Document

advertisement
NAMA
NIM
: UTARININGSIH
: 2015082081
PLANET
Planet (dari bahasa Yunani Kuno αστήρ πλανήτης (astēr planētēs),
berarti
"bintang
pengelana")
adalah benda
astronomi
yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang yang cukup besar untuk
memiliki gravitasi sendiri, tidak terlalu besar untuk menciptakan fusi termonuklir,
dan telah "membersihkan" daerah sekitar orbitnya yang dipenuhi planetesimal.
Kata planet sudah lama ada dan memiliki hubungan sejarah, sains, mitologi,
dan agama. Oleh peradaban kuno, planet dipandang sebagai sesuatu yang abadi
atau perwakilan dewa. Seiring kemajuan ilmu pengetaahuan, pandangan manusia
terhadap planet berubah.
Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengesahkan
sebuah resolusi resmi yang mendefinisikan planetdi Tata Surya. Definisi ini dipuji
namun juga dikritik dan masih diperdebatkan oleh sejumlah ilmuwan karena tidak
mencakup benda-benda bermassa planet yang ditentukan oleh tempat atau benda
orbitnya. Meski delapan benda planet yang ditemukan sebelum 1950 masih
dianggap "planet" sesuai definisi modern, sejumlah benda angkasa
seperti Ceres, Pallas,Juno, Vesta (masing-masing objek di sabuk asteroid
Matahari), dan Pluto (objek trans-Neptunus yang pertama ditemukan) yang
dulunya dianggap planet oleh komunitas ilmuwan sudah tidak dipermasalahkan
lagi.
Ptolomeus menganggap
planet
mengelilingi
Bumi
dengan
gerakan deferen dan episiklus. Walaupun ide planet mengelilingi Matahari sudah
lama diutarakan, baru pada abad ke-17 ide ini terbukti oleh
pengamatan teleskop Galileo Galilei. Dengan analisis data observasi yang cukup
teliti, Johannes Kepler menemukan bahwa orbit planet tidak berbentuk lingkaran,
melainkan elips.
Seiring
perkembangan
peralatan
observasi,
para astronom mengamati bahwa planet berotasi pada sumbu miring dan beberapa
di antaranya memiliki beting es dan musim layaknya Bumi. Sejak awal Zaman
Angkasa, pengamatan jarak dekat oleh wahana antariksa membuktikan bahwa
Bumi dan planet-planet lain memiliki tanda-tanda vulkanisme, badai,tektonik, dan
bahkan hidrologi.
Secara umum, planet terbagi menjadi dua jenis utama: raksasa gas besar
berkepadatan rendah dan raksasa darat kecil berbatu. Sesuai definisi IAU, ada
delapan planet di Tata Surya. Menurut jaraknya dari Matahari (dekat ke jauh), ada
empat planet kebumian, Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, kemudian empat
raksasa gas, Yupiter, Saturnus, Uranus, danNeptunus. Enam planet di antaranya
dikelilingi oleh satu satelit alam atau lebih. Selain itu, IAU mengakui lima planet
kerdil[3]dan ratusan ribu benda kecil Tata Surya. Mereka juga masih
mempertimbangkan benda-benda lain untuk digolongkan sebagai planet.[4]
Sejak 1992, ratusan planet yang mengelilingi bintang-bintang lain
("planet luar surya" atau "eksoplanet") di Bima Sakti telah ditemukan. Per 22
Maret 2013, 861 planet luar surya yang diketahui (di 677 sistem planet dan
128 sistem multiplanet) terdaftar di Extrasolar Planets Encyclopaedia. Ukurannya
beragam, mulai dari planet daratan mirip Bumi hingga raksasa gas yang lebih
besar daripada Yupiter. Pada tanggal 20 Desember 2011, tim Teleskop Luar
Angkasa Kepler menemukan dua planet luar surya seukuran Bumi, Kepler20e dan Kepler-20f, yang mengorbit bintang mirip Matahari,Kepler-20. Studi
tahun 2012 yang menganalisis data mikrolensa gravitasi memperkirakan setiap
bintang di Bima Sakti rata-rata dikelilingi oleh sedikitnya 1,6 planet.[11]Sejumlah
astronom di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) melaporkan
pada Januari 2013 bahwa sedikitnya 17 miliar eksoplanet seukuran Bumi
(tepatnya 0,8–1,25 massa Bumi) dengan periode orbit 85 hari atau kurang berada
di galaksi Bima Sakti.
