578 1. LATAR BELAKANG Teknologi menimbulkan

advertisement
JETC, Volume 4, Nomor 1, Des 2009
SISTEM PENGENDALI DENGAN BLUETOOTH
Sahabuddin Hay
Dosen Fakultas Teknik
Universitas Haluoleo
ABSTRAK
Aplikasi bluetooth sebagai pengendali ini menggunakan mikrokontroler AT89S52
sebagai basis pengendalinya. Modul untuk mengontrol kondisi robot sederhana terdiri dari
2 mode yaitu mode remote kontrol manual yang terdiri dari modul mikrokontroler
AT89S52, modul LCD 16x2 dilengkapi dengan input keypad. Dan menggunakan komputer
yang dilengkapi dengan program antarmuka menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.
Robot sederhana ini dapat dijalankan jika modul bluetooth dalam keadaan terhubung
walaupun modul pengontrol berada pada ruang yang berbeda.
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan alat yang digunakan dapat terkoneksi
dengan jarak maksimum 10,2 m dengan kondisi tanpa halangan sedangkan dengan kondisi
halangan jarak maksimum yang dapat dicakup 10 m..
Kata Kunci : Sistem Pengendali, Bluetooth
sebagainya.
1. LATAR BELAKANG
Teknologi
menimbulkan
suatu
Melalui teknologi wireless yang
kecenderungan untuk membuat kegiatan
terus berkembang selama beberapa tahun
manusia menjadi lebih mudah dan praktis.
terakhir, penggunaan kabel sebagai sarana
Pengendalian
pengirimanMatematika,
data tanpa chiper
komunikasi
semakin
ini
Kata Kunci :dan
Kriptografi,
substistusi,
chiper dikurangi
transposisi,halblockchiper,
stream-chiper,
sandi Caesar,
sandi Vigenère
menggunakan kabel
(wireless)
merupakan
dikarenakan
memiliki keterbatasan antara
salah satu wujud nyata dari kecenderungan
lain panjang kabel, pemasangan kabel,
tersebut. Pengendalian dan pengiriman data
instalasi kabel yang rumit, tidak praktis dan
dengan tidak menggunakan kabel sekarang
tidak fleksibel.
umum menggunakan media infra merah,
Teknologi
Bluetooth merupakan
ultrasonik, gelombang radio, laser, jaringan
salah satu media pengganti kabel dan
Telepon
infrared link yang menghubungkan devais
578
selular
(Handphone)
dan
Sistem Pengendali Dengan Bluetooth
[Sahabuddin Hay]
yang satu dan lainnya menggunakan
untuk
digunakan
hubungan radio jarak dekat. Bluetooth
programmable.
sebab
bersifat
beroperasi pada ISM Band (Industrial,
Scientific, and Medical) pada 2GHz dan
2. KAJIAN PUSTAKA
didesain ringan serta mudah dibawa.
2.1 RS-232
Bluetooth
dapat
digabungkan
dengan
Pada komputer komunikasi serial
perlengkapan lain dan terdapat standarisasi
yang biasa digunakan adalah Port RS232,
serta protokol agar membuatnya mobile,
pada bagian ini akan dibahas meliputi
kuat, dan tidak tergantung dari perusahaan
format data, level tegangan dan konfigursi
tertentu.
kaki yang akan digunakan pada skripsi ini.
