BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekitar abad XV Masehi agama Islam masuk ke Karawang yang dibawa oleh ulama besar Syeikh Hasanudin bin Yusup Idofi dari Champa, yang terkenal dengan sebutan Syeikh Quro. Pada masa itu daerah Karawang sebagian besar masih merupakan hutan belantara dan berawa-rawa. Dalam bahasa sunda Karawang berarti rawa-rawa , hal ini dibuktikan dengan banyaknya rawarawa didaerah Karawang. Sumber lain menyebutkan, bahwa buku- buku Portugis (Tahun 1512 dan 1522) menerangkan bahwa : Pelabuhan-pelabuhan penting dari kerajaan Pajajaran adalah : “ CARAVAN “ sekitar muara Citarum”, Yang disebut CARAVAN, dalam sumber tadi adalah daerah Karawang, yang memang terletak sekitar Sungai Citarum. Berawal dari sejarah tersebut dan perjuangan persiapan Proklamasi dikenal dengan Kemerdekaan julukan sebagai Republik “Kota Indonesia, Karawang lebih Pangkal Perjuangan” dan daerah “Lumbung Padi Jawa Barat”.1 Penduduk Kabupaten Karawang mempunyai mata pencaharian yang beragam tetapi petani adalah mata pencaharian utama bagi penduduk Kabupaten Karawang. hasil padi yang melimpah membuat Kabupaten Karawang dijuluki dengan Kota Lumbung padi. Karawang merupakan daerah penghasil padi terbesar Booklet Gambaran Umum Kabupaten Karawang. http://www.karawangkab.go.id/sekilas/sejarahkarawang[28 September 2016] Hlm. 1 1 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 kedua di indonesia. Lambat laun Karawang mengalami perubahan yang cukup besar. Pembangunan industri yang berkembang membuat laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang selalu diatas rata-rata Provinsi bahkan tak jarang menembuh angka Nasional. Tetapi disisi lain lahan pertanian yang menjadi mata para petani Karawang berkurang secara terus menerus karna berubahnya menjadi lahan industri , hal ini tentu menimbulkan beberapa dampak salah satunya dampak sosial yang dirasakan oleh para petani, di Kecamatan Teluk Jambe Barat, yang memiliki luas wilayah seluas 6.107 Ha, dan terdiri dari tanah darat 4.064 Ha, dan tanah sawah seluas 2.043 Ha.2 Teluk Jambe Barat memiliki beberapa Desa yang memiliki pontesi pertanian yang cukup besar. Seluruh desa tersebut dikenal dengan wilayah Kuta Tandingan Disana bermukim penduduk dengan mata pencaharian utama sebagai petani di lahan persawahan tadah hujan. Lahan tersebut merupakan lahan yang dahulu dikenal sebagai Tanah Tegalwaroelanden yang merupakan lahan milik VOC dan pada jaman kemerdekaan lahan tersebut diserahkan pada pemerintah Indonesia. Kemudian tanah tersebut didistribusikan kepada rakyat/petani tak bertanah sesuai amanat UUPA No.5 tahun 1960. Di desa tersebut terdapat 5067 penduduk berdasarkan data tahun 2012. Penduduk disana mengandalkan lahan tersebut sebagai mata pencaharian, tetapi pada tahun 2014 terjadi perselisihan antara tiga desa yaitu Desa Wanasari, Wanakerta dan Margamulya dengan PT Agung Podomoro Land (APL) mengenai Profile Teluk Jambe Barat http://www.karawangkab.go.id/dokumen/profile-telukjambe-barat [20 September 2016] hlm. 1 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 sengketa lahan pertanian yang hingga kini kasusnya masih belum ada kejelasan. Di akhir tahun 2015 perselisihan tersebut kembali terulang , kali ini perselisihan ini terjadi antara Desa Margakaya dengan PT Pertiwi Lestari. PT Pertiwi Lestari merasa memiliki tanah seluas ± 700 an hektar, berbekal sertifikat HGB dengan No. 5, No. 10, No. 11. dan No. 40 hendak melakukan penggusuran terhadap para penduduk. Sedangkan