Roll Over Cable - SMK Rekayasa Denpasar

advertisement
Roll Over Cable

Digunakan untuk menghubungkan sebuah terminal
dan modem ke Cisco Router seri 2500 Access Server
1
1
8
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Putih Orange
Orange
Putih Hijau
Biru
Putih Biru
Hijau
Putih Coklat
Coklat
8
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Coklat
Putih Coklat
Hijau
Putih Biru
Biru
Putih Hijau
Orange
Putih Orange
43
Fiber Optic Cable

Kabel yang memiliki inti serat kaca
sebagai saluran untuk menyalurkan
sinyal antar terminal sering dipakai
sebagai saluran BACKBONE karena
kehandalannya
yang
tinggi
dibandingkan dengan coaxial cable atau
kabel UTP. Kabel ini tidak terpengaruh
oleh cuaca dan panas.
Back
44
Ethernet Card



Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast
network, dimana setiap node dalam suatu jaringan
menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh
suatu node yang lain.
Setiap Ethernet mempunyai alamat sepanjang 48 bit
yang dikenal sebagai Ethernet address (MAC
Address).
Alamat tersebut telah ditanam ke dalam setiap
rangkaian kartu jaringan (NIC) yang dikenali sebagai
Media Access Control (MAC) atau lebih dikenal
dengan hardware istilah hardware address. 24 bit
atau 3 byte awal merupakan kode yang telah
ditentukan oleh IEEE.
45
Ethernet Card



NIC model 10Base umumnya
menyediakan port koneksi untuk
coaxial ataupun kabel UTP.
Jika didesain untuk kabel coaxial
konektornya adalah BNC.
Jika didesain untuk kabel UTP
konektornya adalah RJ-45.
telah
kabel
maka
maka
46
Hub & Switch







Hub & Switch biasanya disebut konsentrator.
Sebuah konsentrator adalah sebuah perangkat yang
menyatukan kabel-kabel network dari setiap workstation, server
atau perangkat lain.
Dalam topologi star, kabel UTP datang dari sebuah workstation
masuk ke dalam hub atau switch.
Menggunakan konektor RJ-45
Beberapa jenis hub dapat dipasang bertingkat (stackable)
hingga 4 susun, dan biasanya memiliki lubang sebanyak 4, 8, 16
dan 24 bh.
Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan
manajemen trafic data lebih baik dari pada Hub.
Jenis Switch manageable, selain dapat mengatur traffic data
juga dapat diberi IP address.
47
Repeater


Fungsi Utama adalah memperkuat
sinyal dengan cara menerima sinyal dari
suatu
segmen
kabel
LAN
lalu
memancarkan
kembali
dengan
kekuatan yang sama dengan sinyal asli
pada segmen kabel yang lain.
Dengan cara ini jarak kabel dapat
diperjauh.
48
Bridge






Fungsinya sama dengan repeater, tetapi lebih fleksibel
dan lebih cerdas daripada repeater.
Bridge
dapat
menghubungkan
jaringan
yang
menggunakan metode transmisi yang berbeda.
Bridge mampu memisahkan sebagaian dari trafic
karena mengimplementasikan mekanisme frame
filtering.
Mekanisme ini umumnya sebagai store and forward.
Bridge dapat digunakan untuk mengkoneksikan
network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda
ataupun topologi yang berbeda pula.
Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing
komputer di masing-masing sisi jaringan.
49
Router





Router mampu mengirimkan data/ informasi dari satu jaringan
ke jaringan lain yang berbeda.
Router hampir sama seperti bridge, tapi tidak sepintar dan
fleksibel bridge.
Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah
pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal.
Router mengetahui alamat masing-masing komputer di
lingkungan jaringan lokal, alamat bridges dan router lainnya.
Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat
sisi mana yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang
sibuk sampai sisi tersebut bersih.
50
Router





