Outline • • • • • • Generator models Line models Transformer models Load models Single line diagram Per unit system Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 1 KOMPONEN UTAMA SISTEM TENAGA LISTRIK 1. 2. 3. 4. GENERATOR SEREMPAK SALURAN TRANSMISI TRANSFORMATOR BEBAN DIGUNAKAN RANGKAIAN PENGGANTI DARI KOMPONENKOMPONEN UTAMA DALAM "MENGANALISIS" SISTEM TENAGA LISTRIK. RANGKAIAN PENGGANTI YANG DIGUNAKAN ADALAH RANGKAIAN PENGGANTI SATU PHASA DENGAN NILAI PHASA-NETRALNYA, DENGAN ASUMSI SISTEM 3 PHASA YANG DIANALISIS DALAM KEADAAN SEIMBANG PADA KONDISI OPERASI NORMAL. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 2 Model Generator Serempak Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 3 Model Rangkaian Mesin Serempak d Stator a' c b' Celah Udara c a b' U Kumparan medan a' c' S a Rotor S U b' c' b b Kumparan medan pada rotor Stator a Rotor c' b c a' mmf lilitan Rotor Kutub Bulat Rotor Kutub Menonjol Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 4 PADA ANALISIS SISTEM TENAGA I (SISTEM DALAM KEADAAN STEADY STATE), KARAKTERISTIK GENERATOR DENGAN KUTUB MENONJOL MENDEKATI KARAKTERISTIK GENERATOR DENGAN KUTUB BULAT. SEMUA GENERATOR DIASUMSIKAN MEMPUNYAI ROTOR BULAT Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 5 ROTOR YANG DICATU OLEH SUMBER ARUS SEARAH MENGHASILKAN MEDAN MAGNET YANG BERASAL DARI ARUS YANG MENGALIR PADA BELITAN ROTOR. ROTOR TERSEBUT DIPUTAR OLEH PRIME MOVER (TURBIN), SEHINGGA MEDAN MAGNET YANG DIHASILKAN ROTOR TERSEBUT MEMOTONG KUMPARAN-KUMPARAN PADA STATOR. AKIBATNYA, TEGANGAN DIINDUKSIKAN PADA KUMPARAN STATOR TERSEBUT. (DIBANGKITKAN) FREKWENSI DARI TEGANGAN YANG DIBANGKITKAN OLEH STATOR ADALAH : p n f Hz 2 60 p : jumlah dari kutub-kutub rotor n : kecepatan rotor (rpm) Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 6 TEGANGAN YANG DIBANGKITKAN PADA STATOR DISEBUT TEGANGAN BEBAN NOL. KUMPARAN GENERATOR 3 FASA DENGAN BELITAN STATOR 3 FASA MEMBANGKITKAN TEGANGAN 3 FASA YANG SEIMBANG. BILA SUATU BEBAN 3 FASA SEIMBANG DIHUBUNGKAN KE GENERATOR, MAKA AKAN MENGALIR ARUS 3 FASA SEIMBANG PADA BELITAN-BELITAN STATOR 3 FASA-NYA (BELITAN JANGKAR) ARUS TERSEBUT MENIMBULKAN MMF YANG DISEBUT MMF DARI REAKSI JANGKAR. SEHINGGA MEDAN MAGNET DIDALAM AIR GAP MERUPAKAN RESULTAN DARI MMF YANG DIHASILKAN OLEH ROTOR DAN REAKSI JANGKAR TERSEBUT. DAN, MMF RESULTAN TERSEBUT YANG MEMBANGKITKAN TEGANGAN PADA TIAP-TIAP PHASA DARI KUMPARAN STATOR. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 7 ar f r Ef E ar Er Ia o 90 Diagram fasor yang menunjukkan hubungan antara fluks dan tegangan kumparan fase a. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 8 Ear jI a X ar Er E f Ear Er E f jI a X ar Vt Er jI a X l Vt E f jI a X ar generated at no load due to armature reaction jI a X l due to armature leakage reactance Vt E f jI a X s Vt E f I a Ra jX s XS = Xar + Xl Ra = tahanan belitan stator Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 9 Xs X ar Xl + + Ef Ra + Ia Vt Er - - Rangkaian Pengganti 1 Fasa Generator Serempak Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 10 Rangkaian Pengganti 1 Fasa Generator Serempak Phasor Diagram Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 