Untitled - Psalm 21 Church

advertisement
authorized by
Copyright 2016.
Markus Tonny Hidayat
Yakobus Edy Susanto
Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org
Makmur Sepekan
Senin, 28 November 2016
T1
Siapapun Bisa Membuat Kesalahan
Mengapa kita harus mengampuni?
Segala jalan Tuhan adalah kasih setia
dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada
perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.
Oleh karena nama-Mu, ya Tuhan, ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan
itu. Siapakah orang yang takut akan Tuhan? Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan
yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan
anak cucunya akan mewarisi bumi.
Keluar dari pemikiran seperti ini, suatu kesalahan yang terjadi, dapat
membawa dampak negatif, manakala disikapi dengan hati yang penuh dengki.
Sebaliknya kesalahan dapat menjadi permulaan pemulihan, manakala disikapi
dengan penuh kasih.
Firman Tuhan dalam Mazmur 51:3-5, berkata, “Kasihanilah aku, ya Allah,
menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang
besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari
dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul
dengan dosaku.”
Sesungguhnya setiap manusia berpotensi berbuat kesalahan, itulah
sebabnya Tuhan menjadi tuntunan ILLAHI penyelesaiannya. Manakala Tuhan
dapat mengampuni bagi yang membuat kesalahan, seharusnya setiap orang
yang mengaku percaya adanya Tuhan dapat memberi pengampunan bagi orang
yang rendah hati mengakui kesalahannya, supaya bumi damai menjadi tempat
kediaman.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang mengampuni setiap orang yang
bersalah kepada anda.
Sahabat, jadilah orang percaya yang mengampuni setiap orang yang bersalah
kepada anda. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Pengampunan Membawa Perdamaian
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 1
Makmur Sepekan
Selasa, 29 November 2016
T1
Kesesakan Menuju Tujuan
Bagaimana seharusnya cara pandang kita
terhadap masalah?
Hari-hari ini, kita lihat pejabat yang
tulus hati dalam pelayanannya, tidak lepas dari
yang namanya fitnahan, bahkan mendapat
“bullying” yang terus-menerus. Keadaan seperti itu sesungguhnya suatu pengujian
keimanan, kalau tidak benar-benar hidup dalam iman yang teguh bisa-bisa
terpancing, lalu bertindak diluar kendali, bahkan tidak jarang membuat persoalan
yang tidak benar, seakan-akan menjadi benar.
Sebetulnya jika datang ujian seperti itu jangan dilawan. Terkadang
kejadian seperti itu justru membawa proses percepatan menuju suatu tujuan baik.
Keluar dari pemikiran seperti ini, ujian bagi orang bijak menguatkan
karakter, menumbuhkan potensi, sebaliknya bagi orang bodoh meruntuhkan
karakter dan menghancurkan potensi.
Firman Tuhan dalam Lukas 21:13-15, berkata, “Hal itu akan menjadi
kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu,
supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri
akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat
ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.”
Masalah bukanlah barang baru bagi setiap kehidupan, melainkan
dinamika kehidupan. Karena itu, ketika masalah datang, percayakanlah bahwa
dalam dirinya terdapat urapan. Urapan itulah sesungguhnya akan membawanya
lepas dari setiap kesesakan, bahkan oleh kesesakan menjadi media percepatan
proses menuju rencana Allah.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang tidak takut terhadap masalah, tetapi
menghadapinya.
T3
Sahabat, pastikan kita adalah orang yang tidak takut terhadap masalah, tetapi
menghadapinya. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Hadapi Masalah Dengan Berani
2 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Rabu, 30 November 2016
T1
Pemberitaan Salib
Bagaimana pandangan Anda tentang salib?
Sebab Kristus mengutus aku bukan
untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan
Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan,
supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia. Sebab pemberitaan tentang salib memang
adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan
pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Keluar dari pemikiran seperti ini, barangsiapa melihat salib yang merupakan
simbol kematian akan menimbulkan ketakutan. Sebaliknya jika melihat makna dibalik salib
yang merupakan kebangkitan, maka terjadilah kehidupan baru.
Firman Tuhan dalam Yohanes 3:16, berkata, “Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal,” dan
Filipi 2:8, “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib,” Juga Galatia 2:19, “Sebab aku telah
mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah
disalibkan dengan Kritus.”
Kebinasaan berubah menjadi kehidupan yang kekal oleh karena KASIH
KARUNIA ALLAH yang terjadi pada saat pertukaran salib hukum kematian menjadi salib
hukum kehidupan.
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung
seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang memandang salib sebagai makna kebangkitan, sehingga
terjadi hidup yang baru.
Sahabat, pandanglah salib sebagai makna kebangkitan, sehingga terjadi hidup yang baru.
Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Pandang Salib Sebagai Kebangkitan
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 3
Makmur Sepekan
Kamis, 01 Desember 2016
T1
Yang Terlupakan
Mengapa kita harus selalu bersyukur?
Saya membaca sebuah tulisan tentang kisah
seorang visioner yang membuat sebuah terobosan
untuk bangsa Indonesia tapi dilupakan, membuat saya
merenung bahwa manusia dengan mudah melupakan
jasa-jasa orang lain karena kepentingan-kepentingannya sendiri atau sakit hati.
Istri saya pernah bercerita bahwa ada seorang anak perempuan yang ditegur
oleh ibunya karena melakukan kesalahan, kemudian memutuskan pergi dari rumah.
Ditengah perjalanan dia kelaparan dan seorang ibu memberinya semangkuk mie ayam.
Anak perempuan ini merasakan bahwa ibu tersebut sangat baik dan benar-benar berterima
kasih serta menceritakan kekurangan ibu kandungnya sendiri. Namun jawab ibu penjual mie
ayam tersebut, “Saya hanya memberimu satu mangkok mie ayam dan engkau merasa saya
lebih baik dari ibumu? Salah besar, nak. Ibumu memberi engkau kehidupan. Kembalilah
kepadanya. Jangan lupakan kebaikannya yang luar biasa dan engkau bandingkan dengan
semangkuk mie ayam ini.” Sedemikian mudahnya melupakan karena sakit hati.
Keluar dari pemikiran seperti ini, Manusia lebih suka menghitung kesalahan
daripada mengulas tentang kebaikan.
Firman Tuhan dalam Mazmur 103:2, berkata, “Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan
janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!” Dan Yeremia 2:32, “Dapatkah seorang dara
melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya?
Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.”
Manusia cenderung memperdebatkan hal-hal sepele daripada membangun sebuah
kemajuan. Manusia lebih suka menghakimi daripada menabur benih kasih dan kebaikan.
Manusia lebih mudah melupakan. Bukankah dengan ucapan syukur dan terima kasih
membuahkan ingatan tentang anugerah Tuhan dan orang-orang yang melakukan kebaikan
untuk kita?
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang suka mengucap syukur yang membuahkan ingatan
tentang anugrah Tuhan dan kebaikan sesama.
Sahabat, jadilah orang percaya yang selalu bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih atas
segala kebaikkan sesama. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Mengucap Syukur Mengingatkan Kita Pada Anugrah Allah
4 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Jumat, 02 Desember 2016
T1
Terserah
Apa yang harus kita lakukan, supaya dapat berserah
total kepada-Nya?
Pergi makan diluar atau jajan bersama istri,
anak, teman, pasangan atau orang tua merupakan
waktu yang indah untuk kebersamaan. Selain dapat
berkomunikasi, juga mempererat kebersamaan.
Nah, ada satu hal unik dan sering terjadi pada banyak orang khususnya pasangan kekasih
atau suami istri :
Pria : Mau makan apa dan dimana? Wanita : Terserah. Pria : Ayo ke restoran A...
Wanita : Ah, gak mau. Restoran itu kan bla bla bla...(banyak argumen). Pria : Ya, udah.
Kamu maunya kemana? Kembali kata ajaib muncul...Wanita : Terserahlah kamu maunya
kemana. Pria : Ya, ke kedai makan B, ya? Wanita : Kamu kan tahu aku gak suka makanan
yang pedes-pedes, kenapa harus pergi ke kedai B? Dengan agak jengkel, sang pria
bertanya “Maunya kemana sih?” Tiba-tiba terulang kembali lagi kata nan ajaib...Wanita :
Kan aku udah bilang, terserah aja mau kemana...Dan tiba-tiba suasana berubah menjadi
tidak enak dan menyebalkan...
