pembahasan sbmptn kimia 2016

advertisement
KODE: 226
PEMBAHASAN
SBMPTN KIMIA
2016
DISUSUN OLEH
—Amaldo Firjarahadi Tane—
1
KODE: 226
31.
 MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR
 Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi
ionisasi berkali-kali, maka ada namanya tingkat energi pengionan. Di dalam soal, energi
pengionan berhenti hingga tingkat keenam, belum tentu unsur tersebut berada pada
golongan VIA. Gimana menentukannya?
 Begini, untuk menentukan muatan suatu unsur berdasarkan energi ionisasi didasarkan
pada besarnya energi yang dilepaskan unsur tersebut sebesar-besarnya sehingga
mencapai kestabilan. Nah, mari periksa satu per satu:
 1087  2353 (mempunyai potensi 1.266 energi)
 2353  4620 (mempunyai potensi 2.267 energi)
 4620  6223 (mempunyai potensi 1.603 energi)
 6223  37831 (mempunyai potensi 31.608 energi)
 37831 47277 (mempunyai potensi 9.446 energi)
 Nah, terlihat dari kelima label di atas, potensi energi tertinggi berada dari 6223 menuju
37831. Artinya, dari keadaan energi pengionan keempat menuju energi pengionan
kelima memerlukan potensi (daya) sebesar 31.608 energi. So, unsur tersebut berada
pada golongan IV A karena energi pengionan pada tingkat keempat menunjukkan yang
tertinggi.
 JAWABAN: B
32.
 MATERI: GEOMETRI MOLEKUL
 Soal nomor 32 sudah sangat familiar, toh keluar juga di UN, sering malah. Di soal telah
diketahui bahwa senyawanya adalah X2Y, tinggal gambar struktur lewisnya saja seperti
gambar di bawah ini: (tanda titik dan silang menunjukkan banyaknya elektron valensi
tiap unsur)
 17X = 2 8 7 (elektron valensinya 7)
 8Y = 2 6 (elektron valensinya 6)
2
KODE: 226
 Seperti pada gambar di atas, banyaknya PEI dan PEB adalah 2 pasang pada atom pusat.
So, rumus molekulnya adalah AX2E2 atau bentuk V.
 JAWABAN: C
33.
 MATERI: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
 CARA 1 (dengan mencari rumus kimianya)
1. Mencari massa klor dari persentase keseluruhan massa dalam 100 gram
 100% = massa C + massa N + massa H + massa Cl
100% = 32% + 18,67% + 2,67% + massa Cl
massa Cl = 46,66% gram
2. Mencari perbandingan mol tiap-tiap unsur
 mol karbon (C) = 32 gram/12 = 2,67 mol
 mol nitrogen (N) = 18,67 gram/14 = 1,33 mol
 mol hidrogen (H) = 2,67 gram/1 = 2,67 mol
 mol klor (Cl) = 46,66 gram/16 = 1,33 mol
3. Bandingkan seluruh mol hingga mendapatkan angka yang bulat
 mol C : mol N : mol H : mol Cl
2,67 : 1,33 : 2,67 : 1,33 (bagi 1,33 dan bulatkan)
2
: 1 : 2 : 1
4. Rumus molekul senyawanya adalah C2NH2Cl atau C2H2NCl
5. Terlihat hanya terdapat 1 atom klor pada rumus senyawa tersebut
6. Mencari banyak molekul klor
 N = 6,02 x 1023 x mol x banyak atom
= 6,02 x 1023 x 2 mol x 1
= 12,04 x 1023 atom klor
3
KODE: 226
 CARA 2 (menggunakan konsep hukum Proust)
1. Untuk mencari persentase massa suatu unsur dalam suatu senyawa bisa
menggunakan persentase hukum Proust (hukum perbandingan tetap)
 % suatu unsur = Ar unsur tsb x banyaknya atom pada senyawa x 100%
Mr senyawa tsb
2. Karena mencari jumlah atom Cl, cari terlebih dahulu banyaknya atom Cl pada
senyawa (tidak perlu mencari rumus senyawanya, ribet!)
 % unsur Cl = Ar Cl x banyaknya atom Cl x 100%
Mr senyawa
46,66 % = 35 x banyaknya atom Cl x 100%
75
Banyaknya atom Cl = 0,9
= 1 atom klor
3. Masukkan ke rumus jumlah atom (partikel)
 N = 6,02 x 1023 x mol x banyak atom
= 12,04 x 1023 atom klor
Nah, lebih mudah yang mana? Hehe.
 JAWABAN: C
34.
