Pengertian Perkembangan Kognitif

advertisement
A. Pengertian Perkembangan Kognitif
Teori perkembangan ini telah sedikit banyak memberi panduan kepada seluruh
stakeholder pendidikan, khususnya praktisi pendidikan, tentang perkembangan yang dilalui
oleh seseorang anak didik dan setiap anak didik tersebut adalah berbeda dari segi
perkembangan kognitifnya yang kemungkinan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal
maupun eksternal mereka seperti bakat, lingkungan, makanan, kecerdasan dan sebagainya.
Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum
kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan : pengetahuan (knowledge),
pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis),
evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk
mengembangkan kemampuan rasional (akal).
B. Model dan Tahapan Perkembangan Kognitif
1. Menutut Piaget
Menurut Piaget, kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu asimiliasi dan
akomodasi. Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam
pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi adalah terjadi ketika
individu menyesuaikan diri dengan informasi baru
Inti dari teori Piaget adalah “Human beings make sense of their world by means
of their mental structures”. Menurut Piaget “cognitive development occurs from two
processes: adaptation and equilibrium”. Adaptasi (adaptation) melibatkan perubahan
anak untuk memenuhi tuntutan situasional.
Adaptasi melibatkan dua sub proses: asimilasi (assimilation) dan akomodasi
(accommodation). Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke
dalam pengetahuan mereka yang sudah ada, sedangkan akomodasi terjadi ketika
individu menyesuaikan diri dengan informasi baru. Sedangkan equilibrium merupakan
pencarian keseimbangan antara diri dengan dunianya, dan melibatkan pencocokan fungsi
adaptif anak untuk memenuhi tuntutan situasional.
2. Menurut Vygotsky
Menurut Vygotsky yakin bahwa pembelajaran terjadi ketika siswa bekerja
menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas itu masih berada
dalam jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas itu berada dalam zona perkembangan
proksimal (zone of proximal development).
Vygotsky mengatakan “Knowledge is internalization of social activity”.
Vygotsky lebih menekankan pada peran aspek sosial dalam pengembangan intelektual
atau kognitif anak. Vygotsky memandang bahwa kognitif anak berkembang melalui
interaksi sosial.
Dalam teori ini disebutkan bahwa terdapat dua kontribusi dari budaya sosial
terhadap perkembangan kognitif anak, yaitu:
a.
b.
Children get much of the content of their thinking via the culture they’re immersed
in.
The surrounding culture provides the student with the processes of their thinking,
which is often referred to as the “tools of intellectual adaptation.”
Dengan kata lain, teori perkembangan kognitif menurut Vygotsky adalah anak
belajar apa yang harus dipikirkan dan bagaimana cara berpikir dari budaya (sosial).
3. Perkembangan Kognitif Menurut Bruner
Menurut Bruner belajar terjadi lebih di tentukan oleh cara seorang mengatur
pesan atau informasi dan bukan di tentukan oleh umur dan proses belajar seseorang
melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan yaitu enaktif, ikonik
dan symbolic.
Bruner believes the child has to learn for itself by making sense of its own
environment. Bruner meyakini bahwa dunia yang dialami seseorang merupakan buah
dari pikirannya. Dalam teorinya Bruner tidak menekankan pada perkembangan usia
individu melainkan pada bagaimana individu merepresentasikan dan mengatur
pengetahuannya. Menurut Bruner mode representasi adalah cara individu untuk
memanipulasi informasi dengan tahap sebagai berikut:
a. Enactive
Individu melakukan aktifitas-aktifitas dalam memahami lingkungan sekitar, yang
mana dalam memahami lingkungan sekitar dengan pengetahuan motorik.
b. Iconic
Individu memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar dan visualisasi
verbal, yang mana dalam memahami dunia sekitarnya dengan peruumpamaan dan
perbandingan.
c. Symbolic
Individu telah mampu memiliki ide atau gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi
oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam tahap ini individu
memahami lingkungan sekitar dengan mengunakan simbol.
Download