PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP

advertisement
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi pada Wisma Anisa Batik di Kabupaten Bangkalan)
Krissandi Dewantoro
Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya
ABSTRAK
Semakin tumbuh dan berkembangnya perusahaan dengan produk
sejenis mengakibatkan persaingan semakin ketat. Untuk bisa
menghadapi persaingan tersebut, perusahaan harus memiliki strategi
pemasaran yang efisian untuk menawarkan produknya kepada
konsumen. Salah satu strategi tersebut adalah bauran pemasaran yang
terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat. Strategi tersebut juga
digunakan oleh Wisma Anisa Batik yang mampu mempengaruhi
keputusan pembelian batik Tanjung Bumi . Melihat fenomena di atas
peneliti tertarik melakukan penelitian tentang pengaruh variabel
bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam
membeli batik Tanjung Bumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk,
harga, promosi dan tempat terhadap keputusan pembelian Batik
Tanjung Bumi di Wisma Anisa Batik.Penelitian ini menggunakan jenis
data primer sedangkan teknik pengambilan sampelnya menggunakan
metode acidental sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 55 responden yang merupakan konsumen batik
Tanjung Bumi di Wisma Anisa Kabupaten Bangkalan. Teknik analisis
data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan analisis
regresi linier berganda.Dari hasil penelitian menunjukan angka
koefisen regresi yang menunjukkan bahwa Bauran pemasaran
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Wisma
Anisa kabupten Bangkalan
.
Kata Kunci: Bauran pemasaran dan keputusan pembelian
Increasingly grow and develop the company with the same kind of
product cause the increasingly tight competition. In order to be able to
deal with the competition, the company should have the efficient
marketing strategies to offer its product to consumers. One of strategies
is marketing mix consisting of product, price, promotion and place. The
strategies also used by the Wisma Anisa Batik which able to influence
the Tanjung Bumi batik purchasing decision. Viewing the phenomenon
above the researcher interested to make a research of the marketing mix
variable has effect on consumer decision in buying the Tanjung Bumi
batik. The purpose of this research was to know the effect of marketing
mix consisting of product, price, promotion and place on the decision of
Tanjung Bumi Batik purchasing in Wisma Anisa Batik.This research
used the primary data type while the sample taking technique used the
accidental sampling method. Sample numbers used in this research
were as many as 55 respondents constituting the Tanjung Bumi batik
consumers in Wisma Anisa of Bangkalan Regency. Data analysis
technique used in this research was using the multiple linear regression
analysis.Of the result of research showed the regression coefficient
number indicating that the Marketing Mix significantly influential on
the purchasing decision in Wisma Anisa of Bangkalan regency.
Key words: Product, Price, Promotion, Place, Purchasing decision
Borden (1984)
Pemasaran masih
ditawarkan kepada pelangganya maka
merupakan seni, dan manajer pemasaran,
perusahaan akan mudah merugi. Dalam
sebagai
harus
hal ini pengembangan strategi memegang
menyusun semua kegiatan pemasaran
peran yang sangat penting. Strategi yang
untuk memajukan kepentingan jangka
dilakukan oleh suatu perusahaan dapat
pendek dan panjang dari perusahaan.
memacu
Dalam jurnal penelitian Agus Kusnawan
pendapatanya
(2009)
pelanggan baru yang loyal.
kepala
koki,
kreatif
mengungkapkan bahwa
pada
untuk
menigkatkan
dan
mendapatkan
hakikatnya bauran pemasaran jasa sama
Indonesia telah mematenkan batik
dengan bauran pemasaran produk dalam
melalui UNESCO, serta meningkatkan
hal pemasar harus mampu menganalisis
teknik pembuatan batik dan semakin
dan memilih pasar sasaranya sehingga
beragam desain batik yang dibuat. Hal
perumusan
bauran
yang
tersebut juga mendukung pasaran batik
dilakukan
perusahaan
benar-benar
menjadi semakin luas, sampai ke luar
pemasaran
mengacu pada pasar sasaranya.
negeri,
konsumenya
semakin
kritis.
Agus Kusnawan (2009) berpendapat
Konsumen menghendaki agar kualitas
pelanggan merupakan salah satu faktor
lebih baik dan ditingkatkan. Kualitas atau
yang
kesinambungan
mutu batik dapat dilihat dari ketahanan
suatu perusahaan, dengan kata lain roda
luntur warnanya, sejak dikukuhkan oleh
kehidupan suatu perusahaan tergantung
UNESCO pembelian batik di Tanah air
pada pelanggan, bila perusahaan tidak
menigkat sebesar Rp. 1 triliun.
inovatif
mempengaruhi
terhadap
produk
yang
Batik Tanjung Bumi adalah salah
satu batik khas Indonesia yang berasal
daerah Bangkalan mulai banyak diminati
dari pulau Madura, yang memiliki ciri
turis domestic maupun manca Negara
khas
Pasca
pasca pembangunan jembatan Suramadu.
Suramadu
Dengan banyaknya permintaan pasar
penjualan batik dimadura semakin pesat
yang semakin meningkat penghasil batik
diamana mulai dibangun sentra-sentra
maupun
batik disetiap kabupaten dibangkalan dan
menjamur, banyak produsen baru yang
juga toko yang menjajalkan batik. Daerah
bermunculan selain produsen asli wilyah
Tanjung Bumi adalah derah industri batik
Tanjung bumi sendiri, produsen tersebut
terbesar di Madura dimana sebagian
memiliki tempat yang lebih strategis
warganya menghasilkan batik.
karena berada pada jalan utama maupun
sebagai
pembuatan
batik
pesisir.
jembatan
penjual
batik
semakin
Kain batik di Madura memiliki
di dekat tempat pariwisata, sementara
corak-corak yang beragam bahkan untuk
produsen asli Tanjung Bumi sendiri
setiap kota memiliki kekhasan masing-
memiliki kelemahan di sektor tempat
masing. Batik Tanjungbumi, Bangkalan
dimana daerah Tanjung Bumi itu sendiri
berbeda
yang sulit di jangkau, dan juga daerah
dengan
batik
Pamekasan
maupun Sumenep. Batik Tanjungbumi
tersebut
lebih tegas
pariwisata.
dirinya
dalam menunjukkan jati
sebagai
daerah
Batik Tanjung Bumi Bangkalan
sedangkan batik Pamekasan maupun
termasuk katagori batik pesisir bukan
Sumenep lebih kaya dalam corak dan
batik pedalaman. Batik pesisir umumnya
penggunaan warna-warna kalem juga
memiliki motif dan warna yang berani
semakin jamak.
dulu
sedangkan batik pedalaman umumnya
hanya digunakan untuk upacara-upacara
bercorak klasik dan kalem. Hal tersebut
tradisional masyarakat Tuban seperti
terkait dengan sifat masyarakat pesisir
sedekah
dan
yang „terbuka‟ dari pengaruh budaya luar.
pemakaman. Pada perkembangan jaman,
Namun yang paling mahal dan paling
sekarang ini penggunaan batik tulis tuban
terkenal
tidak hanya untuk upacara-upacara adat,
Bangkalan ini adalah Batik Gentongan.
namun telah meluas pada penggunaan
Batik Gentongan dengan motif: panji
seperti, taplak meja, sarung bantal,
tukul, panji leko, panji susi, tasikmalaya,
dekorasi hiasan dinding, model baju
getoge dll.
