NAMA NIM : UTARININGSIH : 2015082081 PLANET Planet (dari bahasa Yunani Kuno αστήρ πλανήτης (astēr planētēs), berarti "bintang pengelana") adalah benda astronomi yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang yang cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri, tidak terlalu besar untuk menciptakan fusi termonuklir, dan telah "membersihkan" daerah sekitar orbitnya yang dipenuhi planetesimal. Kata planet sudah lama ada dan memiliki hubungan sejarah, sains, mitologi, dan agama. Oleh peradaban kuno, planet dipandang sebagai sesuatu yang abadi atau perwakilan dewa. Seiring kemajuan ilmu pengetaahuan, pandangan manusia terhadap planet berubah. Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengesahkan sebuah resolusi resmi yang mendefinisikan planetdi Tata Surya. Definisi ini dipuji namun juga dikritik dan masih diperdebatkan oleh sejumlah ilmuwan karena tidak mencakup benda-benda bermassa planet yang ditentukan oleh tempat atau benda orbitnya. Meski delapan benda planet yang ditemukan sebelum 1950 masih dianggap "planet" sesuai definisi modern, sejumlah benda angkasa seperti Ceres, Pallas,Juno, Vesta (masing-masing objek di sabuk asteroid Matahari), dan Pluto (objek trans-Neptunus yang pertama ditemukan) yang dulunya dianggap planet oleh komunitas ilmuwan sudah tidak dipermasalahkan lagi. Ptolomeus menganggap planet mengelilingi Bumi dengan gerakan deferen dan episiklus. Walaupun ide planet mengelilingi Matahari sudah lama diutarakan, baru pada abad ke-17 ide ini terbukti oleh pengamatan teleskop Galileo Galilei. Dengan analisis data observasi yang cukup teliti, Johannes Kepler menemukan bahwa orbit planet tidak berbentuk lingkaran, melainkan elips. Seiring perkembangan peralatan observasi, para astronom mengamati bahwa planet berotasi pada sumbu miring dan beberapa di antaranya memiliki beting es dan musim layaknya Bumi. Sejak awal Zaman Angkasa, pengamatan jarak dekat oleh wahana antariksa membuktikan bahwa Bumi dan planet-planet lain memiliki tanda-tanda vulkanisme, badai,tektonik, dan bahkan hidrologi. Secara umum, planet terbagi menjadi dua jenis utama: raksasa gas besar berkepadatan rendah dan raksasa darat kecil berbatu. Sesuai definisi IAU, ada delapan planet di Tata Surya. Menurut jaraknya dari Matahari (dekat ke jauh), ada empat planet kebumian, Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, kemudian empat raksasa gas, Yupiter, Saturnus, Uranus, danNeptunus. Enam planet di antaranya dikelilingi oleh satu satelit alam atau lebih. Selain itu, IAU mengakui lima planet kerdil[3]dan ratusan ribu benda kecil Tata Surya. Mereka juga masih mempertimbangkan benda-benda lain untuk digolongkan sebagai planet.[4] Sejak 1992, ratusan planet yang mengelilingi bintang-bintang lain ("planet luar surya" atau "eksoplanet") di Bima Sakti telah ditemukan. Per 22 Maret 2013, 861 planet luar surya yang diketahui (di 677 sistem planet dan 128 sistem multiplanet) terdaftar di Extrasolar Planets Encyclopaedia. Ukurannya beragam, mulai dari planet daratan mirip Bumi hingga raksasa gas yang lebih besar daripada Yupiter. Pada tanggal 20 Desember 2011, tim Teleskop Luar Angkasa Kepler menemukan dua planet luar surya seukuran Bumi, Kepler20e dan Kepler-20f, yang mengorbit bintang mirip Matahari,Kepler-20. Studi tahun 2012 yang menganalisis data mikrolensa gravitasi memperkirakan setiap bintang di Bima Sakti rata-rata dikelilingi oleh sedikitnya 1,6 planet.