Dapat menerjemahkan informasi dari LAN dan
INTERNET.
Mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk
mengirimkan data melewati internet.
Mengatur jalur sinyal secara efisien dan dapat
mengatur data yang mengalir di antara dua buah
protokol.
Dapat mengatur aliran data di antara topologi
jaringan linear bus dan star.
Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber
optic, kabel coaxial dan kabel UTP
Back
51
Topologi
Pengertian topologi Jaringan adalah susunan lintasan
aliran data di dalam jaringan yang secara fisik
menghubungkan simpul yang satu dengan simpul
lainnya.
Berikut
ini
adalah beberapa topologi
jaringan yang ada dan dipakai hingga saat ini, yaitu:






Topologi
Topologi
Topologi
Topologi
Topologi
Topologi
Star
Hierarchical/Tree
Bus
Ring
Daisy Chain (Linear)
Mesh dan Full Connected
52
Topologi Star
Switch
53
Topologi Star
Karakteristik dari topologi ini adalah node
berkomunikasi langsung dengan station
lain melalui central node (Hub/Switch),
Traffic data mengalir dari node ke central
node dan diteruskan ke node tujuan. Jika
salah satu segmen kabel terputus,
jaringan lain tidak akan terputus.
54
Topologi Star
Keuntungan :
 Akses ke Station lain cepat.
 Dapat menerima workstation baru selama
port di central node masih tersedia.
 Hub/Switch bertindak sebagai konsentrator
 Hub/Switch
dapat disusun seri untuk
menambah jumlah station yang terkoneksi di
jaringan.
 User dapat lebih banyak dibanding topologi
bus maupun ring
55
Topologi Star
Kerugian :
Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi
collision, maka semua komunikasi akan
ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan
dengan cara random, apabila hub/switch
mendeteksi tidak ada jalur yang sedang
tidak dipergunakan oleh node lain.
56
Topologi Hierarkis/Tree
Switch
Switch
Switch
57
Topologi Hierarkis/Tree
Tidak
semua
stasiun
mempunyai
kedudukan yang sama. Stasiun yang
kedudukannya lebih tinggi menguasai
stasiun di bawahnya, sehingga jaringan
sangat tergantung ada stasiun yang
kedudukannya
lebih
tinggi
dan
kedudukan stasiun yang sama, disebut
peer topology.
58
Topologi Bus
59
Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup, dimana disepanjang kabel dipasang node-node.
Signal dalam kabel dilewati satu arah sehingga memungkinkan
sebuah collision terjadi.
Keuntungan :


Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai
banyak tersedia dipasaran.
Setiap komputer dapat saling berhubungan dengan langsung.
Kerugian :
Sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang
memakai jalur di waktu yang sama , harus bergantian atau
ditambah relay.
60
Topologi Ring
61
Topologi Ring
Topologi jaringan yang berupa lingkaran
tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir
dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan
terjadinya collision sehingga memungkinkan
terjadinya pergerakan data sangat cepat.
Semua
komputer
saling
tersambung
membentuk lingkaran. Data yang dikirim diberi
address tujuan sehingga dapat menuju
komputer yang dituju.
62
Topologi Ring
Tiap komputer dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai:
Listen State
Tiap bit dikirim dengan mengalami delay waktu
Transmit State
Bila bit berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater dapat
mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater
yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya
harus menampung dan memancarkan kembali.
Bypass State
Berfungsi menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif.
Keuntungan :

Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur lainyang
masih terhubung.

Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat
diperkecil
Kerugian :

Data yang dikirim, bila melalui banyak komputer, transfer menjadi lambat.
63
Topologi DaisyDaisy-Chain (linear)
64
Topologi DaisyDaisy-Chain (linear)
Topologi ini merupakan peralihan dari topologi Bus
dan topologi ring, di mana tiap simpul terhubung
langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel,
tetapi segmen membentuk saluran, bukan
lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung
seri.
Keuntungan :
Instalasi dan pemeliharaannya murah.
Kerugian :
Kurang handal (tidak sesuai dengan kemajuan
jaman)
65
Topologi Mesh dan
Full Connected
66
Topologi Mesh dan
Full Connected



Topologi ini menerapkan hubungan antar
sentral secara penuh. Jumlah saluran yang
harus disediakan untuk membentuk jaringan
Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1.
Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan
meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
Disamping kurang ekonomis juga relatif
mahal dalam pengoperasiannya.
67
Topologi Mesh dan
Full Connected

Topologi ini merupakan teknologi
khusus yang tidak dapat dibuat dengan
pengkabelan, karena sistem yang rumit.
Namun dengan teknologi wireless,
topologi ini
sangat memungkinkan
untuk diwujudkan
Back
68
Konsep Dasar
Protokol TCP/IP


Merupakan Sekumpulan protokol yang
terdapat di dalam jaringan komputer yang
digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar
data antar komputer.
Merupakan protokol standart pada jaringan
internet yang menghubungkan banyak
komputer yang berbeda jenis mesin maupun
sistem operasi agar dapat berinteraksi satu
sama lain.
69
Sejarah


Kebutuhan DoD (Department of Defense) akan suatu
komunikasi di antar berbagai variasi komputer yang
telah ada. Komputer tersebut harus tetap terhubung
karena terkait dengan pertahanan negara dan
sumber informasi harus tetap berjalan meskipun
terjadi bencana alam.
Tahun 1969 dimulai penelitian terhadap serangkaian
protokol. Dengan tujuan :




Terciptanya protokol-protokol umum
Meningkatkan efisiensi komunikasi data
Dapat dipadukan dengan teknologi WAN yang telah ada
Mudah dikonfigurasikan
70
Sejarah (Continued)


1968 DoD ARPAnet (Advance Research
Project
Agency) memulai penelitian
dan merupakan cikal bakal dari paket
switching.
Sekarang dikenal dengan internet.
71
Layanan TCP/IP








Pengiriman file (File Transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan user
dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan.
Remote Login. Network Terminal Protokol (telnet). Memungkinkan user untuk
melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan.
Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail.
Protokol yang digunakan:

SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk pengiriman email

POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access Control) untuk
menerima email

MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirimkan data selain teks
Network File System (NFS). Pelayanan akses file jarak jauh yang memungkinkan
klien untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut
disimpan lokal.
Remote Execution. Memungkinkan user untuk menjalankan suatu program dari
komputer yang berbeda.
Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet.
IRC (Internet Relay Chat). Memberikan layanan chat
Streaming (Layanan audio dan video). Jenis layanan yang langsung mengolah
data yang diterima tanpa menunggu mengolah data selesai dikirim.
72
Cara kerja TCP/IP

TCP merupakan connection-oriented, yang berarti
bahwa kedua komputer ikut serta dalam pertukaran
data harus melakukan hubungan terlebih dulu
sebelum pertukaran data berlangsung (dalam hal ini
email). TCP bertanggung jawab untuk menyakinkan
bahwa email tersebut akan sampai tujuan,
memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke
lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan
hubungan. Jika isi email tersebut terlalu besar untuk
satu datagram, TCP akan membaginya ke dalam
beberapa datagram.
73
Cara kerja TCP/IP


IP
bertanggung
jawab
setelah
hubungan
berlangsung. Tugasnya adalah untuk merutekan
paket data di dalam network. IP hanya bertugas
menjadi kurir dari TCP dan mencari jalur yang terbaik
dalam penyampaian datagram. IP “tidak bertanggung
jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh,
namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan
melalui ICMP (Internet Control Message Protokol)
dan kemudian kembali ke sumber data.
Karena IP hanya mengirimkan data tanpa
mengetahui urutan data mana yang akan disusun
berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk
dimodifikasi di daerah sumber dan tujuan datagram.
74
Arsitektur TCP/IP
Application Layer
(SMTP, FTP, HTTP, dll)
Transport Layer
(TCP, UDP)
Internet Layer
(IP, ICMP, ARP)
TCP/IP
Stack
Network Interface Layer
(Ethernet, SLIP, PPP)
Jaringan Fisik
75
Protokol-Protokol
ProtokolTCP/IP

