pokok bahasan 2 sistem perusahaan

advertisement
POKOK BAHASAN 2
SISTEM PERUSAHAAN
2.1 Definisi Perusahaan
Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisasi dan
dijalankan untuk menyediakan barang-barang dan jasajasa untuk masyarakat dengan motif (incentive)
keuntungan.
Sebagai suatu lembaga, perusahaan merupakan suatu
wadah yang terorganisasi, yang betul-betul didirikan dan
diterima dalam tata kehidupan masyarakat.
Karena itu perusahaan merupakan lembaga sosial, yang
tak ubahnya dengan lembaga-lembaga sosial yang lain
seperti pemerintahan, pertanian, kehidupan keluarga dan
kegiatan-kegiatan perseorangan, golongan untuk mencapai
tujuan yang sama.
2.2 Perbedaan Perusahaan dengan Lembaga-lembaga Sosial Lainnya.
Seperti diketahui perusahaan adalah lembaga sosial, tetapi
berbeda dengan lembaga-lembaga sosial yang lain. Perbedaan
itu terletak pada organisasinya dan pada sistem penggunaan
sumber-sumber ekonominya yang semuanya itu diarahkan (pada
usaha) untuk memperoleh keuntungan atau laba. Di samping itu
juga ada tujuan-tujuan lain yang ingin dikejarnya seperti
perkembangan, prestise, servis dan diterimanya lembaga dalam
kehidupan masyarakat.
Apabila tujuan untuk mencapai keuntungan tidak dapat
direalisasi dalam jangka waktu tertentu, maka kapital yang telah
ditanam oleh para pemilik perusahaan itu akan ditarik/diminta
kembali dan perusahaan tersebut akan mengalami kesukaran.
Karena itu keuntungan merupakan dasar untuk hidupnya suatu
perusahaan. Dalam praktek tidak ada jaminan bahwa
perusahaan akan selalu memperoleh laba kecuali dengan
manajemen yang baik. Dengan kata lain, perusahaan dapat
memperoleh keuntungan atau dapat juga menderita kerugian.
Hal ini tidak berlaku dalam lembaga-lembaga pemerintahan atau
lembaga-lembaga lainnya yang operasinya ditujukan untuk
kepentingan umum bukan untuk memperoleh laba.
Penggunaan Sumber-sumber Ekonomi
Perusahaan, seperti lembaga-lembaga sosial yang
lain, menggunakan sumber-sumber ekonomi untuk
mencapai tujuan-tujuannya. Pencapaian tujuan pada
umumnya dapat dilaksanakan apabila sumber-sumber
ekonomi yang dibutuhkan sudah tersedia dan siap untuk
dipergunakan pada saat program itu dikerjakan.
Misalnya dibidang militer, dalam menyiapkan dan
memelihara senjata-senjata untuk pertahanan
memerlukan uang, material dan orang sebagai sumbersumber ekonomi dalam usaha mewujudkan pertahanan
nasional sebagai tujuannya.
Penggunaan sumber-sumber ekonomi untuk
mewujudkan tujuan dalam arti yang lebih
abstrak berupa :
a) hubungan antara sarana dan tujuan, di mana
sarana ini digunakan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
b) Dalam arti praktis, pencapaian tujuan
dipengaruhi oleh kemampuan dan
keterampilan dalam menggunakan sumbersumber ekonomi tersebut.
Dari uraian tersebut dapat diketahui adanya unsurunsur pokok perusahaan. Unsur-unsur pokok
tersebut ialah :
1. sumber-sumber ekonomi
2. penggunaan sumber-sumber ekonomi
3. kelembagaan dan
4. Tujuan
Ketiga unsur yang pertama adalah sarana untuk
mewujudkan unsur yang keempat. Hubungan dan
arti dari masing-masing unsur tersebut di atas akan
lebih jelas dalam penerapannya di dalam
perusahaan.
Penerapan Unsur-unsur Pokok
Penggunaan Sumber-sumber Ekonomi
pada Perusahaan.
Seperti diketahui, kegiatan masyarakat/ lembaga dalam
mencapai tujuan memerlukan dan menggunakan
sumber-sumber ekonomi. Dalam perusahaan sumbersumber ekonomi ini disediakan dan digunakan
perusahaan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan
manusia, dengan harapan memperoleh laba.
