pengaruh kelompok teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah

advertisement
PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP
PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA KARANG
TARUNA DESA SIDOHARJO KECAMATAN SUSUKAN
ARTIKEL SKRIPSI
Oleh
Ainun Najib
132012014
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
1
v
vii
2
iii
PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU
SEKS PRANIKAH PADA REMAJA KARANG TARUNA DESA
SIDOHARJO KECAMATAN SUSUKAN
Oleh : Ainun Najib 132012014
Pembimbing :
I. Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd
II. Yustinus Windrawanto S.Pd, M.Pd
Program studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui apakah terdapat
pengaruh yang signifikan kelompok teman sebaya terhadap perilaku seks remaja
pada Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan.Subjek penelitian ini
adalah 30remaja dengan kisaran umur 19-25 tahun.Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah skala kelompok teman sebaya yang terdiri dari 30
pernyataan.Skala kelompok teman sebaya disusun berdasarkan peran peer group
yang dikemukakan oleh Santrock (2007). Skala kedua dalam penelitian ini untuk
mengukur perilaku seks pranikah dari Sarwono (2010) yang terdiri dari 30
pernyataan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan teknik regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS for
windows release versi 16.0 dengan memakai taraf signifikansi 5%.Hasil dari uji
hipotesis penelitian yang ditemukan hasil R = 0,143 R Square = 0,020 dengan
tingkat signifikansi = 0,451 > 0,05 yang mengandung artian bahwa hasil uji
hipotesis dalam penelitian ini diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
tidak ada pengaruh yang signifikan kelompok teman sebaya terhadap perilaku
seks pranikah pada remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan.
Kata kunci:kelompok teman sebaya, perilaku seks pranikah remaja Karang Taruna
Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan
3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perilaku seks di kalangan remaja
saat
ini
sudah
sangat
mengkhawatirkan,
sehingga
berdampak
pada
persoalan
kehamilan tidak diketahui, aborsi dan
kejadian HIV dan AIDS semakin
tahun semakin meningkat.Hal ini
juga dipengaruhi adanya pergeseran
sikap yang lebih permisif pada
hubungan seksual (Collen et al,
1999).
Menurut Triswan (2007) Resiko
kesehatan pada remaja dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang saling
berhubungan, misalnya keterbatasan
akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan, ketidaksetetaraan gender,
perilaku seksual, kekerasan seksual
dan pengaruh media massa maupun
gaya hidup. Berbagai faktor risiko ini
menjadikan banyak remaja pada usia
dini sudah terjebak dalam reproduksi
tidak sehat, diantaranya adalah
perilaku
seksual
pra
nikah
(Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2011).
Berdasarkan wawancara yang
telah dilakukan oleh peneliti kepada
beberapa remaja di Desa Sidoharjo,
diperoleh hasil bahwa remaja di
Karang Taruna Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan banyak yang
sudah melakukan seks pranikah.
Berdasarkan pemaparan diatas
juga berdasarkan berbagai penelitian
yang pernah dilakukan dalam
konteks sekolah, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dalam
konteks komunitas yang ada di
daerah tempat tinggal peneliti
“Pengaruh Kelompok Teman Sebaya
Terhadap Perilaku Seks Pranikah
Pada Karang Taruna Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan”.
Rumusan Masalah
Mengacu pada rumusan
masalah yang telah dibuat, maka
tujuan yang ingin dicapai adalah
untuk mengetahui signifikasi
pengaruh
kelompok
teman
sebaya terhadap perilaku seks
pranikah pada Remaja Karang
Taruna
Desa
Sidoharjo
Kecamatan Susukan.
LANDASAN TEORI
Kelompok Teman Sebaya
Pengertian Kelompok Teman
Sebaya
Kelompok teman sebaya
menjadi salah satu aspek penting
dalam kehidupan remaja saat ini.
Ini dikarenakan teman sebaya
dirasa memiliki pemikiran yang
sama antar satu anggota dengan
anggota yang lain.
Teman sebaya (peers)
adalah anak-anak atau remaja
dengan tingkat usia atau tingkat
kedewasaan
yang
sama
(Santrock, 2007).