Batik
khas
merupakan
pesisir,
bumi,
batik
bukan
tulis
pernikahan,
modis baik untuk pria dan wanita.
Batik Tanjung Bumi sendiri di
dari
batik
Tanjung
Bumi
Batik Tanjung Bumi Bangkalan
memang sangat terkenal mulai dari
wisatawan
ataupun wisatawan manca,
meninggkatkan target penjualan baik
padahal bukan hanya Tanjung Bumi saja
dalam kuantitas produk dan kualitas
pengrajin
produk.
batik
di
Bangkalan,
tapi
terdapat juga di daerah Bangkalan yang
lainnya,
Wisma
Anisa
dapat
seperti di daerah Modung,
mengandalkan pada bauran pemasaran .
Belega, Socah dan Kokop. promosi
hal ini merupakan salah satu upaya
pemasaranya batik tanjung bumi sendiri
perusahaan
dalam
menciptakan
hanya menggunakan word of mouth,
keunggulan
dibandingkan
perusahaan
produknya yang sudah sangat lama dan
yang lainya. Dengan mengenali empat
ciri khas tersendiri dari batik Tanjung
unsur bauran pemasaran yaitu produk,
Bumi
harga, promosi, dan tempat. Produk yaitu
mendapatkan tempat tersendiri di
hati pecinta batik.
batik Tanjung Bumi diharapkan mempu
Konsumen akan membeli suatu
mempunyai
kualitas
dan
ciri
khas
barang yang bersangkutan dimana cirri-
tersendiri dibenak konsumen, harga yang
ciri dan kegunaanya sesuai dengan
dipasarkan juga bersaing dari harga batik
keinginan dan seleranya. Semua hal
jenis
tersebut tidak akan berarti apabila tidak
menginformasikan
disertai dengan strategi pemasaran yang
sehingga pangsa yang semakin luas, dan
tepat. Bahkan apabila tidak mampu untuk
tempat yang strategis dan kenyamanan
membuat kombinasi bauran pemasaran
pelayanan akan menambah minat beli di
yang tepat usaha tersrbut bisa akan
benak konsumen
lainya,
promosi
kepada
untuk
konsumen
mengalami kerugian yang berkelanjutan.
Tujuan ini dapat tercapai apabila bagian
pemasaran
strategi
perusahaan
yang
baik
melakukan
untuk
dapat
a. Pemasaran
Definisi
pemasaran
telah
banyak
dikemukakan oleh para ahli antara lain
menggunakan kesempatan atau peluang
Kotler
yang ada dalam pemasaran, sehingga
mendefinisikan pemasaran adalah “proses
posisi dan kedudukan perusahaan dipasar
sosial dan manajerial dimana individu dan
dapat
kelompok memperoleh
dipertahankan
ditingkatkan.
dan
Amstrong
(2009:7)
apa yang mereka
merupakan
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan
penghubung antara perusahaan sebagai
dan pertukaran produk serta nilai dengan
produsen
sebagai
pihak lain”. Yang artinya pemsaran dapat
itu kegiatan
dilakukan secara individu maupun kelompok
pemasar mempunyai arti penting dalam
untuk menciptakan pertukaran nilai yang
pemakai.
Pemasaran
sekaligus
dan
atau
konsumen
Oleh karena
sesuai harapan.
mencapai suatu kepuasan dari segmen
Stanton (1998) dalam Dharmesta dan
Handoko
(2000:4)
mendefinisikan
konsumen
tertentu
dibuthkan
strategi
pemasaran yang tepat .Kotler (2009:13)
pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu
mendefinisikan
sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
pemasaran adalah untuk memenuhi dan
ditujukan untuk merencanakan, menentukan
memuaskan
harga,
mencapai tujuan organisasi”.
mempromosikan
dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
bahwa
konsumen
Kotler
“tujuan
dalam
dari
rangka
dan Amstrong (2009:22)
memuaskan kebutuhan pembeli yang ada
mendefinisikan “Konsep penjualan yang
maupun pembeli potensial.
memuaskan pada kebutuhan perusahaan dan
Teori
proses
maupun
Pemasaran
didefinisikan
yang direncanakan oleh indiviu
kelompok
besar
melalui
promosi
yang
gencar.”
menciptakan
Promosi yang dilakukan oleh perusahaan
pertukaran nilai yang berguna dan sesuai
membutuhkan biaya dan mengurangi hasil
yang dinginkan
denga menciptakan ide
penjualan, promosi yang besar diharapkan
yang baik dan kreativ . Mc Danel (2001:7)
pula mendapatkan hasil penjualan yang
mendefinisikan pemasaran adalah :”proses
besar pula sehingga adanya keseimbangan
perencanaan
antara promosi yang dikeluarkan dan hasil
dan
untuk
mengutamakan jumlah penjuaan yang lebih
menjalankan
konsep,
harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,
barang,
dan
jasa
untuk
penjualan yang didapatkan.
menciptakan
pertukaran yang mampu memuaskan tujuan
1. Bauran pemasaran
individu dan organisasi.”
Kotler (2000) dalam Hurriyati (2005
tersebut,
:47-48) mendefinisikan bahwa “Marketing
dapat disimpulkan segala pemasaran lebih
mix is the set of marketing tools that the firm
menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan
uses to pursue its marketing objective in the
dan keinginan konsumen serta menentukan
target market”.
Berdasar
harga,
definisi-definisi
mengadakan
komunikasi,
dan
Zeithaml dan Hitner (2000) dalam
distribusi yang efektif untuk memberitahu,
Hurriyati (2005:48) mendefinisikan bahwa
mendorong dan melayani pasar.
