POKOK BAHASAN 2 SISTEM PERUSAHAAN 2.1 Definisi Perusahaan Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisasi dan dijalankan untuk menyediakan barang-barang dan jasajasa untuk masyarakat dengan motif (incentive) keuntungan. Sebagai suatu lembaga, perusahaan merupakan suatu wadah yang terorganisasi, yang betul-betul didirikan dan diterima dalam tata kehidupan masyarakat. Karena itu perusahaan merupakan lembaga sosial, yang tak ubahnya dengan lembaga-lembaga sosial yang lain seperti pemerintahan, pertanian, kehidupan keluarga dan kegiatan-kegiatan perseorangan, golongan untuk mencapai tujuan yang sama. 2.2 Perbedaan Perusahaan dengan Lembaga-lembaga Sosial Lainnya. Seperti diketahui perusahaan adalah lembaga sosial, tetapi berbeda dengan lembaga-lembaga sosial yang lain. Perbedaan itu terletak pada organisasinya dan pada sistem penggunaan sumber-sumber ekonominya yang semuanya itu diarahkan (pada usaha) untuk memperoleh keuntungan atau laba. Di samping itu juga ada tujuan-tujuan lain yang ingin dikejarnya seperti perkembangan, prestise, servis dan diterimanya lembaga dalam kehidupan masyarakat. Apabila tujuan untuk mencapai keuntungan tidak dapat direalisasi dalam jangka waktu tertentu, maka kapital yang telah ditanam oleh para pemilik perusahaan itu akan ditarik/diminta kembali dan perusahaan tersebut akan mengalami kesukaran. Karena itu keuntungan merupakan dasar untuk hidupnya suatu perusahaan. Dalam praktek tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan selalu memperoleh laba kecuali dengan manajemen yang baik. Dengan kata lain, perusahaan dapat memperoleh keuntungan atau dapat juga menderita kerugian. Hal ini tidak berlaku dalam lembaga-lembaga pemerintahan atau lembaga-lembaga lainnya yang operasinya ditujukan untuk kepentingan umum bukan untuk memperoleh laba. Penggunaan Sumber-sumber Ekonomi Perusahaan, seperti lembaga-lembaga sosial yang lain, menggunakan sumber-sumber ekonomi untuk mencapai tujuan-tujuannya. Pencapaian tujuan pada umumnya dapat dilaksanakan apabila sumber-sumber ekonomi yang dibutuhkan sudah tersedia dan siap untuk dipergunakan pada saat program itu dikerjakan. Misalnya dibidang militer, dalam menyiapkan dan memelihara senjata-senjata untuk pertahanan memerlukan uang, material dan orang sebagai sumbersumber ekonomi dalam usaha mewujudkan pertahanan nasional sebagai tujuannya. Penggunaan sumber-sumber ekonomi untuk mewujudkan tujuan dalam arti yang lebih abstrak berupa : a) hubungan antara sarana dan tujuan, di mana sarana ini digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. b) Dalam arti praktis, pencapaian tujuan dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan sumbersumber ekonomi tersebut. Dari uraian tersebut dapat diketahui adanya unsurunsur pokok perusahaan. Unsur-unsur pokok tersebut ialah : 1. sumber-sumber ekonomi 2. penggunaan sumber-sumber ekonomi 3. kelembagaan dan 4. Tujuan Ketiga unsur yang pertama adalah sarana untuk mewujudkan unsur yang keempat. Hubungan dan arti dari masing-masing unsur tersebut di atas akan lebih jelas dalam penerapannya di dalam perusahaan. Penerapan Unsur-unsur Pokok Penggunaan Sumber-sumber Ekonomi pada Perusahaan. Seperti diketahui, kegiatan masyarakat/ lembaga dalam mencapai tujuan memerlukan dan menggunakan sumber-sumber ekonomi. Dalam perusahaan sumbersumber ekonomi ini disediakan dan digunakan perusahaan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan manusia, dengan