11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi adalah proses pengalihan pesan oleh seseorang melalui saliran tertentu kepada orang lain dengan efek tertentu. Komunikasi selalu menimbulkan efek karena setiap individu atau mempunyai pola fikir yang berbeda. Sedangkan tujuan komunikasi adalah interaksi antar manusia. Dengan tidak adanya komunikasi, interaksi antar manusia baik individu, kelompok, maupun organisasi tidak akan mungkin terjadi. Pengertian ilmu komunikasi pada dasarnya mempunyai karekteristik yang sama dengan pengertian ilmu komunikasi secara luas. Hanya saja objek perhatiannya difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia. Salah satu definisi komunikasi dalam praktek humas pada dasarnya adalah komunikasi yang berlangsung dua arah dan saling timbal balik antara komunikator dengan komunikan dalam lambing-lambang yang sama ( Komunikasi Paradigmatik).8 8 Rosady Ruslan, Praktik Dan Solusi PR Dalam Situasi Dan Pemulihan Citra, Ghalia Indonesia, 1995, Hal.23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 Pengertian kata komunikasi itu sendiri berasal dari perkataan bahasa latin : Communications yang berarti.”pemberitauan” atau “pertukaran pikiran”. Jadi secara garis besarnya dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikirn atau pengertian, antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). Ilmu Komunikasi adalah pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui sesuatu penelitian tentang system, proses, dan pengaruhnya yang dilakukan secara rasional dan sistematis, kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikan. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi yang efektif, yaitu bagaimana antara pesan dan penerima pesan dapat menimbulkan suatu pengertian yang sama tentang suatu pesan melalui komunikasi dua arah. Sedangkan menurut A.W Widjaja fungsi komunikasi dapat dirumuskan sebagai berikut :9 1. Informasi : Yaitu pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan opini dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat. 2. Sosialisasi : Yaitu menyediakan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang untuk bersikap dan bertindak sebagai anggota 9 A.W.Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, Hal.64 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan dapat aktif didalam masyarakat. 3. Motifasi : Yaitu menjelaskan tujuan setiap masyarakat, baik jangka panjang mupun jangka pendek, mendorong orang menentukan pilihan dan keinginan serta mendorong kegiatan individu. 4. Diskusi : Yaitu menyediakan dan saling menyebar fakta yang diperlukan untuk persetujuan. 2.2 Public Relations 2.2.1 Pengertian Menurut Jeffkins pengertian Public Relations adalah :10 Public Relations consist of all form of plan communication outward and inward, between an organization and its public for the purpose of achieving specific objective concercing mutual understanding. Public Relations is system of communication to create a goodwill. Dapat diartikan bahwa PR merupakan suatu bentuk yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik kedalam maupun keluar, antara suatu perusahaan dengan khalayak untuk mencapai tujuan yang spesifik yang berlandaskan saling pengertian. Public Relations itu sendiri menurut Edward L.Bernays, mempunyai tiga arti,(1) Memberi peneranan pada masyarakat, (2) Pembujukan langsung terhadap 10 Franks,Jeffkins,Public relations,Cetakan kedua,Penerbit Erlangga,Jakarta,1996,hal.9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan, (3) Usaha-usaha menginergrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap permasalahannya.11 Dari definisi diatas citra yang baik akan timbul dari masyarakat terhadap perusahaan apabila perusahaan memberikan penerangan kepada masyarakat dengan jalan persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap perusahaan. Public Relations berfungsi untuk menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan khalayak baik internal maupun eksternal, dimana PR itu sendiri merupakan bentuk dari fungsi manajemen. Public Relations mempunyai fungsi timbal balik, keluar dan kedalam. Ke luar ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran (image) masyarakat yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi atau lembaganya. Kedalam, ia harus berusaha mengenali, mengidentifikasi hal-hal yang dapat menimbulkan sikap dan gambaran yang negative (kurang menguntungkan) dalam masyarakat sebelum suatu tindakan atau kebijakan itu dijalankan. 