Keluar dari pemikiran seperti ini, jika kehidupan kita sudah diserahkan kepada
kasih anugerah keselamatan dari Tuhan, seharusnya kewenangannya semua berada
ditangan Tuhan.
Firman Tuhan dalam 2 Samuel 15:15 berkata, “Para pegawai raja berkata kepada
raja: ‘Terserah kepada tuanku raja! Hamba-hambamu ini siap!’” Dan Wahyu 3:16, “Jadi
karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan
engkau dari mulut-Ku.”
Seringkali manusia masih mempertahankan beberapa “argumen” atau
“kepemilikan” dosa untuk melawan kasih itu sendiri. Intinya adalah bahwa manusia
seringkali masih berkompromi dengan dosa walaupun sudah masuk dalam keselamatan.
Bukankah hal tersebut menjadikan sebuah dilema dan hidup yang abu-abu?
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang berpijaklah tegak pada jalan Tuhan dan melangkah
dengan kebenaran Firman-Nya.
Mari sahabat, berpijaklah tegak pada jalan Tuhan dan melangkah dengan kebenaran
Firman-Nya. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Serahkanlah Hidup Kita Total Kepada-Nya
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 5
Makmur Sepekan
Sabtu, 03 Desember 2016
T1
Waktu Adalah Pemberian
Bagaimana kita menghargai waktu?
Hidup di kota besar dengan kegiatan dan
pekerjaan yang padat membuat saya menyadari,
betapa berharga dan berartinya waktu itu. Bahkan bagi
sebagian orang, 24 jam dalam sehari dirasa masih
kurang untuk menjalani semua aktivitas yang harus dilakukan. Karena itu, kerap kali kita
mendengar slogan “waktu adalah uang” sebagai gambaran betapa berharganya waktu itu.
Senada dengan slogan itu, saya ingat sebuah lagu semasa Sekolah Minggu, yang
berbunyi demikian, “Apa yang dicari orang? Uang! Apa yang dicari orang, pagi, siang, sore,
malam? Uang, uang, uang, bukan Tuhan Yesus!” Lirik lagu sederhana ini dengan tajam
menusuk hati saya saat merenungkannya. Betapa banyak waktu yang saya habiskan hanya
untuk bekerja, lalu terlarut dalam berbagai aktivitas dan acap kali melupakan Tuhan. Saya
menyadari sebagian besar waktu dari 24 jam yang Tuhan karuniakan itu saya habiskan untuk
tidur, bekerja, dalam perjalanan, bertemu teman-teman, dan aktivitas lainnya. Hanya tersisa
sedikit waktu untuk secara khusus saya luangkan bersama dengan Tuhan.
Keluar dari pemikiran seperti ini, syukuri pemberian Tuhan yang luar biasa, yaitu
waktu!
Firman Tuhan dalam Efesus 5:15-16 berkata, “Karena itu, perhatikanlah dengan
saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan
pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.”
Firman Tuhan mengingatkan kita, agar kita tidak terjerembab di dalam aktivitas dunia
yang kemudian membuat kita jauh dari-Nya. Memiliki waktu yang berkualitas bersama dengan
Tuhan akan memberi kita kekuatan, kasih, dan buah Roh lainnya (Gal. 5:22-23) kala menjalani
hari-hari yang jahat ini. Waktu bersama Tuhan memberi kedamaian di tengah kegelisahan.
Selanjutnya, biarlah kita meminta hikmat untuk menggunakan waktu pemberian-Nya itu.
Waktu adalah pemberian, kita mensyukuri pemberian itu dengan menggunakannya
secara bijaksana.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menghargai dan memaksimalkan waktu.
Sahabat, mari kita mensyukuri waktu yang telah dianugrahkan Tuhan. Bagikan kebenaran ini
kepada setiap orang.
Waktu Adalah Anugerah
6 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Minggu, 04 Desember 2016
T1
Roh Kudus Maha Hadir
Mengapa kita harus hidup dalam pimpinan
Roh Kudus?
“Ke mana aku dapat pergi menjauhi
roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapanMu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di
sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau.
Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga
di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.”
(Mazmur 139:7-10)
Keluar dari pemikiran seperti ini, Roh Tuhan Maha Hadir, Ia hadir
menyatakan kebenaran-Nya untuk memulihkan hidup.
Firman Tuhan dalam Efesus 6:18 berkata, “dalam segala doa dan
permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di
dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala
orang Kudus,” dan 2 Korintus 3:17, “Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada
Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.”
Hiiduplah dalam pempinan Roh Kudus, sehingga kemerdekaan selalu
tersedia dalam hidup, baik keluarga, pekerjaan, pelayanan, dalam segala aspek
kehidupan sosial selalu mendapatkan perhatian dan pemulihan dari-Nya. Karena
itu, berdoalah selalu dalam Roh dan melayani perintah-Nya dalam tuntunan Roh
Kudus
T2
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang selalu berdoa dalam Roh dan
melayani perintah-Nya dalam tuntunan Roh Kudus.
T3
Sahabat, jadilah orang percaya yang mengampuni selalu berdoa dalam Roh
dan melayani perintah-Nya, dalam tuntunan Roh kudus. Bagikan kebenaran ini
kepada setiap orang.
Selalu Dituntun
Roh Kudus
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 7
Makmur Sepekan
Senin, 05 Desember 2016
T1
Roh Kudus Penolongku
Mengapa kita harus selalu penuh dengan Roh
Kudus?
Apabila mereka menyerahkan kamu,
janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan
akan apa yang harus kamu katakan, karena
semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan
kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata
di dalam kamu.
Keluar dari pemikiran seperti ini, perjalanan hidup seharusnya terarah
pada sebuah tujuan hidup, bukan masalah hidup.
Firman Tuhan dalam 1 Samuel 10:6-7 berkata, “Maka Roh Tuhan akan
berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka
dan berubah menjadi manusia lain. Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu,
lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai
engkau.”
Manakala Roh Kudus turun atas seseorang, masalah bukan lagi menjadi
masalah, melainkan dinamika kehidupan. Karena itu, pastikan hidup dipimpin
oleh Roh Kudus, bukan oleh kemampuan manusianya. Sehingga segala masalah
dapat ditanggung dalam-Nya yang memberi kekuatan melepaskan.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang dipenuhi Roh Kudus, mendapat kekuatanNya dan menanggungkan seluruh masalah dalam-Nya.
T3
Sahabat, biarlah kita selalu dipenuhi Roh Kudus, mendapat kekuatan-Nya
dan dimampukan untuk menyelesaikan seluruh masalah kehidupan. Bagikan
kebenaran ini kepada setiap orang.
Selalu Penuh
Dengan Roh Kudus
8 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Selasa, 06 Desember 2016
T1
Raja Yang Berkuasa
Apa artinya Yesus sebagau Raja diatas segala
raja?
Jawab Yesus: “Kerajaan-Ku bukan dari
dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti
hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku
jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.”
Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Jadi Engkau adalah raja?” Jawab Yesus: “Engkau
mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku
datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap
orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” Kata Pilatus kepadaNya: “Apakah kebenaran itu?” Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi
mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: “Aku tidak mendapati
kesalahan apa pun pada-Nya.
Keluar dari pemikiran seperti ini, Tuhan YESUS bukan sekedar Raja yang
berpengaruh bagi manusia, melainkan Tuhan jalan keselamatan bagi kehidupan
manusia.
Firman Tuhan dalam 2 Petrus 1:16 berkata, “Sebab kami tidak mengikuti
dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu
kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi
mata dari kebesaran-Nya.”
YESUS bukan sekedar Raja Yahudi, melainkan Raja diatas segala raja,
bahkan telah mengerjakan keselamatan dan kehidupan baru bagi seluruh aspek
kehidupan manusia. Karena itu, penghormatan bagi seorang manusia kita dapatkan
lakukan, tentu bagi Tuhan Raja seharusnya bisa kita lakukan melebihi segalanya.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang memandang salib Yesus sebagai Tuhan dan Raja
diatas segala raja dan memberikan keselamatan kepada kita.
Sahabat, pandanglah Yesus sebagai uhan dan Raja diatas segala raja dan
menyelamatkan kita. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
YESUSlah Raja Diatas Segala Raja
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 9
Makmur Sepekan
Rabu, 07 Desember 2016
T1
Citra Diri
Bagamana citra diri yang benar?