Keunggulan bluetooth antara lain
Ada dua macam komunikasi data secara
berdaya rendah, mudah digunakan, transfer
serial yaitu komunikasi data secara sinkron
data maksimum 721Kbps, tahan terhadap
dan komunikasi data secara asinkron. Pada
noise
komunikasi
karena
menggunakan
frekuensi-
data
secara
serial
baik
hopping. Penggunaan komputer sebagai
komunikasi data secara sinkron maupun
pusat pengendali, mikrokontroler sebagai
komunikasi data secara asinkron pasti
pengatur kerja alat dan penerima umpan
membutuhkan sebuah sinyal denyut (clock)
balik, serta komunikasi jaringan serial
atau
berbasis RS 232 merupakan salah satu
reference) untuk mengendalikan aliran
alternatif yang dapat diimplementasikan
data.
untuk memenuhi tuntutan tersebut.
memutuskan kapan harus mengirim dan
Komputer,
dengan
referensi
Clock
pewaktuan
ini
digunakan
(timing
untuk
antarmuka
kapan harus menerima bit-bit data pada
berbasis GUI ( Graphical Unit Interface )
masing-masing pengirim (transmitter ) dan
merupakan suatu pusat pengendali yang
penerima (receiver).
amat mudah dioperasikan. Sebagai tulang
Berikut ilustrasi komunikasi data
punggung jaringan yang menghubungkan
secara sinkron maupun komunikasi data
mikrokontroler, bluetooth dan komputer
secara asinkron dengan cara penggunaan
digunakan standar RS 232. Standar ini
yang berbeda.
mempunyai keunggulan antara lain murah,
dan kecepatannya dapat mencapai 100
kbps. Mikrokontroler sebagai pengendali
suatu alat juga relatif mudah dan fleksibel
Gambar 2.1. Format Data Sinkron
579
JETC, Volume 4, Nomor 1, Des 2009
baik pada sisi pengirim (transmitter)
maupun pada sisi penerima (receiver), jadi
tidak ada jalur clock khusus. Untuk itu
diperlukan sinkronisasi antara pengirim
Gambar 2.2 Format Data Asinkron.
(transmitter) dan penerima (receiver), hal
Dalam komunikasi data secara sinkron,
ini dilakukan dengan mengirimkan tiap
semua alat menggunakan sebuah clock
byte yang mengandung start bit untuk
bersama yang dibangkitkan oleh sebuah
menyinkronkan clock dan satu atau lebih
alat atau berasal dari alat yang khusus
stop bit untuk menandai akhir transmisi.
digunakan
sinyal
Kecepatan transmisi (baud rate) dapat
Pengirim
dipilih bebas dalam rentang tertentu dalam
(transmitter) akan mengsinkronkan semua
sebuah hubungan yang merupakan jumlah
bit yang dikirimkan dengan clock, dengan
bit per detik yang dikirim atau diterima per
kata lain tiap bit yang dikirimkan akan
satuan waktu, biasanya dinyatakan dalam
bernilai valid pada selang waktu tertentu
satuan bits per second (bps). Baud rate
setelah sebuah transisi clock (rising atau
adalah jumlah kejadian yang mungkin, atau
falling
(receiver)
perubahan data per detik. Baud rate yang
menggunakan transisi clock (rising edge)
umum digunakan adalah 110, 300, 1200,
untuk menentukan kapan harus membaca
2400, 4800, 9600, 19200, 38400, 57600.
tiap bit yang datang. Pada komunikasi data
Dalam komunikasi data serial, baud rate
secara sinkron untuk antarmuka (interface)
dari kedua alat yang berhubungan harus
yang memiliki hubungan dalam jarak yang
diatur pada kecepatan yang sama.
denyut
sebagai
(clock
edge).
pembangkit
generator).
Penerima
relative jauh (>50 meter) kurang praktis
Pada IBM komputer kompatibel,
karena harus menyediakan jalur khusus
komunikasi data serialnya dikerjakan oleh
untuk mengirimkan clock dan rawan
sebuah komponen yang disebut UART
terkena
(Universal
derau
(noise).
