E Magazine Edisi 8 Januari 2017

advertisement
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu
Panggilan Beribadah
Votum
Bacaan Bertanggapan
Pujian Pengakuan Dosa
Doa Pengakuan Dosa Secara
Pribadi
Doa Pengakuan Dosa
Berita Anugerah
Petunjuk Hidup baru
Pujian “Salam Damai” / “Shalom
shalom”
Pujian Syukur 1
Pujian Syukur 2
Pengakuan Iman
Pujian
Doa Firman Tuhan
Khotbah
Persembahan
Doa Persembahan & Doa Syafaat
Pengumuman & Seri Pembinaan
Doxology /
“Kami memuji Kebesaran-Mu”
Doa berkat
Amin / “Thank You Lord”
Theme Song “Jesus At The Center“
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Jemaat
Liturgos
Liturgos
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Liturgos & Jemaat
Petugas Doa
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
2
Hamba Tuhan REC
GEMBALA SIDANG SENIOR
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Telp : 0815 5055 985
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A.
Telp. 081-233780070
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL CABANG BAVARIAN
Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.
Telp.081-331515954
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL POS PI BATAM
Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K.
Telp. 081-931003006
Email: [email protected] /
[email protected]
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
Kasih Yang MENOPANG SELURUH CIPTAAN
(Kejadian 9:8-17)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
S
emua orang Kristen mungkin
akan mengamini bahwa kasih
Allah teramat besar. Bahkan kasih
itu masih terlalu cukup untuk semua
manusia yang pernah hidup di muka
bumi ini. “Kasih Allah sangat besar
dan tak dapat dilukiskan,” begitu
bunyi sebuah hymne.
kasih Allah hanyalah manusia. Ini
merupakan kesalahan yang serius.
Objek kasih-Nya jauh lebih besar
daripada manusia. Objek kasih Allah
adalah semesta. Seluruh dunia dan
ciptaan-Nya.
Pengabaian terhadap kebenaran ini
telah dibayar begitu mahal. Beberapa
Sayangnya, kita sendiri kadangkala pengusaha Kristen mengeksploitasi
tanpa disadari justru mengerdilkan alam tanpa memikirkan dampak
kasih itu. Kita berpikir bahwa objek buruk bagi lingkungan. Orang-orang
4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Kristen yang lain tidak
terlalu memikirkan dan
melibatkan diri dalam pelestarian
alam.
hanya bersifat legal, melainkan
spiritual. Ada nama Allah atau dewa
tertentu yang disertakan sebagai
saksi dan penjamin.
Teks kita hari ini merupakan
sebuah pengingat dan nasihat agar
kita mengasihi seluruh ciptaan
sama seperti Allah mengasihi
mereka. TUHAN, Allah yang kita
sembah, bahkan mengungkapkan
kepeduliannya terhadap seluruh
ciptaan dengan ungkapan yang
begitu serius. Ia membuat perjanjian
dengan manusia dan seluruh ciptaan.
Cakupan perjanjian yang universal
dinyatakan secara jelas dan
berulang kali. Ungkapan “dengan
segala makhluk hidup” disebutkan
lima kali (ayat 10, 12, 15, 16, 17).
Pada pemunculan yang pertama,
ungkapan ini diberi penjelasan
secara gamblang: “burung-burung,
ternak dan binatang-binatang liar
di bumi yang bersama-sama dengan
kamu, segala yang keluar dari
bahtera itu, segala binatang di bumi”
(ayat 10). Universalitas ini semakin
kentara melalui pemunculan kata
“bumi” yang juga berulang-ulang
dalam bagian ini (ayat 10, 11, 13, 14,
16, 17).
I stilah “perjanjian” muncul tujuh
kali dalam bagian ini (ayat 9, 11,
12, 13, 15, 16, 17). Pemunculan
yang sangat banyak ini menyiratkan
sebuah penegasan. Bagi para
pembaca Alkitab zaman dahulu,
istilah
“perjanjian”
terdengar
jauh lebih serius daripada istilah
yang sama di telinga orang zaman
sekarang. Sebuah perjanjian kuno
jauh lebih mengikat. Nasib, reputasi,
dan identitas seseorang terlekat
kuat dalam perjanjian-perjanjian
tertentu, entah itu perjanjian perang/
damai, pernikahan, perdagangan,
dan yang lain. Perjanjian bukan
Alasan di balik perjanjian
Sekilas jenis perjanjian dalam
bagian ini terasa agak kurang lazim
dalam Alkitab. Allah biasanya
hanya mengadakan perjanjian
dengan manusia, entah itu suatu
bangsa atau tokoh tertentu. Kali ini
Ia menyertakan bumi dan segala
5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ makhluk di dalamnya.
Perjanjian
ilahi
juga
biasanya lebih bersifat rohaniah.
Kali ini isi perjanjian itu tampaknya
lebih jasmaniah.
Mengapa Allah perlu mengikatkan
diri-Nya ke dalam sebuah perjanjian
seperti ini? Tidak ada alasan eksplisit
yang dicantumkan dalam teks.
Namun, dari pembacaan secara
naratif kita dapat menangkap dua
alasan penting.
Yang paling utama, Allah ingin
menghilangkan ketakutan manusia
terhadap hujan. Pada zaman sebelum
air bah, manusia tampaknya tidak
mengenal hujan. Seluruh dunia
berada dalam iklim yang relatif
seragam, yaitu semi-tropikal. Tanah
bisa subur karena ada kabut (2:56). Situasi ini berubah secara drastis
pada masa penghukuman air bah.
Allah membuka pintu samudera
raya dan tingkap air di langit (7:1112).
Jika memang benar bahwa hujan
hebat dalam hukuman air bah
merupakan hujan pertama yang
disaksikan oleh manusia, bisa
dibayangkan betapa traumatis
perasaan Nuh dan keluarganya
apabila
mereka
menyaksikan
hujan yang lain. Ditambah dengan
perubahan iklim global pasca
air bah yang membuat bumi
lebih sering diguyur hujan, Nuh
benar-benar membutuhkan rasa
aman yang lebih. Allah mengenal
perasaan takut ini. Pelangi yang
muncul sehabis hujan merupakan
jaminan ilahi bahwa hujan tidak
akan seburuk sebelumnya. Allah
tidak akan memusnahkan manusia
maupun makhluk hidup lain dengan
menggunakan air bah.
Jaminan
perlindungan
dari
hukuman ilahi ini selaras dengan
ide perlindungan yang sudah
muncul di bagian sebelumnya. Allah
melindungi manusia dari binatang
buas dengan cara memberikan
ketakutan dalam diri binatang
terhadap manusia (9:2). Artinya,
manusia
diberi
kemampuan
dan jaminan untuk mengatur
binatang. Allah juga memberi
perlindungan bagi manusia dari
ancaman sesamanya. Ia menetapkan
pembalasan atas setiap pembunuhan,
baik yang dilakukan oleh binatang
6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ maupun oleh orang lain
(9:5-6). Kali ini, Allah
memberi perlindungan bagi manusia
dari diri-Nya sendiri. Ia tidak akan
memusnahkan manusia lagi (9:11,
15). Allah ingin menegaskan kepada
Nuh dan keturunannya bahwa Dia
bukanlah sosok yang menakutkan.
Hukuman hebat yang ditimpakanNya bukan disebabkan oleh kodratNya yang penuh murka, melainkan
karena dosa-dosa ciptaan yang
begitu fatal.
Untuk meneguhkan perlindungan
ini, Allah memberikan pelangi.
Menariknya, istilah “pelangi” sendiri
tidak muncul di bagian ini. Apa
yang kita pahami sebagai pelangi
merupakan busur ilahi (9:13, 14,
16). Yang dirujuk memang sama
(Yeh 1:28), tetapi makna di baliknya
berbeda. Berdasarkan kisah-kisah
mitologis di Timur Dekat Kuno,
ungkapan “Aku akan menaruh
busur-Ku di langit” menyampaikan
sebuah pesan bahwa Allah telah
memutuskan
untuk
berhenti
berperang. Ia tidak lagi menarik
busur-Nya untuk membuka tingkap
langit maupun pintu samudera
raya. Ia tidak lagi memerangi umat
manusia dan segala binatang.