[11]Sejumlah astronom di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) melaporkan pada Januari 2013 bahwa sedikitnya 17 miliar eksoplanet seukuran Bumi (tepatnya 0,8–1,25 massa Bumi) dengan periode orbit 85 hari atau kurang berada di galaksi Bima Sakti. Liputan6.com, Jakarta - Dulu kita diberitahu bahwa ada 9 planet dalam tata surya, yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto. Namun, yang terakhir kemudian didiskualifikasi karena dianggap terlalu kerdil. Status Pluto diturunkan sebagai planet katai (dwarf planet) oleh International Astronomical Union pada 2006. Belakangan, para peneliti dari California Institute of Technology (Caltech) mengklaim menemukan eksistensi pengganti Pluto sebagai 'planet ke-9'. Profesor astronomi Caltech, Mike Brown, yang terkenal sebagai 'pembunuh Pluto (Pluto Killer) dan koleganya, Konstantin Batygin, mengumumkan temuan itu di Astronomical Journal. Julukan 'Pluto Killer' didapat karena mereka membuat Pluto kehilangan status sebagai planet, hingga mereduksi tata surya kita menjadi 8 planet. Padahal awalnya keduanya membantah teori soal 'planet tersembunyi'. "Meski mula-mula kami skeptis terkait eksistensi planet seperti itu. Tapi saat kami menginvestigasi orbitnya yang berada di bagian luar tata surya, kami menjadi kian yakin bahwa ia ada di sana," kata Batygin dalam pernyataannya yang Liputan6.com kutip dari CNET, Senin (25/1/2016). "Untuk kali pertamanya dalam 150 tahun, ada bukti yang kuat bahwa sensus planet dalam tata surya sudah komplet." Astronom mengklaim menemukan planet seukuran Neptunus di luar Pluto yang disebut Planet Sembilan Dijuluki 'Planet Nine,' benda astronomi itu diperkirakan memiliki massa 10 kali Bumi dan mengorbit matahari 20 kali lebih jauh dari Neptunus. Jarak Neptunus ke Matahari sekitar 4,5 miliar kilometer. Itu berarti sekali mengorbit Matahari, planet baru tersebut membutuhkan waktu 10 ribu sampai 20 ribu tahun. Planet Ke-9 di Tata Surya Ditemukan? Brown sedang menjelaskan penemuannya. (Reuters) Masalahnya, hingga berita ini diturunkan, belum ada manusia yang benar-benar melihat langsung Planet Nine, baik melalui teleskop maupun metode lain. Di lain pihak, NASA belum mengonfirmasi keberadaan planet tersebut. Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut menyebut 'Planet Nine' sebagai 'Planet X'. "Masih terlalu dini untuk mengatakan dengan yakin bahwa apa yang kita sebut sebagai 'Planet X' benar adanya," kata pejabat NASA, Jim Green. Ditemukan planet 'kesembilan' di sistem tata surya, 21 Januari 2016 Image copyrightCALTECHImage captionTeleskop bisa melacak keberadaan objek yang diduga planet ke sembilan itu, jika benda itu benar-benar ada. Para astronom Amerika mengatakan memiliki bukti kuat bahwa ada planet kesembilan dalam sistem tata surya ini yang mengorbit jauh, bahkan melebihi planet kerdil Pluto. Tim dari Institut Teknologi California (Caltech) belum melakukan pengamatan langsung, untuk mengonfirmasi kehadiran planet baru ini. Namun, para ilmuwan membuat klaim berdasarkan pergerakan benda yang letaknya berjauhan itu.Tapi jika ini terbukti, benda yang diduga planet ini memiliki