1. COST COMPARATIVE (LABOR EFFICIENCY) NEGARA PRODUKSI 1 KG GULA 1 M KAIN INDONESIA 3 HARI KERJA 4 HARI KERJA CINA 6 HARI KERJA 5 HARI KERJA JIKA DITINJAU DARI KEUNGGULAN MUTLAK ADAM SMITH MAKA INDONESIA UNGGUL MUTLAK KARENA LABOR COSTNYA LEBIH EFISIEN DIBANDINGKAN DENGAN CINA, BAIK DALAM PRODUKSI 1 KG GULA MAUPUN 1 METER KAIN. DENGAN DEMIKIAN TENTU TIDAK AKAN TERJADI PERDAGANGAN ANTARA KEDUA NEGARA JIKA DIDASARKAN PADA TEORI ADAM SMITH. AKAN TETAPI, BERDASARKAN TEORI D. RICARDO, WALAUPUN INDONESIA MEMILIKI KEUNGGULAN ABSOLUTE DIBANDINGKAN DENGAN CINA UNTUK KEDUA PRODUK DI ATAS, MAKA TETAP DAPAT TERJADI PERDAGANGAN INTERNASIONAL YANG MENGUNTUNGKAN KE DUA NEGARA MELALUI SPESIALISASI JIKA NEGARA TERSEBUT MEMILIKI COST COMPARATIVE ADVANTAGE. DATA PERHITUNGAN COST COMPARATIVE (LABOR EFFICIENY) PERBANDINGAN COST 1 KG GULA 1 M KAIN INDONESIA/CINA 3/6 HK 4/5 HK CINA/INDONESIA 6/3 HK 5/4 HK HK = HARI KERJA PERBANDINGAN COST COMPARATIVE ADVANTAGE, BAHWA TENAGA KERJA INDONESIA LEBIH EFISIEN DIBANDINGKAN TENAGA KERJA CINA DALAM PRODUKSI 1 KG GULA (3/6 HK) DARI PADA PRODUKSI 1 METER KAIN (4/5 HK). HAL INI AKAN MENDORONG INDONESIA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR GULA. SEBALIKNYA, TENAGA KERJA CINA LEBIH EFISIEN DIBANDINGKAN TENAGA KERJA INDONESIA DALAM PRODUKSI 1 METER KAIN (5/4 HK) DARI PADA PRODUKSI 1 KG GULA (6/3 HK). HAL INI MENDORONG CINA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR KAIN. SELANJUTNYA, DISUSUN PERBANDINGAN KEMAMPUAN PRODUKSI SETIAP TENAGA KERJA PER HK PADA MASING-MASING NEGARA. PERBANDINGAN PRODUKSI/HK NEGARA INDONESIA CINA GULA 1/3 KG 1/6 KG KAIN 1/4 M 1/5 M DASAR TUKAR DALAM NEGERI (DTDN) 4 KG = 3 M 1 KG = 3/4 M 4/3 KG = 1 M 5 KG = 6 M 1 KG = 6/5 M 5/6 KG = 1 M 1. BILA INDONESIA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR 1 KG GULA KE CINA, MAKA AKAN MEMPEROLEH 6/5 M KAIN, SEDANGKAN BERDASARKAN DTDN HANYA MEMPEROLEH 3/4 M KAIN. JADI DENGAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR GULA INDONESIA AKAN MEMPEROLEH KEUNTUNGAN SEBESAR (6/5 M – 3/4 M = 9/20 M). 2. BILA CINA MELAKUKAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN MENGEKSPOR 1 M KAIN KE INDONESIA, MAKA AKAN DIPEROLEH 4/3 KG GULA, SEDANGKAN BERDASARKAN DTDN HANYA MEMPEROLEH 5/6 KG GULA. JIKA DENGAN SPESIALISASI PRODUKSI DAN EKSPOR KAIN, CINA AKAN MEMPEROLEH KEUNTUNGAN SEBESAR (4/3 KG – 5/6 KG = 9/18 =1/2KG. 3. KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH MASING-MASING NEGARA DARI PERDAGANGAN INTERNASIONAL INI MERUPAKAN GAIN FROM TRADE KARENA ADANYA PERBEDAAN COST COMPARATIVE ADVANTAGE. ADANYA SPESIALISASI PADA MASING-MASING NEGARA BERDASARKAN COST COMPARATIVE ADVANTAGE MAKA AKAN TERJADI PENGHEMATAN HARI KERJA SEBAGAI BERIKUT : GULA KAIN 2 KG 2 KG 2 M 2 M HARI KERJA TS DS TS DS INDONESIA 3 HK 6 HK 4 HK 0 HK CINA 6 HK 0 5 HK 10 HK 9 HK 6 HK 9 HK 10 HK TS = TANPA SPESIALISASI DS = DENGAN SPESIALISASI 2. PRODUCTION COMPARATIVE ADVANTAGE (LABOR PRODUCTIVITY) Opportunity Cost • Kelangkaan SD tidak cukup untuk memenuhi semua keinginan • Scarcity necessitates tradeoffs menambah produksi suatu komoditas berarti mengurangi produksi yang lain Kasus 1. Makanan (unit/ TK) Pakaian (unit/ TK) Utara 10 5 Selatan 20 40 Di Utara: untuk menghasilkan 10 makanan, maka perlu dikorbankan 5 pakaian, atau untuk menghasilkan 1 makanan perlu dikorbankan ½ pakaian. Sedangkan di Selatan: untuk menghasilkan 20 makanan, perlu dikorbankan 40 pakaian, atau untuk menghasilkan 1 makanan perlu dikorbankan 2 pakaian. Artinya, Selatan membutuhkan biaya 4 x lebih tinggi dibandingkan dengan Utara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Utara mempunyai keunggulan komparatif untuk menghasilkan makanan. Kasus 2. Kakao (TK/ton) Beras (TK/ton) Ghana 10 20 Korea Selatan 40 10 • Ghana: – Untuk menghasilkan 1 ton kakao → 10 TK – Untuk menghasilkan 1 ton beras → 20 TK – Untuk menambah 1 ton kakao → menambah 10 TK ≈ mengorbankan 0.5 ton beras – Untuk menambah 1 ton beras menambah 20 TK ≈ mengorbankan 2 ton kakao • Korsel: – Untuk menghasilkan 1 ton kakao → 40 TK – Untuk menghasilkan 1 ton beras → 10 TK – Untuk menambah 1 ton kakao → menambah 40 TK ≈ mengorbankan 4 ton beras – Untuk menambah 1 ton beras → menambah 10 TK ≈ mengorbankan 0.25 ton kakao → Ghana mempunyai keunggulan komparatif dalam memproduksi kakao dan Korsel memproduksi beras Kasus 3 Tabel 1. TK yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 ton kakao dan 1 ton beras Kakao (TK/ton) Beras (TK/ton) Ghana 10 13.33 Korea Selatan 40 20 Misalkan Ghana mempunyai keunggulan absolut untuk menghasilkan kakao maupun beras. Menurut Adam Smith, tidak akan terjadi perdagangan. Bagaimana menurut teori komparatif? Kasus 4 Kakao (ton/tk) Beras (ton/tk) Ghana 10 7.5 Korea Selatan 2.5 5 12.5 12.5 Tentukanlah keunggulan komparatif