Network Interface layer
Bertanggung jawab mengirimkan data dari media fisik. Contoh dari
protokol ini adalah :



Ethernet
Sebuah card yang terhubung ke card lain melalui ethernet hub dan kabel UTP
atau BNC
SLIP (Serial Line Interface Protokol)
Teknik enkapsulasi datagram yang paling sederhana di internet. Datagram IP
yang diterima dienkapsulasi dengan menambahkan karakter END (0xC0)
pada awal dan akhir frame.
PPP (Point to Point Protokol)
terdiri dari beberapa protokol mini, yaitu:



LCP (Link Control Protocol), berfungsi membentuk dan memelihara link.
Authentication Protocol, berfungsi untuk memeriksa authentikasi dari user.
Ada dua jenis authentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol (PAP) dan
Challenge Handshake Authentication Protokol (CHAP)
Network Control Protokol (NCP), berfungsi mengkoordinasi operasi bermacammacam protokol jaringan yang melalui PPP.
76
Protokol-Protokol
ProtokolTCP/IP

Internet Layer
IP (Internet Protokol) memiliki sifat yang dikenal
sebagai



Unreliable
Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti
sampai ke tempat tujuan.
Connectionless
Proses pengiriman paket dari tempat asal ke tempat tujuan
tanpa handshake terlebih dahulu.
datagram delivery service
Setiap paket data yang dikirim adalah independen terhadap
yang lain.
77
Format Datagram IP
Version
Header Length
Type of Service
Indetification
Time To Live
Total Length of Diagram
Flags
Protokol
Fragment Offset
Header Checksum
Source IP Address
Destination IP Address
Options
Strict Source Routing, Loose Source Routing
Data
78
Format Datagram IP











Version, bersisi versi dari IP yang dipakai
Header Length, berisi panjang dari header paket IP ini dalam hitungan 32 bit
word
Type of service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara
penanganan paket IP ini.
Total Length of Datagram, panjang IP datagram total dalam ukuran byte.
Identification, Flag dan Fragment Offset, berisi beberapa data yang
berhubungan dengan fragmentasi paket.
Time to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang boleh dilewati paket IP.
Protocol, mengandung data yang mengidentifikasikan protokol layer atas
pengguna isi data dari paket IP.
Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field dari
header paket IP.
IP Address penerima dan pengirim, berisi alamat pengirim dan penerima paket.
Strict Source Route, berisi daftar lengkap IP Address dari router yang harus
dilalui oleh paket ke host tujuan.
Loose Source Route, paket yang dikirimkan harus singgah di beberapa router
yang telah ditentukan.
79
Internet Layer (ICMP)

ICMP
(Internet
Control
Message
Protocol), bertugas mengirimkan pesanpesan kesalahan dan kondisi lain yang
memerlukan perhatian khusus
80
Internet Layer (ICMP)
Beberapa pesan kesalahan ICMP, yaitu:

Destination Unreachable, Pesan yang dihasilkan oleh router jika paket
gagal dikrim akibat putus jalur.

Network Unreachable, jaringan tujuan tidak dapat dihubungi

Host Unreachable, host tujuan tidak dapat dihubungi

Protokol At Destination Unreachable, Protokol tidak tersedia

Port is Unreachable, port tidak tersedia

Destination Network is Unknown, jaringan tujuan tidak dikenal

Destination Host is Unknown, host tujuan tidak dikenal

Time Exceeded

Parameter Problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktet dimana
kesalahan terdeteksi.

Source quench, yang terjadi karena router/host tujuan membuang
datagram karena pembatasan ruang buffer atau karena datagram tidak
dapat diproses.