Macam – Macam Kelompok
Teman Sebaya
Santrock (2007) membagi
macam-macam kelompok teman
sebaya seperti dibawah ini :
a. Teman dekat : Remaja
biasanya mempunyai dua
atau tiga orang teman dekat.
b. Teman kecil : Kelompok ini
biasanya
terdiri
dari
kelompok teman dekat.
c. Kelompok
besar
:
Kelompok besar terdiri dari
beberapa kelompok kecil
dan kelompok teman dekat,
berkembang
dengan
meningkatnya minat akan
pesta dan berkencan. Karena
4
kelompok ini besar, maka
penyesuaian
minat
berkurang
di
antara
anggota-anggotanya
sehingga terdapat jarak
sosial yang lebih besar
diantara mereka.
d. Kelompok terorganisasi :
Kelompok pemuda yang
dibina oleh orang dewasa,
dibentuk oleh sekolah dan
organisaai masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan sosial
para remaja yang tidak
mempunyai
kelompok
besar. Banyak remaja yang
mengikuti kelompok seperti
ini merasa diatur dan
berkurang minatnya ketika
berusia 16-17 tahun.
e. Kelompok geng : Remaja
yang
tidak
termasuk
kelompok besar dan tidak
merasa
puas
dengan
kelompok
yang
terorganisasi, mungkin akan
mengikuti kelompok geng.
Anggota biasanya terdiri
dari anak-anak sejenis dan
minat mereka adalah untuk
menghadapi
penolakan
teman-teman
melalui
perilaku anti sosial.
Berdasarkan macam –
macam
tersebut,
dapat
disimpulkan bahwa kelompok
teman sebaya memiliki banyak
jenis dari teman dekat dimana
biasanya hanya ada dua atau tiga
orang saja didalamnya sampai
dengan kelompok geng dimana
anggotanya adalah anak – anak
yang memiliki minat untuk
menghadapi penolakan teman
yang lain melalui perilaku anti
sosial.
Perilaku Seks Pranikah
Pengertian Seks Pranikah
Prilaku seksual pranikah
adalah segala tingkah laku yang
didorong oleh hasrat seksual
yang dilakukan oleh dua orang,
pria
dan
wanita
diluar
perkawinan yang sah (Sarwono,
2011).
Mu’tadin
(2002)
mengatakan
bahwa
prilaku
seksual pranikah merupakan
prilaku seksual yang dilakukan
tanpa melalui proses pernikahan
resmi menurut agama dan
kepercayaan masing – masing.
Bentuk Perilaku Seksual
Pranikah
Bentuk perilaku seksual
pranikah dapat beraneka ragam
baik dalam tindakanyang tidak
berhubungan badan maupun
yang melakukan hubunganbadan
(sexual intercourse). Dalam hal
ini,
Sarwono
(2011)
mengurutkan perilaku seksual
pranikah sebagai berikut:
a. Masturbasi
Masturbasi yaitu adanya
perubahan
hormonal
remajamempengaruhi dorongan
alamian
tubuh
seperti
munculnya gairahseksual, yang
membuat
remaja
mulai
bereksplorasi untukmenstimulasi
dirinya
sendiri
dengan
melakukan masturbasi.
Masturbasimerupakan
pemuasan sendiri secara seksual
tanpa coitus, biasanyadengan
tangan atau benda lain, sering
dilakukan
oleh
remaja
dandewasa dalam perkembangan
fisik
dan
psikoseksualnya
5
sertapenyaluran
nafsu
syahwatnya.
b. Berpegangan Tangan
Berpegangan
tangan
merupakan perilaku seksual
yang
biasanyamenimbulkan
keinginan
untuk
mencoba
aktifitas seksual lainnyahingga
seksual
individu
kepuasan
tercapai.Bilaindividu
berpegangan
tangan
maka
muncul
getaran-getaran
romantisatau perasaan nyaman
bagi individu dan pasangannya.
c. Berpelukan
Berpelukan
dengan
pasangan akan membuat jantung
berdegup lebih cepat dan
menimbulkan
rangsangan
seksual
pada
individu.
