Templat tugas akhir S1

advertisement
PEMANFAATAN TURBIN VENTILATOR SEBAGAI SUMBER
TENAGA LISTRIK
VIVI NUR HUDA LYJAMIL
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemanfaatan Turbin
Ventilator sebagai Sumber Tenaga Listrik adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, November 2014
Vivi Nur Huda Lyjamil
NIM G74100056
ABSTRAK
VIVI NUR HUDA LYJAMIL. Pemanfaatan Turbin Ventilator sebagai Sumber
Tenaga Listrik. Dibimbing oleh MOHAMMAD NUR INDRO dan TONY
SUMARYADA.
Meningkatnya permintaan energi listrik di Indonesia menjadi salah satu
masalah nasional. Energi angin cukup melimpah di beberapa tempat di Indonesia
yang bisa dijadikan sumber energi alternatif untuk mengisi kebutuhan tersebut.
Energi angin diubah menjadi energi mekanik oleh turbin angin. Pada turbin angin,
energi gerak diubah menjadi energi listrik oleh generator. Turbin ventilator
mampu berputar 24 jam. Turbin ventilator berfungsi sebagai kipas hisap, biasanya
digunakan diatap pabrik, gudang, gedung olahraga dan sebagainya. Penelitian ini
mencoba menanfaatkan turbin ventilator untuk menghasilkan listrik. Pada
penelitian ini generator yang digunakan adalah generator bekas dari sepeda motor
yang kemudian divariasikan jumlah lilitannya pada setiap pengambilan data.
Jumlah lilitan yang digunakan adalah 3200, 4000, 4800 dan 5600. Tegangan
listrik rata-rata yang dihasilkan dari 3200, 4000, 4800 dan 5600 lilitan pada high
speed adalah 4,62 Volt, 6.23 Volt, 6.99 Volt dan 8,50 Volt, sedangkan rata-rata
listrik tegangan yang dihasilkan dengan medium speed adalah 3.49 Volt, 4,69
Volt, 4,45 Volt dan 6,00 Volt.
Kata kunci: generator, kumparan, tegangan output, turbin ventilator
ABSTRACT
VIVI NUR HUDA LYJAMIL. Turbine Ventilator utilization as a Power Source .
Guided by MOHAMMAD NUR INDRO and TONY SUMARYADA .
The increasing demand for electrical energy in Indonesia becomes one of the
national problems. The wind energy which is relatively abundant at some places
in Indonesia could become an alternative energy resources to fill those needs.
Wind energy is converted into mechanical energy by wind turbine. In wind
turbine, the energy of motion is converted into electrical energy by a generator.
Ventilator turbine is capable to rotate 24 hours and mostly used as suction fan in
factories roof, warehouses, gyms, etc. This research is aimed to use the ventilator
turbine to produce electricity. This ventilator wind turbine consists of motorcycle
where the number of coils was varied for each data. The number of coils used are
varied as 3200, 4000, 4800 and 5600. The average electrical voltage generated
from the 3200, 4000, 4800 and 5600 coil at high speed was 4.62 Volt, 6.23 Volt,
6.99 Volt and 8.50 Volt while the average electrical voltage generated at medium
speed is 3.49 Volt, 4.69 Volt, 4.45 Volt and 6.00 Volt.
Keywords : coil, generator, output voltage, ventilator turbine
PEMANFAATAN TURBIN VENTILATOR SEBAGAI SUMBER
TENAGA LISTRIK
VIVI NUR HUDA LYJAMIL
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Fisika
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Pemanfaatan Turbin Ventilator sebagai Sumber Tenaga Listrik
Nama
: Vivi Nur Huda Lyjamil
NIM
: G74100056
Disetujui oleh
Drs Moh. Nur Indro, MSc
Pembimbing I
Dr Tony Sumaryada
Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr Akhiruddin Maddu
Kepala Departemen
Tanggal Lulus :
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi yang berjudul
Pemanfaatan Turbin Ventilator sebagai Sumber Tenaga Listrik sebagai salah satu
syarat kelulusan program sarjana di Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengerahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ayahanda Triyono dan Ibunda Aminah yang selalu mendukung dan
mendoakan penulis.
