PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi pada Wisma Anisa Batik di Kabupaten Bangkalan) Krissandi Dewantoro Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK Semakin tumbuh dan berkembangnya perusahaan dengan produk sejenis mengakibatkan persaingan semakin ketat. Untuk bisa menghadapi persaingan tersebut, perusahaan harus memiliki strategi pemasaran yang efisian untuk menawarkan produknya kepada konsumen. Salah satu strategi tersebut adalah bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat. Strategi tersebut juga digunakan oleh Wisma Anisa Batik yang mampu mempengaruhi keputusan pembelian batik Tanjung Bumi . Melihat fenomena di atas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang pengaruh variabel bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli batik Tanjung Bumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat terhadap keputusan pembelian Batik Tanjung Bumi di Wisma Anisa Batik.Penelitian ini menggunakan jenis data primer sedangkan teknik pengambilan sampelnya menggunakan metode acidental sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 55 responden yang merupakan konsumen batik Tanjung Bumi di Wisma Anisa Kabupaten Bangkalan. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier berganda.Dari hasil penelitian menunjukan angka koefisen regresi yang menunjukkan bahwa Bauran pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Wisma Anisa kabupten Bangkalan . Kata Kunci: Bauran pemasaran dan keputusan pembelian Increasingly grow and develop the company with the same kind of product cause the increasingly tight competition. In order to be able to deal with the competition, the company should have the efficient marketing strategies to offer its product to consumers. One of strategies is marketing mix consisting of product, price, promotion and place. The strategies also used by the Wisma Anisa Batik which able to influence the Tanjung Bumi batik purchasing decision. Viewing the phenomenon above the researcher interested to make a research of the marketing mix variable has effect on consumer decision in buying the Tanjung Bumi batik. The purpose of this research was to know the effect of marketing mix consisting of product, price, promotion and place on the decision of Tanjung Bumi Batik purchasing in Wisma Anisa Batik.This research used the primary data type while the sample taking technique used the accidental sampling method. Sample numbers used in this research were as many as 55 respondents constituting the Tanjung Bumi batik consumers in Wisma Anisa of Bangkalan Regency. Data analysis technique used in this research was using the multiple linear regression analysis.Of the result of research showed the regression coefficient number indicating that the Marketing Mix significantly influential on the purchasing decision in Wisma Anisa of Bangkalan regency. Key words: Product, Price, Promotion, Place, Purchasing decision Borden (1984) Pemasaran masih ditawarkan kepada pelangganya maka merupakan seni, dan manajer pemasaran, perusahaan akan mudah merugi. Dalam sebagai harus hal ini pengembangan strategi memegang menyusun semua kegiatan pemasaran peran yang sangat penting. Strategi yang untuk memajukan kepentingan jangka dilakukan oleh suatu perusahaan dapat pendek dan panjang dari perusahaan. memacu Dalam jurnal penelitian Agus Kusnawan pendapatanya (2009) pelanggan baru yang loyal. kepala koki, kreatif mengungkapkan bahwa pada untuk menigkatkan dan mendapatkan hakikatnya bauran pemasaran jasa sama Indonesia telah mematenkan batik dengan bauran pemasaran produk dalam melalui UNESCO, serta meningkatkan hal pemasar harus mampu menganalisis teknik pembuatan batik dan semakin dan memilih pasar sasaranya sehingga beragam desain batik yang dibuat. Hal perumusan bauran yang tersebut juga mendukung pasaran batik dilakukan perusahaan benar-benar menjadi semakin luas, sampai ke luar pemasaran mengacu pada pasar sasaranya. negeri, konsumenya semakin kritis. Agus Kusnawan (2009) berpendapat Konsumen menghendaki agar kualitas pelanggan merupakan salah satu faktor lebih baik dan ditingkatkan. Kualitas atau yang kesinambungan mutu batik dapat dilihat dari ketahanan suatu perusahaan, dengan kata lain roda luntur warnanya, sejak dikukuhkan oleh kehidupan suatu perusahaan tergantung UNESCO pembelian batik di Tanah air pada pelanggan, bila perusahaan tidak menigkat sebesar Rp. 1 triliun. inovatif mempengaruhi terhadap produk yang Batik Tanjung Bumi adalah salah satu batik khas Indonesia yang berasal daerah Bangkalan mulai banyak diminati dari pulau Madura, yang memiliki ciri turis domestic maupun manca Negara khas Pasca pasca pembangunan jembatan Suramadu. Suramadu Dengan banyaknya permintaan pasar penjualan batik dimadura semakin pesat yang semakin meningkat penghasil batik diamana mulai dibangun sentra-sentra maupun batik disetiap kabupaten dibangkalan dan menjamur, banyak produsen baru yang juga toko yang menjajalkan batik. Daerah bermunculan selain produsen asli wilyah Tanjung Bumi adalah derah industri batik Tanjung bumi sendiri, produsen tersebut terbesar di Madura dimana sebagian memiliki tempat yang lebih strategis warganya menghasilkan batik. karena berada pada jalan utama maupun sebagai pembuatan batik pesisir. jembatan penjual batik semakin Kain batik di Madura memiliki di dekat tempat pariwisata, sementara