Berpelukan
juga
dapat
menimbulkan
rasa
aman,
nyaman dan terlindungi dari
pasangannya.Berciuman
Berciuman
meliputi
perilaku cium kering dan cium
basah.Ciumkering
diartikan
sebagai cium pipi dengan pipi
atau pipi denganbibir.Beberapa
alasan remaja melakukan cium
kering sebagai tandasayang
terhadap
pasangannya.Cium
kering
dapatmenimbulkan
imajinasi seksual atau fantasi
yang
dapat
berkembangke
tahapan perilaku seksual lainnya.
Sedangkan
cium
basah
(frenchkiss) merupakan aktifitas
seksual berupa sentuhan bibir
dengan bibir.
Dampak dari aktifitas
seksual cium bibirmenimbulkan
sensasi seksual yang kuat, yang
membangkitkandorongan
seksual sehingga individu dan
pasangan tidak mampuuntuk
mengontrol
pada
tahapan
seksual lainnya.Apabila cium
bibirdilakukan terus menerus
dapat menimbulkan ketagihan
(perasaaningin
mengulang
perbuatan
tersebut)
dan
mendorong
aktifitasseksual
lainnya.
d. Saling Meraba
Saling meraba merupakan
aktifitas seksual dengan cara
meraba ataumemegang bagian
tubuh yang sensitif. Dampak
salingmeraba bagian sensitif
tubuh
akan
menimbulkan
rangsangan
seksualyang
melemahkan kontrol diri dan
akal
sehat
sehingga
aktifitasseksual lainnya tidak
terbendung lagi.
e. Necking
Necking
merupakan
aktifitas seksual dimana individu
melakukansentuhan
menggunakan mulut pada leher
pasangannya
baik
sampaimeninggalkan
bekas
kemerahan
maupun
tidak
meninggalkan bekas.
f. Petting
Petting
merupakan
bersatunya
tubuh
individu
dengan
pasangantanpa
memasukkan alat genital ke
dalam
genital
pasangannya.Petting
menimbulkan ketagihan dan
lebihberisiko
meningkatkan
penularan penyakit menular
seksual.
g. Oral Sex
Oral Sex diartikan sebagai
tindakan
seksual
dimana
memasukkanalat kelamin ke
dalam
mulut.Jika
yang
melakukannya
laki-laki
6
kecenderungan
untuk
memakai
norma teman sebaya dibandingkan
norma sosial yang ada.
4. Akademik
Remaja yang prestasi dan
aspirasi yang rendah cenderung lebih
sering memunculkan prilaku seksual
dibandingkan remaja dengan prestasi
yang baik di sekolah.
5. Pemahaman
Pemahaman kehidupan sosial
akan membuat remaja mampu untuk
mengambil keputusan yang akan
memberikan pemahaman prilaku
seksual dikalangan remaja. Remaja
yang mampu mengambil keputusan
secara tepat berdasarkan nilai – nilai
yang dianutnya akan menampilkan
prilaku seksual yang sehat.
6. Pengalaman Seksual
Semakin
banyak
remaja
mendengar, melihat dan mengalami
hubungan seksual maka semakin
kuat stimulasi yang mendorong
munculnya prilaku seksual tersebut,
misalnya melihat gambar – gambar
porno diinternet ataupun mendengar
obrolan dari teman mengenai
pengalaman seksual.
7. Pengalaman dan Penghayatan
Nilai – Nilai Keagamaan
Remaja
yang
memiliki
penghayatan yang kuat mengenai
nilai – nilai keagamaan, integritas
yang baik juga cenderung mampu
menampilkan seksual selaras dengan
nilai yang diyakininya serta mencari
kepuasan dari prilaku yang produktif.
8. Faktor Kepribadian
Faktor kepribadian seperti harga
diri, kontrol diri dan tanggung jawab
akan membuat remaja mampu
mengambil dan membuat keputusan.
9. Pengetahuan mengenai Kesehatan
Reproduksi
disebutcunnilungus dan jika
yang melakukannya perempuan
disebut fellatio.
h. Sexual Intercourse
Sexual Intercourse adalah
aktifitas seksual dengan cara
memasukkanalat kelamin lakilaki ke dalam alat kelamin
perempuan.