2. Kakanda Ulva Astriyatna, Layli Nur Cholifah, serta adinda Mivta
Khuljannah dan Oki Kwien Jien yang selalu mendukung penulis.
3. Drs Moh. Nur Indro, MSc sebagai pembimbing I dan Dr Tony
Sumaryada sebagai pembimbing II yang telah memberikan dukungan
dan ilmu.
4. Dr Irmansyah sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan
dan kritikan yang membangun.
5. Dr Mamat Rahmat yang telah banyak berdiskusi dengan penulis.
6. Ratna, Yuyun, Jojo, Hadyan, Setiawan, Habib, Mbot, Ryan, Kamil,
Cucu yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis.
7. Arif Setyawan, Nisa Silmi Afina, Ihsan Caisaro, Sambodo Rio, Bayu
Sasrabau, Neneng Kartika dan teman-teman Karateka Institut Pertanian
Bogor yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
8. Laela Rahmi dan Dian Puspa yang selalu membantu penulis.
9. Teman-teman Fisika 47, 48, dan 49 Institut Pertanian Bogor.
10. Direktorat Pendidikan Tinggi Indonesia (DIKTI) yang telah membiayai
penulis selama kuliah memalui beasiswa BIDIK MISI.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga skripsi ini bermanfaat.
Bogor, November 2014
Vivi Nur Huda Lyjamil
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
3
Tujuan Penelitian
3
Manfaat Penelitian
3
METODE
3
Waktu dan Tempat Penelitian
3
Bahan
3
Alat
3
Rancangan Turbin Ventilator
4
Pembuatan Turbin Ventilator Pembangkit Listrik
4
Prosedur Analisis Data
4
TUNJAUAN PUSTAKA
4
Hukum Faraday
4
Hukum Lenz
5
Perhitungan Energi
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
Konstruksi Dudukan Turbin
6
Hasil Modifikasi Generator
7
Penggabungan
8
Output Listrik Turbin Ventilator
8
Perhitungan Energi dan Efisiensi
10
SIMPULAN DAN SARAN
10
Simpulan
10
Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13
RIWAYAT HIDUP
15
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
Potensi angin di Indonesia
Rata-rata output yang dihasilkan dengan putaran kipas high speed
Rata-rata output yang dihasilkan dengan putaran kipas medium speed
Efisiensi turbin ventilator
1
9
9
10
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
VAWT tipe savonius dan VAWT tipe H
Turbin ventilator
Rancangan turbin ventilator pembangkit listrik
Fluks magnet yang menembus permukaan cincin
Konstruksi dudukan turbin
Magnet 8 kutub dan lilitan kawat 8 kumparan
Pengujian turbin ventilator
Hubungan tegangan listrik dan jumlah lilitan
2
2
4
5
6
7
8
8
DAFTAR LAMPIRAN
1 Diagram alir penelitian
2 Dokumentasi penelitian
13
14
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, hal itu
menjadi salah satu permasalahan karena sumber energi konvensional semakin
terbatas. Menurut Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi1 mengenai
cadangan dan produk energi fosil di Indonesia, minyak bumi tersedia 56.6 miliar
barel yang diprediksi akan habis dalam waktu 24 tahun ke depan. Selain itu,
energi fosil gas bumi tersedia 334.5 TSCF yang diprediksi akan habis dalam
waktu 59 tahun ke depan, dan energi fosil batubara tersedia 90.5 miliar ton yang
diprediksi akan habis dalam waktu 93 tahun ke depan jika tidak ditemukan
cadangan energi baru. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan energi
alternatif. Salah satu energi alternatif di Indonesia yang berlimpah adalah energi
angin. Pemanfaatan energi angin di Indonesia belum dimanfaatkan secara
maksimal. Pengukuran kecepatan angin rata-rata, biasanya diambil pada
ketinggian 1.5 meter diatas permukaan tanah. Tabel 1 menerangkan potensi angin
di Indonesia.
