekstur dapat meningkatkan realitas • Warna dapat membangkitkan emosi • Penggunaan cahaya menciptakan suasana • Mendesain arti komunikasi dan menciptakan style Sumber : Sullivan, Karen and Schumer, Gary and Alexander, Kate (2008). Ideas for the Animated Short:Finding and Building Stories. USA : Focal Press Elsevier 21 2.12.3 Teori Animasi Dalam pembuatan animasi dibutuhkan 12 prinsip animasi yang telah ditemukan oleh kawakan dari Walt Disney Studios, yaitu Frank Thomas dan Ollie Johnston yang ditulis dalam buku “The Illussion of Life” 1. Squash and Stretch Prinsip ini akan memberikan kesan gambar yang flexibel/ lentur tapi sekaligus mempunyai berat dan volume. Logika dari prinsip ini adalah meski bentuk karakter berubah tapi volume atau berat tubuh tidak pernah berubah. Dengan demikian, penonton bisa merasakan bahwa itu adalah karakter yang sama. Prinsip ini juga amat sangat berguna pada saat kita membuat animasi atau nganimasi untuk dialog/ lipsync maupun nganimasi ekspresi wajah. 2. Anticipation Prinsip ini akan mengantarkan pada gerakan utama yang siap diterima penonton yaitu ancang-ancang sebelum action terjadi. Bagi animator prinsip anticipation biasa disingkat menjadi Antiq. 3. Staging Prinsip ini paling lazim dipakai dalam perfilman dan show panggung, yang tujuannya menarik perhatian pemirsa sekaligus menjelaskan tentang adegan apa yang tengah dan akan terjadi termasuk action, reaction, attitude, personality dan mood. 4. Straight ahead action and pose to pose satu rangkaian gerakan yang sangat jelas maksud dan tujuannya. Yang termasuk dalam prinsip ini adalah (dalam gerakan gambar inbetween/ gambar di antara 2 key pose) perubahan volume, ukuran, proporsi, bahkan juga bisa berupa gerakan yang lebih liar dan spontan. Sedangkan Pose to Pose adalah rangkaian gerakan yang sudah direncanakan matang-matang dengan beberapa key drawing atau key pose sehingga perubahan volume, ukuran, proporsi akan lebih terencana dengan baik. 5. Follow through and overlapping action Prinsip ini akan membuat gerakan animasi lebih terasa alamiah. Follow through dilakukan dengan cara sebagian dari tubuh masih bergerak pasa saat 22 karakter berhenti (tidak bersamaan berhentinya), misalnya saat seorang cewek berambut panjang berhenti berlari, masih ada sisa gerakan rambut, demikian juga bila cewek tadi dada-nya besar ada goyangan pada saat gerakan berhenti. 6. Slow in and slow out Gerakan manusia itu tidak ada yang linear atau rata. Dalam setiap gerakan nyaris ada akselerasi atau percepatan dan perlambatan saat akan berhenti. Prinsip slow in dan slow out ini membuat gerakan animasi lebih natural dan realistik terutama di awal dan di bagian akhir sebuah gerakan. 7. Arcs Arcs menimbulkan kesan animasi yang menjadi sangat natural. Sperti gerakan pendulum, dengan adanya poros, pemberat pada pendulum akan berayun membentuk Arcs. 8. Secondary Action Gerakan ini akan menambah dan memperkaya gerakan utama, yaitu tambahan gerak yang berfungsi memperkuat dan mempertegas, sehingga menambahkan kesan dimensi dan lebih berkesan hidup pada saat nganimasi karakter. 9. Timing Timing atau perhitungan waktu ini tergantung dari banyaknya jumlah lembaran gambar animasi. Mengatur timing yang salah menjadikan gerakan animasi yang salah juga. Prinsipnya, makin banyak frame gerakan nganimasi akan semakin lambat dan sebaliknya sedikit frame gerakannya pasti lebih cepat. Artinya untuk membuat adegan/ scene slow motion berarti jumlah frame-nya akan berlipat ganda. 10. Exaggeration Agar penonton mengetahui action yang tengah terjadi, maka detail gerakangerakan seperti menghela nafas, ekspresi marah atau sedih, akan lebih jelas terlihat oleh penonton bila gerakan animasinya di lebih-lebihkan. 11. Solid drawing Walaupun pada awal belajar animasi masih menggunakan 2 dimensi, namun kita sudah harus membayangkan bentuk karakter dalam ruang 3 dimensi. 