“Bauran pemasaran adalah elemen-elemen
organisasi perusahaan yang dapat dikontrol
oleh
b. Tujuan Pemasaran
Konsumen
karakteristik
dimana
memiliki
terdapat
perusahaan
dalam
melakukan
berbagai
komunikasi dengan konsumen dan akan
segmen-
dipakai untuk memuaskan konsumen.”
segmen konsumen yang berbeda-beda, untuk
Swasta
dan
Irawan
(2005:78)
mendefinisikan bahwa Bauran pemasaran
hanya berbentuk sesuatu yang berwujud
adalah kombinasi dari empat variabel atatu
saja,
kegiatan yang merupakan inti dari sistem
sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang
pemasaran
tidak berwujud seperti pelayanan jasa.”
perusahaan
yakni
produk,
seperti
makanan,
pakian,
dan
struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem
Kotler (2000) dalam Hurriyati (2005:50)
distribusi. Dari ke empat aspek tersebut
mendefinisikan :Produk merupakan segala
dalam kasus-kasus yang berbeda unsur-
sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
unsur bauran pemasaran memiliki pengaruh
untuk diperhatikan, diminati, dicari, dibeli,
yang berbeda-beda pula.
digunakan
atau
dikonsumsi
sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar
yang bersangkutan.
2. Produk
Kotler (2005:69) mendefinisikan produk
Sunarto (2004:153) mendefinisikan
dapat
produk bahwa “Produk meliputi lebih dari
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau
sekedar barang berwujud, tetapi produk
keinginan. Keputusan tentang produk ini
meliputi objek secara fisik, jasa, orang,
mencakup penciptaan bentuk penawaran
tempat, organsasi, ide, atau bauran dari
fisik. Mereknya, pembungkus, garansi dan
semua bentuk-bentuk tadi.”
adalah
sebagai:
Sesuatu
yang
servis sesudah penjualan
Machfoedz
Lamb,
(2010:62)
mendefinisikan
et
al
(2001:414-416)
mengklasifikasikan jenis-jenis produk, yang
produk berikut “Suatu produk adalah bukan
intinya sebagai berikut :
sekedar komponen fisik, melainkan barang
1)
atau jasa yang mencerminkan potensi untuk
Produk
kemudahan (
Convenience
produk )
memenuhi rentang kebutuhan konsumen,
2)
Produk belanja (Shoping Produk)
baik yang disadari maupun yang tidak di
3)
Produk khusus (specialty produk)
sadari.”
4)
Produk yang tidak dicari (Unshought
Tjiptono
(2008:95)
mendefinisikan
produk)
produk sebagai berikut “Segala sesuatu yang
dapat
ditawarkan
diperhatikan,
diminta,
Kotler
untuk
(2004:139)
dicari,
dibeli,
yang intinya sebagai berikut :
1)
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar
yang bersangkutan.”
(2009:139)
dalam
produsen
digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai
Alma
(2000)
produk sebagai berikut “Produk itu bukan
menyebutkan fungsi produk,
Produk berfungsi lebih baik dari yang
diharapkan
2)
mendefinisikan
Simamora
Produk berfungsi seperti apa yang
diharapkan
3)
Produk berfungsi lebih buruk dari apa
“Harga adalah atribut produk atau jasa yang
yag diharapkan
Kotler
Ujang (2004:303) mendefinisikan harga
(2005:69)
menyebutkan
beberapa tingkatan produk, yang intinya
paling sering digunakan oleh sebagian besar
konsumen untuk mengevaluasi produk.”
sebagai berikut :
Payne (2000) , dalam rahayu (2006:39)
1) Core benefit
menyatakan tujuan penetapan harga adalah :
2) Basic product
1) kelangsungan hidup
3) Expected product
Dalam kondisi pasar yang merugi,
4) Augmented product
tujuan penetapan harga mungkin
5) Parential product
mencakup
Tjiptono
produk
(2008:98)
menklasifikasi
berdasarkan berwujud tidaknya,
yang intinya sebagai berikut :
tingkat
yang diinginkan untuk memastikan
kelangsungan hidup.
2) memaksimalkan keuntungan
1) Barang tidak tahan lama (Nondurable
Goods)
penetapan harga untuk memastikan
maksimalisasi profitbilitas dalam
2) Barang tahan lama ( Idurable Goods)
periode
tertentu. Periode yang
ditentukan
akan
dihuungkan
dengan daur hidupnya,.
3. Harga
Sunarto
profitbilitas
(2004;206)
mendefinisikan
3) Maksimalisasi penjualan
“Harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang
Penetapan
ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
membangun
memiliki atau menggunakan produk atau
munkin
melibatkan
penjualan
jasa.”
dengan
merugi pada
awalnya
Kotler
dan
Amstrong
mendefinisikan “Harga
(2003:430)
adalah sejumlah
uang yang dibayarkan atas barang dan jasa,
atau
jumlah
nilai
konsumen
tukarkan
harga
pangsa
untuk
pasar.
Ini
dalam upaya merebut pangsa psar
yang tinggi
4) Gengsi (prestise)
Sebuah
perusahaan
dalamrangka mendapatkan manfaat dari
berharap
memiliki atau menggunakan barang atau
penetapan harga guna menetapkan
jasa.”
dirinya sendiri secara esklusif
Tjiptono
(2008:151)
mendefinisikan
“Harga
merupakan
satu-satunya
bauran
pemasaran
yang
pendapatan bagi organisasi”
unsur
memberikan
untuk
mungkin
menggunakan
5) Return on invesment (ROI)
Tujuan-tujuan
mungkin
penetapan
didasarkan
harga
pada
pencarian return on invesment
(ROI) yang diinginkan
4)
Membujuk
pelanggan
untuk
membeli suatu produk
5)
4. Promosi
Lupiyadi
(2001:108)
mendefinisikan
promosi adalah “promosi merupakan salah
Mengimbangi kelemahan unsur
bauran pemasaran lain
6)
satu variabel dalam bauran pemasaran yang
Menanamkan citra produk pada
persahaan
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan
dalam memasarkan produk jasa”.
Swasta
dan
mendefinisikan
Irawan
”promosi
Kotler dan Amstrong (2000)
dalam Alma (2005:179) menyatakan bauran
(2003:349)
arus
1)
Advertising
informasi atau persuasi satu arah yang
2)
Sales promotion
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
3)
Public relation
organisasi
4)
Personal selling
kepada
adalah
promosi meliputi unsur yaitu :
tindakan
yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.”