corak-corak yang beragam bahkan untuk produsen asli Tanjung Bumi sendiri setiap kota memiliki kekhasan masing- memiliki kelemahan di sektor tempat masing. Batik Tanjungbumi, Bangkalan dimana daerah Tanjung Bumi itu sendiri berbeda yang sulit di jangkau, dan juga daerah dengan batik Pamekasan maupun Sumenep. Batik Tanjungbumi tersebut lebih tegas pariwisata. dirinya dalam menunjukkan jati sebagai daerah Batik Tanjung Bumi Bangkalan sedangkan batik Pamekasan maupun termasuk katagori batik pesisir bukan Sumenep lebih kaya dalam corak dan batik pedalaman. Batik pesisir umumnya penggunaan warna-warna kalem juga memiliki motif dan warna yang berani semakin jamak. dulu sedangkan batik pedalaman umumnya hanya digunakan untuk upacara-upacara bercorak klasik dan kalem. Hal tersebut tradisional masyarakat Tuban seperti terkait dengan sifat masyarakat pesisir sedekah dan yang „terbuka‟ dari pengaruh budaya luar. pemakaman. Pada perkembangan jaman, Namun yang paling mahal dan paling sekarang ini penggunaan batik tulis tuban terkenal tidak hanya untuk upacara-upacara adat, Bangkalan ini adalah Batik Gentongan. namun telah meluas pada penggunaan Batik Gentongan dengan motif: panji seperti, taplak meja, sarung bantal, tukul, panji leko, panji susi, tasikmalaya, dekorasi hiasan dinding, model baju getoge dll. Batik khas merupakan pesisir, bumi, batik bukan tulis pernikahan, modis baik untuk pria dan wanita. Batik Tanjung Bumi sendiri di dari batik Tanjung Bumi Batik Tanjung Bumi Bangkalan memang sangat terkenal mulai dari wisatawan ataupun wisatawan manca, meninggkatkan target penjualan baik padahal bukan hanya Tanjung Bumi saja dalam kuantitas produk dan kualitas pengrajin produk. batik di Bangkalan, tapi terdapat juga di daerah Bangkalan yang lainnya, Wisma Anisa dapat seperti di daerah Modung, mengandalkan pada bauran pemasaran . Belega, Socah dan Kokop. promosi hal ini merupakan salah satu upaya pemasaranya batik tanjung bumi sendiri perusahaan dalam menciptakan hanya menggunakan word of mouth, keunggulan dibandingkan perusahaan produknya yang sudah sangat lama dan yang lainya. Dengan mengenali empat ciri khas tersendiri dari batik Tanjung unsur bauran pemasaran yaitu produk, Bumi harga, promosi, dan tempat. Produk yaitu mendapatkan tempat tersendiri di hati pecinta batik. batik Tanjung Bumi diharapkan mempu Konsumen akan membeli suatu mempunyai kualitas dan ciri khas barang yang bersangkutan dimana cirri- tersendiri dibenak konsumen, harga yang ciri dan kegunaanya sesuai dengan dipasarkan juga bersaing dari harga batik keinginan dan seleranya. Semua hal jenis tersebut tidak akan berarti apabila tidak menginformasikan disertai dengan strategi pemasaran yang sehingga pangsa yang semakin luas, dan tepat. Bahkan apabila tidak mampu untuk tempat yang strategis dan kenyamanan membuat kombinasi bauran pemasaran pelayanan akan menambah minat beli di yang tepat usaha tersrbut bisa akan benak konsumen lainya, promosi kepada untuk konsumen mengalami kerugian yang berkelanjutan. Tujuan ini dapat tercapai apabila bagian pemasaran strategi perusahaan yang baik melakukan untuk dapat a. Pemasaran Definisi pemasaran telah banyak dikemukakan oleh para ahli antara lain menggunakan kesempatan atau peluang Kotler yang ada dalam pemasaran, sehingga mendefinisikan pemasaran adalah “proses posisi dan kedudukan perusahaan dipasar sosial dan manajerial dimana individu dan dapat kelompok memperoleh dipertahankan ditingkatkan. dan Amstrong (2009:7) apa yang mereka merupakan butuhkan dan inginkan melalui penciptaan penghubung antara perusahaan sebagai dan pertukaran produk serta nilai dengan produsen sebagai pihak lain”. Yang artinya pemsaran dapat itu kegiatan dilakukan secara individu maupun kelompok pemasar mempunyai arti penting dalam untuk menciptakan pertukaran nilai yang pemakai. Pemasaran sekaligus dan atau konsumen Oleh karena sesuai harapan. mencapai suatu kepuasan dari segmen Stanton (1998) dalam Dharmesta dan Handoko (2000:4) mendefinisikan konsumen tertentu dibuthkan strategi pemasaran yang tepat .Kotler (2009:13) pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu mendefinisikan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang pemasaran adalah untuk memenuhi dan ditujukan untuk merencanakan, menentukan memuaskan harga, mencapai tujuan organisasi”. mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat bahwa konsumen Kotler “tujuan dalam dari rangka dan Amstrong (2009:22) memuaskan kebutuhan pembeli yang ada mendefinisikan “Konsep penjualan yang maupun pembeli potensial. memuaskan pada kebutuhan perusahaan dan Teori proses maupun Pemasaran didefinisikan yang direncanakan oleh indiviu kelompok besar melalui promosi yang gencar.” menciptakan Promosi yang dilakukan oleh perusahaan pertukaran nilai yang berguna dan sesuai membutuhkan biaya dan mengurangi hasil yang dinginkan denga menciptakan ide penjualan, promosi yang besar diharapkan yang baik dan kreativ . Mc Danel (2001:7) pula mendapatkan hasil penjualan yang mendefinisikan pemasaran adalah :”proses besar pula sehingga adanya keseimbangan perencanaan antara promosi yang dikeluarkan dan hasil dan untuk mengutamakan jumlah penjuaan yang lebih menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk penjualan yang didapatkan. menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan 1. Bauran pemasaran individu dan organisasi.” Kotler (2000) dalam Hurriyati (2005 tersebut, :47-48) mendefinisikan bahwa “Marketing dapat disimpulkan segala pemasaran lebih mix is the set of marketing tools that the firm menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan uses to pursue its marketing objective in the dan keinginan konsumen serta menentukan target market”. Berdasar harga, definisi-definisi mengadakan komunikasi, dan Zeithaml dan Hitner (2000) dalam distribusi yang efektif untuk memberitahu, Hurriyati (2005:48) mendefinisikan bahwa mendorong dan melayani pasar. “Bauran pemasaran adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh b. Tujuan Pemasaran Konsumen karakteristik dimana memiliki terdapat perusahaan dalam melakukan berbagai komunikasi dengan konsumen dan akan segmen- dipakai untuk memuaskan konsumen.” segmen konsumen yang berbeda-beda, untuk Swasta dan Irawan (2005:78) mendefinisikan bahwa Bauran pemasaran hanya berbentuk sesuatu yang berwujud adalah kombinasi dari empat variabel atatu saja, kegiatan yang merupakan inti dari sistem sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang pemasaran tidak berwujud seperti pelayanan jasa.” perusahaan yakni produk, seperti makanan, pakian, dan struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem Kotler (2000) dalam Hurriyati (2005:50) distribusi. Dari ke empat aspek tersebut mendefinisikan :Produk merupakan segala dalam kasus-kasus yang berbeda unsur- sesuatu yang dapat ditawarkan produsen unsur bauran pemasaran memiliki pengaruh untuk diperhatikan, diminati, dicari, dibeli, yang berbeda-beda pula. digunakan atau dikonsumsi sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. 2. Produk Kotler (2005:69) mendefinisikan produk Sunarto (2004:153) mendefinisikan dapat produk bahwa “Produk meliputi lebih dari ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau sekedar barang berwujud, tetapi produk keinginan. Keputusan tentang produk ini meliputi objek secara fisik, jasa, orang, mencakup penciptaan bentuk penawaran tempat, organsasi, ide, atau bauran dari fisik. Mereknya, pembungkus, garansi dan semua bentuk-bentuk tadi.” adalah sebagai: Sesuatu yang servis sesudah penjualan Machfoedz Lamb, (2010:62) mendefinisikan et al (2001:414-416) mengklasifikasikan jenis-jenis produk, yang produk berikut “Suatu produk adalah bukan intinya sebagai berikut : sekedar komponen fisik, melainkan barang 1) atau jasa yang mencerminkan potensi untuk Produk kemudahan ( Convenience produk ) memenuhi rentang kebutuhan konsumen, 2) Produk belanja (Shoping Produk) baik yang disadari maupun yang tidak di 3) Produk khusus (specialty produk) sadari.” 4) Produk yang tidak dicari (Unshought Tjiptono (2008:95) mendefinisikan produk) produk sebagai berikut “Segala sesuatu yang dapat ditawarkan diperhatikan, diminta, Kotler untuk (2004:139) dicari, dibeli, yang intinya sebagai berikut : 1) pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.” (2009:139) dalam produsen digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai Alma (2000) produk sebagai berikut “Produk itu bukan menyebutkan fungsi produk, Produk berfungsi lebih baik dari yang diharapkan 2) mendefinisikan Simamora Produk berfungsi seperti apa yang diharapkan 3) Produk berfungsi lebih buruk dari apa “Harga adalah atribut produk atau jasa yang yag diharapkan Kotler Ujang (2004:303) mendefinisikan harga (2005:69) menyebutkan beberapa tingkatan produk, yang intinya paling sering digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi produk.” sebagai berikut : Payne (2000) , dalam rahayu (2006:39) 1) Core benefit menyatakan tujuan penetapan harga adalah : 2) Basic product 1) kelangsungan hidup 3) Expected product Dalam kondisi pasar yang merugi, 4) Augmented product tujuan penetapan harga mungkin 5) Parential product mencakup Tjiptono produk (2008:98) menklasifikasi berdasarkan berwujud tidaknya, yang intinya sebagai berikut : tingkat yang diinginkan untuk memastikan kelangsungan hidup. 2) memaksimalkan keuntungan 1) Barang tidak tahan lama (Nondurable Goods) penetapan harga untuk memastikan maksimalisasi profitbilitas dalam 2) Barang tahan lama ( Idurable Goods) periode tertentu. Periode yang ditentukan akan dihuungkan dengan daur hidupnya,. 3. Harga Sunarto profitbilitas (2004;206) mendefinisikan 3) Maksimalisasi penjualan “Harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang Penetapan ditukar konsumen atas manfaat-manfaat membangun memiliki atau menggunakan produk atau munkin melibatkan penjualan jasa.” dengan merugi pada awalnya Kotler dan Amstrong mendefinisikan “Harga (2003:430) adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah nilai konsumen tukarkan harga pangsa untuk pasar. Ini dalam upaya merebut pangsa psar yang tinggi 4) Gengsi (prestise) Sebuah perusahaan dalamrangka mendapatkan manfaat dari berharap memiliki atau menggunakan barang atau penetapan harga guna menetapkan jasa.” dirinya sendiri secara esklusif Tjiptono (2008:151) mendefinisikan “Harga merupakan satu-satunya bauran pemasaran yang pendapatan bagi organisasi” unsur memberikan untuk mungkin menggunakan 5) Return on invesment (ROI) Tujuan-tujuan mungkin penetapan didasarkan harga pada pencarian return on invesment (ROI) yang diinginkan 4) Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk 5) 4. Promosi Lupiyadi (2001:108) mendefinisikan promosi adalah “promosi merupakan