Liputan6.com, Jakarta - Dulu kita diberitahu bahwa ada 9 planet dalam
tata surya, yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, Pluto. Namun, yang terakhir kemudian didiskualifikasi karena
dianggap
terlalu
kerdil.
Status Pluto diturunkan sebagai planet katai (dwarf planet) oleh International
Astronomical
Union
pada
2006.
Belakangan, para peneliti dari California Institute of Technology (Caltech)
mengklaim menemukan eksistensi pengganti Pluto sebagai 'planet ke-9'.
Profesor astronomi Caltech, Mike Brown, yang terkenal sebagai 'pembunuh Pluto
(Pluto Killer) dan koleganya, Konstantin Batygin, mengumumkan temuan itu
di Astronomical Journal. Julukan 'Pluto Killer' didapat karena mereka membuat
Pluto kehilangan status sebagai planet, hingga mereduksi tata surya kita menjadi 8
planet.
Padahal awalnya keduanya membantah teori soal 'planet tersembunyi'. "Meski
mula-mula kami skeptis terkait eksistensi planet seperti itu. Tapi saat kami
menginvestigasi orbitnya yang berada di bagian luar tata surya, kami menjadi kian
yakin bahwa ia ada di sana," kata Batygin dalam pernyataannya
yang Liputan6.com kutip
dari CNET,
Senin
(25/1/2016).
"Untuk kali pertamanya dalam 150 tahun, ada bukti yang kuat bahwa sensus
planet dalam tata surya sudah komplet."
Astronom mengklaim menemukan planet seukuran Neptunus di luar Pluto yang
disebut Planet Sembilan
Dijuluki 'Planet Nine,' benda astronomi itu diperkirakan memiliki massa 10 kali
Bumi dan mengorbit matahari 20 kali lebih jauh dari Neptunus.
Jarak Neptunus ke Matahari sekitar 4,5 miliar kilometer. Itu berarti sekali
mengorbit Matahari, planet baru tersebut membutuhkan waktu 10 ribu sampai 20
ribu tahun.
Planet Ke-9 di Tata Surya Ditemukan? Brown sedang menjelaskan penemuannya.
(Reuters)
Masalahnya, hingga berita ini diturunkan, belum ada manusia yang benar-benar
melihat langsung Planet Nine, baik melalui teleskop maupun metode lain.
Di lain pihak, NASA belum mengonfirmasi keberadaan planet tersebut. Badan
Antariksa Amerika Serikat tersebut menyebut 'Planet Nine' sebagai 'Planet X'.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan dengan yakin bahwa apa yang kita sebut
sebagai 'Planet X' benar adanya," kata pejabat NASA, Jim Green.
Ditemukan planet 'kesembilan' di sistem tata surya, 21 Januari 2016
Image copyrightCALTECHImage captionTeleskop bisa melacak keberadaan
objek yang diduga planet ke sembilan itu, jika benda itu benar-benar ada.
Para astronom Amerika mengatakan memiliki bukti kuat bahwa ada
planet kesembilan dalam sistem tata surya ini yang mengorbit jauh, bahkan
melebihi planet kerdil Pluto. Tim dari Institut Teknologi California (Caltech)
belum melakukan pengamatan langsung, untuk mengonfirmasi kehadiran planet
baru ini. Namun, para ilmuwan membuat klaim berdasarkan pergerakan benda
yang letaknya berjauhan itu.Tapi jika ini terbukti, benda yang diduga planet ini
memiliki massa 10 kali lebih berat dari Bumi.Para astronom Caltech belum
melihat benar-benar planet ini dan mereka bekerja untuk melacak benda yang
diduga planet itu."Ada banyak teleskop di Bumi yang benar-benar bisa
menemukannya," kata Dr Mike Brown."Dan saya betul-betul berharap bahwa
kami bisa mengumumkan penemuan ini, orang-orang di seluruh dunia mulai
mencari planet kesembilan."