Tabel 1 Potensi angin di Indonesia. 1
Kelas/Skala
Kecepatan
Daya
angin
spesifik
(m/s)
(W/m2)
Kapasitas
(kW)
Skala kecil
2.5 – 4.0
< 75
< 10
Skala
menengah
4.0 – 5.0
75 – 150
10 – 100
Skala besar
> 5.0
> 150
> 100
Lokasi
(Wilayah)
Jawa,
NTB,
Maluku,
Sulawesi
NTB,
NTT,
Sulsel,
Sultra,
Selatan Jawa
Sulsel,
NTB,
NTT,
Pantai
Selatan Jawa
Turbin angin adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi kinetik
angin menjadi energi listrik. Energi angin dikonversi menjadi energi putar oleh
rotor yang akan memutar generator, dengan atau tanpa adanya roda gigi. Energi
putar tersebut kemudian dikonversi menjadi energi listrik sesuai dengan hukum
Faraday.2 Berdasarkan arah orientasi putarnya turbin angin dapat dibagi menjadi
dua jenis, yaitu Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) dan Vertical Axis Wind
Turbine (VAWT). HAWT mempunyai arah orientasi putar yang sejajar dengan
arah datangnya angin, sedangkan VAWT mempunyai sudu (daun turbin) yang
paralel dengan orientasi putarnya.3
HAWT memiliki beberapa karakteristik diantaranya berbasis gaya angkat,
memiliki efisiensi tinggi, mempunyai sudu yang ramping, kecepatan putar tinggi,
bekerja dengan angin laminar (biasanya diatas 10 meter dari permukaan tanah),
membutuhkan tower dan mekanisme yaw, yaitu sistem yang mengatur posisi
baling-baling agar tetap menghadap angin secara langsung sehingga kincir dapat
menangkap energi angin dari berbagai arah.4 VAWT memiliki beberapa
2
karakteristik diantaranya efisiensi yang lebih kecil dibandingkan dengan HAWT,
mudah dalam membuatnya, bisa dipasang tidak jauh dari tanah, mudah
perawatannya, lebih baik dalam menangani turbulensi angin sehingga tidak
membutuhkan mekanisme yaw, tidak membutuhkan tower yang tinggi sehingga
generator dan gearbox bisa ditempatkan tidak jauh dari permukaan tanah.5
Gambar 1 merupakan contoh dari VAWT dengan tipe savonius dan tipe H.
(a)
Gambar 1 (a) VAWT tipe savonius.6
(b) VAWT tipe H.3
(b)
Turbin ventilator merupakan turbin dengan sumbu vertikal yang memiliki
dua fungsi yaitu sebagai turbin angin dan kipas hisap. Turbin ventilator
menggunakan energi angin sebagai penggerak turbin ventilasi. Alat ini sering
digunakan di atap bangunan yang berfungsi sebagai ventilasi bangunan
perumahan dan industri. Energi angin yang berhembus pada sudu turbin ventilator
akan menghasilkan drag force dan menyebabkan turbin ventilator berputar.
Menurut Fatah7, turbin ventilator sangat cocok digunakan untuk berbagai jenis
bangunan seperti pabrik, gudang, gedung olahraga, dapur, rumah tinggal,
perkantoran, dan rumah makan. Gambar 2 merupakan contoh dari turbin
ventilator yang biasa dipasang di atap gedung.
Gambar 2 Turbin ventilator.
3
Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana memanfaatkan turbin ventilator agar menghasilkan listrik?
2. Bagaimana hubungan kecepatan putaran turbin ventilator dengan tenaga
listrik yang dihasilkan?
3. Bagaimana hubungan jumlah lilitan kawat generator dengan tegangan listrik
yang dihasilkan?
4. Bagaimana memanfaatkan tenaga listrik yang dihasilkan turbin ventilator?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan perputaran turbin ventilator
untuk menggerakkan generator sehingga dapat dijadikan salah satu sumber energi
listrik alternatif.
Manfaat Penelitian
Pemanfaatan turbin ventilator sebagai sumber tenaga listrik diharapkan
mampu menjadi salah satu alat pembangkit listrik tenaga angin dengan skala
rendah untuk menjadi sumber tenaga listrik skala rumah tangga.
METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Agustus
2014. Perancangan dan pembuatan dilakukan di bengkel kerja CV. Tri Tunggal
Teknik Jaya, Tambun. Sedangkan pengujian alat dilakukan di Depertemen Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah plat besi L (plat L) lebar
30 mm, kawat tembaga diameter 0.23 mm, kawat timah, mur, baut, cat besi, turbin
ventilator tipe L45 WA SPLIT.
Alat
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah multimeter, teslameter,
anemometer, tachometer, mesin bubut, mesin bor duduk, las listrik, obeng, kunci
pas, solder, gergaji besi, gunting, tornado fan (kipas angin).
4
Rancangan Turbin Ventilator
Rancang bangun turbin ventilator sebagai pembangkit listrik yang akan
dibuat adalah seperti Gambar 3 menggunakan aplikasi Sketch Up 8.
Gambar 3 Rancangan turbin ventilator pembangkit listrik. 8
Secara umum prinsip kerja turbin angin yaitu energi angin dalam bentuk
aliran udara diterima oleh rotor (baling-baling turbin) diubah menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran yang selanjutnya memutar rotor generator
(magnet) untuk membangkitkan energi listrik. 9
Pembuatan Turbin Ventilator Pembangkit Listrik
Pembuatan turbin ventilator pembangkit listrik terbagi menjadi dua tahap,
Tahap pertama yaitu pembuatan dudukan turbin, selanjutnya tahapan kedua
adalah modifikasi generator. Diagram alir penelitian terdapat pada Lampiran 1.
(Halaman 13)
Prosedur Analisis Data
Data yang diambil dari pengujian turbin ventilator adalah kecepatan angin,
putaran turbin per menit, tegangan listrik, arus listrik, dan frekuensi listrik yang
dihasilkan turbin ventilator. Data tersebut kemudian dianalisis untuk melihat
korelasi antara kecepatan aliran angin, jumlah lilitan kawat pada generator, dan
tegangan listrik yang dihasilkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Hukum Faraday
Tahun 1831, Michael Faraday menyatakan bahwa medan magnet yang
berubah dapat menghasilkan arus listrik. Dalam konteks medan, kita dapat
5
mengatakan bahwa medan megnet yang berubah terhadap waktu akan
menghasilkan sebuah gaya gerak listrik (ggl). Gaya gerak listrik membangkitkan
arus jika terdapat sebuah rangkaian tertutup. Gaya gerak listrik pada dasarnya
adalah tegangan yang timbul karena pergerakan konduktor berarus di dalam
sebuah kumparan, atau karena adanya medan magnet yang berubah-ubah.10 Secara
umum, hukum Faraday dinyatakan dengan Persamaan (1) :
(1)
Fluks magnet yang dimaksud disini adalah fluks yang lewat menembus
sembarang permukaan yang dibatasi oleh jalur tertutup sebagai garis kelilingnya
dan dФ/dt adalah laju perubahan fluks terhadap waktu.
Besar gaya gerak listrik maksimal yang dapat dihasilkan oleh generator
dapat dituliskan sebagai Persamaan (2) :
(2)
dimana : gglmax
N
B
A
ω
= tegangan maksimum (Volt)
= Jumlah lilitan kawat
= Besar medan magnet (Tesla)
= Luas penampang kawat (m2)
= Kecepatan putar/sudut (rps)
Hukum Lenz
Hukum Lenz menyatakan bahwa arus induksi yang dihasilkan oleh medan
magnet eksternal akan menimbulkan medan induksi yang arahnya berlawanan
dengan medan eksternal.11 Gambar 4 menunjukkan magnet batang yang bergerak
mendekati sebuah simpal dengan medan magnet eksternal ke arah kanan. Adanya
medan magnet eksternal ke arah kanan menyebabkan timbulnya arus induksi pada
simpal ke atas dan medan magnet induksi ke arah kiri (berlawanan arah dengan
medan magnet eksternal) untuk melawan fluks eksternal.
