STRATEGI PEMASARAN DAN LOYALITAS

advertisement
STRATEGI PEMASARAN DAN LOYALITAS KONSUMEN
PETERSAYSDENIM
(Studi Korelasional Strategi Komunikasi Pemasaran Petersaysdenim dengan
Loyalitas Konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara)
Nia Ervina
1009041214
Abstrak
Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Petersaysdenim.
Sebuah studi korelasional tentang hubungan antara komunikasi pemasaran
terhadap loyalitas konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara. Adapun permasalahan yang diteliti adalah “Sejauh manakah
hubungan antara strategi komunikasi pemasaran Petersaysdenim terhadap
loyalitas konsumen?”. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
komunikasi, komunikasi pemasaran, teori AIDDA, internet dan teori loyalitas.
Penelitian ini menggunakan korelasional, yaitu metode yang melihat ada tidaknya
suatu hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Penarikan sampel
dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode purposive sampling, dimana yang
diteliti yaitu mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara yang menggunakan produk Petersaysdenim. Dalam pengumpulan
data peneliti menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data dalam penelitian ini dianalisis
menggunakan analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis
menggunakan Rank Spearman. Hasil keseluruhan penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran Petersaysdenim
dengan loyalitas konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara. Hubungan tersebut cukup berarti. Hasil ini diperoleh dengan
menggunakan uji hipotesa yang dilambangkan dengan rs, hasilnya yaitu rs = 0,62
dan berdasarkan skala Guildford berada pada skala yang menunjukkan hubungan
yang cukup berarti.
Kata kunci: Strategi, Komunikasi Pemasaran, Loyalitas, Korelasional
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dewasa ini bisnis dan perekonomian berkembang semakin pesat. Kemudian
menuntut para pengusaha memutar otak lebih untuk menentukan langkah yang
tepat agar bisnisnya bisa memenangkan persaingan dan terus bertahan. Dengan
menemukan strategi pemasaran dan cara mengkomunikasikannya ke pasar dengan
efektif bisa menjadi langkah yang akan sangat membantu perusahaan.
Pemasaran merupakan langkah terpenting dalam mengembangkan bisnis.
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial (William J.Staton, 1978). Pemasaran
dimaksudkan agar perusahaan dapat mencakup sebanyak-banyaknya kosumen dan
mempertahankan ke-loyal-an konsumen tersebut terhadap produknya guna
mencapai tujuan perusahaan itu sendiri.
Komunikasi pemasaran adalah istilah yang menggambarkan bagaimana
organisasi, perusahaan atau pemerintah mengkomunikasikan pesan-pesan kepada
khalayak sasaran mereka. Khalayak sasaran adalah kelompok konsumen potensial
yang menerima pesan-pesan pemasaran mereka (Lwin dan Aitchison, 2005:5).
Semua sektor bisnis dituntut hal yang sama, termasuk bisnis mode.
Banyaknya merek-merek terkenal dengan kualitas unggul beredar di masyarakat
dengan berbagai inovasi yang terus ditawarkan.
Bukan berarti merek dalam negeri tidak bisa sukses dan mampu bersaing
dengan merek impor. Tidak hanya di Indonesia tapi juga terkenal dan membuka
toko di luar negeri. The Executive, Eiger, Lea, Damn I Love Indonesia dan
Petersaysdenim adalah contoh beberapa merek asli Indonesia yang meraup sukses
di bisnis internasional.
Untuk mewujudkan visi menembus pasar internasional dengan efektif,
Petersaysdenim menggunakan internet dengan memanfaatkan fungsi jejaring
sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Tumblr dan surat elektronik untuk
promosi dan berkomunikasi dengan konsumen Petersaysdenim. Cara ini tidak
memakan biaya mahal dan Petersaysdenim bisa lebih dekat dengan konsumen
karena bisa berinteraksi langsung. Selain itu, Petersaysdenim memilih untuk
mensponsori kelompok musik lokal maupun internasional, dengan begitu
kemanapun mereka memakai produk Petersaysdenim akan dilihat banyak orang.
Strategi Petersaysdenim dengan mensponsori artis-artis ini menjadi inspirasi
merek lain untuk melakukan hal yang sama, inovasi strategi inilah yang
meningkatkan penjualan Petersaysdenim.
Dengan strategi Petersaysdenim yang melihat peluang dengan jeli dan
berhasil meraup banyak konsumen yang loyal terhadap produknya, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Komunikasi
Pemasaran Petersaysdenim dengan Loyalitas Konsumen di Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara”.
2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka masalah pokok yang dapat dirumuskan
adalah: “Adakah terdapat pengaruh antara strategi komunikasi pemasaran
Petersaysdenim terhadap loyalitas konsumen yang menggunakan produk
Petersaysdenim di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara?”
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran Petersaysdenim terhadap
loyalitas konsumen yang menggunakan produk Petersaysdenim di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Uraian Teoritis
Komunikasi
Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilaksanakan
secara efektif, para peminat komunikasi sering mengutip paradigma yang
dikemukakan oleh Harold D. Laswell dengan menjawab pertanyaan “Who Says
What in Which Channel to Whom With What Effect”. Formula tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut (Effendy, 2002:10):
1. Who (komunikator), merupakan pihak yang menyampaikan pesan.
2. Says What (pesan), merupakan pernyataan yang didukung oleh lambanglambang.
3. In Which Channel (media), merupakan sarana atau saluran yang mendukung
pesan yang disampaikan.
4. To Whom (komunikan), merupakan pihak yang menerima pesan.
5. With What Effect (efek yang ditimbulkan), merupakan suatu dampak yang
timbul sebagai pengaruh pesan.
Komunikasi Pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.
Berdasarkan defenisi tersebut dapat diketahui beberapa istilah seperti: kebutuhan
(needs), keinginan (wants), permintaan (demands), produk (product), pertukaran
(exchange), transaksi (transactions) dan pasar (markets) (Angipora, 1999:3).
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan
kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar.
Sponsorship
Sponsor dapat didefinisikan sebagai perubahan dalam penyediaan bantuan
terhadap perusahaan yang ingin membuat acara atau sebuah program. Bantuan
tersebut dapat berbentuk uang atau dalam bentuk apapun. Untuk sebuah kegiatan
dalam mencapai tujuan komersial (Meenaghan, 1991).
Menurut Roy dan Cornwell (2003), sponsorship didefinisikan sebagai
pemberian tunai dan atau pembayaran barter (in-kind) akan benda kepemilikan
(seperti olahraga, hiburan, non-profit event / organisasi) dengan balasan berupa
3
akses pemanfaatan potensial iklan yang berhubungan dengan kepemilikan
perusahaan / produk.
Roy dan Cornwel berpendapat dengan menjadi sponsor pada sebuah acara
tentunya diharapkan agar brand awarenes dan atau brand / corporate image
meningkat dimata konsumen. Sehingga meningkatkan pula ketertarikan konsumen
terhadap produk.
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai “proses pengambilan
keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi,
memperoleh dan menggunakan barang-barang dan jasa”.
Dari definisi diatas maka disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah
proses pengambilan keputusan menyangkut suatu proses keputusan sebelum
pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan
menghabiskan produk, temasuk berapa jumlah yang dapat dibelanjakan, kapan,
dengan siapa, oleh siapa dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi,
baik individu maupun tumah tangga.
Teori AIDDA
Dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, teori yang dipandang mendekati
permasalahan penelitian ini adalah teori AIDDA. Pengertiannya sebagai berikut:
A
Attention
Perhatian
I
Interest
Minat
D
Desire
Hasrat
D
Desicion
Keputusan
A
Action
Tindakan
Internet
Teknologi komunikasi adalah teknologi yang mencakup teknologi komputer
serta teknologi informasi. Teknologi komputer yang berkaitan dengan perangkat
komputer sedangkan teknologi informasi menyangkut radio, televisi dan telepon.
Perubahan terbesar dibidang teknologi komunikasi setelah munculnya televisi
adalah penemuan dan pertumbuhan internet. Lahirnya era dimana bergabungnya
telepon, radio, komputer dan televisi menjadi satu dan teknologi itu disebut
dengan internet.
Internet telah memberikan kontribusi dan andil sangat besar bagi
perkembangan dunia. Kehadiran internet menghapus batas dan jarak terhadap
akses informasi.
Strategi
Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratus = militer; dan ag
= memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal.
Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang,
dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat
selalu memenangkan perang. Strategi juga biasa diartikan sebagai suatu rencana
4
untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerahdaerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada
pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik
medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orangorang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap
perubahan yang mungkin terjadi (Lupiyoadi, 2006: 35).
Loyalitas
Dewasa ini perusahaan berusaha untuk menemukan dan membangun sistem
manajemen yang mampu secara profesional meretensi para pelanggannya.
Menurut Griffin (2005 : 31) definisi pelanggan (customer) memberikan
pandangan mendalam yang penting untuk memahami mengapa perusahaan harus
menciptakan dan memelihara pelanggan dan bukan hanya menarik pembeli.
Defenisi itu berasal dari kata custom, yang didefinisikan sebagai “membuat
sesuatu menjadi kebiasaan atau biasa” dan “mempraktikkan kebiasaan”.
Kerangka Konsep
Variabel Penelitian
Variabel Bebas (X)
Strategi
Komunikasi
Pemasaran
Variabel Terikat (Y)
Loyalitas Konsumen
Karakteristik
Responden
Variabel Penelitian
Variabel Teoritis
Variabel Bebas (X)
Strategi Komunikasi Pemasaran
Variabel Terikat (Y)
Loyalitas Konsumen
Karakteristik Responden
Variabel Operasional