Uang bisa mempengaruhi citra diri
seseorang. Gambar atau jati diri kita bisa salah jika
kita melihat uang secara salah juga. Banyak orang
tertipu karena berpikir bahwa mereka akan hebat ketika
mempunyai banyak uang dan harta benda melimpah.
Keluar dari pemikiran seperti ini, citra diri seseorang tidak ditentukan oleh apa yang
dimilikinya, melainkan oleh dirinya sendiri dengan berjalan bersama Tuhan.
Firman Tuhan dalam I Samuel 9:2 berkata, “Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya
Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorang pun dari antara orang Israel yang
lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya.”
Penampilan seseorang bisa memberikan persepsi yang salah. Sebagai contoh ketika
Samuel hendak mengurapi calon raja pengganti Saul. Secara fisik, Samuel mengira bahwa
salah seorang anak Isai yang berpenampilan tinggi besarlah yang pantas menjadi raja. Tetapi
apa yang dilihat manusia ditolak oleh Tuhan. Tuhan melihat hati manusia.
Citra diri kita tidak ditentukan oleh hal hal yang bersifat lahiriah. Citra diri adalah
sebuah refleksi dari dalam diri kita. Bukan dari uang yang kita miliki. Kita sebagai manusia perlu
memantulkan cahaya dari dalam diri kita sendiri layaknya emas dan berlian.
Itulah sebabnya, sewaktu kita diberkati dengan uang berlimpah, citra diri kita yang
benar yaitu murah hati dan mau menolong orang lain, membantu pekerjaan Tuhan (pelayanan
misi) harus kita tunjukan. Dan uang tersebut juga dapat kita pakai untuk memperluas kerajaan
Allah. Begitu pula dengan kecerdasan yang kita miliki yang berasal dari Allah. Kita dapat
memanfaatkan kecerdasan itu di dalam pekerjaan dan kesempatan yang diberikan kepada kita.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang memiliki citra diri yang tidak dipengaruhi oleh
hal-hal fana di dunia ini.
Sahabat, Citra diri kita tidak dipengaruhi oleh uang, tetapi ditentukan oleh keberadaan diri
kita sendiri. Mari kita bangun citra diri kita di dalam Tuhan. Banyak orang bersusah payah
membangun citra diri yang salah, tetapi malah berakhir dengan kehancuran. Dalam keadaan
finasial yang melimpah atau tidak, hendaknya citra diri kita konsisten di dalam Tuhan. Bagikan
kebenaran ini kepada setiap orang.
Miliki Citra Diri Yang Benar
10 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Kamis, 08 Desember 2016
T1
Terbang Sendirian
Bagaimana seharusnya orangtua bertindak
terhadap anaknya yang beranjak dewasa?
Ketika kita mulai melepaskan anak
untuk berjalan dan memutuskan hidupnya
sendiri, akan membuat hati kita cukup waswas. Contohnya: ketika melepas anak untuk melakukan perjalanan dengan
penerbangan sendirian, cukup membuat hati kami kuatir. Walaupun prosedur
dan aturan di bandara cukup jelas dan baik, akan tetapi melepasnya untuk
terbang sendirian di usia yang masih kecil, wow sesuatu sekali...
Keluar dari pemikiran seperti ini, melepaskan anak untuk menjalani
hidupnya sendiri, merupakan tindakan kepercayaan orang tua.
Firman Tuhan dalam Hakim 8:20 berkata, “Katanya kepada Yeter,
anak sulungnya: ‘Bangunlah, bunuhlah mereka.’ Tetapi orang muda itu tidak
menghunus pedangnya, karena ia takut, sebab ia masih muda.”
Kisah Gideon memberikan kesempatan kepada anaknya Yeter untuk
mengeksekusi, adalah sebuah tindakan kepercayaan orang tua kepada anaknya.
(Bukan berbicara tentang pembunuhan lho, tapi memberikan otoritas untuk
mengeksekusi). Beberapa dari kita hanya mungkin tidak tega untuk memberikan
kepercayaan kepada anak-anak untuk belajar memulai hal-hal yang baru (harus
sesuai aturan ya) Anak akan belajar dengan baik dan cerdas ketika diberikan
kepercayaan dan didukung dengan semangat untuk melakukan.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orangtua yang memberikan kepercayaan dan
mendukung penuh anak-anak.
Sahabat, pastikan kita adalah orangtua yang memberikan kepercayaan dan
mendukung penuh anak-anak kita. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Percaya
& Dukung Anak-anak
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 11
Makmur Sepekan
Jumat, 09 Desember 2016
T1
Telur
Apa yang anda dapatkan dalam MS hari ini?
Disebuah penerbangan, anak saya
terlihat lahap sekali memakan sarapan paginya
yaitu omellete. Makanan ini terbuat dari telur ayam
atau bebek dan dibuat dengan campuran mentega
dan sedikit susu. Di Indonesia disebut dengan telur goreng, karena membuatnya sangat
mudah dan dijadikan menu harian.
Nah ada juga telur yang dimasak dalam bentuk lainnya yaitu telur mata sapi.
Aneh juga sih, kenapa bisa dinamakan telur mata sapi, padahal yang menghasilkan telur
adalah ayam bukan si sapi. Ayam yang sampai “teler” menghasilkan telur tapi si sapi yang
mendapat nama. Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui bahwa seseorang bekerja
dengan keras untuk satu hal, tapi orang lain yang mendapat nama dan keuntungan.
Terasa tidak adil, bukan?
Keluar dari pemikiran seperti ini, manusia bisa memperlakukan kita dengan
tidak baik, Tetapi Tuhan melihat dan menghargai kita.
Firman Tuhan dalam Kolose 3:23-24 berkata, “Apa pun juga yang kamu
perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk
manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan
bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.”
Ketika kita diperlakukan seperti hal diatas memang ada rasa tidak terima, tidak
puas, merasa dikerjai, dipinggirkan, diperlakukan tidak “fair” dan tidak dipandang. Tapi
ada berita baik, bahwa Tuhan memandang, mangamati dan menghargai apa yang kita
perbuat. Dialah yang memberikan upah yang indah pada waktunya. Biar saja “sang sapi”
yang mendapat nama semunya tapi kebaikan “ayam” yang sejati tidak akan terlupakan
oleh-Nya. Tetap berkarya, lakukan dengan kesetiaan, kebenaran dan terbaik.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang yakin, bahwa Tuhan memandang,
mengamati dan menghargai Anda.
Sahabat, jadilah orang percaya yang yakin, bahwa Tuhan memandang, mengamati dan
menghargai kita. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Tuhan Selalu Menghargai Kita
12 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Sabtu, 10 Desember 2016
T1
Puncak Keindahan
Apa yang anda dapatkan dari MS hari ini?
Dari Sion, puncak keindahan, Allah
tampil bersinar. Allah kita datang dan tidak
akan berdiam diri, di hadapan-Nya api menjilat,
sekeliling-Nya bertiup badai yang dahsyat. Ia berseru kepada langit di atas, dan
kepada bumi untuk mengadili umat-Nya: “Bawalah kemari orang-orang yang
Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban sembelihan!
Keluar dari pemikiran seperti ini, suara Sorga bergema memanggil
orang dikasihinya untuk memancarkan keindahan sion bagi pemulihan.
Firman Tuhan dalam Roma 8:28 berkata, “Kita tahu sekarang, bahwa
Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi
mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah.”
Menyatakan penyertaan Tuhan melakukan perbuatan-perbuatan yang
membawa pemulihan bagi jiwa-jiwa, membuktikan kita mengasihi-Nya. Karena
itu, dalam segala hal yang terutama adalah hiduplah sesuai dengan perintahNya, hidup dalam kasih-Nya yang mengasihi sesamanya dengan tidak berhenti
bersaksi bagi jiwa-jiwa.
T2
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang menyatakan perbuatan Tuhan,
yang membuktikan kasih anda pada-Nya.
T3
Sahabat, jadilah orang percaya yang menyatakan perbuatan Tuhan, yang
membuktikan kasih kita pada-Nya. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Beritakan
Perbuatan-Nya
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 13
Makmur Sepekan
Minggu, 11 Desember 2016
T1
Profesor Ahli Patologi
Bagaimana seharusnya
tantangan kehidupan?
kitqa
menhadapi
Seorang profesor diundang untuk
memberi kesaksian perkara pembunuhan,
sesuai dengan keilmuan yang dimilikinya. Ada
beberapa statement menarik buat saya jadikan bahan renungan.