11 Model Saluran Transmisi Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 12 Parameter Saluran – L W/km self and mutual inductance – R W /km conduction losses – C F/km capacitance between phases – G S/km corona losses • Return current at unbalance – Through earth – Average equivalent depth 850 m Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 13 1 2 3 4 Importance • Distributed along line Line models R G 2 B 2 L B 2 G 2 Saluran Transmisi Pendek 80-240km Saluran Transmisi Menengah >240km Saluran Transmisi Panjang <80km Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 14 Voltage levels • High voltage transmission – Large equipment – Lines have X/R≥10 => low losses • Medium voltage for industries • Low voltage indoor (households…) – Compact equipment – Lines have X/R<<10 => high losses Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 15 Rangkaian Pengganti Saluran Transmisi Pendek Z IS R X = L + VS IR + VR - Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson - 16 Rangkaian Pengganti Saluran Transmisi Menengah Z IS R X = L + + Yc 2 VS Line Charging IR Yc 2 VR Yc = 1 =C Xc - - DALAM ANALISIS SISTEM TENAGA LISTRIK HANYA DIGUNAKAN RANGKAIAN PENGGANTI SALURAN TRANSMISI PENDEK DAN MENENGAH Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 17 Model Transformator Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 18 RADIATOR COOLING SYSTEM TOP OIL TEMP. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 19 The power transformer • Key component in AC power system – High reliability and efficiency >95% – Ratings up to 750MVA in Sweden • Different types – Two-winding most common – Three-winding has two secondaries – Phase-shifting – Tap changing for voltage control Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 20 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 21 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 22 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 23 N1 N2 a r1 x1 a2 x2 + IE I1 V1 B G a2 r2 + I2 a aV2 - - Rangkaian pengganti transformator dengan besaran dinyatakan terhadap sisi 1 (diukur di sisi 1, sisi 2 dihubungkan singkat) Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 24 R eq Xeq + I1 V1 + V2 ' - - Req (12) r1 a r2 2 X eq (12) x1 a x2 2 Req ( 21) r1 r2 2 a X eq ( 21) x1 x2 2 a Rangkaian ekivalen transformator dengan besaran dinyatakan terhadap sisi 1 dan sisi 2, arus magnet diabaikan. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 25 X eq + I 1 = I2 ' V1 + V2 ' - - X eq (12) x1 a x2 2 X eq ( 21) x1 x2 2 a Rangkaian ekivalen transformator dengan mengabaikan Req Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 26 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 27 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 28 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 29 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 30 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 31 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 32 Transformator 3 (tiga) belitan (Three winding transformers) Rangkaian Pengganti Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 33 Model Beban Beban terdiri dari motor-motor induksi, pemanas dan penerangan serta motor-motor serempak. Untuk tujuan analisis, ada tiga cara merepresentasikan beban : 1. Representasi beban dengan daya tetap. Daya aktif (MW) dan daya reaktif (MVAR) mempunyai harga yang tetap. 