23 12. Appeal Dalam nganimasi, appeal dimaksudkan sebagai karisma yang ada pada seorang aktor live. Appeal berarti mempunyai jiwa atau personality yang terpancar hanya dengan melihat karakter desainnya. Sumber : Adriansyah. (2010).12 Prinsip Animasi. diakses 22 Februari 2014 dari http://dkv.binus.ac.id/ 2.12.4 Teori Sinematografi • Framing : Kegiatan membatasi adegan / mengatur kamera sehingga mencakup ruang penglihatan yang diinginkan. • Angle : Sudut pengambilan Gambar. • Shot size : Cara pengambilan gambar. • Komposisi : Penyusunan elemen-elemen dalam sebuah pengambilan gambar, termasuk di dalamnya adalah warna dan objek. a. Jenis-jenis Shot • Extreme Long Shot menampilkan keseluruhan pemandangan • Long Shot menampilkan keseluruhan bagian tubuh • Medium Long Shot menampilkan sebatas betis sampai atas kepala • Medium Shot menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala • Medium Close Up menampilkan sebatas dada sampai atas kepala • Close Up menampilkan dari batas bahu sampai atas kepala • Big Close Up menampilkan bagian tubuh atau benda sehingga tampak besar • Extreme Close Up menampilkan detail objek. Misalnya mata dan hidung b. Sudut Pengambilan Kamera • High Angle dengan posisi kamera lebih tinggi dari objek • Normal Angle dengan posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata objek yang diambil • Low Angle dengan posisi kamera lebih rendah dari objek 24 c. Sudut Pengambilan Camera • Panning adalah gerakan kamera secara horizontal dari kiri kanan atau sebaliknya • Tilting adalah gerakan kamera secara vertikal dari atas ke bawah atau sebaliknya • Tracking adalah gerakan mendekati (Track in) atau menjahui (Track Out) objek Sumber : http://www.magetankab.go.id/ 2.12.5 Teori Warna Menurut Anne Dameria(2007;10-52), warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek dan obsever. Dalam pembagian warna, warna dapat dibagi menjadi tiga yaitu : 1. Warna Primer 2. Warna Sekunder 3. Warna Tersier Lalu terdapat Asosiasi dan psikologi warna yang akan mempengaruhi emosi atau perasaan orang ketika melihat warna tersebut, yaitu 1. Biru = Tenang, Menyejukkan, emosional, racun 2. Hijau = Alami, Sehat, pahit 3. Kuning = Terang, kehangatan, cepat, jujur, murah 4. Hitam = Keabadian, Keanggunan, kuat, Merusak, menekan 5. Ungu = Agung, keindahan, Artistik, personal, Sombong 6. Pink = Romantis, sensual, lembut, ceria, jiwa muda 7. Orange = Kreatif, optimis, dinamis, arogan 8. Merah = Panas, penuh energy, hidup, bahaya, agresif, brutal 9. Coklat = Alami, sederhana 10. Netral = Natural, klasik 11. Putih = Bersih, murni, jujur, polos, monoton, kaku Sumber : Dameria, A. (2007), Color Basic. Jakarta: Link Match Graphic 25 2.12.6 Teori Struktur Animasi Pendek a. Classical : adalah struktur yang sangat sering dan sangat umum di pakai dalam dunia animasi pendek. Ciri dari struktur ini adalah Setiap ceritanya memiliki efek bagi karakternya, setiap pertanyaan yang ada di dalam cerita mendapatkan jawabannya, dan setiap permasalahan mendapatkan solusinya. Umumnya penggunaan struktur ini adalah film-film yang entertain atau menghibur. Struktur ini sangat jelas dalam pengembangan ceritanya sehingga membuat filmfilm yang kita saksikan sekarang seakan banyak memiliki kemiripan dalam pengembangan ceritanya. Contoh short film : One Man Band, Kripik Sukun Mbok Darmi b. Minimalist : Struktur ini memiliki ciri ceritanya tidak selalu memiliki efek bagi perubahan karakternya, pertanyaan di dalam cerita ada yang terjawab tetapi ada yang dibiarkan menggantung untuk audiens yang menjawabnya, dan setiap permasalahan dapat dibiarkan tanpa solusi pasti. Umumnya penggunaan struktur ini adalah film-film yang diimbangi dengan cerita berat maupun visual yang unik (minimalis). Contoh short film : La Maison en Petits Cubes, Moriendo c. Surreal atau Anti-Structure : Struktur ini akan berbanding terbalik dengan kenyataan. Struktur ini memiliki ciri cerita yang didalami adalah cerita yang absurd atau abstrak, kenyataan dan logika tidak menjadi permasalahan, tidak ada aturan, waktu yang digambarkan maupun cerita-cerita yang disuguhkan merupakan sesuatu yang acak dan absurd. Dan sama seperti minimalist, struktur ini juga diimbangi dengan cerita berat maupun visual yang unik. Contoh short Film :The Moon and the Son: An Imagined Conversation Data bersumber dari saudara Ariyanto Zulkifli, dari workshop Pixar Masterclass pada 10-11 Februari 2014 26 2.13 Analisa Analisa Data (SWOT) I) Strength 1. Belum ada animasi pendek 3D di Indonesia yang mengangkat sakit gigi dengan style fantasi. 2. Sebagai hiburan dan untuk edukasi agar anak kecil mau rajin menyikat giginya. II) Weakness 1. Pesan moral yang dimaksud harus sampai ke penonton, apabila tidak sampai berarti sia-sia dan hanya menjadi tontonan semata. III) Opportunities 1. Apabila responnya positif, tidak menutup kemungkinan untuk dibuat animasi dengan tema yang lain, bisa saja animasi mengenai kebersihan tangan dan sebagainya. 2. Bisa mengajak anak-anak untuk rajin menggosok gigi. 3. Bisa menjadi ikon untuk brand-brand sikat gigi. IV) Threats 1. Sudah ada beberapa animasi 2D, jingle dan iklan yang mengajak anak-anak untuk rajin sikat gigi. 27