1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit dengan kadar gula dalam tubuh
penderita tinggi. Hal ini karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara
baik atau terdapat kelainan sekresi insulin sehingga terjadi ketidaknormalan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein makanan. Berdasarkan berbagai
penelitian, jumlah kasus diabetes mellitus setiap tahunnya semakin meningkat
sekaligus dalam hal diagnosis dan terapinya. Penyakit diabetes mellitus
merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di negara industri ( Tijar, A.,
2011). Sedangkan pada tahun 2013 khususnya di Indonesia penyakit diabetes
mellitus ini merupakan penyakit yang menempati urutan ketujuh dengan
prevalensi diabetes termasuk tertinggi di dunia (Ayu, 2013).
Berdasarkan
perkembangannya, saat ini diabetes mellitus juga memiliki kerumitan dan
bervariasi jenis dan penanganannya sehingga banyak dikalangan negara-negara
maju dan negara-negara yang tinggi iklim penelitiannya berupaya mencari solusi
di dalam menangani penyakit tersebut.
Banyak penyakit yang dapat dikenal berdasarkan karakteristik bau, hasil
diagnosis evaluasi laboratorium, dan hasil terapi tertentu (Yu, 2005). Salah satu
diantaranya adalah penyakit Diabetes Millitus. Diabetes Millitus ini memiliki
gejala utama berupa konsentrasi gula dalam darah tinggi. Akibat konsentrasi gula
dalam darah tinggi maka organ tertentu pada penderita diabetes tidak dapat
memproduksi glukosa secara baik. Bersamaan dengan hal tersebut lemak yang
dibongkar dipercepat untuk menghasilkan asam lemak yang lebih banyak,
sehingga nantinya akan diubah menjadi badan keton (ketone body). Pada
akhirnya, jika hanya sedikit keton yang diproduksi maka dapat dimanfaatkan
secara penuh oleh jaringan terutama otot, tetapi jika keton yang diproduksi cukup
tinggi hingga melampaui kapasitas kemampuannya maka akan dikeluarkan dalam
bentuk gas aseton. Hal inilah yang membuat bau nafas penderita diabetes berbau
seperti apel busuk karena mengeluarkan gas aseton (Murray R. K dan dkk, 2001).
1
2
Selama ini untuk mengetahui seseorang menderita penyakit diabetes
mellitus dilakukan dengan cara tes laboratorium baik tingkat sederhana hingga
analisa lebih kompleks. Secara sederhana penderita Diabetes Millitus diambil
sampel darahnya saat puasa minimal 10 jam dan 2 jam setelah makan. Kemudian
berdasarkan indikator sensor gula darah dan pembacaan instrumennya maka dapat
diketahui kadar gula darah seseorang. Metode untuk mendeteksi gula darah yang
dilakukan di rumah sakit dengan cara mengambil sampel darah dari pasien
penderita Diabetes Mellitus secara langsung dan setelah itu sampel darah yang
telah diambil dimasukkan ke dalam tabung dan dibekukan. Setelah, tabung berisi
sampel darah diputar dengan alat sentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan
2000-3000 rpm. Selanjutnya dipisahkan antara serum dengan plasma. Serum
kemudian diperiksa kadar gula secara fotometrik (Ponce, 2013).
Metode lainnya berupa instrumen pengukur gula darah yang sudah banyak
dipasarkan yaitu glukometer yang umumnya sederhana dan mudah dipakai.
Pengambilan sampel darah dengan membersihkan dahulu ujung jari menggunakan
kapas steril dilanjutkan menusukkan jarum pada ujung jari hingga darah keluar.
Sampel darah tersebut diteteskan pada strip hingga mengenai sensor yang terdapat
di alat glukometer. Hasil akan keluar dalam hitungan detik dan dapat dipercaya
sejauh alat tersebut dikalibrasi dengan baik sesuai standar yang berlaku.
Di sisi yang lain seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi,
beberapa penelitian tentang diabetes ini juga telah dilakukan tidak hanya melalui
sampel darah penderita, namun juga telah dikembangkan penelitian tentang
pendeteksian penyakit diabetes ini berdasarkan bau mulut penderita. Penderita
Diabetes Millitus ini mengeluarkan aroma napas seperti apel busuk atau gas
aseton, sehingga untuk mendeteksi bau mulut penderita diabetes tersebut
digunakan sebuah instrumen yang mempunyai respon terhadap aroma. Instrumen
yang dimaksud menggunakan larik sensor gas sebagai ujung tombaknya.