Alasan kedua di balik perjanjian
universal di ayat 8-17 adalah Allah
ingin menjaga kelestarian binatang
dan alam. Di awal pasal 9 ini
terkesan bahwa manusia adalah
segala-galanya. Binatang-binatang
akan tunduk pada manusia (ayat
2). Semua diserahkan ke dalam
tangan manusia. Binatang-binatang
menjadi bahan makanan manusia
(ayat 3). Setiap binatang yang
memangsa manusia juga dituntut
balik oleh Allah (ayat 5). Semua ini,
jika tidak dicermati dan dipahami
dengan baik, dapat menimbulkan
kesan bahwa manusia boleh berbuat
semena-mena terhadap binatang
maupun alam.
Perjanjian yang Allah buat di ayat
8-17 menampik semua kesan
keliru ini. Sama seperti manusia,
binatang dan alam juga menjadi
objek kasih Allah. Dia menjamin
kelestarian semuanya. Sikap ini
sekaligus mengajarkan Nuh dan
keturunannya untuk melakukan
hal yang sama. Manusia terpanggil
untuk memenuhi dan menguasai
bumi (9:1, 7; bdk. 1:26-28), bukan
7
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ mengeksploitasi maupun merusaknya.
Karakteristik perjanjian Allah
Allah tidak hanya mengikatkan diri-Nya ke dalam sebuah perjanjian
dengan seluruh ciptaan-Nya. Ia juga melakukan tindakan ini dengan
cara yang khas. Semua karakteristik perjanjian yang ada dalam kisah ini
menegaskan kebaikan dan kasih Allah atas seluruh ciptaan.
Pertama, perjanjian ini bersifat unilateral. Artinya, hanya satu arah atau
satu pihak. Sebuah perjanjian umumnya dilakukan atau mengikat dua
pihak (bilateral) atau lebih (multilateral). Bukan perjanjian seperti itu
yang kita temukan di Kejadian 9:8-17.
Allah merupakan inisiator perjanjian. Perjanjian ini bukan hasil
musyawarah atau kesepakatan antara Allah dan ciptaan-Nya. Bagian ini
bahkan tidak menyebutkan tanggung-jawab manusia sama sekali. Dari
awal sampai akhir hanya ada Allah. Perjanjian yang ini tidak bersifat
timbal-balik.
Kedua, perjanjian ini bersifat tanpa syarat. Perjanjian dibuat bukan karena
Allah melihat bahwa kerohanian manusia akan menjadi lebih baik pasca
air bah. Sama sekali tidak. Manusia tetap dikuasai oleh kejahatan (6:5;
8:21). Kemabukan Nuh dan respons Ham yang tidak pantas merupakan
bukti eksplisit tentang hal ini (9:21-22). Manusia tidak menjadi lebih baik.
Puji Tuhan, Allah memang tidak menunggu manusia menjadi lebih baik
baru Ia mengadakan perjanjian. Ia mengambil insiatif dan mengikatkan
diri-Nya ke dalam perjanjian tanpa syarat.
Ketiga, perjanjian ini bersifat permanen. Sebuah perjanjian bisa terancam
batal atau tidak sah apabila salah satu pihak melanggar kesepakatan di
dalamnya. Jadi, tidak semua perjanjian adalah permanen.
8
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Tidak demikian halnya dengan Allah. Ia yang mengadakan
perjanjian (ayat 9, 11). Kata “mengadakan” di sini secara
hurufiah berarti “menegakkan” (versi Inggris “establish”), sehingga lebih
mengesankan sesuatu yang kokoh. Perjanjian ini untuk Nuh dan segala
keturunannya (ayat 9). Perjanjian ini adalah turun-menurun sampai
selama-lamanya (ayat 12, 16). Walaupun “selama-lamanya” (ayat 12)
maupun “kekal” (ayat 16) dalam konteks ini bukan seperti yang biasanya
kita pikirkan, tetapi makna permanensi dalam ungkapan ini tetap tidak
terelakkan. Tidak akan ada apapun yang bisa membatalkan perjanjian ini.
Selama bumi masih ada, Allah tidak akan memusnahkannya dengan air
bah lagi.
Penggenapan penuh dalam konteks eskhatologis
Janji untuk tidak menghancurkan bumi dengan air bah bukan berarti
bahwa bumi yang sekarang ini tidak akan musnah dengan instrumen
yang lain. Petrus menyinggung tentang pemusnahan bumi di akhir zaman
melalui api (2 Pet 3:7, 10). Langit dan bumi yang sekarang akan berlalu
(Why 21:1).
Walaupun demikian, tidak berarti Allah mengabaikan ciptaan-Nya.
Penggambaran surga sebagai “langit dan bumi yang baru” (Why 21:1)
menyiratkan hasrat Allah yang besar terhadap ciptaan-Nya. Kehidupan
di bawah pemerintahan Mesias tidak lain merupakan pemulihan segala
sesuatu (Yes 11:6-9). Seluruh bumi akan dipenuhi oleh pengenalan
terhadap Allah dan kemuliaan-Nya (Yes 11:9; Hab 2:14).
9
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Jika Allah sedemikian memperhatikan seluruh ciptaan, sudah
sepatutnya apabila orang-orang Kristen juga melibatkan diri
secara aktif dalam pelestarian alam. Segala kebiasaan dan tindakan yang
merusak lingkungan harus dihindari dan dihentikan. Bumi ini bukan
sesuatu yang sekuler. Seluruh bumi adalah sakral karena telah disentuh
oleh kasih Allah. Bumi memang bukan Allah, tetapi tetap sebagai objek
kasih Allah. Soli Deo Gloria.
10
e
MAGZ
Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G
POKOK DOA SYAFAAT
1. Doakan untuk para majelis yang hampir menyelesaikan tugas
pelayanan mereka :
•Doakan agar mereka dapat menyelesaikan tugas dengan optimal
hingga masa pelayanannya berakhir.
•Doakan untuk persiapan pemilihan majelis yang baru.
2. Doakan untuk seluruh karyawan gereja agar di tahun 2017
dapat melayani dengan lebih efektif
3. Doakan untuk pelayanan Grace Alone di tahun 2017 agar
semakin luas mewartakan Injil Tuhan Yesus Kristus.
11
e
MAGZ
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
KATEKISMUS WESTMINSTER
Pertanyaan 97:
Di mana terdapat ringkasan hukum kesusilaan itu?
Jawaban :
Ringkasan hukum kesusilaan itu terdapat dalam Kesepuluh Hukum
yang disampaikan oleh suara Allah di atas gunung Sinai, dan dituliskan
oleh-Nya pada dua loh batu. Kesepuluh Hukum itu dicatat dalam
pasal 20 Kitab Keluaran. Keempat Hukum yang pertama memuat
tugas kewajiban kita terhadap Allah; keenam selebihnya memuat
tugas kewajiban kita terhadap manusia.
a. Ula 10:4; Kel 34:1-4. b. Mat 22:37-38, 40.
12
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
Apa yang anda harapkan?
R
Menebus Realitas Pernikahan | Saat Hidup Ini Terasa Hampa
ut
bergegas
mengisi
keranjangnya dengan makanan
untuk keluarga Israel yang sedang
berdukacita. Mereka adalah orangorang Efrata dari Bethlehem. Oh
kasihan sekali mereka, pikirnya.
Mereka baru saja tiba ketika tragedi
itu datang. Elimelekh, kepala
rumahtangga mereka meninggal.
Sekarang istri yang malang itu,
Naomi, dan kedua anak lelakinya
harus melakukan pekerjaan yang
berat untuk bisa tinggal di sebuah
daerah baru di antara orang asing
tanpa seorang lelaki sebagai kepala
keluarga.
