PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA KARANG TARUNA DESA SIDOHARJO KECAMATAN SUSUKAN ARTIKEL SKRIPSI Oleh Ainun Najib 132012014 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016 1 v vii 2 iii PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA KARANG TARUNA DESA SIDOHARJO KECAMATAN SUSUKAN Oleh : Ainun Najib 132012014 Pembimbing : I. Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd II. Yustinus Windrawanto S.Pd, M.Pd Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan kelompok teman sebaya terhadap perilaku seks remaja pada Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan.Subjek penelitian ini adalah 30remaja dengan kisaran umur 19-25 tahun.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala kelompok teman sebaya yang terdiri dari 30 pernyataan.Skala kelompok teman sebaya disusun berdasarkan peran peer group yang dikemukakan oleh Santrock (2007). Skala kedua dalam penelitian ini untuk mengukur perilaku seks pranikah dari Sarwono (2010) yang terdiri dari 30 pernyataan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS for windows release versi 16.0 dengan memakai taraf signifikansi 5%.Hasil dari uji hipotesis penelitian yang ditemukan hasil R = 0,143 R Square = 0,020 dengan tingkat signifikansi = 0,451 > 0,05 yang mengandung artian bahwa hasil uji hipotesis dalam penelitian ini diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan kelompok teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah pada remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan. Kata kunci:kelompok teman sebaya, perilaku seks pranikah remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan 3 PENDAHULUAN Latar Belakang Perilaku seks di kalangan remaja saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, sehingga berdampak pada persoalan kehamilan tidak diketahui, aborsi dan kejadian HIV dan AIDS semakin tahun semakin meningkat.Hal ini juga dipengaruhi adanya pergeseran sikap yang lebih permisif pada hubungan seksual (Collen et al, 1999). Menurut Triswan (2007) Resiko kesehatan pada remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, misalnya keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, ketidaksetetaraan gender, perilaku seksual, kekerasan seksual dan pengaruh media massa maupun gaya hidup. Berbagai faktor risiko ini menjadikan banyak remaja pada usia dini sudah terjebak dalam reproduksi tidak sehat, diantaranya adalah perilaku seksual pra nikah (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011). Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti kepada beberapa remaja di Desa Sidoharjo, diperoleh hasil bahwa remaja di Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan banyak yang sudah melakukan seks pranikah. Berdasarkan pemaparan diatas juga berdasarkan berbagai penelitian yang pernah dilakukan dalam konteks sekolah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam konteks komunitas yang ada di daerah tempat tinggal peneliti “Pengaruh Kelompok Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan”. Rumusan Masalah Mengacu pada rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui signifikasi pengaruh kelompok teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah pada Remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan. LANDASAN TEORI Kelompok Teman Sebaya Pengertian Kelompok Teman Sebaya Kelompok teman sebaya menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan remaja saat ini. Ini dikarenakan teman sebaya dirasa memiliki pemikiran yang sama antar satu anggota dengan anggota yang lain. Teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama (Santrock, 2007). Macam – Macam Kelompok Teman Sebaya Santrock (2007) membagi macam-macam kelompok teman sebaya seperti dibawah ini : a. Teman dekat : Remaja biasanya mempunyai dua atau tiga orang teman dekat. b. Teman kecil : Kelompok ini biasanya terdiri dari kelompok teman dekat. c. Kelompok besar : Kelompok besar terdiri dari beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dengan meningkatnya