harapan memperoleh laba. Manajemen penggunaan sumber ekonomi perusahaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti kebijaksanaan Pemerintah (politik yang sedang berlaku), teknologi yang ada dan sebagainya. Jadi jelaslah di sini bahwa peranan perusahaan dalam melayani masyarakat dilakukan dengan cara mengolah sumber-sumber ekonomi yang ada menjadi barang-barang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan permintaan konsumen. Guna mencapai tujuan tersebut, perusahaan selalu akan menggunakan sumber-sumber ekonomi secara intensif. Dengan demikian ongkos-ongkos dapat diminimumkan, sehingga tujuan menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa, untuk memenuhi kebutuhan konsumen dapat dimaksimumkan. Masing-masing unsur-unsur tersebut dapat diperinci sebagai berikut : 1. Sumber-sumber ekonomi yang diperlukan oleh Perusahaan : A. B. C. D. E. Alam Manusia Kapital Ilmu Pengetahuan Sosial dan Budaya 2. Penggunaan sumber-sumber ekonomi oleh Perusahaan : a. b. c. d. e. f. Pembuatan barang-barang dan jasa-jasa Distribusi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa Pengerjaan manusia Pembiayaan Perusahaan Mengorganisasi Perusahaan Akuntansi untuk menganalisis hasil kegiatan Perusahaan g. Memimpin Perusahaan : a. Menetapkan tujuan dan kebijaksanaan (policy) b. Perencanaan dan pengawasan c. Organisasi dan pengarahan 3.Kerangka Kelembagaan yang Mempengaruhi Bekerjanya Perusahaan : a. Lembaga-lembaga Ekonomi b. Lembaga-lembaga Politik dan Hukum c. Lembaga-lembaga Kebudayaan d. Lembaga-lembaga Agama dan Standar Etika e. Lembaga-lembaga Teknologi f. Hubungan-hubungan Internasional g. Lain-lain kekuatan di sekitarnya. 4. Tujuan yang diinginkan oleh Perusahaan : a. Hasil yang berupa barang-barang dan jasa-jasa b. Penghasilan termasuk keuntungan (return on invested capital) c. Kemajuan pabrik dan alat-alatnya d. Kenaikan penghasilan riil per kapita e. Memperkuat pertahanan negara f. Penghargaan dan bantuan masyarakat g. Penghargaan/Prestise Internasional h. Lain-lain 2.3 Sistem Perusahaan Sistem perusahaan adalah kombinasi dari semua sumber ekonomi yang langsung atau tidak langsung mempengaruhi produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Jadi sistem perusahaan menunjukkan dua hal, yaitu : a) Yang langsung berhubungan dengan struktur bekerjanya perusahaan, dan b) Yang tidak langsung berhubungan dengan bekerjanya perusahaan, yaitu yang menyangkut faktor-faktor lingkungan. Kedua hal tesebut di atas saling tergantung, sehingga untuk memahaminya perlu dihubungkan satu sama lain di dalam membicarakannya. a) Bagian-bagian yang langsung dari suatu sistem perusahaan Bagian-bagian yang langsung dari sistem perusahaan ini meliputi berbagai aktivitas dan sumber, seperti : staff dan karyawan-karyawan dalam usaha menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa untuk dijual, para penjual, bahan-bahan mentah yang dipakai, kapital yang tertanam dalam perusahaan dan semua sumber ekonomi yang dipakai dalam perusahaan. b) Bagian-bagian yang tidak langsung dalam sistem Perusahaan (faktor keadaan alam sekitarnya). Faktor-faktor yang tidak langsung ini sukar diidentifikasikan. Faktor-faktor ini meliputi semua unsur dari kehidupan bangsa yang memberi fasilitas, mengatur dan mempengaruhi perusahaan, seperti uang, kredit, serikat sekerja, tenaga kerja, pemerintah, dan juga hubungan luar negeri, agama/kepercayaan, sifat konsumen dan publik; pengaruh yang banyak