Pergerakan aneh, Berdasarkan penghitungan tim, jika dibandingkan dengan planet
terluar di sistem tata surya kita, Neptunus, objek ini mengorbit 20 kali lebih
jauh.Jarak Neptunus ke matahari sekitar 4,5 miliar km.Namun tidak seperti jalur
terdekat yang melingkari planet-planet utama, objek ini berada di lintasan sangat
elips, membutuhkan waktu 10.000 dan 20.000 tahun untuk mengelilingi matahari.
Kelompok peneliti Caltech telah menganalisis pergerakan sejumlah objek
dalam material es yang dikenal sebagai Sabuk Kuiper, tempat planet Pluto
berada.Para ilmuwan mengatakan mereka melihat tatanan berbeda di antara objekobjek dalam Sabuk Kuiper, khususnya dua objek yang lebih besar dikenal sebagai
Sedna dan 2012 VP113.Tatanan ini, mereka berpendapat, dijelaskan dengan
keberadaan sebuah planet besar yang sampai sekarang tak dikenal."Benda-benda
yang paling jauh semuanya bergerak dalam satu arah dengan cara yang sangat
aneh yang seharusnya tidak terjadi. Kami menyadari satu-satunya cara agar kita
bisa melihat mereka bergerak dalam satu arah adalah jika ada sebuah planet besar,
yang juga sangat jauh letaknya dalam sistem tata surya, adalah menjaga posisi
mereka di tempatnya sewaktu mengelilingi Matahari," jelas Dr Brown."Tadinya
saya benar-benar skeptis, sampai akhirnya tiba-tiba berpikir ini mungkin benarbenar nyata."
Pemodelan dan observasi
Gagasan bahwa mungkin ada yang disebut Planet X yang bergerak jauh mencapai
sistem tata surya telah diperdebatkan selama lebih dari seratus tahun.
Apa yang membuat klaim ini sedikit lebih menarik adalah Dr Brown
sendiri. Dia memang ahli dalam mencari objek-objek luas, dan dia menemukan
planet kerdil Eris seluas 2,236 km dalam Sabuk Kuiper pada tahun 2005, yang
membuat status Pluto sebagai planet ditendang setahun kemudian. Pada tahap itu,
Pluto dianggap sedikit lebih kecil dari Eris, namun sekarang diketahui ukurannya
sedikit lebih besar. Peneliti lainnya yang memodelkan sistem luar tata surya
mengatakan bahwa selama beberapa tahun berbagai ukuran terlihat dalam objekobjek sejauh ini diidentifikasi dalam Sabuk Kuiper menunjukkan planet lain yang
mungkin ukurannya sama dengan Bumi atau Mars. Tapi pasti menjadi skeptis
sampai ada pengamatan teleskopik yang dapat dikonfirmasi kebenarannya. Dr
Brown dan Konstantin Batygin melaporkan penelitian mereka dalam The
Astronomical Journal. Di mana mencari planet kesembilan?
Enam benda yang dikenal merupakan planet paling jauh dalam sistem
surya dengan orbit eksklusif di luar Neptunus semuanya misterius berbaris dalam
satu arah. Mengapa? Brown dan Batygin berpendapat semua ini dikarenakan
adanya planet besar yang tidak sejajar dengan benda-benda ini. Dapatkah teleskop
menemukan planet ini? Mungkinkah bukti yang sudah tercantum dalam data
pengamatan namun tak seorang pun mengakuinya? Pencarian tengah berlangsung.
Ilmuwan Temukan Planet Baru Mengorbit Matahari Sistem tata surya kita
kedapatan anggota baru. RR245 ditemukan ilmuwan mengorbit matahari dari
jarak jauh. Lantaran ukurannya yang kecil, batuan langit itu dikategorikan sebagai
planet kerdil, serupa Pluto.
Sebuah planet kerdil yang bermassa 18 kali lebih kecil ketimbang Bumi
ditemukan mengorbit matahari dalam orbit unik di pinggiran tata surya. Diberi
nama RR245, planet yang sepenuhnya ditutupi lapisan es itu berjarak hampir 10
miliar kilometer dari matahari. "Orbitnya sangat eliptis," kata astronom Perancis,
Jean-Marc Petit dari insitut penelitian CNRS. "Dan planet ini akan berjarak 19
miliar kilometer dari matahari di titik terjauhnya," pungkasnya. Saking jauhnya,
RR245 membutuhkan 700 tahun untuk mengitari matahari. Pada jarak terdekat
dari bintang induknya itu, planet kerdil ini akan berjarak lima miliar kilometer.