minat akan pesta dan berkencan. Karena 4 kelompok ini besar, maka penyesuaian minat berkurang di antara anggota-anggotanya sehingga terdapat jarak sosial yang lebih besar diantara mereka. d. Kelompok terorganisasi : Kelompok pemuda yang dibina oleh orang dewasa, dibentuk oleh sekolah dan organisaai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial para remaja yang tidak mempunyai kelompok besar. Banyak remaja yang mengikuti kelompok seperti ini merasa diatur dan berkurang minatnya ketika berusia 16-17 tahun. e. Kelompok geng : Remaja yang tidak termasuk kelompok besar dan tidak merasa puas dengan kelompok yang terorganisasi, mungkin akan mengikuti kelompok geng. Anggota biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat mereka adalah untuk menghadapi penolakan teman-teman melalui perilaku anti sosial. Berdasarkan macam – macam tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelompok teman sebaya memiliki banyak jenis dari teman dekat dimana biasanya hanya ada dua atau tiga orang saja didalamnya sampai dengan kelompok geng dimana anggotanya adalah anak – anak yang memiliki minat untuk menghadapi penolakan teman yang lain melalui perilaku anti sosial. Perilaku Seks Pranikah Pengertian Seks Pranikah Prilaku seksual pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan oleh dua orang, pria dan wanita diluar perkawinan yang sah (Sarwono, 2011). Mu’tadin (2002) mengatakan bahwa prilaku seksual pranikah merupakan prilaku seksual yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan resmi menurut agama dan kepercayaan masing – masing. Bentuk Perilaku Seksual Pranikah Bentuk perilaku seksual pranikah dapat beraneka ragam baik dalam tindakanyang tidak berhubungan badan maupun yang melakukan hubunganbadan (sexual intercourse). Dalam hal ini, Sarwono (2011) mengurutkan perilaku seksual pranikah sebagai berikut: a. Masturbasi Masturbasi yaitu adanya perubahan hormonal remajamempengaruhi dorongan alamian tubuh seperti munculnya gairahseksual, yang membuat remaja mulai bereksplorasi untukmenstimulasi dirinya sendiri dengan melakukan masturbasi. Masturbasimerupakan pemuasan sendiri secara seksual tanpa coitus, biasanyadengan tangan atau benda lain, sering dilakukan oleh remaja dandewasa dalam perkembangan fisik dan psikoseksualnya 5 sertapenyaluran nafsu syahwatnya. b. Berpegangan Tangan Berpegangan tangan merupakan perilaku seksual yang biasanyamenimbulkan keinginan untuk mencoba aktifitas seksual lainnyahingga seksual individu kepuasan tercapai.Bilaindividu berpegangan tangan maka muncul getaran-getaran romantisatau perasaan nyaman bagi individu dan pasangannya. c. Berpelukan Berpelukan dengan pasangan akan membuat jantung berdegup lebih cepat dan menimbulkan rangsangan seksual pada individu. Berpelukan juga dapat menimbulkan rasa aman, nyaman dan terlindungi dari pasangannya.Berciuman Berciuman meliputi perilaku cium kering dan cium basah.Ciumkering diartikan sebagai cium pipi dengan pipi atau pipi denganbibir.Beberapa alasan remaja melakukan cium kering sebagai tandasayang terhadap pasangannya.Cium kering dapatmenimbulkan imajinasi seksual atau fantasi yang dapat berkembangke tahapan perilaku seksual lainnya. Sedangkan cium basah (frenchkiss) merupakan aktifitas seksual berupa sentuhan bibir dengan bibir. Dampak dari aktifitas seksual cium bibirmenimbulkan sensasi seksual yang kuat, yang membangkitkandorongan seksual sehingga individu dan pasangan tidak mampuuntuk mengontrol pada tahapan seksual lainnya.Apabila cium bibirdilakukan terus menerus dapat menimbulkan ketagihan (perasaaningin mengulang perbuatan tersebut) dan mendorong aktifitasseksual lainnya. d. Saling Meraba Saling meraba merupakan aktifitas seksual dengan cara meraba ataumemegang bagian tubuh yang sensitif. Dampak salingmeraba bagian sensitif tubuh akan menimbulkan rangsangan seksualyang melemahkan kontrol diri dan akal sehat sehingga aktifitasseksual lainnya tidak terbendung lagi. e. Necking Necking merupakan aktifitas seksual dimana individu melakukansentuhan