Antarmuka
Asynchronous
Receiver
/
(interface) sinkron hanya berguna untuk
Transmitter). IC UART 8250 dari Intel
hubungan dalam jarak relatif pendek (≤ 50
merupakan salah satunya. Selain berbentuk
meter) atau bahkan hubungan antara
IC
komponen dalam sebuah untai elektronika.
mikrokontroler
Pada komunikasi data secara asinkron,
UART, misal keluarga mikrokontroler
clock tidak dikirimkan bersama data serial,
MCS-51
tetapi dibangkitkan secara sendiri-sendiri
AT89S52). Bahasa pemrograman yang
580
mandiri,
berbagai
ada
(termasuk
yang
macam
dilengkapi
AT89S51
&
Sistem Pengendali Dengan Bluetooth
[Sahabuddin Hay]
diperlukan untuk mengirim dan menerima
didesain menjadi suatu chip radio yang
data secara asinkron cukup sederhana,
kecil dan murah untuk mengantikan kabel
tidak sesulit yang dibayangkan.
dengan
Pada UART, pengiriman data (baud rate)
mengirimkan atau menerima dengan suatu
dan fase clock pada transmitter receiver
frekuensi khusus yang ditanamkan disetiap
juga harus sinkron. Untuk itu diperlukan
perangkat elektronik seperti komputer,
sinkronisasi antara transmitter dan receiver.
printer, handphone dan lainnya.
Hal ini dilakukan oleh bit Start dan bit
membawa
Bluetooth
informasi
didesain
untuk
dengan
Stop. Ketika saluran transmisi dalam
frekuensi kerja pada panjang gelombang
kondisi idle, output UART adalah dalam
2,4GHz (2400 – 2483,5 MHz) pita ISM
keadaan logika „1‟.
(Industrial
–
Scientific
–
Machine).
Tabel 1. Konfigurasi Kaki dan Nama
Frekuensi ini dapat mentransmisikan suara
Sinyal Konektor Serial DB-9.
dan data dengan kecepatan dibawah 1
megabit per detik. Desain bluetooth ini
memungkinkan
sistem
untuk
tidak
bertabrakan dengan sistem pada perangkat
lain di frekuensi sekitarnya.
Pada suatu perangkat bluetooth
Konektor pada DTE berjenis male / kaki
biasanya dapat berfungsi dalam 2 mode,
sedangkan pada DCE berjenis female /
yaitu:
socket seperti yang terlihat pada Gambar 2. 3.
1. Circuit
switched,
menggunakan
mode
operasi
ini
transmit
/
pengiriman secara sinkron dengan
kecepatan pengiriman 64 Kbps. Mode
ini
Gambar 2.3. Konfigurasi kaki konektor DB-9.
2.2 Teknologi Bluetooth
Teknologi
teknologi
yang
bluetooth
merupakan
dikembangkan
oleh
perusahaan yang tergabung dalam special
interest group (SIG), termasuk diantaranya
adalah perusahaan Ericsson. Bluetooth
banyak
digunakan
untuk
komunikasi suara dan jaringan digital
wireless maupun wireline.
2. Packet
switched,
menggunakan
mode
hubungan
ini
secara
asinkron yang dapat beroperasi secara
symetrical (kecepatan data antara send
dan receive sama) atau asymetrical
(kecepatan data antara
send dan
581
JETC, Volume 4, Nomor 1, Des 2009
receive
tidak
sama).
Kecepatan
Hardware yang mengatur frekuensi
pengirimannya maksimum hingga 721
kerja
pada
bluetooth
biasa
disebut
Kbps, akan tetapi kecepatan transfer
baseband. Prosesor baseband mengatur
data maksimum pada hubungan secara
semua perintah yang mengatur paket. Tiap
symetrical adalah 433,9 Kbps. Mode
paket berisi informasi tentang darimana
packet switched ini banyak digunakan
asalnya, frekuensi apa yang digunakan,
untuk data internet maupun untuk
tujuan data, selain itu juga berisi informasi
sistem komunikasi bergerak.