Redirect, memberi saran kepada host asal datagram mengenai router
yang lebih tepat untuk menerima datagram tersebut
81
Internet Layer (ICMP)
Beberapa ICMP Query Message, yaitu:
 Echo request dan Echo reply message,
bertujuan memeriksa apakah sistem tujuan
dalam keadaan aktif.
 TimeStamp
dan TimeStamp Reply,
menghasilkan
informasi
waktu
yang
diperlukan sistem tujuan untuk memproses
suatu paket.
 Address Mask, untuk mengetahui berapa
netmask yang harus digunakan oleh host
dalam suatu network
82
Internet Layer (ARP)
ARP (Address Resolution Protocol),
digunakan untuk keperluan pemetaan IP
address dengan ethernet address.
ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi
IP address yang ingin diketahui alamat
ethernetnya ke alamat broadcast ethernet.
83
Protokol-Protokol
ProtokolTCP/IP

Transport Layer
Merupakan layer komunikasi data yang mengatur aliran data antara
dua host, untuk keperluan aplikasi di atasnya.
ada 2 buah protokol pada layer ini, yaitu:

TCP (Transmission Control Protocol)
Merupakan protokol yang menyediakan service yang dikenal sebagai:





Connection oriented,
Sebelum terjadi pertukaran data dua aplikasi pengguna TCP harus Handshake
Reliable,
TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi.
Byte stream service,
Berarti paket dikirimkan dan sampai ke tujuan secara berurutan.
UDP (User Datagram Protocol)
Merupakan protokol sederhana, yang bersifat connectionless, non
sequencing dan acknowledgement. Selain itu juga merupakan protokol yang
bekerja pada transport layer untuk digunakan bersama dengan protokol IP
di network layer.
Application Layer
84
IP Versi 4



IP Address merupakan pengenal yang
digunakan untuk memberi alamat pada tiaptiap komputer dalam jaringan.
Format IP Address adalah bilangan 32 bit
yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik.
Format IP Address dapat berupa biner
(xxxxxxxx.xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx)
atau
berupa bilangan desimal yang masing-masing
dipisahkan oleh titik (dotted decimal)
(xxx.xxx.xxx.xxx)
85
Format IP Address



IP address merupakan bilangan biner 32
bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah
berupa tanda titik disetiap 8 bitnya.
Tiap 8 bit ini disebut dengan oktet.
Bentuk dari IP address adalah sebagai
berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
10000100.01011100.01111001.00000001
132
92
121
1
Dotted Decimal Notation
86
Network ID dan Host ID



Pembagian kelas-kelas IP berdasarkan pada
dua hal : Network ID dan host ID dari suatu IP.
Network ID adalah bagian dari IP address yang
digunakan untuk menunjuk jaringan tempat
komputer ini berada.
Host ID adalah bagian dari IP Address yang
digunakan untuk menunjuk workstation, server,
router dan semua host TCP/IP lainnya dalam
jaringan tersebut.
87
Pembagian IP Address
Dikenal dua cara pembagian IP address:


Classfull Addressing
Classless Addressing
88
Classfull Addressing

Merupakan metode pembagian IP
berdasarkan kelas dimana IP Address
dibagi menjadi 5 kelas





Kelas A
Kelas B
Kelas C
Kelas D
Kelas E
89
Kelas A









Format
: 0nnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit Pertama
:0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 Bit
Byte Pertama : 0-127
Jumlah
: 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP
: 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP
: 16.777.214 IP Address disetiap kelas A
Dekripsi
: Diberikan untuk jaringan dengan jumlah
host yang besar
90
Kelas B









Format
: 10nnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit Pertama
: 10
Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID : 16 Bit
Byte Pertama : 128-191
Jumlah
: 16.384 Kelas B
Range IP
: 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP
: 65.532 IP Address di setiap kelas B
Dekripsi
: Dialokasikan untuk jaringan besar dan
sedang
91
Kelas C









