FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN MI INSTAN PADA MAHASISWA 1) Indah Wahyu Utami 1) dan Indra Hastuti 2) Dosen Teknik Informatika, STMIK Duta Bangsa Surakarta (email: [email protected]) 2) Dosen Sistem Informasi, STMIK Duta Bangsa Surakarta (email: [email protected]) ABSTRAK Bertambahnya aktivitas dan kesibukan masyarakat, masyarakat membutuhkan produk praktis dan instan sehingga mudah mengkonsumsinya. Salah satu produk yang disajikan dengan praktis adalah mi instan. Tujuan penelitian ini untuk (1) Mengetahui pengaruh faktor merek, rasa, harga, desain kemasan, dan kemudahan memperoleh terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa, dan (2) Mengetahui faktor yang berpengaruh dominan terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dengan kuesioner mengambil 330 sampel. Penelitian menggunakan olah data statistik dengan bantuan SPSS Versi 17.0, di antaranya: uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji hipotesis meliputi uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh signifikan merek terhadap pembelian mi instan. (2) Terdapat pengaruh signifikan rasa terhadap pembelian mi instan. (3) Terdapat pengaruh signifikan harga terhadap pembelian mi instan. (4) Tidak terdapat pengaruh signifikan desain kemasan terhadap pembelian mi instan. (5) Terdapat pengaruh signifikan kemudahan memperoleh terhadap pembelian mi instan. Kesimpulan penelitian ini secara simultan merek, rasa, harga, desain kemasan dan kemudahan memperoleh berpengaruh terhadap pembelian mi instan sebesar 67,0%, sedangkan 33,0% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Faktor paling dominan terhadap pembelian mi instan bagi mahasiswa adalah rasa menghasilkan nilai tertinggi dengan t sebesar 7,672. Kata Kunci : Faktor-faktor, pembelian, mi instan, mahasiswa PENDAHULUAN Bertambahnya aktivitas, kesibukan dan perubahan pola hidup dari masyarakat, menyebabkan masyarakat membutuhkan produk yang praktis dan instan sehingga mudah mengkonsumsinya. Salah satu produk disajikan cepat dan praktis Mobilitas dan aktivitas manusia adalah mi instan. yang cepat, menyebabkan manusia mulai beralih mengkonsumsi mi instan sebagai pengganti nasi sebagai sumber karbohidrat. Mi instan dipandang sebagai pengganjal perut yang paling praktis dan disukai. Masyarakat yang membutuhkan makanan berkarbohidrat cepat saji memilih mi instan daripada nasi yang perlu waktu lebih lama untuk menanaknya. Pasar mi instan saat ini masih bersifat heterogen baik merek, rasa, harga, desain kemasan, kemudahan pembelian yang menjadikan dasar bagi konsumen memilih produk mi SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014 1 instan. Penelitian Natadjaja (2003: 130) menunjukkan bahwa pada pembelian pertama kali, desain kemasan, harga dan kecocokan rasa berpengaruh lebih besar bagi konsumen menentukan pilihan produk mi instan. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh faktor merek, rasa, harga, desain kemasan, dan kemudahan memperoleh terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa, dan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh dominan terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pemasaran Konsep inti kegiatan pemasaran timbul karena adanya dorongan keinginan, kebutuhan dan permintaan manusia. Hal itulah mendorong diciptakan produk yang dapat memenuhi keinginan, kebutuhan, dan permintaan tersebut. Pengertian pemasaran menurut Swastha dan Irawan (2003: 12) pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya sehingga dapat berkembang dan mendapatkan laba yang diharapkan. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran atau marketing mix adalah suatu kumpulan alat-alat pemasaran (marketing tools) yang dipergunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan di dalam target pasar (Kotler, 2006: 19). Pertukaran merupakan usaha yang terbaik sebab untuk mendapatkan sesuatu (barang dan jasa) orang mengorbankan sesuatu sebagai balasan (Kotler, 2006: 6-7). Perilaku Konsumen Keahlian unik kegiatan pemasaran. Produsen perlu mempelajari perilaku konsumen yang bermuara pada sikap dan pengambilan keputusan terhadap pembelian suatu produk barang atau jasa. Menurut Tjiptono (2003: 59) perilaku konsumen dipengaruhi empat faktor utama memberikan petunjuk bagaimana produsen mencapai dan melayani pembeli lebih efektif. Keempat faktor tersebut: faktor budaya (budaya, sub-budaya, dan kelas sosial), faktor sosial (kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial), faktor pribadi (usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian dan konsep diri), dan faktor psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, dan keyakinan dan sikap). 2 Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian Perilaku Konsumen Sebagai Suatu Proses Selera konsumen yang berubah, perkembangan teknologi merupakan alasan produsen melihat sejauh mana produk ditawarkan pada konsumen mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Konsumen memilih rangsangan dari lingkungan yang ditanggapinya, dan mereka menanggapi dengan berbagai cara yang menguntungkan. Perilaku konsumen menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian barang dan jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Tahap-tahap pengambilan keputusan konsumen untuk pembelian produk terdiri lima tahap, yaitu: a. Mengidentifikasikan masalah. b. Melakukan pencarian alternatif yang dapat mengatasi masalah (alternatif barang dan jasa). c. Mengevaluasi beberapa alternatif-alternatif pemecahan (mengevaluasi barang dan jasa yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan). d. Melakukan keputusan pembelian. e. Mengevaluasi dengan teliti seberapa jauh alternatif yang sudah dipilih itu dapat mengatasi masalah (perilaku purnabeli). Penelitian Relevan Sebelumnya 1. Comparation Study of Instant Noodle Nong Shim Kam Korea and Indomie Indonesia As The Effect of Packaging Design Part of Interest To The Consumer Brand Preference,o le h Listia Natadjaja (Jurnal Nirmana, Vol.5, No.2, h. 123-136, 2003). Kesimpulan penelitian ini: pembelian pertama, desain kemasan berperan bagi konsumen membeli mi instan, desain kemasan memberikan efek preferensi merek bagi konsumen. 2. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mi Instan Merek Sedaap di Kelurahan Gelangan Kota Magelang, oleh Godha Sri Sasongko (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sosio Tekno, Universitas Pandanaran, ISSN 2337-7003, Vol. 7, Edisi April 2013). Kesimpulan penelitian ini: faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk mi instan merek Sedaap. Variabel psikologis berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian mie instan merek Sedaap. 3. Faktor-Faktor Yang Memotivasi Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Indomie Pada Masyarakat Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kodya Malang, oleh Moh. Mahmudi (Tesis MM Universitas Brawijaya Malang, 2003). Kesimpulan penelitian ini: variabel produk terdiri item harga, rasa, kemasan, dan merek, merupakan faktor pertama SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014 3 yang akan memotivasi konsumen dalam melakukan pembelian Indomie. Variabel promosi yang terdiri dari item bonus, pemeran iklan, gaya penjual merupakan faktor kedua yang akan memotivasi pembelian Indomie. 4. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Mi Instan (Study Kasus Mi Instan “Indomie” Konsumen Mahasiswa di Kota Malang), oleh Liza Nazlah (Tesis MM Universitas Airlangga Surabaya, 2003) Kesimpulan penelitian ini: Konsumen puas akan faktor rasa, harga, distribusi, dan kemasan produk Indomie. Kerangka Berpikir Hipotesis 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara merek terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa. 2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara rasa terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa. 3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara harga terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa. 4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara desain kemasan terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa. 5. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemudahan memperoleh terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa. 6. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan baik secara parsial maupun bersama-sama antara merek, rasa, harga, desain kemasan dan kemudahan memperoleh terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa. 4 Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei dan eksplanatoris. Alasan utama pemilihan jenis penelitian eksplanatoris ini untuk menguji hipotesis yang diajukan. Penelitian ini memberikan gambaran sistemarik dan akurat popuasi dilakukan pengukuran terhadap beberapa variabel bebas yang diteliti kemudian membandingkan variabel bebas yang mempunyai pengaruh terhadap variabel terikatnya. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Duta Bangsa Surakarta, Jalan Bhayangkara No.55 Surakarta. Populasi dan Sampel Populasi mahasiswa STMIK Duta Bangsa adalah 2.242 (Biro Administrasi Akademik (BAAK) STMIK DB, 2013). Sampel diambil 15% total mahasiswa yaitu 300, mewakili empat program studi. Kuisioner diperbesar 10% menjadi 330 memenuhi batas minimal sampel (Sekaran, 2006: 160). Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif diperoleh model analisis regresi linier berganda sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e Y = Pembelian Mi Instan a = Konstanta b1 = Koefisien merek b2 = Koefisien rasa b3 = Koefisien harga b4 = Koefisien desain kemasan b5 = Koefisien kemudahan Memperoleh X1 = Merek X2 = Rasa X3 = Harga X4 = Desain kemasan X5 = Kemudahan peroleh SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014 5 e = Standart error, pengaruh variabel lain yang tidak masuk ke model Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan metode observasi (pengamatan, survey, dan kegiatan pendukung) kuisioner pada responden dan dokumentasi. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat: pembelian mi instan Variabel bebas: merek, rasa, harga, desain kemasan dan kemudahan pembelian. Definisi Operasional Merek (X1) adalah sebuah nama , istilah, tanda, simbol, atau desain atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk barang atau jasa membedakannya dengan pesaing (Kotler, 2006:256). Rasa (X2) adalah salah satu bentuk stimuli yang digunakan untuk mempengaruhi Konsumen dan membedakan dengan produk lain (Mahmudi, 2002:63). Harga (X3) adalah Jumlah uang yang dibayarkan konsumen untuk manfaat memiliki dan menggunakan produk atau jasa. Desain kemasan (X4) adalah sebuah sarana marketing dan komunikasi bagi produk perusahaan, media penjualan permanen dan berada dimana-mana (Natadjaja, 2003:127). Kemudahan memperoleh (X5) adalah sebuah kegiatan yang berusaha memperlancar dan mempermudah proses penyampaian barang atau jasa dari produsen kepada konsumen untuk digunakan atau dikonsumsi. (Kotler, 2006:432). Pembelian (Y) adalah jumlah atau banyaknya uang yang dibayarkan konsumen untuk manfaat memiliki dan menggunakan produk berupa barang atau jasa. Uji Instrumen Penelitian Uji instrumen penelitian: uji validitas dengan rumus Korelasi (Product Moment) dan uji reliabilitas dengan teknik Alpha Cronbach. Uji validitas instrumen semua butir pertanyaan kuesioner pada variabel merek, rasa, harga, desain kemasan dan kemudahan memperoleh sudah valid, nilai semua rhitung > rtabel(0,330). Kuesioner layak digunakan pengambilan data 6 Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian penelitian. Karena nilai α cronbach hitung > α cronbach tabel (0,60) berarti uji reliabiltas terpenuhi. Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas Butir Pertanyaan Kuesioner Teknik Analisis Data Menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 17.0 Teknik Analisis data meliputi: 1. Uji Asumsi Klasik meliputi : Uji Normalitas (hasil output pada normal P-P Plot of Regression Standardized Residual), Heteroskedastisitas (dilihat dari scatter plot), Multikolinearitas (nilai VIF < 10) dan Otokorelasi (nilai -2<Durbin Watson<2 pada model summary SPSS). 