Konon katanya, bahan kimia yang mengandung sianida bukan saja
berbahaya bagi yang terkena secara oral, bahkan bagi yang terhirup juga
berbahaya. Sebetulnya bahan yang memiliki kandungan seperti itu terdapat dalam
berbagai material yang terdapat dalam kehidupan sosial, artinya: tidak terlalu sulit
bersinggungan dengan bahan tersebut dalam kehidupan kita.
Keluar dari pemikiran seperti ini, tidak seorang pun hidupnya luput dari
tantangan seperti itu, tetapi Tuhan memberi kemampuan untuk menghadapinya.
Firman Tuhan dalam Efesus 5:15-16 berkata, “Karena itu, perhatikanlah
dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi
seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah
jahat.”
Kebenaran mensyaratkan bahwa kita harus mempergunakan waktu hidup
dengan bijaksana, sebab sijahat bagaikan singa yang mengaum-aum mencari
mangsanya. Beberapa artis berbagi pengalaman mereka terjebak dengan zat-zat
yang sangat berbahaya, ketika asapnya masuk dalam tubuh tiba-tiba mengalami
sensasi tinggi, bahkan dapat melakukan berbagai tindakan yang tidak normal.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang diberi kemampuan oleh Tuhan untuk
menghadapi setiap tantangan kehidupan.
T3
Sahabat, pastikan kita adalah orang orang yang diberi kemampuan oleh Tuhan
untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan. Bagikan kebenaran ini kepada
setiap orang.
Hadapi Tantangan Dengan Semangat!
14 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Senin, 12 Desember 2016
T1
Percaya Sampai Ia Mempercayai
Sampai dimanakah batasan kepercayaan kita
terhadap Tuhan?
Dan sementara Ia di Yerusalem selama
hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam
nama-Nya, karena mereka telah melihat tandatanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya
kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu
seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa
yang ada di dalam hati manusia.
Keluar dari pemikiran seperti ini, banyak orang percaya TUHAN
YESUS sanggup melakukan mujizat: itu memang benar, bahkan banyak orang
mengalaminya. Semua itu terjadi karena sudah tersedia sejak semula dari TUHAN
bagi orang percaya, tidak demikian bagi mereka yang ingin bertumbuh menjadi
serupa denganNya.
Firman Tuhan dalam Matius 7:22-23 berkata, “Pada hari terakhir banyak
orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi
nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat
demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka
dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!”
Melakukan perbuatan mujizat cukup hanya percaya Yesus adalah
pelaku mujizat, manakala ingin bertumbuh dan memiliki karakter Kristus, harus
mempunyai relasi yang membuka pengenalan dan mengikat keintiman hidup,
sehingga menumbuhkan kasih karunia dalam panggilan dan tujuan hidup.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang percaya Yesus, sampai Dia juga mempercayai
kita.
T3
Sahabat, percayalah kepada Yesus, sampai Dia juga mempercayai kita. Bagikan
kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Percaya Dan Dipercayai
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 15
Makmur Sepekan
Selasa, 13 Desember 2016
T1
Taruh Satu Sampah
Apa yang akan terjadi jika kita melakukan
sebuah kesalahan?
Sewaktu mengendarai kendaraan,
istri saya melihat seseorang membuang
satu bungkusan sampah disebuah tempat
yang bukan pembuangan sampah. Lanjut katanya kepada saya, “Apabila hal
tersebut diteruskan, maka akan mengakibatkan orang lain akan menganggap
diperbolehkan dan mengikuti untuk membuang sampah ditempat tersebut.” Tentu
pada akhirnya tempat tersebut menjadi tempat yang kotor dan tidak bernilai.
Keluar dari pemikiran seperti ini, hal yang tidak baik, akan mendatangkan
hal buruk lainnya.
Firman Tuhan dalam Roma 5:12, 15 berkata, “Sebab itu, sama seperti
dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut,
demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang
telah berbuat dosa. Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran
Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di
dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya,
yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.”
Yuk, periksa diri kita. Apakah kita adalah orang yang mendatangkan
masalah dosa dimana kita berada atau mendatangkan kebenaran dan berkat
serta kemuliaan Allah yang dinyatakan? Apabila kebenaran dari Tuhan ada
dalam diri kita maka dimanapun kita berada perkenanan dan kebaikan Tuhan
hadir disitu.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang introspeksi diri apakah kebenaran Tuhan
ada dalam diri anda, atau tidak.
T3
Sahabat, mari kita mengintrospeksi diri, apakah kebenaran Tuhan ada dalam diri
kita, atau tidak. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Ayo Introspeksi Diri
16 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Rabu, 14 Desember 2016
T1
Sambung Tidak Tersalurkan
Mengapa kita harus terkoneksi dengan Tuhan?
Suatu kejadian yang menarik buat
saya untuk dijadikan bahan renungkan. Saat
mau tidur, seperti biasa handphone saya
terkonek ke stop kontak untuk charge supaya paginya bisa dipergunakan.
Namun, kali ini ada masalah. Begitu bangun, seperti biasa mau mengirim
renungan harian, ternyata handphone belum terisi listriknya.
Saking kagetnya melihat kejadian seperti itu, saya berpikir, “kok tidak
terisi batterainya. Ketika dicek, kelihatannya tersambung, tetapi ada masalah
dengan kabelnya, sehingga batterainya belum terisi.
Keluar dari pemikiran seperti ini, pastikan tersambung dengan benar,
bukan hanya sekedar kelihatan tersambung saja.
Firman Tuhan dalam Matius 14:28-29 berkata, “Lalu Petrus berseru
dan menjawab Dia: ‘Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu
berjalan di atas air.’ Kata Yesus: ‘Datanglah!’ Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus.”
Iman bekerja tidak sekedar berteriak dan percaya, melainkan kepastian
hubungan Intim dengan Tuhan. Sehingga firman-Nya tersalurkan, menumbuhkan
iman yang penuh kuasa. Seperti itulah iman bekerja mendatangkan mujizat,
bukan iman memperagakan keimanannya.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang memiliki koneksi yang benar dengan Tuhan,
yang menghasilkan iman yang penuh kuasa.
T3
Sahabat, pandanglah salib sebagai makna kebangkitan, sehingga terjadi hidup
yang baru. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Terkoneksi
Dengan Benar
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 17
Makmur Sepekan
Kamis, 15 Desember 2016
T1
Perlindungan Tuhan
Mengapa kita harus selalu bersandar pada
Tuhan?
Mazmur Daud. Tuhan, siapa yang boleh
menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang
boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia
yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan
kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan
lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan
cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi
memuliakan orang yang takut akan Tuhan; yang berpegang pada sumpah, walaupun
rugi; yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima
suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan
goyah selama-lamanya.
Keluar dari pemikiran seperti ini, persoalan hidup bukan terletak pada
masalah yang dihadapi, melainkan dimana ia bersandar.
Firman Tuhan dalam Mazmur 18:20-24 berkata, “Ia membawa aku ke luar
ke tempat lapang, Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku. Tuhan
memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku, Ia membalas kepadaku sesuai
dengan kesucian tanganku, sebab aku tetap mengikuti jalan Tuhan dan tidak berlaku
fasik terhadap Allahku. Sebab segala hukum-Nya kuperhatikan, dan ketetapan-Nya
tidaklah kujauhkan dari padaku; aku berlaku tidak bercela di hadapan-Nya, dan
menjaga diri terhadap kesalahan.”
Keselamatan merupakan permulaan kehidupan yang bebas, bagaikan
suatu lapangan kemerdekaan yang diperhitungkan sesuai dengan standar
kebenaran. Karena itu, jangan berdalih: ya katakan ya, tidak katakan tidak, lebih dari
itu berasal dari sijahat.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang selalu bersandar pada Tuhan.
Sahabat, jadilah orang percaya yang selalu bersandar pada Tuhan. Bagikan
kebenaran ini kepada setiap orang.
Selalu Bersandar Pada Tuhan
18 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Jumat, 16 Desember 2016
T1
Persembahan Penyembah
Bagaimana seharusnya
persembahan?
kita
memberikan
Setelah beberapa waktu lamanya, maka
Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah
itu kepada Tuhan sebagai korban persembahan;
Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing
dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka Tuhan mengindahkan Habel dan korban
persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya.
Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Keluar dari pemikiran seperti ini, korban persembahan merupakan identitas
penyembah, bukan kemampuannya sebagai korban, melainkan kepatuhannya itu adalah
korban.