Manajemen penggunaan sumber ekonomi perusahaan
ini dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti
kebijaksanaan Pemerintah (politik yang sedang
berlaku), teknologi yang ada dan sebagainya.
Jadi jelaslah di sini bahwa peranan perusahaan
dalam melayani masyarakat dilakukan dengan
cara mengolah sumber-sumber ekonomi yang
ada menjadi barang-barang yang akan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan
permintaan konsumen. Guna mencapai tujuan
tersebut, perusahaan selalu akan menggunakan
sumber-sumber ekonomi secara intensif. Dengan
demikian ongkos-ongkos dapat diminimumkan,
sehingga tujuan menghasilkan barang-barang dan
jasa-jasa, untuk memenuhi kebutuhan konsumen
dapat dimaksimumkan.
Masing-masing unsur-unsur tersebut dapat
diperinci sebagai berikut :
1. Sumber-sumber ekonomi yang diperlukan
oleh Perusahaan :
A.
B.
C.
D.
E.
Alam
Manusia
Kapital
Ilmu Pengetahuan
Sosial dan Budaya
2.
Penggunaan sumber-sumber ekonomi
oleh Perusahaan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pembuatan barang-barang dan jasa-jasa
Distribusi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa
Pengerjaan manusia
Pembiayaan Perusahaan
Mengorganisasi Perusahaan
Akuntansi untuk menganalisis hasil kegiatan
Perusahaan
g. Memimpin Perusahaan :
a. Menetapkan tujuan dan kebijaksanaan (policy)
b. Perencanaan dan pengawasan
c. Organisasi dan pengarahan
3.Kerangka Kelembagaan yang Mempengaruhi
Bekerjanya Perusahaan :
a. Lembaga-lembaga Ekonomi
b. Lembaga-lembaga Politik dan Hukum
c. Lembaga-lembaga Kebudayaan
d. Lembaga-lembaga Agama dan Standar Etika
e. Lembaga-lembaga Teknologi
f. Hubungan-hubungan Internasional
g. Lain-lain kekuatan di sekitarnya.
4. Tujuan yang diinginkan oleh Perusahaan :
a. Hasil yang berupa barang-barang dan jasa-jasa
b. Penghasilan termasuk keuntungan (return on
invested capital)
c. Kemajuan pabrik dan alat-alatnya
d. Kenaikan penghasilan riil per kapita
e. Memperkuat pertahanan negara
f. Penghargaan dan bantuan masyarakat
g. Penghargaan/Prestise Internasional
h. Lain-lain
2.3 Sistem Perusahaan
Sistem perusahaan adalah kombinasi dari
semua sumber ekonomi yang langsung atau tidak
langsung mempengaruhi produksi dan distribusi
barang-barang dan jasa-jasa untuk pemenuhan
kebutuhan manusia.
Jadi sistem perusahaan menunjukkan dua hal,
yaitu :
a) Yang langsung berhubungan dengan struktur
bekerjanya perusahaan, dan
b) Yang tidak langsung berhubungan dengan bekerjanya
perusahaan, yaitu yang menyangkut faktor-faktor
lingkungan.
Kedua hal tesebut di atas saling tergantung, sehingga
untuk memahaminya perlu dihubungkan satu sama lain
di dalam membicarakannya.
a) Bagian-bagian yang langsung dari suatu sistem
perusahaan
Bagian-bagian yang langsung dari sistem
perusahaan ini meliputi berbagai aktivitas dan
sumber, seperti : staff dan karyawan-karyawan
dalam usaha menghasilkan barang-barang dan
jasa-jasa untuk dijual, para penjual, bahan-bahan
mentah yang dipakai, kapital yang tertanam
dalam perusahaan dan semua sumber ekonomi
yang dipakai dalam perusahaan.
b) Bagian-bagian yang tidak langsung dalam
sistem Perusahaan
(faktor keadaan alam sekitarnya).
