Allium sativum

advertisement
Allium sativum
Pertemuan IV
Sejarah
• Bawang putih sudah digunakan sebagai bumbu masakan dan
obat-obatan sejak jaman purbakala
• Pada masa Mesir kuno, bawang putih digunakan oleh para
pekerja pembangun piramida untuk daya tahan tubuh, dan
kemudian digunakan secara topikal untuk mencegah infeksi
pada luka
• Louis Pasteur adalah ilmuwan pertama yg membuktikan
bawang putih memiliki aktivitas antimikroba.
• Pada perang dunia II, bawang putih digunakan secara luas
untuk mencegah dan mengobati infeksi.
• Secara tradisional, bawang putih digunakan sebagai
penghangat badan, pembersih darah, mencegah dan
mengobati flu, batuk, nyeri haid, mengobati cacingan dan
jenis parasit lainnya.
Bagian yang digunakan
• Bulbus atau umbi
• Minyak dari bulbus
Kandungan kimia
• Bulbus mengandung senyawa organosulfur,
protein (sebagian besar alliinase), asam amino
(arginin, lisin, treonin dan triptofan), serat, lipid,
asam fitat, saponin, beta sitosterol, dan sejumlah
kecil vitamin dan mineral, seperti vit.C, vit.E, beta
karoten, kromium, besi dan selenium.
• Selain itu, ada alliin, allisin, dan ajoene
• Allisin merupakan produk degradasi alliin
• Satu miligram alliin menghasilkan 0,458mg allisin
Chemical structure of allicin and mechanism of formation
from alliin by the enzyme alliinase
Khasiat
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Antioksidan
Mencegah agregasi platelet dan efek antitrombotik
Menstimulasi fibrinolisis
Menurunkan kolesterol serum
Antihipertensi
Antimikroba dan meningkatkan imun
Antineoplastis dan efek kemopreventif
Antiaterosklerosis
Memiliki aktivitas hipoglikemik
Antiinflamasi
Hepatoprotektor
Meningkatkan mikrosirkulasi
Modulator CYP450
Antioksidan
• Bawang putih memiliki aktivitas antioksidan
kuat, mampu menangkap radikal bebas secara
langsung , dan secara tidak langsung
meningkatkan sistem antioksidan endogen,
seperti glutation, superoksida dismutase
(SOD), katalase, dan glutation peroksidase.
Menstimulasi fibrinolisis
• Peningkatan fibrinolisis secara signifikan
dibuktikan menurut uji klinis baik pada
bawang putih mentah maupun goreng
Menurunkan kolesterol serum
• Sebanyak 2000 meta analisis dari 13 uji klinik
menyimpulkan bahwa bawang putih superior
dibandingkan plasebo dalam menurunkan kadar
kolesterol.
• Mekanisme : menghambat sintesis kolesterol
dengan deaktivasi HMG CoA reduktase melalui
peningkatan fosforilasi, tapi tidak dengan
merubah jumlah enzimnya
• Uji klinik membuktikan bahwa bawang putih
dapat meningkatkan kadar HDL dan menurunkan
kadar trigliserida
Antihipertensi
• Beberapa uji klinik membuktikan efek bawang
putih sebagai agen antihipertensif
• Mekanismenya belum diketahui secara jelas,
namun menurut uji in vivo aktivitasnya
melibatkan, baik sistem renin-angiotensin
maupun oksida nitrat
Antimikroba dan meningkatkan imun
• Bawang putih memiliki mekanisme melawan
patogen secara langsung dan tidak langsung,
seperti meningkatkan fungsi makrofag dan
limfosit T
• Sementara, aktivitasnya langsung sebagai
antibakteri, antifungal, antiviral, dan antiparasitik
• Allisin merupakan senyawa yang bertanggung
jawab sebagai antivitas antimikroba pada bawang
putih
• Ajoene memiliki aktivitas antiviral lebih besar
daripada allisin
Antineoplastis dan efek kemopreventif
• Banyak uji membuktikan efek antineoplastik senyawa
allyl sulphur larut minyak maupun larut air, tapi
aktivitas allyl sulphur larut minyak lebih besar
aktivitasnya.