Elektronik Nose (E-Nose) sebuah instrument yang menggabungkan sensorsensor gas dalam satu rangkaian dan teknik pengenalan pola untuk aroma
sederhana dan kompleks (Gardner dan Barlett, 1999). Secara umum rangkaian
sensor dirancang sedemikian rupa agar masing-masing sensor merespon bahan
3
kimia dengan tingkat sensitifitas yang unik terhadap sensor lain. Perkembangan
enose beberapa tahun terakhir ini sangat pesat. Beberapa penelitian enose dalam
bidang makanan (O’Connell., dkk, 2001), obat-obatan atau farmasi (Zhu, 2004),
militer (Wilson, dkk 2009), kesehatan (Garner, dkk, 2009) memberikan hasil yang
menggembirakan.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah bagaimana mengimplementasikan sebuah instrumen berbasis larik sensor
yang dapat menganalisis penderita Diabetes Mellitus berdasarkan bau mulut
penderita.
1.3
Batasan Masalah
Dalam pembuatan dan uji coba sistem ini, diberikan beberapa batasan
masalah sebagai berikut :
a. Responden yang dideteksi hanya pasien DM dan bukan DM.
b. Responden pasien DM dan bukan DM telah diketahui sebelumnya
berdasarkan wawancara dan tes gula darah
c. Responden diharuskan puasa 6 jam sebelum di cek dengan tes gula darah
dan pengambilan sampel untuk enose
d. Pengukuran sampel responden menggunakan suhu dan kelembaban
ruang.
e. Aliran aroma sampel dari kantong ke ruang sensor dilakukan secara
manual dengan tekanan dan kecepatan aliran dianggap konstan.
f. Tidak dilakukan validasi terhadap substansi kimia pada sampel bau napas
penderita Diabetes Mellitus dan bukan penderita Diabetes Mellitus.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk dapat merancang dan mengimplementasikan
enose berbasis larik sensor gas yang dapat mengklasifikasi bau mulut atau nafas
penderita diabetes mellitus dan orang sehat.
4
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat membantu analisis mendeteksi
penderita diabetes mellitus dengan bukan penderita diabetes.
1.5
Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah :
1. Studi Literatur
Melakukan identifikasi masalah dari tema yang dilatarbelakangi oleh
keadaan dan permasalahan dari pengenalan pola dengan mengamati
kondisi saat ini, menganalisis berbagai permasalahan yang masih ada,
dan mencari solusi atas masalah yang ditentukan.
2. Pengambilan dan Pemrosesan Data
Pengambilan sampel dilakukan dengan mencari sampel penderita
diabetes dan bukan penderita diabetes.
3. Implementasi Sistem
Sistem yang telah dirancang lalu diimplementasikan dalam bentuk
software pemrosesan data penderita diabetes dan bukan penderita
diabetes.
4. Analisis Hasil
Pada penelitian ini dilakukan analisis data dengan menggunakan PCA
untuk memisahkan antara data penderita diabetes dengan bukan penderita
diabetes.
1.6
Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini terdiri dari tujuh bab, di mana isi dari setiap bab
adalah :
-
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini berisi penguraian tentang latar belakang masalah yang diteliti,
batasan masalah pada penelitian, tujuan penelitian, metode penulisan
yang dilakukan serta sistematika penulisan laporan.
-
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
5
Bab ini berisi penjelasan mengenai penelitian yang sesuai bidang yang
telah
diterapkan
sebelumnya,
serta
menghubungkannya
dengan
penelitian yang akan dilakukan.
-
BAB III: LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang penjelasan dan dasar teori yang meliputi: dasar
teori tentang hidung elektronik, sensor TGS, array sensor, PCA,diabetes
mellitus.
-
BAB IV: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang prosedur atau tata cara yang ditempuh untuk
mencapai tujuan tertentu. Terdapat teknik penelitian yaitu cara yang
spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam
melaksanakan prosedur.
-
BAB V: IMPLEMENTASI
Bab ini berisi implementasi dari rancangan pada perangkat lunak.
Implementasi sistem meliputi PCA menggunakan software Minitab.
-
BAB VI : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi pengujian dari sistem yang telah dibuat dan dilakukan
pembahasan secara terperinci dari proses pengujian tersebut. Hasil dari
pengujian ini akan didukung dengan gambar saat sistem dijalankan.
-
BAB VII: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, serta
ditambahkan saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut.
Download