merupakan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kebijaksanaan dan tindakan perusahaan. Secara skematis hubungan faktor-faktor tersebut di atas terlihat pada gambar 1. SISTEM PERUSAHAAN Struktur atau Bagian Yang langsung Faktor-faktor lingkungan atau Bagian yang tidak langsung. Industri Perusahaan Tanah dan alam sekitarnya, ilmu pengetahuan dan seni, Pemerintah dan Hukum, Uang, Kredit dan Kapital, Buruh dan Tenaga Kerja, Konsumen dan Publik, Agama dan Kepercayaan, Hubungan Internasional, dan lain-lain. Produksi, Pemasaran Dan Pembelanjaan Barang-barang dan jasa-jasa Gambar 2.3. : Hubungan timbal balik faktor-faktor dalam sistem perusahaan. Sistem Perusahaan Sistem Perusahaan memiliki bermacam-macam sifat. Sifat-sifat tersebut ialah : a) Kompleks b) Merupakan suatu unit/kesatuan c) Berjenis-jenis d) Saling bergantung e) Dinamis a) Sifat Kompleks Pada gambar 2.3., dapat dilihat sistem perusahaan serta bagian-bagian dari sistem tersebut. Sistem perusahaan tersebut meskipun nampaknya jelas tetapi sangat kompleks sifatnya, sehingga sukar melihat semua komponen beserta fungsinya. Hal ini karena batas-batas yang jelas dari masing-masing bagian sukar untuk diidentifikasi. Masing-masing komponen mempunyai bagian-bagian yang lebih kecil lagi yang merupakan subsistem, misalnya perusahaan-perusahaan kecil yang terutama menjalankan perdagangan dan jasa-jasa lain. Perusahaan-perusahaan besar mempengaruhi sub sistem yang terdiri dari perusahaan-perusahaan. Dalam keseluruhan sistem masing-masing subsistem ini bersaing dalam bidang sumber-sumber ekonomi dan bidang pengusahaan, tetapi saling melengkapi dalam penyediaan jasa-jasa dalam sistem perusahaan. b) Sistem Perusahaan Merupakan Suatu Unit/Kesatuan Sistem perusahaan di samping sifatnya yang kompleks juga bersifat sebagai suatu unit, jadi merupakan suatu kesatuan. Hal ini tercermin pada kenyataan bahwa di dalam perusahaan ada banyak aktivitas seperti aktivitas produksi, pemasaran, pembelanjaan dan sebagainya, tetapi aktivitas ini tidak berjalan sendiri-sendiri melainkan satu dengan yang lain saling berhubungan da saling isi mengisi sehingga dari luar berbagai aktivitas itu nampak sebagai satu kesatuan. c) Sifat berjenis-jenis Kenyataannya keadaan masing-masing perusahaan berbeda satu dengan yang lain, dengan kata lain memiliki sifat yang berjenisjenis. Perusahaan berbeda dalam besarnya atau ukurannya akibat pemilihan bermacam-macam bentuk perusahaan seperti Perseroan Terbatas, Firma, Kongsi, Perseorangan, Koperasi dan lain-lain. Perbedaan pemilihan jenis usaha menimbulkan adanya berjenisjenis industri. Volume perusahaan dan struktur keuangan, kebijaksanaan serta metode manajemennya pun berbeda-beda dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain. Pada umumnya perbedaan ini nampak jelas dalam laba/rugi yang terdapat pada akhir periode. Sifat berjenis-jenis ini terdapat pula pada masingmasing perusahaan pada tipe barang atau jasa yang dihasilkan atau yang diolah. Ada juga perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa dalam satu “product line”, tetapi ada pula yang menghasilkan barang atau jasa yang berbeda sama sekali. Banyak perusahaan sekarang ini memikirkan untuk membuat hasil produksinya berjenis-jenis (di-diversifikasi-kan), dengan maksud untuk menjaga agar kerugian atau penurunan penjualan suatu barang atau jasa dapat ditutup dengan keuntungan yang diperoleh dari penjalan barang atau jasa lain. d) Sifat saling