anatomi-dan-fisiologi-sistem-perkemihan

advertisement
This page was exported from Karya Tulis Ilmiah [ http://karyatulisilmiah.com ]
Export date: Sun May 22 18:24:01 2016 / +0000 GMT
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan terdiri atas beberapa organ yaitu ginjal, ureter, vesika urinaria (kandung kemih),
dan uretra.
Ginjal
Fungsi vital ginjal ialah sekresi air kemih dan pengeluarannya dari tubuh manusia. Di samping itu, ginjal
juga merupakan salah satu dari mekanisme terpenting homeostasis. Ginjal berperan penting dalam
pengeluaran zat-zat toksin/racun, memperlakukan suasana keseimbangan air. mempertahankan
keseimbangan asam-basa cairan tubuh, dan mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zatzat lain dalam darah.
Bentuk ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan. Ontogenitis, berasal dari mesoderm, terletak dalam
rongga perut pada daerah retroperitoneal, di sebelah kanan dan kiri dari kolumna vertebralis dan
melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Ginjal kanan terletak lebih rendah dari ginjal kiri,
hal ini karena adanya hati di sebelah kanan dan menekan ke bawah. Bila ginjal dibelah dua, secara
longitudinal (memanjang), dapat terlihat. bagian luar yang bercak-bercak disebut korteks, serta bagian
dalam yang bergarisgaris disebut medula. Medula terdiri dari bangunan-bangunan berbentuk kerucut
yang disebut renah piramid. Puncak kerucut tadi menghadap ke ;=.aliks yang terdiri dari iubang-lubang
kecil (papila renalis). tiara pyramid dipisahkan sate dengan lainnya oleh kolumna renalis. Garis yang
terlihat pada piramid disebut tubulus.
Pada pemeriksaan secara mikroskopis, terlihat ginjal berbentuk seperti corong dengan batang yang
panjang dan berkelok-kelok. Bagian corong tersebut dinamakan kapsula Bowman yang terdiri atas dua
lapis sel-sel gepeng. Ruangan kapsula Bowman dan glomerolus disebut karpusguli renalis
(korpuskulam malfigi).
Proses pembentukan urine diawali dengan masuknya darah melalui vas aferen ke dalam glomerolus
clan keluar melalui vas eferent. Bagian yang mer,yerupai bentuk batang yang terdiri dari tubulus
kontortus proksimal, ansa Henle, tubulus kontortus distal. tubulus koligentes. Pada Bagian-Bagian
batang ini terjadi proses: filtrasi, reabsopsi, dan sekresi.
Proses filtrasi terjadi pada glomerolus karena permukaan aferen lebih began daripada permukaan
eferen. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya penyaringan darah. Pada proses ini yang tersaring adalah
Bagian cair dari darah kecuali protein. Selanjutnya, cairan tersebut, yaitu air, glukosa, natrium, klorida,
sulfat, dan bikarbonat. Ditampung oleh simpai Bowman yang selanjutnya diteruskan ke tubulus-tubulus
ginjal.
Proses reabsorbsi terjadi pada tubulus-tubulus ginjal. Di sini terjadi penyerapan kembali dari
sebagian air, glokosa, atrium, klorida, sulfat, bikarbonat dan beberapa ion bikarbonat. Pada
tubulus ginjal bagian atas, terjadi proses pasif (reabsorpsi obligatori). Sedangkan pada tubulus ginjal
bawah terjadi proses aktif (fakultatif reabsorpsi) yang menyerap kembali natrium dan ion bikarbonat
bila diperlukan. Sisa hasil reabsorpsi akan dialirkan ke papilla renalis.
Pelvis renalis (piala ginjal) merupakan bagian dari ginjal dengan duktus papillaris Bellini bermuara pada
renalis yang menyebabkan terbentuknya area kribiformis pada papilla ginjal. Papilla renalis terlihat,
menonjol ke dalam satu kaliks minor, bersatu menjadi kaliks mayor, inipun menjadi pelvis renalis. Pelvis
renalis ini berlanjut menjadi ureter.
Ureter
Air kemih disekresi oleh ginjal, dialirkan ke vesika urinairia (kandung kemih) melalui ureter. Ureter
berada pada kiri dan kanan kolumna vertebralis (tulang punggung) yang menghubungkan pelvis
renalis dengan kandung kemih. ,
Panjang ureter kurang lebih 30 cm dan berdiameter 0,5 cm. Uretra sebagian terletak dalam
rongga perut (pars abdominalis) dan selanjutnya berjalan di dalam rongga panggul (pars pelvira).
Otogenitis ureter termasuk berasal dari mesoderm, karena itu, ureter juga terletak pada
retroperitonialis. Dinding utera terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan mukosa, otot polos, dan
jaringan fibrosa.
Vesika urinaria
Aliran urine dari ginjal akan bermuara ke dalam kandung kemih (vesika urinaria). Kandung kemih
merupakan kantong yang dapat menggelembung seperti balon karet, terletak di belakang simfisis
pubis, di dalam rongga panggul. Bila terisi penuh, kandung kemih dapat terlihat sebagian ke luar dari
rongga panggul.
Kandung kemih berbentuk seperti kerucut. Bagian-bagiannya ialah verteks, fundus, dan korpus.
Bagian verteks adalah bagian yang meruncing ke arah depan dan berhubungan dengan ligamentum
vesiko umbilikale medius. Bagian fundus merupakan bagian yang menghadap ke arah belakang dan
bawah. Bagian korpus berada di antara verteks dan fundus. Bagian fundus terpisah dari rektum
oleh spasium rektovesikula yang terisi oleh jaringan ikat, duktus deferens, vesikula seminalis. Dinding
kandung kemih terdiri dari tiga lapisan otot polos dan selapis mukosa yang berlipat-lipat. pada diding
belakang lapisan mukosa, terlihat bagian yang tidak berlipat, daerah ini disebut trigonum liestaudi.
Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan
air kemih ke luar dan juga untuk menyalurkan semen. Pada laki-laki, uretra berjalan berkelok-kelok,
menembus prostat, kemudian melewati tulang pubis, selanjutnya menuju ke penis. Oleh karera itu, pada
laki-laki, uretra terbagi menjadi 3 bagian, yaitu pars proetalika, pars membranosa, dan pars kavernosa.
Muara uretra ke arah dunia luar disebut meatus. Pada perempuan, uretra terletak di belakang simfisis
pubis, berjalan miring, sedikit ke atas, panjangnya kurang lebih 3-4 cm. Muara uretra pada perempuan
terletak di sebelah atas vagina, antara klitoris dan vagina. Uretra perempuan berfungsi sebagai saluran
ekskretori.
Post date: 2011-11-15 23:13:00
Post date GMT: 2011-11-15 23:13:00
Post modified date: 2014-09-19 20:44:27
Post modified date GMT: 2014-09-19 20:44:27
Powered by [ Universal Post Manager ] plugin. MS Word saving format developed by gVectors Team www.gVectors.com
Download