Warta Kebun Raya 13(2), November 2015 CAULIFLORA : TUMBUHAN YANG BERBUNGA DI BATANG Tri Handayani Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya – LIPI email: [email protected] Foto: Wisnu H.A. Diospyros cauliflora ABSTRACT Most plants species produce flowers and fruits on new leafy shoots, twigs or smaller branches. However, some species bear flowers and fruits on the main trunk or major branches.This indication is known as “cauliflory” (from the Latin word “caulis”, meaning “stem” and “flor”, meaning “flower”). The plants themselves are called “cauliflorous”. The plants are considered cauliflorous, such as: cannonball tree (Couroupita guianensis Aubl.), tampui (Baccaurea macrocarpa (Miq.) Müll. Arg.), yellow mahony (Dysoxylum parasiticum (Osbeck) Kosterm.), candle tree (Parmentiera cereifera Seem.), burahol (Stelechocarpus burahol (Blume) Hook.f. & Thomson.), loa tree (Ficus racemosa L.), and belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Berdasarkan pada letak bunga dan buah dikenal PENDAHULUAN beberapa cauliflora, antara lain: simple Tumbuhan berkayu pada umumnya memiliki cauliflora, trunkiflora, basiflora dan ramiflora. bunga yang muncul di tunas muda, pucuk atau Simple cauliflora adalah tumbuhan yang ranting pohon. Namun demikian ada sebagian bunganya lebih umum muncul pada batang dan tumbuhan yang menghasilkan bunga dan buah di cabang utama daripada di ranting. Jika bunga batang atau cabang utama. Fenomena bunga berkembang hanya pada batang utama disebut yang muncul di batang ini dikenal dengan istilah trunkiflora. Apabila bunga atau perbungaan “cauliflora”, berasal dari kata Latin “caulis” dan berkembang terbatas pada bagian pangkal “flor” yang artinya “batang” dan “bunga”. batang disebut basiflora. Sedangkan ramiflora Tumbuhan yang menghasilkan bunga dan buah di adalah tumbuhan yang bunganya biasa batang berkembang pada cabang-cabang yang kecil atau “cauliflorous”. cabang utama disebut atau ranting pohon. 17 Warta Kebun Raya 13(2), November 2015 Mengapa suatu jenis menjadi cauliflora? mungkin didukung oleh cabang-cabang kecil. Berbagai dugaan telah diungkapkan oleh para Pendapat lain karena bunganya tumbuh di ahli tumbuhan. Dugaan tersebut antara lain : batang atau cabang, maka buahnya menghasilkan bunga dan buah yang berukuran cenderung menjadi lebih besar dan lebih relatif besar, untuk memanfaatkan faktor berat. lingkungan yang ada supaya lebih efisien, 2. Tanaman cauliflora lebih efisien dalam memfasilitasi penyerbukan silang dan memanfaatkan faktor lingkungan yang ada. pemencaran biji serta adanya evolusi tunas Bunga dan buah yang tumbuh di batang atau bunga. Sayangnya, berbagai pendapat tersebut dekat permukaan tanah akan menerima baru sebatas dugaan dan belum ada bukti nutrisi dan air yang melimpah dibandingkan penelitian Namun demikian pendapat tersebut dengan yang tumbuh di kanopi. dapat dijadikan sebagai acuan dalam memahami 3. Cauliflorous memfasilitasi penyerbukan pentingnya cauliflora bagi suatu jenis tanaman silang dan penyebaran biji yang dilakukan (Mahr, 2007; Sharma, 2011). oleh hewan-hewan yang tidak dapat mencapai bunga atau buah yang muncul di Beberapa contoh tanaman cauliflora