Saat mereka memasuki rumah
yang baru didiami itu, Rut kaget.
Kedua anak lelaki yang disangkanya
masih kecil ternyata sudah dewasa.
Dan tampan lagi! Dia mendekati
temannya, Orpa, yang sedang
membereskan meja.
“Bagaimana dengan mereka?” Rut
bertanya.
“Mereka tampak tabah dan beriman.
Nama ayah mereka artinya ‘Allahku adalah Raja.’ Apakah kau tahu
sesuatu tentang Allah mereka?”
“Tidak banyak. Aku tahu nama Allah
13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
Israel adalah Yahweh. Dia
sangat berkuasa. Engkau
tidak akan bisa melihatNya seperti
kita melihat allah kita, Kamos.”
Mengapa keluarga ini begitu
berbeda? Rut bertanya-tanya saat dia
melihat ke arah Naomi. Rut takjub
melihat kekuatan yang terpancar
dalam mata Naomi.
Ironi yang sangat menyedihkan!
Mereka bertiga, hidup tanpa suami
dan tanpa anak! Hidupnya terasa
hampa, Rut takut saat memikirkan
tahun-tahun mendatang.
Suatu hari datanglah kabar bahwa
“Tuhan telah memperhatikan
umat-Nya” di Yehuda. Memikirkan
kampung halamannya membuat
Naomi tersenyum lagi. “Kita bisa
Pada tahun yang sama, ketika masa kembali ke kampung halamanku,”
berkabung sudah lewat, Rut sangat kata Naomi dengan helaan napas
terkejut saat mengetahui Mahlon kelegaan.
telah menghadap ayahnya untuk
melamarnya. Dan dia juga sangat “Ya,” jawab Rut, “mari kita mulai
gembira mendengar bahwa Kilyon bersiap-siap.” Segera setelah itu, Rut
juga melamar Orpa.
mulai berpikir-pikir: Bagaimana
hidupnya nanti di daerah lain?
Rut begitu menghormati dan
mengasihi ibu mertuanya dan “Berangkatlah Naomi dari tempat
Allah yang disembah oleh wanita tinggalnya itu, bersama-sama dengan
itu. Meskipun dia belum bisa
memberikan cucu, ibu mertuanya
itu tetap mengasihinya, “Rut, Allah
tahu yang terbaik untuk kita.”
Namun, dengan tidak disangkasangka, Mahlon dan Kilyon pun
meninggal, Rut dan Orpa mengalami
kehilangan yang serupa dengan
Naomi.
14
e
MAGZ
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
kedua
menantunya”
menuju tanah Yehuda.
Saat mereka mencapai daerah
Sungai Arnon, Naomi berhenti dan
berkata kepada kedua menantunya,
“Pergilah,
pulanglah
masingmasing ke rumah ibunya; kiranya
atas karunia Tuhan kamu mendapat
tempat perlindungan, masingmasing di rumah suaminya.”
“Ibu,” mereka berdua menagis, “kami
ikut pulang kepada bangsamu.”
Selama perjalanan yang masih
panjang, Naomi mengisahkan
tentang
perlindungan
dan
pemeliharaan
Allah
terhadap
umatNya. Dia menceritakan tentang
kuasa Allah yang menyertai Musa,
tentang kasihNya kepada orangorang Israel.
Saat mereka tiba di Sungai Yordan,
Naomi bercerita bagaimana Allah
menuntun Yosua untuk memimpin
orang-orang Israel menyeberangi
“Kalian gadis-gadis cantik tetapi sungai itu.
bodoh. Aku sudah terlalu tua untuk
bersuami lagi. Dan kalaupun aku Ketika kota yang mereka tuju sudah
bersuami lagi dan memiliki anak terlihat, dia melihat ladang jelai yang
lelaki, kalian sudah terlalu tua untuk siap dituai. Tiba-tiba kekuatan dan
menikah lagi.”
semangat Naomi muncul dengan
tiba-tiba.
Orpa mencium Naomi dan
mengucapkan selamat tinggal sambil Ketika orang-orang di kota melihat
menangis. Tetapi Rut, menggenggam Naomi, banyak dari mereka berlari
tangan Naomi dan dengan sungguh- menyambut kedua wanita ini.
sungguh berkata, “Bangsamulah “Naomikah ini?” mereka bertanya.
bangsaku dan Allahmulah Allahku; “Ya,” jawabnya dengan tenang,
di mana engkau mati, akupun mati “tetapi aku bukan Naomi yang dulu
di sana. Beginilah kiranya TUHAN lagi. Panggil saja aku Mara sebab
menghukum aku, bahkan lebih lagi, yang Mahakuasa telah melakukan
jikalau sesuatu apapun memisahkan banyak yang pahit kepadaku.”
aku dari engkau, selain daripada
maut!”
15
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Ini musim menuai. Ada
banyak kesempatan untuk
bisa mendapatkan bulir-bulir jelai
secara cuma-cuma jika mau bekerja
di ladang. Rut memilih satu ladang
yang siatuasinya tampak baik. Dia
mulai bekerja dengan rajin, dan hanya
berhenti sebentar untuk berteduh.
Namun, dia terhenti memunguti
jelai-jelai itu saat seorang lelaki yang
sangat terhormat tiba di ladang.
Dia berkata kepada penyabitpenyabitnya itu, “Tuhan kiranya
menyertai kamu.”
“Tuhan kiranya memberkati Tuan!”
jawab mereka
Salah seorang gadis di dekat Rut
berbisik, “Dia pemilik ladang ini.
Namanya Boas.”
Boas bertanya kepada pengawasnya,
“Siapa wanita muda itu?”
Pengawas itu dengan segera
menceritakan kepadanya segala
sesuatu tentang Rut.
Ketika hari sudah petang, Rut
mendapatkan jelai seefa banyaknya.
Dengan gembira, dia segera pulang
dan menunjukkan hasilnya kepada
Naomi.
Rut menceritakan tentang Boas dan
kebaikan yang sudah ditunjukkannya
kepadanya.
“Boas!” seru Naomi. “Kiranya Tuhan
memberkatinya! Orang ini masih
kaum kerabat kita, salah seorang
yang wajib menebus kita.”
Saat masa menuai hampir selesai,
Naomi pun sudah selesai menyusun
rencananya. Dia memanggil Rut
dan berkata, “Sudah waktunya aku
mencarikan tempat perlindungan
bagimu supaya engkau berbahagia.
Dengarkan aku baik-baik dan ikuti
perintahku dengan tepat.”
Pada saat Naomi berbicara, Rut
berpikir tentang betapa dia begitu
menghargai hikmat dan penilaian
wanita tua ini. Bagaimana bisa
Naomi begitu memperhatikan
keadaanku.
Keesokan paginya, setelah segala
yang diperintahkan Naomi kepada
Rut
dilakukan,
“Bagaimana
anakku?”
Rut memperlihatkan enam takar
“Di mana engkau bekerja? Hasil jelai yang diberikan Boas kepadanya.
Rut menceritakan kejadiannya dan
kerjamu bagus sekali!”
16
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ berkata, “Ada penebus lain yang lebih berhak.”
“Rut, sayang, percaya padaku. Boas sekarang sedang ada di pintu gerbang
kota untuk berbicara dengan sanak yang lain itu. Dia sebenarnya tidak
terlalu menginginkan tanah suamiku, engkaulah yang diinginkannya. Aku
akan menceritakan satu kisah lainnya: Boas dilahirkan dan dibesarkan
oleh seorang wanita asing, Rahab namanya. Salmon, ayah Boas seorang
prajurit perang. Di dalam suatu pertempuran, Salmon terluka parah.
Dengan begitu, Rahab harus mengelola semua tanah yang diperoleh
Salmon dari banyak pertempuran. Lalu Rahab menjadi pengelola tanah
yang ahli. Rahab juga mengembangkan usaha kain linen yang memberikan
keuntungan besar. Beberapa tahun kemudian, Salmon meninggal.”