2. Representasi beban dengan arus tetap P jQ I I * V V V Q tan P 1 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 34 3. Representasi beban dengan impedansi tetap Impedansi : V V2 Z I P jQ Admitansi : I P jQ Y V V2 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 35 Diagram Segaris DENGAN MENGANGGAP BAHWA SISTEM 3 FASA DALAM KEADAAN SEIMBANG, PENYELESAIAN/ANALISIS DAPAT DIKERJAKAN DENGAN MENGGUNAKAN RANGKAIAN 1 FASA DENGAN SALURAN NETRAL SEBAGAI SALURAN KEMBALI. UNTUK MEREPRESENTASIKAN SUATU SISTEM TENAGA LISTRIK 3 FASA CUKUP DIGUNAKAN DIAGRAM 1 FASA YANG DIGAMBARKAN DENGAN MEMAKAI SIMBOLSIMBOL DAN SALURAN NETRAL DIABAIKAN. DIAGRAM TERSEBUT DISEBUT DIAGRAM SEGARIS (ONE LINE DIAGRAM). DIAGRAM SEGARIS BIASANYA DILENGKAPI DENGAN DATA DARI MASING-MASING KOMPONEN SISTEM TENAGA LISTRIK. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 36 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 37 DIAGRAM SEGARIS GEN.1 : 20.000 KVA, 6.6 KV, X = 0.655 OHM GEN.2 : 10.000 KVA, 6.6 KV, X = 1.31 OHM GEN.3 : 30.000 KVA, 3.81 KV, X = 0.1452 OHM T1 DAN T2 : MASING-MASING TERDIRI DARI 3 TRAFO 1 FASA : 10.000 KVA, 3.81-38.1 KV, X = 14.52 OHM DINYATAKAN TERHADAP SISI TEGANGAN TINGGI. TRANSMISI : X = 17.4 OHM BEBAN A : 15.000 KW, 6.6 KV, POWER FACTOR : 0.9 LAG BEBAN B : 30.000 KW, 3.81 KV, POWER FACTOR : 0.9 LAG. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 38 DIAGRAM IMPEDANSI DENGAN MENGGUNAKAN RANGKAIAN PENGGANTI MASING2 KOMPONEN DAN DARI DATA YANG DIKETAHUI DIPEROLEH: BILA TERJADI HUBUNG SINGKAT 3 FASA ( SISTEM TETAP SEIMBANG) PADA BUS DIMANA BEBAN B TERHUBUNG, AKAN DIHITUNG ARUS HUBUNG SINGKAT TERSEBUT. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 39 BEBAN A & B DAPAT DIABAIKAN PERHITUNGAN DILAKUKAN DENGAN MENYATAKAN SEMUA BESARAN (TEGANGAN, ARUS & IMPEDANSI) TERHADAP SALAH SATU SISI TEGANGAN Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 40 UNTUK MENGHITUNG ARUS H.S. TERSEBUT, DIAGRAM IMPEDANSI DAPAT DISEDERHANAKAN (DENGAN SEMUA BESARAN DINYATAKAN TERHADAP SISI TEGANGAN TINGGI) DIGUNAKAN SUPERPOSISI KERJAKAN LAGI SOAL DIATAS BILA HUBUNG SINGKAT TERJADI PADA PERTENGAHAN SALURAN TRANSMISI Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 41 Per Unit Normalization • Normalize to nominal value • Example: 11 kV at 10 kV base Vp.u.=Vactual/Vbase=11kV/10kV=1.1p.u. • p.u. indicates if situation is normal • Voltage levels comparable • Simplifies transformer calculations Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 42 4 (EMPAT) BESARAN DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK : I (ARUS - AMPERE) V (TEGANGAN - VOLT) S (DAYA - VOLTAMPERE) Z (IMPEDANSI - OHM) DENGAN MENENTUKAN BESARAN DASAR (BASE), BESARAN PERSATUAN (PER-UNIT) DAPAT DIHITUNG. CATATAN : BESARAN – BESARAN TSB ADALAH BESARAN 1 FASA (FASA – NETRAL) Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 43 I actual ( Amps) I I pu I base ( Amps) I B Vactual (Volts ) V V pu Vbase (Volts ) VB S actual (VA) S