Firmsn Tuhan dalam 1 Raja 17:12-14 berkata, “Perempuan itu menjawab:
“Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun,
kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan
sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau
pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya,
maka kami akan mati.” Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah,
buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar
kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi
anakmu. Sebab beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak
akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu
Tuhan memberi hujan ke atas muka bumi.”
Persembahan memperlihatkan perasaan takut atau kasih. Kedua sifat itu
menjadi titik penyembahannya diterima atau ditolak. Seperti itulah yang menentukan
korban persembahannya, mendatangkan berkat atau sebaliknya.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang memberikan persembahan atas dasar kasih dan
takut pada Tuhan..
T3
Sahabat, pastikan kita adalah orang yang memberikan persembahan atas dasar kasih
dan takut pada Tuhan. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Berikan Persembahan Atas Dasar Kasih
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 19
Makmur Sepekan
Sabtu, 17 Desember 2016
T1
Pandanglah Yesus
Bagaimana kita memlihara kesucian indera, pikiran
dan hati kita ?
Aku senantiasa memandang kepada
Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku
tidak goyah. Sebab itu, hatiku bersukacita dan
jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam
dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak
membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku
jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada
nikmat senantiasa.
Keluar dari pemikiran seperti ini, mata merupakan indra penglihatan yang
menangkap setiap informasi ysng dikelola pikiran. Ketika keputusannya adalah menerima,
hati kita akan terbuka dan mengeramnya menjadi energi terhadap suatu tindakan. Karena
itu, indra, pikiran dan hati menjadi penentu jalan hidup seseorang kemana arahnya.
Firman Tuhan dalam Ibrani 12:2 berkata, “Marilah kita melakukannya dengan
mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa
iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul
salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan
takhta Allah.”
Lakukan segala sesuatu sebagai bagian dari panggilan Tuhan. Bertekunlah terus
mengerjakannya dengan mata tertuju pada Yesus yang adalah pemimpin kasih karunia.
Karena itu, pergunakanlah kaca mata rohani, yaitu iman yang tumbuh dari kebenaran
Kristus, bukan pengaruh dari sesuatu yang bersifat keangkuhan.
Sebagai contoh, seorang bapak berbagi, keluarga terpecah-belah karena
mempertahankan kebenarannya, anak-anaknya menjadi pemberontak dan keluar dari
persekutuan keluarganya dengan alasan mempertahankan kebenaran. Sebenarnya keluar
dari keluarga itu pun melanggar kebenaran, itulah yang disebut orang buta menuntun
orang buta.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang memelihara indera, pikiran dan hati.
Sahabat, jadilah orang yang memelihara kesucian indera, pikiran dan hati. Bagikan
kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Mata Kita Selalu Tertuju PadaNya
20 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Minggu, 18 Desember 2016
T1
Menghadapi Masalah
Bagaimana seharusnya sikap kita ketika menghadapi masalah?
Seringkali orang Kristen tidak tekun dan sabar dalam
menghadapi tantangan. Segala sesuatu yang kita alami, seperti
masalah, tantangan, kesulitan, dan penderitaan, harus dihadapi
dengan sabar dan tekun.
Keluar dari pemikiran seperti ini, sabar berarti tidak tergesa-gesa, bersedia mengalami penundaan dan
mengikuti waktunya Tuhan. Sedangkan tekun berarti tidak mudah menyerah dan tidak putus asa, terus mencoba,
mendesak, dan memohon pertolongan Tuhan sekalipun dalam keadaan yang sangat sulit.
Firman Tuhan dalam Kolose 1:9-12 berkata, “Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada
berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang
benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta
berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh
dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya
untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa,
yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam
kerajaan terang.”
Bagaimana agar dapat menghadapi masalah, tantangan, dengan sabar dan dengan tekun, sbb:
1. Diperlukan dukungan doa dari saudara seiman, terutama dari pemimpin rohani yang menjadi tudung rohani kita.
2. Dibutuhkan hikmat dan pengertian yang benar yang berasal dari Tuhan, bukan dari manusia atau dari diri sendiri.
3. Mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. Kita bisa mengetahui kehendak Tuhan melalui pembaruan
pikiran. Kadang kala yang menjadi masalah bukanlah masalahnya, melainkan cara berpikir.
4. Hidup layak dan berkenan di hadapan Tuhan. Banyak orang Kristen lupa membawa diri untuk bisa berkenan di
hadapan Tuhan. Mereka memohon agar Tuhan menolong mereka, tetapi lupa menjadikan diri mereka layak di
hadapan Tuhan. Tentunya bukan karena perbuatan kita, tetapi semua karena kasih karunia Tuhan.
5. Harus menghasilkan buah-buah dan membawa dampak bagi orang lain. Kita perlu belajar, bukan hanya sekedar
menghadapi masalah, tetapi menghasilkan buah dan berikutnya menerima kekuatan dan kuasa kemuliaan
Tuhan.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang sabar dan tekun ketika menghadapi masalah.
Sahabat, jadilah orang percaya yang mengampuni sabar dan tekun ketika menghadapi masalah. Bagikan kebenaran
ini kepada setiap orang.
Hadapi Dengan Tekun & Sabar
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 21
Makmur Sepekan
Senin, 19 Desember 2016
T1
Tahu Diri
Bagaimana seharusnya kita mengenal diri kita
sendiri?
Pernah lihat seorang anak kecil yang
“belagu” atau sok-sokan? Beberapa dari orang yang
melihatnya mungkin lucu, sebagian lagi sebel atau
kepingin jitak. Nah, sifat anak-anak itu sendiri ingin
dijadikan pusat perhatian dan dianggap hebat. Dia ingin semua terfokus pada dirinya.
Ada kisah sepasang suami istri yang merupakan pelayan Tuhan di sebuah
gereja. Mereka mempunyai anak laki-laki yang luar biasa aktif (bandel). Kebetulan sang
istri mendapat giliran pelayanan, dan anak laki-laki itu ingin mengikuti mamanya. Sang
ayah membujuk si anak agar tidak ikut sang mama agar tidak membuat kekacauan
diacara tersebut. Kata-kata “mengangkat” dengan pujian kalau si anak itu ganteng, hebat,
top dikemukakan dalam bujukan. Hingga akhirnya si anak mau ikut dengan sang ayah
karena “merasa” bahwa dia itu hebat. Dan akhirnya acara berjalan dengan lancar tanpa
ada kekacauan.
Kelur dari pemikiran seperti ini, setiap orang pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing.
Firman Tuhan dalam Lukas 22:33-34 berkata, “Jawab Petrus: ‘Tuhan, aku
bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!’ Tetapi Yesus berkata:
‘Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga
kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.’”
Kelakuan-kelakuan kita sama lho dengan anak laki-laki kecil seperti kisah
diatas. Merasa paling hebat, jagoan, pintar, ganteng, cantik, pahlawan dan lainnya.
Walaupun mungkin benar, tetap saja kita harus sadar bahwa ada kelemahan-kelemahan
di dalam diri kita. Sering juga kekurangan-kekurangan banyak ditutupi dan lebih memilih
menonjolkan dan memperlihatkan kehebatan kita, walaupun itu sangat rapuh.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang menyadari kelebihan dan kekurangan sendiri.
Sahabat, mari renungkan sejenak dalam diri kita dan sadarilah bahwa semuanya karena
kebaikan Tuhan. Jadilah pribadi yang tahu diri. Bagikan kebenaran ini kepada setiap
orang.
Kenali Diri Kita Sendiri
22 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Selasa, 20 Desember 2016
T1
Tempat Yang Lebih Dalam
Apa yang anda dapatkan dari MS hari ini?
Hobi memancing sangat digemari banyak
orang. Banyak cara dan tempat untuk melakukan
hobi ini. Dengan menggunakan senar pancing saja
atau menggunakan bambu pancingnya. Tempatnya bisa di kolam, danau, sungai, muara
dan laut. Nah apabila kita memancing disungai atau dimuara dengan menggunakan
perahu harus melihat pasang surut permukaan airnya. Biasanya para pemancing
memulai kegiatannya ketika air mulai menuju pasang. Mereka mendayung semakin
ketengah atau ketempat yang lebih dalam agar supaya perahunya tidak kandas dan saat
itu udang serta ikan mulai bermunculan.