ditemukan tunas atau ranting di kanopi. Wallace (1878) di hutan hujan tropis. Terdapat lebih dari 100 dalam Sharma (2011), menyatakan dengan jenis tanaman dari 15 suku, yang memiliki ciri- menjadi cauliflora suatu jenis tanaman ciri tanaman cauliflora. Jenis tanaman dapat memanfaatkan layanan yang diberikan cauliflora juga dapat ditemukan pada koleksi oleh hewan-hewan di darat untuk tanaman Kebun Raya Bogor. Menurut Hidayat kelangsungan hidupnya sendiri. Sedangkan dan Astuti (2009), terdapat 38 jenis tanaman menurut Stebbins (1974) dalam Amstrong cauliflora yang berpotensi di Kebun Raya Bogor. (1998), cauliflora merupakan adaptasi suatu Jenis-jenis tersebut berpotensi sebagai jenis tanaman yang berkaitan erat dengan tanaman buah, tanaman hias, tanaman obat dan penyerbukan silang. Jika penyerbukan penghasil kayu. Jenis-jenis tanaman yang sendiri tidak dapat dilakukan oleh bunga memiliki ciri-ciri cauliflora di Kebun Raya Bogor suatu tanaman cauliflora maka ia misalnya: pohon meriam (Couroupita membutuhkan bantuan hewan penyerbuk. guianensis), burahol (Stelechocarpus burahol), Hewan penyerbuk di hutan hujan tropis tampui (Baccaurea macrocarpa), pohon lilin umumnya hidup dan tersebar di permukaan (Parmentiera cereifera), nangka (Artocarpus tanah. Beberapa jenis tanaman cauliflora heteropyllus), mendapatkan keuntungan dari hewan-hewan jaboticaba (Myrciaria cauliflora), pohon loa (Ficus racemosa), coklat tersebut. Selain untuk membantu (Theobroma cacao) dan belimbing wuluh penyerbukan, hewan-hewan tersebut (Averrhoa bilimbi). bermanfaat dalam menyebarkan biji-biji dari buah cauliflorous. Aksesibilitas FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TANAMAN tampaknya menjadi salah satu alasan MENJADI CAULIFLORA penyerbuk dan pemakan buah tertarik pada bunga dan buah penghasil biji yang muncul di 18 Menurut Amstrong (1998), Mahr (2007) dan batang. Menjadikan bunga dan buah lebih Sharma (2011), ada beberapa pendapat yang mudah untuk diakses oleh berbagai hewan menjelaskan suatu jenis tanaman merupakan strategi yang baik dalam menjadi cauliflora, yaitu : memastikan kelangsungan hidup suatu jenis. 1. Tanaman cauliflora menghasilkan buah-buah Meskipun banyak jenis hewan termasuk yang besar dan cukup berat yang tidak burung, kelelawar, mamalia pemanjat atau Warta Kebun Raya 13(2), November 2015 serangga mengunjungi bunga cauliflora, Contoh hubungan tanaman cauliflora dengan ternyata tidak ada yang mengkhususkan diri hewan dapat dilihat pada tanaman burahol sebagai penyerbuk tanaman cauliflora. (Stelechocarpus burahol) dengan lebah Hewan pengunjung tanaman cauliflora klanceng (Trigona sp.) dan hewan pemencar biji dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu : (tupai, musang dan kelelawar). Trigona sp. hewan berkantung yang biasanya memanjat memiliki nama lokal klanceng, lanceng, kelulut pada batang untuk memakan nektar dan atau teuweul. Lebah ini hinggap di bunga buah, burung pemakan buah, polinator dan burahol untuk mendapatkan nektar atau serbuk kelelawar yang memakan nektar dan buah sari (Goodrich, 2012; Saunders, 2012). Proses serta jenis-jenis serangga kecil baik yang penyerbukan bunga, umumnya terjadi tanpa