STRATEGI PEMASARAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PETERSAYSDENIM (Studi Korelasional Strategi Komunikasi Pemasaran Petersaysdenim dengan Loyalitas Konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara) Nia Ervina 1009041214 Abstrak Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Petersaysdenim. Sebuah studi korelasional tentang hubungan antara komunikasi pemasaran terhadap loyalitas konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Adapun permasalahan yang diteliti adalah “Sejauh manakah hubungan antara strategi komunikasi pemasaran Petersaysdenim terhadap loyalitas konsumen?”. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi, komunikasi pemasaran, teori AIDDA, internet dan teori loyalitas. Penelitian ini menggunakan korelasional, yaitu metode yang melihat ada tidaknya suatu hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Penarikan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode purposive sampling, dimana yang diteliti yaitu mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang menggunakan produk Petersaysdenim. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis menggunakan Rank Spearman. Hasil keseluruhan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran Petersaysdenim dengan loyalitas konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Hubungan tersebut cukup berarti. Hasil ini diperoleh dengan menggunakan uji hipotesa yang dilambangkan dengan rs, hasilnya yaitu rs = 0,62 dan berdasarkan skala Guildford berada pada skala yang menunjukkan hubungan yang cukup berarti. Kata kunci: Strategi, Komunikasi Pemasaran, Loyalitas, Korelasional 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis dan perekonomian berkembang semakin pesat. Kemudian menuntut para pengusaha memutar otak lebih untuk menentukan langkah yang tepat agar bisnisnya bisa memenangkan persaingan dan terus bertahan. Dengan menemukan strategi pemasaran dan cara mengkomunikasikannya ke pasar dengan efektif bisa menjadi langkah yang akan sangat membantu perusahaan. Pemasaran merupakan langkah terpenting dalam mengembangkan bisnis. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (William J.Staton, 1978). Pemasaran dimaksudkan agar perusahaan dapat mencakup sebanyak-banyaknya kosumen dan mempertahankan ke-loyal-an konsumen tersebut terhadap produknya guna mencapai tujuan perusahaan itu sendiri. Komunikasi pemasaran adalah istilah yang menggambarkan bagaimana organisasi, perusahaan atau pemerintah mengkomunikasikan pesan-pesan kepada khalayak sasaran mereka. Khalayak sasaran adalah kelompok konsumen potensial yang menerima pesan-pesan pemasaran mereka (Lwin dan Aitchison, 2005:5). Semua sektor bisnis dituntut hal yang sama, termasuk bisnis mode. Banyaknya merek-merek terkenal dengan kualitas unggul beredar di masyarakat dengan berbagai inovasi yang terus ditawarkan. Bukan berarti merek dalam negeri tidak bisa sukses dan mampu bersaing dengan merek impor. Tidak hanya di Indonesia tapi juga terkenal dan membuka toko di luar negeri. The Executive, Eiger, Lea, Damn I Love Indonesia dan Petersaysdenim adalah contoh beberapa merek asli Indonesia yang meraup sukses di bisnis internasional. Untuk mewujudkan visi menembus pasar internasional dengan efektif, Petersaysdenim menggunakan internet dengan memanfaatkan fungsi jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Tumblr dan surat elektronik untuk promosi dan berkomunikasi dengan konsumen Petersaysdenim. Cara ini tidak memakan biaya mahal dan Petersaysdenim bisa lebih dekat dengan konsumen karena bisa berinteraksi langsung. Selain itu, Petersaysdenim memilih untuk mensponsori kelompok musik lokal maupun internasional, dengan begitu kemanapun mereka memakai produk Petersaysdenim akan dilihat banyak orang. Strategi Petersaysdenim dengan mensponsori artis-artis ini menjadi inspirasi merek lain untuk melakukan hal yang sama, inovasi strategi inilah yang meningkatkan penjualan Petersaysdenim. Dengan strategi Petersaysdenim yang melihat peluang dengan jeli dan berhasil meraup banyak konsumen yang loyal terhadap produknya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Petersaysdenim dengan Loyalitas Konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara”. 