Gambar 4 Fluks magnet yang menembus permukaan cincin. 8
6
Perhitungan Energi
Perhitungan energi yang dihasilkan oleh energi angin, memenuhi persamaan
klasik mengenai energi kinetik, udara yang bergerak dikonversi menjadi energi
listrik melalui turbin angin. Sehingga daya atau energi persatuan waktu dari angin
dapat ditunjukkan dengan Persamaan (3).12
Pt = ½ ρ A υ3
(3)
dimana:
Pt = Daya angin (Watt)
ρ = Massa jenis udara (kg/m3)
A = Luas penampang angin / sirip (m2)
υ = Kecepatan angin (m/s)
Sedangkan daya yang dihasilkan oleh turbin angin memenuhi Persamaan (4).
Pl = V I
(4)
dimana:
Pl = Daya listrik (Watt)
V = Tegangan (V)
I = Arus (A)
Perhitungan efisiensi turbin menggunakan Persamaan (5).
(5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konstruksi Dudukan Turbin
Tahap pertama yang dilakukan pada pembuatan alat yaitu dengan membuat
dudukan kaki empat. Pembuatan dudukan kaki empat dimulai dengan memotong
plat L menjadi beberapa bagian yaitu panjang 56 cm 2 buah, 54 cm 2 buah, 60 cm
4 buah dan 15 cm 8 buah. Karena dudukan turbin akan dibuat sistem knock down
(lepas pasang), maka plat L yang sudah dipotong akan dilubangi menggunakan
bor duduk di beberapa titik tertentu. Kemudian bagian penyangga, plat L dilas
menggunakan las listrik. Untuk mencegah terjadinya korosi pada dudukan kaki,
selanjutnya dilakukan pelapisan plat menggunakan cat besi. Gambar 5 adalah
dudukan turbin yang berhasil dibuat.
Gambar 5 Konstruksi dudukan turbin.
7
Hasil Modifikasi Generator
Generator
Tahapan selanjutnya pada pembuatan alat yaitu dengan membubut generator
sehingga generator yang akan dipasang lebih ringan. Generator yang digunakan
adalah generator bekas dari sepeda motor yang dibeli dari pasar loak. Generator
tersebut dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran yang menempel.
Generator memiliki 2 bagian yaitu bagian yang berputar (magnet) disebut rotor,
sedangkan bagian yang diam (kumparan) disebut stator. Selanjutnya bagian luar
rotor dibubut agar lapisan-lapisan besi yang menyelimuti rotor berkurang
sehingga generator menjadi lebih ringan. Pada tahapan ini penulis mengalami
kendala dalam pembuatan lubang pada generator agar generator bisa dipasang
pada besi as yang terdapat didalam turbin ventilator. Lubang pada stator dan rotor
tidak boleh bergeser karena peletakkan srator yang miring atau bergeser
mengakibatkan generator tidak bisa berputar.
Kumparan/Stator
Teknik menggulung kumparan sangat penting untuk diperhatikan agar
tercipta output listrik yang maksimal. Untuk mendapatkan output listrik yang
maksimal, digunakan prinsip Hukum Lenz agar arus listrik yang dihasilkan tidak
destruktif. Generator yang digunakan pada penelitian ini adalah generator yang
berasal dari sepeda motor dimana generator ini memiliki 8 kutub magnet dan 8
kumparan. Kawat tembaga yang digunakan memiliki diameter 0.23 mm. Jumlah
lilitan pada stator diubah setiap akan dilakukan pengambilan data. Jumlah lilitan
yang digunakan yaitu 400, 500, 600 dan 700 lilitan untuk setiap kumparannya.
Setelah memahami prinsip Hukum Lenz, maka kumparan akan dibuat satu fasa
dengan arah gulungan kawat searah jarum jam pada kumparan pertama,
berlawanan arah jarum jam pada kumparan kedua, searah jarum jam pada
kumparan ketiga dan terus bergantian hingga kumparan kedelapan. Gambar 6
menunjukkan cara menggulung kawat pada stator, warna merah pada kumparan
stator berarti kawat digulung searah jarum jam, dan warna biru pada kumparan
stator berarti kawat digulung berlawanan arah jarum jam. Magnet atau rotor
memiliki 8 kutub, dengan warna merah menandakan kutub utara dan warna biru
menandakan kutub selatan seperti pada Gambar 6.