2.2.2 Proses Public Relations Menurut Cultip dan Centre proses PR selalu dimulai dan diakhiri dengan penelitian berikut ini adalah yang dilakukan dalam proses PR yang efektif harus dilaksanakan melalui tahap, yaitu :12 11 A.W Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta, Bumi Aksara, 2002, Hal.54 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 1. Fact Finding (Mendefinisikan Masalah) Praktisi PR perlu melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta, selain itu praktisi PR perlu memantau dan membaca terus pengertian, opini, sikap dan perilaku mereka yang berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap dan tindakan perusahaan. Singkat kata,tahap ini merupakan penerapan atau fungsi intelejen perusahaan. Pada tahap ini ditentukan : “What”s happening now?”. 2. Planning (Perencanaan) Pada tahap ini seorang praktisi PR sudah menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan.Langkah-langkah itu dirumuskan dalam bentuk rencana dan program, termasuk anggarannya. Tercakup dalam tahap ini adalah objective, prosedur dan strategi yang diarahkan pada masing-masing khalayak sasaran. Tahap ini akan memberikan jawaban atas pertanyaan”what should we do and why?”. 3. Acting and Communicating (aksi dan komunikasi ) Banyak praktisi PR yang sering melupakan kedua proses diatas yakni langsung melakukan aksi dan komunikasi berdasarkan asumsi pribadi. Aksi dan komunikasi harus dikaitkan dengan objective dan goals yang spesifik. Tahap ini menjawab pertanyaan, “How do we do it and say it?” 12 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2005, hal 82-85 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 4. Evaluation (Evaluasi) Untuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau belum, seorang praktisi PR perlu melakukan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Maka, tahap ini akan melibatkan pengukuran atas hasil tindakan di masa lalu. Penyesuain dapat dibuat dalam program yang sama,atau setelah suatu masa berakhir. Pengukuran ini menjawab pertanyaan: “How did we do?”. 2.2.3 Kegunaan Public Relations Dalam mempertimbangkan kapan dan bagaimana menggunakan Public Relations, manajemen harus menetapkan tujuan, pemilihan pesan dan sarana Public Relations, serta mengevaluasi Public Relations. Dibawah ini adalah tujuan dari Public Relations menurut Philip Kotler.:13 1. Membangun Kesadaran (to build consciousness) Public Relations dapat menempatkan cerita di media untuk membawa perhatian pada suatu produk, jasa, organisasi, atau ide. 2. Membangun Kredibilitas (to build credibility) 13 Kotler, Philip, Marketing Management : Analysis, Planning, Implementation and Control, 9 Edition, Prentice Hall inc, Englewood.New Jersey,1997, Hal.268 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 Public Relation dapat menambah kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam suatu media. 3. Mendorong Tenaga Penjualan dan Penyaluran (to push personal selling) Public Relation dapat mendorong antuasiasme tenaga penjualan dan penyalur. 4. Mengurangi Biaya Promosi (to reduce promotion cost) Public relations memerlukan lebih sedikit biaya dari pada pos langsung dan media iklan. Peran Public Relations dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori yaitu:14 1. Teknisi Komunikasi Praktisi yang memegang peranan ini biasanya tidak ikut serta saat manajemen mendefinisikan masalah dan mencari jalan keluar. Mereka baru dilibatkanuntuk memproduksi komunikasi dan menerapkan program, yang terkadang tanpa bekal pengetahuan yang utuh tentang motivasi asal atau hasil yang diinginkan. Mereka adalah pihak yang dilimpahkan tugas memberi penjelasan pada karyawan dan pers. 2. Penentu Ahli Praktisi yang beroperasi sebagai praktisi ahli bertugas mendefinisikan masalah, mengembangkan program dan bertanggung jawab penuh atas penerapannya. Penentu ahli merupakan peran yang menggoda bagi praktisi, karena secara pribadi mereka akan merasa puas jika dipandang sebagai pemegang wewenang 14 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations edisi revisi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. Hal.58 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 yang menentukan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan. 3. Fasilitator Komunikasi Peran fasilitator komunikasi menjadikan praktisi sebagai pendengar yang sensitive dan pialang informasi. Fasilitator komunikasi berfungsi sebagai penghubung, penerjemah, dan mediator antara organisasi dan public. 