Format
: 110nnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit Pertama
: 110
Panjang NetID : 24 bit
Panjang HostID : 8 Bit
Byte Pertama : 192-223
Jumlah
: 2.097.152 Kelas C
Range IP
: 192.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP
: 254 IP Address disetiap kelas C
Dekripsi
: Diberikan untuk jaringan berukuran kecil
92
Kelas D





Format
Bit Pertama
Bit Multicast
Byte Inisial
Dekripsi
: 1110nnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
: 1110
: 28 bit
: 224-247
: Kelas D digunakan untuk keperluan IP
Multicast
93
Kelas E





Format
Bit Pertama
Bit Cadangan
Bit Inisial
Dekripsi
: 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
: 1111
: 28 bit
: 248-255
: Kelas E dicadangkan untuk keperluan
ekperimen.
94
Classless Addressing

Merupakan
metode
pengalamatan
tanpa
kelas,
yakni
dengan
mengalokasikan IP Address dalam
notasi Classless Inter Domain Routing
(CIDR).
95
Pengalokasian IP


Proses memilih Network ID dan Host ID
yang tepat untuk suatu jaringan.
IP Address terdiri dari 2 bagian, yaitu


Network ID
Menunjuk nomor network
Host ID
Mengindentifikasi host dalam satu network
96
Pengalokasian IP
Beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID
yang hendak digunakan :
 Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan, karena merupakan
default yang digunakan untuk keperluan menunjuk dirinya
sendiri (loop-back).
 Host ID tidak boleh diset 1 (ex. 126.255.255.255), karena akan
diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan
alamat yang mewakili seluruh anggota pada jaringan.
 Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0 (ex.
0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai
alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan
untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjuk suatu host.
 Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network
tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama.
97
Pengalokasian IP
Aturan lain :

0/8
: 0.0.0.1 s/d 0.255.255.254
Host/net : 16.777.214

10/8
: 10.0.0.1 s/d 10.255.255.254
Host/net : 16.777.214

127/8
: 127.0.0.1 s/d 127.255.255.254
Host/net : 16.777.214

169.254/16
: 169.254.0.1 s/d 169.255.255.254
Host/net : 65.534

172.16/12
: 172.16.0.1 s/d 172.31.255.254
Host/net : 1.048.574 (Private Internet)

192.0.2/24
: 192.0.2.1 s/d 192.0.2.254
Host/net : 254

192.168/16
: 192.168.0.1 s/d 192.168.255.254
Host/net :65534

Semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address Local Area
Network, karena IP ini tidak digunakan di internet.
98
Subnet


Konsep Subnetting dari IP Address merupakan
teknik yang umum digunakan di internet untuk
mengefisienkan alokasi IP Address dalam
sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan
IP Address.
Subnetting merupakan proses memecah satu
kelas IP Address menjadi beberapa subnet
dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan
untuk menentukan batas network ID dalam
suatu subnet, digunakan subnet mask
99
Contoh Subnet
Subnet
Host
1
62
202.91.8.0/26
2
62
202.91.8.64/26
3
62
202.91.8.128/26
4
62
202.91.8.192/26
Subnet Mask
Network Address
255.255.255.192
Subnet
Host
Network Address
1
4094
169.254.0.0/20
2
4094
169.254.16.0/20
3
4094
169.254.32.0/20
4
4094
169.254.64.0/20
4094
169.254.240.0/20
…
16
Subnet Mask
255.255.240.0
100
Tabel subnet
Bit Host
Masked
CIDR
Subnet
0
/8
1
255.0.0.0
1
/9
2
255.128.0.0
8388606
2
/10
4
255.192.0.0
4194302
3
/11
8
255.224.0.0
2097150
4
/12
16
255.240.0.0
1048574
5
/13
32
255.248.0.0
524286
6
/14
64
255.252.0.0
262142
7
/15
128
255.254.0.0
131070
8
/16
256
255.255.0.0
65534
9
/17
512
255.255.128.0
32766
10
/18
1024
255.255.192.0
16382
11
/19
2048
255.255.224.0
8910
12
/20
4096
255.255.240.0
4094
13
/21
8912
255.255.248.0
2046
Net Mask
Host Per
Network
16777214
101
Tabel subnet
Bit Host
Masked
CIDR
Subnet/
Network
Net Mask
Host Per
Network
14
/22
16384 255.255.252.0
1022
15
/23
32768 255.255.254.0
510
16
/24
65536 255.255.255.0
254
17
/25
131072 255.255.255.128
126
18
/26
262144 255.255.255.192
62
19
/27
524288 255.255.255.224
30
20
/28
1048576 255.255.255.240
14
21
/29
2097152 255.255.255.248
6
22
/30
4194304 255.255.255.252
2
23
/31
Invalid 255.255.255.254
Invalid
102
Subnetting


