I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya lahan/tanah merupakan suatu modal yang disediakan alam untuk memenuhi kehidupan kita. Oleh karena itu perlu kita kelola secara baik dan benar, sesuai dengan potensinya. Sumber daya lahan tidak dapat dipisahkan dengan tanah yang ada pada lahan tersebut, disamping faktor-faktor luar yang akan mempengaruhinya. Tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman atau suatu komoditas yang diusahakan, dengan kata lain tanah sebagai salah satu faktor tempat tumbuh (faktor edafik) memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pertumbuhan pohon. Menurut Pritchett dan Fisher (1987) tanah didefenisikan sebagai lapisan terluar dari permukaan bumi yang memiliki kedalaman mulai dari beberapa sentimeter, bahkan bisa sampai lebih dari tiga meter, lebih lanjut Pritchett dan Fisher (1987) mendeskripsikan tanah sebagai benda alami yang tersusun atas bahan organik dan material mineral yang terdiri atas bahan padatan, cair dan gas. Hal senada diungkapkan oleh Arsyad (2010), tanah merupakan benda alami yang heterogen tersusun atas komponen-komponen padat, cair dan gas yang mempunyai sifat dan perilaku yang dinamik. Bahan padatan tanah kira-kira menempati 50 persen dari total volume permukaan tanah yang merupakan perpaduan bahan organik dan anorganik yang memiliki bentuk dan ukuran yang sangat bervariasi (Pritchett dan Fisher, 1987). Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar (eksternal) yakni : cahaya, medium penunjang, suhu dan kelembaban, air, udara dan unsur-unsur hara. Dalam hal ini tanah menyediakan sebagian besar dari 1 faktor-faktor tersebut kecuali cahaya yang secara langsung diperoleh tanaman dari sinar matahari. Kemampuan tanah untuk menumbuhkan tanaman tergantung selain pada suplai unsur-unsur hara yang seimbang di dalam tanah (sifat kimia) juga di pengaruhi oleh hubungan antara jumlah air dan udara yang seimbang di dalam tanah sehingga memudahkan unsur hara tersebut larut dan dalam kondisi tersedia (sifat fisik) sehingga memudahkan proses penyerapan unsur hara tersebut oleh tanaman (Purwanto dan Satjapradja, 1990). Para peneliti banyak melakukan penelitian yang mendalam mengenai pengaruh langsung sifat fisik tanah terhadap petumbuhan dan penyebaran pohon, Pritchett dan Fisher (1987). Sanchez (1992) dalam bukunya berjudul Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika edisi pertama mengemukakan bahwa sifat fisik tanah merupakan sifat yang paling berperan atas peredaran udara, bahang, air dan zat terlarut dalam tanah, lebih lanjut dikatakan dalam bukunya kedalaman tanah merupakan pembatas yang paling nyata dalam perkembangan akar. Dengan adanya pengetahuan mengenai sifat fisik tanah silvikulturis diharapkan mampu mengubah sifat fisik tanah dengan memanipulasi tanah pada kondisi tertentu, misalnya dengan pendangiran. Pendangiran yang dilakukan, secara tidak langsung mengakibatkan perubahan terhadap sifat-sifat fisik tanah seperti kelembaban, aerasi dan suhu, pendangiran juga dapat meningkatkan kemampuan akar, Pritchett dan Fisher (1987). Tanah dapat dipandang sebagai suatu sistem terbuka (open system), dimana setiap saat dapat terjadi aliran (flow) materi dan energi dari dan ke dalam sistem. Dengan kondisi yang demikian sehingga sifat-sifat tanah (fisik, kimia dan 2 biologi) dapat berubah jika terjadi gangguan/perlakuan padanya, misalnya : perlakuan atau perubahan tanaman diatasnya oleh campur tangan manusia. Pengaruh dari tegakan murni terhadap tapak dapat dikaji dari perubahanperubahan iklim mikro, tanah dan organisme yang ada (Nurkin, 1998), lebih lanjut dikemukakan oleh Evans (1982) bahwa serasah yang berasal dari tegakan hutan tanaman akan berpengaruh terhadap berbagai sifat-sifat tanah baik sifat fisik, biologi, maupun sifat-sifat kimia. Perubahan-perubahan yang terjadi pada tanah karena terbentuknya lapisan serasah dan bahan organik yang keseluruhannya berasal dari satu jenis tanaman pohon. Dampak terhadap sifat-sifat fisik tanah oleh tegakan murni ini dapat mengubah jumlah persedian air tanah, kerapatan bongkah (bulk density) dan porositas, Nurkin (1998). B. Hipotesis Terdapat pengaruh tegakan murni tusam, mahoni, akasia dan puspa terhadap sifat-sifat fisik tanah (kerapatan bongkah, porositas, infiltrasi dan permeabilitas) serta pengaruh bahan organik terhadap sifat fisik tanah tersebut. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui pengaruh tegakan murni dari tusam, mahoni, akasia dan puspa terhadap sifat-sifat fisik tanah (kerapatan bongkah, porositas tanah, infiltrasi dan permeabilitas tanah) serta kandungan bahan organik tanah. 2. Mengetahui pengaruh bahan organik terhadap kerapatan bongkah, porositas tanah, infiltrasi dan permeabilitas. 3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai informasi awal dalam mempelajari dampak tegakan murni terhadap tapak, sehingga pengelolaan hutan tanaman lebih awal menentukan spesies pohon yang tepat pada suatu lahan hutan tanaman, serta dengan adanya pengetahuan ini maka berbagai pilihan sistem dan teknik silvikultur dapat diterapkan untuk mengurangi dampak-dampak yang kurang baik yang ditimbulkan oleh tegakan murni terhadap tapak khususnya sifatsifat fisik tanah. 4