 MATERI: STOIKIOMETRI
 Setarakan reaksi pada soal:
 2NH3 + CO2  (NH2)2CO + H2O
 Hitung mol amoniak (NH3) dan karbon dioksida (CO2):
 mol amoniak = 34 gram/17 = 2 mol
 mol karbon dioksida = 22 gram/44 = 0,5 mol
 Hitung massa urea, (NH2)2CO, menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi,
Sisa)

2NH3
+ CO2 
(NH2)2CO + H2O
M 2 mol
0,5 mol
B -1 mol
-0,5 mol
+0,5 mol
+0,5 mol
S
1 mol
0,5 mol
0,5 mol
 Tersisa urea sebanyak 0,5 mol, artinya terdapat 30 gram urea!
 JAWABAN: B
4
KODE: 226
35.
 MATERI: STOIKIOMETRI
 Soal ini selalu muncul pada seleksi Sipenmaru, lalu UN, akhirnya SBMPTN. Di soal
ada kata kuncinya, yaitu “Jika pada keadaan ini 0,8 g gas CH4 memiliki volume 1,2 L.”
Kenapa? Karena dari sana kita bisa mendapatkan Mr gas Y melalui perbandingan mol
antara NO2 dengan CH4!
 Masih ingat, kan, bahwa dalam kondisi yang sama (maksudnya tekanan dan suhu),
perbandingan molaritas sama (hukum Avogadro).
 molaritas NO2 = molaritas CH4
mol NO2 = mol CH4
volume
volume
mol NO2 = 0,8 gram/16
16 L
1.2 L
mol NO2 = 0,67 mol
 Nah, bandingkan koefisien NO2 dengan gas Y

NO2
+ H2 O  X
+ Y
0,67 mol
0,67 mol
 0,67 mol gas Y seberat 20 gram, artinya Mr gas A adalah 29,85 atau 30.
 JAWABAN: C
36.
 MATERI: TERMOKIMIA
 Di dalam reaksi, koefisien reaksi melambangkan banyaknya mol dalam senyawa
tersebut. Untuk menghitung energi ikatan C=C (ralat pada soal), diperlukan
penghitungan energi rata-rata:
 Energi ikatan rata = energi kiri – energi kanan
-3120 kJ = [2(energi C2H6) + 7(energi O2)] – [ 4(energi CO2) + 6 (energi air)]
5
KODE: 226
-3120 kJ = [2(C=C) + 12(C—H) + 7(O=O)] – [8(C=O) + 12(H—O)]
-3120 kJ = [2(C=C) + 12(360) + 7(490)] – [8(740) + 12(460)]
-3120 kJ = [2(C=C) + 4320 + 3430] – [5920 + 5520]
-3120 kJ = 2(C=C) -3690
C=C = 285 kJ
 JAWABAN: D
37.
 MATERI: REAKSI REDOKS
 Untuk mendapatkan mol ion ClO3- bisa didapatkan dari persamaan reaksi redoks
setengah reaksi dalam suasana asam dahulu, baru diubah ke suasana basa:
1. Pisahkan mana yang menjadi oksidasi dan reduksi
 Oksidasi: Cl2  ClO3 Reduksi: Cl2  Cl2. Setarakan atom mana yang mengalami perubahan biloks, yaitu klor (Cl)
 Oksidasi: Cl2  2ClO3 Reduksi: Cl2  2Cl3. Tambahkan air pada ruas yang kekurangan oksigen (khusus suasana asam), jika
tidak ada oksigen pada reaksi, jangan ditambahkan! Lalu, setarakan atom oksigen!
 Oksidasi: Cl2 + 6H2O  2ClO3 Reduksi: Cl2  2Cl4. Tambahkan ion proton (H+) pada bagian selain senyawa air ditempatkan tadi, lalu
setarakan atom hidrogennya
 Oksidasi: Cl2 + 6H2O  2ClO3- + 12H+
 Reduksi: Cl2  2Cl5. Hitung banyaknya elektron yang diperlukan antara ruas kanan dan kiri
 Oksidasi: Cl2 + 6H2O  2ClO3- + 12H+ + 10e
 Reduksi: Cl2 + 2e  2Cl6. Setarakan antara elektron oksidasi dan reduksi agar dapat dicoret dan menghasilkan
reaksi redoks yang setara
 Oksidasi: Cl2 + 6H2O  2ClO3- + 12H+ + 10e
 Reduksi: Cl2 + 2e  2Cl- (dikali 5)
 Reaksi redoks setara (suasana asam):
6Cl2 + 6H2O  2ClO3- + 10Cl- + 12H+
6
KODE: 226
7. Tambahkan reaksi ionisasi air dan setarakan sesuai banyaknya koefisien ion proton
(H+) agar ion proton (suasana asam) dapat dicoret dan digantikan dengan suasana
basa
 Reaksi suasana asam: 6Cl2 + 6H2O  2ClO3- + 10Cl- + 12H+
 Reaksi ionisasi air: 12H+ + 12OH-  12H2O
 Reaksi suasana basa: 6Cl2 + 12OH-  2ClO3- + 10Cl- + 6H2O
8. Reaksi suasana basanya adalah:
 6Cl2 + 12OH-  2ClO3- + 10Cl- + 6H2O
 Terlihat bahwa jika mol gas klor (Cl2) 1 mol dibandingkan dengan mol ClO3didapatkan perbandingannya 2/6 atau 1/3
 JAWABAN: B
38.