bergantung Di samping sifat diversifikasi dalam perusahaan, ternyata perusahaan juga mengenal adanya proses spesialisasi yaitu perusahaan hanya mengambil atau menjalankan kegiatan yang lebih khusus dan sempit. Kalau sebelumnya perusahaan melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan, dalam proses spesialisasi ini perusahaan hanya menjalankan satu atau beberapa aktivitas saja. Hal ini menyebabkan perusahaan yang satu saling tergantung pada perusahaan lain. Di dalam praktek perusahaanperusahaan kecil masih menjalankan semua fungsi perusahaan dalam satu manajemen, tetapi apabila sudah berkembang maka terpaksa dipecah-pecah. Spesialisasi berakibat bahwa barang-barang kebutuhan rumah tangga dibuat oleh perusahaan-perusahaan atau industri yang berdiri sendiri-sendiri atau yang berbeda-beda. Demikian pula bila ada penemuan suatu barang atau model, ataupun ada kenaikan pembelian dari konsumen untuk suatu produk tertentu sebagai akibat dari advertensi yang intensif, maka hal ini akan mempengaruhi kebijaksanaan semua perusahaan yang menghasilkan produk yang sama. Kebalikan dari spesialisasi ialah integrasi, yaitu apabila beberapa industri digabung dalam satu manajemen sehingga merupakan suatu integrasi vertikal. Misalnya saja penggabungan dari perusahaan pertambangan, produksi hasil-hasil dan pemasaran hasil tambang. Biasanya, perkembangan ke arah spesialisasi di antara industri-industri besar itu tidak seragam. Mereka juga berhati-hati dalam usaha untuk mengurangi risiko dan ongkos-ongkos sehubungan dengan spesialisasi dan saling ketergantungan ini. Spesialisasi mengakibatkan fungsi-fungsi Pemasaran, Pembelanjaan, Produksi, Personalia, Administrasi dan Akuntansi menjadi bidang khusus yang masing-masing berkembang secara ilmiah dan memiliki teknik sendiri-sendiri. Di samping itu, manajemen juga harus selalu waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan “bahaya” yang timbul sehubungan dengan spesialisasi ini. e) Sifat Dinamis Kegiatan perusahaan selalu berubah. Kekuatankekuatan dinamis mengubah sistem perusahaan, struktur dan komponen-komponennya. Kekuatan-kekuatan ini berasal dari luar, seperti peraturan-peraturan Pemerintah, perang, perubahan pendapatan konsumen, teknologi, seni, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam perusahaan seperti adanya produk baru, metode-metode baru, penerapan penemuan-penemuan baru dalam berbagai bidang memerlukan penyesuaian kebijaksanaan dan administrasi. Perubahan-perubahan ini akan membawa akibat berfluktuasinya penjualan dan ongkosongkos sehingga mempengaruhi kehidupan perusahaan : ada yang berdiri, ada perusahaan yang berkembang, tetapi juga ada yang mati. 2.4. Jenis-jenis Perusahaan menurut Teknis Ekonomis Perusahaan dapat digolongkan menurut jenisnya. Kriterium untuk memasukkan ke dalam sesuatu golongan itu tidak sama, ada yang menggolong-golongkan menurut proses produksinya, ada yang menggolongkan menurut utility yang diciptakannya, ada yang menggolongkan menurut tujuannya dan sebagainya. Penggolongan seperti itu adalah penggolongan menurut teknis-ekonomis. Cara penggolongan lainnya ialah penggolongan menurut yuridis-ekonomis yaitu melihat bentuk perusahaan dari sudut hukum. A. Penggolongan menurut teknis-ekonomis, berdasar atas kriterium utility yang diciptakannya, dapat dikelompokkan ke dalam : 1) Yang menciptakan ‘elementary utility”, yaitu : a. Perusahaan extraktif (termasuk perusahaan yang mengumpulkan barang-barang alam yang semula tidak ada utility-nya). b. Perusahaan agraris (termasuk perusahaan pertanian). 