Tjiptono
promosi
(2004:219)
adalah
:bentuk
mendefinisikan
5. Tempat
komunikasi
Hurriyati (2005 : 55) menyatakan untuk
pemasaran, yaitu aktivitas pemasaran yang
produk industri manufaktur place diartikan
berusaha
informasi,
sebagai saluran distribusi, sedangkan untuk
atau
produk industri jasa, place diartikan sebagai
menyebarkan
mempengaruhi/membujuk,
ada
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
tempat pelayanan jasa.
dan produknya agar bersedia menerima,
Payne (2008:181) menyatakan bahwa
membeli dan loyal pada produk yang
ada tiga interaksi antara penyadia jasa
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
dengan pelanggan :
Tjiptono
(2004:222)
1)
Pelanggan mendatangi penyadia jasa
tujuan pelaksanaan promosi, yaitu:
2)
Penyedia jasa mendatangi pelanggan
1)
3)
Penyedia
Menumbuhkan
pelanggan
menyatakan
presepsi
terhadap
suatu
kebutuhan
2)
3)
Memperkenalkan
jasa
dan
pelanggan
mentransaksikan bisnis dalam jarak
jauh.
dan
Cowell
(2000)
dalam
Hurriyati,
memberikan pemahaman tentang
(2005:57)
suatu produk kepada konsumen
tempat memerlukan pertimbangan yang
Mendorong pemilihan terhadap
cermat terhadap beberapa faktor berikut :
suatu produk
menyatakan
dalam
pemilihan
1) Akses,
misalnya
mudah
lokasi yang
dijangkau
sarana
transportasi umum.
yang
secara
langsung
terlibat
dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang
2) Visibilitas, misalnya lokasi yang
dapat dilihat dengan jelas dari
tepi jalan.
yang ditawarkan”.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan
bahwa keputusan pembelian merupakan
3) Lalu lintas (traffic), dimana ada
dua
sebagai merupakan suatu kegiatan indivisu
hal
yang
perlu
konsumen
pembelian.
dipertimbangkan,
yaitu
(1)
banyaknya
yang
lalu-
lalang
orang
dapat
serangkaian proses yang dilakukan oleh
memberikan
dalam
1. Tahap-Tahap
melakukan
Proses
keputusan
Keputusan
Pembelian
peluang besar terjadinya impulse
Sumarwan (2004:289), keputusan membeli
buying,
dan
atau mengkonsumsi suatu produk dengan
kemacetan lalu lintas dapat pula
merek tertentu akan diawali oleh langkah-
menjadi hambatan.
langkah sebagai berikut:
(2)
kepadatan
4) Tempat parkir yang luas dan
aman.
a. Pengenalan kebutuhan
b. Pencarian informasi
5) Ekspansi, tersedia tempat yang
c. Evaluasi alternatif
cukup untuk perluasan usaha di
d. Menentukan alternatif pilihan
kemudian hari.
e. Menentukan pilihan produk
6) Lingkungan, yaitu daerah sekitar
yang
mendukung
jasa
yang
ditawarkan
Kotler dan Keller (2009:234), menjelaskan
bentuk proses pengam- bilan keputusan
7) Persaingan, yaitu lokasi pesaing
dapat digolongkan sebagai berikut:
8) Peraturan pemerintah.
a. Pengenalan masalah
b. Pencarian informasi
c. Evaluasi alternatif
Keputusan Pembelian
Sumarwan
“Keputusan
(2004:307)
pembelian
menjelaskan
adalah
sebagai
d. Keputusan pembelian
e. Perilaku pasca pembelian.
pemilihan suatu tindakan dari dua dua atau
lebih pilihan alternatif yang pada akhirnya
menentukan
pilihan
dan
melakukan
2. Tipe
Pengambilan
Keputusan
Pembelian
pembelian”. Kotler dan Keller (2007:234)
Utami
mendefinisikan
pengambilan keputusan pelanggan terbagi
“keputusan
pembelian
(2010:55)
menjelaskan
tipe
menjadi tiga jenis, yakni;
a. Pemecahan Masalah Luas
Utami
(2010:55),
menjelaskan
terdapat
Pemecahan masalah luas didefinisikan
beberapa pola berbelanja konsumen dalam
sebagai
pemenuhan
suatu
proses
pengambilan
keputusan pembelian di mana pelanggan
kebutuhan
mereka,
pola
berbelanja itu diantaranya adalah:
memerlukan usaha dan waktu yang
cukup
besar
untuk
meniliti
dan
menganalisis berbagai alternatif.
a. Frekuensi belanja konsumen
b. Kapan mereka berbelanja
b. Pemecahan Masalah Terbatas
c. Dimana
Pemecahan masalah terbatas adalah
suatu proses pengambilan keputusan
mereka
d. Alat pembayaran apa yang mereka pilih
dalam berbelanja.
dan waktu yang cukup banyak.
.
Keputusan
Bersifat
Kebiasaan
bersifat
Penelitian Terdahulu
1.
Pengertian
pengambilan
kebiasaan
keputusan
belanja
keputusan
adalah
yang
untuk
berbelanja
belanja yang menyertakan suatu usaha
c. Pengambilan
memilih
Nova Christina Immanuel Mamuaya
(2008) jurnal yang berjudul " Pengaruh
proses
Variabel-variabel retail mix terhadap
melibatkan
keputusan
ma
pembelian
rket
kota
konsumen
di
sedikit sekali usaha dan waktu atau
super
Manado ".
tanpa sadar dari konsumen dalam proses
Menunjukkan hasil bahwa terdapat
pengambilan keputusan.
pengaruh yang positif antara Variabelvariabel retail mix terhadap keputusan
pembelian.
3. Mengukur Keputusan Pembelian
Kotler dan Keller (2009:240), menjelaskan
bahwa
dalam
melaksanakan
maksud
2.
Ginanda Paramita (2010) jurnal yang
pembelian, konsumen bisa mengambil lima
berjudul " Pengaruh Aplikasi Bauran
sub
Pemasaran
pertimbangan
keputusan pembelian
yang diintikan sebagai berikut:
Terhadap
Kepuasan
Pelanggan (Studi Kasus pada Carrefour
di Depok)”. Menunjukkan hasil bahwa
a. Pilihan merek produk yang akan dibeli
aplikasi bauran pemasaran berpengaruh
b. Pilihan tempat berbelanja
yang signifykan terhadap kepuasan
c. Pilihan jumlah barang yang akan dibeli
pelanggan.
d. Pilihan waktu berbelanja
e. Pilihan metode pembayaran.
3.