 MATERI: ELEKTROKIMIA
 Perhatikan dan baca soalnya baik-baik! “Sel elektrolisis”! So, dalam singkatannya,
elektrolisis memiliki singkatan KNAP (Katode negatif, anode positif) dalam jenis
kutubnya. Tetapi, baik sel eletkrolisis maupun sel volta, singkatan KARAOS (Katode
reduksi, anode oksidasi) sangat dan selalu berlaku. Di soal ini, arus 10 mA da
konsentrasi 0,1 M tidak diperlukan, hanya menipu, dan malah memikirkan kita ke
hukum Faraday. Ya, gak?
 So, yang ditanya spesi yang terbentuk pertama kali di katode!? Sudah pasti pada
singkatan KARAOS yang dipakai ; katode sebagai reduksi. Reduksi sendiri memiliki
potensial sel (E º) positif. Artinya, jawabannya hanya unsur tembaga.
 JAWABAN: C
7
KODE: 226
39.
 MATERI: LAJU REAKSI
 Untuk mendapatkan laju pengurangan gas oksigen, cukup perbandingan koefisien saja.
Kenapa? Begini, laju reaksi sendiri artinya adalah konsentrasi suatu zat terhadap waktu:
 Laju reaksi = ± [suatu zat] / waktu (detik)
 Artinya, laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi suatu zat, namun berbanding
terbalik dengan waktu. Maksudnya, apabila konsentrasi zat besar, lajunya juga besar.
 Konsentrasi juga diketahui dari jumlah mol per volume. So, konsentrasi berbanding lurus
dengan jumlah mol. Dan, jumlah mol setara dengan koefisien reaksi. Karena laju reaksi
berbanding lurus dengan konsentrasi, artinya berbanding lurus juga dengan koefisien
reaksi.
 Laju reaksi = konsentrasi = jumlah mol = koefisien reaksi
 Jadi, setarakan dulu reaksinya:
 2H2S + 3O2  2SO2 + 2H2O
 Karena yang diketahui laju pembentukan gas “SO2”, bandingkanlah koefisien SO2
dengan oksigen.
 3 x 6 / 2 = 9 mol/L s
 JAWABAN: B
40.
 MATERI: KESETIMBANGAN KIMIA
 Untuk soal kesetimbangan kali ini memakai tekanan, bukan konsentrasi! Tekanan awal
1 atm pada soal bisa kita langsung masukkan ke reaksi pada soal. Dan, pada label “B” di
bawah ini misalkan saja tekanannya x (terserah, mau 2x, 3x, dsb) pada gas flour.

2F2
+
O2
⇆
2F2O
M
1 atm
1 atm
B
x atm
½ x atm
x atm
S
1-x atm
1-0,5x atm
x atm
8
KODE: 226
 Dikatakan dalam soal bahwa tekanan total gas saat setimbang (label S pada reaksi di atas)
adalah 1,75 atm. Jadi:
 Tekanan total = tekanan F2 + tekanan O2 + tekanan F2O
1,75 atm = 1-x + 1-0,5x + x
x = 0,25 atm
 Jadi, tekanan parsial setiap zat pada keadaan setimbang adalah:
 P F2 = 1-x atm = 1-0,25 = 0,5 atm
 P O2 = 1-0,5x atm = 0,75 atm
 P F2O = x atm = 0,25 atm
 So, Kp reaksi adalah:
Kp = (P F2O)2 , = 1,333
(P F2)2 (P O2)
 JAWABAN: E
41.
 MATERI: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
 Di soal ada 2 buah larutan, yaitu (sebut saja) larutan A (KCl dan MgCl 2) serta larutan B
(hanya glukosa). Kata kunci di soal adalah “... pada suhu yang sama dengan larutan ...”.
