PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia mempunyai potensi yang sangat baik dalam bidang agribisnis seperti sektor pertanian, peternakan dan sektor lain yang belum sepenuhnya dikembangkan. Salah satu yang menjadi penyebab belum sepenuhnya dikembangkan adalah sumber daya manusia yang ada merupakan petani maupun peternak skala kecil. Saat ini petani maupun peternak dengan skala kecil belum mampu mengelola secara penuh potensi-potensi yang dapat dilakukan untuk menunjang kegiatan mereka di antaranya bidang teknologi pengolahan baik itu pengolahan hasil ternak maupun pengolahan hasil samping berupa limbah pertanian maupun peternakan. Sebagai contoh pemupukan dalam bidang pertanian menggunakan pupuk kimia untuk memberikan hasil yang instan tanpa mempertimbangkan dampak negatif yang dapat merusak kestabilan tanah yang dalam jangka panjang akan menurunkan produktifitas tanah. Ternak menghasilkan limbah yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos yang dapat digunakan untuk memupuk tanaman, akan tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal dengan melakukan pengolahan. Selama ini kotoran ternak biasanya dibiarkan menumpuk dan akan digunakan sebagai pupuk untuk pertanian tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Kotoran ternak yang dibiarkan menumpuk dapat menjadi penyebab pencemaran lingkungan. 1 Seiring dengan perkembangan waktu, pengolahan limbah peternakan banyak dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari pupuk kompos untuk menunjang pertanian. Salah satu cara pembuatan pupuk kompos adalah dengan cara fermentasi, penggunaan starter bakteri untuk proses fermentasi dan yang paling umum adalah dengan EM4 yang banyak dijual di pasaran. Selain membeli starter yang dijual di pasaran ternyata dapat dibuat sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitar kita yang dapat dengan mudah kita dapatkan salah satunya adalah buah maja. Buah maja juga sudah banyak dimanfaatkan sebagai media dalam pembuatan starter dalam pembuatan pupuk kompos akan tetapi belum diketahui mengenai kualitas pupuk kompos yang dihasilkan. Buah maja adalah buah dari tanaman yang tidak dapat dimakan namun keberadaan tanaman ini cukup banyak karena mempunyai beberapa manfaat. Di daerah Kabupaten Banyumas dan daerah lain di Pulau Jawa tanaman buah maja ini cukup banyak, biasanya tanaman digunakan sebagai batas antar tanah pekarangan, daunnya juga biasa dimanfaatkan sebagai pakan ternak, selain itu ketika tanaman sudah besar dapat berbuah yang tidak banyak dimanfaatkan. Sebagian petani ada yang memanfaatkan sebagai bahan campuran untuk penyemprotan tanaman pertanian akan tetapi banyak yang tidak termanfaatkan. Dengan memanfaatkan buah maja sebagai bahan untuk sumber nutrien untuk pertumbuhan mikroorganisme lokal diharapkan dapat memberi manfaat lebih serta hasilnya dapat digunakan sebagai bahan dekomposer. 2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan mikroorganisme lokal hasil fermentasi buah maja terhadap kualitas pupuk kompos. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya dapat memanfaatkan MOL hasil fermentasi buah maja untuk starter dalam pembuatan pupuk kompos dan produk MOL hasil fermentasi buah maja dapat diaplikasikan oleh masyarakat. 3