massa 10 kali lebih berat dari Bumi.Para astronom Caltech belum melihat benar-benar planet ini dan mereka bekerja untuk melacak benda yang diduga planet itu."Ada banyak teleskop di Bumi yang benar-benar bisa menemukannya," kata Dr Mike Brown."Dan saya betul-betul berharap bahwa kami bisa mengumumkan penemuan ini, orang-orang di seluruh dunia mulai mencari planet kesembilan." Pergerakan aneh, Berdasarkan penghitungan tim, jika dibandingkan dengan planet terluar di sistem tata surya kita, Neptunus, objek ini mengorbit 20 kali lebih jauh.Jarak Neptunus ke matahari sekitar 4,5 miliar km.Namun tidak seperti jalur terdekat yang melingkari planet-planet utama, objek ini berada di lintasan sangat elips, membutuhkan waktu 10.000 dan 20.000 tahun untuk mengelilingi matahari. Kelompok peneliti Caltech telah menganalisis pergerakan sejumlah objek dalam material es yang dikenal sebagai Sabuk Kuiper, tempat planet Pluto berada.Para ilmuwan mengatakan mereka melihat tatanan berbeda di antara objekobjek dalam Sabuk Kuiper, khususnya dua objek yang lebih besar dikenal sebagai Sedna dan 2012 VP113.Tatanan ini, mereka berpendapat, dijelaskan dengan keberadaan sebuah planet besar yang sampai sekarang tak dikenal."Benda-benda yang paling jauh semuanya bergerak dalam satu arah dengan cara yang sangat aneh yang seharusnya tidak terjadi. Kami menyadari satu-satunya cara agar kita bisa melihat mereka bergerak dalam satu arah adalah jika ada sebuah planet besar, yang juga sangat jauh letaknya dalam sistem tata surya, adalah menjaga posisi mereka di tempatnya sewaktu mengelilingi Matahari," jelas Dr Brown."Tadinya saya benar-benar skeptis, sampai akhirnya tiba-tiba berpikir ini mungkin benarbenar nyata." Pemodelan dan observasi Gagasan bahwa mungkin ada yang disebut Planet X yang bergerak jauh mencapai sistem tata surya telah diperdebatkan selama lebih dari seratus tahun. Apa yang membuat klaim ini sedikit lebih menarik adalah Dr Brown sendiri. Dia memang ahli dalam mencari objek-objek luas, dan dia menemukan planet kerdil Eris seluas 2,236 km dalam Sabuk Kuiper pada tahun 2005, yang membuat status Pluto sebagai planet ditendang setahun kemudian. Pada tahap itu, Pluto dianggap sedikit lebih kecil dari Eris, namun sekarang diketahui ukurannya sedikit lebih besar. Peneliti lainnya yang memodelkan sistem luar tata surya mengatakan bahwa selama beberapa tahun berbagai ukuran terlihat dalam objekobjek sejauh ini diidentifikasi dalam Sabuk Kuiper menunjukkan planet lain yang mungkin ukurannya sama dengan Bumi atau Mars. Tapi pasti menjadi skeptis sampai ada pengamatan teleskopik yang dapat dikonfirmasi kebenarannya. Dr Brown dan Konstantin Batygin melaporkan penelitian mereka dalam The Astronomical Journal. Di mana mencari planet kesembilan? Enam benda yang dikenal merupakan planet paling jauh dalam sistem surya dengan orbit eksklusif di luar Neptunus semuanya misterius berbaris dalam satu arah. Mengapa? Brown dan Batygin berpendapat semua ini dikarenakan adanya planet besar yang tidak sejajar dengan benda-benda ini. Dapatkah teleskop menemukan planet ini? Mungkinkah bukti yang sudah tercantum dalam data pengamatan namun tak seorang pun mengakuinya? Pencarian tengah berlangsung. Ilmuwan Temukan Planet Baru Mengorbit Matahari Sistem tata surya kita