Faktor-faktor yang tidak langsung ini sukar
diidentifikasikan. Faktor-faktor ini meliputi semua
unsur dari kehidupan bangsa yang memberi fasilitas,
mengatur dan mempengaruhi perusahaan, seperti
uang, kredit, serikat sekerja, tenaga kerja,
pemerintah, dan juga hubungan luar negeri,
agama/kepercayaan, sifat konsumen dan publik;
pengaruh yang banyak merupakan faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi kebijaksanaan dan
tindakan perusahaan.
Secara skematis hubungan faktor-faktor tersebut di atas
terlihat pada gambar 1.
SISTEM PERUSAHAAN
Struktur atau
Bagian
Yang langsung
Faktor-faktor lingkungan atau
Bagian yang tidak langsung.
Industri
Perusahaan
Tanah dan alam sekitarnya, ilmu
pengetahuan dan seni, Pemerintah
dan Hukum, Uang, Kredit dan
Kapital, Buruh dan Tenaga Kerja,
Konsumen dan Publik, Agama dan
Kepercayaan, Hubungan
Internasional, dan lain-lain.
Produksi,
Pemasaran
Dan
Pembelanjaan
Barang-barang
dan jasa-jasa
Gambar 2.3. : Hubungan timbal balik faktor-faktor dalam sistem perusahaan.
Sistem Perusahaan
Sistem Perusahaan memiliki bermacam-macam
sifat. Sifat-sifat tersebut ialah :
a) Kompleks
b) Merupakan suatu unit/kesatuan
c) Berjenis-jenis
d) Saling bergantung
e) Dinamis
a) Sifat Kompleks
Pada gambar 2.3., dapat dilihat sistem perusahaan
serta bagian-bagian dari sistem tersebut. Sistem
perusahaan tersebut meskipun nampaknya jelas
tetapi sangat kompleks sifatnya, sehingga sukar
melihat semua komponen beserta fungsinya. Hal ini
karena batas-batas yang jelas dari masing-masing
bagian sukar untuk diidentifikasi. Masing-masing
komponen mempunyai bagian-bagian yang lebih
kecil lagi yang merupakan subsistem, misalnya
perusahaan-perusahaan kecil yang terutama
menjalankan perdagangan dan jasa-jasa lain.
Perusahaan-perusahaan besar mempengaruhi sub
sistem yang terdiri dari perusahaan-perusahaan.
Dalam keseluruhan sistem masing-masing subsistem
ini bersaing dalam bidang sumber-sumber ekonomi
dan bidang pengusahaan, tetapi saling melengkapi
dalam penyediaan jasa-jasa dalam sistem
perusahaan.
b) Sistem Perusahaan Merupakan Suatu
Unit/Kesatuan
Sistem perusahaan di samping sifatnya yang
kompleks juga bersifat sebagai suatu unit, jadi
merupakan suatu kesatuan. Hal ini tercermin
pada kenyataan bahwa di dalam perusahaan
ada banyak aktivitas seperti aktivitas produksi,
pemasaran, pembelanjaan dan sebagainya,
tetapi aktivitas ini tidak berjalan sendiri-sendiri
melainkan satu dengan yang lain saling
berhubungan da saling isi mengisi sehingga dari
luar berbagai aktivitas itu nampak sebagai satu
kesatuan.
c)
Sifat berjenis-jenis
Kenyataannya keadaan masing-masing perusahaan berbeda
satu dengan yang lain, dengan kata lain memiliki sifat yang berjenisjenis.
Perusahaan berbeda dalam besarnya atau ukurannya akibat
pemilihan bermacam-macam bentuk perusahaan seperti Perseroan
Terbatas, Firma, Kongsi, Perseorangan, Koperasi dan lain-lain.
Perbedaan pemilihan jenis usaha menimbulkan adanya berjenisjenis industri. Volume perusahaan dan struktur keuangan,
kebijaksanaan serta metode manajemennya pun berbeda-beda dari
satu perusahaan ke perusahaan yang lain. Pada umumnya
perbedaan ini nampak jelas dalam laba/rugi yang terdapat pada
akhir periode. Sifat berjenis-jenis ini terdapat pula pada masingmasing perusahaan pada tipe barang atau jasa yang dihasilkan atau
yang diolah. Ada juga perusahaan yang menghasilkan barang atau
jasa dalam satu “product line”, tetapi ada pula yang menghasilkan
barang atau jasa yang berbeda sama sekali.