Aristo Surya dan Ari Setya ningrum
(2009) “.Analisis Persepsi Konsumen
penelitian,
Pada Aplikasi Bauran Pemasaran Serta
kuantitatif/statistik,
Hubungannya
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Konsumen
Terhadap
(Studi
Loyalitas
Kasus
analisis
data
bersifat
dengan tujuan untuk
Pada
Hipermart Cabang Kelapa
Rancangan Penelitian
Gading)”. Menghasilkan hasil bahwa
Rancangan
penelitian
merupakan
bauran pemasaran berpengaruh yang
rencana yang dibuat oleh peneliti sebagai
signifikan terhadap loyalitas konsumen.
pedoman dari kegiatan yang dilaksanakan
atau
diperlukan
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
merupakan
ini
merupakan
dalam
tahapan proses
yang
merencanakan
dan
melaksanakan penelitian.
metode penelitian survei dengan pendekatan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penelitian
kuantitatif.
pengaruh
dimaksud
adalah
Penelitian
bersifat
survei
Bauran
pemasaran
Terhadap
menjelaskan
Keputusan Pembelian batik Tanjung Bumi.
hubungan kausal dan pengujuain hipotesis.
Dimana variabel bebas adalah produk (X1 ),
Seperti dikemukakan Masri S. (1999:21)
harga (X2 ), promosi (X3 ), tempat (X4 ), serta
penelitian survei dapat digunakan untuk
variabel terikat adalah keputusan pembelian
maksud :
(Y).
a. Penjajagan (eksploratif)
b. Deskriptif
c. Penjelasan
(eksplonatory
atau
(X1 )
confirmatory)
(Y)
d. Evaluasi
(X2 )
e. Perediksi atau meramalkan
f.
(X2 )
Penelitian opersional
g. Pengembangan-pengembangan
indicator-indikator social
Sugiyono
penelitian
(2009:8)
kuantitatif
(X4 )
mendefinisikan
adalah:
Sebagai
Keterangan:
metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat
positivisme,
digunakan
untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen
X1: Produk
X2: harga
X3: promosi
X4: tempat
penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
Y : Keputusan pembelian
yaitu siapa saja yang sedang membeli atau
sesudah membeli secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai
Populasi dan Sampel
Sugiyono (2009;80) mendefinisikan
sampel , Sugiyono (2009;85).
Dimana
“populasi adalah wilayah geberelisasi yang
sampel dalam penelitian ini adalah orang
terdiri atas: Objek/Subjek yang mempunyai
yang membeli batik tulis Tanjung bumi.
kualitas dan karakteristik tertentu yang
Memperhatikan
pernyataan
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
diatas, karena jumlah populasi lebih dari 100
untuk kemudian ditarik kesimpulan.”
orang,
Populasi
adalah
mencatat
maka
penarikan
sampel dalam
penelitian ini menggunakan sampel secara
semua elamen yang diselidiki, menyelidiki
kebetulan.
Tehnik
pengambilan
sampel
semua objek, semua gejala atau peristiwa,
menggunakan rumus dari Taro Yamane atau
Silalahi (2003;59). Dalam penelitian ini
Slovin (dalm Riduan, 2005:65), sebanyak 55
populasi yang diteliti adalah konsumen yang
membeli batik Tanjung bumi yang ditaksir
30 orang pengnjung yang merupakan suplier
Teknik Pengumpulan Data
atau konsumen akhir tiap minggunya dan
Penentuan tehnik pengumpulan data
dalam 1 bulan diperkirakan terdapat 120
yang tepat sangat menentukan kebenaran
pengunjung.
ilmiah suatu penelitian. Selain itu penentuan
Sampel
adalah
penelitian
yang
teknik
pengumpulan
dilakukan hanya terhadap sebagian saja atau
dengan
masalah
wakil dari populasi, Silalahi (2003;61). Bila
membantu memperlancar tujuan penelitian
dalam penelitian akan melakukan analisis
yang
dengan multivariate (kolerasi atau regresi
digunakan dalam pengumpulan data pada
berganda), maka jumlah anggota sampel
penelitian ini adalah:
telah
data
yang
ditetapkan.
yang sesuai
diteliti
Tehnik
akan
yang
minimal 10 kali dari jumlah yang diteliti,
rescoe dalam sugiono (2009;103). Sampel
Wawancara
adalah pembeli akhir, user, dan agen yang
akan
menjual
kembali
dengan
diukur
menggunakan Accidental Sampling,
Dalam
pengambilan
Wawancara adalah salah satu
tehnik pengumpulan data, Umar (2005;169).
Dalam penelitian ini wawancara digunakan
sampel
untuk
mendapatkan
gambaran
tentang
dilakuakan tehnik pengmabilan sampel yaitu
perusahaan
dan pelanggan yang telah
dengan accidental sampling adalah tehnik
membeli batik Tanjung Bumi di Wisma
Anisa Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten
Bangkalan.
Teknik Analisis Data
Pengunjung dari Wisma Anisa
Teknik analisis data adalah suatu teknik
batik yang kebanyakan turis domestic ,
yang digunakan untuk menganalisis data
biasanya membeli kain batik di Wisma
yang diperoleh dalam penelitian. Teknik
Anisa batik untuk dijadikan oleh-oleh. Kain
analisis data yang digunakan yaitu dengan
batik Tanjung Bumi memiliki cirri khas
menggunakan teknik regresi linier berganda,
tersendiri sebagai batik pesisir.
dimana
data
diperoleh,
dikelompokkan
kemudian dianalisis sehingga dari hasil
Angket
tersebut dapat ditarik kesimpulan dan saran.
Wawancara adalah salah satu
Selanjutnya untuk analisis data ini yaitu
tehnik pengumpulan data, Umar (2005;169).
dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS
Dalam penelitian ini wawancara digunakan
16.0. for windows.
untuk
mendapatkan
perusahaan
gambaran
tentang
dan pelanggan yang telah
Penelitian ini menggunakan model
membeli batik Tanjung Bumi di Wisma
pendekatan model regresi berganda. Suatu
Anisa Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten
model regresi yang baik harus bebas dari
Bangkalan.
masalah penyimpangan terhadap asumsi
Pengunjung dari Wisma Anisa
klasik. Berikut ini adalah pengujian terhadap
batik yang kebanyakan turis domestic ,
asumsi klasik dalam model regresi linear
biasanya membeli kain batik di Wisma
berganda.
Anisa batik untuk dijadikan oleh-oleh. Kain
batik Tanjung Bumi memiliki cirri khas
tersendiri sebagai batik pesisir.
Uji Multikolinieritas
Pengujian
adanya
multikolinier
ini
dapat dilakukan dengan melihat nilai dari
Untuk keperluan analisis secara kuantitatif
nilai tolerance dan Variante Inflation Factor
maka jawaban diberi skor antara 1 (satu)
(VIF), nilai tolerance yang besarnya di atas
sampai dengan 4 (empat), dengan perincian
0,1 dan nilai VIF di bawah 10 pada masing –
sebagai berikut :
masing variabel bebasnya. Jika nilai lebih
1.
