faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian mi

advertisement
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN
MI INSTAN PADA MAHASISWA
1)
Indah Wahyu Utami 1) dan Indra Hastuti 2)
Dosen Teknik Informatika, STMIK Duta Bangsa Surakarta (email:
[email protected])
2)
Dosen Sistem Informasi, STMIK Duta Bangsa Surakarta
(email: [email protected])
ABSTRAK
Bertambahnya aktivitas dan kesibukan masyarakat, masyarakat membutuhkan produk praktis dan
instan sehingga mudah mengkonsumsinya. Salah satu produk yang disajikan dengan praktis
adalah mi instan. Tujuan penelitian ini untuk (1) Mengetahui pengaruh faktor merek, rasa, harga,
desain kemasan, dan kemudahan memperoleh terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa, dan
(2) Mengetahui faktor yang berpengaruh dominan terhadap pembelian mi instan pada
mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dengan kuesioner
mengambil 330 sampel. Penelitian menggunakan olah data statistik dengan bantuan SPSS Versi
17.0, di antaranya: uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji hipotesis meliputi uji t, uji F,
dan uji koefisien determinasi.
Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh signifikan merek terhadap pembelian mi
instan. (2) Terdapat pengaruh signifikan rasa terhadap pembelian mi instan. (3) Terdapat pengaruh
signifikan harga terhadap pembelian mi instan. (4) Tidak terdapat pengaruh signifikan desain
kemasan terhadap pembelian mi instan. (5) Terdapat pengaruh signifikan kemudahan memperoleh
terhadap pembelian mi instan. Kesimpulan penelitian ini secara simultan merek, rasa, harga,
desain kemasan dan kemudahan memperoleh berpengaruh terhadap pembelian mi instan sebesar
67,0%, sedangkan 33,0% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Faktor paling dominan
terhadap pembelian mi instan bagi mahasiswa adalah rasa menghasilkan nilai tertinggi dengan t
sebesar 7,672.
Kata Kunci : Faktor-faktor, pembelian, mi instan, mahasiswa
PENDAHULUAN
Bertambahnya aktivitas, kesibukan dan perubahan pola hidup dari masyarakat,
menyebabkan masyarakat membutuhkan produk yang praktis dan instan sehingga mudah
mengkonsumsinya. Salah satu produk disajikan cepat dan praktis
Mobilitas
dan aktivitas manusia
adalah
mi
instan.
yang cepat, menyebabkan manusia mulai beralih
mengkonsumsi mi instan sebagai pengganti nasi sebagai sumber karbohidrat. Mi instan
dipandang sebagai pengganjal perut yang paling praktis dan disukai. Masyarakat yang
membutuhkan makanan berkarbohidrat cepat saji memilih mi instan daripada nasi yang
perlu waktu lebih lama untuk menanaknya.
Pasar mi instan saat ini masih bersifat heterogen baik merek, rasa, harga, desain
kemasan, kemudahan pembelian yang menjadikan dasar bagi konsumen memilih produk mi
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
1
instan. Penelitian Natadjaja (2003: 130) menunjukkan bahwa pada pembelian pertama kali,
desain kemasan, harga dan kecocokan rasa berpengaruh lebih besar bagi konsumen
menentukan pilihan produk mi instan.
Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh faktor merek, rasa, harga,
desain kemasan, dan kemudahan memperoleh terhadap pembelian mi instan pada
mahasiswa, dan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh dominan terhadap pembelian
mi instan pada mahasiswa.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pemasaran
Konsep
inti kegiatan pemasaran
timbul karena adanya
dorongan keinginan,
kebutuhan dan permintaan manusia. Hal itulah mendorong diciptakan produk yang dapat
memenuhi keinginan, kebutuhan, dan permintaan tersebut. Pengertian pemasaran menurut
Swastha dan Irawan (2003: 12) pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mempertahankan
kelangsungan
hidup
usahanya sehingga dapat
berkembang dan mendapatkan laba yang diharapkan.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah suatu kumpulan alat-alat pemasaran
(marketing tools) yang dipergunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan di
dalam target pasar (Kotler, 2006: 19). Pertukaran merupakan usaha yang terbaik sebab untuk
mendapatkan sesuatu (barang dan jasa) orang mengorbankan sesuatu sebagai balasan
(Kotler, 2006: 6-7).