2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka masalah pokok yang dapat dirumuskan adalah: “Adakah terdapat pengaruh antara strategi komunikasi pemasaran Petersaysdenim terhadap loyalitas konsumen yang menggunakan produk Petersaysdenim di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara?” Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran Petersaysdenim terhadap loyalitas konsumen yang menggunakan produk Petersaysdenim di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Uraian Teoritis Komunikasi Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilaksanakan secara efektif, para peminat komunikasi sering mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold D. Laswell dengan menjawab pertanyaan “Who Says What in Which Channel to Whom With What Effect”. Formula tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut (Effendy, 2002:10): 1. Who (komunikator), merupakan pihak yang menyampaikan pesan. 2. Says What (pesan), merupakan pernyataan yang didukung oleh lambanglambang. 3. In Which Channel (media), merupakan sarana atau saluran yang mendukung pesan yang disampaikan. 4. To Whom (komunikan), merupakan pihak yang menerima pesan. 5. With What Effect (efek yang ditimbulkan), merupakan suatu dampak yang timbul sebagai pengaruh pesan. Komunikasi Pemasaran Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Berdasarkan defenisi tersebut dapat diketahui beberapa istilah seperti: kebutuhan (needs), keinginan (wants), permintaan (demands), produk (product), pertukaran (exchange), transaksi (transactions) dan pasar (markets) (Angipora, 1999:3). Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Sponsorship Sponsor dapat didefinisikan sebagai perubahan dalam penyediaan bantuan terhadap perusahaan yang ingin membuat acara atau sebuah program. Bantuan tersebut dapat berbentuk uang atau dalam bentuk apapun. Untuk sebuah kegiatan dalam mencapai tujuan komersial (Meenaghan, 1991). Menurut Roy dan Cornwell (2003), sponsorship didefinisikan sebagai pemberian tunai dan atau pembayaran barter (in-kind) akan benda kepemilikan (seperti olahraga, hiburan, non-profit event / organisasi) dengan balasan berupa 3 akses pemanfaatan potensial iklan yang berhubungan dengan kepemilikan perusahaan / produk. Roy dan Cornwel berpendapat dengan menjadi sponsor pada sebuah acara tentunya diharapkan agar brand awarenes dan atau brand / corporate image meningkat dimata konsumen. Sehingga meningkatkan pula ketertarikan konsumen terhadap produk. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai “proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh dan menggunakan barang-barang dan jasa”. Dari definisi diatas maka disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk, temasuk berapa jumlah yang dapat dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi, baik individu maupun tumah tangga. Teori AIDDA Dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, teori yang dipandang mendekati permasalahan penelitian ini adalah teori AIDDA. Pengertiannya sebagai berikut: A Attention Perhatian I Interest Minat D Desire Hasrat D Desicion Keputusan A Action Tindakan Internet Teknologi komunikasi adalah teknologi yang mencakup teknologi komputer serta teknologi informasi. Teknologi komputer yang berkaitan dengan perangkat komputer sedangkan teknologi informasi menyangkut radio, televisi dan telepon. Perubahan terbesar dibidang teknologi komunikasi setelah munculnya televisi adalah penemuan dan pertumbuhan internet. Lahirnya era dimana bergabungnya telepon, radio, komputer dan televisi menjadi satu dan teknologi itu disebut dengan internet. Internet telah memberikan kontribusi dan andil sangat besar bagi perkembangan dunia. Kehadiran internet menghapus batas dan jarak terhadap akses