Keluar dari pemikiran seperti ini, kadangkala kita harus keluar dari zona
nyaman kita untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Firman Tuhan dalam Lukas 5:3 berkata, “Ia naik ke dalam salah satu perahu
itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh
dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.”
Memutuskan untuk keluar dari zona nyaman dan berani menghadapi tantangan
adalah sikap yang membuat “perahu kehidupan” kita berlayar. Seperti Abraham yang
dengan imannya mau mengorbankan anak kesayangannya, Ishak, untuk taat akan
kepada Tuhan dan dia mendapat perkenanan-Nya sampai Tuhan menggantikan dengan
seekor kambing. Juga seorang perempuan yang mempunyai sakit pendarahan duabelas
tahun dan dia berlari meraih jumbai jubah Yesus dengan iman hingga mengalami
kesembuhan. Dan banyak lagi peristiwa-peristiwa kemenangan yang dapat menjadi
contoh bahwa destiny hidup kita mengalami kemuliaan apabila kita memulainya dengan
kesadaran akan kebenaran dan kekuatan-Nya. Keluar dari area yang membuat hidup
kita kandas, dorong ke tempat yang lebih dalam.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang berani keluar dari zona nyaman untuk mengalami
kehidupan yang lebih baik.
Sahabat, jadilah orang berani keluar dari zona nyaman untuk mengalami kehidupan
yang lebih baik. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Keluar Dari Zona Nyaman
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 23
Makmur Sepekan
Rabu, 21 Desember 2016
T1
Menjadi Akil Balig
Mengapa kita harus meningkatkan kedewasaan
sepenuhnya?
Yang dimaksud ialah: selama seorang
ahli waris belum akil balig, sedikit pun ia tidak
berbeda dengan seorang hamba, padahal
sesungguhnya ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi ia berada di bawah
perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.
Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada rohroh dunia. Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir
dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus
mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
Keluar dari pemikiran seperti ini, setiap anak adalah tuan dari warisan
Bapanya, sekalipun kedewasaan menjadi penentu menerima pewarisan itu, bukan
berarti secara otomatis menjadi penerima, melainkan yang sudah akil balig, artinya:
dewasa dalam hal sikap dan perilakunya, bukan sekedar usianya.
Firman Tuhan dalam Galatia 4:6-7 berkata, “Dan karena kamu adalah anak,
maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba,
ya Bapa!” Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka
kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
Sebagai anak selalu membangun hubungan dengan Bapa dalam Roh Kudus
untuk mencapai kedewasaan penuh, sehingga bukan menjadi hamba yang terikat
dengan berbagai aturan spiritisme yang menyandera jiwanya, sehingga terbentuk
karakter yang esklusif, potensi ILLAHI terkubur. Karena itu, persekutuan dalam tubuh
menjadi amat sangat penting dalam pertumbuhan jemaat Kristus menjadi serupa
dengan Bapa.
T2
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang sudah dewasa dan siap menerima
warisan Sorga.
T3
Sahabat, jadilah orang percaya orang percaya yang sudah dewasa dan siap
menerima warisan Sorga. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Tingkatkan Kedewasaan Sepenuhnya
24 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Kamis, 22 Desember 2016
T1
Berkomunikasi Dengan Tuhan
Unsur apakah yang harus diperhatikan untuk
berkomunikas dengan Tuhan?
Samuel yang muda itu menjadi pelayan
Tuhan di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu
firman Tuhan jarang; penglihatan-penglihatan pun
tidak sering. Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat
dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. Lampu rumah Allah belum lagi
padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci Tuhan, tempat tabut Allah.
Lalu Tuhan memanggil: “Samuel! Samuel!”, dan ia menjawab: “Ya, bapa.” Lalu
berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: “Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?”
Tetapi Eli berkata: ‘Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.’ Lalu pergilah ia tidur.”
Keluar dari pemikiran seperti ini, Tuhan ingin berkomunikasi dengan anakanak-Nya di saat dalam keadaan hening.
Firman Tuhan dalam 1 Samuel 3:7 berkata, “Samuel belum mengenal Tuhan;
firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya.”
Berkomunikasi dengan Tuhan bukan bergantung berapa sucinya kita, terhadap
itu memang penting akan tetapi lebih penting lagi adalah alat untuk berkomunikasi.
Samuel belum mengenal Tuhan dan firman Tuhan belum dinyatakan, sebetulnya itu
yang menjadi isu utama yang perlu diperhatikan. Artinya, firman yang merupakan
pikiran dan perasaan Tuhan seharusnya menjadi fokus utama yang harus ditanam
kedalam pikiran dan perasaan kita.
Ketika Tuhan berbicara, perasaan-Nya disalurkan melalui pikiran-Nya,
sehingga kita dapat merasakan hadirat-Nya dalam perasaan kita dan dimengerti oleh
pikiran kita apa maksud-Nya.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang mengenal Tuhan dan tanamkan firman dalam hati
dan pikiran.
Sahabat, pastikan kita menjadi orang yang mengenal Tuhan dan menanam firman
dalam hati dan pikiran kita. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Kenali Tuhan
dan Tanamkan Firman Dalam Hati
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 25
Makmur Sepekan
Jumat, 23 Desember 2016
T1
Kuasa Dalam Penyembahan
Apa pentingnya penyembahan?
Sebab ketika diundi, sebagaimana
lazimnya untuk menentukan imam yang
bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke
dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Maka tampaklah kepada Zakharia
seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.
Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.
Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab
doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak lakilaki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita
dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu
Keluar dari pemikiran seperti ini, fungsi seorang Imam adalah menyembah
Tuhan dalam hadirat-Nya, kuasa Allah bekerja dan perkara-perkara besar terjadi!
Firman Tuhan dalam Lukas 1:18-19 berkata, “Lalu kata Zakharia kepada
malaikat itu: ‘Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku
sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya.’ Jawab malaikat itu kepadanya:
‘Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan
engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.’”
Manakala Tuhan hadir, pekerjaan-Nya tidak melihat masalah yang sedang
di hadapinya sebesar apa, melainkan hadirat-Nya ada kuasa yang sanggup
melakukan perkara-perkara yang lebih besar dari masalah yang dihadapinya.
T2
Bayangkan Anda adalah seorang imam yang menyembah Tuhan dalam hadiratNya, sampai kuasa Tuhan bekerja dan perkara-perkara besar terjadi.
T3
Sahabat,sadarilah bahwa kita adalah seorang imam yang menyembah Tuhan
dalam hadirat-Nya, sampai kuasa Tuhan bekerja dan perkara-perkara besar
terjadi. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Menyembah Sampai Mengalami Terobosan
26 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Sabtu, 24 Desember 2016
T1
Survey
Mengapa kita harus bersatu?
Ada sebuah survey yang menentukan
siapa pendeta paling berpengaruh di Indonesia.
Dasar dari survey tersebut adalah jejak rekam
beliau-beliau dalam melayani Tuhan. Hal tersebut mengundang beberapa
adu argumentasi dari beberapa orang dan mereka menulis komentar sebagai
tanggapan di blog tersebut. Membaca berbagai komentar mereka tersirat bahwa
adanya penggolongan-penggolongan. Dan juga mungkin karena nama Gembala
mereka tidak ada diurutan tersebut atau merasa tidak sesuai urutannya.
Keluar dari pemikiran seperti ini, saya yakin sekali, bahwa para Hamba
Tuhan tersebut tidak memperdulikan tentang survey-survey semacam itu karena
totalitas hidup mereka untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus.
Firman Tuhan dalam 1 Korintus 3:3-4 berkata, “Karena kamu masih
manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan
bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu
hidup secara manusiawi? Karena jika yang seorang berkata: ‘Aku dari golongan
Paulus,’ dan yang lain berkata: ‘Aku dari golongan Apolos,’ bukankah hal itu
menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?”
Jemaat Korintus disebut oleh Paulus sebagai jemaat yang kekanakkanakan, bahkan disebut jemaat duniawi. Hal ini menyebabkan persatuan antar
gereja susah dilakukan karena hal yang terkotak-kotak. Mari menjadi satu dalam
keluarga Allah. Bukankah indah dalam satu kesatuan Kasih Tuhan?
T2
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang dewasa dan bersatu dengan
seluruh gereja dalam satu kesatuan keluarga Allah..