Perilaku Konsumen
Keahlian unik kegiatan pemasaran. Produsen perlu mempelajari perilaku konsumen yang
bermuara pada sikap dan pengambilan keputusan terhadap pembelian suatu produk barang
atau jasa. Menurut Tjiptono (2003: 59) perilaku konsumen dipengaruhi empat faktor utama
memberikan petunjuk bagaimana produsen mencapai dan melayani pembeli lebih efektif.
Keempat faktor tersebut: faktor budaya (budaya, sub-budaya, dan kelas sosial), faktor sosial
(kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial), faktor pribadi (usia dan tahap siklus
hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian dan konsep diri), dan
faktor psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, dan keyakinan dan sikap).
2
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
Perilaku Konsumen Sebagai Suatu Proses
Selera konsumen yang berubah, perkembangan teknologi merupakan alasan produsen
melihat sejauh mana produk ditawarkan pada konsumen mampu memenuhi kebutuhan dan
keinginannya. Konsumen memilih rangsangan dari lingkungan yang ditanggapinya, dan
mereka menanggapi dengan berbagai cara yang menguntungkan.
Perilaku konsumen
menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian
barang dan jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Tahap-tahap pengambilan
keputusan konsumen untuk pembelian produk terdiri lima tahap, yaitu:
a. Mengidentifikasikan masalah.
b. Melakukan pencarian alternatif yang dapat mengatasi masalah (alternatif barang dan
jasa).
c. Mengevaluasi beberapa alternatif-alternatif pemecahan (mengevaluasi barang dan jasa
yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan).
d. Melakukan keputusan pembelian.
e. Mengevaluasi dengan teliti seberapa jauh alternatif yang sudah dipilih itu dapat
mengatasi masalah (perilaku purnabeli).
Penelitian Relevan Sebelumnya
1. Comparation Study of Instant Noodle Nong Shim Kam Korea and Indomie Indonesia As
The Effect of Packaging Design Part of Interest To The Consumer Brand
Preference,o le h Listia Natadjaja (Jurnal Nirmana, Vol.5, No.2, h. 123-136, 2003).
Kesimpulan penelitian ini: pembelian pertama, desain kemasan berperan bagi konsumen
membeli mi instan, desain kemasan memberikan efek preferensi merek bagi konsumen.
2. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan
Pembelian Produk Mi Instan Merek Sedaap di Kelurahan Gelangan Kota Magelang,
oleh Godha Sri Sasongko (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sosio Tekno, Universitas
Pandanaran, ISSN 2337-7003, Vol. 7, Edisi April 2013). Kesimpulan penelitian ini:
faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis bersama-sama berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk mi instan merek Sedaap. Variabel psikologis berpengaruh
paling dominan terhadap keputusan pembelian mie instan merek Sedaap.
3. Faktor-Faktor Yang Memotivasi Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Indomie Pada
Masyarakat Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kodya Malang, oleh Moh.
Mahmudi (Tesis MM Universitas Brawijaya Malang, 2003). Kesimpulan penelitian ini:
variabel produk terdiri item harga, rasa, kemasan, dan merek, merupakan faktor pertama
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
3
yang akan memotivasi konsumen dalam melakukan pembelian Indomie. Variabel
promosi yang terdiri dari item bonus, pemeran iklan, gaya penjual merupakan faktor
kedua yang akan memotivasi pembelian Indomie.
4. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Mi Instan (Study Kasus Mi Instan
“Indomie” Konsumen Mahasiswa di Kota Malang), oleh Liza Nazlah (Tesis MM
Universitas Airlangga Surabaya, 2003) Kesimpulan penelitian ini: Konsumen puas akan
faktor rasa, harga, distribusi, dan kemasan produk Indomie.
Kerangka Berpikir
Hipotesis
1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara merek terhadap pembelian mi instan
pada mahasiswa.
2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara rasa terhadap pembelian mi instan
pada mahasiswa.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara harga terhadap pembelian mi instan
pada mahasiswa.
4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara desain kemasan terhadap pembelian
mi instan pada mahasiswa.
5. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemudahan memperoleh terhadap
pembelian mi instan pada mahasiswa.
6. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan baik secara parsial maupun bersama-sama
antara merek, rasa, harga, desain kemasan dan kemudahan memperoleh terhadap
pembelian mi instan pada mahasiswa.
4
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei dan eksplanatoris. Alasan utama
pemilihan jenis penelitian eksplanatoris ini untuk menguji hipotesis yang diajukan. Penelitian
ini memberikan gambaran sistemarik dan akurat popuasi dilakukan pengukuran terhadap
beberapa variabel bebas yang diteliti kemudian membandingkan variabel bebas yang
mempunyai pengaruh terhadap variabel terikatnya.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK)
Duta Bangsa Surakarta, Jalan Bhayangkara No.55 Surakarta.
Populasi dan Sampel
Populasi mahasiswa STMIK Duta Bangsa adalah 2.242 (Biro Administrasi Akademik
(BAAK) STMIK DB, 2013). Sampel diambil 15% total mahasiswa yaitu 300, mewakili
empat program studi. Kuisioner diperbesar 10% menjadi 330 memenuhi batas minimal
sampel (Sekaran, 2006: 160).
Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif diperoleh model analisis regresi
linier berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
Y
=
Pembelian Mi Instan
a
=
Konstanta
b1
=
Koefisien merek
b2
=
Koefisien rasa
b3
=
Koefisien harga
b4
=
Koefisien desain kemasan
b5
=
Koefisien kemudahan Memperoleh
X1
=
Merek
X2
=
Rasa
X3
=
Harga
X4
=
Desain kemasan
X5
=
Kemudahan peroleh
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
5
e
=
Standart error, pengaruh variabel lain
yang tidak masuk ke model
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan metode observasi (pengamatan, survey, dan kegiatan
pendukung) kuisioner pada responden dan dokumentasi.
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat:
pembelian mi instan Variabel bebas: merek, rasa, harga, desain kemasan dan kemudahan
pembelian.
Definisi Operasional
Merek (X1) adalah sebuah nama , istilah, tanda, simbol, atau desain atau kombinasinya
yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk barang atau jasa membedakannya dengan
pesaing (Kotler, 2006:256). Rasa (X2) adalah salah satu bentuk stimuli yang digunakan untuk
mempengaruhi Konsumen dan membedakan dengan produk lain (Mahmudi, 2002:63). Harga
(X3) adalah Jumlah uang yang dibayarkan konsumen untuk manfaat memiliki dan
menggunakan produk atau jasa.
Desain kemasan (X4) adalah sebuah sarana marketing dan komunikasi bagi produk
perusahaan, media penjualan permanen dan berada dimana-mana (Natadjaja, 2003:127).
Kemudahan memperoleh (X5) adalah sebuah kegiatan yang berusaha memperlancar dan
mempermudah proses penyampaian barang atau jasa dari produsen kepada konsumen untuk
digunakan atau dikonsumsi. (Kotler, 2006:432). Pembelian (Y) adalah jumlah atau banyaknya
uang yang dibayarkan konsumen untuk manfaat memiliki dan menggunakan produk berupa
barang atau jasa.
Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian: uji validitas dengan rumus Korelasi (Product Moment) dan uji
reliabilitas dengan teknik Alpha Cronbach. Uji validitas instrumen semua butir pertanyaan
kuesioner pada variabel merek, rasa, harga, desain kemasan dan kemudahan memperoleh
sudah valid, nilai semua rhitung > rtabel(0,330). Kuesioner layak digunakan pengambilan data
6
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
penelitian. Karena nilai α cronbach hitung > α cronbach tabel (0,60) berarti uji reliabiltas
terpenuhi.
Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas Butir Pertanyaan Kuesioner
Teknik Analisis Data
Menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 17.0 Teknik Analisis data meliputi: 1.