Banyak perusahaan sekarang ini memikirkan untuk membuat
hasil produksinya berjenis-jenis (di-diversifikasi-kan), dengan
maksud untuk menjaga agar kerugian atau penurunan penjualan
suatu barang atau jasa dapat ditutup dengan keuntungan yang
diperoleh dari penjalan barang atau jasa lain.
d)
Sifat saling bergantung
Di samping sifat diversifikasi dalam perusahaan, ternyata
perusahaan juga mengenal adanya proses spesialisasi yaitu
perusahaan hanya mengambil atau menjalankan kegiatan yang
lebih khusus dan sempit. Kalau sebelumnya perusahaan
melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan, dalam proses
spesialisasi ini perusahaan hanya menjalankan satu atau beberapa
aktivitas saja. Hal ini menyebabkan perusahaan yang satu saling
tergantung pada perusahaan lain. Di dalam praktek perusahaanperusahaan kecil masih menjalankan semua fungsi perusahaan
dalam satu manajemen, tetapi apabila sudah berkembang maka
terpaksa dipecah-pecah.
Spesialisasi berakibat bahwa barang-barang kebutuhan rumah
tangga dibuat oleh perusahaan-perusahaan atau industri yang
berdiri sendiri-sendiri atau yang berbeda-beda. Demikian pula bila
ada penemuan suatu barang atau model, ataupun ada kenaikan
pembelian dari konsumen untuk suatu produk tertentu sebagai
akibat dari advertensi yang intensif, maka hal ini akan
mempengaruhi kebijaksanaan semua perusahaan yang
menghasilkan produk yang sama.
Kebalikan dari spesialisasi ialah integrasi, yaitu
apabila beberapa industri digabung dalam satu
manajemen sehingga merupakan suatu integrasi
vertikal. Misalnya saja penggabungan dari perusahaan
pertambangan, produksi hasil-hasil dan pemasaran
hasil tambang. Biasanya, perkembangan ke arah
spesialisasi di antara industri-industri besar itu tidak
seragam. Mereka juga berhati-hati dalam usaha untuk
mengurangi risiko dan ongkos-ongkos sehubungan
dengan spesialisasi dan saling ketergantungan ini.
Spesialisasi mengakibatkan fungsi-fungsi
Pemasaran, Pembelanjaan, Produksi, Personalia,
Administrasi dan Akuntansi menjadi bidang khusus
yang masing-masing berkembang secara ilmiah dan
memiliki teknik sendiri-sendiri. Di samping itu,
manajemen juga harus selalu waspada terhadap
kemungkinan-kemungkinan “bahaya” yang timbul
sehubungan dengan spesialisasi ini.
e)
Sifat Dinamis
Kegiatan perusahaan selalu berubah. Kekuatankekuatan dinamis mengubah sistem perusahaan, struktur
dan komponen-komponennya. Kekuatan-kekuatan ini
berasal dari luar, seperti peraturan-peraturan Pemerintah,
perang, perubahan pendapatan konsumen, teknologi, seni,
ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam
perusahaan seperti adanya produk baru, metode-metode
baru, penerapan penemuan-penemuan baru dalam
berbagai bidang memerlukan penyesuaian kebijaksanaan
dan administrasi. Perubahan-perubahan ini akan
membawa akibat berfluktuasinya penjualan dan ongkosongkos sehingga mempengaruhi kehidupan perusahaan :
ada yang berdiri, ada perusahaan yang berkembang, tetapi
juga ada yang mati.
2.4. Jenis-jenis Perusahaan menurut Teknis
Ekonomis
Perusahaan dapat digolongkan menurut
jenisnya. Kriterium untuk memasukkan ke
dalam sesuatu golongan itu tidak sama, ada
yang menggolong-golongkan menurut proses
produksinya, ada yang menggolongkan menurut
utility yang diciptakannya, ada yang
menggolongkan menurut tujuannya dan
sebagainya. Penggolongan seperti itu adalah
penggolongan menurut teknis-ekonomis. Cara
penggolongan lainnya ialah penggolongan
menurut yuridis-ekonomis yaitu melihat bentuk
perusahaan dari sudut hukum.