Iklan

Promosi Penjualan

Penjualan Personal

Sponsorship

Pembelian Berulang

Mereferensikan Ke Orang Lain

Kekebalan Tarikan Pesaing

Departemen

Jenis Kelamin

Uang saku

Penghasilan orang tua
Metodologi Penelitian
Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian ini di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sumatera Utara, Departemen Ilmu Komunikasi, yang beralamat di Jl.
5
Prof. A. Sofian No. 1 Kampus Usu, Padang Bulan, Medan-20155. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei 2014.
Metode Penelitian
Metode penelitian menggunakan metode korelasional dengan pendekatan
kuantitatif.
Populasi dan Sampel
Populasi yang dipilih sebagai objek penelitian adalah Mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan jumlah objek penelitian sebanyak 4025.
Jumlah sampel yang diambil menggunakan rumus taroyamane dengan presisi
10% dan tingkat kepercayaan 90% sebanyak 98 orang mahasiswa.
Teknik Penarikan Data
1. Teknik Purposive Sampling
2. Teknik Accidental Sampling
Teknik Pengumpulan Data
1. Penelitian Lapangan (kuesioner)
2. Penelitian Kepustakaan
Analisis Data
1. Analisis Tabel Tunggal
2. Analisis Tabel Silang
Hasil dan Pembahasan
Tabel 4.5
Mengenal Petersaysdenim Dari Internet
No.
1
2
3
Jawaban
Tidak Benar
Benar
Sangat Benar
Frekuensi
23
53
22
98
Total
Persen
23,5
54,1
22,4
100
Sumber: P.5/FC.5
Dapat dilihat bahwa responden yang mengenal Petersaysdenim melalui
internet sebanyak 53 orang (54,1%) dan yang mengenal Petersaysdenim bukan
melalui internet sebanyak 23 orang (23,5%). Responden yang sangat yakin
mengenal Petersaysdenim melalui internet sebanyak 22 orang (22,4%). Lebih
banyak responden yang mengenal Petersaysdenim melalui internet.
Tabel 4.8
Membeli Petersaysdenim Melalui Media Sosial
(facebook, instagram dan twitter).
No.
1
2
Jawaban
Tidak Benar
Benar
Frekuensi
29
59
6
Persen
29,6
60,2
3
Total
Sangat Benar
10
98
10,2
100
Sumber: P.8/FC.8
Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab membeli Petersaysdenim melalui media sosial sebanyak 59 orang
(60,2%) dan yang menjawab tidak membeli produk Petersaysdenim melalui media
sosial sebanyak 29 orang (29,6%). Sebanyak 10 orang (10,2%) responden
menjawab sangat benar membeli produk Petersaysdenim melalui media sosial.
Pemesanan produk – produk Petersaysdenim dapat dilakukan melalui akun
– akun resmi Petersaysdenim yaitu instagram @petersaysdenimofficial , facebook
https://www.facebook.com/petersaysdenim , website www.petersaysdenim.com .
Akun – akun media sosial ini dibuat untuk memudahkan konsumen mendapatkan
produk asli Petersaysdenim dan memperluas cakupan pasar Petersaysdenim tanpa
terbatas jarak. Pemesanan dilakukan pembeli secara langsung dengan pegawai
Petersaysdenim melalui email ataupun pesan singkat dari telepon genggam,
kemudian pembeli mentransfer sesuai harga yang tertera dan dalam 24 jam.
Produk yang dipesan akan sampai paling lama 7 hari dari waktu pemesanan.
Tabel 4.12
Membeli Langsung Di Booth Petersaysdenin Pada Acara Musik
No.
1
2
3
Total
Jawaban
Tidak Benar
Benar
Sangat Benar
Frekuensi
10
74
14
98
Persen
10,2
75,5
14,3
100
Sumber: P.12/FC.12
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 74 orang
(75,5%) responden membeli produk Petersaysdenim langsung di booth
Petersaysdenim yang ada pada acara – acara musik yang disponsorinya dan
sebanyak 10 orang (10,2%) responden yang tidak membeli langsung produk
Petersaysdenim di booth pada acara musik. Sebanyak 14 orang (14,3%) responden
menjawab sangat benar membeli langsung produk Petersaysdenim di booth pada
acara – acara musik.
Sesuai dengan tujuan Petersaysdenim yang menyatukan denim dengan
musik, selain mensponsori acara – acara musik kelas internasional Petersaysdenim