Uji Asumsi Klasik meliputi : Uji Normalitas (hasil output pada normal P-P Plot of
Regression Standardized Residual), Heteroskedastisitas (dilihat dari scatter plot),
Multikolinearitas (nilai VIF < 10) dan Otokorelasi (nilai -2<Durbin Watson<2 pada model
summary SPSS). 2. Analisis Regresi Linier Berganda model sebagai berikut: Y = a +
b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e. 3. Uji Hipotesis meliputi: Uji t dengan kriteria jika
nilai thitung>ttabel signifikan, jika nilai thitung< ttabel tidak signifikan dan Uji F dengan kriteria
Fhitung ≤ Fα : tidak signifikan/Ho diterima dan jika Fhitung > Fα : signifikan/Ho ditolak
(Pawenang, 2011 : 62). 4. Koefisien Determinasi (R2). Jika variabel dalam model hanya
menjelaskan 0,2 maka berarti sebesar 0,8 ditentukan oleh variabel di luar model dengan
kriteria jika R2 semakin besar atau mendekati 1,model makin tepat (Pawenang, 2011: 95)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum STMIK Duta Bangsa Surakarta
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Duta Bangsa Surakarta
didirikan oleh Yayasan Kusuma Bangsa Adi Prakarsa merupakan perguruan tinggi
dikembangkan lembaga pendidikan komputer AKSMI Kusuma Bangsa. Pertimbangan izin
dari Dirjen Dikti telah turun pada tanggal 21 Juli 2003. Sekarang ini STMIK Duta Bangsa
telah mengelola Program Studi S1-Sistem Informasi, D3-Manajemen Informatika S1-Teknik
Informatika dan D3-Teknik Komputer.
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
7
Deskripsi Mahasiswa sebagai Responden Penelitian
Hasil Analisis Data Penelitian
1. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Diuji dengan kurva normal P-Plot diperoleh hasil data menyebar di sekitar garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 2. Grafik Normal P-Plot
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan membandingkan sebaran antara nilai
prediksi variabel terikat dengan residualnya pada scatter plot.
Gambar 3. Scatter Plot
8
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
c. Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 3.Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Bebas
Merek
Rasa
Harga
Desain Kemasan
Kmudahan Memperoleh
VIF
1,338
1,388
1,094
1,070
1,032
Keterangan
Tidak terjadi
multikolinearitas
Tidak terjadi
multikolinearitas
Tidak terjadi
multikolinearitas
Tidak terjadi
multikolinearitas
Tidak terjadi
multikolinearitas
Sumber: Data Primer, diolah 2014.
d. Hasil Uji Otokorelasi
Durbin Watson berada diantara -2 dan 2, yakni -2 ≤ 1,539 ≤ 2 berarti tidak terjadi
Otokorelasi.
2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan SPSS diperoleh rumus regresi :
Y = (-5,847) + 0,218 X1 + 0,259 X2 + 0,091 X3 + (- 0,023) X4 + 0,083 X5 + e
3. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji t
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
9
b. Uji F
Nilai Fhitung sebesar 52,75, (sig)=0,000. Nilai Fhitung (52,751)>Ftabel (6,63), dan nilai sig.
lebih kecil dari nilai probabilitas 0,01 atau nilai 0,000<0,01; maka H 1 diterima dan H0
ditolak, berarti secara bersama-sama (simultan) Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan
Kemudahan Memperoleh Berpengaruh Terhadap Pembelian Mi Instan.
4. Hasil Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil SPSS pada Model Summary dapat disimpulkan bahwa secara simultan
Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh berpengaruh terhadap
Pembelian Mi Instan sebesar 67,0% sedangkan 33,0% dipengaruhi variabel lain yang tidak
diteliti. Nilai R Square diatas 50% atau cenderung menjauhi
0 maka disimpulkan
kemampuan variabel-variabel bebas menjelaskan variasi terikat dianggap memberikan
pengaruh signifikan.
Pembahasan
Merek berpengaruh signifikan terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa. H1
diterima dan Ho ditolak. Hasil t positif (7,375) menunjukkan hubungan searah antara merek
(X1) dengan pembelian mi instan (Y). Nilai t hitung>ttabel disimpulkan merek (X1) memiliki
kontribusi terhadap pembelian mi instan (Y). Rasa berpengaruh signifikan terhadap
pembelian mi instan bagi mahasiswa. H1 diterima dan Ho ditolak. Hasil t positif (7,672)
menunjukkan hubungan searah antara rasa (X2) dengan pembelian mi instan (Y). Nilai
thitung>ttabel disimpulkan rasa (X2) memiliki kontribusi terhadap pembelian mi instan (Y).
Harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian mi instan bagi mahasiswa. H1 diterima
dan Ho ditolak. Hasil t positif (2,892) menunjukkan hubungan searah antara harga (X 3)
dengan pembelian mi instan (Y). Nilai t hitung>ttabel disimpulkan harga (X3) memiliki kontribusi
terhadap pembelian mi instan (Y). Desain kemasan tidak berpengaruh signifikan terhadap
pembelian mi instan bagi mahasiswa. H1 ditolak dan Ho diterima. Hasil t negatif (-1,,010)
menunjukkan tidak mempunyai hubungan searah antara
desain kemasan (X 4) dengan
pembelian mi instan (Y). Nilai t hitung<ttabel disimpulkan variabel desain kemasan (X4) tidak
memiliki kontribusi terhadap pembelian mi instan (Y).
Kemudahan memperoleh
berpengaruh signifikan terhadap pembelian mi instan bagi mahasiswa. H1 diterima dan Ho
ditolak.
t positif (2,602) menunjukkan hubungan searah kemudahan memperoleh (X5)
dengan pembelian mi instan (Y). Nilai thitung>ttabel
disimpulkan variabel kemudahan
memperoleh (X5) memiliki kontribusi terhadap pembelian mi instan (Y).
10
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
Pengujian secara simultan antara variabel Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan
Kemudahan Memperoleh terhadap Pembelian Mi Instan pada Mahasiswa diperoleh nilai
Fhitung sebesar 52,751 dengan nilai probabilitas (sig)=0,000. Nilai F hitung (52,751)>Ftabel
(6,63),nilai sig. lebih kecil dari nilai probabilitas 0,01 atau nilai 0,000<0,01; maka H1
diterima dan H0 ditolak, secara bersama-sama Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan
Kemudahan Memperoleh Berpengaruh Terhadap Pembelian Mi Instan.
Keterbatasan Penelitian
1. Hasil ini tidak dapat digeneralisir untuk mewakili seluruh keadaan mahasiswa.
2. Pengukuran kuesioner bersifat subyektif rentan terhadap munculnya bias atau kesalahan
dalam pengukuran.
3. Penelitian ini hanya mengambil lima variabel bebas yang diperkirakan mempengaruhi
pembelian mi instan.
4. Sebaiknya penelitian mendatang bisa dilakukan dengan memperluas cakupan responden
sampelnya.
KESIMPULAN
1. Secara bersama-sama variabel merek, rasa, harga, desain kemasan, dan kemudahan
memperoleh
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap pembelian mi instan pada
mahasiswa.
2. Faktor yang paling dominan terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa adalah
variabel rasa
3. menghasilkan nilai tertinggi dengan t sebesar 7,672.
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
11
DAFTAR PUSTAKA
Biro Administrasi Akademik (BAAK). 2013. Surakarta: STMIK Duta Bangsa.
Kotler, Philip. 2006. Marketing Management, 12th Ed. NJ:Prentice Hall,Inc.
Mahmudi, Moh. 2003. Faktor-Faktor Yang Memotivasi Konsumen Dalam Melakukan
Pembelian Indomie Pada Masyarakat Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru
Kodya Malang. Malang: Tesis Magister Manajemen Universitas Brawijaya.
Natadjaja, Listia. 2003. Comparation Study of Instant Noodle Nong Shim Kam Korea and
Indomie Indonesia as The Effect of Packaging Design Point of Interest to The Consumer
Brand Preference. Jurnal NIRMANA, Vol.5, No.2, h. 123-136.
Nazlah, Lisa. 2003. Analisa Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Mi Instan (Study Kasus
Mi Instan “Indomie” Konsumen Mahasiswa di Kota Malang). Malang: Tesis MM
Universitas Airlangga Surabaya.
Pawenang, Supawi. 2011. Pengantar Ekonometrika. Yogyakarta: Idea Press.
Schroeder, Roger G. 2003. “Operation Management”. Contemporary Concepts.
Sekaran, Uma. 2006, Research Methods for Business, 4th Ed, New York: John Wiley &
Sons, Inc.
12
Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian
Sri Sasongko, Godha. 2013. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsumen dalam
Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mi Instan
Gelangan Kota Magelang.
Merek Sedaap di Kelurahan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sosio Tekno, Universitas
Pandanaran, ISSN 2337-7003, Vol. 7, Edisi April 2013.
Swastha, Basu D. dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta:Liberty
Tjiptono, F. 2003. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014
13
Download