Oleh : M. Yasdi K. PENGERTIAN – PENGERTIAN Jurnalis adalah Orang yang pekerjaannya mengumpulkan data dan menulis warta berita Jurnalistik adalah Hal-hal yang berkaitan dengan kewartawanan Wartawan adalah orang yang pekerjaannya mencari, menyusun dan menyiarkan berita dalam surat kabar, majalah, radio dan Televisi. MATERI POKOK 1. Cara pemberitaaan dan menyatakan pendapat ( Kode Etik Jurnalistik PWI pasal 3, 4 dan 5 ) Wartawan Indonesia menempuh jalan dan usaha yang jujur untuk memperoleh bahan-bahan berita . Wartawan Indonesia meneliti kebenaran suatu berita atau keterangan sebelum menyiarkannya. Dalam menyusun berita, seorang wartawan membedakan antara kejadian ( fact ) dan pendapat ( opinion ), sehingga tidak mencampur baurkan yang satu dengan yang lain untuk mencegah penyiaran berita-berita yang diputar balik atau dibubuhi secara tidak wajar. Kepala-kepala berita harus mencerminkan isi berita. Dalam tulisan yang menyatakan pendapat tentang suatu kejadian, wartawan Indonesia menggunakan kebebasannya dengan menitikberatkan pada rasa tanggungjawab nasional dan sosial, kejujuran, sportifitas dan toleransi. Wartawan Indonesia menghindari penulisan/siaran yang bersifat inmoril, cabul, dan sesasinalisme. Tulisan yang berisi tuduhan yang tidak mendasar, hasutan-hasutan yang membahayakan keselamatan negara, fitnahan-fitnahan, memutarbalikkan kejadian dengan disengaja, penerimaan sesuatu untuk menyiarkan suatu berita atau tulisan adalah pelanggaran yang berat terhadap profesi jurnalis. Setiap pemberitaan yang tidak benar atau membahayakan negara, merugikan kepentingan umum harus dicabut kembali atau diralat atas keinsyafan wartawan sendiri, sedang pihak yang dirugikan diberi kesempatanm untuk menjawab atau memperbaiki pemberitaan yang dimaksud. Wartawan Indonesia menghargai dan melindungi kedudukan sumber berita yang tidak mau disebut namanya dan tidak menyiarkan keterangan-keterangan yang diberikan secara off the record. Wartawan Indonesia dengan jujur menyebut sumbernya dalam mengutip berita atau tulisan dari sesuatu tulisan surat kabar atau penerbitan, untuk kepentingan setiakawanan profesi. Penerimaan uang atau suatu janji untuk menyiarkan atau tidak menyiarkan sesuatu yang dapat menguntungkan atau merugikan orang, golongan atau sesuatu pihak adalah pelanggaran kode etik Jurnalistik. 2. Dalam menulis berita, seorang wartawan dalam sebuah informasi melalu medianya harus mampu menjawab hal-hal berikut : Apa isi berita ( What ) Dimana kejadian berita ( Where ) Kapan terjadi berita ( When ) E-mail : [email protected] Siapa saja pelakunya ( Who ) Bagaimana Kronologi kejadian/peristiwa ( Which ) Berapa orang/sesuatu yang berkaitan dengan berita ( How ) 3. Tehnik penulisan berita : Judul berita harus mencerminkan isi berita. Hindari pengangkatan bahan ( berita ) yang bersifat konflik/permusuhan termasuk kritik, uneg-uneg dan ketidakpuasan terhadap sesuatu. Hal ini dikuatirkan si jurnalis tersugesti dengan salah satu pihak sehingga cenderung ikut mendiskriminasikan pihak yang lain. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan menarik ( untuk dibaca ) Gunakan gaya persuasif ( pendekatan dengan simpatik, menarik hati ) yang terasa bijaksana. Pada bagian akhir berita tulis nama jurnalis yang meliput berita. MENULIS DENGAN PENUH PERCAYA DIRI Menemukan tekhnik-tekhnik curah gagasan ( brainstorming ) yang cepat dan mudah. Menciptakan bahasa yang hidup dengan menggunakan cara dan ungkapan Anda sendiri Melakukan proyek penulisan dari awal hingga akhir dengan sedikit stres Selalu berharap untuk menulis MENULIS adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan ( emosional ) dan belahan otak kiri ( logika ) Kiri = Logika Kanan = Emosi Perencanaan Semangat Outline Spontanitas Tata bahasa Emosi Penyuntingan Warna Penulisan kembali Imajinasi Penelitian Tanda baca Gairah Kegembiraan E-mail : [email protected] Pengelompokan ( clustering ) adalah suatu cara memilah gagasan-gagasan dan menuangkannya ke atas kertas secepatnya, tanpa pertimbangan 1. 2. 3. 4. 5. Pilihlah suatu topik Gunakan timer untuk jangka waktu tertentu Mulailah menulis secara kontinu walaupun apa yang Anda adalah “ Aku tak tahu apa yang harus kutulis “ Saat timer berjalan, hindari : Pengumpulan gagasan Pengaturan kalimat Pemeriksaan tata bahasa Pengulangan kembali Mencoret atau menghapus sesuatu Teruskan hingga waktu habis dan itulah saatnya berhenti Nyaman Mendesis Bara Api Perapian Terbakar Marah Panas Bahaya Merah Liburan Beduk Hari Lebaran Ketupat Kartini Dengan menggunakan imajinasi, “ Menunjukkan bukan memberitahukan ( Show Not Tell ) “ mengubah kata-kata yang kering menjadi deskripsi yang menakjubkan. Daftar Pustaka : Forum Kajian Budaya dan Agama ( FKBA ), EMOTIONAL INTELLIGENCE and QUANTUM LEARNING, Yogyakarta 2000 Lembaga Pers UNIGORO, KUMPULAN NASKAH JURNALISTIK, Bojonegoro 1984 Yandianto, KAMUS UMUM BAHASA INDONESIA,M2S Bandung 1997 E-mail : [email protected] E-mail : [email protected]