Jumlah Host per Network
2n-2
n adalah jumlah bit tersisa sebelum
diselubungi.
Contoh: network prefix /10 maka bit
tersisa adalah 32-10=22
222-2=4194302
103
Subnetting


Jumlah subnet = 2N
Dimana N adalah jumlah bit yang
dipergunakan. N=network prefix-8
Contoh: network prefix /10, maka
N=10-8 = 2
22=4
104
Tabel Subnet Mask
IP Kelas C
Bit
Bit
CIDR
Masked Host ID
Subnet
Net Mask
Host
Max
Host per
Network
0
8
/24
1
255.255.255.0
254
254
1
7
/25
2
255.255.255.128
252
126
2
6
/26
4
255.255.255.192
248
62
3
5
/27
8
255.255.255.224
240
30
4
4
/28
16
255.255.255.240
224
14
5
3
/29
32
255.255.255.248
192
6
6
2
/30
64
255.255.255.252
128
2
105
Latihan





IP kelas C 202.152.0.1
Tentukan berapa jumlah host maximal
yang bisa disusun dalam jaringan dan
berapa jumlah subnetnya.
202.152.0.1/27
32-27 = 5
Host : 214-2=30
106
Latihan








IP kelas C 192.168.1.1
Tentukan berapa jumlah host maximal yang
bisa disusun dalam jaringan dan berapa jumlah
subnetnya.
192.168.1.1/28
32-28 = 4
Host : 24-2=14
IP Host Awal : 192.168.1.1
IP Host Akhir : 192.168.1.14
Subnet Mask : 255.255.255.240
107
Latihan
1.
2.
3.
4.




192.168.0.0/26,
192.168.0.xx/26,
192.168.0.xxx/26,
192.168.0.xxx/26
Host : ?
IP Host Awal : ?
IP Host Akhir : ?
Subnet Mask : ?
108
Latihan
1.
2.
3.
4.




192.168.0.0/27,
192.168.0.xx/27,
192.168.0.xxx/27,
192.168.0.xxx/27
Host : ?
IP Host Awal : ?
IP Host Akhir : ?
Subnet Mask : ?
109
Latihan
1.
2.
3.
4.




192.168.0.0/27,
192.168.0.xx/26,
192.168.0.xx/28,
192.168.0.xxx/29
Host : ?
IP Host Awal : ?
IP Host Akhir : ?
Subnet Mask : ?
110
Latihan
INTERNET
IP Awal : 202.134.0.0
Router A
Router D
Subnet X1
Router B
Subnet X3
Host =25
Router C
Subnet X4
Host=10
Router E
Subnet X2
Router F
Subnet X5
Host=12
Router G
Subnet X6
Host=9
111
Latihan
INTERNET
IP Awal : 200.192.2.0
Router A
Subnet B
Router D
IP Total =8
Router C
Router B
IP Total =4
Router E
IP Total =8
Subnet A
Router G
IP Total
=16
IP Total
=16
Subnet E
Subnet F
Router F
IP Total
=32
IP Total
=16
Subnet C
Subnet D
112
Materi Routing