merayap maupun terbang (Amstrong, 1998). disengaja. Ketika mereka mengunjungi suatu 4. Dormansi tunas bunga pada batang utama bunga ada serbuk sari yang menempel di bagian membutuhkan waktu relatif lama. Selama tubuhnya. Lebah tidak mungkin hanya hinggap tumbuh, tunas yang dorman tertutup atau di satu bunga, tetapi cenderung berpindah- berada di bawah jaringan sekunder. Ketika pindah ke bunga lainnya. Setelah hinggap di tunas aktif, tunas-tunas tersebut langsung satu bunga kemudian berpindah ke bunga lain, menerobos kulit batang yang akhirnya bunga serbuk sari yang menempel di tubuhnya tanpa muncul pada batang. Sayangnya, berbagai sengaja jatuh dan menempel di kepala putik. pendapat tersebut baru sebatas dugaan dan Dengan belum ada bukti penelitian. penyerbukan bunga burahol. HUBUNGAN CAULIFLORA DENGAN HEWAN demikian terjadilah proses Tanaman burahol tidak mungkin menyebarkan bijinya sendiri. Ia membutuhkan bantuan Hewan yang mempunyai hubungan dekat dengan hewan untuk memencarkan biji jauh dari tanaman cauliflora terutama hewan penyerbuk induknya, supaya tidak terjadi kompetisi. (polinator) dan pemencar biji. Ketertarikan Selain itu untuk menjaga kelangsungan hewan penyerbuk dan pemencar biji terhadap hidupnya dan terhindar dari kepunahan. Dari tanaman cauliflora tidak terlepas dari hasil pengamatan diketahui bahwa hewan yang kebutuhan dan kelangsungan hidup hewan sering mengunjungi buah burahol adalah tupai, tersebut. Hewan mengunjungi tanaman musang dan kelelawar. Ketika buah masak, cauliflora karena adanya bonus yang hewan-hewan tersebut memakan buah burahol. ditawarkan. Sebaliknya, tanaman cauliflora Mereka hanya memakan daging buahnya saja, mau menawarkan bonus pada hewan dengan sedangkan bijinya akan jatuh dimana mereka harapan mereka membantu proses penyerbukan makan. Proses pemencaran biji yang dilakukan bunga atau pemencaran bijinya. Artinya, oleh tupai, musang dan kelelawar berbeda- hubungan kedua belah pihak lebih banyak beda. Biji-biji sisa dari buah yang dimakan tupai menguntungkan merugikan. umumnya berserakan tidak jauh dari pohon Keberadaan tanaman cauliflora akan menjamin induknya. Bahkan sebagian besar akan jatuh kelangsungan hidup hewan penyerbuk dan persis di bawah pohon induk. Sedangkan pemencar biji. Sebaliknya, dengan adanya musang akan memakan daging buah beserta hewan penyerbuk dan pemencar biji dapat bijinya, kemudian pergi jauh. Biji yang berada menjamin kelangsungan hidup tanaman di dalam perut musang tidak mengalami proses cauliflora. pencernaan, daripada akibatnya jika musang 19 Warta Kebun Raya 13(2), November 2015 mengeluarkan kotoran, biji burahol yang keluar coklat (Theobroma cacao) dan jaboticaba sebagai kotoran musang masih dalam bentuk (Plinia cauliflora). Berikut akan diuraikan utuh. Pemencaran biji terjadi di tempat-tempat delapan jenis tanaman cauliflora yang menjadi musang membuang kotorannya. Hampir sama koleksi Kebun Raya Bogor. dengan musang, kelelawar akan membawa buah burahol jauh dari pohon induknya. Bedanya, jika Pohon meriam (Couroupita guianensis Aubl.) musang memakan buah beserta bijinya, maka kelelawar hanya memakan daging buahnya Pohon meriam termasuk ke dalam suku