S pu S base (VA) S B PER – UNIT VALUES Z actual (ohm) Z Z pu Z base (ohm) Z B Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 44 Base values • Theoretically – Any two of S, V, I and Z • Practically – System MVA base + One voltage base – Sbase/Vbase => Ibase – Vbase2/Sbase=> Zbase • Turns ratios => other voltage bases Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 45 Dengan menggunakan data 1 fase : IB KVAbase1 KVbaseLN KVbaseLN 2 ZB 1000 KVAbase1 KVbaseLN 2 MVAbase1 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 46 Dengan menggunakan data 3 fase : IB KVAbase3 3 KVbaseLL KVbaseLL 2 ZB 1000 KVAbase3 KVbaseLL 2 MVAbase3 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 47 DIAGRAM SEGARIS GEN.1 : 20.000 KVA, 6.6 KV, X = 0.655 OHM GEN.2 : 10.000 KVA, 6.6 KV, X = 1.31 OHM GEN.3 : 30.000 KVA, 3.81 KV, X = 0.1452 OHM T1 DAN T2 : MASING-MASING TERDIRI DARI 3 TRAFO 1 FASA : 10.000 KVA, 3.81-38.1 KV, X = 14.52 OHM DINYATAKAN TERHADAP SISI TEGANGAN TINGGI. TRANSMISI : X = 17.4 OHM BEBAN A : 15.000 KW, 6.6 KV, POWER FACTOR : 0.9 LAG BEBAN B : 30.000 KW, 3.81 KV, POWER FACTOR : 0.9 LAG. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 48 I II III KVAB= 30.000 KVA KVAB= 30.000 KVA KVAB= 30.000 KVA KVB= 6.6 KV KVB= 66 KV KVB= 3.81 KV IB 30,000 2.624,32 A 3 6,6 6,6 2 ZB 1,452 Ohm 30 IB 30,000 262,43 A 3 66 66 2 ZB 145,2 Ohm 30 Data 3 phasa Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson IB 30,000 4.546,07 A 3 3,81 3,812 ZB 0,484 Ohm 30 49 1.0 pu 1.0 pu BILA TERJADI HUBUNG SINGKAT 3 FASA ( SISTEM TETAP SEIMBANG) PADA BUS DIMANA BEBAN B TERHUBUNG, AKAN DIHITUNG ARUS HUBUNG SINGKAT TERSEBUT. PERHITUNGAN DILAKUKAN SETELAH SEMUA BESARAN (TEGANGAN ARUS & IMPEDANSI) DIUBAH SATUANNYA DALAM PU. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 50 DENGAN CARA YANG SAMA ARUS HUBUNG SINGKAT 3 FASA DARI BUS DIMANA BEBAN B TERHUBUNG DAPAT DIHITUNG Kerjakan contoh diatas dng : MVAbase=50 MVA, KVbase=10 KV (Gen 1 & 2), hub. Singkat pada pertengahan transmisi) Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 51 Per unit transformer model • p.u. value of Z12 and Z21 the same! • Simple p.u. model only a Zeq TRANFORMATOR 1 PHASA DENGAN RATING 110/440 V, 2.5 KVA. REAKTANSI BOCOR DIUKUR DARI SISI TEGANAGAN RENDAH 0.06 OHM. TENTUKAN HARGA REAKTANSI BOCOR DALAM p.u. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 52 2,5 kVA I1 110 Volt N1 : N2 V1 a 110 440 I2 V2 440 Volt X 12 0,06 W IMPEDANSI BASE SISI TEGANGAN RENDAH : Z B1 0,110 2 x 1000 4,84 W 2,5 REAKTANSI BOCOR (THD SISI TEGANGAN RENDAH): X 12 0,06 0,012 pu 4,84 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 53 REAKTANSI BOCOR (THD SISI TEGANGAN TINGGI) : X 21 X 12 a2 2 440 0,06 0,96 W 110 IMPEDANSI BASE SISI TEGANGAN TINGGI : Z B2 0,440 2 x 1000 77,5 W 2,5 REAKTANSI BOCOR (THD SISI TEGANGAN TINGGI): X 21 0,96 0,012 pu 77,5 X12 = X21 (pu) Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 54 Impedansi (pu) trafo 3 belitan DARI TEST HUBUNG SINGKAT DAPAT DIPEROLEH 3 (TIGA) IMPEDANSI SEBAGAI BERIKUT : Z12 : IMPEDANSI BOCOR DIUKUR PADA PRIMER DENGAN SEKUNDER SHORT DAN TERSIER OPEN. Z13 : IMPEDANSI BOCOR DIUKUR PADA PRIMER DENGAN TERSIER SHORT DAN