4. Fasilitator Pemecahan Masalah Praktisi yang mengambil peran fasilitator pemecahan masalah bekerja sama dengan manajer lainnya dalam mendefinisikan dan menyelesaikan masalah. Mereka menjadi bagian dari tim perencanaan strategi. Praktisi pemecahan masalah. Mereka menjadi bagian dari tim proses manajemen perencanaan strategis. Praktisi pemecahan masalah membantu manajer lainnya dan organisasi menerpkan penggunaan langkah demi menyelesaikan masalah organisasi lainnya. Peranan Public Relations Officer secara garis besar aktivitas utamanya berperan sebagai berikut:15 1. Communicator Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui mediacetak/elektronik dan lisan atau tatap muka dan 15 Rosady Ruslan,Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta, 2005, Hal.26-27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 sebagainya disamping itu juga bertindak sebagai mediator sekaligus persuader. 2. Relationship Kemampuan peran PR membangun hubungan yang positif antara lembaga yang diwakilinnya dengan public internal.juga berupaya menciptakan saling pengertian, dukungan, kerjasama dan toleransi antara kedua belah pihak. 3. Back up management Melaksanakan dukungan menajemen atau kegitan lain seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia, dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan/organisasi. 4. Good image maker Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestatasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi Public Relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra/nama baik lembaga/organisasi dan produk yang diwakilinya. 2.3 Program-program Public Relations 2.3.1 Pameran Pameran adalah merupakan acara Public Relations yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat agar mereka tertarik dan membelinnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 2.3.2 Product Lounching (Peluncuran Produk) Produk Louncing adalah acara public relations yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu produk/jasa baru dari suatu perusahaan/organisasi kepada masyarakat luas/suatu kelompok masyarakat tertentu. 2.3.3 Aniversary Celebration (Perayaan hari penting perusahaan) Anniversary celebration adalah merupakan acara Public Relations yang bertujuan untuk memperingati hari-hari penting suatu perusahaan/organisasi sekaligus memberitahukan kesuksesan yang telah diraih oleh perusahaan/organisasi tersebut kepada masyarakat luas. 2.3.4 Show Performance (Pertunjukan) Show performance adalah merupakan acara public relations yang bertujuan untuk menghibur masyarakat luas/kelompok tertentu sekaligus memperkenalkan organisasi kepada mereka beserta dengan produk/jasa yang dihasilkan 2.3.5 Fund Raising/Charity (pengumpulan dana) Fund Raising/charity adalah merupakan acara Public Relations yang bertujuan untuk membantu pihak lain yang sedang kesusahan (yatim piatu, fakir miskin, korban bencana alam dan lain-lain). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 2.3.6 Open House Open House adalah acara Public Relations yang bertujuan untuk memperkenalkan perusahaan/ organisasi kepada masyarakat luas/ kelompok masyarakat teretentu dengan membuka kesempatan kepada mereka untuk mengujungi kantor/pabrik. Biasanya diadkan ketika perusahaan/ organisasi membuka kantor yang baru. 2.3.7 Seminar Dan Conference (Seminar dan Konferensi) Seminar dan Conference adalah merupakan acara Public Relations yang bertujuan untuk menyampaikan presentasi ke orang-orang tertentu. Perusahaan/ organisasi mengadakan suatu pertemuan khusus dengan khalayak tertentu diundang sebagai tamu. 2.3.8 Press Conference (Konferensi Pers) Press Conference adalah merupakan acara pertemuan PR dengan para wartawan tentang topic yang sedang hangat dibicarakan. Biasanya diadakan mendadak dengan tempat seadanya seperti kantor menteri dan lain-lain. 2.3.9 Press Receptionist (Resepsi Pers) Press Receptionist adalah cara resepsi yang direncanakan dan terorganisir serta biasanya disertai dengan jamuan makan siang atau makan malam, direkomendasikan pada saat pelaksanaanya. Para wartawan secara sengaja diundang untuk meliput acara., mendengarkan keterangan resmi atau hanya bercakap-cakap http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 dengan pihak manajemen untuk mendekatkan hubungan dengan organisasi /perusahaan penyelenggaranya. 2.3.10 Press Tour (Tur pres) Press Tour adalah acara yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan/organisasi untuk mengunjungi daerah tertentu dan para wartawan diajak menikmati objek wisata. 