2) Yang menciptakan ‘form utility”, yaitu : Perusahaan kerajinan, perusahaan industri atau manufaktur. 3) Perusahaan yang menciptakan “place utility” 4) Perusahaan yang menciptakan “time utility”, yaitu : Perusahaan pengangkutan 5) Perusahaan yang menciptakan “posession utility” (manfaat/kegunaan pemilikan), yaitu : a. Perusahaan dagang b. Komisioner dan makelar c. Agen 6) Perusahaan yang memberikan jasa kepada perusahaan-perusahaan lain, agar perusahaanperusahaan lain tersebut dapat menciptakan utility, yaitu : a. b. c. d. Perusahaan Bank dan Lembaga Keuangan Perusahaan Asuransi Perusahaan Leasing Perusahaan Persewaan. B. Penggolongan menurut cara atau proses produksinya, perusahaan-perusahaan itu dapat dibedakan sebagai perusahaan-perusahaan : 1) 2) 3) 4) 5) Analitical, yaitu perusahaan yang proses produksinya mengurai bahan mentah untuk dipisahkan unsur-unsurnya menjadi barang jadi. Synthetical, yaitu perusahaan yang proses produksinya mempersenyawakan atau mempersatukan unsur-unsur atau bahan-bahan yang telah ada menjadi suatu bentuk bahan/barang baru sebagai barang jadi. Fabrication, yang proses produksinya menghubungkan dan mempersatukan bagian-bagian/onderdil-onderdil yang banyak jumlahnya menjadi satu bentuk satuan sebagai barang jadi (contoh : pabrik kapal terbang). Integrated, yaitu perusahaan yang di dalamnya terdapat proses produksi dengan cara-cara kombinasi dari yang tersebut di atas. Construction, yaitu yang membuat bangunan, dam, jembatan, dan sebagainya yang sejenis, yang pembuatannya tergantung pada tempat. Jadi berpindah-pindah menurut tempat di mana produknya akan diletakkan. 2.5. Lingkungan Perusahaan Lingkungan perusahaan adalah keseluruhan hal atau keadaan ekstern Badan Usaha atau Industri yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan organisasi. Ruang lingkup dari faktor lingkungan ini sangat luas karena meliputi semua aspek kehidupan sosial, keilmuan, ekonomi, politik dan kebudayaan, yang kerap kali menjadi halangan bagi kehidupan perusahaan. Berbagai unsur dan struktur perusahaan, masing-masing, atau secara tersendiri, dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan ekstern tersebut. Untuk mengetahui secara lengkap mengenai sifat, struktur, organisasi dan tingkah laku perusahaan orang tidak cukup dengan melihat perusahaan itu sendiri tetapi juga harus melihat lingkungan di mana perusahaan itu berada dan beroperasi. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa perusahaan menimbulkan adanya lingkungan ekstern. Kekuatan-kekuatan ekstern ini juga mempengaruhi pengambilan keputusan para pimpinan perusahaan. Sifat-sifat badan usaha beserta karyawan-karyawannya. Sebaliknya, adanya perusahaan-perusahaan di daerah tersebut akan mempunyai pengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya, misalnya mempengaruhi cara berpikir masyarakat di sekitarnya, menambah lapangan kerja yang akan mempengaruhi kehidupan sosialnya, adanya perbaikan terhadap sarana-sarana ekonomi dan sebagainya. Faktor-faktor Lingkungan Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi 3 golongan besar, yaitu : 1. Lingkungan perekonomian yang erat berhubungan dengan pasar di mana diadakan penjualan dan pembelian barang-barang dan jasa-jasa. 2. Lingkungan seperti politik, pemerintah, hukum dan militer yang mengatur kegiatan perusahaan. 