Berdasarkan bentuk perilaku
seksual pranikah dapat ditarik
kesimpulan bahwa setiap perilaku
seksual memberi pengaruh yang
berbeda – beda bagi setiap individu
remaja, hal itu juga tergantung
perilaku
seksual
mana
yang
dilakukan oleh remaja. Perilaku
seksual yang ringan jika sering
dilakukan seperti pegangan tangan,
berciuman,
saling
meraba,
kemungkinan besar akan membuat
seseorang
remaja
melakukan
perilaku seksual pranikah yang lebih
intim lagi.
Faktor
–
Faktor
yang
Mempengaruhi Prilaku Seksual
Pranikah Remaja
Sarwono (2011) mengatakan
bahwa prilaku seksual remaja
disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor – faktor tersebut adalah :
1. Biologis
Perubahan biologis yang terjadi
pada masa pubertas dan pengaktifan
hormonal yang dapat menimbulkan
prilaku seksual.
2. Pengaruh Orangtua
Kurangnya komunikasi secara
terbuka antara orang tua dengan
remaja dalam masalah seksual, dapat
memperkuat
munculnya
penyimpangan prilaku seksual.
3. Pengaruh teman sebaya
Pengaruh
teman
sebaya
membuat
remaja
mempunyai
7
Remaja
yang
memiliki
pemahaman secara benar dan
proporsional
tentang
kesehatan
reproduksi cenderung memahami
prilaku seksual serta alternatif cara
yang
dapat
digunakan untuk
menyalurkan
dorongan
seksual
secara sehat dan bertanggung jawab.
Berdasarkan uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa faktor –
faktor yang mempengaruhi prilaku
seksual pada remaja menurut
Sarwono (2011) yaitu biologis,
pengaruh teman sebaya, pengaruh
orang tua, akademik, pemahaman,
pengalaman seksual, pengalaman dan
penghayatan nilai – nilai keagamaan,
kepribadian
dan
pengetahuan
mengenai kesehatan reproduksi.
seksual pra nikah pada remaja di
SMA Muhammadiyah 3 Surakarta.
METODE
Jenis Penelitian dan Desain
Penelitian
Jenis
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian
ini yaitu Remaja Karang Taruna
Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan
yang masih aktif dengan jumlah 30
remaja dengan usia 19-25 tahun.
Berdasarkan data tersebut penulis
menetapkan 30 remaja aktif sebagai
total sampling.
Temuan Penelitian yang Relevan
Maryatun (2013) yang
bertujuan
untuk
mengetahui
hubungan peran teman sebaya
dengan perilaku seksual pranikah
pada remaja. Metode yang digunakan
adalah penelitian deskriptif korelatif
dengan pendekatan studi potong
lintang/ cross sectional. Lokasi
penelitian di SMA Muhammadiyah 3
Kota Surakarta.Sampel penelitian ini
adalah
remaja
siswa
SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta yang
berusia 14-17 tahun, belum menikah
dan tinggal dengan orang tua
kandung sebanyak 50 orang.Hasil
Penelitian yang didapatkan adalah
Ada hubungan peran teman sebaya
dengan perilaku seksual pranikah
pada
remaja
di
SMA
Muhammadiyah III Kota Surakarta.
Hasil analisis data dengan Chi
Square dalam taraf kepercayaan 95%
(α = 5%), didapatkan hasil nilai p
value sebesar 0,001 untuk peran
teman sebaya dengan perilaku
Variabel Penelitian
a. Variabel Independen/ bebas (X)
kelompok teman sebaya.
b. Variabel Dependen/ terikat (Y)
perilaku seks pranikah.
Definisi Operasional Variabel
a. Teman sebaya (peers) adalah anakanak atau remaja dengan tingkat
usia atau tingkat kedewasaan yang
sama. ( Santrock, 2007 )
b. Perilaku seksual pranikah adalah
segala tingkah laku yang didorong
oleh hasrat seksual yang dilakukan
oleh dua orang, pria dan wanita
diluar perkawinan yang sah.
Bentuk perilaku seks pranikah
meliputi
pegangan
tangan,
berciuman,
saling
meraba,
kemungkinan besar akan membuat
seseorang
remaja
melakukan
perilaku seksual pranikah yang
lebih intim lagi.