“Boas sangat bangga pada ibunya. Dia memiliki kemampuan seperti ibunya
dalam berbisnis dan mengelola ladangnya. Aku ada kejutan untukmu.
Aku membeli beberapa kain buatan Rahab dari seorang teman. Kain ini
sangat bagus untuk gaun pengantin. Engkau pasti tampak cantik.” Naomi
melihat menantunya begitu gembira.
Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi istrinya…
Perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki…
namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud. RUT 4:13-17
Ringkasan tentang Rut: A Different Kind of Strength
Beverly LaHaye & Janice Shaw Crouse
bersambung . . .
17
e
Dim an ak ah Ro h o r an g K r i s t e n Yan g M e n i nggal D u ni a?|#Q and A
MAGZ
DIMANAKAH ROH ORANG KRISTEN
YANG MENINGGAL DUNIA?
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
I
su ini termasuk salah satu persoalan yang sering diperdebatkan oleh
orang Kristen. Di tengah perdebatan ini sebenarnya ada satu hal yang
diyakini bersama-sama. Mereka umumnya sama-sama setuju bahwa orang
Kristen (dalam arti orang yang sungguh-sungguh mempercayai Yesus
Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan) pada akhirnya akan berada di
surga bersama-sama dengan Allah Tritunggal. Yang dipersoalkan adalah
proses menuju ke sana.
Paling tidak ada tiga usulan yang populer: langsung ke surga, di tempat
penantian sementara, di api penyucian. Untuk menjawab persoalan
ini secara tuntas diperlukan uraian yang mendalam tentang arti surga
(apakah surga itu tempat Allah berada atau di mana saja Allah berada
18
e
Dim an ak ah Ro h o r an g K r i s t e n Yan g M e n i nggal D u ni a?|#Q and A
MAGZ
secara khusus di situlah surga?) maupun perkembangan konsep
tentang surga di dalam Alkitab (apakah surga yang ada sekarang
sama dengan langit dan bumi yang baru nanti?). Kita juga perlu mengupas
setiap usulan secara obyektif dan detil (apa saja kelebihan dan kekurangan
masing-masing pandangan). Dalam artikel pendek ini, saya hanya akan
memberikan argumen umum yang mendukung usulan pertama (roh
orang Kristen langsung ke surga).
Alkitab beberapa kali memberikan petunjuk bahwa orang percaya yang
meninggal dunia langsung berada di surga. Yang paling jelas adalah
perkataan Yesus Kristus di kayu salib kepada salah satu penyamun: “Hari
ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Luk
23:43). Istilah “Firdaus” merupakan ungkapan figuratif untuk surga. Kata ini
merujuk pada sebuah taman yang begitu indah, sehingga layak digunakan
sebagai gambaran bagi surga. Pemunculan di tempat lain mengarahkan
kita untuk menafsirkan bahwa arti Firdaus sinonim dengan surga. Paulus
pernah dibawa ke surga tingkat ketiga (2 Kor 12:2). Ia lalu menyamakan
hal ini dengan diangkat ke Firdaus (2 Kor 12:4). Dalam penglihatan yang
ia terima di Pulau Patmos, Yohanes melihat pohon kehidupan di Firdaus
Allah (Why 2:7). Sulit dibayangkan seandainya taman ini tidak berada di
surga.
Penambahan kata “hari ini” dalam ucapan Yesus Kristus kepada penyamun
tersebut mengindikasikan bahwa sang penyamun tidak perlu menunggu
sampai akhir zaman untuk berada di Firdaus (surga). Dia langsung
berada dengan Yesus Kristus di Firdaus pada hari itu juga (yaitu pada
saat kematiannya). Karena pada saat mati, roh/jiwa Yesus Kristus berada
dalam tangan Bapa-Nya di surga (Luk 23:46), kita dapat menyimpulkan
bahwa roh/jiwa penyamun itu pun berada di tempat yang sama.
Petunjuk lain dari Alkitab tentang roh orang Kristen di surga ada di Filipi
1:21-24. Pada saat menuliskan bagian ini Paulus sedang berada di dalam
19
e
Dim an ak ah Ro h o r an g K r i s t e n Yan g M e n i nggal D u ni a?|#Q and A
MAGZ
penjara (Flp 1:12-17). Ia menunggu keputusan kaisar apakah ia
akan dibebaskan atau dihukum mati. Dalam masa-masa seperti
inilah ia memberikan perenungan yang mendalam tentang kehidupan
dan kematian. Hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan. Lalu, ia
menyamakan kematian dengan “pergi dan diam bersama-sama dengan
Kristus” (Flp 1:23). Di tempat lain Paulus membicarakan kematian dalam
ungkapan seperti ini: “Terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk
menetap pada Tuhan” (2 Kor 5:8b). Bersama dengan Tuhan. Menetap
pada Tuhan. Itulah ungkapan untuk keadaan roh orang Kristen yang
meninggal dunia. Apakah Kristus berada di surga atau sebuah tempat
penantian? Bukankah Alkitab berkali-kali menyatakan bahwa Kristus
duduk di sebelah kanan Bapa di surga (Kis 7:55-56; Rm 8:34; Kol 3:1; Ibr
1:3; 8:1; 10:12; 12:2; 1 Pet 3:22)? Soli Deo Gloria.
20
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
Keberatan-keberatan umum tentang
ketekunan orang-orang kudus
(Lanjutan tgl 1 Januari 2017)
B.
Bukankah kepercayaan terhadap doktrin ketekunan
orang-orang kudus akan menyebabkan sebagian orang hidup
sesukanya? Tidakkah mereka akan berpikir bahwa jika mereka
telah diselamatkan untuk selamanya dan tidak akan pernah bisa
terhilang, karena itu, mereka dapat melakukan apa saja yang
mereka kehendaki? Mereka bisa hidup di dalam dosa, karena
mereka tetap diselamatkan?
Dapat dikatakan kepada orang-orang yang berpikir demikian: orang yang
seperti itu tidak menunjukkan bahwa ia adalah seorang Kristen dan bila
ia tetap berpegang kepada pendapat di atas, ia tidak akan masuk sorga,
melainkan neraka, karena orang Kristen yang telah dilahirkan kembali
21
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ tidak mungkin bersikap
demikian. Roh Kudus
tidak akan membiarkan
dia bersikap demikian. Bila Allah
telah memulai pekerjaan baik di
dadalm seseorang, Ia tidak akan
menyerahkan orang itu kepada dosa.
“sebab kamu tidak akan dikuasai lagi
oleh dosa” (Rm. 6:14). Mengatakan
bahwa orang Kristen dapat
melakukan apa saja yang diinginkan
oleh kehendak lamanya yang penuh
dosa merupakan suatu kontradiksi.
Bila Allah mempredestinasikan
seseorang, Ia mempredestinasikan
orang tersebut kepada kekudusan,
bukan kepada kecemaran (Ef. 1:4).
Bial seseorang mengatakan bahwa
apaun yang dilakukannya tidak
menjadi masalah karena Alah telah
mempredestinasikan dirinya, maka
ia tidak dapat berkata bahwa ia telah
dipredestinasikan; karena orang
yang telah dipredestinasikan tidak
akan bertindak dengan cara yang
berdosa.
Ketika kita menyatakan “sekali
diselamatkan, tetap diselamatkan,”
pernyataan ini tidak hanya berarti
bahwa seseorang diselamatkan
dari kesalahan dosa sehingga ia
yang diselamatkan itu dibebaskan
dari neraka, tetapi berarti bahwa ia
juga diselamatkan dari kuasa dosa.
Keselamatan tidak pernah hanya
berarti dibebaskan dari kesalahan
karena dosa tetapi tidak dibebaskan
dari kuasa dosa. Keselamatan
mencakup kedua-duanya. Tidak
mungkin seseorang diselamatkan
dari kesalahan karena dosa tanpa
diselamatkan juga dari kuasa dosa.
