daftar nilai hasil belajar konsep listrik statis

advertisement
IMPLIKASI KONSEP TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN
FISIKA
Drs.Muh.Abduh Makka, M.Si
Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan
Metodologi
konsep
terstruktur
adalah
metode
mempelajari
konsep
dengan
memperhatikan unsure-unsur konsep. Tidak semua konsep yang dapat dipelajari dengan
metode ini, hanya konsep relasi dan konsep operasi yang mengandung hukum atau teori.
Hurd (1970) mendefinisikan konsep; A concepts is synthesis or logical relationship given
to relevant information (konsep adalah suatu sintesis atau hubungan logis dari informasiinformasi yang relevan). Selanjutnya menyatakan bahwa konsep adalah sesuatu bentukan
mental dari kelompok fakta yang diberikan. Contohnya konsep gaya diberikan untuk
sesuatu yang dapat menyebabkan benda bergerak, berubah bentuk atau berubah arah.
Selanjutnya Hurd menekankan pentingnya pebelajar mempelajari konsep, karena konsep
memiliki struktur logis yang membuat fakta dalam konsep menjadi bermakna dan
berguna untuk diterapkan. Hal itu mengandung arti bahwa pembentukan konsep adalah
sesuatu yang lebih dari pada meringkas, mengurutkan, atau mengelompokkan item-item
informasi yang diterima yang lebih jauh bermakna dan berguna
bagi yang
mempelajarinya.
Jenis-Jenis Konsep
Hurd membagi konsep dalam tiga jenis konsep, yaitu konsep klasifikasi, konsep relasi,
dan konsep operasi. Konsep klasifikasi adalah
konsep yang dibentuk dari hasil
mempelajari cirri-ciri fakta yang relevan, contohnya serangga dan meja. Konsep relasi
adalah konsep yang mengandung hubungan antar konsep. Contohnya: percepatan
mengandung hubungan antara gaya, massa dan percepatan. Sedangkan konsep operasi
adalah konsep yang berkaitan
dengan proses/peristiwa, contohnya fotolistrik
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=42&Itemid=206
berhubungan dengan pelepasan electron dari permukaan logan yang disinari dengan
gelobang elektromagnetik.
Konsep Terstruktur dalam Pemahaman Konsep.
Penjelasan sesuatu konsep secara lisan, dari buku teks, jurnal dan lain-lain seringkali
merupakan penjelasan yang panjang lebar. Di dalamnya ada konsep, penjelasan.
Contohnya fakta, analogi, dan lain-lain. Tidak semua hal yang dilisankan atau dituliskan
perlu diingat dan dipahami, tetapi perlu diperhatikan bahwa penjelasan , contoh, dan lainlain itu berguna untuk memahami hal-hal yang penting itu. Ada lima hal penting yang
perlu diingat dan dipahami siswa dalam mempelajari konsep yang mengandung hukum
atau teori yaitu label, situasi objek, fenomena, hukum dan aturan.Walaupun pada
akhirnya yang di ingat dan dipahami pebelajar itu menjadi sedikit untuk dipahami dengan
benar. Pebelajar akan mampu membuat penjelasan panjang lebar yang mungkin saja lebih
panjang dari pada penjelasan yang diterimanya. Indi dapat berarti bahwa pebelajar
memperoleh ketrampilan berpikir. Dalam pembelajaran, pebelajar mengamati dan
memikirkan banyak hal, tetapi pada akhirnya lima unsure konsep itulah yang perlu
dipahami dan disimpan di dalam memori jangka panjangnya.
Pada dasarnya, metodologi konsep terstruktur menyarankan pembelajaran yang
memperhatikan lima konsep yang penting untuk dikaji dan disimpan di dalam memori
jangka panjang. Kegiatan pembelajaran dapat mengikuti urutan dasar kegiatan pebelajar
yakni :
1. Melokalisasi dan mengamati situasi obyek
yang sesuai dengan konsep yang
sedang dipelajari.
2. Mengamati fenomena yang terjadi pada situasi obyek itu.
3. Mengkaji hubungan antar variable dalam situasi obyek dan fenomena tersebut
4. Mebentuk hukum atau pengertian hokum dan hasil kajian
5. Membentuk aturan dari hasil kajian
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=42&Itemid=206
Berdasarkan hal tersebut di atas, guru perlu menghadirkan benda/obyek atau rangkaian
benda untuk diamati pebelajar selama pembelajaran berlangsung. Jika bendanya tidak ada
guru dapat menggantinya dengan gambar benda itu. Selama pembelajaran berlangsung,
baik dalam penjelasan ataupun diskusi benda atau gambar benda itu harus menjasi
tumpuan pembeicaraan.