Jawaban SS skor 4 ( Sangat Setuju )
kecil dari 10 tidak ada kecenderungan terjadi
2.
Jawaban S skor 3 ( Setuju )
gejala multikolinier. Dari hasil pengujian
3.
Jawaban TS skor 2 ( Tidak Setuju )
diperoleh nilai VIF dari masing-masing
4.
Jawaban STS skor 1 ( Sangat Tidak
variabel bebas lebih kecil dari angka 10, jadi
Setuju )
gejala saling tergantung (multikolonieritas)
dari masing-masing variabel tidak terjadi.
menguji apakah dalam suatu model regresi
Dengan demikian dapat disimpulkan tidak
linier ada korelasi antara kesalahan pada
ada multikolinier dalam regresi.
periode t dengan periode t-1 (sebelumnya).
Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada
problem autokorelasi (Ghozali, 2006: 94).
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk melihat
Untuk
menguji
ada
tidaknya
gejala
apakah dalam sebuah model regresi yang
autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji
dibentuk
terjadi
Durbin-Waston
residual
dari
ketidaksamaan
satu
varians
pengamatan
ke
mendeteksi
(DW
gejala
test).
Untuk
autokorelasi
kita
pengamatan yang lain. Jika varians dari
menggunakan uji angka D-W (Durbin-
residual
Waston), dengan syarat sebagai berikut :
dari
suatu
pengamatan
ke
pengamatan lainnya tetap, maka disebut
1.
homoskedastisitas. Sedangkan jika varians
berbeda, disebut heterokedastisitas. Model
autokorelasi
2.
regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas.
1,65 < DW < 2,35 tidak terjadi
1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW <
2,79 tidak disimpulkan
3.
DW < 1,21 atau DW > 2,79 terjadi
autokorelasi
Adapun
Uji Autokorelasi
Uji
autokorelasi
bertujuan
untuk
pengujian
penelitian
ini
autokorelasi
yaitu
pada
sebagai
berikut
distribusi normal. Apabila data jauh dari
Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah
garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
dalam model regresi, variabel dependen dan
garis diagonalnya / grafik histogram maka
variabel independen mempunyai distribusi
menunjukkan pola distribusi tidak normal
data normal atau mendekati normal. Kita
(Imam Ghozali, 2006: 111). Hasil pengujian
dapat melihatnya dari normal probability
Print out SPSS versi 16 tentang uji
plot yang membentuk suatu garis lurus
normalitas berdasarkan grafik probability
diagonal, dan ploting data yang akan
plot,
dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika
diperoleh pada penelitian ini menunjukkan
data menyebar disekitar garis diagonalnya
bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis
dan mengikuti arah garis diagonalnya /
diagonal. Hal ini berarti bahwa model
grafik histogram maka menunjukkan pola
regresi tersebut sudah berdistribusi normal.
Uji Linieritas
mengetahui
Uji
linieritas
bertujuan
untuk
membuktikan
apakah
bahwa
data
keempat
yang
variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak
secara signifikan. Variabel dikatakan linier
bila nilai signifikansi (Linierity) kurang dari
HASIL PENELITIAN
Analisis Regresi Linier Berganda
0,05 (Priyatno,2010). Berdasarkan output
Berdasarkan perhitungan regresi linier
SPSS for windows pada (lampiran) nilai
berganda antara produk (X1), Harga (X2) ,
signifikansi Linierity sebesar 0,000 yang
berarti dibawah 0,05 dapat disimpulkan
bahwa antara produk, harga, promosi, dan
tempat terdapat hubungan yang linier.
Promosi (X3),
Tempat (X4). terhadap
keputusan pembelian batik Tanjung Bumi
digunakan model Regresi Linier Berganda.
Hasil perhitungan dengan bantuan program
computer (statistical Program for Social
Sience) SPSS didapat nilai koefisien regresi
sebagai
berikut
Tabel 4.1
Hasil uji regresi berganda
Variabel
Koefisien Regresi (β)
Constant
-5,150
Produk (X1)
0.253
Harga (X2)
0.373
Promosi (X3)
0.139
Tempat(X4)
0.304
(Sumber : Data primer diolah)
Dengan menampilkan hasil analisis
sama dengan nol, maka keputusan
regresi berganda di atas, maka diperoleh
persamaan sebagai berikut :
pembelian (Y) sebesar -5,150
b.
Nilai ( bX1 ) atau koefisien regresi X1 =
Y = a + bX1 + bX2 + bX3 + bX4
0.253
Y = -5,150+ 0.253X1 + 0.373X2 + 0.139X3
Menunjukkan bahwa produk
+ 0.304X4
a.
Nilai ( a ) atau nilai konstanta = 5,150
mempunyai pengaruh sebesar 0.253
Menunjukkan jika Produk (X1 ), Harga
terhadap
(X2 ), Tempat (X3 ) dan Tempat (X4 )
Koefisien regresi bernilai positif
keputusan
pembelian.
menunjukkan pengaruh yang searah,
artinya apabila Produk meningkat satu
c.
bersifat konstan.
e.
Nilai (bX4) atau koefisien regresi X4 =
satuan berdasarkan pengukuran yang
0.304
dibuat dalam angket, maka keputusan
Menunjukkan
pembelian akan meningkat sebesar
mempunyai pengaruh sebesar 0.304
0.253 dengan asumsi variabel yang lain
terhadap
tidak
Koefisien
mengalami
perubahan
atau
bahwa
keputusan
regresi
Tempat
pembelian.
bernilai
positif
bersifat konstan.
menunjukkan pengaruh yang searah,
Nilai (bX2) atau koefisien regresi X2 =
artinya apabila Tempat meningkat satu
0.373
satuan berdasarkan pengukuran yang
Menunjukkan bahwa Harga mempunyai
dibuat dalam angket, maka keputusan
pengaruh
pembelian
sebesar
0.373
terhadap
akan
meningkat
0.304
keputusan pembelian. Koefisien regresi
dengan asumsi variabel yang lain tidak
bernilai positif menunjukkan pengaruh
mengalami perubahan atau bersifat
yang searah, artinya apabila Harga
konstan.
meningkat satu satuan berdasarkan
pengukuran yang dibuat dalam angket,
Pengujian Hipotesis
maka
Uji t
keputusan
meningkat
pembelian
0.373
akan
dengan
asumsi
1.
variabel yang lain tidak mengalami
d.