juga membuka booth yang menjual produk – produknya.
Tabel.4.15
Membeli Petersaydenim Karena Mensponsori Acara Musik.
No.
1
2
3
Total
Jawaban
Tidak Benar
Benar
Sangat Benar
Frekuensi
17
36
45
98
Persen
17,3
36,7
46,00
100
Sumber: P.15/FC.15
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa, sebanyak 36 orang (36,7%)
responden yang membeli produk Petersaysdenim karena banyak mensponsori
7
acara-acara musik dalam dan luar negeri dan sebanyak 45 orang (46%) menjawab
sangat benar membeli produk Petersaysdenim karena banyak mensponsori acaraacara musik dalam dan luar negeri. Sebanyak 17 orang (17,3%) responden yang
membeli produk Petersaysdenim bukan karena banyak mensponsori acara-acara
musik.
Petersaysdenim juga berkolaborasi sebagai sponsor di beberapa acara musik
nasional maupun internasional seperti Machbeth Summer Fest (Kanada), Musik
Festifile (Bandung), dan Petersaysdenim Music Fest 2013 (Bali) dimana
Petersaysdenim sebagai sponsor utamanya (www.facebook.com/petersaysdenim).
Tabel 4.17
Frekuensi Pembelian Petersaysdenim
No.
1
2
3
Total
Jawaban
1–2
3–4
> 4
Frekuensi
16
50
32
98
Persen
16,3
51,0
32,7
100
Sumber: P.17/FC.17
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 50 orang (51,0%) responden
mempunyai 3-4 produk Petersaysdenim dan 32 orang (32,7%) responden
memiliki lebih dari 4 produk Petersaysdenim. 16 orang (16,3%) responden
memiliki 1-2 produk Petersaysdenim.
Dapat disimpulkan bahwa dilihat dari frekuensi pembelian pada tabel diatas,
sangat banyak responden yang loyal terhadap Petersaysdenim karena telah
melakukan pembelian berulang lebih dari 2 kali. Hal ini menunjukkan sudah
terjalinnya hubungan kesetian pada konsumen terhadap produk-produk
Petersaysdenim.
Tabel 4.20
Memberitahukan Keunggulan Petersaysdenim Kepada Orang Lain.
No.
1
2
3
Total
Jawaban
Tidak Benar
Benar
Sangat Benar
Frekuensi
26
57
15
98
Persen
26,5
58,2
15,3
100
Sumber: P.20/FC.20
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 57 orang (58,2%) responden
memberitahukan keunggulan-keunggulan produk Petersaysdenim kepada orang
lain dan 26 orang (26,5%) responden tidak memberitahukan keunggulankeunggulan Petersaysdenim kepada orang lain. Sebanyak 15 orang (15,3%)
responden menjawab sangat benar memberitahukan keunggulan-keunggulan
produk Petersaysdenim kepada orang lain.
Selain melakukan pembelian berulang, tingkat keloyalan konsumen dapat
dilihat dari tindakannya memberitahukan keunggulan produk yang disukai kepada
orang lain. Hal ini termasuk salah satu tindakan promosi yang dilakukan
konsumen kepada orang lain.
Tabel 4.23
Menyukai Petersaysdenim Dibandingkan Merek Lain Yang Sejenis.
No.
1
Jawaban
Tidak Benar
Frekuensi
41
8
Persen
41,8
2
3
Total
Benar
Sangat Benar
45
12
98
45,9
12,3
100
Sumber: P.23/FC.23
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 45 orang (45,9%) responden
menyukai produk Petersaysdenim dibandingkan merek lain yang sejenis, dan 41
orang (41,8%) responden tidak lebih menyukai produk Petersaysdenim
dibandingkan merek lain sejenis. Sebanyak 12 orang (12,3%) sangat menyukai
produk Petersaysdenim dibandingkan dengan merek lain sejenis.
Banyaknya merek denim lain yang beredar di pasaran menjadikan
persaingan semakin ketat. Kekebalan konsumen terhadap tarikan pesaing ini
diharapkan dapat tumbuh seiring dengan strategi – strategi pemasaran yang
dilakukan Petersaysdenim.
Tabel 4.27
Analisis Tabel Silang Membeli Petersaysdenim Di Booth Pada Acara Musik
Dengan Membeli Lagi Petersaysdenim Karena Sesuai Style Fashion
Responden.
Membeli Lagi karena sesuai style
fashion responden
Tidak
sangat
Benar
benar
benar
Total
Membeli
Tidak
Benar
Count
2
7
1
10
Petersaysdenim
di booth pada
acara musik
Benar
% of Total
Count