Ketekunan orang-orang kudus
berarti bahwa orang-orang kudus
akan bertekun dalam iman mereka.
Dan iman itu sendiri adalah
penyesalan atas dosa atas pertobatan
dari dosa. Bila seseorang tidak
menyesali dosa-dosanya, maka
sebenarnya sudah sejak awalnya
ia tidak beriman, dan dengan
demikian, ia tidak diselamatkan.
Istilah “pemeliharaan atas orangorang kudus” berarti bahwa Allah
akan memelihara, melindungi,
dan menjaga mereka menuju
keselamatan yang siap untuk
dinyatakan pada akhir zaman.
Keselamatan ini tidak berarti bahwa
mereka diselamatkan dari neraka
tetapi sekarang boleh berbuat
22
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ dosa sesukanya. Keadaan
seperti ini adalah sama
dengan membawa neraka
ke sorga dan merupakan hal yang
tidak mungkin terjadi.
Lebih lanjut justru bila seorang
Kristen
sungguh-sungguh
memahami kebenarana Alkitab
mengenai ketekunan orang-orang
kudus, ia tidak akan mengarahkan
kepada dosa-dosa, melainkan ia
akan mengarahkan pada kekudusan.
Karena ia ingin bersyukur kepada
Allah yang memilihara dia sehingga
tetap di dalam iman, dan cara
terbaik untuk menyatakannya
adalah dengan menaati hukumhukum Allah. Pada waktu orang
Kristen menyadari bahwa dari
dasarnya ia bukan seorang yang
baik, tetapi bahkan memiliki natur
yang membenci Allah, pada saat ia
menyadari lebih jauh bahwa iman
yang ia miliki adalah pemberian
Allah, dan bahwa satu-satunya
sebab yang membuat ia bertekun
dalam iman kepada Allah adalah
karena Allah bertekun dalam
mengaruniakan Roh Kudus dalam
hidupnya, maka ia tidak akan mau
berbuat dosa, melainkan ia ingin
menyatakan syukur kepada Allah
yang tidak pernah menghentikan
pekerjaan baik yang telah ia mulai
di dalam dirinya (Flp. 1:6).
Dengan demikian, maka pernyataan
bahwa doktrin ketekunan orangorang kudus dapat mengakibatkan
orang Kristen makin berdosa adalah
sungguh suatu karikatur yang keliru.
Yang terjadi adalah kebalikannya.
Kesimpulan:
Pengajaran mengenai kenyataan
“sekali diselamatkan, selamanya
diselamatkan” merupakan salah satu
pengajaran Alkitab yang teragung.
Jangan sampai ada yang merebut
sukacita kita karena mengetahui
bahwa kita diselamatkan untuk
selamanya.
Sungguh
besar
berkat yang kita peroleh karena
keputusan yang ditetapkan satu
kali untuk selamanya mengenai
destini kekal kita. Betapa baiknya
untuk dapat menyerahkan hidup
kita kepada Kristus, serta untuk
mengetahui bahwa segera setelah
kita melakukannnya, kita akan
tetap akan diselamatkan dan akan
dijaga oleh kuasa Allah sampai
kepada keselamatan yang sempurna
23
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ yang akan dinyatakan pada saat kedatangan Kristus yang kedua
kalinya.
Pujilah Allah sumber segala berkat. Pujilah Allah Bapa untuk kasih-Nya
yang telah memilih kita. Pujilah Allah Putra untuk kematian-Nya yang
menebus kita. Pujilah Allah Roh Kudus untuk karya-Nya yang tidak dapat
ditolak di dalam kita. Pujilah Allah Tritunggal untuk pemeliharaan-Nya
atas kita hingga akhir. Haleluya!
Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
24
e
N am a Al l ah | #D OYO U K N OW
MAGZ
NAMA ALLAH
J
ika kita memperhatikan penyebutan Allah di kitab Kejadian secara
seksama, kita akan melihat perbedaan yang kentara. Di dalam pasal
1 nama Allah muncul dalam bentuk Elohim (LAI:TB menerjemahkan
“Allah”), pasal 2-3 memakai Yahweh Elohim (TUHAN Allah), sedangkan
mulai pasal 4 sebutan Yahweh (TUHAN) lebih umum ditemui. Dilihat dari
persebaran penggunaannya, penyebutan “Yahweh Elohim” merupakan
sesuatu yang penting. Di seluruh Pentateukh, kata ini muncul sebanyak
21 kali, 20 di antaranya hanya muncul di Kejadian 2-3 dan hanya satu kali
muncul di Keluaran 9:30.
Perbedaan sebutan di atas menimbulkan pertanyaan, “Apakah perbedaan
antara Elohim dan Yahweh?” Apakah variasi penyebutan ini hanya
mengikuti tradisi kuno waktu itu yang memakai beberapa nama untuk
suatu dewa (misalnya dewa Mesir Osiris =Wennefer = Khent-amentiu =
Neb-adu, dewa Babel Bel = Enlil = Nunamnir, dewi Ishtar = Inanna =
Telitum)?
25
e
MAGZ
N am a Al l ah | #D OYO U K N OW
Perbedaan istilah Elohim dan Yahweh
Dari penyelidikan arti kata “Elohim” dan “Yahweh” di Perjanjian Lama,
kita bisa melihat bahwa keduanya memiliki makna yang berbeda. Kata
“Elohim” muncul sebanyak 2602 kali. Dari 2602 kali pemunculan kata
“Elohim”, sekitar 2570 di antaranya merujuk pada Allah yang benar,
sedangkan sisanya memiliki arti beragam. “Elohim” bisa merujuk pada
dewa-dewa (Kel 18:11; 20:3; 23:13; 32:23; Ul 4:7, 28; 6:14; 7:4; 10:17),
malaikat/makhluk surgawi (Mzm 8:5 [KJV/NIV]) atau hakim-hakim (Kel
21:6 [KJV]).
Kata “Yahweh” (YHWH) muncul 5321 kali, sedangkan bentuk pendek
“Yah” muncul 50 kali. Kata ini merupakan nama diri dari Allah di Alkitab.
Kata ini tidak pernah dipakai untuk allah/dewa lain. Memang beberapa
orang memiliki nama yang ada unsur “Yah” atau “YHWH”-nya, tetapi
mereka tidak bermaksud memposisikan diri sebagai Yahweh, misalnya
Yosua berarti “Yahweh adalah keselamatan” (Bil 13:8, 16), Elia berarti
“Allah adalah Yahweh”.
Apa yang kita bisa dapatkan dari penjelasan di atas? Tanpa bermaksud
mengabaikan kompleksitas dan kerumitan studi tentang nama Allah
(bahkan di kalangan para sarjana isu ini belum konklusif), kita secara
umum bisa menyimpulkan perbedaan “Elohim” dan “Yahweh” sebagai
berikut:
Bersambung............
NK_P
26
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
HAK ATAS kehidupan asmara
(Lanjutan tgl 1 Januari 2017)
enjadi seorang misionaris,
berarti
menyerahkan
sepenuhnya hak Anda dalam
ladang misi. Anda tidak berhak
untuk memilih pekerjaan macam
apa yang akan Anda lakukan; atau
apakah Anda ingin menikah atau
tetap melajang. Karena kebanyakan
gadis ingin menikah, maka
sebaiknya setiap gadis bersiap untuk
menghadapi kenyataan bahwa Allah
mungkin, karena alasan tertentu
M
menghendaki Anda untuk tetap
melajang; namun itu tidak berarti
bahwa saya mendesak orang untuk
berjanji akan tetap melajang! Saya
mengenal seorang misionaris muda
yang mengatakan kepada rekanrekan kerjanya, bahkan kepada
penduduk setempat, bahwa dia
tidak akan pernah menikah. Tuhan
mulai bekerja dalam dirinya, ketika
ia dipertemukan dengan seorang
pemuda dan akhirnya mereka
menikah, ia melepaskan impiannya
27
e
MAGZ
B AB V | #MI S S I O N
mengejar karier misionaris. Beberapa tahun kemudian ia telah
menjadi seorang istri misionaris dan ibu yang berbahagia.