kedapatan anggota baru. RR245 ditemukan ilmuwan mengorbit matahari dari jarak jauh. Lantaran ukurannya yang kecil, batuan langit itu dikategorikan sebagai planet kerdil, serupa Pluto. Sebuah planet kerdil yang bermassa 18 kali lebih kecil ketimbang Bumi ditemukan mengorbit matahari dalam orbit unik di pinggiran tata surya. Diberi nama RR245, planet yang sepenuhnya ditutupi lapisan es itu berjarak hampir 10 miliar kilometer dari matahari. "Orbitnya sangat eliptis," kata astronom Perancis, Jean-Marc Petit dari insitut penelitian CNRS. "Dan planet ini akan berjarak 19 miliar kilometer dari matahari di titik terjauhnya," pungkasnya. Saking jauhnya, RR245 membutuhkan 700 tahun untuk mengitari matahari. Pada jarak terdekat dari bintang induknya itu, planet kerdil ini akan berjarak lima miliar kilometer. Planet kerdil baru dikategoriskan sejak enam tahun silam. Benda langit itu berukuran lebih kecil dari planet dan mengorbit matahari dari jarak yang sangat jauh. Planet kerdil biasanya muncul di kawasan yang dipenuhi asteroid. Berdiameter 700 km Ilmuwan meyakini ada belasan planet kerdil di kawasan terluar tata surya yang masih belum ditemukan. Sejauh ini baru beberapa planet yang berhasil dipantau, termasuk Eris. Ceres dan Pluto yang dikategorikan sebagai planet kerdil sejak 2006 silam. Selain ukurannya yang kecil, planet kerdil juga minim sinar matahari, menurut Michele Bannister dari Universitas Victoria, Kanada. "Sangat menyenangkan bisa menemukan satu planet yang cukup besar dan terang untuk bisa dipelajari," tuturnya dalam pernyataan pers yang dipublikasikan CNRS. RR245 pertamakali dideteksi pada Februari silam oleh ilmuwan yang menganalisa citra langit dari Outer Solar System Origin Survey (OSSOS) yang diambil pada September 2015. Planet tersebut diyakini berdiameter 700 kilometer, terlalu kecil jika dibandingkan dengan Bumi yang berdiameter 12.700 kiometer. Penemu RR245 memiliki hak untuk mengajukan nama benda langit tersebut. Planet Kembaran Bumi Baru Ditemukan, dan Al-Quran Sudah Menyinggungnya Di Abad Ke-7, 3 Januari 2012 pukul 8:10 ,“ST LOUIS, SELASA - Sebuah planet asing yang baru ditemukan di luar tata surya kita (planet ekstrasolar), memiliki massa hanya tiga kali Bumi. Planet tersebut mungkin memecahkan rekor sebagai planet asing terkecil saat ini. Para astronom berhasil mendeteksi dengan teknik lensa gravitasi yang memanfaatkan penguatan dari cahaya bintang di seberangnya. Obyek langit yang mirip dengan Bumi atau disebut super-Earth ini berada pada jarak 3.000 tahun cahaya dari Bumi (satu tahun cahaya sama dengan 9,46 triliun kilometer).” Kompas.com “Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan temuan baru yang dihasilkan satelit Kepler, Kamis 26 Agustus 2010. Kepler menemukan kelompok planet alien, planet-planet yang tak pernah dilihat sebelumnya itu mengelilingi sebuah bintang — seperti planet dalam tata surya yang mengelilingi Matahari. Temuan itu dinamakan sistem Kepler 9. ” vivanews.com Ketika saya membaca berita sains di Kompas.com, dan menemukannya lagi diVivanews.com beberapa hari yang lalu tentang Penemuan Ilmuwan adanya planet kembaran bumi. Saya merasa sangat takjub. Bukan hanya takjub pada penemuan ilmuwan, melainkan takjub pada Kemaha Besaran dan Kemaha Benaran Allah dalam segala