% of Total
2,0%
13
13,3%
7,1%
50
51,0%
1,0%
11
11,2%
10,2%
74
75,5%
Sangat
Benar
Count
0
9
5
14
% of Total
Count
% of Total
,0%
15
15,3%
9,2%
66
67,3%
5,1%
17
17,3%
14,3%
98
100,0%
Total
Berdasarkan output SPSS 13.0, diketahui 51,0% responden yang membeli
Petersaysdenim di booth pada acara musik telah membeli lagi karena sesuai
dengan style fashion responden. Responden menyebutkan, bentuk potongan
celana dan baju Petersaysdenim sesuai dengan bentuk kaki ataupun badan
responden. Kemudian desain dan pilihan warna yang disediakan identik dengan
gaya kasual yang menampilkan kesan santai tapi tetap terlihat keren dan gaya.
Seperti yang terlihat pada musisi – musisi yang memakai produk Petersaysdenim
di acara musik yang juga disponsori oleh Petersaysdenim. Responden menyukai
kesan yang ditimbulkan dari produk – produk Petersaysdenim dan membelinya di
booth Petersaysdenim pada acara – acara musik, sehingga memutuskan membeli
kembali produk – produk Petersaysdenim yang sesuai dengan style fashion
reponden. Dengan kata lain, kedua variabel memiliki hubungan sehingga dapat
diketahui bahwa variabel tersebut merupakan variabel yang positif.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
9
Setelah melalui proses analisis data mengenai “Strategi Pemasaran
Petersasydenim Terhadap Loyalitas Konsumen” maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan antara strategi pemasaran Petersaysdenim dengan
loyalitas konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara, hubungan tersebut menunjukkan hubungan yang cukup
berarti dan signifikan. Pembelian terhadap produk Petersaysdenim
dilakukan oleh konsumen berdasarkan beberapa alasan. Diantaranya
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui iklan diinternet dan
majalah musik, promosi penjualan dengan memberikan potongan harga,
penjualan personal dengan menjual produk di booth pada acara musik dan
pameran fashion, serta kegiatan mensponsori acara musik dan artis adalah
hal-hal yang sangat mempengaruhi konsumen terhadap pembelian produk
Petersaysdenim. Dari strategi tersebut terciptalah loyalitas pada konsumen
yang ditunjukkan dari sikap konsumen yang membeli produk secara
berulang, mereferensikannya ke orang lain dengan memberitahu
keunggulan – keunggulan produk Petersaysdenim, serta menunjukkan
kekebalan terhadap tarikan pesaing.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh
selama penelitian, maka peneliti ngajukan sejumlah saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya dosen lebih memperhatikan dengan teliti hasil penelitian
mahasiswanya dalam setiap proses bimbingan agar mahasiswa dapat lebih
mengoreksi diri ke arah yang lebih baik.
2. Sebaiknya pihak yang menjadi responden menghargai kuisioner yang
diberikan dan mengisinya dengan sebaik-baiknya.
3. Kadang kala sulit untuk mengakses website www.petersaysdenim.com ,
perlu perhatian lebih agar mengatasi masalah ini. Sehingga konsumen
yang ingin melihat produk-produk Petersaysdenim tidak kecewa.
DAFTAR REFRENSI
Angipora, Marius P. 1999. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta : Grafindo Persada
Cangara, Hafied. 2000.Pengertian Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Effendy, Onong Ucjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung :
PT. Citra Aditya Bakti.
Lupiyoadi, Rambat & A. Hamdani. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Lwin, May. Aitchison, Jim. 2005. Clueless in Marketing Communications. Jakarta
: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Meenaghan, Tony. 1991. The Role of Sponsorship in the Marketing
Communications Mix, “Journal of Advertising”. Vol 110.
William, J.Stanton. 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
10
Download