Lecythidaceae. Pertama kali diberi nama oleh saja. seorang ahli botani dari Perancis yang bernama Rasa aman dan kebutuhan tempat tinggal, dapat Jean Baptiste Christophore Fusee Aublet pada juga sebagai alasan terjadinya hubungan antara tahun 1775. Merupakan tanaman asli dari daerah tanaman cauliflora dengan hewan. Sebagai Guiana yang terletak di bagian timur laut contoh hubungan antara Goniothallamus ridleyi Amerika Selatan. dengan semut merah. G. ridleyi adalah salah Colombia, Venezuela bagian utara, Guyana, satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam suku Suriname, Ecuador, Peru dan Brazil. Termasuk Annonaceae. Di pohon jenis ini seringkali tanaman introduksi di negara-negara Asia, ditemukan banyak semut merah. Hewan seperti India, Sri Langka, Thailand, Singapura tersebut membuat sarang diantara bunga dan dan Indonesia. Di India biasanya ditemukan di buah G. ridleyi. Semut mendapatkan tempat kuil-kuil Siwa . Pemeluk Hindu menganggap tinggal dan makanan dari pohon. Kehadiran tanaman ini sebagai pohon suci Siwa dan disebut semut akan menguntungkan pohon dari sisi Naga Lingga karena kelopak bunga menyerupai penyerbukan dan rasa aman dari gangguan kap “Naga” (Mostafa, 2014). Di Sri langka dan hewan lain. Lalu lalang semut diantara bunga Thailand, jenis ini ditemukan di sekitar kuil Jenis ini tersebar di dapat membantu proses penyerbukan bunga. Budha. Dikenal dengan nama “cannonball tree” Menurut Saunders (2012), polinator utama pada atau G. ridleyi adalah semut merah. Semut juga akan ukuran buah mirip seperti cannon atau meriam. memangsa hama ulat yang menyerang G. Tanaman ini banyak menarik perhatian orang ridleyi, sehingga pohonnya terlindung dari karena bunga dan buahnya yang berada di serangan hama. sepanjang batang unik dengan ukuran cukup “pohon meriam” karena bentuk dan besar. Pohon yang dapat mencapai tinggi 25-35 meter ini, mempunyai bunga yang diameternya JENIS-JENIS TANAMAN CAULIFLORA 7-8 cm. 20 Selain bunga besar, warnanya pun Beberapa jenis tanaman cauliflora ditemukan cukup mencolok. Perpaduan warna oranye- sebagai tanaman koleksi Kebun Raya Bogor, merah sampai putih di mahkota bunga bagian misalnya: pohon meriam (Couroupita atas dengan kuning muda di bagian bawah guianensis), tampui (Baccaurea macrocarpa), memberi kesan yang kontras. Bunga didukung mahoni kuning (Dysoxylum parasiticum), pohon oleh lilin (Parmentiera cereifera), pohon loa (Ficus menggantung di sepanjang batangnya. Aroma racemosa), burahol (Stelechocarpus burahol), bunga harum baunya, biasanya tercium pada kayu arang (Diospyros cauliflora), belimbing malam dan pagi hari. Buahnya bulat, besar, wuluh (Averrhoa bilimbi), nam-nam (Cynometra berwarna kecoklatan menggantung pada tangkai cauliflora), (Artocarpus buah di batang. Bentuk dan ukuran buah heterophyllus), belimbing manis (Averrhoa bervariasi. Buah berdiameter 12-25 cm. Satu carambola), bernuk (Cresentia cujete), pohon buah berisi 50-150 biji. Buah akan masak setelah nangka tangkai berkayu yang panjang Warta Kebun Raya 13(2), November 2015 berumur 12-18 bulan. Keindahan bunga, aroma penting dalam menjaga kondisi ekosistem, bunga yang harum dan keunikan buahnya terutama dalam