Firman-Nya. Semenjak kuliah di Jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam), saya mulai menyukai hal ihwal tentang sains, khususnya alam semesta. Dan suatu hari saya menemukan sebuah ayat yang membuat hati saya berdegup kencang, dipenuhi rasa penasaran dan harapan akan kebenaran ayat itu (bukan kebenaran ayat itu sendiri maksudnya, tapi lagi-lagi bukti atau penemuan ilmuwan yang berhubungan dengan hal ini. Sebab ayat-ayat kauniyah, ayat-ayat tentang alam semesta, pasti akan terbukti kebenarannya secara ilmiah), dan hal itulah yang saya tunggu-tunggu dibarengi rasa penasaran dan ragu. Ketika mendapat informasi tentang penemuan ilmuwan, bahwa ada planet lain diluar angkasa yang mirip bumi, (Planet Kembaran Bumi). saya langsung membuka Al-Quran dan kembali membuka ayat ini, ض ِمثْلَه هُن يَتَنَ هز ُل ْاْلَم ُْر بَ ْينَه هُن ِلت َ ْعلَمُوا أَ هن ه ه ٍ اوا اَّللَ َلَِ ُ َِْ ٍ َْقدٍ رَ ِيرَ َوأَ هن َ َاَّللُ الهذِي َخل َ س ْب َع َ ق ِ ْت َو ِمنَ ْاْلَر َ س َم ه ٍاَّللَ رَ ْ أَحَا َط ِب ُك ِ َْ ٍ َْقد “Allah lah yang menciptakan 7 langit dan sejumlah yang sama (planet-planet) serupa Bumi. Perintah Allah berlaku pada mereka. agar kamu mengetahui bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya ilmu Allah benar-benar meliputi atas segala sesuatu.” (QS. Surat 65 Ayat 12 ). Ayat ini jelas menyinggung tentang keberadaan suatu planet yang mirip dengan bumi, dan bisa jadi kemiripan dengan bumi ini bukan hanya dalam wujud fisik bumi yang bisa dihuni oleh manusia, bahkan tidak menutup kemungkinana kemiripannya pun dalam hal yang sama dengan bumi, planet tersebut dihuni oleh makhluk lain yang bisa berfikir. Hal ini bisa anda fahami dari kata, ” Peritah Allah berlaku pada mereka” dari ayat tersebut. Kajian Nahwu Ayat Tersebut. Karena saya sedikit mempelajari ilmu nahwu meski masih sangat dangkal, maka saya mencoba (maksudnya berusaha sambil belajar memahami Al-Quran secara Lafadz Arabnya) memahami ayat tersebut dari pandangan Nahwu, ilmu yang membahas susunan kalimat bahasa Arab. ض ِمثْلَه هُن يَتَنَ هز ُل ْاْلَم ُْر بَ ْينَه هُن ِلتَ ْعلَمُوا أ َ هن ه ه ٍ اوا ٍ ْقدٍ رَ ِيرَ َوأَ هن َ َْ ِ ُ َِاَّللَ َل َ َاَّللُ الهذِي َخل َ س ْب َع َ ق ِ ْت َو ِمنَ ْاْلَر َ س َم َ َ َ ه ٍاَّللَ ر ْ أحَاط بِ ُك ِ َْ ٍ َْقد Coba anda perhatikan penggalan ayat ini, ض ِمثْلَه هُن يَتَنَ هز ُل ْاْلَم ُْر ِ َْو ِمنَ ْاْلَر Khususnya kata, “Min”, َِن, min mempunyai banyak makna, diantaranya, Liba’diyah, artinya permulaan, atau yang “tempat memulai”. Jika Min di situ bermakna liba’diyah atau “tempat memulai” berarti Bumi adalah yang jadi pangkal utama dari apa yang disinggung selanjutnya, yaitu “sesuatu yang menyerupainya”. artinya, bahwa ada planet lain disamakan dengan Bumi. Dan kesamaan ini dalam segala hal, hampir pada seluruh aspeknya. Sebab kata, Mitsluhuna, َنُهِ ْل ِن, berarti diserupakan secara seluruhnya (meski tidak seperti pinang dibelah dua). Dan maksud planet lain diserupakan dengan bumi bukan pula berarti bahwa bumi yang diciptakan lebih dulu, atau yang mempunyai kehidupan lebih dahulu. maksudnya bukan kesitu, melainkan, dalam “hal kesamanaan” yang menjadi titik utamanya adalah Bumi, planet lain ada yang sama dengan bumi. Kenapa dalam bahasanya planet lain yang disamakan dengan Bumi? bukan bumi disamakan dengan planet