bagaimana data tersebut dikompresi, dan
paket perintah yang dikirimkan untuk
2.3 Modul Bluetooth
Modul bluetooth yang digunakan
mengetahui keefektifan dari pengiriman
adalah BSC110 (bluetooth serial cable)
data. Baseband juga melakukan inquiry
versi 1.1 buatan Avantwave. Pada modul
(prosedur untuk mencari divais bluetooth
ini mempunyai protokol serial port profile
dalam jangkauan dan menentukan alamat
yang berguna untuk membentuk virtual
serta clock untuk divais tersebut) dan
link serial RS232. BSC110 merupakan
paging
pengganti kabel untuk koneksi RS232 yang
komunikasi link dengan divais yang aktif
didesain dengan antena terintegrasi dengan
dalam
daya kelas 2 dan mempunyai jangkauan
mensinkronisasi pola lompatan frekuensi
10m.
dan clock divais bluetooth yang berbeda.
Frekuensi
kerja
(prosedur
untuk
coverage
membentuk
area)
untuk
bluetooth
Bluetooth mempunyai dua tipe link
menggunakan pola lompatan frekuensi
yaitu Synchronous Connection-Oriented
yang disinkronisasi berdasarkan internal
link
clock dari master device bluetooth lain
Connectionless (ACL). SCO digunakan
yang berada dalam suatu link manager,
untuk
lompatan
menyebabkan
digunakan sebagai komunikasi paket data.
sistem dapat berubah 1600/detik dalam 79
Baseband mengatur dua tipe link bluetooth
kanal (2402+k MHz, dengan k= 0,1,...,78).
tersebut.
frekuensi
ini
Pola lompatan frekuensi yang digunakan
bluetooth
sangat
meminimalkan
berguna
risiko
gangguan
(SCO)
dan
komunikasi
Asynchronous
suara
dan
ACL
Baseband transceiver menggunakan
untuk
TDD (Time Division Duplex) ini berarti
dari
pengiriman dan penerimanan data oleh
peralatan lain, karena jalur frekuensi kerja
master
2,4 GHz yang digunakan bluetooth juga
bergantian. Paket data dikirimkan dalam
digunakan perangkat lain.
slot waktu, setiap slot panjangnya 625 μs.
582
dan
slave
dilakukan
secara
Sistem Pengendali Dengan Bluetooth
[Sahabuddin Hay]
Tiap bluetooth mempunyai link manager
kerja mencari divais lain yang telah terikat
sendiri-sendiri untuk mengatur komunikasi
(bonded) dengan dia.
antara divais bluetooth. Link Manager
Untuk menunjukkan status dan
bertanggung jawab terhadap link set-up
mode
antara divais bluetooth dan mencakup
indikator. Untuk berpindah dari mode yang
aspek security (keamanan) dan enkripsi
satu ke yang lainnya digunakan saklar.
dengan cara membentuk, menukar, dan
Dalam standalone mode BSC110 akan
memeriksa link dan kunci-kunci enkripsi
menunggu koneksi sebagai slave. Jika
serta kontrol dan negosiasi ukuran paket
remote device terhubung dengan BSC110
baseband.
maka Led akan menyala. Untuk memutus
2.4 Bluetooth Interface
koneksi maka saklar yang terdapat pada
Modul bluetooth yang digunakan
mempunyai
interface
berkomunikasi
(mikrokontroler
dapat
dengan
atau
mengatur,
berkomunikasi
serial
untuk
Host
mengontrol,
dan
interface
terdapat
Led
sebagai
modul ditekan sekali.
Tabel 2. Status dan Mode Koneksi.
host
komputer).
melalui
koneksi
ini.
Arsitektur hardware dari modul bluetooth
Pada saat tidak terkoneksi tombol ditekan
yang digunakan dapat dilihat pada Gambar
maka BSC110 akan menjadi Bond mode.
2.4.
Led akan berkedip dengan cepat dan akan
mencari BSC110 yang berdekatan. Bila
berhasil maka 2 BSC 110 akan terhubung
bersama. BSC110 akan terhubung kembali
setelah link loss (koneksi terputus), power
off, power on dalam bond mode. Bila fitur
Gambar 2.4. Koneksi Antara Modul DTE
dan Modul DCE.