informasi. Strategi Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratus = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga biasa diartikan sebagai suatu rencana 4 untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerahdaerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orangorang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi (Lupiyoadi, 2006: 35). Loyalitas Dewasa ini perusahaan berusaha untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi para pelanggannya. Menurut Griffin (2005 : 31) definisi pelanggan (customer) memberikan pandangan mendalam yang penting untuk memahami mengapa perusahaan harus menciptakan dan memelihara pelanggan dan bukan hanya menarik pembeli. Defenisi itu berasal dari kata custom, yang didefinisikan sebagai “membuat sesuatu menjadi kebiasaan atau biasa” dan “mempraktikkan kebiasaan”. Kerangka Konsep Variabel Penelitian Variabel Bebas (X) Strategi Komunikasi Pemasaran Variabel Terikat (Y) Loyalitas Konsumen Karakteristik Responden Variabel Penelitian Variabel Teoritis Variabel Bebas (X) Strategi Komunikasi Pemasaran Variabel Terikat (Y) Loyalitas Konsumen Karakteristik Responden Variabel Operasional Iklan Promosi Penjualan Penjualan Personal Sponsorship Pembelian Berulang Mereferensikan Ke Orang Lain Kekebalan Tarikan Pesaing Departemen Jenis Kelamin Uang saku Penghasilan orang tua Metodologi Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara, Departemen Ilmu Komunikasi, yang beralamat di Jl. 5 Prof. A. Sofian No. 1 Kampus Usu, Padang Bulan, Medan-20155. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014. Metode Penelitian Metode penelitian menggunakan metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan Sampel Populasi yang dipilih sebagai objek penelitian adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan jumlah objek penelitian sebanyak 4025. Jumlah sampel yang diambil menggunakan rumus taroyamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sebanyak 98 orang mahasiswa. Teknik Penarikan Data 1. Teknik Purposive Sampling 2. Teknik Accidental Sampling Teknik Pengumpulan Data 1. Penelitian Lapangan (kuesioner) 2. Penelitian Kepustakaan Analisis Data 1. Analisis Tabel Tunggal 2. Analisis Tabel Silang Hasil dan Pembahasan Tabel 4.5 Mengenal Petersaysdenim Dari Internet No. 1 2 3 Jawaban Tidak Benar Benar Sangat Benar Frekuensi 23 53 22 98 Total Persen 23,5 54,1 22,4 100 Sumber: P.5/FC.5 Dapat dilihat bahwa responden yang mengenal Petersaysdenim melalui internet sebanyak 53 orang (54,1%) dan yang mengenal Petersaysdenim bukan melalui internet sebanyak 23 orang (23,5%). Responden yang sangat yakin mengenal Petersaysdenim melalui internet sebanyak 22 orang (22,4%). Lebih banyak responden yang mengenal Petersaysdenim melalui internet. Tabel 4.8 Membeli Petersaysdenim Melalui Media Sosial (facebook, instagram dan twitter). No. 1 2 Jawaban Tidak Benar Benar Frekuensi 29 59 6 Persen 29,6 60,2 3 Total Sangat Benar 10 98 10,2 100 Sumber: P.8/FC.8 Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab membeli Petersaysdenim melalui media sosial sebanyak 59 orang (60,2%) dan yang menjawab tidak membeli produk Petersaysdenim melalui media sosial sebanyak 29 orang (29,6%). Sebanyak 10 orang (10,2%) responden menjawab sangat benar membeli produk Petersaysdenim melalui media sosial. Pemesanan produk – produk Petersaysdenim dapat dilakukan melalui akun – akun resmi Petersaysdenim yaitu instagram @petersaysdenimofficial , facebook https://www.facebook.com/petersaysdenim , website www.petersaysdenim.com . Akun – akun media sosial ini dibuat untuk memudahkan konsumen mendapatkan produk asli Petersaysdenim dan memperluas cakupan pasar Petersaysdenim tanpa terbatas jarak. Pemesanan dilakukan pembeli secara langsung dengan pegawai Petersaysdenim melalui email ataupun pesan singkat dari telepon genggam, kemudian pembeli mentransfer sesuai harga yang tertera dan dalam 24 jam. Produk yang dipesan akan sampai paling lama 7 hari dari waktu pemesanan. Tabel 4.12 Membeli Langsung Di Booth Petersaysdenin