lain? Anda tentu mengerti: pertama, kita manusia jelas sangat mengenal bumi, maka ketika planet lain sama dengan bumi berarti bukan hanya dalam bentuk fisiknya yang bulan atau sebagai benda angkasa semata, melainkan dalam aspek yang lainnya, termasuk kehidupannya. tapi jika planet lain jadi titik pangkal kesamaannya, artinya bumi sama dengan planet lain, maka hal ini jelas sulit dimengerti, terlalu umum, sebab planet sangat banyak dan banyak pula ragamnya. Sedangkat lafadz selanjutnya, َِّنِز ِِن ْي ُُ ِ َُ ْأ ِ ُلزِ ْل ِن, “Allah menurunkan urusan (perintah) yang berlaku sama antara mereka”, jelas kalimat ini menyinggung makhluk yang berakal yang tinggal di sebuah planet. Berarti lafadz ini menyinggung adanya kehidupan biologis di luar angkasa sana. Jadi, tidak menutup kemungkinan bahwa, bahkan tidak mustahil, ada kehidupan lain di luar angkasa sana seperti halnya kehidupan bumi, coba anda simak ayat ini. “Dan diantara kekuasan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhlukmakhluk yang Dia sebarkan di keduanya. Dan dia berkuasa mengumpulkan keduanya apabila Dia menghendaki.” (QS. 42 Ayat 29 ). Ayat ini jelas menyinggung adanya kehidupan makhluk biologis yang tersebar di luar angkasa, atau di alam semesta ini. Kehidupan biologis berarti bukan hanya ada di bumi. bahkan Jika Allah berkehendak, Dia berkuasa mengumpulkan keduanya, seperti penggalan ayat di atas. jadi mungkin saja suatu saat benar-benar ada kunjungan dari makhluk lain ke bumi, atau manusia ke planet lain yang berpenghuni. Wallahu A’lam. Kebenaran hanya milik Allah. saya hanya berusaha dan belajar mencari tanda-tanda kebesarannya melalui ilmu yang sangat dangkal ini. http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/07/27/planet-kembaran-bumi-baruditemukan-dan-al-quran-sudah-menyinggungnya-di-abad-ke-7/ Oleh karena itu, pencarian terhadap planet lain di luar tata surya (exoplanet) terus digalakkan. Dan tidak lama lalu, tim pakar astronomi internasional berhasil menemukan tiga planet 'kembaran' Bumi sekaligus. Ketiga exoplanet tersebut mengitari sebuah bintang kerdil coklat bernama 'Trappist-1', dan ukurannya sangat mirip dengan Bumi saat ini. Terletak di gugusan bintang Aquarius, Trappist-1 tidak lebih besar dari planet Jupiter dan lebih dingin dari matahari kita. Bintang Trappist-1 berada relatif dekat dengan Bumi, sekitar 40 tahun cahaya. Bila dibandingkan dengan jarak Bumi-Mars, jarak Trappist-1 dengan Bumi kira-kira sama dengan 262,5 juta kali jarak Bumi-Mars. Meski terkesan sangat jauh, ini adalah salah satu jarak terdekat exoplanet dengan Bumi. Kabar baiknya lagi, salah satu dari tiga planet di sekitar bintang Trappist-1 diperkirakan bisa dihuni oleh manusia. Perkiraan ini muncul karena planet tersebut terletak tidak terlalu jauh atau terlalu dekat dengan bintang Trappist-1. Atau sama dengan posisi Bumi terhadap matahari saat ini. Karena bintang Trappist-1 sendiri cukup kecil, di dua planet yang pertama terlihat di akhir tahun 2015 lalu satu tahunnya hanya berlangsung selama 1,5-2,4 hari waktu Bumi. Sementara satu planet lagi masih belum jelas, diperkirakan satu revolusinya (satu tahun di sana) membutuhkan waktu 4-73 hari Bumi. Jarak ketiganya dengan bintang Trappist-1 juga hanya sekitar 20-100 kali lebih dekat dari Bumi ke Matahari.