2.5 Kontrol dan Indikator Modul Bluetooth
keamanan
diaktifkan
maka
divais
memerlukan pairing dengan BSC110 dan
kode kaki yang digunakan “0000”.
Modul bluetooth yang digunakan
mempunyai 2 mode kerja yaitu standalone
dan bonding. Mode standalone adalah
mode kerja menunggu adanya koneksi,
sedangkan mode bonding adalah mode
Gambar 2.5. Letak Jumper dalam Modul
Bluetooth.
583
JETC, Volume 4, Nomor 1, Des 2009
GAP
merupakan
prosedur
yang
pencarian
divais
tegangannya sama dengan VCC, sehingga
bluetooth lain (idle mode procedures atau
tegangan pada R2 atau tegangan reset akan
tidak ada link terbentuk dengan divais lain)
turun menjadi 0 volt.
berhubungan
dengan
Kemudian
kapasitor
terisi
hingga
dan pengelolaan link koneksi dari divais
Jika saklar ditekan, reset bekerja
bluetooth (connecting mode procedures).
secara manual, aliran arus akan mengalir
GAP juga mengatur tingkat keamanan dari
dari VCC melalui R1 menuju kaki reset.
divais bluetooth misalnya perlu melakukan
Tegangan di kaki reset (VR2) sebesar
pairing atau tidak. GAP juga memberikan
parameter yang diperlukan agar divais
bluetooth
dapat
diakses
oleh
divais
bluetooth yang lain.
SPP merupakan prosedur untuk
membentuk virtual link serial RS232.
Interface serial ini seperti yang telah
Tegangan
dijelaskan
untuk
menyebabkan kaki ini berlogika “1”. Saat
host
saklar dilepas, aliran arus dari VCC akan
komputer).
Host
berhenti, dan tegangan reset akan turun
mengontrol,
dan
menjadi 0 volt kembali. Rangkaian reset
diatas
berguna
berkomunikasi
(mikrokontroler
dapat
dengan
atau
mengatur,
berkomunikasi melalui interface ini.
VR2
pada
kaki
RST
dapat dilihat pada Gambar 2.6.
2.6 Rangkaian Reset Pengendali Mikro
AT89S52
Rangkaian reset dirancang untuk
melakukan
reset
saat
pertama
kali
AT89S52 diberi suplai tegangan atau
disebut juga dengan power on reset.
Rangkaian reset ini terdiri dari sebuah
kapasitor yang bernilai 10 μF dan dua buah
hambatan yang bernilai 100kΩ dan 8k2Ω.
Saat
sumber
daya
diaktifkan,
maka
kapasitor akan terhubung singkat dan arus
mengalir dari VCC langsung ke kaki reset
sehingga kaki tersebut berlogika “1”.
584
Gambar 2.6. Rangkaian Reset AT89S52
2.7
Rangkaian
Osilator
Pengendali
Mikro AT89S52
Karena pengendali mikro AT89S52
sudah memiliki rangkaian internal clock
generator, maka untai osilator luar ini
hanya melengkapi internal clock generator.
Rangkaian tersebut terdiri dari osilator
Sistem Pengendali Dengan Bluetooth
[Sahabuddin Hay]
kristal dengan nilai 11,0592 MHz ditambah
bluetooth
2 buah kapasitor 30 pF yang berfungsi
membentuk suatu koneksi. Untuk sistem
untuk
Kristal
wireless pengendali robot sederhana ini
dihubungkan dengan kaki 18 (XTAL1) dan
modul bluetooth yang terkoneksi dengan
kaki
mikro
komputer atau remote kontrol manual
AT89S52. Rangkaian osilator pengendali
menggunakan mode bond dan modul
mikro dapat dilihat pada Gambar 2.7.
bluetooth
menstabilkan
19
frekuensi.