A. Penggolongan menurut teknis-ekonomis, berdasar atas
kriterium utility yang diciptakannya, dapat
dikelompokkan ke dalam :
1)
Yang menciptakan ‘elementary utility”, yaitu :
a. Perusahaan extraktif (termasuk perusahaan yang
mengumpulkan barang-barang alam yang semula tidak ada
utility-nya).
b. Perusahaan agraris (termasuk perusahaan pertanian).
2) Yang menciptakan ‘form utility”, yaitu :
Perusahaan kerajinan, perusahaan industri atau
manufaktur.
3) Perusahaan yang menciptakan “place utility”
4) Perusahaan yang menciptakan “time utility”, yaitu :
Perusahaan pengangkutan
5) Perusahaan yang menciptakan “posession utility”
(manfaat/kegunaan pemilikan), yaitu :
a. Perusahaan dagang
b. Komisioner dan makelar
c. Agen
6) Perusahaan yang memberikan jasa kepada
perusahaan-perusahaan lain, agar perusahaanperusahaan lain tersebut dapat menciptakan
utility, yaitu :
a.
b.
c.
d.
Perusahaan Bank dan Lembaga Keuangan
Perusahaan Asuransi
Perusahaan Leasing
Perusahaan Persewaan.
B. Penggolongan menurut cara atau proses produksinya,
perusahaan-perusahaan itu dapat dibedakan sebagai
perusahaan-perusahaan :
1)
2)
3)
4)
5)
Analitical, yaitu perusahaan yang proses produksinya mengurai
bahan mentah untuk dipisahkan unsur-unsurnya menjadi
barang jadi.
Synthetical, yaitu perusahaan yang proses produksinya
mempersenyawakan atau mempersatukan unsur-unsur atau
bahan-bahan yang telah ada menjadi suatu bentuk
bahan/barang baru sebagai barang jadi.
Fabrication, yang proses produksinya menghubungkan dan
mempersatukan bagian-bagian/onderdil-onderdil yang banyak
jumlahnya menjadi satu bentuk satuan sebagai barang jadi
(contoh : pabrik kapal terbang).
Integrated, yaitu perusahaan yang di dalamnya terdapat
proses produksi dengan cara-cara kombinasi dari yang tersebut
di atas.
Construction, yaitu yang membuat bangunan, dam, jembatan,
dan sebagainya yang sejenis, yang pembuatannya tergantung
pada tempat. Jadi berpindah-pindah menurut tempat di mana
produknya akan diletakkan.
2.5. Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan adalah keseluruhan hal atau keadaan ekstern
Badan Usaha atau Industri yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan
organisasi. Ruang lingkup dari faktor lingkungan ini sangat luas karena
meliputi semua aspek kehidupan sosial, keilmuan, ekonomi, politik dan
kebudayaan, yang kerap kali menjadi halangan bagi kehidupan
perusahaan. Berbagai unsur dan struktur perusahaan, masing-masing,
atau secara tersendiri, dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan ekstern
tersebut.
Untuk mengetahui secara lengkap mengenai sifat, struktur, organisasi
dan tingkah laku perusahaan orang tidak cukup dengan melihat
perusahaan itu sendiri tetapi juga harus melihat lingkungan di mana
perusahaan itu berada dan beroperasi. Secara tidak langsung dapat
dikatakan bahwa perusahaan menimbulkan adanya lingkungan ekstern.
Kekuatan-kekuatan ekstern ini juga mempengaruhi pengambilan
keputusan para pimpinan perusahaan. Sifat-sifat badan usaha beserta
karyawan-karyawannya. Sebaliknya, adanya perusahaan-perusahaan di
daerah tersebut akan mempunyai pengaruh terhadap lingkungan di
sekitarnya, misalnya mempengaruhi cara berpikir masyarakat di
sekitarnya, menambah lapangan kerja yang akan mempengaruhi
kehidupan sosialnya, adanya perbaikan terhadap sarana-sarana ekonomi
dan sebagainya.
Faktor-faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi 3
golongan besar, yaitu :
1. Lingkungan perekonomian yang erat
berhubungan dengan pasar di mana diadakan
penjualan dan pembelian barang-barang dan
jasa-jasa.
2. Lingkungan seperti politik, pemerintah, hukum
dan militer yang mengatur kegiatan perusahaan.