menjaga kelembaban tanah dan menjadikan tanaman ini ditanam sebagai udara. tanaman hias (Mori, 2012). Bunga dimanfaatkan untuk parfum dan kosmetik (Mostafa, 2014). Tampui (Baccaurea macrocarpa (Miq.) Müll. Bunga, daun, kulit dan daging buahnya juga Arg.) digunakan untuk obat sakit gigi, pilek, sakit perut, hipertensi, tumor, malaria, kudis atau Tampui masih berkerabat dekat dengan mensterilkan luka (Al-Dhabi et al., 2012; menteng, namun memiliki ukuran buah yang Elumalai et al., 2012; Mostafa, 2012). Daging lebih besar dan berkulit lebih tebal. Jenis ini buahnya dapat dimanfaatkan untuk pakan termasuk ke dalam suku Phyllanthaceae. Pohon ternak, seperti ayam, bebek, kalkun dan babi tampui tingginya dapat mencapai 29 meter. (Mori, 2012; Mostafa, 2014 ). Pohon meriam Perbungaan kebanyakan muncul pada batang berfungsi sebagai antiseptik, antijamur, atau cabang. Buah-buah terangkai dalam tandan antibiotik dan analgesik Perbanyakannya yang panjangnya sampai 15 cm. Buahnya bulat dilakukan dengan menggunakan biji. Di habitat atau agak bulat, kulit buah tebal mengayu, alamnya, pohon meriam tumbuh subur di berwarna coklat, kuning, oranye, merah tua tempat yang penuh matahari atau agak atau hijau tua. Daging buah berwarna putih, ternaungi, pada tanah yang lembab dengan kuning atau jingga. Buah yang rasanya manis kelembaban udara yang tinggi. Kondisi tumbuh keasaman dapat dimakan sebagai buah segar. tersebut, menurut beberapa ahli ekologi Buah juga umum dijual di pasar lokal , seperti (Sharma, 2011), kehadiran pohon meriam ini Pasar Bogor, Pasar Anyar (Bogor) atau Pasar dapat dijadikan sebagai indikator bahwa Bojonggede. ekosistem di lingkungan tersebut masih bagus. dengan menggunakan biji. Jenis tanaman ini Pohon meriam dianggap memainkan peranan tersebar di Semenanjung Malaysia, Sumatra dan Perbanyakan jenis ini dilakukan Borneo. Gambar 1. a) Bunga Couroupita guianensis, b) Buah Baccaurea macrocarpa, c) Buah Dysoxylum cauliflorum, d) Buah Parmentiera cereifera, e) Buah Ficus racemosa, f) Buah Stelechocarpus burahol, g) Buah Diospyros cauliflora, h) Buah Averhoa bilimbi 21 Warta Kebun Raya 13(2), November 2015 Mahoni kuning (Dysoxylum parasiticum atau bergerombol sampai 4 bunga, berwarna (Osbeck) Kosterm.) putih-merah jambu, tumbuh di batang dan Tumbuhan mahoni kuning termasuk ke dalam menyerupai bentuk lilin, panjang sampai 60 cm, suku Meliaceae. Nama jenis “parasiticum” tumbuh menggantung di batang dan cabang berasal dari kata “parasites” atau “parasite”. utama. Buah muda Kata tersebut sebenarnya merupakan kesalahan berubah menjadi kuning, licin seperti lilin. Jenis yang tidak disengaja oleh muridnya Linnaeus. Ia ini diberi nama umum “pohon lilin” karena buah mengira bunga dan buah yang muncul di batang yang terlihat seperti lilin kuning tergantung merupakan parasit yang tumbuh pada tumbuhan langsung dari cabang. Dysoxylum. Tumbuhan yang tingginya dapat dimakan atau untuk pakan ternak (Abdel-wahab mencapai 27 meter ini menghasilkan bunga et al.,2014). berwarna putih atau krem yang harum baunya. tetapi tidak umum dikonsumsi karena Buah bergerombol di sepanjang batang, mengandung banyak serat. Karena keindahan cabang-cabang utama. Buah