Teknik Pengumpulan Data
8
Berciuman, Saling Meraba, Necking,
Petting,Oral Sex,Sexual Intercourse.
Skala Kelompok Teman Sebaya
Pengukuran
variabel
kelompok
teman
sebaya
menggunakan
metode
skala
kelompok teman sebaya disusun
berdasarkan teori peran peer
groupSantrock (2007) yang meliputi
: sumber informasi, sumber kognitif,
sumber emosional.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini
adalah Remaja Karang Taruna Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan yang
sudah termasuk dalam usia remaja
berumur rata-rata sekitar 19-25 tahun
dan mempunyai latar belakang
berbeda-beda, ada yang masih duduk
dibangku kuliah maupun sudah
bekerja. Dalam penelitian ini subyek
penelitiannya adalah seluruh anggota
remaja
Karang
Taruna
Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan yang
berjumlah 30 remaja.
Berdasarkan analisis data
yang dilakukan, didapatkan nilai R
Square = 0,020 yang berarti bahwa
didapatkan sumbangan efektif
variabel kelompok teman sebaya
terhadap perilaku seks pranikah
sebesar 2% dan sisanya sebesar
98% terdapat pada variabel lain
yang mempengaruhi perilaku seks
pranikah.
Sehingga
dengan
sumbangan efektif yang hanya
sebesar 2% dari kelompok teman
sebaya memungkinkan adanya
variabel – variabel lain yang sangat
berpengaruh terhadap perilaku seks
pranikah remaja Karang Taruna
Desa
Sidoharjo
Kecamatan
Susukan.
Skala Perilaku Seks Pranikah
Pengukuran variabel perilaku
seks pranikah menggunakan metode
skala. Skala perilaku seks pranikah
disusun berdasarkan bentuk perilaku
seksual pranikah yang disusun
berdasarkan teori Sarwono (2011).
Yang
meliputi
:Masturbasi,
Berpegangan Tangan, Berpelukan,
Hasil Penelitian
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh
yang
signifikan
kelompok teman terhadap perilaku
seks pranikah remaja pada remaja
Karang Taruna Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan, sehingga
hipotesis tidak ada pengaruh yang
signifikan kelompok teman sebaya
terhadap perilaku seks pranikah
pada remaja Karang Taruna Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan
yang diajukan peneliti (diterima).
Dalam
penelitian
ini
ditemukan R = 0,143 R Square =
0,020 dengan tingkat signifikansi =
0,451 > 0,05 yang mengandung
artian
hasil
uji
hipotesis
menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan antara
kelompok teman sebaya terhadap
perilaku seks pranikah pada remaja
Karang Taruna Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan.
Pembahasan
Berdasarkan data sikap
kelompok teman sebaya remaja
Karang Taruna Desa Sidoharjo
Kecamatan susukan yang berjumlah
30 remaja dan diperoleh hasil
sebesar 17% dengan jumlah 5
remaja pada kategori sangat tidak
9
berperan. Sebesar 57% dengan
jumlah 17 remaja pada kategori
tidak berperan. Sebesar 26%
dengan jumlah 8 remaja pada
kategori berperan dan sebesar 0%
dengan jumlah 0 remaja pada
kategori
sangat
berperan.
Sedangkan
dari
data
sikap
Diketahui bahwa aspek perilaku
seks pranikah remaja Karang
Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan
susukan yang berjumlah 30 remaja
dan diperoleh hasil sebesar 7%
dengan jumlah 2 remaja pada
kategori sangat tidak sesuai.
Sebesar 33% dengan jumlah 10
remaja pada kategori tidak sesuai.
Sebesar 50% dengan jumlah 15
remaja pada kategori sesuai dan
sebesar 10% dengan jumlah 3
remaja pada kategori sangat sesuai.
tetap memperhatikan dalam
membimbing
dan
mengarahkan remaja dengan
memberikan pandangan yang
benar mengenai persepsi
pacaran agar tidak terjerumus
dalam perilaku seks pranikah.
Dan jangan terlalu khawatir
dengan pergaulan dengan
teman sebaya bahwa teman
sebaya
tidak
akan
mempengaruhi
perilaku
seksual pada anak.