3. Keadaan sosial meliputi berbagai-bagai golongan
penduduk dengan sikap, kepercayaan, tingkah
lakunya yang dicerminkan dalam lembagalembaga sosial yang ada.
Dari ketiga golongan di atas masih dapat diperinci lagi
menjadi sub-sub faktor; yang dibicarakan di sini adalah :
1. Tanah dan alam sekitarnya.
2. Ilmu pengetahuan dan seni
3. Pemerintah dan Hukum
4. a. Uang
b. Kredit
c. Kapital
5. Tersedianya tenaga kerja
6. Sikap konsumen
7. Kepercayaan dan Agama
8. Hubungan internasional
Sub-sub faktor tersebut di atas dipilih untuk
dibicarakan di sini karena faktor-faktor tersebut
memiliki hubungan yang sangat erat atau
berpengaruh terhadap kehidupan perusahaan.
Kedelapan faktor tersebut di atas sangat
berpengaruh terhadap :
a) Struktur perusahaan pada umumnya (komposisi
suatu industri, badan-badan usaha, metode dan
hasil produksinya).
b) Badan-badan usaha dan manajemennya.
ad. a) Pengaruh faktor lingkungan terhadap
struktur perusahaan pada umumnya.
a.1. Tanah dan alam sekitarnya
Tanah dan sumber alam yang ada di sekitar perusahaan
merupakan salah satu faktor penting untuk kegiatan perusahaan.
Dua faktor penting lainnya ialah tenaga kerja dan kapital.
a.2. Ilmu pengetahuan dan seni
Tersedianya sumber-sumber alam, tenaga kerja dan kapital
sebenarnya tidak menjamin adanya kegiatan perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Ilmu pengetahuan membuka
pintu bagi perkembangan dan penggunaan sumber-sumber
ekonomi, sedangkan seni adalah pengetahuan untuk
menerangkan metode-metode ilmu pengetahuan. Kedua hal
tersebut harus digunakan bersama-sama untuk menjadikan
sumber-sumber ekonomi itu lebih berguna. Ilmu pengetahuan
menunjukkan metode-metode manajemen kepada pimpinan
dalam mengelola perusahaan. Ilmu pengetahuan juga membantu
memajukan industri yaitu dengan diketemukannya kekuatan uap,
listrik dan atom, untuk keperluan-keperluan industri. Di samping
itu hasil penerapan ilmu pengetahuan dalam dunia perusahaan
akan dapat membantu menggali ilmu pengetahuan lebih lanjut.
a.3. Pemerintah dan Hukum
Tanpa hukum, keamanan dan tata pemerintah, perusahaan tidak
akan dapat tumbuh. Organisasi-organisasi perusahaan tidak akan
mau menanamkan modalnya tanpa jaminan adanya hak-hak milik
serta perlindungan terhadap kapital yang ditanamnya. Lagi pula
perhitungan laba atau rugi akan sukar bila Pemerintah tidak
mengadakan sistem keuangan atau satuan-standard untuk
mengukur nilai. Harus ada perlindungan atas hak milik, harus ada
perlindungan terhadap gangguan dari luar. Jadi perusahaan
memerlukan adanya hukum, peraturan-peraturan untuk
mengatur masyarakat. Semua ini menjadi tanggung jawab
Pemerintah yang mempengaruhi kehidupan perusahaan. Bila
pemerintah ingin memajukan keadaan masyarakat hendaknya
membentuk suatu iklim yang baik untuk berkembangnya
kegiatan-kegiatan dalam masyarakat. Aspek positif dari
Pemerintah yang dibutuhkan oleh perusahaan ialah perlindungan
terhadap hak milik, pemeliharaan tata hukum dan keamanan
serta penggunaan keuangan. Tetapi Pemerintah perlu pula
mengadakan pembatasan pembatasan dengan mengadakan
pungutan pajak, tarif dan lain-lain.
a.4. Uang, Kredit dan Kapital
Uang dari kredit merupakan darah bagi kehidupan perusahaan. Oleh karena
itu apabila uang, kredit dan kapital ini lambat tersedianya sudah tentu akan
menghambat jalannya perusahaan; sebaliknya apabila jumlahnya terlampau
banyak hal ini juga akan mengganggu perusahaan. Uang diperlukan, untuk
menilai adanya laba rugi; berdasar ini pula perusahaan menilai ongkos-ongkos
dan pendapatannya.