Pada Acara Musik No. 1 2 3 Total Jawaban Tidak Benar Benar Sangat Benar Frekuensi 10 74 14 98 Persen 10,2 75,5 14,3 100 Sumber: P.12/FC.12 Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 74 orang (75,5%) responden membeli produk Petersaysdenim langsung di booth Petersaysdenim yang ada pada acara – acara musik yang disponsorinya dan sebanyak 10 orang (10,2%) responden yang tidak membeli langsung produk Petersaysdenim di booth pada acara musik. Sebanyak 14 orang (14,3%) responden menjawab sangat benar membeli langsung produk Petersaysdenim di booth pada acara – acara musik. Sesuai dengan tujuan Petersaysdenim yang menyatukan denim dengan musik, selain mensponsori acara – acara musik kelas internasional Petersaysdenim juga membuka booth yang menjual produk – produknya. Tabel.4.15 Membeli Petersaydenim Karena Mensponsori Acara Musik. No. 1 2 3 Total Jawaban Tidak Benar Benar Sangat Benar Frekuensi 17 36 45 98 Persen 17,3 36,7 46,00 100 Sumber: P.15/FC.15 Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa, sebanyak 36 orang (36,7%) responden yang membeli produk Petersaysdenim karena banyak mensponsori 7 acara-acara musik dalam dan luar negeri dan sebanyak 45 orang (46%) menjawab sangat benar membeli produk Petersaysdenim karena banyak mensponsori acaraacara musik dalam dan luar negeri. Sebanyak 17 orang (17,3%) responden yang membeli produk Petersaysdenim bukan karena banyak mensponsori acara-acara musik. Petersaysdenim juga berkolaborasi sebagai sponsor di beberapa acara musik nasional maupun internasional seperti Machbeth Summer Fest (Kanada), Musik Festifile (Bandung), dan Petersaysdenim Music Fest 2013 (Bali) dimana Petersaysdenim sebagai sponsor utamanya (www.facebook.com/petersaysdenim). Tabel 4.17 Frekuensi Pembelian Petersaysdenim No. 1 2 3 Total Jawaban 1–2 3–4 > 4 Frekuensi 16 50 32 98 Persen 16,3 51,0 32,7 100 Sumber: P.17/FC.17 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 50 orang (51,0%) responden mempunyai 3-4 produk Petersaysdenim dan 32 orang (32,7%) responden memiliki lebih dari 4 produk Petersaysdenim. 16 orang (16,3%) responden memiliki 1-2 produk Petersaysdenim. Dapat disimpulkan bahwa dilihat dari frekuensi pembelian pada tabel diatas, sangat banyak responden yang loyal terhadap Petersaysdenim karena telah melakukan pembelian berulang lebih dari 2 kali. Hal ini menunjukkan sudah terjalinnya hubungan kesetian pada konsumen terhadap produk-produk Petersaysdenim. Tabel 4.20 Memberitahukan Keunggulan Petersaysdenim Kepada Orang Lain. No. 1 2 3 Total Jawaban Tidak Benar Benar Sangat Benar Frekuensi 26 57 15 98 Persen 26,5 58,2 15,3 100 Sumber: P.20/FC.20 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 57 orang (58,2%) responden memberitahukan keunggulan-keunggulan produk Petersaysdenim kepada orang lain dan 26 orang (26,5%) responden tidak memberitahukan keunggulankeunggulan Petersaysdenim kepada orang lain. Sebanyak 15 orang (15,3%) responden menjawab sangat benar memberitahukan keunggulan-keunggulan produk Petersaysdenim kepada orang lain. Selain melakukan pembelian berulang, tingkat keloyalan konsumen dapat dilihat dari tindakannya memberitahukan keunggulan produk yang disukai kepada orang lain. Hal ini termasuk salah satu tindakan promosi yang dilakukan konsumen kepada orang lain. Tabel 4.23 Menyukai Petersaysdenim Dibandingkan Merek Lain Yang Sejenis. No. 1 Jawaban Tidak Benar Frekuensi 41 8 Persen 41,8 2 3 Total Benar Sangat Benar 45 12 98 45,9 12,3 100 Sumber: P.23/FC.23 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 45 orang (45,9%) responden menyukai produk Petersaysdenim dibandingkan merek lain yang sejenis, dan 41 orang (41,8%) responden tidak lebih menyukai produk Petersaysdenim dibandingkan merek lain sejenis. Sebanyak 12 orang (12,3%) sangat menyukai produk Petersaysdenim dibandingkan dengan merek lain sejenis. Banyaknya merek denim lain yang beredar di pasaran menjadikan persaingan semakin ketat. Kekebalan konsumen terhadap tarikan pesaing ini diharapkan dapat tumbuh