2.3.11 Meeting (Rapat Pertemuan) Meeting adalah pertukaran pikiran, gagasan atau pendapat antara suatu kelompok dengan kelompok lain dengan mengadakan interaksi secara lisan yang bertujuan memperoleh kejelasan atau menentukan kebijaksanaan. 2.3.12 Media Relations Media Relations adalah merupakan salah satu bentuk hubungan baik yang dilakukan oleh Public Relations dengan pihak media baik internal maupun eksternal. 2.3.13 Loby dan Negoisasi Loby dan Negoisasi merupakan salah satu usaha atau cara yang dilakukan oleh seorang public relations didalam menjalin hubungan dengan pihak lain yang tujuannya untuk menguntungkan pihak lain. 2.3.14 Publikasi Publikasi merupakan tugas seorang public relations dalam menceritakan atau menyampaikan informasi sebanyak mungkin mengenai kegiatan perusahaan kepada http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 masyarakat luas, dengan kata lain, publikasi merupakan bagian terbesar dan terpenting/ ujung tombak dari pada PR.16 2.3.15 Promosi Promosi adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volum penjualan dengan pameran, periklanan, demostrasi, dan usaha lain bersifat persuasif. 17 2.4 Strategi Public Relations Strategi didalam perusahaan merupakan suatu unsur penting dalam menyertai perjalanan suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan peningkatan citra perusahaan, Maka strategi kegiatan Public Relations semestinya diarahkan pada upaya menggarap persepsi stekholdernya sebagai tempat akarnya sikap tindak dan persepsi mereka. Objective goals (tujuan sasaran) merupakan suatu pertanyaan yang mengenai apa yang harus dicapai. Suatu program merupakan suatu rangkaian langkah atau kegiatan yang dibuat untuk mencapai tujuan utama. Strategi lebih mengarah kepada daya atau usaha untuk mendapatkan sesuatu sebagai contoh untuk dapat meraih gelar kesarjanaan, maka seorang mahasiswa harus belajar giat dan lulus dengan nilai baik sehingga gelar tersebut dapat dicapai. Dan untuk menuju hal tersebut maka dilakukan berbagai strategi yang mempermudah 16 Tan Kertapati,Bunga Rampai Azas-azas Penerangan dan Komunikasi, PT Bumi Aksara, Jakarta, 1998,Hal.2 17 Aloliweri, Tileweri, Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, Hal.20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 menuju kearah sana. Demikian pula strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai goal akhir perusahaan. Dalam melakukan kegiatannya, Public Relations memiliki suatu strategi yang baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Strategi jangka pendek lebih terkait dengan apa yang dilakukan untuk jangka waktu beberapa bulan kedepan. Sedangkan strategi jangka panjang lebih mengarah kepada bagaimana langkah untuk beberapa waktu yang panjang kedepan yang mengacu pada visi dan misi dari sebuah perusahaan. Robert. S. Kaplan Dan David. P. Norton mengatakan bahwa jika tidak mengerti visi, mereka tidak dapat membagi visi dan bertindak berdasarkan visi tersebut.18 Beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Public Relations dalam menjalankan suatu strategi antaranya: 1. Menentukan misi perusahaan termasuk didalamnya adalah pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian, filosofi dan sasaran. 2. Mengembangkan Company Profile yang mencerminkan kondisi intern perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya. 3. Penilaian terhadap lingkungan ekstern perusahaan, baik dari semangat kompetetif maupun secara umum. 18 Robert S. Kaflan dan David P. Norton, Balanced Scoreeard, Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Jakarta Erlangga, 2000, Hal 177 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 4. Analisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang melahirkan pilihan-pilihan). 5. Identifikasi atas pilihan-pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat digenapi untuk memenuhi tuntutan misi perusahaan. 6. Pemilihan strategi atas objektif jangka panjang dan garis besar strategi yang dibutuhkan untuk mencapai objektif tersebut. 7. Mengembangkan objektif tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras dengan jangka panjang dan garis besar strategi. 8. Implementasi atas hal-hal diatas dengan menggunakan sumber yang tercantum pada anggaran. 9. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap periode jangka pendek. Dalam Pembentukan Strategi korporat 2.5 Citra 2.5.1 Pengertian Citra Citra adalah kesan atau opini seseorang maupun masyarakat terhadap suatu perusahaan yang merupakan hasil interaksi dengan komunitas disekitar perusahaan berada, termasuk situasi perusahaan serta hubungan antara pimpinan dan karyawan perusahaan dengan masyarakat.19 Citra perusahaan ada pula yang menyebutnya sebagai citra lembaga adalah citra dari suatu organisasi keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dari pelayananya. 19 Frank Jefkins, Public Relations, Cetakan Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996, Hal.19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal,hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra perusahaan antara lain adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan lain dibidang keuangan yang pernah diraihnya, keberhasilan eksport, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang sangat besar, kesediaan memikul tanggung jawab social, komitmen mengadakan riset dan sebagainya. Suatu citra perusahaan yang positf jelas menunjang usahanya. Sebagai contoh suatu badan usaha yang memiliki citra perusahaan positif pasti lebih mudah menjual sahamnya.20 Dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada konsumen diharapkan akan mempertahankan loyalitas atau kepercayaan konsumen. Dengan begitu akan tercipta pandangan positif juga citra positif kepada konsumen terhadap perusahaan. Citra merupakan tujuan utama sebuah perusahaan. Terciptanya suatu citra perusahaan (Corporate image) yang baik dimata khalayak atau publiknya akan menguntungkan. Misalnya akan menularkan citra yang serupa kepada semua produk barang dan jasa yang dihasilkannya. 2.5.2 Citra Organisasi/Perusahaan Suatu citra perusahaan yang menciptakan kepercayaan kepada setiap produk yang membawa nama perusahaan, membantu meyakinkan seseorang sehingga mempercepat mereka dalam penerimaan suatu produk baru. Citra perusahaan member 20 Frank Jeffkins, Public Relations, Cetakan Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996, Hal.19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 perusahaan anda batasan dalam mebangun kemampuan yang baik, membantu orangorang di perusahaan anda bahwa ini adalah tempat yang baik untuk bekerja. Public Relations berusaha menciptakan dan memelihara komunikasi dua arah. Disatu sisi dapat memperkenalkan perusahaan serta membina citra yang baik perusahaan ditengah-tengah masyarakat Disatu sisi Public Relations juga harus dapat membangun pendapat umum yang menguntungkan,dengan kata lain tujuan Public Relations seperti yang disebutkan Tony Grenner adalah : “PR aims to make people think more highly of you and your organization. 21 “Public Relations bertujuan membuat orang berfikir bahwa anda dan perusahaan anda berada dalam kelas atas / tersohor/ terkenal. Citra Public Relations yang ideal adalah impresi atau kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Itu berarti citra tidak seyogyanya.”Dipoles agar lebih indah dari warna aslinya” (karena hal itu justru dapat mengacaukannya). Suatu citra dapat dimunculkan kapan saja, termasuk ditengah terjadinya musibah atau sesuatu yang buruk, caranya adalah dengan menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau sesuatu perilaku yang keliru. 21 Tony Greener, The secret of succesfuly PR and Image Making, Oxpord, 1994, Hal.4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 Pemolesan citra pada dasarnya tidak sesuai dengan hakikat Public Relations itu sendiri. Kalangan manajemen (pimpinan perusahaan) dan pejabat pemasaran yakni mereka yang sering membeli dan menyalah gunakan Public Relations sehingga merusak nama baik dunia ke PR-an sering kali memiliki suatu pemikiran yang keliru bahwasannya pemolesan citra itu merupakan suatu usaha yang sah-sah saja. Tentu saja hal ini tidak bisa dibenarkan dalam rangka menegakkan kredibilitas Public Relations, maka segala macam usaha pemolesan citra harus dihindari. Kalaupun ada keuntungan jangka pendeknya, maka itu tidak ada artinya dibandingkan dengan kerugian jangka panjang yang akan ditimbulkannya.22 Ada enam jenis citra yang dikenal didunia aktivitas Public Relations yaitu sebagai berikut (menurut Frank Jeffkins). 1. Citra Cermin (mirror image) Pengertian disini adalah citra yang diyakini oleh perusahaan yang bersangkutan, terutama para pimpinanya yang tidak percaya ”apa dan bagaimana” kesan orang luar terhadap perusahaan yang dipimpinnya itu tidak selamanya dalam posisi baik. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan citra di masyarakat ternyata terjadi perbedaan antara yang diharapkan dengan kenyataan citra dilapangan, biasa terjadi justru mencerminkan citra negatifnya yang muncul. 22 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta, 2005, Hal.74 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 2. Citra Kini (Current Image) Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang perusahaan atau organisasi atau hal lain yang berkaitan dengan produknya kemudian ada kemungkinan berdasarkan pada pengalaman dan informasi yang diterima yang kurang baik, sehingga dalam posisi tersebut humas akan mendapat resiko yang sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk (prejudice), hingga muncul kesalahpahaman (misunderstanding), yang menyebabkan citra kini ditanggapi secara adil atau bahkan kesan negative yang diperolehnya. 3. Citra Keinginan (Wish Image) Citra keinginan adalah seperti apa yang ingin dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga atau perusahaan atau produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal (good awareness), menyenangkan dan diterima dengan kesan yang selaku positif yang diberikan (take and give) oleh publiknya atau masyarakat umum. 4. Citra Perusahaan (Corporate image) Jenis citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan (corporate image) yang positif, lebih dikenal serta diterima oleh publiknya, mungkin tentang sejarahnya, kualitas pelayanan prima, keberhasilan dalam bidang marketing hingga berkaitan dengan tanggung jawab social (Social Care) sebagainya. Dalam hal ini pihak Humas/ PR http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 berupaya atau bahkan ikut bertanggung jawab untuk mempertahankan citra perusahaan, agar mampu mempengaruhi harga sahamnya tetap bernilai tinggi (liquid) untuk berkompetisi di pasar bursa saham. 5. Citra Serbaaneka (Multiple image) Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan diatas misalnya bagaimana pihak Public Relations akan menampilkan pengenalan (Awareness) terhadap identitas, atribut logo, brand’s name, seragam (uniform), sosok gedung, dekorasi lobby kantor dan penampilan para profesionalnya, kemudian dikualifikasikan atau diidentikan kedalam suatu citra serbaaneka (multiple image) yang di intergerasikan terhadap citra perusahaan (corporate image). 6. Citra Penampilan Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan dari para professional pada perusahaan yang bersangkutan, misalnya dalam memberikan berbagai bentuk dan kualitas pelayanannya, bagaimana pelaksanaan etika menyambut telephon, tamu dan pelanggan serta publiknya, serba menyenangkan serta memberikan kesan yang selalu baik. Mungkin masalah citra penampilan ini kurang diperhatikan atau banyak disepelekan orang. Misalnya, dalam hal mengangkat secara langsung telepon yang sedang bordering tersebut dianggap sebagai tindakan interupsi, termasuk si penerima telepon masuk tidak menyebut identitas nama http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 pribadi atau perusahaan bersangkutan merupakan tindakan kurang bersahabat.23 Citra yang baik dimaksudkan agar perusahaan tetap dapat terus eksis dan sumber daya manusia ada didalamnya dapat senantiasa berkreasi mengembngkan kemampuan skill. Citra humas yang ideal adalah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Hotel Sultan sebagai perusahaan jasa juga membutuhkan citra yang positif sehingga bertahan diantara berbagai persaingan bisnis perhotelan yang semakin marak dewasa ini. 2.5.3 Kaitan Antara PR dengan Citra Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan) atau Public Relations. Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bias dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negative yang khususnya dating dari public (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya.24 23 M.Linggar Anggoro,Teori dan profesi Kehumasan, Jakarta, Bumi aksara, 2002, Hal.69 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta, 2005, Hal.74 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 Kesimpulan mengenai citra dari suatu lembaga/organisasi dan bentuk pelayan jasa dan lain sebagainya yang hendak dicapai oleh humas (Public Relations) dalam system informasi terbuka pada era globalisasi serta kompetitif tersebut intinya tidak terlepas dari bentuk kualitas jasa pelayanan yang telah diberikan, nilai kepercayaan dan merupakan ”amanah” dari publiknya, serta goodwill (kemauan baik) yang ditampilkan oleh lembaga/ perusahaan bersangkutan. http://digilib.mercubuana.ac.id/