Konsep dasar Routing
Jenis-jenis routing
Tabel routing
Protokol-protokol routing
Cara kerja protokol routing
113
Konsep Dasar Routing


Routing adalah Proses yang dialami
datagram untuk mencapai tujuan di
jaringan TCP/IP.
Konsep routing adalah hal yang utama
pada lapisan internet di jaringan
TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan
internet terjadi proses pengalamatan.
114
Konsep Dasar Routing





Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk
datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram
memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat
ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan.
Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan
device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.
Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama,
datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat.
Router berfungsi sebagai penghubung dua buah jaringan yang
berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai
network yang diharapkan.
Router menjadi perangkat yang berfungsi meneruskan datagram IP
pada network layer. Router memiliki lebih dari satu NIC dan dapat
meneruskan datagram dari satu NIC ke NIC yang lain
115
Jenis--jenis routing
Jenis

Routing Statik


Entri-entri dalam forwarding table route diisi dan dihapus secara
manual.
Routing Dinamik




Proses pengisian data routing di table secara otomatis.
Cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entrientri forwarding table secara manual.
Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan
informasi routing yang routing yang dapat mengubah isi forwarding
table, tergantung keadaan jaringannya.
Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang
terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.
116
Perbedaan
Routing Statik dan dinamik
Routing Statik
Berfungsi pada protokol IP
Routing tidak dapat
informasi routing
Routing Dinamik
Berfungsi pada inter-routing protokol
membagi Router membagi informasi routing
secara otomatis
Routing tabel dibuat dan dihapus Routing tabel dibuat dan dihapus
secara manual
secara dinamis oleh router
Tidak
menggunakan
protokol
routing Terdapat routing protokol, seperti
RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed Microsoft mendukung RIP untuk IP
system seperti router
dan IPX/SPX
117
Tabel Routing

Tabel routing terdiri atas entri-entri rute
dan setiap rute setidaknya terdiri atas
IP address, tanda untuk menunjukan
routing langsung atau tidak, alamat
router dan nomor interface.
118
Protokol--protokol Routing
Protokol

Interior Gateway Protocol (IGP)

Protokol yang menangani routing jaringan
pada sebuah autonomous system, Terdiri dari



Routing Information Protocol (RIP)
Open Shortest Path First (OSPF)
Exterior Gateway Protocol (EGP)

Protokol yang menangani routing
autonomous system, Terdiri dari :

antar
Border Gateway Protocol (BGP)
119
Karakteristik RIP & OSPF
RIP
OSPF
Menggunakan algoritma distance- Menggunakan algoritma link-state
vector (Bellman-Ford)
Dapat menyebabkan routing loop
Membutuhkan waktu
memori yang besar
CPU
Diameter jaringan terbatas
Tidak menyebabkan routing loop
dan
Lambat mengetahui perubahan Dapat membentuk heirarki routing
jaringan
menggunakan konsep area
Menggunakan metrik tunggal
Cepat mengetahui perubahan pada
jaringan dan dapat menggunakan
bebarapa macam metrik
120
Domain Name System
(DNS)



Adalah Distribute Database System yang
digunakan untuk pencarian nama komputer
(name
resolution)
di
jaringan
yang
menggunakan TCP/IP.
Merupakan sebuah aplikasi service yang biasa
digunakan di Internet seperti web browser atau
email yang menerjemahkan sebuah domain
name ke IP address.
Selain untuk internet, DNS juga dapat
diimplementasikan ke private network (VPN
atau intranet.
121
Keunggulan DNS



Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak
lagi direpotkan untuk mengingat IP address
dari sebuah komputer, cukup host name (nama
komputer).
Konsisten, IP address sebuah komputer bisa
saja berubah, tapi host name tidak harus
berubah.
Simple, user hanya menggunakan satu nama
untuk mencara nama dimain baik di internat
maupun di intranet, meskipun ada banyak
mirror server yang digunakan.
122
Download