para penduduk mempunyai SKT yang telah diberikan oleh Menteri Agraria, dan sesuai dengan UUPA No.5 tahun 1960 bahwa tanah didaerah tersebut telah didistibusikan kepada rakyat untuk kegiatan penggarapan, hal ini menggambarkan bahwa Kabupaten Karawang khususnya Teluk Jambe barat mengalami dampak perkembangan industri yang semakin pesat. Ini juga menggambarkan bahwa Pemerintah Kabupaten Karawang belum bisa mengatasi masalah Ketimpangan Struktur Agraria yang terjadi di Kabupaten Karawang Khususnya Teluk Jambe Barat Desa Margakaya. Ketimpangan struktur Agraria ini menimbulkan dampak sosial bagi penduduk/petani , pengintimdasian , pengusuran paksa bahkan penculikan yang saat ini menjadi masalah utama bagi penduduk atau petani Desa Margakaya. Penggamabaran akan kehidupan sosial Kecamatan Teluk Jambe Barat khususnya Desa Margakaya menghadapi pertumbuhan industri inilah potret kami dalam membuat penelitian berupa film dokumenter Petani Kuta Tandingan. Dalam hal ini penulis berkonstrasi pengarah sinematografi yang akan menggambarkan bagaimana perubahan sosial yang terjadi pada para petani Kuta Tandingan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 1.2 Permasalahan Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan, bahwa peneliti akan membuat sebuah karya dokumenter yang menggambarkan bagaimana dampak dari ketimpangan struktur agraria terhadap kehidupan sosial “Petani Kuta Tandingan” yang menekankan pada konsentrasi pengarah gambar. Dengan demikian rumusan masalah yang dapat diambil adalah teknik pengambilan gambar produksi film dokumenter kehidupan Petani Kuta Tandingan. 1.3 Tujuan Tujuan dibuatnya Film dokumenter ini untuk memberikan gambaran bagaimana nyata persoalan para petani secara audio-visual dampak dari ketimpangan struktur agraria terhadap kehidupan sosial para petani Kuta Tandingan 1.4 Alasan Pemilihan Judul Judul ini dipilih sesuai dengan kondisi Petani di Daerah Kuta Tandingan Kecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten Karawang, mengenai penggambaran dampak sosial dari ketimpangan struktur agraria yang terjadi di Kabupaten Karawang. Maka, penggambaran ini dapat peneliti simpulkan dalam judul film dokumenter Petani Kuta Tandingan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis/Akademik Manfaat teoritis/akademik dari perencanaan film dokumenter ini adalah, sebagai berikut; 1. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa maupun pengajar dalam membuat sebuah penelitian dalam bentuk karya film dokumenter 2. sebagai bahan referensi untuk mahasiswa ilmu sosial dalam melihat kondisi Kab.Karawang saat ini. 1.5.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis dari perencanaan ini adalah sebagai bahan rujukan bagi kalangan filmmaker dan dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswa broadcasting khususnya agar dapat mengubah suatu bahan penelitian tertulis kedalam bentuk audio-visual yang dapat dinikmati seluruh kalangan. 1.5.3 Manfaat Sosial Manfaat sosial dibuatnya penelitian dalam bentuk film dokumenter ini adalah, sebagai berikut ; 1. agar tergugahnya rasa empati , dan rasa perduli terhadap kehidupan para petani. 2. Penulis berharap dengan dibuatnya penelitian ini tidak akan ada lagi kasus-kasus serupa yang menimpa kehidupan para petani di daerah lainnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 3. Dan dengan dibuatnya penelitian ini, masalah yang terjadi terhadap kehidupan para petani dapat cepat terselesaikan. http://digilib.mercubuana.ac.id/