Dalam kasus tertentu, mungkin berlaku juga bagi misionaris pria, perlu
untuk tetap membujang, khususnya mereka yang terlibat dalam pekerjaan
perintisan yang tidak mungkin dikerjakan oleh wanita. Hal ini mungkin
berarti melepaskan keinginannya untuk “berumah tangga.” Meskipun
ada dua orang pria di satu tempat, “pengaturan” rumah tanggal biasanya
amburadul, namun apabila panggilan Tuhan datang, Dia akan memberi
anugerah. Dalam hal ini, bagi wanita jauh lebih mudah. dua wanita muda
bisa tinggal bersama dan membuat rumahnya menjadi kediaman yang
nyaman; biasanya kebanyakan, para pira sepertinya tidak memiliki karunia
itu.
Suka duka menjadi misionaris wanita yang lajang, dibandingkan dengan
wanita yang menikah, seringkali diperdebatkan. Wanita lajang memang
mempunyai keuntungan, karena ia sanggup mencurahkan segenap waktu
dan energinya dalam pekerjaan, tetapi wanita berstatus menikah, banyak
memiliki keterbatasan, baik waktu maupun tenaga. Ingatlah, bahwa
“setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang
karunia ini, yang lain karunia itu” (1 Kor 7:7). Apapun yang Allah minta
kita lakukan, kita harus sanggup melakukannya. Masing-masing status
membawa berkat sendiri. apabila orang melihat, “kesusahan badani,” (1 Ko
r 7:8), yang dialami orang-orang yang membesarkan anak-anak mereka
di ladang misi, maka hal ini cenderung membuat orang berpikir bahwa
status lajang membuat keadaan lebih mudah. Tetapi melajang juga tidak
mudah. setiap insan mendambakan seseorang yang “memiliki dirinya”
dan barangkali hal yang paling berat yang harus dihadapi misionaris lajang
adalah, bahwa ia tidak akan pernah bisa berkata kepada seseorang, “Saya
akan tinggal bersamamu.”
28
e
MAGZ
B AB V | #MI S S I O N
BAB VIII: HAK ATAS KEHIDUPAN BERKELUARGA
Setelah menikah, seorang misionaris wanita tetap dapat menjadi seorang
misionaris dalam pelayanan yang aktif dan status baru itu akan membuka
peluang-peluang baru dalam pelayanannya. Dia hanya perlu mengatur
waktunya untuk mempelajari Bahasa, tugas-tugas rumah tangga dan tugastugas pelayanannya sebagai seorang misionaris. Hal ini akan memerlukan
perubahan dalam penampilan dan kebiasaan, namun jika tanggung jawab
dari kehidupan pernikahannya sudah penuh dengan syukur, beragam
tuntutan yang timbul atas waktu dan tenaga tidak akan mengakibatkan
konflik yang permanen dalam loyalitasnya.
Pembentukan rumah tangga Kristen ini harus dilakukan bagi kemuliaan
Allah dan penyebaran berita Injil. Satu bahaya yang harus dihindari,
yaitu bahwa para misionaris begitu sibuk di rumah tangga, sehingga
melalaikan pelayanan yang aktif kepada penduduk setempat, di mana
mereka terpanggil. Suami dan istri, mempunyai tanggung jawab bersama
untuk mengupayakan agar mereka masing-masing tidak menghambat
pelayanan pasangannya. Apabila ada anak-anak, memang diakui bahwa
ada tanggung jawab besar yag diperhatikan agar tuntutan keluarga tidak
menyita segenap waktu dan energy dari sang ayah maupun ibu. Anak-anak
yang dibesarkan dalam atmosfer disiplin yang penuh kasih, tetapi tegas,
bukan saja membawa suka cita bagi orang tuanya, tetapi juga merupakan
asset yang berharga bagi pekerjaan pemberitaan Injil. tetapi jika anakanak bermasalah di rumah maupun ladang misi, maka akan berdampak
buruk bagi pekerjaan Allah dan juga nama baik Misi.
Bersambung………..
29
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN
Senin, 9 Januari 2017
KESEMPURNAAN HIKMAT ALLAH
(Bacaan: Ayub 38:4-39:30)
C.S Lewis pernah mengatakan bahwa “masalah penderitaan” merupakan
senjata yang ampuh bagi kaum atheis untuk menyerang iman Kristen.
Jika Allah ada, mengapa orang benar menderita. Inipun pertanyaan
yang pernah diajukan oleh Ayub. Di dalam Ayub 21:1-34; Ayub 24:1-25
Ayub berkeluh kesah dengan banyak pertanyaan. Mengapa orang benar
tidak mendapatkan hal yang baik, sebaliknya mengapa orang yang tidak
mengenal Allah hidup dalam semua yang baik? Semua ini membuat Ayub
bingung.
Jawaban Allah atas pergumulan Ayub sungguh mencengangkan. Ia sama
sekali tidak menyinggung moralitas Ayub baik dengan membenarkan
ataupun mempersalahkan namun, setiap pertanyaan yang diajukan Allah
membuat Ayub menyadari betapa sungguh tidak mampu menyelami
kemahadalaman pikiran Allah; betapa Ayub bukan apa-apa dibandingkan
kebesaran dan kemahakuasaan Allah. Ayub, dimanakah engkau ketika Aku
menciptakan bumi? Ceritakanlah kalau engkau mempunyai pengertian!
Apakah engkau mengerti luasnya bumi? dan seterusnya. Minimal Allah
ingin Ayub menyadari dua hal, yaitu betapa besar dan tak terukur kuasaNya, dan yang kedua, Betapa dalam dan tak terduga hikmat-Nya.
Pernahkah saudara berada dalam posisi Ayub yang mengajukan berbagai
pertanyaan kepada Tuhan? Pernahkah saudara bertanya mengapa sebagai
orang yang mengasihi Tuhan, Tuhan tidak meluputkan saudara dari
berbagai persoalan yang ada? Kiranya jawaban Tuhan melalui pertanyaanpertanyaan retoris mengubah konsep kita. Sesungguhnya Allah berdaulat
mutlak atas seluruh ciptaanNya, hikmatNya yang sempurna mengontrol
30
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ
jalanNya sesuai dengan maksudNya yang mulia. Apapun yang
saudara hadapi, tetaplah percaya dan berharap bahwa Tuhan
tetap baik dan adil di dalam kedaulatanNya.
Selasa, 10 Januari 2017
BETAPA HINANYA AKU
(Bacaan: Ayub 39:34-38)
Mengapa Tuhan mengijinkan umatNya menderita? Pertanyaan ini
dilontarkan banyak orang ketika tsunami Aceh beberapa tahun silam.
Ini juga yang dipertanyakan oleh korban tragedi 1998. Pertanyaan ini
jugalah yang dikumandangkan oleh korban kerusuhan di berbagai
tempat di dunia ini. Mereka bertanya mengapa ini terjadi? Mengapa
mereka harus kehilangan keluarga, anak, istri, bahkan rumah mereka?
Mengapa aku harus mengalami petaka ini? Jika saudara sedang dalam
posisi mempertanyakan hal yang sama, maka kita perlu belajar dari Teks
ini.
Pertanyaan-pertanyaan retorika yang dilontarkan Allah di ayat-ayat
sebelumnya sangat menusuk Ayub. Pertanyaan-pertanyaan itu sebenarnya
sangat menyudutkan Ayub . Argumen Allah adalah bahwa Ayub tidak
memahami hikmat Allah pada waktu Ia menciptakan dunia ini. Kebesaran
Allah ini menunjukkan bahwa Ia tidak terkungkung atau dikotak-kotakan
dalam pikiran sempit Ayub dan teman-temannya. Perjumpaan Ayub
dengan Allah ini mengubahkan konsep Ayub. Dia sadar bahwa betapa
jauhnya hikmat Allah dari hikmatNya, bagaimana bisa ia menilai Allah
yang demikian sempurna dan besar dengan hikmatnya yang terbatas? Itu
sebabnya Ayub tidak lagi sanggup berkata-kata, kecuali “sesungguhnya
aku ini terlalu hina, jawaban Apa yang dapat kuberikan kepadaMu?” (ay.