Variabel Produk
Berdasar tabel di atas dapat diketahui
perubahan atau bersifat konstan.
bahwa produk (X1 ) mempunyai thitung 3,919
Nilai ( bX3 ) atau koefisien regresi X3 =
nilai Sig yang lebih kecil dari nilai alpha
0.139
(0,00 < 0,05). Dengan demikian maka
Menunjukkan
promosi
hipotesis diterima. Hal ini berarti produk
mempunyai pengaruh sebesar 0.139
(X1 ) memiliki pengaruh terhadap keputusan
terhadap
pembelian (Y).
Koefisien
bahwa
keputusan
regresi
pembelian.
bernilai
positif
menunjukkan pengaruh yang searah,
2.
Variabel Harga
artinya apabila Promosi meningkat satu
Berdasar tabel di atas dapat diketahui
satuan berdasarkan pengukuran yang
bahwa harga (X2 ) mempunyai thitung 3,549
dibuat dalam angket, maka keputusan
nilai Sig yang lebih kecil dari nilai alpha
pembelian akan meningkat sebesar
(0,001 < 0,05). Dengan demikian maka
0.139 dengan asumsi variabel yang lain
hipotesis diterima. Hal ini berarti harga (X2 )
tidak
memiliki
mengalami
perubahan
atau
pengaruh
terhadap
keputusan
pembelian (Y).
Berdasar tabel di atas dapat diketahui
bahwa tempat (X4 ) mempunyai thitung 4,165
Variabel Promosi
nilai Sig yang lebih kecil dari nilai alpha
Berdasar tabel di atas dapat diketahui
(0,00 < 0,05). Dengan demikian maka
bahwa promosi (X3 ) mempunyai thitung 2,2
hipotesis diterima. Hal ini berarti tempat
nilai Sig yang lebih kecil dari nilai alpha
(X4 ) memiliki pengaruh terhadap keputusan
(0,032 < 0,05). Dengan demikian maka
pembelian (Y).
hipotesis diterima. Hal ini berarti promosi
Uji f
3.
(X3 ) memiliki pengaruh terhadap keputusan
pembelian (Y).
Hasil analisis data dengan menggunakan
program SPSS 16.0 for windows dapat
disajikan
4.
dalam
tabel
berikut.
Variabel Tempat
Berdasar tabel 4.14 diketahui besarnya Fhitung
koefisien korelasi berganda
(R)
22,470 dan nilai Sig sebesar 0,000 lebih
sebesar 0,802 atau 80,2% menunjukkan
kecil dari nilai alpha
sehingga
hubungan yang positif dan tergolong kuat
hipotesis diterima. Dengan demikian dapat
antara Produk (X1 ), Harga (X2 ), Promosi
disimpulkan bahwa Produk (X1 ), Harga
(X3 ) dan Tempat (X4 ) terhadap keputusan
(X2 ), Promosi (X3 ) dan Tempat (X4 ) secara
pembelian..
simultan berpengaruh signifikan terhadap
Pembahasan
keputusan pembelian (Y).
1. Kondisi Bauran Pemasaran terhadap
(0,05)
Keputusan Pembelian di Wisma Anisa
Kabupaten Bangkalan.
Koefisien determinasi
Berdasar tabel 4.21 diketahui nilai
Bagi sebagian
Konsumen batik
koefisien determinasi berganda (R2 ) dari
Tanjung Bumi di Wisma Anisa, bauran
persamaan regresi linear berganda adalah
pemasaran batik Tanjung Bumi berpengaruh
sebesar
64,3%
cukup kuat terhadap keputusan pembelian
perubahan variabel keputusan pembelian
Hal ini diperoleh berdasarkan dari hasil
konsumen batik Tanjung Bumi dipengaruhi
penelitian yang bersumber dari angket
oleh Produk (X1 ), Harga (X2 ), Promosi (X3 )
penelitian yang telah diolah oleh penulis
dan
sisanya
bahwa sebanyak 55 responden memberikan
sebesarnya 35,7% dipengaruhi faktor-faktor
jawaban dengan prosentase sebesar 64,3%
lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian
menyatakan setuju terhadap kondisi persepsi
ini.
konsumen
0,643
Tempat
menunjukkan
(X4 ),
sedangkan
terhadap
bauran
pemasaran
sehingga melakukan keputusan pembelian.
partial selanjutnya dikuadratkan. Sehingga
2. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap
produk mempunyai pengaruh 0,235 (23,5%)
keputusan pembelian batik Tanjung
terhadap
Bumisecara parsial dan simultan.
mempunyai
Berdasar
tabel
di
atas
dapat
terhadap
keputusan
pembelian,
pengaruh
0,201
harga
(20,1%)
keputusan pembelian, promosi
diketahui bahwa produk (X1 ) mempunyai
mempunyai pengaruh 0,088(8,8%) terhadap
thitung 3,919 nilai Sig yang lebih kecil dari
keputusan pembelian, tempat mempunyai
nilai alpha (0,00 < 0,05). Dengan demikian
pengaruh sebesar 0,258 (25,8%) terhadap
maka hipotesis diterima. Hal ini berarti
keputusan pembelian
produk (X1 ) memiliki pengaruh terhadap
besarnya Fhitung 22,470 dan nilai Sig
keputusan pembelian (Y). Berdasar tabel di
sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha
atas dapat diketahui bahwa harga (X2 )
(0,05) sehingga hipotesis diterima. Dengan
mempunyai thitung 3,549 nilai Sig yang lebih
demikian dapat disimpulkan bahwa Produk
kecil dari nilai alpha (0,001 < 0,05). Dengan
(X1 ), Harga (X2 ), Promosi (X3 ) dan Tempat
demikian maka hipotesis diterima. Hal ini
(X4 ) secara simultan berpengaruh signifikan
berarti
terhadap keputusan pembelian (Y). Besarnya
harga
(X2 )
memiliki pengaruh
terhadap keputusan pembelian (Y) Berdasar
pengaruh
variabel
bebas
koefisien
2
tabel di atas dapat diketahui bahwa promosi
determinasi berganda (R ) dari persamaan
(X3 ) mempunyai thitung 2,2 nilai Sig yang
regresi linear berganda adalah sebesar 0,643
lebih kecil dari nilai alpha (0,032 < 0,05).
menunjukkan 64,3% perubahan variabel
Dengan demikian maka hipotesis diterima.
keputusan
Hal ini berarti promosi (X3 ) memiliki
Tanjung Bumi dipengaruhi oleh Produk
pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).