Teori Kontruktivisme
Dalam pembelajaran seringkali penjelasan guru kurang dipahami oleh pebelajar. Menurut
teori konstruktivisme hal itu terjadi karena pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja
kepada pebelajar hanya dengan sederetan kata-kata penjelasan. Hal itu dikarenakan
pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman yang telah
dimiliki siswa berpengaruh
terhadap pembentukan pemahaman siswa pada informasi yang diterimanya. Pebelajar
dapat memahami
pengetahuan itu
bila pebelajar itu sendiri yang membentuk
pengetahuan itu.
Oleh karena itu pembelajar harus dilibatkan dalam pengalaman dengan situasi obyek dan
fenomena, dialog guru dengan pebelajar lainnya untuk membentuk pengetahuannya. Hal
itu tidak berarti bahwa pebelajar harus membentuk konsep atau hokum sendiri. Suatu
hukum yang utuh, misalnya hukum Biot Savart :
Uo I
B = ----------,
2II a
Tidak mungkin dibentuk sendiri oleh pembelajar dari percobaan, melainkan melalui
pengertian / pemahaman pebelajar terhadap hokum Biot Savart itu. Dengan demikian
pembelajaran mengenai suatu hukum, deskripsi hukum itu (rumus) dapat disampaikan
oleh guru atau diperoleh pebelajari dari buku, yang dikonstruksikan oleh pembelajar
adalah pengertiannya mengenai hukum itu. Pengkosntruksian pengertian hokum itu tidak
dapat hanya dengan penjelasan guru, melainkan harus selalu melalui pengalaman dengan
obyek dan fenomena, serta dialog dengan guru dan pebelajar lainnya.
Model Pembelajaran dari Gagne dengan Konsep Terstruktur
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=42&Itemid=206
Metodologi konsep terstruktur adalah cara mempelajari dan menggunakan konsep dengan
memanfaatkan unsur-unsur yang membangun konsep tersebut. Metodologi konsep
terstruktur bukan metode mengajar. Oleh karena itu, guru dapat memilih model
pembelajaran yang dikehendakinya dengan mengintegrasikan konsep terstruktur dalam
pembelajaran yang dibentuknya.
Persiapan Pembelajaran
Ditinjau dari segi bahan ajar, guru hendaknya mempersiapkan bahan ajar dalam dua hal :
1. Menganalisis konsep yang akan diajarkan kedalam unsur-unsur konsep
2. Menganalisis hubungan antar variable yang di kandung dalam konsep yang akan
di ajarkan
Contoh :
1) Unsur-unsur Konsep
Medan Magnet Induksi:
Situasi Obyek : Kawat lurus bearus listrik dalam ruang
Uo I
Hukum Biot Savart
: B = -------- aturan
: jarak a tegak lurus pada kawat berarus,
2 II a
Arah medan mengikuti kaidah tangan kanan dari Ampere
2) Hubungan antar variabel
Arus listrik dengan medan magnet merupakan hubungan sebab akibat
Besar medan magnet ditentukan oleh kuat arus listrik, jarak antara titik dengan medan
magnet, jaraknya harus tegak lurus medium disekitar benda, arah medan magnet dapat
ditentukan dengan kaidah tangan kanan.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=42&Itemid=206
Pembelajaran Fisika
Dalam pembelajaran fisika model pembelajaran dari Gagne atau Piaget dapat
diintegrasikan dengan metodologi konsep terstruktur untuk membentuk suatu
pembelajaran. Dalam penginterasikan ini unsur-unsur konsep, yaitu situasi obyek,
fenomena , hukum, aturan tidak akan mengalami perubahan aturan. Berikut ini contoh
pembelajaran yang mengintegrasikan metodologi konsep terstruktur dengan model
pembelajaran yang disarankan oleh Gagne yang terbagi dalam fase-fase ; a) motivation
phase b) apprehending phase, c) acquisition phase, d) retention/recall phase , e)
generalization phase, f) formance phase, dan g) feedback phase.
Umpan Balik Untuk Guru
Selama performance phase atau dari hasil pekerjaan pembelajar, guru dapat mengevaluasi
kemampuan pembelajar sebagai dasar dalam memperbaiki kekeliruan pembelajar atau
pembelajaran yang telah dilaksanakannya Evaluasi pencapaain pembelajar untuk
keperluan tersebut meliputi kemampuan pembelajaran antara lain kemampuan kualitatif
(non matematik), dan kemampuan kuantitatif.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=42&Itemid=206
Download