salah Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain 6) satu variabel dalam bauran pemasaran yang Menanamkan citra produk pada persahaan sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa”. Swasta dan mendefinisikan Irawan ”promosi Kotler dan Amstrong (2000) dalam Alma (2005:179) menyatakan bauran (2003:349) arus 1) Advertising informasi atau persuasi satu arah yang 2) Sales promotion dibuat untuk mengarahkan seseorang atau 3) Public relation organisasi 4) Personal selling kepada adalah promosi meliputi unsur yaitu : tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.” Tjiptono promosi (2004:219) adalah :bentuk mendefinisikan 5. Tempat komunikasi Hurriyati (2005 : 55) menyatakan untuk pemasaran, yaitu aktivitas pemasaran yang produk industri manufaktur place diartikan berusaha informasi, sebagai saluran distribusi, sedangkan untuk atau produk industri jasa, place diartikan sebagai menyebarkan mempengaruhi/membujuk, ada mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan tempat pelayanan jasa. dan produknya agar bersedia menerima, Payne (2008:181) menyatakan bahwa membeli dan loyal pada produk yang ada tiga interaksi antara penyadia jasa ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. dengan pelanggan : Tjiptono (2004:222) 1) Pelanggan mendatangi penyadia jasa tujuan pelaksanaan promosi, yaitu: 2) Penyedia jasa mendatangi pelanggan 1) 3) Penyedia Menumbuhkan pelanggan menyatakan presepsi terhadap suatu kebutuhan 2) 3) Memperkenalkan jasa dan pelanggan mentransaksikan bisnis dalam jarak jauh. dan Cowell (2000) dalam Hurriyati, memberikan pemahaman tentang (2005:57) suatu produk kepada konsumen tempat memerlukan pertimbangan yang Mendorong pemilihan terhadap cermat terhadap beberapa faktor berikut : suatu produk menyatakan dalam pemilihan 1) Akses, misalnya mudah lokasi yang dijangkau sarana transportasi umum. yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang 2) Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. yang ditawarkan”. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan 3) Lalu lintas (traffic), dimana ada dua sebagai merupakan suatu kegiatan indivisu hal yang perlu konsumen pembelian. dipertimbangkan, yaitu (1) banyaknya yang lalu- lalang orang dapat serangkaian proses yang dilakukan oleh memberikan dalam 1. Tahap-Tahap melakukan Proses keputusan Keputusan Pembelian peluang besar terjadinya impulse Sumarwan (2004:289), keputusan membeli buying, dan atau mengkonsumsi suatu produk dengan kemacetan lalu lintas dapat pula merek tertentu akan diawali oleh langkah- menjadi hambatan. langkah sebagai berikut: (2) kepadatan 4) Tempat parkir yang luas dan aman. a. Pengenalan kebutuhan b. Pencarian informasi 5) Ekspansi, tersedia tempat yang c. Evaluasi alternatif cukup untuk perluasan usaha di d. Menentukan alternatif pilihan kemudian hari. e. Menentukan pilihan produk 6) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan Kotler dan Keller (2009:234), menjelaskan bentuk proses pengam- bilan keputusan 7) Persaingan, yaitu lokasi pesaing dapat digolongkan sebagai berikut: 8) Peraturan pemerintah. a. Pengenalan masalah b. Pencarian informasi c. Evaluasi alternatif Keputusan Pembelian Sumarwan “Keputusan (2004:307) pembelian menjelaskan adalah sebagai d. Keputusan pembelian e. Perilaku pasca pembelian. pemilihan suatu tindakan dari dua dua atau lebih pilihan alternatif yang pada akhirnya menentukan pilihan dan melakukan 2. Tipe Pengambilan Keputusan Pembelian pembelian”. Kotler dan Keller (2007:234) Utami mendefinisikan pengambilan keputusan pelanggan terbagi “keputusan pembelian (2010:55) menjelaskan tipe menjadi tiga jenis, yakni; a. Pemecahan Masalah Luas Utami (2010:55), menjelaskan terdapat Pemecahan masalah luas didefinisikan beberapa pola berbelanja konsumen dalam sebagai pemenuhan suatu proses pengambilan keputusan pembelian di mana pelanggan kebutuhan mereka, pola berbelanja itu diantaranya adalah: memerlukan usaha dan waktu yang cukup besar untuk meniliti dan menganalisis berbagai alternatif. a. Frekuensi belanja konsumen b. Kapan mereka berbelanja b. Pemecahan Masalah Terbatas c. Dimana Pemecahan masalah terbatas adalah suatu proses pengambilan keputusan mereka d. Alat pembayaran apa yang mereka pilih dalam berbelanja. dan waktu yang cukup banyak. . Keputusan Bersifat Kebiasaan bersifat Penelitian Terdahulu 1. Pengertian pengambilan kebiasaan keputusan belanja keputusan adalah yang untuk berbelanja belanja yang menyertakan suatu usaha c. Pengambilan memilih Nova Christina Immanuel Mamuaya (2008) jurnal yang berjudul " Pengaruh proses Variabel-variabel retail mix terhadap melibatkan keputusan ma pembelian rket kota konsumen di sedikit sekali usaha dan waktu atau super Manado ". tanpa sadar dari konsumen dalam proses Menunjukkan hasil bahwa terdapat pengambilan keputusan. pengaruh yang positif antara Variabelvariabel retail mix terhadap keputusan pembelian. 3. Mengukur Keputusan Pembelian Kotler dan Keller (2009:240), menjelaskan bahwa dalam melaksanakan maksud 2. Ginanda Paramita (2010) jurnal yang pembelian, konsumen bisa mengambil lima berjudul " Pengaruh Aplikasi Bauran sub Pemasaran pertimbangan keputusan pembelian yang diintikan sebagai berikut: Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus pada Carrefour di Depok)”. Menunjukkan hasil bahwa a. Pilihan merek produk yang akan dibeli aplikasi bauran pemasaran berpengaruh b. Pilihan tempat berbelanja yang signifykan terhadap kepuasan c. Pilihan jumlah barang yang akan dibeli pelanggan. d. Pilihan waktu berbelanja e. Pilihan metode pembayaran. 