3. Keadaan sosial meliputi berbagai-bagai golongan penduduk dengan sikap, kepercayaan, tingkah lakunya yang dicerminkan dalam lembagalembaga sosial yang ada. Dari ketiga golongan di atas masih dapat diperinci lagi menjadi sub-sub faktor; yang dibicarakan di sini adalah : 1. Tanah dan alam sekitarnya. 2. Ilmu pengetahuan dan seni 3. Pemerintah dan Hukum 4. a. Uang b. Kredit c. Kapital 5. Tersedianya tenaga kerja 6. Sikap konsumen 7. Kepercayaan dan Agama 8. Hubungan internasional Sub-sub faktor tersebut di atas dipilih untuk dibicarakan di sini karena faktor-faktor tersebut memiliki hubungan yang sangat erat atau berpengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Kedelapan faktor tersebut di atas sangat berpengaruh terhadap : a) Struktur perusahaan pada umumnya (komposisi suatu industri, badan-badan usaha, metode dan hasil produksinya). b) Badan-badan usaha dan manajemennya. ad. a) Pengaruh faktor lingkungan terhadap struktur perusahaan pada umumnya. a.1. Tanah dan alam sekitarnya Tanah dan sumber alam yang ada di sekitar perusahaan merupakan salah satu faktor penting untuk kegiatan perusahaan. Dua faktor penting lainnya ialah tenaga kerja dan kapital. a.2. Ilmu pengetahuan dan seni Tersedianya sumber-sumber alam, tenaga kerja dan kapital sebenarnya tidak menjamin adanya kegiatan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Ilmu pengetahuan membuka pintu bagi perkembangan dan penggunaan sumber-sumber ekonomi, sedangkan seni adalah pengetahuan untuk menerangkan metode-metode ilmu pengetahuan. Kedua hal tersebut harus digunakan bersama-sama untuk menjadikan sumber-sumber ekonomi itu lebih berguna. Ilmu pengetahuan menunjukkan metode-metode manajemen kepada pimpinan dalam mengelola perusahaan. Ilmu pengetahuan juga membantu memajukan industri yaitu dengan diketemukannya kekuatan uap, listrik dan atom, untuk keperluan-keperluan industri. Di samping itu hasil penerapan ilmu pengetahuan dalam dunia perusahaan akan dapat membantu menggali ilmu pengetahuan lebih lanjut. a.3. Pemerintah dan Hukum Tanpa hukum, keamanan dan tata pemerintah, perusahaan tidak akan dapat tumbuh. Organisasi-organisasi perusahaan tidak akan mau menanamkan modalnya tanpa jaminan adanya hak-hak milik serta perlindungan terhadap kapital yang ditanamnya. Lagi pula perhitungan laba atau rugi akan sukar bila Pemerintah tidak mengadakan sistem keuangan atau satuan-standard untuk mengukur nilai. Harus ada perlindungan atas hak milik, harus ada perlindungan terhadap gangguan dari luar. Jadi perusahaan memerlukan adanya hukum, peraturan-peraturan untuk mengatur masyarakat. Semua ini menjadi tanggung jawab Pemerintah yang mempengaruhi kehidupan perusahaan. Bila pemerintah ingin memajukan keadaan masyarakat hendaknya membentuk suatu iklim yang baik untuk berkembangnya kegiatan-kegiatan dalam masyarakat. Aspek positif dari Pemerintah yang dibutuhkan oleh perusahaan ialah perlindungan terhadap hak milik, pemeliharaan tata hukum dan keamanan serta penggunaan keuangan. Tetapi Pemerintah perlu pula mengadakan pembatasan pembatasan dengan mengadakan pungutan pajak, tarif dan lain-lain. a.4. Uang, Kredit dan Kapital Uang dari kredit merupakan darah bagi kehidupan perusahaan. Oleh karena itu apabila uang, kredit dan kapital ini lambat tersedianya sudah tentu akan menghambat jalannya perusahaan; sebaliknya apabila jumlahnya terlampau banyak hal ini juga akan mengganggu perusahaan. Uang diperlukan, untuk menilai adanya laba