Artinya, suhu yang sama adalah perubahan penurunan titik beku larutan A sama dengan
larutan B! Dengan kata lain, gunakan perbandingan penurunan titik beku!
 Sebelum mencari perbandingannya, ingat bahwa KCl dan MgCl2 adalah larutan elektrolit
kuat yang terdisosiasi sempurna (derajat ionisasi, α, sebesar 1), dan diperlukan faktor
Van Hoff:
 Faktor Van Hoff (i) KCl (KCl ⇆ K+ + Cl-)
= 1 + (n-1)α
= 1 + (2-1)1
=2
 Faktor Van Hoff (i) MgCl2 (MgCl2 ⇆ Mg2+ + 2Cl-)
= 1 + (n-1)α
= 1 + (3-1)1
=3
 Bandingkan ΔTfa (penurunan titik beku larutan A) dan ΔTfb (penurunan titik beku B):
 ΔTfa = ΔTfb
(ΔTf KCl) + (ΔTf MgCl2) = ΔTf glukosa
(Kf x molal KCl x i KCl) + (Kf x molal MgCl2 x i MgCl2) = Kf x molal glukosa
9
KODE: 226
(mol KCl x 1000 x 2) + (0,05 mol x 1000 x 3) = 90 gram x 1 kg air
500
500
18
mol KCl = 0,05 mol
 Dalam 0,05 mol KCl (Mr = 74) terdapat 3,7 gram KCl
 JAWABAN: B
42.
 MATERI: LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
 Cari terlebih dahulu mol HClO dan NaOH
 mol HClO = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol
 mol NaOH = 100 L x 0,05 M = 5 mmol
 Hitung pH larutan dengan mereaksikan HClO dan NaOH

HClO
+ NaOH  NaClO + H2O
M
10 mmol
5 mmol
B
-5 mmol
-5 mmol
+5 mmol
+5 mmol
S
5 mmol
5 mmol
5 mmol
 Tersisa HClO, NaClO, dan air sebanyak 5 mmol, artinya terjadi sistem larutan
penyangga (Buffer)!
 [H+] = Ka x mmol HClO
mmol NaClO
= 2 x 10-8 x 5 mmol
5 mmol
-8
= 2 x 10
pH = 8 – log 2
 JAWABAN: D
10
KODE: 226
43.
 MATERI: ASAM-BASA
 Dalam asam-basa Bronsted-Lowry, dikenal istilah asam-basa konjugasi.
 Asam konjugasi = bertambah jumlah atom H dari senyawa semula (bersifat asam ;
namun senyawa semula bersifat basa)
 Basa konjuasi = berkurang jumlah atom H dari senyawa semula (bersifat basa ;
namun senyawa semula bersifat asam)
 Dari 3 reaksi pada soal, bisa diperiksa:
 H3AsO4 + H2O ⇆ H2AsO4+ H3O+
(asam)
(basa)
(basa konj.)
(asam konj.)
2 HCO3
+ H2O ⇆ CO3
+ H3O+
(asam)
(basa)
(basa konj.)
(asam konj.)
2 S
+ H2O ⇆ HS
+ OH(basa)
(asam)
(asam konj.) (basa konj.)
 JAWABAN: D
44.
 MATERI: KIMIA HIDROKARBON
 Isomer cis-trans digambarkan sejajar (satu garis lurus mendatar; cis) dan saling
menyilang (trans), tapi tidak digambarkan sebaris (satu garis tegak lurus). Untuk
memahami pengertian ini, lihat obsein A sampai E pada gambar berikut:
11
KODE: 226
 JAWABAN: D
45.
 MATERI: JENIS-JENIS REAKSI KIMIA
 Jenis-jenis reaksi pada soal:
 Reaksi eliminasi = reaksi penambahan ikatan rangkap, artinya ikatan tunggal
menjadi ikatan rangkap dua; atau dengan istilah: “dari miskin ke kaya.”
 Reaksi adisi = reaksi pemutusan ikatan rangkap dibantu hidrogen, artinya ikatan
rangkap dua menjadi ikatan tunggal; atau dengan istilah: “dari kaya ke miskin.”
 Reaksi substitusi = reaksi pada dua senyawa, yang salah satu senyawa berpindah
posisi menghasilkan dua zat yang baru juga.
 Reaksi hidrolisis = reaksi suatu zat kimia yang pasti sebelah reaktan “hanya”
melibatkan air (H2O).
 Reaksi kondensasi = reaksi penggabungan dua senyawa dengan cara menguapkan
atau dipanaskan, menghasilkan zat yang lebih besar.
 JAWABAN: B
12
KODE: 226
#SBMPTN2016
13
Download