3. Aristo Surya dan Ari Setya ningrum (2009) “.Analisis Persepsi Konsumen penelitian, Pada Aplikasi Bauran Pemasaran Serta kuantitatif/statistik, Hubungannya menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Konsumen Terhadap (Studi Loyalitas Kasus analisis data bersifat dengan tujuan untuk Pada Hipermart Cabang Kelapa Rancangan Penelitian Gading)”. Menghasilkan hasil bahwa Rancangan penelitian merupakan bauran pemasaran berpengaruh yang rencana yang dibuat oleh peneliti sebagai signifikan terhadap loyalitas konsumen. pedoman dari kegiatan yang dilaksanakan atau diperlukan METODE PENELITIAN Jenis penelitian merupakan ini merupakan dalam tahapan proses yang merencanakan dan melaksanakan penelitian. metode penelitian survei dengan pendekatan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penelitian kuantitatif. pengaruh dimaksud adalah Penelitian bersifat survei Bauran pemasaran Terhadap menjelaskan Keputusan Pembelian batik Tanjung Bumi. hubungan kausal dan pengujuain hipotesis. Dimana variabel bebas adalah produk (X1 ), Seperti dikemukakan Masri S. (1999:21) harga (X2 ), promosi (X3 ), tempat (X4 ), serta penelitian survei dapat digunakan untuk variabel terikat adalah keputusan pembelian maksud : (Y). a. Penjajagan (eksploratif) b. Deskriptif c. Penjelasan (eksplonatory atau (X1 ) confirmatory) (Y) d. Evaluasi (X2 ) e. Perediksi atau meramalkan f. (X2 ) Penelitian opersional g. Pengembangan-pengembangan indicator-indikator social Sugiyono penelitian (2009:8) kuantitatif (X4 ) mendefinisikan adalah: Sebagai Keterangan: metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen X1: Produk X2: harga X3: promosi X4: tempat penentuan sampel berdasarkan kebetulan, Y : Keputusan pembelian yaitu siapa saja yang sedang membeli atau sesudah membeli secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai Populasi dan Sampel Sugiyono (2009;80) mendefinisikan sampel , Sugiyono (2009;85). Dimana “populasi adalah wilayah geberelisasi yang sampel dalam penelitian ini adalah orang terdiri atas: Objek/Subjek yang mempunyai yang membeli batik tulis Tanjung bumi. kualitas dan karakteristik tertentu yang Memperhatikan pernyataan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari diatas, karena jumlah populasi lebih dari 100 untuk kemudian ditarik kesimpulan.” orang, Populasi adalah mencatat maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel secara semua elamen yang diselidiki, menyelidiki kebetulan. Tehnik pengambilan sampel semua objek, semua gejala atau peristiwa, menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Silalahi (2003;59). Dalam penelitian ini Slovin (dalm Riduan, 2005:65), sebanyak 55 populasi yang diteliti adalah konsumen yang membeli batik Tanjung bumi yang ditaksir 30 orang pengnjung yang merupakan suplier Teknik Pengumpulan Data atau konsumen akhir tiap minggunya dan Penentuan tehnik pengumpulan data dalam 1 bulan diperkirakan terdapat 120 yang tepat sangat menentukan kebenaran pengunjung. ilmiah suatu penelitian. Selain itu penentuan Sampel adalah penelitian yang teknik pengumpulan dilakukan hanya terhadap sebagian saja atau dengan masalah wakil dari populasi, Silalahi (2003;61). Bila membantu memperlancar tujuan penelitian dalam penelitian akan melakukan analisis yang dengan multivariate (kolerasi atau regresi digunakan dalam pengumpulan data pada berganda), maka jumlah anggota sampel penelitian ini adalah: telah data yang ditetapkan. yang sesuai diteliti Tehnik akan yang minimal 10 kali dari jumlah yang diteliti, rescoe dalam sugiono (2009;103). Sampel Wawancara adalah pembeli akhir, user, dan agen yang akan menjual kembali dengan diukur menggunakan Accidental Sampling, Dalam pengambilan Wawancara adalah salah satu tehnik pengumpulan data, Umar (2005;169). Dalam penelitian ini wawancara digunakan sampel untuk mendapatkan gambaran tentang dilakuakan tehnik pengmabilan sampel yaitu perusahaan dan pelanggan yang telah dengan accidental sampling adalah tehnik membeli batik Tanjung Bumi di Wisma Anisa Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan. Teknik Analisis Data Pengunjung dari Wisma Anisa Teknik analisis data adalah suatu teknik batik yang kebanyakan turis domestic , yang digunakan untuk menganalisis data biasanya membeli kain batik di Wisma yang diperoleh dalam penelitian. Teknik Anisa batik untuk dijadikan oleh-oleh. Kain analisis data yang digunakan yaitu dengan batik Tanjung Bumi memiliki cirri khas menggunakan teknik regresi linier berganda, tersendiri sebagai batik pesisir. dimana data diperoleh, dikelompokkan kemudian dianalisis sehingga dari hasil Angket tersebut dapat ditarik kesimpulan dan saran. Wawancara adalah salah satu Selanjutnya untuk analisis data ini yaitu tehnik pengumpulan data, Umar (2005;169). dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS Dalam penelitian ini wawancara digunakan 16.0. for windows. untuk mendapatkan perusahaan gambaran tentang dan pelanggan yang telah Penelitian ini menggunakan model membeli batik Tanjung Bumi di Wisma pendekatan model regresi berganda. Suatu Anisa Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten model regresi yang baik harus bebas dari Bangkalan. masalah penyimpangan