T3
Sahabat, jadilah orang percaya yang dewasa dan bersatu dengan seluruh gereja
dalam satu kesatuan keluarga Allah. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Bersatu Dalam Keluarga Allah
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 27
Makmur Sepekan
Minggu, 25 Desember 2016
T1
Bersukacitalah Dengan Orang Yang Bersukacita
Apa yang anda dapatkan dalam renungan MS
hari ini?
Pernikahan adalah sebuah momentum
seorang laki-laki dan seorang perempuan
melaksanakan mandat kesatuan dari Tuhan.
Mereka bukan masing-masing lagi tapi menjadi satu tubuh. Sebuah unity indah
yang Tuhan ciptakan dan disitulah berkat anugerah tercurah. Kebahagiaan dan
sukacita melimpah.
Dalam sebuah acara pernikahan seorang sahabat, selain acara makan
malam bersama, juga dimeriahkan dengan lagu dan tarian. Disuatu momen,
puluhan handai taulan dan para tamu dari kedua mempelai menari bersama
dalam sukacita. Bergerak mengikuti alunan lagu dan musik, menyanyi bersama,
saling bersalaman, semua larut dalam sukacita serta kebahagian bersama
mempelai berdua.
Keluar dari pemikiran seperti ini, mari kita turut merasakan seperti apa
yang sedang dirasakan orang lain.
Firman Tuhan dalam Roma 12:15 berkata, “Bersukacitalah dengan
orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!”
Maksud ayat ini sebenarnya bukan menjadi pribadi yang ikut-ikutan, tapi
mempunyai pribadi yang punya rasa simpati dan empati. Merasakan sukacita
bersama dalam kebaikan Tuhan.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang turut merasakan sesuatu yang dirasakan
orang lain.
T3
Sahabat, pastikan kita adalah orang yang turut merasakan sesuatu yang
dirasakan orang lain. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Turut Merasakan
28 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Senin, 26 Desember 2016
T1
Takut Akan Tuhan
Bagaimana pandangan Anda tentang istilah “takut
akan Tuhan”?
Tidak sedikit orang Kristen yang memiliki
pengertian yang salah tentang “takut akan Tuhan.“
Takut akan Tuhan bukan berarti Tuhan adalah
Pribadi yang menakutkan, mudah murka, pembalas,
penghukum, dst. Tuhan adalah Pribadi yang penuh kasih, dan bahkan Dia adalah kasih itu
sendiri.
Keluar dari pemikiran seperti ini, takut akan Tuhan berarti kita tidak ingin
mengecewakan-Nya, mempermalukan-Nya, dan membuat nama-Nya diolok dan dihina
orang, baik melalui perkataan, sikap, perilaku, pikiran, keputusan, dan tindakan kita. Semua
itu kita lakukan karena kita mengasihi Tuhan sebab Ia telah mengasihi kita.
FirmanTuhan dalam, Mazmur 25:12-14 berkata, “Siapakah orang yang takut akan
TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan
menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. TUHAN bergaul karib
dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.”
Apa yang akan kita alami apabila kita memiliki rasa takut akan Tuhan?
Kita akan menerima PETUNJUK dari Tuhan untuk jalan yang harus kita pilih.
Kita akan menetap (tinggal) di dalam kebahagiaan. Dalam terjemahan bahasa
Inggris dikatakan “tinggal di dalam kemakmuran.“
Keturunan kita akan mewarisi negeri. Ini berarti keturunan kita tidak akan
kekurangan, bahkan akan menerima semua berkat yang disediakan Tuhan di dalam dan di
atas bumi negeri di mana mereka tinggal.
Tuhan akan menjadi sahabat karib kita (Yoh. 15: 15).
Rahasia Tuhan akan disingkapkan kepada kita. Dalam bahasa Inggris dikatakan
“the secret of the Lord is with those who fear Him (Rahasia Tuhan ada pada mereka yang
takut akan Dia).“
Tuhan akan memberitahukan dan menunjukkan ikat-janji-Nya kepada kita.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang takut akan Tuhan.
Sahabat, jadilah orang percaya yang takut akan Tuhan. Bagikan kebenaran hari ini kepada
setiap orang.
Jadilah Orang Percaya Yang Takut Akan Tuhan
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 29
Makmur Sepekan
Selasa, 27 Desember 2016
T1
Permohonan Keringanan
Berkat apa yang anda terima dari renungan MS
hari ini?
Biaya sekolah dan kuliah adalah
merupakan beban yang harus ditanggung orang
tua dan beberapa orang yang melaksanakan
studi tersebut. Beberapa orang mempersiapkannya jauh-jauh hari dan sebagian
tidak mempersiapkannya. Dilatarbelakangi oleh berbagai faktor tapi mempunyai
tujuan yang sama yaitu lulus studi.
Beberapa puluh tahun yang lalu, sewaktu tinggal di asrama sekolah selama
2 tahun, kendala dari beberapa dari kami adalah uang asrama. Berbagai macam
kesulitan keuangan yang dialami para pelajar membuat mereka harus datang kepada
pihak sekolah untuk meminta keringanan dan memundurkan waktu pembayarannya.
Dan banyak kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh sekolah perihal ini.
Keluar dari pemikiran seperti ini, betapa bahagianya manusia yang
berhutang kehidupan, tapi telah ditebus oleh kematianNya di kayu salib.
Firman Tuhan dalam Yohanes 3:16 berkata, “Karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal” dan 1 Korintus 6:20, “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah
lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
Betapa bahagianya kita manusia berhutang kehidupan dan ditebus oleh
kematianNya diatas kayu salib. Tuhan Yesus mendatangi kita dan memberikan
pembayaran yang lunas bagi orang-orang yang percaya kepadaNya. Kita yang hina
karena dosa diberikan sebuah kehidupan abadi dalamNya. Jadi masihkah kita ragu
menerima-Nya?
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang berhutang kehidupan, tetapi telah ditebus
Tuhan.
Sahabat, jadilah orang percaya yang berhutang kehidupan, tetapi telah ditebus
Tuhan Yesus. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Kita Telah Lunas Dibayar Tuhan
30 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Rabu, 28 Desember 2016
T1
Siapa Dirimu?
Berkat apa yang anda dapatkan dalam renungan
MS hari ini?
Gelombang pergerakan rakyat melanda
tanah Yudea dan sekitarnya dikarenakan seorang
bernama Yesus dari Nazareth. Banyak orang
berpendapat bahwa Dia adalah Mesias dan tindakan-Nya melepaskan penderitaan
rakyat. Kegaduhan-kegaduhan yang Dia timbulkan membawa sebuah pemahaman
bahwa sepertinya aturan Taurat Allah boleh dilanggar.
Seperti contohnya bekerja di hari Sabat, Dia berkumpul dengan para
pendosa, menyentuh untuk menyembuhkan para pesakitan, melakukan mujizatmujizat, yang menurut kami adalah perbuatan menista agama kami. Dia selalu
meneriakkan kebenaran menurut-Nya sendiri.
Dia pernah menghalau kami dengan tulisan tangan-Nya yang tenang diatas
tanah sembari menulis nama dan dosa kami satu persatu ketika kami menyeret
seorang perempuan yang tertangkap berzinah dan hendak kami rajam dengan batu.
Dia menantang kami dalam kuasa, sambil berkata dengan lembut, “Ulurkan tangan
dan hentakkan batu sucimu kepada perempuan itu yang kau anggap menyandang
dosa.”
Keluar dari pemikiran seperti ini, kebenaran Tuhan tetap akan dinyatakan
kepada siapapun juga.
Firman Tuhan dalam Yohanes 14:6-7 berkata, “Akulah jalan dan kebenaran
dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui
Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang
ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”
Tuhan menyatakan kebenaranNya kepada setiap orang yang paham
tentang kebenaran-Nya dan juga kepada yang gagal paham. Nah siapa dirimu?
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang percaya yang memahami kebenaran-Nya.
Sahabat, jadilah orang percaya yang memahami kebenaran Tuhan. Bagikan
kebenaran ini kepada setiap orang.
Pahami Kebenaran-Nya
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 31
Makmur Sepekan
Kamis, 29 Desember 2016
T1
Tawanan
Bagaimana supaya tidak tertawan oleh hal-hal
duniawi?
Berita hangat baru-baru ini mengabarkan
bahwa kita ada sepuluh warga negara Indonesia
yang bekerja di sebuah kapal, dibajak dan diculik
serta ditawan oleh sekelompok separatis dari
Filipina. Kelompok ini meminta tebusan milyaran rupiah kepada pemilik kapal demi
mengganti keselamatan kru-kru kapal tersebut.
