ÿþM icrosoft W ord - F ile 1 7 = OPTIKAGEOMETRI

advertisement
http://www.banksoal.sebarin.com
OPTIKA GEOMETRI
Teori melihat benda
Plato dan Euclides : adanya sinar-sinar penglihat.
Aristoteles
: Menentang sinar-sinar penglihat.
Al Hasan
: Pancaran atau pantulan benda
Sir Isaak Newton : Teori Emisi “Sumber cahaya menyalurkan
Partikel yang kecil dan ringan berkecepatan tinggi.
Christian Huygens : Teori Eter alam : cahaya pada dasarnya
Sama dengan bunyi, merambat memerlukan medium.
TEORI CAHAYA
Thomas Young dan Augustine Fresnell : Cahaya dapat
Melentur dan berinterferensi
Jean Leon Foucault : Cepat rambat cahaya di zat cair
Lebih kecil daripada di udara.
James Clerk Maxwell : Cahaya gelombang elektromagnetik.
Heinrich Rudolph Hertz : Cahaya geloimbang transversal
karena Mengalami polarisasi.
Pieter Zeeman : Cahaya dapat dipengaruhi medan magnet yang kuat.
Johannes Stark : Cahaya dapat dipengaruhi medan listrik yang kuat.
Michelson dan Morley : Eter alam tidak ada.
Max Karl Ernest Ludwig Planck : Teori kwantum cahaya.
Albert Einstein : Teori dualisme cahaya. Cahaya sebagai partikel dan bersifat gelombang
SIFAT CAHAYA
Merupakan gelombang elektromagnetik.
Tidak memerlukan medium dalam perambatannya
Merambat dalam garis lurus
Kecepatan terbesar di dalam vakum 3.108 m/s
Kecepatan dalam medium lebih kecil dari kecepatan di
vakum.
Kecepatan di dalam vakum adalah absolut tidak tergantung pada pengamat.
PEMANTULAN CAHAYA.
1 1 1
 
f s s'
s'
h'
02. M = =/ /
s
h
01.
03. Cermin datar :
04. cermin gabungan
R=
sifat bayangan : maya, sama besar, tegak
360
n=
-1

d = s 1 ’ + s2
Mtotal = M1.M2
http://www.banksoal.sebarin.com
Cermin cekung :
R = positif
Mengenal 4 ruang
Sifat bayangan : benda di Ruang I : Maya, tegak, diperbesar
Benda di Ruang II : Nyata, terbalik, diperbesar
Benda di Ruang III: Nyata, terbalik, diperkecil
Cermin cembung :
R = negatif
sifat bayangan : Maya, tegak, diperkecil
PEMBIASAN/REFRAKSI.
01. Indeks bias
nbenda =

c
 u
vm m
nbenda > 1
n relatif medium 1 thdp medium 2
n12 =
02. benda bening datar
n sin i = n’ sin r
03. kaca plan paralel
(1) n sin i = n’ sin r (cari r)
d
(2) t =
sin(i  r )
cos r
04. Prisma
 (deviasi)
umum
(1) n sin i1 = n’ sin r1 (cari r1)
(2)  = r1 + i2 (cari i2)
(3) n’ sin i2 = n sin r2 (cari r2)
(4)  = i1 + r2 - 
minimum
 > 10
o
> = 10o
n n' n'  n
 
s s'
R
05. Permukaan lengkung.
06. Lensa tebal
(1)
n n' n'  n


s1 s1 '
R1
(2)d = s1’ + s2
(3)
n1 v 2  2


n2 v1 1
n'
n
n  n'
 ' 
s2 s2
R2
syarat : i1 = r2
n'
1
sin ½ (min + ) = sin 
n
2
'
n
min = (  1) 
n
http://www.banksoal.sebarin.com
07. Lensa tipis
1
n'
1
1
 (  1)(  )
f
n
R1 R2
1
f gab

1
1

f1 f 2
Cembung-cembung (bikonveks) R1 +, R2 Datar – cembung R1 = tak hingga , R2 Cekung – cembung R1 - , R2 Cekung-cekung (bikonkaaf) R1 - , R2 +
Datar – cekung R1 = tak hingga , R2 +
Cembung – cekung R1 + , R2
9. Lensa
10. Kekuatan lensa (P)
Konvergen (positif)
1 1 1
 
f s s'
divergen (negatif)
M=-
1
f
100
P=
f
P=
n = banyak bayangan (untuk cermin datar)
θ = sudut antara ke dua cermin
f = jarak focus
s = jarak benda ke cermin
s’ = jarak bayangan ke cermin
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
m = perbesaran bayangan
i = sudut datang
r = sudut pantul
n = indeks bias
d = tebal kaca
t = pergeseran sinar
β = sudut pembias
δ = deviasi
+
s'
h'
=/ /
s
h
f dalam meter
f dalam cm
R = jari-jari bidang lengkung
λ = panjang gelombang cahaya
P = kekuatan lensa
http://www.banksoal.sebarin.com
Download