terhadap asumsi Pengunjung dari Wisma Anisa klasik. Berikut ini adalah pengujian terhadap batik yang kebanyakan turis domestic , asumsi klasik dalam model regresi linear biasanya membeli kain batik di Wisma berganda. Anisa batik untuk dijadikan oleh-oleh. Kain batik Tanjung Bumi memiliki cirri khas tersendiri sebagai batik pesisir. Uji Multikolinieritas Pengujian adanya multikolinier ini dapat dilakukan dengan melihat nilai dari Untuk keperluan analisis secara kuantitatif nilai tolerance dan Variante Inflation Factor maka jawaban diberi skor antara 1 (satu) (VIF), nilai tolerance yang besarnya di atas sampai dengan 4 (empat), dengan perincian 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 pada masing – sebagai berikut : masing variabel bebasnya. Jika nilai lebih 1. Jawaban SS skor 4 ( Sangat Setuju ) kecil dari 10 tidak ada kecenderungan terjadi 2. Jawaban S skor 3 ( Setuju ) gejala multikolinier. Dari hasil pengujian 3. Jawaban TS skor 2 ( Tidak Setuju ) diperoleh nilai VIF dari masing-masing 4. Jawaban STS skor 1 ( Sangat Tidak variabel bebas lebih kecil dari angka 10, jadi Setuju ) gejala saling tergantung (multikolonieritas) dari masing-masing variabel tidak terjadi. menguji apakah dalam suatu model regresi Dengan demikian dapat disimpulkan tidak linier ada korelasi antara kesalahan pada ada multikolinier dalam regresi. periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi (Ghozali, 2006: 94). Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini bertujuan untuk melihat Untuk menguji ada tidaknya gejala apakah dalam sebuah model regresi yang autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji dibentuk terjadi Durbin-Waston residual dari ketidaksamaan satu varians pengamatan ke mendeteksi (DW gejala test). Untuk autokorelasi kita pengamatan yang lain. Jika varians dari menggunakan uji angka D-W (Durbin- residual Waston), dengan syarat sebagai berikut : dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut 1. homoskedastisitas. Sedangkan jika varians berbeda, disebut heterokedastisitas. Model autokorelasi 2. regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. 1,65 < DW < 2,35 tidak terjadi 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 tidak disimpulkan 3. DW < 1,21 atau DW > 2,79 terjadi autokorelasi Adapun Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk pengujian penelitian ini autokorelasi yaitu pada sebagai berikut distribusi normal. Apabila data jauh dari Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah dalam model regresi, variabel dependen dan garis diagonalnya / grafik histogram maka variabel independen mempunyai distribusi menunjukkan pola distribusi tidak normal data normal atau mendekati normal. Kita (Imam Ghozali, 2006: 111). Hasil pengujian dapat melihatnya dari normal probability Print out SPSS versi 16 tentang uji plot yang membentuk suatu garis lurus normalitas berdasarkan grafik probability diagonal, dan ploting data yang akan plot, dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika diperoleh pada penelitian ini menunjukkan data menyebar disekitar garis diagonalnya bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis dan mengikuti arah garis diagonalnya / diagonal. Hal ini berarti bahwa model grafik histogram maka menunjukkan pola regresi tersebut sudah berdistribusi normal. Uji Linieritas mengetahui Uji linieritas bertujuan untuk membuktikan apakah bahwa data keempat yang variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Variabel dikatakan linier bila nilai signifikansi (Linierity) kurang dari HASIL PENELITIAN Analisis Regresi Linier Berganda 0,05 (Priyatno,2010). Berdasarkan output Berdasarkan perhitungan regresi linier SPSS for windows pada (lampiran) nilai berganda antara produk (X1), Harga (X2) , signifikansi Linierity sebesar 0,000 yang berarti dibawah 0,05 dapat disimpulkan bahwa antara produk, harga, promosi, dan tempat terdapat hubungan yang linier. Promosi (X3), Tempat (X4). terhadap keputusan pembelian batik Tanjung Bumi digunakan model Regresi Linier Berganda. Hasil perhitungan dengan bantuan program computer (statistical Program for Social Sience) SPSS didapat nilai koefisien regresi sebagai berikut Tabel 4.1 Hasil uji regresi berganda Variabel Koefisien Regresi (β) Constant -5,150 Produk (X1) 0.253 Harga (X2) 0.373 Promosi (X3) 0.139 Tempat(X4) 0.304 (Sumber : Data primer diolah) Dengan menampilkan hasil analisis sama dengan nol, maka keputusan regresi berganda di atas, maka diperoleh persamaan sebagai berikut : pembelian (Y) sebesar -5,150 b. Nilai ( bX1 ) atau koefisien regresi X1 = Y = a + bX1 + bX2 + bX3 + bX4 0.253 Y = -5,150+ 0.253X1 + 0.373X2 + 0.139X3 Menunjukkan bahwa produk + 0.304X4 a. Nilai ( a ) atau nilai konstanta = 5,150 mempunyai pengaruh sebesar 0.253 Menunjukkan jika Produk (X1 ), Harga terhadap (X2 ), Tempat (X3 ) dan Tempat (X4 ) Koefisien regresi bernilai positif keputusan pembelian. menunjukkan pengaruh yang searah, artinya apabila Produk meningkat satu c. bersifat konstan. e. Nilai (bX4) atau koefisien regresi X4 = satuan berdasarkan pengukuran yang 0.304 dibuat dalam angket, maka keputusan Menunjukkan pembelian akan meningkat sebesar mempunyai pengaruh sebesar 0.304 0.253 dengan asumsi variabel yang lain terhadap tidak Koefisien mengalami perubahan atau bahwa keputusan regresi Tempat pembelian. bernilai positif bersifat konstan. menunjukkan