menggunakan mulut pada leher pasangannya baik sampaimeninggalkan bekas kemerahan maupun tidak meninggalkan bekas. f. Petting Petting merupakan bersatunya tubuh individu dengan pasangantanpa memasukkan alat genital ke dalam genital pasangannya.Petting menimbulkan ketagihan dan lebihberisiko meningkatkan penularan penyakit menular seksual. g. Oral Sex Oral Sex diartikan sebagai tindakan seksual dimana memasukkanalat kelamin ke dalam mulut.Jika yang melakukannya laki-laki 6 kecenderungan untuk memakai norma teman sebaya dibandingkan norma sosial yang ada. 4. Akademik Remaja yang prestasi dan aspirasi yang rendah cenderung lebih sering memunculkan prilaku seksual dibandingkan remaja dengan prestasi yang baik di sekolah. 5. Pemahaman Pemahaman kehidupan sosial akan membuat remaja mampu untuk mengambil keputusan yang akan memberikan pemahaman prilaku seksual dikalangan remaja. Remaja yang mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan nilai – nilai yang dianutnya akan menampilkan prilaku seksual yang sehat. 6. Pengalaman Seksual Semakin banyak remaja mendengar, melihat dan mengalami hubungan seksual maka semakin kuat stimulasi yang mendorong munculnya prilaku seksual tersebut, misalnya melihat gambar – gambar porno diinternet ataupun mendengar obrolan dari teman mengenai pengalaman seksual. 7. Pengalaman dan Penghayatan Nilai – Nilai Keagamaan Remaja yang memiliki penghayatan yang kuat mengenai nilai – nilai keagamaan, integritas yang baik juga cenderung mampu menampilkan seksual selaras dengan nilai yang diyakininya serta mencari kepuasan dari prilaku yang produktif. 8. Faktor Kepribadian Faktor kepribadian seperti harga diri, kontrol diri dan tanggung jawab akan membuat remaja mampu mengambil dan membuat keputusan. 9. Pengetahuan mengenai Kesehatan Reproduksi disebutcunnilungus dan jika yang melakukannya perempuan disebut fellatio. h. Sexual Intercourse Sexual Intercourse adalah aktifitas seksual dengan cara memasukkanalat kelamin lakilaki ke dalam alat kelamin perempuan. Berdasarkan bentuk perilaku seksual pranikah dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap perilaku seksual memberi pengaruh yang berbeda – beda bagi setiap individu remaja, hal itu juga tergantung perilaku seksual mana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku seksual yang ringan jika sering dilakukan seperti pegangan tangan, berciuman, saling meraba, kemungkinan besar akan membuat seseorang remaja melakukan perilaku seksual pranikah yang lebih intim lagi. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prilaku Seksual Pranikah Remaja Sarwono (2011) mengatakan bahwa prilaku seksual remaja disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor – faktor tersebut adalah : 1. Biologis Perubahan biologis yang terjadi pada masa pubertas dan pengaktifan hormonal yang dapat menimbulkan prilaku seksual. 2. Pengaruh Orangtua Kurangnya komunikasi secara terbuka antara orang tua dengan remaja dalam masalah seksual, dapat memperkuat munculnya penyimpangan prilaku seksual. 3. Pengaruh teman sebaya Pengaruh teman sebaya membuat remaja mempunyai 7 Remaja yang memiliki pemahaman secara benar dan proporsional tentang kesehatan reproduksi cenderung memahami prilaku seksual serta alternatif cara yang dapat digunakan untuk menyalurkan dorongan seksual secara sehat dan bertanggung jawab. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi prilaku seksual pada remaja menurut Sarwono (2011) yaitu biologis, pengaruh teman sebaya, pengaruh orang tua, akademik, pemahaman, pengalaman seksual, pengalaman dan penghayatan nilai – nilai keagamaan, kepribadian dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. seksual pra nikah pada remaja di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta. METODE Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yaitu Remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan yang masih aktif dengan jumlah 30 remaja dengan usia 19-25 tahun. Berdasarkan data tersebut penulis menetapkan 30 remaja aktif sebagai total sampling. Temuan Penelitian yang Relevan Maryatun (2013) yang bertujuan untuk mengetahui hubungan peran teman sebaya dengan perilaku seksual pranikah pada remaja. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan studi potong lintang/ cross sectional. Lokasi penelitian di SMA Muhammadiyah 3 Kota Surakarta.Sampel penelitian ini adalah remaja siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta yang berusia 14-17 tahun, belum menikah dan tinggal dengan orang tua kandung sebanyak 50 orang.Hasil Penelitian yang didapatkan adalah Ada hubungan peran teman sebaya dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di SMA Muhammadiyah III Kota Surakarta. Hasil analisis data dengan Chi Square dalam taraf kepercayaan 95% (α = 5%), didapatkan hasil nilai p value sebesar 0,001 untuk peran teman sebaya dengan perilaku Variabel Penelitian a. Variabel Independen/ bebas (X) kelompok teman sebaya. b. Variabel Dependen/ terikat (Y) perilaku seks pranikah. Definisi Operasional Variabel a. Teman sebaya (peers) adalah anakanak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. ( Santrock, 2007 ) b. Perilaku seksual pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan oleh dua orang, pria dan wanita diluar perkawinan yang sah. Bentuk perilaku seks pranikah meliputi pegangan tangan, berciuman, saling meraba, kemungkinan besar akan membuat seseorang remaja melakukan perilaku seksual pranikah yang lebih intim lagi. Teknik Pengumpulan Data 8 Berciuman, Saling Meraba, Necking, Petting,Oral Sex,Sexual Intercourse. Skala Kelompok Teman Sebaya Pengukuran variabel kelompok teman sebaya menggunakan metode skala kelompok teman sebaya disusun berdasarkan teori peran peer groupSantrock (2007) yang meliputi : sumber informasi, sumber kognitif, sumber emosional. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah Remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan yang sudah termasuk dalam usia remaja berumur rata-rata sekitar 19-25 tahun dan mempunyai latar belakang berbeda-beda, ada yang masih duduk dibangku kuliah maupun sudah bekerja. Dalam penelitian ini subyek penelitiannya adalah seluruh anggota remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan yang berjumlah 30 remaja. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, didapatkan nilai R Square = 0,020 yang berarti bahwa didapatkan sumbangan efektif variabel kelompok teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah sebesar 2% dan sisanya sebesar 98% terdapat pada variabel lain yang mempengaruhi perilaku seks pranikah. Sehingga dengan sumbangan efektif yang hanya sebesar 2% dari kelompok teman sebaya memungkinkan adanya variabel – variabel lain yang sangat berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan. Skala Perilaku Seks Pranikah Pengukuran variabel perilaku seks pranikah menggunakan metode skala. Skala perilaku seks pranikah disusun berdasarkan bentuk perilaku seksual pranikah yang disusun berdasarkan teori Sarwono (2011). Yang meliputi :Masturbasi, Berpegangan Tangan, Berpelukan, Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan kelompok teman terhadap perilaku seks pranikah remaja pada remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan, sehingga hipotesis tidak ada pengaruh yang signifikan kelompok teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah pada remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan yang diajukan peneliti (diterima). Dalam penelitian ini ditemukan R = 0,143 R Square = 0,020 dengan tingkat signifikansi = 0,451 > 0,05 yang mengandung artian hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kelompok teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah pada remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan. Pembahasan Berdasarkan data sikap kelompok teman sebaya remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan susukan yang berjumlah 30 remaja dan diperoleh hasil sebesar 17% dengan jumlah 5 remaja pada kategori sangat tidak 9 berperan. Sebesar 57% dengan jumlah 17 remaja