BAHAN KULIAH HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL Match Day 4 PENDIRIAN DAN PEMBUBARAN ORGANISASI INTERNASIONAL A.PENDIRIAN Suatu prasyarat untuk berdirinya suatu OI adalah adanya keinginan untuk bekerjasama yang jelas-jelas kerja sama internasional tersebut akan bermanfaat dalam bidangnya dengan syarat organisasi tidak melanggar kekuasaan dan kedaulatan negara suatu anggota.1 Suatu OI baru ada bila negara-negara (non negara juga bisa; kursif penulis) menghendakinya dan kehendak tersebut dirumuskan dalam suatu perjanjian internasional. Bila negara sepakat untuk mendirikan suatu OI maka kesepakatan tersebut dirumuskan dalam suatu instrumen yuridik. Instrumen yuridik tersebut dinamakan akte konstitutif.2 Apapun nama yang diberikan kepada akte konstitutif tersebut seperti Pakta untuk LBB, charter untuk PBB, Statuta untuk Dewan Eropa 1949 dan lain-lain, semuanya merupakan perjanjian multilateral, bentuk yang biasa dari akte konstitutif organisasi-organisasi internasional. Keharusan adanya perjanjian multilateral yang merupakan akte konstitutif dari suatu OI merupakan manifestasi kehendak negaranegara yang memberikan kesepakatan atas lahirnya suatu pelaku hukum yang kegiatan-kegiatannya dapat berdampak terhadap isi ataupun pelaksanaan wewenang masing-masing negara anggota.3 Akta konstitutif dapat berasal dari suatu perjanjian internasional yang baru atau perjanjian internasional yang merubah perjanjian sebelumnya dengan sekaligus merubah personalitas yuridiknya. Dalam hal kedua, prosedur yang dipakai adalah prosedur revisi yang tercantum dalam perjanjian sebelumnya. Dalam hal pertama, prosedur pembuatan adalah prosedur yang biasanya berlaku bagi pembuatan perjanjian – perjanjian multilateral dalam kerangka suatu konferensi internasional.4 1 2 Ade Maman Suherman, 2003, Organisasi Internasional dan Integrasi Ekonomi Regional Dalam Perspektif Hukum dan Globalisasi, PT Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm. 61. Boer Mauna, 2000, Hukum Internasional; Pengertian, Peranan Dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global, Alumni, Bandung, hlm. 423. 3 4 Ibid. Ibid., hlm. 424. Ade Maman Suherman memberikan rincian tentang persyaratan suatu OI sebagai berikut:5 1. Dibuat oleh negara sebagai para pihak (contracting state); 2. Berdasarkan perjanjian tertulis dalam satu, dua atau lebih instrumen; 3. Untuk tujuan tertentu; 4. dilengkapi dengan organ; 5. berdasarkan Hukum Internasional. B.PEMBUBARAN Suatu OI dapat membubarkan diri dengan berbagai model, OI membubarkan diri karena 2 hal yaitu penutupan dan penggantian.6 Berakhirnya suatu OI dapat terjadi kerena 2 hal, yakni pertama karena tugasnya sudah selesai atau terpenuhi dan kedua organisasi lain telah mengambil alih fungsi. Sebagai contoh OI yang menangani pengungsi (International Refugee Organization;IRO). Tugas IRO telah berakhir pada tahun 1952 dengan mendasarkan pada fakta bahwa masalah pengungsi di Eropa sudah tidak diperlukan penanganan secara tersendiri oleh organisasi khusus. Namun, prakteknya IRO tidak begitu saja terhenti kegiatannya, beberapa organisasi meneruskannya melalui komisi PBB yakni UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugee ang the Intergovernmental Committee for European Migration). Contoh lain adalah peran OI diambil alih oleh penggantinya ketika LBB bubar dan diambil alih oleh PBB tahun 1964.7 Pada umunya pembubaran OI dapat dilihat dari kondisi berikut:8 1.Ketentuan Konstitusinya Dalam