pengaruh yang searah, Nilai (bX2) atau koefisien regresi X2 = artinya apabila Tempat meningkat satu 0.373 satuan berdasarkan pengukuran yang Menunjukkan bahwa Harga mempunyai dibuat dalam angket, maka keputusan pengaruh pembelian sebesar 0.373 terhadap akan meningkat 0.304 keputusan pembelian. Koefisien regresi dengan asumsi variabel yang lain tidak bernilai positif menunjukkan pengaruh mengalami perubahan atau bersifat yang searah, artinya apabila Harga konstan. meningkat satu satuan berdasarkan pengukuran yang dibuat dalam angket, Pengujian Hipotesis maka Uji t keputusan meningkat pembelian 0.373 akan dengan asumsi 1. variabel yang lain tidak mengalami d. Variabel Produk Berdasar tabel di atas dapat diketahui perubahan atau bersifat konstan. bahwa produk (X1 ) mempunyai thitung 3,919 Nilai ( bX3 ) atau koefisien regresi X3 = nilai Sig yang lebih kecil dari nilai alpha 0.139 (0,00 < 0,05). Dengan demikian maka Menunjukkan promosi hipotesis diterima. Hal ini berarti produk mempunyai pengaruh sebesar 0.139 (X1 ) memiliki pengaruh terhadap keputusan terhadap pembelian (Y). Koefisien bahwa keputusan regresi pembelian. bernilai positif menunjukkan pengaruh yang searah, 2. Variabel Harga artinya apabila Promosi meningkat satu Berdasar tabel di atas dapat diketahui satuan berdasarkan pengukuran yang bahwa harga (X2 ) mempunyai thitung 3,549 dibuat dalam angket, maka keputusan nilai Sig yang lebih kecil dari nilai alpha pembelian akan meningkat sebesar (0,001 < 0,05). Dengan demikian maka 0.139 dengan asumsi variabel yang lain hipotesis diterima. Hal ini berarti harga (X2 ) tidak memiliki mengalami perubahan atau pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). Berdasar tabel di atas dapat diketahui bahwa tempat (X4 ) mempunyai thitung 4,165 Variabel Promosi nilai Sig yang lebih kecil dari nilai alpha Berdasar tabel di atas dapat diketahui (0,00 < 0,05). Dengan demikian maka bahwa promosi (X3 ) mempunyai thitung 2,2 hipotesis diterima. Hal ini berarti tempat nilai Sig yang lebih kecil dari nilai alpha (X4 ) memiliki pengaruh terhadap keputusan (0,032 < 0,05). Dengan demikian maka pembelian (Y). hipotesis diterima. Hal ini berarti promosi Uji f 3. (X3 ) memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows dapat disajikan 4. dalam tabel berikut. Variabel Tempat Berdasar tabel 4.14 diketahui besarnya Fhitung koefisien korelasi berganda (R) 22,470 dan nilai Sig sebesar 0,000 lebih sebesar 0,802 atau 80,2% menunjukkan kecil dari nilai alpha sehingga hubungan yang positif dan tergolong kuat hipotesis diterima. Dengan demikian dapat antara Produk (X1 ), Harga (X2 ), Promosi disimpulkan bahwa Produk (X1 ), Harga (X3 ) dan Tempat (X4 ) terhadap keputusan (X2 ), Promosi (X3 ) dan Tempat (X4 ) secara pembelian.. simultan berpengaruh signifikan terhadap Pembahasan keputusan pembelian (Y). 1. Kondisi Bauran Pemasaran terhadap (0,05) Keputusan Pembelian di Wisma Anisa Kabupaten Bangkalan. Koefisien determinasi Berdasar tabel 4.21 diketahui nilai Bagi sebagian Konsumen batik koefisien determinasi berganda (R2 ) dari Tanjung Bumi di Wisma Anisa, bauran persamaan regresi linear berganda adalah pemasaran batik Tanjung Bumi berpengaruh sebesar 64,3% cukup kuat terhadap keputusan pembelian perubahan variabel keputusan pembelian Hal ini diperoleh berdasarkan dari hasil konsumen batik Tanjung Bumi dipengaruhi penelitian yang bersumber dari angket oleh Produk (X1 ), Harga (X2 ), Promosi (X3 ) penelitian yang telah diolah oleh penulis dan sisanya bahwa sebanyak 55 responden memberikan sebesarnya 35,7% dipengaruhi faktor-faktor jawaban dengan prosentase sebesar 64,3% lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian menyatakan setuju terhadap kondisi persepsi ini. konsumen 0,643 Tempat menunjukkan (X4 ), sedangkan terhadap bauran pemasaran sehingga melakukan keputusan pembelian. partial selanjutnya dikuadratkan. Sehingga 2. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap produk mempunyai pengaruh 0,235 (23,5%) keputusan pembelian batik Tanjung terhadap Bumisecara parsial dan simultan. mempunyai Berdasar tabel di atas dapat terhadap keputusan pembelian, pengaruh 0,201 harga (20,1%) keputusan pembelian, promosi diketahui bahwa produk (X1 ) mempunyai mempunyai pengaruh 0,088(8,8%) terhadap thitung 3,919 nilai Sig yang lebih kecil dari keputusan pembelian, tempat mempunyai nilai alpha (0,00 < 0,05). Dengan demikian pengaruh sebesar 0,258 (25,8%) terhadap maka hipotesis diterima. Hal ini berarti keputusan pembelian produk (X1 ) memiliki pengaruh terhadap besarnya Fhitung 22,470 dan nilai Sig keputusan pembelian (Y). Berdasar tabel di sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha atas dapat diketahui bahwa harga (X2 ) (0,05) sehingga hipotesis diterima. Dengan mempunyai thitung 3,549 nilai Sig yang lebih demikian dapat disimpulkan bahwa Produk kecil dari nilai alpha (0,001 < 0,05). Dengan (X1 ), Harga (X2 ), Promosi (X3 ) dan Tempat demikian maka hipotesis diterima. Hal ini (X4 ) secara simultan berpengaruh signifikan berarti terhadap keputusan pembelian (Y). Besarnya harga (X2 ) memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) Berdasar pengaruh variabel bebas koefisien 2 tabel di atas dapat diketahui bahwa promosi determinasi berganda (R ) dari persamaan (X3 ) mempunyai thitung 2,2 nilai Sig yang regresi linear berganda adalah sebesar 