rugi; berdasar ini pula perusahaan menilai ongkos-ongkos dan pendapatannya. Keadaan keuangan perusahaan mencerminkan perkembangan perusahaan itu dari tahun ke tahun, karena keadaan keuangan menunjukkan nilai rupiah dari volume penjualan perusahaan dibandingkan dengan ongkos-ongkosnya. Juga kesatuan uang ini dapat dipakai untuk mengadakan “stock opname” serta untuk menyusun perencanaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Uang sebagai alat pembayaran termasuk kredit didalamnya, sangat praktis dibandingkan dengan transaksi-transaksi yang dilakukan secara barter. Mengenai kapital, perusahaan tidak akan dapat menjalankan fungsi-fungsi tanpa kapital. Dana kapital ini dalam bentuk terkumpulnya uang atau kredit yang diinvestasikan dalam perusahaan. Dana kapital ini dipakai untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran perusahaan. Barang kapital seperti gedung-gedung, mesin-mesin, alat-alat, diperlukan untuk operasi membuat barang-barang jadi. Pada umumnya kapital ini datang dari luar perusahaan yaitu dari perseorangan yang menanamkan sebagian dari pendapatannya ke dalam perusahaan serta ke lembaga-lembaga negara (bankbank) untuk nanti ditanamkan di perusahaan. Di samping itu kapital juga dapat berasal dari tabungan perusahaan sendiri. a.5. Tenaga kerja dan sumber manusia Berhasilnya perusahaan tergantung pada tingkat keterampilan, kecakapan dan sikap dari tenaga kerja. Hal ini sangat tergantung pada sistem pendidikan, standard hidup dan insentif yang ada dari masyarakat. Tenaga kerja dalam perusahaan pada umumnya bersatu dalam bentuk serikat kerja. Dengan serikat sekerja ini tenaga kerja berusaha menuntut hak-haknya guna memperoleh imbalan jasa yang wajar dari perusahaan. Hal ini kerap kali ikut menentukan kebijaksanaan perusahaan, ongkos-ongkos dan harga. a.6. Sikap konsumen dan publik Usaha perusahaan untuk mengurangi risiko dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dilakukan dengan memperhatikan sikap konsumen dan publik. Seperti halnya dengan model-model pakaian, rumah misalnya, tidak dapat diubah secara mendadak kecuali dengan kehendak publik untuk merubahnya. Hal ini menyebabkan berjuta-juta rupiah telah digunakan untuk menyelidiki motif-motif penduduk untuk membeli atau tidak membeli. Suatu penelitian/research diperlukan guna mendapatkan sikap-sikap, opini publik tersebut. a.7. Segi kepercayaan dan agama Kepercayaan dan agama mempengaruhi tingkah laku manusia serta etika masyarakat, hal ini mempengaruhi kebijaksanaan yang diambil oleh manajer-manajer. Standar etika ini harus diikuti oleh perusahaan-perusahaan bila ia ingin hidup terus. Pengertian keadilan, jujur, persamaan dan kebenaran menguasai pikiran manusia terhadap harga, kualitas barangbarang, upah, iklan dan persaingan. a.8. Hubungan internasional Masyarakat suatu negara tidak dapat terpisah dari negara lain. Hubungan ini meliputi penyediaan sumber ekonomi, bahanbahan perdagangan dan politik, mungkin tidak terbatas pada bahan-bahan dasar saja tetapi juga berupa tenaga kerja terdidik yang didatangkan dari luar negeri. Juga kemungkinan membuka pasar-pasar baru di luar negeri. Yang sifatnya berbeda dengan selera dari pasar di dalam negeri. Faktor-faktor lingkungan selain berpengaruh terhadap keadaan perusahaan dan strukturnya, juga berpengaruh terhadap Badan Usaha dan manajemennya. Badan Usaha merupakan kunci dari sistem perusahaan pada umumnya. Badan usaha ini akan memberikan reaksi terhadap