Planet kerdil baru dikategoriskan sejak enam tahun silam. Benda langit itu
berukuran lebih kecil dari planet dan mengorbit matahari dari jarak yang sangat
jauh.
Planet kerdil biasanya muncul di kawasan yang dipenuhi asteroid. Berdiameter
700 km Ilmuwan meyakini ada belasan planet kerdil di kawasan terluar tata surya
yang masih belum ditemukan. Sejauh ini baru beberapa planet yang berhasil
dipantau, termasuk Eris. Ceres dan Pluto yang dikategorikan sebagai planet kerdil
sejak 2006 silam. Selain ukurannya yang kecil, planet kerdil juga minim sinar
matahari, menurut Michele Bannister dari Universitas Victoria, Kanada. "Sangat
menyenangkan bisa menemukan satu planet yang cukup besar dan terang untuk
bisa dipelajari," tuturnya dalam pernyataan pers yang dipublikasikan CNRS.
RR245 pertamakali dideteksi pada Februari silam oleh ilmuwan yang menganalisa
citra langit dari Outer Solar System Origin Survey (OSSOS) yang diambil pada
September 2015. Planet tersebut diyakini berdiameter 700 kilometer, terlalu kecil
jika dibandingkan dengan Bumi yang berdiameter 12.700 kiometer. Penemu
RR245 memiliki hak untuk mengajukan nama benda langit tersebut.
Planet Kembaran Bumi Baru Ditemukan, dan Al-Quran Sudah
Menyinggungnya Di Abad Ke-7, 3 Januari 2012 pukul 8:10 ,“ST LOUIS,
SELASA - Sebuah planet asing yang baru ditemukan di luar tata surya kita
(planet ekstrasolar), memiliki massa hanya tiga kali Bumi. Planet tersebut
mungkin memecahkan rekor sebagai planet asing terkecil saat ini.
Para astronom berhasil mendeteksi dengan teknik lensa gravitasi yang
memanfaatkan penguatan dari cahaya bintang di seberangnya. Obyek langit yang
mirip dengan Bumi atau disebut super-Earth ini berada pada jarak 3.000 tahun
cahaya dari Bumi (satu tahun cahaya sama dengan 9,46 triliun
kilometer).” Kompas.com
“Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan temuan baru yang
dihasilkan satelit Kepler, Kamis 26 Agustus 2010.
Kepler menemukan kelompok planet alien, planet-planet yang tak pernah
dilihat sebelumnya itu mengelilingi sebuah bintang — seperti planet dalam tata
surya yang mengelilingi Matahari. Temuan itu dinamakan sistem Kepler
9. ” vivanews.com Ketika saya membaca berita sains di Kompas.com, dan
menemukannya lagi diVivanews.com beberapa hari yang lalu tentang Penemuan
Ilmuwan adanya planet kembaran bumi. Saya merasa sangat takjub. Bukan hanya
takjub pada penemuan ilmuwan, melainkan takjub pada Kemaha Besaran dan
Kemaha Benaran Allah dalam segala Firman-Nya. Semenjak kuliah di Jurusan
PAI (Pendidikan Agama Islam), saya mulai menyukai hal ihwal tentang sains,
khususnya alam semesta. Dan suatu hari saya menemukan sebuah ayat yang
membuat hati saya berdegup kencang, dipenuhi rasa penasaran dan harapan akan
kebenaran ayat itu (bukan kebenaran ayat itu sendiri maksudnya, tapi lagi-lagi
bukti atau penemuan ilmuwan yang berhubungan dengan hal ini. Sebab ayat-ayat
kauniyah, ayat-ayat tentang alam semesta, pasti akan terbukti kebenarannya secara
ilmiah), dan hal itulah yang saya tunggu-tunggu dibarengi rasa penasaran dan
ragu.