SEKUNDER OPEN. Z23 : IMPEDANSI BOCOR DIUKUR PADA SEKUNDER DENGAN TERSIER SHORT DAN PRIMER OPEN. RANGKAIAN PENGGANTI TRAFO 3 BELITAN : ground Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 55 Z12 Z1 Z 2 Z13 Z1 Z 3 Z 23 Z 2 Z 3 1 Z1 Z12 Z13 Z 23 2 1 Z 2 Z12 Z 23 Z13 2 1 Z 3 Z13 Z 23 Z12 2 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson Semua impedansi dalam pu. 56 MENGUBAH (BASE) DARI BESARAN PERSATUAN 2 KVBo KVABn Z n ( pu ) Z o ( pu ) KVBn KVABo Zn = IMPEDANSI (p.u) DENGAN BASE BARU Zo = IMPEDANSI (p.u) DENGAN BASE LAMA KVBn = TEGANGAN BASE (KV) BARU KVBo = TEGANGAN BASE (KV) LAMA KVABn = DAYA BASE (KVA) BARU KVABo = DAYA BASE (KVA) LAMA Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 57 CONTOH 1 : p T1 k T2 l m M1 n r G M2 Generator G: 300 MVA, 20 kV, x” = 20% = 0.2 pu Motor M1: 200 MVA (input), 13,2 kV, x” = 20% = 0.2 pu Motor M2: 100 MVA (input), 13,2 kV, x”=20% = 0.2 pu Transmisi: 64 km, 0,5 Ohm/km Trafo T1: 350 MVA, 230 Y - 20 kV, x =10% Trafo T2 terdiri dari 3 trafo single-phase : 100 MVA, 127-13,2 kV, x =10% GAMBARKAN DIAGRAM REAKTANSI DALAM PU Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 58 The three-phase rating of transformer T2 is : 3 x 100 = 300 MVA and its line-to-line voltage ratio is : 3 127 / 13.2 220 / 13.2 kV A base of 300 MVA, 20 kV in the generator circuit requires a 300 MVA base in all parts of the system and the following voltage bases In the transmission line: 230 kV (since T1 is rated 230/20 kV) In the motor circuit: 13.2 230 13.8 kV 220 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 59 BASE BARU p T1 k T2 l m M1 n r G M2 I MVAB= KVB = II 300 MVA MVAB= 20 KV KVB = III 300 MVA MVAB= 230 KV KVB = 300 MVA 13.8 KV IB = 8660,254 A IB = 753,066 A IB = 12551,093 A ZB = 1.333 Ohm ZB = 176.33 Ohm ZB = 0.635 Ohm Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 60 The reactances of the transformers converted to the proper base are : 300 0.0857 per unit 350 Transformer T1 : X 0.1 Transformer T2 : 13.2 X 0.1 0.0915 per unit 13.8 2 The base impedance of the transmission line is : 2302 300 176.3 W and the reactance of the line is : 0.5 x 64 0.1815 per unit 176.3 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 61 2 13.2 300 Reactance of motor M1 = 0.2 0.2745 per unit 13.8 200 2 13 . 2 300 Reactance of motor M2 = 0.2 0.5490 per unit 13.8 100 The required reactance diagram : j0.085 k j0.18 l j0.09 m n p r j0.2 + j0.27 j0.55 + + _ Em1 _ Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson Em2 _ 62 If the motors M1 and M2 have inputs of 120 and 60 MW respectively at 13.2 kV, and both operate at unity power factor (0.8 lag), find the voltage at terminals of the generator. Together the motors take 180 MW, or 180 0.6 per unit P= 300 Therefore with V and I at the motors in per-unit : |V| . |I| cosφ = 0.6 per-unit Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 63 and since, 13.2 V 0.9565/ 0 0 per unit 13.8 I=0.6/0.9565x0.8 =0.78/-36.860 pu 0.6 I 0.6273/ 0 0 per unit 0.9565 Tegangan Motor At the generator, Drop Tegangan V = 0.9565 + 0.6273(j0.0915 + j0.1815 + j0.0857) = 0.9565 + j0.2250 = 0.9826/13.200 per-unit The generator terminal voltage is : 0.9826 x 20 = 