silindris berwarna hijau, jika tua Buah dan biji dapat Meskipun buah dapat dimakan berwarna coklat atau coklat oranye. dan keunikan buahnya menyebabkan pohon ini Perbanyakannya dilakukan dengan biji. Jenis ini menarik untuk dijadikan tanaman hias. tersebar di Kepulauan Solomon, Papua, Malesia, Perbanyakan umumnya dilakukan dengan Taiwan dan Cape York. D. cauliflorum, menggunakan biji. merupakan jenis lain yang menghasilkan bunga dan buah di batang. Bunga berwarna putih yang Pohon loa (Ficus racemosa L.) harum baunya muncul di sepanjang batang utama. Buah muda berwarna hijau, berubah Pohon loa merupakan salah satu jenis beringin menjadi merah ketika tua. Jenis ini tersebar di yang termasuk ke dalam suku Moraceae. Indo-China, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Tanaman ini sering dijumpai di hutan-hutan Borneo dan Filipina. Hasil penelitian Ting et al. tropis atau di pinggir sungai. Pohon yang (2011), ekstrak daun dan kulit D. cauliflorum tingginya 20-30 meter ini, menghasilkan buah- mengandung senyawa yang berpotensi sebagai buah bulat, bergerombol di sepanjang antioksidan, sitoprotektif, penghambatan batangnya. Buah muda berwarna hijau, pertumbuhan dan imunomodulator. kemudian berubah menjadi oranye atau merah pada saat masak. Buah loa sangat disukai oleh Pohon lilin (Parmentiera cereifera Seem.) burung atau monyet. Buah masak dapat dimakan atau dibuat manisan. Menurut Shiksharthi & Nama “Parmentiera” dijadikan nama marga Mittal (2011), jenis ini dapat dimanfaatkan tumbuhan ini untuk menghormati Antoine- untuk obat diare, disentri, diabetes, gonorrhoe, Augustin Parmentier, seorang petani Perancis penyakit kulit, lepra, asma, bisul dan batuk. yang hidup pada tahun 1737-1813. Sedangkan Pe r b a n y a k a n n y a dilakukan dengan “cereifera” berarti bantalan lilin. Di Indonesia menggunakan biji. Jenis tanaman ini tersebar dikenal dengan nama “pohon lilin”, karena luas di Afrika bagian timur laut, India, Indo- buahnya yang berbentuk silindris menyerupai China, Malesia dan Australia barat. bentuk lilin dibungkus oleh lapisan lilin. Jenis ini termasuk ke dalam suku Bignoniaceae. Pohon Burahol (Stelechocarpus burahol (Blume) lilin merupakan jenis endemik di Panama. Hook.f. & Thomson.) Perawakannya berupa pohon kecil yang 22 tingginya dapat mencapai 7 meter. Daun Burahol juga dikenal dengan nama kepel. majemuk, dengan anak daun berukuran kecil Tumbuhan langka yang termasuk ke dalam suku yang berwarna hijau mengkilat. Bunga soliter Annonaceae ini berasal dari Asia Tenggara. Warta Kebun Raya 13(2), November 2015 Pohon tingginya mencapai 25 meter. Batangnya masak rasanya manis. Meskipun dapat berwarna coklat-kelabu tua sampai hitam, dimakan, namun tidak umum karena daging memiliki banyak tonjolan yang biasanya sebagai buahnya sangat tipis. tempat munculnya bunga. Bunga berwarna dengan warna kulit kuning biasanya dimakan hijau, kemudian berubah menjadi kuning oleh tupai. keputihan. Bunga jantan muncul di batang bijinya. Buah yang matang Jenis ini diperbanyak dengan sebelah atas dan cabang-cabang yang lebih tua, sedangkan bunga betina berada di batang. Buah Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang berbentuk bulat, berwarna kecoklatan bergerombol menggantung di sepanjang batang. Belimbing wuluh dikenal juga dengan nama Buah burahol digemari oleh puteri keraton, belimbing sayur, karena sering dimanfaatkan khususnya Yogyakarta dan Surakarta karena untuk bumbu masak sayur. Jenis ini termasuk diyakini dapat mengharumkan bau keringat dan ke dalam suku Oxalidaceae. Tanaman berupa air seni. Buah burahol juga dimanfaatkan untuk pohon yang tingginya dapat mencapai 10 peluruh air kencing, mencegah radang ginjal dan meter. Batang utama umumnya pendek dan mencegah kehamilan (obat KB). Keindahan cabangnya rendah. Daun majemuk, setiap bentuk tajuk yang menyerupai piramida serta daun terdiri atas 11-37 anak daun. Pohon ini warna kemerah-merahan menghasilkan bunga berwarna putih, kuning menyebabkan pohon ini banyak digunakan untuk atau lila. Bunga muncul langsung dari batang tanaman hias. Perbanyakan burahol dapat atau cabang utama. Buah muda berwarna dilakukan dengan menggunakan biji, cangkok hijau, jika masak berubah menjadi kuning atau atau sambungan. kuning pucat. Daging buah berair, rasanya Kayu arang (Diospyros cauliflora Blume.) belimbing wuluh juga dimanfatkan untuk obat daun muda sangat asam. Selain untuk bumbu masak, tradisional seperti : sariawan, sakit gigi, Tumbuhan ini masih berkerabat dekat dengan penurun tekanan darah tinggi dan obat batuk. bisbul atau kesemek. Termasuk ke dalam suku Belimbing wuluh dapat diperbanyak dengan Ebenaceae. Batangnya memiliki banyak bijinya. benjolan-benjolan tempat munculnya bunga atau buah. Bunga soliter atau bergerombol, PENUTUP muncul di sepanjang batang, terutama bagian pangkal batang. Bunga berwarna coklat Berbagai fenomena dapat ditemukan pada kemerahan, berubah menjadi hijau kekuningan, dunia flora, salah satunya adalah cauliflora. Bekas kelopak bunga tidak cepat luruh meskipun Berdasarkan pada letak bunga dan buahnya, buah sudah tua. Buah berbentuk bulat, bagian maka dikenal simple cauliflora, trunkiflora, ujung runcing, tertutup oleh bulu-bulu halus basiflora dan ramiflora. Di dunia terdapat berwarna keperakan. Semakin tua umur buah, lebih dari 100 jenis dari 15 suku tanaman yang bulu-bulu yang menempel semakin berkurang. memiliki ciri-ciri cauliflora. Beberapa jenis Kulit buah sangat keras. Buah muda berwarna tanaman cauliflora yang dikoleksi oleh Kebun hijau, buah tua berwarna kuning. Penampilan Raya Bogor. Jenis-jenis ini dapat dimanfaatkan pohon semakin bertambah unik dengan untuk tanaman hias, buah segar, sayuran banyaknya buah muda dan tua yang maupun obat tradisional. bergerombol di sepanjang batang. Buah yang 23 Warta Kebun Raya 13(2), November 2015 DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Baccaurea_macr ocarpa. Tampui. Diakses 19 Mei 2015. Abdel-Wahab, N.A; A. N.E. Hamed; H. E. Khalil, M.N. Samy; A.S. Wanas; M.A. Fouad and Diakses 6 April 2015. M.S. Kamel. 2014. Phenolic acid http://keys.trin.org.au:8080/key- glycosides from Parmentiera cereifera server/data/0e0f0504-0103-430d- Seem. (Candle tree). Phytochemistry 8004-060d07080d04/media Letters 9: 74–77 /Html/taxon/Ficus_racemosa.htm. Al-Dhabi, N.A., C.Balachandran, M. K. Raj, Ficus racemosa. Diakses 30 April 2015. V.Duraipandiyan, C. Muthukumar, http://plantbook.org/plantdata/bignoniaceae S.Ignacimuthu, and I. A. K. V. S. Rajput. /parmentiera_cereifera.html, Antimicrobial, antimycobacterial and Parmentiera cereifera. Diakses 25-5- antibiofilm properties of Couroupita 2015. guianensis Aubl. Fruit extract. 