hukum OI ada beberapa kemungkinan pembubaran OI melalui ketentuanketentuan dasarnya atau konstitusinya, sebagai contoh IMF dan World Bank , IFC dan IDA dapat ditutup oleh dewan gubernur melalui kongres umum. 2.Ketentuan dalam Traktat Lain Adanya ketentuan traktat atau protokol baru yang dibuat dan diselenggarakan oleh partner yang sama. Selain itu sangat dimungkinkan kehadiran suatu OI dalam suatu bidang akan menghapuskan beberapa OI yang telah ada sebelumnya dan diadakan fusi atau penggabungan ke dalam organisasi baru. Contoh International Institute of Agriculture (IIA) yang didirikan pada tahun 1905 dibubarkan 5 6 7 8 Ade Maman Suherman,Op.cit., hlm. 62. Ibid., hlm. 63. Ibid. Ibid., hlm. 63-67. berdasarkan protokol tanggal 30 April 1946 setelah dibentuknya Food and Agriculture Organization (FAO). 3. Ketentuan Rapat atau Kongres Umum (Act of General Congress) Suatu OI yang mencantumkan waktu pembubarannya, maka organisasi akan memberdayakan kongres umum untuk memutuskan adanya likuidasi. Dengan kata lain, bahwa OI akan berakhir sesuai ketentuan yang eksplisit serta melalui rapat umum. Contoh pada tahun 1964 LBB diganti oleh PBB melalui keputusan umum dalam kongres yang hanya dihadiri 35 negara anggota dari 45 anggota keseluruhan. 4.Perjanjian dengan OI lainnya Akan kembali dibahas peralihan dari LBB ke PBB, yang dalam perjalanannya LBB menyerahkan fungsi, aset dan layanan jasa kepada PBB. 5.Ketidakaktifan (Disuse) Keadaan dimana sebuah OI tidak muncul dan aktif sebagaimana mestinya dari sebuah OI. Contoh pada tanggal 15 November 1936 Jerman menarik diri dari komisi internasional atas Sungai Elbe dan Oder. Prancis, Inggris dan Cekoslovakia memprotesnya pada tanggal 9 Desember 1936. semenjak Jerman mengontrol kedua sungai tersebut, tidak ada lagi kegiatan yang dilakukan oleh komisi tersebut, semenjak itu berakhirlah perjanjian antar negara-negara Eropa yang terkait dengan kasus Sungai Elbe dan Oder. 6.Amandemen Konstitusi (Constitutional Amandemen) Dalam hal pembubaran organisasi melalui amandemen konstitusinya, jelas ini merupakan hal yang dapat diterima melalui prosedur yang telah disepakati bersama antar negara anggota. Sebagaiman norma yang berlaku bahwa penentuan diadakannya amandemen akan harus dihadiri oleh mayoritas negara anggota, namun demikian perlu disadari prosedur ini memakan waktu yang lama. 7.Perubahan Keadaan (Changed Circumstances) Pembubaran OI dapat terjadi apabila telah terjadinya perubahan keadaan fundamental atas suatu objek yang menjadi objek perjanjian. Contoh Masyarakat Afrika Timur (The East African Community) diakhiri karena adanya perubahan fundamental baik dalam hal politik maupun ekonomi. Setiap pembubaran sebuah OI akan memberikan konsekuensi pembubaran. Sebagai entitas yang memiliki personalitas internasional, permasalahan yang timbul dari pembubaran suatu OI adalah menyangkut konsekuensi terhadap fungsi dan peraturan yang dibuat oleh OI. Berikut penjelasan singkatnya:9 1.Fungsi Organisasi Fungsi OI dapat ditransfer atau diambil alih oleh satu atau beberapa OI lainnya. 2.Peraturan atau Ketentuan OI Ketentuan OI tertentu dapat dikatakan tidak berlaku apabila organisasi tersebut bubar. Hal-hal lainnya masih dimungkinkan diambil alih oleh organisasi pengganti. Biasanya norma yang dikeluarkan oleh organisasi yang telah bubar tidak mengikat anggota yang baru sepanjang negara anggota tersebut tidak terlibat atau berpartisipasi dalam organisasi yang dibubarkan. MP7™ 9 Ibid., hlm. 67-70.