19.65 kVL-L Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 64 CONTOH 2 : The three phase rating of a three-winding transformer are: Primary Y-connected, 66 kV, 15 MVA Secondary Y-connected,13.2 kV, 10.0 MVA Tertiary -connected, 2.3 kV, 5 MVA Neglecting resistance, the leakage impedance are Zps = 7% on 15-MVA 66-kV base Zpt = 9% on 15-MVA 66-kV base Zst = 8% on 10.0-MVA 13.2-kV base Find the per-unit impedances of the star-connected circuit model for a base of 15 MVA, 66 kV in the primary circuit Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 65 With a base of 15 MVA, 66 kV in the primary circuit, the proper bases for the per-unit impedances of the equivalent circuit are 15 MVA, 66 kV for primarycircuit quantities, 15 MVA, 13.2 kV for secondary circuit quantities, and 15 MVA, 2.3 kV for tertiary circuit quantities. Zps and Zpt were measured in the primary circuit and are therefore already expressed on the proper base for the equivalent circuit. No change of voltage base is required for Zst. The required change in base kVA for Zst is made as follows: Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 66 Zst = 8% x 15/10 = 12% In per-unit on specified base : 1 Z p j 0.07 j 0.09 j 0.12 j 0.02 per unit 2 1 Z s j 0.07 j 0.12 j 0.09 j 0.05 per unit 2 1 Z t j 0.09 j 0.12 j 0.07 j 0.07 per unit 2 Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 67 A constant-voltage source (infinite bus) supplies a purely resistive 5-MW 2.3-kV load a 7.5-MVA 13.2-kV synchronous motor having a subtransient reactance of X” = 20%. The source is connected to the primary of the three winding transformer. The motor and resistive load are connected to the secondary and tertiary of the transformer. Draw the impedance diagram of the system and mark the per-unit impedance for a base of 66 kV, 15 MVA in the primary. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 68 j0.05 j0.02 j0.07 + Eout _ j0.40 3.0 + _ Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 69 The constant-voltage source can be represented by a generator having no internal impedance. The resistance of the load is 1.0 per-unit on a base of 5 MVA, 2.3 kV in the tertiary Expressed on a 15 MVA 23.kV base the load resistance is 15 R 1.0 x 3.0 per unit 5 Changing the reactance of the motor to a base of 15 MVA, 13.2 kV yields 15 X 0.20x 0.40 per unit 7.5 '' Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 70 CONTOH 3 : Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 71 Gunakan base 100 MVA dan 22 kV pada sisi Generator G1. Data peralatan adalah sbb.: G1 : 35 MVA, 22 kV, x = 18% G2 : 25 MVA, 11 kV, x = 15% G3 : 30 MVA, 11 kV, x = 15% T1 : 50 MVA, 22Δ-220Y kV, x=10% T2 : 40 MVA, 11Δ-220Y kV, x=6% T3 : 40 MVA, 11Y-220Y kV, x=8% Beban 3 fasa pada bus L menyerap daya 58 MW, faktor daya 0.6 lagging, pada tegangan 215 kV. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 72 Tentukan : a. Daya yang dibangkitkan masing2 generator dan rugi2 daya pada saluran b. Bila pada bus L dipasang kapasitor sehingga faktor dayanya menjadi 0.9 lagging. Tentukan rugi2 daya pada saluran, bandingkan dengan a./, apa kesimpulan saudara. Electric Power Systems L3 - Olof Samuelsson 73