seiring dengan strategi – strategi pemasaran yang dilakukan Petersaysdenim. Tabel 4.27 Analisis Tabel Silang Membeli Petersaysdenim Di Booth Pada Acara Musik Dengan Membeli Lagi Petersaysdenim Karena Sesuai Style Fashion Responden. Membeli Lagi karena sesuai style fashion responden Tidak sangat Benar benar benar Total Membeli Tidak Benar Count 2 7 1 10 Petersaysdenim di booth pada acara musik Benar % of Total Count % of Total 2,0% 13 13,3% 7,1% 50 51,0% 1,0% 11 11,2% 10,2% 74 75,5% Sangat Benar Count 0 9 5 14 % of Total Count % of Total ,0% 15 15,3% 9,2% 66 67,3% 5,1% 17 17,3% 14,3% 98 100,0% Total Berdasarkan output SPSS 13.0, diketahui 51,0% responden yang membeli Petersaysdenim di booth pada acara musik telah membeli lagi karena sesuai dengan style fashion responden. Responden menyebutkan, bentuk potongan celana dan baju Petersaysdenim sesuai dengan bentuk kaki ataupun badan responden. Kemudian desain dan pilihan warna yang disediakan identik dengan gaya kasual yang menampilkan kesan santai tapi tetap terlihat keren dan gaya. Seperti yang terlihat pada musisi – musisi yang memakai produk Petersaysdenim di acara musik yang juga disponsori oleh Petersaysdenim. Responden menyukai kesan yang ditimbulkan dari produk – produk Petersaysdenim dan membelinya di booth Petersaysdenim pada acara – acara musik, sehingga memutuskan membeli kembali produk – produk Petersaysdenim yang sesuai dengan style fashion reponden. Dengan kata lain, kedua variabel memiliki hubungan sehingga dapat diketahui bahwa variabel tersebut merupakan variabel yang positif. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 9 Setelah melalui proses analisis data mengenai “Strategi Pemasaran Petersasydenim Terhadap Loyalitas Konsumen” maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara strategi pemasaran Petersaysdenim dengan loyalitas konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, hubungan tersebut menunjukkan hubungan yang cukup berarti dan signifikan. Pembelian terhadap produk Petersaysdenim dilakukan oleh konsumen berdasarkan beberapa alasan. Diantaranya strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui iklan diinternet dan majalah musik, promosi penjualan dengan memberikan potongan harga, penjualan personal dengan menjual produk di booth pada acara musik dan pameran fashion, serta kegiatan mensponsori acara musik dan artis adalah hal-hal yang sangat mempengaruhi konsumen terhadap pembelian produk Petersaysdenim. Dari strategi tersebut terciptalah loyalitas pada konsumen yang ditunjukkan dari sikap konsumen yang membeli produk secara berulang, mereferensikannya ke orang lain dengan memberitahu keunggulan – keunggulan produk Petersaysdenim, serta menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama penelitian, maka peneliti ngajukan sejumlah saran sebagai berikut : 1. Sebaiknya dosen lebih memperhatikan dengan teliti hasil penelitian mahasiswanya dalam setiap proses bimbingan agar mahasiswa dapat lebih mengoreksi diri ke arah yang lebih baik. 2. Sebaiknya pihak yang menjadi responden menghargai kuisioner yang diberikan dan mengisinya dengan sebaik-baiknya. 3. Kadang kala sulit untuk mengakses website www.petersaysdenim.com , perlu perhatian lebih agar mengatasi masalah ini. Sehingga konsumen yang ingin melihat produk-produk Petersaysdenim tidak kecewa. DAFTAR REFRENSI Angipora, Marius P. 1999. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta : Grafindo Persada Cangara, Hafied. 2000.Pengertian Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Effendy, Onong Ucjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. Lupiyoadi, Rambat & A. Hamdani. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Lwin, May. Aitchison, Jim. 2005. Clueless in Marketing Communications. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer. Meenaghan, Tony. 1991. The Role of Sponsorship in the Marketing Communications Mix, “Journal of Advertising”. Vol 110. William, J.Stanton. 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga. 10