pengaruh faktor-faktor dari luar, reaksi tersebut akan tercermin dalam kebijaksanaan dan keputusan-keputusan manajemen. Karena Pimpinan (manajer) bertanggungjawab untuk menentukan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengawasi perusahaan, maka pengaruh dari alam sekitarnya akan merupakan bahan-bahan bagi kebijaksanaan dan keputusan-keputusannya. Kemampuan untuk mengartikan, kemampuan untuk mengira-ngirakan serta menafsirkan kekuatan dan kelemahan perusahaan itu, merupakan faktor strategis bagi berhasilnya perusahaan. Sebuah contoh tentang reaksi manajemen terhadap pengaruh dari luar adalah sebagai berikut : sebuah perusahaan menaikkan harga tanpa menghiraukan reaksi dari konsumen atau pesaing-pesaingnya. Dalam keadaan pasaran ramai hal itu akan berhasil, tetapi seandainya pasaran stabil atau persaingan hebat, maka perbuatan menaikkan harga itu tidak baik. Jadi ringkasnya apabila perusahaan tidak memakai metode atau teknologi baru akan selalu kalah dalam persaingan. Apabila manajemen lalai dalam mengikuti perkembangan ekonomi berakibat tidak berhasilnya investasi. Bagaimana pengaruh faktor lingkungan terhadap manajer ? Manajer dalam kehidupan serta pekerjaannya, dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Manusia adalah hasil dari masyarakat di mana ia hidup, di samping itu juga merupakan hasil lingkungan keluarganya serta pendidikan formal yang diperoleh. Dengan perkataan lain kehidupan sosial sangat mempengaruhi pimpinan/manajer. Oleh karena itulah, pada saat ini kurikulum Ilmu Perusahaan (Business Administrations) sudah mengalami perubahan-perubahan, terutama bertitik berat pada : 1. Pengetahuan sosial 2. Metode kuantitatif 3. Teori-teori organisasi dan prinsip-prinsip manajemen 4. Lingkungan perusahaan 5. Latihan pemecahan soal-soal 6. Soal-soal komunikasi Dan sudah tentu fungsi-fungsi perusahaan seperti produksi, pemasaran, pembelanjaan, personalia, budgeting dan lain-lain, merupakan keharusan untuk diajarkan. POKOK BAHASAN 3 BENTUK-BENTUK BADAN USAHA Usaha bisnis dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di Indonesia kita mengenal 3 macam bentuk badan yaitu : 1. Koperasi 2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 3. Swasta Pembagian atas tiga bentuk Badan Usaha tersebut bersumber dari Undang-undang Dasar 1945 khususnya pasal 33. Dalam pasal tersebut tertuang adanya konsep Demokrasi Ekonomi bagi perekonomian Negara. Di mana dalam Konsep Demokrasi Ekonomi ini terdapat adanya kebebasan berusaha bagi seluruh warga negaranya dengan batas-batas tertentu. Hal ini berarti bahwa segenap warga negara Republik Indonesia diberikan kebebasan dalam menjalankan usaha untuk kegiatan bisnisnya. Hanya saja kebebasan itu tidaklah tak ada batasnya, akan tetapi kebebasan tersebut ada batasnya. Adapun batas-batas tertentu itu meliputi dua macam jenis usaha, di mana terhadap kedua jenis usaha ini pihak swasta dibatasi gerak usahanya. Kedua jenis usaha itu adalah : a. Jenis-jenis usaha yang VITAL yaitu usaha-usaha yang memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian Negara. Misalnya saja minyak dan gas bumi, baja, hasil pertambangan, dan sebagainya. b. Jenis-jenis usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak. Misalnya saja usaha pelistrikan, air minum, kereta api, pos dan telekomunikasi dan sebagainya. Terhadap kedua jenis usaha tersebut pengusahaannya dibatasi yaitu bahwa usaha-usaha ini hanya boleh dikelola oleh Negara.