2. Analisis Regresi Linier Berganda model sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e. 3. Uji Hipotesis meliputi: Uji t dengan kriteria jika nilai thitung>ttabel signifikan, jika nilai thitung< ttabel tidak signifikan dan Uji F dengan kriteria Fhitung ≤ Fα : tidak signifikan/Ho diterima dan jika Fhitung > Fα : signifikan/Ho ditolak (Pawenang, 2011 : 62). 4. Koefisien Determinasi (R2). Jika variabel dalam model hanya menjelaskan 0,2 maka berarti sebesar 0,8 ditentukan oleh variabel di luar model dengan kriteria jika R2 semakin besar atau mendekati 1,model makin tepat (Pawenang, 2011: 95) HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum STMIK Duta Bangsa Surakarta Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Duta Bangsa Surakarta didirikan oleh Yayasan Kusuma Bangsa Adi Prakarsa merupakan perguruan tinggi dikembangkan lembaga pendidikan komputer AKSMI Kusuma Bangsa. Pertimbangan izin dari Dirjen Dikti telah turun pada tanggal 21 Juli 2003. Sekarang ini STMIK Duta Bangsa telah mengelola Program Studi S1-Sistem Informasi, D3-Manajemen Informatika S1-Teknik Informatika dan D3-Teknik Komputer. SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014 7 Deskripsi Mahasiswa sebagai Responden Penelitian Hasil Analisis Data Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas Diuji dengan kurva normal P-Plot diperoleh hasil data menyebar di sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 2. Grafik Normal P-Plot b. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan membandingkan sebaran antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya pada scatter plot. Gambar 3. Scatter Plot 8 Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian c. Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 3.Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Bebas Merek Rasa Harga Desain Kemasan Kmudahan Memperoleh VIF 1,338 1,388 1,094 1,070 1,032 Keterangan Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Sumber: Data Primer, diolah 2014. d. Hasil Uji Otokorelasi Durbin Watson berada diantara -2 dan 2, yakni -2 ≤ 1,539 ≤ 2 berarti tidak terjadi Otokorelasi. 2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan SPSS diperoleh rumus regresi : Y = (-5,847) + 0,218 X1 + 0,259 X2 + 0,091 X3 + (- 0,023) X4 + 0,083 X5 + e 3. Hasil Uji Hipotesis a. Uji t SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014 9 b. Uji F Nilai Fhitung sebesar 52,75, (sig)=0,000. Nilai Fhitung (52,751)>Ftabel (6,63), dan nilai sig. lebih kecil dari nilai probabilitas 0,01 atau nilai 0,000<0,01; maka H 1 diterima dan H0 ditolak, berarti secara bersama-sama (simultan) Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh Berpengaruh Terhadap Pembelian Mi Instan. 4. Hasil Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil SPSS pada Model Summary dapat disimpulkan bahwa secara simultan Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh berpengaruh terhadap Pembelian Mi Instan sebesar 67,0% sedangkan 33,0% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Nilai R Square diatas 50% atau cenderung menjauhi 0 maka disimpulkan kemampuan variabel-variabel bebas menjelaskan variasi terikat dianggap memberikan pengaruh signifikan. Pembahasan Merek berpengaruh signifikan terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa. H1 diterima dan Ho ditolak. Hasil t positif (7,375) menunjukkan hubungan searah antara merek (X1) dengan pembelian mi instan (Y). Nilai t hitung>ttabel disimpulkan merek (X1) memiliki kontribusi terhadap pembelian mi instan (Y). Rasa berpengaruh signifikan terhadap pembelian mi instan bagi mahasiswa. H1 diterima dan Ho ditolak. Hasil t positif (7,672) menunjukkan hubungan searah antara rasa (X2) dengan pembelian mi instan (Y). Nilai thitung>ttabel disimpulkan rasa (X2) memiliki kontribusi terhadap pembelian mi instan (Y). Harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian mi