uji protein pada produk perikanan (laporan

advertisement
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Mon Oct 23 19:07:17 2017 / +0000 GMT
UJI PROTEIN PADA PRODUK PERIKANAN (LAPORAN KIMIA ANALISA)
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakangProtein ( protos yang berarti ?paling utama") adalah senyawa organik kompleks yang
mempuyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari gugus
amino dan gugus karboksil. Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida.Proetin
banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya.
Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani. Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada
umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Maka, penting
bagi kita untuk mengetahui tentang protein dan hal-hal yang berkaitan dengannya.1.2 Tujuan praktikumTujuan dari percobaan ini
adalah untuk menguji kandungan protein dalam produk perikanan serta mempelajari metode ? metode pengujiannya.BAB
IITINJAUAN PUSTAKAKebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi
struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga
dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus (Lehninger, 1988).
Protein adalah segolongan besar senyawa organik yang dijumpai dalam semua makhluk hidup. Protein terdiri dari karbon,
hidrogen, nitrogen, dan kebanyakan juga mengandung sulfur. Bobot molekulnya berkisar dari 6000 sampai beberapa juta. Molekul
protein terdiri dari satu atau beberapa panjang polipeptida dari asam-asam amino yang terikat dengan urutan yang khas. Urutan ini
dinamakan struktur primer dari protein. Bentuk tiga dimensi dari polipeptida yang menggulung atau melipat ini dinamakan struktur
tersier. Struktur kuartener muncul dari hubungan struktural beberapa polipeptida yang terlibat. Jika dipanaskan di atas 50 oC atau
dikenai asam atau basa kuat, protein kehilangan struktur tersiernya yang khas dan dapat membentuk koagulat yang tak larut
(misalnya putih telur). Proses ini biasanya mentakaktifkan sifat hayatinya (Girindra, 1986).Albumin merupakan jenis protein
terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen. Protein yang larut dalam air dan mengendap pada pemanasan itu
merupakan salah satu konstituen utama tubuh. Albumin memiliki sejumlah fungsi. Pertama, mengangkut molekul-molekul kecil
melewati plasma dan cairan sel. Fungsi ini erat kaitannya dengan bahan metabolism-asam lemak bebas dan bilirubuin-dan berbagai
macam obat yang kurang larut dalam air tetapi harus diangkat melalui darah dari satu organ ke organ lainnya agar dapat
dimetabolisme atau diekskresi. Fungsi kedua yakni memberi tekanan osmotik di dalam kapiler (Suharjo, 1989).BAB
IIIMETODELOGI PERCOBAAN3.1 Alat dan Bahan
Table 3.1.1 Alat dan Bahan No Nama alat dan bahan jumlah
1. Pisau
2 buah 2.
Talenan
1 buah
3. Gelas kimia 6 buah 4. Pembakar spiritus 1 buah 5. Tungku
segi tiga 1 buah 6. Tabung reaksi 6 buah 7. Pipet tetes 3 buah 8. Pipet volume I buah 9. Pipet filler 1
buah 10. Rak tabung reaksi 1 buah 11. Spatula 1 buah 12. Ikan segar Secukupnya 13. Putih telur
Secukupnya 14. Larutan naftol Secukupnya 15. HNO3 pekat Secukupnya 16. NH4OH Secukupnya 17. H2SO4
pekat Secukupnya 18. Tissue Secukupnya 3.2 Cara Kerjaa. Persiapan Sampel·
di beli sampel dari ikan, tahu, bakso, dan
mie basah di pasar·
disiang ikan dan diambil lendir/mukos yang terdapat pada bagian perut·
di isolasi dalam gelas kimia·
dipotong kecil-kecil daging ikan·
dijadikan slurry dengan cara diblender·
diidentifikasi kandungan proteinnya dari
ekstrak yang di dapat b. Uji Xanthoprotein- 1 mL lender/mukos·
ditambahkan 5 tetes HNO3 pekat·
dipanaskan sampai
mendidih·
dicatat perubahan warna·
didinginkan tabung·
ditambahkan NH4OH berlebihan·
diamati ·
diulangi percobaan menggunakan slurry daging ikanc. uji molish- 1 mL albumin ·
Ditambahkan 5 tetes larutan naftol·
Dikocok larutan·
Ditambahkan perlahan-lahan melalui dinding tabung 3 mL H2SO4 pekat sehingga terbentuk 2 lapisan·
Diamati ·
Dicatat perubahan yang terjadi ·
Diperhatikan percobaan menggunakan slurry daging ikand. perbandingan uji
protein ikan dengan albumin·
Diulangi percobaan di atas dengan menggunakan sampel albuminBAB IVHASIL DAN
PEMBAHASAN4.1 HasilUji xanthoprotein Lendir ikan + HNO3 (dipanaskan) à enadapan putih
Endapan putih +
NH4OH à warna kuningUji molish Albumin + naftol (dikocok) à terbentuk 2 lapisanLapisan yang terbentuk + H2SO4 à
terbentuk cincin fulfural ungu4.2 PembahasanUji Xanthoprotein pada gelatinPada hasil percobaan terdapat endapan putih setelah
dilakukan pemanasan. Pada tabung yang ditambah dengan NH4OH, warna larutan menjadi berwarna kuning. Pada dasarnya, uji
Xanthoprotein bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aromatic (benzene) yang berupa asam amino tirosin, triptofan dan
fenilalanin. Pada uji ini terbentuk warna kuning yang merupakan indikator adanya asam amino-asam amino tersebut. Reaksi warna
Xanthoprotein bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aromatik asam amino yang memiliki gugus aromatik (benzene) yang
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 1/2 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Mon Oct 23 19:07:17 2017 / +0000 GMT
ditunjukkan dengan adanya warna kuning.Uji Molisch pada gelatinPada hasil percobaan terdapat cincin ungu. Uji Molisch bertujuan
untuk mengetahui adanya sakarida dan glikosida pada suatu senyawa protein. Pada hasil percobaan, warna yang terjadi adalah ungu.
Kadar karbohidrat dalam gelatin sedikit. Karbohidrat dengan penambahan asam pekat mengalami dehidrasi menjadi furfural. Jika
furfural ditambahkan Molisch (?-naphto) akan mengalami kondensasi yang membentuk cincin ungu. Uji Molisch memberikan reaksi
warna jika direaksikan dengan protein yag mengandung gugus sakarida.Reaksi yang terjadi adalah :
BAB VKESIMPULAN5.1 KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat diambil dari laporan yaituü Uji Molisch bertujuan untuk
mengetahui adanya sakarida dan glikosida pada suatu senyawa proteinü Uji Xanthoprotein bertujuan untuk mengetahui adanya
gugus aromatic (benzene) ü Protein banyak terdapat pada putih telurü Denaturasi dapat terjadi karena pemanasan dan penambahan
asam atau basa5.2 Saran Semoga pada praktikum kedepannya, setiap kelompok tidak terlalu rame. Sehingga semua praktikan bisa
melakukan praktukim. Sehingga praktikum dapat berjalan efektif dan efisien. DAFTAR PUSTAKAGirindra, A. 1986. Biokimia I.
Gramedia, Jakarta. Lehninger, A. 1988. Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya. Erlangga, JakartaSuhardjo ,1989.
Sosio Budaya Gizi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, IPB, Bogor
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 2/2 |
Download