Keadaan keuangan perusahaan mencerminkan perkembangan perusahaan itu
dari tahun ke tahun, karena keadaan keuangan menunjukkan nilai rupiah dari
volume penjualan perusahaan dibandingkan dengan ongkos-ongkosnya. Juga
kesatuan uang ini dapat dipakai untuk mengadakan “stock opname” serta
untuk menyusun perencanaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Uang sebagai alat pembayaran termasuk kredit didalamnya, sangat praktis
dibandingkan dengan transaksi-transaksi yang dilakukan secara barter.
Mengenai kapital, perusahaan tidak akan dapat menjalankan fungsi-fungsi
tanpa kapital. Dana kapital ini dalam bentuk terkumpulnya uang atau kredit
yang diinvestasikan dalam perusahaan. Dana kapital ini dipakai untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran perusahaan.
Barang kapital seperti gedung-gedung, mesin-mesin, alat-alat, diperlukan
untuk operasi membuat barang-barang jadi. Pada umumnya kapital ini datang
dari luar perusahaan yaitu dari perseorangan yang menanamkan sebagian dari
pendapatannya ke dalam perusahaan serta ke lembaga-lembaga negara (bankbank) untuk nanti ditanamkan di perusahaan. Di samping itu kapital juga
dapat berasal dari tabungan perusahaan sendiri.
a.5. Tenaga kerja dan sumber manusia
Berhasilnya perusahaan tergantung pada tingkat
keterampilan, kecakapan dan sikap dari tenaga
kerja.
Hal ini sangat tergantung pada sistem
pendidikan, standard hidup dan insentif yang
ada dari masyarakat.
Tenaga kerja dalam perusahaan pada
umumnya bersatu dalam bentuk serikat kerja.
Dengan serikat sekerja ini tenaga kerja
berusaha menuntut hak-haknya guna
memperoleh imbalan jasa yang wajar dari
perusahaan. Hal ini kerap kali ikut menentukan
kebijaksanaan perusahaan, ongkos-ongkos
dan harga.
a.6. Sikap konsumen dan publik
Usaha perusahaan untuk mengurangi risiko
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
dilakukan dengan memperhatikan sikap
konsumen dan publik. Seperti halnya dengan
model-model pakaian, rumah misalnya, tidak
dapat diubah secara mendadak kecuali
dengan kehendak publik untuk merubahnya.
Hal ini menyebabkan berjuta-juta rupiah telah
digunakan untuk menyelidiki motif-motif
penduduk untuk membeli atau tidak
membeli. Suatu penelitian/research
diperlukan guna mendapatkan sikap-sikap,
opini publik tersebut.
a.7. Segi kepercayaan dan agama
Kepercayaan dan agama mempengaruhi tingkah laku manusia
serta etika masyarakat, hal ini mempengaruhi kebijaksanaan
yang diambil oleh manajer-manajer. Standar etika ini harus
diikuti oleh perusahaan-perusahaan bila ia ingin hidup terus.
Pengertian keadilan, jujur, persamaan dan kebenaran
menguasai pikiran manusia terhadap harga, kualitas barangbarang, upah, iklan dan persaingan.
a.8. Hubungan internasional
Masyarakat suatu negara tidak dapat terpisah dari negara lain.
Hubungan ini meliputi penyediaan sumber ekonomi, bahanbahan perdagangan dan politik, mungkin tidak terbatas pada
bahan-bahan dasar saja tetapi juga berupa tenaga kerja
terdidik yang didatangkan dari luar negeri. Juga kemungkinan
membuka pasar-pasar baru di luar negeri. Yang sifatnya
berbeda dengan selera dari pasar di dalam negeri.
Faktor-faktor lingkungan selain berpengaruh terhadap
keadaan perusahaan dan strukturnya, juga
berpengaruh terhadap Badan Usaha dan
manajemennya.