Ketika mendapat informasi tentang penemuan ilmuwan, bahwa ada
planet lain diluar angkasa yang mirip bumi, (Planet Kembaran Bumi). saya
langsung membuka Al-Quran dan kembali membuka ayat ini,
‫ض ِمثْلَه هُن يَتَنَ هز ُل ْاْلَم ُْر بَ ْينَه هُن ِلت َ ْعلَمُوا أَ هن ه‬
‫ه‬
ٍ ‫اوا‬
‫اَّللَ َلَِ ُ َِْ ٍ َْقدٍ رَ ِيرَ َوأَ هن‬
َ َ‫اَّللُ الهذِي َخل‬
َ ‫س ْب َع‬
َ ‫ق‬
ِ ْ‫ت َو ِمنَ ْاْلَر‬
َ ‫س َم‬
‫ه‬
ٍ‫اَّللَ رَ ْ أَحَا َط ِب ُك ِ َْ ٍ َْقد‬
“Allah lah yang menciptakan 7 langit dan sejumlah yang sama (planet-planet)
serupa Bumi. Perintah Allah berlaku pada mereka. agar kamu mengetahui
bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya ilmu
Allah benar-benar meliputi atas segala sesuatu.” (QS. Surat 65 Ayat 12 ). Ayat
ini jelas menyinggung tentang keberadaan suatu planet yang mirip dengan bumi,
dan bisa jadi kemiripan dengan bumi ini bukan hanya dalam wujud fisik bumi
yang bisa dihuni oleh manusia, bahkan tidak menutup kemungkinana
kemiripannya pun dalam hal yang sama dengan bumi, planet tersebut dihuni oleh
makhluk lain yang bisa berfikir. Hal ini bisa anda fahami dari kata, ” Peritah Allah
berlaku pada mereka” dari ayat tersebut. Kajian Nahwu Ayat Tersebut. Karena
saya sedikit mempelajari ilmu nahwu meski masih sangat dangkal, maka saya
mencoba (maksudnya berusaha sambil belajar memahami Al-Quran secara Lafadz
Arabnya) memahami ayat tersebut dari pandangan Nahwu, ilmu yang membahas
susunan kalimat bahasa Arab.
‫ض ِمثْلَه هُن يَتَنَ هز ُل ْاْلَم ُْر بَ ْينَه هُن ِلتَ ْعلَمُوا أ َ هن ه‬
‫ه‬
ٍ ‫اوا‬
‫ٍ ْقدٍ رَ ِيرَ َوأَ هن‬
َ َْ ِ ُ َِ‫اَّللَ َل‬
َ َ‫اَّللُ الهذِي َخل‬
َ ‫س ْب َع‬
َ ‫ق‬
ِ ْ‫ت َو ِمنَ ْاْلَر‬
َ ‫س َم‬
َ
َ
َ
‫ه‬
ٍ‫اَّللَ ر ْ أحَاط بِ ُك ِ َْ ٍ َْقد‬
Coba anda perhatikan penggalan ayat ini,
‫ض ِمثْلَه هُن يَتَنَ هز ُل ْاْلَم ُْر‬
ِ ْ‫َو ِمنَ ْاْلَر‬
Khususnya kata, “Min”, ِ‫َن‬, min mempunyai banyak makna, diantaranya,
Liba’diyah, artinya permulaan, atau yang “tempat memulai”. Jika Min di situ
bermakna liba’diyah atau “tempat memulai” berarti Bumi adalah yang jadi
pangkal utama dari apa yang disinggung selanjutnya, yaitu “sesuatu yang
menyerupainya”. artinya, bahwa ada planet lain disamakan dengan Bumi. Dan
kesamaan ini dalam segala hal, hampir pada seluruh aspeknya. Sebab kata,
Mitsluhuna, ‫َنُهِ ْل ِن‬, berarti diserupakan secara seluruhnya (meski tidak seperti
pinang dibelah dua). Dan maksud planet lain diserupakan dengan bumi bukan
pula berarti bahwa bumi yang diciptakan lebih dulu, atau yang mempunyai
kehidupan lebih dahulu. maksudnya bukan kesitu, melainkan, dalam “hal
kesamanaan” yang menjadi titik utamanya adalah Bumi, planet lain ada yang
sama dengan bumi.