2012. Al- http://www.asianplant.net/Meliaceae/Dysoxyl Dhabi et al. BMC Complementary and um_cauliflorum.htm. Dysoxylum Alternative Medicine, 12:242 cauliflorum. Diakses 30 April 2015. Amstrong, W.P. 1998. C a u l i f l o r y. The Truth About http://waynesword. palomar.edu/plmay99.htm, diakses 23 April 2015. http://www.asianplant.net/Phyllanthaceae/Ba ccaurea_macrocarpa.htm. Baccaurea macrocarpa. Diakses 19 Mei 2015 h t t p : / / w w w. m o t h e r h e r b s . c o m / f i c u s - Elumalai, A., V. Naresh, M. C. Eswaraiah P. Narendar, and Raj Kumar. 2012. racemosa.html. Ficus racemosa. Diakses 30 April 2015 Evaluation of Antiulcer Activity of https://aboutherbal.wordpress.com/2010/11/ Couroupita guianensis Aubl Leaves. 27/belimbing-wulh-averrhoa-bilimbi-l/ Asian J. Pharm. Tech. 2012; Vol. 2: Issue Belimbing wuluh. Diakses 19 Mei 2015 2, Pg 64-66 https://sites.google.com/site/efloraofindia/sp Goodrich, K.R. 2012. Floral scent in ecies/m---z/m/moraceae/ficus/ficus- Annonaceae. Botanical Journal of the racemosa. Ficus racemosa. Diakses 30 Linnean Society 169: 262–279. April 2015 Hidayat, S. dan I.P. Astuti. 2009. Potensi koleksi Mahr, S. 2007. Cauliflory: Flowers that Bloom on cauliflora di Kebun Raya Bogor, hal : Tree Trunks. Wisconsin Master Gardener 642-647. Prosiding Seminar Nasional website, Biologi XX dan Kongres Perhimpunan Madison. Biologi Indonesia XIV. UIN Maulana Malik Ibrahim, malang. University of Wisconsin – Mori, S.2012. Cannon Ball Tree (Couropita g u i a n e n s i s ) http://asianplant.net/Moraceae/Ficus_racemo sa.htm. Ficus racemosa L. Diakses 30 April 2015. . http://www.eoearth.org/view/article/ 150888/ Diakses 15 Juni 2015. Mostafa, K. 2014. Cannon Ball/Nagalinga. http://en.wikipedia.org/wiki/Parmentiera_cer http://www.naturestudysociety.org/ca ifera. Parmentiera cereifera. Diakses nnon-ball-nagalingam/ Diakses 15 juni 25-5-2015 2015 http://en.wikipedia.org/wiki/Talk:Dysoxylum_ parasiticum Ta l k : D y s o x y l u m parasiticum. Diakses 31 Maret 2015. 24 http://id.wikipedia.org/wiki/Kepel. Kepel. Warta Kebun Raya 13(2), November 2015 Saunders, R.M.K. 2012. The diversity and Ting., N, M. Othman, G. Telford, G. Clarke, T. evolution of polination systems. D. Bradshaw, T. J. Khoo, H. S. Loh. C. Botanical Journal of the Linnean Society Wiart, D. Pritchard and J. R. Fry. 2011. 169: 222–244 Antioxidant, cytoprotective, growth Sharma, S.K. 2011. Cauliflory & cannonball tree. Science Reporter : 53-54. inhibitory and immunomodulatory activities of extracts of Dysoxylum Shiksharthi, A.R.and S. Mittal. 2011. Ficus cauliflorum Hiern., a Malaysian Racemosa: Phytochemistry, Traditional Meliaceae. Journal of Medicinal Plants Uses and Pharmacological Properties: A Research Vol. 5(24) : 5867-5872. Review. International Journal of Recent Advances in Pharmaceutical Research Vol 4: 6-15. 25 Warta Kebun Raya 13(2), November 2015 26