Badan Usaha merupakan kunci dari sistem perusahaan
pada umumnya. Badan usaha ini akan memberikan
reaksi terhadap pengaruh faktor-faktor dari luar, reaksi
tersebut akan tercermin dalam kebijaksanaan dan
keputusan-keputusan manajemen. Karena Pimpinan
(manajer) bertanggungjawab untuk menentukan,
mengorganisasi, mengarahkan dan mengawasi
perusahaan, maka pengaruh dari alam sekitarnya akan
merupakan bahan-bahan bagi kebijaksanaan dan
keputusan-keputusannya. Kemampuan untuk
mengartikan, kemampuan untuk mengira-ngirakan
serta menafsirkan kekuatan dan kelemahan
perusahaan itu, merupakan faktor strategis bagi
berhasilnya perusahaan.
Sebuah contoh tentang reaksi manajemen terhadap
pengaruh dari luar adalah sebagai berikut : sebuah
perusahaan menaikkan harga tanpa menghiraukan reaksi
dari konsumen atau pesaing-pesaingnya. Dalam keadaan
pasaran ramai hal itu akan berhasil, tetapi seandainya
pasaran stabil atau persaingan hebat, maka perbuatan
menaikkan harga itu tidak baik. Jadi ringkasnya apabila
perusahaan tidak memakai metode atau teknologi baru
akan selalu kalah dalam persaingan. Apabila manajemen
lalai dalam mengikuti perkembangan ekonomi berakibat
tidak berhasilnya investasi.
Bagaimana pengaruh faktor lingkungan terhadap
manajer ? Manajer dalam kehidupan serta pekerjaannya,
dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Manusia adalah hasil
dari masyarakat di mana ia hidup, di samping itu juga
merupakan hasil lingkungan keluarganya serta pendidikan
formal yang diperoleh. Dengan perkataan lain kehidupan
sosial sangat mempengaruhi pimpinan/manajer.
Oleh karena itulah, pada saat ini kurikulum
Ilmu Perusahaan (Business Administrations)
sudah mengalami perubahan-perubahan,
terutama bertitik berat pada :
1. Pengetahuan sosial
2. Metode kuantitatif
3. Teori-teori organisasi dan prinsip-prinsip
manajemen
4. Lingkungan perusahaan
5. Latihan pemecahan soal-soal
6. Soal-soal komunikasi
Dan sudah tentu fungsi-fungsi perusahaan
seperti produksi, pemasaran, pembelanjaan,
personalia, budgeting dan lain-lain,
merupakan keharusan untuk diajarkan.
POKOK BAHASAN 3
BENTUK-BENTUK BADAN USAHA
Usaha bisnis dapat dilaksanakan dalam
berbagai bentuk. Di Indonesia kita mengenal
3 macam bentuk badan yaitu :
1. Koperasi
2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
3. Swasta
Pembagian atas tiga bentuk Badan Usaha tersebut
bersumber dari Undang-undang Dasar 1945 khususnya
pasal 33. Dalam pasal tersebut tertuang adanya
konsep Demokrasi Ekonomi bagi perekonomian
Negara. Di mana dalam Konsep Demokrasi Ekonomi ini
terdapat adanya kebebasan berusaha bagi seluruh
warga negaranya dengan batas-batas tertentu. Hal ini
berarti bahwa segenap warga negara Republik
Indonesia diberikan kebebasan dalam menjalankan
usaha untuk kegiatan bisnisnya. Hanya saja kebebasan
itu tidaklah tak ada batasnya, akan tetapi kebebasan
tersebut ada batasnya. Adapun batas-batas tertentu
itu meliputi dua macam jenis usaha, di mana terhadap
kedua jenis usaha ini pihak swasta dibatasi gerak
usahanya.
Kedua jenis usaha itu adalah :
a. Jenis-jenis usaha yang VITAL yaitu usaha-usaha
yang memiliki peranan yang sangat penting bagi
perekonomian Negara. Misalnya saja minyak dan
gas bumi, baja, hasil pertambangan, dan
sebagainya.
b. Jenis-jenis usaha yang menguasai hajat hidup
orang banyak. Misalnya saja usaha pelistrikan,
air minum, kereta api, pos dan telekomunikasi
dan sebagainya.
Terhadap kedua jenis usaha tersebut pengusahaannya dibatasi yaitu bahwa usaha-usaha ini hanya
boleh dikelola oleh Negara.
Download