pada kategori tidak berperan. Sebesar 26% dengan jumlah 8 remaja pada kategori berperan dan sebesar 0% dengan jumlah 0 remaja pada kategori sangat berperan. Sedangkan dari data sikap Diketahui bahwa aspek perilaku seks pranikah remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan susukan yang berjumlah 30 remaja dan diperoleh hasil sebesar 7% dengan jumlah 2 remaja pada kategori sangat tidak sesuai. Sebesar 33% dengan jumlah 10 remaja pada kategori tidak sesuai. Sebesar 50% dengan jumlah 15 remaja pada kategori sesuai dan sebesar 10% dengan jumlah 3 remaja pada kategori sangat sesuai. tetap memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar tidak terjerumus dalam perilaku seks pranikah. Dan jangan terlalu khawatir dengan pergaulan dengan teman sebaya bahwa teman sebaya tidak akan mempengaruhi perilaku seksual pada anak. 2. Kepada Remaja Kepada remaja agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang lebih jelas, belajar lebih mengenal diri sendiri, jangan takut untuk berteman dengan siapapun, dan juga selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaannya dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat agar supaya tidak terjerumus pada perilaku seks pranikah. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk menghindari pengaruh yang tidak baik terhadap kelompok sebaya dan perilaku seks pranikah, peneliti harus lebih peka terhadap masalah yang berkaitan dengan persoalan tersebut dan melakukan penelitian dengan lebih teliti dan sebaik mungkin. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kelompok teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah pada remaja Karang Taruna Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka ada beberapa saran yang ditunjukan kepada : 1. Bagi Orang Tua Berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi 10 ip-unmul.ac.id pada tanggal 10 Juni 2016 ) DAFTAR PUSTAKA Amrillah, A dkk. 2001. Hubungan Antara Pengetahuan Seksualitas Dan Kualitas Komunikasi Orang TuaAnak dengan Prilaku Seksual Pranikah. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Maryatun.2013. Hubungan Peran Teman Sebaya dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja. STIKES ‘Aisyiyah Surakarta. Novitasari. 2010. Pengaruh teman Sebaya Terhadap perilaku Seks Pranikah Pada Remaja di SMKN 5 Samarinda. Fakultas Psikologi: Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian, Edisi revisi V. Jakarta : Rineka Cipta. Azwar, S. 2007. Reliabilitas dan validitas edisi ke3.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rohdi, BKKBN .2011. Remaja Indonesia Belajar Seks Dari Video Internet.(Diakses dari ceria.bkkbn.go.id pada tanggal 2 Februari 2016). Collen, et al. 1999. Communication about Sexual Issues: Mothers, Fathers andFriends. Journal of Adolescent Health, Vol. 24 Issue 3, March 1999 Dewi, Pangestu Hajar. 2015. Hubungan Antara Teman Sebaya dan Kecenderungan Perilaku Seksual Pranikah pada Mahasiswa. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Santrock, W, J. 2007. Psikologi Remaja. Jakarta: Erlangga. Sarwono, P. (2012). Hubungan Karakteristik Remaja, Peran Teman Sebaya dan Paparan Pornografi dengan Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Pasir Gunung Selatan Depok. Tesis. Universitas Indonesia 2010.Psikologi remaja. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA._________ 2011. Psikologi Remaja. Edisi Revisi. Jakarta : Rajawali Pers Sugiyono. 2010. Statitiska Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Soetjiningsih. 2007. Remaja Usia 15 – 18 Tahun Banyak Melakukan Perilaku SeksualPranikah.(Diakses dari http://www.ugm.ac.id pada tanggal 4 Februari 2016). Hurlock, E.B. 1973. Adolescent Development (4 th ed). Tokyo. McGraw-Hill KogakushaLtd( Diakses dari www.ejournal.psikologi.fis 11 Triswan, Y. 2007. Kesehatan Reproduksi Remaja: Membangun Perubahan Yang Bermakna, Out Look, 16(1), 1-8. Wibowo, A. 2004.Permasalahan Reproduksi Remaja dan Alternatif Jalan Keluarnya.(Diakses dari www.hqweb01.bkkbn.go.i d pada tanggal 4 Februari 2016) 12