Gambar 6 Magnet 8 kutub (kiri) dan lilitan kawat 8 kumparan (kanan). 8
8
Penggabungan
Turbin ventilator, dudukan turbin dan generator yang sudah siap akan
digabungkan dengan memasang cerobong turbin pada dudukan turbin yang telah
dibuat, kemudian generator dipasang di bawah dual fan.
Output Listrik Turbin Ventilator
Tempat pengujian dilakukan di Lab Biomembran, Departemen Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian bogor.
Pengujian turbin ventilator dilakukan dengan meletakkan sebuah tornado fan atau
kipas di bawah cerobong turbin sehingga terdapat aliran udara ke atas. Pengujian
dilakukan dengan menghitung kecepatan aliran angin menggunakan anemometer,
kecepatan putaran turbin dengan menggunakan tachometer, dan output listrik
yang dihasilkan berupa tegangan, arus, dan frekuensi menggunakan multimeter.
Pada kipas terdapat tiga tombol untuk merubah kecepatan putar kipas, tombol
high speed, medium speed dan low speed. Untuk kecepatan putar kipas high speed,
kecepatan rata-rata dari aliran udara yang dihasilkan adalah 5 m/s. Sedangkan
untuk kecepatan putar medium speed, kecepatan rata-rata aliran angin yang
dihasilkan adalah 4 m/s. Gambar 7 adalah proses pengujian turbin ventilator
pembangkit listrik.
Gambar 7 Pengujian turbin ventilator
Tegangan yang dihasilkan saat pengujian turbin ventilator ditampilkan pada
Gambar 8. Dari grafik pada Gambar 8 terlihat bahwa semakin banyak jumlah
lilitan tiap kumparan maka tegangan listrik yang dihasilkan juga semakin besar.
Hal tersebut sesuai dengan Hukum Faraday yang menyebutkan bahwa perubahan
fluks dapat diperbesar dengan menambah jumlah lilitan pada kumparan. Hasil
tegangan listrik yang terbesar didapatkan dari kumparan dengan 5600 lilitan
dengan kecepatan aliran udara high speed (5m/s) yaitu 8.50 Volt AC. Data hasil
pengujian keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.
9
Gambar 8 Hubungan tegangan listrik dan jumlah lilitan.
Tabel 2 Rata-rata output yang dihasilkan dengan putaran kipas high speed.
Lilitan tiap
kumparan
V (Volt)
I (mA)
f (Hz)
P (Watt)
rpm
3200
4000
4800
5600
4.62
6.23
6.99
8.50
40.93
45.35
42.27
40.43
4.07
4.73
4.53
4.46
0.19
0.28
0.30
0.34
61
71
68
67
Tabel 3 Rata-rata output yang dihasilkan dengan putaran kipas medium speed.
Lilitan tiap
kumparan
3200
4000
4800
5600
V (Volt)
I (mA)
f (Hz)
3.49
4.69
14.58
24.08
2.68
2.94
P
(Watt)
0.05
0.11
4.45
6.00
24.15
24.33
2.57
2.72
0.11
0.15
rpm
40
44
39
41
Salah satu baterai hp smartphone memiliki kapasitas 4.7 Watt/hour dengan
arus listrik 1.15 Ampere. Jika di isi ulang menggunakan turbin ventilator 5600
lilitan high speed dan sebuah penyearah arus, maka berdasarkan perhitungan
dibutukhan waktu 48 jam untuk mengisi baterai hp hingga penuh. Namun jika
terdapat 40 turbin ventilator, maka waktu pengisian baterai hp hanya
membutuhkan wantu 1 jam.