instan bagi mahasiswa. H1 diterima dan Ho ditolak. Hasil t positif (2,892) menunjukkan hubungan searah antara harga (X 3) dengan pembelian mi instan (Y). Nilai t hitung>ttabel disimpulkan harga (X3) memiliki kontribusi terhadap pembelian mi instan (Y). Desain kemasan tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian mi instan bagi mahasiswa. H1 ditolak dan Ho diterima. Hasil t negatif (-1,,010) menunjukkan tidak mempunyai hubungan searah antara desain kemasan (X 4) dengan pembelian mi instan (Y). Nilai t hitung<ttabel disimpulkan variabel desain kemasan (X4) tidak memiliki kontribusi terhadap pembelian mi instan (Y). Kemudahan memperoleh berpengaruh signifikan terhadap pembelian mi instan bagi mahasiswa. H1 diterima dan Ho ditolak. t positif (2,602) menunjukkan hubungan searah kemudahan memperoleh (X5) dengan pembelian mi instan (Y). Nilai thitung>ttabel disimpulkan variabel kemudahan memperoleh (X5) memiliki kontribusi terhadap pembelian mi instan (Y). 10 Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian Pengujian secara simultan antara variabel Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh terhadap Pembelian Mi Instan pada Mahasiswa diperoleh nilai Fhitung sebesar 52,751 dengan nilai probabilitas (sig)=0,000. Nilai F hitung (52,751)>Ftabel (6,63),nilai sig. lebih kecil dari nilai probabilitas 0,01 atau nilai 0,000<0,01; maka H1 diterima dan H0 ditolak, secara bersama-sama Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh Berpengaruh Terhadap Pembelian Mi Instan. Keterbatasan Penelitian 1. Hasil ini tidak dapat digeneralisir untuk mewakili seluruh keadaan mahasiswa. 2. Pengukuran kuesioner bersifat subyektif rentan terhadap munculnya bias atau kesalahan dalam pengukuran. 3. Penelitian ini hanya mengambil lima variabel bebas yang diperkirakan mempengaruhi pembelian mi instan. 4. Sebaiknya penelitian mendatang bisa dilakukan dengan memperluas cakupan responden sampelnya. KESIMPULAN 1. Secara bersama-sama variabel merek, rasa, harga, desain kemasan, dan kemudahan memperoleh berpengaruh secara signifikan terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa. 2. Faktor yang paling dominan terhadap pembelian mi instan pada mahasiswa adalah variabel rasa 3. menghasilkan nilai tertinggi dengan t sebesar 7,672. SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014 11 DAFTAR PUSTAKA Biro Administrasi Akademik (BAAK). 2013. Surakarta: STMIK Duta Bangsa. Kotler, Philip. 2006. Marketing Management, 12th Ed. NJ:Prentice Hall,Inc. Mahmudi, Moh. 2003. Faktor-Faktor Yang Memotivasi Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Indomie Pada Masyarakat Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kodya Malang. Malang: Tesis Magister Manajemen Universitas Brawijaya. Natadjaja, Listia. 2003. Comparation Study of Instant Noodle Nong Shim Kam Korea and Indomie Indonesia as The Effect of Packaging Design Point of Interest to The Consumer Brand Preference. Jurnal NIRMANA, Vol.5, No.2, h. 123-136. Nazlah, Lisa. 2003. Analisa Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Mi Instan (Study Kasus Mi Instan “Indomie” Konsumen Mahasiswa di Kota Malang). Malang: Tesis MM Universitas Airlangga Surabaya. Pawenang, Supawi. 2011. Pengantar Ekonometrika. Yogyakarta: Idea Press. Schroeder, Roger G. 2003. “Operation Management”. Contemporary Concepts. Sekaran, Uma. 2006, Research Methods for Business, 4th Ed, New York: John Wiley & Sons, Inc. 12 Good Governance Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian Sri Sasongko, Godha. 2013. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mi Instan Gelangan Kota Magelang. Merek Sedaap di Kelurahan Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sosio Tekno, Universitas Pandanaran, ISSN 2337-7003, Vol. 7, Edisi April 2013. Swastha, Basu D. dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta:Liberty Tjiptono, F. 2003. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset. SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS UNIBA 2014 13