Pemerintah Indonesia mengusahakan keselamatan warganya dengan berbagai
upaya. Salah satunya berkomunikasi secara intensif dengan pemerintah Filipina perihal
keselamatan warga negara Indonesia tersebut. Bahkan pemerintah Indonesia menawarkan
bantuan secara militer untuk pembebasan tawanan tersebut, walaupun oleh pemerintah
Filipina masih ditolak.
Keluar dari pemikiran seperti ini, ini adalah sebuah tanggung jawab pemerintah
Indonesia demi melindungi dan menyelamatkan warganya.
Firman Tuhan dalam 1 Samuel 30:3, 8 berkata, “Ketika Daud dan orangorangnya sampai ke kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis, dan isteri mereka serta
anak mereka yang laki-laki dan perempuan telah ditawan.”...”Kemudian bertanyalah
Daud kepada TUHAN, katanya: ‘Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah
mereka kususul?’ Dan Ia berfirman kepadanya: ‘Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau
akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan.’”
Bukankah di sekitar kita banyak yang terhilang? Orang-orang yang belum
mengenal Kasih dan keselamatan Tuhan. Mungkin orang-orang dekat, orang tua, keluarga,
sahabat dan lingkungan kita. Bahkan ada juga yang dulu telah mendapat keselamatan
tapi mulai malas-malasan atau meninggalkan ibadah. Bukankah mereka adalah orangorang yang tertawan oleh kemalasan dan kenyamanan? Dan menjadi tugas kita, untuk
mengembalikan dan menyelamatkan mereka yang terhilang berbalik ke Tuhan berapapun
harganya.
T2
T3
Bayangkan Anda bukan orang yang masih tertawan hal-hal duniawi.
Sahabat, jangan membiarkan kita tertawan oleh hal-hal duniawi. Bagikan kebenaran ini
kepada setiap orang.
Jangan Sampai Tertawan
32 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Jumat, 30 Desember 2016
T1
Terperosok
Apa yang harus kita lakukan supaya tidak terperosok
dalam jerat iblis?
Suatu pagi ketika akan berangkat ke
kantor, saya melihat sebuah mobil yang mengangkut
galon-galon air isi ulang terperosok di ujung jalan
sebuah gang. Terlihat ban belakang kiri masuk ke
dalam lubang jalan yang pecah hingga keadaan mobil tersebut miring dan tidak dapat
bergerak. Supir dan rekannya dibantu warga sekitar berusaha mengeluarkan mobil
tersebut.
Setelah ditelusuri ternyata lubang yang pecah tersebut adalah saluran air yang
dengan semen. Harusnya jalan tersebut kuat menahan beban mobil yang melewatinya,
akan tetapi pada kenyataannya malah ambrol dan berlubang. Bagaimana kalau dilewati
oleh mobil pemadam kebakaran sewaktu keadaan darurat? Tentu malah menjadi masalah
besar, bukan?
Keluar dari pemikiran seperti ini, lubang di atas, seperti tipu daya iblis dalam
jalan kehidupan kita.
Firman Tuhan dalam Amsal 16:25 berkata, “Ada jalan yang disangka lurus,
tetapi ujungnya menuju maut.” Dan Yohanes 14:6, “Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan
dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku.”
Tipu muslihat iblis semakin luar biasa mengerikan. Sewaktu menjalani kehidupan,
kita menyangka melewati jalan yang baik dan mulus. Ternyata sewaktu menjalaninya, kita
malah terperosok ke dalam lubang yang diatasnya ditutup dengan hal yang kelihatannya
indah. Hal tersebut disebabkan karena kita memilih jalan tersebut dengan dasar “perkiraanperkiraan” atau kekuatan kita sendiri. Kita sering mengabaikan perkataan Tuhan untuk
melangkah dijalan-Nya. Dan tanpa sadar, kita masuk di perangkap iblis.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang tidak mengabaikan firman Tuhan, ketika melangkah
dijalan-Nya.
Sahabat, Mari berbalik berjalan dengan kebenaran Firman-Nya. Memang tantangannya
tidak sedikit, akan tetapi jalan Tuhan tidak pernah mencelakakan hidup kita. Jalan Tuhan
membawa kita kepada kehidupan. Bagikan kebenaran hari ini kepada setiap orang.
Jangan Mengabaikan Firman Tuhan
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 33
Makmur Sepekan
Sabtu, 31 Desember 2016
T1
Yatim Piatu
Apa status kita di dalam Tuhan?
Suatu ketika sebuah yayasan yang
menampung anak yatim piatu dikota kelahiran
ayah saya mendapat kesulitan mencari tempat
tinggal baru karena masa kontrak rumahnya sudah habis. Timbul rasa belas
kasihan dari ayah dan kemudian memberikan tempat untuk mereka boleh tinggal
di sebuah rumah yang keluarga kami miliki. Sekitar 30 anak yatim piatu dapat
berlindung dan berteduh dengan tenang. Semuanya bermula dari belas kasihan
dan kasih.
Keluar dari pemkiran seperti ini, belas kasihan yang didasari oleh kasih
akan menghasilkan tindakan yang mulia.
Firman Tuhan dalam Keluaran 2:6 berkata, “Ketika dibukanya,
dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah
ia kepadanya dan berkata: “Tentulah ini bayi orang Ibrani.” Dan Yohanes 14:1820, “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali
kepadamu. Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu
melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup. Pada waktu itulah kamu
akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di
dalam kamu.”
Tuhan Yesus mempunyai hati yang pilu ketika melihat manusia menjadi
yatim piatu karena dosa. Dengan kasihNya, Dia memungut dan memilih kita dan
Allah mengutus Roh Kudus yang mendampingi hidup kita dalam kebenaran. Jadi
kita mempunyai status anak sah Kerajaan. Bukan yatim piatu lagi.
T2
Bayangkan Anda adalah orang yang memliki status anak Kerajaan yang sah.
T3
Sahabat, ketahuilah bahwa, kita adalah orang yang memliki status anak Kerajaan
yang sah. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Status kita adalah Anak Kerajaan yang Sah
34 | Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016
Makmur Sepekan
Minggu, 01 Januari 2017
T1
Waktu Tuhan
Apa yang harus kita lakukan supaya bisa mengalami
mukjizat?
Sebuah berita menghebohkan di Alaska
yang memaparkan kejadian seorang bayi berusia
7 bulan yang didiagnosis mengalami gagal jantung
kemudian meninggal tapi hidup kembali. Seorang
bayi yang bernama Lincoln mempunyai jantung yang letaknya tidak berada ditempatnya
dan harus menunggu pendonor jantung selama berbulan-bulan.
Ketika jantungnya sudah tidak mampu lagi dan tubuhnya membiru, maka
bayi ini akhirnya mengalami kematian. Segera para dokter membedah dadanya dan
mengkompresi jantungnya secara manual selama 12 menit. Hingga sebuah mujizat
datang kepadanya. Sebuah jantung dari pendonor tiba pada waktunya. Dan anak tersebut
bangkit dari kematian setelah dilakukan pencangkokkan jantung.
Keluar dari pemikiran seperti ini, mukjizat pasti terjadi kepada mereka yang
terus berharap kepada Tuhan.
Firman Tuhan dalam Mazmur 91:14-16 berkata, “Sungguh, hatinya melekat
kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia
mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai
dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang
umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari
pada-Ku.”
Mujizat selalu ada dalam hidup kita. Kekuatiran dan sikap negatif hanya
mendatangkan kelemahan hidup. Akan tetapi iman akan bercampur dengan pengharapan
yang mendatangkan kehidupan. Waktu-Nya tidak pernah kita tahu, tapi yang harus
disadari bahwa Dia mempunyai waktu yang indah dan tepat buat kebaikan hidup kita.
Tetap berharap, tetap beriman dan tetap menguatkan diri untuk tetap bergantung padaNya.
T2
T3
Bayangkan Anda adalah orang yang tetap berharap, tetap beriman dan tetap menguatkan
diri untuk tetap bergantung pada-Nya.
Sahabat, mari kita tetap berharap, tetap beriman dan tetap menguatkan diri untuk tetap
bergantung pada-Nya. Bagikan kebenaran ini kepada setiap orang.
Selalu Berharap Kepada Tuhan
Makmur Sepekan - Edisi XVII, Desember 2016 | 35
Download