37).
31
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ Kiranya kebenaran inipun mengubah konsep kita. Kita adalah
manusia yang sangat terbatas, berbeda dengan Allah. Ia adalah
Allah yang hikmatNya tidak terbatas. Ia mengontrol sejarah
dunia ini dan secara khusus, Ia mengontrol sejarah hidup saudara dengan
sempurna. Itu sebabnya apapun yang saudara alamai, percayalah bahwa Ia
sedang merancangkan kehidupan yang baik yang akan mempermuliakan
namaNya.
Rabu, 11 Januari 2017
HIKMATNYA SEMPURNA
(Bacaan: Ayub 40:1-9)
Penderitaan yang dalam seringkali meragukan kesempurnaan hikmat
Allah. Apakah Allah ngak salah, menngambil orang yang begitu baik dan
efektif melayani? kenapa ngak si penjahat itu saja yang diambil duluan?
Apakah Allah ngak salah, kok tega mengambil si bapak itu, bukankah dia
masih punya anak yang kecil-kecil. Dan ada sederetan pertanyaan penuh
curiga yang mulai dilontarkan oleh kita.
Allah masih lanjut berbicara kepada Ayub sebagai jawaban atas pertanyaanpertanyaan Ayub. “ Apakah Engkau hendak meniadakan pengadilan Allah
dan menyalahkan Allah?”, “Apakah lengan mu seperti lengan Allah”. Jika
iya, makasilahkan bertindak seperti Allah, utnuk menghancurkan orangorang fasik. Ini adalah pertanyataan retorika yang tidak perlu dijawab, tapi
perlu untuk direnungkan. Ayub tentu tidak memiliki lengan seperti Allah
dan tidak mampu menyalahkan pengadilan Allah. Melalui pertanyaan
Allah ini Ayub menyadari dua hal: pertama, bahwa derita yang dialaminya
berhubungan dengan hikmat Allah yang tak terselami oleh hikmat manusia
yang terbatas. Kedua, bahwa kebesaran Allah dan keunikan maksud-Nya
yang terungkap dalam berbagai realita pun tak sanggup dipahami oleh
keterbatasan akal budi manusia.
32
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ Ingatlah kebenaran ini setiap kali kita memandang sebuar realita
yang tidak biasa, bahwa hikmatNya tak terselami oleh hikmat
manusia yang terbatas. Yang perlu kita lakukan adalah tetaplah percaya
bahwa Ia sedang mengatur yang terbaik untuk kemuliaan namaNya. Tidak
ada yang salah di dalam keputusan-keputusanNya. Allah berdaulat atas
alam semesta dan seluruh ciptaan dan atas seluruh kehidupan kita.
Kamis, 12 Januari 2017
JANGAN MENGANGGAP REMEH PENILAIAN TUHAN
(Bacaan: Ayub 40:10-41:2)
Tidak sedikit orang yang ketika menghadapi ketidak adila akan
memperjuangkan nasibnya karena merasa benar, tidak layak mengalami
semuanya. Ayubpun demikian, ia merasa diri tidak bersalah dan
menyatakan bahwa dirinya benar di hadapan Allah. Hal ini membuat Tuhan
menantang Ayub. Membenarkan diri di hadapan Tuhan mengandung
semangat meremehkan penilaian dan tindakan Tuhan. Atau menganggap
Tuhan salah di dalam menilai dan bertindak.
Itu sebabnya Allah menggunakan dua gembaran lagi untuk menyampaikan
sebuah kebenaran kepada Ayub. Kata asli untuk kuda nil adalah “behemot”
adalah istilah umum dalam Perjanjian Lama untuk ternak atau binatang
darat yang besar (raksasa). Hewan kedua yaitu buaya, di dalam bahasa
aslinya “lewiatan” adalah binatang laut raksasa. Kedua binatang itu
mewakili “monster” darat dan “monster” laut yang amat mengerikan,
sedangkan Allah adalah Pencipta kedua makhluk itu yang tentu saja
berarti bahwa Allah itu lebih berkuasa daripada keduanya.
Menghadapi dua binatang raksasa ini saja manusia tidak sanggup, apalagi
menghadapi Tuhan sebagai pencipta mereka? Lemahnya manusia bila
dibandingkan dengan ‘behemot’ dan ‘Lewiatan’ yang diciptakan Allah
menunjukkan kontras antara Allah dan manusia. Oleh karena itu, bisa
33
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ disimpulkan bahwa manusia hanyalah makhluk lemah yang
tidak masuk akal bila hendak menghakimi atau melawan Allah.
Jumat, 13 Januari 2017
MENGENAL ALLAH SECARA PRIBADI
(Bacaan: Ayub 42:1-6)
Saat Anne Graham Lotz-putri Billy Graham-masih remaja dan bergumul
dengan imannya, ia dinasihati seorang pemimpin rohaninya. “Selama
ini kau masih memandang Allah melalui sebuah prisma. Pandangan
ibu, ayah, dan gerejamu, masih sangat mewarnai pandanganmu tentang
Allah. Mulai sekarang, pandanglah Allah dengan cara pandangmu sendiri.
Majulah bersama Allah.” Anne sadar, ia tak dapat hidup berkenan kepada
Allah hanya karena ia mempunyai orangtua yang hebat dalam pelayanan.
Ia harus mengalami sendiri hubungan pribadi dengan-Nya. Sejak, itu ia
mengalami kemenangan dan sukacita di hidupnya.
Ketika Tuhan mengizinkan Iblis mendatangi Ayub dengan berbagai ujian,
Ayub mendapat kesempatan untuk mengalami sendiri siapa Tuhan yang
ia sembah. Sekalipun memasuki level ini tidak pernah mudah, namun
setiap anak Tuhan harus melaluinya agar dapat mengenal Allah secara
pribadi. Ayub dikenal sebagai orang yang saleh di awal kitab, namun dia
tetap belum pernah mengalami perjumpaan pribadi dengan Allah. Dia
baru mengenal Allah secara pribadi setelah dia melewati begitu banyak
penderitaan, bahkan belum ada jalan keluar baginya. Saat itulah ia
mengalami perjumpaan dengan Allah dan mengenal Allah secara pribadi.
Memiliki sendiri pengalaman rohani bersama Tuhan adalah kunci untuk
bertumbuh secara rohani. Mungkin selama ini saudara mengenal Tuhan
hanya dari kata orang tua, atau dari kesaksian orang lain atau pendeta.
Semua itu tidak bisa membuat saudara bertumbuh, kecuali saudara
mengenal Allah secara pribadi.
34
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 14 Januari 2017
HANYA TUHAN YANG LAYAK DIPUJI
(Bacaan: Mazmur 148)
Sejak dari semula manusia dicipta dan dirancang Tuhan untuk menyembah
Dia, karena itu secara naluriah manusia memiliki kecenderungan untuk
menyembah sesuatu. Sayang, tidak semua manusia menyembah Tuhan,
malah menyembah obyek yang salah: menyembah dewa-dewa, patung,
binatang, pohon, gunung, batu, kuburan, matahari dan sebagainya. Padahal tiada lain yang layak disembah selain daripada Tuhan. Berbeda dengan Mazmur ini, Mazmur ini adalah sebuah pujian dan
pengagungan terhadap Allah, Sang Pencipta. Bukan saja pujian pribadi
namun juga sebuah ajakan kepada seluruh ciptaan baik yang bernafas
maupun tidak, baik yang ada di surga, langit, bumi maupun yang di bawah
bumi untuk memadukan puji-pujian bagi Allah. Pemazmur menyadari
bahwa Tuhanlah Pencipta langit dan bumi, dan Dia layak menerima pujian
dan penyembahan semua ciptaan. Tidak ada apapun dalam kolong langit
yang tidak diciptakan oleh Allah. Itu sebabnya hanya Allah sendirilah
yang layak dipuji oleh seluruh ciptaanNya.