10
Perhitungan Energi dan Efisiensi
Untuk perhitungan daya angin, digunakan Persamaan (3) dengan
memasukkan nilai 1.2 kg/m3 untuk massa jenis udara, dan 0.1589 m3 untuk luas
penampang angin, maka diperoleh daya angin 11.92 Watt untuk kecepatan angin
high speed dan 6.10 Watt untuk kecepatan angin medium speed. Efisiensi yang
didapatkan untuk turbin ventilator pembangkit listrik disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Efisiensi turbin ventilator.
Jumlah lilitan (N)
3200
4000
4800
5600
Efisiensi
High Speed
(%)
1.59
2.37
2.48
2.88
Efisiensi
Medium Speed
(%)
0.83
1.85
1.76
2.39
Kenaikan jumlah lilitan kawat pada generator diikuti dengan kenaikan
efisiensi dari generator, artinya jumlah lilitan kawat mempengaruhi besarnya
efisiensi, semakin banyak jumlah lilitan kawat maka semakin tinggi juga
efisiensinya. Efisiensi tertinggi didapat dari generator dengan jumlah lilitan kawat
5600 dengan kecepatan aliran udara high speed yaitu 2.88%.
Penelitian ini adalah langkah awal untuk memanfaatkan putaran turbin
ventilator untuk menghasilkan listrik. Penelitian ini masih banyak kekurangan
sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar pemanfaatan turbin ventilator
menghasilkan output listrik yang maksimal. Kelemahan dari turbin ventilator
yaitu perputaran turbin yang rendah sehingga dibutuhkan formulasi generator
yang maksimal sehingga mampu menghasilkan listrik yang maksimal. Pada
penelitian ini hanya dilakukan uji coba untuk satu buah turbin saja, pada
penerapannya penelitian ini memiliki potensial yang cukup besar karena turbin
ventilator yang dipasang di atap gedung jumlahnya cukup banyak, yaitu sekitar
10-20 buah untuk bangunan yang tidak terlalu besar.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Rancang bangun turbin ventilator sebagai pembangkit listrik dapat
direalisasikan walaupun putaran dari turbin ventilator rendah. Turbin ventilator
dapat menghasilkan listrik dengan cara memasang generator bekas yang berasal
dari sepeda motor.
Turbin ventilator dengan kecepatan rendah menghasilkan daya turbin yang
rendah juga. Daya turbin ventilator untuk kecepatan angin high speed adalah 0.34
Watt, sedangkan daya turbin untuk kecepatan angin medium speed adalah 0.15
Watt. Efisiensi terbesar didapatkan dari turbin ventilator dengan jumlah lilitan
kawat 5600 yaitu 2.88%.
11
Tegangan listrik yang dihasilkan dari modifikasi generator berbanding lurus
dengan julmah lilitan kawat. Kenaikan jumlah kawat lilitan diikuti dengan
kenaikan output tegangan listrik. Tegangan paling besar dihasilkan dari jumlah
lilitan kawat 5600 pada kecepatan udara high speed yaitu 8.50 Volt AC.
Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah dengan membuat generator yang
luas permukaannya lebih besar dan menggunakan kawat tembaga yang lebih besar
diameternya agar arus listrik yang dihasilkan lebih besar, selain itu penggunaan
magnet dengan kuat medan magnet yang besar juga dianjurkan untuk penelitian
selanjutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Kusdiana, D. Kondisi Riil Kebutuhan Energi di Indonesia dan SumberSumber Energi Alternatif Terbarukan. Direktorat Jenderal Listrik dan
Pemanfaatan Energi. 2008
2. Atmadi, S., Jamaludin, Ahmad. Pengembangan Metode Parameter Awal
Rotor Turbin Angin Sumbu Vertikal Tipe Savonius. Jurnal Teknologi
Dirgantara Volume 6. 2008. 41-50
3. Martono, T. Peningkatan Effisiensi Kincir Angin Poros Vertikal Melalui
Sistem Buka-tutup Sirip pada 3 Sudu. Jurnal Teknik Mesin . Volume 11,
nomor 2, Mei 2011
4. Tony, B. et al., Wind Energy Hand Book, John Wiley & Son. 2001
5. Martono, T. Praracangan Kincir Angin Axis Vertikal Type Baru untuk
Generator Listrik Tenaga Angin. Di dalam : [nama editor tidak diketahui].