Kenapa dalam bahasanya planet lain yang disamakan dengan Bumi?
bukan bumi disamakan dengan planet lain? Anda tentu mengerti: pertama, kita
manusia jelas sangat mengenal bumi, maka ketika planet lain sama dengan bumi
berarti bukan hanya dalam bentuk fisiknya yang bulan atau sebagai benda angkasa
semata, melainkan dalam aspek yang lainnya, termasuk kehidupannya. tapi jika
planet lain jadi titik pangkal kesamaannya, artinya bumi sama dengan planet lain,
maka hal ini jelas sulit dimengerti, terlalu umum, sebab planet sangat banyak dan
banyak pula ragamnya.
Sedangkat lafadz selanjutnya, ‫ َِّنِز ِِن ْي ُُ ِ َُ ْأ ِ ُلزِ ْل ِن‬, “Allah menurunkan urusan
(perintah) yang berlaku sama antara mereka”, jelas kalimat ini menyinggung
makhluk yang berakal yang tinggal di sebuah planet. Berarti lafadz ini
menyinggung adanya kehidupan biologis di luar angkasa sana. Jadi, tidak
menutup kemungkinan bahwa, bahkan tidak mustahil, ada kehidupan lain di luar
angkasa sana seperti halnya kehidupan bumi, coba anda simak ayat ini.
“Dan diantara kekuasan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhlukmakhluk yang Dia sebarkan di keduanya. Dan dia berkuasa mengumpulkan
keduanya apabila Dia menghendaki.” (QS. 42 Ayat 29 ). Ayat ini jelas
menyinggung adanya kehidupan makhluk biologis yang tersebar di luar angkasa,
atau di alam semesta ini. Kehidupan biologis berarti bukan hanya ada di bumi.
bahkan Jika Allah berkehendak, Dia berkuasa mengumpulkan keduanya, seperti
penggalan ayat di atas. jadi mungkin saja suatu saat benar-benar ada kunjungan
dari makhluk lain ke bumi, atau manusia ke planet lain yang berpenghuni.
Wallahu A’lam. Kebenaran hanya milik Allah. saya hanya berusaha dan belajar
mencari tanda-tanda kebesarannya melalui ilmu yang sangat dangkal ini.
http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/07/27/planet-kembaran-bumi-baruditemukan-dan-al-quran-sudah-menyinggungnya-di-abad-ke-7/
Oleh karena itu, pencarian terhadap planet lain di luar tata surya
(exoplanet) terus digalakkan. Dan tidak lama lalu, tim pakar astronomi
internasional berhasil menemukan tiga planet 'kembaran' Bumi sekaligus. Ketiga
exoplanet tersebut mengitari sebuah bintang kerdil coklat bernama 'Trappist-1',
dan ukurannya sangat mirip dengan Bumi saat ini. Terletak di gugusan bintang
Aquarius, Trappist-1 tidak lebih besar dari planet Jupiter dan lebih dingin dari
matahari kita. Bintang Trappist-1 berada relatif dekat dengan Bumi, sekitar 40
tahun cahaya. Bila dibandingkan dengan jarak Bumi-Mars, jarak Trappist-1
dengan Bumi kira-kira sama dengan 262,5 juta kali jarak Bumi-Mars. Meski
terkesan sangat jauh, ini adalah salah satu jarak terdekat exoplanet dengan Bumi.
Kabar baiknya lagi, salah satu dari tiga planet di sekitar bintang Trappist-1
diperkirakan bisa dihuni oleh manusia. Perkiraan ini muncul karena planet
tersebut terletak tidak terlalu jauh atau terlalu dekat dengan bintang Trappist-1.
Atau sama dengan posisi Bumi terhadap matahari saat ini. Karena bintang
Trappist-1 sendiri cukup kecil, di dua planet yang pertama terlihat di akhir tahun
2015 lalu satu tahunnya hanya berlangsung selama 1,5-2,4 hari waktu Bumi.
Sementara satu planet lagi masih belum jelas, diperkirakan satu revolusinya (satu
tahun di sana) membutuhkan waktu 4-73 hari Bumi. Jarak ketiganya dengan
bintang Trappist-1 juga hanya sekitar 20-100 kali lebih dekat dari Bumi ke
Matahari.
Download