Sudahkah saudara menyembah dan memuji pribadi yang tepat untuk
menerimaNya? Hari ini mungkin kita tidak menyembah gunung,
kuburan, patung dan lain sebagainya, namun kadangkala manusia gagal
melihat pemeliharaan Tuhan, sehingga bukan Tuhan yang dipuji tetapi
para penyalur berkat Tuhan yang dipuji. Jika kita memuji dan mencoba
menyenangkan mereka yang Tuhan pakai sebagai penyalur berkatNya,
maka kita sedang menyembah dan memuji obyek yang salah. Hanya Allah
sendiri yang layak mendapatkan puji-pujian umatNya.
35
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 9 Januari 2017
23.00
Selasa, 10 Januari 2017
Rabu, 11 Januari 2017
19.00
Kamis, 12 Januari 2017
Jumat, 13 Januari 2017
Sabtu, 14 Januari 2017
06.00
19.00
06.00
18.30
22.00
Minggu, 15 Januari 2017
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio
Bahtera Yudha , 96,4 FM
HUT: Anak Janet Clifieto Pindy
Mulia
HUT: Ibu Endang Marianingsih
Latihan Musik KU 3
HUT: Ibu Lily Kristina
Doa Pagi
Latihan Musik KU 1 dan KU 2
HUT: Sdr. Hendrivino
HUT: Sdri. Melissa Kurniawan
Doa Pemuridan
Seminar Pembukaan Semester STAR
“HEAVEN: HERE OR THERE?”
Oleh: Pdt. Effendi Susanto, S.Th.
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM
HUT: Sdr. Yosia Obedience Budiman
Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan,
penatua, dan jemaat
mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia
dan hikmat Tuhan
menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh
dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.”
36
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 8 Januari 2017
Penatalayanan
Tema
Pengkhotbah
Ibadah
Remaja
(Pk. 10.00
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah
Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah
Umum
III
(Pk. 17.00)
(07.00)
(Pk. 09.30)
Kasih Yang Menopang Semua Ciptaan (Kejadian 9:8-17)
Ev. Heri
Kristanto
Liturgos
Ev. Yohanes Dodik,
M.A
Bp. Agus Sw
Pelayan
Musik
Sdr.
Andreas
Sdr.
Michael
Sdr. Arka
Sdr. Apin
Pelayan
LCD
Sdr. Evan
Penyambut
Jemaat
Sdri.
Caroline
Sdr.
Abraham
Bp. Felix
Bp. Willy TW
Sdr. Lutfi
Sdri.
Melissa
Ibu Haimi
Ibu Enggar
Ibu Dewi
Ibu Naomi
Ibu Nunuk
Ibu Dessy A
Ibu Sundari
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th. M.
Sdri. Helen
Bp. Koesoemo
Sdri. Ester
Sdr. Ishak
Sdr. Irsan
Sdr. Willy
Sdri. Jane
TEAM
Sdr. Kevin
Tj
Bp.
Andreas K
Ibu Rini
Bp. Agus
Bp. Suyono
Doa Syafaat
Doa
Persembahan
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian
ian
Sdr.
Abraham
Ibu Dessy A
Ibu Hariati
Ev. Heri
Doa Pra
& pasca
Ibadah
Bp. Agus Sw
Bp. Felix
Singer
Ibu Santi
Ibu Dinna
Ibu Dinna
Sdri. Glory
Sdri.
Henny
Sdr. Haris
Sdri. Marlin
Sdri.
Victory
Sdri.
Ester
Sdr. Mito
Sdri. Eka
Bp. Koesoemo
Sdri. Ester
Sdri.
Victory
Sdr. Mito
Sdri. Suci
Sdri. Lina
Sdri. Victory
Sdri. Febe
37
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 15 Januari 2017
Penatalayanan
Tema
Ibadah
Remaja
(Pk. 10.00
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah
Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah
Umum
III
(Pk. 17.00)
Ev. Heri
Kristanto
Pdt. Effendi Susanto, S.Th.
Liturgos
Sdr. Basti
Bp. Andreas W
Sdri. Laura
Pelayan
Musik
Sdri.
Stephanie
Sdr. Apin
Sdr. Evan
Sdr. Faith
Sdr. Michael
Sdr. Ishak
Sdr. Willy
Sdr. Irsan
Pelayan
LCD
Sdri.
Caroline
Sdri. Dewi
Sdr. Yeyel
Sdr. Kevin T
Bp.
Budijanto
Ibu Santi
Ibu Vena
Sdr. Kevin
Die
(Pk. 09.30)
Ibu Vonny
Ibu Eriana
Ibu Wiwin
Sdr. Robin
Bp. Imbo
Ibu
Suyatmi
Sdr. Ishak
Sdri.
Natalia
Bp.
Budijanto
Sdr. Robin
Sdri.
Vionatha
Doa Pra
& pasca
Ibadah
Ev. Dodik
Bp. Willy
TW
Ev. Heri
Singer
Ibu Debby
Sdri. Ririt
Sdr. Edo
Sdri.
Henny
Sdri. Zizi
Sdri. Kezia
SG
Sdri. Dewi
Pdt. Novida Lassa,
M.Th.
Sdri. Lina
Sdr.
James
Sdr. Felix T Sdr. Amir
Doa Syafaat
Doa
Persembahan
(07.00)
Kasih Yang Memulihkan Semua Ciptaan (Yes 65:17-25; Wahyu
21:1-5)
Pengkhotbah
Penyambut
Jemaat
Cab. Ba- Cab. Bavarvarian
ian
TEAM
Sdri. Marlin
Sdr. Mito
Sdri. Eka
Sdr. Andrew
Sdr. Mito
Sdri. Lina
Sdri. Lia
Sdr. Mito
Sdr. Andrew
Sdri. Suci
Sdri.
Victory
Sdri.
Christine
Sdri. Oka
38
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU
8 Januari 2016
15 Januari 2016
Liturgis
Kak Venna
Kak Kezia
Pelayan Musik
Kak Willy
Pak Eliazar
Doa Pra/Pasca
SM
Kak Mei
Kak Eveline
Tema
Laskar Kristus
Perjamuan Terakhir
Bahan Alkitab
Ef 6:10-18;Roma 13:12)
(1 Korintus 11:23-34)
Sion
Kak Budi
Kak Budi
Getsemani
Kak Suani
Kak Suani
Yerusalem
Kak Mei
Kak Venna
Nazareth
Kak Dessy
Kak Debby
Betlehem
Kak Fenny
Kak Kezia
Keterangan
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
IBADAH PEMUDA
Keterangan
Sabtu, 7 Januari 2017
(Pk. 18.30 WIB)
Sabtu, 14 Januari 2017
(Pk. 18.30 WIB)
Tema
Pengkhotbah
Litrugos
Pelayan Musik
Pelayan LCD
GABUNG IBADAH UMUM
Penyambut Jemaat
Petugas Doa
Singer
39
e
Data Keh adir an Je m aat
MAGZ
DATA KEHADIRAN JEMAAT
Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Umum 1
Minggu, 1 Jan 2017
24 orang
Umum 2
Minggu, 1 Jan 2017
95 orang
Umum 3
Minggu, 1 Jan 2017
54 orang
Sekolah Minggu
Minggu, 1 Jan 2017
20 Orang
Remaja
Minggu, 1 Jan 2017
-
Pemuda
Minggu, 1 Jan 2017
-
Cab. Bavarian KU 1
Minggu, 1 Jan 2017
12 Orang
Cab. Bavarian KU 2
Minggu, 1 Jan 2017
33 Orang
POS Batam
(Gabungan)
Minggu, 1 Jan 2017
28 Orang
Keterangan
40
Download