(XTAL2)
pengendali
BSC110
pada
yang
lain
robot
untuk
sederhana
menggunakan mode standalone.
Modul bluetooth yang digunakan
ditunjukkan Gambar 8.
Gambar 2.7. Rangkaian Osilator AT89S52.
2.8 Modul Bluetooth BSC110
Modul bluetooth yang digunakan
buatan Avantwave (BSC 110). BSC110
Gambar 2.8. Modul Bluetooth
terdapat 2 tipe yaitu BSC110 DCE dan
Hubungan mikrokontroler dengan
BSC110 DTE. Akan tetapi pada skripsi ini
modul bluetooth ditunjukkan Gambar 3.20.
hanya
DCE
Port serial mikrokontroler menggunakan
dikarenakan distributor yang menyediakan
logika 5 volt sedangkan modul bluetooth
bluetooth serial port profile ini hanya
menggunakan
memiliki tipe BSC110 DCE.
antarmuka dengan host, sehingga untuk
baud
menggunakan
BSC110
logika
RS232
sebagai
Berdasarkan Tabel 2 pengaturan
berkomunikasi antara mikrokontroler dan
rate
modul bluetooth digunakan IC MAX232
agar
transmisi
bluetooth
mempunyai kecepatan 9.6 Kbps maka J5,
J6, J7 = “100”. Dalam
sebagai pengubah level tegangan.
sistem ini
menggunakan pairing sehingga J4=”1”.
Tidak
bluetooth
semua
konektor
dihubungkan
serial
dengan
Agar modul bluetooth dapat saling
mikrokontroler atau komputer, cukup TX
terkoneksi dan membentuk virtual serial
dan RX saja dihubungkan dengan TX dan
link maka minimal salah satu dari modul di
RX
set
mempunyai flow control sendiri yaitu flow
dalam
mode
bond.
Mode
bond
merupakan mode untuk mencari modul
mikrokontroler
karena
bluetooth
control on / flow control off.
585
JETC, Volume 4, Nomor 1, Des 2009
Karena
modul
bluetooth
yang
mengirimkan data yang telah diprogram
terhubung dengan sistem mikrokontroler
pada modul mikrokontroler melalui modul
bertipe DCE maka untuk dapat melakukan
pengirim dan hasil penerimaan ditampilkan
transceiver data hubungan yang terjadi
oleh komputer. Hasil yang diperoleh
tidak usah dibalik jadi TX terhubung
ditunjukkan pada Tabel
dengan TX dan RX terhubung dengan RX.
Dari
Tabel
dapat
disimpulkan,
Tetapi pada bluetooth yang terhubung
bahwa modul bluetooth yang digunakan ini
komputer harus dibalik jadi TX terhubung
dapat berfungsi baik dalam melakukan
RX dan RX terhubung TX.
pengiriman dan penerimaan data.
Gambar 2.9. Koneksi Mikrokontroler dengan Modul Bluetooth
3. PEMBAHASAN
Modul
bluetooth
3.1 Pengujian Terhadap Modul Bluetooth
mempunyai
daya
yang
kelas
digunakan
2
sehingga
Tujuan dari pengujian terhadap
jangkauan yang dapat dicakup 10 m.
bagian ini adalah untuk mengetahui apakah
Setelah dilakukan pengujian jarak yang
perangkat keras dan perangkat lunak dari
dapat dicakup 10,2 m dengan kondisi tanpa
modul bluetooth dapat berkoneksi dengan
halangan. Untuk kondisi dengan halangan
divais bluetooth lain, jarak yang dapat
tembok antara ruang yang satu dengan
dicakup,
yang lainnya jarak yang dapat dicakup 10
dan
frekuensi
kerja
yang
digunakan.
Pada pengujian koneksi modul
bluetooth dengan bluetooth lainnya telah
dilakukan bersamaan dengan pengujian
modul mikrokontroler. Pengujian dengan
586
m.