• Diallyl disulfide, memiliki aktivitas antineoplastik
melawan sel line kanker payudara tergantung hormon
maupun tidak tergantung hormon. Selain itu juga
menghambat proliferasi sel line tumor kolon, paru, dan
kulit
• Ajoene menginduksi apoptosis pada sel leukimia
• Alliin menghambat proliferasi sel kanker payudara,
endometrial, dan kolon
Antiaterosklerosis
• Secara in vitro, in vivo, dan pengujian klinis
membuktikan bahwa bawang putih dapat
menurunkan proses aterosklerosis secara
signifikan
• Secara in vivo, bawang putih mengaktivasi
sistem antioksidan dan menurunkan
peroksidasi pada jaringan aorta
• Ajoene menghambat proliferasi sel otot polos
Memiliki aktivitas hipoglikemik
• Contradictory evidence
• Sebuah uji klinik double blind melaporkan
bahwa konsumsi bawang putih 800mg/hari
selama 4 minggu dapat menurunkan kadar
glukosa darah sebesar 11,6%
• Uji berikutnya menggunakan 3g/hari selama
26 minggu tidak menimbulkan efek
Antiinflamasi
• Bawang putih segar dan minyaknya memiliki
aktivitas menghambat aktivitas
siklooksigenase, secara in vitro dan in vivo
Hepatoprotektor
• Aged garlic extract (AGE) memiliki efek seperti
glutation pada liver
Meningkatkan mikrosirkulasi
• Lima jam pasca pemberian 900mg bubuk
bawang putih dapat menigkatkan perfusi
kapiler kulit 55% pada volunteer sehat
Modulator CYP450
• Contradictory evidence
• Minyak bawang putih menginduksi CYP450
secara in vivo, namun secara in vitro tidak
berefek
• Pada manusia, minyak bawang putih
menurunkan aktivitas CYP2E1 sebanyak 39%,
tetapi tidak berefek pada CYP1A2, CYP2D6
atau CYP3A4
Penggunaan klinis
• Penyakit kardiovaskular (hipertensi,
aterosklerosis, hiperlipidemia, antiplatelet,
penyakit arterial oklusif periferal)
• Infeksi (Tinea pedis, Tinea corporis, Tinea
cruris, vaginitis, common cold prevention,
infeksi Helicobacter pylori)
• Kemopreventif
Rentang dosis
• Bawang putih segar : 2-5g/hari (pastikan
tercacah atau terkunyah)
• Bubuk kering : 0,4-1,2g/hari
• Aged-garlic extracts (AGE)
2,4-7,2g/hari
• Minyak : 2-5mg/hari
• Sediaan : 4-12mg alliin/hari
• Ekstrak cair(1:1) : 0,5-2mL
3xsehari
Dosis terapi klinis
• Hipertensi : 600-900mg/hari dibagi dalam
beberapa dosis
• Hiperlipidemia : 600-9000mg/hari
• Infeksi jamur : sediaan topikal berisi 0,4-0,6%
ajoene, dioleskan 2xsehari
• Penyakit oklusif arterial : 600-800mg/hari
Adverse Reactions
• Penggunaan internal :
• menimbulkan bau badan dan nafas, reaksi
alergi, muntah, heartburn, flatulensi, sakit
perut dan diare.
• Sakit kepala, myalgia dan kelelahan setelah
mengkonsumsi 900mg bubuk bawang putih
(setara 1,3% alliin)
Adverse Reactions
• Penggunaan topikal :
• Gel yg mengandung 0,6% ajoene akan
merasakan sensasi terbakar setelah aplikasi
• Dermatitis kontak sebanyak 5,2% volunteer
yang mencoba sediaan patch
Interaksi obat
• Saquinivir : bawang putih dapat menurunkan kadar
saquinivir dalam darah, shg menyebabkan penurunan
efikasi obat  hindari penggunaan secara bersamaan
• Obat antikoagulan : efek potensiasi terjadi saat
mengkonsumsi bawang putih dlm dosis tinggi
(>4g/hari)  hindari dosis tinggi saat diterapi obat
antikoagulan, kecuali dibawah supervisi profesional
• Obat antiplatelet , antihipertensif, antihiperlipidemik :
efek potensiasi terjadi saat mengkonsumsi bawang
putih dlm dosis tinggi
• Obat hepatotoksik : bawang putih memiliki efek
hepatoprotektif, interaksi yg menguntungkan
Contraindications and Precautions
• Pasien dg pendarahan abnormal harus
menghindari dosis terapetik bawang putih
• Hindari penggunaan dosis tinggi suplemen
bawang putih sebelum melakukan tindakan
operasi, min.satu minggu sebelumnya, bawang
putih dapat meningkatkan resiko perdarahan
• Jika menggunakan sediaan topikal, lakukan tes
alergi terlebih dahulu
• Pada wanita hamil, bawang putih tidak
direkomendasikan penggunaan melebihi dosis
sehari-hari yg dianjurkan
Cara kerja
• Bawang putih dapat meningkatkan
mikrosirkulasi 5 jam setelah konsumsi
• Bawang putih dapat menurunkan
aterosklerosis dan proteksi kanker setelah
konsumsi selama beberapa tahun secara
teratur
Download