(X1 ), Harga (X2 ), Promosi (X3 ) dan Tempat
Berdasar tabel di atas dapat diketahui bahwa
(X4 ), sedangkan sisanya sebesarnya 35,7%
tempat (X4 ) mempunyai thitung 4,165 nilai Sig
dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak
yang lebih kecil dari nilai alpha (0,00 <
dimasukkan dalam penelitian ini.
0,05). Dengan demikian maka hipotesis
pembelian
konsumen
batik
Berdasar hasil penelitian ini dapat
diterima.
Hal ini berarti tempat (X4 )
digunakan sebagai bukti bahwa Bauran
memiliki
pengaruh
pemasaran
terhadap
keputusan
pembelian (Y).
Pengaruh
di
Wisma
Anisa
dalam
pemasaran batik Tanjung Bumi sangat
partial
untuk
produk
berpengaruh terhadap keputusan pembelian
sebesar 0,485, harga sebesar 0,449, promosi
konsumen baik dari segi produk, harga,
0,297, dan tempat 0,508 Untuk mengetahui
promosi, dan tempat
pengaruh setiap variabel, nilai correlation
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Bauran pemasaran yang diterpakan oleh
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
Wisma Anisa terhadap penjulan Batik
pembahasan yang telah dikemukakan pada
Tanjung
bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan
sehingga sangat penting bagi Wisma
sebagai berikut :
Anisa
1. Bauran pemasaran yang ada di Wisma
Pemasaran yang efektif dan efesien
Anisa sangat berpengaruh terhadap
apalagi dalam tahun terkahir semakin
keputusan pembelian hal ini terdapat
banyak pesaing yag berdiri.
pada
Bumi
sangat
untuk
berpengaruh
melakukan
strategi
hasil penelitian yaitu 64,3%
pengaruh bauran pemasaran terhadap
keputusan pembelian.
signifikan
keputusan pembelian
hasil
penelitian
yang
mendapatkan bahwa promosi memiliki
2. Produk, harga, promosi, dan tempat
berpengaruh
2. Mengingat
terhadap
tingkat pengaruh yang paling kecil,
disarankan
kepada
pemilik
agar
baik secara
menggunakan promosi untuk menambah
parsial maupun simultan di Wisma
penyebaran informasi mengenai batik
Anisa. Pengaruh secara parsial produk
Tanjung Bumi dan Wisma Anisa, karena
mempunyai pengaruh 0,235 (23,5%)
sekarang ini promosi yang dilakukan
terhadap keputusan pembelian, harga
oleh Wisma Anisa masih mencakup
mempunyai pengaruh 0,201 (20,1%)
wilayah yang sederhana.
terhadap keputusan pembelian, promosi
mempunyai
pengaruh
0,088(8,8%)
DAFTAR RUJUKAN
terhadap keputusan pembelian, tempat
Agus Kusnawan 2009. Pengaruh bauran
mempunyai pengaruh sebesar 0,258
pemasaran jasa telepon terhadap
(25,8%) terhadap keputusan pembelian.
keputusan
Sedangkan pengaruh secara simultan
mengkonsumsi
produk, harga, promosi, dan tempat
(ISSN: 2085-479x)
terhadap keputusan pembelian sebesar
64,3%
Alma,
Buchari.
pelanggan
pulsa.
2009.
dalam
Manajerial
Manajemen
pemasaran dan pemasaran jasa.
Bandung : CV Alfabeta.
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan
analisis di atas, maka saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut :
Arikunto,
Suharsimi.
2006.
Prosedur
penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
David, Fred R. 2009 manajemen strategi.
Jakarta: Salemba empat
Pembelian Kebab Turki Baba Rafi di
Dimas Matowaya, Muhamad. 2009. Analisis
strategi Diferensiasi dan positioning
terhadap
Loyalitas
pengguna
Yogyakarta. Yogyakarta: Uneversitas
Islam Indonesia.
Santoso,
purbayu
Budi.
2005.
Analisi
operator telepon seluler GSM di di
Statistik dengan Microsoft Excell &
wilayah duren sawit Jakarta timur
SPSS. Yogyakarta: Andi.
menggunakan
metode
analytical
Setiadi,
Nugroho
J.
2003.
Perilaku
hierarchy process (AHP). Jakarta:
konsumen: konsep dan implikasi
Uneversitas Guna Darma.
untuk
Kertajaya,
hermawan.
Kertajaya
on
2007.Hermawan
differentiation.
Bandung: PT.Mizan Pustaka.
Manajeman Pemasaran. Indonesia:
PT Macanan Jaya Cemerlang.
Philip.
2000.
penelitian
pemasaran. Bogor: Kencana
Simamora. Bilson. 2004. Panduan Riset
Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2007. Statistik untuk penelitian.
Bandung: CV Alfabeta
Manajemen
Pemasaran. Jakarta. PT.Prenhalindo
Lamb, Charles W, et al. 2001. Pemasaran.
Jakarta: Salemba Empat.
Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku konsuemn
teori dan
penerapannya dalam
pemasaran.
Bogor
PT
ghalia
Indonesia.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani A. 2006.
Manajemen
dan
perilaku Konsumen. Jakarta: PT
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lne. 2007.
Kotler,
strategi
Pemasaran
Jasa.
Jakarta: Salemba Empat.
Susanto, A. B. 2000. Manajemen Pemasaran
di Indonesia, Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan
Pengendalian.
Jakarta: Salemba Empat
Machfoed, Mahmud. 2010. Komunikasi
pemasaran
modern.
Yogyakarta:
Cakra Ilmu
Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta: Liberty.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2009.
Perilaku
Swastha, Basu DH dan Irawan. 2001.
konsumen edisi revisi.
Bandung: PT refika Aditama.
Tambunan, Pamela M. C. 2010. Pengaruh
Diferensiasi
Produk
Terhadap
Kepuasan Konsumen Mobil Truk
Priyanto, Duwi. 2009. SPSS Untuk Analisis
Ringan Isuzu pada PT. Isuindomas
Korelasi, Regresi, dan Multivariate,
Putra Medan. Medan: Universitas
Yogyakarta, Gramedia
Sumatra Utara.
Puspita, Bayu. 2007. Analisis Pengaruh
Tim Penyusun Penulisan Skripsi UNESA.
Atribut Produk Terhadap Keputusan
2010. Supleman Buku Pedoman
Jurusan
Pendidikan
Ekonomi.
Surabaya: UNESA University Press.
Tjiptono,
Fandy.
2008.
Pemasaran
Strategik. Yogyakarta: Andi.
2008. Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: Andi.
Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran &
Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
http://www.bpsjatim.co.id
Download