Tabel 3.1. Pengujian Modul Bluetooth
Sistem Pengendali Dengan Bluetooth
[Sahabuddin Hay]
3.2 Pengujian Modul Pengendali Arah
4. KESIMPULAN
Berdasarkan dari pengamatan dan
Putar Motor DC
Modul pengendali arah putar motor
pengujian dari perangkat keras dan lunak
DC yang dibuat menggunakan transistor
yang telah direalisasikan pada skripsi ini,
NPN tipe TIP 31 dan transistor PNP tipe
maka kesimpulan yang diambil adalah
TIP 32 yang memiliki hfe atau penguatan
sebagai berikut:
arus sebesar 120x. Transistor digunakan
1. Modul
sebagai
relay
elektronik
agar
pengaturannya dapat dikendalikan oleh
mikrokontroler.
dapat
bluetooth
melakukan
yang
digunakan
pengiriman
dan
penerimaan data dengan baik
2. Aplikasi bluetooth sebagai pengendali
Saat pengujian port 2.6 dan port 2.7
menggunakan
mikrokontroler
dari mikrokontroler dihubungkan langsung
AT89S52
sebagai
basis
ke kaki basis dari transistor TIP31 yaitu Q3
pengendalinya.
Dan
untuk
dan Q4, dan kemudian keluaran port 2.6
mengontrol kondisi terdiri dari 2 mode
diset high „5 volt‟ agar transistor Q3 aktif
yaitu mode remote kontrol manual
dan motor akan berputar, tetapi pada
yang terdiri dari modul mikrokontroler
kenyataannya motor tidak berputar, lalu
AT89S52.
keluaran dari port 2.6 dicek dan ternyata
komputer yang dilengkapi dengan
tegangan dari port 2.6 hanya 1,6 volt
program
sehingga arus basis pada Q3 adalah (1,6 –
Microsoft Visual Basic 6.0.
Dan
antarmuka
modul
menggunakan
menggunakan
0,7)/470 yaitu sekitar 1,9 mA. Saat
3. Sistem yang dirancang dapat berhasil
perancangan arus basis yang dibutuhkan
bekerja dengan baik dengan jarak
oleh Q3 agar aktif dan motor dapat
maksimum 10,2 m untuk kondisi tanpa
berputar adalah 8,33mA. Untuk mengatasi
halangan.
masalah itu maka pada keluaran port 2
dihubungkan
merupakan
ke
IC
IC
buffer
74LS245
arus
yang
sehingga
tegangan keluarannya tetap high saat
dihubungkan ke kaki basis transistor Q3,
dan menyebabkan transistor Q3 aktif dan
DAFTAR PUSTAKA
Axelson, Jan, “Serial Port Complete”,
Lakeview Research, 1998.
Bluetooth SIG “Specification of the
Bluetooth System volume 1”, v 1.1, 22
Februari 2001 www.bluetooth.com
motor akan berputar
Bluetooth SIG “Specification of the
Bluetooth System volume 2”, v 1.1, 22
Februari 2001 www.bluetooth.com
587
JETC, Volume 4, Nomor 1, Des 2009
MacKenzie, I. Scott, “The 8051
Microcontroller 2nd Edition”, Prentice
Hall, 1995.
Malvino, Albert Paul, “Electronics
Principles 3rd Edition”, McGraw –
Hill, 1984.
Prasetia, Retna,” Interfacing Port Paralel
dan Port Serial Komputer dengan
Visual Basic 6.0”, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2004
588
Ronald, Andrian “Wireless Printer Adapter
Memanfaatkan Serial Port Profile
Bluetooth”,
Fakultas
Teknik
Universitas Kristen Satya Wacana,
Oktober 2004
Tooley, Michael, ”Electronic Circuits
Handbook 2nd Edition”, Butterworth –
Heinemann, 1993.
Download