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan". Pengembangan
Teknologi Kimia untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia; 2010 Jan
26; Yogyakarta, Indonesia. Yogyakarta (ID).
6. Putranto A., Prasetyo A., Zatmiko A. Rancang Bangun Turbin Angin Vertikal
untuk Penerangan Rumah Tangga [Tugas akhir]. Semarang (ID) : Universitas
Diponegoro. 2011
7. Fatah, M. Studi Experimental dan Numerik Pengaruh Rasio Panjang dan
Diameter Turbine Ventilator Terhadap Unjuk Kerja Tutbine Ventilator [Tesis].
Surabaya (ID) : Institut Teknologi Sepuluh November. 2011.
8. Yulwan, H. Diberikan langsung pada 15 Sepptember 2014
9. Ezwarsyah dan Asran. Prototipe Turbin Skala Kecil Tipe Vertikal Axis untuk
Battery Charging di Daerah Remite Area. Electrician Jurnal Rekayasa dan
Teknologi Elektro. Vol. 3 No.2 Mei 2009 : 119-124.
10. Griffith, D. J. Introduction to Electrodynamics 3rd Edition. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc. 1999
11. Tipler, P. A. FISIKA untuk Sains dan Teknik. Bambang Soegijono,
penerjemah; Wibi Hardani, editor. Jakarta (ID): Penertbit Erlangga.
Terjemahan dari: PHYSICS for Scientists and Engineers. Ed ke-3. 2001
12. Kadir, A. Energi : Sumberdaya, Inovasi, Tenaga Listrik dan Potensi Edisi Ke2. Universitas Indonesia (UI Press) : Jakarta. 1995
13
Lampiran 1 Diagram alir penelitian
Mulai
Perancangan Alat
Pembuatan Alat
Pembuatan
dudukan turbin
Modifikasi
Generator
Membubut
Magnet/Rotor
Menggulung
Kumparan/Stator
Penggabungan
Pengujian
Berhasil
Pengambilan Data
Selesai
Tidak berhasil
14
Lampiran 2 Dokumentasi penelitian
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
Keterangan : (a) Pengujian kutub magnet
(b) Pengukuran medan magnet
(c) Pengukuran kecepatan aliran udara
(d) Pembuatan dudukan turbin
(e) Hasil arus AC pada osiloskop
15
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 12 November
1992 dari Ayahanda Triyono dan Ibunda Aminah. Penulis
adalah putri ketiga dari lima bersaudara. Tahun 2010 penulis
lulus dari SMA Negeri 1 Ciasem dan pada tahun yang sama
penilis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB)
melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan
diterima di departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menerima beasiswa BIDIK MISI
tahun 2010-2014. Tahun 2013-2014 penulis menjadi asisten praktikum Fisika
utuk Tingkat Persiapan Bersama (TPB) dan Tahun 2013 penulis menjadi asisten
praktikum mata kuliah Termodinamika. Selain itu penulis juga aktif dalam
berbagai kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa Karate Institut Pertanian Bogor
(UKM Karate IPB). Tahun 2010 penulis menjabat sebagai Bendahara II dan tahun
2011 sebagai Bendahara I UKM Karate IPB. Tahun 2012 penulis menjabat
sebagai Badan Pengawas Organisasi dan tahun 2013 sampai dengan sekarang
penulis menjabat sebagai Anggota Kehormatan UKM Karate IPB. Penulis juga
aktif diberbagai kepanitiaan kegiatan UKM Karate IPB seperti IPB Karate Cup 3,
IPB Karate Cup 4, IPB Karate Cup 5, dan Latihan Dasar Kepemimpinan
Karateka.
Selain kegiatan berorganisasi, penulis juga aktif dalam perlombaan berbasis
karya tulis ilmiah, tahun 2013 penulis menjadi pembicara pada Simposium
Nasional dan pembelajaran Sains (SNIPS). Selain itu, penulis juga menjadi
peserta pada Conference on Theoretical Physics and Nonlinear Phenomena tahun
2013.
Download