0,643 lebih kecil dari nilai alpha (0,032 < 0,05). menunjukkan 64,3% perubahan variabel Dengan demikian maka hipotesis diterima. keputusan Hal ini berarti promosi (X3 ) memiliki Tanjung Bumi dipengaruhi oleh Produk pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). (X1 ), Harga (X2 ), Promosi (X3 ) dan Tempat Berdasar tabel di atas dapat diketahui bahwa (X4 ), sedangkan sisanya sebesarnya 35,7% tempat (X4 ) mempunyai thitung 4,165 nilai Sig dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak yang lebih kecil dari nilai alpha (0,00 < dimasukkan dalam penelitian ini. 0,05). Dengan demikian maka hipotesis pembelian konsumen batik Berdasar hasil penelitian ini dapat diterima. Hal ini berarti tempat (X4 ) digunakan sebagai bukti bahwa Bauran memiliki pengaruh pemasaran terhadap keputusan pembelian (Y). Pengaruh di Wisma Anisa dalam pemasaran batik Tanjung Bumi sangat partial untuk produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 0,485, harga sebesar 0,449, promosi konsumen baik dari segi produk, harga, 0,297, dan tempat 0,508 Untuk mengetahui promosi, dan tempat pengaruh setiap variabel, nilai correlation KESIMPULAN DAN SARAN 1. Bauran pemasaran yang diterpakan oleh Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan Wisma Anisa terhadap penjulan Batik pembahasan yang telah dikemukakan pada Tanjung bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan sehingga sangat penting bagi Wisma sebagai berikut : Anisa 1. Bauran pemasaran yang ada di Wisma Pemasaran yang efektif dan efesien Anisa sangat berpengaruh terhadap apalagi dalam tahun terkahir semakin keputusan pembelian hal ini terdapat banyak pesaing yag berdiri. pada Bumi sangat untuk berpengaruh melakukan strategi hasil penelitian yaitu 64,3% pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian. signifikan keputusan pembelian hasil penelitian yang mendapatkan bahwa promosi memiliki 2. Produk, harga, promosi, dan tempat berpengaruh 2. Mengingat terhadap tingkat pengaruh yang paling kecil, disarankan kepada pemilik agar baik secara menggunakan promosi untuk menambah parsial maupun simultan di Wisma penyebaran informasi mengenai batik Anisa. Pengaruh secara parsial produk Tanjung Bumi dan Wisma Anisa, karena mempunyai pengaruh 0,235 (23,5%) sekarang ini promosi yang dilakukan terhadap keputusan pembelian, harga oleh Wisma Anisa masih mencakup mempunyai pengaruh 0,201 (20,1%) wilayah yang sederhana. terhadap keputusan pembelian, promosi mempunyai pengaruh 0,088(8,8%) DAFTAR RUJUKAN terhadap keputusan pembelian, tempat Agus Kusnawan 2009. Pengaruh bauran mempunyai pengaruh sebesar 0,258 pemasaran jasa telepon terhadap (25,8%) terhadap keputusan pembelian. keputusan Sedangkan pengaruh secara simultan mengkonsumsi produk, harga, promosi, dan tempat (ISSN: 2085-479x) terhadap keputusan pembelian sebesar 64,3% Alma, Buchari. pelanggan pulsa. 2009. dalam Manajerial Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa. Bandung : CV Alfabeta. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. David, Fred R. 2009 manajemen strategi. Jakarta: Salemba empat Pembelian Kebab Turki Baba Rafi di Dimas Matowaya, Muhamad. 2009. Analisis strategi Diferensiasi dan positioning terhadap Loyalitas pengguna Yogyakarta. Yogyakarta: Uneversitas Islam Indonesia. Santoso, purbayu Budi. 2005. Analisi operator telepon seluler GSM di di Statistik dengan Microsoft Excell & wilayah duren sawit Jakarta timur SPSS. Yogyakarta: Andi. menggunakan metode analytical Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku hierarchy process (AHP). Jakarta: konsumen: konsep dan implikasi Uneversitas Guna Darma. untuk Kertajaya, hermawan. Kertajaya on 2007.Hermawan differentiation. Bandung: PT.Mizan Pustaka. Manajeman Pemasaran. Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang. Philip. 2000. penelitian pemasaran. Bogor: Kencana Simamora. Bilson. 2004. Panduan Riset Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. 2007. Statistik untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta Manajemen Pemasaran. Jakarta. PT.Prenhalindo Lamb, Charles W, et al. 2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat. Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku konsuemn teori dan penerapannya dalam pemasaran. Bogor PT ghalia Indonesia. Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani A. 2006. Manajemen dan perilaku Konsumen. Jakarta: PT Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lne. 2007. Kotler, strategi Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Susanto, A. B. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat Machfoed, Mahmud. 2010. Komunikasi pemasaran modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2009. Perilaku Swastha, Basu DH dan Irawan. 2001. konsumen edisi revisi. Bandung: PT refika Aditama. Tambunan, Pamela M. C. 2010. Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Mobil Truk Priyanto, Duwi. 2009. SPSS Untuk Analisis Ringan Isuzu pada PT. Isuindomas Korelasi, Regresi, dan Multivariate, Putra Medan. Medan: Universitas Yogyakarta, Gramedia Sumatra Utara. Puspita, Bayu. 2007. Analisis Pengaruh Tim Penyusun Penulisan Skripsi UNESA. Atribut Produk Terhadap Keputusan 2010. Supleman Buku Pedoman Jurusan Pendidikan Ekonomi. Surabaya: UNESA University Press. Tjiptono, Fandy. 2008. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. http://www.bpsjatim.co.id