2. Kepada Remaja
Kepada remaja agar
menetapkan tujuan dan arah
hidup yang lebih jelas,
belajar lebih mengenal diri
sendiri, jangan takut untuk
berteman dengan siapapun,
dan
juga
selalu
meningkatkan
keimanan
dan ketakwaannya dengan
mengisi kegiatan yang
bermanfaat agar supaya
tidak
terjerumus
pada
perilaku seks pranikah.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk menghindari
pengaruh yang tidak baik
terhadap kelompok sebaya
dan perilaku seks pranikah,
peneliti harus lebih peka
terhadap masalah yang
berkaitan dengan persoalan
tersebut dan melakukan
penelitian dengan lebih
teliti dan sebaik mungkin.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan
pembahasan
dapat
disimpulkan
bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan antara kelompok teman
sebaya terhadap perilaku seks
pranikah pada remaja Karang Taruna
Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis, maka ada
beberapa saran yang ditunjukan
kepada :
1. Bagi Orang Tua
Berikan semua yang
terbaik untuk anak tetapi
10
ip-unmul.ac.id
pada
tanggal 10 Juni 2016 )
DAFTAR PUSTAKA
Amrillah, A dkk. 2001. Hubungan
Antara
Pengetahuan
Seksualitas Dan Kualitas
Komunikasi Orang TuaAnak dengan Prilaku
Seksual Pranikah. Fakultas
Psikologi
Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Maryatun.2013. Hubungan Peran
Teman Sebaya dengan
Perilaku Seksual Pranikah
pada Remaja. STIKES
‘Aisyiyah Surakarta.
Novitasari. 2010. Pengaruh teman
Sebaya Terhadap perilaku
Seks
Pranikah
Pada
Remaja di SMKN 5
Samarinda.
Fakultas
Psikologi: Universitas 17
Agustus 1945 Samarinda.
Arikunto, S. 2002. Prosedur
Penelitian, Edisi revisi V. Jakarta :
Rineka Cipta.
Azwar, S. 2007. Reliabilitas dan
validitas
edisi
ke3.Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.
Rohdi,
BKKBN .2011. Remaja Indonesia
Belajar Seks Dari Video
Internet.(Diakses
dari
ceria.bkkbn.go.id
pada
tanggal 2 Februari 2016).
Collen, et al. 1999. Communication
about
Sexual
Issues:
Mothers,
Fathers
andFriends. Journal of
Adolescent Health, Vol. 24
Issue 3, March 1999
Dewi,
Pangestu Hajar. 2015.
Hubungan Antara Teman
Sebaya
dan
Kecenderungan Perilaku
Seksual Pranikah pada
Mahasiswa.
Universitas
Islam
Negeri
Sunan
Kalijaga Yogyakarta
Santrock, W, J. 2007. Psikologi
Remaja. Jakarta: Erlangga.
Sarwono,
P.
(2012).
Hubungan
Karakteristik
Remaja,
Peran Teman Sebaya dan
Paparan Pornografi dengan
Perilaku Seksual Remaja
di Kelurahan Pasir Gunung
Selatan Depok. Tesis.
Universitas Indonesia
2010.Psikologi remaja.
Jakarta:
PT
RAJAGRAFINDO
PERSADA._________
2011. Psikologi Remaja.
Edisi Revisi. Jakarta :
Rajawali Pers
Sugiyono. 2010. Statitiska Untuk
Penelitian. Bandung :
Alfabeta.
Soetjiningsih. 2007. Remaja Usia 15
– 18 Tahun Banyak
Melakukan
Perilaku
SeksualPranikah.(Diakses
dari http://www.ugm.ac.id
pada tanggal 4 Februari
2016).
Hurlock, E.B. 1973. Adolescent
Development (4 th ed).
Tokyo.
McGraw-Hill
KogakushaLtd(
Diakses
dari
www.ejournal.psikologi.fis
11
Triswan,
Y. 2007. Kesehatan
Reproduksi
Remaja:
Membangun Perubahan
Yang Bermakna, Out Look,
16(1), 1-8.
Wibowo,
A. 2004.Permasalahan
Reproduksi Remaja dan
Alternatif
Jalan
Keluarnya.(Diakses dari
www.hqweb01.bkkbn.go.i
d pada tanggal 4 Februari
2016)
12
Download